Anda di halaman 1dari 1

ORANG TUA, PELOPOR PENCEGAH OBESITAS PADA ANAK

Kemajuan era digital membawa dampak ganda yang saling bersinggungan bagi setiap
individu khususnya anak-anak. Di satu sisi, kemajuan era digital membuat anak-anak dengan
mudah terhubung dengan dunia luar dan mengakses berbagai macam informasi yang bermanfaat
tetapi di sisi lain membuat gaya hidup mereka berubah.

Permasalahan dimulai ketika anak-anak tidak banyak melakukan aktifitas fisik yang aktif
seperti berolahraga karena sibuk dengan gadgetnya. Anak-anak dengan aktifitas fisik yang
kurang cenderung akan memiliki berat badan yang tidak ideal. Seperti sudah menjadi rahasia
umum bahwa anak-anak sekarang lebih senang mengonsumsi makanan cepat saji yang
sebenarnya memiliki kandungan nutrisi yang buruk. Pola makan makanan tidak sehat secara
belebihan yang tidak diimbangi dengan aktifitas fisik akan menimbulkan kelebihan berat badan
pada anak-anak. Kondisi ini akan memicu anak-anak mengalami obesitas.

Memang ada faktor lain yang memicu obesitas selain gaya hidup yaitu faktor genetis dan
faktor psikologis. Fakor genetis bukan menjadi penyebab mutlak namun diyakini anak dengan
orang tua berlatar belakang obesitas memiliki risiko lebih tinggi seperti halnya yang dijumpai
pada diabetes. Faktor psikologis disebabkan karena anak-anak saat kesal, marah atau sedih
menjadikan makanan sebagai “pelarian” untuk mengatasi permasalahan mereka.

Obesitas pada anak-anak dapat memicu dampak buruk antara lain tekanan darah tinggi,
kolesterol tinggi, diabetes tipe 2, gangguan pernapasan, gangguan tulang hingga penyakit hati.
Selain gangguan secara fisik obesitas juga menyebabkan gangguan secara psikis. Anak-anak
yang obesitas sering mengalami kesulitan untuk bersosialiasi dengan lingkungan karena takut
akan pandangan dan pendapat orang lain tentang dirinya. Mereka cenderung tidak percaya diri
dan mengurung diri. Jika keadaan terus berlanjut anak-anak bisa mengalami depresi.

Obesitas pada anak-anak harus mendapatkan perhatian khusus terutama dari orang tua.
Mereka harus menjaga pola makan anak-anak agar tetap mengonsumsi makanan yang kaya
nutrisi dan mengurangi asupan makanan cepat saji. Jadikan momen makan bersama sebagai
ajang unjuk gigi di depan anak-anak. Orang tua adalah pelopor makanan sehat bagi anak-
anaknya. Ajak anak-anak beraktifitas fisik di luar ruangan. Tidak selalu berolahraga, orang tua
bisa melakukan permainan yang disukai bersama anak seperti lompat tali, main basket atau sepak
bola. Batasi penggunaan gadget pada anak, sebagai konsekuensinya orang tua juga tidak boleh
menggunakan gadget di depan anak-anak. Obesitas bisa dicegah dan mulailah pencegahan itu
dengan menjadi panutan bagi anak-anak anda.

Anda mungkin juga menyukai