Anda di halaman 1dari 12

Laporan Praktikum

Elektronika Fisis Dasar l

KOMPONEN DAN ALAT UKUR

LISTRIK

DI SUSUN OLEH :
NAMA :SYARIFUDDIN
NIM :H021 18 1304
KELOMPOK :LIMA (5)
TANGGAL PRAKTIKUM :26 SEPTEMBER 2019
NAMA ASISTEN :GITA IRIANDINA

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

III.1 Waktu dan Tempat Percobaan

Praktikum ini dilaksanakan pada hari kamis, 26 september 2019 pukul 07:30
WITA di Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi, Departemen Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin.

III.2 Alat dan Bahan

III.2.1 Alat Beserta Fungsinya

1. Kabel Jumper

Gambar III.1. kabel jumper

Berfungsi sebagai penghubung rangkaian elektronika


2. Tang

Gambar III.2 Tang


Berfungsi membantu dalam proses merangkai rangkaian elektronika pada papan
rangkaian
3. Papan rangkaian

Gambar III.3 Papan rangkaian


Berfungsi sebagai tempat untuk merangkai komponen elektronika.
4.. Catu daya

Gambar III.3 Catu daya


Berfungsi sebagai sumber tegangan dan arus listrik.
5. Multimeter

(a) (b)

Gambar III.3 (a) Multimeter digital, (b) Multimeter analog.


Berfungsi sebagai alat untuk mengukur resistansi(Ω), tegangan (V), dan kuat arus
(A), serta menguji kondisi komponen.
6. Obeng

Gambar III.6 Obeng


berfungsi untuk memutar sekrup yang terdapat pada potensiometer.
7. Kabel Probe/ penghubung

Gambar III.7 Kabel probe/ penghubung.


Berfungsi menghubungkan rangkaian elektronika.
III.2.2 Bahan Beserta Fungsinya

Gambar III. 8 Resistor Tetap

Berfungsi sebagai bahan elektronika yang di ukur resistansinya secara teori dan
praktik.
2. Resistor variable

(a)
(b) (c)
Gambar III.9 (a) Potensiometer, (b) Trimpot, (c) LDR.
Berfungsi sebagai bahan yang diamati nilai resistansi dan kondisinya.
3. Kapasitor

(a) (b) (c)

Gambar III.10 (a) Kapasitor Keramik, (b) Kapasitor kertas, (c) Kapasitor Mika.
Berfungsi sebagai bahan diamati batas kerjanya.
4. Dioda

(b) (c)
(a)
Gambar III.11 (a) Dioda Penyearah, (b) Dioda Zener, (c) LED.
Berfungsi sebagai bahan yang diamati karakteristik dan kondisinya.
5. Induktor

Gambar III.11 induktor.


Berfungsi untuk menyimpan muatan listrik sementara ke dalam bentuk GGL
induksi.

III.3 Prosedur Percobaan


III.3. 1 Prosedur Percobaan Pada Resistor Tetap
1. Menyiapkan 5 resistor tetap dengan warna cincin yang berbeda.
2. Menghitung nilai tiap resistor secara teori dan menyusun dari yang terkecil –
terbesar
3. Mencatat data yang di dapatkan ke dalam table hasil percobaan bagian
resistansi pengukuran
4. Menghitung nilai tiap resistor menngunakan multimeter.
5. Mencatat data yang didapatkan ke dalam table hasil percobaan bagian
resistansi pengukuran berdasrkan praktikum
III.3.2 Prosedur Prosedur Percobaan Resistor Variable
1. Menyiapkan trimpot dan potensiometer.
2. Mencatat nilai resistansi bahan resistor variable ke dalam table data.
3. Menyiapkan multimeter digital dan multimeter analog yang akan digunakan
untuk mengukur resistansi potensiometer dan merangkai resistor potensiometer ke
papan rangkaian agar mempermudah untuk mengukurnya.
4. Menghubungkan kaki 1-3 pada potensiometer dengan kabel positif dan kabel
negatif pada multimeter.
5. Memutar sekrup menggunakan obeng yang ada pada potensiometer.
6. Mengamati ada atau tidanya perubahan nilai hambatan/resistansi yang
ditunjukkan oleh multimeter.
7. Mencatat sifat yang didapatkan bergerak atau tidak bergerak jika bergerak maka
kondisi baik dan apabika tidak bergerak maka kondisi buruk.
8. Melakukan perlakuan yang sama pada kaki 1-2 dan kaki 2-3.
9. Mengulang prosedur 1-8 untuk mengamati sifat kaki pada trimpot.
III.3.3 Prosedeur Percobaan Pada Resistor LDR
1. Menyiapkan resistor LDR.
2. Merangkai resistoer LDR pada papan rangkaian yang di beri cahaya langsung.
3. Memasangkan resistor pada multimeter dengan menyambungkan kabel multimete
(+) pada salah satu kaki resistor dan kabel multimeter (-) pada kaki resistor
lainnya.
4. Memberi perlakuan terhadap LDR dengan tangan untuk menutupi cahaya dan
memberi cahaya.
5. Mengamati dan mencatat nilai hambatan yamg ditunjjukan pada multimeter.
III.3.4 Prosedur Percobaan Pada Kapasitor
1. Menyiapkan tiga jenis kapasitor, yaitu kapasitor keramik, kapasitor ELCO dan
kapasitor mika.
2. Membaca nilai kapasitansi tiap-tiap kapasitor.
3. Mencatat nilai yang didapatkan pada table hasil percobaan.
III.3.5 Prosedur percobaan pada Dioda
1. Menyiapkan tiga jenis dioda yang akan diambil datanya. Yaitu dioda
semikonduktor, dioda zenner dan dioda LED.
2. Memasang diode biasa atau semikonduktor pada papan rangkaian lalu hubungkan
dengan kabel jumper.
3. Menghubungkan anoda multimeter kepada katoda dioda.
4. Mencatat hasil pengujian bergerak atau tidak bergerak dalam tabel.
5. Menghubungkan katoda multimeter dengan anoda dioda.
6. Mencatat hasil pengujian bergerak atau tidak bergerak dalam table.
7. Memberi keterangan baik atau tidak sesuai teori.
8. Melakukan hal yang sama untuk diode zener dan LED
III.3.6 Posedur percobaan pengukuran Tegangan pada Catu Daya
1. Menyiapkan catu daya.
2. Mengatur nilai catu daya sebesar 4 volt.
3. Menhubungkan catu daya dengan multimeter dengan kabel penghubung.
4. Mengukur keluaran tegangan pada catu daya sebagai tegangan AC menggunakan
multimeter.
5. Mencatat nilai keluaran catu daya pada table.
6. Melakukan hal yang sama pada pengukuran AC untuk nilai 6 volt dan 8 volt.
7. Melakukan hal yang sama untuk mengukur tegangan DC pada catu daya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil

IV.1.1 Tabel Data percobaan


TabelVI.1 Penngukuran resistor

No warna resistansi resistansi pengekuaran


A B C D teori praktikum
1 Merah Hitam Merah Emas 2000Ω ± 5% 1960
2 Coklat Hijau Merah Emas 1000Ω ± 5% 990
3 Orange Orange Coklat Emas 330Ω ± 5% 327
4 Coklat Hijau Coklat Emas 110Ω ± 5% 98

5 Merah Ungu Hijau Emas 27Ω ± 5% 22

Tabel IV.2 Kondisi Resistor

Nilai Resistansi kaki kaki Kondisi


No. Nama Resistor
bahan 1-3 1-2 2-3 (baik/buruk)
Tidak
1 Potensiometer 100k Bergerak Bergerak Baik
bergerak
Tidak
2 Trimpot 100k Bergerak Bergerak Baik
bergerak

Tabel IV.3 Hambatan pada Resistor LDR

No. Perlakuan Resistansi Keterangan

1 Diberi cahaya 2.60 Baik

2 Tidak diberi cahaya 6.25 Baik


Tabel IV.4 Kapasitor

No. Jenis kapasitor Kapasitas (kode bahan) Batas Kerja (V)

1 Elektrolik 1𝜇𝐹 25V

2 Keramik 103 𝜇𝐹 -

3 Mika 109 𝜇𝐹 -

Tabel IV.5 Dioda

Pengujian
Kondisi
No. Jenis dioda
(baik/buruk)
Anoda- katoda Katoda- anoda

1 Semikonduktor Bergerak Tidak bergerak Baik

2 Zener Bergerak Tidak bergark Baik

3 LED Menyala Tidak menyala Baik

Tabel IV.6 Tegangan

Hasil
No. Nilai catu daya (v) Kode catu daya
AC DC

1 4 AC/DC 3.7 4.6

2 6 AC/DC 5.7 6.8

3 8 AC/DC 7.7 10.4


VI.2 Pembahasan

Pada percobaan mengukur resistansi pada resistor tetap dapat dilihat bahwa nilai
pembacaan resistansi berdasarkan warna resistor tidak haruslah sama dengan nilai
pengukuran hambatan resistor menggunkan multimeter sehimgga ada batas toleransi.

Pada percobaan pengukuran nilai resistansi pada resistor variable dalam hal ini
potensiometer. Didapatkan bahwa apabila sumbu putar pada potensiometer diputar,
pada kaki 1-3 tidak terjadi perubahan nilai hambatan sedangkan pada kaki 1-2 dan 2-3
terjadi perubahan nilai hambatan, maka dapat disimpulkan keadaan potensiometer
tersebut baik.

Pada percobaan resistor LDR dapat dilihat apabila resistor tersebut mendapatkan
sumber cahaya maka hambatan yang dihasilkan akan lebih kecil (2.60 ) dari pada saat
resistor tidak diberi sumber cahaya atau keadaan (6.25 ). Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pada resistor ini intensitas cahaya mempengaruhi nilai hambatan yang terukur.

Pada pembacaan nilai kapasitansi pada sebuah kapasitor memiliki eberapa aturan
tersendiri, pada kapasitor ini akan tertera nilai kapasitansi badannya dan batas
kerjanya. Pada kapasitor ELCO biasanya ditulis dalam tiga angka. Dimana angka
pertama dan kedua menunjukkan nilai kapasitansi sedangkan angka ketiga
menunjukkan faktor pengali dimana satuan yang digunakan adalah pF. Seperti pada
percobaan ini, pada kapasitor ELCO tertera nilai yang dapat dibaca 1 × 106 pF dengan
batas kerja pada tegangan 25 V.
Aturan pembacaan ini juga berlaku pada kapasitor mika dan keramik tetapi bedanya
pada kapasitor mika dan keramik biasanya tertera pula nilai toleransi untuk kapasitansi
kapasitor dengan lambing huruf seperti i dan j. sebagai contoh pada praktikum ini
terbaca nilai kapasitansi dari sebuah kapasitor mika yaitu 103 mF dengan toleransi
kurang lebih 4% dan batas kerja pada tegangan tidak ditentuukan. Sedangkan pada
kapasitor keramik 109 mF dengan toleransi kapsitansi sebesar 6% dan batas kerja tidak
ditentukan.

Pada percobaan mengenai dioda digunakan tiga jenis dioda yaitu dioda semikonduktor,
dioda LED dan dioda zenner.

Pada dioda LED dapat dilihat bahwa ketika kabel positif multimeter dikaitkan pada
kaki positif dioda dan kabel negatif multimeter dikaitkan dengan kaki negatif dioda
maka dioda LED akan menyala. Sedangkan apabila dilakukan hal sebaliknya dimana
kaki positif dioda dikaitkan dengan kabel negatif multimeter dan kaki negatif dioda
dikaitkan dengan kabel positif multimeter maka dioda tidak akan nyala. Hal ini
menandakan bahwa dioda berada pada kondisi baik.

Sedangkan pada pada dioda zenner dan dioda semikonduktor bekerja prinsip
sebaliknya pada kedua dioda ini arus akan mengalir ketika kabel negatif mutlimeter
bertemu dengan kaki positif dioda dan kabel positif multimeter bertemu dengan kabel
negatif dioda.

Anda mungkin juga menyukai