Laporan Orientasi R Mawar

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 19

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR DI RUANG MAWAR

RSUP SANGLAH
TANGGAL 21 JANUARI 2019

CLINICAL INSTRUCTURE (CI) MAHASISWA

( I GST A A PUTRI MASTINI, S.KEP,Ns,M.KES ) ( TU DE NGURAH PAPINPRASETIYA)

NIP. NIM. 18.321.2864

CLINICAL TEACHER (CT)

( NI KADEK MULIAWATI, S.Kep.,Ns. )

NIK.
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya yang
berlimpah dalam penyusunan laporan observasi. Laporan observasi ini merupakan syarat
wajib dalam menyelesaikan tugas akhir.
Ada kebanggaan tersendiri jika kegiatan laporan ini bisa selesai dengan hasil yang
baik. Dengan keterbatasan penulis dalam membuat riset, maka cukup banyak hambatan
yang penulis temui di lapangan. Dan jika laporan observasi ini pada akhirnya bisa
diselesaikan dengan baik tentulah karena bantuan dan dukungan dari banyak pihak terkait.
Untuk itu, penulis sampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.
Diantaranya :
1. I GST A A PUTRI MASTINI, S.KEP,Ns,M.KES selaku CI pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktunya untuk memberi informasi.
2. NI KADEK MULIAWATI, S.Kep.,Ns. selaku pembimbing selama kegiatan penelitian ini
berlangsung.
3. Orang Tua yang sudah mendukung dan memberi semangat setiap saat.
Tak ada yang bisa penulis berikan selain doa dan rasa terima kasih yang tulus
kepada para pendukung. Namun tidak lupa juga masukan yang berguna seperti saran atau
kritik dari para pembaca sangat diharapkan oleh penulis. Penulis sangat berharap bahwa
laporan penelitian observasi ini akan sangat bermanfaat bagi siapa saja yang membaca dan
menambah pengetahuan bagi kita semua.

Denpasar, 21 Januari 2019

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia, rumah sakit merupakan rujukan pelayanan kesehatan untuk pusat


kesehatan masyarakat (puskesmas), terutama upaya penyembuhan dan pemulihan, sebab
rumah sakit mempunyai fungsi utama yaitu menyelenggarakan upaya kesehatan yang
bersifat penyembuhan dan pemulihan bagi penderita. Selain itu, rumah sakit juga dipandang
sebagai suatu struktur terorganisasi yang menggabungkan bersama-sama semua profesi
kesehatan, fasilitas diagnostik dan terapi, alat dan perbekalan serta fasilitas fisik ke dalam
suatu system terkoordinasi untuk penghantaran pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Sebagai seorang tenaga kesehatan, khususnya perawat sebelum terjun untuk praktek
langsung di rumah sakit, sebaiknya melakukan orientasi rumah sakit atau pengenalan
lingkungan rumah sakit. Hal ini dapat membantu perawat untuk memahami kondisi yang
tercipta di area rumah sakit dan menjadi menambah wawasan mengenai rumah sakit dan
ruangan di rumah sakit ketika melakukan praktek lapangan. Salah satu rumah sakit umum
pusat khususnya di Bali ialah Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah yang terletak di Denpasar,
Bali. Sebagai Rumah Sakit terbesar di Bali dan merupakan rujukan terakhir dari selurh
rumah sakit, maka terdapat banyak pengetahuan yang bisa didapatkan ketika melakukan
orientasi rumah sakit di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah khusunya di ruangan mawar

Ruangan Mawar merupakan salah satu ruangan rawat inap di RSUP Sanglah. Ruang
Mawar merupakan ruangan khusus untuk pasien penderita kanker sehingga disebut Instalasi
Kanker Terpadu. Namun, apabila terdapat pasien non kanker, maka ruangan mawar tetap
menerima pasien Karen telah menjadi kebijakan dari rumah sakit.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana gambaran umum tentang Ruangan Mawar (jenis ruangan, nama kepala
ruangan, inventaris, dan model keperawatan yang digunakan dalam ruangan
tersebut)?
2. Apa saja fasilitas yang terdapat di ruang Mawar ?
3. Bagaimanakah SDM keperawatan di Ruang Mawar ?
4. Bagimanakah jadwal rotasi dan pembagian shift di Ruangan Mawar ?
5. Bagaimanakah peran dan fungsi perawat di Ruangan Mawar ?
6. Bagaimanakah tindakan yang dilakukan perawat di Ruangan Mawar ?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Tujuan Umum
Memahami gambaran umum lingkungan RSUP Sanglah serta memahami peran serta
fungsi profesi perawat di lapangan klinik

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui gambaran umum


2. Mengetahui tata tertib yang berlaku bagi petugas, pengunjung, dank lien.
3. Mengetahui system Universal Precation yang diberlakukan
4. Mengenal ruangan/ tempat-tempat pelayanan perawatan
5. Mengetahui struktur pengorganisasian ruangan perawatan
6. Mengetahui sistem/model pelayanan keperawatan yang diberlakukan
7. Mengetahui peran perawat dalam pelayanan
8. Memahami fungsi perawat dalam pelayanan
9. Melakukan interaksi/wawancara lagsung dengan klien
10. Membuat laporan orientasi
11. Menganalisa fakta orientasi melalui pembahasan dalam laporan orientasi
12. Mengkomunikasikan hasil pengamatan/orientasi

1.4 Manfaat Penulisan


1. Menambah wawasan tentang RSUP Sanglah
2. Mengetahui dan mengenal lingkungan rumah sakit khususnya di ruang mawar
3. Mengetahui struktur, SDM, dan fasilitas yang tersedia di ruangan mawar
4. Mendapatkan gambaran mengenai kondisi pasien
5. Mengetahui tindakan keperawatan yang dilakukan di ruang mawar
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Umum RSUP Sanglah Denpasar

2.1.1 Sejarah RSUP Sanglah

RSUP Sanglah mulai dibangun pada tahun 1956 dan diresmikan pada tanggal 30
Desember 1959 dengan kapasitas 150 tempat tidur. Pada tahun 1962 bekerjasama dengan
FK Unud sebagai RS Pendidikan. Pada tahun 1978 menjadi rumah sakit pendidikan tipe B
dan sebagai Rumah Sakit Rujukan untuk Bali, NTB, NTT, Timor Timur (SK Menkes RI
No.134/1978). Dalam perkembangannya RSUP Sanglah mengalami beberapa kali
perubahan status, pada tahun 1993 menjadi rumah sakit swadana (SK Menkes No.
1133/Menkes/SK/VI/1994). Kemudian tahun 1997 menjadi Rumah Sakit PNBP
(Pendapatan Negara Bukan Pajak). Pada tahun 2000 berubah status menjadi Perjan
(Perusahaan Jawatan) sesuai peraturan pemerintah tahun 2000. Terakhir pada tahun 2005
berubah menjadi PPK BLU (Kepmenkes RI NO.1243 tahun 2005 tgl 11 Agustus 2005) dan
ditetapkan sebagai RS Pendidikan Tipe A sesuai Permenkes 1636 tahun 2005 tertanggal 12
Desember 2005.

Seperti halnya organisasi lain, RSUP Sanglah Denpasar juga memiliki visi sebagai
arah yang akan dituju, menjadi Rumah Sakit Unggulan dalam bidang Pelayanan, Pendidikan
dan Penelitian tingkat Nasional dan Internasional. Dalam mewujudkan visi tersebut RSUP
Sanglah dalam memberikan pelayanan selalu berusaha dengan segala upaya agar
pelayanannya prima sehingga dapat memuaskan masyarakat yang membutuhkan pelayanan.
Apalagi RSUP Sanglah adalah merupakan rumah sakit rujukan utama untuk wilayah Bali,
NTB dan NTT. Disamping itu RSUP Sanglah juga selalu mengedepankan pemberdayaan
sumber daya yang dimilikinya untuk bisa menghasilkan unggulan di bidang pendidikan dan
penelitian kedokteran, kesehatan dan keperawatan.
2.1.2 Visi dan Misi RSUP Sanglah Denpasar
A. Visi
”Menjadi Rumah Sakit Rujukan Nasional Kelas Dunia Tahun 2019”
“To Be A World Class National Referral Hospital In 2019″
B. Misi
 Menyelenggarakan pelayanan kesehatan interprofesi yang paripurna, bermutu
untuk seluruh lapisan masyarakat;
 Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang profesional dan berdaya
saing serta menyelenggarakan penelitian dalam bidang kesehatan berbasis
rumah sakit;
 Menyelenggarakan kemitraan dengan pemangku kesehatan terkait;
 Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman
C. Sasaran
 Terciptanya tata kelola rumah sakit yang berhasil guna dan berdaya guna
Terciptanya pelayanan rumah sakit kelas dunia.
 Terselenggaranya pendidikan dokter umum, dokter spesilalis disemua
SMF/Bagian dan tenaga kesehatan lainnya.
 Terselenggaranya penelitian kesehatan yang berkualitas, terdokumentasi dan
dipublikasikan ke seluruh dunia.
D. Falsafah
Menjunjung Tinggi Harkat dan Martabat Manusia Dalam Pelayanan Kesehatan,
Pendidikan dan Penelitian.
E. Tujuan
Tercapainya tata kelola rumah sakit yang berhasil guna dan berdaya guna, dalam
rangka mewujudkan pelayanan rumah sakit yang berkelas dunia agar tercapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
F. Moto
Kepuasan Anda Kebahagiaan Kami
G. 3 Keyakinan Dasar Pegawai
Insan Profesional Tat Wam Asi Bekerja Dalam Teamwork
2.1.3 Instalasi di RSUP Sanglah
1. Wing Amerta
2. Rawat Inap A 30. Admission

3. Rawat Inap B 31. Promosi Kesehatan RS (PKRS)

4. Rawat Inap C 32. Kanker Terpadu

5. Rawat Inap D 33. Radioterapi

6. Anastesi dan Rawat Intensif 34. Pelatihan Dan Perpustakaan

7. Geriatri
8. Rawat Darurat
9. Bedah Sentral
10. Rawat Jalan
11. Pelayanan Jantung Terpadu
12. Rehabilitasi Medik
13. Lab Patologi Klinik
14. Radiologi dan Diagnostik
Imaging
15. Lab Patologi Anatomi
16. Gizi
17. Sterilisasi Sentral (CSSD)
18. Binatu
19. Kedokteran Forensik
20. Rekam Medik
21. Pengamanan dan Penertiban
Lingkungan
22. IPSRS
23. IPPM
24. Teknologi Informasi
25. Mikrobiologi Klinik
26. Farmasi
27. Hemodialisa
28. Kebersihan dan Kesehatan
Lingkungan (IKKL)
29. Penjaminan Klaim
2.2 Gambaran Umum Ruang Mawar RSUP Sanglah

2.2.1 Jenis dan Fungsi Ruang Mawar

Ruang Mawar merupakan salah satu ruang rawat inap untuk pasien penderita neurologi
dan penyakit dalam di RSUP Sanglah Denpasar, Bali. Ruang mawar merupakan ruangan kelas
3 dan dikarenakan bangunan tersebut merupakan bangunan lama jadi terdapat ruangan VIP.
Ruangan untuk pasien pria dan wanita tidak dijadikan satu. Terdapat 4 ruangan untuk pasien,
dimana 1 ruangan untuk pasien laki-laki terdapat 12 bed dimana masing-masing bed dipisahkan
oleh sampiran, 1 ruangan untuk pasien perempuan terdapat 12 bed dimana masing-masing bed
dipisahkan oleh sampiran, dan 2 ruangan untuk pasien VIP terdapat 2 bed dan 2 kamar mandi

2.1.2 Struktur Organisasi Ruang Mawar

KA. RUANG MAWAR


I GST A A PUTRI MASTINI, S.KEP,Ns,M.KES

INVENTARIS ADMINITRASI
DESAK PUTU SUARTI, A.Md.Kep DSK KETUT MARIATI

PP PP PP
NI KETUT SUARTINI, A.Md.Kep I.A MADE ASTITI A.Md.Kep Ns. SRI LESTARI A.S.Kep

PP PA PA

IDA AYU KENCANI, A.Md.Kep NI KOMANG SRI MARHENI, A.Md.Kep Ns. KM YUSTITIA V. S.Kep

NINIMD DWIYULIA
PUTU WAHYUNI,
DEWI, A.Md.Kep
A.Md.Kep NI WAYAN SRI JANAWATI, AMd.Kep Ns. RIZQI WIDYANTI, S.Kep

Ns. I GST AYU SILYA DEWI, A.Md.Kep I PT REZKI PISCHAYANA, K.Kep NI NYM PURNAMA SARI, A.Md.Kep

LUH PUTU ARI ASPARI, A.Md.Kep Ns. WAYAN YULIANTHI, S.Kep I NYM ASTA MAUTAMA, AMd.Kep

NI KDK ARI DWIYANTI, A.Md.Kep ANINDITYA NURUL ANISA, A.Md.Kep

NI PUTUPERKAYA RT
APRILIA LISTIANA, AMd.Kep
EKA PARWATI

NI KETUT MARIANI
NYOMAN ARTINI

I NYM SRI ASTITI

2.1.3 Denah Ruang Angsoka 2 RSUP Sanglah Denpasar

O N
Keterangan :
2.1.3 Inventaris di Ruang Mawar 13. Apar
14. Ac
1. Thermometer
15. Senter
2. Stetoskop
16. Kupet
3. Monitor
17. Helm fire safety
4. EKG
18. Lem
5. Dc Shock
19. Troli baju kotor
6. Infus
20. Kursi roda
7. Masker
21. Sepeda gayung
8. Handscoon
22. Komputer
9. Tempat sampah
23. Tabung oksigen
10. Obat obatan
24. Tiang infus
11. Lemari penyimpan obat
25. Timbangan
12. Rak penyimpan dokumen

2.2.4 Model Yang Digunakan dalam Pembagian Tugas Perawat

Model yang digunakan dalam pembagian tugas perawat ialah :

 Model Primer
Model primer merupakan asuhan keperawatan yang diberikan kepada 1-6
pasien dari mulai masuk rumah sakit sampai pulang dan asuhan keperawatan
diberikan selama 24 jam yang dilakukan oleh perawat primer (primary nurse).
Setiap perawat primer memberikan asuhan keperawatan secara menyeluruh sesuai
dengan masalah dan kebutuhan pasien selama dirawat di rumah sakit. (Marthey,
1980). Metode ini memberikan keuntungan terhadap klien dimana klien merasa
lebih dihargai sebagai manusia karena kebutuhannya terpenuhi secara individu,
asuhan keperawatan yang bermutu tinggi, dan tercapainya pelayanan yang efektif
terhadap pengobatan, dukungan, proteksi, informasi, dan advokasi. Sedangkan
keuntungan terhadap perawat primer ialah mendapatkan akuntabilitas yang tinggi
terhadap hasil, pengembangan diri melalui implementasi ilmu pengetahuan dan
meningkatkan mutu asuhan keperawatan.
Dalam orientasi RSUP Sanglah Denpasar, Bali khususnya di Ruang Mawar
model yang digunakan ialah Model Primer. Dimana perawat primer yang bertugas
terhadap pasien dari pasien masuk rumah sakit sampai pulang dan memberikan
asuhan keperatan selama 24 jam. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan,
perawat primer akan dibantu oleh perawat pelaksana (associate nurse).

2.2.5 Fasilitas yang tersedia di setiap ruangan

Fasilitas yang tersedia di setiap kepala ruangan :

1. Ruangan kepala Ruangan :


Fungsi : sebagai tempat kepala ruangan
Fasilitas : 2 buah meja
1 buah kursi
1 buah sofa
1 buah rak dokumen
1 buah papan pengumuman
1 buah lemari
1 buah AC

2. Ruangan perawat
Fungsi : sebagai tempat untuk menyimpat barang milik perawat seperti helm dll.
Fasilitas: 2 buah rak besar

3. Ruangan persiapan
Fungsi : Mempersiapan kebutuhan obat pasien seperti mengoplos obat dan tempat
penyimpan alat- alat medis seperti alat EKG, alat tensimeter, dll
Fasilitas : 3 buah lemari penyimpan obat pasien
1 rak penyimpan alat-alat medis
1 buah kulkas penyimpan obat
1 buah meja tempat menyimpan plastik
4. Ruangan pencucian
Fungsi; sebagai tempat untuk menempatkan seprai, dan pakaian yang kotor ,
sebagai tempat untuk membuang sampah medis.
Fasilitas : 1 tong sampah berwarna kuning
1 tong sampah berwarna hitam
1 tong sampah berwarna ungu
5. Ruangan Mawar Laki-laki
Fungsi: sebagai ruangan rawat inap pasien perbaikan kondisi
Fasilitas : 12 bed pasien
12 kursi
1 AC
Masing bed di batasi dengan sampiran
6. Ruangan Mawar Perempuan
Fungsi: sebagai ruangan rawat inap pasien perbaikan kondisi
Fasilitas : 12 bed pasien
12 kursi
1 AC
Masing bed di batasi dengan sampiran
7. Ruangan VIP/Ruang ( 2 Kamar VIP )
Fungsi : sebagai ruangan rawat inap pasien perbaikan kondisi
Fasilitas : 1 bed pasien
1 kursi
1 AC
1 lemari
1 kursi panjang
1 jemuran kecil
Terdapat 1 kamar mandi
2.2.6 SDM Keperawatan
A. Jumlah tenaga keperawatan di Ruang Mawar ialah
1. Tenaga Keperawatan
Dilihat dari kuantitasnya Ruang Mawar dipimpin oleh seorang kepala
ruangan, 2 orang inventarisi, 3 orang perawat primer, 13 orang perawat
pelaksana, 1 orang ahli gizi, 4 orang katim(ketua tim), 2 orang pramusaji,
serta 3 orang cleanning service.
Tabel .2 Pola Ketenagaan di Ruang Angsoka 2 RSUP Sanglah Tahun 2018

No. KUALIFIKASI JUMLAH STATUS TOTAL


PENDIDIKAN P L PNS Kontrak/
Honorer
1 S1 Keperawatan 6 1 7 0 7
2 DIII 10 5 3 12 15
Keperawatan
3 1 1 1
SPK

Sumber : Laporan Pola Ketenagaan Ruang Angsoka 2 Tahun 2018

2. Tenaga Non Keperawatan


Tenaga non keperawatan di ruang Angsoka 2 sebanyak 1 orang
administrasi ruangan, 1 orang ahli gizi, 1 orang farmasi, 3 orang pramusaji,
serta 2 orang pekarya.
Tabel. 3 Tenaga Non Medis
No Kualifikasi Jumlah Keterangan

1 Pekarya 2 PNS, Honor


2 Administrasi 1 PNS
3 Ahli Gizi 1 PNS
4 Pramusaji 3 Honor, PNS
5 Farmasi 1 PNS

B. Jadwal Rotasi dan Shift

Jadwal rotasi : Shift Pagi ( dimulai dari pukul 07.30 sampai 14.00
WITA)
Shift Sore ( dimulai dari pukul 13.30 sampai
19.00WITA)
Shift Malam (dimulai dari pukul 19.30 sampai 08.00
WITA)
2 kali Libur
Untuk Perawat primer, jadwal kerja senin-sabtu.

2.2.7 Peran dan Fungsi Perawat yang dilihat saat orientasi

Dalam melaksanakan praktik keperawatan perawat juga dituntut melakukan


peran dan fungsi sebagaimana yang diharapkan oleh profesi dan masyarakat sebagai
pengguna jasa pelayanan keperawatan.

Peran Perawat :
Peran perawat merupakan seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh
orang lain terhadap seseorang, sesuai kedudukannya dalam suatu sistem. Peran
perawat dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar profesi
keperawatan dan bersifat konstan.
Doheny (1982) mengidentifikasi beberapa elemen peran perawat profesional,
meliputi :
1. Care giver, sebagai pemberi pemberi asuhan keperawatan;
2. Client advocate, sebagai pembela untuk melindungi klien;
3. Counsellor, sebagai pemberi bimbingan/konseling klien;
4. Educator, sebagai pendidik klien;
5. Collabolator, sebagai anggota tim kesehatan yang dituntut untuk dapat bekerja
sana dengan tenaga kesehatan lain;
6. Coordinator, sebagai koordinator agar dapat memanfaatkan sumber – sumber
dan potensi klien;
7. Change agent, sebagai pembaru yang selalu dituntut untuk mengadakan
perubahan – perubahan;
8. Consultant, sebagai sumber informasi yang dapat membantu memecahkan
masalah klien.

Fungsi Perawat :
Fungsi adalah suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan
perannya, fungsi dapat berubah dari suatu keadaan ke keadaan yang lain.
Fungsi dan peran perawat saat orientasi ialah sebagai pemberi asuhan
keperawatan, sebagai kolaborator serta sebagai konsultan masalah kesehatan. Serta
perawat memenuhi kebutuhan pasien seperti penggantian infus, dan melakukan
pendataan.

2.2.8 Observasi salah satu kompetensi keperawatan


Orientasi di RSUP Sanglah Denpasar khususnya di Ruang Mawar juga
meliputi observasi tindakan terhadap klien. Tindakan yang seharusnya diobserbasi
ialah observasi nebulizer. Akan tetapi pada saat orientasi, tindakan yang dilihat
ialah tindakan penggantian cairan infus. Tindakan tersebut dilakukan oleh perawat
yang bertugas dan sudah sesuai dengan SOP penggantian Infus untuk pasien.

Berikut merupakan SOP Penggantian Infus :

Persiapan Alat:

1. Cairan infus
2. Bengkok
3. Status pasien
4. Standar infus / tiang infus jika diperlukan

Cara Kerja:

1. Pastikan kembali tentang instruksi ini pada status pasien


2. Perawat memberikan salam "selamat pagi/siang/malem, bapak/ibu"
3. Perkenalkan diri "Saya…..(nama), dari unit kerja…. (jelaskan)"
4. Perawat melakukan identifikasi pasien dengan meminta pasien
sebutkan nama dan tanggal lahir (bila pasien sadar) atau meminta
keluarga untuk sebutkan nama dan tanggal lahir pasien (bila pasien
tidak sadar/anak-anak)
5. Perawat mencocokkan nama dan tanggal lahir pasien dengan gelang
identitas pasien.
6. Perawat beritahu dan jelaskan pada pasien tentang tidakan yang akan
dilakukan
7. Perawat cuci tangan dan pakai sarung tangan
8. Dekatkan alat ke pasien
9. Menutup tirai /gorden / pintu kamar pasien
10. Periksa cairan infus yang akan dipasang (lihat adanya perubahan
warna, expired. jika ragu, jangan menggunakan cairan tersebut)
11. Periksa factor tetesan set infus (1ml = berapa tetes)
12. Periksa kembali program dokter (nama cairan, jumlah, lama
pemberian dan obatyang akan dimasukkan ke botol infus jika ada)
13. Buka pembungkus set infus (tetap jaga kesterilan keonektor)
14. Jangan sampai terkontaminasi
15. Beri alcohol swap jika tersentuh
16. Klem pengatur tetesan, lalu dengan cepat lepaskan dari cairan infus
yang lama tanpa menyentuh ujungnya, masukkan kembali ke botol
cairan infus yang baru.
17. Periksa adanya udara dalam selang
18. Isi ruang tetesan / chamber infus sebanyak setengah ruang
19. Atur tetesan infus sesuai program dokter
20. Tempelkan label pada botol infus
21. Rapikan pasien dan alat – alat
22. Perawat melepaskan sarung tangan dan mencuci tangan sesuai dengan
prosedur mencuci tangan
23. Dokumentasikan pelaksanaan pemberian obat dalam status pasien
(tanggal dan jam pergantian, nama dan paraf yang melakukan, jumlah
dan jenis cairan, serta obat yang dimasukkan ke dalam infus bila ada).

2.2.9 Kesan pesan dari kepala ruangan dan staf ruangan


 Kesan
Kepala ruangan dan staf di ruangan angsoka 2 merasa sangat terbantu dengan
adanya mahasiswa dari Stikes Wira Medika Bali, karena dapat memperkenalkan
serta mensosialisasikan mengenai ruangan khusus penyakit kanker.
 Pesan:
Kepala ruangan berharap agar mahasiswa Stikes Wira Medika Bali yang
melakukan orientasi dapat berbagi ilmu yang telah didapatkan kepada masyarakat
selama melakukan kegiatan orientasi di ruangan angsoka 2

Anda mungkin juga menyukai