Program Investasi Sektor Transportasi
Program Investasi Sektor Transportasi
Program Investai
Prioritas Program
Investasi
Biaya Investasi
Finansial (Keuangan)
Konstruksi
Biaya Penerimaan Contoh: pelayanan js penerbangan
pendaratan
(aeronautika)
hanggar
parkir
kargo
(non aeronautika)
sewa ruangan
iklan
di forecast
Evaluasi
1) Rasio Keuangan
a) Working Ratio (untuk menetapkan posisi hasil usaha)
Pengeluaran Operasional
----------------------------------- × 100%
Penerimaan
Di mana:
BCR = Benefit Cost Ratio
Bt = nilai manfaat atau penerimaan pada tahun ke-t
Ct = nilai biaya (investasi dan operasional) pada tahun ke-t
i = tingkat bunga
Di mana:
n = Periode proyeksi
Bt = Benefit (penerimaan) dalam tahun ke-t.
Ct = Cost (biaya) dalam tahun ke-t
i = Discount Rate (FIRR)
Ekonomi
Melihat biaya &
manfaat
harga ekonomi
Evaluasi
1) Perhitungan Economic Internal Rate of Return (EIRR)
n
Bi C i
(1 r )
i 1
i 1
0
Di mana.
N = Periode dari Cost - Benefit analysis
Bi = Benefit (manfaat) dalam tahun ke-i.
Ci = Biaya (Cost) dalam tahun ke-i
r = Discount Rate (EIRR)
2) Evaluasi Proyek
a) EIRR
b) Rasio Manfaat – Biaya (Benefit - Cost Ratio) – B/C Ratio
Contoh Perhitungan
Evaluasi Kelayakan Finansial & Ekonomi Proyek FS Bandara
Penerimaan
Komponen penerimaan bandar udara A terdiri dari pendapatan jasa
aeronautika (terdiri dari pelayanan jasa penerbangan, jasa pendaratan,
jasa penempatan pesawat, jasa penyimpanan pesawat dan pelayanan jasa
penumpang pesawat udara), serta pendapatan non aeronautika yang
terdiri dari pelayanan penumpukan barang (kargo), persewaan ruangan,
parkir, dan iklan.
Penerimaan bandar udara A dihitung berdasarkan tarif bandara yang
berlaku. Selanjutnya penerimaan dalam analisis keuangan ini
diproyeksikan dengan asumsi bahwa tarip jasa pelayanan tersebut akan
mengalami kenaikan berkala setiap periode tertentu.
Belanja Pegawai
Belanja pegawai terdiri dari pengeluaran untuk gaji pegawai.
tunjangan beras dan lembur.
Rata-rata belanja pegawai dalam tahun 2016 diasumsi sebesar Rp
2.000.000.-/orang/tahun dengan assumsi kenaikan biaya 10% per
tahun pada tahun-tahun berikutnya. Biaya personil tersebut didasarkan
pada jumlah personil (pegawai) sebanyak 22 orang dari tahun
operasional 2011 - 2016.
Belanja Barang
Termasuk dalam katagori jenis biaya ini adalah pengeluaran-
pengeluaran untuk pemakaian ATK, inventaris kantor, listrik dan lain-
lain. Belanja barang diasumsikan sebesar 30% dari jumlah belanja
pegawai.
Belanja Perjalanan Dinas
Biaya perjalanan dinas diasumsikan sebesar 10% dari belanja pegawai.
Biaya Pemeliharaan
Biaya pemeliharaan per tahun dari aktiva tetap diperkirakan atas
dasar prosentase tertentu dari nilai perolehannya (biaya konstruksi)
yaitu:
Prosentase biaya
pemeliharaan/tahu
Fasilitas/Aktiva Tetap
n
(%)
Fasilitas Pekerjaan Sipil (termasuk landas 0.50
pacu)
Bangunan gedung 1.00
Peralatan Komunikasi. Navigasi. peralatan 2.50
lainnya.
Sistem pengadaan air. pengelolaan limbah 1.50
dan lainnya
Penyusut
Umur
an
Ekonomi
Jenis Aktiva Tetap Per
s
Tahun
(Tahun)
(%)
Fasilitas Pekerjaan Sipil (termasuk
30 3.33
landas pacu)
Bangunan gedung 30 3.33
Peralatan Komunikasi. Navigasi dan
15 6.67
peralatan lainnya
Sistem pengadaan air. pengelolaan
10 10
limbah dan lainnya
Di mana:
BCR= Benefit Cost Ratio
Bt = nilai manfaat atau penerimaan pada tahun ke-t
Ct = nilai biaya (investasi dan operasional) pada tahun ke-t
i = tingkat bunga
- Nilai FIRR digunakan sebagai petunjuk untuk menentukan
apakah proyek layak (feasible) atau tidak.
Jika FIRR lebih tinggi dari cost of capital. maka proyek dinilai
layak (feasible). FIRR diperoleh dengan cara perhitungan sebagai
berikut:
n
Bt Ct
(1 i)
i 1
t 1
0
Di mana:
n = Periode proyeksi
Bt = Benefit (penerimaan) dalam tahun ke-t.
Ct = Cost (biaya) dalam tahun ke-t
i = Discount Rate (FIRR)
Evaluasi Ekonomi
Tujuan dari evaluasi ekonomi adalah untuk mengetahui kelayakan
pengembangan Bandar Udara A dalam rentang waktu perencanaan
sebagaimana ditetapkan ditinjau dari sudut pandang ekonomi nasional.
Penyajian hasil analisis tentang manfaat-manfaat ekonomi (economic
benefits) maupun biaya-biaya ekonomi (economic cost) yang dihasilkan
oleh proyek pembangunan fisik dalam rangka
pembangunan/pengembangan Bandar Udara A yang selanjutnya dievaluasi
apakah manfaat bersih (net benefits) yang dihasilkannya dapat melampaui
apa yang mungkin dapat diperoleh bila dilakukan investasi pada
kesempatan (peluang) investasi lainnya (the opportunity cost of capital) di
Indonesia.
Rencana pengembangan Bandar Udara A diharapkan juga akan dapat
mendorong peningkatan kegiatan ekonomi di lokasi bandara tersebut
khususnya dan di sekitar lokasi bandara.
Pembangunan fasilitas dan peralatan bandar udara akan
menghasilkan manfaat yang besar bagi sektor pertanian maupun industri
pertanian maupun sektor ekonomi lainnya di lokasi bandara dan
sekitarnya.
Biaya
Biaya yang terkait dalam proyek terdiri dari biaya konstruksi. dan
biaya operasional (yang terdiri dari belanja pegawai. belanja barang.
belanja perjalanan dinas dan belanja pemeliharaan) untuk menjalankan
fasilitas-fasilitas yang dibangun proyek.
1) Biaya Konstruksi
Biaya konstruksi menurut harga pasar (market price) diperkirakan
sebesar Rp 20.266.367.170,- pada tahap 2007 - 2010. Biaya
konstruksi menurut harga ekonomi (economic price) diperkirakan
sebesar Rp. 18.423.970.155.- pada tahap 2007 - 2010, tidak termasuk
nilai Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dikategorikan sebagai
transfer uang bukan sebagai biaya ekonomi.
2) Belanja Pegawai (Personel Cost)
Rata-rata biaya personil sampai dengan tahun 2016 sebesar Rp
2.000.000,00/orang/tahun. Belanja pegawai tersebut didasarkan pada
jumlah personil (pegawai) sebanyak 22 orang sampai dengan tahun
2010, dan selanjutnya diasumsikan tidak ada penambahan jumlah
personil sampai dengan tahun 2030.
3) Belanja Barang
Belanja barang diasumsikan sebesar 30% dari belanja pegawai.
4) Belanja Perjalanan Dinas
Belanja perjalanan dinas. diasumsikan sebesar 100% dari belanja
pegawai.
5) Biaya Pemeliharaan (Maintenance Cost)
Biaya pemeliharaan per tahun dari asset tetap diperkirakan atas dasar
prosentase tertentu dari nilai perolehannya (biaya konstruksi) yaitu:
Prosentase Biaya
Aktiva Tetap Pemeliharaan/Tahun
Fasilitas pekerjaan sipil 0.50%
Bangunan gedung 1.00%
Peralatan 2.50%
Sistem pengadaan air, pengelolaan limbah dan sistem lainnya
1.50%
Biaya pemeliharaan diperkirakan:
- Sebesar Rp.
142.959.000,-/tahun. pada tahun 2010
- Sebesar Rp
101.118.000,-/tahun. pada tahun 2017
- Sebesar Rp
49.968.000,-/tahun. pada tahun 2026.
Manfaat (Benefit)
Manfaat yang dihasilkan oleh proyek pembangunan/pengembangan
Bandar Udara A antara lain adalah sebagai berikut:
- Penghematan waktu perjalanan penumpang pesawat udara
(passengers time saving)
- Pengaruh positif pada pembangunan ekonomi daerah.
- Peningkatan jumlah kesempatan kerja bagi penduduk di daerah serta
peningkatan pendapatannya.
1) Penghematan Waktu Perjalanan Penumpang
Penghematan waktu tempuh yang digunakan dalam transportasi
penumpang dihitung dengan mencari perbedaan waktu antara
transportasi menggunakan angkutan udara (dengan proyek) dengan
transportasi menggunakan angkutan laut (tanpa proyek). Waktu
penghematan yang diperoleh akan dinilai dengan menghitung
besarnya biaya ekonomi penumpang tiap penumpang per satuan
waktu.
2) Pengaruh Positif pada Pembangunan Ekonomi Daerah
Dengan dibangunnya Bandar Udara A pada masa yang akan datang
berarti menambah jumlah maupun kualitas fasilitas transportasi yang
ada, hal ini berarti akan lebih mendorong kelancaran sistem angkutan
barang dan penumpang yang akan berpengaruh semakin
meningkatnya pembangunan (investasi) sektor perindustrian,
pertanian, perdagangan dan pariwisata. Dengan perkataan lain
manfaat adanya bandar udara A berarti akan meningkatkan
pendapatan daerah yang lazim dinyatakan dalam Pendapatan Domestik
Regional Bruto (PDRB).
3) Peningkatan Kesempatan Kerja dan Pendapatan Penduduk
Pembangunan fasilitas Bandar Udara A akan membuka kesempatan
kerja baru bagi para pekerja dan penduduk di lokasi bandara dan
sekitarnya. Sedangkan semakin meningkatnya perekonomian daerah
sebagai pengaruh positif berkembangnya bandar udara tersebut maka
pada gilirannya akan meningkatkan pula pendapatan penduduk dan
berarti tingkat hidup mereka juga akan meningkat lebih sejahtera.
Oleh karena itu biaya tenaga kerja terlatih dihitung dengan cara
mengalikan tingkat upah real mereka dengan CFC yaitu faktor
konversi tenaga kerja terlatih yang ditetapkan dalam hal ini
sebesar 0,95.
b) Faktor Konversi untuk Tenaga Kerja tidak Terlatih (Unskilled
Labour)
Nilai opportunity cost dari tenaga kerja tidak terlatih (unskilled
labour) pada umumnya jauh di bawah nilai upah real. oleh karena
upah real dipengaruhi oleh sistem penggajian minimum dan
peraturan-peraturan lainnya.
Ketika suatu bandara akan dibangun maka banyak tenaga kerja tak
terlatih yang berpindah dari sektor pertanian menjadi buruh
bangunan di proyek yang secara relatif elastis dalam penggunaan
tenaga kerjanya.
5) Benefit
Benefit yang dapat diukur secara kuantitatif adalah penghematan
waktu perjalanan penumpang.
Benefit yang dihasilkan setara dengan pendapatan penumpang rata-
rata/jam yang diperoleh dengan menghitung angka PDRB tahun 2003
dibagi dengan jumlah angkatan kerja dan kemudian diproyeksikan ke
tahun 2010 dengan pertumbuhan 3.8.% per tahun yaitu sesuai dengan
rata-rata pertumbuhan PDRB per kapita Kabupaten Sinjai pada tahun
2000–2003, menghasilkan angka Rp 7.254,- per jam/pekerja.
Jika EIRR lebih tinggi dari opportunity cost of capital. yang ditetapkan
12% di Indonesia. maka proyek dinilai layak (feasible). EIRR diperoleh
dengan cara perhitungan sebagai berikut:
n
Bi C i
(1 r )
i 1
i 1
0
Di mana.
N = Periode dari Cost - Benefit analysis
Bi = Benefit (manfaat) dalam tahun ke-i.
Ci = Biaya (Cost) dalam tahun ke-i
r = Discount Rate (EIRR)
2) Evaluasi Proyek
a) EIRR
EIRR dari proyek adalah 7.540 %. Pada umumnya dikatakan
“Opportunity Cost of Capital” di negara sedang berkembang adalah
berada antara 10% s.d 12%. World Bank menentukan pada 12%.
Dalam hal ini angka 12% digunakan sebagai angka “Opportunity
Cost of Capital” di Indonesia.
Dalam studi ini EIRR berada di bawah angka 12%. Oleh karena itu
proyek dapat dikatakan tidak layak secara ekonomi.
b) Rasio Manfaat – Biaya (Benefit - Cost Ratio) – B/C Ratio
Benefit-Cost (B/C) Ratio proyek ini dihitung dengan discount rate
12% hasilnya adalah 2.790.
Dari segi ini B/C Ratio di atas angka 1.00; oleh karena itu proyek
dianggap layak secara rasio benefit.
c) Kesimpulan Hasil Evaluasi Ekonomi
Dari hasil perhitungan EIRR dapat disimpulkan bahwa dipandang
dari sudut ekonomi proyek adalah tidak layak.