Anda di halaman 1dari 2

Pendekar Katrok

Di sebuah desa terpencil tinggallah seorang pemuda bernama Kakashi bersama dengan
kakeknya bernama Hasirama Senju yang hidup dalam keadaan pas-pasan. Kakashi menjalani
hidup layaknya orang-orang pedesaan pada umumnya di mana setiap hari bekerja di ladang serta
mencari kayu bakar. Tetapi, di tengah kesibukannya, ia selalu menyempatkan waktu untuk
berlatih bela diri ninjutsu dari kakeknya. Ia memiliki tekat api dalam belajar bela diri yang
diharapkan suatu ketika akan berguna untuk menolong sesama.
Suatu sore Kakshi termenung sambil duduk di atas dahan pohon, ia memikirkan akan
masa depanya yang kurang baik bila hanya tinggal dan bekerja di desa saja. Di dalam pikirannya
timbul keinginan untuk mengadu nasib ke Kota Konoha, di mana kota tersebut adalah ibukota
dari negara Api dan pusat perdagangan maupun industri terbesar.
Akhirnya, Kakashi membulatkan tekat serta meminta izin kepada kakeknya untuk
merantau. Dia berkata kepada si kakek, "Kek, aku ingin pergi merantau untuk menyongsong
masa depan kita agar lebih baik." Kakek pun kaget atas ucapan cucu semata wayan tersebut,
"Apa? Kamu mau merantau, Cu? Apa kamu sudah enggak sayang dengan kakek?" Iapun
menjawab dengan nada lembut dan meyakinkan, "Bukan begitu, Kek. Kakashi hanya ingin
mengubah keadaan ekonomi kita dan kelak kalau sudah sukses kakekpun akan aku bahagiakan.
Aku juga takut jika terus hidup dalam kemiskinan seperti ini tidak ada wanita yang mau
denganku dan akupun akan menjadi perjaka tua."
Dengan perasaan bingung dan takut kehilangan cucu sekaligus keluarga satu-satunya
namun tetap memikirkan keinginan Kakashi, kakeknyapun menjawb, "Sebetulnya kakek tidak
rela bila kamu harus pergi jauh. Tapi bila itu kemauanmu dan pilihan terbaik bagimu apa boleh
buat, aku cuma bisa memberikan restu."
Keesokan harinya ia berangkat ke kota dengan menaiki kereta Chennai Exspres. Di
dalam kereta tersebut ia satu bangku dengan pria seumurannya. Kakashipun menyapa dan
bermaksud memulai obrolan untuk menghangatkan suasana, " Mas, kenalin saya Kakashi. Nama
kamu siapa?" Pria itupun menjawabnya, "Saya Lee Min Ho. Kamu mau cari kerja di kota juga?"
Percakapanpun terus berlanjut, mereka saling bercerita tentang latar belakang dan tujuannya
merantau hingga masalah lain.
Akhirnya sampailah di Stasiun Kota Konoha dan mereka berdua berpisah untuk menuju
tujuan masing-masing. Kakashi yang katrok dia merasa keheranan melihat suasana kota yang
megah dipenuhi gedung-gedung tinggi, air mancur, dan kendaraan canggih. Dalam hatinya dia
bertanya, " Rumah tumpuk-tumpuk gini kok enggak ambruk, ya? Itu air kok muncrat-muncrat
terus apa jangan-jangan kesurupan jin?"
Singkat cerita Kakashi akhrinya terbiasa dengan kehidupan kota besar dan dia juga sudah
mendapatkan pekerjaan menjadi satpam rumah seorang jenderal dengan nama Minato. Kakashi
menikmati hari-harinya bekerja sebagai petugas keamanan hingga di suatu malam kejadian tak
disangka olehnyapun terjadi.
Malam ini seperti biasanya, dia berjaga di pos sambil mendengarkan lagu Lingsir Wengi
hingga jam 11 malam waktu dia untuk beristirahat tiba. Setelah waktu istirahat tiba, diapun ke
kamar dan merebahkan tubuhnya di atas lantai beralas karpet tipis. Ia memejamkan matanya
namun ada hal aneh yang terdengar, seperti langkah kaki beberapa orang lewat di belakang
kamar. Tanpa pikir panjang, Kakashi memutuskan untuk bangun dan mengintip keadaan di luar
melalui jendela kamar. Dia terkejut melihat ada 7 orang berpakaian serba hitam mengendap-
endap ke arah rumah juragannya.
Tanpa pikir panjang, dia beranjak keluar kamar untuk memastikan keadaan. Ia mengikuti
gerombolan orang yang menuju rumah tuannya dengan hati-hati, tetapi tanpa sengaja dia
menginjak botol Coca Cola dan menimbulkan suara. Suara itu didengar oleh gerombolan orang
tersebut dan menoleh kebelakang. Tanpa kata-kata 3 orang langsung menyerang Kakashi dengan
senjata tajam namun Kakashi berusaha menghindar dan ia menyerang 2 orang memakai pukulan
Chidori yang membuat keduanya terpental sampai 20 meter. Sedangkan 1 orang lagi yang
menyerangnya diangkat lalu dilemparkan ke arah belakang.
Tanpa disadari 4 orang lain ternyata ada yang membawa senjata api dan
menembakkannya mengenai tangan Kakashi. Kakashi merasa kesakitan dan terjatuh. Seketika
itupun ia mengingat saat belajar bela diri dengan kakeknya ia pernah diajarkan sebuah mantra
yang hanya boleh digunakan saat terdesak. Dia lalu membaca mantra. Setelah selesai
membacanya perasaan aneh merasuki dirinya, ia merasa ada siluman rubah yang masuk dalam
tubuhnya. Diapun langsung mengamuk tanpa ampun kepada orang-orang tersebut hingga ada
yang patah tulang, maupun tewas.
Akibat kerusuhan tersebut bos Kakashi keluar dan terkejut melihat orang-orang tergeletak
tak berdaya dan melihat Kakashi yang bersimbah darah. Dengan cekatan langsung meminta
bantuan pada warga sekitar untuk membawa orang tak dikenal tersebut ke kantor polisi dan
membawa Kakashi ke rumah sakit.
Sesudah Kakashi sembuh tuannya mengucapkan rasa terima kasih atas pertolongan dan
kesetiaan melindungi nyawanya dari orang-orang jahat yang menurut keterangan polisi ingin
membunuhnya. Tak sampai di situ Kakashipun akan dinikahkan dengan anak terakhirnya
bernama Sunade. Ia juga diminta melatih bela diri tentara bawahan tuannya.
Sampailah menjelang hari pernikahan, Kakashi menjemput kakeknya dan membawanya
ke kota. Kakashipun resmi menjadi menantu seorang Jendral dan mendapatkan pekerjaan baru
dari mertuanya sebagai instruktur bela diri. Hari-hari selanjutnya Kakashi dan keluarganya hidup
bahagia dan berkecukupan ia juga memiliki keturunan wanita diberi nama Sakura.

Nama : Aquila BIN Damanik

Kelas : VII E

Anda mungkin juga menyukai