Anda di halaman 1dari 16

Masalah-Masalah Hukum, Jilid 47 No.

3, Juli 2018, Halaman 252-267 p-ISSN : 2086-2695, e-ISSN : 2527-4716

MODEL PERJANJIAN KAWIN YANG DIBUAT SETELAH


PERKAWINAN BERLANGSUNG PASCA BERLAKUNYA PUTUSAN
MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 69/PUU-XIII/20151
Sonny Dewi Judiasih, Deviana Yuanitasari, Revi Inayatillah
Fakultas Hukum Univeristas Padjadjaran
Jalan Dipati Ukur No 35 Bandung
sonny@unpad.ac.id

Abstrak

Perjanjian kawin merupakan perjanjian tentang aspek-aspek perkawinan yang timbul


selama perkawinan berlangsung. Perjanjian kawin setelah keluarnya putusan MK No. 69/PUU-
XIII/2015 dapat dibuat sebelum, pada saat dan selama perkawinan berlangsung. Artikel ini
menganalisis mengenai pengaturan mengenai perjanjian kawin setelah berlakunya putusan MK
No69/PUU-XII/2015 dan merumuskan model perjanjian kawin yang dibuat setelah berlakunya
putusan MK.
Metode yang digunakan adalah pendekatan yuridis normatif dan spesifikasi penelitian
secara deskriptif analitis. Analisis data secara yuridis kualitatif.
Keluarnya putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 69/PUU-XIII/2015 menentukan bahwa
perjanjian kawin dapat dibuat sebelum, pada saat dan selama perkawinan berlangsung, dan
terdapat beberapa format dari model perjanjian kawin yang dapat menjadi panduan bagi para
notaris yang akan membuat akta perjanjian kawin dan terdapat pula surat edaran dari Dirjen
Dukcapil terkait Pencatatan Pelaporan Perjanjian Perkawinan.

Kata Kunci: Perjanjian, Perjanjian Kawin

1 Riset Kompetensi Dosen Universitas Padjadjaran – Hibah Internal Universitas Padjadjaran 2017
252
Masalah-Masalah Hukum, Jilid 47 No.3, Juli 2018

A. Pendahuluan perjanjian yang dibuat dalam keluarga


Perkawinan ialah ikatan lahir batin sebagai suatu perjanjian yang sah (Crotyy,
antara seorang pria dan seorang wanita 1999). Harta perkawinan adalah semua
sebagai suami isteri dengan tujuan harta yang diperoleh oleh pasangan suami
membentuk keluarga yang bahagia dan isteri dalam perkawinan, kecuali (Walker,
kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha 2015):
Esa. Salah satu akibat hukum yang timbul - Harta yang didapat dari hadiah
dari adanya perkawinan adalah - Harta yang diperoleh sebelum
terbentuknya harta benda perkawinan. perkawinan
Ketentuan didalam UU Perkawinan - Harta yang diperoleh suami atau
menyatakan bahwa harta yang diperoleh isteri setelah dibuat perjanjian
dalam perkawinan akan menjadi harta pemisahan harta
bersama. Selanjutnya terhadap harta yang - Harta yang tidak termasuk dalam
diperoleh sebelum perkawinan akan tetap harta yang diperjanjikan oleh para
menjadi harta asal dari masing-masing pihak suami-isteri.
suami isteri dalam perkawinan. Ketentuan Perjanjian kawin dibuat pada waktu
tersebut menggambarkan bahwa ada atau sebelum perkawinan dilangsungkan.
beberapa jenis harta dalam perkawinan Kedua pihak atas perjanjian bersama dapat
yang masing-masing terpisah. Ketentuan mengadakan perjanjian tertulis yang
pemisahan harta tersebut dapat disahkan oleh pegawai pencatat perkawinan,
dikecualikan dengan dibuatnya perjanjian setelah mana isinya berlaku juga terhadap
kawin. pihak ketiga sepanjang pihak ketiga
Perjanjian kawin sebagaimana tersangkut. Perjanjian tersebut berlaku sejak
ditawarkan di atas merupakan sebuah perkawinan dilangsungkan. Selama
kekecualian dari aturan umum tentang perkawinan berlangsung perjanjian tersebut
perjanjian kawin yang ada dalam UU tidak dapat diubah, kecuali bila dari kedua
Perkawinan (Isnaeni, 2015).Perjanjian belah oihak ada perjanjian untuk mengubah
kawin merupakan perjanjian tentang aspek- dan perubahan tidak merugikan pihak ketiga.
aspek perkawinan yang timbul selama Pada hari kamis, tanggal 27 Oktober
perkawinan berlangsung (Li, 2014). 2016 telah dikeluarkan Putusan Mahkamah
Perkawinan merupakan Konstitusi Nomor 69/PUU-XIII/2015 terkait
kesetiaan/kebersamaan dari individu- pengujian materil terhadap Pasal 29 ayat (1),
individu yang setara. Oleh karena itu ayat(2), dan ayat(4) Undang-

253
Soni, Deviana, Revi, Model Perjanjian Kawin yang Dibuat Setelah Perkawinan Berlangsung Pasca Berlakunya Putusan
Mahkamah Konstitusi Nomor 69/PUU-XIII/2015

UndangNomor1Tahun 1974 tentang Berdasarkan latar belakang di atas, maka


Perkawinan, dimana Mahkamah Konstitusi dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
dalam putusannya menyatakan bahwa pada 1. Bagaimanakah pengaturan mengenai
waktu sebelum dilangsungkan atau selama perjanjian kawin setelah berlakunya
dalam ikatan perkawinan kedua belah pihak putusan MK No69/PUU-XII/2015?
atas persetujuan bersama dapat mengajukan 2. Bagaimanakah model perjanjian kawin
perjanjian tertulis yang disahkan oleh yang dibuat setelah berlakunya putusan
pegawai pencatat perkawinan atau notaris MK No69/PUU-XII/2015?
setelah mana isinya berlaku juga terhadap
pihak ketiga sepanjang pihak ketiga B. Metode Penelitian
tersangkut.Perubahan norma tersebut tentu Metode yang digunakan dalam
saja menimbulkan berbagai aspek hukum penelitian ini dilakukan melaluiu pendekatan
yang harus disikapi oleh pihak-pihak yang yuridis normatif dan spesifikasi penelitian
berkepentingan, misalnya oleh para secara deskriptif analitis. Pengumpulan data
akademisi yang harus merubah cara pandang dilakukan melalui penelurusan data
terhadap pergeseran normatersebut. sekunder dan data primer sebagai data
Demikian juga para notaris yang pendukung, dan selanjutnya data sekunder
bergelut dalam kegiatan praktik yang dan data primer di analisis secara yuridis
seringkali berhadapan dengan para pemohon kualitatif.
pembuatan perjanjian kawin. Yang tidak
kalah penting adalah pihak Catatan Sipil dan C. Hasil dan Pembahasan
KUA yang bertindak sebagai institusi 1. Pengaturan Mengenai Perjanjian
pencatat dari keberadaan perjanjian kawin Kawin Setelah Berlakunya Putusan
yang harus menyiapkan perangkat atau MK No69/PUU-XII/2015
mekanisme terhadap pembuatan perjanjian Pembuatan perjanjian perkawinan saat
kawin setelah perkawinan berlangsung. ini semakin popular. Lembaga perkawinan
Demikian pula instansi Pengadilan Negeri merupakan hal yang sifatnya sangat
maupun Pengadilan Agama yang juga harus individual, tetapi dewasa ini pasangan
menyiapkan perangkat dan mekanisme suami-isteri ingin menentukan persyaratan
terhadap kemungkinan adanya gugatan- ekonomi dalam perkawinannya
gugatan dari pihak ketiga yang merasa (Atwood,Barbara A. and Bix, 2012).
dirugikan dengan dibuatnya perjanjian kawin Perjanjian kawin dibuat oleh seseorang
setelah perkawinan berlangsung. orang-orang yang menginginkan

254
Masalah-Masalah Hukum, Jilid 47 No.3, Juli 2018

pemelirahaan terhadap harta pribadinya, 1. Pasal 29 ayat (1) Undang-Undang


dimana perjanjian tersebut dibuat sebelum Nomor 1 Tahun 1974 tentang
mereka menikah (Katz, 2003). Perjanjian Perkawinan (Lembaran Negara
kawin akan berlaku dan mengikat kedua Republik Indonesia Tahun 1974
pihak apabila dalam proses negosiasi dan Nomor 1, Tambahan Lembaran
persyaratan yang dibuat secara adil dan Negara Republik Indonesia
didasarkan pada kesepakatan diantara kedua Nomor 3019) bertentangan
pihak (Katz, 2003). Perjanjian kawin berisi dengan Undang-Undang Dasar
perjanjian yang dibuat sebelum atau setelah Negara Republik Indonesia Tahun
perkawinan yang berisi tentang konsekuensi 1945 sepanjang tidak dimaknai
pemisahan harta apabila perkawinan putus “Pada waktu, sebelum
karena perceraian atau karena kematian dilangsungkan atau selama dalam
(Cooke, Elizabeth; Clarke, 2014). ikatan perkawinan kedua belah
Penyimpangan terhadap pengaturan pihak atas persetujuan bersama
harta benda dalam perkawinan dapat dapat mengajukan perjanjian
dilakukan dengan membuat perjanjian tertulis yang disahkan oleh
perkawinan yang berisi kesepakatan yang pegawai pencatat perkawinan atau
dibuat oleh calon suami isteri sebelum atau notaris, setelah mana isinya
pada saat perkawinan dilangsungkan. Tetapi berlaku juga terhadap pihak ketiga
akhir-akhir ini kita dikejutkan dengan aturan sepanjang pihak ketiga
yang membolehkan bahwa perjanjian tersangkut”;
perkawinan dapat dibuat selama perkawinan 2. Pasal 29 ayat (1) Undang-Undang
berlangsung. Dalam arti kata bahwa Nomor 1 Tahun 1974 tentang
perjanjian perkawinan dapat dilakukan Perkawinan (Lembaran Negara
kapan saja oleh suami isteri dalam Republik Indonesia Tahun 1974
perkawinan seperti yang diatur dalam Nomor 1, Tambahan Lembaran
Putusan Mahkamah Konstitusi (Judiasih, Negara Republik Indonesia
2017b). Nomor 3019) tidak mempunyai
Pada dasarnya Putusan Mahkamah kekuataan hukum mengikat
Konstitusi tersebut telah merubah norma dan sepanjang tidak dimaknai “Pada
tatanan perjanjian perkawinan yang terdapat waktu, sebelum dilangsungkan
dalam Pasal 29 UUP, sehingga substansi atau selama dalam ikatan
Pasal 29 berubah menjadi sebagai berikut: perkawinan kedua belah pihak

255
Soni, Deviana, Revi, Model Perjanjian Kawin yang Dibuat Setelah Perkawinan Berlangsung Pasca Berlakunya Putusan
Mahkamah Konstitusi Nomor 69/PUU-XIII/2015

atas persetujuan bersama dapat 5. Pasal 29 ayat (4) Undang-Undang


mengajukan perjanjian tertulis Nomor 1 Tahun 1974 tentang
yang disahkan oleh pegawai Perkawinan (Lembaran Negara
pencatat perkawinan atau notaris, Republik Indonesia Tahun 1974
setelah mana isinya berlaku juga Nomor 1, Tambahan Lembaran
terhadap pihak ketiga sepanjang Negara Republik Indonesia
pihak ketiga tersangkut”; Nomor 3019) bertentangan
3. Pasal 29 ayat (3) Undang-Undang dengan Undang-Undang Dasar
Nomor 1 Tahun 1974 tentang Negara Republik Indonesia Tahun
Perkawinan (Lembaran Negara 1945 sepanjang tidak dimaknai
Republik Indonesia Tahun 1974 “Selama perkawinan berlangsung,
Nomor 1, Tambahan Lembaran perjanjian perkawinan dapat
Negara Republik Indonesia mengenai harta perkawinan atau
Nomor 3019) bertentangan perjanjian lainnya, tidak dapat
dengan Undang-Undang Dasar diubah atau dicabut, kecuali bila
Negara Republik Indonesia Tahun dari kedua belah pihak ada
1945 sepanjang tidak dimaknai persetujuan untuk mengubah atau
“Perjanjian tersebut mulai berlaku mencabut, dan perubahan atau
sejak perkawinan dilangsungkan, pencabutan itu tidak merugikan
kecuali ditentukan lain dalam pihak ketiga”;
Perjanjian Perkawinan”; 6. Pasal 29 ayat (4) Undang-Undang
4. Pasal 29 ayat (3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran Negara
Perkawinan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974
Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 1, Tambahan Lembaran
Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Negara 3019) tidak mempunyai Nomor 3019) tidak mempunyai
kekuatan hukum mengikat kekuatan hukum mengikat
sepanjang tidak dimaknai sepanjang tidak dimaknai “Selama
“Perjanjian tersebut mulai berlaku perkawinan berlangsung,
sejak perkawinan dilangsungkan, perjanjian perkawinan dapat
kecuali ditentukan lain dalam mengenai harta perkawinan atau
Perjanjian Perkawinan”; perjanjian lainnya, tidak dapat

256
Masalah-Masalah Hukum, Jilid 47 No.3, Juli 2018

diubah atau dicabut, kecuali bila tanggal perjanjian perkawinan


dari kedua belah pihak ada dibuat tetap merupakan harta
persetujuan untuk mengubah atau campur sedangkan sejak perjanjian
mencabut, dan perubahan atau perkawinan terjadi pisah harta. Hal
pencabutan itu tidak merugikan tersebut terlebih lagi apabila ada
pihak ketiga”. benda yang telah diagunkan pada
bank yang apabila dilakukan
2. Model Perjanjian Kawin Yang pembagian diantara suami-isteri
Dibuat Setelah Berlakunya Putusan dapat merugikan pihak bank.
MK No69/PUU-XII/2015 Dibagikannya bagian dari harta
Perjanjian kawin yang dibuat setelah campur yang lebih besar kepada salah satu
berlakunya Putusan Mahkamah Konstitusi pihak, misalnya isteri mendapat ¾ (tiga
Nomor 69/PUU-XIII/2015 dapat memuat perempat) bagian dan suami ¼ (satu
perjanjian kawin terkait dengan harta perempat) bagian, Pembagian tersebut
perkawinan maupun dengan perjanjian berarti telah terjadi pergeseran harta diantara
lainnya. Perjanjian perkawinan menurut suami istri yang dapat digolongkan sebagai
Pasal 29 ayat (4) putusan MK 69/2015 dapat hibah, sedangkan hibah diantara suami istri
mengenai harta perkawinan atau perjanjian selama perkawinan dilarang undang-undang,
lainnya, sehingga dengan demikian oleh kecuali hadiah atau pemberian benda
para pihak dapat bebas menentukan isi bergerak bertubuh yang harganya tidak
perjanjian perkawinan tersebut diantaranya terlalu tinggi mengingat kemampuan si
yang perlu diperhatikan adalah hal-hal penghibah (Pasal 1678 KUHPerd);
sebagai berikut (Budiono, 2017): Menurut doktrin membagikan dan
Apabila oleh suami-isteri dibuat memisahkan harta perkawinan tidak dapat
perjanjian perkawinan sepanjang dilakukan atas persetujuan bersama karena
perkawinan sedangkan perjanjian tidak adanya alasan untuk melakukannya
tersebut dinyatakan berlaku sejak berkaitan dengan pemilikan bersama yang
saat perkawinan maka telah ada terikat. Pemilikan bersama yang terikat baru
harta campur yang terbentuk. dapat diakhiri karena meninggalnya suami
Dalam situasi seperti itu menjadi atau isteri atau perceraian suami isteri.
sulit untuk membagi harta campur  Tidak dapat diperjanjikan, bahwa
tersebut maka sebaiknya dianjurkan salah satu pihak akan
agar sejak saat perkawinan hingga menanggung hutang yang lebih

257
Soni, Deviana, Revi, Model Perjanjian Kawin yang Dibuat Setelah Perkawinan Berlangsung Pasca Berlakunya Putusan
Mahkamah Konstitusi Nomor 69/PUU-XIII/2015

besar daripada bagiannya dalam demikian pula dengan ketetapan


laba persatuan, yang menurut waktu atau termin (termijn).
Asser-De Boer ketentuan tersebut Syarat menangguhkan bergantung
batal demi hukum (de Boer, pada peristiwa yang masih akan
2001); datang dan yang masih belum
 Untuk perjanjian perkawinan yang tentu akan terjadi, perikatan tidak
dinyatakan berlaku sejak dapat dilaksanakan sebelum
perkawinan dilangsungkan peristiwanya belum terjadi. Syarat
sebaiknya dibuat daftar harta batal apabila dipenuhi
mana yang telah dimiliki sebelum menghentikan perikatan dan
dibuatnya perjanjian perkawinan membawa segala sesuatu kembali
yang ditandatangani suami-isteri pada keadaan semula, seolah-olah
dan dilekatkan pada minuta;. tidak pernah ada suatu perikata
 Apabila pencantuman atas benda (Pasal 1253 KUHPerd). Ketetapan
tidak dicantumkan dalam minuta waktu (termin) tidak
maka atas penambahan benda menangguhkan perikatan,
yang ternyata diluar pengetahuan melainkan hanya menangguhkan
pihak yang bersangkutan dapat pelaksanaannya dan memberi
dibuktikan dengan cara lainnya. kepastian kepada pihak ketiga
Apabila dikemudian hari timbul bahwa prestasi pasti akan
perselisihan mengenai dilakukan pada waktu yang telah
kepemilikan atas benda yang tidak dijanjikan (Pasal 1268 KUHPerd).
dapat dibuktikan tersebut, akan Misalnya, perjanjian perkawinan
dianggap sebagai milik para pihak berlaku apabila telah dilahirkan
masing-masing untuk bagian yang seorang anak. Menurut Van Den
sama besar. Anggapan tersebut Burght demikian juga Asser-De
tidak boleh merugikan para Boer, ketentuan demikian daya
kreditor dari pasangan tersebut; kerjanya terhadap pihak ketiga
 Ada kemungkinan diperjanjikan menimbulkan ketidak pastian
berlakunya perjanjian perkawinan sehingga harus dianggap bahwa
dengan ketentuan bersyarat baik perjanjian perkawinan tersebut
dengan syarat menangguhkan atau batal, sedangkan daya kerja
dengan syarat membatalkan internal antara suami istri dapat

258
Masalah-Masalah Hukum, Jilid 47 No.3, Juli 2018

berlaku sebagai perjanjian dijadikan objek jaminan kredit


obligatoir (de Boer, 2001). harus dikecualikan dalam
Dengan demikian, terhadap pihak perjanjian, dengan kata lain, har-ta
ketiga dianggap diantara suami yang sedang dijadikan objek
istri terjadi perkawinan dengan jaminan kredit, harus tetap
harta campur. dibiarkan sebagai harta bersama
 Perjanjian perkawinan tidak boleh yang tidak dapat beralih atau
menunjuk berlakunya perundang- berubah status menjadi jenis harta
undangan asing sebagai pilihan lain selain tetap sebagai harta
hukumnya. bersama. Hal ini dimaksudkan
 Tidak boleh mengurangi segala sebagai bentuk per-lindungan
hak disandarkan pada kekuasaan hukum terhadap pihak ketiga
suami dan kekuasaan orang tua, sehingga akan terjamin kepastian
juga hak yang diberikan undang- pem-bayaran dan pemenuhan
undang kepada suami-isteri yang kewajiban dari suami istri sebagai
hidup terlama; debitur.
Tidak boleh melepaskan hak yang 3) Perjanjian perkawinan yang dibuat
diberikan undang-undang kepada mereka sela-ma perkawinan berlangsung
atas harta peninggalan keluarga sedarah hanya meli-puti harta-harta yang
mereka dalam garis ke bawah, pun tidak diperoleh setelah perjanjian
boleh mengatur harta peninggalan itu. perkawinan dibuat, jadi tidak
Hal lain yang harus diperhatikan meliputi harta-harta yang sudah
dalam pembuatan perjanjian kawin yang ada sebelum perjanjian
dilakukan setelah perkawinan berlangsung perkawinan dibuat.
meliputi antara lain hal-hal sebagai berikut 4) Perjanjian perkawinan yang dibuat
(Judiasih, 2017a) : sela-ma perkawinan berlangsung,
1) Terhadap perjanjian perkawinan berlaku sejak perjanjian tersebut
yang dibuat selama perkawinan dibuat, jadi perjanjian perkawinan
berlangsung, maka perjanjian tersebut tidak berlaku surut.
perkawinan harus dibu-at oleh 5) Perjanjian perkawinan yang dibuat
notaris dan minta penetapan dari sela-ma perkawinan berlangsung
pengadilan. perlu dibuat model/bentuk/format
2) Harta bersama yang sedang perjanjian yang memperhatikan

259
Soni, Deviana, Revi, Model Perjanjian Kawin yang Dibuat Setelah Perkawinan Berlangsung Pasca Berlakunya Putusan
Mahkamah Konstitusi Nomor 69/PUU-XIII/2015

norma, etika dan itikad baik, sebanyak 1187 pemohon dan WNA
sehingga dapat terwujud keadilan sebanyak 13 pemohon. Dari jumlah tersebut
dan kepastian hukum bagi para yang memproses perjanjian kawin berjumlah
pihak yang berkepentingan. 76 pemohon (Sugiharto, 2017).
6) Harus diperhatikan jangka waktu Menindaklanjuti Putusan Mahkamah
perkawinan yang diperbolehkan Konstitusi Republik Indonesia Nomor:
untuk membuat perjanjian kawin. 69/PUU-XIII/2015 tangggal 27 Oktober
Terkait dengan pembuatan perjanjian 2016, Direktorat Jendral Kependudukan dan
kawin selama perkawinan berlangsung, Pencatatan Sipil mengeluarkan Surat Edaran
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tertanggal 19 Mei 2017 Nomor
Kota Bandung berkonsultasi dengan Sub 472.2/5876/Dukcapil, perihal Pencatatan
Direktorat Pencatatan Perkawinan dan Pelaporan Perjanjian Perkawinan,
Perceraian Direktorat Pencatatan Sipil menyampaikan beberapa hal sebagai
mengenai permasalahan bagaimana tindakan berikut:
aparat pencatatan sipil di daerah menyikapi 1. Perjanjian perkawinan dapat dibuat
perjanjian perkawinan yang dilaksanakan sebelum, pada saat dan selama
setelah terbitnya Putusan Mahkamah perkawinan berlangsung dengan akta
Konstitusi Nomor 69/PUU-XIII/2015 Tahun notaris dan dilaporkan kepada Instansi
2015, diinformasikan bahwa Direktur Pelaksana atau Unit Pelaksana Teknis
Jenderal Administrasi Kependudukan dan (UPT) Instansi Pelaksana.
Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri 2. Persyaratan dan tata cara pencatatan
akan mengeluarkan Surat Edaran berkaitan atas pelaporan perjanjian perkawinan
mengenai Prosedur, Persyaratan dan serta perubahan perjanjian perkawinan
Tatacara Pelaporan Pencatatan Perjanjian atau pencabutan perjanjian perkawinan,
Perkawinan, baik sebelum atau pada saat sebagaimana dimaksud pada Lampiran
perkawinan (prenuptial agreement) atau I.
pencatatan perjanjian perkawinan 3. Terhadap pelaporan perjanjian
setelah/selama perkawinan berlangsung perkawinan sebagaimana dimaksud
(postnuptial agreement), namun demikian pada angka 1, Pejabat Pencatatan Sipil
sampai hari ini Surat Edaran dimaksud pada Instansi Pelaksana atau UPT
belum ada realisasinya. Disdukcapil Kota Instansi Pelaksana membuat catatan
Bandung mencatat bahwa pada tahun 2016 pinggir pada registrasi akta dan kutipan
terdapat pencatatan perkawinan WNI

260
Masalah-Masalah Hukum, Jilid 47 No.3, Juli 2018

akta perkawinan sebagaimana format pada angka 1 huruf a dilakukan


pada Lampiran II A dan II B. dengan persyaratan:
4. Khusus untuk akta perkawinan atau a. Foto copy KTP-el;
dengan nama lain yang diterbitkan oleh b. Foto copy KK;
Negara lain, tetapi perjanjian c. Akta Notaris Perjanjian
perkawinan atau perubahan dan Perkawinan yang telah dilegalisir
pencabutannya dibuat di Indonesia, dengan menunjukkan aslinya.
pencatatan pelaporan perjanjian d. Foto copy akta notaris perjanjian
perkawinan dimaksud dibuat dalam perkawinan yang telah dilegalisir
bentuk surat keterangan sebagaimana dengan menunjukan aslinya;
format pada Lampiran III A dan III B. e. Kutipan akta perkawinan suami
Di dalam Lampiran surat edaran dan isteri.
tersebut, dijelaskan mengenai persyaratan 3. Pencatatan pelaporan perjanjian
dan tata cara pencatatan pelaporan perkawinan sebagaimana dimaksud
perjanjian perkawinan yang dapat diperinci pada angka 1 huruf b dilakukan
sebagai berikut: dengan persyaratan:
1. Pencatatan pelaporan perjanjian a. Foto copy KTP-el;
perkawinan dilakukan dengan b. Foto copy KK;
memperhatikan: c. Foto copy akta notarus perjanjian
a. Perjanjian perkawinan dibuat perkawinan yang telah dilegalisir
pada waktu atau sebelum dengan menunjukan aslinya;
dilangsungkan perkawinan; d. Kutipan akta perkawinan suami
b. Perjanjian perkawinan dibuat dan isteri.
selama dalam ikatan perkawinan; 4. Pencatatan pelaporan perjanjian
c. Perjanjian perkawinan dibuat di perkawinan sebagaimana dimaksud
Indonesia dan pencatatan pada angka 1 huruf c dilakukan
perkawinannya dilakukan di dengan persyaratan:
Negara lain; a. Foto copy KTP-el;
d. Perubahan atau pencabutan b. Foto copy KK;
perjanjian perkawinan. c. Foto copy akta notaris perjanjian
2. Pencatatan pelaporan perjanjian perkawinan yang telah dilegalisir
perkawinan sebagaimana dimaksud dengan menunjukan aslinya;

261
Soni, Deviana, Revi, Model Perjanjian Kawin yang Dibuat Setelah Perkawinan Berlangsung Pasca Berlakunya Putusan
Mahkamah Konstitusi Nomor 69/PUU-XIII/2015

d. Kutipan akta perkawinan atau pada angka 1 huruf a, b, c dan d


dengan nama lain yang dilakukan dengan tata cara:
diterbitkan oleh Negara lain; a. Pasangan suami dan/atau isteri
e. Surat keterangan pelaporan akta menyerahkan persyaratan
perkawinan yang diterbitkan oleh sebagaimana pada angka 2, 3, 4
Negara lain. dan 5;
5. Pencatatan pelaporan perjanjian b. Pejabat Pencatatan Sipil pada
perkawinan sebagaimana dimaksud UPT Instansi Pelaksana atau
pada angka 1 huruf d dilakukan Instansi Pelaksana membuat
dengan memenuhi persyaratan: catatan pinggir pada register akta
a. Foto copy KTP-el; dan kutipan akta perkawinan atau
b. Foto copy KK; menerbitkan Surat Keterangan
c. Foto copy akta notaris perjanjian bagi perjanjian perkawinan yang
perkawinan yang telah dilegalisir dibuat di Indonesia dan
dengan menunjukan aslinya; pencatatan perkawinannya
d. Kutipan akta perkawinan atau dilakukan di Negara lain;
dengan nama lain yang c. Kutipan akta perkawinan yang
diterbitkan oleh Negara lain; telah dibuatkan catatan pinggir
e. Surat keterangan pelaporan akta atau Surat Keterangan diberikan
perkawinan yang diterbitkan oleh kepada masing-masing suami
Negara lain. dan/atau Isteri.
6. Pencatatan pelaporan perjanjian
perkawinan sebagaimana dimaksud

262
Masalah-Masalah Hukum, Jilid 47 No.3, Juli 2018

Adapun format pencatatan perjanjian kawin berdasarkan surat edaran dari Dirjen Dukcapil
tersebut dapat dlihat dalam contoh dibawah ini
II A. Format Catatan Pinggir Perjanjian Perkawinan pada Register Akta dan Kutipan Akta
Perkawinan

CATATAN PINGGIR
PERJANJIAN PERKAWINAN
PADA REGISTER DAN KUTIPAN AKTA PERKAWINAN

Berdasarkan akta perjanjian perkawinan Nomor….. tanggal….. bulan….. tahun…… yang


dibuat di hadapan Notaris……. yang berkedudukan di……. telah mengadakan kesepakatan
bersama atas perjanjian perkawinan sebagai lampiran dalam akta perkawinan.
…………………,………….. 20
Pejabat Pencatatan Sipil

_____________________
NIP.

263
Soni, Deviana, Revi, Model Perjanjian Kawin yang Dibuat Setelah Perkawinan Berlangsung Pasca Berlakunya Putusan
Mahkamah Konstitusi Nomor 69/PUU-XIII/2015

II B. Format Catatan Pinggir Perubahan/Pencabutan Perjanjian Perkawinan pada Register Akta


dan Kutipan Akta Perkawinan

CATATAN PINGGIR
PERUBAHAN/PENCABUTAN *) PERJANJIAN PERKAWINAN PADA REGISTER DAN
KUTIPAN AKTA PERKAWINAN
Berdasarkan akta perjanjian perkawinan Nomor….. tanggal….. bulan… tahun…. yang dibuat di
hadapan Notaris….. yang berkedudukan di….. telah dilakukan perubahan/pencabutan*) atas akta
perjanjian perkawinan Nomor…. tanggal….. bulan….. tahun… yang dibuat di ahadapan
Notaris….. yang berkedudukan di….. sebagai lampiran dalam akta perkawinan.
…………………,………….. 20
Pejabat Pencatatan Sipil

_____________________
NIP.

Lampiran III: Surat Direktur Jendral Kependudukan dan Pencatatan Sipil


III A. Format Surat Keterangan Pelaporan Perjanjian Perkawinan Sebagai Lampiran Akta
Perkawinan Atau Dengan Nama Lain Yang Diterbitkan Oleh Negara Lain.

KOP SURAT DINAS


SURAT KETERANGAN PELAPORAN PERJANJIAN PERKAWINAN

Berdasarkan akta perkawinan atau dengan nama lain yang diterbitkan oleh Negara… Nomor….
tanggal……. bulan…tahun…. telah dilaporkan akta perjanjian perkawinan Nomor…. tanggal…
bulan…. tahun…. yang dibuat di hadapan Notaris…. yang berkedudukan di….. sebagai lampiran
dalam akta perkawinan atau dengan nama lain dan surat keterangan pelaporan perkawinan yang
diterbitkan oleh Negara lain.
…………………,………….. 20
Pejabat Pencatatan Sipil

_____________________
NIP.

264
Masalah-Masalah Hukum, Jilid 47 No.3, Juli 2018

III B. Format Surat Keterangan Pencatatan Perubahan/Pencabutan Pelaporan Perjanjian


Perkawinan Sebagai Lampiran Akta Perkawinan Atau Dengan Nama Lain Yang
Diterbitkan Oleh Negara Lain.

KOP SURAT DINAS


SURAT KETERANGAN PENCATATAN PERUBAHAN/PENCABUTAN PELAPORAN
PERJANJIAN PERKAWINAN

Berdasarkan akta perjanjian perkawinan Nomor…. tanggal…. bulan…. tahun…. yang dibuat di
hadapan Notaris……. yang berkedudukan di……… bahwa Notaris….. yang berkedudukan
di….. bahwa sesuai akta perkawinan atau dengan nama lain yang diterbitkan oleh Negara….
Nomor…. tanggal… bulan…. tahun…. telah dilakukan perubahan/pencabutan*) atas akta
perjanjian perkawinan Nomor….. tanggal…. bulan… tahun…. yang dibuat di hadapan
Notaris…. yang berkedudukan di…. sebagai lampiran dalam akta perkawinan atau dengan nama
lain dan surat keterangan pelaporan perkawinan yang diterbitkan oleh Negara lain.
…………………,………….. 20
Pejabat Pencatatan Sipil

_____________________
Nip.

265
Soni, Deviana, Revi, Model Perjanjian Kawin yang Dibuat Setelah Perkawinan Berlangsung Pasca Berlakunya Putusan
Mahkamah Konstitusi Nomor 69/PUU-XIII/2015

D. Simpulan dan Saran 48(2), 362.


Berdasarkan hasil analisis dari bab- Crotyy, P. M. (1999). Family Law in United
bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa States Changing Perspectives. Peter
Pengaturan mengenai perjanjian kawin Lang Publishing.
setelah keluarnya putusan Mahkamah de Boer, C. A.-J. (2001). Personen -en
Konstitusi Nomor 69/PUU-XIII/2015 Familierecht, zestiende druk.
menentukan bahwa perjanjian kawin dapat Amsterdam: Kluwer-Deventer.
dibuat sebelum, pada saat dan selama Judiasih, S. D. (2017a). Pertaruhan Esensi
perkawinan berlangsung. Terdapat beberapa Itikad Baik dalam Pembuatan
format dari model perjanjian kawin yang Perjanjian Kawin Pasca Putusan
dapat menjadi panduan bagi para notaris Mahkamah Konstitusi Nomor
yang akan membuat akta perjanjian kawin 69/PUU-XIII/2015. Jurnal Notariil,
dan terdapat pula surat edaran dari Dirjen 1(2), 82–83.
Dukcapil terkait Pencatatan Pelaporan Judiasih, S. D. (2017b). Quo Vadis Putusan
Perjanjian Perkawinan. Mahkamah Konstitusi Nomor
69/PUU-XIII/2015 tentang Perjanjian
DAFTAR PUSTAKA Kawin. In Lokakarya Perjanjian
Kawin Pasca Putusan Mahkamah
Atwood,Barbara A. and Bix, B. H. (2012). Konstitusi Nomor 69/PUU-XIII/2015.
A New Uniform Law For Premartial Departemen Hukum Keperdataan
and Marital Agreements. Family Law Fakultas Hukum Universitas
Quarterly, 46(3), 313. Padjadjaran Bandung.
Budiono, H. (2017). Perjanjian Perkawinan Katz, S. N. (2003). Family Law in America.
Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi New York: Oxford University Press.
Nomor 69 Tahun 2015 dan Li, L. (2014). Be Prepared in Advance: A
Permasalahannya. In Loka Karya Case For Allowing Binding Prenuptial
Perjanjian Perkawinan Pasca Putusan Agreementd in Hongkong.
MK 69/2015. Bandung: Universitas International Journal of Law, Policy
Padjadjaran. and The Family, 28(3), 340.
Cooke, Elizabeth; Clarke, S. (2014). The Sugiharto. (2017). Pelaksanaan Pencatatan
Law Commisions Report on Perjanjian Perkawinan Pasca Putusan
Matrimonial Property, Needs and MK Nomor 69/PUU-XIII/2015 di
Agremeents. Family Law Quarterly, Dinas Kependudukan dan Pencatatan

266
Masalah-Masalah Hukum, Jilid 47 No.3, Juli 2018

Sipil Kota Bandung. In Loka Karya Walker, L. M. (2015). Family Law and
Perjanjian Perkawinan Pasca Putusan Public Policy. Amsterdam: Wolters
MK 69/2015. Bandung: Universitas Kluwer.
Padjadjaran.

267

Anda mungkin juga menyukai