Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN CASCADING

JAJARAN PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI

Disusun Oleh

1. Avinds Febrianti (201612047)


2. Berliana Fika Fauziah (201612048)
3. Humairoh (201612057)
4. Mutiara Ayu Kartika (201612067)
5. Nabila Fildza Audina (201612068)
6. Ristya Rachmasari P. (201612071)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

YAYASAN RUMAH SAKIT Dr. SOETOMO SURABAYA

PRODI S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

TAHUN AKADEMIK 2018-2019


BAB I
PENDAHULUAN

Berdasarkan Instruksi dari bapak dosen mata kuliah evaluasi kinerja, setiap jajaran
rumah sakit diwajibkan untuk membuat laporan hasil kerja kelompok. Untuk mendukung
laporan tersebut maka perlu adanya penetapan sasaran, Indikator Kinerja Individu (IKI),
target kinerja serta anggaran sesuai tugas pokok dan fungsi dari jabatan yang dipegang yang
merealisasikan pencapaian indikator kinerja utama yang telah ditetapkan oleh Direktur RSUD
dr. Saiful Anwar.
Laporan Cascading Kinerja merupakan suatu dokumen kesepakatan kinerja/
perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target yang ingin dicapai
dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategis.
Perjanjian Kinerja yang ingin dicapai tahun 2019 berdasarkan tugas pokok Wakil Direktur
Pendidikan dan pengembangan profesi yaitu membantu Direktur membina, mengawasi dan
mengintegrasikan penyelenggaraan pendidikan klinis ke dalam operasional rumah sakit yang
harus konsisten dengan visi-misi rumah sakit dan komitmen pada mutu, keselamatan pasien,
serta kebutuhan pasien.
Laporan cascading kinerja jajaran pendidikan dan pengembangan profesi ini
merupakan langkah rumah sakit untuk menuju pembentukan kinerja yang baik (good
governance) dengan menyelenggarakan manajemen yang transparan, partisipatif, akuntabel,
berdaya guna, berhasil guna.
BAB II
BAHAN DAN CARA

2.1 BAHAN
Bahan dalam pembuatan laporan cascading jajaran diklit yaitu :
a. Rencana Strategis RSUD dr. Saiful Anwar
b. Tugas pokok dan fungsi RSUD dr. Saiful Anwar pada Peraturan Gubernur Jawa
timur no 116 tahun 2008
c. IKU dan IKI RSUD dr. Saiful Anwar Tahun 2019
d. Rencana Kinerja RSUD dr. Saiful Anwar Tahun 2019
e. Perjanjian Kinerja 2019 RSUD dr Saiful Anwar Tahun 2019

2.2 CARA
Cara pembuatan laporan cascading jajaran diklit yaitu :
1. Pemilik Rumah Sakit, Direktur dan seluruh pegawai menentukan standar rumah
sakit
2. Pemilik Rumah Sakit, Direktur dan seluruh pegawai menentukan sasaran strategis
rumah sakit
3. Jajaran Wakil Direktur menentukan IKU rumah sakit sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi masing-masing
4. Jajaran Wakil Direktur menentukan target IKU
5. Tiap pegawai membuat IKI, target, dan program kegiatan yang menunjang
tercapainya IKU jajarannya sesuai tupoksi masing-masing
6. Direktur membagikan usulan anggaran kepada jajaran wakil direktur untuk
menunjang tercapainya IKU rumah sakit dan diteruskan dengan wakil direktur
membagikan anggaran kepada bawahannya.
7. Setiap pegawai membuat dokumen Perjanjian Kinerja sesuai dengan yang
ditetapkan diatas
8. Tiap jajaran wakil direktur membuat cascading kinerja sesuai dengan perjanjian
kinerja tiap pegawai yang sudah disusun
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 HASIL
DIREKTUR

Persentase elemen akreditasi pelayanan


pendidikan yang memenuhi standar KARS
(100%)
Rp. 596,200,000,000

WADIR PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI

IKI : Persentase elemen akreditasi pelayanan pendidikan yang memenuhi


standar KARS
100%
Anggaran Rp 8,870,216,000

KABID PENDIDIKAN DAN PENELITIAN KABID PENGEMBANGAN PROFESI

SASARAN: Tercapainya kualitas pengelolaan SASARAN: Meningkatnya kualitas pengelolaan


penyelenggaraan pendidikan dan penelitian Pelayanan Pendidikan Formal dan Pelatihan
sesuai standart SDM RS
IKI: Persentase kelulusan peserta didik yang IKI: Persentase Pegawai RS yang mengikuti
menyelesaikan pendidikan tepat waktu di RS Pelatihan
Anggaran : Rp 3.003.151.000 Anggaran : Rp 5.867.065.000

KASI KASI KASI


KASI PENDIDIKAN
PENELITIAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN
TENAGA MEDIK & TENAGA NON MEDIK
SASARAN: KEPERAWATAN
SASARAN: Meningkatnya SASARAN: Meningkatnya
Meningkatkan Kualitas *Rangkap Kabid
Kualitas Pengelolaan Pengelolaan Pelayanan
Pengelolaan Pelayanan Pengembangan Profesi
Pelayanan Penelitian Dan Pendidikan Formal dan
Pendidikan di Rumah
Perpustakaan Pelatihan SDM Non
Sakit
Medik RS
SASARAN:
Meningkatnya
IKI: Jumlah Institusi Pengelolaan Pelayanan
IKI: Jumlah dokumen Pendidikan Formal dan IKI: Jumlah Tenaga Non
Pendidikan Yang
kerjasama kegiatan Pelatihan SDM Medik Medik yang Mengikuti
Melaksanakan
penelitian dan dan keperawatan RS Pelatihan/workshop/sem
Pendidikan di Rumah
perpustakaan yang telah inar di luar RSSA (250
Sakit Tepat Waktu IKI: Jumlah Tenaga
dianalisis (2dok) orang)
(64 Institusi) Medik yang Mengikuti
Anggaran: Anggaran:
Anggaran : Pelatihan/ workshop/
Rp 1,429,626,000 Rp 3,367,065,000
Rp 1,573,525,000 seminar, dll (160
orang) Anggaran:
Rp. 2.500.000.000

3.2 PEMBAHASAN

Pada cascading jajaran pendidikan dan pengembangan profesi diatas dibuat dengan
menetapkan posisi tertinggi dahulu agar indikator kinerjanya dapat dijadikan acuan oleh
bawahannya. Posisi pertama ditempati oleh Direktur RSUD dr. Saiful Anwar yang
memiiliki 4 Indikator Kinerja Utama (IKU) antara lain :

1. Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang didelegasikan kepada jajaran


pelayanan medik
2. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang didelegasikan kepada jajaran
penunjang medik
3. Cost Recovery Rate (CRR) yang didelegasikan kepada jajaran umum dan
keuangan
4. Persentase elemen akreditasi pelayanan pendidikan yang memenuhi standar
akreditasi KARS yang didelegasikan kepada jajaran pendidikan dan
pengembangan profesi

Dengan ditetapkannya IKU wadir pendidikan dan pengembangan profesi yaitu


Persentase elemen akreditasi pelayanan pendidikan yang memenuhi standar
akreditasi KARS maka wadir tersebut menyuruh kepala bidang pendidikan dan
penelitian dengan kepala bidang pengembangan profesi untuk membuat indikator kinerja
individu sesuai dengan tugas dan fungsiya yang menunjang tercapainya IKU wadir
pendidikan dan pengembangan profesi. Maka IKI Kepala bidang pendidikan dan
penelitian yang diangkat yaitu “Persentase kelulusan peserta didik yang menyelesaikan
pendidikan tepat waktu di RS” dengan target 100%. Sedangkan IKI Kepala bidang
pengembangan profesi yang diangkat yatu “Persentase Pegawai RS yang mengikuti
Pelatihan” dengan target 75%. Namun IKI kepala bidang tidak dapat tercapai apabila
Kepala Seksi tidak membuat Indikator Individu yang medorong IKI kepala Bidang.
Secara langsung semuanya berkaitan membentuk struktur cascading. Kepala seksi lah
yang menentukan sub kegiatan yang tepat menunjang IKI kepala Bagian. Namun
sebelumnya Kepala Seksi juga harus memiliki indikator pula dalam menentukan program
kegiatan tanpa keluar dari tugas dan fungsi mereka.

Dengan telah ditetapkannya IKI kepala bidang masing-masing. Kepala seksi


membuat IKI sesuai dengan tugas dan fungsinya. Kepala seksi pendidikan memiliki IKI
“Jumlah Institusi Pendidikan Yang Melaksanakan Pendidikan di Rumah Sakit Tepat
Waktu” dengan target 64 institusi untuk tahun 2019. Kepala seksi penelitian memiliki IKI
“Jumlah dokumen kerjasama kegiatan penelitian dan perpustakaan yang telah
dianalisis” dengan target 2 dokumen untuk tahun 2019. Dan terakhir untuk Kepala seksi
pengembangan non medik memiliki IKI “Jumlah Tenaga Non Medik yang Mengikuti
Pelatihan/workshop/seminar di luar RSSA” dengan sebesar 250 orang pegawai.

Setelah program dan kegiatan dibuat, Direktur membagikan anggaran APBD untuk
menunjang keberhasilan tercapainya 4 Indikator Kinerja Utama RSUD dr Saiful Anwar
kepada 4 Wakil Direktur yang menjadi penanggung jawab berjalannya IKU. Kemudian
Wakil Direktur membagikan anggaran yang menjadi tanggung jawabnya kepada Kepala
Bidang di bawahnya sesuai dengan berpedoman pada usulan anggaran yang mereka
ajukan. Begitupun seterusnya kepala bidang membagikan anggaran yang menjadi
tanggung jawabnya kepada 2 kasie di bawahnya sesuai dengan usulan anggaran yang
mereka ajukan.

Setelah semuanya ditetapkan maka cascading inilah gambaran sikronisasi antara


sasaran, IKU, IKI, target, anggaran dari jabatan tertinggi sampai dengan jabatan
terendah semuanya ikut andil dalam satu lingkup tujuan yaitu tercapainya Indikator
Kinerja Utama bagian mereka. Tidak ada kepala bidang pendidikan lebih bertolak ukur
pada IKU Wadir Umum dan Keuangan. penyusunan laporan ini adalah untuk
memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan rumah sakit dengan
mengindikasikan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan standar dan program yang
ditetapkan.
BAB IV
SIMPULAN

Disimpulkan bahwa Indikator Kinerja Utama (IKU) Wakil Direktur Pendidikan dan
Pengembangan Profesi yaitu “Persentase elemen akreditasi pelayanan pendidikan yang
memenuhi standar akreditasi KARS” dengan ditunjang oleh 4 Indikator Kinerja Individu
yaitu :
1. Persentase kelulusan peserta didik yang menyelesaikan pendidikan tepat waktu di RS
2. Persentase Pegawai RS yang mengikuti Pelatihan
3. Jumlah Institusi Pendidikan Yang Melaksanakan Pendidikan di Rumah Sakit Tepat
Waktu
4. Jumlah dokumen kerjasama kegiatan penelitian dan perpustakaan yang telah
dianalisis
5. Jumlah Tenaga Medik yang Mengikuti Pelatihan/workshop/seminar dll
6. Jumlah Tenaga Non Medik yang Mengikuti Pelatihan/workshop/seminar di luar
RSSA
BAB V
PENUTUP

Sebagai bagian penutup dari Laporan Cascading Kinerja Jajaran Pendidikan dan
Pengembangan Profesi RSUD dr. Saiful Anwar Tahun 2019, dapat disimpulkan bahwa
penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran
maupun tujuan rumah sakit sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi rumah sakit bagi
pegawai yang ada di lingkungan RSUD dr. Saiful Anwar yang mengindikasikan tingkat
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan
kebijakan yang ditetapkan.
Demikianlah Laporan Cascading Kinerja Jajaran Pendidikan dan Pengembangan
Profesi ini dibuat, semoga ada manfaatnya, dan semua masukan, kritik serta saran yang
disampaikan akan kami terima untuk kesempurnaan laporan ini ke depan.

Anda mungkin juga menyukai