Dokumen - Tips - Bab II Poliamida
Dokumen - Tips - Bab II Poliamida
TINJAUAN PUSTAKA
Polyamide (Poliamida) adalah polimer yang terdiri dari monomer amida yang
tergabung dengan ikatan peptida.
Poliamida pertama kali dibuat oleh W.Carothers pada tahun 1928 dengan
nama dagang nylon. Poliamida dibuat dari hasil reaksi senyawa diamina dan
dikarboksilat. Poliamida yang pertama dibuat dari heksametilendiamina dan asam
adipat. Serat yang dihasilkannya disebut nylon 66, dimana persamaan reaksinya
sebagai berikut :
Ikatan amida dihasilkan dari reaksi kondensasi gugus amino dan asam
karboksilat atau gugus asam klorida. Suatu molekul kecil, biasanya air atau
hydrogen klorida dieliminasi. Kelompok amino dan kelompok asam karboksilat
bisa berada pada monomer yang sama, atau polimer dapat dibentuk dari dua
monomer bifungsional yang berbeda. Satu dengan dua gugus amino, dan yang
lain dengan dua asam karboksilat atau gugus asam klorida. Asam amino dapat
diambil dari monomer tunggal (jika perbedaan antara kelompok R diabaikan)
bereaksi dengan molekul identik untuk membentuk poliamida. Persamaan
reaksinya dapat terlihat pada gambar berikut :
tekstil pakaian dibuat dengan kekuatan yang tidak terlalu tinggi dan mulur yang
agak tinggi.
2) Durabilitas: serat yang tinggi keuletan digunakan untuk sabuk pengaman, ban
tali, kain balistik dan penggunaan lainnya.
3) Elongasi tinggi
7) Resistensi tinggi terhadap serangga, jamur, hewan, serta bahan kimia cetakan,
jamur, membusuk dan banyak
Serat poliamida tahan terhadap serangan jamur, bakteri dan serangga. Serat ini
juga sangat tahan basa, rusak dalam asam kuat.dan dapat dicelup dengan zat
warna dispersi asam dan basa.
Serat poliamida dipintal dengan pemintalan leleh, seperti halnya serat buatan
lainnya. Poliamida mempunyai penampang melintang yang bermacam-macam,
tetapi yang paling umum bentuk trilobal dan bulat.
Nilon dibentuk dari dari reaksi kondensasi hexametilen diamin dan sebuah
asam dikarboksilat. Berdesarkan panjang rantai karbonnya polyamide (nilon)
mempunyai sifat yang beraneka ragam. Sifat nylon yang beraneka ragam tersebut
disebabkan adanya sifat fisikan yang berbeda. Sebagai contoh, nilon 6.6
dimanfaatan untuk bahan tekstil, sedangkan nilon 10 dimanfaatkan untuk
pembuatan peralatan olahraga. Sintesis nilon 6.6 dimulai dengan mencampurkan
asam adipat dengan hexamethylene diamine pada suhu 280 C dengan tekanan
tinggi. Sedangkan sintesis asam adipat sendiri berasal dari oksidasi sikloheksena
dengan asam nitrat. Berikut ini urutan reaksi pembentukan nylon 6.6.
Sedangkan pada skala laboratorium secara umum mempunyai tipe yang sama
untuk sintesis polyamide. Perbedaannya pada penggunaan oksidator untuk sintesis
asam adipat. Pada skala laboratorium lebih sering menggunakan Kalium
permanganat untuk menintesis asam adipat dari sikloheksena
Sintese nilon 6.6 dari industri tradisional melibatkan asam adipin dan
hexamethylene diamin untuk membentuk suatu garam yang meleleh, pada suhu
180oC. Adipin dan hexamethylena diamin diubah menjadi poliamida dengan
pemanasan sampai suhu 280oC di bawah tekanan, yang menghilangkan air. Asam
adipik dengan menggunakan polymerisasi ini pada umumnya diperoleh dengan
oksidasi perpecahan cyclohexena dengan asam nitrat, suatu cuka mengoksidasi
sangat kuat. Ada beberapa corak yang diinginkan reaksi inti ini jika seseorang
mempertimbangkan besar produksi nilon meliputi seluruh dunia. Asam Nitrat
8
b) Poliamida 11
Poliamida 11 atau nilon 11 merupakan poliamida yang sering
digunakan untuk membentuk plastik yang berasal dari minyak nabati.
Namun sifatnya tidak biodegradasi, sehingga sulit untuk diaplikasikan
secara langsung. Sifatnya mirip dengan poliamida 12 namun memiliki
dampak lingkungan yang rendah, menggunakan konsumsi tenaga yang
10
Crude Oil
Propylene Toluene
Benzene
Cumene Cyclohexana
Phenol
Cyclohexanone
Cyclohexanone oxime
Caprolactam
Nilon 6-6
Nilon 6-6 dapat dibuat dengan dua cara. Pertama nilon 6,6 dapat dibuat
dengan mereaksikan adipoyl chloride dengan hexamethylene diamine.
Kedua dapat dibuat dengan mereaksikan adipic acid dengan
hexametylene diamine. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
14
Gambar 2.9 Skema reaksi pembuatan nilon 6-6 dari adipoyl chloride
Gambar 2.10 Skema reaksi pembuatan nilon 6-6 dari asam adipat
d) Amida dimer bereaksi dengan molekul adipic acid atau hexamethylene diamine
lainnya
Selanjutnya amida dimer yang telah terbentuk akan bereaksi dengan asam adipat
atau dengan hexamethylene diamine yang lain untuk membentuk amida trimer.
e) Pembentukan polimer nilon 6,6
Reaksi-reaksi seperti diatas terjadi terus-menerus dan pada akhirnya akan
membentuk polimer 6,6.
Peralatan Industri
Tali Ban, Pipa karet, Alat pengangkutan Dan Ikat pinggang di
pesawat, Parasut, Dawai-Dawai Raket, Tali temali dan jaring, kantong
tidur, kain terpal, tenda, benang, bulu sikat gigi. Poliamida dapat
digunakan sebagai sistem perpipaan dalam pendistribusian gas alam
dikarenakan pipa dari poliamida ini memiliki karakteristik yang mampu
menahan suhu dan tekanan dari gas alam tersebut. Pipa dari poliamida ini
memiliki keuntungan yaitu tahan terhadap korosi sehingga biaya
pemeliharaannya lebih murah dan harga jualnya juga lebih murah
dibandingkan dengan pipa dari logam. Kekurangan dari pipa poliamida
adalah sifatnya yang dapat menyerap moisture (cairan) yang terdapat
dalam gas alam maupun udara.hal ini dapat mengakibatkan kerusakan
pada bagian sambungan antar pipa dan menyebabkan kebocoran pada
sistem perpipaan.
Penggunaan Poliamida sebagai Pipa saluran gas pada terkanan tinggi
mempunyai beberapa kelebihan antara lain :
- Lebih murah dalam biaya pemasangan dan perawatan dibandingkan
dengan pipa besi, sebagaimana telah diterapkan di Amerika Utara.