Anda di halaman 1dari 83

PROGRAM ​COMMUNITY DEVELOPMENT

LAPORAN KINERJA LIVE IN DAN RENCANA LANJUTAN


13 FEBRUARI 2019

Mitra Bapak Tatang


Desa Gadog

BUILDER 47
Daniel Susanto 0131161091
Epiphani Christabell 0131161143
Ivan Caesar P. 0131161312
Oliver Jason L. 0131161501
Silvi Suhendro 0134161064
Natashia Bertha T. 0132161003
Calvin Tjiu 0132161111

UNIVERSITAS PRASETIYA MULYA


2019
Daftar Isi

Daftar Isi 1

BAGIAN 1 4

LAPORAN KINERJA LIVE-IN DAN RENCANA LANJUTAN 4


BAB 1 4

PROFIL MITRA USAHA 4

BAB 2 6

PRODUK / LAYANAN MITRA USAHA 6

2.1 Produk / Layanan Milik Mitra Usaha dan Nilai Tambah yang Ditawarkan 6

2.2 Latar Belakang Pemilihan Produk / Layanan 7

2.3 Kanvas Model Bisnis 8

BAB 3 9

TUJUAN TERUKUR, TARGET RENCANA FUNGSIONAL, RENCANA AKSI, DAN


PENCAPAIANNYA 9

3.1 Tujuan Terukur yang ingin Dicapai Selama Comdev (Live-In dan Pendampingan)
serta 1 tahun ke depan 9

3.1.1 Tujuan Umum Usaha 9

3.1.2 Tujuan Terukur yang ingin Dicapai Selama Live-in 9

3.1.3 Tujuan Terukur yang ingin Dicapai 1 tahun ke depan 9

BAB 4 11

MANAJEMEN PRODUKSI 11

4.1 Laporan Kegiatan Produksi Builder Gelombang 2 11

4.2 SIPOC Flowchart 13

4.3 SOP Bagian Produksi 15

4.4 Skenario Bagian Produksi 18

4.5 Masalah yang Dihadapi dan Penyelesaiannya 19

BAB 5 21

1
MANAJEMEN PEMASARAN 21

5.1 Laporan Kegiatan Pemasaran Builder Gelombang 2 21

5.2 Segmenting dan Targeting 23

5.3 Perceptual Mapping 25

5.4 Strategi Penetapan Harga (Pricing) 25

5.5 Kanal Distribusi 27

5.6 Kegiatan Promosi 28

5.7 Skenario Bagian Pemasaran 29

5.8 Masalah yang Dihadapi dan Penyelesaiannya 29

BAB 6 30

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA 30

6.1 Laporan Kegiatan SDM Builder Gelombang 2 30

6.2 Analisa Kebutuhan Pekerja 32

6.3 Kebijakan Perekrutan 32

6.4 Kebijakan Remunerasi Pekerja 33

6.5 Skenario Bagian SDM 34

6.6 Masalah yang Dihadapi dan Penyelesaiannya 35

BAB 7 36

MANAJEMEN KEUANGAN 36

7.1 Laporan Kegiatan Keuangan Builder Gelombang 2 36

7.2 Kebijakan Alokasi Laba Ditahan dan Dividen (Pendapatan Bagi Mitra) 37

7.3 Perhitungan COGS 37

7.4 Laporan Laba Rugi (Income Statement) Selama Periode Live - In 39

7.5 Laporan Arus Kas (Cash Flow) Selama Periode Live - In 40

7.6 Laporan Neraca (Balance Sheet) Selama Periode Live - In 41

7.7 Skenario Bagian Keuangan 42

7.8 Masalah yang Dihadapi dan Penyelesaiannya 43

BAB 8 44

2
RENCANA LANJUTAN PASCA LIVE - IN 44

8.1 Rencana Pemasaran dan Penjualan 44

8.1.1 Target Bagian Pemasaran dan Penjualan hingga Akhir Periode


Pendampingan 44

8.1.2 Indikator Target yang ditetapkan 44

8.1.3 Rencana Pemasaran dan Penjualan Hingga Akhir Periode Pendampingan


untuk mencapai target 45

8.2 Rencana Operasi 45

8.2.1 Target Bagian Operasi hingga Akhir Periode Pendampingan 45

8.2.2 Indikator Target yang Ditetapkan 46

8.2.3 Rencana Bagian Operasi Hingga Akhir Periode Pendampingan untuk


mencapai target 46

8.3 Rencana SDM 47

8.3.1 Target Bagian SDM hingga Akhir Periode Pendampingan 47

8.3.2 Indikator Target yang Ditetapkan 47

8.3.3 Rencana Bagian SDM Hingga Akhir Periode Pendampingan untuk mencapai
target 48

8.4 Rencana Keuangan 49

8.4.1 Target Bagian Keuangan hingga Akhir Periode Pendampingan 49

8.4.2 Indikator Target yang Ditetapkan 49

8.4.3 Rencana Bagian Keuangan Hingga Akhir Periode Pendampingan untuk


mencapai target 49

BAB 9 50

ALAT BANTU PERENCANAAN 50

BAB 10 53

IDENTIFIKASI POTENSI RISIKO TERHADAP UPAYA PENGEMBANGAN BISNIS MITRA USAHA


YANG MUNGKIN TERJADI 53

DAFTAR PUSTAKA DAN DOKUMENTASI 55

3
BAGIAN 2 59

LAPORAN PROGRAM SEKUNDER 59

Nama Program : “Melek Wirausaha” 59

Deskripsi Kegiatan : 59

Latar Belakang Kegiatan : 60

Tujuan, Pencapaian, dan Metode Pengukuran : 61

Rencana dan Realisasi : 61

Target peserta : 26 orang peserta (dari target 30 orang peserta) 61

Kesan dari Peserta dan Masyarakat 64

Lampiran 65

BAGIAN 3 66

LAPORAN PROGRAM SOSIAL 66

Senam Bersama 66

Membersihkan Vihara 68

Mengajar di TK Madrasah 70

Memancing Bersama 72

Berkunjung dan Mengajar ke Panti Asuhan 74

Berdiskusi Mengenai Produksi Bersama Onenusa 76

Mendatangi Acara Khitan 79

Nama Program : Berkunjung ke acara khitan salah satu anak di Madrasah TK 79

Deskripsi Kegiatan 79

Lampiran 81

4
BAGIAN 1
LAPORAN KINERJA LIVE-IN DAN RENCANA LANJUTAN

BAB 1
PROFIL MITRA USAHA

Nama Mitra Usaha : Tatang Sudiana Usia: ​32 tahun

Pendidikan Terakhir : SMA

Pekerjaan Saat ini : Marketing(Cianjur


TV)

Pekerjaan Sebelumnya : -

Pekerjaan Istri / Suami : Ibu Rumah Tangga

Jumlah Keluarga : 1 istri dan 0 anak

Jumlah Tanggungan* : [1 ] Istri [] Cucu


(cantumkan jumlah) [ 0] Anak [] Saudara
[2] Orang Tua

Usia dan Jenis Tanggungan : Orang tua, keduanya berusia 70 tahun. Jenis tanggungan
adalah rumah tangga karena orang tua Bapak Tatang
tinggal bersama Beliau.
Rata-rata pendapatan : Rp6.000.000,00 (sumber: Rp5.000.000,00 berasal dari
bulanan gaji sebagai ​marketing​ TV Cianjur, penjualan lele per
keluarga (jelaskan 15kg mendapatkan profit Rp400.000,00, omset abon lele
sumbernya) sekitar Rp500.000,00.

5
Rata-rata Omset dan Income : Omzet : Rp1.500.000,00
dalam 3 bulan terakhir Income: Rp1.200.000,00

6
BAB 2
PRODUK / LAYANAN MITRA USAHA

2.1 Produk / Layanan Milik Mitra Usaha dan Nilai Tambah yang Ditawarkan
Produk yang ditawarkan oleh mitra adalah abon lele dengan spesifikasi dan nilai
tambah sebagai berikut. Produk abon lele yang ditawarkan tidak hanya enak, namun juga
memiliki kandungan - kandungan gizi, seperti Omega 3, Omega 6, Vitamin B12, serta protein
yang tinggi. Karena bahan baku yang digunakan adalah lele sangkuriang yang kaya akan
nutrisi. Tidak hanya itu, abon lele ini juga menggunakan pengawet alami sehingga sehat dan
aman dikonsumsi.
Tabel 2.1.1
Spesifikasi Produk

Produk Spesifikasi Nilai tambah Manfaat

Hanya Lele sangkuriang Omega 3 Meningkatkan kesehatan mata,


sebatas mengurangi kadar trigliserida dalam
pada Abon darah.
Lele
Gula putih Omega 6 Menjaga kesehatan organ jantung dan
otak

Bumbu Vitamin B12 Menjaga kesehatan otak dan sistem


saraf.

Protein

Layanan penunjang produk yang ditawarkan untuk saat ini hanya sebatas
pada mengantarkan produk yang dipesan, namun layanan hanya terbatas seperti itu. Bapak
Tatang belum fokus pada layanan lebih lanjut, baik berkaitan dengan ​customer retention,
promotion​, dan sebagainya. Sehingga memang dari segi layanan konsumen belum terlalu
diterapkan oleh Bapak Tatang.

7
2.2 Latar Belakang Pemilihan Produk / Layanan
Pada awalnya, Bapak Tatang memilih bisnis lele karena ingin memberdayakan
masyarakat sekitar serta karena memang Bapak Tatang juga tergabung dalam Karang
Taruna yang salah satu fokus usahanya adalah lele (terdapat kolam lele). Bapak Tatang
awalnya hanya iseng mengikuti pelatihan budidaya lele, kemudian ada teman Bapak Tatang
yang kemudian menawarkan dari dinas untuk memberikan dukungan, sehingga Beliau
kemudian membuat proposal ke dinas untuk meminta dukungan hingga pada akhirnya
dikirim mesin untuk membuat abon dari pemerintah. Bapak Tatang ingin mengembangkan
abon lele agar dapat memberdayakan masyarakat serta agar dapat menghasilkan produk
olahan lele yang terkenal dan bisa menjadi produk khas dari daerah Gadog (Cianjur).
Dengan berkembangnya produk abon lele, taraf hidup mitra tentunya juga akan ikut
​ ianjur TV,
meningkat karena meski mitra memiliki pekerjaan utama sebagai ​marketing C
namun dengan adanya penghasilan tambahan dari bisnis abon lele yang bisa dikerjakan juga
oleh istri, mitra tentunya akan mendapatkan penghasilan tambahan. Penghasilan tambahan
tersebut tentunya diperlukan untuk kesejahteraan dari keluarga mitra, termasuk untuk
tabungan pendidikan, tabungan kesehatan, dan sebagainya. Dan tentunya penghasilan
tambahan juga akan memberikan dukungan keuangan untuk tanggungan dari keluarga
mitra (kedua orang tua mitra yang sudah pensiun dan tinggal bersama mitra).

8
2.3 Kanvas Model Bisnis

9
BAB 3
TUJUAN TERUKUR, TARGET RENCANA FUNGSIONAL, RENCANA AKSI, DAN
PENCAPAIANNYA

3.1 Tujuan Terukur yang ingin Dicapai Selama Comdev (Live-In dan Pendampingan) serta
1 tahun ke depan
3.1.1 Tujuan Umum Usaha
Tujuan usaha adalah target yang bersifat kuantitatif dan pencapaian target tersebut
merupakan ukuran keberhasilan kinerja pelaku usaha,Pak tatang memiliki pekerjaan sebagai
marketing di Cianjur TV dan juga sebagai anggota panwaslu kecamatan pacet,usaha abon
lelenya hanyalah pekerjaan sampingan yang sangat kurang diperhatikan,kami ingin
mendorong pak tatang menjadikan usaha sampingan abon lelenya sebagai sarana pak
tatang mendapat uang lebih yang cukup untuk membuat beberapa kolam lele untuk ternak
sehingga pak tatang bisa mempunyai ternak lele sendiri dikarenakan sampai saat ini pak
tatang masih mengambil lele di peternakan milik karang taruna desa. Jika pak tatang
berhasil menjual 120 pack sebulan maka pak tatang mendapat keuntungan bersih sebesar
,biaya yang dibutuhkan untuk membuka kolam lele sebesar , maka jika penjualan konsisten
pak tatang dapat memiliki kolam sendiri dalam waktu tahun

3.1.2 Tujuan Terukur yang ingin Dicapai Selama Live-in


Berikut beberapa tujuan yang akan dicapai dalam 30 hari masa ​comdev ​:
- Melakukan pembuatan logo untuk produk mitra usaha
- Melakukan kerja sama dengan outlet-outlet di sekitar Gadog
- Meningkatkan penjualan dan melakukan distribusi di sekitar daerah Gadog
- Membuat ​packaging ​baru
- Membuat ​sticker​ logo

3.1.3 Tujuan Terukur yang ingin Dicapai 1 tahun ke depan


Dalam usaha pengembangan usaha, ada target yang ingin dicapai sebagai ukuran
keberhasilan dalam suatu proses pengembangan yang hasilnya nyata sesuai dengan target
yang ditentukan sebelumnya. Tujuan utama yang kami rencanakan dalam waktu 1 tahun ini
adalah penjualan abon lele yang stabil untuk setiap bulannya dengan setiap bulannya

10
menjual minimal 6 kilogram dan takaran untuk setiap produknya adalah 100 gram, apabila
dikonversikan menjadi rupiah maka setiap bulannya mitra usaha harus mendapatkan
minimal Rp 1.680.000 dari usaha olahan abon lele ini. Namun untuk target jangka pendek,
kami sekelompok bersama mitra usaha menargetkan penjualan produk sebanyak 70 ​pack
terhitung dari tanggal 22 Januari-14 Februari 2019.
- Indikator Tujuan yang Ditetapkan
● Volume Penjualan : 60 bungkus per bulan dan meningkat sebanyak 10% setiap
bulannya
● Output produksi : 6 kg per bulan (untuk kedepannya)
● Tenaga Kerja : memiliki minimal 1 tenaga kerja ​part time​.
● Jumlah ​merchant​ yang melakukan kerjasama konsinyasi dengan mitra
● Jumlah instansi yang ingin diajak untuk bekerja sama

11
BAB 4
MANAJEMEN PRODUKSI

4.1 Laporan Kegiatan Produksi Builder Gelombang 2

No. Rencana Aksi Indikator Realisasi Sukses Rasionalisasi


/ Gagal

Target Rencana Fungsional (Bagian Produksi) 1

1 Memproduksi abon mampu Memproduksi Gagal Hal ini dikarenakan


lele sebanyak 10kg untuk 60 pack abon mitra sudah lama
memproduksi lele dengan tidak melakukan
70 pack, jumlah ikan produksi abon lele,
dimana per sebanyak 22 sehingga ketika
pack seberat kilogram produksi dilakukan
100 gram ternyata ​yield
tanpa ada berbeda dengan
kecacatan. yang dikatakan,
dimana dari 22
kilogram ikan
hanya
menghasilkan
sekitar 6 kilogram
abon lele.

Target Rencana Fungsional (Bagian Produksi) 2

1 Mengklasifikasikan Mengetahui Menggunakan Sukses Karena jika


tingkat kepedasan takaran cabai bubuk cabai menggunakan cabai
yang untuk giling pada proses
digunakan menentukan pemasakan
untuk tingkat hasilnya adalah
menentukan kepedasan warna yang

12
tingkat menjadi lebih
kepedasan coklat, namun tidak
sedang dan ada rasa pedas,
pedas. sehingga lebih
tepat jika
menggunakan cabai
bubuk.

2 Inovasi rasa Tercapainya Berhasil Sukses Karena inovasi rasa


takaran yang menghasilkan yang dilakukan
pas dan rasa dua inovasi sudah cukup sukses
yang diminati rasa, yaitu daun sehingga bisa
oleh jeruk serta dikatakan sudah
masyarakat pedas mencapai takaran
yang pas.

3 Menurunkan COGS COGS turun Berhasil Sukses Karena harga ikan


dari menurunkan lele yang berhasil
Rp22.000,00 COGS menjadi diturunkan dari
Rp11.181,00 awalnya
Rp30.000,00 per
kilogram menjadi
Rp22.000,00 per
kilogram dan ikan
yang didapatkan
adalah ikan lele
berukuran besar
sehingga daging
yang didapatkan
lebih banyak.

4 Standarisasi resep Ada resep Berhasil Belum Kami sudah

13
abon abon yang mendapatkan 100% mendapatkan resep
jelas dan bisa resep bumbu berhasil bumbu serta bisa
dibuat yang membuat rasio
perbandingan digunakan, jumlah bumbu yang
untuk namun untuk diperlukan untuk
produksi bumbu seperti jumlah ikan lele
tertentu garam, gula, yang diproduksi,
ataupun namun masih sulit
penambahan menentukan
minyak masih bumbu yang
belum ​fix​. digunakan secara
fix​ karena selama
proses pemasakan,
mitra hanya
memasukkan
secara kira - kira
dan kemudian
dicicip.

4.2 SIPOC Flowchart

Supplier Input Process Output Customer

- Supplier - Ikan lele - Membeli ikan lele dari Abon - Masyarak


ikan lele sangkurian supplier​ yang sesuai Sangkuriang at sekitar
sangkuria g yang dengan standar kualitas yang siap Cianjur,
ng memenuhi yang telah ditentukan dijual dan terutama
- Supplier standar - Membersihkan organ siap Gadog
bumbu - Bumbu dalam ikan lele dan disantap - Ibu - ibu
- Percetaka dapur membagi ikan lele yang
n ​sticker (bawang menjadi beberapa bagian memiliki
- Supplier merah, (biasanya 3) anak

14
packagin bawang - Merendam ikan lele - Health
g putih, daun dengan air perasan jeruk enthusias
salam, dan cuka t
ketumbar, - Ikan lele kemudian dicuci - Keluarga
jahe, gula hingga bersih - Traveller
merah, - Direbus (untuk
garam, - Sambil menunggu oleh -
minyak, perebusan, siapkan oleh)
dan bumbu - bumbu dan tumis - Channel
sebagainya - Setelah ikan lele selesai yang
). direbus, pisahkan tulang, digunaka
- Sticker sirip, dan kulit karena sirip n adalah
- Packaging dan kulit yang berlebihan online
dapat membuat produk dan
jadi menjadi berbau amis offline​.
- Mencampurkan ikan lele
yang sudah dipisahkan
dari tulang dan kulit
dengan bumbu yang
sudah matang dan diaduk
hingga rata sambil
dimasak
- Setelahnya goreng hingga
produk berwarna
kecoklatan
- Masukkan ke dalam mesin
oil spinner​ hingga minyak
keluar seluruhnya
- Simpan produk dan
masukkan ke dalam
packaging​.

15
- Simpan sesuai dengan
prosedur ​inventory

4.3 SOP Bagian Produksi


- Flowchart ​produksi

a. Standard operational procedure​ pemilihan bahan baku ikan lele


- Ikan lele yang dipilih adalah ikan lele Sangkuriang yang berukuran 1 ikan kurang lebih
3 sampai 4 kg

16
- Ikan lele yang dipilih sebisa mungkin adalah ikan lele jantan
- Ikan lele memiliki ukuran kepala yang normal dan tidak memiliki kepala yang lebih
besar dibandingkan dengan badan
- Ikan lele sehat dan masih hidup ketika diberikan dari ​supplier​ kepada mitra
- Ikan lele diambil atau diberikan pada hari ketika produksi dilakukan
b. Standard operational procedure​ produksi abon lele
- Ikan lele yang masih hidup kemudian dipisahkan dengan organ dalamnya, termasuk
telur (jika ikan betina), jantung, dan organ lainnya. Organ dalamnya kemudian
dipisahkan ke satu tempat pembuangan terpisah.
- Ikan lele juga dibagi menjadi 3 bagian dan dipisahkan juga bagian kepalanya.
- Ikan lele kemudian direndam pada campuran larutan cuka dan jeruk lemon.
Perendaman dilakukan selama 20 hingga 30 menit.
- Setelah perendaman dilakukan, ikan lele kemudian dicuci hingga bersih dengan air
baru kemudian ditiriskan. Fokus kebersihannya adalah menghilangkan lendir - lendir
serta kotoran yang masih tersisa pada ikan lele.
- Setelah ikan lele selesai dicuci, ikan lele kemudian dikukus selama satu jam
dilanjutkan dengan pemisahan tulang (yaitu tulang tengah yang berukuran besar),
kulit (kulit yang diambil adalah 50% dari total kulit yang ada), serta sirip (sirip
semuanya dibuang). Pemisahaan dilakukan dengan menggunakan garpu serta sarung
tangan plastik.
- Sambil pengukusan, siapkan bumbu sesuai dengan takaran yang disesuaikan dengan
jumlah ikan lele yang diolah. Persiapan mulai dari mengupas bawang, menumbuk
ketumbar, dan menyiapkan bumbu lain, mulai dari jahe, dan sebagainya. Setelah
siap, bumbu tersebut dimasukkan ke dalam blender dan diproses hingga halus.
- Bumbu tersebut kemudian ditumis dengan api kecil dan ditambahkan minyak
goreng, serta daun salam.
- Setelah proses selesai, masukkan daging ikan lele serta bumbu ke dalam mesin
pengaduk, hidupkan kompor yang ada di bawah mesin pengaduk.
- Proses pengadukan selesai saat warna sudah tercampur secara merata serta
konsistensi dari pencampuran sudah mengental

17
- Setelah itu, proses dilanjutkan dengan penggorengan dengan minyak goreng kurang
lebih 1 liter untuk 2.5 kilogram produk abon. Penggorengan dilakukan hingga warna
kecoklatan.
- Kemudian proses dilanjutkan dengan memasukkan abon setelah digoreng ke ​oil
​ an meletakkan wadah ke bagian yang akan mengeluarkan minyak,
spinner d
kemudian menghidupkan mesinnya dan menghentikan mesin saat minyak sudah
keluar seluruhnya. Setelah itu, pindahkan abon ke wadah penyimpanan.
- Selama proses operasional berlangsung wajib menggunakan sarung tangan plastik
dan jika tidak menggunakan sarung tangan wajib mencuci tangan dengan sabun dan
memastikan kebersihan diri.
c. Standard operational procedure​ ​inventory​ atau penyimpanan
- Produk abon lele yang sudah jadi disimpan ke dalam ​tupperware yang tertutup rapat
dan bersih (sudah dicuci).
- Ruang ​inventory atau penyimpanan produk jadi disimpan di dalam ruangan yang
tidak terkena sinar matahari secara langsung.
- Ruang ​inventory tergolong bersih, tidak terdapat sampah, ataupun debu yang ada di
ruangan tersebut.
- Ruang ​inventory terbebas dari hama, seperti tikus, lalat, ataupun hama yang dapat
merusak produk.
d. Standard operational procedure​ ruang produksi
- Ruang produksi dipastikan bersih dari hama, seperti tikus, lalat, ataupun hama
lainnya.
- Equipment yang ada disimpan di ruang produksi dan ditutup dengan plastik atau kain
dan alat produksi dicuci sebelum proses produksi dilakukan.
- Ruang produksi dipastikan bersih dari kotoran, sampah, ataupun debu dan selalu
dibersihkan sebelum produksi dilakukan.
- Demikian juga setelah produksi dilakukan, ruang produksi dibersihkan dan dibuang
semua kotoran atau sampah sisa produksi.
​ roduk
e. Standard operational procedure packaging p
- ​ roduk disimpan di dalam ruang produksi dan disimpan dalam wadah
Packaging p
tertutup dan steril.
- ​ roduk dipastikan bersih dan tidak terkena kotoran selama penyimpanan.
Packaging p

18
- Setelah produk diisi ke dalam ​packaging,​ produk di​-seal​ dengan ​sealer​.
f. Standard operational procedure quality control
- ​ ilakukan pada saat penerimaan ikan lele dengan melakukan
Quality control d
pengecekan apakah ikan yang diterima sesuai dengan ​standard operational
procedure​ pemilihan bahan baku lele.
- Quality control kedua dilakukan pada saat proses pemasakan bumbu dimana bumbu
harus berwarna kecoklatan dan berbau harum, selain itu juga dilakukan uji coba rasa
untuk mengetahui apakah rasa sudah sesuai.
- Quality control ketiga juga dilakukan pada saat proses pemasakan ikan lele dimana
quality control dilihat dari segi tekstur serta warna dari produk ketika proses
pencampuran selesai.
- Quality control keempat dilakukan saat proses pemasakan sudah selesai dilakukan
dimana akan dilakukan ​quality control dari segi tekstur, warna, dan rasa. Warna
seharusnya adalah coklat tua dengan tekstur yang kering atau tidak berminyak, dan
rasanya tidak amis dengan aroma khas abon lele.
- Quality control kelima dilakukan pada saat proses ​packaging selesai, dimana
pemeriksaan yang dilakukan adalah apakah ​packaging ​sudah rapat dan tidak
berlubang.

4.4 Skenario Bagian Produksi

Skenario Alternatif Solusi / Antisipasi

Harga ikan lele yang tidak tetap atau Membuat perjanjian pembelian dengan
fluktuatif supplier​ ikan lele sehingga mendapatkan
harga yang relatif sama (tidak terlalu
fluktuatif)

Yield ​produk yang fluktuatif atau berubah - Mencari ikan lele yang sesuai dengan
ubah. standard operation procedure​ sehingga
yield​ ​final product​ dari bahan baku tidak
terlalu berbeda jauh.

19
​ aru tidak sesuai
Produksi ​packaging b Melakukan ​quality control​ hasil ​packaging
dengan yang telah dipesan. serta memastikan selama proses produksi
packaging ​sesuai dengan pemesanan.

Proses produksi yang belum sesuai SOP Memastikan SOP dilakukan dengan
mengontrol proses produksi sehingga hasil
produksinya dapat sesuai dengan ​quality
control

Hasil produk yang kurang standar Membuat SOP dan ​quality control ​yang
terstruktur sehingga hasil produk yang
dihasilkan standar untuk setiap
produksinya.

4.5 Masalah yang Dihadapi dan Penyelesaiannya

Masalah Antisipasi dan / atau Penyelesaian

Kesulitan memproduksi abon lele tepat Berusaha mencari lele yang sesuai dengan
sebanyak yang dibutuhkan, misalnya 10 standar, misalnya dari segi ukuran, dan dari
kilogram segi lainnya. Namun, ​yield ​masih belum sesuai
dengan yang diinginkan dikarenakan selama
proses produksi terjadi beberapa
pengurangan, mulai dari pengurangan karena
organ dalam ikan, pengurangan karena
pemisahan tulang tengah serta kulit,
pengurangan karena pemasakan, dan karena
pengeringan minyak.

Kesulitan mengetahui preferensi dari Mencari tahu preferensi masyarakat sekitar


masyarakat untuk menyesuaikan rasa hasil serta menyesuaikan rasa hasil produksi
produksi dengan preferensi.

Kesulitan untuk standarisasi resep abon Mencatat bumbu yang ada untuk produksi

20
karena bumbu abon yang cenderung tidak abon dengan kuantitas tertentu kemudian
pasti saat penambahan bumbunya. melakukan perbandingan dan penyesuaian
untuk abon dengan kuantitas lainnya.

21
BAB 5
MANAJEMEN PEMASARAN

5.1 Laporan Kegiatan Pemasaran Builder Gelombang 2

No. Rencana Aksi Indikator Realisasi Sukses Rasionalisasi


/ Gagal

Target Rencana Fungsional (Bagian Pemasaran) 1

1 Rebranding merk Membuat logo Design logo Sukses Dengan adanya


Abon Lele (AL) baru untuk AL, akan diprint desain logo yang
menjadi Abon Lele “Abon Lele dan akan baru serta
Sangkuriang. Sangkuriang” ditempel di rebranding​ merk
dengan tagline packaging diharapkan dapat
“khas Gadog”. baru. membangun
perspektif positif
dari masyarakat
mengenai ikan lele
serta abon lele.

Target Rencana Fungsional (Bagian Pemasaran) 2

1 Membuat Berhasil jika Sudah Sukses Penggunaan


E-commerce telah membuat account shopee
Tokopedia dan membuat account dapat digunakan
Shopee dan Tokopedia dan shopee​ untuk untuk memperluas
mengajarkan mitra Shopee untuk Abon Lele market​ serta agar
agar dapat Abon Lele Sangkuriang dapat menjual
mengoperasikannya Sangkuriang. produk secara
sendiri. online

2 Membuat packaging Printing sticker Menggunakan Sukses Membuat Produk


yang lebih enak dan ditempel Printing abon ini memiliki

22
dilihat dengan di packaging Sticker. kemasan yang lebih
mengganti karton baru. baik dan enak
merk paket abon dilihat.
dengan stiker.

3 Melakukan penjualan Berhasil Berhasil Belum Dikarenakan dari


sebanyak 70 produk menjual 70 menjual 46 100% sisi produksi masih
produk produk ukuran sukses kesulitan untuk
100 gram memproduksi tepat
serta 19 sesuai dengan
produk ukuran target​ penjualan,
50 gram. sehingga belum
bisa memenuhi
penjualan 70
produk ukuran 100
gram serta karena
belum bisa 100%
mencapai ​target
market​ yang dituju.

Selain itu, kami sudah membuat ​account social media​ ​instagram​ untuk abon lele dan
melakukan ​upload​ foto produk serta ​upload​ ​story​ edukatif mengenai abon lele serta
manfaat dari ikan lele Sangkuriang. Tujuannya adalah untuk mengedukasi masyarakat
sehingga diharapkan masyarakat dapat mengubah perspektifnya mengenai ikan lele. Berikut
adalah konten ​instagram​ ​abonsangkuriang.​

23
​Gambar 5.1.1 Gambar 5.1.2 Gambar 5.1.3
Instagram​ @abonsangkuriang ​Instastory @
​ abonsangkuriang ​Instastory
@abonsangkuriang

Gambar 5.1.4
Shopee a​ bonlelesangkuriang

5.2 ​Segmenting dan Targeting


- Segmentasi Geografi​ :

24
Menurut kelompok, terdapat potensi pasar dan pengembangannya yang besar di
Jakarta karena dapat membuka kesempatan yang besar untuk ekspor barang dalam
skala kecil, sebagai oleh-oleh makanan yang tahan lama. Beberapa lokasi wisata di
dekat daerah Gadog seperti daerah Puncak, Bogor dan Bandung.
- Segmentasi Demografi :
Dalam membagi pasar berdasarkan karakteristik umum pelanggan dan konsumen,
segmen yang menarik untuk dituju adalah kelompok wanita dan pria yang sudah
mempunyai ​buying power dan mempunyai high involvement buying decision
kelompok mengidentifikasi segmentasi demografis sebagai berikut :
Gender : Pria dan Wanita (Traveller, Health enthusiast)
Umur : 21 tahun - 65 tahun
● Wanita yang peduli akan asupan kesehatan anak dan keluarganya.
● Wanita dan Pria yang peduli kesehatan atau memang sudah sakit jantung atau
stroke.
● Konsumen katering diet sehat karena kandungan abon lele sangat baik.
- Segmentasi Psikografis : ​Dalam segmentasi Psikografis, kelompok mengidentifikasi
segmen dengan gaya hidup berikut :
1. Segmen 1
Hobi​ : Travelling
Ketertarikan : Ketika travelling tetap ingin mengkonsumsi makanan Indonesia
karena tidak menyukai makanan asing
2. Segmen 2
Hobi : ​Menyiapkan makanan sehat untuk keluarga
Ketertarikan : ​mencoba menu-menu baru yang praktis, mempunyai ​concern tentang
kandungan yang ada dalam suatu makanan, harus bergizi dan berguna untuk
kesehatan tubuh. Kalau sedang tidak ada waktu untuk menyiapkan biasanya
memilih untuk membeli katering sehat.
- Behavior : ​Merupakan pendekatan segmentasi behavior dalam membagi konsumen
ke dalam kelompok berdasarkan penggunaan, loyalitas atau pembelian terhadap
suatu produk atau merek. Identifikasi segmen menurut behavior adalah sekelompok
orang yang mengkonsumsi abon lele adalah :

25
1. Traveller : orang-orang yang terdesak, mengkonsumsi abon karena sering bepergian
tetapi selalu lebih menyukai cita rasa Indonesia
2. Health Conscious​ : orang-orang yang sadar akan kesehatan

5.3 ​Perceptual Mapping

Kami membuat positioning harga dengan membandingkan dengan harga abon lele
lain yang kami temui di marketplace seperti tokopedia,kami melihat bahwa harga abon lele
ukuran 100 gram berkisar di harga 30-35 ribu,oleh karena itu kami menetapkan​ positioning
harga di harga 28 ribu perbungkus ukuran 100 gram​.

5.4 Strategi Penetapan Harga (​Pricing​)


- Penetapan Harga berdasarkan Persaingan
adalah penentuan harga jual dengan mempertimbangkan harga jual yang sudah atau
akan ditetapkan oleh pesaing.kami melihat bahwa harga rata-rata dari abon lele
ukuran 100 gram berkisar di harga Rp30.000 - Rp35.000, oleh karena itu kami
menetapkan harga abon lele kami seharga Rp28.000 untuk ukuran 100 gram dan
Rp15.000 untuk ukuran 50 gram, dengan COGS sebesar Rp11.818 per 100 gram kami
dapat meraup keuntungan 100 persen lebih atau mendapat keuntungan sebesar

26
Rp16.000 per bungkus ukuran 100 gram dan keuntungan Rp9.000 per bungkus
ukuran 50 gram.

COGS Abon Sangkuriang - kemasan 100gr

No Bahan Baku Quantity Harga COGS

1 Lele 22 Kg Rp22,000 Rp484,000

2 B. Bodas 0.5 Kg Rp30,000 Rp15,000

3 B.Berem 0.5 Kg Rp30,000 Rp15,000

4 Ketumbar 4 ons Rp4,000 Rp16,000

5 Gula Putih 0.5 Kg Rp15,000 Rp7,500

6 Gula Berem 2 Kg Rp20,000 Rp10,000

7 Kara 2 Rp10,000 Rp20,000

8 Jahe 2.5 ons Rp60,000 Rp15,000

9 Salam + Sereh 1 Rp5,000

10 Jeruk Lemon 0.5 Kg Rp20,000 Rp10,000

11 Lada 1 Rp2,000 Rp2,000

12 Bubuk Cabe 1 Rp2,500 Rp2,500

13 Minyak 2 Rp22,500 Rp22,500

14 Gas & Listrik 1 Rp50,000 Rp50,000

Total Rp674,500

Total Produksi 60

COGS per Unit Rp11,242

Harga Packaging Rp577

Total COGS per Unit Rp11,818

27
COGS Abon Sangkuriang - kemasan 50gr

No Bahan Baku Quantity Harga COGS

1 Lele 22 Kg Rp22,000 Rp484,000

2 B. Bodas 0.5 Kg Rp30,000 Rp15,000

3 B.Berem 0.5 Kg Rp30,000 Rp15,000

4 Ketumbar 4 ons Rp4,000 Rp16,000

5 Gula Putih 0.5 Kg Rp15,000 Rp7,500

6 Gula Berem 2 Kg Rp20,000 Rp10,000

7 Kara 2 Rp10,000 Rp20,000

8 Jahe 2.5 ons Rp60,000 Rp15,000

9 Salam + Sereh 1 Rp5,000

10 Jeruk Lemon 0.5 Kg Rp20,000 Rp10,000

11 Lada 1 Rp2,000 Rp2,000

12 Bubuk Cabe 1 Rp2,500 Rp2,500

13 Minyak 2 Rp22,500 Rp22,500

14 Gas & Listrik 1 Rp50,000 Rp50,000

Total Rp624,500

Total Produksi 120

COGS per Unit Rp5,204

Harga Packaging Rp577

Total COGS per Unit Rp5,781

5.5 Kanal Distribusi


Dalam berhubungan dengan calon pembeli,kami menggunakan media online dan
offline,kami menjual produk secara offline dengan cara menitipkan di warung-warung
,rumah makan atau toko oleh-oleh di sekitar pacet,kami juga menggunakan media online

28
Kanal distribusi mitra usaha dilakukan secara online maupun offline,melalui online
antara lain :
- Media sosial : instagram dikarenakan masyarakat indonesia sebagian besar sudah
menggunakan instagram dan juga indonesia merupakan pengguna aktif ke-4 se asia
pasifik,instagram merupakan media sosial yang potensial untuk menawarkan produk
kami.
- E-commerce : kami menggunakan shopee dan tokopedia,kami menggunakan
tokopedia dan shopee dikarenakan merupakan e-commerce terbesar di indonesia.

Offline dengan cara :


1. menggunakan promosi sederhana secara ​offline, ​misalnya flyer,banner dan
menawarkan langsung produk kepada masyarakat sekitar sambil mengenal ​potential
market​ kedepan dari produk.
2. Menitip jual (consignment) kepada warung-warung,rumah makan ataupun toko
oleh-oleh sekitar.

5.6 Kegiatan Promosi


Kegiatan promosi yang kami lakukan adalah dengan menggunakan media ​offline ​dan ​online
​ isalnya ​flyer,​ ​banner dan
1. Menggunakan promosi sederhana secara ​offline, m
menawarkan langsung produk kepada masyarakat sekitar sambil mengenal ​potential
market​ kedepan dari produk.
2. Menitip jual (​consignment​) kepada warung-warung, rumah makan ataupun toko
oleh-oleh sekitar.
3. Mempromosikan di Saung Rahayat yang akan dilaksanakan pada 10 Februari
2019.
Untuk promosi ​online​ kami menggunakan :
1. Instagram, meng- ​update ​post-post atau ​instastory tentang manfaat abon lele
dan konten yang mengubah perspektif masyarakat tentang lele menuju
perspektif yang lebih baik.
2. Mempromosikan produk melewati ​E-Commerce​ seperti shopee dan tokopedia.

29
5.7 Skenario Bagian Pemasaran

Skenario Alternatif Solusi / Antisipasi

Perspektif negatif terhadap ikan lele Memberi edukasi bahwa lele yang
digunakan terjamin kebersihannya.

Sepi pengunjung/pembeli Mengevaluasi strategi pemasaran

Consignment tidak berjalan Mencari consignment yang tepat

Engagement y​ ang rendah di ​social media Mencari tahu konten yang sesuai, misalnya
ternyata ​instastory yang lebih banyak
​ an ​viewers adalah ​instastory
engagement d
yang edukatif mengenai produk serta
bahan baku.

Awareness yang kurang tinggi kedepannya Menggunakan media - media pemasaran


terhadap produk secara ​online,​ misalnya ​insta ads​.

5.8 Masalah yang Dihadapi dan Penyelesaiannya

Masalah Antisipasi dan / atau Penyelesaian

Motivasi mitra berkurang selama Memberi dukungan moral dan


pemasaran produk menunjukkan bahwa produk sebenarnya
banyak peminatnya.

Consignment​ tidak berjalan Mencari ​consignment yang tepat karena


sebelumnya kami menitipkan di warteg dan
itu tidak berjalan karena tidak sesuai
dengan daya beli masyarakat sekitar.

Awareness​ masyarakat yang kurang Campaign​, ​upload di ​instagram mengenai


manfaat ikan lele dan kandungan
nutrisinya.

30
BAB 6
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

6.1 Laporan Kegiatan SDM Builder Gelombang 2

No. Rencana Aksi Indikator Realisasi Sukses Rasionalisasi


/ Gagal

Target Rencana Fungsional (Bagian SDM) 1

1 Mengajak dan Istri Bapak Istri mitra Sukses Kesuksesan untuk


memotivasi istri Tatang tertarik tertarik untuk mengikutsertakan
Bapak Tatang untuk dan memiliki mengerjakan istri mitra
mengerjakan bisnis keinginan serta ditandai dikarenakan kami
abon lele motivasi untuk dengan sudah mencairkan
mengerjakan keikutsertaan suasana sehingga
bisnis tersebut. istri mitra akrab dengan istri
pada kegiatan mitra dan bisa
produksi mengajak istri mitra
untuk ikut serta
mengerjakan usaha
abon lele.

Target Rencana Fungsional (Bagian SDM) 2

1 Mengajarkan istri Istri Bapak Istri mitra ikut Sukses Kesuksesan ini
mitra untuk Tatang mampu serta dalam dikarenakan istri
melakukan proses membantu proses mitra yang memang
operasional Bapak Tatang pembuatan suka memasak serta
pembuatan abon lele dalam proses bumbu untuk memiliki
operasional abon, kemampuan
pembuatan pemasakan memasak.
abon lele ikan, serta

31
pada
pencampuran
dan
penggorenga
n abon

2 Mengajarkan cara Mitra mampu Istri mitra Belum Istri mitra memang
pemasaran menggunakan bisa 100% sudah cukup fasih
menggunakan Instagram, menggunakan sukses menggunakan
instagram secara melakukan instagram,​ instagram, namun
online upload ​foto, upload ​foto, untuk saat ​live - in
comment, snapgram​, kami yang masih
menambah ataupun meng-​handle
caption​, dan comment,​ instagram Abon
sebagainya. namun istri Sangkuriang.
mitra belum
meng-​handle
instagram
dari Abon
Sangkuriang

3 Memberikan edukasi Mitra mampu Mitra Belum Mitra sudah


mengenai cara menggunakan diikutsertakan 100% mengerti proses
mendaftar, e-commerce selama proses sukses pendaftaran dan
menggunakan, serta serta ada pembuatan pembuatan
menanggapi pembelian e-commerce e-commerce​, namun
konsumen di melalui dan mitra mitra belum secara
e-commerce e-commerce​. juga langsung praktek
Mitra mampu mengikuti mengurus penjualan
menggunakan seminar secara online
e-commerce berkaitan menggunakan
sendiri tanpa dengan e-commerce​.

32
bantuan dari e-commerce
kami secara
lancar.

6.2 Analisa Kebutuhan Pekerja


Jika kedepannya usaha mitra semakin berkembang dan memiliki ​demand yang pasti
dan progresif, maka mitra tentunya membutuhkan pekerja tambahan karena yang
menjalani bisnis selama ini adalah mitra serta istri. Dalam hal ini mitra membutuhkan
pekerja tambahan untuk mendukung proses operasional dikarenakan proses operasional
dari awal sampai akhir (dari membersihkan lele hingga produk jadi) hanya dilakukan oleh
mitra serta istri, sehingga jika ada pemesanan dalam jumlah yang besar kedepannya
dibutuhkan pekerja untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Namun menurut kami, pekerja yang dibutuhkan adalah pekerja ​part time atau paruh
waktu karena produksi yang dilakukan dalam skala besar sehingga satu kali produksi sudah
​ enjualan satu bulan. Sehingga pekerja hanya dibutuhkan
cukup untuk memenuhi ​target p
saat produksi dilakukan dan pekerja ​part time tentunya memakan biaya gaji yang lebih
sedikit dibandingkan dengan pekerja ​full time​. Dalam kondisi standar atau normal juga
menurut kami tidak ada salahnya bagi mitra untuk memiliki pekerja ​part time sehingga
mitra dapat lebih efisien dalam proses produksi.
Dari segi pemasaran, dibutuhkan juga pekerja ​freelance yang dapat membantu
dalam hal pemotretan produk ataupun desain dari ​social media Abon Sangkuriang. Dalam
hal ini, kami menyarankan mitra untuk menggunakan jasa fotografer ataupun desainer
untuk membantu memenuhi konten dari ​social media​.

6.3 Kebijakan Perekrutan


Untuk dapat merekrut pekerja yang sesuai dengan kebutuhan, diperlukan beberapa
​ roduksi,
persyaratan yang harus dipertimbangkan, misalnya untuk pekerja ​part time p
persyaratan yang harus dipertimbangkan antara lain:
1. Berusia di atas 17 tahun
2. Lulus pendidikan SMP

33
3. Memiliki kemampuan untuk mengolah lele (tidak takut atau jijik memegang lele
serta mau belajar lebih lanjut untuk mengetahui proses pengolahan lele yang masih
hidup).
4. Mau mengikuti standar operasional yang sudah diterapkan
5. Jujur, teliti, dan bertanggung jawab.
Sedangkan untuk ​freelance f​ otografer, persyaratan yang dipertimbangkan antara lain
adalah:
1. Kemampuan foto, terutama berkaitan dengan foto produk makanan
2. Komunikasi yang baik
3. Fleksibilitas serta dari segi biaya yang di-​charge
4. Disiplin dan tanggung jawab
Untuk ​freelance ​designer, persyaratan yang dipertimbangkan antara lain adalah:
1. Kemampuan desain, terutama berkaitan dengan desain yang sesuai dengan konten
social media ​Abon Sangkuriang
2. Komunikasi yang baik
3. Fleksibilitas serta dari segi biaya yang di-​charge
4. Disiplin dan tanggung jawab

6.4 Kebijakan Remunerasi Pekerja


Dalam hal remunerasi, karena pekerja yang ingin direkrut adalah pekerja ​part time​,
bentuk remunerasi yang diberikan tentunya berbeda sistemnya dengan pekerja ​full time.​
Untuk pekerja ​part time ​di bidang produksi, skema remunerasi yang diberikan adalah sesuai
dengan jam efektif bekerja (produksi) disesuaikan dengan UMR atau gaji pada umumnya.
​ i bidang produksi:
Berikut adalah contoh perhitungan pekerja ​part time d
- Jam kerja efektif : 8 jam
- UMR atau gaji maksimal yang diberikan : Rp2.000.000,00 (Sumber:
www.dapurpendidikan.com).
- Perhitungan :
Rp2.000.000 / 160 jam (1 hari kerja 8 jam, 1 minggu 5 hari kerja) = Rp 12.500 / jam
Gaji pokok : Rp12.500 x 8 jam = Rp100.000
Total : Rp100.000,00

34
Sedangkan untuk, ​freelance f​ otografer, remunerasi yang diberikan tentunya
disesuaikan dengan biaya yang ditentukan oleh fotografer tersebut, pada umumnya gaji
freelance f​ otografer adalah sekitar Rp100.000,00 – Rp120.000,00 per hari. Dan untuk
​ esainer, remunerasi yang diberikan juga adalah sekitar Rp100.000,00 untuk satu
freelance d
kali pemesanan desain.

6.5 Skenario Bagian SDM

Skenario Alternatif Solusi / Antisipasi

Kesulitan menemukan pekerja ​part time Mempekerjakan kenalan atau keluarga dari
yang mampu melakukan proses produksi. mitra yang mau dan bisa bekerja.

Kesulitan menemukan ​freelance ​fotografer Mencari kontak atau koneksi dari


ataupun ​freelance desainer yang memiliki masyarakat sekitar berkaitan dengan
kompetensi yang sesuai pekerja yang dibutuhkan, jika belum bisa,
maka kami yang akan mengurus masalah
foto produk dan desain selama masa
pendampingan.

Pekerja ​part time yang meniru atau Memastikan bahwa pekerja hanya
mencuri resep abon lele. melakukan pekerjaan yang tidak
berhubungan dengan bumbu dari abon lele
serta tidak memberitahukan persentase
komposisi bahan kepada pekerja.

Mitra masih kurang mampu menggunakan Melakukan pendampingan dan pelatihan


e-commerce​ sendiri serta memberikan catatan - catatan yang
bisa membantu mitra untuk menggunakan
e-commerce​.

Mitra masih kurang fasih dengan Melakukan pendampingan terus dan


pemasaran, seperti perencanaan ​social mengajarkan mitra mengenai pemasaran,
media,​ perencanaan promosi, dan misal memberikan contoh ​planner r​ encana

35
sebagainya. pemasaran atau rencana ​social media.​

6.6 Masalah yang Dihadapi dan Penyelesaiannya

Masalah Antisipasi dan / atau Penyelesaian

Istri dari mitra yang sempat ragu untuk ikut Mendekatkan diri dengan istri mitra dan
dalam bisnis abon lele memberikan dukungan dan motivasi.

Proses operasional yang ternyata sulit jika Mempertimbangkan pegawai ​part time
hanya dilakukan oleh mitra serta istri saja. untuk operasional kedepannya karena saat
ini masih ada kami yang bisa membantu
selama proses operasional.

Penggunaan ​e-commerce​ yang masih belum Memberikan pengajaran dan pelatihan


lancar. kepada mitra dan mengikutsertakan mitra
sejak awal pembuatan ​e-commerce.​

Mitra yang masih kurang fasih mengenai Memberikan pengajaran dan


penggunaan ​instagram pendampingan agar mitra lebih fasih
menggunakan ​instagram​.

Mitra yang masih belum fasih mengenai Mengajak mitra ikut serta, misal dalam
perencanaan pemasaran perencanaan dan persiapan Saung Rahayat,
menunjukkan rencana pemasaran yang
sudah dibuat dan mengajarkan mitra untuk
lebih terstruktur dalam perencanaan
pemasaran produk.

36
BAB 7
MANAJEMEN KEUANGAN

7.1 Laporan Kegiatan Keuangan Builder Gelombang 2

No. Rencana Aksi Indikator Realisasi Sukses Rasionalisasi


/ Gagal

Target Rencana Fungsional (Bagian Keuangan) 1

1 Meningkatkan target Terjadi Sudah terjadi Sukses Kesuksesan yang


penjualan peningkatan peningkatan terjadi karena ada
penjualan penjualan penjualan selama
dari sebelum karena sebelum masa ​live- in
ada ​live - in masa ​live - in
dan setelah tidak ada
ada ​live - in penjualan dan
setelah ada
kegiatan ​live -
in ​terjadi
penjualan

Target Rencana Fungsional (Bagian Keuangan) 2

1 Membantu Mitra mampu Sudah ada Belum Sudah ada


memaksimalkan melakukan pencatatan sukses pencatatan untuk
kemampuan dalam pencatatan penjualan dan 100% penjualan dan
hal pencatatan dengan rapi pengeluaran pemasukan tetapi
penjualan dan dan dapat belum dicatat
pengeluaran dimengerti dengan rapi
oleh mitra
sehingga jelas
untuk
keuntungan

37
yang
didapatkan

2 Membantu mitra Mitra Sudah ada Belum Harga pokok


untuk menghitung mengetahui perhitungan sukses penjualan
harga pokok harga pokok untuk harga 100% dipengaruhi oleh
penjualan dengan penjualan pokok harga lele dan
tepat dengan jelas penjualan tiap penyusutan dari
dan tepat, produksi lele, sehingga
sehingga setiap produksi
mitra dapat menghasilkan
menentukan harga pokok
harga jual penjualan yang
tiap pack berbeda-beda

7.2 Kebijakan Alokasi Laba Ditahan dan Dividen (Pendapatan Bagi Mitra)

Abon Sangkuriang

Statement of Changes in Equity

For the month ended February 28,2019

Beginning Balance, Jan 01,2019 Rp0

Add: Net Income Rp316,077

7.3 Perhitungan COGS

COGS Abon Sangkuriang - kemasan 100gr

No Bahan Baku Quantity Harga COGS

38
1 Lele 22 Kg Rp22,000 Rp484,000

2 B. Bodas 0.5 Kg Rp30,000 Rp15,000

3 B.Berem 0.5 Kg Rp30,000 Rp15,000

4 Ketumbar 4 ons Rp4,000 Rp16,000

5 Gula Putih 0.5 Kg Rp15,000 Rp7,500

6 Gula Berem 2 Kg Rp20,000 Rp10,000

7 Kara 2 Rp10,000 Rp20,000

8 Jahe 2.5 ons Rp60,000 Rp15,000

9 Salam + Sereh 1 Rp5,000

10 Jeruk Lemon 0.5 Kg Rp20,000 Rp10,000

11 Lada 1 Rp2,000 Rp2,000

12 Bubuk Cabe 1 Rp2,500 Rp2,500

13 Minyak 2 Rp22,500 Rp22,500

14 Gas & Listrik 1 Rp50,000 Rp50,000

Total Rp674,500

Total Produksi 60

COGS per Unit Rp11,242

Harga Packaging Rp577

Total COGS per Unit Rp11,818

No Bahan Baku Quantity Harga COGS

1 Lele 22 Kg Rp22,000 Rp484,000

2 B. Bodas 0.5 Kg Rp30,000 Rp15,000

3 B.Berem 0.5 Kg Rp30,000 Rp15,000

39
4 Ketumbar 4 ons Rp4,000 Rp16,000

5 Gula Putih 0.5 Kg Rp15,000 Rp7,500

6 Gula Berem 2 Kg Rp20,000 Rp10,000

7 Kara 2 Rp10,000 Rp20,000

8 Jahe 2.5 ons Rp60,000 Rp15,000

9 Salam + Sereh 1 Rp5,000

10 Jeruk Lemon 0.5 Kg Rp20,000 Rp10,000

11 Lada 1 Rp2,000 Rp2,000

12 Bubuk Cabe 1 Rp2,500 Rp2,500

13 Minyak 2 Rp22,500 Rp22,500

14 Gas & Listrik 1 Rp50,000 Rp50,000

Total Rp624,500

Total Produksi 120

COGS per Unit Rp5,204

Harga Packaging Rp577

Total COGS per Unit Rp5,781

7.4 Laporan Laba Rugi (​Income Statement​) Selama Periode ​Live - In

Abon Sangkuriang

Income Statement

For the month ended February 28,2019

Sales Revenue:

40
100gr Rp1,288,000

50gr Rp285,000

Less:

COGS - 100gr Rp543,643

COGS - 50gr Rp109,836

Discount Rp54,000

Gross Profit Rp865,521

RnD Expense Rp505,000

Depreciation Expense Rp44,444

Expense Rp549,444

Net Income Rp316,077

7.5 Laporan Arus Kas (​Cash Flow​) Selama Periode ​Live - In

Abon Sangkuriang

Statement of Cash Flow

For the month ended February 28,2019

Cash Provided by Operating Activities

Cash Received from Customers Rp1,519,000

Cash Paid for Suppliers -Rp750,500

Cash from Operating Expense -Rp505,000

Net Cash Provided by Operating


Activities Rp263,500

41
Cash Flow from Investing Activities

Purchased of Equipment -Rp75,000

Net Cash Provided by Investing


Activities -Rp75,000

Net Increase in Cash Rp188,500

Beginning Cash Balance January 18,


2019 Rp2,000,000

Ending Cash Balance February 13,2019 Rp2,188,500

7.6 Laporan Neraca (​Balance Sheet​) Selama Periode ​Live - In

Statement of Financial Position

February 28,2019

Assets

Current Assets

Cash Rp2,188,500

Inventory Rp70,910

Supplies Rp101,111

Total Current Assets Rp2,360,521

Non-Current Assets

Equipment - Oil Spinner Rp1,500,000

Equipment - Mixer Abon Rp6,500,000

42
Equipment - Timbangan Rp75,000

Rp8,000,000

Accumulated Depreciation - Oil Spinner Rp8,333

Accumulated Depreciation - Mixer Abon Rp36,111 Rp44,444

Total Non-Current Assets Rp7,955,556

Total Assets Rp10,316,077

Equity&Liabili
ties

Liabilities 0

Equity

Capital - Tatang Rp8,316,077

Capital - ComDev Rp2,000,000

Total Equity Rp10,316,077

Total Liabilities & Equity Rp10,316,077

7.7 Skenario Bagian Keuangan

Skenario Alternatif Solusi / Antisipasi

Mitra tidak mencatat penjualan yang Setiap bulan saat datang harus
terjadi dan tidak memisahkan uang pribadi menanyakan kepada mitra pencatatan
dengan uang penjualan produk penjualan selama bulan tersebut

Mitra tidak menghitung harga pokok Setiap bulan saat datang harus
penjualan setiap produksi, karena harga menanyakan kepada mitra perhitungan
lele dan penyusutan yang terjadi tidak harga pokok penjualan selama produksi

43
menentu maka mitra harus menghitung bulan tersebut
harga pokok penjualan setiap kali produksi

Penjualan tidak stabil Follow up​ kepada mitra untuk penjualan


yang dilakukan tiap bulan setelah masa ​live
- in

7.8 Masalah yang Dihadapi dan Penyelesaiannya

Masalah Antisipasi dan / atau Penyelesaian

Mitra tidak menghitung secara pasti untuk Produksi selanjutnya mulai mengerti harus
kira-kira penyusutan ikan lele, sehingga memilih ikan lele yang lebih besar dan
saat produksi menghasilkan harga pokok jantan
penjualan yang sangat tinggi

Mitra tidak memiliki perhitungan harga Melakukan perhitungan harga pokok


pokok penjualan penjualan setiap kali produksi saat masa
live - in

Mitra tidak melakukan pencatatan Melakukan pencatatan penjualan saat masa


penjualan live - in

44
BAB 8
RENCANA LANJUTAN PASCA ​LIVE - IN

8.1 Rencana Pemasaran dan Penjualan


8.1.1 Target Bagian Pemasaran dan Penjualan hingga Akhir Periode Pendampingan
Untuk rencana pemasaran pasca live in kami menargetkan pemasaran dapat
mencakup daerah gadog sampai Jabodetabek Yang dapat didistribusikan melalui media
​ elalui media online yaitu ​shopee pemasaran produk dapat mencakup daerah
online. M
duluan gadog. Selain itu pemasaran di daerah gadog sendiri kami menargetkan memiliki
minimal 5 outlet untuk konsinyasi di titik-titik potensial.
Kemudian untuk rencana penjualan kami menargetkan penjualan tetap setiap
bulannya adalah 60 bungkus dengan kenaikan penjualan 10% setiap bulannya. Penjualan
dapat diperoleh dari media sosial yaitu ​shopee,​ penjualan dari konsinyasi, dan penjualan
langsung dari mitra itu sendiri.

8.1.2 Indikator Target yang ditetapkan


Ada beberapa target yang ingin dicapai selama comdev berlangsung dan target yang
ditetapkan agar bisnis tetap berjalan. Target yang ditetapkan tentunya mempunyai tolak
ukur atau indikator agar dapat dikatakan berhasil.

Target Indikator Keberhasilan

Pemasaran mencakup daerah Gadog dan Adanya penjualan produk sampai daerah
Jabodetabek Jabodetabek

Memiliki outlet di daerah Gadog Minimal 5 outlet untuk memenuhi


permintaan di kawasan Gadog

Memiliki penjualan tetap setiap bulannya Menjual sebanyak 60 ​pack

Kenaikan angka penjualan setiap bulannya Mengalami kenaikan penjualan sebesar


10%

45
8.1.3 Rencana Pemasaran dan Penjualan Hingga Akhir Periode Pendampingan untuk
mencapai target
Rencana pemasaran yang direncanakan oleh kelompok adalah melakukan
re-branding agar produk memiliki citra baru yang terbentuk di masyarakat, setelah
melakukan ​re-branding, s​ etelah melakukan ​rebranding kami melakukan pemasaran secara
online melalui ​shopee yang sudah dapat mencapai daerah Jabodetabek, selain itu untuk
pemasaran ​offline kami menargetkan minimal 5 outlet untuk melakukan distribusi di daerah
Gadog. Untuk mencapai target tersebut, kami sekelompok sudah melakukan ​market
research ​untuk menentukan harga dan selera pasar selain itu kami Sudah melakukan
beberapa konsinyasi di beberapa warung di daerah Gadog. Kemudian kami akan terus
melakukan pendampingan kepada mitra untuk melakukan penjualan secara ​online​.
Untuk rencana penjualan kami menargetkan penjualan tetap setiap bulannya
​ engan peningkatan penjualan sebesar 10% setiap bulannya. Untuk
sebanyak 60 ​pack d
mendapatkan penjualan tetap sebanyak 60 ​pack per bulannya kami melakukan penjualan
​ an ​offline
melalui konsinyasi dan media ​online dengan pembagian rasio penjualan ​online d
sebesar 50:50.

8.2 Rencana Operasi


8.2.1 Target Bagian Operasi hingga Akhir Periode Pendampingan
Target untuk operasi adalah melakukan produksi minimal 60 ​pack.​ Kami juga sudah
membuat dan menerapkan ​Standar Operation Prosedur (​ SOP) dan juga kami menerapkan
quality control ​yang terdapat pada SOP agar produk yang dibuat nantinya sesuai dengan
kualitas standar yang sudah ditentukan. Dengan SOP yang dibuat akan membuat
pembuatan produk lebih teratur dan terukur untuk setiap proses produksi. Selain
pembuatan SOP kami juga membuat ​packaging ​yang baru dengan membuat bungkus dan
logo yang baru, pembuatan ​packaging j​ uga membuat tampilan lebih segar sekaligus
menyesuaikan 2 jenis ukuran produk yaitu ukuran 100 gram dan 50 gram. Kami juga akan
mengeluarkan produk dengan varian rasa dan jenis olahan yang unik dan baru agar produk
abon lele ini dapat berkembang dengan inovasi yang menarik dan dapat diterima oleh
masyarakat. Adapun beberapa inovasi untuk olahan abon lele seperti olahan lemper, dan
varian rasa seperti rumput laut, bawang goreng, dan kering kentang.

46
8.2.2 Indikator Target yang Ditetapkan

Target Indikator Keberhasilan

Membuat SOP untuk proses produksi SOP sudah diterapkan dan dijalankan
dengan baik

Membuat tampilan dan ukuran (100 gram dan ​ ibuat dengan tampilan yang
Packaging d
50 gram) ​packaging ​baru lebih menarik untuk masyarakat

Membuat varian rasa baru dan jenis olahan baru Menghasilkan minimal 2 rasa baru yang
disukai masyarakat

​ ntuk proses produksi


Membuat ​quality control u Produk yang cacat mempunyai persentase
dibawah 5%

8.2.3 Rencana Bagian Operasi Hingga Akhir Periode Pendampingan untuk mencapai target
Kemudian dengan target 60 ​pack ​penjualan per bulan maka kami akan menerapkan
SOP dan ​quality control​. Dengan SOP yang sudah dibuat tentunya kami menargetkan untuk
SOP dijalankan dan diterapkan dan apabila ada SOP yang tidak cocok dengan pekerjaan
dilapangan maka SOP akan segera diselesaikan dalam kurun waktu 1 hari setelah masalah
ditemukan. Selain itu kami juga melakukan desain untuk membuat kemasan yang baru
dengan desain menarik dan mencari ​supplier yang lebih menguntungkan di sekitar daerah
Cianjur untuk menekan biaya pengiriman dan efektifitas waktu. Kemudian, kami juga kami
juga akan merencanakan beberapa inovasi untuk produk seperti jenis olahan dan varian rasa
yang baru. Untuk inovasi produk semua ndiri kami merencanakan akan mengeluarkan varian
​ an
rasa baru di bulan Mei dimana pada bulan April kami akan melakukan ​market research d
melakukan kerjasama dan pendampingan bersama mitra agar mitra juga mengetahui inovasi
produk yang akan dikeluarkan nantinya di pasaran.

47
8.3 Rencana SDM
8.3.1 Target Bagian SDM hingga Akhir Periode Pendampingan
Untuk masa akhir periode pendampingan, ​target yang ingin dicapai dari segi sumber
daya manusia adalah meningkatkan kemampuan mitra dalam hal pemasaran secara ​online
dan ​offline dimana mitra diharapkan sudah bisa menggunakan pemasaran dengan
​ an ​e-commerce secara fasih, mulai dari perencanaan hingga realisasi dari
instagram d
rencana tersebut. Selain itu, untuk membantu proses operasional kedepannya jika ada
operasional dalam jumlah besar, maka mitra perlu merekrut satu orang pekerja ​part time
untuk produksi karena proses produksi masih dilakukan sendiri oleh mitra sejak awal
membersihkan ikan sehingga memakan waktu yang cukup lama. Dan mitra juga diharapkan
bisa meng-​handle pemasaran jika dibutuhkan, misalnya untuk mencari jasa ​freelance
photographer ataupun ​designer​. Dan diharapkan karyawan ​part time o
​ perasional sesuai
dengan persyaratan yang dibutuhkan dan dapat melakukan proses operasional sesuai
dengan ​standard operating procedure y​ ang ada.

8.3.2 Indikator Target yang Ditetapkan


Berdasarkan ​target​ yang ditetapkan pada bagian 8.3.1, berikut adalah indikator
keberhasilan yang harus dicapai.
Tabel 8.3.2.1
Target SDM dan Indikator Keberhasilan

Target Indikator Keberhasilan

Meningkatkan kemampuan mitra dalam Pada tahap pendampingan, mitra mampu


melakukan pemasaran secara ​offline​ baik melakukan pemasaran secara ​offline
dalam hal penjualan ataupun konsinyasi sendiri, baik ke warga atau ke acara atau
konsinyasi.

Meningkatkan kemampuan mitra dalam Mitra mampu membuat perencanaan


melakukan pemasaran secara ​online​, mulai pemasaran ​online​ yang jelas, misal
dari perencanaan hingga realist si perencanaan konten ​instagram​, dan foto
yang dibutuhkan.

48
Mitra mampu menggunakan ​e-commerce Penjualan pada masa pendampingan pada
sendiri dan mengurus penjualan pada e-commerce​ berhasil di-​handle​ oleh mitra
e-commerce​. mulai dari pemesanan hingga pengiriman
produk.

Mitra berhasil merekrut pegawai ​part time Mitra mampu merekrut pegawai ​part time
operasional yang mampu membantu operasional yang mampu mengikuti standar
proses operasional mitra. operasional serta dapat dihubungi terus
untuk operasional teratur per bulan.

Mitra memiliki ​freelance photographer​ dan Mitra memiliki ​contact freelance


designer​ yang bisa dihubungi jika ​ an ​designer​ dan sudah
photographer d
dibutuhkan untuk mengurus foto atau mengetahui harga yang di-​charge​ untuk
desain untuk ​social media.​ jasa mereka.

8.3.3 Rencana Bagian SDM Hingga Akhir Periode Pendampingan untuk mencapai target
Berdasarkan ​target​ dan indikator yang ada pada bagian 8.3.2, berikut adalah rencana
bagian SDM hingga akhir pendampingan:
1. Memberikan ​training​ pemasaran ​offline​ dengan cara mengajak mitra aktif
memasarkan produk saat Saung Rahayat serta mengajarkan mitra mengenai sistem
konsinyasi.
2. Memberikan ​training​ pemasaran ​online​ dengan cara mengajarkan mitra mengenai
pemasaran, mulai dari pembuatan perencanaan ​social media,​ mengajak mitra untuk
aktif menggunakan ​social media​ Abon Sangkuriang.
3. Mengajarkan mitra cara menangani pembelian melalui ​e-commerce
4. Membantu mitra untuk mengetahui kriteria pegawai yang tepat dan membantu
mitra mencari kandidat pegawai.
5. Membantu mitra mengevaluasi kinerja pegawai ​part time.​
​ an ​designer​ yang sesuai.
6. Membantu mitra untuk mencari ​contact photographer d

49
8.4 Rencana Keuangan
8.4.1 Target Bagian Keuangan hingga Akhir Periode Pendampingan
Untuk masa akhir periode pendampingan, target yang ingin dicapai dari bagian
keuangan adalah meningkatkan kemampuan mitra dalam hal pencatatan penjualan dan
perhitungan harga pokok penjualan. Untuk harga pokok penjualan dari abon lele
sangkuriang ini tidak stabil karena harga ikan lele yang tidak menentu dan juga penyusutan
dari ikan lele tersebut yang tidak pasti. Hal tersebut membuat mitra harus membuat harga
pokok penjualan setiap produksi dilakukan.

8.4.2 Indikator Target yang Ditetapkan


Berdasarkan ​target​ yang ditetapkan pada bagian 8.4.1, berikut adalah indikator
keberhasilan yang harus dicapai.

Target Indikator Keberhasilan

Mitra mampu melakukan pencatatan Mitra sudah melakukan pencatatan penjualan


penjualan dengan rapi dengan rapi

Mitra mampu melakukan perhitungan Mitra dapat mengerti perhitungan harga pokok
harga pokok penjualan dengan tepat penjualan dengan tepat

8.4.3 Rencana Bagian Keuangan Hingga Akhir Periode Pendampingan untuk mencapai
target
Berdasarkan ​target​ dan indikator yang ada pada bagian 8.4.2, berikut adalah rencana
bagian SDM hingga akhir pendampingan:
1. Mengajarkan mitra untuk melakukan pencatatan penjualan dengan rapi
2. Mengajarkan mitra untuk melakukan perhitungan harga pokok penjualan
yang tepat.

50
BAB 9
ALAT BANTU PERENCANAAN

Tabel 9.1
Rencana Aksi dan Indikator Pencapaian

[a] [b] [c] [d] [e] [f]

No. Target dan Strategi Target Indikator Strategi


Rencana yang Akan Waktu Pencapaian Alternatif
Aksi Dilakukan Pencapaian

1 Pemasaran Menjual Minggu Adanya Menjual


mencakup produk di kedua Juni penjualan produk di
daerah outlet yang produk outlet yang
Gadog dan berpotensi sampai berpotensi
Jabodetabek untuk daerah untuk
menarik Jabodetabek menarik
pembeli pembeli

2 Memiliki Melakukan Minggu Minimal 5 Melakukan


outlet di konsinyasi di kedua April outlet untuk konsinyasi di
daerah daerah memenuhi daerah
Gadog Gadog permintaan Gadog
di kawasan
Gadog

3 Memiliki Melakukan Minggu Menjual Melakukan


penjualan customer kedua sebanyak 60 customer
tetap setiap service Februari pack service
bulannya kepada kepada
outlet-outlet outlet-outlet
yang yang

51
bekerjasama bekerjasama
agar outlet agar outlet
tetap tetap
melakukan melakukan
pembelian pembelian
produk produk
kepada kepada
mitra mitra

4 Kenaikan Melakukan Minggu Mengalami Melakukan


angka inovasi ketiga April kenaikan inovasi
penjualan produk agar penjualan produk agar
setiap produk lebih sebesar 10% produk lebih
bulannya terlihat terlihat
menarik menarik

5 Membuat Melakukan Minggu Menghasilka Melakukan


varian rasa trial and ketiga Mei n minimal 2 trial and
baru dan ​ ntuk
error u rasa baru ​ ntuk
error u
jenis olahan varian baru yang disukai varian baru
baru masyarakat

6 Meningkatka Melakukan Minggu Mitra Melakukan


n pendamping kedua mampu pendamping
kemampuan an dengan Februari membuat an dengan
mitra dalam mitra untuk perencanaan mitra untuk
melakukan penggunaan pemasaran penggunaan
pemasaran online shop online​ yang online shop
secara jelas, misal
online​, mulai perencanaan
dari konten
perencanaan instagram,​

52
hingga dan foto
realist si yang
dibutuhkan.

7 Mitra Melakukan Minggu Penjualan Melakukan


mampu pendamping kedua pada masa pendamping
menggunaka an dengan Februari pendamping an dengan
n mitra cara an pada mitra cara
e-commerce menggunaka e-commerce menggunaka
sendiri dan n berhasil n
mengurus e-commerce di-​handle e-commerce
penjualan oleh mitra
pada mulai dari
e-commerce​. pemesanan
hingga
pengiriman
produk.

8 Mitra Meminta Minggu Mitra sudah Follow up


mampu mitra untuk kedua Maret melakukan mitra untuk
melakukan selalu 2019 pencatatan mencatat
pencatatan mencatat penjualan setiap
penjualan penjualan dengan rapi penjualan
dengan rapi dengan rapi yang terjadi

\9 Mitra Mengingatka Minggu Mitra dapat Follow up


mampu n mitra kedua Maret mengerti mitra untuk
melakukan untuk 2019 perhitungan menghitung
perhitungan melakukan harga pokok harga pokok
harga pokok perhitungan penjualan penjualan
penjualan harga pokok dengan
dengan penjualan tepat

53
tepat tersebut

BAB 10
IDENTIFIKASI POTENSI RISIKO TERHADAP UPAYA PENGEMBANGAN BISNIS MITRA USAHA
YANG MUNGKIN TERJADI

Tabel 10.1
Potensi Risiko dan Mitigasinya

[a] [b] [c] [d] [e] [f]

No. Potensi Risiko Titik Proses Sumber Risiko Persentas Rencana


Bisnis e Mitigasi
Terjadinya Kemungki
Potensi Risiko nan
Terjadi

1 Munculnya pesaing produk sudah produk terkenal 35% membuat


yang menyerupai terkenal dan dan adanya inovasi secara
produk mitra disukai pihak lain yang berkala dan
masyarakat ingin meniru menjadikan
produk sebagai
top of mind
dengan
branding
produk yang
unik

2 SOP tidak produsen Human error 15% follow-up


dijalankan secara tidak ketika
teratur mengikuti produsen
SOP yang melakukan
sudah dibuat proses

54
produksi dan
mengingatkan
apabila proses
tidak sesuai
SOP

3 ​ engan
supplier d harga ikan tidak adanya 50% perjanjian
harga yang tidak lele yang perjanjian di harga diawal
tetap fluktuatif awal mengenai dengan
harga supplier

4 ​ ari
Awareness d Kurangnya persepsi negatif 40% branding ​yang
masyarakat kurang branding ​dari dari masyarakat lebih
terhadap produk produk tentang ikan mengarahkan
abon lele lele masyarakat
untuk
mengetahui
dampak positif
mengenai ikan
lele

55
DAFTAR PUSTAKA DAN DOKUMENTASI
Proses Pembuatan Abon Sangkuriang

56
Produk

57
Consignment

58
Kebersamaan dengan Mitra

59
BAGIAN 2
LAPORAN PROGRAM SEKUNDER

1. Nama Program : “Melek Wirausaha”


Melek Wirausaha merupakan nama program dari kelompok, Melek Wirausaha
sendiri memiliki arti sebagai bentuk kesadaran akan kewirausahaan tidak hanya
general namun juga terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kewirausahaan.
Sehingga mendukung tujuan dari program ini yaitu untuk membuat masyarakat desa
Gadog ”melek” atau tersadarkan terkait dengan hal-hal yang berhubungan dengan
kewirausahaan dan dapat membuat masyarakat Gadog menjadi lebih sejahtera.
2. Deskripsi Kegiatan :
Tabel 2.1
Deskripsi Kegiatan Sekunder

Desa : Gadog

Nomor Builder yang : B46, B47, B48, B49, B050, B51, B98
Berpartisipasi

Jenis Kegiatan yang : Seminar kewirausahaan untuk menciptakan ​mindset


Diselenggarakan entrepreneur.

Jenis Pengetahuan atau : Berikut merupakan hal-hal yang akan dibahas dan
Keterampilan Apa yang dilakukan pada saat seminar:
Didiseminasikan ● Motivasi dalam membuat bisnis
● Alasan mengapa bisnis merupakan salah satu
usaha yang menjanjikan
● Ciri bisnis yang baik; membahas:
○ Financing:
■ Cara mendapatkan modal dan
mengelola uang dengan baik
■ Tempat-tempat untuk mendapatkan
modal/ pinjaman secara resmi

60
■ Perbedaan antara meminjam dari dan
keuntungan dari menggunakan tempat
yang formal

○ Operation
■ Membeli bahan ​online
■ Pengiriman produk
■ Menjelaskan ​detail S​ OP
■ Sosialisasi PIRT

o Marketing
■ Cara menggunakan ​e-commerce
■ Menjelaskan ​platform-platform​ untuk
melakukan ​marketing
■ Penggunaan sosial media dan
kontennya

3. Latar Belakang Kegiatan :


Masyarakat pada Desa Gadog masih tergolong memiliki tingkat ​exposure yang
rendah terhadap hal-hal terkait informasi dan juga teknologi yang ada. Hal tersebut
disampaikan oleh Pak Dede. Berkaitan dengan hal tersebut, maka kelompok melihat
adanya peluang dalam meningkatkan ​exposure dari masyarakat yang berada di Desa
Gadog. Masyarakat pada desa Gadog masih cenderung memiliki kemampuan
management wirausaha yang masih tergolong cukup rendah; hal tersebut dapat
terlihat dari cara mereka melakukan bisnis sehari-hari, banyak mitra usaha yang
masih belum memiliki pengetahuan yang baik terkait dengan finansial dari bisnis
mereka, cara ​marketing untuk produk yang mereka miliki, dan juga hal-hal terkait
dengan operasional bisnis sehari-hari mereka.
Maka dari itu, kelompok melihat adanya peluang untuk mengembangkan sumber
daya manusia yang ada di desa Gadog ini. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar
dapat membuat masyarakat desa Gadog yang memiliki usaha dapat

61
mengembangkan bisnis mereka dengan cara yang benar dan membuat masyarakat
tersebut hidup dengan lebih sejahtera karena telah mengetahui informasi dan
cara-cara dalam melakukan bisnis yang benar.
4. Tujuan, Pencapaian, dan Metode Pengukuran :
Berikut merupakan tujuan umum dan indikator keberhasilan dari program yang
dijalankan oleh kelompok:

Tujuan umum terukur yang kelompok telah ditentukan adalah:

o Untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan wirausaha secara ​men-detail


dari masyarakat desa Gadog yang telah memiliki usaha

o Untuk membantu masyarakat desa Gadog yang memiliki usaha dalam mengatasi
permasalahan mereka ketika melakukan kegiatan usaha sehari-hari

​Indikator Keberhasilan:

o Mendapatkan peserta minimal 30 dari satu desa Gadog

o Pada akhir acara yaitu pada sesi konsultasi terdapat peserta yang mau ikut
berpartisipasi yaitu dengan mengkonsultasikan usaha yang dimiliki terkait
dengan materi yang akan dibawakan nantinya

o Adanya partisipasi dari peserta selama kegiatan berlangsung (contoh: adanya


pertanyaan ketika materi disampaikan)
5. Rencana dan Realisasi :
Target peserta : 26 orang peserta (dari ​target​ 30 orang peserta)

Tanggal : 2 Februari 2018

Durasi : 3 jam

Lokasi : Aula Desa Gadog

Penggunaan anggaran : Rp1.400.000,00

No. Target Indikator Realisasi Sukse Rasionalisasi

62
s/
Gagal

1 Jumlah peserta Kehadiran Kehadiran Gagal Kegagalan


yang datang peserta 30 peserta disebabkan
adalah 30 orang orang (100% 86% atau karena beberapa
hadir) 26 peserta peserta yang
yang hadir diundang tidak
hadir
dikarenakan sakit
atau ada
kesibukan lain.

2 Meningkatkan Pada sesi Terdapat Sukse Mayoritas


pengetahuan konsultasi peserta s peserta yang
terkait dengan terdapat yang datang memiliki
wirausaha peserta yang menjelaska bisnis sendiri
secara mau ikut n mengenai sehingga mereka
men-detail ​dari berpartisipasi bisnis yang sangat tertarik
masyarakat yaitu dengan dijalankan ketika diminta
desa Gadog mengkonsultas serta untuk
yang telah ikan usaha berkonsulta menjelaskan
memiliki usaha yang dimiliki si mengenai mengenai bisnis
produk.

3 Acara mulai Acara mulai Acara mulai Gagal Keterlambatan


tepat waktu. tepat waktu tidak tepat dikarenakan
dengan waktu acara dimulai di
maksimal dengan pagi hari dan
keterlambatan keterlambat mungkin peserta
16 menit sesuai an hampir 1 ada kesibukan
rundown ​acara jam terlebih dahulu

63
sebelum datang
ke acara sehingga
acara mulai tidak
tepat waktu.

4 Peserta aktif Keaktifan Peserta Sukse Kesuksesan


selama acara peserta aktif s disebabkan
berlangsung ditandai bertanya karena peserta
dengan setelah yang memang
keaktifan materi tertarik dengan
mengikuti selesai materi presentasi
games​ atau disampaika yang disampaikan
aktivitas yang n dengan serta karena
ada serta dari pertanyaan peserta yang
keaktifan saat yang sudah memiliki
bertanya berkaitan bisnis sehingga
setelah materi dengan tertarik untuk
selesai bisnis bertanya
disampaikan masing - mengenai bisnis
masing, mereka.
peserta
juga aktif
selama
games
ataupun
saat senam.

5 Menyediakan Menyediakan Jumlah Sukse Pemesanan


konsumsi yang minimal 30 konsumsi s konsumsi
sesuai dengan konsumsi yang ada melebihi 30
jumlah peserta untuk peserta mencukupi sehingga
untuk mencukupi untuk

64
peserta jumlah peserta
yang hadir yang datang.

6. Kesan dari Peserta dan Masyarakat


Peserta merasa senang dengan acara yang diselenggarakan serta
mendapatkan tambahan informasi mengenai bisnis atau wirausaha. Peserta juga
aktif bertanya serta mendapatkan informasi berkaitan dengan wirausaha atau bisnis.
Peserta juga aktif mengikuti ​games serta semangat mengikuti senam yang
diselenggarakan oleh panitia. Peserta merasa kegiatan yang diselenggarakan
bermanfaat serta memberikan nilai tambah. Oleh sebab itu, masyarakat juga merasa
bahwa kegiatan tersebut tergolong sebagai kegiatan yang positif sehingga bisa
memberikan dampak yang baik untuk masyarakat.

65
Lampiran

66
BAGIAN 3
LAPORAN PROGRAM SOSIAL

A. Senam Bersama
1. Nama Program : Senam
2. Deskripsi Kegiatan

Desa : Cipanas

Nomor Builder yang : B047


Berpartisipasi

Jenis Kegiatan yang : Melakukan kegiatan Senam Pagi yang diadakan di


Diselenggarakan Istana Cipanas dengan warga sekitar.

Jenis Pengetahuan atau : Kesehatan dan ramah tamah dengan masyarakat


Keterampilan Apa yang
Didiseminasikan

3. Latar Belakang Kegiatan


Latar belakang kami melakukan kegiatan ini adalah karena kami ingin
mendekatkan diri dengan warga sekitar agar mengetahui tujuan utama kami
berkunjung dan membantu para mitra yang ada di wilayah Desa Gadog. Kegiatan
yang kami lakukan adalah ikut senam pagi yang diadakan setiap hari Minggu. Kami
melakukan senam pada tanggal pada 20 Januari 2019 dengan tujuan untuk
mendekatkan diri dengan warga sekitar serta membangun ramah tamah dengan
masyarakat. Dalam kegiatan ini, kami mengikuti senam dengan durasi 2 jam.

4. Tujuan, Pencapaian, serta Metode Pengukuran


Dengan tujuan utama untuk mendekatkan diri dengan warga sekitar, senam
yang telah kami lakukan berhasil membuat kami berbaur dengan warga sekitar.
Selain itu, warga juga menjadi mengenal satu sama lain dengan kegiatan dan

67
aktivitas yang dilakukan. Hal tersebut juga membuat kami serta warga sekitar dapat
meningkatkan kesehatan rohani dan jasmani masing-masing.

5. Rencana dan Realisasi


Target peserta : 80 - 90 orang
Tanggal : 20 Januari 2019
Lokasi : Lapangan Istana Cipanas
Durasi : 2 jam
Penggunaan anggaran : Rp25.000,00

No. Target Indikator Realisasi Sukses Rasionalisasi


/
Gagal

1 Mendekatkan diri Berbaur Kami Sukses Kami mengikuti


dengan masyarakat dengan bersenam kegiatan senam
sekitar warga bersama dengan berbaris
selama dengan mengikuti barisan
aktivitas warga masyarakat serta
berlangsung sekitar dan sambil
berinteraksi berinteraksi
selama dengan
kegiatan masyarakat saat
senam kegiatan
berlangsun berlangsung.
g

2 Meningkatkan Peserta Peserta Sukses Kegiatan senam


kesehatan jasmani merasa secara rutin bersama yang
dan rohani sehat memang dijalankan setiap
jasmani dan mengikuti minggunya
rohani kegiatan memang baik
setelah senam untuk kesehatan

68
kegiatan untuk jasmani serta
berlangsung kesehatan rohani dari
dan peserta.
berinteraksi
sehingga
baik untuk
kesehatan
jasmani
serta rohani

6. Kesan dari Peserta dan Masyarakat


Melalui kegiatan ini, masyarakat menjadi lebih mengenal dan mengetahui
tujuan kami untuk berkunjung dan membantu masyarakat di Desa Gadog, sehingga
mereka menjadi lebih menerima kami sebagai mahasiswa. Selain itu, kesan lainnya
adalah mereka ingin kami tetap mengikuti senam setiap minggunya agar tetap
menjaga hubungan serta kesehatan jasmani.

B. Membersihkan Vihara
1. Nama Program : Membersihkan Vihara Aryamularama
2. Deskripsi Kegiatan

Desa : Cipanas

Nomor Builder yang : B047


Berpartisipasi

Jenis Kegiatan yang : Membersihkan Vihara Aryamularama


Diselenggarakan

Jenis Pengetahuan atau : Membersihkan lingkungan sekitar Vihara dan Desa


Keterampilan Apa yang Gadog serta mendekatkan diri dengan warga sekitar
Didiseminasikan

69
3. Latar Belakang Kegiatan
Selama beberapa hari kami menjalani acara Comdev tepatnya di Desa Gadog,
kami melihat masih banyak sampah serta lingkungan yang kurang bersih di wilayah
Desa Gadog. Alasan kami melakukan kegiatan membersihkan Vihara adalah untuk
membersihkan lingkungan sekitar dan membuat Vihara sebagai tempat beribadah
yang lebih nyaman dan bersih. Maka dari itu, wilayah Desa Gadog menjadi lebih asri
sehingga warga dapat beribadah dan bekerja dengan lebih baik. Kegiatan ini kami
lakukan pada tanggal 20 Januari 2019 dengan durasi 2 jam.

4. Tujuan, Pencapaian, serta Metode Pengukuran

Melalui kegiatan tersebut, Vihara menjadi tempat yang lebih bersih sehingga
masyarakat sekitar dapat dengan nyaman untuk beribadah. Dalam pengukurannya,
kami membersihkan setiap rumput dan juga bagian dalam Vihara. Dalam
pengerjaannya, kami diawasi oleh penjaga Vihara yang selalu mengawasi disana.

5. Rencana dan Realisasi

Pada bagian ini, harap juga memasukkan target peserta, tanggal, durasi, lokasi
serta penggunaan anggaran ke dalam tabel.

No. Target Indikator Realisasi Sukses Rasionalisasi


/ Gagal

1. Vihara menjadi lebih Tidak ada Kami Sukses Kegiatan ini


bersih sehingga sampah membuan sangat berguna
masyarakat lebih dan g sampah karena dapat
nyaman dalam kotoran di yang membuat
beribadah dalam berseraka masyarakat dapat
Vihara n serta beribadah
membersi dengan lebih
hkan nyaman
vihara

70
bagian
dalam
maupun
bagian
luar

6. Kesan dari Peserta dan Masyarakat


Masyarakat sangat menghargai atas kegiatan membersihkan Vihara yang
kami lakukan karena membuat lingkungan beribadah menjadi lebih nyaman dan
bersih. Untuk kesan dari kami adalah kami dapat menjalin hubungan dengan lebih
banyak orang yang ada di Vihara sehingga terdapat komunikasi yang terjalin baik
dengan warga sekitar Desa Gadog.

C. Mengajar di TK Madrasah
1. Nama Program : Mengajar di TK Madrasah
2. Deskripsi Kegiatan

Desa : Cipanas

Nomor Builder yang : B047


Berpartisipasi

Jenis Kegiatan yang : Mengajar di TK Madrasah


Diselenggarakan

Jenis Pengetahuan atau : Mengajar membaca, Bahasa Inggris, serta bermain


Keterampilan Apa yang bersama anak TK Madrasah
Didiseminasikan

3. Latar Belakang Kegiatan


Latar belakang kami melakukan kegiatan ini adalah karena kami melihat
banyak anak yang belum terdidik dalam etika. Kami melihat banyak remaja dan anak

71
kecil yang merokok dan berkata kasar sehingga kami berinisiatif untuk mengajar di
TK.

4. Tujuan, Pencapaian, serta Metode Pengukuran


Melalui kegiatan yang kami lakukan dengan mengajar bahasa inggris,
menulis, serta membaca untuk anak TK, kami berhasil membuat anak-anak disekolah
meningkatkan kemampuan bahasa inggris, menulis, serta membaca. Selain itu, kami
juga mengajarkan didikan yang baik sehingga kelak mereka dapat memiliki
kepribadian dan etika yang terdidik. Selain itu, Anak - anak TK atau Madrasah merasa
dekat dengan kelompok, anak - anak mendapatkan ilmu dengan cara yang
menyenangkan, serta anak - anak dapat memiliki moral yang baik sejak dini.

5. Rencana dan Realisasi


Pada bagian ini, harap juga memasukkan target peserta, tanggal, durasi,
lokasi serta penggunaan anggaran ke dalam tabel.

No. Target Indikator Realisasi Sukses Rasionalisasi


/ Gagal

1. Mengajar bahasa Anak-anak Sebagian sukses Bahasa inggris


inggris dapat besar merupakan
mengerti anak-anak bahasa yang
bahasa dapat sangat penting
inggris mengerti dan angka serta
dari bahasa warna
warna dan inggris merupakan kata
juga dari yang harus
angka warna dan dikuasai oleh
angka anak-anak TK.

2. Mengajar membaca Anak-anak Sebagian sukses Membaca


dapat besar merupakan dasar
membaca anak-anak dari segala ilmu

72
contoh mampu sehingga sangat
bacaan dan dibutuhkan oleh
yang semangat anak-anak sejak
diberikan untuk TK.
membaca
contoh
bacaan
yang
diberikan

3. Berinteraksi dan Memberik Anak-anak sukses Anak-anak harus


mendekatkan diri an games sangat dapat
dengan anak-anak yang antusias berinteraksi
melalui ​games mendidik dalam dengan baik
sehingga bermain dengan orang lain
dapat dan lebih dan kegiatan ini
berbaur aktif membuat mereka
dengan dalam lebih aktif
anak-anak berinterak
si

6. Kesan dari Peserta dan Masyarakat


Anak-anak merasa senang diajar membaca, menulis, dan bermain bersama
oleh kami sebagai mahasiswa. Melalui kegiatan kami di TK, kami menjadi mengenal
anak-anak di sekitar Desa Gadog sehingga kami dapat bermain bersama selama
kegiatan kami 1 bulan di Desa Gadog. Selain itu, guru-guru juga merasa terbantu
dalam mengajar anak-anak di sekolah tersebut sehingga kegiatan kami di TK sangat
berkesan oleh mereka.
D. Memancing Bersama
1. Nama Program : Memancing Bersama

73
2. Deskripsi Kegiatan

Desa : Cipanas

Nomor Builder yang : B047


Berpartisipasi

Jenis Kegiatan yang : Memancing bersama


Diselenggarakan

Jenis Pengetahuan atau : Memancing serta, berinteraksi dengan warga sekitar


Keterampilan Apa yang
Didiseminasikan

3. Latar Belakang Kegiatan


Alasan kami melakukan kegiatan memancing bersama adalah untuk berinteraksi
dengan warga sekitar melalui memancing. Hal tersebut kami lakukan karena banyak
orang-orang di Desa yang suka memancing sehingga pendekatan yang dilakukan
sesuai.
4. Tujuan, Pencapaian, serta Metode Pengukuran
Kegiatan ini dilakukan agar kami dapat berbaur dengan masyarakat sekitar dan
masyarakat sangat antusias memancing bersama dengan kami dan banyak bertukar
pikiran.
5. Rencana dan Realisasi

No. Target Indikator Realisasi Sukses Rasionalisasi


/ Gagal

1. Berbaur dengan Masyarak Masyarak sukses Memancing


masyarakat at at bersama warga
antusias bertukar sekitar sangat
untuk pikiran efektif dalam
memancin dan pendekatan diri
g bersama bercerita ke warga di

74
dan dengan sekitar Desa
menerima kami serta Gadog karena
kami memancin mayoritas pria di
sebagai g Desa ini suka
mahasisw bersama. memancing
a yang
mengikuti
KKN

6. Kesan dari Peserta dan Masyarakat


Kesan dari kegiatan memancing kami adalah kami dapat bersosialisasi dengan warga
sekitar Desa Gadog yang memancing disana. Selain itu, kami juga memancing
bersama dengan warga sekitar dan berbincang-bincang sehingga kami dapat
bertukar pikiran satu sama lain.
E. Berkunjung dan Mengajar ke Panti Asuhan
1. Nama Program : Berkunjung dan Mengajar ke Panti Asuhan
2. Deskripsi Kegiatan

Desa : Cipanas

Nomor Builder yang : B047


Berpartisipasi

Jenis Kegiatan yang : Berkunjung dan Mengajar di Panti Asuhan


Diselenggarakan

Jenis Pengetahuan atau : Mengajar membaca, dan ​sharing ke anak-anak di


Keterampilan Apa yang Panti Asuhan
Didiseminasikan

3. Latar Belakang Kegiatan


Latar belakang kami berkunjung dan mengajar di Panti Asuhan adalah
karena kami melihat banyak anak yang kurang beruntung karena tidak

75
memiliki orang tua ataupun dititipkan di Panti Asuhan tersebut sehingga kami
mau berkunjung untuk mengajar dan memberikan pengalaman disana agar
anak-anak merasa diperhatikan dan mereka dapat memiliki wawasan dan
pengetahuan baru.
4. Tujuan, Pencapaian, serta Metode Pengukuran
Melalui kegiatan tersebut, anak-anak di Panti Asuhan menjadi lebih
interaktif serta mendapatkan pengetahuan membaca dan menulis dengan
lebih baik. Selain itu, anak-anak di Panti merasa diperhatikan dan senang
dengan kehadiran kami sebagai mahasiswa yang berkunjung dan melayani
disana.
5. Rencana dan Realisasi

No. Target Indikator Realisasi Sukses Rasionalisasi


/ Gagal

1. Mengajar bahasa Anak-anak Sebagian sukses Bahasa inggris


inggris dapat besar merupakan
mengerti anak-anak bahasa yang
bahasa dapat sangat penting
inggris mengerti dan angka serta
dari bahasa warna
warna dan inggris merupakan kata
juga dari yang harus
angka warna dan dikuasai oleh
angka anak-anak TK.

Mengajar membaca Anak-anak Sebagian sukses Membaca


dapat besar merupakan dasar
membaca anak-anak dari segala ilmu
contoh mampu sehingga sangat
bacaan dan dibutuhkan oleh
yang semangat anak-anak sejak
diberikan untuk TK.

76
membaca
contoh
bacaan
yang
diberikan

Berinteraksi dan Memberik Anak-anak sukses Anak-anak harus


mendekatkan diri an games sangat dapat
dengan anak-anak yang antusias berinteraksi
melalui ​games mendidik dalam dengan baik
sehingga bermain dengan orang lain
dapat dan lebih dan kegiatan ini
berbaur aktif membuat mereka
dengan dalam lebih aktif
anak-anak berinterak
si

6. Kesan dan Pesan dari Masyarakat


Melalui kegiatan kami ke panti asuhan, anak-anak menjadi lebih mahir dalam
membaca dan menulis. Selain itu, anak-anak dan guru-guru yang ada di Panti Asuhan juga
jadi lebih mengenal kami dan menyambut kami dengan sangat baik. Kesan yang kami
rasakan adalah kami lebih menghargai dan bersyukur atas segala hal karena masih banyak
orang yang kurang beruntung dari kami.
F. Berdiskusi Mengenai Produksi Bersama Onenusa
1. Nama Program : Diskusi dengan Onenusa
2. Deskripsi Kegiatan

Desa : Gadog

Nomor Builder yang : B047


Berpartisipasi

77
Jenis Kegiatan yang : Berdiskusi mengenai proses produksi abon lele
Diselenggarakan dengan Onenusa yang merupakan program kerja
sama Prasetiya Mulya dengan santri dari NU.

Jenis Pengetahuan atau : Memberikan pengetahuan berkaitan dengan produksi


Keterampilan Apa yang abon lele dari awal hingga menjadi produk jadi.
Didiseminasikan Menjelaskan alat - alat yang digunakan demikian juga
bahan baku yang ada.

3. Latar Belakang Kegiatan


Dengan adanya perkembangan zaman dimana sekarang terdapat banyak
sekali peluang untuk berwirausaha bagi masyarakat. Untuk meningkatkan
kemampuan berwirausaha masyarakat, tentunya dibutuhkan pengetahuan dan
pelatihan berkaitan dengan bisnis, misalnya mengenai cara - cara pembuatan
produk. Salah satunya adalah mengenai proses pembuatan abon lele yang tergolong
sebagai produk yang cukup unik dan khas. Sehingga kegiatan berbagi pengetahuan
dan keterampilan dengan Onenusa yang bekerja sama dengan Universitas Prasetiya
Mulya penting untuk dilakukan untuk berbagi pengetahuan serta keterampilan
dengan santri dari Onenusa agar dapat saling mendapatkan pengetahuan baru.
4. Tujuan, Pencapaian, serta Metode Pengukuran
Melalui kegiatan yang kami lakukan kami ingin agar rekan - rekan santri dari
Onenusa mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang bisa diterapkan
berkaitan dengan abon lele. Dimana pengetahuan tersebut dapat diterapkan atau
dikembangkan lagi kedepannya sehingga menghasilkan produk baru. Selain itu,
dengan berbagi pengetahuan dan keterampilan berkaitan dengan produk dan
pembuatan produk, diharapkan dapat memotivasi dan mendukung para santri untuk
berwirausaha. Dan dengan berbagi dapat juga memberikan pengetahuan lebih
kepada kami serta membantu mensukseskan program kerjasama antara Universitas
Prasetiya Mulya dengan Onenusa (NU). Metode pengukuran yang digunakan adalah
dengan melihat partisipasi aktif dari santri Onenusa dalam bertanya atau

78
mengumpulkan informasi berkaitan dengan proses pembuatan produk, kemudian
ditandai juga dengan ketertarikan Onenusa dengan produk abon lele.

5. Rencana dan Realisasi


Target Peserta :
Tanggal : 7 Februari 2019
Durasi : 1 jam
Lokasi : Rumah Mitra dan Rumah Produksi
Anggaran : Rp10.985,00 (​sample​ produk Abon Lele)

No. Target Indikator Realisasi Sukses Rasionalisasi


/ Gagal

1 Ketertarikan Santri tertarik Santri Sukses Hal ini


santri Onenusa untuk menyukai dikarenakan
dengan produk mencoba produk beberapa santri
produk serta abon lele, memiliki
mendengarka mencatat ketertarikan dan
n secara aktif selama pengalaman
penjelasan penjelasan dengan ikan lele
mengenai produk serta memang
produk berlangsung keterbukaan pada
saat ​sharing
berlangsung.

2 Partisipasi aktif Santri aktif Santri Sukses Hal ini


Onenusa selama bertanya bertanya dikarenakan santri
penjelasan mengenai dan yang memang
berlangsung produk memberika tertarik serta
n saran mendengarkan
berkaitan dengan aktif,
dengan sehingga dapat
operasional memberikan saran

79
produk dan pertanyaan
untuk produksi
produk.

6. Kesan dari Peserta dan Masyarakat


Kesan dari peserta adalah mereka tertarik dengan penjelasan mengenai
proses produksi serta banyak memberikan pertanyaan ataupun masukkan sehingga
menciptakan suasana diskusi yang menyenangkan. Selain itu peserta juga sepertinya
mendapatkan nilai tambah mengenai pengetahuan proses produksi serta ​insight
lebih berkaitan dengan produk olahan lele.
G. Mendatangi Acara Khitan
1. Nama Program : Berkunjung ke acara khitan salah satu anak di Madrasah TK
2. Deskripsi Kegiatan

Desa : Gadog

Nomor Builder yang : B047


Berpartisipasi

Jenis Kegiatan yang : Berkunjung dan Mengajar di Panti Asuhan


Diselenggarakan

Jenis Pengetahuan atau : Kearifan lokal


Keterampilan Apa yang
Didiseminasikan

3. Latar Belakang Kegiatan


Latar belakang kami berkunjung ke acara khitan salah satu anak di
Madrasah TK adalah karena kami diundang oleh ibu dari anak tersebut, selain
itu juga dengan berkunjung ke acara tersebut membuat kami menjadi lebih
dekat kepada warga sekitar.
4. Tujuan, Pencapaian, serta Metode Pengukuran
Melalui kegiatan tersebut, kami menjadi lebih mengenal warga sekitar
dan lebih mendekatkan diri kepada warga sekitar. Selain itu anak tersebut

80
juga merasa senang dengan kehadiran kami sebagai mahasiswa yang
berkunjung, karena kami sering bermain bersama dengan anak-anak sekitar.
5. Rencana dan Realisasi

No. Target Indikator Realisasi Sukses Rasionalisasi


/ Gagal

1. Berbaur dengan Masyarak Kami Sukses Mendatangi


masyarakat sekitar at dengan mengobro acara khitanan
antusias l dengan membuat kami
mengund masyarak menjadi lebih
ang kita at sekitar dekat dengan
ke acara yang masyarakat
khitanan mendatan sekitar
tersebut gi acara
tersebut

6. Kesan dan Pesan dari Masyarakat


Masyarakat merasa senang karena dengan kehadiran kami ke acara khitanan
tersebut membuat masyarakat dan kami menjadi lebih mengenal secara dekat. Selain itu
dengan kami diundang ke dalam acara tersebut, berarti bahwa kami diterima oleh
masyarakat sekitar Gadog.

81
Lampiran

82

Anda mungkin juga menyukai