Rekam Medis
Rekam Medis
PROVINSI JAMBI
NOMOR
TENTANG
1
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 159b/Menkes/Per/II/1988
tentang Rumah Sakit
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005
tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan.
10. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 04/BIRHUP/1972
tentang kejelasan bagi rumah sakit menyangkut kewajiban untuk
menyelenggarakan rekam medis dengan kegiatannya menunjang
pelayanan medis meliputi membuat rekam medis berdasarkan
ketentuan yang telah ditetapkandan meraat rekam medis.
11. Surat keputusan Dir Jen Yan Med No 78 th 1991 tentang petunjuk
teknis penyelenggaraan rekam medis di rumah sakit,
penyempurnaan petunjuk pengelolaan rekam medis
12. Permenkes No 290/MENKES/PER/II/2008 tentang Persetujuan
Tindakan Medis
MEMUTUSKAN
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
2. Kegunaan Rekam Medis
Kegunaan Rekam Medis antara lain :
a. Aspek Administrasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya
menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai
tenaga medis dan perawat dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.
b. Aspek Medis
Catatan tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan
pengobatan/perawatan yang harus diberikan kepada pasien.
c. Aspek Hukum
Menyangkut masalah adnya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan,
dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda bukti
untuk mengakkan keadilan
d. Aspek Keuangan
Isi rekam medis dapat dijadikan sebgai bahan untukmenetapkan biaya
pembayaran pelayanan. Tanpa adanya bukti catatan tindakan/pelayanan,maka
pembayaran tidak dapat dipertanggungjawabkan.
e. Aspek Penelitian
Berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena isinya menyangkut
data/informasi yang dapat digunakan sebagai aspek penelitian.
f. Aspek Pendidikan
Isi rekam medis menyangkut data/informasi tentang kronologis dari
pelayanan medik yang diberikan pada pasien,
g. Aspek Dokumentasi
Isi rekam medis menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan
dipakai sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan sarana kesehatan
rumah sakit jiwa daerah provinsi Jambi.
4
Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan
riwayat pengobatan dapat dibuka dalam hal :
a. Untuk kepentingan kesehatan pasien
b. Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakkan
hukum atas perintah pengadilan,
c. Permintaan dan/atau persetujuan pasien sendiri
d. Permintaan institusi/lembaga berdasrkan ketentuan perundangan-undangan;
dan
e. Untuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit medis, sepanjang tidak
menyebutkan identitas pasien.
Permintaan rekam medis untuk tujuan di atas harus dilakukan secara tertulis
kepada pimpinan sarana pelayanan kesehatan rumah sakit jiwa daerah provinsi Jambi:
a. Penjelasan tentang isi rekam medis hanya boleh dilakukan oleh dokter
atau dokter gigi yang merawat pasien dengan izin tertulis pasien atau
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
b. Pimpinan sarana pelayanan kesehatan rumah sakit jiwa daerah provinsi
Jambi dapat menjelaskan isi rekam medis secara tertulis atau langsung kepada
pemohon tanpa izin berdasarkan peraturan perundang-undangan.
5
Isi rekam medis untuk pasien rawat inap dan perawatan satu hari sekurang-kurangnya
memuat :
a. Identitas pasien
b. Tanggal dan waktu
c. Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan penyakit dan riwayat
penyakit,
d. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik
e. Diagnosis
f. Rencana tindakan perawatan,
g. Pengobatan dan/atau tindakan dan/atau terapi
h. Persetujuan tindakan bila diperlukan
i. Catatan observasi klinis dan hasil pengobatan
j. Ringkasan pulang (discharge summary)
k. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehtan (kepala
ruangan) tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan,
l. Pelayanan lain yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentu dan
m. Untuk pasien kasus gigi dilangkapi dengan odontogram klinik
Isi rekam medis untuk pasien gawat darurat, sekurang-kurangnya memuat :
a. Identitas pasien,
b. Kondisi saat pasien tiba di sarana pelayanan kesehatan rumah sakit jiwa daerah
provinsi Jambi,
c. Identitas pengantar pasien,
d. Tanggal dan waktu
e. Hasil namnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit,
f. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik,
g. Diagnosa
h. Pengobatan dan/atau terapi dan/atau tindakan
i. Ringkasan kondisi pasien ssebelum meninggalkan pelayanan unit gawat darurat
dan rencana tindak lanjut,
j. Nama dan tanda tangan dokter, atau tenaga kesehatan tertentu yang
memberikan pelayanan kesehatan,
k. Sarana transportasi yang digunakan bagi pasien yang akan dipindahkan ke
sarana kesehatan lain, dan
l. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
6
Ringkasan pulang harus dibuat oleh dokter atau dokter gigi yang melakukan perawatan
pasien.
Isi ringkasan pulang, sekurang-kurangnya memuat :
a. Identitas pasien
b. Diagnosis masuk dan indikasi pasien dirawat
c. Ringkasan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang, diagnosis akhir, pengobatan
dan tindak lanjut, dan
d. Nama dan tanda tangan dokter atau dokter gigi yang memberikan pelayanan
kesehatan.
7
BAB II
ORGANISASI REKAM MEDIS
8
Keberadaan Instalasi Rekam Medis dalam struktur organisasi di dalam suatu instansi
pelayanan kesehatan tergantung dari kelas Rumah Sakit. Untuk rumah sakit jiwa
daerah Provinsi Jambi dapat mengacu pada Permenkes tersebut.
5. Falsafah dan Tujuan Pelayanan Rekam Medis Rumah Sakit Jiwa Daerah
Provinsi Jambi
Merujuk pada falsafah rumah sakit jiwa daerah provinsi Jambi, maka bagian rekam
medis memiliki falsafah :
”Menyelenggarakan pelayanan rekam medik secara profesional, bermutu dilandasi
etika profesi”
Tujuan pelayanan rekam medik rumah sakit jiwa daerah provinsi Jambi :
a. Tercapainya pelayanan rekam medis yang tepat dan akurat untuk
menunjang fungsi pelayanan RSJ Jambi.
b. Tersedianya data dan informasi untuk menunjang fungsi manajemen RSJ
Jambi.
9
b. Tugas Pokok, Fungsi, Wewenang dan Tanggung Jawab Sub Komite Rekam Medis
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi
Tugas Pokok Sub Komite Rekam Medis:
1) Memberikan saran dan pertimbangan dalam hal penyimpanan
rekam medis dengan sebaik-baiknya dan menjamin tersedianya data untuk
pelayanan.
2) Menjamin dijalankannya Filling Record pembuatan indeks
penyimpanan rekam medis.
3) Mengajukan usul-usul kepada Direktur Utama rumah sakit
tentang perubahan dalam isi/ukuran rekam medis.
4) Membina kerjasama dengan penasehat hukum dalam hal
hubungan dan pengeluaran dta untuk badan-badan di luar Rumah Sakit.
5) Mengadakan rapat teratur setiap bulan untuk
mengevaluasi/penilaian berkas rekam medis pasien pulang dalam satu bulan.
6) Mengadakan rapat teratur setiap tiga bulan untk melakukan
evaluasi tentang penyelenggaraan rekam medis, meliputi : admitting,
assembling, coding, indeksing, analizing dan filling.
7) Memberikan laporan kepada direktur tentng hasil
evaluasi/penilaian.
Fungsi Sub Komite Rekam Medis adalah melaksanakan kebijakan komite medis di
bidang rekam medis.
Wewenang sub komite rekam medis :
1) Memberikan saran dan pertimbangan dalam hal penyimpanan rekam medis
2) Memberi penilaian akhir terhadap kualitas pengisian rekam medis.
3) Menolak rekam medis yang tidak memenuhi standar.
Tanggung jawab sub komite rekam medis adalah menjamin telah dilaksanakannya
proses rekam medis mulai admitting, coding, indeksing, analizing, dan filling.
c. Keanggotaan
Ketua : dr. Alamsyah
Sekretaris : drg. Noor Solikhah
Anggota : dr. Utami Tarigan
10
7. Struktur Orgnisasi Unit Kerja Rekam Medis
8. Uraian Jabatan
Nama Jabatan : Kepala Subag Rekam Medis
Unit Kerja :
11
Ikhtisar Jabatan :
a) Membuat dan mengevaluasi sistem, Pedoman, SOP, Juknis kegiatan pelayanan rekam
medis, meliputi penerimaan pasien, pencatatan, pengelolaan data medis, penyimpanan
dan pengambilan data medis, membagi tugas, memberikan petunjuk serta menyelia
pelaksanaan tugas bawahan.
b) Merencanakan Sumber daya untuk pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi kebutuhan
sumber daya yang dipergunakan, membuat laporan realisasi volume kegiatan
pelayanan, sebagai dasar perencanaan, mengolah data menjadi informasi sebagai
penunjang pengambilan keputusan manajemen
Hasil Kerja :
1. SOP, Juknis kegiatan penerimaan, pencatatan, pengelolaan data medis,
penyimpanan dan pengambilan data medis
2. Uraian tugas bawahan
3. Petunjuk kerja bawahan
4. Supervisi pelaksanaan tugas bawahan
5. Rencana kerja dan anggaran kebutuhan Bagian Rekam Medik
6. Program kerja, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan rekam medis
7. Laporan dan informasi kinerja RSJ Jambi.
Bahan Kerja :
1. Kebijakan, pedoman, Juknis Depkes RI
2. Kebijakan Pengelolaan SDM RSJ Jambi
3. Informasi langsung tak langsung tentang kegiatan bawahan
4. Pencatatan realisasi kegiatan pelayanan
5. Pencatatan relasisasi kebutuhan sumber daya
6. Surat dan nota dinas baik dari semua atingkatan manajemen
7. Informasi pengajuan cuti, usulan, laporan kasus yang menyangkut pelayanan terhadap
pasien dari bawahan
Perangkat Kerja :
1. Komputer dan ATK
2. Telepon
12
Sifat Jabatan :
Dikerjakan pada jam kerja rumah sakit, yaitu :
Senin – Kamis : jam 07.30 - jam 14.00
Jum’at : jam 07.30 – jam 11.00
Sabtu : jam 07.30 – jam 14.00
Uraian Tugas :
1. Menyusun sistem dan SOP, tentang :
Penerimaan pasien
Pencatatan rekam medis
Pengelolaan data medis
Penyimpanan berkas rekam medis
Pengambilan kembali berkas rekam medis
2. Membuat dan mengevaluasi sistem penerimaan pasien rawat jalan / inap
3. Membuat dan mengevaluasi prosedur pencatatan rekam medis baik secara individu
maupun kolektif
4. Merencanakan dan menetap formulir rekam medis yang digunakan
5. Merencanakan dan mengevaluasi sistem dan prosedur penyimpanan rekam medis
6. Merencanakan dan mengevaluasi sistem dan prosedur peminjaman rekam medis
7. Merencanakan dan membuat kriteria dalam rangka retensi rekam medis
8. Memeriksa kebenaran kode penyakit dan tindakan medis
9. Membuat dan menyajikan laporan kegiatan pelayanan rawat jalan / inap untuk
kepentingan manajemen maupun pihak lain yang berkepentingan
10. Membuat laporan dan analisa data morbiditas, mortalitas
11. Melaksanakan penilaian terhadap rekam medis in aktif untuk menilai rekam medis
bernilai guna atau tidak
12. Merencanakan kebutuhan sumber daya yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan
rekam medis di rumah sakit
13. Membuat laporan realisasi kegiatan rawat jalan, inap dan penunjang serta
membandingkan dengan target yang ditetapkan, triwulan, semester, tahunan dan trend
14. Membuat uraian pekerjaan bagi bawahan
15. Mengawasi terhadap pelaksanaan kegiatan
16. Memeriksa laporan kegiatan kunjungan rawat jalan ,inap dan penunjang sebagai bahan
pelaporan dan analisa
13
17. Memeriksa laporan kegiatan rumah sakit, morbiditas, mortalitas, ketenagaan,
inventarisasi rumah sakit dalam laporan RL2a, RL2b dan laporan insidentil lainnya ke
Dep Kes dan jajarannya
18. Membuat, memeriksa, memaraf dan atau menandatangani surat, nota dinas.
19. Menyelesaikan masalah yang timbul di lingkungan rekam medis sehubungan dengan
kegiatan pelayanan yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan
20. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung atau yang terkait dengan
kegiatan rekam medis
Tanggung Jawab :
1. Ketepatan dan kesesuaian rencana dan tata kerja di bagian rekam medis
2. Ketepatan dan kebenaran pelaksanaan kegiatan:
Penerimaan pasien
Pencatatan rekam medis
Pengelolaan data medis
Penyimpanan berkas rekam medis
Pengambilan kembali berkas rekam medis
Sesuai dengan SOP, Juknis yang ditetapkan
3. Ketepatan dan kesesuaian rencana kebutuhan sumber daya dengan realisasi
4. Kebenaran dan ketepatan laporan baik ke dalam maupun ke Dep Kes dan jajarannya
5. Kebenaran laporan realisasi terhadap perencanaan / target yang ditetapkan
Wewenang :
1. Menilai, menegur, memberi sanksi dan motivasi bawahan di bagian rekam medis
2. Mengatur rencana kegiatan penyelenggaraan rekam medis
3. Meminta arahan dari atasan
4. Meminta masukan dari bawahan dan unit kerja lain yang terkait
5. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
6. Memaraf surat, nota dinas dan laporan
7. Menandatangani surat nota dinas
14
Uraian Tugas Rekam Medis
Dra. Rina Rosmyati Penanggung Jawab Staf Rekam Medis
Temmardi 1) Korespondensi rekam medis
2) Koordinasi petugas rekam medis
3) Klaim jamkesmas/jamkesda/askes
4) Penyusutan (retensi) dan pemusnahan rekam medis
5) Pengambilan rekam medis
Drg Noor Solikhah 1) Analisa rekam medis
2) Pengkodingan ICD X pasien
3) Pengechekan isi RM pasien rawat inap
4) Penyimpanan rekam medis (filling)
5) Pengambilan rekam medis
Puji Astuti, Amd.RO 1) Pengkodingan ICD X pasien
2) Pegechekan isi RM pasien rawat jalan
3) Penyimpanan rekam medis
4) Pencarian nomor rekam medis pasien yang lupa membawa kartu atau hilang
15
9. Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Kegiatan di unit kerja rekam medis, sistem informasi kesehatan :
Penamaan
Penomoran
Registrasi
Distribusi
Penataan
Klasifikasi
Indeks
Pelaporan
Penyimpanan
Penjajaran (filling system)
Pengambilan kembali
Penyusutan dan Pemusnahan
Penerimaan
Pengenalan
struktur organisasi
& Kebijakan URM
(Minggu ke 1)
16
13. Pertemuan Rapat
14. Pelaporan
Laporan Rutin (ekstern) : RL 2a, dan RL 2b
Laporan rutin (intern) tentang indikator mutu rekam medis
17
FORM KONTROL SUSUNAN BERKAS REKAM MEDIS
18
BAB III
PEMBERIAN IDENTITAS PASIEN
19
a. Nama pasien sendiri yang terdiri dari satu sukukata atau lebih diikuti
dengan tulisan ’bin’ atau ’binti’ untuk membedakan antara satu pasien dengan
pasien lain yang memiliki nama tunggal yang sama. Nama pasien ditulis dengan
awalan Tn, Ny, atau Nn untuk mengetahui jenis kelamin pasien.
b. Penulian nama sesuai dengan nama di KTP/kartu Askes/kartu
Jamkesmas/kartu KK/kartu Jamkesda, dan bukan nama panggilan.
c. Apabila terdapat nama ’alias’, maka nama ’alias’ harus disertakan untuk
kepentingan hukum (penyelidikan), jika diperlukan.
d. Untuk keseragaman penulisan nama pasien, digunakan ejaan baru yang
disempurnakan dengan menggunakan huruf balok.
e. Pencantuman nama gelar diperlukan untuk mempermudah identifikasi
pasien yang sedang terlibat dalam suatu kasus hukum atau untuk kepentingan
administrasi di tempat pasien bekerja.
Adapun cara penulisan nama pasien adalah sebagai berikut :
Nama pada KTP/SIM : Dra. Hj. Rts. Aisyah
Nama pada kartu pasien : Dra. Hj. Rts. Aisyah
Nama pada RM pasien : Ny. Dra. Hj. Rts. Aisyah binti Adul Muis
Pada data dasar pasien di komputer : Dra. Hj. Rts. Aisyah binti Adul Muis
Dalam identitas pasien di sampul rekam medis dibuat secara terperinci dan lengkap,
antara lain :
1) Nomor Rekam Medis
2) Nama Lengkap Pasien (disertai usia & tempat/tanggal lahir)
3) Agama
4) Pendidikan Terakhir
5) Pekerjaan
6) Alamat Lengkap
7) Nama Keluarga yang bisa dihubungi
8) Tahun Kunjungan Akhir
Bila pasien pindah alamat, maka alamat pertama boleh dicoret dengan disertai paraf
pada buku rekam medis dan dicantumkan alamat baru pada tempat yang kosong. Bila
penanggung jawab keluarga berubah, maka nama keluarga ditambahan di rekam medis
dan pada data base komputer.
Khusus untuk rumah sakit jiwa daerah provinsi jambi, apabila alamat keluarga
pasien (yang mendaftarkan pasien saat pertama kali berobat) berbeda dengan alamat
20
pasien, maka dibawah nama keluarga dicantumkan alamat lengkap keluarga pasien
yang bersangkutan disertai nomor telp/Hp yang bisa dihubungi.
Apabila penanggung jawab pasien terlantar atau gelandangan yang menjalani rawat
inap, tidak ada hubungan keluarga, maka dicantumkan nama petugas yang mengantar
pasien tersebut disertai tempat dinas petugas yang mengantar.
Misal : Petugas Dinas Sosial Muara Bulian dengan nama Drs. Ahmaludin mengantar
seorang pasien an. Mr X usia dewasa, maka pada identitas dalam rekam medis adalah
sebagai berikut :
Nama Keluarga : Drs. Ahmaludin (Pegawai Depsos Ma Bulian), Hp : 081274616055
Nama pasien : Mr. X
Agama :-
Pendidikan :-
Pekerjaan : Gelandangan
Alamat : Dinas Sosial Ma Bulian
Apabila pasien Mr X yang bersangkutan telah diketahui identitasnya dan keluarga
pasien yang bisa dihubungi beserta alamat tempat tinggal pasien Mr X dan keluarga Mr
X, maka pada identitas rekam medis Mr X, diperbaharui sesuai dengan identitas pasien
tersebut tanpa menghilangkan nama Dinas Sosial Muara Bulian untuk kepentingan
hukum ataupun untuk klaim asuransi.
Catatan :
Pada halaman sampul rekam medis tertulis ”coret tahun kunjungan terakhir”,
Artinya : pada saat kunjungan pertama pasien, maka tahun yang dicoret/dilingkari
adalah tahun pada saat pasien tersebut datang pertama kali dan tahun berikutnya
apabila pasien tersebut berobat kembali.
Contoh : pasien dengan nama : Riky bin Slamet datang pertama kali pada tahun 2010
dan berobat kembali pada tahun 2011, maka pada tahun kunjungan pertama yang
dicoret adalah tahun 2010 kemudian saat berobat kembali, coret tahun 2011. Fungsi
dari pencoretan tahun kunjungan akhir, adalah untuk mengetahui keaktifan pasien.
Apabila selama 5 tahun pasien tersebut tidak aktif, maka berkas rekam medis terseut
dapat dimusnahkan.
3. Petunjuk Silang
Dengan penulisan nama pasien sesuai dengan KTP/SIM serta diharapkan seorang
pasien hanya memilik satu nomor pasien di rumah sakit jiwa daerah provinsi Jambi.
21
Apabila ditemukan seorang pasien memiliki lebih dari satu nomor rekam medis, maka
berkas rekam medis nomor tersebut harus digabungkan menjadi satu nomor yang mana
berkas rekam medis pasien tersebut juga digabung, biasanya nomor yang digunakan
adalah nomor rekam medis yang pertama. Tetapi terlebih dahulu dicocokkan tanggal
lahir, alamat, nama keluarga, nama ayah pasien, pendidikan dan pekerjaan pasien yang
bersangkutan serta identitas lainnya untuk mencocokkan kesesuaian antara Rekam
Medis keduanya. Sebagai tambahan, perlu dikonfirmasikan tahun pertama pasien
tersebut berobat baik rawat inap ataupun rawat jalan di rumah sakit jiwa daerah
provinsi Jambi.
Contoh penggabungan Nomor :
Nama pasien : Wagino bin Ngadiyo
Nomor Pasien-1 : 00-02-56
Nomor Pasien-2 : 03-32-14
Setelah digabungkan, maka pada :
Nomor pasien – 1 : 00-02-56 Wagino bin Ngadiyo
Nomor pasien – 2 : 03-32-14 dihilangkan, dan pada data komputer nomor yang
terbaru dihilangkan diganti dengan nomor lama.
22
9) Nama Keluarga yang bisa dihubungi
10) Tahun Kunjungan Akhir
11) Diagnosa Akhir
.
Apabila terdapat terdapat penggandaan nomor untuk pasien yang berbeda, maka
pada sistem komputer, akan diberikan tambahan angka 0 didepan nomor rekam medis
salah satu pasien. Sedangkan pada sampul rekam medis, nomor tidak berubah.
Contoh :
Nomor rekam medis : 00-34-29
Nama pasien – 1 : Nn. Lusi binti Haryo
Nama pasien – 2 : Tn. Ir Wahyudi bin Agus
Maka pada :
Nama pasien – 1 : Nn. Lusi binti Haryo , dengan nomor : 00-34-29
Nama pasien – 2 : Tn. Ir Wahyudi bin Agus, dengan nomor : 000-34-29
23
BAB IV
PROSEDUR REKAM MEDIS
Tata cara penerimaan pasien yang akan berobat ke poliklinik, unit gawat darurat ataupun
yang akan di rawat inap adalah bagian dari sistem prosedur pelayanan rumah sakit jiwa
daerah provinsi Jambi. Alur pelayanan pasien di rumah sakit jiwa daerah provinsi Jambi
(terlampir) memberikan kemudahan dalam pelayanan kesehatan pasien. Tata cara melayani
pasien dapat dinilai baik bilamana dilaksanakan oleh petugas dengan sikap yang ramah,
sopan, tertib dan penuh tanggung jawab.
1. Jenis Pasien yang Datang ke Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi
Pasien di rumah sakit jiwa daerah propinsi Jambi dapat dikategorikan sebagai pasien rawat
jalan pasien poliklinik dan pasien gawat darurat) dan pasien rawat inap.
Dilihat dari segi pelayanan rumah sakit jiwa, pasien datang ke rumah sakit jawa daerah
provinsi Jambi dapat dibedakan menjadi :
1) Pasien yang dapat menunggu
a. Pasien berobat jalan yang datang dengan perjanjian
b. Pasien yang datang tidak dalam keadaan gawat atau
gelisah/menamuk
2) Pasien yang segera ditolong atau sedang gelisah/mengamuk (pasien gawat
darurat)
Sedang menurut jenis kedatangannya pasien rumah sakit jiwa daerah provinsi Jambi dapat
dibedakan menjadi :
1) Pasien baru
Adalah pasien yang baru pertama kali datang ke rumah sakit untuk keperluan
mendapatkan pelayanan kesehatan.
2) Pasien Lama
Adalah pasien yang pernah datang sebelumnya atau pernah dirawat inap untuk
keperluan mendapatkan pelayanan kesehatan.
Berdasarkan sistem pembiayaan, pasien yang datang di rumah sakit jiwa daerah provinsi
Jambi, dibedakan menjadi :
1) Pasien Umum, adalah pasien dengan sumber pembiayaan berasal dari diri sendiri
untuk keperluan mendapatkan pelayanan kesehatan.
2) Pasien Askes, adalah pasien dengan sumber pembiayaan berasal dari PT. Askes
untuk keperluan mendapatkan pelayanan kesehatan.
24
3) Pasien Jamkesmas, adalah pasien dengan sumber pembiayaan berasal dari
pemerintah pusat bagi rakyat kurang mampu untuk keperluan mendapatkan
pelayanan kesehatan.
4) Pasien Jamkesda, adalah pasien dengan sumber pembiayaan berasal dari
pemerintah kota/kabupaten bagi rakyat kurang mampu untuk keperluan
mendapatkan pelayanan kesehatan.
Kedatangan pasien ke rumah sakit dapat terjadi karena :
1) Dikirim oleh dokter praktek di luar rumah sakit
2) Dikirim oleh rumah sakit lain, Puskesmas, dinas sosial daerah/kabupaten, atau dari
dinas lain daerah/kabupaten
3) Datang atas kemauan sendiri atau atas permintaan keluarga pasien.
25
pasien berobat kembali tanpa membawa kartu atau lupa dengan nomor rekam medisnya,
maka data pasien tersebut akan mudah ditemukan dengan cepat.
Setelah pasien mendapatkan nomor rekam medis, pasien dipersilahkan menunggu di
poliklinik yang dituju dan petugas rekam medis mempersiapkan berkas rekam medisnya
lalu dikirim ke poliklinik yang dituju, misal di poliklinik spesialis jiwa.
Sesampai di poliklinik yang dituju, pasien dilakukan pendataan kembali oleh perawat
untuk pengisian Dipam Rawat Jalan oleh perawat poliklinik.
Dipam Rawat Jalan berisi :
a) Nama
b) Tahun
c) No Register
d) No. Urut Pasien
e) Umur
f) Jenis Kelamin
g) Pendidikan
h) Pekerjaan
i) Penghasilan rata-rata perbulan
j) Pengobatan ke (termasuk fasilitas pelayanan kesehatan)
k) Rujukan dari
l) Diagnosis
m) Derajat kecatatan
Diikuti dengan pengisian di hal 2 rekam medis (terlampir) rawat jalan, terdiri dari :
1) Identifikasi
a) CoAss
b) Tanggal
c) Nama
d) Umur
e) Jenis Kelamin
f) Pendidikan
g) Agama
h) Alamat
2) Alloanamnesa
a) Nama
b) Umur
26
c) Jenis Kelamin
d) Pendidikan
e) Pekerjaan
f) Agama
g) Alamat
h) Hub. dengan pend.
Apabila alloanamnesa diakukan pada penderita sendiri, maka cukup ditulis ”pasien
langsung”.
Ringkasan Riwayat Klinik terdapat di CM.P.043 (terlampir), berisi :
a) Dokter Penanggung Jawab
b) Nomor Pasien
c) Nama Keluarga
d) Nama Sendiri/pasien bin/binti/nn/ny
e) Alamat/telepon
f) Tempat & Tanggal Lahir
g) Usia
h) Jenis L/P
i) Status
j) Agama
k) Pekerjaan
l) Bangsa/Suku
m) Nama Ibu
n) Nama Lengkap Ayah
o) Nama Lengkap Suami
p) Orang Yang Dapat Dihubung
q) Hubungan
r) Alamat Pengirim
s) Perubahan Alamat
t) Tanggal
u) Diagnosa
v) No Kode
w) Catatan/Lain-Lain
x) Dokter
27
Pada Halaman ke 4 (terlampir) berisikan Lanjutan Pasien Mental Rawat Jalan yang terdiri
dari :
a) Nama Keluarga
b) Nama pasien (Nn.Ny.bin.binti)
c) No Register
d) Tanggal
e) Catatan Perkembangan
f) Pemeriksaan Lain-lain
g) Pengobatan (nama Obat, Jumlah Obat, Dosis)
h) Paraf Dokter
Khusus untuk pasien yang membutuhkan konsultasi psikologi, maka pemeriksaan
dilakukan pada lembar hal 5 (terlampir) dengan kode CMC.D.047
Evaluasi Psikologik berisikan :
a) No pasien
b) Nama keluarga
c) Nama pasien (Nn. Ny.Bin. Binti)
d) Tanggal pemeriksaan
e) Dikirim Oleh/Dari
f) Tujuan Pemeriksaan
g) Alloanamnesis
h) Autoanamnesis
i) Observasi
j) Intelligensi
k) Kepribadian dan aspek-aspeknya
l) Psikodinamik
m) Kesimpulan Psikologik
Setelah mendapat pelayanan yang cukup dari poliklinik, EEG, radiologi ataupun
laboratorium , ada beberapa kemungkinan dari setiap pasien :
1) Pasien boleh langsung pulang
2) Pasien diberi jadwal perjanjian oleh petugas polilinik untuk datang kembali
pada hari yang telah ditetapkan, terutama pada pasien jiwa ulangan untuk
mengambil obat mingguan atau bulanan. Pasien yang diminta datang kembali,
maka pasien tersebut menjalani proses pendaftaran kembali dengan nomor rekam
28
medis yang telah diberikan saat pertama kali berkunjung ke rumah sakit jiwa
daerah provinsi Jambi.
3) Pasien dirujuk/dikirim ke rumah sakit lain
4) Pasien harus ke ruang rawat inap
Semua berkas medis pasien poliklinik yang telah selesai berobat harus kembali ke instalasi
rekam medis, kecuali pasien yang harus dirawat inap, rekam medisnya dikirim ke ruang
rawat inap.
2) Pasien Lama
Bagi pasien lama atau pasien yang pernah dirawat jalan/inap sebelumnya ke rumah sakit
jiwa daerah provinsi Jambi, maka pasien wajib menunjukkan kartu kuning untuk
mengetahui nomor rekam medisnya dan mendapatkan SJP (bagi pasien
Askes/Jamkesmas/Jamkesda) serta karcis dari loket pendaftran. Kemudian pasien datang
ke loket rekam medis dan menyerahkan karcis dari loket pendaftaran (yang telah tertulis
nomor rekam medis) disertai dengan SJP (bagi pasien Askes/Jamkesmas/Jamkesda).
Pasien lama ini dapat dibedakan :
a) Pasien datang dengan perjanjian artinya pasien yang secara berkala datang
ke rumah sakit jiwa daerah propinsi Jambi untuk kontrol ulang dan atau
mengambil/melanjutkan obat yang pernah diberikan.
b) Pasien datang atas kemauan sendiri (tanpa perjanjian) artinya pasien yang
jarang datang untuk kontrol ulang, atau pasien lama yang hanya memeriksakan diri
saat penyakitnya kambuh atau parah dan tidak bisa ditanggulangi oleh keluarga.
Bagi pasien yang datang dengan perjanjian, setelah menyerahkan karcis ke rekam medis,
langsung menuju ke poliklinik, EEG, radiologi atau laboratorium yang akan dituju (sesuai
perjanjian). Berkas rekam medisnya akan diantar oleh petugas rekam medis sehingga
pasien dapat langsung medapatkan pelayanan kesehatan.
Bagi pasien yang datang atas kemauan sendiri, setelah menyerahkan karcis ke rekam
medis, langsung menuju ke poliklinik yang akan dituju. Berkas rekam medisnya akan
diantar oleh petugas rekam medis sehingga pasien dapat langsung mendapatkan pelayanan
kesehatan.
Bagi pasien lama yang lupa membawa kartu berobat atau lupa nomor rekam medisnya,
maka berkas rekam medis pasien lama dapat ditemukan dengan mengetahui nomor rekam
medis pasien melalui pencarian di buku manual tahunan (bagi pasien lama yang mendaftar
pertama kali di rumah sakit jiwa daerah provinsi Jambi sebelum tahun 2008) atau
29
menggunakan sistem komputerisasi melalui pencarian pada data base pasien (bagi pasien
lama yang mendaftar setelah tahun 2008).
Alur Rekam Medis Pasien Rawat Jalan
Pasien mendaftar ke tempat pendaftaran rawat jalan
Bagi pasien Askes/Jamkesmas/Jamkesda akan mendapatkan SJP dari petugas
Askes/Jamkesmas/Jamkesda dan mendapatkan karcis kunjungan dengan no urut
pemeriksaan (no registrasi) dari petugas pendaftaran awat jalan. Karcis warna merah
untuk pasien Jamkesmas, karcis warna putih untuk pasien Askes/Jamkesda.
Bagi pasien umum akan mendapatkan karcis kunjungan dengan nomor urut
pemeriksaan (no registrasi) dari petugas pendaftaran rawat jalan. Karcis warna hijau
untuk pasien kontrol ulang ke poli umum, karcis warna kuning untuk pemeriksaan ke
poli spesialis (jiwa, syaraf, penyakit dalam) atau untuk konsul ke klinik psikologi.
Bagi pasien umum yang membutuhkan tes narkoba atau tes kesehatan, mendapatkan
karcis hijau khusus untuk tes. Sedangkan bagi pasien umum yang membutuhkan tes
psikologik, mendapatkan karcis merah khusus untuk tes psikologik.
Bagi pasien umum yang ingin mendapatkan pelayanan di poli gigi, mendapatkan karcis
kunjungan warna biru muda dengan no urut (no registrasi) pemeriksaan gigi.
Semua pasien yang mendaftar di tempat pendaftaran rawat jalan ditulis di buku harian
kunjungan pasien rawat jalan dengan menuliskan :
Nomor urut pemeriksan (no registrasi), Nama pasien, Usia pasien.
Selanjutnya pasien membawa karcis kunjungan dengan SJP (khusus pasien
Askes/Jamkesmas/Jamkesda) dan no kartu berobat ke loket rekam medis.
Bagi pasien baru, petugas rekam medis akan meminta identias pasien secara lengkap
untuk diisi di sampul berkas rekam medis (telah dijelaskan di hal ... ), dan memberi no
indeks rekam medis di kartu berobat pasien. Kartu berobat pasien diberikan untuk
disimpan oleh pasien.
Bagi pasien lama, petugas rekam medis kan mencatat no indeks rekam medis pasien di
karcis kunjungan, dan mencari berkas rekam medis yang dimaksud. Kartu berobat
pasien dikembalikan untuk disimpan kembali oleh psien.
Semua berkas rekam medis yang keluar pada hari tersebut, dicatat di buku kunjungan
harian rawat jalan dengan mencantumkan :
No urut pemeriksaan (no registrasi), No indeks rekam medis pasien, Nama pasien, Usia,
Pendidikan, Diagnosa, Pekerjaan, Alamat, Poliklinik tujuan, Jenis pembayaran :
Askes/Jamkesmas/Jamkesda/Umum, Nama keluarga & Hubungan dengan pasien
30
Berkas rekam medis oleh petugas rekam medis diserahkan ke poli yang bersangkutan.
Petugas poliklinik mencatat pada buku register pasien rawat jalan poliklinik antara lain :
tanggal/hari kunjungan, nama pasien, alamat pasien, nomor indeks rekam medis, dll.
Setelah pemberian pelayanan kesehatan di poliklinik selesai dilaksanakan, petugas
poliklinik (perawat) membuat laporan rekapitulasi harian pasien rawat jalan, kemudian
mengirimkan seluruh berkas rekam medis pasien rawat jalan ke instalasi rekam medis
paling lambat 1 hari. Bagi pasien yang dirujuk untuk rawat inap, berkas rekam medis
tidak dikembalikan ke instalasi rekam medis, namun dikirimkan ke ruang rawat inap
yang bersangkutan.
Laporan rekapitulasi harian setiap poliklinik kemudian direkapitulasi setiap bulan oleh
petugas poliklinik, untuk kemudian diserahkan ke instalasi rekam medis. Bentuk
laporan rekapitulasi bulanan seperti terlampir.
Petugas rekam medis memeriksa kelengkapan pengisian rekam medis dan mengisi
dibuku pengembalian rekam medis rawat jalan dengan menulis nomor indeks rekam
medis, nama pasien dan tanggal pengembalian. Bagi pengisian rekam medis yang belum
lengkap, dikembalikan ke poliklinik rekam medis.
Berkas rekam medis pasien disimpan berdasarkan nomor urut indeks rekam medisnya.
Apabila terdapat rekam medis rawat inap dan rawat jalan salah seorang pasien, maka
berkas rekam medisnya digabung menjadi satu.
Petugas rekam medis membuat rekapitulasi dari setiap poliklinik pada akhir bulan,
untuk membuat laporan dan statistik morbiditas pasien rawat jalan (RL 2b-terlampir)
rumah sakit jiwa daerah provinsi Jambi.
31
pasien. Bagi pasien yang sedang mengamuk, pasien ditenangkan terlebih
dahulu di ruang PICU atau ruang Gardu Gelisah, sedang pasien yang tenang,
dapat ditempatkan di ruang inap lain.
o Bagi pasien yang pernah berobat/dirawat inap maka rekam medisnya akan
dikirimkan ke ruang perawatan yang bersangkutan dan tetap memakai nomor
yang telah dimilikinya.
o Karena keterbatasan dari rumah sakit jiwa daerah provinsi Jambi, maka bagi
pasien yang lupa membawa kartu, pasien langsung dirawat di ruang inap,
sedangkan petugas gawat darurat melaporkan ke petugas rekam medis dengan
membawa catatan identitas pasien secara lengkap beserta tahun kunjungan
pertama kali pasien yag dimaksud, sehingga petugas rekam medis dapat
mencari nomor rekam medis pasien yang dimaksud melalui komputer atau
secara manual lewat buku indeks pasien untuk kunjungan sebelum
komputerisasi.
o Bagi pasien yang belum pernah dirawat atau berobat ke rumah sakit, maka
diberikan nomor rekam medis baru.
32
sakit) atau pasien visum demi kepentingan hukum, gelandangan dari dinas sosial
terlebih dahulu diperiksa oleh dokter rumah sakit jiwa daerah provinsi Jambi.
Semua pasien umum yang mendapat perawatan rawat inap tidak diberlakukan uang
jaminan. Sedangkan bagi pasien jamkesmas atau jamkesda, jaminan yang diperlukan
adalah FC kartu jamkesmas/jamkesda/askes, FC surat rujukan, FC kartu keluarg yang
berlaku.
Lamanya pasien inap untuk MPKP selama 14 hari, namun kadang hingga 1 bulan
apabila pasien tidak dijemput oleh keluarganya.
Pasien diterima oleh petugas di ruang rawat inap dan dicatat pada buku register.
Selama di ruang rawat inap, perawat menambah lembaran-lembaran rekam medis
sesuai dengan perkembangan pasien dan pelayanan yang diberikan kepada pasien.
Petugas ruangan memeriksa kelengkapan berkas rekam medis pasien, sebelum
diserahkan ke instalasi rekam medis.
Setelah pasien keluar dari rumah sakit jiwa daerah provinsi Jambi, berkas rekam medis
pasien segera dikembalikan ke instalasi rekam medis paling lambat 24 jam setelah
pasien keluar, secara lengkap dan benar.
Pada saat pengembalian, petugas rawat inap mengisi buku pengembalian rekam medis
pasien rawat inap dengan mencantumkan tanggal pengembalian, nomor indeks rekam
medis, nama pasien serta nama ruang rawat inap untuk kemudahan administrasi saat
pasien ingin berobat ulang (kontrol). Petugas rekam medis memeriksa kelengkapan
berkas rekam medis, antara lain persetujuan dokter ruangan untuk kepulangan pasien,
diagnosa akhir dan pengobatan yang diberikan.
Rekam medis pasien kemudian dimasukkan ke dalam data base komputer, kemudian
disimpan ke dalam lemari berkas rekam medis menurut nomor rekam medisnya.
Rumah sakit jiwa daerah provinsi Jambi menganut sistem sentralisasi yang mana
berkas rekam medis pasien rawat jalan dan pasien rawat inap untuk tiap-tiap pasien
disatukan.
Petugas rekam medis mengeluarkan berkas rekam medis, apabila ada permintaan
untuk keperluan pasien berobat ulang atau visum atau keperluan lainnya.
Khusus untuk pasien visum yang berhubungan dengan hukum, berkas rekam medis
dikumpulkan dalam lemari yang terpisah demi kepentingan keamanan dan hukum.
Petugas ruang inap membuat laporan harian pasien rawat inap di ruangannya, yang
dicatat di buku harian. Laporan rekapitulasi harian setiap ruang inap kemudian
33
direkapitulasi setiap bulan oleh petugas ruang inap, untuk kemudian diserahkan ke
instalasi rekam medis. Bentuk laporan rekapitulasi bulanan seperti terlampir.
Petugas rekam medis membuat rekapitulasi dari setiap ruang inap pada akhir bulan,
untuk membuat laporan dan statistik morbiditas pasien inap (RL 2b-terlampir) rumah
sakit jiwa daerah provinsi Jambi.
34
6. Pencatatan Kegiatan Pelayanan Medis
Rumah sakit jiwa daerah provinsi Jambi sebagai salah satu pelayanan kesehatan yang
melakukan pelayanan rawat jalan maupun rawat inap wajib membuat rekam medis.
Pengisian rekam medis adalah dokter dan tenaga kesehatan rumah sakit jiwa daerah
provinsi Jambi lainnya :
a. Dokter umum, dokter spesialis, dan dokter gigi
b. Tenaga paramedis perawatan dan tenaga paramedis nonperawat yang langsung
terlibat dalam pelayanan antara lain : perawat, perawat gigi, tenaga laboratorium,
gizi, penata rontgen, rehabilitasi medik dan lainnya.
c. Co-ass yang sedang melaksanakan kepaniteraan klinik.
Rekam medis dibuat segera dan dilengkapi seluruhnya setelah pasien menerima pelayanan
dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Setiap tindakan konsultasi yang dilakukan terhadap pasien, selambat-lambatnya
dalam waktu 1 x 24 jam harus ditulis dalam lembaran rekam medis.
b. Semua pencatatan harus ditandatangani oleh dokter/tenaga kesehatan lainnya sesuai
dengan kewenangannya dan ditulis nama terangnya serta diberi tanggal.
c. Pencatatan yang dibuat oleh mahasiswa kedokteran dan co-ass ditandatangani dan
menjadi tanggung jawab dokter yang merawat atau oleh dokter pembimbingnya.
d. Dokter yang merawat dapat memperbaiki kesalahan penuisan dan melakukannya
pada saat itu juga serta dibubuhi paraf.
e. Penghapusan tulisan dengan cara apapun tidak diperbolehkan.
35
Patient admitted
MR begins
Patient discharged
MR to MR dept
Doctor to complete
No
MR according final
assembled Dx/operation,
& Analyzed Discharge summary
for & Signature
completeness
Yes
Morbidit MR filed
y complete
statistics
36
NAMA JELAS pasien atau panggilan pasien dan usia-jenis kelamin.
Tahun terakhir berobat dan nama ruangan saat dirawat inap.
Nama keluarga/penanggung jawab saat pasien pertama masuk ke RSJ.
ALAMAT saat pertama kali masuk ke RSJ.
Alamat baru (jika ada).
Pendidikan dan Pekerjaan pasien.
No HP atau Telp Rumah yang bisa dihubungi (untuk meminta
keterangan lebih lanjut).
WAJIB menggali info tentang pasien rawat jalan atau yang akan mengambil obat,
antara lain :
c) Untuk Pasien BARU :
NAMA JELAS pasien dan usia-jenis kelamin.
ALAMAT asal dan alamat keluarga di jambi (jika ada).
Nama Keluarga (orang tua, adik/kakak, paman dll) sebagai penanggung
jawab.
Agama, Pendidikan dan Pekerjaan.
Selain itu, bagi Perawat UGD :
WAJIB mengisi DIPAM Rawat Jalan dengan lengkap dan benar.
Mengisi Lembaran IDENTIFIKASI dengan lengkap.
Mengisi lembaran RINGKASAN RIWAYAT KLINIK CMP-043 secara
lengkap. (Chek diagnosa & nama dokter penanggung jawab).
Mengisi catatan perkembangan, disertai tanggal kunjungan pasien, nama
keluarga, nama pasien & no RM. (Chek paraf dokter dan nama jelas
UNTUK setiap RESEP OBAT yang diberikan pada pasien).
Mengisi catatan perawatan CMD-014 secara lengkap.
Mengisi Lembaran Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa secara lengkap.
(terdapat pada lembar ke-2 paling belakang).
37
Alamat baru (jika ada).
Pendidikan dan Pekerjaan pasien.
No HP atau Telp Rumah yang bisa dihubungi (untuk meminta
keterangan lebih lanjut).
2) Dokter
a) WAJIB mengisi dan menandatangani/paraf lembaran diagnosa disertai
nama jelas dokter yang menangani.
b) Wajib untuk tanda tangan/paraf pada lembaran resep obat (ataupun
tindakan jika ada) disertai nama jelas .
2) Dokter
a) WAJIB mengisi dan menandatangani/paraf lembaran diagnosa disertai
nama jelas dokter yang menangani.
b) Wajib dokter tanda tangan/paraf pada lembaran resep obat disertai nama
jelas.
38
b) Mengisi LAPORAN PSIKIATRIK CMD-009.
c) Mengisi vital sign setiap pagi hari (LEMBAR RSK) CMD-014.
d) Di setiap lembaran catatan perawatan CMD-012 HARUS terisi lengkap
disertai PARAF & NAMA JELAS dokter.
e) DIPAM RAWAT INAP harus TERISI lengkap.
f) Melengkapi lembaran pengobatan CMD-013 minimal selama 3 bulan.
g) Mengisi Ringkasan Pasien Masuk & Keluar CMD-001 & CMD-003 dengan
lengkap. (Chek tanda tangan dokter ruangan & dokter yang merawat).
h) Mengisi Ringkasan Riwayat Pulang CMD-011 dengan lengkap. (Chek tanda
tangan dokter & kepala ruangan).
i) Untuk setiap pasien pulang ataupun cuti, harus ditulis di buku kendali
beserta no RM (untuk memudahkan pencarian RM pasien yang
bersangkutan untuk berobat ulang).
j) Setiap pasien pulang, WAJIB melaporkan ke RM, dan berkas rekam medis
pasien dikembalikan ke RM paling lambat 14 hari (selesai dilengkapi di
ruang perawatan).
k) WAJIB mencantumkan DIAGNOSA. (Chek bagian diagnosa dari dokter)
l) Setiap pasien pulang WAJIB diberi kartu BEROBAT yang menunjukkan no
RM, untuk kelancaran pengobatan ulangan.
2) Dokter
a) WAJIB menandatangani/paraf dan nama jelas dokter lembaran surat
pengantar masuk RSJ JAMBI.
b) Wajib memberi diagnosa pada lembaran ringkasan pasien masuk dan keluar
CMD-003 dan CMD 001 disertai tanda tangan/paraf dan nama jelas dokter
kepala unit dan dokter ruangan.
c) Wajib dokter tanda tangan pada lembaran ringkasan riwayat pulang CMD-
011.
d) Dalam catatan perkembangan CMD-011, WAJIB mencantumkan obat
terapi perawatan (meskipun jenis obat yang diberikan sama) secara lengkap
dengan paraf dan nama jelas (perawat ataupun dokter).
e) Dalam catatan perawatan CMD-012, setiap pasien dipulangkan, WAJIB
disertai persetujuan tanda tangan/paraf dan nama jelas dokter.
39
SK DIREKTUR RSJ JAMBI TENTANG IDENTIFIKASI
SK DIREKTUR RSJ JAMBI TENTANG INFORM CONSENT
SK DIREKTUR RSJ JAMBI TENTANG SINGKATAN/SIMBOL
40
DIREKTUR UTAMA
Dr.Hj.Hernayawati
Suwarto, S.Sos Hj. Fariani, SKM Dr.Hj. Erwita, M.Kes Merry Cholis Atika, Bsc
KEPALA SUB BAGIAN KEPALA SUB BAGIAN KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI
PROGRAM PENUNJANG MEDIK PELAYANAN JIWA, PELAYANAN R. JALAN &
UMUM & NARKOBA R. INAP
Rosinta Uli, SKM Gustami Effendi, AMAK, SKM Dr. Afrison Ns. Putri Bilqis, S.Kep
KEPALA SUB BAGIAN KEPALA SUB BAGIAN KEPALA SEKSI PROMOSI KEPALA SEKSI
KEUANGAN PENUNJANG PENCEGAHAN & PEMBINAAN PROFESI
DIAGNOSTIK PENYULUHAN ETIKA KEPERAWATAN
Satrial Bagni, SE Titiek Indriati, S.Pd Ahmad Husein, SKM Tizulani, S.Pd
KEPALA SUB BAGIAN KEPALA SUB BAGIAN KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI ASUHAN
UMUM & REKAM MEDIK PENIGKATAN MUTU PEL. KEPERAWATAN
KEPEGAWAIAN & PENG. SDM
Erlis F. Br. Bangun, SKM Dra. Rina Rosmyati Singgih J.S, SKM Hj. Tuty Hidayati, S.Pd
41
42