Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Luxatio Patella

Patella adalah tempurung lutut. Luxatio patella adalah keadaan dimana patella
bergeser dai tempatnya (dislokasi) yaitu dari lekukan (trochlear sulcus) pada femur (tulang
paha) dimana secara normal patella berada. Luxatio patella umumnya terjadi pada anjing
small breed tetapi dapat terjadi pada anjing besar dan kucing. Dalam kebanyakan kasus,
patella bergeser menuju bagian dalam lutut (medial luxation), tetapi dislokasi menuju keluar
lutut (lateral luxation) dapat juga terjadi, terutama pada anjing besar. Luxatio lateral pada
anjing jarang dan biasanya kongenital. Luxatio patella biasanya merupakan penyakit
developmental tetapi dapat juga terjadi sebagai akibat dari trauma. Berbagai penyebab telah
dikemukakan, termasuk pengaruh genetik. Beberapa abnormalitas dapat terjadi pada anatomy
kaki anjing yang tekena, dimulai dari panggul dan berkembang ke bawah (lutut). Otot kaki
mungkin tidak selaras dan tulang utama sedikit cacat. Luxatio patella adalah kelainan yang
paling jelas dan salah satu yang menyebabkan rasa sakit dan disfungsi, tetapi kelainan lain
harus diatasi supaya patella dapat berada dengan benar di trochlear sulcus (Morgan, 2011).

2.2 Gejala Klinis

Gejala klinis beragam sesuai dengan grade luxatio.

Tabel grade luxatio.

Grade 1 Umumnya penemuan insidental pada pemeriksaan fisik rutin


Patella secara manual dapat digeser, tetapi kembali ke trochlear
groove segera ketika tekenan manual dilepas.
Tidak ada krepitus tercatat selama rentang gerak stifle, dan tidak ada
deformitas tulang.
Gejala klinis biasanya tidak ada.
Grade 2 Luxatio spontan terjadi dengan gejala klinis tidak menyakitkan, tipe
kelumpuhan ‘skipping’.
Terjadi deformitas ringan (rotasi internal tibia dan abduksi).
Dapat berkembang ke luxatio grade 3 sebagai erosi tulang rawan
progresif terjadi pada patela dan permukaan tochlear, dan atau
penyakit CCL dan terjadi ruptur.
Grade 3 Patella bergeser sebagian besar waktu tetapi dapat dikurangi secara
manual
Deformitas tulang lebih parah, termasuk : ditandai rotasi internal tibia
dan lengkungan S-shaped distal femur dan proximal tibia.
Lekukan dangkal trochlear dapat teraba saat patella bergeser
Kelumpuhan berhubungan dengan derajat erosi kartilago dari
permukaan artikular patella dan medial trochlear ridge femur.
Abnomal, ‘crouched’ gait (meringkuk) daripada kelumpuhan
intermittent. Kaki digunakan dalam semifiexed, internal rotated
position.
Sering bilateral.
Grade 4 Luxatio patella permanen dan non-reducible.
Jika tidak diperbaiki pada early life, berkembang deformitas tulang
dan ligamen parah, membuat bedah perbaikan lebih menantang.
Deformitas tulang parah : tibia berotasi dari 60 derajat sampai 90
derajat relatif terhadap sagittal plane, ditandai femoral varus,
procimal tibia varus, dan rotasi internal tibia tercatat.
Postur ‘crab like’ dan biasanya diangkat oleh pemiliknya daripada
berjalan.

2.3 Gambaran Radiografi

Survei radiografi membantu mendokumentasikan luxatio dan menentukan derajat


perubahan degeneratif yang tampak pada stifle joint, juga esensial untuk mengidentifikasi dan
qualify abnormalitas skeletal pada kasus parah. Posisi radiografi penting untuk menghindari
fasle positif deformitas ekstremitas pada radiografi..

Medio-lateral radiographic view of the stifle in a dog with MPL. The patella is reduced in the
trochlea.
Posterio-anterior radiographic view of the stifle of a dog with MPL. The patella is medially
displaced from the trochlea

Ventro-dorsal radiographic view of the hindlimbs in a dog with right MPL. Notice the medial
deviation of the tibial tuberosity and genu varum.
Morgan, Rhea Volk. 2011. Small Animal Practice Client Handouts. Saunders Elsevier,
USA.

Anda mungkin juga menyukai