Anda di halaman 1dari 7

PRESENTATION KEL 9

Dosen Pengampu : Devi Kasumawati, M.H.

Disusun Oleh Kelompok


Muhammad Nur Halim M

9 :

Puput Septiani

Alda Sulistia

SUBTANSI

1. Apa yang dimaksud Pembuktiaan ?

2. Apa saja Asaa-asas dalam Pembuktian?

3. Apa saja macam-macam alat bukti?

4. Bagaimana Pembagian Beban Pembuktian?


PENGERTIAN
PEMBUKTIAN

Pembuktian di muka pengadilan adalah merupakan


hal yang terpenting
dalam hukum acara karena pengadilan dalam
menegakkan hukum dan
keadilan tidak lain berdasarkan pembuktian.
ASAS-ASAS DALAM PEMBUKTIAN

Asas Audi Et Ateram Partem Asas Ius Curia Novit


Asas Nemo Testis Indoneus In Propria
Dengan asas Audi Et Alteram Partem ini, Causa
Berdasarkan asas Ius Curia Novit ini,
hakim harus adil sehingga para

dalam memberikan beban pembuktian bahwa tidak seorang pun yang boleh menjadi saksi dalam
pihak di dalam pembuktian, hanya
pada pihak yang perkaranya sendiri. Jadi sudah jelas, bahwa baik penggugat

wajib untuk membuktikan

maupun tergugat sama sekali tidak dibolehkan sekaligus

berperkara, agar kesempatan untuk kalah fakta yang dipersengketakan,


manjadi saksi di dalam pembuktian, untuk perkara mereka

atau menang bagi sendiri.


sedangkan pembuktian masalah

kedua belah pihak tetap sama, tidak hukum nya adalah menjadi kewajiban
pincang atau berat sebelah hakim.

Asas De Gustibus Non Est Asas Nemo Plus Juris Transferre Potest
Asas Ultra Ne Petita Disputandum Quam Ipse Habet

asas yang membatasi


sebenarnya suatu asas yag Asas ini menentukan bahwa
hakim sehingga hakim hanya boleh
mengabulkan sesuai

aneh, karena diterpakan dalam


tidak ada orang yang dapat

yang dituntut. Hakim dilarang mengabulkan hukum. Asas ini berarti bahwa mengalihkan banyak hak
lebih daripada

yang dituntut oleh penggugat. mengenai selera tidak dapat


daripada yang ia miliki
dipersengketakan
Kalau seorang
penggugat hendak
membuktikan suatu
peristiwa

tertentu, maka ia Alat bukti yang diakui


dapat mengajukan oleh peraturan
peristiwa tersebut perundang-undangan
dihadapan hakim di
yang berlaku
persidangan agar
hakim secara ALAT (yaitu HIR, RBg,
KUHPer atau

BUKTI

langsung dapat Burgerlijk wetboek)


melihatnya dengan ada beberapa macam
mata kepala
yaitu:

sendiri. (a) alat bukti surat, (b)


alat bukti saksi, (c)
persangkaan (dugaan),
(d) pengakuan,

dan (e) sumpah.


Item 5 Item 1
20% 20%

PEMBAGIAN BEBAN
PEMBUKTIAN

Dalam praktik peradilan, asas umum


pembebanan pembuktian diperluas
Item 4 Item 2
dengan cara menerapkan pembagian 20% 20%
pembebanan wajib bukti kepada masing-
masing pihak. Pihak Penggugat dibebani
wajib bukti untuk membuktikan dalil

gugatannya, sedangkan Tergugat dibebani


untuk membuktikan dalil bantahannya. Item 3
20%
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai