Anda di halaman 1dari 18

RANCANGAN AKTUALISASI

PEMBUATAN JALUR EVAKUASI DENGAN MEMBUAT DENAH,


PETUNJUK ARAH DAN TITIK KUMPUL EVAKUASI
DIPUSKESMAS RAWATAN ABAI KAB.SOLOK SELATAN

DISUSUN OLEH:

YEDI RISMARIYANTO, AMd.Kep

KELAS/ No. URUT ABSENSI : A36/ A36.2.12

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

AGKATAN XXXVI

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

2019
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK
INDONESIA
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
REGIONAL BUKITTINGGI

Jl. Raya BukitTinggi-PayaKumbuh Km 14 Baso 26192 Telp. (0752) 28241 Fax. 28240

RANCANGAN AKTUALISASI
PEMBUATAN JALUR EVAKUASI DENGAN MEMBUAT DENAH,
PETUNJUK ARAH DAN TITIK KUMPUL EVAKUASI
DIPUSKESMAS RAWATAN ABAI KAB.SOLOK SELATAN

YEDI RISMARIYANTO, AMd.Kep


A36.2.12

TIM PEMBIMBING
COACH, MENTOR,

MARSAM, S.Sos RAJINAL, S.Kep


NIP. 196702131992031001 NIP. 19801226 200501 1 006

Judul ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan


Untuk mengikuti Seminar Racangan Aktualisasi
Tanggal 24 September2019

Diketahui oleh,
Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Jabatan Fungsional, Pelaksana,
KDH, Wakil KDH, DPRD dan Lurah

Drs. H. ALIYARMEN, M.Si


NIP. 19611005 198210 1 004

Disahkan oleh
Kepala
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kemendagri Regional BukitTinggi,

Drs. H. SUKRIADI SAWAI, M.Si


NIP. 19600930 198703 1 001
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK
INDONESIA
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
REGIONAL BUKITTINGGI

Jl. Raya BukitTinggi-PayaKumbuh Km 14 Baso 26192 Telp. (0752) 28241 Fax. 28240

RANCANGAN AKTUALISASI
PEMBUATAN JALUR EVAKUASI DENGAN MEMBUAT DENAH,
PETUNJUK ARAH DAN TITIK KUMPUL EVAKUASI
DIPUSKESMAS RAWATAN ABAI KAB.SOLOK SELATAN

YEDI RISMARIYANTO, AMd.Kep


A36.2.12

TIM PEMBIMBING
COACH, MENTOR,

MARSAM RAJINAL, S.Kep


NIP. 196702131992031001 NIP. 19801226 200501 1 006

Draft ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan


Untuk mengikuti Seminar Racangan Aktualisasi
Tanggal 24 September 2019

Diketahui oleh,
Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Jabatan Fungsional, Pelaksana,
KDH, Wakil KDH, DPRD dan Lurah

Drs. H. ALIYARMEN, M.Si


NIP. 19611005 198210 1 004

DESKRIPSI RANCANGAN AKTUALISASI

A.LATAR BELAKANG

Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi

pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja

pada instansi pemerintah (UU Nomor 5 Tahun 2014). Berdasarkan Undang-Undang


Nomor 25 tahun 2009 pasal 1 tentang pelayanan publik, dijelaskan bahwa

pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka

pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

bagi setiap warga negara.

Tujuan nasional seperti tercantum dalam pembukaan UUD 1945 adalah

melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi

dan keadilan sosial.

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil pola baru sekarang ini telah

memadukan antara tahap internalisasi dan aktualisasi. Tahap internalisasi

merupakan tahap penanaman nilai-nilai dasar ASN yaitu akuntabilitas,

nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA).

Sedangkan tahap aktualisasi merupakan tahap perwujudan dari nilai-nilai

dasar tersebut ditempat tugas. Sebelum tahap aktualisasi, peserta ditugaskan untuk

merancang aktualisasi yang akan dilaksanakan di tempat kerja yang dalam hal ini

penyusun akan melaksanakan di Puskesmas Abai Kabupaten Solok Selatan.

Sebagai Garda Terdepan dalam Pembangunan Kesehatan untuk mencapai

Tujuan Nasional, Puskesmas harus memiliki ASN yang bebas dari intervensi

politik, professional, bersih dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu

menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan

peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa.

Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan melalui peningkatan : Upaya

kesehatan, Pembiayaan kesehatan, Sumber daya manusia kesehatan, Sediaan

farmasi, alat kesehatan, dan makanan, pendokumentasian asuhan keperawatan,


Manajemen dan Promosi kesehatan kesehatan, dan Pemberdayaan masyarakat.

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan

mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh

faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga

mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian

harta benda, dan dampak psikologis (UU RI No.24 tahun 2007). Bencana dapat

dikategorikan menjadi 3 (tiga) jika dilihat dari segi penyebabnya, yaitu bencana

alam, bencana sosial dan bencana non alam.

Bangunan gedung pada kawasan rawan bencana harus direncanakan sesuai

dengan standar-standar dan peraturan yang berlaku sehingga memberikan

keamanan dan kenyamanan bagi pengguna bangunan. Keadaan darurat pada

bangunan adalah: setiap peristiwa atau kejadian pada bangunan dan lingkungan

sekelilingnya yang memaksa dilakukannya suatu tindakan segera. Dengan

perkataan lain, keadaan darurat adalah suatu situasi yang terjadi mendadak dan

tidak dikehendaki yang mengandung ancaman terhadap kehidupan, aset dan operasi

perusahaan, serta lingkungan, dan oleh karena itu memerlukan tindakan segera

untuk mengatasinya (Balitbang PU, 2005).

Jalur keselamatan adalah salah satu sarana keamanan yang perlu diperhatikan

dalam merencanakan sebuah gedung. Hal yang pertama sekali dilakukan jika

terjadi keadaan darurat adalah mencari jalan keluar dari gedung dengan jalur yang

tepat dan aman. Kualitas jalur keselamatan dan manajemen penanggulangan

bencana yang baik dapat terjamin keselamatan pengguna bangunan pada saat

terjadi bencana. Jalan keluar (exit route) adalah jalan yang terus menerus dan tidak

terhalang selama perjalanan keluar dari setiap titik dalam ruangan ke tempat yang

aman. Jalur keluar terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu koridor yang merupakan jalur
yang mengarah untuk keluar dari bangunan, pintu keluar yang umumnya terpisah

untuk memberikan perlindungan dalam perjalan, dan tempat kumpul yang berada di

luar bangunan atau ruang terbuka (OSHA, 2003). Adapun fasilitas sarana

kelengkapan jalur keselamatan yang perlu diperhatikan salah satunya adalah

penandaan sarana jalan keluar.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2005

tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang

Bangunan Gedung pada paragraf 5 tentang persyaratan kemudahan yang berbunyi

pada pasal 59 ayat 1 setiap bangunan gedung, kecuali rumah tinggal tunggal dan

rumah deret sederhana, harus menyediakan sarana evakuasi yang meliputi jalur

evakuasi yang dapat menjamin kemudahan pengguna bangunan gedung untuk

melakukan evakuasi dari dalam bangunan gedung secara aman apabila terjadi

bencana atau keadaan darurat, ayat 3 sarana pintu keluar darurat dan jalur evakuasi

harus dilengkapi dengan tanda arah yang mudah dibaca dan jelas.

Sedangkan didalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

66 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit pada Pasal

16 point 3 yang menjelaskan tentang pengendalian kebakaran sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) huruf d dilakukan dengan pemenuhan paling sedikit

meliputi salah satunya adalah jalur evakuasi dan didalam Peraturan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Persyaratan Teknis

Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit juga dijelaskan pada pasal 29 ayat 1 yang

berbunyi setia bangunan rumah sakit harus menyediakan sarana evakuasi yang

meliputi sistem peringatan bahaya bagi pengguna, pintu keluar darurat dan jalue

evakuasi yang dapat menjamin pengguna bangunan rumah sakit untuk melakukan

evakuasi dari dalam bangunan rumah sakit secara aman apabila terjadi bencana
atau keadaan darurat dan ayat 3 menjelaskan sarana evakuasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) merupakan sarana keselamatan jiwa pada bangunan rumah

sakit.

Berbagai permasalahan penting dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas

Abai antara lain Belum optimalnya pendokumentasian asuhan keperawatan di

rawat inap, Belum optimalnya serah terima peralatan medis IGD antar shif, Belum

adanya petunjuk arah jalur evakuasi di Puskesmas Rawatan Abai Kabupaten Solok

Selatan.

Puskesmas merupakan salah satu tempat pelayanan kesehatan tingkat pertama

sebelum pasien dirujuk kerumah sakit yang banyak dikunjungi oleh masyarakat

untuk mendapatkan pertolongan dalam bidang kesehatan, dimana salah satu tugas

puskesmas adalah menjamin keselamatan dan keaman pasien ketika berobat

kepuskesmas. Jalur evakuasi ini harus tersedia dipuskesmas jika terjadi bencana,

namun di puskesmas rawatan abai saat ini belum tersedianya jalur evakuasi.

Dengan alasan tersebut, maka penulis menyusun rancangan aktualisasi ini

dengan Judul ”Pembuatan Jalur Evakuasi dengan membuat denah, petunjuk

arah dan titik kumpul evakuasi di Puskesmas Rawatan Abai Kab. Solok

Selatan”

B. DESKRIPSI SINGKAT LOKUS

1.Gambaran Umum Puskesmas Abai

Puskesmas Abai Kecamatan Sangir Batang Hari terletak pada posisi

01”.41557 Lintang Selatan, 101”.44647 Bujur Timur dengan luas wilayah

279,89 dengan: Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Dharmasraya,

Sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Sijunjung, Sebelah selatan berbatsan


dengan kecamatan Sangir Balai Janggo Kabupaten Solok Selatan dan Sebelah

timur berbatasan dengan Kecamatan Sangir Jujuan Kabupaten Solok Selatan.

Wilayah kerja Puskesmas Abai mempunyai 4 Nagari dan 23 Jorong.

Kepadatan penduduk di Wilayah kerja Puskesmas Abai dapat diketahui dari

perbandingan jumlah penduduk yang menghuni suatu wilayah dibagi dengan

luas wilayah yang terdapat pada daerah tersebut. jumlah masyarakat Kecamatan

Sangir Batang Hari sebanyak 13.569 jiwa, sebagian besar jumlah penduduk di

Kecamatan Sangir Batang Hari berdomisili di Wilayah Abai sebanyak 5785 jiwa

kepadatan penduduk (per km2) di Wilayah kerja Puskesmas Abai paling besar

yaitu Nagari Abai sebesar 55,86 jiwa/km2.

Wilayah kerja Puskesmas Abai secara mayoritas dihuni oleh Etnis

Minangkabau. Selain etnis Minangkabau, etnis Jawa juga menghuni Wilayah

kerja Puskesmas Rawatan Abai. Secara garis besar wilayah etnis Minangkabau

di Wilayah kerja Puskesmas Rawatan Abai merupakan wilayah Adat Rantau XII

Koto. Salah satu masalah kependudukan di Wilayah kerja Puskesmas Rawatan

Abai adalah penyebaran penduduk yang belum merata. Hal ini berkaitan dengan

daya dukung lingkungan, luas wilayah dan sumberdaya manusia yang belum

seimbang dalam pengelolaan dan penyebaran penduduk yang menghuni pada

suatu wilayah.

Sebagai mana dengan organisasi lainnya, Puskesmas Abai juga mempunyai

tujuan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang dituangkan dalam :

Visi : “Tercapainya lingkungan dan Perilaku Hidup Sehat di Kecamatan Sangir

Batang Hari Tahun 2019”

Misi : 1. Pembangunan yang berwawasan kesehatan. 2. Mendorong kemandirian

hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat. 3. Memelihara dan


meningkatkan kesehatan Individu, Keluarga Masyarakat beserta

Lingkungannya. 4. Pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau.

Motto: Cerminan Hidup Sehat Dengan Pelayanan Kesehatan adalah Prioritas

Kami

Tata Nilai di Puskesmas Abai Yaitu SEHATI

1) S (Santun dalam bertutur kata dan bersikap)

2) E (Empati dalam melayani masyarakat)

3) H (Handal dalam melayani pelayanan)

4) A (Adil Dalam memberikan pelayanan)

5) T (Tanggap Dalam Pelayanan dan terhadap masalah kesehatan)

6) I (Inovatif menyikapi masalah kesehatan masyarakat)

2. Tugas dan Fungsi

Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), berdasarkan Keputusan Menteri

Kesehatan RI Nomor 128 Tahun 2004 tentang kebijakan dasar puskesmas yang

merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang

bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah

kerjanya. Puskesmas memiliki fungsi sebagai: a) pusat pembangunan

berwawasan kesehatan, b) pusat pemberdayaan masyarakat, c) pusat pelayanan

kesehatan masyarakat dan perorangan secara primer.

Upaya kesehatan wajib terdiri dari : Upaya promosi kesehatan, Upaya

kesehatan lingkungan, Upaya kesehatan ibu dan anak serta Keluarga Berencana,

Upaya perbaikan gizi, Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

dan Upaya pengobatan.


3. Penetapan Role Model

Keberadaan role model dalam kehidupan kita sangat penting sekali, selain

sebagai teladan role model juga bisa dijadikan motivator sekaligus mentor kita

dalam melaksanakan habituasi. Untuk itu, penulis menjadikan Bapak Rajinal,

S.Kep sebagai role model yang merupakan pimpinan Puskesmas Abai. Karena

penulis melihat beliau memiliki nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme

Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) dalam dirinya, terutama

akuntabilitas dan komitmen mutu. Dalam karirnya sebagai Pimpinan Abai beliau

telah mampu menciptakan inovasi-inovasi yang berorientasi pada meningkatnya

kualitas pelayanan Kesehatan dan Upaya Kesehatan di Puskesmas Abai,

sehingga dalam penilaian akreditasi dari Komite Akreditasi Puskesmas Abai

mendapatkan Nilai Tingkat Madya.

C.PENETAPAN ISU

Berdasarkan pengamatan selama bekerja dan diskusi bersama mentor,

ditemukan 3 isu pada Puskesmas rawatan abai kab. Solok Selatan, yaitu:

1. Belum optimalnya pendokumentasian asuhan keperawatan dirawat inap

Puskesmas Rawatan Abai Kab. Solok Selatan.

2. Belum adanya jalur evakuasi di Puskesmas Rawatan Abai Kab. Solok

Selatan

3. Belum optimalnya serah terima peralatan medis IGD antar shif di

Puskesmas Rawatan Abai Kab. Solok Selatan.


Untuk menetapkan isu yang sudah diidentifikasi, penulis menggunakan alat

analisa yaitu AKPL (Aktual, Kekhalayakan, Problematik, Kelayakan):

1) Aktual, Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat

2) Kekhalayakan, isu yang menyangkut hidup orang banyak

3) Problematik, isu yang memiliki dimensi masalah yang komplek sehingga perlu

dicarikan segera solusinya

4)Kelayakan, isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan

inisiatif pemecahan masalahnya.

Pemilihan isu kontemporer prioritas

TOTAL RANGKIN
NO ISU AKTUAL A K P L
NILAI G

Belum optimalnya
pendokumentasian asuhan
1 keperawatan dirawat inap 4 4 4 3 15 II
Puskesmas Rawatan Abai Kab.
Solok Selatan

Belum adanya jalur evakuasi di


2 Puskesmas Rawatan Abai Kab. 5 4 4 4 17 I
Solok Selatan

Belum optimalnya serah terima


peralatan medis IGD antar shif
3 3 4 3 3 13 III
di Puskesmas Rawatan Abai
Kab. Solok Selatan

Keterangan :

Perhitungan menggunakan skala 1-5 yaitu :

5 : sangat besar,

4 : besar,

3: sedang,

2 : kecil,

1 : sangat kecil
Berdasarkan uji analisa tersebut maka didapatkan isu Belum adanya jalur

evakuasi di Puskesmas Rawatan Abai Kab. Solok Selatan sehingga penulis

menetapkan hal tersebut sebagai isu, dimana penyebabnya dapat dilihat pada

tabel matriks USG dibawah ini.

MATRIKS USG

No Identifikasi isu prioritas U S G Total

Belum adanya denah, petunjuk arah dan


1 titik kumpul evakuasi di Puskesmas 5 4 3 12
Rawatan Abai Kab. Solok Selatan

Kurangnya pengetahuan petugas tentang


2 jalur evakuasi Puskesmas Rawatan Abai 3 3 3 9
Kab. Solok Selatan

Belum adanya SOP jalur Evakuasi


3 4 4 3 11

Keterangan :
Skala 1-5 (5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil)

Urgency (urgensi) : Seberapa mendesak dikaitkan dengan waktu yang

tersedia

Seriousness (keseriusan) : Apabila masalah tidak ditangani maka akan timbul

masalah lain yang lebih serius

Growth (perkembangan isu): Apabila masalah dibiarkan maka akan semakin

memburuk.

Dengan adanya jalur evakuasi di Puskesmas rawatan abai kab.solok selatan bisa

menjadi petunjuk arah untuk petugas, pasien dan masyarakat yang ada dipuskesmas

jika terjadi bencana alam. Adanya jalur evakuasi ini bisa mempermudah petugas,

pasien dan masyarakat yang ada di puskesmas untuk menyelamatkan diri dengan
mengikuti petunjuk jalur evakuasi dan berkumpul dititik kumpul yang aman dan bisa

mengurangi angka resiko korban akibat bencana.


D. Tabel Rancangan Aktualisasi

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR DAN KEDUDUKAN SERTA PERAN ASN


PESERTA LATSAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XXXVI KABUPATEN SOLOK SELATAN

Unit Kerja : Puskesmas Abai


Identifikasi Isu :
1. Belum adanya petunjuk arah jalur evakuasi di Puskesmas Rawatan Abai Kab. Solok Selatan
2. Belum optimalnya pendokumentasian asuhan keperawatan dirawat inap Puskesmas Rawatan Abai Kab. Solok
Selatan
3. Belum optimalnya serah terima peralatan medis IGD antar shif di Puskesmas Rawatan Abai Kab. Solok Selatan
Isu Yang Diangkat : Belum adanya petunjuk arah jalur evakuasi di Puskesmas Rawatan Abai Kab. Solok Selatan
Gagasan Pemecahan Isu : Pembuatan Jalur Evakuasi dengan membuat denah, petunjuk arah dan titik kumpul evakuasi di Puskesmas

Rawatan Abai Kab. Solok Selatan

Kontribusi Penguatan Nilai


Keterkaitan Substansi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Terhadap Visi-Misi
Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Pelaksanaan 1. Membuat Hasil : Akuntabilitas Kegiatan ini Pengaplikasian Nilai S
konsultasi dan telaahan staf 1. Draf telaahan Sebelum memulai bertujuan untuk (Santun dalam bertutur
mintak izin kepada atasan staf kegiatan ini saya akan menjalin koordinasi kata dan bersikap), T
kepada atasan 2. Melakukan 2. Lembar saran/ membuat telaahan staf dengan mentor (Tanggap Dalam
terkait pengajuan konsultasi dan memo dan kepada atasan dan untuk membantu Pelayanan dan terhadap
rancangan meminta Surat meminta persetujuan optimalisasi masalah kesehatan) dan
aktualisasi persetujuan persetujuan atasan sebagai bentuk pembuatan jalur I (Inovatif menyikapi
atasan. yang telah tanggungjawab saya evakuasi di masalah jalur evakuasi)
3. Mengajukan disetujui oleh kepada atasan untuk Puskesmas Rawatan
telaahan staf atasan melaporkan terlebih Abai Kab. Solok
untuk 3. Surat telaahan dahulu pekerjaan yang Selatan sejalan
persetujuan staf akan saya kerjakan. dengan misi
Nasionalisme Pembangunan yang
Saya akan bekerjasama berwawasan
dalam kegiatan ini kesehatan.
dengan atasan untuk
mencapai tujuan bersama.
Etika Publik
Sebagai seorang staf yang
dipimpin oleh atasan,
maka saya akan
berdiskusi dengan etika
berbicara yang baik,
sikap hormat dan penuh
sopan pada atasan.
Komitmen Mutu
Saya akan menemukan
inovasi / ide baru tentang
aktualisasi yang sedang
saya diskusikan.
Anti korupsi
Saya akan melakukan
konsultasi tanpa adanya
intervensi dari pihak-
pihak lain yang
mempunyai kepentingan.
2. Pembuatan 1. Mencari Hasil: Akuntabilitas Kegiatan ini akan Pengaplikasian nilai-
denah, petunjuk referensi standar 1. Adanya Dalam Pembuatan denah berkontribusi nilai organisasi yaitu S
arah dan titik untuk jalur referensi dan petunjuk arah jalur dengan Misi (Santun dalam bertutur
kumpul evakuasi evakuasi sesuai standar evakuasi saya akan organisasi yang kata dan bersikap) dan
di Puskesmas 2. Merancang 2. Denah berkonsultasi dan pertama yaitu I (Inovatif menyikapi
Rawatan Abai denah evakuasi. evakuasi. meminta persetujuan Pembangunan yang masalah denah jalur
Kab. Solok 3. Membuat tanda 3. Tanda jalur atasan terlebih dahulu berwawasan evakuasi)
Selatan jalur evakuasi evakuasi Nasionalisme kesehatan.
4. Membuat tanda 4. Tanda titik Dalam pembuatan denah
titik kumpul kumpul dan petujuk arah jalur
evakuasi. evakuasi evakuasi saya akan
5. Mendiskusikan 5. Surat memdiskusikannya juga
kembali hasil persetujuan dengan atasan serta akan
denah jalur 6. Foto mempertimbangkan
evakuasi yang pemasangan setiap masukan yang ada.
telah dirancang tanda dan titik
untuk disetujui kumpul
atasan. evakuasi
6. Memasang tanda
jalur evakuasi
7. Memasang tanda
titik kumpul
evakuasi sesuai
dalam denah
yang telah
disetujui oleh
atasan.
3. Pembuatan SOP 1. Melakukan Hasil: Akuntabilitas Dengan kualitas Pengaplikasian nilai-
jalur Evakuasi koordinasi 1. Draf SOP jalur Dalam Pembuatan SOP kegiatan nilai organisasi yaitu S
dengan TU evakuasi. jalur evakuasi saya akan Pembentukan SOP (Santun dalam bertutur
Terkait 2. Dokumentasi berkoordinasi dengan maka mendukung kata dan bersikap) I
pembuatan SOP dalam bentuk petugas TU dan meminta misi puskesmas (Inovatif menyikapi
2. Membuat SOP foto. persetujuan atasan atas yaitu pelayanan masalah jalur evakuasi)
jalur evakuasi. SOP jalur evakuasi. kesehatan yang
3. Mendiskusikan Nasionalisme berkualitas dan
kepada atasan Dalam pembuatan SOP terjangkau.
tentang SOP saya akan
yang dibuat memdiskusikannya juga
untuk diperbaiki dengan atasan dan
4. Mengajukan ke petugas TU serta akan
atasan untuk mempertimbangkan
persetujuan SOP setiap masukan yang ada.
jalur evakuasi Etika Publik
5. Menyerahkan Sebagai seorang staf yang
SOP ke bagian di pimpin oleh atasan,
TU puskesmas maka saya akan
berdiskusi dengan etika
berbicara yang baik,
sikap hormat dan sopan
pada atasan

4. Sosialisasi 1. Menyediakan Hasil : Akuntabilitas Kegiatan ini akan Pengaplikasian nilai-


dengan petugas materi yang akan 1. Draf materi dalam hal ini sebelum berkontribusi nilai organisasi yaitu S
tentang jalur disampaikan saat sosialisasi melakukan sosialisasi dengan Misi (Santun dalam
evakuasi sosialisasi jalur evakuasi saya akan meminta organisasi yang bertututkata dan
Puskesmas 2. Membuat 2. Draf undangan pendapat dari atasan pertama yaitu bersikap) I (Inovatif
Rawatan Abai undangan Yang Disetujui terlebih dahulu sebagai Pembangunan yang menyikapi masalah
Kab. Solok sosialisasi oleh atasan bentuk pertanggung berwawasan jalur evakuasi)
Selatan 3. Menyampaikan 3. Form daftar jawaban saya kepada kesehatan.
draf surat hadir atasan, dan dalam
undangan 4. Dokumentasi sosialisasi ini juga akan
sosialisai untuk foto menumbuhkan kerjasama
ditanda tangani sosialisasi antara staff dalam
oleh atasan menjalankan kegiatan ini.
4. Menyampaikan Etika Publik
undangan Untuk membuat jadwal
kepada pegawai sosialisasi maka saya
puskesmas akan meminta bantuan
5. Menyiapkan kepada staf tata usaha
daftar hadir dengan cara yang santun
peserta dan mempertimbangkan
sosialisasi jadwal kegiatan yang
6. Melakukan lain.
sosialisasi Komitmen Mutu
kepada staff Dalam melaksanakan
puskesmas kegiatan sosialisasi ini
tentang jalur maka saya akan
evakuasi mengupayakan tepat
waktu untuk
mengoptimalkan kegiatan
dan pengoptimalkan
manajemen waktu agar
tidak mengganggu
pelayanan maupun
kegiatan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai