Anda di halaman 1dari 21

KLIPING BUDAYA/ TRADISIONAL DAERAH BATA KARO

Disusun oleh :

ADITIA TARIGAN

SMA RAKSANA MEDAN


BAB 1
SEJARAH BATAK KARO

Suku Karo (Karo: ᯂᯂᯂ atau ᯂᯂᯂ, Latin: Karo) adalah suku bangsa yang mendiami
wilayah Sumatera Utara dan sebagian Aceh; meliputi Kabupaten Karo, Kabupaten Aceh
Timur, Kabupaten Langkat, Kabupaten Dairi, Kabupaten Simalungun, dan Kabupaten Deli
Serdang.[2] Suku ini merupakan salah satu suku terbesar dalam Sumatera Utara. Nama suku ini
dijadikan salah satu nama Kabupaten di salah satu wilayah yang mereka diami (dataran tinggi Karo)
yaitu Tanah Karo yang terletak di kabupaten karo. Suku ini memiliki bahasa sendiri yang
disebut Bahasa Karo atau Cakap Karo. Pakaian adat suku Karo didominasi dengan
warna merah serta hitam dan penuh dengan perhiasan emas. Suku Karo adalah merupakan suku asli
pertama Kota Medan karena Kota Medan didirikan oleh seorang putra Karo yang bernama Guru
Patimpus Sembiring Pelawi. Suku Karo pada mulanya tinggal di dataran tinggi Karo yakni Brastagi
dan Kabanjahe. Kerajaan Haru-Karo (Kerajaan Aru) mulai menjadi kerajaan besar di Sumatera,
namun tidak diketahui secara pasti kapan berdirinya. Namun, Brahma Putra, dalam bukunya "Karo
dari Zaman ke Zaman" mengatakan bahwa pada abad 1 Masehi sudah ada kerajaan di Sumatera
Utara yang rajanya bernama "Pa Lagan". Menilik dari nama itu merupakan bahasa yang berasal dari
suku Karo. Mungkinkah pada masa itu kerajaan haru sudah ada?, hal ini masih membutuhkan
penelitian lebih lanjut.(Darwan Prinst, SH :2004)

Kerajaan Haru-Karo diketahui tumbuh dan berkembang bersamaan waktunya dengan


kerajaan Majapahit, Sriwijaya, Johor, Malaka dan Aceh. Terbukti karena kerajaan Haru pernah
berperang dengan kerajaan-kerajaan tersebut. Kerajaan Haru pada masa keemasannya,
pengaruhnya tersebar mulai dari Aceh Besar hingga ke sungai Siak di Riau.

Terdapat suku Karo di Aceh Besar yang dalam bahasa Aceh disebut Karee. Keberadaan suku
Haru-Karo di Aceh ini diakui oleh H. Muhammad Said dalam bukunya "Aceh Sepanjang Abad", (1981).
Ia menekankan bahwa penduduk asli Aceh Besar adalah keturunan mirip Batak. Namun tidak
dijelaskan keturunan dari Batak mana penduduk asli tersebut. Sementara itu, H. M. Zainuddin dalam
bukunya "Tarich Atjeh dan Nusantara" (1961) mengatakan bahwa di lembah Aceh Besar disamping
terdapat kerajaan Islam terdapat pula kerajaan Karo. Selanjunya disebutkan bahwa penduduk asli
atau bumi putera dari ke-20 mukim bercampur dengan suku Karo. Brahma Putra, dalam bukunya
"Karo Sepanjang Zaman" mengatakan bahwa raja terakhir suku Karo di Aceh Besar adalah Manang
Ginting Suka.

Kelompok karo di Aceh kemudian berubah nama menjadi "Kaum Lhee Reutoih" atau Kaum Tiga
Ratus. Penamaan demikian terkait dengan peristiwa perselisihan antara suku Karo dengan suku
Hindu di sana yang disepakati diselesaikan dengan perang tanding. Sebanyak tiga ratus (300) orang
suku Karo akan berkelahi dengan empat ratus (400) orang suku Hindu di suatu lapangan terbuka.
Perang tanding ini dapat didamaikan dan sejak saat itu suku Karo disebut sebagai kaum tiga ratus
dan kaum Hindu disebut kaum empat ratus.

Dikemudian hari terjadi pencampuran antar suku Karo dengan suku Hindu dan mereka disebut
sebagai kaum Ja Sandang. Golongan lainnya adalah Kaum Imeum Peuet dan Kaum Tok Batee yang
merupakan campuran suku pendatang, seperti: Kaum Hindu, Arab, Persia, dan lainnya.
BAB 2
ALAT MUSIC TRADISIONAL KARO

Berikut adalah 8 Alat Musik Tradisional Karo


Kami meyakini ada lebih dari 8 alat musik suku Karo yang ada. Mungkin bisa 9 atau 10. Hanya
saja, berdasarkan sumber-sumber yang ada, cuma 8 alat musik yang kami temukan.

Baiklah, kita akan bahas satu persatu.

1. Kulcapi

Gambar Alat musik Karo Kulcapi via Bukalapak

Kulcapi merupakan alat musik tradisional budaya Karo. Kulcapi hampir sama dengan gitar akustik
biasa. Yang membedakanya, Kulcapi hanya mempunyai 2 senar (1 dan 2). Kulcapi tebuat dari
bahan dasar kayu yang di ukir sedemikian rupa hingga menghasilkan suara yang harmoni. Alat
musik Kulcapi berfungsi sebagai melodi yang selalu dihadirkan pada acara hiburan rakyat daerah.

Dahulu kala senarnya terbuat dari akar pohon aren (enau) namun sekarang telah diganti senar metal
dan juga tunning peg-nya juga telah diganti menjadi tunning peg gitar modern yang dahulunya
menggunakan pohon bambu/kayu sehingga cara menyetemnya harus dengan cara menarik dahulu
sumbatan setem tersebut lalu disetem. Langkup Kulcapi (bagian depan resonator Kulcapi) tidak
terdapat lobang resonator, justru lobang resonator (disebut babah) terdapat pada bagian belakang
Kulcapi.
2. Keteng-Keteng

Gambar Alat musik Karo Keteng-Keteng via Medanbisnis


Keteng-keteng adalah alat musik pukul tradisional Suku Karo dari Sumatera Utara (Sumut) yang
berbahan dasar dari bambu. Keteng-Keteng memiliki panjang sekitar setengah meter dan memiliki
senar yang terbuat dari kulit bambu itu sendiri. Alat pemukul keteng-keteng juga terbuat dari
potongan bambu dan terdiri dari dua buah.

Cara memainkan alat ini sangat sederhana seperti layaknya memukul alat musik drum. Dilihat dari
segi fungsingnya, dulunya alat musik ini kerap dimainkan dalam konteks ansambel gendang telu
sendalanen sebagai media dalam upacara Erpangir Ku Lau oleh masyarakat Karo.

Bekalangan, alat musik ini juga sering dimainkan dalam berbagai pertunjukan dengan tujuan hanya
sebagai hiburan belaka.

3. Sarune

Gambar Alat musik Karo Sarune via Blogger


Alat musik tradisional karo ini dimainkan dengan cara ditiup. Teknik bermain Sarune batak Karo
ini sama dengan teknik bermain Sarune Batak Toba. Hanya saja penamaan yang berbeda. Pada
masyarakat batak Karo bukan mengunakan istilah “pulunama”.
Walaupun seperti itu, tetapi tetap saja memiliki arti yang sama. Alat musik ini adalah sebagai
pembawa melodi dalam ansambel gendang “lima sidalanen” atau ansambel “gendang sarune”.

Terdapat beberapa bagian dari Sarune yaitu :

a. Anak-anak sarune, terbuat dari daun kelapa dan embulu-embulu (pipa kecil) diameter 1 mm dan
panjang 3-4 mm. Daun kelapa dipilih yang sudah tua dan kering. Daun dibentuk triangel sebanyak
dua lembar. Salah satu sudut dari kedua lembaran daun yang dibentuk diikatkan pada embulu-
embulu, dengan posisi kedua sudut daun tersebut,

b. Tongkeh sarune, bagian ini berguna untuk menghubungkan anak-anak sarune. Biasanya dibuat
dari timah, panjangnya sama dengan jarak antara satu lobang nada dengan nada yang lain pada
lobang sarune,

c. Ampang-ampang sarune, bagian ini ditempatkan pada embulu-embulu sarune yang berguna
untuk penampung bibir pada saat meniup sarune. Bentuknya melingkar dnegan diameter 3 cm dan
ketebalan 2 mm. Dibuat dari bahan tulang (hewan), tempurung, atau perak,

d. Batang sarune, bagian ini adalah tempat lobang nada sarune, bentuknya konis baik bagian dalam
maupun luar. Sarune mempunyai delapan buah lobang nada. Tujuh di sisi atas dan satu di belakang.
Jarak lobang 1 ke lobang adalah 4,6 cm dan jarak lobang VII ke ujung sarune 5,6 cm. Jarak antara
tiap-tiap lobang nada adalah 2 cm, dan jarak lubang bagian belakang ke lempengan 5,6 cm.

e. Gundal sarune, letaknya pada bagian bawah batang sarune. Gundal sarune terbuat dari bahan
yang sama dengan batang sarune. Bentuk bagian dalamnya barel, sedangkan bentuk bagian luarnya
konis. ukuran panjang gundal sarune tergantung panjang batang sarune yaitu 5/9.

4. Mangkok
Gambar Alat musik Karo Mangkok via
Mangkok yang dimaksud dalam hal ini adalah semacam cawan (chinese glass-bowl) yang pada
dasarnya bukan merupakan alat musik, namun dalam gendang telu sedalanen, mangkok tersebut
digunakan sebagai instrumen pembawa ritmis.

Selain sebagai alat musik, mangkok juga merupakan perlengkapan penting dari guru sibaso
(dukun) dalam sistem kepercayaan tradisional Karo. Mangkok tersebut digunakan sebagai tempat
air suci atau air bunga atau juga beras dalam ritual tertentu. Ketika mangkok digunakan atau
dipakai sebagai alat musik dalam Gendang telu sendalanen biasanya diisi air putih biasa, tujuannya
agar bunyi yang dihasilkan mangkok tersebut menjadi lebih nyaring.

5. Balobat

Gambar Alat musik Karo Balobat via Youtube


Balobat adalah alat musik tradisional Suku Karo dari Sumatera Utara yang menyerupai suling dan
terbuat dari seruas pucuk bambu berukuran sejengkal jari tangan. Alat musik ini dapat dimainkan
secara solo dan juga dengan ansamble. Balobat memiliki tangga nada lagu minor maupun mayor,
serta mempunyai lobang nada yang terdiri dari enam buah.

6. Gendang Singanaki

Gambar Alat musik Karo Gendang Singanaki via Socimage


Gendang Singanaki alat musik pukul yang terbuat dari kayu pohon nangka. Pada kedua sisi alat
musik yang berbentuk konis tersebut, terdapat membrane yang terbuat dari kulit binatang. Sisi
depan/atas atau bagian yang dipukul disebutbabah gendang, sisi belakang/bawah (tidak dipukul)
disebut pantil gendang. gendang singanaki memiliki ukuran panjang sekitar 44 cm, dengan
diameter babah gendangnya sekitar 5 cm, sedangkan diameter pantil gendang sekitar 4 cm.

7. Gendang Singindungi
Gendang Singindungi hampir sama dengan Gendang Singanaki. Kedua alat musik ini memiliki
kesamaan dari sisi bahan, bentuk, ukuran, dan cara pembuatannya. Perbedaannya hanya pada
“gendang mini” yang disebut gerantung (panjang 11,5 cm) yang di ikat di sisi badan Gendang
Singanaki, sedangkan pada gendang singindungi tidak ada. Gendang Singindungi dapat
menghasikan bunyi naik turun melalui teknik permainan tertentu, sedangkan gendang singanaki
tidak memiliki tehnik tersebut sehingga bunyi yang dihasilkannya tidak bisa naik turun. Masing-
masing gendang memiliki dua palu-palu gendang atau alat pukul (drum stick) sepanjang 14 cm.

8. Gung dan Penganak

Gambar Alat musik Karo Gung dan Penganak via Blogger


Gung dan Penganak tergolong dalam jenis suspended idiophone/gong berpencu yang memiliki
persamaan dari segi konstruksi bentuk, yakni sama seperti gong yang umumnya terdapat pada
kebudayaan musik nusantara. Perbedaan keduanya (Penganak dan gung) adalah dari segi ukuran
atau lebar diameternya.

Gung memiliki ukuran yang besar (diameter 68,5 cm), dan penganak memiliki ukuran yang kecil
(diameter 16 cm). Gung dan Penganak ini terbuat dari kuningan, sedangkan palu-palu
(pemukulnya) terbuat dari kayu dengan benda lunak yang sengaja dibuat di ujungnya untuk
menghasilkan suara gung yang lebih enak didengar (palu-palu gung).
BAB 3
TARIAN TRADISONAL BATAK KARO

1. Tari Tradisional Karo Sumatera Utara - Tari Piso Surit.

Piso Surat adalah salah satu lagu, syair, serta tarian Suku Karo yang menggambarkan seorang pria
yang sedang menantikan kedatangan kekasihnya. Penantian tersebut sangat lama dan
menyedihkan dan digambarkan seperti burung pincala ( burung yang berekor panjang dan pandai
bernyanyi) yang sedang memanggil-manggil. Lagu Piso Surit Karangan Musisi Legendaris Karo
Djaga Depari adalah Lagu yang mengiringi tarian tradisional karo ini.

2. Tari Tradisional Karo Sumatera Utara - Tari Gundala - Gundala


Tari Gundala - Gundala adalah sebuah tari tradisional yang masih dilakukan oleh masyarakat di
Desa Seberaya Tanah Karo. Tarian Gundala - Gundala ini dilakukan dengan menggunakan topeng
kayu dan baju seperti jubah sebagai kostumnya. Tari Gundala-Gundala ini dilakukan pada musim
kemarau untuk mendatangkan hujan, bagi pertanian Masyarakat Karo.

3. Tari Tradisional Karo Sumatera Utara - Tari Ndikkar

Ndikkar lebih dikenal sebagai bela diri atau pencak silat khas Tanah Karo Sumatera Utara.
Ndikkar adalah bentuk pertahanan diri tradisional Karo atau Pencak Silat yang tumbuh dan
berkembang bersama-sama dengan kebudayaan masyarakat Karo. Ndikkar memiliki ciri-ciri :
gerakan yang sangat lambat dan lembut tetapi di saat-saat tertentu gerakan tarian ini akan terlihat
keras dan cepat. Khususnya masyarakat Karo, mereka mempelajari Pencak Silat hanya untuk
pertahanan diri sendiri. Pada saat ini Ndikkar lebih banyak berfungsi sebagai sarana hiburan
masyarakat Karo Sendiri.

Itu Beberapa contoh tarian Khas Karo, Di indonesia msih banyak lagi tarian-tarian khas dan unik
lainnya. Dan sebagai Generasi Muda Sudah Tugas dan Kewajiban kita untuk menjaga serta
mengembangkannya.
BAB IV
MASAKAN TRADISIONAL KARO
1. Arsik Nurung Mas

indonesian-medan-food.blogspot.com

Masakan ini membutuhkan waktu hingga berjam-jam untuk membuatnya. Hal tersebut ditujukan
agar bumbu dapat meresap dengan sempurna kedalam ikan. Untuk jenis ikan yang digunakan
yaitu ikan mas. Namun dapat juga diganti dengan ikan lain sesuai selera. Rasa dari masakan ini
yaitu asin, asam dan juga pedas. Nikmat disajikan dengan sayuran pelengkap dan juga nasi
hangat.

2. Babi Panggang Karo


Kalau yang satu ini pasti sudah tidak asing lagi. Saking populernya, makanan ini dijual di
beberapa restoran khas karo yang tersebar di Indonesia. Babi panggang karo biasanya disajikan
dengan makanan pelengkap seperti sup daging babi, daun ubi tumbuk yang dicampur dengan
parutan kelapa, darah babi yang sudah diolah, sambal, kidu-kidu dan nasi putih hangat.

Makanan ini menjadi ikon khas Sumatera Utara. Belum lengkap rasanya mengunjungi tanah
Karo kalau belum menyicipi masakan khas satu ini.

3. Terites

travelingyuk.com

Terites merupakan makanan khas karo yang sangat unik. Dijamin tidak akan ditemukan di daerah
lainnya. Makanan ini terbuat dari rumput – rumputan yang ada di dalam usus sapi, kerbau atau
kambing.

Jangan khawatir! Rumput ini bukan yang berasal dari usus besar sapi. Sehingga bukanlah rumput
yang akan dijadikan kotoran. Melainkan rumput yang berasal dari kantung penyimpanan atau usus
sapi. Rumput tersebut hasil dari mamahan mulut sapi yang sudah ditelan lalu akan dimamah
kembali. Rumput tersebut kemudian dimasak bersama bumbu-bumbu dan jeroan sapi lainnya.

Walaupun terdengar menjijikkan namun rasanya sangat lezat dan juga memiliki khasiat untuk
mengobati sakit perut. Masakan khas Karo ini hanya ditemukan pada saat perayaan adat atau acara-
acara besar saja.

4. Gule Kuta-Kuta

Bahasa Indonesia dari gule kuta – kuta yaitu gulai ayam kampung. Secara tampilan dan bumbu
utama tidak berbeda dengan gulai pada umumnya. Namun ada satu bahan yang menarik di dalam
gulai ini, yaitu asam cekala dan juga buang kecombrang.

Penambahan bahan ini membuat aroma gule kuta-kuta semakin sedap. Selain itu didalamnya
juga terdapat potongan kentang. Namun ini tidak wajib, dapat ditambahkan sesuai selera saja.
Masakan ini sering ditemui pada saat upacara adat.

Manuk Getah
dentistvschef.wordpress.com

Makanan khas karo ini juga terbuat dari daging ayam kampung. Makanan ini merupakan
makanan berkuah yang menggunakan bumbu khas Karo. Namun uniknya, kuah tersebut
berbahan dasar darah ayam.

Para wisatawan menggolongkan makanan ini kedalam kuliner ekstrim. Bagi kalian yang
penasaran dan merasa tertantang untuk mencicipinya, bisa menemukan masakan ini di beberapa
rumah makan yang tersebar di Medan.

6. Kidu-kidu

Makanan satu ini juga termasuk dalam makanan ekstrim khas Karo. Kidu-kidu terbuat dari ulat
sagu. Ulat sagu yang digunakan yaitu yang berasal dari bagian dalam pohon aren yang sudah mati.
Sebenarnya ulat sagu merupakan larva dari kumbang berkepala merah.

Cara memasak kidu-kidu yaitu dengan membersihkan ulat sagu kemudian menggorengnya. Lalu
setelah matang dan garing, ulat sagu dicampurkan dengan kuah yang mengandung rempah-
rempah. Remaph-rempah yang digunakan yaitu kunyit, kemiri, bawang putih, bawang merah,
kecombrang, dan andaliman.

Walaupun terdengar geli, namun makanan ini terasa lezat dan kaya manfaat. Ulat sagu dipercaya
dapat menambah stamina. Karena ulat sagu mengandung asam amino dan kandungan karbohidrat
yang tinggi.

7. Cimpa Unung-Unung
fauziahsibero.blogspot.com

Merupakan makanan khas Karo yang akan Anda temui di setiap perjamuan dan pesta yang
diadakan oleh Suku Karo. Makanan yang satu ini sangat unik, karena merupakan makanan
peninggalan turun temurun yang hingga saat ini masih dilestarikan oleh penduduk Karo.

Makanan ini terbuat dari adonan beras ketan yang kemudian diisi dengan campuran antara
kelapa parut dan gula aren atau gula merah. Setelah dibentuk kecil-kecil, adonan Cimpa Unung-
Unung ini kemudian dibungkus dengan Daun Singkut atau biasa disebut sebagai Daun Pisang di
daerah Jawa.

Karena campuran bahannya, Cimpa Unung-Unung memiliki rasa manis yang khas. Karena
begitu terkenalnya makanan ini, penduduk Karo hampir selalu akan mencari makanan ini di
setiap acara Suku Karo yang diadakan besar-besaran.

Bagi mereka, acara besar tanpa Cimpa Unung-Unung seperti ada yang kurang. Oleh karena itu,
untuk Anda yang mencari makanan khas Karo, Cimpa Unung-Unung wajib masuk ke dalam
daftar kuliner pertama Anda.

8. Cincang Bohan
pariwisata.karokab.go.id

Makanan yang satu ini biasanya disajikan bersama dengan nasi dan ikan teri di dalam acara Suku
Karo yang bernuansa gembira, sebagai hidangan makan utama mereka. Terdiri dari campuran
daging dan sayur, cita rasa dari Cincang Bohan terkenal sangat enak.

Cincang Bohan ini mencampurkan beberapa sayuran yang unik, seperti daun ubi, jantung pisang,
rimbang, inti batang pisang, daun bawang, tomat, kencung, kemiri, kelapa, dan asam cikala.
Sayuran tersebut kemudian dicampurkan dengan daging, biasanya bisa daging sapi atau daging
ayam.

Setelah dicampur merata, Cincang Bohan kemudian dimasukan ke dalam ruas-ruas bambu yang
telah dipotong-potong. Lalu, ruas bambu tersebut diletakan di dekat api untuk dibakar hingga
masak, namun tidak langsung mengenai api. Proses pembuatan Cincang Bohan yang menarik ini,
membuat banyak orang penasaran untuk mencicipinya.

9. Tasak Telu
bunda-inong.blogspot.com

Tasak telu memiliki arti tiga masakan. Bukan berarti makanan khas ini terdiri dari 3 masakan yang
berbda, namun ada tiga elemen masakan dalam 1 hidangan. Elemen yang pertama ayam dan juga
jeroannya yang direbus dengan mencampur berbagai macam bumbu.

Kemudian ayam tersebut dipotong-potong lalu disajikan. Jika ingin memperkaya rasa, ayam dan
jeroan tersebut dapat dimasak kembali nenggunakan darah ayam. Elemen kedua yaitu, air rebusan
ayam yang tadi dimasak kembali bersama dengan tulang-tulang ayam. Lalu tambahkan cipera dan
bumbu – bumbu lannya. Masak hingga matang dan kental.

Nantinya kuah ini akan disiramkan diatas rebusan ayam ketika dihidangkan. Elemen yang ketiga
yaitu cincangan sayur. Sayur yang digunakan dapat disesuaikan dengan selera. Sayur-sayur
tersebut kemudian dicampurkan dengan parutan kelapa yang sudah dibumbui. Hasilnya mirip
dengan urap.

10. Pagit -pagit


srikatana.blogspot.com

Masakan ini mirip dengan terites. Bahan utamanya yaitu rumput yang ada di lambung sapi.
Setelah rumput dikeluarkan dari lambung sapi, rumput tersebut diperas hingga beberapa kali.
Kemudian air perasannya dimasak untuk dijadikan kaldu.

Agar rumput tidak berbau amis maka dimasak bersama kulit pohon cingkam, susu segar, serai,
jahe, asam dan daun jeruk. Kemudian bagian perut sapi atau babat dan sumsum tulang sapi juga
dimasak dan disajikan sebagai pelengkap hidangan ini.
BAB V
LAGU TRADISIONAL DAERAH KARO DAN ARTINYA
1. Judul : Ingan Nuri Nuri
Voc : Anta Prima Ginting
Cipt : Junaedi Sinuhaji

adi nggo gelap wari e nande biring


nggo ku sundutna matawari
ije me pusuhku la terbuali
la terpersoken kena ateku jadi
kutatap ku bulan inganku nuri-nuri
nina pusuhku nggo gia mosar turang
kita lanai sahun erdemu
kuja gia pagi biak perdalan
seh sura-sura toto mama itingndu
ertenah kam pagi atendu kin erjabu
tading turang enggo tading
tading ingeten …
lasam turang enggo me lasam
kekelengenku …
nande biring adi uga pe sirang kita
padah kin ndai oratindu isi pusuhku
nggo me dagena agi la kepe banci kena kutami tami
ula tertulih turang ula tertima nindu sekali nari

Tejemahannya kedalam bahasa Indonesia

sayang jika malam hari telah tiba


matahari semakin ketepi
dimana hatimu bisa dibohongi
tak bisa dipungkiri karena kau yang kucintai
kulihat bulan tempatku curhat
hatiku berkata semua telah sia sia sayang
kita tidak jadi bersatu
kemana akan perjalanan
sampai keinginan doaku
kau berkata dan ingin nikah
tinggal sudah sayang tinggal
tinggal kenangan....
sia sia sayang semua sia sia
kasih sayangku....
sayang apapun yang terjadi kita berpisah
untuk apa kau kau tau bagaimana isi hatiku
sudah cukup sayang kau tidak bisa kubujuk
jangan pernah kembali sayang jangan menunggu

2. Judul : Ada Apa Dengan Mu


Voc : Anta Prima Ginting
Cipt : --

kam ateku ngena kam ateku jadi


perlu aku kita ngerana i ja kam gundari
tekan angkat telepon nomorndu probadi
tedehku lanai kel tertahan lanai terteptepi
erkai nge ndia kena gundari agi
nadana masuk tapi la kam ngaloi
erdebet-debet jantungku e agi
jangan-jangan ada apa denganmu
tersungkun sungkun ibas pusuhku agi
uga makana aku la aloindu
ukuri sitik ukurku e agi
adina payo ngena atendu aku
la kin i gejapkenndu kusingetken gelarndu
enggo kin kena lupa kerna janji-janjindu
ndigan si kita jumpa ndigan kita ngerana
gelah nggo kueteh ada apa denganmu

Tejemahannya kedalam bahasa Indonesia

kau yang kucinta kau yang kuinginkan


aku butuh kita berbicara dimana kamu sekarang
teleponmu pribadi
rinduku tidak bisa ditahan apa yang terjadi
lagi ngapain kamu saat ini sayang
nadanya masuk tapi kau angkat
berdetak jantungku ini sayang
jangan jangan ada apa denganmu
bertanya tanya didalam hatiku sayang
mengapa kau tidak menjawab telp ku
pikirkan sedikit hati ini sayang
jika kau masih mencintai aku
tidakkah kau rasakan kusebut namamu
apakah kau lupa janji janjimu yang dulu
kapan saatnya kita bertemu dan kapan saatnya kita berbicara
agar aku tau ada apa denganmu

3. Judul : Bokek Aku


Voc : Anta Prima Ginting
Cipt : Sinar Ginting

ku miss call kena


em kubahan tanda tedehku
tedehku man bandu
bagi pertedeh ampuk nandangi bulan
nde biring nde biring
adi la kin ngerana
sms la lit kuakap nanamna
ula gelutindu
perban lenga lit uang masuk itingndu
la lit senku bokek aku
perbahan geluhku mesera biringku
maka tedehku bandu terjeng miss call ku
mbegi nada sambungndu malem sitik pusuhku
tempa-tempa la lit tangkelenku
salam manis biringku tempa nina miss call ku
la terbelasken perban la lit pulsaku

Tejemahannya kedalam bahasa Indonesia


ku miss call kamu
inilah bukti tanda aku rindu
rinduku kepadamu
seperti rindu ampuk kepada bulan
sayang sayang ku
jika tidak berbicara
sms tidak ada rasanya
jangan kau marah
karena aku belum punya uang masuk
tidak ada uangku bokek aku
karena hidupku susah sayang ku
mengapa rindu ini kau buat hanya sebatas miss call saja

dengar nada sambungmu aku merasa bahagia


seakan tidak ada masalah ku
seakan seperti kata salam manis suara miss callku
tidak bisa dikatakan karena tidak ada pulsa ku

Anda mungkin juga menyukai