Askep Gout Pada Lansia
Askep Gout Pada Lansia
BAB I
KONSEP DASAR
A. Konsep dasar lansia
1. Lansia
Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia. ( Keliat
Budiana : 1999 ).
Usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun.
( Pasal 1 ayat 3 no 12 : 1998 ).
2. Klasifikasi lansia
a) Pralansia
Seseorang yang berusia antara 45 – 49 tahun
b) Lansia
Seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih.
c) Lansia resiko tinggi
Seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan.
( DEPKES 2003 ).
d) Lansia potensial
Lansia yang masih mampu melakukkan pekerjaan dan kegitan yang dapat menghasilkan barang /
jasa.
e) Lansia tidak potensial
Lansia yang tidak berdaya mencari nafkah sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang
lain.
3. Karakteristik Lansia
a) Berusia lebih dari 60 tahun
b) Kebutuhan dan masalah yang bervariasi dari rentang sehat sampai sakkit dari kebutuhann
biospikososial sampai spiritual serta dari kondisi adaptif sampai maladaptif.
c) Lingkungan tempat tinggal yang bervariasi.
C. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Akktivitas / istirahat
Nyri sendi karena gerakan, nyeri teka, memburuk dengan stres pada sendi ; kekakkuan pagi hari,
malaise, keterbatasan rentang gerak: atrifi otot.
Kardivaskuler
Jantung cepat, TD menurun
Integritas Ego
Keputusasaan, ketidakberdayaan bekerja, ancaman konsep diri.
Makanan dan cairan
Penurunan BB, kekeringan membran mukosa.
Hygine
Bergai kesulitan melaksanakan aktivitas pribadi, ketergantungan.
Neurosensori
Kebas/ kesemutan tangan dan kaki, hhilang sensassi jari tangan, pembengkakan pada sendi.
Interaksi sosial
Kerusakan interaksi sosial, perubahan peran : isolasi sosial.
2. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d penurunan fungsi tulang
2. Intileransi aktivitas b.d perubahan kemampuan otot.
3. Resiko tinggi cidera b.d penurunan fungsi tulang.
3. Perencanaan
NO DX Tujuan dan kriteria Hasil Rencan tindakan
1 Tupan :
Setelah di lakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam masalah nyeri klien teratasi
Tupen :
Setelah di lakukan tindakan asuhan keperawatan 1 x 24 jam klien dapat mengikuti cara
mengatasi nyeri / menajemen nyri dengan benar,
Kriteria hasil :
• Nyeri hilang atau terkontrol
• Ekspresi wajah klien rilek
• Skala neri 3 1.Kaji keluhan nyeri, catat lokasi, intensitas dan kualitas nyeri ( 0- 10 ).
2. Beri matras atau kasur keras, bantal kecil.tinggikan linen tempat tidur sesuai kebutuhan.
3. Biarkan pasien mengambil posisi yang nyaman waktu tidur/ duduk di kursi.tingkatkan istirahat
di tempat tidur sesuai kebutuhan.
4. Dorong untuk sering ubah posisi
5. Bantu passien bergerak di tempat tidur.
6. Sokong sendi yang sakit di atas dan di bawah, hindari gerakan yang mennyentak.
7. Anjurkan pasien mandi air hangat atau air pancur saat bangun pagi.
8. Berikan masase yang lembut.
9. Kolaborasi obat sebellum aktivitas atau latihan yang di rencanakan.
2 Tupan :
Setalah di lakukan tindakan asuha keperawatan selama 3 x 24 jam masalah intoleransi aktivitas
klien teratasi.
Tupen :
Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam masalah intolensi aktivitas klien,
teratasi ssecara bertahap.
Kriteria hasil :
• Klien mampu berpartisipasi pada aktivitas yang diinginkan
• Aktivitas klien bantuan minimal
• Mampu memenuhi ADL secara mandiri 1. Pertahankan istirahat tirah baring / duduk jika di
perlukan
2. Bantu bergerak dengan bantuan seminimal mungkin.
3. Dorong klien mempertahankan postur tegak duduk tinggi, berdiri dan berjalan.
4. Kolaborasi ,beri lingkungan yang aman dan anjurkan untuk menggukan alat bantu
5. Kolaborasi obat – obatan sesuai indikasi ( steroid ).
3 Tupan :
Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam masalah cidera klien tidak terjadi.
Tupen :
Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam klien dapat meminimalkan resiko
cidera.
Kriteria hasil :
Klien dapat mempertahankan keselamatan fisik.
Klien selalu menggunakan alat bantu dalam rentang gerak
Mampu memperhatikan keamanan lengkungan. 1. kendalikan lingkungan; menyingkairkan
bahaya yang jelas.Mengurangi potensial cidera akibat jatuh ketika tidur.
2. Memantau regimen medikasi
3. Izinkan kemandirian dan kebebasan maksimum dengan memberikan kebebasan dalam
lingkungan yang aman. Hindari penggunaan restrein, ketika pasien melamun di alihkan.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
Klien mengatakan sakit di kedua lutut kakinya ketika brjallan, matanya mengidap katarak
sebelah kiri, klien mengatakan pernah di rawat dalah 1 tahun terakhir ini karena demam meriang,
saat cuaca dingin ke dua kaki klien terasa kesemutan, tampak klien sudah tidak mampu
melakkan aktivitas secara mandiri. Klien tampak selalu memaksakan dirinya untuk beaktivitas,
tampak kesakitan dan gemetaran ketika klien berjalan.Klien tampak selalu lupa apa yang baru
saja terjadi dan tidak bisa mengingat ketika ketika perawat menyyuruh klien mengulang kata
yang di suruh.
E. Pengkajian
1. Keadaan umum
Kklien sadar ( CM ), tingkat penyakit, berpenyakit ringan, tampak mudah lupa,dan sukar
mengingat kejadian yang baru saja terjadi, klien tampak tuli,susah dan lambat dalm
bergersk.Klien mengeluh sakit ke dua kakinya dan kesemutan saat bergerak atau berjalan. TTV
TD 110/ 70 mmHg, N 68 x / mmenit, RR 18 x/ menit, S 36o C.
2. Integumen
Kulit tampak bersih dan lembab, tidak ada luka dan kelainan, turgor baik,suhu 36C.
Kuku tampak panjang dan agak kotor.
3. Kepala
Keadaan rambut bersih dan warna putih uban, kulit kepala bersih, sekitar wajah bersih tidak ada
penonjolan, semetris dan tidak ada luka.
Mata : sebelah kiri katarak, penglihatan masih di kategori jelas.
Telinga : telinga luar tampak bersih, saat ditanya klien tidak pernah membersihkan
telinga,pendengaran klien berkurang.
Mulut : tampak bersih mulut agak bau, tidak ada giggi satupun dan tidak menggunakan gigi
palsu.
Tenggorokan : tidak ada keluhan saat menelan
4. leher
Tidak ada penonjolan dan pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada distensi vena juguralis.
5. Payudara
Payudara normal ; simetris dan tidak ada penonjolan
6. system pernafasan
Klien bernafas normal; tidak sesak, klien mengatakan mudah merasa kelelahan, tidah ada bunyi
nafas tambahan, RR 18 x/ menit.
7. system Kardiovaskuler
Klien tampak agak pucat, akral dingin, tidak ada keluhan nyeri dada, tidak ada riwayat jantung.
8. Gastrointestinal
Klien makan makanan yang lunak, tidak ada keluhan mual muntah,porsi makan 1 porsi 3 -4 x/
hari. Tidak ada keluhan menelan, mengunyah agak susah karena sudah tidak ada gigi.
9. system perkemihan
Klien mengatakan tidak ada keluhan dalam berkemih
10. system reproduksi
Tidak ada kelainan dan keluhan dalam system reproduksi klien
11. system Muskuluskleletal
Klein tampak lemah dan tampak sudah tidak mampu beraktifitas, klien mengatakan sakit sendi
lutut saat berjalan. Berjalan sangat pelan, dan gemetaran.
Kesimpulan : dari hasil pengkajian Barthel Indeks pada Tn. A didapat hasil 105.Jadi Tn. A di
kategorikan kedalam ketergantungan sebagian / bantuan minimal.
I. Pengkajian status mental Gerontik
Identifikasi tinngkat kerusakan intelektual menggunakan : SPMSQ
Interprestasi :
Score ;
Kesimpulan :
1. Orientasi 5 0 Menyebutkan dengan benar :
o Tahun
o Musim
o Hari
o Bulan
2. Orientasi 5 4 Di mana kita sekarang berada ?
o Negara
o Provinsi
o Kota
o PSTW/ RS
o Wisma / kamar
3. Registrasi 3 2 Sebutkan 3 obyek ( oleh pemeriksaan ) 1 detik untuk menngatakan masing –
masing obyek kemudian tanyakan kepada klien ketiga tadi. ( untuk sebutkan )
o Coklat
o Mawar
o Tetes mata
4. Perhatian dan kalkulasi 5 0 Minta klien untuk memulai dari angka 100 kemudian di kuranngi 7
sampai 5 kali/ tingkat :
o 93
o 86
o 79
o 72
o 65
5. Mengingat 3 0 Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek pada no 3 tadi.Bila benar, 1 point
untuk masing – masing obyek
6. Bahasa 9 8 Tunjukan pada klien suatu benda dan tanyakan namanya pada klien
o ( missal jam tangan )
o ( missal pensil )
Minta klien menggulangi kata berikut ; “ tidak ada jika, dan tetapi’Bila benar, nilai satu point :
Pertanyaan benar
Minta klien untuk mengikuti
Perintah berikut yang terdiri dari 3 langkah : ‘ Ambil kertas di tangan kanan anda, lipat dua dan
taruh di lantai’.
o Ambil kertas tanngan kanan anda.
o Lipat dua
o Taruh di lantai
Perintahkan pada klienuntuk hal berikut ( bila beraktivitas sesuai perintah nilai point)
o ‘ Tutup mata anda”.
Perintah pada klien untuk menulis satu kalimat dan menyalin gambar.
o Tulis satu kalimat
o Menyalin gambar
Dari hsil pengkajianfungsi mental menggunakan MMSE pada Tn. A memperoleh hasil dengan
total 14. Jadi Tn. A di kategorikan ke dalam ‘Gangguan Kognitif Sedang’.
J. Terapi
Alupurinol
Etabion
Vit A
Terapi obat saat pengkajian suda tidak di konsumsi oleh klien.
K. Pemeriksaan Penunjang
Tidak ada riwayaat pemeriksaan
V. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Diagnose Keperawatan
( PE ) Tanggal di Temukan Tanggal Teratasi Paraf dan Nama Jelas
1 Nyeri pesendian berhubungan dengan Penurunan fungsi tulang dan proses inflamasi sendi
Senin
16,5,2011
Rabu/ 18/5/ 11
2 Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Penurunan fungsi tubuh dan kekuatan otot
Senin
16,5,2011
Rabu/ 18/5/ 11
10.00 Tupan :
Setelah di lakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam masalah nyeri persendia klien teratasi
Tupen :
Setelah di lakukan tinkana keperawatan 1 x 24 jam masalah nyeri klien terkontrol.
Criteria hasil :
Menunjukan nyeri hilang / terkontrol
Ekspresi klien tampak rilex.
Pasien dapat tidur dan istirahat dengan tenang
Menggabungkan keterampilan relaksasi dan aktivitas hiburan kedalam program nyeri. 1) Kaji
keluhan nyeri kualitas dan intensitas nyeri
2) Berikan matra/ kasur lembut dan bantal kecil.Tinggikan linentempat tidur sesuai kebutuhan.
3) Berikan posisi nyaman waktu tidur / duduk di kursi.Tingkatkan istirahat di tempat tidur sesuai
kebutuhan.
4) Berikan kompres dingin pada area nyeri.
5) Pantau pengunaan bantal
6) Anjurkan sering mengubah posisi, bantu bergerak di tempat tidur, sokong sendi yang sakit di
atas dan di bawah hindari gerakan menyentak.
7) Anjurkan mandi air hangat/ air pancur waktu bangun tidur.
8) Beri masase yang lembut
9) Libatkan aktivitas hiburansesuai situasi individu.
10) Kolaborasi analgetik sesuai program.
2. Senin
16,5,2011
11.00
Tupan :
Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3 x24 jam masalah aktivitas klien teratasi/
terpenuhi
Tupen :
Setelah di lakukan tindakan keperawatan 2 x 24 jam klien dapat meningkatkan aktivitas sesuai
kemampuan
Criteria hasil:
Mempertahankan fungsi posisi dengan pembatasan kontraktur
Mempertahankan / meningkatkan kekuatan dan fungsi dari kompensasi bagian tubuh.
Mendemonstrasikan teknik / prilaku yang memungkinkan melakukan aktivitas. 1) Evaluasi
pemantauan tingkat inflamasi / rasa sakit pada sendi.
2) Pertahankan tira baring /duduk jadwal aktivitas untuk meberikan periode istirahat terus
menerusdan tidur malam hari.
3) Bantu rentang gerak aktif/ pasif latihan resistif dan isometrrik.
4) Ubah posisi dengan sering demonstrasi atau bantu teknik pemindahan dan penggunaan
bantuan mobilitas.
5) Dorong klien mempertahankan postur.
6) Beri lingkungan aman ; menaika kursi, menggunakan pegangan tangga pada bak/ toilet, kursi
roda.
7) Beri obat sesuai indikasi ( steroid )
3. Senin
16,5,2011
11.00 Tupan :
Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam masalah gambaran diri klien teratasi.
Tupen :
Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam klien dapat menilai diri secara
positif.
Criteria hasil :
Mengungkapkan rasa percaya diri dalam kemampuan untuk menghadapi penyakit.
Perubahan gaya hidup dan kemungkinan keterbatasan.
Menerima perubahan tubuh dan mengintegrasikan ke dalam konsep diri.
Menjelaskan tujuan / rencana realitas untuk masa depan
1) Dorong pengungkapan mengenai proses penyakit dan harapan masa depan.
2) Diskusikan arti kehidupan / [erubahan pada klien. Memastikan bagaimana pandangan pribadi
klien dalam memfungsikan gaya hidup sehari – hari.
3) Diskusikan persepsi klien mengenaibagaimana keluarga menerima keterbatasan
4) Bantu klien mengekspresikan perasaan kehilangan.
5) Akui dan terima perasaan berduka, bermusuhan, dan ketergantungan.
6) Bantu klien mengidentifikasikan prilaku positif yang membantu koping.
7) Libatkan klien merencanakan perawatan dan membuat jadwal aktivitas.
8) Berikan bantuan positif terhadap pemecahan masalah konstruktif
9) Rujuk konseling psikiater
10) Beri obat sesuai indikasi.
VII. IMPLEMENTASI
1 1. Mengkaji keluhan nyeri, kualitas dan kuantitas
RS : klien mengatakan nyeri saat berjalan saja.
RO : klien tampak istirahat
3. Memberikan posisi nyaman waktu tidur/duduk di kursi tingkatkan istirahat di tempat tidur
sesuai kebutuhan.
RS : klien mengatakan nyaman dengan posisi tidurnya seperti itu.
RO : Klien tampak tenang dan nyaman
4. Menganjurkan sering mengubah posisi, bantu bergerak di tempat tidur sesuai kebutuhan.
RS : klien mengatakan iya.
RO : klien tampak memahami
5. Melakukan kkompres dingin
RS : Klien mengatakan nyaman dan dingin
RO : klien tampak nyaman dan tenang,
VIII. EVALUASI
Hari / tgl/ jam NO
DX S O A P Nama
Paraf,
Kamis/ 05/ 11
S : Klien mengatakan nyeri saat berjalan saja.
Klien mengaytakan nyaman dan terasa dingin
O :Klien tamapak istirahat
Klien tampak tenang dan nyaman
Klien tampak memahami kata – kata perawat.
A : Tujuan tercapai, masalah nnyeri teratasi.
P : intervensi di lanjutkan sebagian.
Kamis/ 05/ 11
8.30 2 S : Klien mengatakan tidak merasa sakit
Klien mengakatan sudah bisa menggerakan kakinya sendiri secara perlahan.
Klien mengatakan nyaman dengan posisinya.
O : Klien tampak tidak kesakitan
Klien tampak mengikuti instruksi yang di latih
Klien tampak nyaman dengan posisi yang di berikan sekarang.
A : Tujuan tercapai dan masalah teratasi
P : Intervensi di lanjutkan.
Kamis/ 05/ 11
10.00 3 S : Klien mengatakan menerima kehilangan setelah mendapat penjelasan dari perawat.
Klien mengatakan dirinya bisa mengerjakan semuanya sendiri tapi tidak di izinkan oleh petugas.
O : Klien tampak menerima kehilangan
Klien tampak tidak bisa/ mampu beraktivitas dan tampak ketergantungan.
Klien tampak suka menyendiri.
A : Tujuan tercapai dan masalah gambaran diri teratasi.
P : intervensi dilanjutkan
DAFTAR PUSTAKA