Chairul Abadi
2130402029
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Internasional Jakarta
Tahun Akademik 2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan penyusunan Makalah Akuntansi Hotel yang
bertema “Akuntansi Dan Laporan Keuangan Industri Perhotelan” tepat pada
waktunya.
Tema yang kita bahas dalam makalah ini berhubungan dengan Akuntansi
Dan Laporan Keuangan Industri Perhotelan. Hal ini dilakukan agar kita semua dapat
mengetahui secara rinci perihal pokok bahasan tersebut.
Makalah Akuntansi Dan Laporan Keuangan Industri Perhotelan ini saya
susun untuk memenuhi tugas dari dosen pembimbing mata kuliah Akuntansi Hotel.
Penyusun menyadari, bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari pembaca sangat saya butuhkan guna kesempurnaan di
masa mendatang.
Terakhir, tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
terlibat dalam penyusunan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Semoga makalah yang saya susun dapat bermanfaat.
Penyusun
(Chairul Abadi)
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja karakteristik hotel dan produknya?
2. Departemen apa saja yang terkait dengan Laporan Keuangan Hotel?
3. Bagaimana Laporan Keuangan sebuah hotel?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Fungsi utama dari hotel adalah sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan
tamu (wisatawan atau pelancong) sebagai tempat tinggal sementara selama jauh
dari tempat asalnya. Pada umumnya kebutuhan utama para tamu dalam hotel
adalah istirahat, tidur, mandi, makan, minum, hiburan dan lain-lain. Namun dengan
perkembangan dan kemajuan hotel sekarang ini, fungsi hotel bukan saja sebagai
tempat menginap atau istirahat bagi para tamu, namun fungsinya bertambah
sebagai tujuan konferensi, seminar, loka karya, musyawarah nasional dan kegiatan
lainnya semacam itu yang tentunya menyediakan sarana dan prasarana yang
lengkap.
3
Hotel banyak memakai barang-barang yang diproduksi oleh industri rakyat, seperti
meubel, bahan pakaian, makanan, minuman dan lain sebagainya.
Secara umum, ruang lingkup kegiatan subsektor industri hotel meliputi penyediaan
jasa di bidang perhotelan dengan segala fasilitas dan sarana penunjangnya yang
terdiri dari :
4
yang dimiliki, menurut lokasi hotel, menurut jenis tamu, menurut lama tinggal tamu,
menurut operasi hotel, dan berdasarkan jenis layanan yang diberikan, dan
penjelasan dari masing-masing karakteristik tersebut adalah sebagai berikut:
Ada 3 (tiga) klasifikasi menurut Melati, yaitu: melati 1, melati 2, dan melati 3. Yang
membedakan klasifikasi bintang dan melati adalah tingkat layanan dan fasilitas hotel
dan administrasi. Hotel Melati adalah losmen yang telah beroperasi sebelum
klasifikasi hotel diterapkan oleh pemerintah. Agar mutu layanan hotel melati
meningkat, klasifikasi diperlukan pula. Fasilitas dan layanan hotel melati lebih
terbatas dibadingkan lebih rendah daripada hotel berbintang.
Dilihat dari jumlah kamar yang dimiliki, maka hotel dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Untuk bisnis
2. Untuk pemeliharaan kesehatan (penyembuhan)
3. Liburan
4. Kompetisi olah raga
5. Tugas kedinasan
5
Klasifikasi menurut Lama Tinggal Tamu
1. Bila dilihat dari rata-rata lama tinggal tamu, maka hotel dapat diklasifikasikan
menjadi:
2. Transient Hotel : Bila rata-rata lama tinggal tamu relatif singkat,sampai dengan 7
hari.
3. Resident Hotel : Bila rata-rata lama tinggal tamu untuk jangka waktuyang lama.
Dilihat dari sisi masa operasi hotel, maka hotel dapat dikelompokkan menjadi:
1. Deluxe Hotel: Memberikan layanan yang lengkap dan istimewa kepada tamunya.
Layanan yang luks hotel tercermin dari harga kamar, fasilitas yang ditawarkan, dan
kemampuan serta kompetensi karyawan hotel yang tinggi dalam memberikan
layanan untuk para tamunya.
2. Ekonomi Hotel: Memberikan layanan yang terbatas, misalnya hanya untuk layanan
kamar,demikian luas, harga kamar yang ditawarkan lebih murah serta fasilitas
yang ditawarkan oleh hotel kepada tamunya juga terbatas.
Hotel sebagai industri jasa memiliki beberapa karakteristik produk dengan kekhasan
sebagai berikut:
1. Tamu terlibat dalam proses produksi, misal ketika tamu menikmati makanan di
restoran, makanan pesanan tamu diolah di hadapan tamu, produk minuman
campuran diproduksi di depan tamu ketika berada di bar.
2. Tidak dapat dipakai sampel, produk harus dinikmati langsung oleh tamu.
3. Jasa yang tidak terjual pada hari tertentu tidak dapat disimpan dan
dikompensasikan dengan penjualan pada hari berikutnya. Jadi, kamar yang tidak
dapat terjual hari ini, tidak dapat dikompensasikan dengan penjualan hari
berikutnya. Kesempatan penjualan hari ini hilang. Kesempatan penjualan jasa
kamar yang telah hilang pada malam sebelumnya tidak dapat dikompensasikan
dengan penjualan jasa kamar pada malam berikutnya.
4. Tamu sebagai konsumen harus datang langsung ke lokasi hotel untuk menikmati
produk hotel.
6
5. Mutu layanan yang tidak konsisten. Produk yang sama disiapkan oleh karyawan
yang berbeda akan menghasilkan mutu yang berbeda. Oleh karena itu, untuk
menjaga konsistensi mutu, selalu diadakan inspeksi mutu produk sebelum dijual
kepada tamu. Misalnya, sebelum kamar siap ditawarkan kepada tamu, diadakan
inspeksi atau pengendalian mutu oleh penyelia bagian Tata Graha.
6 Citra hotel tidak kasat mata. Oleh karena itu, diperlukan tindakan untuk membuat
citra hotel menjadi kasat mata. Memberikan seragam kepada karyawan
merupakan salah satu upaya agar citra hotel menjadi kasat mata.
7 Mudah ditiru/ diduplikasi oleh pesaing. Bila suatu hotel menawarkan kamar suite
plus plunge pool dan spa, maka hotel lain dengan mudah memberikan produk
yang sama. Produk yang ditawarkan oleh suatu hotel dengan mudah ditiru oleh
pesaing karena tidak ada hak paten untuk produk yang ditawarkan kepada
pelanggannya.
8 Selanjutnya oleh kantor depan disampaikan ke bagian pemeliharaan, kemudian
bagian pemeliharaan akan memberikan layanan perbaikan fasilitas yang
dikeluhkan oleh tamu agar berfungsi dengan baik kembali.
7
Komponen Laporan Keuangan Perhotelan
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Perubahan Ekuitas
4. Laporan Arus Kas
5. Catatan atas Laporan Keuangan
6. Neraca
1) AKTIVA
1. Aktiva Lancar:
2. Tidak Lancar
8
KEWAJIBAN
1. Kewajiban Lancar:
3) EKUITAS
Modal Saham
Tambahan Modal Disetor
Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi
Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi dari Efek TersediaUntuk Dijual
Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap
Opsi Saham
Saldo Laba
Modal Saham Diperoleh Kembali
9
Komponen utama laporan Laba Rugi terdiri dari:
Pendapatan Usaha
Beban Departementalisasi
Laba (Rugi) Departemen
Beban Usaha
Laba Kotor Usaha
Beban Usaha Lainnya
Laba (Rugi) Usaha
Penghasilan (Beban) Lain-lain
Bagian Laba (Rugi) Perusahaan Asosiasi
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan
Beban (Penghasilan) Pajak
Laba (Rugi) dari Aktivitas Normal
Pos Luar Biasa
Laba (Rugi) Bersih
Laba (Rugi) Per Saham Dasar
Laba (Rugi) Per Saham Dilusian
Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing-masing jenis modal ditempatkan dan
disetor penuh, tambahan modal disetor dan pos-pos ekuitas lainnya pada awal dan
akhir periode yang mengungkapkan secara terpisahsetiap perubahan.
Laporan Arus Kas harus menyajikan arus kas selama periode tertentu dan
10
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Pengertian
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hotel merupakan usaha yang mencari laba sebagai hasil akhir aktivitas bisnisnya.
Oleh karena itu, manajemen hotel akan berupaya sedemikian rupa agar tujuan ini
pada akhir suatu periode dapat tercapai. Berbagai aktivitas dilakukan oleh
manajemen hotel untuk mencapai sasaran laba yang direncanakan,diantaranya
mengadakan pelatihan bagi dan staf sehingga dapat memenuhi tingkat layanan
yang diharapkan oleh tamu, mengadakan kegiatan promosi dan
pemasaran, pengendalian biaya operasional, pengendalian lingkungan fisik hotel,
danaktivitas-aktivitas lainnya.Dalam bisnis perhotelan, terdapat pengklasifikasian
hotel yang bertujuanu ntuk menciptakan persaingan bisnis yang sehat, memberikan
panduan bagi tamutentang harga dan fasilitas serta layanan yang diberikan oleh
hotel pada klasifikasi tertentu, memberikan panduan bagi para pemilik modal jika
hendak berbisnis pada satu klasifikasi hotel, dan secara nasional memudahkan saat
ingin mengetahui kebutuhan akan hotel pada klasifikasi tertentu. Pengklasifikasian
hotel diantaranya adalah sebagai berikut:
Industri perhotelan juga memiliki laporan keuangan sama dengan usaha lain yaitu :
Neraca
Laporan Laba Rugi
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Arus Kas
Catatan atas Laporan Keuangan
12
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, hingga
penulis merasa masih perlu belajar lagi dalam membuat makalah. Dengan demikian,
penulis berharap kepada pembaca mau memberikan saran dan krititk terhadap
makalah ini. Penulis juga meminta maaf jika terdapat kata-kata yang kurang
berkenan dalam penulisan makalah ini. Selain itu, penulis berharap makalah ini
dapat menjadi referensi dan membantu pembaca dalam menyelesaikan tugasnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Posted in Pendidikan
Mar16
Blog di WordPress.com.