Disusun Oleh :
KUKUH PRASETYO
141.03.1128
i
THESIS
Disusun Oleh :
KUKUH PRASETYO
141.03.1128
2018
ii
iii
iv
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
vi
HALAMAN MOTTO
tetapi pahlawan sebenarnya ialah orang yang sanggup menguasai dirinya dikala
ia sedang marah”
“Jangan mencari kawan yang membuat Anda merasa nyaman, tetapi carilah
(Thomas J. Watson)
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala
pengerjaan skripsi diharapkan dapat memberi dasar yang lebih kuat dalam
yang timbul.
kesulitan dan hambatan, namun berkat bantuan, arahan, dorongan serta bimbingan
dari berbagai pihak, dengan demikian kesulitan dan hambatan itu dapat teratasi.
Untuk itu dalam kesempatan ini dengan segala keikhlasan dan kerendahan hati
1. Bapak Dr. Ir. Amir Hamzah, M.T., selaku Rektor Institut Sains &
2. Ibu Nidia Lestari, S.T., M.Eng., selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta.
3. Bapak Adi Purwanto, MT., selaku dosen pembimbing 1 yang telah
viii
4. Bapak Dr. Toto Rusianto, MT., selaku dosen pembimbing 2 yang telah
ini.
penyusunan Laporan Skripsi ini tidak luput dari segala kekurangan maupun
kesalahan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Akhirnya harapan penulis semoga Laporan Skripsi ini ini dapat
bermanfaat bagi penulis sendiri, para pembaca, dan dunia ilmu pengetahuan.
Penulis
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
x
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 6
xi
2.7.3 Gerakan sumbu utama pada mesin CNC................................... 47
xii
4.6.1 Bahan dan Peralatan ................................................................ 103
4.6.4 Uji jalan Program tanpa Gerakan Eretan (Dry Run) ............... 108
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Grafik hubungan biaya produksi, jumlah produksi dan mesin yang
digunakan. ............................................................................................................. 11
Gambar 2. 11 (a) Mesin Frais vertical tipe column and knee, dan (b) Mesin Frais
Gambar 2. 12 (a) Frais periperal , (b) frais muka, dan (c) frais jari. ..................... 32
Gambar 2. 13 (a) Frais naik (up milling) dan (b) frais turun (down milling). ....... 33
Gambar 2. 15 Berbagai bentuk pisau frais untuk Mesin Frais horizontal dan
vertical. . ................................................................................................................ 35
Gambar 2. 16 Column and knee milling machine. (b.) Bed milling machines ..... 36
xiv
Gambar 2. 17 Mesin Frais tipe khusus dengan dua buah spindel. ........................ 37
Gambar 2. 18 Mesin Frais CNC tipe bed (bed type CNC milling machine). ........ 38
Gambar 2. 22 Pisau frais bentuk sisipan dipasang pada tempat pisau yang
sesuai......................................................................................................................40
Gambar 2. 29 Posisi TNB, TNM, dan TR pada mesin CNC Bubut ..................... 49
Gambar 2. 30 Posisi TNB, TNM, dan TR pada mesin CNC Frais ....................... 49
Gambar 3. 2 Spesifikasi ukuran Front Disc Brake Variasi Yamaha New Vixion
xv
Gambar 3. 6 Pemilihan Plane Gambar ...................................................................64
xvi
Gambar 4. 7 Tool parameter pada proses Contour 1 .............................................87
xvii
Gambar 4. 31 Proses awal simulasi Continous Path 3.........................................101
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 1 Data pengerjaan disc brake variasi yang diisi pada dialog job
setup.......................................................................................................................85
xix
PERANCANGAN PROTOTYPE FRONT DISC BRAKE
VARIASI UNTUK YAMAHA NEW VIXION BERBANTUAN
CAD/CAM/CNC
KUKUH PRASETYO
NIM : 141.03.1128
ABSTRAK
xx
BAB I
PENDAHULUAN
pada kendaraan modern. Rem ini bekerja dengan menjepit cakram yang biasanya
dipasangkan pada roda kendaraan, untuk menjepit cakram digunakan caliper yang
digerakkan oleh piston untuk mendorong sepatu rem (brake pads) ke cakram.
Daya cengkram rem cakram pun lebih baik dari rem tromol, sehingga sudah
mereka. Sehingga menambah kepercayaan diri pada saat berkendara di jalan raya.
Dengan piringan cakram yang lebih sporty dan desain khusus maka tampilan
kendaraan pun menjadi lebih bernilai estetika tinggi. Bisa memodifikasi ukuran
menjadi lebih lebar, sehingga radius pengereman menjadi lebih panjang yang
1
2
Mesin CNC dapat diartikan sebagai suatu teknik operasi otomatis yang
dijalankan oleh mesin. Kelebihan dari mesin CNC ini adalah dapat menyediakan
basis untuk proses dan sistem manufaktur otomatis untuk masa yang akan datang.
Dengan penggunaan mesin CNC yang optimal yang diiringi dengan perencanaan
proses yang tepat, akan menghasilkan berbagai bentuk produk seperti yang
direncanakan.
front disc brake variasi dengan desain khusus dan ukuran lebih lebar untuk motor
CAD yaitu Autodesk Inventor 2017 untuk membuat desain gambar, setelah itu
baru membuat program NC yang terdiri dari G-kode untuk proses manufaktur
sebagai berikut :
2. Bagaimana cara proses produksi pembuatan benda kerja berupa Front Disc
dan menyeluruh, dan agar tidak terjadi penyimpangan dari pokok permasalahan
maka perlu di buat batasan masalah untuk perancangan ini. Batasan masalahnya
sebagai berikut :
Inventor 2017.
berbantuan CAD/CAM.
mesin CNC.
Manfaat dari penulisan laporan tugas akhir ini antara lain meliputi :
1. Bagi Mahasiswa
3. Bagi masyarakat
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Halaman Penguji
Halaman Motto
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
5
ABSTRAK
BAB II. Dasar Teori : Landasan Teori yang berkaitan dengan tema Skripsi,
paradigma, cara pandang; tinjauan pustaka terhadap penulis terdahulu yang ada
kaitan dengan tema Skripsi, teori dasar yang dipakai dalam perancangan.
BAB III. Desain Disc Brake: Berisikan gambar perencanaan, Spesifikasi ukuran
benda kerja, pembuatan desain benda kerja yang akan dibuat, pemilihan material
BAB IV. Simulasi dan Pembuatan Disc Brake : Memuat penentuan toolpath
yang akan digunakan. Memuat alat-alat yang digunakan untuk proses produksi.
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB
DASAR TEORI
atau lebih dimensi yang menjadi perhatian. Dengan definisi tersebut, setiap wujud
matematika, dan bentuk fungsional yang lengkap sebelum dibuat dari suatu
yang pertama adalah tingkat dimana sebuah prototype merupakan bentuk fisik
sebagai lawan dari analitik. Prototype fisik merupakan benda nyata yang dibuat
fungsi dari sebuah produk. Sementara itu prototype analitik menampilkan produk
tidak nyata, biasanya matematis. Aspek yang menarik adalah produk dianalisis
6
7
terfokus meliputi model busa, untuk menggali bentuk dari prototype dan kabel
melilit pada papan sirkuit untuk memeriksa tampilan elektronik dari sebuah
rancangan produk.
keseluruhan. Satu dari prototype ini seringkali merupakan prototype yang mirip
tampilannya dan yang satunya merupakan prototype yang mirip kerjanya. Dengan
a. Pembelajaran
bekerja dengan baik atau tidak. Dan juga bisakah untuk memenuhi
b. Komunikasi
benar karena sebuah gambaran, alat, tampilan tiga dimensi dari produk
c. Penggabungan
produk.
d. Milestones
dengan adanya variasi sehingga membuat pilihan produk menjadi lebih banyak
aspek yang paling penting dari setiap operasi manufaktur. Merancang dan
hanyalah salah satu aspek dari suatu proses produksi. Agar produk berhasil
Total biaya suatu produk terdiri dari barang-barang seperti biaya untuk
bahan, perkakas, tetap, dan tenaga kerja langsung dan tidak langsung. Saat ini ada
operasinya.
persediaan. Serta faktor mengenai biaya siklus hidup suatu produk, penggunaan
mesin, pembelian serta penyewaan mesin, dan resiko terlibat dalam penerapan
1. Biaya Material
Karena menjadi dasar acuan untuk ketertarikan konsumen terhadap produk yang
akan diproduksi.
10
2. Biaya perkakas
Biaya alat adalah biaya yang terlibat dalam pembuatan alat, dies, cetakan,
pola, dan jig khusus dan perlengkapan yang diperlukan untuk membuat produk
atau komponen. Biaya perkakas sangat dipengaruhi oleh proses produksi yang
dipilih. Sebagai contoh, jika suatu bagian harus dibuat dengan casting, biaya
tooling untuk die casting lebih tinggi dari itu untuk pengecoran pasir. Demikian
pula, biaya perkakas dalam pemesinan atau pengerolan jauh lebih rendah daripada
untuk metalurgi serbuk, penempaan, atau ekstrusi. Dalam operasi pemesinan, alat
karbida lebih mahal daripada alat baja berkecepatan tinggi, tetapi umur pahat
lebih panjang.
3. Biaya Tetap
Biaya tetap termasuk biaya listrik, bahan bakar, pajak atas real estat, sewa,
asuransi, dan modal, termasuk depresiasi dan bunga. Perusahaan harus membayar
biaya-biaya ini terlepas dari apakah produk itu dibuat atau tidak. Dengan
demikian biaya tetap tidak sensitif terhadap volume produksi. Biaya modal
Perhatikan berbagai harga di setiap kategori dan fakta bahwa beberapa mesin
berharga satu juta dolar atau lebih. Menariknya, biaya peralatan mesin tradisional,
per satuan berat, secara historis setara dengan biaya steak per pon. Biaya ini dapat
dengan mudah dua kali lipat untuk mesin yang memiliki kontrol komputer.
Biaya tenaga kerja umumnya dibagi menjadi biaya langsung dan tidak
pembuatan bagian (tenaga kerja produktif). Biaya ini termasuk semua tenaga kerja
dari waktu yang pertama kali ditangani hingga waktu produk selesai. Kali ini
mengambil bilah bulat dari nampan, mengolahnya menjadi bentuk batang berulir,
dengan mengalikan tingkat tenaga kerja (upah per jam, termasuk tunjangan) pada
Salah satu faktor paling signifikan dalam biaya produksi adalah volume
produksi. Volume produksi yang besar membutuhkan sistem produksi yang tinggi
serta tenaga kerja yang banyak. Sebaliknya jika volume produksi kecil maka
kolom pertama yaitu untuk produk eksperimen dan prototype yang jumlahnya 3-5
sehingga biaya produksinya tinggi. Sedangkan pada kolom kedua yaitu untuk
produk berjumlah kecil sampai medium yang jumlahnya antara 10-1000 unit
tergolong tinggi.
Pada kolom ketiga yaitu untuk produk berjumlah besar dan volume tinggi
yang jumlahnya antara 5-20 unit per jam biasanya sudah menggunakan mesin
lebih murah.. Sementara kolom keempat yaitu untuk produk yang diproduksi
massal yang jumlahnya antara 20-85 unit perjam sudah memakai sistem produksi
dan biaya produksi yang rendah. Pada kolom kelima yang menggunakan mesin
NC dan CNC bisa digunakan untuk sebagian produk eksperimen dan prototype
sehingga biaya produksinya sedikit lebih rendah. Sedangkan pada kolom keenam
produk berjumlah kecil sampai medium, tapi memiliki keunggulan dalam sistem
a. Desain
b. Material
Biaya untuk material memiliki peran sekitar 50% dari biaya keseluruhan.
c. Karyawan/Pegawai
berjalan lancar.
d. Overhead/pendukung
Pada perancangan prototype front disc brake variasi ini perencanaan biaya
mesin CNC.
Sistem rem dalam suatu kendaraan sepeda motor termasuk sistem yang
rem berfungsi untuk memperlambat dan atau menghentikan sepeda motor dengan
bergerak yang dipasangkan pada roda sepeda motor dengan suatu bahan
itu, komponen yang dibuat untuk sistem rem harus mempunyai sifat bahan yang
tidak hanya menghasilkan jumlah gesekan yang besar, tetapi juga harus tahan
terhadap gesekan dan tidak menghasilkan panas yang dapat menyebabkan bahan
antara lain: tembaga, kuningan, timah, grafit, karbon, kevlar, resin/damar, fiber
diantaranya yaitu:
menggunakan tromol rem (brake drum), sepatu rem (brake shoe), dan silinder
roda (wheel cylinder). Pada dasarnya jenis rem tromol yang digunakan roda depan
dan belakang tidak sama, hal ini dimaksudkan supaya system rem dapat berfungsi
mengembangnya kedua brake shoe, yaitu putaran batang pengungkit (brake shoe
15
floating cam). Pada intinya, gaya menghimpit rem tromol dipicu gerak hidrolik
atau pneumatic. Umumnya rem tromol diaplikasikan pada kedua roda bagian
belakang. Seperti rem pada umumnya, rem tromol berfungsi untuk mengurangi
merupakan sistem rem yang telah menjadi metode pengereman standar yang
digunakan sepeda motor kapasitas kecil pada beberapa tahun belakangan ini.
terdiri dari; pedal rem dan batang (rod) penggerak. Pengereman pada rem tromol
dapat dilakukan dengan internal expander brake (rem pengembangan dari dalam)
dan external contracting brake. Pada saat kabel atau batang penghubung (tidak
ditarik), sepatu rem dan tromol tidak saling kontak. Tromol rem berputar bebas
mengikuti putaran roda.Tetapi saat kabel rem atau batang penghubung ditarik,
lengan rem atau tuas rem memutar cam/nok pada sepatu rem sehingga sepatu rem
16
Akibatnya putaran tromol dapat ditahan atau dihentikan, dan ini juga berarti
Jenis ini hanya menggunakan sebuah satu silinder roda dengan dua piston di
dalamnya. Sepatu roda yang tidak berhubungan dengan silinder roda ditumpu
oleh anchor pin sehingga tidak dapat bergerak. Gaya pengereman tipe ini
sama kekuatannya pada saat maju atau mundur sehingga lebih cocok untuk
2. Tipe uniservo
Tipe ini hanya memiliki satu silinder roda dan satu piston didalamnya, sepatu
rem yang tidak berhubungan dengan sepatu rem masih dapat bergerak.
Kekuatan pengereman jenis ini lebih kuat pada saat maju dibanding mundur,
3. Tipe duoservo
Tipe ini hampir sama dengan tipe leading and trailing, perbedaannya pada
sepatu rem yang tidak berhubungan dengan silinder roda tidak diikat mati,
atau diikat mengambang sehingga dapat bergerak. Seperti pada tipe uniservo,
tekanan hidraulis yang diterima sepatu rem diteruskan ke sepatu rem yang
lain. Kekuatan pengereman tipe ini sama kuatnya antara maju dan mundur,
kendaraan modern. Rem ini bekerja dengan menjepit cakram yang biasanya
dipasangkan pada roda kendaraan, untuk menjepit cakram digunakan caliper yang
digerakkan oleh piston untuk mendorong sepatu rem (brake pads) ke cakram.
Rem jenis ini juga digunakan pada kereta api, sepeda motor, sepeda. Pada mobil
balap bahan yang digunakan biasanya dari keramik agar lebih tahan terhadap
disc motor atau piringan cakram yang menyatu roda sehingga putaran roda bisa
berhenti. Prinsip kerja rem cakram bila tuas rem ditekan, silinder utama
mengubah tenaga ini menjadi tekanan hidrolik. Operasi tuas rem berdasarkan tuas,
dan mengubah tenaga uas yang kecil menjadi tenaga yang besar yang bekerja
pada silinder utama. Berdasarkan hukum Pascal, tenaga hidrolik yang dihasilkan
utama. Tenaga itu bekerja pada brake lining dan bantalan rem cakram untuk
digunakan secara eksternal atas cairan terbatas yang dihantarkan secara seragam
ke semua arah.
Ada beberapa jenis rem cakram yang sering digunakan menurut jumlah
Pada rem cakram tipe kaliper luncur (floating caliper), di dalam kaliper
untuk rem cakram tipe ini terdapat satu atau dua piston, namun piston-piston
tersebut hanya terdapat pada salah satu sisi kalipernya. Pada rem cakram tipe
floating kaliper ini konstruksinya lebih sedikit dibandingkan dengan tipe fixed
Cara kerja dari rem cakram tipe floating caliper ini yaitu, ketika pedal
rem di tekan maka akan menekan piston pada master silinder dan selanjutnya
akan ditekan dan disalurkan ke kaliper. Pada kaliper, tekanan hidrolik ini akan
menekan piston (A) dan selanjutkan akan menekan pad lalu menekan piringan.
Pada saat yang sama tekanan hidrolik ini akan menekan sisi pad (B) dan
menyebabkan kaliper bergerak ke kanan sehingga kedua pad rem akan menjepit
Pada tipe rem cakram tipe kaliper tetap (fixed caliper), didalam kaliper
terdapat dua piston yang terletak pada kedua sisi kaliper. Ketika pedal rem
ditekan maka tekanan hidrolik cairan rem dari master silinder akan diteruskan
yang berada di kedua sisi kaliper tersebut untuk selanjutnya akan menekan pad
bandingkan dengan rem cakram yang hanya menggunakan satu piston. Selain
itu, gaya pengereman pada kedua pad sebelah kiri dan kanan akan sama besar.
20
Karena pada tipe ini menggunakan dua piston sehingga dapat menghasilkan
gaya pengereman yang lebih besar maka rem tipe fixed caliper ini cocok
Dilihat dari kontruksinya, rem cakram tipe fixed caliper ini memiliki
konstruksi yang lebih kompak dan dengan konstruksi ini proses menghilangkan
1. Piringan Standar
Piringan Standar yaitu jenis tipe piringan cakram yang asli bawaan dari
pabrik. Pihak yang memproduksi pun dari pabrik sehingga sudah mempunyai
2. Piringan Variasi
Piringan variasi adalah jenis tipe piringan cakram yang telah divariasi sesuai
spesifikasi tetentu yang bertujuan untuk menambah kesan sporty pada motor
𝐻
Wd = WD + 0,6 ( 𝐿 ) x W.........................................................................(2.1)
B1 = 0,6 x Wd..........................................................................................(2.2)
𝜋
Aw = ( 4 ) x dw2.....................................................................................(2.3)
Pw = (0,92 x Q) + 26,4............................................................................(2.4)
FER = 2 µ..............................................................................................(2.5)
mesin, sebelumnya harus sudah memahami gambar kerja dari komponen yang
akan dibuat pada mesin tersebut. Gambar kerja biasanya dibuat dengan cara
dikembangkan suatu software yang berisi aplikasi gambar teknik dengan CAD
yang sudah dapat diminta untuk menampilkan program untuk dikerjakan dengan
mesin CNC. Aplikasi program tersebut dikenal dengan sebutan CAM (Computer
Aided Manufacturing). Software CAM pada umumnya dibuat oleh pabrik yang
membuat mesin CNC dengan tujuan untuk mengoptimalkan kinerja mesin CNC
yang diproduksinya.
gambar kerja dari benda yang akan dibuat dengan mesin CNC pada PC. Hasil
pengerjaan benda kerja di mesin CNC melalui layar monitor. Apabila terdapat
kekurangan atau kekeliruan, maka dapat diperbaiki tanpa harus kehilangan bahan.
Jika hasil eksekusi simulasi sudah sesuai dengan yang diharapkan, maka program
dilanjutkan dengan eksekusi program mesin. Program mesin yang sudah jadi
dapat langsung dikirim ke mesin CNC melalui jaringan atau kabel atau ditransfer
khusus untuk keperluan bidang teknik seperti desain produk, desain mesin, desain
24
mold, desain konstruksi, atau keperluan teknik lainnya. Program ini merupakan
Mechanical Desktop. Lebih lanjut, program ini sangat cocok bagi pengguna
kembali meski geometrinya sudah jadi tanpa perlu mengulang lagi dari awal. Hal
ini sangat memudahkan kita ketika sedang dalam proses desain suatu produk atau
rancangan. Untuk membuat suatu model 3D yang solid ataupun surface, kita harus
Autocad.
Setelah gambar atau model 3D tersebut jadi, kita dapat membuat gambar
simulasi pergerakan dari produk yang kita desain serta mempunyai alat untuk
menganalisis kekuatan. Alat ini cukup mudah digunakan dan dapat membantu kita
biaya yang harus kita keluarkan akan berkurang, time to market dari benda yang
kita desain pun dapat dipercepat karena kita sudah mensimulasikan terlebih
dahulu benda yang kita desain di komputer sebelum masuk ke proses produksi.
Professional 2017.
b. Melalui tombol start Klik Start --> Programs --> Autodesk -->
2. Setelah selesai proses, maka akan muncul tampilan jendela Autodesk Inventor
3. Selanjutnya muncul dialog New File, pilihlah tab English (satuan inchi) atau
Metric (satuan mm). Pilih salah satu template sesuai kebutuhan. Macam-macam
part.
26
2017 diantaranya :
yang terdiri atas berbagai macam Part, kita akan membutuhkan Assembly
Dengan adanya software Autodesk Invetor 2017 ini, desain Front Disc
Brake Variasi jadi lebih mudah untuk dibuat. Karena desain yang dibuat bisa
2.4.2 Mastercam
gambar, milling dan turning. Dalam pemakaiannya, ketiga proses tersebut tampil
terpisah pada masing-masing layar dengan bentuk/fungsi main menu yang khas.
Secara umum bentuk perintah yang dapat digunakan pada setiap melakukan
proses design, manufaktur hingga perolehan NC terdiri icon toolbar dan main
menu.
datanya berbentuk tipe file MCX. Mastercam dapat juga membaca data design
dari software lain seperti : AutoCAD (*.dxf), Solid Works, ACIS Solid, Parasolid,
memperoleh kode-G terhadap suatu design adalah tanpa keharusan untuk pindah
penjelasan berikut:
28
- Finishing dengan menggunakan Surface finish Contour dan memilih tool yang
dalam tiga kelompok dasar, yaitu : proses pemotongan dengan mesin pres, proses
(Electrical Discharge Machining) dan wire cutting. Proses pemotongan logam ini
bagian benda kerja yang tidak digunakan menjadi beram (chips), sehingga
terbentuk benda kerja. Dari semua prinsip pemotongan di atas pada buku ini akan
suatu produk jadi yang berbahan baku logam. Diperkirakan sekitar 60% sampai
80% dari seluruh proses pembuatan komponen mesin yang komplit dilakukan
yang digunakan pada satu jenis mesin perkakas akan bergerak dengan gerakan
yang relatif tertentu (berputar atau bergeser) disesuaikan dengan bentuk benda
kerja yang akan dibuat. Pahat, dapat diklasifikasikan sebagai pahat bermata
potong tunggal (single point cutting tool) dan pahat bermata potong jamak
Pahat dapat melakukan gerak potong (cutting) dan gerak makan (feeding).
Proses pemesinan dapat diklasifikasikan dalam dua klasifikasi besar yaitu proses
pemesinan untuk membentuk benda kerja silindris atau konis dengan benda
permukaan datar tanpa memutar benda kerja. Klasifikasi yang pertama meliputi
proses bubut yaitu prinsip dasarnya dapat didefinisikan sebagai proses pemesinan
permukaan luar benda silindris atau bubut rata. Dengan benda kerja yang berputar
memakai satu pahat bermata potong tunggal (with a single-point cutting tool)
dengan gerakan pahat sejajar terhadap sumbu benda kerja pada jarak tertentu
sehingga akan membuang permukaan luar benda kerja. Proses permesinan yang
30
lain yaitu mesin gurdi (drilling machine), mesin frais (milling machine), mesin
pengerjaan pada mesin sekrap adalah benda yang disayat atau dipotong dalam
keadaan diam (dijepit pada ragum) kemudian pahat bergerak lurus bolak-balik
atau maju mundur melakukan penyayatan. Hasil gerakan maju mundur lengan
melalui sabuk (belt). Proses yang lain meliputi proses bor (boring), proses
Sekrap (Planning), Ketam( Shaping), Gurdi (Drilling), Gerinda (Grinding), Bor (Boring),
menggunakan alat potong dengan mata potong jamak yang berputar. Proses
penyayatan dengan gigi potong yang banyak yang mengitari pisau ini bisa
berbentuk datar, menyudut, atau melengkung. Permukaan benda kerja bisa juga
dan ada yang dengan bantuan CNC. Mesin konvensional manual posisi
spindelnya ada dua macam yaitu horizontal dan vertical. Sedangkan Mesin Frais
Gambar 2. 11 (a) Mesin Frais vertical tipe column and knee, dan (b) Mesin Frais
berdasarkan jenis pisau, arah penyayatan, dan posisi relatif pisau terhadap benda
kerja.
32
Gambar 2. 12 (a) Frais periperal , (b) frais muka, dan (c) frais jari.
Proses frais ini disebut juga slab milling, permukaan yang difrais dihasilkan
oleh gigi pisau yang terletak pada permukaan luar badan alat potongnya. Sumbu
dari putaran pisau biasanya pada bidang yang sejajar dengan permukaan benda
Pada frais muka, pisau dipasang pada spindel yang memiliki sumbu putar
Pisau pada proses frais jari biasanya berputar pada sumbu yang tegak lurus
permukaan menyudut. Gigi potong pada pisau terletak pada selubung pisau dan
Metode proses frais ditentukan berdasarkan arah relatif gerak makan meja
Mesin Frais terhadap putaran pisau (Gambar 2.13). Metode proses frais ada dua
Gambar 2. 13 (a) Frais naik (up milling) dan (b) frais turun (down milling).
Gerak dari putaran pisau berlawanan arah terhadap gerak makan meja Mesin Frais
(Gambar 2.13). Sebagai contoh, pada proses frais naik apabila pisau berputar
searah jarum jam, benda kerja disayat ke arah kanan. Penampang melintang
bentuk beram (chips) untuk proses frais naik adalah seperti koma diawali dengan
ketebalan minimal kemudian menebal. Proses frais ini sesuai untuk Mesin Frais
Dimana:
Fh = Gaya horizotal
Fv = Gaya tegak/vertikal
Fz = Gaya Tangential
Proses frais turun dinamakan juga climb milling. Arah dari putaran pisau
sama dengan arah gerak makan meja Mesin Frais. Sebagai contoh jika pisau
berputar berlawanan arah jarum jam, benda kerja disayat ke kanan. Penampang
melintang bentuk beram (chips) untuk proses frais naik adalah seperti koma
diawali dengan ketebalan maksimal kemudian menipis. Proses frais ini sesuai
untuk Mesin Frais CNC, karena pada mesin CNC gerakan meja dipandu oleh ulir
dari bola baja, dan dilengkapi backlash compensation. Untuk perhitungan gaya
Dimana:
Fh = Gaya horizotal
Fv = Gaya tegak/vertikal
Fz = Gaya Tangential
Apabila dibandingkan dengan pisau bubut, maka pisau frais analog dengan
beberapa buah pisau bubut (Gambar 2.14). Pisau frais dapat melakukan
35
penyayatan berbagai bentuk benda kerja, sesuai dengan pisau yang digunakan.
Proses meratakan bidang, membuat alur lebar sampai dengan membentuk alur
Gambar 2. 15 Berbagai bentuk pisau frais untuk Mesin Frais horizontal dan
Mesin Frais yang digunakan dalam proses pemesinan ada tiga jenis,
yaitu :
3. Special purposes
Mesin jenis column and knee dibuat dalam bentuk Mesin Frais vertical dan
keuntungan utama pada mesin jenis ini. Pada dasarnya pada mesin jenis ini meja
(bed), sadel, dan lutut (knee) dapat digerakkan. Beberapa asesoris seperti cekam,
meja putar, kepala pembagi menambah kemampuan dari Mesin Frais jenis ini.
Walaupun demikian mesin ini memiliki kekurangan dalam hal kekakuan dan
produktivitas yang lebih tinggi dari pada jenis Mesin Frais yang pertama.
Kekakuan mesin yang baik, serta tenaga mesin yang biasanya relatif besar,
menjadikan mesin ini banyak digunakan pada perusahaan manufaktur (Gambar b).
Mesin Frais tersebut pada saat ini telah banyak yang dilengkapi dengan
Gambar 2. 16 Column and knee milling machine. (b.) Bed milling machines
Frais jenis baru dengan bentuk yang tidak biasa telah dibuat. Mesin Frais tipe
khusus ini (contoh pada Gambar 2.17), biasanya digunakan untuk keperluan
tinggi. Mesin tersebut misalnya Mesin Frais profil, Mesin Frais dengan spindel
ganda (dua, tiga, sampai lima spindel), dan Mesin Frais planer. Dengan
menggunakan Mesin Frais khusus ini maka produktivitas mesin sangat tinggi,
sehingga ongkos produksi menjadi rendah, karena mesin jenis ini tidak
Selain Mesin Frais manual, pada saat ini telah dibuat Mesin Frais dengan
jenis yang sama dengan mesin konvensional tetapi menggunakan kendali CNC
2.18), maka Mesin Frais menjadi sangat fleksibel dalam mengerjakan berbagai
bentuk benda kerja, efisien waktu dan biaya yang diperlukan, dan produk yang
Gambar 2. 18 Mesin Frais CNC tipe bed (bed type CNC milling machine).
Pada dasarnya bentuk pisau frais adalah identik dengan pisau bubut.
Dengan demikian nama sudut atau istilah yang digunakan juga sama dengan pisau
bubut. Nama-nama bagian pisau frais rata dan geometri gigi pisau frais rata
ditunjukkan pada Gambar 2.19. Pisau frais memiliki bentuk yang rumit karena
terdiri dari banyak gigi potong, karena proses pemotongannya adalah proses
pemotongan dengan mata potong majemuk (Gambar 2.20). Jumlah gigi minimal
Pisau untuk proses frais dibuat dari material HSS atau karbida. Material
pisau untuk proses frais pada dasarnya sama dengan material pisau untuk pisau
bubut. Untuk pisau karbida juga digolongkan dengan kode P, M, dan K. Pisau
frais karbida bentuk sisipan dipasang pada tempat pisau sesuai dengan bentuknya.
Standar ISO untuk bentuk dan ukuran pisau sisipan dapat dilihat pada Gambar
2.21. Standar tersebut mengatur tentang bentuk sisipan, sudut potong, toleransi
bentuk, pemutus tatal (chipbreaker), panjang sisi potong, tebal sisipan, sudut
bebas, arah pemakanan, dan kode khusus pembuat pisau. Pisau sisipan yang telah
Gambar 2. 22 Pisau frais bentuk sisipan dipasang pada tempat pisau yang sesuai.
mesin perkakas yang dilengkapi dengan sistem kontrol berbasis komputer yang
mampu membaca instruksi kode N dan G (Gkode) yang mengatur kerja sistem
peralatan mesinnya, yakni sebuah alat mekanik bertenaga mesin yang digunakan
mesinperkakas yang dilengkapi dengan berbagai alat potong yang dapat membuat
benda kerja secara presisi dan dapat melakukan interpolasi/sisipan yang diarahkan
perangkat lunak (software load program) yang sesuai. Adanya mesin CNC
tahun 1940an dan awal tahun 1950-an yang ditemukan oleh John T. Parsons
CNC didahului oleh penemuan mesin NC yang mempunyai ciri parameter sistem
jenis perangkat keras (hardware) NC, dan komputer yang digunakan sebagai alat
media untuk mentransfer kode G dan M ke sistem kontrol. Setelah tahun 1950,
floppy discs, dan terakhir oleh Komputer Jaringan Kabel (Computer Network
Berkembangnya Mesin CNC, maka benda kerja yang rumit sekalipun dapat dibuat
suatu mesin yang presisi dengan mesin perkakas manual tidaklah mudah,
meskipun dilakukan oleh seorang operator mesin perkakas yang mahir sekalipun
singkat, dengan kualitas sama baiknya, tentu akan sulit dipenuhi bila
presisi dengan waktu yang singkat dan dalam jumlah yang banyak. Dibawah ini
berkualitas sama baiknya, dalam waktu singkat dan dalam jumlah yang banyak,
yang dilakukan dan dikendalikan melalui komputer. Mesin CNC dapat bekerja
secara otomatis atau semi otomatis setelah diprogram terlebih dahulu melalui
komputer yang ada. Program yang dimaksud merupakan program membuat benda
kerja yang telah direncanakan atau dirancang sebelumnya. Sebelum benda kerja
sebaiknya dicek berulang-ulang agar program yang telah dibuat benar-benar telah
selesai dengan bentuk seperti yang diinginkan, serta benar-benar dapat dikerjakan
Pengecekan tersebut dapat melalui layar monitor yang terdapat pada mesin
CNC atau melalui plotter yang dipasang pada tempat dudukan pahat/pisau frais.
dapat dibagi menjadi dua, antara lain: (a) mesin CNC Training Unit (TU), yaitu
mesin yang digunakan untuk keperluan pendidikan, pelatihan atau training. (b)
mesin CNC Production Unit (PU), yaitu mesin CNC yang digunakan untuk
Dari segi jenisnya mesin perkakas CNC dapat dibagi menjadi tiga jenis,
antara lain: (a) mesin CNC 2A yaitu mesin CNC 2 aksis, karena gerak pahatnya
hanya pada arah dua sumbu koordinat (aksis) yaitu X, dan Z, atau dikenal dengan
mesin bubut CNC. (b) mesin CNC 3A, yaitu mesin CNC 3 aksis atau mesin yang
dikenal dengan mesin frais CNC (Gambar 2.24). (c) mesin CNC kombinasi
(arbeitscentrum), yaitu mesin CNC bubut dan frais yang dilengkapi dengan
yang ada pada mesin CNC, yaitu: (a) sistem koodinat kartesius, yang terdiri dari
45
sistem koordinat kutub (koordinat polar), yang terdiri dari koordinat mutlak
absolut atau inkremental. Pada umumnya sistem koordinat yang sering digunakan
antara lain system koordinat kartesius, yaitu koordinat mutlak (absolut) dan
titik koordinatnya selalu mengacu pada titik nol benda kerja. Kedudukan titik
dalam benda kerja selalu berawal dari titik nol sebagai acuan pengukurannya.
Sebagai titik referensi benda kerja letak titik nol sendiri ditentukan berdasarkan
Penentuan titik nol mengacu pada titik nol benda kerja (TMB). Pada
pemrogramman benda kerja yang rumit, melalui kode G tertentu titik nol benda
mengacu pada titik nol benda kerja. Kelebihan dari sistem ini bila terjadi
sehingga lebih mudah dalam melakukan koreksi. Berikut ini contoh pengukuran
lintasannya selalu mengacu pada titik akhir dari suatu pengukuran. Titik akhir
suatu lintasan merupakan titik awal untuk pengukuran lintasan berikutnya atau
dan perubahan panjang lintasan sumbu Y (?Y). Titik nol benda kerja mengacu
pada titik nol sebagai titik referensi awal, letak titik nol benda kerja ditentukan
berdasarkan bentuk benda kerja dan keefektifan program yang akan dibuatnya.
potong dari titik satu ke titik berikutnya mengacu pada titik pemberhentian
terakhir alat potong. Penentuan titik setahap demi setahap. Kelemahan dari sistem
inkremental.
47
frais) yang bergerak ke berbagai sumbu, sedangkan meja tempat dudukan benda
diam meskipun pada kenyataanya meja mesin frais yang nergerak. Programer
tetap menganggap bahwa alat potonglah yang bergerak. Sebagai contoh bila
programer menghendaki pisau frais ke arah sumbu X positif, maka meja mesin
48
frais akan bergerak ke sumbu X negatif, juga untuk gerakan alat pemotong
lainnya.
memahami letak titik nol benda kerja (TNB), titik nol mesin (TNM), dan titik
referens (TR). TNB merupakan titik nol di mana dari titik tersebut programmer
absolute maupun inkremental. TNM merupakan titik nol mesin. Pada mesin CNC
bubut TNM terletak di pangkal cekam (lihat Gambar 2.29) tempat cekam benda
kerja diletakkan. Pada mesin CNC frais TNM berada pada pangkal dimana alat
Titik Referens (TR) adalah suatu titik yang menyebutkan letak alat potong
mula-mula diparkir atau diletakan. Titik referens ditempatkan agak jauh dari
benda kerja, agar pada saat pemasangan atau melepaskan benda kerja, tangan
49
operator tidak mengenai alat potong yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja.
Benda kerja aman untuk dipasang maupun dilepas dari ragum atau pencekam.
a. Arti G 00
potong berada bebas dari pemakanan benda kerja, alat potong kembali ke atas
permukaan benda kerja, atau kembali ke titik referen. Gerakan cepat dapat
dilakukan bila posisi alat potong benar-benar tidak akan menabrak benda kerja
tabrakan antara alat potong dengan mesin atau benda kerja yang dapat
Lintasan alat potong di atas akan bergerak cepat ke bawah di sebelah benda
b. Arti G01
Kode G01 merupakan instruksi agar alat potong mesin CNC melakukan
gerakan pemakanan lurus baik ke arah sumbu X, Y, maupun Z. Pada mesin CNC
baik bubut maupun frais intruksi G01 merupakan perintah agar alat potong
bergerak lurus dari satu titik ke titik lainnya dengan kecepatan sesuai dengan
c. Arti G02
Kode G02 merupakan intruksi agar alat potong mesin CNC melakukan
gerakan interpolasi lingkaran searah jarum jam. Alat potong (pisau frais atau
pahat bubut) akan membentuk lingkaran yang searah jarum jam. Sering dijumpai
bentuk benda kerja yang berupa lengkungan yang memiliki radius tertentu.
Seperti bentuk fillet pada ujung–ujung benda kerja atau bentuk lingkaran sebagian
atau penuh pada benda kerja. Gerakan searah jarum jam atau berlawanan
menggunakan asumsi bahwa alat potong berada di atas benda kerja, atau di
belakang benda kerja. Jadi bila alat potong berada di depan benda kerja maka
berlaku sebaliknya.
Keterangan:
berpusat di titik M yang memiliki jarak dengan titik awal searah sumbu X disebut
G 21 : Baris blok sisipan yang dibuat dengan menekan tombol ~ dan INP
G 85 : Siklus pereameran
G 90 : Program absolut
G 91 : Program Incremental
M 00 : Program berhenti
M 30 : Program berakhir
A 10 : Discet diprotek
A 12 : Salah pengecekan
A 15 : Nilai Y salah
Pemrograman adalah suatu urutan perintah yang disusun secara rinci tiap
blok per blok untuk memberikan masukan mesin perkakas CNC tentang apa yang
pemrograman manual ini langsung dilakukan pada mesin (on line program).
Mesin CNC dilengkapi display operational panel yang memuat fasilitas untuk
program (hasil sendiri maupun hasil orang lain) dengan benar. Berikut disajikan
- Kelebihan
b. Operator mesin akan lbih mengenali mesin sehingga akan lebih terampil dan
- Kekurangan
c. Harus benar-benar teliti karena kesalahand alam input data akan berakibat fatal
pemrograman manual. Pada pemrograman ini dengan bantuan software CAD akan
Autocad, Inventor, Solidworks, catia, pro enginer, dll. Dengan software CAD ini
digunakan untuk membuat desain produk yang akan dibuat, sedangkan CAM
dll. Dengan bantuan CAM ini, kita diberi kesempatan untuk membuat rancana
pengerjaan suatu produk sesuai dengan langkah sebenarnya. Selain itu, informasi
CAD/CAM:
- Kelebihan
e. Pembuatan program dapat dilakukan pada tempat dan waktu yang berbeda
57
- Kekurangan
mesin frais meliputi Kecepatan Potong (Cutting Speed/ Cs), Kecepatan Putaran
Proses Pemesinannya.
feet/menit). Pada gerak putar seperti pada mesin frais Kecepatan potongnya (Cs)
adalah Keliling lingkaran benda kerja (phi.d) dikalikan dengan putaran (n) atau:
Cs = π. d. n..................................................................................................(2.11)
Keterangan:
Cs = Kecepatan potong
sendiri berdasarkan karakteristiknya dan harga kecepatan potong dari tiap material
ini dapat dilihat didalam table yang terdapat didalam buku atau referensi.Untuk
lebih jelasnya mengenai harga kecepatan potong dari tiap material dapat dilihat
untuk melakukan pemotongan/ penyayatan dalam satu menit. Dalam hal ini
mengingat nilai kecepatan potong untuk setiap jenis bahan sudah ditetapkan
secara baku, maka komponen yang bisa diatur dalam proses penyayatan adalah
adalah:
.......................................................................................................(2.12)
Keterangan:
Cs = Kecepatan potong
penyayatan, Sudut-sudut sayat alat potong, Bahan alat potong, Ketajaman alat
pada kecepatan pemakanan tinggi karena tidak memerlukan hasil permukaan yang
halus (waktu pengefraisan lebih cepat), dan pada proses penyelesaianya/ finishing
permukaan hasil penyayatan yang lebih baik sehingga hasilnya halus (waktu
seberapa besar bergesernya pisau frais (f) dalam satuan mm/putaran dikalikan
seberapa besar putaran mesinnya (n) dalam satuan putaran. Maka rumus untuk
F = f.n......................................................................................................(2.13)
Keterangan:
F = Kecepatan pemakanan
Industri Institut Sains & Teknologi Akprind Yogyakarta, dengan judul “Penelitian
komputer eksternal, dan mengetahui cara komputer atau manual yang lebih
Sigit Budi Hartono dan Firman Heryana, 2013, Jurusan Teknik Mesin
Sistematika desain perancangan front disc brake variasi yamaha new vixion
Mulai
Selesai
pengembang produk industri besar. Desain dan Ukuran Front Disc Brake Variasi
Yamaha New Vixion telah banyak dipasarkan di bengkel part motor maupun
61
62
New Vixion untuk menambah nilai estetika tampilan motor sehingga terlihat lebih
Desain dan Ukuran Front Disc Brake Variasi Yamah New Vixion yang akan
dirancang adalah Front Disc Brake Variasi khusus untuk Yamaha New Vixion.
Pembuatan desain mengacu pada Front Disc Brake Variasi yang telah ada di
pasaran. Dari data-data survei pada lapangan serta mempelajari bentuk Front Disc
Brake Variasi yang sudah ada, rancangan desain dan ukuran Front Disc Brake
Variasi sebagai produk yang akan dibuat untuk diaplikasikan pada Yamaha New
Vixion.
3.3 Menggambar Fronrt Desain Disc Brake Variasi pada Autodesk Inventor
2017
1. Klik dua kali pada shortcut Autodesk Inventor Profesional 2017 dilayar
monitor.
2. Klik 2 kali New hingga ditampilkan dialog New File pilih Metric lalu
gunakan Standard (mm).ipt yaitu yang digunakan untuk membuat part. Part
dibuat dengan cara gambar 2 dimensi yang disebut dengan sketch menjadi
4. Pilih pandangan untuk membuat gambar 2 dimensi dengan klik Origin lalu
6. Setelah mengklik Finish Sketch lalu pilih Extrude dan masukkan ketebalan
7. Kemudian klik Start 2D Sketch untuk membuat bentuk variasi pada bagian
luar lingkaran dengan klik Arc dan buat garis sesuai desain yang diinginkan
8. Setelah selesai kemudian klik Finish Sketch dan kemudian klik Extrude
menggunakan klik menu fillet kemudian klik bagian yang akan difillet dan
10. Setelah desain variasi telah jadi maka selanjutnya adalah membuatnya
Pattern kemudian klik bagian yang akan difillet, kemudian klik rotation axis
dan isi Occurrence Count yang akan dibuat dan Occurrence Angle 360
derajat.
11. Kemudian membuat Sketch lubang tengah dengan ukuran yang telah
12. Setelah itu membuat lubang untuk tempat baut dengan diameter yang telah
ditentukan dengan langkah klik Start Sketch 2D kemudian klik Circle dan
13. Karena lubang bautnya ada 5 maka lubang yang sudah jadi tersebut
kemudian klik Rotation Axis dan isi Occurrence Count serta Occurrence
14. Selanjutnya membuat lubang untuk pembuangan panas dengan langkah Start
2D Sketch kemudian klik menu Arc dan sketch sesuai desain yang diinginkan
15. Pilih Extrude pada lingkaran dengan klik Direction 2 dan masukkan
16. Membuat lubang pada 5 titik tesebut dengan cara klik Rectangular Pattern
kemudian klik bagian lingkaran kecil dan isi jumlah lingkaran yang
17. Selanjutnya membuat lubang panas memenuhi permukaan daerah yang telah
serta klik Rotation Axis kemudian isi Occurrence Count dan isi Occurrence
18. Membuat segitiga pada pertengahan antara lubang baut dan lubang pembuang
panas dengan cara klik Start 2D Sketch kemudian klik menu Line dan mulai
tersebut, masukkan ketebalan serta klik Direction 2. Setelah itu klik OK. Klik
19. Setelah segitiga terbuat kemudian klik Circular Pattern lalu klik bagian yang
akan diperbanyak. Lalu klik Rotation Axis dan isi Occurrence Count serta isi
20. Desain disc brake variasi sudah jadi. Maka langkah selanjutnya klik Save
dilakukan dalam pembuatan desain. Hal ini wajib dilakukan dalam setiap
perancangan desain agar kita dapat mengetahui seberapa besar batas kemampuan
keamanan.
maka banyak kemungkinan buruk yang akan terjadi pada dic brake yang
pada dic brake akan mengalami kebengkokan. Daerah permukaan disc brake
tersebut memang sangat rentan terhadap reaksi yang terjadi, oleh karena itu
dibutuhkan perencanaan yang cukup baik agar dick brake yang dipasang pada
(2.1) :
𝐻
WdD = WD+0,6 ( 𝐿 ) x W total
𝐻
WdB = WB – 0,6 ( 𝐿 ) x W total
Dengan :
(Wpengendara)
= 130 kg + 150 kg
= 280 kg
Distribusi beban roda depan (WD) dan roda belakang (WB) diasumsikan :
Maka :
2. Gaya rem yang diperlukan (BID) dan (BIB) menggunakan persamaan (2.2) :
Maka :
3,14
Maka : Aw = ( ) x 32 = 7,07 cm2
4
Pw = (0,92 x Q) + 26,4
Maka :
FER = 2µ
Maka :
6. Gaya rem yang diperlukan pada roda depan (Bd) menggunakan persamaan
(2.6) :
𝑟
Bd = 2 x FER x Aw x Pw x (𝑅)
Maka :
159
Bd = 2 x 0,76 x 7,07 x 29,16 x (300)
Bd = 166 kg
disc brake, maka langkah selanjutnya adalah menghitung kekuatan bahan dengan
- Faktor keamanan =6
𝐹 𝜎𝑦
σDisc Brake = < σ izin = (Sumber : James M.Gere, Stephen P.T ., hlm :
𝐴 𝑛
37)
Dengan :
F = 166 kg
A = 1689 mm2
n=6
Maka :
166 2,09
σDisc Brake = { } < σ izin =
1689 6
Jadi kekuatan tegangan yang terjadi pada disc brake lebih kecil daripada
tegangan izin yang dipilih yaitu material stainlees steel, sehingga disc brake yang
dihitung proses contour, dan driill untuk kecepatan potong, kecepatan asutan,
Perhitungan proses lubang dalam (contour 1), lubang pada kaki-kaki disc
brake (contour 2), dan pemotongan lingkaran luar (contour 3) akan dihitung
sebagai berikut :
VS.1000
N1 = 𝜋.𝑑1
Dengan : d1 = 8 mm
Vs = 20 m/menit
Maka :
20.1000
N1 = = 796,17 rpm
3,14 .8
Fpt = 0,02 mm
78
Zn = 6 buah
Maka :
VS.1000
N2 = 𝜋.𝑑2
Dengan : d2 = 4 mm
Vs = 20 m/menit
Maka :
20.1000
N2 = = 1.592,35 rpm
3,14 .4
Fpt = 0,02 mm
Zn = 6 buah
Maka :
VS.1000
N3 = 𝜋.𝑑3
Dengan : d3 = 3 mm
Vs = 20 m/menit
Maka :
20.1000
N3 = = 2.123,14 rpm
3,14 .3
Fpt = 0,02 mm
Zn = 6 buah
Maka :
Perhitungan drill bagian luar yang berfungsi sebagai pembuang panas dan
drill bagian tempat lubang baut akan dihitung jumlah putaran mesin, gaya
berikut :
Vs.1000
N1 = 𝜋.𝑑1
Dengan : d1 = 10 mm
Vs = 25 m/menit
Maka :
25.1000
N1 = = 796,17 rpm
3,14 .10
b. Gaya pengeboran 1 :
Dengan : d1= 10 mm
C = 84,7
S = 0,15 mm/putaran
Maka :
c. Daya Pemotongan
𝑀𝑝𝑡 .𝑛1
N1 = 716,2 .1000.1,36
C3 = 33,8
d1 = 10 mm
S = 0,15 mm/putaran
81
Maka :
588,55 .796,17
N1 = 716,2 .1000.1,36
N1 = 0,48 KW
Ttotal = Tm + Tpersiapan
𝐿
Tm = 𝑠.𝑛 i
1
.𝑑
2
Dengan : L = 1+X............X = 𝑇𝑔 𝛼
1
.10
2
X= = 8,32 mm
𝑇𝑔 59
L = 5 + 8,32 (mm)
L = 13,32 mm
Maka :
13,32
Tm = 0,15 .796,17 55 = 6,05 menit
CAD/CAM/CNC pada penulisan skripsi ini dapat dilihat pada diagram alir
sebagai berikut:
Mulai
2. Identify Tool
Proses Simulasi
Pengambilan G-kode
Selesai
82
83
Dalam pembuatan Disc Brake variasi, langkah awal yang dilakukan adalah
2017. Kemudian Save gambar tersebut dengan format .dwg supaya bisa langsung
ditransfer ke Mastercam X7. Dan yang harus diperhatikan adalah format file yang
akan ditransfer, pastikan berformat .dwg agar bisa langsung terbaca pada
Mastercam X7.
2. Setelah muncul tampilan Mastercam X7, klik open pilih jenis sumber file yang
akan dibuka, yaitu pada bagian jenis file pilih jenis Autodesk Inventor Files, lalu
lokasi file CAD yang tersimpan, kemudian klik Open lokasi files CAD yang
3. Setelah file dibuka maka tranfer data dari CAD ke CAM selesai, selanjutnya
batasan benda kerja atau stock setup yang dimiliki oleh bahan. Adapun langkah
yang harus dilakukan yaitu kembali ke menu utama dengan mengklik : Main
menu >> Toolpaths>> Job Setup kemudian kotak dialog akan tampil seperti
pada gambar.
85
Pada kotak dialog Job Setup ada beberapa parameter diisi. Tujuannya
adalah untuk menentukan luas benda kerja yang sesungguhnya dan menenukan
koordinat pusat benda kerja yang nantinya akan menjadi acuan pergerakan tool
pada proses permesinan nanntinya. Penetuan Material dan Post Processor juga
diatur disini.
Pada pengerjaan disc brake ini data yang harus diisi pada tiap bagian yaitu :
Tabel 4. 1 Data pengerjaan disc brake variasi yang diisi pada dialog job setup
Garis sumbu X Y Z
1010-200 BHN
Dalam melakukan proses simulasi, ada beberapa parameter kerja yang harus
dilakukan sesuai bentuk benda yang akan dikerjakan. Karena jenis pekerjaan pada
lubang utama di tengah dengan menggunakan Contour. Caranya yaitu pada Main
menu >> Toolpath >> Contour >> Chain >> klik bagian yang akan dilakukan
proses permesinan, jika arah pemakanannya terbalik pilih Reserve kemudian klik
pilih jenis tool (Endmill 1 flat diameter 8 mm ) yang akan digunakan dengan cara
klik kanan Get tool from library lalu pilih End mill 1 flat diameter 8 mm.
87
Hingga dihasilkan toolpath seperti pada gambar dan atur setting tool
dengan cara klik kanan pada icon Endmill 1 flat 8 mm seperti berikut ini.
Lalu pilih parameter, isi parameter tersebut seperti pada gambar. Tekan
Calc.Speed/Feed agar kecepatan tool dapat diatur secara otomatis. Jika parameter
(Tinggi pahat waktu pergantian kode), Feed Plane (Tingi pahat saat sebelum
pembuang panas serta alur yang dapat memperkuat daya cengkram pada
pengereman dan lubang untuk 5 baut pemasangan disc brake dengan diameter 10
mm dengan menggunakan fungsi perintah Drill. Caranya adalah pada Main menu
>> Toolpath >> Driil >> Manual >> Point entry yaitu pilih centre pada objek
yang dipilih >> Backup >> Done. Kemudian pilih jenis tool (Drill diameter 10
mm) yang akan digunakan dengan cara klik kanan Get tool from library lalu pilih
pilih jenis tool (Drill diameter 10 ) yang akan digunakan dengan cara kilk kanan
Hingga dihasilkan toolpath seperti pada gambar dan atur setting tool
dengan cara klik kanan pada icon Drill diameter 10 mm seperti berikut ini.
Lalu pilih parameter, isi parameter tersebut seperti pada gambar. Tekan
Calc.Speed/Feed agar kecepatan tool dapat diatur secara otomatis. Jika parameter
(Tinggi pahat waktu pergantian kode), Feed Plane (Tingi pahat saat sebelum
Drilling parameters. Kemudian akan tampil windows baru pada display monitor
kaki-kaki segitiga dengan menggunakan Contour. Caranya yaitu pada Main menu
>> Toolpath >> Contour >> Chain >> klik bagian yang akan dilakukan proses
permesinan, jika arah pemakanannya terbalik pilih reserve kemudian klik End
pilih jenis tool (Endmill flat diameter 4 mm ) yang akan digunakan dengan cara
kilk kanan Get tool from library lalu pilih Endmill flat diameter 4 mm.
92
Hingga dihasilkan toolpath seperti pada gambar dan atur setting tool
dengan cara klik kanan pada icon Endmill flat 3 mm seperti berikut ini.
Lalu pilih parameter, isi parameter tersebut seperti pada gambar. Tekan
Calc.Speed/Feed agar kecepatan tool dapat diatur secara otomatis. Jika parameter
(Tinggi pahat waktu pergantian kode), Feed Plane (Tingi pahat saat sebelum
bagian luar sesuai pola variasi dengan menggunakan Contour. Caranya yaitu pada
Main menu >> Toolpath >> Contour >> Chain >> klik bagian yang akan
pilih jenis tool (Endmill flat diameter 3 mm ) yang akan digunakan dengan cara
kilk kanan Get tool from library lalu pilih Endmill flat diameter 3 mm.
Hingga dihasilkan toolpath seperti pada gambar dan atur setting tool
dengan cara klik kanan pada icon Endmill flat 3 mm seperti berikut ini.
95
Lalu pilih parameter, isi parameter tersebut seperti pada gambar. Tekan
Calc.Speed/Feed agar kecepatan tool dapat diatur secara otomatis. Jika parameter
(Tinggi pahat waktu pergantian kode), Feed Plane (Tingi pahat saat sebelum
sebagaimana halnya jika proses permesinan itu sendiri dilakukan. Untuk memulai
proses simulasi mesin, pada main menu klik toolpath pada menu utama kemudian
G dan simulasi, dapat dilakukan dengan cara klik Post Selected Operations hingga
Jika Mastercam dihubungkan dengan mesin CNC, maka atur nama mesin
CNC dengan memilih nama mesin di bagian Active Post >> Select Post >>
kemudian pilih nama mesin CNC yang aktif terhadap perangkat lunak mastercam
ini. Langkah selanjutnya klik OK lalu Save hasil kode G, sehingga muncul
ini karena Stainlees Steel adalah bahan yang mudah diproses dalam
permesinan dan juga material ini mempunyai harga yang relatif terjangkau
memasang 4 clamp pada 4 ujung siku benda kerja. Setelah dilakukan proses
pocket dan driiling maka ditambah clamp pada lubang tengah untuk
kerja.
sebanyak 12 lubang. Pemotongan bagian luar (Contour) sesuai alur yang telah
WORKING AREA
AXES
SPINDLE
10000/12000/15000
Spindle Speed (Direct Drive)
put/min
FEED RATE
CONTROL UNIT
MITSUBISHI M80A,M830S,M830W
107
FANUC 0İMF,31İMB
OTHER
langsung bisa dieksekusi pada mesin milling Hartford MVP-8 oleh operator
terlebih dahulu. Konversi dan modifikasi program kode G mengau pada petunjuk
kemudian dimasukkan ke dalam memori mesin dengan cara manual yaitu dengan
memasukkan program baru atau mengedit program yang telah tersimpan pada
Program yang telah selesai dimuat dan disimpan dalam memori mesin siap
yang harus dilakukan terlebih dahulu yaitu setting tool dan stock setup. Hal ini
bertujuan agar gerakan tool yang dijalankan sesuai dengan perintah di dalam
program NC.
108
Demi keselamatan operator dan agar terhindar dari kerusakan pada mesin juga
2. Periksa oli hidrolik, apakah jumlah oli pada posisi level, bila jumlah oli
4. Periksa aliran listrik dari panel induk ke trafo.Atur saklar pada posisi ON
5. Putar saklar utama mesin CNC ke posisi ON.Tunggu beberapa saat hingga
memori mesin harus diuji terlebih dahulusebelum dieksekusi. Hal ini dilakukan
secara internal jalannya program sampai ke blok terpilih atau blok terakhir untuk
109
pengecekan seluruh blok program. Bila simulasi internal berakhir, berarti blok
kesalahan akan muncul alarm. Untuk meralat program harus pada mode edit.
Tool setting adalah proses untuk memperoleh data alat potong (tool data).
Dimana data yang akan diukur adalah panjang koreksi tool yaitu jarak dari titik
referensi pemasangan tool atau tool mount reference point (N-TO) ke titik alat
potong atau cutter point (P). Hal tersebut sangat penting karena harga kompensasi
110
ini akan dihitung oleh komputer pengendali untuk mendapatkan posisi aktual tool
sesuai denga data geometri benda kerja pada program NC yang telah
direncanakan. Data geometri yang dimaksud adalah Position Shift Offset (PSO).
PSO yaitu pergeseran titik nol mesin ke titik nol benda kerja. Pada mesin Hartford
titik nol mesin dapat dilakukan secara modern yaitu menggunakan sensor.
1. Atur menu pada mode edit dengan cara menekan tombol EDIT.
OTOMATIS.
benar dan tidak terjadi tabrakan maka federate dapat dinaikkan pada
agar terhindar dari tabrakan dengan stock maupun bagian mesin yang
lain.
111
7. Jika program telah berakhir dan benda kerja telah selesai dikerjakan,
maka putaran spindel, gerakan turret dan aliran air pendingin akan
10. Benda kerja telah jadi dan proses pembuatan benda kerja telah usai.
Berikut adalah hasil kerja proses permesinan pembuatan disc brake secara
4.7 Pembahasan
2017 ini, dimulai dari membuat gambar pada Autodesk Inventor 2017. Gambar
pemrogaman pembuatan benda kerja pada mesin Milling Hartford sesuai gambar.
Program yang telah dibuat kemudian dieksekusi ke mesin Milling CNC Hartford
MVP-8. Setelah dilakukan proses produksi dapat diperoleh hasil sebagai berikut :
1. File desain benda kerja yang dihasilkan dari software Inventor 2017 dapat
format data yang sama dengan format data yang ada pada software
benda kerja.
4. Hasil benda kerja dicek kembali ukurannya untuk memastikan benda kerja
yang dihasilkan benar-benar presisi. Dan hasil quality control yang dilakukan
yaitu:
desain 85 mm.
desain 10 mm.
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata dimensi pada benda
kerja yang telah jadi memiliki nilai lebih dari 0,1-0,2 mm, sehingga masih dalam
batas toleransi. Sehingga benda kerja yang dihasilkan masuk dalam ukuran
presisi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
proses pembuatan desain menjadi lebih mudah dan cepat. Begitu juga
dalam proses pembuatan desain front disc brake variasi yang dirancang,
lunak yang cukup baik dan sangat umum digunakan untuk pembuatan
3. Hasil dari perancangan ini adalah benda kerja berupa Front Disc Brake
variasi yang presisi dan sesuai desain yang telah dibuat sebelumnya.
modifikator yaitu memiliki diameter lebih lebar, terlihat lebih sporty, dan
presisi.
114
115
5.2 Saran
memperhitungkan jarak aman yang cukup antara tool dengan benda kerja.
3. Stock bahan atau ukuran bahan sebaiknya lebih panjang pada setiap sisi
kebutuhan clamping.
DAFTAR PUSTAKA
David, Gibs dan Thomas, (1993). Dasar-Dasar Teknik dan Pemrogaman CNC,
PT.Posda Jayaputra: Jakarta.
Dieter, George, E, 2001, ASM Handbook. 1990. Metal Handbook, properties &
Selection : Irons, steels, And High-performance Alloys. ASM
International.USA.
Gere, James M. dan Stephen P. Timoshenko. 2000. Mekanika Bahan (Jilid 2 Edisi
ke-4). Jakarta : Erlangga.
Mucklas, Panji, 2017, Pembuatan Live Center pada Mesin Bubut Berbantuan
CAD/CAM/CNC, Skripsi Teknik Mesin, IST AKPRIND, Yogyakarta.
Sularso, Kiyokatsu S., 2004, Dasar perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin,
Cetakan ke 11 PT. Prandya Paramita, Jakarta.
Sumbodo, Wirawan, 2008, Teknik Produksi Mesin Industri Jilid 2 dan 3 Untuk
SMK, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Jakarta.
Takamaz Machinery, Product Information, https://www.padamu.net/cara-
menulis-daftar-pustaka-dari-internet diakses pada 18 Mei 2018.
Toyota, 1995, New Step 1 Training Manual, PT. Toyota - Astra Motor , Jakarta.
STEEL
ASM Handbook. 1990. Metal Handbook, properties & Selection : Irons, steels,
SC 37 (JIS G 5101)
SC 42 (JIS G 5101)
Hardness, 197 HB
STAINLESS STEEL
ASM Handbook. 1990. Metal Handbook, properties & Selection : Irons, steels,
And High-performance Alloys. ASM International.USA.
6 – 12 0.100 – 0.175
12 – 25 0.175 – 0.375