Pembuktian
Pembuktian
OLEH :
LATAR BELAKANG
Penyelesaian sengketa keperdataan senantiasa menempatkan para pigak untuk mengharapkan agar pengadilan
memutuskan pihaknyalah yang berhak atas objek yang dipersengketakan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka para
pihak harus dapat membuktikan objek sengketa merupakan haknya dan bukan merupakan hak pihak lawan, sehingga
pembuktian dalam proses penyelesaian sengketa keperdataan merupakan tahapan yang penting untuk dilakukan para
pihak yang bersengketa.
Salah satu kasus yang diadili dan diputus di Pengadilan Negeri Enrekang dalam Putusan Nomor 6/Pdt.G/2015/PN.Enr
di mana terdapat masalah terkait pembuktian locus, batas dan luas objek sengketa tidak akurat. Pihak tergugat dalam
putusan tersebut yakni sengketa lahan milik Taro Tajang, Ansyar, Mamu, Dedi, Jamal, Hasanuddin, Darmince, dan
Nasruddin merasa tidak dapat apabila dilakukan eksekusi lahan dengan alasan masih ada perlawanan eksekusi yang
telah diajukan untuk disidangkan pada 15 Maret 2022 lalu di kantor Pengadilan Negeri Enrekang. Kesimpangsiuran
tersebutlah yang menghasilkan ketidakpastian kepada masyarakat.
Berkaca pada deskripsi kasus singkat di atas, maka sangat jelas diperlukan mekanisme pembuktian dalam perkara
perdata yang efektif menjamin kepastian hukum di masyarakat. Sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan.
Sebagaimana keberlanjutan pada kasus di atas, diketahui bahwa Pihak tergugat dibantu warga dan mahasiswa
memberikan perlawanan dan menolak rencana eksekusi yang akan dilakukan. Situasi kemudian memanas karena
diduga ada provokasi sehingga terjadi bentrokan antara massa dengan aparat kepolisian yang membantu pengamanan
pelaksanaan eksekusi. Rencana eksekusi kemudian ditunda karena insiden bentrok antara dua kubu tak terhindarkan.
Selain itu, dalam perkara demikian juga diduga terdapat tindak pidana pemalsuan tanda tangan
Rumusan Masalah Tujuan
Berdasarkan hal di atas, maka dapat diketahui bahwasanya putusan hakim yang benar
dan tidak bertentangan dengan nilai kepastian hukum yakni apabila dalam putusan
tersebut memuat fakta dan kebenaran secara komprehensif dan tidak obscuur libel
(tidak jelas). Sehingga dapat ditetapkan bahwasanya Putusan Nomor
6/Pdt.G/2015/PN.Enr mengalami obscuur libel dengan tidak memasukkan detail
tanah atau lahan yang dipersengketakan.
KESIMPULAN