Perencanaan Gantry Crane Beban 20 Ton PDF
Perencanaan Gantry Crane Beban 20 Ton PDF
DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD QAIS (NIM: 5315160882)
PENYELESAIAN;
BAGIAN I (TEORI DASAR GANTRY CRANE)
a. Definisi Gantry Crane
Gantry crane adalah jenis crane portal tinggi berkaki tegak yang mengangkat
benda dengan hoist yang dipasang di sebuah troli hoist dan dapat bergerak
secara horizontal pada rel atau sepasang rel dipasang di bawah balok atau lantai
kerja. Sebuah Gantry crane memiliki ujung balok pendukung bertumpu pada
kaki tegak beroda berjalan pada rel diatas pondasi, biasanya pada dinding sisi
paralel dari pabrik atau bangunan industri yang sama besar, sehingga bahwa
seluruh crane dapat dipindahkan di sepanjang bangunan sementara hoist dapat
dipindahkan ke sana kemari ke seluruh lebar bangunan. Sebuah Gantry crane
dapat pula ditempatkan di luar bangunan. Produktivitas merupakan faktor
mendasar yang mempengaruhi performansi kemampuan bersaing dalam
industri konstruksi (Ervianto, 2008).
Dimana :
Sw = Tarikan maksimum pada tali baja dari sistem puli ( Kg )
Q = Total berat muatan yang diangkat ( Kg )
n = Jumlah muatan puli ( tali penggantung ) yang menyangga muatan
η = Effisiensi puli ( Lit. 1 Tabel Efisiensi Puli Hal 41)
η1 = Effisiensi yang disebabkan kerugian tali akibat kekakuannya
ketika menggulung pada drum, diasumsikan = 0,98 ( Lit.1 Hal 41 )
Maka,
𝟐𝟒𝟎𝟎𝟎 𝒌𝒈
Sw = 𝟓 𝒙 𝟎.𝟗𝟓 𝒙 𝟎.𝟗𝟖
Sw = 5155,75 kg
Maka,
4 𝑥 1,38
=√ = 0,124 𝑐𝑚 = 1, 24 𝑚𝑚
3,14 𝑥 114
Maka, tarikan tali baja yang diizinkan adalah (Lit. 1 Hal 40)
𝟒𝟑𝟒𝟖𝟒 𝒌𝒈
𝑺𝒊 = = 𝟕𝟐𝟒𝟕, 𝟑𝟑 𝒌𝒈
𝟔
• Pemeriksaan kait
- Tegangan (kekuatan tarik pada ulir)
Pada perencanaan ini baut yang dipilih adalah jenis ulir metris ( M68 ), maka
berdasarkan tabel ukuran standar ulir kasar metris diperoleh (Lit.2.Hal 290)
Diameter luar ( d0 ) = 68 mm
Diameter dalam ( d1 ) = 61,505 mm
Diameter efektif ( d2 ) = 64,103 mm
Tinggi ulir ( H ) = 3,248 mm
Kisar ( p ) =6 mm
Untuk mengukur tegangan tarik pada ulir menggunakan rumus :
= 24000 / (3,14/4 x 61,5052) = 8,082 Kg/mm2
Tegangan tarik yang diizinkan lebih besar dari tegangan tarik yang
terjadi (12,5 Kg/mm2 > 8,082 Kg/mm2), dengan demikian ulir aman
untuk digunakan.
- Panjang Minimum Ulir Kait
Panjang minimum ulir dihitung dengan menggunakan rumus: (Lit.1.Hal
86)
Dari perhitungan diatas maka tegangan geser yang diijinkan masih lebih
besar dari tegangan lentur yang terjadi pada dudukan kait ( 10 Kg/mm2
> = 9,94 Kg/mm2 ), maka dudukan kait aman untuk digunakan.
e. Perencanaan Puli
Dengan diameter tali baja ditentukan sebesar 24,0 mm, maka ukuran- ukuran
puli dapat diketahui sebagai berikut: (Tabel Lit. 1 Hal 71)
a = 65 mm h = 37 mm r2 = 5 mm
b = 50 mm l = 18 mm r3 = 20 mm
c = 10 mm r = 14.5 mm r4 = 10 mm
e = 1,5 mm r1 = 5 mm
D > 30 x 1 x 24
D = 720 mm
Kemudian dari tabel (Lit.1 Hal 74) dengan diameter tali baja 24,0 diketahui
besarnya kisar pitch(s)= 27 mm dan perbandingan sistem tali adalah 4 dan
tinggi angkat maksimum sebesar 12.000 mm sehingga dapat diperoleh
Panjang drum keseluruhan: (Lit. 1 Hal 75)
Maka dalam perancangan ini bahan drum yang dipilih adalah baja rol
standar JIS G 4051 dengan lambang SS 50 yang
memiliki tegangan patah bahan (Lit. 2 Hal 339)
Dengan Tegangan ijin pada faktor keamanan = 6 (Lit. 1 Hal 42) maka :
= 75/ 6 = 12,5 Kg / mm2
Dari data motor yang diproduksi, maka motor listrik yang ada dengan daya
sebesar 37 Hp dengan putaran ( n ) = 960 rpm.
12 = 3,14 x 0,720 x n
n = 12 / (3,14 x 0,720)
n = 5,3 rpm maka putaran drum sebesar 5,3 rpm
- Perhitungan Poros Transmisi
Bahan untuk poros yang direncanakan adalah baja karbon ( JIS G 4051
) dengan kode S 50 C. Kekuatan tarik kemudian
faktor keamanan akibat puntiran, untuk bahan SC adalah sf1= 6,0 dan
faktor keamanan akibat alur rusak atau alur poros bertangga sf2 = 1,3 s.d
3,0 maka tegangan geser yang diizinkan: (Lit. 8 Hal 8)
= 75 / (6 x 1,5) = 8,33 Kg / mm2
Dimana W menggunakan
rumus
Besar koefisien untuk bantalan rel sebesar 2,5 s.d 5,2 maka diambil 4,5 (Lit.
1 Hal 239) dan koefisien gerak atau faktor fraksi dimana dari data teknis D
= 450 mm dan d = 80 mm maka w = 20 kg/ton (Lit. 1 Hal 238) diasumsikan
bahwa bobot troli Go = 2442,3 kg dan bobot grider keseluruhan G =
47557,7 kg
Maka W = 4,5 (19 + 50 ) 20 = 6210 kg
Sehingga N = (24000 x 0,0167) / (75 x 0,9) = 5,937 HP
(12,5 Kg/mm2 > 8,082 Kg/mm2), dengan demikian ulir aman untuk
digunakan.
- Panjang Minimum Ulir Kait = 73 mm
- Tegangan geser yang diijinkan lebih besar dari tegangan geser yang
terjadi ( 8,57143 Kg/mm2 > 2,3013 Kg/mm2 ), maka mur aman untuk
digunakan.
- Dari perhitungan diatas maka tegangan geser yang diijinkan masih lebih
besar dari tegangan lentur yang terjadi pada dudukan kait ( 10 Kg/mm2 >
dari tegangan maksimum yang terjadi ( 12,5 Kg/mm2 > 12,3 Kg/mm2 ).
Untuk menjamin keamanan pada saat drum beroperasi, drum mengalami
tegangan lentur / lengkung di sepanjang drum.
7. Perencanaan Daya Motor Drum
- Daya motor penggerak; N = 37,647 HP
8. Perencanaan Transmisi Penggerak Drum
- Putaran Poros Dalam = 5,3 rpm
- Poros Transmisi = 8,33 kg/mm2
- Diameter poros worn = 31 mm
- Diameter poros worn wheel = 166 mm
9. Pemilihan Roda Rem
Kecepatan angkat drum yaitu 6 m / menit, maka pada kondisi normal roda rem
yang digunakan.
- Diameter roda rem = 320 mm
- Lebar roda = 100 mm
Maka ukuran roda rem yang dipilih cukup memadai.
10. Perencanaan Motor Penggerak Crane
- Daya Motor Penggerak Crane = 5,937 HP
11. Perencanaan Roda Troli
Dari perhitungan tersebut Tegangan yang diijinkan ternyata masih lebih
besar dari tegangan maksimum yang terjadi (10 Kg/mm2 > 2,84 Kg/mm2)
maka roda troli maka aman digunakan.
12. Motor Penggerak Troli
- Daya Motor Penggerak Troli = 7,333 HP
13. Perencanaan Grider
Dari perhitungan diatas terlihat bahwa defleksi yang diijinkan lebih besar dari
defleksi total yang terjadi ( 2 cm > 1,84 cm ) Dengan demikian Grider dalam
kondisi aman.
DAFTAR PUSTAKA