Anda di halaman 1dari 22

Laporan Mata Kuliah Desain Produk Mekanik 1

Modern Car Seat

Design by :

Dhyan Putra Aditama (17525071)

Said Ismail (17525095)

Fredi Wiranto (17525085)

Lecture by :

Purtojo, S.T., M.Sc.

Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri


Universitas Islam Indonesia
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selaga puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah menyepurnakan


dan mengokohkan agama ini dengan hikmah dan pedang. Serta tak henti-hentinya
Sholawat dan salam senantiasa kita panjatkan kepada Ya Habibana Al-imam
Mujahid Rasulullah Muhammad Sallahu Alaihi Wassalam.

Segala hal tiada satupun yang kecuali akan terjadi atas izin serta kuasa
milik Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dari hal yang ilmunya diketahui oleh manusia
hingga hal yang diluar kemampuan manusia, serta dari hal yang dhahir dan yang
gaib. Tidak terkecuali perkembangan teknologi yang kita temukan pada zaman ini
maupun teknologi yang berasal dari zaman dahulu yang masih menjadi misteri
bagi umat manusia. Semuanya itu tidaklah lain adalah fasilitas dari Allah
Subhanahu Wa Ta'ala. Sebagai ujian maupun nikmat. Termasuk segala hal
sehingga penulis mampu menyusun makalah ini dengan segala keterbatasannya.

Akhir kata, penulis mengucapkan Jazakallahu Khairan kepada semua


pihak yang mendukung terselasainya makalah ini. Sesungguhnya pertolongan
hanyalah milik Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Wa billahi fi sabililhaq fastabiqul
khairat

wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sleman, 10 Juli 2019

I
Daftar Isi
Kata Pengantar.......................................................................................................... I

Daftar Isi..................................................................................................................II

Bab I. Latar Belakang.............................................................................................. 1

Bab II. Proses Perancangan......................................................................................2

2.1. Siklus Produk..............................................................................................2

2.2. Identifikasi Kebutuhan Konsumen............................................................. 4

2.3. Kriteria Perancangan.................................................................................. 8

2.5. Evaluasi Konsep Desain........................................................................... 10

2.6. Detail Desain............................................................................................ 11

Lampiran................................................................................................................ 14

II
Bab I. Latar Belakang
Teknologi yang berkembang pada era modern ini terasa begitu cepat dan
antara satu inovasi dengan inovasi lainya saling kejar-mengejar. Ini menunjukkan
perkembangan pengetahuan tentang proses desain meningkat pesat (Ullman,
2010). Sehingga menuntut kita untuk terus dan terus berkembang. Tidak
terkecuali berbagai teknologi otomotif dan apa saja yang berkaitan dengannya..
Tak mengherankan kalau pada era saat ini mengubah konsep menjadi produk
manufaktur adalah hal utama tantangan para engineer (Ullman, 2010).

Produk adalah sebuah benda teknik yang keberadaannya di dunia merupakan


hasil karya keteknikan, yaitu hasil perancangan, pembuatan dan kegiatan teknik
lainnya yang terkait (Darmawan, 2004). Bahkan tak jarang semua yang
diciptakan manusia ini digunakan untuk ladang berbisnis para wirausaha yang
paham akan peluang dan tahu alat pemuas alat manusia. Seperti yang kami kutip
kepuasan pelanggan adalah salah satu faktor terpenting dalam bisnis yang sukses
(jan, 2015). Oleh karena itu diperlukan riset pasar untuk mengumpulkan
informasi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi peluang, serta masalah,
dalam pemasaran dan memilih tindakan yang lebih efektif di pasar (Južnik Rotar
& Kozar, 2017). Bahkan pada zaman modern ini, sebagian besar produk
merupakan benda teknik yang rumit yang mempunyai banyak elemen (Darmawan,
2004).

Hal ini pula yang menuntut salah satunya pengembangan produk inovatif
salah jok mobil yang akan kami bahas pada laporan ini. Bersamaan dengan
berkembangnya teknologi otomotif berbagai produk jok mobil juga terus
mengalami peningkatan baik desain dan teknologi yang ada didalamnya.

1
Bab II. Proses Perancangan
2.1. Siklus Produk
Dalam perkembangannya, jok mobil berkembang mengikuti
perkembangan dari mobil itu sendiri.

Gambar 1. Produk Life Cycle Kursi Mobil

Pada (Gambar 1), dapat dilihat bahwa produk kursi mobil selalu
mengalami perkembangan setiap waktu. Pada tahun 1930 (Gambar 2) kursi
mobil awalnya hanya memiliki bentuk sederhana seperti bangku dan masih
menyatu antara pengemudi dengan penumpang disampingnya, serta
fungsinya masih sebagai tempat duduk saja.

2
Gambar 2. Jok Mobil Era Tahun 1930

Kemudian setelah perang dunia kedua yaitu pada tahun 1945, jok
mobil berkembang yang awalnya jok antara penumpang dan pengemudi
menyatu menjadi terpisah seperti pada (Gambar 3). Bentuknya masih
sederhana dan belum memiliki safety factor yang memadai.

Gambar 3. Kursi Mobil setelah Perang Dunia II

Memasuki abad ke 21 tepatnya tahun 2000-an, jok mobil kembali


berkembang dengan adanya penambahan beberapa fitur yang dapat dilihat
pada (Gambar 4). Terdapat penambahan fitur seperti head rest, lumbar
support, reclining.

Gambar 4. Jok Mobil pada Tahun 2000

3
2.2. Identifikasi Kebutuhan Konsumen
Kepuasan pelanggan adalah salah satu faktor terpenting dalam bisnis yang
sukses. Kepuasan pelanggan yang terus meningkat menyebabkan
peningkatan daya saing. Pemantauan dan pengukuran kepuasan pelanggan
didasarkan pada informasi terperinci mengenai pelanggan.(Parobek,
Loučanová, Kalamárová, Šupín, & Repková Štofková, 2015)

Pada (Gambar 5) berikut ini merupakan mengklasifikasi kepuasan


pelanggan terhadap sebuah produk.

Gambar 5. Customer Window Satisfaction

Dengan mengaplikasikan metode tersebut kami melakukan suatu survey


kepada pasar memanfaatkan apliksi Google Form seperti pada gambar
dibawah ini.

4
Fitur Utama

Gambar 6. Fitur Utama

Pada (Gambar 6) diatas menjelaskan mengenai fitur utama atau fitur


yang biasanya sudah melekat pada desain-desain sebelumnya yang
ada di pasaran.

Gambar 7. Fleksibilitas

Pada (Gambar 7) diatas menjelaskan mengenai fitur fleksibilitas


yang merupakan fitur yang mendukung kemudahan pengoperasian
jok.

5
Gambar 8. Fitur Pelengkap

Pada (Gambar 8) diatas menjelaskan mengenai pelengkap dalam


pennggunaan jok mobil sekaligus nilai tambah.

Gambar 9 .Penambah Kenyamanan

Pada (Gambar 9) diatas menjelaskan mengenai fitur yang membuat


pengguna merasa betah berlama-lama duduk selama perjalan maupun
tidak

6
Dari Ilustrasi beberapa desain seperti diatas digunakan sebagai acuan
pengambilan data yang selanjutnya akan digunakan sebagai acuan desain.
Hasil pengelompokannya dengan menngambil persentase serta prioritas
fitur yang paling diinginkan konsumen.

Costumer want it but doesn’t Cutumer want it and get it


get it

Lumbar Support Headrest


Arm Rest Tuas Reclyning
Pendingin Kursi Tuas Maju Mundur Jok
Fitur Pijat Sabuk Pengaman
Height Adjuster
Layar Multimedia
Isofix

Costumer doesn’t want it and Costumer doesn’t want it but


doesn’t get it get it anyway

Isofix Meja Piknik


Kantong Penyimpanan

Gambar 10. CWS Laporan

Hasil dari data diatas yaitu (Gambar 10) yang merupakan representasi dari
minat konsumen terhadap produk berupa jok mobil ini menjadi pelengkap
patokan kami dalam menentukan mana kebutuhan konsumen yang harus
ada pada produk kami mana yang dapat dikesampingkan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa data yang seharusnya diambil adalah data yang
menunjukkan bahwa konsumen mengiginkannya hal tersebut ada pada
jendela yang menunjukka Costumer want it but doesn’t get it dan Cutumer
want it and get it.

7
2.3. Kriteria Perancangan
Dalam merancang jok mobil, kami menetapkan beberapa kriteria
yang harus dipenuhi oleh desain yang akan kami pilih diantaranya:

A. Must

1. Berbobot wajar (15-30 Pounds).


2. Kuat menahan bobot penumpang (dengan asumsi manusia dewasa
berbobot 80 kg).
3. Fitur :
a. Headrest
b. Tuas Reclyning
c. Height Adjuster

B. Want

1. Safety factor 2:1 atau 2 kali asumsi berat manusia dewasa.


2. Fitur :
a. Lumbar Support
b. Arm Rest

2.4. Konsep Desain

Konsep desain merupakan gambaran awal bagaimana suatu produk


akan didesain. Pada tahap ini biasanya para pendesain produk
mengejawantahkan gagasan mereka ke dalam sebuah gambar secara dua
dimensi atau sering kita dengar dengan gambar teknik. Para desainer
menggambar beberapa gambaran umum meraka untuk selanjtnya
dipilihlah satu desain terbaik untuk selanjutnya langsung dilanjutkan ke
desain tiga dimensinya.

8
A. Konsep Desain Utama

Gambar 11. Konsep Desain Utama

B. Konsep Desain 1

Gambar 12. Konsep Desain 1

9
C. Konsep Desain 2

Gambar 13. Konsep Desain 2

Dari ilustrasi (Gambar 11) ditunjukkan gambar sebagai konsep desain


utama atau konsep deasin yang paling ideal. Sedangkan konsep desain
yang ditunjukkan oleh (Gambar 12) dan (Gambar 13) merupakan
turunan dari konsep desain yang utama.

2.5. Evaluasi Konsep Desain


Evaluasi konsep desain digunakan sebagai upaya pemilihan konsep desain
yang terbaik serta ideal selaras dengan kriteria kebutuhan. Menerapkan
metode Pugh, dimana teori ini digunakan untuk menentukan desain
terbaik,
Dari kriteria-kriteria diatas kami membuat bobot maksimal tertentu, dalam
tiap-tiap kriteria tersebut antara 1-10. Penilaian ini dapat dilihat pada
(Tabel 1) seperti dibawah ini.

10
Evaluasi Konsep Desain
Parameter Konsep Desain Konsep Desain Konsep Desain
Utama 1 2
Bobot Wajar
9 8 7
(15-30 Pound)
Mampu
menahan beban
manusia (asumsi 7 7 6
orang dewasa 80
kg)
Safety factor 2:1 6 6 5
Total 22 21 18

Tabel 1. Evaluasi Konsep Desain

Dari (Tabel 1) diatas dapat kita simpulkan bahwa konsep desain terpilih
adalah konsep desain utama dengan total skor tertinggi yaitu 22.

2.6. Detail Desain


Pada tahap detail desain diatas kami menggunakan parameter design
for x sebagai acuan. Design for x adalah metode dimana variabel X dapat
mewakili suatu nilai atau ukuran (Assemblymag, 2003). Selanjutnya
tiap-tiap desain diberi penilaian sesuai dengan standar parameter yang
berkaitan dengan konsep desain. Dalam kasus ini kami mengambil
parameter-parameter antara lain :

a. Design For Assembly


b. Design For Manufactur
c. Design For Disasembly

Untuk mengatasi kondisi yang tidak diinginkan dalam model pada


kemudian hari, dengan menggunakan metode TRIZ untuk menganalisa
parameter kontradiksi yang kemudian ditentukan improving parameter

11
dan worsening feature yang merupakan dampak dari improvement tersebut.
Hal tersebut dapat kita lihat seperti pada (Tabel 2) dibawah ini.

Worsening Parameter Shape Measurement Accuracy


Improving Parameter Solution
Reliability 1 -
Ease of Manufacture - 35

Tabel 2. Tabel Parameter Kontradiksi

Improve

Langkah terakhir ada perbaikan kualitas. Pada tahap ini akan


diberikan rekomendasi perbaikan terhadap masalah-masalah yang diteliti.
Yaitu memberikan usulan perbaikan terhadap proses produksi dengan
tujuan mengatasi worsening yang terjadi. Detalnya dapat kita lihat pada
(Tabel 3) dibawah ini.

Sub Prinsip Inveuyntive


No Parameter Konflik Solusi TRIZ
Principles
 Membagi produk menjadi
per part
1 Reliability 1 : Segmentation
 Membuat objek mudah untuk
dibongkar
Ease of 35: Parameter  Change the degree of
2
Manufacture changes flexibility.

Tabel 3. Solusi TRIZ dan Sub Prinsip Inveuyntive Principles

12
Daftar Pustaka

Darmawan, H. (2004). PENGANTAR PERANCANGAN TEKNIK. 2004, 2, 180.

(Bandung).

jan, parobek. (2015). (PDF) Customer Window Quadrant as a Tool for Tracking

Customer Satisfaction on the Furniture Market.

http://dx.doi.org/10.1016/S2212-5671(15)01659-7

Južnik Rotar, L., & Kozar, M. (2017). The Use of the Kano Model to Enhance

Customer Satisfaction. Organizacija, 50(4), 339–351.

https://doi.org/10.1515/orga-2017-0025

Parobek, J., Loučanová, E., Kalamárová, M., Šupín, M., & Repková Štofková, K.

(2015). Customer Window Quadrant as a Tool for Tracking Customer

Satisfaction on the Furniture Market. Procedia Economics and Finance,

34, 493–499. https://doi.org/10.1016/S2212-5671(15)01659-7

Ullman, D. G. (2010). The mechanical design process (4th ed). Boston:

McGraw-Hill Higher Education.

https://www.assemblymag.com/articles/84261-dfa-transforms-computer-chassis

13
Lampiran

Lampiran 1 (3D model)

 Tampilan 3D

 Tampak Depan

14
 Tampak Samping

 Tampak Atas

15
Lampiran 2 ( 2D model )

16
Lampiran 3 ( Poster )

17
Lampiran 4 ( Refleksi)

A. Cpmk 1

1. Dalam merancang sebuah produk, seorang perancang tidak bisa langsung


membuat rancangan produk sesuai dengan keinginannya.

2. Sebelum merancang perancang perlu melakukan beberapa langkah yaitu:

a. Melihat siklus produk

Dengan melihat perkembangan suatu produk dari awal pemasarannya, seorang


perancang mungkin dapat memunculkan inovasi baru atau mengkombinasi
fitur-fitur yang telah ada dari produk terkait.

b. Mengidentifikasi kebutuhan konsumen

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi konsumen, dan


dalam mata kuliah DPM 1 telah dijelaskan beberapa metode tersebut antara
lain:

1) Hierarki Kebutuhan Maslow

2) Customer Windows

3) MPV

4) Kano Model

3. Kemudian setelah mengidentifikasi hal-hal yang menjadi kebutuhan dari


konsumen tahap selanjutnya adalah membuat rancangan produk dan alternatifnya.
Salah satu alasan alternatif desain diperlukan adalah untuk mengatasi
kemungkinan kekurangan dari desain yang dibuat.

4. Setelah itu dilanjutkan dengan evaluasi untuk memilih model terbaik


berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria tersebut dibuat dengan 2 poin

18
konsep desain yaitu Must dan Want. Pertimbangan pembuatan kriteria salah
satunya bersumber dari kebutuhan konsumen.

B. Cpmk 2

1. Dalam merancang sebuah desain seorang perancang harus memperhatikan pula


terkait content dari desain miliknya dari segi aspek humaniora, yang diwujudkan
dengan:

A. Memperhatikan tampilan desain yang bukan hanyan memiliki fungsi saja


namun juga harus memiliki nilai estetika berdasarkan poin visual.

B. Memperhatikan fungsi utama dari produk tersebut. Berhubung kami adalah


teknik mesin, desain tersebut harus memiliki sistem mekanika dengan baik
berdasarkan poin utilitarian.

C. Cpmk 3

1. Model 3D yang digambar dengan aplikasi Inventor

19

Anda mungkin juga menyukai