MIKROBIOLOGI
MODUL 1
PENGENALAN ALAT – ALAT MIKROBIOLOGI
Kelompok VII
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2019
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
MODUL 1
PENGENALAN ALAT – ALAT MIKROBIOLOGI
Kelompok VII
Catatan
1.2 Tujuan
Mahasiswa mampu menjelaskan jenis dan fungsi alat-alat yang digunakan
serta prinsip kerja dalam praktikum mikrobiologi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Cawan Petri
Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme.
Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai
penutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan
yang biasa berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml.
3. Erlenmeyer
Berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan yang. Labu
Erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan
komposisi media, menampung akuades, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dll.
Terdapat beberapa pilihan berdasarkan volume cairan yang dapat ditampungnya
yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml, dsb.
• Gelas ukur (Graduated Cylinder)
4. Jarum Ose
Jarum inkolum (jarum ose) berfungsi untuk memindah biakan untuk
ditanam/ditumbuhkan kemedia baru. Jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat
nichrome atau platinum sehinggga dapat berpijar jika terkena panas. Bentuk ujung
jarum dapat berbentuk lingkaran (loop) dan disebut ose atau inoculating
loop/transfer loop,dan yang berbentuk lurus disebut inoculating needle/transfer
needle. Inoculating loop cocok untuk melakukan streak dipermukaan
agar,sedangkan inoculating needle cocok digunakan untuk inokulasi secara
tusukan pada agar tegakan (stab inoculating).
5. Lampu Bunsen
Lampu bunsen adalah lampu berbahan bakar bunsen yang digunakan
untuk sterilisasi panas dan mempertahankan sterilisasi ruang inokulasi, isolasi dan
transfer mikroba.
6. Tabung Reaksi
Tabung berbahan gelas yang digunakan sebagai wadah media kultur
berupa agar tegak dan agar miring. Di dalam mikrobiologi, tabung reaksi
digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba.Tabung reaksi
dapat diisi media padat maupun cair. Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas,
tutup metal, tutup plastik atau aluminium foil. Media padat yang dimasukkan ke
tabung reaksi dapat diatur menjadi 2 bentuk menurut fungsinya, yaitu media agar
tegak (deep tube agar) dan agar miring (slants agar).
2.2. Alat Sterilisasi
1. Autoklaf
Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan
yangakan digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas
bertekanan.Tekanan yang digunakan umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm. Lama
sterilisasiyang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121°C.
2. Hotplate
Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk
menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat
dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses
homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang magnet Hot plate dan
magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS® misalnya mampu menghomogenkan
sampai 10 L, dengan kecepatan sangat lambat sampai 1600 rpm dan dapat
dipanaskan sampai 425oC.
3. Inkubator
Inkubator adalah peralatan yang dilengkapi dengan sistem untuk
mempertahankan suhu dan kelembaban selama masa inkubasi sehingga mikroba
dapat tumbuh dengan baik.
4. Oven
Oven adalah alat pemanas yang dapat digunakan untuk sterilisasi peralatan
secara kering.
2.3. Mikroskop
Mikroskop adalah suatu alat untuk melihat benda yang berukuran sangat
kecil termasuk untuk melihat mikroba, sehingga sangat diperlukan didalam
kegiatan yang berhubungan dengan mikrobiologis. Secara garis besar, mikroskop
dibagi atas dua macam, yaitu mikroskop biasa/mikroskop cahaya dan mikroskop
electron.
Berikut ini adalah bagian-bagian mikroskop dan fungsinya meliputi lensa
okuler, lensa objektif, tubus, makrometer, mikrometer, revolver, reflektor,
diafragma, kondensor, meja mikroskop, klip, lengan mikroskop, bagian kaki
mikroskop serta sendi inklinasi.
a. Lensa Okuler
b. Lensa Objektif
Selain lensa okuler juga ada lensa objektif. Jika lensa okuler berdekatan dengan
mata pengamat, maka lensa objektif berada dekat dengan objek yang diamati.
Fungsi lensa objektif adalah untuk membentuk bayangan nyata, terbalik,
diperbesar.
Selain makrometer juga ada mikrometer atau pemutar halus. Fungsi mikrometer
atau pemutar halus adalah untuk menaikkan dan menurunkan tabung mikroskop
dengan lambat. Ukuran mikrometer biasanya lebih kecil dibandingkan
makrometer.
h. Diafragma
i. Kondensor
j. Meja Mikroskop
Berikutnya juga ada meja mikroskop atau meja kerja sebagai salah satu bagian
mikroskop. Meja mikroskop ini menjadi alas dan tempat mengamati objek. Fungsi
meja mikroskop adalah untuk meletakkan objek yang diamati dalam sebuah
penelitian.
Ada juga bagian penjepit kaca atau penjepit objek atau dikenal juga sebagai klip.
Fungsi penjepit kaca ini adalah sebagai pelapis objek agar objek tidak bergeser-
geser saat pengamatan sedang berlangsung. Caranya dengan menjepit kaca yang
melapisi objek sehingga posisi objek menjadi tetap.
l. Lengan Mikroskop
Selain itu juga terdapat bagian lengan mikroskop yang cukup mencolok untuk
diamati. Fungsi lengan mikroskop ini adalah sebagai pegangan pada mikroskop.
Hal ini penting saat mikroskop akan dibawa atau dipindahkan menuju ke tempat
lain.
Berikutnya juga bagian kaki pada mikroskop. Fungsi kaki mikroskop adalah
berfungsi sebagai penyangga atau penopang mikroskop. Hal ini penting agar
posisi mikroskop tetap stabil dan bisa berdiri tanpa takut akan terjatuh atau
terbalik posisinya.
n. Sendi Inklinasi (Pengatur Sudut)
Yang terakhir juga ada bagian pengatur sudut atau yang dikenal sebagai sendi
inklinasi. Fungsi sendi inklinasi adalah untuk mengatur sudut tegaknya mikroskop
yaitu dengan mengatur derajat kemiringan mikroskop untuk memudahkan
pengamatan.
3.1. Alat
3.1.1. Alat Gelas
1. Batang L
2. Cawan Petri
3. Erlenmeyer
4. Jarum Ose
5. Lampu Bunsen
6. Tabung Reaksi
3.1.3. Mikroskop
1. Lensa okuler
2. Pemutar lensa objektif
3. Tabung okuler
4. Meja benda
5. Condenser
6. Lensa objektif
7. Pengatur kekuatan lampu
8. Tombol on-off
9. Cincin pengatur diopter
10. Pengatur jarak interpupillar
11. Penjepit specimen
12. Illuminator
13. Sekrup pengatur vertical
14. Sekrup pengatur horizontal
15. Sekrup fokus kasar
16. Sekrup fokus halus
17. Sekrup pengencang tabung okuler
18. Sekrup pengatur condenser
19. Kaca lensa dan kaca preparat
20. Penjepit buaya
21. Mikro pipet
4.1. Kesimpulan
Pada praktikum ini disimpulkan bahwa alat alat yang digunakan pada
praktikum mikrobiologi dibagi menjadi 3 yaitu
1. alat gelas yang terdiri dari Batang L, Cawan Petri Erlenmeyer, Jarum Ose,
Lampu Bunsen dan Tabung Reaksi
2. alat sterilisasi yang terdiri dari autoklaf, Hotplate, Inkubator dan oven
3. alat mikroskop yang terdiri dari mikroskop, kaca lensa, kaca preparat,
penjepit buaya, dan mikro pipet.
4.2. Saran
Sebaiknya praktikan menggunakan Alat Pelindung Diri yang tepat dan
menjaga kebersihan saat praktikum
DAFTAR PUSTAKA
A. Alat Gelas
B. Alat Sterilisasi
C. Alat mikroskop