Makalah K3
Makalah K3
KEBIAJAKAN PERTAMBANGAN)
Disusun Oleh:
BANDA ACEH
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Ada beberapa teori penyebab kecelakaan kerja dapat terjadi, salah satunya
Teori Domino. Teori Domino di perkenalkan oleh H.W. Heinrich pada tahun 1931.
Menurut Heinrich, 88% kecelakaan disebabkan oleh perbuatan/tindakan tidak aman
dari manusia, sedangkan sisanya disebabkan oleh hal-hal yang tidak berkaitan dengan
kesalahan manusia, yaitu 10% disebabkan kondisi yang tidak aman dan 2%
disebabkan takdir tuhan. Heinrich menekankan bahwa kecelakaan lebih banyak
disebabkan oleh kekeliruan atau kesalahan yang dilakukan oleh manusia.
Menurutnya, tindakan dan kondisi yang tidak aman akan terjadi bila manusia berbuat
suatu kekeliruan. Hal ini lebih jauh disebabkan karena faktor karakteristik manusia
itu sendiri yang dipengaruhi ileh keturunan dan lingkungannya. Apabila terdapat
suatu kesalahan manusia, maka akan tercipta tindakan dan kondisi tidak aman serta
kecelakaan serta kerugian akan timbul. Heinrich menyatakan bahwa rantai batu
tersebut diputus pada batu ketiga sehingga kecelaaan dapat dihindari. Konsep dasar
pada model ini adalah:
Kecelakaan adalah sebagai suatu hasil dari serangkaian kejadian yang
berurutan.
Kecelakaan tidak terjadi dengan sendirinya.
Penyebabnya adalah faktor manusia dan faktor fisik.
Kecelakaan tergantung kepada lingkungan fisik dan sosial kerja.
Kecelakaan terjadi karena kesalahan manusia.
Pada Pasal 96, Huruf a, UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral
dan Batubara, dikatakan bahwa K3 juga merupakan kewajiban yang melekat bagi
pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan Izin Usaha Pertambangan Khusus
(IUPK). Selanjutnya, pelaksanaan K3 pada kegiatan usaha pertambangan yang
dilakukan oleh pemegang IUP, IPR, atau IUPK tersebut diawasi oleh pemerintah
melalui Inspektur Tambang seperti yang terdapat dalam Pasal 141, Ayat 1 dan Ayat
2, UU No. 4 Tahun 2009.
PEMBAHASAN
3.2 Saran
Agar mengurangi kecelakaan kerja, sebaiknya para pekerja sebelumnya
dibekali pendidikan tentang keselamatan dan kesehatan kerja sehingga para pekerja
dapat meningkatkan kehati-hatian dalam pekerja yang pada akhirnya mengurangi
resiko cedera serta meningkatkan kerja produksi disuatu perusahaan.