BUILDER 47
Daniel Susanto 0131161091
Epiphani Christabell 0131161143
Ivan Caesar P. 0131161312
Oliver Jason L. 0131161501
Silvi Suhendro 0134161064
Natashia Bertha T. 0132161003
Calvin Tjiu 0132161111
Daftar Isi 1
BAGIAN 1 4
BAB 2 6
2.1 Produk / Layanan Milik Mitra Usaha dan Nilai Tambah yang Ditawarkan 6
BAB 3 9
3.1 Tujuan Terukur yang ingin Dicapai Selama Comdev (Live-In dan Pendampingan)
serta 1 tahun ke depan 9
BAB 4 11
MANAJEMEN PRODUKSI 11
BAB 5 21
1
MANAJEMEN PEMASARAN 21
BAB 6 30
BAB 7 36
MANAJEMEN KEUANGAN 36
7.2 Kebijakan Alokasi Laba Ditahan dan Dividen (Pendapatan Bagi Mitra) 37
BAB 8 44
2
RENCANA LANJUTAN PASCA LIVE - IN 44
8.3.3 Rencana Bagian SDM Hingga Akhir Periode Pendampingan untuk mencapai
target 48
BAB 9 50
BAB 10 53
3
BAGIAN 2 59
Deskripsi Kegiatan : 59
Lampiran 65
BAGIAN 3 66
Senam Bersama 66
Membersihkan Vihara 68
Mengajar di TK Madrasah 70
Memancing Bersama 72
Deskripsi Kegiatan 79
Lampiran 81
4
BAGIAN 1
LAPORAN KINERJA LIVE-IN DAN RENCANA LANJUTAN
BAB 1
PROFIL MITRA USAHA
Pekerjaan Sebelumnya : -
Usia dan Jenis Tanggungan : Orang tua, keduanya berusia 70 tahun. Jenis tanggungan
adalah rumah tangga karena orang tua Bapak Tatang
tinggal bersama Beliau.
Rata-rata pendapatan : Rp6.000.000,00 (sumber: Rp5.000.000,00 berasal dari
bulanan gaji sebagai marketing TV Cianjur, penjualan lele per
keluarga (jelaskan 15kg mendapatkan profit Rp400.000,00, omset abon lele
sumbernya) sekitar Rp500.000,00.
5
Rata-rata Omset dan Income : Omzet : Rp1.500.000,00
dalam 3 bulan terakhir Income: Rp1.200.000,00
6
BAB 2
PRODUK / LAYANAN MITRA USAHA
2.1 Produk / Layanan Milik Mitra Usaha dan Nilai Tambah yang Ditawarkan
Produk yang ditawarkan oleh mitra adalah abon lele dengan spesifikasi dan nilai
tambah sebagai berikut. Produk abon lele yang ditawarkan tidak hanya enak, namun juga
memiliki kandungan - kandungan gizi, seperti Omega 3, Omega 6, Vitamin B12, serta protein
yang tinggi. Karena bahan baku yang digunakan adalah lele sangkuriang yang kaya akan
nutrisi. Tidak hanya itu, abon lele ini juga menggunakan pengawet alami sehingga sehat dan
aman dikonsumsi.
Tabel 2.1.1
Spesifikasi Produk
Protein
Layanan penunjang produk yang ditawarkan untuk saat ini hanya sebatas
pada mengantarkan produk yang dipesan, namun layanan hanya terbatas seperti itu. Bapak
Tatang belum fokus pada layanan lebih lanjut, baik berkaitan dengan customer retention,
promotion, dan sebagainya. Sehingga memang dari segi layanan konsumen belum terlalu
diterapkan oleh Bapak Tatang.
7
2.2 Latar Belakang Pemilihan Produk / Layanan
Pada awalnya, Bapak Tatang memilih bisnis lele karena ingin memberdayakan
masyarakat sekitar serta karena memang Bapak Tatang juga tergabung dalam Karang
Taruna yang salah satu fokus usahanya adalah lele (terdapat kolam lele). Bapak Tatang
awalnya hanya iseng mengikuti pelatihan budidaya lele, kemudian ada teman Bapak Tatang
yang kemudian menawarkan dari dinas untuk memberikan dukungan, sehingga Beliau
kemudian membuat proposal ke dinas untuk meminta dukungan hingga pada akhirnya
dikirim mesin untuk membuat abon dari pemerintah. Bapak Tatang ingin mengembangkan
abon lele agar dapat memberdayakan masyarakat serta agar dapat menghasilkan produk
olahan lele yang terkenal dan bisa menjadi produk khas dari daerah Gadog (Cianjur).
Dengan berkembangnya produk abon lele, taraf hidup mitra tentunya juga akan ikut
ianjur TV,
meningkat karena meski mitra memiliki pekerjaan utama sebagai marketing C
namun dengan adanya penghasilan tambahan dari bisnis abon lele yang bisa dikerjakan juga
oleh istri, mitra tentunya akan mendapatkan penghasilan tambahan. Penghasilan tambahan
tersebut tentunya diperlukan untuk kesejahteraan dari keluarga mitra, termasuk untuk
tabungan pendidikan, tabungan kesehatan, dan sebagainya. Dan tentunya penghasilan
tambahan juga akan memberikan dukungan keuangan untuk tanggungan dari keluarga
mitra (kedua orang tua mitra yang sudah pensiun dan tinggal bersama mitra).
8
2.3 Kanvas Model Bisnis
9
BAB 3
TUJUAN TERUKUR, TARGET RENCANA FUNGSIONAL, RENCANA AKSI, DAN
PENCAPAIANNYA
3.1 Tujuan Terukur yang ingin Dicapai Selama Comdev (Live-In dan Pendampingan) serta
1 tahun ke depan
3.1.1 Tujuan Umum Usaha
Tujuan usaha adalah target yang bersifat kuantitatif dan pencapaian target tersebut
merupakan ukuran keberhasilan kinerja pelaku usaha,Pak tatang memiliki pekerjaan sebagai
marketing di Cianjur TV dan juga sebagai anggota panwaslu kecamatan pacet,usaha abon
lelenya hanyalah pekerjaan sampingan yang sangat kurang diperhatikan,kami ingin
mendorong pak tatang menjadikan usaha sampingan abon lelenya sebagai sarana pak
tatang mendapat uang lebih yang cukup untuk membuat beberapa kolam lele untuk ternak
sehingga pak tatang bisa mempunyai ternak lele sendiri dikarenakan sampai saat ini pak
tatang masih mengambil lele di peternakan milik karang taruna desa. Jika pak tatang
berhasil menjual 120 pack sebulan maka pak tatang mendapat keuntungan bersih sebesar
,biaya yang dibutuhkan untuk membuka kolam lele sebesar , maka jika penjualan konsisten
pak tatang dapat memiliki kolam sendiri dalam waktu tahun
10
menjual minimal 6 kilogram dan takaran untuk setiap produknya adalah 100 gram, apabila
dikonversikan menjadi rupiah maka setiap bulannya mitra usaha harus mendapatkan
minimal Rp 1.680.000 dari usaha olahan abon lele ini. Namun untuk target jangka pendek,
kami sekelompok bersama mitra usaha menargetkan penjualan produk sebanyak 70 pack
terhitung dari tanggal 22 Januari-14 Februari 2019.
- Indikator Tujuan yang Ditetapkan
● Volume Penjualan : 60 bungkus per bulan dan meningkat sebanyak 10% setiap
bulannya
● Output produksi : 6 kg per bulan (untuk kedepannya)
● Tenaga Kerja : memiliki minimal 1 tenaga kerja part time.
● Jumlah merchant yang melakukan kerjasama konsinyasi dengan mitra
● Jumlah instansi yang ingin diajak untuk bekerja sama
11
BAB 4
MANAJEMEN PRODUKSI
12
tingkat menjadi lebih
kepedasan coklat, namun tidak
sedang dan ada rasa pedas,
pedas. sehingga lebih
tepat jika
menggunakan cabai
bubuk.
13
abon abon yang mendapatkan 100% mendapatkan resep
jelas dan bisa resep bumbu berhasil bumbu serta bisa
dibuat yang membuat rasio
perbandingan digunakan, jumlah bumbu yang
untuk namun untuk diperlukan untuk
produksi bumbu seperti jumlah ikan lele
tertentu garam, gula, yang diproduksi,
ataupun namun masih sulit
penambahan menentukan
minyak masih bumbu yang
belum fix. digunakan secara
fix karena selama
proses pemasakan,
mitra hanya
memasukkan
secara kira - kira
dan kemudian
dicicip.
14
packagin bawang - Merendam ikan lele - Health
g putih, daun dengan air perasan jeruk enthusias
salam, dan cuka t
ketumbar, - Ikan lele kemudian dicuci - Keluarga
jahe, gula hingga bersih - Traveller
merah, - Direbus (untuk
garam, - Sambil menunggu oleh -
minyak, perebusan, siapkan oleh)
dan bumbu - bumbu dan tumis - Channel
sebagainya - Setelah ikan lele selesai yang
). direbus, pisahkan tulang, digunaka
- Sticker sirip, dan kulit karena sirip n adalah
- Packaging dan kulit yang berlebihan online
dapat membuat produk dan
jadi menjadi berbau amis offline.
- Mencampurkan ikan lele
yang sudah dipisahkan
dari tulang dan kulit
dengan bumbu yang
sudah matang dan diaduk
hingga rata sambil
dimasak
- Setelahnya goreng hingga
produk berwarna
kecoklatan
- Masukkan ke dalam mesin
oil spinner hingga minyak
keluar seluruhnya
- Simpan produk dan
masukkan ke dalam
packaging.
15
- Simpan sesuai dengan
prosedur inventory
16
- Ikan lele yang dipilih sebisa mungkin adalah ikan lele jantan
- Ikan lele memiliki ukuran kepala yang normal dan tidak memiliki kepala yang lebih
besar dibandingkan dengan badan
- Ikan lele sehat dan masih hidup ketika diberikan dari supplier kepada mitra
- Ikan lele diambil atau diberikan pada hari ketika produksi dilakukan
b. Standard operational procedure produksi abon lele
- Ikan lele yang masih hidup kemudian dipisahkan dengan organ dalamnya, termasuk
telur (jika ikan betina), jantung, dan organ lainnya. Organ dalamnya kemudian
dipisahkan ke satu tempat pembuangan terpisah.
- Ikan lele juga dibagi menjadi 3 bagian dan dipisahkan juga bagian kepalanya.
- Ikan lele kemudian direndam pada campuran larutan cuka dan jeruk lemon.
Perendaman dilakukan selama 20 hingga 30 menit.
- Setelah perendaman dilakukan, ikan lele kemudian dicuci hingga bersih dengan air
baru kemudian ditiriskan. Fokus kebersihannya adalah menghilangkan lendir - lendir
serta kotoran yang masih tersisa pada ikan lele.
- Setelah ikan lele selesai dicuci, ikan lele kemudian dikukus selama satu jam
dilanjutkan dengan pemisahan tulang (yaitu tulang tengah yang berukuran besar),
kulit (kulit yang diambil adalah 50% dari total kulit yang ada), serta sirip (sirip
semuanya dibuang). Pemisahaan dilakukan dengan menggunakan garpu serta sarung
tangan plastik.
- Sambil pengukusan, siapkan bumbu sesuai dengan takaran yang disesuaikan dengan
jumlah ikan lele yang diolah. Persiapan mulai dari mengupas bawang, menumbuk
ketumbar, dan menyiapkan bumbu lain, mulai dari jahe, dan sebagainya. Setelah
siap, bumbu tersebut dimasukkan ke dalam blender dan diproses hingga halus.
- Bumbu tersebut kemudian ditumis dengan api kecil dan ditambahkan minyak
goreng, serta daun salam.
- Setelah proses selesai, masukkan daging ikan lele serta bumbu ke dalam mesin
pengaduk, hidupkan kompor yang ada di bawah mesin pengaduk.
- Proses pengadukan selesai saat warna sudah tercampur secara merata serta
konsistensi dari pencampuran sudah mengental
17
- Setelah itu, proses dilanjutkan dengan penggorengan dengan minyak goreng kurang
lebih 1 liter untuk 2.5 kilogram produk abon. Penggorengan dilakukan hingga warna
kecoklatan.
- Kemudian proses dilanjutkan dengan memasukkan abon setelah digoreng ke oil
an meletakkan wadah ke bagian yang akan mengeluarkan minyak,
spinner d
kemudian menghidupkan mesinnya dan menghentikan mesin saat minyak sudah
keluar seluruhnya. Setelah itu, pindahkan abon ke wadah penyimpanan.
- Selama proses operasional berlangsung wajib menggunakan sarung tangan plastik
dan jika tidak menggunakan sarung tangan wajib mencuci tangan dengan sabun dan
memastikan kebersihan diri.
c. Standard operational procedure inventory atau penyimpanan
- Produk abon lele yang sudah jadi disimpan ke dalam tupperware yang tertutup rapat
dan bersih (sudah dicuci).
- Ruang inventory atau penyimpanan produk jadi disimpan di dalam ruangan yang
tidak terkena sinar matahari secara langsung.
- Ruang inventory tergolong bersih, tidak terdapat sampah, ataupun debu yang ada di
ruangan tersebut.
- Ruang inventory terbebas dari hama, seperti tikus, lalat, ataupun hama yang dapat
merusak produk.
d. Standard operational procedure ruang produksi
- Ruang produksi dipastikan bersih dari hama, seperti tikus, lalat, ataupun hama
lainnya.
- Equipment yang ada disimpan di ruang produksi dan ditutup dengan plastik atau kain
dan alat produksi dicuci sebelum proses produksi dilakukan.
- Ruang produksi dipastikan bersih dari kotoran, sampah, ataupun debu dan selalu
dibersihkan sebelum produksi dilakukan.
- Demikian juga setelah produksi dilakukan, ruang produksi dibersihkan dan dibuang
semua kotoran atau sampah sisa produksi.
roduk
e. Standard operational procedure packaging p
- roduk disimpan di dalam ruang produksi dan disimpan dalam wadah
Packaging p
tertutup dan steril.
- roduk dipastikan bersih dan tidak terkena kotoran selama penyimpanan.
Packaging p
18
- Setelah produk diisi ke dalam packaging, produk di-seal dengan sealer.
f. Standard operational procedure quality control
- ilakukan pada saat penerimaan ikan lele dengan melakukan
Quality control d
pengecekan apakah ikan yang diterima sesuai dengan standard operational
procedure pemilihan bahan baku lele.
- Quality control kedua dilakukan pada saat proses pemasakan bumbu dimana bumbu
harus berwarna kecoklatan dan berbau harum, selain itu juga dilakukan uji coba rasa
untuk mengetahui apakah rasa sudah sesuai.
- Quality control ketiga juga dilakukan pada saat proses pemasakan ikan lele dimana
quality control dilihat dari segi tekstur serta warna dari produk ketika proses
pencampuran selesai.
- Quality control keempat dilakukan saat proses pemasakan sudah selesai dilakukan
dimana akan dilakukan quality control dari segi tekstur, warna, dan rasa. Warna
seharusnya adalah coklat tua dengan tekstur yang kering atau tidak berminyak, dan
rasanya tidak amis dengan aroma khas abon lele.
- Quality control kelima dilakukan pada saat proses packaging selesai, dimana
pemeriksaan yang dilakukan adalah apakah packaging sudah rapat dan tidak
berlubang.
Harga ikan lele yang tidak tetap atau Membuat perjanjian pembelian dengan
fluktuatif supplier ikan lele sehingga mendapatkan
harga yang relatif sama (tidak terlalu
fluktuatif)
Yield produk yang fluktuatif atau berubah - Mencari ikan lele yang sesuai dengan
ubah. standard operation procedure sehingga
yield final product dari bahan baku tidak
terlalu berbeda jauh.
19
aru tidak sesuai
Produksi packaging b Melakukan quality control hasil packaging
dengan yang telah dipesan. serta memastikan selama proses produksi
packaging sesuai dengan pemesanan.
Proses produksi yang belum sesuai SOP Memastikan SOP dilakukan dengan
mengontrol proses produksi sehingga hasil
produksinya dapat sesuai dengan quality
control
Hasil produk yang kurang standar Membuat SOP dan quality control yang
terstruktur sehingga hasil produk yang
dihasilkan standar untuk setiap
produksinya.
Kesulitan memproduksi abon lele tepat Berusaha mencari lele yang sesuai dengan
sebanyak yang dibutuhkan, misalnya 10 standar, misalnya dari segi ukuran, dan dari
kilogram segi lainnya. Namun, yield masih belum sesuai
dengan yang diinginkan dikarenakan selama
proses produksi terjadi beberapa
pengurangan, mulai dari pengurangan karena
organ dalam ikan, pengurangan karena
pemisahan tulang tengah serta kulit,
pengurangan karena pemasakan, dan karena
pengeringan minyak.
Kesulitan untuk standarisasi resep abon Mencatat bumbu yang ada untuk produksi
20
karena bumbu abon yang cenderung tidak abon dengan kuantitas tertentu kemudian
pasti saat penambahan bumbunya. melakukan perbandingan dan penyesuaian
untuk abon dengan kuantitas lainnya.
21
BAB 5
MANAJEMEN PEMASARAN
22
dilihat dengan di packaging Sticker. kemasan yang lebih
mengganti karton baru. baik dan enak
merk paket abon dilihat.
dengan stiker.
Selain itu, kami sudah membuat account social media instagram untuk abon lele dan
melakukan upload foto produk serta upload story edukatif mengenai abon lele serta
manfaat dari ikan lele Sangkuriang. Tujuannya adalah untuk mengedukasi masyarakat
sehingga diharapkan masyarakat dapat mengubah perspektifnya mengenai ikan lele. Berikut
adalah konten instagram abonsangkuriang.
23
Gambar 5.1.1 Gambar 5.1.2 Gambar 5.1.3
Instagram @abonsangkuriang Instastory @
abonsangkuriang Instastory
@abonsangkuriang
Gambar 5.1.4
Shopee a bonlelesangkuriang
24
Menurut kelompok, terdapat potensi pasar dan pengembangannya yang besar di
Jakarta karena dapat membuka kesempatan yang besar untuk ekspor barang dalam
skala kecil, sebagai oleh-oleh makanan yang tahan lama. Beberapa lokasi wisata di
dekat daerah Gadog seperti daerah Puncak, Bogor dan Bandung.
- Segmentasi Demografi :
Dalam membagi pasar berdasarkan karakteristik umum pelanggan dan konsumen,
segmen yang menarik untuk dituju adalah kelompok wanita dan pria yang sudah
mempunyai buying power dan mempunyai high involvement buying decision
kelompok mengidentifikasi segmentasi demografis sebagai berikut :
Gender : Pria dan Wanita (Traveller, Health enthusiast)
Umur : 21 tahun - 65 tahun
● Wanita yang peduli akan asupan kesehatan anak dan keluarganya.
● Wanita dan Pria yang peduli kesehatan atau memang sudah sakit jantung atau
stroke.
● Konsumen katering diet sehat karena kandungan abon lele sangat baik.
- Segmentasi Psikografis : Dalam segmentasi Psikografis, kelompok mengidentifikasi
segmen dengan gaya hidup berikut :
1. Segmen 1
Hobi : Travelling
Ketertarikan : Ketika travelling tetap ingin mengkonsumsi makanan Indonesia
karena tidak menyukai makanan asing
2. Segmen 2
Hobi : Menyiapkan makanan sehat untuk keluarga
Ketertarikan : mencoba menu-menu baru yang praktis, mempunyai concern tentang
kandungan yang ada dalam suatu makanan, harus bergizi dan berguna untuk
kesehatan tubuh. Kalau sedang tidak ada waktu untuk menyiapkan biasanya
memilih untuk membeli katering sehat.
- Behavior : Merupakan pendekatan segmentasi behavior dalam membagi konsumen
ke dalam kelompok berdasarkan penggunaan, loyalitas atau pembelian terhadap
suatu produk atau merek. Identifikasi segmen menurut behavior adalah sekelompok
orang yang mengkonsumsi abon lele adalah :
25
1. Traveller : orang-orang yang terdesak, mengkonsumsi abon karena sering bepergian
tetapi selalu lebih menyukai cita rasa Indonesia
2. Health Conscious : orang-orang yang sadar akan kesehatan
Kami membuat positioning harga dengan membandingkan dengan harga abon lele
lain yang kami temui di marketplace seperti tokopedia,kami melihat bahwa harga abon lele
ukuran 100 gram berkisar di harga 30-35 ribu,oleh karena itu kami menetapkan positioning
harga di harga 28 ribu perbungkus ukuran 100 gram.
26
Rp16.000 per bungkus ukuran 100 gram dan keuntungan Rp9.000 per bungkus
ukuran 50 gram.
Total Rp674,500
Total Produksi 60
27
COGS Abon Sangkuriang - kemasan 50gr
Total Rp624,500
28
Kanal distribusi mitra usaha dilakukan secara online maupun offline,melalui online
antara lain :
- Media sosial : instagram dikarenakan masyarakat indonesia sebagian besar sudah
menggunakan instagram dan juga indonesia merupakan pengguna aktif ke-4 se asia
pasifik,instagram merupakan media sosial yang potensial untuk menawarkan produk
kami.
- E-commerce : kami menggunakan shopee dan tokopedia,kami menggunakan
tokopedia dan shopee dikarenakan merupakan e-commerce terbesar di indonesia.
29
5.7 Skenario Bagian Pemasaran
Perspektif negatif terhadap ikan lele Memberi edukasi bahwa lele yang
digunakan terjamin kebersihannya.
Engagement y ang rendah di social media Mencari tahu konten yang sesuai, misalnya
ternyata instastory yang lebih banyak
an viewers adalah instastory
engagement d
yang edukatif mengenai produk serta
bahan baku.
30
BAB 6
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
1 Mengajarkan istri Istri Bapak Istri mitra ikut Sukses Kesuksesan ini
mitra untuk Tatang mampu serta dalam dikarenakan istri
melakukan proses membantu proses mitra yang memang
operasional Bapak Tatang pembuatan suka memasak serta
pembuatan abon lele dalam proses bumbu untuk memiliki
operasional abon, kemampuan
pembuatan pemasakan memasak.
abon lele ikan, serta
31
pada
pencampuran
dan
penggorenga
n abon
2 Mengajarkan cara Mitra mampu Istri mitra Belum Istri mitra memang
pemasaran menggunakan bisa 100% sudah cukup fasih
menggunakan Instagram, menggunakan sukses menggunakan
instagram secara melakukan instagram, instagram, namun
online upload foto, upload foto, untuk saat live - in
comment, snapgram, kami yang masih
menambah ataupun meng-handle
caption, dan comment, instagram Abon
sebagainya. namun istri Sangkuriang.
mitra belum
meng-handle
instagram
dari Abon
Sangkuriang
32
bantuan dari e-commerce
kami secara
lancar.
33
3. Memiliki kemampuan untuk mengolah lele (tidak takut atau jijik memegang lele
serta mau belajar lebih lanjut untuk mengetahui proses pengolahan lele yang masih
hidup).
4. Mau mengikuti standar operasional yang sudah diterapkan
5. Jujur, teliti, dan bertanggung jawab.
Sedangkan untuk freelance f otografer, persyaratan yang dipertimbangkan antara lain
adalah:
1. Kemampuan foto, terutama berkaitan dengan foto produk makanan
2. Komunikasi yang baik
3. Fleksibilitas serta dari segi biaya yang di-charge
4. Disiplin dan tanggung jawab
Untuk freelance designer, persyaratan yang dipertimbangkan antara lain adalah:
1. Kemampuan desain, terutama berkaitan dengan desain yang sesuai dengan konten
social media Abon Sangkuriang
2. Komunikasi yang baik
3. Fleksibilitas serta dari segi biaya yang di-charge
4. Disiplin dan tanggung jawab
34
Sedangkan untuk, freelance f otografer, remunerasi yang diberikan tentunya
disesuaikan dengan biaya yang ditentukan oleh fotografer tersebut, pada umumnya gaji
freelance f otografer adalah sekitar Rp100.000,00 – Rp120.000,00 per hari. Dan untuk
esainer, remunerasi yang diberikan juga adalah sekitar Rp100.000,00 untuk satu
freelance d
kali pemesanan desain.
Kesulitan menemukan pekerja part time Mempekerjakan kenalan atau keluarga dari
yang mampu melakukan proses produksi. mitra yang mau dan bisa bekerja.
Pekerja part time yang meniru atau Memastikan bahwa pekerja hanya
mencuri resep abon lele. melakukan pekerjaan yang tidak
berhubungan dengan bumbu dari abon lele
serta tidak memberitahukan persentase
komposisi bahan kepada pekerja.
35
sebagainya. pemasaran atau rencana social media.
Istri dari mitra yang sempat ragu untuk ikut Mendekatkan diri dengan istri mitra dan
dalam bisnis abon lele memberikan dukungan dan motivasi.
Proses operasional yang ternyata sulit jika Mempertimbangkan pegawai part time
hanya dilakukan oleh mitra serta istri saja. untuk operasional kedepannya karena saat
ini masih ada kami yang bisa membantu
selama proses operasional.
Mitra yang masih belum fasih mengenai Mengajak mitra ikut serta, misal dalam
perencanaan pemasaran perencanaan dan persiapan Saung Rahayat,
menunjukkan rencana pemasaran yang
sudah dibuat dan mengajarkan mitra untuk
lebih terstruktur dalam perencanaan
pemasaran produk.
36
BAB 7
MANAJEMEN KEUANGAN
37
yang
didapatkan
7.2 Kebijakan Alokasi Laba Ditahan dan Dividen (Pendapatan Bagi Mitra)
Abon Sangkuriang
38
1 Lele 22 Kg Rp22,000 Rp484,000
Total Rp674,500
Total Produksi 60
39
4 Ketumbar 4 ons Rp4,000 Rp16,000
Total Rp624,500
Abon Sangkuriang
Income Statement
Sales Revenue:
40
100gr Rp1,288,000
50gr Rp285,000
Less:
Discount Rp54,000
Expense Rp549,444
Abon Sangkuriang
41
Cash Flow from Investing Activities
February 28,2019
Assets
Current Assets
Cash Rp2,188,500
Inventory Rp70,910
Supplies Rp101,111
Non-Current Assets
42
Equipment - Timbangan Rp75,000
Rp8,000,000
Equity&Liabili
ties
Liabilities 0
Equity
Mitra tidak mencatat penjualan yang Setiap bulan saat datang harus
terjadi dan tidak memisahkan uang pribadi menanyakan kepada mitra pencatatan
dengan uang penjualan produk penjualan selama bulan tersebut
Mitra tidak menghitung harga pokok Setiap bulan saat datang harus
penjualan setiap produksi, karena harga menanyakan kepada mitra perhitungan
lele dan penyusutan yang terjadi tidak harga pokok penjualan selama produksi
43
menentu maka mitra harus menghitung bulan tersebut
harga pokok penjualan setiap kali produksi
Mitra tidak menghitung secara pasti untuk Produksi selanjutnya mulai mengerti harus
kira-kira penyusutan ikan lele, sehingga memilih ikan lele yang lebih besar dan
saat produksi menghasilkan harga pokok jantan
penjualan yang sangat tinggi
44
BAB 8
RENCANA LANJUTAN PASCA LIVE - IN
Pemasaran mencakup daerah Gadog dan Adanya penjualan produk sampai daerah
Jabodetabek Jabodetabek
45
8.1.3 Rencana Pemasaran dan Penjualan Hingga Akhir Periode Pendampingan untuk
mencapai target
Rencana pemasaran yang direncanakan oleh kelompok adalah melakukan
re-branding agar produk memiliki citra baru yang terbentuk di masyarakat, setelah
melakukan re-branding, s etelah melakukan rebranding kami melakukan pemasaran secara
online melalui shopee yang sudah dapat mencapai daerah Jabodetabek, selain itu untuk
pemasaran offline kami menargetkan minimal 5 outlet untuk melakukan distribusi di daerah
Gadog. Untuk mencapai target tersebut, kami sekelompok sudah melakukan market
research untuk menentukan harga dan selera pasar selain itu kami Sudah melakukan
beberapa konsinyasi di beberapa warung di daerah Gadog. Kemudian kami akan terus
melakukan pendampingan kepada mitra untuk melakukan penjualan secara online.
Untuk rencana penjualan kami menargetkan penjualan tetap setiap bulannya
engan peningkatan penjualan sebesar 10% setiap bulannya. Untuk
sebanyak 60 pack d
mendapatkan penjualan tetap sebanyak 60 pack per bulannya kami melakukan penjualan
an offline
melalui konsinyasi dan media online dengan pembagian rasio penjualan online d
sebesar 50:50.
46
8.2.2 Indikator Target yang Ditetapkan
Membuat SOP untuk proses produksi SOP sudah diterapkan dan dijalankan
dengan baik
Membuat tampilan dan ukuran (100 gram dan ibuat dengan tampilan yang
Packaging d
50 gram) packaging baru lebih menarik untuk masyarakat
Membuat varian rasa baru dan jenis olahan baru Menghasilkan minimal 2 rasa baru yang
disukai masyarakat
8.2.3 Rencana Bagian Operasi Hingga Akhir Periode Pendampingan untuk mencapai target
Kemudian dengan target 60 pack penjualan per bulan maka kami akan menerapkan
SOP dan quality control. Dengan SOP yang sudah dibuat tentunya kami menargetkan untuk
SOP dijalankan dan diterapkan dan apabila ada SOP yang tidak cocok dengan pekerjaan
dilapangan maka SOP akan segera diselesaikan dalam kurun waktu 1 hari setelah masalah
ditemukan. Selain itu kami juga melakukan desain untuk membuat kemasan yang baru
dengan desain menarik dan mencari supplier yang lebih menguntungkan di sekitar daerah
Cianjur untuk menekan biaya pengiriman dan efektifitas waktu. Kemudian, kami juga kami
juga akan merencanakan beberapa inovasi untuk produk seperti jenis olahan dan varian rasa
yang baru. Untuk inovasi produk semua ndiri kami merencanakan akan mengeluarkan varian
an
rasa baru di bulan Mei dimana pada bulan April kami akan melakukan market research d
melakukan kerjasama dan pendampingan bersama mitra agar mitra juga mengetahui inovasi
produk yang akan dikeluarkan nantinya di pasaran.
47
8.3 Rencana SDM
8.3.1 Target Bagian SDM hingga Akhir Periode Pendampingan
Untuk masa akhir periode pendampingan, target yang ingin dicapai dari segi sumber
daya manusia adalah meningkatkan kemampuan mitra dalam hal pemasaran secara online
dan offline dimana mitra diharapkan sudah bisa menggunakan pemasaran dengan
an e-commerce secara fasih, mulai dari perencanaan hingga realisasi dari
instagram d
rencana tersebut. Selain itu, untuk membantu proses operasional kedepannya jika ada
operasional dalam jumlah besar, maka mitra perlu merekrut satu orang pekerja part time
untuk produksi karena proses produksi masih dilakukan sendiri oleh mitra sejak awal
membersihkan ikan sehingga memakan waktu yang cukup lama. Dan mitra juga diharapkan
bisa meng-handle pemasaran jika dibutuhkan, misalnya untuk mencari jasa freelance
photographer ataupun designer. Dan diharapkan karyawan part time o
perasional sesuai
dengan persyaratan yang dibutuhkan dan dapat melakukan proses operasional sesuai
dengan standard operating procedure y ang ada.
48
Mitra mampu menggunakan e-commerce Penjualan pada masa pendampingan pada
sendiri dan mengurus penjualan pada e-commerce berhasil di-handle oleh mitra
e-commerce. mulai dari pemesanan hingga pengiriman
produk.
Mitra berhasil merekrut pegawai part time Mitra mampu merekrut pegawai part time
operasional yang mampu membantu operasional yang mampu mengikuti standar
proses operasional mitra. operasional serta dapat dihubungi terus
untuk operasional teratur per bulan.
8.3.3 Rencana Bagian SDM Hingga Akhir Periode Pendampingan untuk mencapai target
Berdasarkan target dan indikator yang ada pada bagian 8.3.2, berikut adalah rencana
bagian SDM hingga akhir pendampingan:
1. Memberikan training pemasaran offline dengan cara mengajak mitra aktif
memasarkan produk saat Saung Rahayat serta mengajarkan mitra mengenai sistem
konsinyasi.
2. Memberikan training pemasaran online dengan cara mengajarkan mitra mengenai
pemasaran, mulai dari pembuatan perencanaan social media, mengajak mitra untuk
aktif menggunakan social media Abon Sangkuriang.
3. Mengajarkan mitra cara menangani pembelian melalui e-commerce
4. Membantu mitra untuk mengetahui kriteria pegawai yang tepat dan membantu
mitra mencari kandidat pegawai.
5. Membantu mitra mengevaluasi kinerja pegawai part time.
an designer yang sesuai.
6. Membantu mitra untuk mencari contact photographer d
49
8.4 Rencana Keuangan
8.4.1 Target Bagian Keuangan hingga Akhir Periode Pendampingan
Untuk masa akhir periode pendampingan, target yang ingin dicapai dari bagian
keuangan adalah meningkatkan kemampuan mitra dalam hal pencatatan penjualan dan
perhitungan harga pokok penjualan. Untuk harga pokok penjualan dari abon lele
sangkuriang ini tidak stabil karena harga ikan lele yang tidak menentu dan juga penyusutan
dari ikan lele tersebut yang tidak pasti. Hal tersebut membuat mitra harus membuat harga
pokok penjualan setiap produksi dilakukan.
Mitra mampu melakukan perhitungan Mitra dapat mengerti perhitungan harga pokok
harga pokok penjualan dengan tepat penjualan dengan tepat
8.4.3 Rencana Bagian Keuangan Hingga Akhir Periode Pendampingan untuk mencapai
target
Berdasarkan target dan indikator yang ada pada bagian 8.4.2, berikut adalah rencana
bagian SDM hingga akhir pendampingan:
1. Mengajarkan mitra untuk melakukan pencatatan penjualan dengan rapi
2. Mengajarkan mitra untuk melakukan perhitungan harga pokok penjualan
yang tepat.
50
BAB 9
ALAT BANTU PERENCANAAN
Tabel 9.1
Rencana Aksi dan Indikator Pencapaian
51
bekerjasama bekerjasama
agar outlet agar outlet
tetap tetap
melakukan melakukan
pembelian pembelian
produk produk
kepada kepada
mitra mitra
52
hingga dan foto
realist si yang
dibutuhkan.
53
tepat tersebut
BAB 10
IDENTIFIKASI POTENSI RISIKO TERHADAP UPAYA PENGEMBANGAN BISNIS MITRA USAHA
YANG MUNGKIN TERJADI
Tabel 10.1
Potensi Risiko dan Mitigasinya
54
produksi dan
mengingatkan
apabila proses
tidak sesuai
SOP
3 engan
supplier d harga ikan tidak adanya 50% perjanjian
harga yang tidak lele yang perjanjian di harga diawal
tetap fluktuatif awal mengenai dengan
harga supplier
4 ari
Awareness d Kurangnya persepsi negatif 40% branding yang
masyarakat kurang branding dari dari masyarakat lebih
terhadap produk produk tentang ikan mengarahkan
abon lele lele masyarakat
untuk
mengetahui
dampak positif
mengenai ikan
lele
55
DAFTAR PUSTAKA DAN DOKUMENTASI
Proses Pembuatan Abon Sangkuriang
56
Produk
57
Consignment
58
Kebersamaan dengan Mitra
59
BAGIAN 2
LAPORAN PROGRAM SEKUNDER
Desa : Gadog
Nomor Builder yang : B46, B47, B48, B49, B050, B51, B98
Berpartisipasi
Jenis Pengetahuan atau : Berikut merupakan hal-hal yang akan dibahas dan
Keterampilan Apa yang dilakukan pada saat seminar:
Didiseminasikan ● Motivasi dalam membuat bisnis
● Alasan mengapa bisnis merupakan salah satu
usaha yang menjanjikan
● Ciri bisnis yang baik; membahas:
○ Financing:
■ Cara mendapatkan modal dan
mengelola uang dengan baik
■ Tempat-tempat untuk mendapatkan
modal/ pinjaman secara resmi
60
■ Perbedaan antara meminjam dari dan
keuntungan dari menggunakan tempat
yang formal
○ Operation
■ Membeli bahan online
■ Pengiriman produk
■ Menjelaskan detail S OP
■ Sosialisasi PIRT
o Marketing
■ Cara menggunakan e-commerce
■ Menjelaskan platform-platform untuk
melakukan marketing
■ Penggunaan sosial media dan
kontennya
61
mengembangkan bisnis mereka dengan cara yang benar dan membuat masyarakat
tersebut hidup dengan lebih sejahtera karena telah mengetahui informasi dan
cara-cara dalam melakukan bisnis yang benar.
4. Tujuan, Pencapaian, dan Metode Pengukuran :
Berikut merupakan tujuan umum dan indikator keberhasilan dari program yang
dijalankan oleh kelompok:
o Untuk membantu masyarakat desa Gadog yang memiliki usaha dalam mengatasi
permasalahan mereka ketika melakukan kegiatan usaha sehari-hari
Indikator Keberhasilan:
o Pada akhir acara yaitu pada sesi konsultasi terdapat peserta yang mau ikut
berpartisipasi yaitu dengan mengkonsultasikan usaha yang dimiliki terkait
dengan materi yang akan dibawakan nantinya
Durasi : 3 jam
62
s/
Gagal
63
sebelum datang
ke acara sehingga
acara mulai tidak
tepat waktu.
64
peserta jumlah peserta
yang hadir yang datang.
65
Lampiran
66
BAGIAN 3
LAPORAN PROGRAM SOSIAL
A. Senam Bersama
1. Nama Program : Senam
2. Deskripsi Kegiatan
Desa : Cipanas
67
aktivitas yang dilakukan. Hal tersebut juga membuat kami serta warga sekitar dapat
meningkatkan kesehatan rohani dan jasmani masing-masing.
68
kegiatan untuk jasmani serta
berlangsung kesehatan rohani dari
dan peserta.
berinteraksi
sehingga
baik untuk
kesehatan
jasmani
serta rohani
B. Membersihkan Vihara
1. Nama Program : Membersihkan Vihara Aryamularama
2. Deskripsi Kegiatan
Desa : Cipanas
69
3. Latar Belakang Kegiatan
Selama beberapa hari kami menjalani acara Comdev tepatnya di Desa Gadog,
kami melihat masih banyak sampah serta lingkungan yang kurang bersih di wilayah
Desa Gadog. Alasan kami melakukan kegiatan membersihkan Vihara adalah untuk
membersihkan lingkungan sekitar dan membuat Vihara sebagai tempat beribadah
yang lebih nyaman dan bersih. Maka dari itu, wilayah Desa Gadog menjadi lebih asri
sehingga warga dapat beribadah dan bekerja dengan lebih baik. Kegiatan ini kami
lakukan pada tanggal 20 Januari 2019 dengan durasi 2 jam.
Melalui kegiatan tersebut, Vihara menjadi tempat yang lebih bersih sehingga
masyarakat sekitar dapat dengan nyaman untuk beribadah. Dalam pengukurannya,
kami membersihkan setiap rumput dan juga bagian dalam Vihara. Dalam
pengerjaannya, kami diawasi oleh penjaga Vihara yang selalu mengawasi disana.
Pada bagian ini, harap juga memasukkan target peserta, tanggal, durasi, lokasi
serta penggunaan anggaran ke dalam tabel.
70
bagian
dalam
maupun
bagian
luar
C. Mengajar di TK Madrasah
1. Nama Program : Mengajar di TK Madrasah
2. Deskripsi Kegiatan
Desa : Cipanas
71
kecil yang merokok dan berkata kasar sehingga kami berinisiatif untuk mengajar di
TK.
72
contoh mampu sehingga sangat
bacaan dan dibutuhkan oleh
yang semangat anak-anak sejak
diberikan untuk TK.
membaca
contoh
bacaan
yang
diberikan
73
2. Deskripsi Kegiatan
Desa : Cipanas
74
dan dengan sekitar Desa
menerima kami serta Gadog karena
kami memancin mayoritas pria di
sebagai g Desa ini suka
mahasisw bersama. memancing
a yang
mengikuti
KKN
Desa : Cipanas
75
memiliki orang tua ataupun dititipkan di Panti Asuhan tersebut sehingga kami
mau berkunjung untuk mengajar dan memberikan pengalaman disana agar
anak-anak merasa diperhatikan dan mereka dapat memiliki wawasan dan
pengetahuan baru.
4. Tujuan, Pencapaian, serta Metode Pengukuran
Melalui kegiatan tersebut, anak-anak di Panti Asuhan menjadi lebih
interaktif serta mendapatkan pengetahuan membaca dan menulis dengan
lebih baik. Selain itu, anak-anak di Panti merasa diperhatikan dan senang
dengan kehadiran kami sebagai mahasiswa yang berkunjung dan melayani
disana.
5. Rencana dan Realisasi
76
membaca
contoh
bacaan
yang
diberikan
Desa : Gadog
77
Jenis Kegiatan yang : Berdiskusi mengenai proses produksi abon lele
Diselenggarakan dengan Onenusa yang merupakan program kerja
sama Prasetiya Mulya dengan santri dari NU.
78
mengumpulkan informasi berkaitan dengan proses pembuatan produk, kemudian
ditandai juga dengan ketertarikan Onenusa dengan produk abon lele.
79
produk dan pertanyaan
untuk produksi
produk.
Desa : Gadog
80
juga merasa senang dengan kehadiran kami sebagai mahasiswa yang
berkunjung, karena kami sering bermain bersama dengan anak-anak sekitar.
5. Rencana dan Realisasi
81
Lampiran
82