Anda di halaman 1dari 10

BIAYA MODAL

Pinjaman akan membebani bisnis dengan biaya-biaya khusus yang harus di- bayar kepada pemberi
pinjaman. Salah satu di antaranya adalah biaya bunga, tetapi bunga bukanlah satu-satunya biaya
pinjaman. Beberapa faktor lain mempengaruhi biaya bersih dari modal yang dipinjam

1. Persyaratan dan jangka waktu pelunasan pinjaman

2. Pengendalian usaha yang tidak bebas; yaitu keharusan untuk menyediakan jaminan tertentu berupa
saldo perkiraan, saham modal

3. Jenjang tarif pajak penghasilan perusahaan

Jangka Waktu Pelunasan Pinjaman

Persyaratan dan jangka waktu pelunasan pinjaman

PdJWPP mempengaruhi langsung suku bunga yang benar-benar dibayar. Apabila Ray Whyth meminjam
$50.000 untuk satu tahun dengan bunga sederhana sebesar 8 persen, biaya bunganya akan sebesar
%4.000. Pada akhir tahun, Ray harus membay ar kepada pemberi pinjaman sebesar $54.000 dan suku
bunga yang sebenarnya adalah 8 persen. Rumus untuk bunga sederhana ini adalah:

$ Bunga yang dibayar jumlah pinjaman suku bunga tahunan

$4.000 $50.000 8% Rumus untuk bunga sederhana ini adalah: juml dam $ Bunga yang dibayar jumlah
pinjaman - suku bunga tahunan $4.000 $50.000-8% mem pung berds untu sehin Persy bah w

Tetapi, seringkali pinjaman didiskontokan (diseounted), yang berarti bahwa jumlah bunga dikurangkan
dari jumlah modal pada waktu dipinjam Bila cara ini digunakan pada kasus Ray, bunga sejumlah $4.000
yang akan dibayarkan, atau 8% X $50.000, harus sudah dikurangkan dari pinjaman dan Ray hanya dapat
menggunakan $46.000 sebagai modal.

Rumus pinjam an yang didiskontokan adalah sebagai berikut :

Jumlah pinjaman - jumlah bunga yang dibayar-jumlah modal yang tersedia

Pada akhir tahun, $50.000 harus telah dibayar kepada pemberi pinjaman tetapi karena Ray hanya
menggunakan $46.000, bunganya menjadi:

Biaya pinjaman / jumlah modal yang tersedia = suku bunga

$4.000 $46.000 8,7%

Biaya bunga yang sebenarnya atas pinjaman yang didiskontokan ini adalah 8,7 persen.

Bila pinjaman dilunasi dengan menyicil, suku bunga yang sebenarnya akan bertambah dalam
jumlah yang besar. Rumus untuk mencari besarnya suku bunga yang sebenarnya pada pinjaman yang
dicicil adalah sebagai b
Bank seringkali mengharuskan peminjam mengadakan saldo kompensatori dalam perkiraan atau
rekeningnya pada bank pemberi pinjaman saldo kom- pensatori mengakibatkan sebagian pinjaman tidak
berfungsi karena "tidak holeh diambil". Misalnya, untuk mendapat pinjaman $50.000, Ray diharus- kan
menyisakan saldo minimum sebesar $10.000 dalam perkiraan bank nerusahaanny a selama pinjaman
belum dilunasi. Ini berarti dia hanya dapat menggunakan $40.000 sebagai tambahan modal dari
pinjaman. Rumus untuk menggambarkan tingkat bunga yang sebenarnya dalam kasus ini adalah:

Jumlah pembayaran bunga / modal yang sesungguhnya tersedia = suku bunga yang sebenarnya

%01 - 000 01$ 000 1S

Apabila perkiraan kas Ray biasanya mempunyai sejumlah saldo, maka jumlah tersebut bisa
dikurangkan dari saldo kompensatori untuk mengurangi dampak dari biaya bunga yang sebenarnya.
Kadang kadang lembaga hanya memberikan pinjaman jika penerima sudah membayar sejumlah point
atau sehingga biasanya dikurangkan dari jumlah modal pada Persyaratan lain yang kadang-kadang
diajukan bah wa peminjam harus membeli saham y ang jumlahnya ditentukan berdasarkan nilai
pinjaman. pinjaman (ongkos pelayanan yang jumlahnya ditentukan berdasarkan nilai nominal/face value
pinjaman). Ongkos-ongkos ini perlu untuk mengimbangi risiko serta jasa peminjaman dan dibayarkan di
muka awal peminjaman. pemberi pinjaman adalah pemberi pinjaman Pemberi pinjaman mu mungkin
mengharuskan pembelian selembar saham yang bernilai $10 untuk pada lembaga LAlap $1,000
pinjaman. Pada kenyataannya, ini merupakan satu bentuk pen- diskontoan yang dapat digunakan untuk
menentukan biaya pinjaman yang sebenarnya. Suku bunga yang aktual atau yang sebenarnya harus
diumum- kan oleh pemberi pinjaman komersial kepada masing-masing peminjam di -uad A.S. menurut
perundang-undangan federal yang mengatur tentang kejujuran Hlam memberi pinjaman, tetapi
perundang-undangan ini hanya berlaku pinjaman konsumen dan pembelian cicilan, umumnya tidak
berlaku untuk transaksi komersial atau bisnis.

Pembatasan Lain

Pemberi pinjaman kerapkali membatasi hak-hak istimewa manajemen dalam gribisnis selama periode
peminjaman. Caranya berbeda-beda, ada yang hanya mengharuskan atau informasi keuangan lain
sehubungan dengan persediaan atau piutang usaha tetapi ada yang bahkan sampai benar-benar
melarang penggunaan dana tmodal tanpa persetujuan berkeyakinan bahwa mereka dapat mematuhi
pembatasan ini dengan sepenuh hati sebelum menyetujuinya. Kalau tidak, mereka akan sangat merasa
ter- tekan dalam mengambil keputusan dan menggunakan keluwesan bisnis untuk mengimbangi kondisi
yang berubah dan peluang baru.

Suku Bunga dan Pajak

penyerahan laporan keuangan bulanan dan tahunan pemberi pinjaman. Para manajer agribisnis harus
Satu hel yang sering diabaikan oleh para manajer agribisnis adalah penurunan MANAJEMEN DAN
PENGENDALIAN KEUANGAN AGRIBISNIS 202 PE laba kena pajak sebesar bunga yang dibayar, karena
bunga merupakan beban (expense) bisnis. Jika untuk mengetahui biaya yang sebenarnya dari dana
modal pinjaman, manajer harus mengetahui apa yang disebut sebagai biava bunga setelah pajak. Cara
yang paling baik untuk mengetahuinya adalah dengan memperhatikan laba bersih setelah pajak,
sebelum dan sesudah me minjam dari bank. Dengan menggunakan perusahaan Ray Whyth (yang ber
bentuk perseroan) dan menganggap bahwa dia telah meminjam $50.000 dengan bunga 8 persen,
perhatikanlah informasi dalam tabel berikut. SEBELUM MEMINJAM SESUDAH MEMINJAM Laba operasi
Beban bunga $50.000 $50.000 -$ 4.000 0- Laba sebelum pajak Pajak penghasilan (misalnya 25%) $50.000
$46.000 $11.500 -$12.500 $37.500 Laba bersih setelah pajak $34.500 Selisih antara keduanya adalah
$3000. Dengan demikian, suku bunga yang sebenarnya yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan
keputusan hanya 6 persen. Rumusnya adalah: mpR BAusnun uaszad o Biaya setelah pajak-biaya sebelum
pajak x (1,0- tarif pajak marjinal) Biaya setelah pajak 8% x (1,0-0,25) 6% Yang disebut sebagai tarif pajak
penghasilan marjinal adalah tarif paiak penghasilan yang dikenakan pada pertambahan terakhir
penghasilan kens pajak yang mengakibatkan perubahan tarif pajak, sebab kita tahu tarif paiak ada yang
progresif dan degresif yang artinya untuk jumlah pertambahan tertentu dikenakan tarif yang berbeda.
Dalam hal ini karena selisih $3.000 itu tidak mempengaruhi tarif, maka kita gunakan tarif yang berlaku
25% Organisasi bisnis yang berbentuk perusahaan perorangan dan persekutuan (lihat Bab 3) juga harus
jeli terhadap biaya ini jika hendak memutuskan antara penanaman modal sendiri atau peminjaman dana
modal untuk bisnisnya. PRINSIP LEVERAGE ATAU PENGUNGKIT Pengungkit atau leverage merupakan
suatu konsep pembiayaan melalui hutang jangka panjang untuk menggantikan penahanan laba sebagai
modal. Banyak manajer berusaha sedapat mungkin untuk menggunakan hutang sebagai peng- ungkit
sebab jika tingkat pengembalian (return) atas dana tersebut masih lebih tinggi daripada biaya bunga
yang sebenarnya, maka hal itu akan mem- perbesar tingkat pengembalian atas ekuitas. Beberapa faktor
mempengaruhi prinsip leverage. Pertama, harus diingat bahwa kalau proporsi hutang terhadap ekuitas
meningkat, para pemberi pinjaman kemungkinan besar akan mem- perbesar biaya penyediaan dana
modal, karena menurunnya solvensi yang mengakibatkan naiknya risiko. Harus tetap diingat bahwa risiko
untuk pe-

PEMBIAYAAN AGRIBISNIS megang ekuitas juga meningkat andaikata hutang bertambah, karena mereka
merupakan pihak terakhir yang berhak atas aktiva apabila perusahaan berada di ambang kehancuran.
Leverage, atau peningkatan proporsi hutang terhadap 203 ekuitas, bisa sebaliknya. Sebagai patokan
dasar, agar dapat memperbesar laba, tingkat pengembali- merupakan keputusan yang menguntungkan
tetapi bisa juga an modal agribisnis setelah pajak harus lebih tinggi daaripada biaya hutang setelah pajak.
Misalnya, bila kemampuuan perusahaan secara menyeluruh menghasilkan tingkat pengembalian modal
sebesar 10 persen sementara biaya pinjaman setelah pajak adalah sebesar 6 persen, maka penambahan
pinjaman akan menambah laba. PENENTUAN JUMLAH PINJAMAN YANG DIPERLUKAN AGRIBISNIS Para
manajer agribisnis kerapkali menanyakan berapa jumlah dana yang akan dipinjam. Sebagian menjawab
dengan mengatakan, "Semua yang dapat saya peroleh," sementara yang lainnya mengatakan, "Sebanyak
yang bisa dijamin dengan hipotik". Falsafah yang menyamaratakan ini tidak akan memberi hasil atas laba
bersih. Manajer yang bijak selalu menetapkan kriteria dan kerangka kerja untuk keputusan seperti itu.
bicarakan hutang jangka menengah dan jangka panjang, karena dianggap bah wa hutang jangka pendek
akan dilunasi dengan uang kas yang dihasilkan oleh aktiva lancar. Jumlah hutang yang paling diinginkan
tergantung pada beberapa faktor, beberapa di antaranya telah dibicarakan. Banyak dari faktor ini mudah
diukur, tetapi yang lainnya jauh lebih sulit. Faktor pertama yang harus bisnis untuk melunasi
pinjamannya. Walaupun dana yang tersedia dapat dihitung dari semua sumber dari arus kas (lihat Bab
10), namun pada umum- nya hanya dua faktor yang merupakan masukan utama untuk mempertim
bangkan pelunasan hutang, yaitu (1) marjin bersih pada tahun tersebut, dan (2) penyusutan. Marjin
bersih atau laba operasi selanjutnya harus dikurangi dengan semua bayar, hutang nsil usaha kepada
anggota untuk koperasi (lihat Bab 4). Misalnya, apabila Ray Why th memperoleh laba operasi sebesar
$50.000 dan penyusutan $25.000 melihat kemampuannya melunasi hutang, kita harus mengurangkan
$5.000 sebagai beban bunga, $25.000 pajak, dan $5.000 untuk dividen saham, dan Fang akan tersisa
pada perusahaan untuk melunasi hutang hanyalah $40.000. Bagian ini terutama akan mem-
dipertimbangkan adalah kemampuan agri- yang harus dibayar, pajak penghasilan yang harus di dividen
kepada pemilik ekuitas, atau pembagian kelebihan maka jumlah permulaan adalah $75.000. Untuk
Marjin operasi 000 000 + $25.000 $75.000 000 9 $- -$25.000 -$ 5,000 00000 untuk melunasi Pajak
penghasilan $35.000 hutang Jumlah

204 MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN AGRIBISNIS Ray juga harus mempertimbangkan
kemungkinan lain untuk penggunaan dana ini, penambahan modal kerja, pengembalian modal ekuitas,
dan penam- bahan dividen untuk pemegang saham. Sehubungan dengan jumlah yang tersedia untuk
melunasi hutang, banyak lembaga pemberi pinjaman yang menggunakan ketentuan bahwa tidak lebih
dari 50 sampai 60 persen dari jumlah tersebut yang bisa dihitung sebagai dana yang tersedia untuk
melunasi hutang, karena bisa terjadi perubahan atau ke adaan darurat. Bila tambahan modal yang
dipinjam dapat memperbesar pendapatan dan laba, dan karenanya meningkatkan kemampuan melunasi
hutang, maka jumlah pinjaman dapat ditambah. "Prakiraan" yang cermat atas penghasilan baru seperti
itu sangat menentukan. Banyak manajer yang cenderung terlalu optimistiks, terutama dalam jangka
pendek. Ingatlah hukum Murphy dalam hal ini: "Bila ada kemungkinan untuk berbuat salah, kesalahan
terjadi." Risiko akan sangat diperkecil jika manajer memperkirakan laba "terlalu" kecil (understate).
Contoh, bila Ray merasa akan mampu mem- perbesar kemampuannya melunasi hutang sebesar $10.000
melalui pinjaman, maka paling tidak untuk tahun pertama, disarankan agar hanya setengahnya saja,
yaitu $5.000, yang benar-benar diperhitungkan sebagai dana yang ter sedia untuk melunasi hutang.
Beberapa faktor lain harus dipertimbangkan apabila Ray menganalisis jumlah uang yang akan dipinjam.
Dana pelunasan hutang dapat diperhitung- kan setinggi mungkin jika: itu akan 1. Tidak ada penanam
modal yang akan

msmunid Rima 'TT Udn umg ap dperhitung kan setinggi mungkin jika: 1. Tidak ada penanam modal yang
akan menarik diri dalam menghadapi masa sulit 2. Rasio solvensi (rasio antara kekayaan bersih terhadap
hutang) cukun baik, atau jumlah modal kerja besar 3. Aktiva tetap siap untuk dikonversi menjadi uang
tunai tanpa menyebab kan kerugian besar 4. Banyak sekali aktiva tetap yang dapat dijual 5 Risiko yang
terkandung dalam aktiva yang dibeli kecil, seperti misalnya peralatan baru yang lebih baik dan
menghemat tenaga kerja Bila metode penyusutan yang dipercepat atau yang khusus digunakan untuk
mempercepat penyusutan, maka jumlah yang diperhitungkan sebagai dana pelunasan hutang harus
dipertimbangkan dalam perspektif itu dan manajer mungkin saja tidak ingin menjadikan semua dana
yang dihasilkan dari hal itu untuk pelunasan hutang. Akhirnya, manajer akan mengambil pandangan
jangka panjang yang teguh atas stabilitas dan keberhasilan perusahaan serta tim manajemennya secara
menyeluruh; faktor-faktor seperti laba, pengendalian persediaan, piutang usaha, perputaran, dan
efisiensi akan merupakan unsur-unsur akhir dalam menentukan jumlah modal yang akan dipinjam
perusahaan. BEBERAPA ALAT LAIN Dua alat atau teknik lain memainkan bagian penting dalam
pembiayaan perusahaan agribisnis, yakni anggaran kas dan laporan keuangan pro forma,

pada kemampuan PENTINGNYA PENGENDALLAN Keberhasilan manajemen agribisnis sangat tergantung


manajer serta para karyawan dalam memantau dan memperkirakan kerja yang akan mereka capai.
Dalam prakteknya, tujuan umum organisai adalah "memaksimumkan laba", bukan sebagai penyediaan
bimbingan yang diperlukan untuk memeriksa kemajuan. Tidak laba yang maksimum itu. Karena itu,
kemajuan harus diukur berdasarka sasaran yang lebih khusus. Implikasi biaya dan pendapatan tidak
dapat di abaikan karena eksistensi (keberadaan) bisnis pada akhirnya tergantung pad kemampuannya
untuk menghasilkan laba. Tetapi program pengendalian dl rancang untuk memrakirakan hal-hal yang
dicapai sehubungan dengan kendala biaya dan pendapatan ini. Dalam bentuknya yang paling sederhana,
pengendalian merupakan sarana untuk memeriksa apakah rencana terlaksana sesuai dengan sasaran
dan jadwal. dan untuk mengambil langkah perbaikan yang perlu untuk meraih keberhasil- an. Program
dasar pengendalian melibatkan tiga langkah berikut ini: prestas seorang pun mengetahui an menjadi alat
bagi manajer agribisnis untuk memantau dan 1. Penetapan tujuan (goal) atau standar prestasi terlebih
dahulu 2. Pengukuran prestasi terhadap tujuan dan standar yang telah ditentukan tersebut melalui
sistem pengumpulan informasi 3. Pelaksanaan tindakan perbaikan terhadap penyimpangan dari sasaran
standar TUJUAN PENGENDALIAN Mengkonsolidasikan Wewenang dan Mengkoordinasi Pelaksana Tugas
Disamping mencari inspirasi untuk kary awan, manajer juga harus mencegah tumpang tindih
pelaksanaan dan pemberian wewenang dalam batas-batas yang ditentukan. Salah satu dari contoh yang
paling terkenal dari perlunya pengendalian dalam hal pesanan pembelian dan kebijakan serta prosedur
yang bertalian dengan hal itu. Misalnya, Koperasi Usaha Tani Hillsdale telah kebijakan bahwa semua
pembelian di atas $600 harus disetujui oleh manajer umum. Prosedur mengajukan permintaan agar
disetujui manajer umum, dan kemudian kepada agen pembelian dan bagian akuntansi untuk
menanganinya dengan cara-cara yang telah digariskan. Dengan demikian, formulir pesanan pembelian
sering- kali berpindah tangan tetapi tetap dalam garis pedoman yang telah ditetap kan Hillsdale.
memotivasi dan menyemangati para tugas menetapkan pengendalian mengharuskan si peminta
pembelian untuk Memperkirakan Kecenderungan dan Hasil Pengendalian harus menunjukkan
kecenderungan atau (naik atau turun). Pengendalian memberikan tanda peringatan apabila ren eana
atau program menyimpang dari tujuan, Penjualan mungkin meningkat persediaan menurun, atau
sebaliknya. Jenis barang tertentu mungkin tidak laku dijual. Sekiranya hal ini diketahui, arah gerak usaha

gram dapat dipelajari dan disusun kembali. Produk tersebut mungkin telah usang, penetapan harga
mungkin salah, atau produk pesaing mungkin mem persempit manajer agribisnis secara tepat waktu,
situasi tersebut akan menjadi parah atau bahkan memporak-porandakan bisnis. pasaran. Tanpa
pengendalian yang menimbulkan kewaspadaan Menyajikan Informasi untuk Perencanaan dan
Penyesuaian Sasaran di Masa Mendatang Informasi dari program pengendalian menjadi bagian dari
pengetahuan bisnis Contohnya adalah temuan bahwa 75 persen dari penjualan bagian tertentu
dilakukan dalam jangka waktu 3 bulan, Ini dapat membimbing rencana produksi, persediaan, dan
penggudangan di masa mendatang. Menyajikan Informasi tentang Pengalaman di Masa Lalu Informasi
pengendalian yang baik akan menyediakan jawaban terhadap seperti "Dalam keadaan yang serupa, apa
yang terjadi pada masa perfanyaan Jampau?" atau "Apakah pengalaman masa lalu akan membimbing
kegiatan kita sekarang dan pada masa mendatang?" Misalnya, "Kalau kita menaikkan harga sebelumnya,
apa reaksi para pelanggan, wiraniaga, para pesaing kita dan apa yang kita lakukan terhadap hal ini?"
Jawaban berdasarkan pengalaman tidak ternilai dari program informasi pengendalian masa lalu akan
menjadi bagian yang DI MANA PROGRAM PENGENDALIAN DISELENGGARAKAN agribisnis, program atau
prosedur pengendalian di- Dalam hampir semua lak sanakan pada bidang umum sebagai berikut: 1.
Keuangan dan fiskal 2. Operasional (a) Personalia dan Manajemen (b) Standar produksi (c) Mutu produk
Manajemen agribisnis membutuhkan program pengendalian yang didasar- Kan pada sasaran atau
standar prestasi yang telah ditentukan. Tanpa kriteria pengukuran, informasi atau prosedur tidak akan
bernilai. Program atau pro- edurpengendalian juga harus digunakan hanya dalam bidang bisnis yang
dapat dipisahkan atau "ditanggungjawabi secara tersendiri," di mana catatan ang andal sehubungan
dengan masukan dan keluaran, bisa dilakukan. Organisasi yang paling kecil sekalipun akan pengendalian
membutuhkan program kepegawaian, dan catatan dan/atau keuangan. Dealer peralatan yang bersifat
lokal pun perlu mempertahankan keempat jenis dasar mekanisme pengendali an ini, dan tentu
organisasi yang lebih besar akan membutuhkan perangkat kunci yang lebih kompleks dalam bidang
prestasi dan program pengendalian yang lebih banyak. Setiap perusahaan agribisnis harus
mengembangkan jenis program informasi dan pengendalian unik yang perlu untuk meraih sukses.
pemasaran, produksi barang dan jasa, sehubungan dengan

telah dibicarakan dalam bab ter Pengendalian sebagai fungsi manajemen dahulu. prestasi usaha yang
dapat digunakan usaha agribisnis. Meskipun program pengendalian dapat mengambil banyak bentuk
sened anggaran, prakiraan, standar produksi, biaya standar, prestasi karyawan program perencanaan,
dan perencanaan keuangan, namun pengendalian terdapat banyak kesamaan. Prinsip-prinsip untuk
mengembang. kan dan menggunakan program pengendalian pada dasarnya sama, terlepas dari bidang
bisnis apa yang sedang dipantau. Program dan prosedur pengen dalian didasarkan pada manajer untuk
masa mendatang. Program-program ini merupakan ramalan penting untuk kegiatan atau peristiwa yang
akan datang guna melaksanakan keputusan manajemen. Kesemuanya merupakan seperangkat alat yang
di dasarkan pada rumus dalam gambar 9-1. Karena prinsip dan pengendalian merupakan lian, maka
hanya prakiraan dan anggaran yang akan disajikan di sinii secara rinci. Manajer agribisnis dapat
menyesuaikan prinsip-prinsip langkah yang diberikan untuk program pengendalian dalam
mengembangkan semua program pengendalian, JENIS-JENIS PROGRAM PENGENDALIAN Sekarang akan
diuraikan beberapa alat pengukur dan peramal ha antara program rencana manajemen, atau keinginan
serta harapan langkah-langkah untuk mengembangkan program al yang mendasar bagi semua program
pengenda- dan langkah- yang terpenting ini Hubungan Program Peramal Apakah perbedaan antara
anggaran (budget) dan prakiraan (forecast)? Walau- pun benar bah wa beberapa anggaran merupakan
prakiraan dan beberapa prakiraan merujuk pada keluaran bisnis, sebagaimana misalnya dengan
prakiraan pen yan merupakan anggaran, namun dalam manajemen prakiraan biasanya nu Gambar 9-1
Program pengendalian merupakan alat peramal MANAJEMEN Perencanaan keputusan DISUSUN
KEMBALI DITENTUKAN SEBELUMNYA Sasaran-tiridakan ueeput ueaeseS PEMIKIRAN ULANG Dan
penaksiran ulang ARUS INFORMAS Darl keglatan PENAFSIRAN INFORMASI

MANAJEMEN D Perusakaan pengepakan dan pengapalan Happy Valley sedang berkembang dengan
sangat baik sampai pemilik baru mengambil-alih dan mulai melakukan tekanan demi peningkatan
prestasi dan pengembalian (return) investasi yang lebih baik. Tetapi sekarang Brad Johnson, manajer
umum yang baru ditugas. kan, sedang menghadapi berbagai persoalan, alternatif, dan gagasan untuk
memperbesar laba. Meskipun dia mempunyai beberapa informasi akuntans yang baik, dia tidak yakin
bagaimana menggunakannya untuk menjawah 248 PERTANY AAN YANG MENGGODA "Berapa yang harus
saya jual untuk menutup semua biaya saya?" "Berapa besar volume bisnis yang perlu agar tercapai ROI
sebesar 10 pertanyaan manajemen yang sukar, seperti: "Bila saya menurunkan harga 5 persen agar
dapat menjual lebih banyak apakah itu menguntungkan?" Mampukah saya membeli peralatan elektronik
yang baru untuk penyor- persen?" tiran?" "Bagaimana saya akan meyakinkan dewan direktur mengenai
perluasan penanaman modal yang terbaik untuk bisnis?" Manajer agribisnis yang profesional
menganggap pengambilan keputusan se- bagai proses dan menggunakan perangkat analitis untuk
membantu pengam- bilan keputusan jika hal itu memungkinkan. Kemudian mereka melengkapi analisis
resmi dan pengambilan keputusan dengan pengalaman pribadi, per- timbangan, dan intuisi mereka
terhadap situasi. PENGAMBILAN KEPUTUSAN Definisi "Pengambilan keputusan adalah suatu proses
untuk memilih satu cara atau arah tindakan dari beberapa alternatif yang ada demi tercapainya hasil
yang diinginkan." Definisi ini dianalisis dalam seksi-seksi berikut. Proses Gagasan penting yang pertama
di sini terdapat pada perkataan pros Proses menandakan adanya kegiatan atau pelaksanaan sesuatu. Kita
perlu menyadari bahwa pengambilan keputusan yang baik adalah proses aktif di mana manajer terlibat
secara pribadi dan agresif. Tentu saja keputusan bisa menjadi tercipta dari kelalaian; artinya, kita tidak
mengambil keputusan sampai sedemikian lama sehingga keputusan itu tidak diperlukan lagi. Hampir
semua orang menyadari bahwa penundaan pengambilan keputusan yang sedemikian lama merupakan
masalah. Dan pengambilan keputusan yang baik menuntut keterlibatan aktif dan ketepatan waktu.
Memutuskan untuk tidak melakukan apa-apa bukanlah keputusan yang tercipta dari kelalaian (default
decision). Memutuskan untuk "menunggu dan berjaga" mungkin merupakan pilihan yang logis dan
benar. Keputusan akibat kelalaian merupakan kegagalan untuk memutuskan, Memang bisa iadi, hal

ALAT UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MAN AJEMEN DALAM AGRIBI1SNIS semacam itu
mendatangkan yang baik, tetapi setiap hasil yang baik dari keputusan akibat kelalaian benar-benar
merupakan kejadian di luar dugaan. Setiap keberhasilan merupakan sesuatu yang terlepas dari
manajemen, bukan merupakan hasil yang dicapainya; karena itu, hampir semua manajer tidak bertumpu
pada keputusan akibat kelalaian kendatipun kemungkinan untuk itu selalu ada. Pemilihan Gagasan kunci
yang kedua dalam pengambilan keputusan adalah (choosing). Pemilihan menandakan adanya pilihan;
yaitu, ada pemilihan alternatif untuk dipilih. Bila tidak ada alternatif maka tidak ada keputusan yang akan
diambil. Dan, alternatif harus layak, harus realistik dan dapat dijangkau. Misalnya, penghapusan hutang
merupakan alternatif tetapi jarang merupakan sesuatu yang realistik. sebagai alternatif dalam
kebanyakan situasi. Jadi seringkali tidak perlu dipertimbangkan Tuiuan Akhirnya, pengambilan keputusan
mempunyai maksud. Pengambilan keputusan yang efisien menuntut bah wa tujuan yang jelas telah ada
di benak pengambil keputusan. Pengendara yang tidak mengetahuj tujuannya akan berputar-putar
keputusan. Apabila tujuannya jelas, keputusan yang baik lebih mudah ditetap- tanpa arah. Demikian juga
halnya dengan para pengambil kan Tujuan, sebagaimana halnya dengan alternatif, harus layak dan
bersifat khusus. Untuk mengatakan "Tujuan saya adalah menghasilkan laba sebanyak mungkin," tidak
akan banyak menolong dalam mengoperasikan pemasaran pupuk. Pernyataan itu terlalu bersifat umum
sebagai tujuan yang berguna Memaksimumkan laba sama seperti sebutan Tuhan, ibu, negara, dan apel.
Semua orang dapat menyebutkannya. Tetapi hasilkan 10 persen pengembalian atas investasi,
mempertah ankan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 5 persen, dan menyediakan lowongan kerja
yang berarti bagi anggota keluarga," akan jauh lebih bermanfaat dalam mem- bimbing pengambilan
keputusan setiap harinya. tujuan khusus, seperti "Meng- Proses Pengambilan Keputusan Proses
pengambilan keputusan hanyalah merupakan prosedur yang logis untuk mengidentifikasi masalah,
menganalisisnya, dan menghasilkan pemecah- an. Hal itu dapat dilaksanakan secara formal di mana
banyak orang dilibat- Kan dalam berbagai aspek, bekerja selama berbulan-bulan, menghabiskan yauang,
dan menerbitkan laporan yang panjang. Tetapi dapat juga erian gsung secara tidak formal setelah minum
kopi selama beberapa me laporan tertulis sama sekali. Makin penting persoalan, makin cen- derung
diadakan proses yang bersifat formal. Dalam keadaan apa pun, peng- ambilan keputusan yang
profesional merupakan proses sistematik yang me libatkan beberapa langkah yang agak khusus. Proses
pengambilan keputusan melibatkan pengambilan keputusan didasarkan pada fakta. Makin kecil
informasi faktual tiga unsur yang perlu. Pertama, yang televan tersedin, makin sulit proses pengambilan
keputusan. Kedua, pengambilan keputusan melibatkan analisis informasi faktual. Analisis mung kin
merupakan perlakuan statistik yang sangat sulit, menggunakan komputer besar, atau dapat merupakan
proses pemikiran logis yang sederhana, tetapi dalam kedua kasus itu memerlukan pengujian fakta secara
cermat. Akhirnya, MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN AGRIBISNIS unsur pertimbangan,
penilai. proses pengambilan an yang subyektif terhadap situasi berdasarkan pengalaman dan pandangan
umum. Walaupun secara teoretis ada kemungkinan untuk menjalankan proses pengambilan keputusan
secara mekanis penuh, namun jarang sekali tersedia cukup banyak data, sumber daya, atau waktu untuk
menganalisisnya secara lengkap. Pertimbangan manusia diperlukan dalam pengambilan keputusan yang
profesional. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: keputusan membutuhkan 1. Identifikasi
masalah. Ini sering merupakan yang paling sulit. Antara gejala dengan masalah yang sesungguhnya
seringkali terdapat pengacauan. Misalnya, kita bisa melihatnya sebagai masalah laba yang rendah,
padahal laba yang rendah tersebut hanya merupakan akibat dari sistem distribusi yang tidak efisien dan
berbiaya tinggi. Apabila masalah telah dirumuskan secara jelas, maka kita akan dapat menanganinya
secara mudah. 2. Ikhtisar Fak ta. yang berkaitan dengan permasalahan dan pemecahannya. Mungkin
akan sangat penting untuk mencatat tujuan perusahaan secara keseluruhan, dampak permasalahan
terhadap bisnis, faktor-faktor lingkungan yang membatasi kemungkinan pemecahan, atau ngaruhi hasil
Langkah ini mengutamakan dan menyoroti informasi fakta teknis yang mempe- 3. Penataan al ternatif
alternatif-alternatif pemecahan kemungkinan. Hanya pemecahan yang layaklah yang harus dipertimbang
Langkah ini mengidentifikasi dan mengumpulkan yang layak untuk menyimak berbagai kan. 4. Analisis.
Langkah ini mungkin memerlukan pengujian yang sulit, yakni pertimbangan mengenai laba-rugi untuk
setiap alternatif. Ini menyagkut tujuan jangka panjang dan pendek perusahaan. Walaupun analisis harus
obyektif, namun proses pemilihan akhir harus mengandung penilaian atau alternatif yang subyektif. 5.
Tindakan. Langkah akhir melibatkan pelaksanaan pemilihan alternati Hal ini sering memerlukan
perencanaan yang hati-hati sebelumnya. Tetapl ini merupakan langkah yang kritis. Tanggung jawab
manajemen buk hanya memutuskan saja; tetapi menuntut pelaksanaan dan hasil. ALAT-ALAT
KEPUTUSAN Alat untuk menganalisis alternatif dan pengambilan keputusan manajem banyak sekali dan
tumbuh dengan cepat. Beberapa di antaranya rumit, se- mentara yang lainnya sederhana. Proses
pengambilan keputusan yang baru saja diuraikan dengan sendirinya juga merupakan alat. Tetapi di
antara alat keputusan yang lebih penting yang digunakan oleh manajer agribisnis adalah analisis volume-
biaya dan analisis investasi penanaman modal. Ini karena kebanyakan bisnis pertanian sangat bersifat
musiman sehingga investasi yang besar hanya dipakai untuk jangka waktu yang sangat pendek selama
musim tanam atau panen. Kadar musiman yang tinggi ini menitik- beratkan pentingnya keputusan
penanaman modal dan penggunaan aktiva misalnya, tetap. Penggunaan analisis volume-biaya dijelaskan
dalam itu menunjukkan bagaimana analisis penganggaran modal analisis investasi dapat digunakan
untuk menetapkan keputusan investasi. bab ini, dan hal

ALAT UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS Analisis Volume-Biaya


Analisis volume-biaya merupakan alat untuk menguji hubungan antara biaya dan volume bisnis yang
dilakukan, Alat ini menganalisis biaya yang dibebankan oleh setiap agribisnis dan bagaimana mereka di
pengaruhi oleh volume bisnis yang dilakukan. Analisis volume-biaya (atau ana- lisis impas sebagaimana
biasanya disebut)) menunjukkan tingkat bisnis yang perlu agar impas (pendapatan sama dengan biaya)
dan menghasilkan sejumlah Jaba berdasarkan berbagai macam asumsi tentang biaya dan harga. Analisis
volume-biaya dapat menunjukkan dampak perubahan harga pen- jualan atas volume bisnis yang perlu
untuk mencapai tingkat laba tertentu, Ini dapat berguna dalam menilai berbagai strategi pemasaran,
seperti pengeluaran untuk iklan dan promosi, harga masing-masing produk dan jumlah penggunaan
peralatan baru. Dasar untuk analisis volume-biaya adalah pemisahan biaya ke dalam dua kategori, yakni
biaya tetap dan variabel. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah berubah secara langsung sesual
dengan volume penjualani. dalam menentukan pernbagian biaya ini adalah apakah biaya dipengarulhi
langsung oleh produk yang dijual. Dengan kata laîn, biaya tetap selalu ada tanpa menghiraukan jumlah
menghasilkan produk untuk dijual, maka akan muncul sejumlah biaya ter- tentu, tanpa memperdulikan
ada tidaknya penjualan. Hal ini disebut biaya tetap atau biaya tertanam (sunk cost). Sebaliknya, ada
beberapa ketika produk dijual. Beban ini tidak dibebankan pada perhitungan rugi-laba apabila penjualan
belum diselesaikan. Hal ini merupakan biaya variabel Harap diperhatikan bahwa penekanannya adalah
pada penjualan. Penjualan produk atau jasa yang sebenarnya merupakan titik penentuan, Bahkan pada
pabrik pembuatan atau pemrosesan di mana biaya telah dikeluarkan melalui proses produksi, Jualan
benar-benar terjadi. Sampai transaksi penjualan diselesaikan, tidak ada iaya dihitung sebagai beban dan
karena itu tidak dimasukkan dalam per- itungan rugi-laba. Karena itu, biaya ini tetap berada dalam
persediaan dan hanya kelihatan pada neraca. Apabila tidak ada penjualan dalam satu periode ertentu,
maka menurut definisi ini tidak ada biaya variabel. Penjualanlah ang menyebabkan terjadinya biaya
varjabel. beberapa orang cenderung mengacaukan biaya variabel dengan biaya terkendali (controllable
costs), padahal keduanya sebenarnya tidak sama. Beberapa biaya variabel lainnya tidak. Misalnya, biaya
bensin produk merupakan biaya variabel sebab dikeluarkan secara otomatis jika dan hanya jika produk
benar-benar dijual atau dikirim. Tetapi manajemen biasanya hanya dapat berbuat sedikit saja bila ingin
mengendalikannya. Sebaliknya biaya iklan biasanya dapat dikendalikan tetapi tidak berubah angsung
berdasarkan volume penjualan. engakibatkan penjualan, dan hal itt variabel. Sekiranya pemuatan iklan
telal dibayar tanpa memperdulikan apakah penjualan berhasil atau tidak. Jadi iklan merupakan biaya
tetap meskipun dapat dikendalikan 251 perbedaan jenis biaya karena volume bisnis. Biaya variabel
merupakan biaya yang Pertanyaan kunci bisnis yang dilakukan. Segera setelah bisnis beban (expense)
tambahan yang dikeluarkan namun titik atau saat penentuan baru tercapai setelah pen- dapat
dikendalikan oleh manajemen, tetapl yang yang bertalian dengan pengiriman Paling tidak, secara
teoretis iklan merupakan kebalikan dari biaya dijanjikan maka rekeningnya harus
MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN AGRI Barangkali gambaran dengan grafik dapat
menjelaskan lebih lanjut penting nya konsep biaya varíabel dan tetap. Anggaplah TCP Inc, mempunyal
blays tetap atau overhead, sebagaimana biasanya disebut, sejumlah $200 untuk setiap tahun 252 Biaya
Tetap Biaya tetap selalu konstan tanpa tergantung dari volume sel periode tertentu Jika TCP Ine.,
menjalankan bisnis, tetapi belum men sama sekali, jumlah binya tetap adalah $200.000. Sekiranya
volume peniu annya $200.000, maka biaya tetapnya $20o.000 juga. Apabila volume pen jualan $500.000
biaya tetap juga $200.000. Garis datar menunjukkan ketidak terkaitannya dengan volume penjualan itu;
biaya tetap akan tetap sebeur $200.000 (Gambar 10-1). Sekarang perhatikan biaya tetap sebagai
persentase dari penjualan. J penjualan TCP Inc. hanya bernilai $200.000 dari produk jeruk selama s
tahun, biaya tetap tiap dolar penjualan adalah 100 persen ($200.000 $200 000). Apabila nilai penjualan
sebesar $400.000, maka blaya tetap tunu menjadi 50 persen, Bila penjualan $500.000, biaya tetap turun
menjadi 40 persen dari penjualan. Pada penjualan $1 juta, biaya tetap turun menjad 20 persen dari
penjualan. Persentase biaya tetap menurun terus selama volume bertambah untuk pabrik (bidang tanah)
yang sama (Gambar 10-2). Kenyata an bahwa biaya tetap sebagai persentase penjualan menurun dengan
cepat apabila penjualan meningkat sungguh sangat penting untuk beroperasi secars efisien pada
agribisnis Biaya Variabel Sebaliknya, biaya variabel mempunyai pola yang sangai berbeda. Anggaplah
bahwa biay a variabel setiap ton penjualan TCP Inc rata-rata 60 persen dari setiap dolar penjualan;
artinya, dari setiap satu doiar penjualan, 60 sen merupakan biaya (termasuk harga pokok penjualan).
Pads penjualan nol, TCP Inc., tidak mengeluarkan biay a variabel, jadi jumiah biaya variabel permulaan
adalah nol. Bila penjualan $200.000 dan dalam setiap do lar terkandung biaya variabel 60 sen, maka
jumlah biaya variabel mena $120.000 (0,60x $200.000) untuk periode tersebut. Pada penjualan $400.0
jumlah biaya variabel $240.000 (0,60 x $400,000) (Gambar 10-3). Sekarang, dengan memperhatikan
biaya variabel untuk setiap satu dola penjualan, jika TCP Inc., menjual $200,000, biaya variabel per ton
ada Gambar 10-1 Tanpa memperdulikan volume penjualan, biaya tetap selalu sama 300,000 200000
Jumlah biaya 400 Volume penjualan& 000

Anda mungkin juga menyukai