Faizatul Ummah
ABSTRAK
Tidak keluarnya ASI pada hari-hari pertama setelah melahirkan menjadi salah satu penyebab tidak
terwujudnya pemberian ASI ekskusif. Terlambatnya pengeluaran ASI dapat disebabkan oleh
terhambatnya sekresi oksitosin yang sangat berperan dalam kelancaran pengeluaran ASI. Pijat
Oksitocin merupakan salah satu cara yang efektif untuk merangsang sekresi oksitosin. Penelitian
ini bertujuan mengetahui pengaruh pijat oksitocin terhadap pengeluaran ASI pada ibu bersalin.
Metode penelitian menggunakan rancangan Randomised Control Trial . Populasi sebanyak 28 ibu
pasca salin normal. Sampel diambil secara exhaustive sampling berjumlah 28 ibu pasca salin
normal yang dibagi menjadi 2 kelompok secara randomisasi yaitu 14 orang kelompok intervensi
yang diberikan pijat oksitosin dan 14 orang kelompok control yang tidak diberikan pijat oksitosin.
Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan data dianalisa dengan uji independent
sample test (tingkat kemaknaan 0.05)
Hasil penelitian menunjukkan pengeluaran ASI pada kelompok intervensi pijat oksitocin lebih
cepat ((Mean= 6.2143) daripada kelompok kontrol (Mean = 8.9286). Hasil uji independent sample
test didapatkan ρ value = 0,000 (ρ<0,005), artinya ada pengaruh pijat oksitocin terhadap
pengeluaran ASI pada ibu pasca salin normal di Dusun Sono Desa Ketanen Kecamatan Panceng-
Gresik, sehingga dapat disimpulkan bahwa pijat oksitosin dapat mempercepat pengeluaran ASI.
Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar setiap ibu bersalin disamping dilakukan inisiasi
menyusi dini juga diberikan pijat oksitocin minimal pada 2 jam pasca salin untuk mempercepat
pengeluaran ASI agar pemberian susu formula dapat dihindari dan pemberian ASI eksklusif dapat
terwujud.
Berdasarkan tabel 1 di atas dapat memberikan rasa nyaman dan rileks pada ibu
diketahui bahwa rata-rata pengeluaran ASI setelah mengalami proses persalinan
pada ibu pasca salin normal yang diberikan sehingga sekresi hormone prolaktin dan
pijat oksitosin lebih cepat (6.21 jam setelah oksitosin tidak terhambat (Biancuzzo, 2003;
bayi lahir) dibandingkan ibu pasca salin Roesli, 2008).. Hormon oksitosin ini yang
normal yang tidak diberikan pijat oksitosin akan merangsang mioepitel payudara untuk
(8.93 jam setelah bayi lahir). Hasil uji berkontraksi sehingga ASI Akan di keluarkan
statistic Independent sample T Test dengan lancer pula.
didapatkan nilai ρ = 0,000 (ρ < 0,05) , yang Pace. B (2001) juga menyatakan
berarti pijat oksitosin berpengaruh secara bahwa pijat secara signifikan dapat
signifikan terhadap pengeluaran ASI. mempengaruhi system saraf perifer,
Sebenarnya, laktasi melibatkan proses meningkatkan rangsangan dan konduksi
produksi dan pengeluaran ASI. Produksi ASI impuls saraf, melemahkan dan menghentikan
sudah dimulai sejak kehamilan, dan rasa sakit serta meningkatkan aliran darah ke
pengeluaran ASI masih dihambat selama jaringan dan organ. Disamping itu membuat
masa kehamilan. Segera setelah bayi dan otot menjadi fleksibel dan memberikan efek
placenta lahir, estrogen dan progesterone terapi dan santai sehingga merasa nyaman
turun drastis sehingga kerja prolaktin dan dan rileks.
okstosin akan maksimal sehingga Pada ibu yang baru saja melewati proses
pengeluaran dan pengeluaran ASI akan persalinannya sering merasa kelelahan dan
lancar. Tidak keluarnya ASI tidak semata stress akibat rasa sakit yang dialami saat
karena produksi ASI tidak ada atau tidak menjalani persalinannya, serta ketegangan
mencukupi, tetapi sering kali produksi ASI otot. Untuk itu dukungan dari berbagai pihak
cukup namun pengeluarannya yang dihambat baik suami, keluarga ataupun tenaga
akibat hambatan sekresi oksitosin. kesehatan sangat diperlukan karena kondisi
Hormon oksitosin disebut juga dengan psikologi ibu yang tidak stabil dapat
hormone cinta kasih, sehingga bila kondisi menurunkan stimulus hormon oksitosin.
ibu senang, tenang, dan nyaman, produksi Dampak yang terjadi adalah pemngeluaran
oksitosin akan meningkat (Roesli; 2008). ASI menjadi terlambat. Selain dukungan
Sebaliknya sekresi okstosin akan menurun emosional, dukungan fisik dengan pemberian
pada saat ibu berada dalam keadaan khawatir, pijat dan juga pemenuhan nutrisi serta
takut, atau bahkan cemas (Johson, Ruth; istirahat yang cukup akan membuat tubuh ibu
2004). Pijat oksitosin, yaitu pemijatan menjadi rileks dan nyaman.
sepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai Hasil penelitian ini relevan dengan
tulang costae kelima atau keenam akan hasil penelitian yang dilakukan oleh Eko
DAFTAR PUSTAKA