Pelanggaran Azas Hukum Meski KUHAP memang dibenarkan oleh angnya. undang-undang. Na- Azas Nonself Incrimination membolehkan jaksa mun disisi lain, pemisa- Konsekuensi lain dari memisahkan berkas han itu kerap menimbul- splitsing, para pelaku harus sal- perkara. Namun kan masalah. Berdasar- ing bersaksi dalam perkara mas- kan wawancara huku- ing-masing. Dalam satu perkara prakteknya berpotensi monline kepada ahli hu- pelaku memiliki dua kedudu- terjadi pelanggaran azas kum, ada tiga problem kan, baik sebagai saksi maupun hukum dalam proses yang mencuat dalam terdakwa. Akibatnya timbul pemisahan perkara. Per- saksi mahkota. pembuktian. tama perbedaan penera- Menurut Chairul, itu tidak pan hukum, pelangga- bisa dibenarkan. Karena dalam asih ingat kasus dug- ran azas non self incrim- memberikan keterangan saksi
M aan korupsi dalam
proyek pengadaan mobil pemadam ke- bakaran melibatkan banyak ke- ination dan praduga tak bersalah dan kaburnya unsur deelneming. Deelneming harus disumpah. Artinya dia tidak boleh bohong. Sementara, dalam kapasitas terdakwa, pel- aku tidak disumpah. Ia punya pala daerah? Nah, hingga saat Menurut ahli hukum hak ingkar. “Artinya dia boleh ini, yang duduk di kursi terdak- acara pidana, Chairul bohong,” terang Chairul. Kondi- wa baru HB Amiruddin Maula, ■ MODUS/Dok Huda splitsing di Penga- si itu, kata Chairul, sangat tidak mantan Walikota Makassar. Sidang Di PN Banda Aceh dilan Tipikor tidak tepat. adil bagi terdakwa. Sementara, Mengapa hanya Maula yang untuk mencukupi saksi sebagai ertaan). Ujung-ujungnya aktor “Bahkan bisa menutup tujuan dari penegakan hukum, diseret ke Pengadilan Tipikor? alat bukti, berkas dipecah,” intelektual kasus AFIS belum ter- siapa pelaku utamanya,” tegas- tidak hanya menegakan hukum, Pertanyaan itulah yang diajukan ujarnya. ungkap. nya. Sebab, lanjutnya, pemisah- tapi juga keadilan. Padahal, ter- pengacaranya. Tim pengacara Meskipun berkas dipisah, Hal serupa juga terjadi an perkara menyebabkan unsur dakwa tidak boleh dipersalah- percaya perbuatan korupsi itu, kalau perbuatannya dilakukan dalam kasus korupsi busway penyertaan tidak terbukti. Pasal- kan atas keterangannya. kalaupun benar, dilakukan ber- bersama-sama dengan orang yang melibatkan Rustam Effen- nya, penentuan siapa pelaku (ple- Apalagi, keterangan yang sama-sama dengan orang lain. lain, jaksa di Pengadilan Tipikor di Sidabutar (Kepala Dinas Per- ger) dan medepleger (turut serta) diberikan besar kemungkinan Jaksa semestinya juga mencan- tetap menjerat para pelaku den- hubungan DKI Jakarta) dan tidak jelas. Padahal, unsur peny- menunjukan kesalahan dia tumkan keterlibatan orang lain gan pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Sylvira Ananda (Pimpro ertaan itu harus dibuktikan kare- dalam kasus tersebut. “Dia men- itu dalam berkas perkara. “Ber- tentang penyertaan. Nah, hakim Busway). Keduanya diputus ber- na itu merupakan unsur delik. gatakan hal yang membenarkan kas perkara harus disempurna- acapkali berbeda pandangan salah menyalahgunakan jaba- Jika tidak dibuktikan, berarti un- kesalahannya,” terang Rudi. kan sampai jelas pelaku-pelaku- dalam melihat peran dari mas- tan. Sementara rekanannya, sur dakwaan tidak terbukti. Disisi lain, hal ini kerap dijadi- nya baik plegen, medeplegen, doen- ing-masing terdakwa. Bahkan Budi Susanto, mantan Direktur Hal senada juga disampai- kan petunjuk bagi hakim dalam pleger, uitlokker,” HM Taufan kerugian negara yang diakibat- Utama PT Armada Usaha Ber- kan oleh Rudy Satrio, ahli hu- menangani kasus pelaku itu Pawe, ketika membacakan pem- kan perbuatan pidana tersebut sama dituding melakukan per- kum pidana Universitas Indone- sendiri. Padahal selaku terdak- belaan atas Maula. pun bisa tidak sama. buatan melawan hukum yang sia. Ia menjelaskan splitsing da- wa ia memiliki hak ingkar. Pernyataan Taufan membuka Sebut saja perkara korupsi merugikan keuangan negara. pat menyulitkan jaksa dalam Chairul menambahkan prak- kembali dasar di balik pemisah- Automatic Fingerprint Identifica- Begitu pula dalam kasus ko- membuktikan hubungan pelaku tek saksi mahkota mengakibat- an berkas untuk perkara yang tion System (AFIS) yang diputus rupsi penerbitan Izin Pemanfaa- satu dengan pelaku lainnya. kan pengadilan tidak dilaksan- sama. Pemisahan perkara beberapa hari lalu. Perkara AFIS tan Kayu (IPK) di Kalimantan Pasalnya, dalam tindak pidana akan tidak berdasarkan hukum (splitsing) sudah sering ditemu- ini dibagi menjadi dua berkas. Timur. Kasus yang dibagi men- yang dilakukan oleh beberapa acara (due proecss of law). “Itu bisa kan, termasuk di Pengadilan Pertama dakwaan kepada Eman jadi empat berkas ini bahkan orang otomatis diperlukan pem- dijadikan alasan kasasi dan Tipikor. Biasanya pemisahan itu Rachman, Direktur PT Sentral berbeda soal perhitungan keru- buktian antara pelaku. “Kalau banding,” terangnya. dikualifikasi dari kualitas pel- Filindo yang menjadi rekanan gian negara. perkaranya di-split bagaimana Terkait dengan penyusulan aku, yaitu rekanan dan pejabat dalam pengadaan alat AFIS. Ber- Dalam tingkat banding, ka- bisa mengetahui hubungan terdakwa baru, Rudi menyata- negara. Sementara pasal yang kas kedua menyangkut Zulkar- sus penerbitan IPK yang meli- antar pelaku,” terangnya. kan hal itu melanggar azas dibidik kepada pelaku, biasan- nain Yunus dan Apendi. Mere- batkan Suwarna Abdul Fatah, Akibat penentuan kualitas praduga tak bersalah. Sebab pe- ya sama. Pasal langganan yang ka adalah mantan Sekjen Depar- Gubernur Kaltim non-aktif, pu- deelneming (penyertaan) yang meriksaan di muka persidangan kerap dituding kepada terdakwa temen Hukum dan HAM (Dep- tusan pengadilan Tipikor tidak jelas mengakibatkan perbe- belum selesai. Namun dengan adalah Pasal 2 ayat (1) dan Pasal kumham) dan Kepala Bagian tingkat pertama dibatalkan. daan penerapan hukum. Pada- putusan terdakwa lama ia 3 UU Korupsi. Rumah Tangga Dirjen Adminis- Menurut majelis hakim banding, hal tidak mungkin terbukti unsur sudah dinyatakan bersalah. Pada prinsipnya, menurut trasi Hukum Umum. putusan itu salah dalam mener- penyertaan jika tindak pidana Artinya pemeriksaan itu hanya hukum acara pidana splitsing Majelis hakim dalam kedua apkan hukum. Putusan itu diko- yang dilakukan berbeda. “Kalau formalitas saja. kasus adalah hak jaksa. Pemisa- perkara itu pun berbeda. Perkara reksi dan Suwarna juga dikena- tidak sama, turut serta dalam Menurut Rudi, pemisahan han itu dapat dilakukan jika jak- Eman dipimpin oleh hakim Moer- kan Pasal 2 ayat (1) seperti reka- melakukan apa ? Kalau pasaln- itu bisa dilakukan dalam hal sa menerima satu berkas perkara diono. Sedang perkara Zulkarnain nannya, Marthias alias Pung ya beda tidak bisa dikatakan deel- kekurangan alat bukti. Misaln- yang memuat beberapa tindak dan Apendi dipimpin oleh hakim Kian Hwa. neming, red),” terang Rudi. ya dalam kasus pemerkosaan pidana. Kejahatan itu juga meli- Moefri. Rambut boleh sama, putu- Padahal jika mengacu pada Chairul menerangkan semua yang dilakukan oleh beberapa batkan beberapa orang tersang- san bisa beda. Pada akhirnya pu- ketentuan Pasal 142 KUHAP, atau salah satu unsur yang ada orang. Tidak ada yang bisa di- ka. Dengan kata lain, lebih dari tusan yang dijatuhkan kedua ma- pemisahan perkara itu harus ter- dalam dakwaan harus dilaksan- jadikan saksi kecuali para pel- satu perbuatan dan pelaku. jelis memang berbeda. diri dari beberapa tindak pidana akan secara bersama-sama. “Ka- aku dan korban. Dalam hal ini “Splitsing bisa dilakukan karena Eman selaku rekanan ditud- yang berbeda. Namun dilaku- lau dia didakwa sendiri bagaim- diantara pelaku itu akan dijadi- peran masing-masing terdakwa ing melakukan perbuatan mela- kan oleh beberapa orang dalam ana membuktikan bersama-sa- kan sebagai saksi. berbeda. Selain peran, bisa juga wan hukum alias melanggar waktu yang sama. manya,” tandasnya. Terdakwa Pemisahan juga bisa dilaku- dilihat dari locusnya,” jelas To- Pasal 2 ayat (1) UU Korupsi. Apalagi, biasanya ada ter- tunggal itu tidak mungkin ter- kan kualitas peran yang berbe- tok Bambang, seorang jaksa. Eman terbukti sebagai medeple- dakwa baru dalam kasus yang bukti melakukan tindak pidana da. Dengan catatan ada perbe- Menurut M. Yahya Harahap, ger (turut serta) bersama Zulkar- sama diajukan ke pengadilan bersama-sama orang lain. daan ketentuan hukum yang di- pakar hukum acara, pemisahan nain dan Apendi. Sementara setelah ada putusan dengan ter- Menurutnya dosen Universi- langgar. “Harus bisa dilihat berkas perkara bukan tren yang Zulkarnain dan Apendi terbuk- dakwa lain. Otomatis terdakwa tas Muhammadiyah itu, inkon- apakah terdakwa itu memenuhi muncul belakangan. Sejak za- ti sebagai medepleger (turut ser- baru itu pasti dihukum. Sebab sitensi penerapan pasal menun- kualitas dari delik yang didak- man HIR, itu sudah lazim ta) bersama Zulkarnain dan dalam putusan itu, terdakwa jukan adanya dua delik yang wakan,” terang Chairul. Misal- dipraktekkan di pengadilan. Apendi. Sementara Zulkarnain lama sudah dinyatakan melaku- berbeda. Padahal didakwa nya antara penyuap dan pejabat “Pada masa lalu, tujuan me- dan Apendi terbukti menyalah- kan tindak pidana bersama- melakukan deelneming. yang menerima suap.*** mecah perkara itu terkait kare- gunakan wewenang. Tidak jelas sama dengan terdakwa baru. “Menunjukan ketidaktepatan ■ Shaleh L.Seumawe na kurangnya saksi. Sehingga kualifikasi deelnemingnya (peny- Di satu sisi splitsing perkara dalam menerapkan pasal,” ter-