Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Tugas ini dibuat sebagai salah satu tugas dalam Mata Kuliah Kompetensi Pembelajaran yang
diampu oleh Dr. Tuti Iriani, M.Si

Disusun Oleh :
Muhamad Subarkah 5415161074

Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan


Fakultas Teknik
Universitas Negeri Jakarta
2019
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Jakarta

Kelas/Semester : XII / 1

Mata Pelajaran : Konstruksi Bangunan

Pertemuan ke :1

Materi Pokok : Saluran Irigasi

Alokasi Waktu : 1 x 10 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong-royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
dan prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
1.2 menambah keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas
alam terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan
peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku yang patut dan santun serta menghargai kerja individu
maupun kelompok dalam aktivitas sehari-hari.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
3.3 Mengkategorikan spesifikasi teknis saluran irigasi berdasarkan fungsinya.
4.3 Membuat gambar konstruksi saluran irigasi sesuai spesifikasi teknis.

C. Indikator Pencapaian Pembelajaran


Aspek Afektif
1. Mengikuti pelajaran Konstruksi Bangunan secara aktif
2. Mengajukan pertanyaan terkait materi saluran irigasi
3. Menjawab pertanyaan terkait materi saluran irigasi
Aspek Kognitif
1. Menjelaskan pengertian saluran irigasi
2. Menyebutkan jenis-jenis saluran irigasi
3. Menyebutkan spesifikasi saluran irigasi
4. Menjelaskan langkah-langkah pembuatan gambar konstruksi saluran irigasi

Aspek Psikomotorik

1. Membuat gambar konstruksi saluran irigasi secara tepat, dan sesuai dengan
ketepatan waktu yang telah ditentukan

D. Tujuan Pembelajaran
1. Terdapat beberapa pengertian saluran irigasi, peserta didik mampu menjelaskan
pengertian saluran irigasi dengan 100% benar.
2. Terdapat beberapa jenis saluran irigasi, peserta didik mampu menyebutkan jenis-
jenis saluran irigasi dengan 90% benar.
3. Terdapat beberapa spesifikasi saluran irigasi, peserta didik mampu menyebutkan
spesifikasi saluran irigasi dengan 90% benar.
4. Terdapat langkah-langkah pembuatan gambar konstruksi saluran irigasi, peserta
didik mampu membuat gambar konstruksi saluran irigasi secara tepat dan akurat
dengan 90% benar.
E. Materi Ajar
1. Pengertian Saluran Irigasi
Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan dan pengembangan air irigasi
untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa,
irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi tambak. Sistem irigasi meliputi
prasarana irigasi, air irigasi, manajemen irigasi, kelembagaan pengelolaan irigasi,
dan sumber daya manusia.

Jaringan irigasi adalah saluran, bangunan dan bangunan pelengkap yang


merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian,
pemberian, penggunaan dan pembuangan air irigasi. Saluran irigasi merupakan
infrastruktur yang mendistribusikan air yang berasal dari
bendungan/bendung/embung kepada lahan pertanian yang dimiliki oleh
masyarakat. Dengan adanya saluran irigasi ini, kebutuhan air untuk sawah, dan
ladang para petani akan terjamin.
Adapun manfaat dari suatu sistem irigasi, adalah :
 Untuk membasahi tanah, yaitu pembasahan tanah pada daerah yang curah
hujannya kurang atau tidak menentu.
 Untuk mengatur pembasahan tanah, agar daerah pertanian dapat diairi
sepanjang waktu pada saat dibutuhkan, baik pada musim kemarau maupun
musim penghujan.
 Untuk menyuburkan tanah, dengan mengalirkan air yang mengandung
lumpur & zat – zat hara penyubur tanaman pada daerah pertanian tersebut,
sehingga tanah menjadi subur.
 Untuk kolmatase, yaitu meninggikan tanah yang rendah / rawa dengan
pengendapan lumpur yang dikandung oleh air irigasi.
2. Jenis-Jenis Saluran Irigasi
a. Saluran Primer
Saluran primer adalah saluran yang berfungsi membawa air dari
sumbernya dan membagikannya ke saluran sekunder. Air yng dibutuhkan untuk
saluran irigasi didapat dari sungai, danau, atau waduk. Pada umumnya
pengairan yang didapat dari sungai jauh lebih baik dari yang lainnya karena
banyak mengandung zat lumpur yang merupakan bentk dari tanaman.
Untuk daerah yang berbentuk panjang, yang menuju ke arah sungai ada
baiknya digunakan beberapa saluran primeryang masing- masing meneima air
langsung dari sungai, sehingga sudah barang tentu harus dibuat beberapa
penyadapan sungai sehingga pembuatan meningkat.Tetapi dibalik biaya
meningkat tersebut terdapat biaya pembuatan saluran yang lebih murah karena
saluran-saluran primer dari beberapa bendung yang berturut-turut akan lebih
kecil ukurannya.

b. Saluran Sekunder
Saluran Sekunder yaitu cabang dari saluran primer yang membagi
saluran induk kedalam saluran yang lebih kecil (tersier). Sementara jaringan
irigasi sekunder adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri dari saluran
sekunder, saluran pembuangannya, bangunan bagi, bangunan bagi sadap,
bangunan sadap, dan bangunan pelengkapnya.
Saluran sekunder pada umumnya terletak pada punggung mengairi
daerah di sisi kanan dan kiri saluran tersebut sampai saluran drainase yang
membatasinya. Saluran sekunder juga dapat direncanakan sebagai saluran
garis tinggi yang mengairi lereng lereng medan yang lebih rendah. Saluran
sekunder membawa air dari saluran primer ke petakpetak tersier yang dilayani
oleh saluran sekunder tersebut. Batas ujung saluran ini adalah pada bangunan
sadap terakhir.
3. Karakteristik Saluran Irigasi
a. Saluran Primer
Saluran primer terdiri dari beberapa saluran sekunder, yang mengambil
air langsung dari sumber air. Saluran primer yang mengambil airnya langsung
dari sumber air, biasanya sungai. Proyek-proyek irigasi tertentu mempunyai dua
saluran primer. Ini menghasilkan dua petak primer. Daerah di sepanjang saluran
primer sering tidak dapat dilayani dengan mudah dengan cara menyadap air dari
saluran sekunder. Apabila saluran primer melewati sepanjang garis tinggi,
daerah saluran primer yang berdekatan harus dilayani langsung dari saluran
primer itu sendiri.
b. Saluran Sekunder
Saluran sekunder terdiri dari beberapa petak tersier yang kesemuanya
dilayani oleh satu saluran sekunder. Batas-batas saluran sekunder pada
umumnya berupa tanda-tanda topografi yang jelas, seperti misalnya saluran
pembuang. Luas petak sekunder bisa berbeda-beda, tergantung pada situasi
daerah. Saluran sekunder sering terletak di punggung medan mengairi kedua sisi
saluran hingga saluran pembuang yang membatasinya. Saluran sekunder boleh
juga direncana sebagai saluran garis tinggi yang mengairi lereng-lereng medan
yang lebih rendah saja.
4. Penggambaran Saluran Irigasi
Dalam pelaksanaan penggambaran saluran irigasi meliputi beberapa hal yaitu :
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Siapkan peta topografi yang akan menjadi dasar pembuatan denah saluran
irigasi.
c. Pergunakanlah alat sesuai fungsinya dengan baik.
d. Penggambaran dilakukan di ruangan yang cukup terang pencahayaan.
e. Kerjakan penggambaran dengan hati-hati dan teliti sesuai ketentuan dan etiket
gambar yang ada.
f. Gambar saluran irigasi mulai dari denah hingga detail dari saluran irigasi
tersebut.
F. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Pembelajaran : Scientific
2. Model Pembelajaran : Kontekstual
3. Metode Pembelajaran : Ceramah, Tanya Jawab dan Penugasan

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke :1
Alokasi Waktu : 1 x 10 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

1. Guru memasuki kelas dengan memberi salam dan


menyiapkan siswa secara fisik dan psikis untuk
mengikuti proses pembelajaran
2. Siswa berdoa menurut agama dan kepercayaan
masing-masing
3. Guru memeriksa daftar kehadiran siswa
4. Siswa memberikan respon ketika namanya
Pendahuluan dipanggil 2 menit
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran,
kompetensi yang akan dicapai, serta rencana
kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
6. Siswa menerima informasi mengenai tujuan
pembelajaran, kompetensi yang akan dicapai,
rencana kegiatan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
Mengamati
1. Guru menyampaikan materi pembelajaran
mengenai konstruksi saluran irigasi.
2. Siswa menyimak penjelasan yang disampaikan
Inti 6 menit
oleh guru
Menanya
1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengajukan pertanyaan mengenai materi yang
belum dimengerti maupun pertanyaan lain yang
berkaitan untuk menanbah wawasan siswa.
2. Siswa memanfaatakan kesempatan dengan cara
bertanya mengenai spesifikasi dan karakteristik cat
pada konstruksi bangunan.
Mengeksplorasi
1. Guru mengumpulkan informasi yang
dipertanyakan siswa dari berbagai sumber.
Mengasosiasi
1. Guru membimbing siswa untuk mengolah
informasi terkait konstruksi irigasi.
2. Siswa menjelaskan langkah-langkah
penggambaran konstruksi saluran irigasi.
Mengkomunikasikan
1. Guru menyampaikan hasil konseptualisasi materi
konstruksi saluran irigasi.
2. Siswa menyimak penjelasan yang diberikan guru
1. Guru bersama siswa menyimpulkan secara singkat
pembelajaran yang telah dibahas.
2. Guru memberikan tugas berupa membaca materi
pembelajaran untuk pertemuan berikutnya dan
memberikan sebanyak 5 soal essay dan dikerjakan
di rumah serta dikumpulkan pada pertemuan
Penutup 2 menit
berikutnya.
3. Guru mengakhiri pelajaran dan meberikan
motivasi siswa untuk tetap semangat belajar.
4. Guru mengucapkan salam dan meninggalkan
kelas.
5. Siswa menjawab salam.

H. Alat/Media/Sumber Belajar
1. Alat Pembelajaran : Papan Tulis, Spidol, Proyektor, Komputer/Laptop
2. Media Pembelajaran : Power Point, Buku Pelajaran Konstruksi Bangunan
3. Sumber Pembelajaran :
a. Buku Bahan Ajar Siswa Kelas X Semester 1. Ilmu Bangunan. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. hal, 30 s/d 40
b. Mochammad Bardan. IRIGASI. Jakarta: Graha Ilmu. 2014. hal, 70 s/d 89
c. Buku Bahan Ajar Siswa Kelas X Semester 1. Pengantar Ilmu Bangunan.
Jakarta: Kanisius. 1978. hal, 46 s/d 55

I. Penilaian Hasil Belajar


1. Penilaian Afektif
Teknik Non Tes, Bentuk Pengamata oleh guru terhadap sikap peserta didik dalam
pembelajaran

Nama Aspek Yang dinilai Jumlah


No. Nilai
Siswa Serius Peduli Semangat Kreatif skor
1.
2.
3.
4.
Dst..

Skor Penilaian :
Skor Predikat
1 Sangat Kurang
2 Kurang
3 Cukup
4 Baik
5 Sangat Baik
Nilai = Jumlah Skor
2. Penilaian Kognitif
Bobot
No. Soal Kunci Jawaban Nilai

1 Apa yang dimaksud Saluran irigasi merupakan 25


dengan saluran irigasi? infrastruktur yang mendistribusikan
air yang berasal dari
bendungan/bendung/embung kepada
lahan pertanian yang dimiliki oleh
masyarakat. Dengan adanya saluran
irigasi ini, kebutuhan air untuk
sawah, dan ladang para petani akan
terjamin.
2 Sebutkan dan jelaskan a. Saluran Primer 25
dari jenis-jenis saluran Saluran primer adalah saluran
irigasi! yang berfungsi membawa air dari
sumbernya dan membagikannya
ke saluran sekunder. Air yng
dibutuhkan untuk saluran irigasi
didapat dari sungai, danau, atau
waduk. Pada umumnya pengairan
yang didapat dari sungai jauh lebih
baik dari yang lainnya karena
banyak mengandung zat lumpur
yang merupakan bentk dari
tanaman.
Untuk daerah yang berbentuk
panjang, yang menuju ke arah
sungai ada baiknya digunakan
beberapa saluran primeryang
masing- masing meneima air
langsung dari sungai, sehingga
sudah barang tentu harus dibuat
beberapa penyadapan sungai
sehingga pembuatan
meningkat.Tetapi dibalik biaya
meningkat tersebut terdapat biaya
pembuatan saluran yang lebih
murah karena saluran-saluran
primer dari beberapa bendung
yang berturut-turut akan lebih
kecil ukurannya.
b. Saluran Sekunder
Saluran Sekunder yaitu cabang
dari saluran primer yang membagi
saluran induk kedalam saluran
yang lebih kecil (tersier).
Sementara jaringan irigasi
sekunder adalah bagian dari
jaringan irigasi yang terdiri dari
saluran sekunder, saluran
pembuangannya, bangunan bagi,
bangunan bagi sadap, bangunan
sadap, dan bangunan
pelengkapnya.
Saluran sekunder pada umumnya
terletak pada punggung mengairi
daerah di sisi kanan dan kiri
saluran tersebut sampai saluran
drainase yang membatasinya.
Saluran sekunder juga dapat
direncanakan sebagai saluran garis
tinggi yang mengairi lereng lereng
medan yang lebih rendah. Saluran
sekunder membawa air dari
saluran primer ke petakpetak
tersier yang dilayani oleh saluran
sekunder tersebut. Batas ujung
saluran ini adalah pada bangunan
sadap terakhir.
3 Sebutkan dan jelaskan a. Saluran Primer 25
karakteristik dari Saluran primer terdiri dari
saluran irigasi! beberapa saluran sekunder, yang
mengambil air langsung dari
saluran primer. Saluran primer
yang mengambil airnya langsung
dari sumber air, biasanya sungai.
Proyek-proyek irigasi tertentu
mempunyai dua saluran primer.
Ini menghasilkan dua petak
primer. Daerah di sepanjang
saluran primer sering tidak dapat
dilayani dengan mudah dengan
cara menyadap air dari saluran
sekunder. Apabila saluran primer
melewati sepanjang garis tinggi,
daerah saluran primer yang
berdekatan harus dilayani
langsung dari saluran primer.
b. Saluran Sekunder
Saluran sekunder terdiri dari
beberapa petak tersier yang
kesemuanya dilayani oleh satu
saluran sekunder. Batas-batas
saluran sekunder pada umumnya
berupa tanda-tanda topografi yang
jelas, seperti misalnya saluran
pembuang. Luas petak sekunder
bisa berbeda-beda, tergantung
pada situasi daerah. Saluran
sekunder sering terletak di
punggung medan mengairi kedua
sisi saluran hingga saluran
pembuang yang membatasinya.
Saluran sekunder boleh juga
direncana sebagai saluran garis
tinggi yang mengairi lereng-lereng
medan yang lebih rendah saja.
4 Jelaskan langkah- Dalam pelaksanaan penggambaran 25
langkah dari saluran irigasi meliputi beberapa hal
penggambaran saluran yaitu :
irigasi a. Siapkan alat dan bahan yang akan
digunakan.
b. Siapkan peta topografi yang akan
menjadi dasar pembuatan denah
saluran irigasi.
c. Pergunakanlah alat sesuai
fungsinya dengan baik.
d. Penggambaran dilakukan di
ruangan yang cukup terang
pencahayaan.
e. Kerjakan penggambaran dengan
hati-hati dan teliti sesuai ketentuan
dan etiket gambar yang ada.
f. Gambar saluran irigasi mulai dari
denah hingga detail dari saluran
irigasi tersebut.

𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉


Perhitungan nilai = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓
𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍

3. Penilaian Psikomotorik
Penilaian psikomotorik diambil berdasarkan keterampilan siswa dalam
menghitung konstruksi rangka batang dengan menggunakan alat hitung manual.
Pedoman penskoran kinerja siswa adalah berdasarkan rubrik di bawah ini.
Rubrik Penilaian

Gambar Rapih Sesuai Kaidah Ukuran yang


Nama Total
No. dan Bersih Gambar Akurat
Siswa skor
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3

Skor Penilaian :
Skor Predikat
1 Sangat Kurang
2 Kurang
3 Cukup

𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉


Perhitungan nilai = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓
𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍

Soal :

Gambarlah potongan saluran irigasi yang berbentuk trapesium serta terbuat dari
batu kali di kertas gambar A4. Gambar dibuat dengan skala 1:20 serta gunakan
teknik penggambaran yang tepat.

Pedoman Kelulusan
Untuk menentukan nilai akhir (NA) dapat dihitung menggunakan rumus sebagai
berikut:

∑𝑺+∑𝑷+∑𝑲
𝑵𝑨 = X 100
∑𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍

Dimana :
S = nilai sikap (afektif)
P = nilai pengetahuan (kognitif)
K = keterampilan (psikomotorik)

Jakarta, 30 April 2019


Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Jakarta Guru Bidang Studi

Drs. Budi Susanto, M.Pd Muhamad Subarkah, S.Pd


NIP. 17162622672586373 NIP. 19383628882345

Anda mungkin juga menyukai