Anda di halaman 1dari 12

UTAMA | ACEH LEUSER ANTARA

‘Perang
Bintang’ dari
Bintang
Awalnya adalah hubungan kekeluargaan dari Bintang.
Belakangan, seorang ‘bintang’ membangkang sebelum
perjuangan berhasil digapai.
oleh Maimun Saleh
FOTO: YO FAUZAN —ACEHKINI

8
ACEHKINI Juni 2008 9
UTAMA | ACEH LEUSER ANTARA

“Mereka saudara kami, baik tampak jelas di dinding kayu rumah-


atau buruk tetap kami ikut.” Hasan Aman rumah warga, rata-rata mulai merapuh
Usmada mengucapkan kalimat itu tanpa disantap rayap. “Lihat meranti penyangga
ragu. Di usia yang sudah 68 tahun, dia atap rumah saya, itu sudah sejak zaman DI
tetap mengikuti perkembangan politik di (Darul Islam),” ujar Hasan.
kampungnya. Walau miskin, Bintang kesohor.
Mereka yang dimaksud Hasan adalah Pemerintah setempat mempromosikan
trio bersaudara: Rahmat Salam, Tagore kecamatan ini jadi lokasi tujuan wisata
Abubakar Bintang dan Iwan Gayo. Tiga di timur danau Laut Tawar. Andalannya
orang ini belakangan dikenal sebagai panorama elok; diapit persawahan,
penggerek bendera ‘calon provinsi’ Aceh dikelilingi perbukitan dan berhadapan
Louser Antara (ALA). langsung dengan Laut Tawar.
Mereka memang berasal dari kampung Sayangnya tak disertai infrastruktur
yang sama dengan Hasan: Kuwala Satu, memadai. Walhasil, wisatawan langka,
Kecamatan Bintang, Aceh Tengah. Hasan warga tak mereguk laba. Di danau indah
mengenang Tagore dan Iwan sebagai putra itu, warga menggantung hidup dari
Abubakar Bintang, tokoh Partai Nasional keramba dan menjala ikan depik.
Indonesia di Aceh Tengah, tahun 50-an. Kendati kemiskinan melilit, Bintang
Sedangkan, Rahmat Salam adalah ipar lumayan memproduksi politikus lokal. Janji
mereka. kesejahteraan saat pemilihan umum, selalu
Hasan ingat betul, suatu hari Tagore laris di sini. Di Aceh Tengah, kecamatan ini
pulang kampung. Hasan girang bukan tergolong penyetor anggota legislatif cukup
kepalang. Dia sudah geregetan merasakan signifikan meski penduduknya berbilang
lambatnya pertumbuhan ekonomi di 8.000-an orang.
kampungnya. Hari itu, dia bermaksud Kekerabatan yang masih kental juga
curhat, mempertanyakan pembangunan modal bagi politisi setempat. Walau
Bintang. Tetapi, alih-alih mendapat mengaku tak punya harapan terhadap
dukungan, Tagore malah memintanya wakil-wakil yang telah dipilihnya, warga
berhenti berpolitik. “Gak usah kakek main tidak menyesal dan tetap memilih siapapun
politik, urus aja kebun kopi yang serius,” yang mencalonkan diri menjadi anggota
ujar Tagore. parlemen atau eksekutif dari daerah
Meski banyak melahirkan ‘bintang’ mereka.
dalam kancah perpolitikan, Bintang hanya Iwan Gayo, mantan juru bicara pusat
satu potret daerah terpuruk. Nyaris tak Komite Persiapan Pembentukan Provinsi
terlihat bangunan beton. Kemiskinan Aceh Louser Antara (KP3ALA), menduga
ramainya politikus di Bintang tak lepas dari
keberadaan Kerajaan Lingga. Di sanalah
Hasan, lelaki tua di keturunan bangsawan Lingga hidup turun- riwayat Bintang. Juni 1956, saat
Kuwala Satu, dihadapkan temurun. pemberontakan Darul Islam meletus,
pada pilihan sulit: Periode 1999 hingga 2004 setidaknya Desa Kuwala Satu dan Kuwala Dua hanya
sembilan kursi di legislatif Aceh Tengah kumpulan arang. Hingga menjelang senja,
saudara mana harus ditempati politikus asal Bintang. Dan kini, bunga api dan asap masih mengepul.
didukung? Sebab, ‘perang ada tiga politisi yang menjadi wakil rakyat Selanjutnya, warga terpaksa tinggal di
bintang’ dari Bintang baru setempat. Sayangnya, “Mereka tak peduli gubuk-gubuk reot dalam kebun kopi.
saja dimulai. kampungnya!” keluh Hasan. Kisah bermula dari datangnya seorang
Politik pula yang nyaris merenggut laki-laki ke Bintang. Dari Takengon,

Perjuangan Panjang Membelah Aceh


> 1945-1950an > 1971 - 1976 > 1987 - 1998 > 1999 > 2000 > 2001
Ide pembentukan provinsi sendiri 1971. Sejumlah tokoh wilayah 1987. Sejumlah tokoh gagas Pertemuan akbar yang 12 Juli. Mei. Satu pertemuan
di wilayah pedalaman Aceh telah pedalaman Aceh membentuk wacana pembentukan Provinsi dihadiri para tokoh Komite Persiapan rahasia digelar di
muncul di awal-awal kemerdekaan Sekretariat Bersama Golongan GALAKSI (Gayo, Alas, Singkil). dari lima kabupaten Pembentukan Brastagi, Sumtera
Indonesia. Saat DI/TII, Prof Karya, yang salah satu misinya Mereka bergerak diam-diam untuk digelar di Jakarta Provinsi Aceh Leuser Utara, yang dihadiri para
Baihaqi AK sempat berbicara mewacanakan pembentukan menggalang dukungan. untuk menyatukan Antara (KP3ALA) tokoh lima kabupaten
dengan Tgk Daud Beureueh provinsi baru terpisah dari Daerah persepsi bagi dibentuk, yang untuk mengatur strategi
tentang rencana pembentukan Istimewa Aceh. 1989. Para tokoh itu perjuangan ALA. dicanangkan oleh pembentukan ALA. Usul
lima provinsi di Aceh. Tapi, ide menggagas wacana pembentukan sejumlah tokoh. inisiatif dewan pertama
itu tidak terwujud karena Jakarta 1976. Hasan Tiro Provinsi GATS (Gayo, Alas, Akhir 1999. kali digulirkan DPR RI. Usul
memberikan Daerah Istimewa mendeklarasikan Aceh Merdeka. Tamiang, Singkil) Wacana pembentukan ini diprakarsai Prof Baihaqi
Aceh setelah lebur dari Sumatera Wacana pembentukan provinsi ALA pertama kali AK (anggota dewan dari
Utara. terpisah dari Aceh sempat 1998. Nama Provinsi Aceh masuk ke DPR RI yang PPP). Tetapi berakhir di
tenggelam hingga tahun 1986. Louser Antara (ALA) diputuskan dikoordinir oleh tim sidang paripurna pada
dalam satu pertemuan di Jakarta. 11 yang terdiri atas akhir 2004 dan ide ALA
beberapa tokoh ALA. kembali tenggelam.

KIRI-KANAN: DEDEK —ACEHKINI; YO FAUZAN —ACEHKINI. BAWAH: YO FAUZAN —ACEHKINI


10
Hanya bentakan serdadu yang terdengar.
“Di mana mereka (anggota Darul Islam),”
pekik tentara. “Siapa yang kasih makan!”
sambung yang lain. Hasan tak bisa
melupakan peristiwa itu.
Pasukan Diponegoro berang, interogasi
massal gagal menemukan anggota Darul
Islam. Lantas, rumah-rumah warga yang
telah kosong menjadi sasaran amuk.
Entah bagaimana tiba-tiba api tersulut,
pemukiman miskin itu musnah. “Bangkit,
seorang warga yang mengalami gangguan
jiwa meninggal. Ia dalam pasungan dan
warga tak diizinkan menolong,” kisah
Hasan.
Kuwala Satu rata tanah, namun
semangat warga tidak punah. Perlahan-
lahan mereka menebas pohon, menurunkan
kayu ke desa dan membangun kembali
pemukiman.
Lepas dari tragedi Juni kelam 58
dia membawa sepucuk info darurat telah disolek menyerupai aula. tahun silam, Bintang tak bebas dari
untuk anggota Darul Islam yang berniat Menjelang sore, informasi mata-mata dampak konflik bersenjata antara pasukan
menggelar konferensi di sana. “Sudah terbukti. Bintang telah dikurung pasukan pemerintah dengan Gerakan Aceh Merdeka
ketahuan. Jangan lanjutkan!” katanya Batalyon Diponegoro. Penyisiran dilakukan (GAM). Di rimba yang mengelilingi Bintang,
dengan rupa pucat. tanpa desing baku tembak. Seluruh warga perang sering menyalak.
Tanpa pikir panjang, seluruh pengikut dikumpulkan di dua lokasi yakni meunasah Ekonomi bangkrut. Terlebih sejak
Teungku Daud Beureueh meninggalkan dan pusat perkantoran yang kini telah tentara mengetatkan aktivitas warga di
Bintang. Selain warga setempat yang tersisa menjadi pasar. ladang berbukit. Padahal hampir seluruh
hanya umbul-umbul dan meunasah yang Bintang senyap. Warga membisu. warga Bintang menggantungkan hidup dari

> 2004 > 2005 >


23 Agustus. Ribuan 28 September. 30-31 Mei. Kongres 23 Agustus. 4 Desember.
warga berunjukrasa di Rancangan Undang- Pembentukan ALA digelar Pimpinan DPRD Aceh Ribuan warga
Kantor Bupati Bener undang Provinsi ALA di Kutacane, ibukota Aceh Tengah, Gayo Lues, dari 11
Meriah dan Aceh yang merupakan Tenggara. Rencana kerja dan Bener Meriah, Aceh kabupaten
Tengah untuk menuntut inisiatif DPR disahkan pendanaan ditandatangani Tenggara, dan Singkil mendeklarasikan
percepatan pembentukan untuk dibahas. bupati dan ketua DPRD lima menolak isi MoU pembentukan
ALA. kabupaten. Helsinki antara RI ALA dan Aceh
7 Desember. Ketua dan GAM. Penolakan Barat Selatan
4 September. Perwakilan Panitia Ad Hoc I 13 Juli. Ketua DPRD disampaikan (ABAS) di Basket
masyarakat Aceh Tengah, Dewan Perwakilan NAD, Sayed Fuad Zakaria dalam pertemuan Hall Senayan,
Gayo Lues, Bener Meriah, Daerah (DPD) RI yang menyatakan DPRD akan dengan Wakil Ketua Jakarta.
Aceh Tenggara, dan Aceh membidangi masalah membahas wacana DPR RI, Soetardjo
Singkil dalam pertemuan di pemekaran wilayah pembentukan ALA dalam Soerjogoeritno.
Medan mendesak DPR RI mendukung rencana rapat panitia musyawarah. Mereka mendesak
mempercepat pengesahan pembentukan ALA. pembentukan ALA
ALA. dipercepat.

ACEHKINI Juni 2008 11


UTAMA | ACEH LEUSER ANTARA

Dia sudah dikeluarkan


dari keluarga besar kami
karena (pengkhianatan) ini
yang pertama terjadi dalam
keluarga kami. Malah kalau
dia meninggal, pihak keluarga
tidak akan melakukan shalat
jenazah kepadanya.
— RAHMAD SALAM

kopi. Tak ayal, kebun-kebun telantar. memvonis Iwan sebagai “pengkhianat.”


Denyut ekonomi mulai berdetak, “Kami menganggap dia sudah innalillahi
setelah perjanjian damai antara wa inna ilaihi raji’un. Dia itu pengkhianat.
pemerintah dan GAM. Saat itu pula, Kami tidak perlu bertindak kasar
perjuangan pembentukan provinsi baru terhadap dia karena perjuangan kami
kembali kuat menguak. lebih mengedepankan perdamaian untuk
Paling akhir, unjukrasa ratusan mencapai keadilan,” ujar Rahmad pada
kepala desa ke DPR RI di Jakarta, akhir jurnalis ACEHKINI, Nurdin Hasan.
Maret lalu. “Stempel dan lencana jabatan Selain dicap pengkhianat, Rahmad juga
diserahkan ke pemerintah sebagai menyatakan pihak keluarga mem-parak
pertanda pembekuan pemerintahan desa,” Iwan. Menurut hukum adat masyarakat
kata Iwan Gayo. Gayo, parak adalah hukuman cukup berat
Tak sulit bagi Iwan menggalang massa karena telah diusir dan tidak dilibatkan
dari Aceh Tengah. Pasalnya, seluruh lagi dalam setiap kegiatan keluarga. “Dia
anggota parlemen merestui. Sementara, sudah dikeluarkan dari keluarga besar
di kabupaten tetangga Bener Meriah, kami karena (pengkhianatan) ini yang
yang merupakan wilayah pemekaran dari pertama yang terjadi dalam keluarga kami.
Aceh Tengah, Tagore yang berkuasa. Dari Malah kalau dia meninggal, pihak keluarga
dua kabupaten inilah, para kepala desa tidak akan melakukan shalat jenazah
diberangkatkan ke Jakarta. kepadanya,” kata Rahmad.
Pemerintahan desa belum sempat beku, Begitupun, Rahmad mengaku tetap
Iwan mendapat kabar pemecatan dirinya sedih atas desersinya Iwan. Bujukan untuk
dari Ketua Hubungan Masyarakat dan kembali dalam barisan perjuangan ALA
Publikasi KP3ALA. Surat pemecatannya telah diupayakan, “tapi dia tetap ngotot,”
diteken oleh Ketua Umum KP3ALA, Prof kata Rahmad. Hilangnya satu bintang
Tgk H Baihaki AK dan Sekretaris Jenderal, tak menyurut semangat membelah Aceh.
Burhan Alpin. Pertengahan Mei lalu, ratusan demonstran
Rahmad Salam, Ketua KP3-ALA Pusat, ALA menggebrak Jakarta untuk kesekian

< > 2006 > 2008


21 Juni. Anggota DPR RI 9 Juli. Sejumlah 22 Januari. 20 Februari. Sembilan 23-24 Februari 2008. 25 Februari. Hari Ulang
asal Aceh, Muhammad Yus, anggota DPRD Aceh Pemekaran ABAS panitia Pembentukan Tokoh masyarakat, politisi, Tahun Kabupaten Bener
mewacanakan pemindahan Tengah dan Bener dan ALA kembali Provinsi Aceh Barat- dan pejabat pemerintah Meriah keempat diisi dengan
ibukota Aceh ke Takengon Meriah berangkat masuk DPR melalui Selatan (ABAS) yang menggelar pertemuan di pengumpulan ribuan tanda
sebagai upaya meredam ke Jakarta untuk usul inisiatif untuk tergabung dalam Tim Medan dan mengeluarkan tangan pada spanduk putih
aspirasi ALA. Tahun 2001, saat memantau proses dibahas dalam rapat Kajian Penyusunan tujuh rekomendasi percepatan yang dibentang di lapangan
menjabat Ketua DPRD Aceh, dia pembahasan Paripurna DPR RI. Rencana Umum Tata pembentukan ALA. Pacuan Kuda Desa Karang Rejo,
juga pernah mewacanakan hal RUU PA. Mereka Ruang Kota Persiapan Kecamatan Wih Pesam.
serupa, tetapi ditentang banyak berharap 23 Januari. Ibukota dan Provinsi ABAS 24 Februari. Aksi
pihak. pemekaran ALA Gubernur Irwandi mengundurkan diri. penggalangan dukungan 26 Februari. Ratusan kepala
dimasukkan dalam Yusuf menentang pemekaran ALA di Rimo, desa menggelar unjukrasa di
22 Juni. Penjabat Gubernur UUPA. Tapi, upaya keras dan berjanji 21 Februari. Seratusan Subulussalam, gagal DPRK Aceh Tengah menuntut
NAD, Mustafa Abubakar, itu gagal karena akan melawan setiap kepala desa berunjukrasa di karena tak ada warga percepatan pemekaran ALA.
menyetujui wacana dalam UUPA tak upaya pemecahan Gedung DPRK Aceh Tengah yang membubuhkan tanda
pemindahan ibukota Aceh dari ada pasal soal Aceh. menuntut percepatan tangan di kain putih yang
Banda Aceh ke Takengon. pemekaran. pembentukan ALA. dibentangkan.

ATAS-BAWAH: WIN —ACEHKINI; YO FAUZAN —ACEHKINI. INSET: HASBI AZHAR —ACEHKINI


12
Saya ingin terlibat membangun
daerah pedalaman Aceh.
Kesejahteraan lebih penting
bagi rakyat. Setelah itu, baru
bicara pemekaran lagi.

— iWAN GAYO

kalinya. Malah, ada yang nekat menerobos Elfian seperti ditirukan Iwan Gayo. Saat
Istana Negara. itu, kata Iwan, Elfian mengaku utusan
Rahmad mengibaratkan keluarnya Gubernur Irwandi.
Iwan Gayo dari KP3ALA bagai “hilang Elfian yang dihubungi ACEHKINI
segelas air di tengah lautan luas”. “Tokoh- hanya tertawa saat ditanya apakah dirinya
tokoh masyarakat adat Gayo di Jakarta diutus gubernur. “Ini bukan soal diutus
menyatakan bahwa kehilangan Iwan Gayo atau tidak, tapi bagaimana kita sama-sama
sama dengan hilangnya segelas air laut membangun Aceh,” ujarnya.
tawar, “ ujar Rahmad. Awalnya, Iwan tak merespon ajakan itu.
Mengapa Iwan dicap pengkhianat? Prinsipnya, “Sekali layar terkembang, surut
Penulis Buku Pintar ini dianggap telah kita berpantang”. Namun, beberapa hari
membangun kerjasama dengan ‘musuh’ kemudian, setelah upaya pengembalian
yang menentang upaya pembentukan stempel kepala desa tak berhasil, Iwan
provinsi pecahan dari Nanggroe Aceh patah arang. Tak lama, diantar Elfian, dia
Darussalam. Siapa lagi kalau bukan balik ke Banda Aceh menjumpai gubernur.
Irwandi Yusuf, Gubernur Aceh. Tak hanya “Saya ingin terlibat membangun daerah
itu, Iwan mendapat jabatan baru: Ketua pedalaman Aceh. Kesejahteraan lebih
Komite Percepatan Pembangunan Daerah penting bagi rakyat. Setelah itu, baru bicara
Tertinggal (KP2DT). pemekaran lagi,” ujarnya. Walhasil, satu
Iwan Gayo punya cerita soal ini. bintang kini bersama Irwandi.
Menurutnya, hari kedua demo di Jakarta, Akibatnya, warga Bintang kini seakan
Maret lalu, telepon genggamnya berdering. berada dalam dilema. Hasan, lelaki tua
Di ujung telepon, seseorang yang mengaku di Kuwala Satu, dihadapkan pada pilihan
bernama Elfian, putra Lhoknga yang sulit: saudara mana harus didukung?
memimpin Greenomic Indonesia di Sebab, ‘perang bintang’ dari Bintang baru
Jakarta, mengajaknya berdamai. “Pak saja dimulai.[a]
Iwan, mari kita dialog, bagaimana
bersama-sama membangun Aceh,” kata

27 Februari. Ketua Komite 10-25 Maret. Ratusan kepala 11 April . Iwan Gayo, yang 3 Mei. Wakil Ketua Komisi II DPR, 12-14 Mei. Ratusan demonstran
Persiapan Pembentukan Provinsi desa dari Aceh Tengah dan Bener menjabat Ketua Humas dan M Fachrudin menyatakan seluruh berunjukrasa di depan Istana
Aceh Barat Selatan (KP3 ABAS), Meriah berunjukrasa di beberapa Publikasi Komite Persiapan persyaratan pembentukan Wapres, Depdagri dan DPR RI
Tjut Agam, dalam pertemuan lokasi di Jakarta, menuntut Pembentukan Provinsi ALA ALA dan ABAS sudah terpenuhi untuk menuntut percepatan
dengan berbagai komponen percepatan pembentukan ALA. (KP3ALA) bertemu Gubernur Aceh seperti jumlah penduduk, pembentukan ALA. 10
masyarakat pantai Barat dan Irwandi Yusuf. Setelah pertemuan cakupan wilayah, potensi ekonomi demonstran nekat menerobos
Selatan Aceh, mengatakan 28 Maret. Ketua DPRK itu, Iwan Gayo diangkat menjadi dan kajian akademis. Istana Negara sehingga ditangkap
rencana pembentukan ABAS yang Aceh Selatan, Abdul Salam, Ketua Komite Percepatan dan diperiksa polisi selama
telah dirintis sejak 2003, diharap mengatakan pihaknya Pembangunan Daerah Tertinggal 13 Mei. Ketua DPR RI, Agung beberapa jam. Tapi, akhirnya
terwujud Agustus 2008. mendukung pemekaran ABAS. Aceh (KP2DTA). Laksono, menyatakan dari dibebaskan.
21 RUU pemekaran, hanya
27 Februari. Ribuan warga 10 April. Ratusan kepala 12 April. Iwan Gayo dipecat dari delapan yang sudah paripurna,
berparade di Takengon untuk desa berunjukrasa di DPRK kepengurusan KP3 ALA karena tapi tak termasuk ALA dan
memperjuangkan pembentukan Bener Meriah untuk menuntut dianggap sebagai ”pengkhianat.” ABAS. Begitupun, Komisi II
ALA. percepatan pembentukan ALA. DPR RI sepakat melanjutkan
pembahasan RUU ALA dan ABAS.

ACEHKINI Juni 2008 13


UTAMA | ACEH LEUSER ANTARA

‘Saudara Kembar’ dari

Mengikuti Jejak
Aceh Louser Antara
membelah Aceh.
Tapi dukungan dari
elit tidak bulat

oleh ADI WARSIDI

Spanduk itu terentang di tempat ramai dan susah dimusnahkan. hanya tersenyum saja ketika ditanya soal
sepanjang jalan, dari Calang, Aceh Jaya Pemuda di Aceh Jaya menurunkannya itu. “Tjut Agam (tokoh pemekaran ABAS)
sampai Tapak Tuan, Aceh Selatan. Latar sebagian, lalu sebagian Aceh Barat sampai pernah mengajak saya membantu, tapi saya
putih dengan tulisan hitam, umumnya ke Aceh Selatan. menolak secara halus,” sebutnya.
pesan adalah ajakan mendukung sebuah “Kami sendiri yang menurunkan “Yang penting bagaimana sekarang kita
pemekaran provinsi baru; Aceh Barat spanduk-spanduk pemekaran ABAS itu, bersatu padu membangun Aceh, bukan
Selatan (ABAS). karena kami tak setuju. Malam dinaikkan, mem­­bahas hal yang tidak terlalu perlu,”
Sekejab, bertebaranlah kain-kain itu. siang kami turunkan,” kata Safrizal kepada ujarnya.
Seakan sudah seperti provinsi baru. Di ACEHKINI. Dia warga Bakongan, Aceh Informasi tak menyentuh sampai ke
sebuah persimpangan Kota Meulaboh, Selatan dan orang dekat Teungku Abrar akar. Malah, ada warga yang tak tahu
Aceh Barat, misalnya; sebuah spanduk Muda, bekas Panglima Muda GAM wilayah soal ABAS. Teungku Rusbini, pimpin­an
melekat erat pada pagar sebuah bangunan. tersebut. pesantren Al-Ridha, Aceh Selatan menga­
Mudah terlihat, ‘Selamat Datang Provinsi Tak heran, di Bakongan tak ada span- takan tak begitu paham tentang isu pe­me­­
ALA & ABAS’. Bagi yang tak paham dan duk berkibar. Kata Safrizal, warga di sana karan. Dia hanya sering mendengar bahwa
baru berkunjung ke wilayah itu, ini adalah tak setuju jika wilayah itu pisah dari Aceh. ada sebagian pejabat yang memperjuangkan
provinsi baru. Karena pemekaran hanya kepentingan para pemekaran, yang katanya untuk kesejahte­
ABAS mengklaim wilayahnya terdiri segilintir elit politik di wilayah tersebut. raan rakyat di wilayah barat selatan.
atas enam kabupaten; Aceh Jaya, Aceh “Kami hanya meminta Bakongan dan seki- Tapi, Rusbini tak ambil peduli. “Bagi
Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh tarnya pisah dengan Aceh Selatan, peme­ saya, yang penting aman dan damai saja,
Selatan dan Simeulu. karan kabupaten,” sebutnya. dengan begitu perlahan masyarakat akan
Berhitung hari, satu persatu spanduk Waled Marhaban, Pimpinan Pesantren sejahtera. Saya tak tahu pemekaran itu.”
lenyap pada tempat-tempat sunyi dan Raudhatul Muna, Aceh Selatan tak menolak
mudah dijangkau. Yang tertinggal hanya secara langsung pemekaran ABAS. Dia ***
DARI ATAS: ADI WARSIDI —ACEHKINI; YO FAUZAN —ACEHKINI
14
Barat Selatan
Tak setuju juga diungkapkan Wakil di ibukota masing-masing. Pelantikan
Bupati Aceh Jaya, Zamzami A Rani. “Kalau pengurusnya telah dilakukan pertengahan
pun pemekaran jadi, sepertinya Aceh Maret lalu. Tjut Agam dan tokoh ABAS
Jaya bergabung saja dengan Jantho (Aceh juga terus berusaha melobi Jakarta untuk
Besar),” sebutnya. kepentingan pemekaran tersebut.
Dia optimis, masyarakat Aceh Jaya tak Lahir di Kaway XVI, Tjut Agam sudah
pernah setuju dengan pemekaran itu. Soal berusia 69 tahun. Tamat Sekolah Menengah
spanduk yang juga bertebaran di sana, Zam­ Atas (SMA), dia bergabung dengan Tentara
zami menyebut itu dipasang oleh orang- Nasional Indonesia (TNI). Sampai pensiun,
orangnya Tjut Agam. “Dia memakai orang- dia memilih jalur politik lewat Golongan
orang Forkab (Forum Komunikasi Anak Karya (Golkar). Jadilah Tjut Agam politisi
Bangsa) untuk naikkan spanduk. Forkab itu di Aceh Barat. Dia memimpin Golkar di
kan tidak pas dengan KPA,” sebutnya. sana dalam tiga periode, dari tahun 1993
Forkab adalah organisasi yang sampai 2004. Kini dia penasehat partai.
umumnya terdapat para mantan GAM Di dewan, Tjut Agam juga beruntung.
yang menyerah semasa konflik dulunya. Dia memegang tampuk ketua dewan Aceh
Sementara Komite Peralihan Aceh (KPA) Barat para tahun 1997. Kini dia duduk
adalah lembaga gerilyawan GAM yang tetap sebagai wakil ketua. Soal ABAS, dia
eksis melawan republik sampai damai ada, optimistis berjuang sampai akhir.
15 Agustus 2005 silam. Soal spanduk yang diturunkan warga,
Kondisi penolakan tak berpengaruh Tjut Agam menilai karena adanya sebagian
pada komentar yang dilontarkan Ketua orang yang tidak senang dengan isu peme­
Komite Persiapan Pembentukan Provinsi karan ABAS. Dia tak memungkiri kalau
(KP3) ABAS, Tjut Agam. Dia optimistis geliat ABAS kalah dibandingkan dengan
pada perjuangannya. Bahkan dia berani ALA. Tapi katanya, “ABAS tak bisa dipisah-
mengklaim dukungan tokoh dan masyara- kan dari ALA, kami layaknya saudara kem-
kat terhadap provinsi ABAS sangat besar, bar, satu pisah yang lainnya juga ikut.”
sekitar 95 persen. “Ini aspirasi masyara- Kendati perlawanan di sana-sini, belum
kat,” sebut Wakil Ketua Dewan Perwakilan ada gesekan yang berbuah kekerasan antar-
Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat itu. pendukung. Penolakan dari barat masih
KP3 ABAS berpusat di Meulaboh, sebatas menaikkan dan menurunkan
sementara untuk kabupaten berpusat spanduk. [a]

Isu pemekaran Provinsi ABAS


mencuat ke permukaan bersamaan dengan
Aceh Louser Antara (ALA). Mereka telah
mendeklarasikan bakal provinsi itu sejak
akhir 2005 lalu di Jakarta. Belakangan ini,
isu itu semakin mencuat setelah DPR-RI
merancang draft UU pemekaran provinsi
tersebut.
Wakil Bupati Aceh Barat, Fuadri
menilai momentum pemekaran tak
diperlukan sekarang. “Bukan perkara
setuju dan tak setuju, tapi belum saatnya.
Masyarakat tak penting itu, yang
penting adalah akses kebijakan untuk
kesejahteraan,” sebutnya.
Dia menyebutkan isu pemekaran lebih
kepada persoalan politik elit. Dampaknya
juga untuk sebagian orang saja. Penilaian-
nya, ada orang-orang yang getol memper-
juangkan Provinsi ABAS karena merasa ka-
lah bersaing nantinya dengan tokoh-tokoh
lokal di Aceh, setelah pemerintah melegal-
kan partai lokal.

ACEHKINI Juni 2008 15


UTAMA | ACEH LEUSER ANTARA

Kampung
Antara
di Kutaraja

Orang-orang Gayo hidup


berdampingan di Banda Aceh.
Berharap tak ada diskriminasi.

oleh ARIF SURAHMAN


dan JAMALUDDIN

Dulu daerah itu dikenal itu menjadi kompleks keluarga. Tak heran, Lorong Abdul Kadir yang terletak di
dengan nama Lampoh Cina. Tak ada setelah Kadir meninggal, warga kompleks Jalan Keusyik Amin Beurawe, Kecamatan
rumah warga di lahan yang dipenuhi menabalkan namanya sebagai nama lorong. Kuta Alam, adalah salah satu kompleks war-
semak belukar, hingga pada tahun 1980- Kompleks Abdul Kadir kerap jadi tempat ga Gayo di Kutaraja. Berjarak sekitar 320 ki-
an seorang perwira polisi membeli rawa- persinggahan bagi warga Gayo yang datang lometer dari tanah leluhur, komunitas Gayo
rawa itu. Abdul Kadir namanya. Ia orang ke Banda Aceh. Putra-putri Gayo yang tidak pernah melepaskan identitas mereka.
Gayo. Polisi yang bertugas di bidang sedang menempuh pendidikan di Banda Suatu sore di bulan Maret, saat ACEHKINI
pelayanan Surat Izin Mengemudi itu lalu Aceh juga banyak yang ngekos di sini. Abdul bertandang ke Lorong Abdul Kadir, suasa-
membangun rumah bagi keluarganya. Kadir dikenal sebagai pribadi berjiwa sosial na Gayo sangat terasa. Empat remaja putri
Awalnya, hanya Kadir dan beberapa tinggi. Menurut Sulaiman, warga Gayo yang bercengkrama di ayunan di serambi rumah
kerabatnya yang menghuni kompleks baru menetap di sana sejak 29 tahun silam, jiwa bercat putih. Mereka asik bercengkrama
itu. Seiring perjalanan waktu, warga di sosial Abdul Kadir bukan hanya bagi warga dalam bahasa Gayo. Di sudut penghabisan
kompleks kian bertambah. Terhitung ada Gayo, tapi juga dari warga dari suku lain. lorong, di bawah pohon jambu, seorang
12 kepala keluarga atau sekitar 60 jiwa “Bapak tidak pernah pilih orang dalam pemuda memetik gitar, menyanyikan lagu
warga keturunan Gayo bermukim di sana, bergaul,” kata Asnah, anak sulung Kadir khas mereka. “Linge-linge basu linge,” salah
termasuk empat anak Abdul Kadir. Daerah kepada ACEHKINI, awal Maret lalu. satu bait yang sempat terekam.
CHAIDEER MAHYUDDIN —ACEHKINI
16
Mereka selalu mengundang warga jika ada Dia mengaku belum pernah diajak pihak
acara di komunitas, begitu juga sebaliknya. Komite Persiapan Pemekaran Provinsi Aceh
Bukti lain, beberapa penyewa di kompleks Louser Antara (KP3 ALA) untuk mendukung
Abdul Kadir merupakan warga Sigli dan pemisahan kawasan dataran tinggi Gayo
Bireuen. dari Aceh. Jamhuri malah mengajak KP3
“Warga Gayo bisa menyesuaikan diri ALA dan Pemerintah Aceh untuk duduk
dengan baik,” kata Lurah Beurawe Ahmad bersama untuk mencari solusi terbaik bagi
Wahab saat ditanya hubungan antara warga permasalahan yang membelenggu kawasan
Beurawe asli dengan suku Gayo. Gayo.
Kampung Antara tak hanya di Beurawe. Menurutnya, dataran tinggi Gayo
Di Desa Doy, Kecamatan Ulee Kareng ada yang tediri atas Kabupaten Aceh Tengah,
tujuh keluarga Gayo menetap. Ada juga Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Tenggara,
15 keluarga yang tinggal berdampingan dan ditambah Aceh Singkil, serta Kota
di Desa Ie Masen kecamatan yang sama. Subulussalam, memang masih sangat
Rumah mereka saling berdekatan. Di Desa jauh tertinggal dibandingkan dengan
Doy, kebanyakan tinggal di Dusun Kapai pembangunan di Aceh pesisir, terutama
Kleng dan Ade. Hubungan mereka dengan bidang pendidikan, transportasi, dan jalur
warga sekitar harmonis. komunikasi. “Pemerintah harus diskusi dan
Erlisa, warga Desa Doy keturunan memahami apa yang mereka minta. Juga
Gayo, mengaku orang Gayo sudah tinggal masyarakat Aceh Tengah harus memahami
berkelompok. Penyebabnya, kata dia, apa yang mereka tuntut,” kata dia.
lebih karena mereka kompak satu sama Jika Jamhuri memilih bersikap netral,
lain di perantauan. Apalagi mereka punya tidak demikian dengan Sukardi. Dosen
paguyuban seperti Keluarga Laut Tawar dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Keluarga Negeri Antara. Universitas Syiah Kuala ini malah terang-

Kebiasaan suku Gayo “mengasingkan” Dua paguyuban ini sering dijadikan war­ terangan mendukung pemekaran. “Gayo jauh
diri dalam sebuah komunitas tersendiri ga Gayo di perantauan untuk berkumpul dan dari kota provinsi dan sulit dijangkau, wajar
sering dianggap orang sebagai sikap warga berbagi informasi. “Kami menyebutnya ber­ kalau meminta pemekaran,” ujarnya. “Saya
negeri Antara yang tertutup. Padahal, sesawahan. Jadi informasi itu berantai dari berharap pemerintah mau memberikan itu
menurut Sulaiman, orang Gayo sangat satu keluarga ke keluarga lain,” kata dia. (pemekaran). Sumberdaya alam yang ada
terbuka. Lihat saja kemajemukan warga di Bersesawahan inilah yang dipakai akan mampu menciptakan kesejahteraan
Aceh Tengah dan Bener Meriah. “Ada orang saat ada asoe lhok (penduduk asli) mau dan kemakmuran bagi warga di sana.”
Aceh, Pidie, Jawa, dan Padang. Tidak ada menjual tanah. “Makanya, waktu beli tanah Di Lorong Abdul Kadir, Sulaiman,
masalah, mereka bisa hidup berdampingan,” bersama-sama,” katanya, tersenyum. tidak hirau pada hiruk pikuk politik di
kata lelaki 55 tahun itu. Lantas berpengaruhkah perjuangan tanah kelahirannya. Bagi dia, bisa hidup
Walaupun membentuk komunitas Gayo sebagian masyarakat di Negeri Antara tenang saja sudah lebih dari cukup. Tapi dia
di perantauan, tapi mereka tidak lantas untuk memisahkan diri dari Aceh terhadap berpesan agar pemerintah memperhatikan
menutup diri dengan warga sekitar. Menurut komunitas Gayo. “Kalau saya diajak oleh kesejahteraan masyarakat, tak hanya di
Asnah, putri almarhum Abdul Kadir, selama KP3ALA, saya kebingungan menjawabnya,” dataran tinggi Gayo, tapi juga di kawasan
ini hubungan antara komunitas Gayo dengan kata Jamhuri, dosen IAIN Ar-Raniry, lain. “Yang penting tidak ada diskriminasi,”
warga asli Beurawe sangat harmonis. kepada ACEHKINI. kata Sulaiman. [a]

ACEHKINI Juni 2008 17


Catatan

M Adli Abdullah

Gayo
Dewan Kehormatan International Collective
Support of Fishworkers, Brussel, Belgia

S
aya pernah bermimpi bahwa Aceh Jadi, artikel ini dalam rangka menerus-
adalah satu suku yang tidak pernah kan impian saya untuk membangun Aceh
dipisahkan oleh alasan apapun. sebagai sebuah kesatuan utuh dan tidak
Mimpi ini saya dapatkan ketika ada keinginan pihak manapun untuk ber-
Jika saja Snouck berkeliling Aceh dan beberapa negara, pisah sebagai orang Aceh. Dalam sejarah
bahwa Aceh selalu dianggap sebagai satu disebutkan, suku Gayo adalah penduduk
hidup kembali, suku bangsa. Jadi, semua etnik yang ada di
Aceh adalah suku bangsa Aceh. Saya sendiri
negeri Pasai yang lari ke hulu sungai Peu-
sangan karena tidak mau masuk agama
tentu dia akan mungkin memiliki darah dari India atau
Arab, tapi saya tak pernah menganggap diri
Islam (Russel Jones, 1999; Hill, A.H 1960).
Cerita ini bermula pada saat Syech Ismail
menasihati agar sebagai orang India atau Arab, saya tetap
mengaku saya adalah orang Aceh. Namun
dari Mekkah datang ke Samudra Pasai dan
mengislamkan Meurah Silu yang kemudian
Gayo dan Alas kadang impian saya itu hilang, jika ada
satu etnik di Aceh yang ingin memisahkan
bergelar Malikussaleh. Setelah Meurah Silu
diislamkan, Syech Ismail memintanya me­

tetap bersatu, diri dari suku bangsa Aceh. Impian saya


membangun Aceh untuk sebuah identitas
ngumpulkan segala hulubalang dan rakyat
Samudra Pasai untuk memeluk agama Is-

karena ka­wasan
bersama, ternyata terganggu oleh munculnya lam. Di samping Meurah Silu, saat itu juga
sikap sebagian orang yang ingin keluar dari memeluk Islam Tun Seri Kaya yang bergelar
Aceh. Impian saya ini sebenarnya sama Sayid Ali Ghiyatuddin dan Tun Baba Kaya
inilah yang paling dengan impian orang Jepang ketika mereka bergelar Syech Semayamuddin. Sedangkan
membangun negeri dari kepungan bom sebagian penduduk yang tidak mau masuk
disegani oleh para Hiroshima dan Nagasaki, walaupun mereka Islam mengungsi ke pedalaman hulu Peu-
memiliki beberapa suku bangsa, tetapi sangan nama lain dari Negeri Gayo.
pasukan Belanda. mereka tetap mengaku orang Jepang. Untuk menggambarkan suku bangsa
yang ada di Aceh sewaktu pemerintahan
kerajaan Aceh dinukilkan dalam hadih maja
Aceh sebagai berikut “sukee lhee reuthoh
bak aneuk drang, sukee ja sandang jeurah
haleuba, sukee tok bate na bacut-bacut,
sukee imuem peut yang gok-gok donya”.
Belakangan saya tahu kalau hadih maja ini
dilantunkan oleh penyanyi Aceh, Rafly. Ha-
rus diakui, tak banyak yang pa­ham makna
hadih maja tersebut. Sukee di sini berarti
suku sehingga hadih maja ini menggambar-
kan beragamnya suku yang ada di Kerajaan
Aceh Darussalam tempoe doeloe, yang ber-
hasil disatukan oleh Sultan Alaidin Riayat-
syah Al Qahhar (1537-1565).
Orang Gayo dikelompokkan dalam
suku lhee reutoh yang diumpamakan
aneuk drang, yang berarti seperti pohon
padi yang tumbuh kembali setelah musim
panen. Bahasa lainnya adalah sebuah
DARI ATAS: DOK —PRIBADI; YO FAUZAN —ACEHKINI
18
penggambaran tentang suku tiga ratus ini Pascaperang Aceh Belanda 1873-1942 Aceh yang sekaligus pemimpin perang Aceh
banyak sekali dibandingkan dengan suku- Menurut buku-buku bacaan yang saya melawan Belanda seperti Tgk Syik Di Tiro,
suku lainnya yang ada dalam Kerajaan dapat, sebenarnya Belanda tidak begitu Tgk Syik di Awe Geutah, Tgk Syik Paya
Aceh. Dalam kelompok suku tiga ratus ini berminat menguasai Kerajaan Aceh, apalagi Bakong, Tgk Syik Seupot Mata, dan lain-
termasuk orang-orang Batak Karee yang pada saat itu Aceh tidak memiliki sumber lain. Selain para ulama besar itu, Sultan
berdomisili di Lampanah dan Mantee di daya alam yang menggiurkan seperti se­ Muhammad Daudsyah—yang akhirnya di­
Lamteuba, Aceh Besar. Sedangkan pen­ karang. Cuma Belanda menganggap Aceh buang ke luar Aceh dan meninggal pada
datang dari India yang masih beragama menjadi benalu bagi eksistensi bisnisnya di 4 Februari 1939 di Jatinegara, Jakarta—
Hindu dan kawin dengan penduduk asli Selat Melaka. Akhirnya, Belanda berusaha pernah memimpin pergerakan di dataran
Aceh mereka tidak digolongkan dalam suku melobi Inggris untuk merevisi London tersebut.
tiga ratus, tapi dikelompokkan dalam suku Treaty 1824 dengan tawaran Gold Coast Van Daalen dan tentara Marsose
Ja Sandang. Arab, Cina, Jawa, Bugis, Turki. (Pantai Gading) di Afrika akan diserahkan (pasukan elit Belanda) melancarkan operasi
Bagi mereka yang sudah memeluk Islam ke Inggris bila bersedia merevisi traktat di dataran tinggi Aceh selama dua tahun.
dikenal dalam suku tok batee dan imuem tersebut yang salah satu pasalnya mengakui Akibat operasi sapu bersih itu, tak kurang
peut sebagai kelompok terakhir. Mereka eksistensi Kerajaan Aceh dan melarang dari 2.902 masyarakat Gayo dan Alas
yang sering dilukiskan sebagai pahlawan Belanda mengintervensi ke Aceh. syahid. Adapun sekitar 1.159 korban perang
dalan sejarah perpolitikan kerajaan Aceh. Tahun 1870, Inggris tertarik dengan ini terdiri dari perempuan dan anak-anak.
Pada masa Kerajaan Aceh Darussalam tawaran Belanda dan mengadakan pakatan Agaknya, peristiwa ini menjadi salah satu
sudah begitu kuat dan Aceh menjadi lima baru dengan nama Traktat Sumatra kejahatan perang yang pernah dilakukan
besar negara Islam di dunia bersama Turki (Su­­matra Treaty). Traktat inilah yang oleh Belanda di bumi Serambi Mekkah.
Usmani, Marokko, Iran, Agra India. Sultan menyebabkan Belanda begitu bersemangat Baru pada tahun 1922 Belanda berhasil
berhasil mengeratkan hubungan keempat untuk menaklukkan Aceh. Genderang mengusai penuh dataran tinggi Aceh terse-
suku ini dengan salah satu cara melalui perang pun ditabuh pada tanggal 26 Maret but dan membagi daerah Gayo dan Alas ke
politek meubisan, seperti Sultan Iskandar 1873. Tapi apa lacur, perang ini menjadi dalam delapan keudjroeen (kerajaan negeri)
Muda (1607-1636) kawin dengan Putri Gayo perang terpanjang dalam sejarah perang dan empat ondeafdeeling melalui Statblaad
yang melahirkan Meurah Pupok, sultan kolonialnya, dengan cost yang harus dibayar 1922 No 451 yaitu Onderafdeeling Takengon
pernah menikah dengan Putri Sani dari mahal oleh Belanda. Salah satu wilayah yang terdiri dari Radjo Tji’ Bobasan, Keud-
Ribee, Pidie, melahirkan Ratu Safiatuddin yang sangat sulit ditakluki Belanda adalah jroeen Boekit, Keudjroeen Siah Oetama,
dan Iskandar Muda naik pelaminan dengan dataran tinggi Gayo dan Alas sehingga Keudjroeen Linggo. Onderafdeeling Serbod-
Putri Kamaliah (Putroe Phang), adik Sultan dalam Seminar Perjuangan Aceh yang jadi terdiri dari Keudjroeen Aboe’. Onder-
Ahmadsyah Pahang (Malaysia), tetapi tak dilaksanakan di Medan, 22-25 Maret 1976, afdeeling Gajo Loeos terdiri dari keudjroeen
memiliki keturunan. seorang pemakalah, T Cut Amat, menulis Petiambang dan Onderafdeeling Alas terdiri
Perkawinan ini sebenarnya politik ke­ pejuang-pejuang Aceh dari dataran tinggi dari Keudjroeen Bambel dan Keudjroeen
rajaan untuk menyatukan negeri-negeri Gayo dan Alas sebenarnya sudah sejak Poeloe Nas.
yang sudah takluk ke Kerajaan Aceh Da- puluhan tahun lalu telah bergelimang di Jadi, sebenarnya aset Aceh adalah
russalam. Di samping politek meubisan medan jihad bersama-sama dan bahu- wilayah Gayo dan Alas. Walaupun daerah
untuk menyamakan persepsi antara keem- membahu dengan patriot Aceh lainnya baik ini terlambat dalam pembangunan—setelah
pat suku itu, juga dilakukan desentralisasi dari pesisir barat dan timur. Aceh menjadi sebuah provinsi dalam
kekuasaan raja dengan membagi kekuasaan Pada 1902, Prof Dr Snouck Hurgronje negara baru yang bernama Indonesia—
di Aceh berdasarkan kehulubangan dan menulis laporan kepada Pemerintah Be- namun kawasan ini tetap menjadi tempat
keudjroeen sehingga wilayah dataran tinggi landa di Amsterdam, bahwa ada wilayah kesayangan, sebab tanahnya yang subur.
Aceh dibagi ke dalam Radjo Tji’ Bobasan, Aceh di kawasan bukit barisan yakni Gayo Mereka tidak perlu sibuk memikirkan arus
Keu­djroeen Boekit, Keudjroeen Siah Oeta- dan Alas yang belum pernah tertakluk oleh situasi modernisasi yang sedang melanda
ma, Keudjroeen Linggo. Keudjroeen Aboe’, pasukan Belanda. Kawasan ini, menurut Aceh saat ini.
Gajo Loeos, Keudjroeen Petiambang, Keud- dia, menjadi basis pejuang Aceh dalam Impian saya selanjutnya adalah wilayah
jroeen Bambel dan Keudjroeen Poeloe Nas. menyerang Belanda. Laporan ini sangat Gayo dan Alas ini tetap menjadi ikon
Hal serupa juga dilakukan di wilayah tak- menggusarkan Van Heuts, panglima perang orang Aceh asli yang tetap berwibawa.
lukan Aceh lainnya di Semenanjung Tanah Belanda di Aceh. Maka, setelah membumi- Dan kita berharap orang Gayo dan Alaslah
Melayu seperti Perak, Pahang dan Johor. hanguskan Batee Iliek (Kabupaten Bireuen yang mampu menjadi ‘penjaga gawang’
Kilas balik sejarah seperti ini penting sekarang), dia memerintahkan pasukannya terakhir identitas Aceh di muka nasional
diangkat kembali ke permukaan, sebab bersiap-siap menyerang Gayo dan Alas dan dan internasional. Jika saja Snouck hidup
satu hal yang cukup menarik untuk diingat, menunjuk Overste GCE Van Daalen sebagai kembali, tentu dia akan menasihati agar
Aceh selalu menjadi rebutan bangsa asing. panglima operasi. Belanda telah mengerah- Gayo dan Alas tetap bersatu, karena ka­
Pertanyaannya adalah mengapa Aceh begitu kan pa­sukan di dataran tinggi Aceh untuk wasan inilah yang paling disegani oleh
penting buat bangsa asing. Dalam hal ini, menyerang masyarakat Gayo dan Alas sejak para pasukan Belanda. Demikian pula,
saya teringat Raffles pernah menasihatkan 8 Februari 1902 sampai 23 Juli 1904 dalam jika arwah syuhada itu hidup kembali,
Pemerintah Inggris pada abad ke 19 dengan perang ini Van Daalen hanya berucap “me- tentu mereka bertanya kenapa kami ingin
kalimatnya “a country like Acheh by military nyerah ataupun semuanya mati.” dipisahkan ketika merdeka, padahal
operation will be lost and nothing to gain”. Tetapi masyarakat Gayo dan Alas tak saat kami berperang, karena tetap ingin
Akibatnya, Inggris tetap menganggap Aceh gentar dengan ancaman Belanda dan mempertahankan harga diri sebagai
sebagai negara strategis di kawasan Selat mereka terus berjuang mempertahankan orang Aceh. Jadi sebenarnya bagi saya,
Malaka dan meminta Belanda menghormati bumi Iskandar Muda walaupun beberapa orang Gayo dan Alas mau pisah, silahkan
kemerdekaan Aceh dalam perjanjian antara ulee balang di pesisir telah menandatangani saja, tetapi amanah syuhada tetap harus
Belanda dan Inggris di London pada tahun korte verklaring dan menyerah kepada diperhitungkan. Jangan kemudian Aceh ini
1824. Perjanjian itu dikenal dengan nama Belanda. Orang-orang Gayo dan Alas tetap menjadi pecah karena kita ingin keluar dari
London Treaty. setia mengikuti seruan ulama-ulama besar identitas kita sendiri. [a]

ACEHKINI Juni 2008 19

Anda mungkin juga menyukai