Kromatografi Gas I
Kromatografi Gas I
Disusun Oleh :
Kelompok II Kelas 2 KB
Dosen Pembimbing:
Ir. Erwana Dewi, M.Eng
I. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan teori kromatografi gas
2. Mengoperasikan alat kromatografi gas dengan baik dan benar
3. Menganalisis suatu senyawa secara kualitatif dengan menggunakan kromatografi
gasi
Waktu yang digunakan oleh senyawa tertentu untuk bergerak melalui kolom menuju
ke detektor disebut sebagi waktu retensi. Waktu ini diukur berdasarkan waktu dari saat
sampel diinjeksikan pada titik dimana tampilan menunujukkan tinggi puncak maksimum
untuk senyawa itu. Setiap senyawa memiliki waktu retensi yang berbeda. Untuk senyawa
tertentu, waktu retensi sangat bervariasi dan bergantung pada:
Titik didih senyawa. Senyawa yang mendidih pada temperatur yang lebih tinggi
daripada temperatur kolom, akan menghabiskan hampir seluruh waktunya untuk
berkondensasi sebagai cairan pada awal kolom. Dengan demikian, titik didih yang
tinggi akan memiliki waktu retensi yang lama.
Kelarutan dalam fase cair. Senyawa yang lebih mudah larut dalam fase cair, akan
mempunyai waktu lebih singkat untuk dibawa oleh gas pembawa.. Kelarutan yang
tinggi dalam fase cair berarti memiiki waktu retensi yang lama.
Temperatur kolom. Temperatur tinggi menyebakan pergerakan molekul-molekul
dalam fase gas; baik karena molekul-molekul lebih mudah menguap, atau karena
energi atraksi yang tinggi cairan dan oleh karena itu tidak lama tertambatkan.
Temperatur kolom yang tinggi mempersingkat waktu retensi untuk segala
sesuatunya di dalam kolom.
IV. Prosedur Kerja
Persiapan
1. Buat larutan yang mengandung etanol dengan komposisi tidak diketahui
(digunakan untuk cuplikan)
Cara Menyalakan Detektor FID
1. Tekan tombol ON pada bagian samping alat Kromatografi Gas
2. Tunggu beberapa saat sehingga tampil kata – kata PASSED SELP TEST
VII. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Gas Kromatografi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk memisahkan
komponen yang mudah menguap seperti Alkohol (Etanol, Propanol dan lain-lain).
2. Fase diam dalam GC berupa cairan yang bersifat non – volatile sedangkan fase
geraknya berupa gas yang bersifat inert.
3. Temperatur kolom mempengaruhi waktu retensi senyawa, semakin tinggi
temperatur kolom maka semakin singkat waktu retensi yang diperoleh, begitupun
sebaliknya semakin rendah temperatur kolom maka semakin lama waktu retensi
yang diperoleh.
4. Waktu Retensi dan luas daerah suatu sample sangat dipengaruhi oleh temperatur
oven dan volume dari sample yang disuntikkan.
5. Pengaruh kecepatan aliran gas pembawa, semakin besar kecepatan flow gas maka
waktu yang dibutuhkan untuk mencapai puncak akan semakin kecil.
VIII. Daftar Pustaka
Jobsheet. 2012. Penuntun Praktikum Kimia Analitik Instrumen. Politeknik Negeri
Sriwijaya: Palembang.
http://indonesiakimia.blogspot.com/2011/05/gas-chromatography-gc.html
http://www.chem-is-try.org/materi kimia/instrumen analisis/kromatografi gas cair/
http://www.wikipedia.org/
IX. GAMBAR ALAT