Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMK Bani Saleh


Mata Pelajaran : Analisis Titrimetri dan Gravimetri
Kelas/Semester : XI/3
Alokasi Waktu : 3 x 2 jam pelajaran (@ 45 menit)

A. Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi,
seni,budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,kebangsaan,kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
3.1. Menganalisis sampel menggunakan teknik kerja titrasi penetralan.
4.1. Melaksanakan titrasi penetralan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Menerangkan prinsip dasar titrasi dan reaksi penetralan
2. Menentukan jenis-jenis titrasi penetralan (titrasi asam-basa)
3. Menentukan alat-alat yang digunakan dalam analisis titrimetri
4. Menentukan teknik-teknik dan larutan standar dalam titrasi asam-basa
5. Menganalisis hasil titrasi
6. Melakukan pembuatan larutan standar
7. Melakukan prosedur dan teknik kerja titrasi asam-basa
8. Melakukan standarisasi pada titrasi penetralan
9. Melakukan penetapan kadar sampel menggunakan teknik titrasi asam-basa
10. Menunjukkan data hasil analisis

D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi dan tanya jawab siswa dapat menjelaskan prinsip dasar titrasi dan reaksi
penetralan sesuai modul Kimia Analitik dengan aktif dan santun
2. Melalui diskusi dan tanya jawab siswa dapat menentukan jenis-jenis titrasi penetralan
berdasarkan teori asam-basa dengan aktif dan santun
3. Melalui diskusi dan tanya jawab siswa dapat menentukan alat-alat yang digunakan dalam
analisis titrimetri berdasarkan prosedur titrasi dengan aktif dan santun
4. Melalui diskusi dan tanya jawab siswa dapat menentukan teknik-teknik serta larutan standar
yang digunakan dalam analisis titrimetri sesuai prosedur titrasi dengan aktif dan santun
5. Melalui diskusi dan tanya jawab siswa dapat menganalisis data hasil titrasi berdasarkan data
percobaan dengan teliti
6. Melalui demonstrasi, siswa dapat membuat larutan standar sesuai prosedur titrasi dengan jujur
dan teliti
7. Melalui demonstrasi, siswa dapat melakukan prosedur dan teknik kerja titrasi asam-basa sesuai
modul Kimia Analitik dengan jujur dan teliti
8. Melalui demonstrasi, siswa dapat melakukan standarisasi pada titrasi penetralan sesuai prosedur
titrasi dengan teliti, jujur.
9. Melalui demonstrasi, siswa dapat melakukan penetapan kadarsampel pada titrasi asam-basa
sesuai prosedur titrasi dengan teliti dan jujur
10. Melalui presentasi, siswa dapat menunjukkan data sesuai hasil analisis dengan teliti dan jujur.

E. Materi Pembelajaran
1. Prinsip Titrasi Asam-Basa
Titrasi asam-basa melibatkan reaksi antara asam dengan basa, sehingga terjadi
perubahan pH larutan yang dititrasi. Secara percobaan, perubahan pH dapat diikuti
dengan mengukur pH larutan yang dititrasi dengan elektroda pada pH meter.
Tujuan dari titrasi asam-basa adalah untuk menetapkan jumlah asam atau basa yang
diperlukan untuk tepat bereaksi dengan titratnya. Pada saat titik ekuivalen tercapai, maka
yang dihasilkan adalah air dan garamnya. Jika asam dan basa yang digunakan adalah
elektrolit kuat, maka maka larutan yang dihasilkan akan netral dan mempunyai pH = 7. Akan
tetapi, jika asam atau basanya merupakan elektrolit lemah, garam tersebut akan terhidrolisis
sampai derajat tertentu, dan pada titik ekuivalen pH larutannya akan bersifat sedikit asam
atau sedikit basa (tidak netral, pH ≠ 7).
Dalam titrasi asam-basa, tersedia beberapa larutan indikator yang memiliki warna-
warna yang berbeda tergantung pada konsentrasi dari ion hidrogen larutan tersebut (pH).
Ciri khas utama dari indikator asam basa adalah bahwa perubahan warna yang dominan
‘asam’ menjadi warna yang dominan ‘basa’ tidaklah mendadak dan sekaligus, tetapi
berjalan dalam suatu selang (interval) pH yang dinamakan selang perubahan warna
indikator.

2. Alkalimetri
Titrasi alkalimetri adalah suatu titrasi dengan menggunakan larutan standar yang
bersifat basa. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, larutan standar merupakan larutan
yang digunakan sebagai salah satu pereaksi dalam analisis titrimetri. Dalam titrasi alkalimetri,
larutan standar yang digunakan merupakan larutan standar sekunder, sehingga perlu
distandarisasi terlebh dahulu oleh suatu larutan standar primer.

Pembuatan Larutan Standar Basa


Hidroksida dari natrium, kalium dan barium umumnya digunakan untuk pembuatan larutan
standar basa. Zat-zat ini adalah basa kuat yang dapat larut dalam air. Larutan amonia
jarang sekali digunakan sebagai larutan standar basa karena amonia cenderung hilang dari
larutannya terutama jika konsentrasinya di atas 0,5 M, dan juga amonia merupakan basa
lemah sehingga pada saat titrasi dengan asam-asam lemah akan mengalami kesulitan.
Natrium hidroksida adalah larutan yang paling sering digunakan, karena murah harganya.
Tak satupun dari hidroksida padat ini yang dapat diperoleh secara murni sehingga untuk
mendapatkan larutan standarnya kita tidak dapat membuatnya dengan melarutkan suatu
bobot yang diketahui dengan volum air tertentu. Baik natrium hidroksida maupun kalium
hidroksida bersifat higroskopis sehingga senantiasa dapat kita temukan dalam keadaan
alkali karbonat dan air dalam jumlah tertentu. Hal ini menyebabkan beberapa indikator tidak
dapat mendapatkan hasil yang kuantitatif akibat adanya karbonat ini. Untuk
menghilangkan adanya karbonat dalam pembuatan larutan standar basa, maka pelarut
yang digunakan hendaknya bebas CO2.

3. Asidimetri
Titrasi asidimetri adalah suatu titrasi dengan menggunakan larutan standar yang bersifat
asam. Berikut ini terdapat penjelasan mmengenai pembuatan larutan standar asamnya.

Pembuatan Larutan Standar Asam


Asam yang paling sering digunakan sebagai larutan standar adalah asam klorida dan asam
sulfat. Kedua zat ini tersedia di pasaran dalam bentuk larutan pekat, asam klorida pekat
memiliki konsentrasi sekitar 10,5 – 12 M dan asam sulfat pekat konsentrasinya sekitar 18 M.
Kedua larutan ini dapat dibuat dengan mengencerkan larutan pekatnya sesuai dengan
kebutuhan. Asam klorida umumnya lebih disukai karena kebanyakan klorida dapat larut
dalam air. Sedangkan asam sulfat membentuk garam yang sukar larut dengan kalsium dan
barium hidroksida. Larutan standar asam sulfat biasanya digunakan pada titrasi dengan
cairan panas atau untuk penetapan yang memerlukan pendidihan beberapa lama dengan
asam berlebih. Untuk asam nitrat sangat jarang digunakan sebagai larutan standar karena
dalam larutannya selalu mengandung sedikit asam nitrit yang mempunyai sifat dapat
merusak indikator.

Standarisasi Larutan Asam Klorida


Standarisasi asam klorida dapat dilakukan dengan menggunakan natrium karbonat anhidrat
maupun dengan natrium tetraborat dekahidrat (boraks). Pada umumnya boraks lebih sering
dipakai dibandingkan dengan natrium karbonat, karena terdapat beberapa keuntungan
saat kita melakukan standarisasi menggunakan boraks (Na 2B4O7.10H2O) yaitu antara lain:
a. Mempunyai berat ekuivalen (BE) yang besar
b. Pemurniannya mudah dengan cara rekristalisasi
c. Tidak diperlukan pemanasan sampai bobot konstan
d. Tidak higroskopis
e. Penentuan titik akhirnya dengan menggunakan indikator metil merah pada suhu kamar
mudah diamati
F. Pendekatan, Model dan Metode
Pendekatan : Saintifik
Model : Discovery Learning
Metode : Diskusi, tanya jawab, demonstrasi

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1: Fokus KD 3.1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Peserta didik mempersiapkan diri secara psikis dan fisis 10 menit
untuk mengikuti proses pembelajaran.
2. Peserta didik menyimak penyampaian materi adab
pada pekan ini.
3. Melakukan apersepsi, yang mengkaitkan antara
pembelajaran yang lalu dengan pembelajaran yang
akan dilaksanakan
4. Guru memberikan motivasi berkaitan dengan
pekerjaan seorang analis di laboratorium
5. Guru menyampaikan cakupan materi dan tujuan
pembelajaran yang harus dicapai oleh Peserta didik,
dengan pembelajaran model discovery based learning
6. Guru menyampaian strategi penyampaian dalam
belajar (discovery based learning), pembentukan
kelompok, dan langkah2 kegiatan,
7. Pre tes singkat
Kegiatan inti 1. Stimulasi (pemberian rangsangan) 65 menit
 Guru mengarahkan siswa untuk membaca buku teks
mengenai prinsip dasar titrasi
 Siswa membaca buku teks mengenai prinsip dasar
titrasi
2. Identifikasi masalah
 Guru menanyakan prinsip dasar apa saja yang
dilakukan dalam titrasi
 Siswa menjawab pertanyaan guru melalui buku teks
maupun internet
 Guru menanyakan jenis-jenis titrasi asam-basa
3. Pengumpulan data
 Guru menjelaskan mengenai prinsip dasar titrasi,
titrasi dengan reaksi penetralan dan jenis-jenis titrasi
penetralan
 Siswa menyimak penjelasan guru
4. Pengolahan data
 Siswa membuat bagan alir prosedur pembuatan
HCl standar, standarisasi HCl, penetapan kadar NH 3
dan CO32- bersama kelompoknya masing-masing
5. Pembuktian data
 Siswa mencari alasan penggunaan reagen dan
indikator dalam tiap prosedur titrasi
6. Menarik kesimpulan
 Siswa menyimpulkan pembahasan mengenai
prinsip dasar titrasi, titrasi penetralan dan prosedur-
prosedur yang digunakan
Penutup 1. Refleksi 15 menit
 Mengevaluasi sejauh mana pencapaian/ kemajuan
peserta didik untuk mendapatkan data tentang IPK
(KI pada KD3 dan KI pada KD4) yaitu sejauhmana
tahapan discovery learning yang telah dicapai
peserta didik,
2. Rencana tindak lanjut
 Penugasan terstuktur secara kelompok dan dan
tugas mandiri (untuk menyelesaikan data- data
yang belum diperoleh sesuai tahapan sintak
discovery learning)
 Penugasan terstruktur secara secara individu dan
tugas mandiri untuk membuat jurnal praktikum titrasi
asam basa
Pertemuan 2: Fokus KD 4.1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Peserta didik mempersiapkan diri secara psikis dan fisis 10 menit
untuk mengikuti proses pembelajaran.
2. Peserta didik menyimak penyampaian materi adab
pada pekan ini.
3. Melakukan apersepsi, yang mengkaitkan antara
pembelajaran yang lalu dengan pembelajaran yang
akan dilaksanakan
4. Guru memberikan motivasi berkaitan dengan
kompetensi dasar berkaitan dengan pekerjaan
seorang analis di laboratorium
5. Guru menyampaikan cakupan materi dan tujuan
pembelajaran yang harus dicapai oleh Peserta didik,
dengan pembelajaran model discovery based learning
6. Guru menyampaian strategi penyampaian dalam
belajar (discovery based learning), pembentukan
kelompok, dan langkah2 kegiatan,
Kegiatan inti 1. Stimulasi (pemberian rangsangan) 65 menit
 Guru mengarahkan siswa untuk menyebutkan
kebutuhan alat dan bahan berdasarkan jurnal yang
mereka buat
 Siswa menentukan kebutuhan alat dan bahan
kemudian mengajukan kepada pembimbing di
Laboratorium
2. Identifikasi masalah
 Guru memberikan soal pre-test
 Siswa menjawab soal pre-test
 Guru menanyakan tujuan kegiatan praktikum hari ini
 Siswa menyebutkan tujuan kegiatan praktikum hari
ini
3. Pengumpulan data
 Guru mengarahkan siswa untuk mengerjakan
prosedur praktikum bersama kelompoknya
 Siswa melakukan praktikum bersama kelompoknya
kemudian mencatat semua data yang didapatkan
selama kegiatan praktikum
4. Pengolahan data
 Siswa mengolah data hasil praktikum untuk
mendapatkan konsentrasi HCl, kadar NH3 dan kadar
CO32-
5. Pembuktian data
 Guru memberikan soal post-test
 Siswa menjawab soal post-test dari guru
6. Menarik kesimpulan
 Siswa menyimpulkan hasil kegiatan praktikum
 Siswa membuat laporan hasil praktikum
Penutup 1. Refleksi 15 menit
 Mengevaluasi sejauh mana pencapaian/ kemajuan
peserta didik untuk mendapatkan data tentang IPK
(KI pada KD3 dan KI pada KD4) yaitu sejauhmana
tahapan discovery learning yang telah dicapai
peserta didik,
2. Rencana tindak lanjut
 Penugasan terstuktur secara kelompok dan dan
tugas mandiri (untuk menyelesaikan data- data
yang belum diperoleh sesuai tahapan sintak
discovery learning)
 Penugasan terstruktur secara secara individu dan
tugas mandiri untuk membuat laporan praktikum
titrasi asam basa

Pertemuan 3:
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Peserta didik mempersiapkan diri secara psikis dan fisis 10 menit
untuk mengikuti proses pembelajaran.
2. Peserta didik menyimak penyampaian materi adab
pada pekan ini.
3. Melakukan apersepsi dengan menampilkan video
kegiatan praktikum, yang mengkaitkan antara
pembelajaran yang lalu dengan pembelajaran yang
akan dilaksanakan
4. Guru memberikan motivasi berkaitan dengan
kompetensi dasar berkaitan dengan pekerjaan
seorang analis di laboratorium
5. Guru menyampaikan cakupan materi dan tujuan
pembelajaran yang harus dicapai oleh Peserta didik,
dengan pembelajaran model discovery based learning
6. Guru menyampaian strategi penyampaian dalam
belajar (discovery based learning), dan langkah2
kegiatan.
Kegiatan inti 1. Stimulasi (pemberian rangsangan) 65 menit
 Guru menayangkan beberapa foto hasil praktikum
titrasi penetapan kadar NH3 dan CO32- dalam basa
 Siswa memperhatikan tayangan tersebut dan
menanggapinya.
2. Identifikasi masalah
 Guru menanyakan kepada siswa: 1) masalah apa
saja yang dihadapi selama kegiatan praktikum
berlangsung; 2) kesulitan apa saja yang ditemui saat
menentukan TAT; 3) kenapa dalam tiap prosedur
tidak menggunakan indikator yang sama 4) berapa
kadar NH3 dan CO32- dari hasil praktikum
 Siswa bersama kelompoknya masing-masing
menyebutkan masalah dan kendala apa saja yang
ditemui saat pelaksanaan praktikum
3. Pengumpulan data
 Guru mendorong siswa untuk mencari informasi
melalui buku teks maupun internet mengenai alasan
kesulitan menentukan TAT saat titrasi
 Siswa secara berkelompok mencari informasi
mengenai alasan kesulitan menentukan TAT saat
titrasi
 Guru membagikan seperangkat alat dan bahan
untuk mengidentifikasi perubahan warna setiap
indikator dalam larutan asam-basa
 Siswa melakukan identifikasi berdasarkan prosedur
yang diberikan
4. Pengolahan data
 Guru menugaskan siswa untuk: 1) mendiskusikan dan
menyimpulkan hasil indentifikasi tiap indikator; 2)
menghitung kadar NH3 dan CO32- dari masing-
masing kelompok
 Siswa mendiskusikan hasil identifikasi dalam
kelompoknya masing-masing, kemudian
menghitung kadar NH3 dan CO32- pada
kelompoknya masing-masing
5. Pembuktian data
 Guru mengarahkan siswa untuk mencari data
mengenai warna tiap indikator melalui internet
 Siswa bersama kelompoknya mencari data di
internet
 Guru mengarahkan siswa untuk membandingkan
hasil perhitungan kadarnya dengan kelompok lain
 Siswa tiap kelompok melihat hasil perhitungan kadar
kelompok lain dan menyimpulkannya
6. Menarik kesimpulan
 Guru meminta tiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan
kelompok yang lain
 Siswa menampilkan jawaban kelompoknya dan
menarik kesimpulan dari setiap permasalahan.
 Siswa mendapatkan tanggapan dan masukan dari
kelompok lain.
 Siswa menerima masukan.
 Siswa membuat laporan hasil praktikum
Penutup 1. Refleksi 15 menit
 Mengevaluasi sejauh mana pencapaian/ kemajuan
peserta didik untuk mendapatkan data tentang IPK
(KI pada KD3 dan KI pada KD4) yaitu sejauhmana
tahapan discovery learning yang telah dicapai
peserta didik,
2. Rencana tindak lanjut
 Penugasan terstuktur secara kelompok dan dan
tugas mandiri (untuk menyelesaikan data- data
yang belum diperoleh sesuai tahapan sintak
discovery learning)
 Penugasan terstruktur secara secara individu dan
tugas mandiri untuk membuat laporan praktikum
titrasi asam basa
H. Penilaian
No Kompetensi Dasar Bentuk Penilaian Instrumen Penilaian Keterangan
1. 3.1. Menganalisis sampel Tes Tulis Soal Uraian
menggunakan teknik
kerja titrasi penetralan.
2. 4.1. Melaksanakan titrasi Unjuk Kerja Lembar Kerja
penetralan
(Instrumen Penilaian terlampir)

I. Media, Alat, Bahan dan Sumber Belajar


1. Media
- Infokus
- Laptop
- Papan tulis
- Spidol
2. Alat
- Gelas ukur 1.000 mL
- Gelas ukur 100 mL
- Batang pengaduk
- Areometer
- Botol reagent
- Label
- Neraca analitis
- Labu ukur 250 mL
- Buret 50 mL
- Pipet seukuran 25 mL
- Botol timbang
- Botol semprot
- Corong tangkai pendek
- Labu Erlenmeyer
- Batang pengaduk
- Klem Buret
- Statif
- Sendok/spatula
- Tegel putih
- Kaki tiga
- Kassa asbes
- Bunsen
3. Bahan
- HCl pekat
- Aqua DM
- Boraks (Na2 B4O7.10 H2O)
- HCl  0,1 N
- Larutan metil merah
- Aqua DM
- Kertas isap
- Sampel NH3
- Sampel karbonat

4. Sumber Belajar
- “Buku Ajar Vogel: Kimia Analisis Kuantitatif”., J. Basset (Penerbit Buku Kedokteran EGC,
1994)
- “Modul Kimia Analitik 2”, Nelly Wulandari (Pernerbit SMK Bani Saleh, 2015)

Kepala SMK Bani Saleh Guru Mata Pelajaran

Drs. Hery Purwanto, Apt. Nelly Wulandari, S.Pd


LAMPIRAN PENILAIAN
1. Penilaian Pengetahuan
a) Kisi-kisi dan Soal
Jenis Tingkat
Kompetensi Dasar Indikator Indikator Soal Soal
Soal Berpikir
3.1. Menganalisis  Menerangkan  Siswa dapat Uraian LOT’s 1. Jelaskan prinsip dasar melakukan analisa
sampel prinsip dasar titrasi menyebutkan dengan teknik titrimetri.
menggunakan teknik dan reaksi prinsip dasar titrasi
kerja titrasi penetralan (C2)
penetralan
 Menentukan jenis-  Siswa dapat Uraian LOT’s 2. Jelaskan perbedaan asidmetri dan
jenis titrasi membedakan alkalimetri.
penetralan (titrasi asidimetri dan
asam-basa) (C3) alkalimetri
 Menentukan alat-  Siswa dapat Uraian LOT’s 3. Sebutkan 3 jenis alat ukur yang digunakan
alat yang menyebutkan 3 dalam analisa titrimetri.
digunakan dalam alat ukur yang
analisis titrimetri digunakan dalam
(C3) analisa titrimetri
 Menentukan  Siswa dapat Uraian LOT’s 4. Sebutkan pereaksi apa saja yang
teknik-teknik dan menjelaskan fungsi ditambahkan dalam standarisasi larutan HCl
larutan standar penambahan dan jelaskan pula fungsi penambahan tiap
dalam titrasi asam- reagen/pereaksi pereaksi tersebut.
basa (C3) dalam standarisasi
larutan HCl
 Menganalisis hasil  Siswa dapat Uraian HOT’s 5. Dalam standarisasi larutan NaOH, larutan
titrasi (C4) memperkirakan yang digunakan sebagai standar primer
jumlah reagen adalah asam oksalat, H2C2O4.2H2O, yang
yang akan dibuat dengan melarutkan + 0,63 g
digunakan padatannya dalam 100 mL air. Berapakah
rentang massa yang harus ditimbang untuk
membuat larutan asam oksalat tersebut?

b) Kunci Jawaban
Nomor
Kunci Jawaban Skor
Soal
1. Prinsip dasar melakukan analisa titrimetri adalah dengan menganalisa berdasarkan volum zat yang dibutuhkan 2
2. Asidimetri adalah titrasi penetralan dengan menggunakan larutan standar bersifat asam. 2
Alkalimetri adalah titrasi penetralan dengan menggunakan larutan standar bersifat basa
3. Alat ukur yang digunakan dalam analisa titrimetri adalah: 3
1. Buret
2. Labu ukur
3. Neraca analitik
4. Pipet ukur
5. Gelas kimia
4. Fungsi penambahan pereaksi: 4
1. Boraks = sebagai larutan standar primer
2. Metil merah = indikator
5. Rentang massa = massa hasil perhitungan x 95% ....................... (1) 4
= 0,63 g x 5%
= 0,0315 g ....................... (2)
Rentang massanya adalah + 5%
 0,63 g – 5% = 0,63 g – 0,0315 g = 0,5985 g ....................... (3)
 0,63 g + 5% = 0,63 g + 0,0315 g = 0,6615 g ....................... (4)
Jadi, rentang massa yang harus ditimbang antara 0,5985 g s.d 0,6615 g
Total Skor 15

c) Rubrik Penilaian
No Soal Skor Rubrik Soal
1 0 Tidak memberikan jawaban yang sesuai
1 Jawaban tidak lengkap
2 Jawaban lengkap
2 0 Tidak memberikan jawaban yang sesuai
1 Jawaban tidak lengkap
2 Jawaban lengkap
3 0 Tidak memberikan jawaban yang sesuai
1 Menyebutkan 1 alat ukur
2 Menyebutkan 2 alat ukur
3 Menyebutkan 3 alat ukur
4 0 Tidak memberikan jawaban yang sesuai
1 Menyebutkan satu buah pereaksi dan fungsinya kurang tepat
2 Menyebutkan dua buah pereaksi dan fungsinya masing-masing kurang tepat
3 Menyebutkan dua buah pereaksi namun salah satu fungsinya kurang tepat
4 Menyebutkan dua buah pereaksi dan fungsinya masing-masing dengan benar
5 0 Tidak memberikan jawaban yang sesuai
1 Hanya menuliskan satu langkah
2 Hanya menuliskan dua langkah
3 Hanya menuliskan tiga langkah
4 Menuliskan semua langkah
Rumus Konversi Nilai

jumlah skor yang diperoleh


nilai = x 100
total skor

Total skor = 15
2. Penilaian Keterampilan
a. Kisi-kisi dan Soal
Tingkat
Kompetensi Dasar Indikator Indikator Soal Jenis Soal Soal
Berpikir
1.1. Melaksanakan  Melakukan Siswa dapat Rubrik 1. Penilaian unjuk kerja persiapan :
titrasi penetralan pembuatan melakukan penilaian a. Penggunaan APD
larutan standar praktikum asam- unjuk b. Penyiapan alat praktek
(P2) basa sesuai dengan kerja c. Membersihkan alat-alat gelas
 Melakukan prosedur titrasi d. Penulisan etiket pada alat gelas
prosedur dan asam- 2. Penilaian unjuk kerja pelaksanaan
teknik kerja titrasi basa a. Penyiapan buret
asam-basa (P2) b. Pemipetan larutan
 Melakukan c. Titrasi
standarisasi pada 3. Penilaian akhir
titrasi penetralan a. Membersihkan kembali alat yang
(P2) telah digunakan
 Melakukan b. Membersihkan kembali meja kerja
penetapan kadar
sampel
menggunakan
teknik titrasi asam-
basa (P3)
 Menunjukkan
data hasil analisis
(P3)
RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN

Keterangan:
Nilai 1 = mengerjakan dengan benar
Nilai 0 = tidak mengerjakan atau salah mengerjakan

Anda mungkin juga menyukai