Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL PENELITIAN

A. Pengertian Proposal Penelitian


Proposal penelitian adalah suatu usulan penelitian yang diajukan oleh seseorang atau suatu
badan/perusahaan/organisasi untuk menghasilkan suatu output tertentu atau memberikan jasa
penelitian kepada sponsor/pendukung. Usulan penelitian dikenal sebagai rencana kerja,
prospektus, skema (outline), pernyataan maksud yang berisikan apa yang akan dilakukan,
mengapa suatu penelitian dilakukan, bagaimana hal itu dilakukan, di mana hal itu dilakukan,
terhadap siapa hal itu dilakukan, dan manfaat apa yang akan didapat dari apa yang kita lakukan.
Singkatnya, proposal penelitian merupakan pernyataan tertulis yang rinci mengenai desain
penelitian (Gay & Diehl, 1996; Zikmund, 2000:95).

B. Tujuan Proposal Penelitian


1. Untuk merumuskan masalah apa yang akan diteliti dan mengapa masalah tersebut penting.
2. Untuk mengkaji upaya penelitian-penelitian lain yang telah dilakukan penelitian dalam
masalah serupa.
3. Untuk menguraikan jenis data yang diperlukan dalam penyelesaian masalah dan
bagaimana metode pengumpulan data, pengolahan data, serta menganalisisinya.

C. Jenis Proposal Penelitian


Jenis proposal penelitian dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Proposal Internal
Proposal internal yang kebanyakan dibuat oleh sebuah perusahaan pada umumnya
lebih ringkas dibandingkan dengan proposal eksternal. Untuk menyusun sebuah proposal
studi eksploratif cukup dengan satu sampai tiga halaman yang berisi catatan garis besar
permasalahan, tujuan studi, desain penelitian, dan jadwal penelitian. Untuk menyusun
proposal studi skala kecil, tinjauan pustaka dan bibliografi dapat dicantumkan secara
singkat dalam desain penelitian. Anggaran dan jadwal penelitian diperlukan untuk
memperoleh dana. Sedangkan ringkasan eksekutif biasanya dicantumkan pada semua jenis
proposal kecuali proposal yang paling sederhana.
2. Proposal Eksternal
Jenis proposal eksternal dapat dibedakan menjadi proposal pesanan dan proposal
bukan pesanan. Proposal pesanan biasanya harus melalui sebuah persaingan untuk
mendapatkan kontrak atau dana dengan proposal yang diajukan pihak lain. Contohnya
adalah penelitian hibah bersaing yang ditawarkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional.
Proposal bukan pesanan menggambarkan saran dan anjuran peneliti untuk sebuah
penelitian yang mungkin akan dilaksanakan. Contoh proposal jenis ini adalah proposal
yang diusulkan oleh sebuah lembaga penelitian kepada perusahaan perdagangan untuk
meneliti masalah yang muncul akibat adanya perubahan lingkungan politik dan hukum.
Keuntungan proposal bukan pesanan adalah tidak perlu bersaing dengan proposal lain,
tetapi kerugiannya adalah peneliti harus berspekulasi pada percabangan pilihan manajemen
yang dihadapi oleh manajemen sebuah perusahaan.
Bagian yang paling penting pada proposal eksternal adalah tujuan, desain,
kualifikasi peneliti, jadwal, dan anggaran. Dalam penelitian kontrak, bagian tujuan
penelitian dan hasil penelitian merupakan standar yang harus ada dalam proposal.
Ringkasan eksekutif proposal eksternal dapat dimasukkan ke dalam kata pengantar.
Lalu bagaimana dengan penggunaan sponsor yang membiayai penelitian?
Sponsor, yang berkepentingan dengan penelitian yang akan dilakukan, biasanya secara
cermat menilai kesungguhan maksud dari peneliti, latar belakang, kejelasan desain,
luasnya materi, dan kesanggupan untuk melaksanakan kegiatan penelitian sampai selesai.
D. Manfaat Proposal Penelitian
Manfaat proposal penelitian dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Manfaat Bagi Peneliti
Suatu usulan penelitian lebih bermanfaat bagi peneliti pemula maupun mahasiswa
daripada sponsor.
Dari segi peneliti, penulisan proposal penelitian yang baik mempunyai beberapa
keuntungan tertentu, yaitu:
a. Persamaan Persepsi Permasalahan: Proposal penelitian yang telah mendapat
persetujuan manajer, menunjukkan bahwa sudah terdapat persamaan persepsi tentang
permasalahan penelitian antara peneliti dengan manajer.
b. Orientasi Penelitian Keseluruhan: Penulisan proposal membuat peneliti harus
berpikir secara kritis tentang seluruh aspek penelitian sebelum melakukan penelitian.
c. Pedoman Pelaksanaan Penelitian: Proposal penelitian yang telah disetujui oleh
manajer dapat dipergunakan sebagai perencanaan studi dan menjadi pedoman
pelaksanaan studi.
d. Kejelasan Kegiatan Penelitian: Dengan menggunakan proposal yang baik, kegiatan
penelitian yang akan dilakukan menjadi lebih jelas.
e. Kemudahan Evaluasi Penelitian: Proposal akan memudahkan evaluasi penelitian
yang diusulkan baik bagi peneliti maupun pihak lain yang terkait.
f. Proteksi Pelaksanaan Penelitian: Proposal dapat memberikan perlindungan dari
”campur tangan” pihak lain ketika penelitian sedang berlangsung.
g. Persetujuan Peneliti dan Manajer: Proposal dapat juga berfungsi sebagai dokumen
persetujuan anatara peneliti dengan manajer.

2. Manfaat Bagi Manajer


Manajer juga mendapatkan beberapa keuntungan dari proposal penelitian yang
dipersiapkan dengan baik. Dari sisi manajer, beberapa keuntungan yang diperoleh adalah
sebagai berikut:
a. Jaminan Kualitas Peneliti: Proposal penelitian dapat menjadi jaminan bahwa peneliti
sudah mengetahui dengan benar tentang masalah yang dihadapi manajer dalam
perusahaan.
b. Persetujuan Metode Penelitian: Manajer dapat melihat dan mempelajari metode dan
teknik penelitian yang diusulkan oleh peneliti.
c. Kendali Penelitian: Apabila proposal penelitian telah diterima dan disetujui manajer,
proposal tersebut akan menjadi pernyataan resmi dari peneliti tentang apa yang akan
diperoleh manajer dari penelitian yang dilaksanakan.
d. Prioritas Penelitian: Proposal akan sangat membantu manajemen dalam melakukan
penyusunan nilai relatif dari masing-masing usulan penelitian sehingga dapat disusun
daftar preferensi penelitian.
e. Penilaian Informasi: Dalam rangka penentuan biaya penelitian yang akan dikeluarkan
oleh manajemen, nilai informasi penelitian merupakan masukan yang sangat penting.

E. Struktur Proposal Penelitian


1. Halaman Judul
Judul penelitian sebaiknya disusun ringkas-padat dan menarik. Judul sering kali bersifat
tentative, yang bisa saja berubah sesuai hasil penelitian. “Ringkas-padat” mengandung arti
judul harus mencerminkan hakikat penelitian dan informatif bagi pembaca, sponsor,
ataupun dosen pembimbing. “Menarik” mengandung arti bahwa topik ini layak dan perlu
untuk diteliti.
2. Ringkasan Eksekutif (Executive Summary)
Ringkasan eksekutif diperlukan untuk penelitian eksternal yang dibiayai oleh sponsor.
Dilihat dari tujuannya, maka ringkasan eksekutif ini merupakan suatu abstraksi yang
informatif yang memungkinkan para eksekutif (sponsor penelitian) untuk dapat
menangkap inti usulan penelitian tanpa harus membaca secara keseluruhan, dan kemudian
mereka menilainya, dan selanjutnya memutuskan mengenai kelanjutan penelitian tersebut.
Oleh karena itu, isi dari ringkasan ini antara lain:
- Rumusan singkat masalah penelitian
- Rumusan singkat tujuan penelitian
- Rumusan singkat mengenai metodologi yang digunakan
3. Latar Belakang
Latar belakang berisi uraian singkat mengenai “lingkungan” di seputar masalah yang akan
diteliti.
4. Rumusan Masalah
Bagian ini merupakan hal yang penting untuk mendapatkan perhatian, sebab bagian ini
sebenarnya merupakan pintu bagi para pembacanya untuk dapat masuk ke bagian
selanjutnya. Oleh karena itu, bagian ini harus ditulis dengan semenarik mungkin.
5. Tujuan Penelitian
Bagian ini menjabarkan secara jelas apa saja yang direncanakan untuk dilakukan dalam
usulan penelitian.
6. Studi Pustaka
Bagian ini melihat kembali semua penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya ataupun
yang sedang dilakukan, yang memiliki hubungan dengan penelitian yang akan dilakukan
ini. Pengumpulan tersebut meliputi berbagai hal seperti data-data, laporan, dan hasil.
7. Manfaat Penelitian
Penekanan pentingnya dilakukan penelitian, dapat dijabarkan dalam bagian ini. Biasanya
bagian ini hanya terdiri dari beberapa paragrap saja.
8. Desain Penelitian
Desain penelitian menggambarkan apa yang akan dilakukan oleh peneliti dalam
terminologi teknis.
9. Analisis Data
Dalam bagian ini perlu dijabarkan mengenai metode yang direncanakan dan dasar teoretis
untuk memakai teori tersebut (dalam analisis data).
10. Bentuk Laporan
Format laporan yang akan ditampilkan sebagai bentuk akhir penyampaian hasil penelitian
juga perlu dijelaskan dalam usulan penelitian ini.
11. Kualifikasi Penelitian
Latar belakang peneliti perlu dijelaskan dalam usulan penelitian. Dengan demikian, pada
bagian ini akan menyebutkan siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan proses penelitian
ini.
12. Anggaran
Penyusunan anggaran sangat diperlukan dalam rangka pendanaan penelitian.
13. Jadwal
Jadwal ini perlu dibuat untuk memperlihatkan gambaran mengenai kapan dan berapa lama
jangka waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap langkah dalam penelitian.
14. Daftar Pustaka
Semua kegiatan penelitian memerlukan referensi atau kepustakaan dari banyak sumber.
Salah satu cara untuk dapat mempertanggungjawabkan penggunaannya dan menghindari
unsur penjiplakan, maka diperlukan daftar pustaka ini.
15. Lampiran
Lampiran ditujukan untuk memuat hal-hal yang perlu dijelaskan dalam penelitian.

F. Evaluasi Proposal
Suatu usulan dapat dievaluasi secara formal maupun tidak formal. Evaluasi formal
didasarkan pada kriteria yang dibuat oleh sponsor berdasarkan kebutuhan mereka sebelum
mereka menilai. Evaluasi secara tidak formal penilaiannya didasarkan pada sejauh mana
usulan tersebut sesuai dengan kebutuhan suatu proyek beserta kriterianya, tanpa harus
didokumentasikan secara baik.
Dalam penulisannya proposal penelitian harus ditampilkan secara rapi, terstruktur,
terorganisasi, dan topik utama dari proposal hendaknya dapat ditemukan dan dipahami dengan
cepat dan mudah. Untuk itu proposal harus memiliki panduan yang spesifik.
Adapun aspek penting dalam teknik penulisan proposal adalah sebagai berikut:
1. Perumusan masalah harus mudah dipahami.
2. Desain penelitian hendaknya memiliki skema dan didasarkan atas metodologi yang jelas.
3. Mengemukakan pentingnya penelitian tersebut agar sponsor tertarik untuk memberikan
dukungan.
4. Tujuan dan hasil penelitian hendaknya dapat mengkomunikasikan hasil kongkrit yang akan
diperoleh dan kegunaannya secara tepat dari hasil studi yang akan dilakukan.

CARA SITASI YANG BENAR DAN LEGAL

Sitasi atau kutipan merupakan pinjaman pendapat atau kalimat yang diambil dari seseorang,
baik berupa tulisan atau lisan yang bertujuan untuk memperkokoh argumentasi di sebuah karya
tulis. Terdapat berbagai hal yang harus diperhatikan dalam menulis sebuah kutipan:

a. Penulis harus mempertimbangkan bahwa kutipan tersebut diperlukan


b. Penulis harus bertanggung jawab secara penuh terhadap ketepatan kutipan
c. Penulis harus mempertimbangkan jenis kutipan, baik itu kutipan langsung atau kutipan
tidak langsung
d. Jangan terlalu banyak menggunakan kutipan langsung
Terdapat dua jenis kutipan yang umumnya digunakan, yaitu kutipan langsung dan tidak
langsung:
1. Kutipan langsung merupakan kutipan yang diambil secara identik atau sama persis dengan
sumber aslinya. Kutipan langsung dibagi lagi menjadi dua:
a) Kutipan langsung kurang dari empat baris
Cara menulis kutipan langsung kurang dari empat baris:
i. Kalimat kutipan harus diintegrasikan dengan teks
ii. Jarak antar baris kutipan dua spasi
iii. Kutipan diapit dengan tanda kutip (“…”)
iv. Setiap kutipan, tulis sumber yang berupa nama pengarang, tahun terbit, dan
nomor halaman dalam tanda kurung
b) Kutipan langsung lebih dari empat baris
Cara menulis kutipan langsung lebih dari empat baris
i. Penulisan kutipan dipisahkan dengan jarak tiga spasi dari teks
ii. Jarak antar baris kutipan satu spasi
iii. Kutipan boleh diapit dengan tanda kutip (“…”) atau tidak
iv. Setelah kutipan diberi keterangan sumber
2. Kutipan tidak langsung merupakan kutipan yang mengambil inti sari tanpa mengurangi
makna sebenarnya. Cara menulis kutipan tidak langsung:
i. Kutipan diintegrasikan dengan teks
ii. Jarak antar baris kutipan adalah spasi ganda
iii. Kutipan tidak diapit dengan tanda kutip (“…”)
iv. Setelah kutipan, ditulis sumber kutipan atau dengan menyebutkan sumber di depan
kutipan

Anda mungkin juga menyukai