Anda di halaman 1dari 2

Lidiniya Ferentica (17320074)

1. KETERBATASAN PENDEKATAN BEHAVIOR


Menurut Surya (2003) terdapat beberapa kritik dan kontribusi terhadap konseling behavior
yaitu:
1.1. Konseling behavioral memiliki sifat dingin, kurang menyentuh aspek pribadi, bersifat
manipulatif, dan mengabaikan aspek hubungan antar pribadi.
1.2. Konseling behavioral lebih fokus kepada teknik.
1.3. Meskipun konselor behavioral sering menyatakan persetujuan kepada tujuan klien,
tetapi pemilihan tujuan lebih sering ditentukan oleh konselor dibandingkan dengan
klien.
1.4. Perubahan konseli berupa gejala yang dapat berpindah kedalam bentuk perilaku lain.

Selain itu, menurut Lubis (2011) behavior therapy memiliki beberapa kelemahan,
keterbatasan, dan kritikan yaitu:

1.1. Behavior therapy dapat mengubah tingkah laku, tetapi tidak mengubah perasaan.
Beberapa kritik menyatakan bahwa perasaan harus dirubah sebelum tingkah laku
dirubah. Beberapa ahli tingkah laku menyakini bahwa bukti empiris tidak
menunjukkan bahwa perasaan harus dirubah terlebih dahulu. Selain itu, ahli klinis
menyatakan bahwa perasaan sebagai sebuah bagian dari proses treatment yang
diterapkan.
1.2. Behavior therapy mengabaikan faktor hubungan dalam terapi. Perubahan terjadi
apabila dalam hubungan klien dan terapis terabaikan dalam proses behavior therapy.
Terapis tidak menempatkan bobot dalam variabel hubungan, tetapi mereka
mengetahui bahwa hubungan pekerjaan yang baik dengan klien menjadi
pondasi/dasar yang diperlukan untuk meng-efektifkan teknik yang digunakan.
1.3. Behavior therapy tidak menyediakan pemahaman yang mendalam. Mereka tidak
fokus pada insight sebab dan tidak ada fakta yang jelas bahwa insight adalah hasil
kritikan. Perilaku dapat berubah secara langsung.
1.4. Behavior therapy menangani gejala-gejala daripada sebab-sebabnya. Menurut asumsi
psikoanalisis bahwa peristiwa traumatik merupakan akar permasalahan. Behavior
therapy mengetahui bahwa respon tingkah laku yang menyimpang memiliki sejarah
dan seseorang penting dalam menyelesaikan masalah. Hal ini bertentangan dengan
terapis tingkah laku yang mengutamakan perubahan keadaan lingkungan untuk
mengubah tingkah laku. Mereka tidak menerima bahwa gejala-gejala merupakan
manifestasi dalam konflik intrapsikis.
1.5. Behavior therapy melibatkan kontrol dan manipulasi oleh terapis. Semua terapis
memiliki hubungan yang kuat serta kontrol dengan klien. Kadzin (2001) percaya tidak
ada persoalan kontrol dan manipulasi yang dihubungkan dengan strategi tingkah laku
yang tidak juga dilakukan oleh pendekatan terapi yang lain.

Daftar Pustaka

Kazdin, Alan E. (2001). Behavior modification in applied setting (6th ed.). Illinois: Waveland
Press, Inc.
Lubis, Lumongga Namora. (2011). Memahami Dasar-Dasar Konseling dalam Teori dan
Praktik. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Mohamad Surya. (2003). Teori-teori Konseling. Bandung : CV Pustaka Bani Quraisy.

Anda mungkin juga menyukai