Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Civics Volume 14 Nomor 2, Oktober 2017

Studi tentang negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah untuk


penguatan materi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di
Universitas Ahmad Dahlan

Dikdik Baehaqi Arif dan Syifa Siti Aulia


Universitas Ahmad Dahlan
dikdikbaehaqi@ppkn.uad.ac.id

Abstrak
This research-based article tries to dig the conception of Pancasila-based State as
Darul Ahdi Wa Syahadah to enlarge and enrich teaching materials of Citizenship
Education for students at Muhammadiyah Higher Education. It is argued that this effort
is to give them basic comprehension of conceptual as well as practical dimensions of
the relation among state, Pancasila, and Islam in accordance with Muhammadiyah
doctrine. Unit of analysis is the coordinators of Citizenship Education at Ahmad
Dahlan University. Data was collected through interview and document reading.
Interviewees were coordinators and lecturers of the program chosen purposively. It is
argued that the urgency of conception of Pancasila-based State as Darul Ahdi Wa
Syahadah to strengthen and enlarge teaching materials of Citizenship Education at
Ahmad Dahlan University due to its accordance with its vision and mission as an
institution under Muhammadiyah Higher Education Foundation.
Keywords: Islam, Pancasila-based state, Darul Ahdi Wa Syahadah, Citizenship
Education, Muhammadiyah higher education

Pendahuluan suatu formula baru memahami “negara


Berbagai penelitian yang mengangkat syariat” sesuai dengan konteks ke-Indonesia-
tema Pancasila, Islam, relasi masyarakat an. Dalam pandangan Baidhawy (2015),
Islam dan negara, Pancasila dan Islam, kajiannya tersebut secara praktis bisa menjadi
Filsafat Pendidikan Muhammadiyah, maupun tawaran untuk membumikan visi profetik
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan yang lugas dan cerdas dari Pancasila sebagai
Tinggi Muhammadiyah, telah banyak jalan keluar dari kegamangan dan krisis
dilakukan. Namun demikian, penelitian yang kepercayaan sebagian umat Islam di negeri
mengangkat konsep Negara Pancasila sebagai ini.
Darul Ahdi Wa Syahadah belumlah banyak Sebelum kajian yang dilakukan
dilakukan. Baidhawy, pemahaman tentang negara syariat
Sekalipun demikian, ikhtiar untuk sesuai konteks ke-Indonesia-an telah dengan
melakukan penelitian dan/atau kajian lanjut lugas dikaji dalam disertasi yang kemudian
tentang Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi menjadi buku referensi utama tentang Islam
Wa Syahadah yang merupakan wujud Syariat, yang ditulis oleh Nashir (2013).
komitmen kebangsaan Muhammadiyah Dalam kajiannya tersebut, Nashir (2013)
tersebut telah dilakukan oleh Baidhawy secara cermat menelaah upaya kelompok-
(2015) yang dengan tegas menyebut negara kelompok Islam yang berjuang untuk
Pancasila sebagai negara syariat. Baidhawy menegakkan syariat Islam sebagai dasar
(2015) menawarkan alternatif pemaknaan negara Indonesia dan perjuangan
mengenai konsep negara dalam bingkai Islam menggantikan NKRI dengan khilafah
dan bingkai Pancasila, dan mengemukakan

206
Studi tentang negara …. Dikdik Baehaqi Arif dan Syifa Siti Aulia

Islamiyah, terutama di awal-awal reformasi aktivis, kader, serta pelaksana amal usaha
Indonesia. Muhammadiyah di berbagai aspek. Dari sisi
Tawaran yang diajukan Baidhawy (2015) pendidikan tinggi, penegasan komitmen
tentang alternatif pemaknaan mengenai kebangsaan Muhammadiyah perlu direspon
konsep negara dalam bingkai Islam dan positif oleh seluruh penyelenggara dan insan
bingkai Pancasila, serta pemahaman yang akademika di lingkungan pendidikan tinggi
cermat tentang Islam Syariat sebagaimana Muhammadiyah/Aisyiyah. Komitmen itu
dikemukakan Nashir (2013) tersebut, dapat harus mewujud pada segenap aktivitas sivitas
dijadikan pijakan awal bagi penelitian yang akademika kampus
fokus membahas relasi Islam, Pancasila, dan Muhammadiyah/Aisyiyah, termasuk
NKRI. Dalam konteks penelitian ini, kedua mahasiswa. Tidak ada proses yang paling
kajian tersebut menjadi sumber literatur penting, melainkan melalui pendidikan dan
dalam penelitian ini, selain Tanfidz pembelajaran.
Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-47 Penyelenggaraan Perguruan Tinggi
di Makasar tentang Negara Pancasila sebagai Muhammadiyah mengemban misi dakwah
Darul Ahdi Wa Syahadah. Islam amar ma’ruf nahi munkar. Misi itu
Sejak awal berdiri, persyarikatan menjadi bagian penting dalam upaya
Muhammadiyah telah berkiprah melewati pencerdasan kehidupan bangsa. Karena itu,
berbagai fase zaman yang sarat dinamika seluruh aktivitas pembelajaran di lingkungan
yang dihadapi dengan penuh keikhlasan dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah
perjuangan tanpa kenal lelah. Dalam harus dapat menjunjung dan menguatkan misi
kehidupan kebangsaan, khususnya pada era tersebut. Jika lahir dari setiap kampus
reformasi, rumusan Pernyataan Pikiran pemikiran dan penguatan atas komitmen
Muhammadiyah Abad Kedua menyebut kebangsaan itu, maka harapan
bahwa Muhammadiyah menjadi pilar penting pengintegrasian ke-Islam-an dan ke-
masyarakat madani (civil society) dan Indonesia-an tentu tidak akan mendapat
memelopori era baru Indonesia yang kendala berarti.
demokratis, menghargai hak asasi manusia, Untuk memperkuat komitmen
berwawasan kemajemukan, serta bersikap kebangsaan itu, telah pula dirumuskan satu
responsif dan kritis kepada pemerintah sesuai pernyataan monumental tentang komitmen
dengan kepribadian Muhammadiyah. Bagi kebangsaan Muhammadiyah, yaitu rumusan
Nashir (2016), pandangan kebangsaan tentang Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi
Muhammadiyah tersebut menegaskan Wa Syahadah pada Muktamar
komitmen tentang Negara Kesatuan Republik Muhammadiyah ke-47 di Makasar tahun 2015
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan yang lalu. Konsep ini sesungguhnya
UUD 1945 serta konsisten dalam menegaskan komitmen ke-Islam-an dan ke-
mengintegrasikan ke-Islam-an dan ke- Indonesia-an yang dipahami Muhammadiyah.
Indonesia-an. Karena itu, perlu terus disebarluaskan kepada
Rumusan Pernyataan Pikiran segenap warga persyarikatan Muhammadiyah
Muhammadiyah Abad Kedua tersebut, khususnya, maupun kepada khalayak umum
seyogianya menjadi alam pikiran setiap warga negara Indonesia melalui berbagai
anggota persyarikatan, lebih-lebih pimpinan, cara, termasuk melalui proses pendidikan dan

207
Jurnal Civics Volume 14 Nomor 2, Oktober 2017

pembelajaran. Gerakan pendidikan dalam 2015). Terkait dengan tiga realitas inilah
persyarikatan Muhammadiyah telah dikenal kemudian Muhammadiyah perlu membuat
lama memberikan kontribusi besar bagi suatu pernyataan bahwa secara organisasi
Indonesia, mulai dari pendidikan usia dini Muhammadiyah menerima Pancasila sebagai
hingga perguruan tinggi. bentuk ideal, baik yang bersifat filosofi
Dalam hubungannya dengan negara dan maupun ideologis. Bahkan juga secara
bangsa Indonesia, Muhammadiyah sebagai konstitusional dalam hal berbangsa dan
organisasi gerakan dakwah Islam amar bernegara.
ma’ruf nahi munkar adalah bagian integral Dalam konteks pembelajaran, gagasan
dari bangsa Indonesia. Karena itu, tentang negara Pancasila sebagai Darul Ahdi
Muhammadiyah akan berusaha untuk Wa Syahadah di perguruan tinggi
senantiasa berusaha dengan segala kekuatan Muhammadiyah perlu dikuatkan melalui mata
yang dimiliki untuk membangun Indonesia kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Pilihan
sebagai komitmen ke-Indonesian dan sebagai pada mata kuliah Pendidikan
wujud pengamalan agama Islam menurut Kewarganegaraan, karena secara imperatif
paham agama Muhammadiyah. mata kuliah ini merupakan muatan kurikulum
Komitmen kebangsaan Muhammadiyah wajib di setiap perguruan tinggi dan pada
tentang Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi pengembangan materinya hanya berbentuk
Wa Syahadah telah secara tegas disusun dan kajian secara umum belum membahas
dibahas dalam Muktamar Muhammadiyah ke- mengenai gagasan tentang Negara Pancasila
47 di Makasar 2015 yang lalu. Keputusan sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah.
Muktamar yang tertuang dalam Tanfidz Upaya penguatan kajian Negara
Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-47 Pancasila tersebut, belum banyak dilakukan
tersebut kini dibukukan menjadi Negara oleh para dosen Pendidikan Kewarganegaraan
Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah di lingkungan Perguruan Tinggi
yang diterbitkan Penerbit Suara Muhammadiyah. Sekalipun demikian, dalam
Muhammadiyah pada tahun 2015. bentuk buku ajar, sejak 2002, ikhtiar untuk itu
Pandangan Negara Pancasila sebagai telah dirintis oleh Lembaga Pengembangan
Darul Ahdi Wa Syahadah, berangkat dari tiga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian
latar belakang utama. Pertama, adanya Masyarakat (LP3M) Universitas
kelompok-kelompok atau beberapa elemen Muhammadiyah Yogyakarta yang
masyarakat, terutama masyarakat muslim menerbitkan buku Pendidikan
yang masih mempersoalkan relasi antara Kewarganegaraan yang di dalamnya juga
Islam dengan negara, dan mempersoalkan menambahkan nilai-nilai Muhammadiyah
negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila. dan ke-Islam-an, sehingga para pembaca dan
Kedua, adanya realitas bahwa sebagai bangsa mahasiswa dapat menginternalisasikan nilai-
ini secara ideologis belum merumuskan nilai kewarganegaraan dengan tetap
dengan sangat eksplisit dan membuat satu berlandaskan pada nilai-nilai Islam (UMY,
penjelasan akademik mengenai negara 2015). Buku yang telah mengalami dua kali
Pancasila itu. Ketiga, ada sebuah realitas revisi tersebut, digunakan oleh Universitas
dimana masyarakat Islam dianggap sebagai Muhammadiyah Surakarta, Universitas
ancaman terhadap negara Pancasila itu (Mu'ti,

208
Studi tentang negara …. Dikdik Baehaqi Arif dan Syifa Siti Aulia

Muhammadiyah Malang, dan Universitas Pendidikan Kewarganegaraan juga belum


Muhammadiyah Surabaya. dilakukan.
Selain buku yang disusun oleh LP3M Berdasarkan uraian di atas, ada
UMY tersebut, Universitas Muhammadiyah pertanyaan yang patut diajukan kepada para
Purwokerto, juga telah menerbitkan buku penyelenggara mata kuliah Pendidikan
Pendidikan Kewarganegaraan yang Kewarganegaraan di perguruan tinggi
bermuatan nilai-nilai Islam, yaitu Pendidikan Muhammadiyah/Aisyiyah, apakah konsep
Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa
Muhammadiyah (Taniredja, 2010). Buku itu Syahadah, sebagaimana dirumuskan
memuat nilai-nilai Islam, antara lain: PKn dan Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makasar
masyarakat madani; Pemerintahan yang 2015 lalu dipandang penting untuk
bersih dan demokratis; Transformasi nilai- diintegrasikan dalam materi pembelajaran
nilai demokrasi; Transformasi nilai-nilai Pendidikan Kewarganegaraan? dan
Islam dalam keluarga; Transformasi nilai- bagaimanakah model pengintegrasian konsep
nilai Islam dalam masyarakat; Islam, tersebut dalam materi pembelajaran
musyawarah, dan demokrasi; HAM Pendidikan Kewarganegaraan?
perspektif Islam; Sistem ekonomi Islam; dan Metode
Prinsip-prinsip kepemimpinan dalam Islam. Penelitian ini merupakan penelitian studi
Beberapa buku ajar di atas, dimaksudkan kasus, yang merupakan salah satu tradisi
agar mahasiswa dapat menginternalisasikan penelitian kualitatif. Merujuk pada pandangan
nilai-nilai kewarganegaraan dengan tetap Mulyana (2002) dan Faisal (1992), penelitian
berlandaskan pada nilai-nilai Islam. Untuk studi kasus ini akan menguraikan dan
memberikan pemahaman mahasiswa tentang menelaah secara komprehensif dan intensif
Negara Pancasila sebagaimana dipahami tentang Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi
Muhammadiyah, Khilmiyah (2016) menulis Wa Syahadah dalam pembelajaran
buku ajar Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan
Menuju Indonesia Berkemajuan. Pembahasan tinggi, terutama dilihat dari perspektif emik
buku ini disajikan secara utuh komprehensif (Lincoln & Guba, 1985), yakni pandangan
mencakup empat konsensus tersebut dan dari penyelenggara mata kuliah Pendidikan
ditambah tiga bab yang terkait hubungan Kewarganegaraan.
Muhammadiyah dengan negara Pancasila, Hasil dan Pembahasan
revitalisasi visi dan karakter bangsa, dan Universitas Ahmad Dahlan memiliki
Indonesia Berkemajuan. Dalam penelusuran kebijakan institusional dalam proses
peneliti, baru buku Khilmiyah itulah yang pengaturan mata kuliah Institusional termasuk
secara spesifik membahas tentang Negara Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Pancasila dengan sasaran yang terbatas hanya yakni melalui Badan Pengembangan
pada mahasiswa UMY. Pada perguruan tinggi Akademik (BPA) melalui Unit Pengelolaan
Muhammadiyah/Aisyiyah lainnya sosialisasi Mata Kuliah Institusional. Secara yuridis
tentang Negara Pancasila tersebut belum Universitas Ahmad Dahlan merupakan
banyak dilakukan, dan pengintegrasian perguruan tinggi Muhammadiyah yang
konsep tersebut dalam pembelajaran bergerak di bidang pendidikan dalam
pelaksanaan amal usaha Muhammadiyah.

209
Jurnal Civics Volume 14 Nomor 2, Oktober 2017

Dengan visi Universitas Ahmad Dahlan kurikulum Pendidikan Tinggi berdasarkan


“Menjadi perguruan tinggi yang diakui secara Undang-Undang No 12 Tahun 2012 tentang
internasional, dan dijiwai nilai-nilai Islam“. Pendidikan Tinggi bahwa kurikulum
Berdasarkan hasil studi dokumentasi dan perguruan tinggi di dalam program studi tidak
wawancara maka berkontribusi besar secara boleh dilepaskan dari pembentukan akhlak
sosiologis dan filosofis pengembangan mata mulia.
kuliah PKn di UAD dikembangkan dengan Berdasarkan hasil analisis wawancara
penguatan nilai-nilai Islam. dan studi dokumentasi didapatkan data
Bahkan dengan penguatan bunyi misi penelitian bahwa pelaksanaan mata kuliah
Universitas Ahmad Dahlan yakni pendidikan kewarganegaraan di UAD
“Mengimplementasikan nilai-nilai Islam pada memiliki kualifikasi dosen pengampu
semua aspek kegiatan Universitas”. Maka pendidikan kewarganegaraan dengan latar
pelaksanaan semua komponen pembelajaran belakang keilmuan sebagai berikut:
di Perguruan tinggi ini tidak boleh lepas dari 1. Dosen dengan ijazah magister (S2) Ilmu
nilai-nilai Islam, termasuk di dalamnya mata Sosial
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan sebagai 2. Dosen dengan ijazah magister (S2) Ilmu
mata kuliah institusional di Universitas Hukum
Ahmad Dahlan. 3. Dosen dengan ijazah magister (S2)
Secara yuridis pengembangan mata Pendidikan Kewarganegaraan
kuliah Institusional dengan nilai-nilai Islam di 4. Dosen dengan ijazah magister (S2)
Universitas Ahmad Dahlan tidak Filsafat
bertentangan dengan isi dari Undang-Undang Latar belakang dosen pengampu dengan
No 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi keilmuannya tersebut di atas dapat
yang berisi bahwa perguruan tinggi memiliki memberikan potensi terlaksananya mata
otonomi dalam penyusunan kurikulum kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dengan
perguruan tinggi. Terutama dalam Pasal 35 baik sesuai dengan Keputusan Dirjen Dikti
ayat 2 Kurikulum Pendidikan Tinggi No 43/Dikti/Kep/2006 Pasal 10 Ayat (2)
dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi ditentukan bahwa persyaratan dosen mata
dengan mengacu pada Standar Nasional kuliah pengembangan kepribadian untuk
Pendidikan Tinggi untuk setiap Program Pendidikan Kewarganegaraan, yaitu (1)
Studi yang mencakup pengembangan Dosen berijazah Magister (S2) Ketahanan
kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan Nasional. dan Magister (S2) Pendidikan Ilmu
keterampilan. Sosial, Ilmu-ilmu Sosial, Budaya, Filsafat.
Berdasarkan hasil wawancara yang Pengembangan mata kuliah pendidikan
dilakukan ke beberapa narasumber bahwa kewarganegaraan di Universitas Ahmad
terungkap kekhasan pengembangan Mata Dahlan yang dikembangkan dengan
Kuliah PKn di UAD dengan penguatan nilai- penguatan nilai-nilai Islam belum diatur
nilai Islam sangat diperlukan untuk secara khusus kompetensi yang dapat
mendukung terlaksananya visi dan Misi menguatkan proses pembelajaran pendidikan
UAD. Kekhasan nilai-nilai Islam dalam mata kewarganegaraan dengan penguatan nilai-
Kuliah Institusional di UAD tersebut bahkan nilai Islam.
dapat dijadikan sebagai penguat pelaksanaan

210
Studi tentang negara …. Dikdik Baehaqi Arif dan Syifa Siti Aulia

Dosen di Universitas Ahmad Dahlan Konsep Negara Pancasila dalam kajian


dengan kualifikasi pendidikan yang telah Islam terutama Muhammadiyah dalam bentuk
sesuai dengan aturan Dirjen Dikti memiliki Darul Ahdi Wa Syahadah dimaknai penting
kebebasan dalam pengembangan materi untuk dikembangkan di Perguruan Tinggi
perkuliahan dengan penguatan nilai-nilai Muhammadiyah termasuk Universitas
Islam sebagaimana yang diharapkan dari visi Ahmad Dahlan karena ciri khas Universitas
dan misi Universitas Ahmad Dahlan, Ahmad Dahlan sebagai perguruan tinggi yang
Hasil workshop penyusunan RPS dan merupakan bagian dari amal usaha
sarana pembelajaran mata kuliah institusional Muhammadiyah sudah sepatutnya
yang dilaksanakan tanggal 18 Juli 2017 oleh mengembangkan nilai-nilai Islam sesuai
BPA UAD didapatkan pengembangan materi dengan visi nya dalam setiap proses
pembelajaran untuk mata kuliah pendidikan pembelajaran termasuk pengembangan materi
kewarganegaraan dengan kajian nilai-nilai pembelajaran PKn.
Islam terdapat dalam tiga pokok materi, Pandangan Negara Pancasila sebagai
antara lain: Darul Ahdi Wa Syahadah, berangkat dari tiga
1. Pengembangan Pendidikan latar belakang utama. Pertama, adanya
Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi kelompok-kelompok atau beberapa elemen
masyarakat, terutama masyarakat muslim
Muhammadiyah
yang masih mempersoalkan relasi antara
2. Islam dan Nasionalisme Islam dengan negara, dan mempersoalkan
3. Islam dan Demokrasi negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
4. HAM dalam perspektif Islam Kedua, adanya realitas bahwa sebagai bangsa
ini secara ideologis belum merumuskan
Dalam RPS yang dikembangkan untuk
dengan sangat eksplisit dan membuat satu
mata kuliah PKn di perguruan Tinggi
penjelasan akademik mengenai negara
Muhammadiyah terdapat dua hal yang
Pancasila itu. Ketiga, ada sebuah realitas
menempatkan Pancasila sebagai bahan kajian
dimana masyarakat Islam dianggap sebagai
antara lain mengenai Nilai-nilai Pancasila
ancaman terhadap negara Pancasila itu (Mu'ti,
sebagai Orientasi PKn di Perguruan Tinggi
2015). Terkait dengan tiga realitas inilah
dan hakikat demokrasi Indonesia yang
kemudian Muhammadiyah perlu membuat
berdasarkan Demokrasi Pancasila. Namun
suatu pernyataan bahwa secara organisasi
hakikatnya berdasarkan beberapa hasil
Muhammadiyah menerima Pancasila sebagai
wawancara terhadap dosen pengampu mata
bentuk ideal, baik yang bersifat filosofi
kuliah pendidikan kewarganegaraan bahwa
maupun ideologis. Bahkan juga secara
Pancasila merupakan bagian yang tidak dapat
konstitusional dalam hal berbangsa dan
dilepaskan dari penguraian materi pendidikan
bernegara.
kewarganegaraan, setiap capaian
Darul Ahdi dimaknai sebagai negara
pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan
kesepakatan. Dalam hal ini, Muhammadiyah
yang diharapkan tercapai bagi mahasiswa
menegaskan bahwa adanya negara Pancasila
berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila
itu merupakan satu produk dari kesepakatan
terutama diuraikan dalam proses
atau satu kompromi dari para tokoh pendiri
pembelajaran.
bangsa. Sehingga adanya Indonesia ini

211
Jurnal Civics Volume 14 Nomor 2, Oktober 2017

merupakan satu hasil dari gentlemen bisa menggiringnya ke dalam negara


agreement dari para pendiri bangsa, terutama Indonesia yang berkemajuan. Islam
mereka yang secara langsung terlibat dalam merupakan faktor determinan yang
proses-proses penyusunan dasar negara dan menentukan karakter ke-Indonesia-an, karena
undang-undang dasar, baik dalam lembaga mayoritas bangsa Indonesia ini adalah umat
BPUPKI maupun lembaga PPKI. Dan Islam.
kesepakatan itulah yang melahirkan Indonesia Kedua, bahwa karakter umat Islam dan
seperti sekarang ini. aktivitas dari ormas-ormas Islam itu
Oleh karena itu, Muhammadiyah dan ditentukan oleh bagaimana mereka
warganya sebagai bagian dari masyarakat dan memahami ajaran Islam itu sendiri. Oleh
bangsa Indonesia memiliki komitmen untuk karena itu, maka langkah awal untuk
tetap menjaga agreement itu. Tetap patuh menjadikan Indonesia itu sebagai Darus
terhadap kesepakatan-kesepakatan yang Syahadah dimulai dari upaya membangun
dibuat oleh para pendiri bangsa dalam mindset berpikir yang berkemajuan. Mindset
hubungannya dengan bentuk negara kita yaitu itu akan sangat berpengaruh pada karakter
Negara Kesatuan Republik Indonesia. kepribadian yang berkemajuan, yang secara
Untuk menjaga komitmen dari kultural akan memiliki implikasi sosiologis
Muhammadiyah itu, maka Muhammadiyah yang luas terhadap terbentuknya komunitas di
harus terlibat di dalam proses-proses yang tengah masyarakat yang berkemajuan.
berkaitan dengan bagaimana membangun Ketiga, selain yang sifatnya kultural,
Indonesia ini, bagaimana memajukan bangsa Muhammadiyah juga ingin terlibat dalam
ini. Langkah tersebut bisa dalam bentuk peran proses-proses yang berkaitan dengan
serta yang bersifat partisipatif melalui penyusunan undang-undang atau pelaksanaan
kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh dari undang-undang dan peraturan-peraturan
Muhammadiyah, baik melalui amal-amal lain yang berhubungan dengan tata kelola
usaha yang dimiliki maupun dalam bentuk penyelenggaraan negara maupun yang
keterlibatan para kader maupun tokoh berhubungan dengan pembangunan moral
Muhammadiyah dalam pengambilan atau karakter bangsa.
keputusan kenegaraan maupun dalam hal-hal Model pengintegrasian konsep negara
yang bersifat sosial kemasyarakatan. Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah
Sedangkan konsep darus syahadah dalam materi pembelajaran Pendidikan
(negara persaksian) dipahami Mu’ti (2015) Kewarganegaraan di Universitas Ahmad
dalam tiga pandangan. Pertama, Dahlan menjadi hal yang penting dikarenakan
Muhammadiyah dengan karakteristiknya secara institusional UAD memiliki tanggung
yang ada berusaha untuk menjadikan dirinya jawab untuk mengembangkan proses
sebagai uswah atau sebagai model yang bisa pembelajaran dengan penguatan nilai-nilai
menjadi referensi bagi masyarakat. Dengan Islam.
penegasan Indonesia sebagai darus syahadah Sehingga dari hasil kajian studi
atau negara yang disaksikan, Muhammadiyah dokumentasi dan hasil wawancara
ingin menunjukkan bahwa dengan ajaran tergambarkan sebagai berikut:
Islam yang berkemajuan, Muhammadiyah

212
Studi tentang negara …. Dikdik Baehaqi Arif dan Syifa Siti Aulia

Tabel Integrasi Konsep Negara Pancasila sebagai Darul Ahda Wa Syahadah


Integrasi Konsep Negara Pancasila
Materi Pembelajaran
Sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah
1. Latar Belakang dan Tujuan Materi ini dapat dikembangkan dengan
Pembelajaran PKn di Perguruan Tinggi penguraian Konsep Negara Pancasila sebagai
2. Nilai-nilai Pancasila sebagai Orientasi Darul Ahdi, bahwa Pendidikan
PKn di Perguruan Tinggi Kewarganegaraan menjadi media untuk
3. Pembelajaran PKn di PTM memahami Konsep Negara Pancasila sebagai
sebuah agreement yang harus dipatuhi oleh
setiap lapisan masyarakat
1. Pengertian identitas nasional Pemahaman identitas nasional dalam materi
2. Sejarah kelahiran paham nasionalisme ini dapat dikembangkan dengan memaknai
Indonesia identitas nasional Indonesia salah satu
3. Identitas nasional sebagai karakter bentuknya adalah kesepakatan semua pihak
bangsa mengenai keberadaan Pancasila yang tinggal
4. Islam dan Nasionalisme dipatuhi oleh semua elemen masyarakat.
5. Globalisasi dan tantangan identitas
nasional

1. Hakikat konstitusi Dalam Darus Syahadah (negara persaksian)


2. Urgensi konstitusi bagi kehidupan elemen ketiga yakni warga negara dapat ikut
bernegara terlibat aktif untuk pelaksanaan konstitusi di
Negara Indonesia.

1. UUD 1945 sebagai Konstitusi Indonesia


2. Dinamika dan tantangan konstitusi di
Indonesia
3. Perilaku konstitusional warga negara

1. Hubungan negara dan warga negara Memahami peranan warga negara selain
2. Peranan warga negara secara konstitusional dapat diuraikan konsep
negara Indonesia sebagai Darus Syahadah
dengan bentuk karakter warga negara yang
berkemajuan yang berkontribusi aktif untuk
kehidupan masyarakat.

1. Hak dan kewajiban warga negara Memahami hak dan kewajiban warga negara
2. Dinamika dan tantangan pelaksanaan selain secara konstitusional dapat diuraikan
hak dan kewajiban warga negara konsep negara Indonesia sebagai Darus
Syahadah dengan bentuk karakter warga
negara yang berkemajuan yang berkontribusi
aktif untuk kehidupan masyarakat.

213
Jurnal Civics Volume 14 Nomor 2, Oktober 2017

Integrasi Konsep Negara Pancasila


Materi Pembelajaran
Sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah
1. Makna dan prinsip demokrasi Prinsip demokrasi yang berlandaskan
2. Hakikat demokrasi Indonesia (demokrasi Pancasila dapat dikembangkan dengan
Pancasila) penguraian materi untuk memahami
3. Islam dan demokrasi Pancasila sebagai sebuah kesepakatan untuk
4. Dinamika dan tantangan Demokrasi di membentuk Darul Ahdi. Sehingga
Indonesia pelaksanaan demokrasi di Indonesia tidak
terlepas dari nilai-nilai kesepakatan yang
terdapat dalam Pancasila.

1. Negara Hukum Memahami konsep Indonesia sebagai Negara


2. Hubungan negara Hukum dan HAM hukum maka sebagai warga negara yang aktif
3. Prinsip negara hukum dalam kehidupan dalam pelaksaan Pancasila haruslah
warga negara menghormati dan menjunjung tinggi hukum
sebagai bentuk Darus Syahadah.

1. HAM dalam konstitusi Indonesia Memahami hak dan kewajiban warga negara
2. HAM perspektif Islam selain secara konstitusional dapat diuraikan
3. Isu-isu aktual HAM dan Penegakan HAM konsep negara Indonesia sebagai Darus
di Indonesia Syahadah dengan bentuk karakter warga
negara yang berkemajuan yang berkontribusi
aktif untuk kehidupan masyarakat.

1. Wilayah sebagai ruang hidup bangsa Pengembangan materi wawasan Nusantara


2. Wawasan Nusantara sebagai pandangan dan geopolitik dapat dikembangkan dengan
geopolitik Indonesia memahami kondisi geografis Indonesia
3. Implementasi wawasan Nusantara sebagai hasil sebuah kesepakatan Darul Ahdi
yang harus dilindungi.

1. Esensi dan urgensi ketahanan nasional Pengembangan materi ketahanan nasional


2. Model Ketahanan Nasional Indonesia dapat dikembangkan dengan memahami
3. Bela negara sebagai dengan pendekatan kondisi geografis Indonesia sebagai hasil
astagatra sebuah kesepakatan Darul Ahdi yang harus
4. upaya mewujudkan ketahanan nasional dilindungi.
5. Dinamika dan tantangan ketahanan
nasional Indonesia

1. Keanekaragaman masyarakat Indonesia Pengembangan materi Integrasi nasional


2. Dinamika dan tantangan keanekaragaman dapat dibentuk dengan memadukan materi
masyarakat Indonesia mengenai integrasi dapat terwujud apabila
3. Strategi integrasi nasional semua elemen warga negara memahami
4. Isu-isu aktual integrasi nasional negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa
Syahadah.
Sumber: Data diolah penulis, 2017)

214
Studi tentang negara …. Dikdik Baehaqi Arif dan Syifa Siti Aulia

Metode pembelajaran yang dilaksanakan kekuatan civil society Islam, melalui


di Universitas Ahmad Dahlan dalam pendidikan melahirkan orang-orang yang
dokumentasi Rencana Pembelajaran Semester memiliki komitmen: 1) mengembangkan ilmu
antara lain, sebagai berikut: pengetahuan dan teknologi yang
1. Curah pendapat berperspektif integrasi. Melalui cara ini
2. Model pembelajaran Critical Incident Muhammadiyah akan memiliki ilmuwan,
(pengalaman penting) saintis, intelektual yang distinct; 2)
3. Kajian literatur memperkokoh kekuatan rasional dan kritis.
4. Problem solving Current Issues Ini sangat penting antara lain untuk
5. Cooperative Learning mengkritisi berbagai penyimpangan yang
6. Studi kasus muncul di tengah-tengah masyarakat dan di
Metode-metode pembelajaran tersebut kalangan penyelenggara negara yang makin
menjadi metode pembelajaran yang efektif nampak koruptif. Kebijakan pemerintah
untuk mengasah berfikir mahasiswa aktif dan terkait dengan pendidikan yang tidak
kreatif dalam pemahaman negara Pancasila transparan, tidak rasional, diskriminatif dan
dalam konsep Darul Ahdi Wa Syahadah tidak memikirkan kepentingan umum
dalam mata kuliah Pendidikan haruslah dihentikan; dan 3) memperkokoh
Kewarganegaraan di Universitas Ahmad komitmen ideologis Ke-Islam-an dan Ke-
Dahlan. Indonesia-an (Hakim, 2016).
Media pembelajaran yang berbentuk Untuk melahirkan lulusan di atas,
audio-visual menjadi media yang menarik Persyarikatan Muhammadiyah telah
untuk disajikan kepada mahasiswa terutama menetapkan Pedoman Penyelenggaraan
untuk menampilkan materi-materi Perguruan Tinggi Muhammadiyah (Pimpinan
pembelajaran PKn yang dihubungkan dengan Pusat Muhammadiyah, 2012) agar
konsep Negara Pancasila dalam konsep Darul terselenggaranya catur dharma pendidikan
Ahdi Wa Syahadah tinggi Muhammadiyah dalam bidang
Sumber pembelajaran terutama buku- Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian
buku berkaitan tentang bagaimana Masyarakat, serta Al Islam dan
Muhammadiyah memandang Negara Kemuhammadiyahan. Kesemuanya itu
Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah dimaksudkan dalam rangka mencapai tujuan
menjadi bahan yang banyak digunakan oleh pendidikan tinggi Muhammadiyah, yaitu:
dosen-dosen pengampu mata kuliah 1. Berkembangnya potensi manusia yang
Pendidikan Kewarganegaraan di Universitas beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT,
Ahmad Dahlan selain buku-buku yang berakhlak mulia, cerdas, berilmu, cakap,
dianjurkan Oleh Dirjen Dikti. kreatif, dan mandiri sehingga terwujud
Evaluasi pembelajaran yang melatih masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
mahasiswa berpikir kritis dan analitis menjadi 2. Terwujudnya kemampuan penciptaan,
evaluasi yang tepat dalam pengintegrasian pengembangan, dan penyebarluasan ilmu
materi PKn di UAD dengan Konsep negara pengetahuan, teknologi, dan seni yang
Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah. memberikan kemaslahatan, bagi
Pada akhirnya, Muhammadiyah sebagai masyarakat, bangsa, negara, dan umat
kekuatan amar ma’ruf nahi munkar, sebagai manusia.

215
Jurnal Civics Volume 14 Nomor 2, Oktober 2017

3. Terbinanya Keislaman dan penulis haturkan pada para responden yang


Kemuhammadiyahan yang mencerdaskan berpartisipasi dalam penelitian ini.
dan mencerahkan bagi seluruh sivitas Daftar Pustaka
akademika dan kehidupan yang lebih luas. Baidhawy, Z. (2015). Negara Pancasila
(Pimpinan Pusat Muhammadiyah, 2012) sebagai negara syariah. MA’ARIF,
Ketiga tujuan utama pendidikan tinggi 10(1), 41-57.
Muhammadiyah tersebut sesungguhnya Ditjen Dikti. (2006). Keputusan Dirjem Dikti
meneguhkan peran Muhammadiyah dalam No 43/Dikti/2006 tentang Rambu-
Rambu Pelaksanaan Mata Kuliah
upaya pencerdasan kehidupan bangsa,
Pengembangan Kepribadian di
melalui koridor ke-Islam-an dan ke- Perguruan Tinggi. Jakarta: Ditjen
Indonesia-an. Dikti.
Simpulan Hakim, S.A. (2016, Maret 11). Kolom: arah
Urgensi konsep Negara Pancasila sebagai baru perguruan tinggi
Darul Ahdi Wa Syahadah untuk penguatan Muhammadiyah. Retrieved April 4,
materi pembelajaran Pendidikan 2016, From Suara Muhammadiyah:
Meneguhkan dan Mencerahkan:
Kewarganegaraan di Universitas Ahmad
http://suara muhammadiyah.com/.
Dahlan mejadi yang penting dalam
Khilmiyah, A. (2016). Pendidikan
pengembangan pembelajaran pendidikan
Kewarganegaraan menuju Indonesia
kewarganegaraan dilandaskan pada UAD berkemajuan. Yogyakarta: Samudra
sebagai Universitas di bawah kendali amal Biru.
usaha Muhammadiyah yang memiliki visi dan Lincoln, Y. S., & Guba, E. G. (1985).
misi menguatkan nilai-nilai Islam. Penguatan Naturalistic inquiry. Beverly Hills:
materi pembelajaran PKn di UAD dengan Sage.
konsep Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Mu’ti, A. (2015, Desember 28). Editorial:
Wa Syahadah dapat ditambahkan untuk Dialog. Retrieved 1 23, 2017, From
melengkapi materi-materi PKn sebagai mata Suara Muhammadiyah:
kuliah wajib umum yang diamanatkan oleh http://www.suaramuhammadiyah.id/2
015/12/28/masih-perlu-road-map-
Undang-Undang. mengisi-negara-pancasila/.
Model pengintegrasian konsep Negara
Nashir, H. (2013). Islam syariat. Bandung:
Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah Mizan.
dalam materi pembelajaran Pendidikan
Nashir, H. (2016). Kuliah
Kewarganegaraan di Universitas Ahmad
kemuhammadiyahan. Yogyakarta:
Dahlan dapat dilakukan dengan LPSI UAD bekerja sama dengan
pengembangan setiap materi ajar Pendidikan Penerbit Suara Muhammadiyah.
Kewarganegaraan. Taniredja, T. (2010). Pendidikan
Ucapan Terima Kasih Kewarganegaraan di perguruan
Terima kasih penulis sampaikan kepada tinggi Muhammadiyah. Bandung:
Lembaga Penelitian Universitas Ahmad Alfabeta.
Dahlan yang telah memfasilitasi penelitian ini Pimpinan Pusat Muhammadiyah. (2012).
dan mempercayai penulis untuk melakukan Pedoman Pimpinan Pusat
Muhammadiyah
penelitian fundamental. Terima kasih juga
No.02/PED/I.0/B/2012 Tahun 2012
tentang perguruan tinggi

216
Studi tentang negara …. Dikdik Baehaqi Arif dan Syifa Siti Aulia

Muhammadiyah. Yogyakarta:
Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
UMY. (2015, Oktober 10). LP3M UMY
terbitkan buku PKN berlandaskan
nilai-nilai Islam. Retrieved April 5,
2016, from
http://www.umy.ac.id/terbitkan-
buku-pkn-berlandaskan-nilai-nilai-
islam.html.

217

Anda mungkin juga menyukai