PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Empat dari Kitab-Kitab Suci Allah secara terperinci adalah Taurat bagi Nabi Musa
diturunkan dengan membawa petunjuk
Zabur bagi Nabi Dawud dan Injil bagi Nabi Isa dan Al-Qur’an bagi sebaik-baik
kaum (Nabi Muhammad SAW)
ـف ْالخَـ ِل ْي ِل َو ْال َك ِلي ِْم * فِ ْي َهـا َكلَ ُم ْالـ َحـ َك ِم ْال َع ِلـي ِْم
ُ ص ُح
ُ َو
2
yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia,
(supaya mereka menggunakan besi itu) dan agar Allah mengetahui siapa yang
menolong (agama)-Nya dan Rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya.
Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Maha Perkasa.” (Q.S Al-Hadiid: 25)
Iman terhadap kitab suci merupakan salah satu landasan agama kita.
Allah SWT berfirman yang artinya: “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah
timur dan barat itu suatu kebajikan. Akan tetapi, sesungguhnya kebajikan itu
ialah beriman dengan Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab,
nabi-nabi….” (Q.S Al-Baqarah: 177) Rasulullah ketika ditanya oleh
Jibril `alaihis salam tentang iman, beliau menjawab: “(Iman yaitu) Engkau
beriman dengan Allah, para Malaikat, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari
akhir, dan beriman dengan takdir yang baik dan buruk.” (HR. Bukhari dan
Muslim).
Masih dalam kitab yang sama, beliau juga mengatakan: “Iman dengan
kitab suci mencakup 4 perkara:
1
lihat kitab Rasaail fil `Aqiidah karya Syaikh Utsaimin
3
3. Pembenaran terhadap berita-berita yang shahih, seperti berita-berita yang
ada dalam al-Qur’an dan kitab-kitab suci sebelumnya selama kitab-kitab
tersebut belum diganti atau diselewengkan.
4. Pengamalan terhadap apa-apa yang belum di-nasakh dari kitab-kitab
tersebut, rida terhadapnya, dan berserah diri dengannya, baik yang diketahui
hikmahnya, maupun yang tidak diketahui.” 2
Seluruh kitab-kitab suci sumbernya adalah satu, yaitu dari Allah SWT.
Allah SWT berfirman yang artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan Dia. yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus
makhluk-Nya. Dia menurunkan al-Kitab (al-Qur’an) kepadamu dengan
sebenarnya; membenarkan Kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan
menurunkan Taurat dan Injil, sebelum (al-Quran), menjadi petunjuk bagi
manusia, dan dia menurunkan al-Furqaan. Sesungguhnya orang-orang yang
kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah
Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa).” (Q.S Ali Imran: 2-4)
2
lihat kitab Rasaail fil `Aqiidah karya Syaikh Utsaimin
4
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menawarkan dirinya kepada
manusia pada waktu ibadah haji, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
‘Siapa di antara kalian yang sudi membawaku kepada kaumnya? Sesungguhnya
kaum Quraisy menghalangiku untuk menyampaikan kalam Rabb-ku.”
5
Bahkan wajib bagi Yahudi dan Nashrani saat ini untuk mengikuti al-
Qur`an. Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: “Demi Dzat Yang
jiwa Muhammad berada di tangan-Nya! Tidaklah seorang pun dari Yahudi dan
Nasrani yang mendengar akan diutusnya aku, kemudian mati dalam keadaan
tidak beriman dengan apa yang aku diutus dengannya, kecuali dia termasuk
penghuni neraka.” (H.R Bukhari dan Muslim)3
Iman kepada kitab Allah SWT adalah percaya dan meyakini bahwa Allah
SWT telah menurunkan beberapa kitab kepada para rasul-Nya untuk dijadikan
pedoman hidup manusia.
Setiap orang mukalaf wajib meyakini bahwa Allah SWT telah menurunkan
kitab suci kepada para Nabi dan Rasul-Nya. Di antara kitab-kitab itu ada yang
tersusun yakni telah kita ketahui sampai sekarang, dan di antaranya ada yang tidak
kita ketahui. Allah SWT berfirman:
3
Abu Ka’ab Prasetyo. 2019. https://muslim.or.id/6808-iman-terhadap-kitab-kitab-suci.html. (Diakses
pada 25 Apr. 19)
6
ِ َاب ِب ْال َح
ق َ َّللاُ النَّبِ ِيينَ ُمبَش ِِرينَ َو ُم ْنذ ِِرينَ َوأ َ ْنزَ َل َم َع ُه ُم ْال ِكت
َّ ث ِ اس أ ُ َّمةً َو
َ احدَة ً فَبَ َع ُ ََّكانَ الن
اخت َ َلفُوا فِي ِه
ْ اس فِي َما ِ َّۚ ِليَحْ ُك َم بَيْنَ الن
“Manusia adalah umat yang satu, maka Allah mengutus para nabi sebagai
pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama
mereka kitab dengan benar untuk memberi keputusan di antara manusia tentang
perkara yang mereka perselisihkan”. (Q.S Al-Baqarah: 213).4
Dalam hal ini, beriman kepada kitab Allah SWT mencakup tiga perkara:
Adapun kitab-kitab yang telah tersusun dan kita ketahuai antara lain:
4
Sayid Ahmad Al-Marzuqi. Terjemah dan Syarah Aqidatul Awam. (Surabaya: Al-Hidayah, 1421 H).
hal 51
5
Hakkamabbas.blogspot.com/2014/02/terjemahaqidatulawam (Diakses pada tangga 24 April 2019)
7
Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah,
mereka itu adalah orang-orang yang kafir”. (QS. Al-Maidah: 44).
Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa adalah Taurat yang murni (asli),
sedangkan Taurat yang beredar di kalangan Yahudi dan yang beredar sekarang
bukan Taurat yang asli, karena para ulama telah sepakat bahwa Taurat yang
murni sudah tidak ada lagi, yang beredar sekarang hanyalah karangan atau
tulisan orang-orang Yahudi pada waktu dan masa yang berbeda, isi Taurat
yang sekarang berbeda jauh dari inti ajaran Tauhid yang murni, bahkan
banyak merendahkan perbuatan sejumlah Nabi, terlebih lagi Allah SWT.
Hal ini sesuai dengan firman allah SWT dalam Al-Quran surat An-Nisa
ayat 46:
ِ ح ِر ف ُ و َن ال ْ كَ لِ مَ عَ ْن َم َو
ِاض ِع ه َ ُ ِم َن ال َّ ِذ ي َن هَا د ُوا ي
“Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah perkataan dari tempat-
tempatnya…” (QS. An-Nisa : 46).6
2. Kitab Zabur diberikan kepada Nabi Daud as berisi do’a-do’a, zikir, nasihat
dan hikmah, serta hukum syariat. Nabi Daud diperintahkan Allah untuk
mengikuti syariat Nabi Musa. Dalilnya adalah firman Allah SWT:
“Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi.
Sesungguhnya telah kami lebbihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian
(yang lain), dan kami berikan zabur kepada Daud”. (Al-Isra’: 55).
3. Kitab Injil, diturunkankan kepada Nabi Isa as. Kita Injil asli berisi seruan
kepada manusia agar bertauhid kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya
dengan sesuatu pun. Juga menjelaskan bahwa di akhir zaman akan lahir nabi
terakhir yaitu Muhammad SAW.
6
Sayid Ahmad Al-Marzuqi. Terjemah dan Syarah Aqidatul Awam. (Surabaya: Al-Hidayah, 1421 H).
hal 54
8
Sedangkan kitab Injil yang beredar sekarang hanyalah hasil pikiran
manusia, bukan wahyu Allah. Menurut para ahli, isi dari kitab ini adalah
biografi Nabi Isa as dan keyakinan yang ada di dalam ajarannya merupakan
pikiran Paulaus, bukan pendapat dan buah pikiran orang-orang Harawi
(pengikut-pengikut Nabi Isa). Allah SWT berfirman:
“Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi bani Israel) dengan Isa putra
Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, Taurat. Kami telah
memberikan kepadanya kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan
cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu
kitab Taurat. Ini menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang
bertaqwa”. (QS. Al-Maidah: 46).
4. Kitab Al-Quran, diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. isinya memuat
syariat yang tidak relevan lagi dengan zamannya dan melengkapi segala
sesuatu yang sesuai dengan zamannya. Oleh sebab itu, Al-Quran merupakan
penyempurna syariat-syariat sebelumnya, sebagaimana firman Allah SWT:
“Kami telah turunkan kepadamu Al-Quran dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya yaitu kitab-kitab (yang diturunkan
sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain…” (QS. Al-
Maidah : 48).7
Al-Quran yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat
jibril mempunyai keistimewaan disbanding dengan kitab-kitab yang
terdahulu. Keistimewaan tersebut adalah:
a. Kitab-kitab suci sebelum Al-Quran hanya ditujukan kepada suatu
golongan tertentu. Sedangkan Al-Qurab ditujukan untuk seluruh umat
manusia dan golongan serta berlaku sepanjang masa;
7
Hamsah Hasan. Buku Panduan Lengkap Agama Islam. (Jakarta: Qultum Media, 2010). Hal 19
9
b. Kitab suci Al-Quran yang ada sekarang masih asli seperti yang pernah
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW 16 abad yang lalu. Tidak ada
perubahan sedikit pun baik titik maupun hurufnya;
c. Al-Quran turun dalam bahasa yang dipakai oleh bangsa Arab sehingga
disebut bahasa arab, dan semua orang yang membacanya tidak dapat
mengganti dengan bahasa lainnya;
d. Al-Quran membenarkan kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi dan
Rasul sebelum Nabi Muhammad SAW;
e. Al-Quran sebagai penyempurna dari ajaran-ajaran yang telah
diturunkan pada kitab terdahulu;
f. Al-Quran diturunkan tidak sekaligus tetapi berangsur-angsur, ayat demi
ayat, surat demi surat.
Syarah (penjelasan) bait ketiga
Setiap orang mukalaf wajib meyakini bahwa Allah SWT di samping
menurunkan kitab-kitab suci juga menurunkan shuhuf atau lembaran-lembaran
kepada nabi-nabi yang dikehendaki-Nya. Disebutkan bahwa jumlah shahifah itu
ada seratus dan shahifah-shahifah ini diberikan kepada tiga nabi, yaitu:
1. Enam puluh shahifah diberikan kepada Nabi Syis a.s;
2. Tiga puluh shahifahdiberikan kepada Nabi Ibrahim a.s;
3. Sepuluh shahifah diberikan kepada Nabi Musa a.s, jadi sebelum diberi kitab
Tuarat, telah diberi oleh Allah shahifah- shahifah.8
Ada juga yang menyatakan bahwa pembagian shahifah- shahifah.tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Shahifah yang diturunkan kepada Nabi Adam a.s.
b. Shahifah yang diturunkan kepada Nabi Syis a.s.
c. Shahifah yang diturunkan kepada Nabi Idris a.s.
8
Sayid Ahmad Al-Marzuqi. Terjemah dan Syarah Aqidatul Awam. (Surabaya: Al-Hidayah, 1421 H).
hal 54
10
d. Shahifah yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim a.s.
e. Shahifah yang diturunkan kepada Nabi Musa a.s.
Semua isi shahifah yang berupa ajaran dan masih relevan tercantum
pula di dalam Al-Quran.9
9
Hamsah Hasan. Buku Panduan Lengkap Agama Islam. (Jakarta: Qultum Media, 2010). Hal 19
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
Al-Marzuqi Sayid Ahmad. 1421 H. Terjemah dan Syarah Aqidatul Awam. (Surabaya:
Al-Hidayah)
Hakkamabbas.blogspot.com/2014/02/terjemahaqidatulawam (Diakses pada tangga 24
April 2019)
Hasan Hamsah. 2010. Buku Panduan Lengkap Agama Islam. (Jakarta: Qultum Media)
Prasetyo Abu Ka’ab. 2019. https://muslim.or.id/6808-iman-terhadap-kitab-kitab-
suci.html. (Diakses pada 25 Apr. 19)
Syaikh Utsaimin. Rasaail fil `Aqiidah
13