Anda di halaman 1dari 257

Kang Ihsan ibnu Zuhri

Burung Pipit
Terjemahan Syarah Ushfuriah
Syeh Muhammad bin Abu Bakar

‫ﻳﻄﻠﺐ ﻣﻦ اﳌﻌﻬﺪ اﻹﺳﻼﻣﻰ‬


‫اﻟﺴﻠﻔﻰ آل ﻳﺲ واﲢﺎد اﻷﺳﲎ‬

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ~ ii
MUKADDIMAH PENERJEMAH ~ vi
MUKADDIMAH SYEH MUHAMMAD BIN ABU BAKAR ~ 1
PEMBAHASAN ~ 3
1. HADIS PERTAMA : Mengasihi Sesama Makhluk ~ 3
a. Berkat Burung Pipit ~ 3
b. Niatan Baik Abid Bani Isroil ~ 5
2. HADIS KEDUA: Jangan Putus Asa dari Rahmat Allah ~ 6
a. Rahmat Allah yang Menjamin Kebahagiaan Hamba ~ 6
b. Seorang Pendosa yang Selamat Berkat Tauhidnya ~ 7
c. Jenazah yang Terasingkan ~ 8
3. HADIS KETIGA: Keutamaan Menghormati Orang Tua ~ 13
a. Ali dan Laki-laki Tua Nasrani ~ 13
b. Introspeksi Diri ~ 15
4. HADIS KEEMPAT: Keutamaan Mencari Ilmu ~ 17
 Ali VS Khawarij ~ 18
5. HADIS KELIMA: Keutamaan ‘‫ ~ ’ﻻ إﻟﮫ إﻻ ﷲ‬25
a. Tameng Tujuh Batu ~ 25
b. Hikmah Penciptaan Neraka ~ 27
6. HADIS KEENAM: Keutamaan Sholat Jumat ~ 29
a. Sebab Abu Bakar Masuk Islam ~ 30
b. Adik yang Bertaubat dan Kakak yang Ingkar ~ 33
7. HADIS KETUJUH: Keimanan ~ 43
a. Penyakit Rasa Takut ~ 44
b. Taubatnya Raja Sombong ~ 45
8. HADIS KEDELAPAN: Pahala Ahli Jumat ~ 48
a. Para Malaikat Menunaikan Ibadah Jumat ~ 48
b. Haji 4 Kali dalam Sebula ~ 51
c. Ku Beri Kau Hari Jumat, Hai Muhammad! ~ 53
9. HADIS KESEMBILAN: Rizki Allah ~54
a. Kalo Sudah Jadi Rizkimu Maka Tidak Akan Kemana ~ 55
b. Disuapi Oleh Burung Gagak ~ 56
10. HADIS KESEPULUH: Gambaran Surga dan Neraka ~ 59
11. HADIS KESEBELAS: Keutamaan Shodaqoh ~ 70
a. Ali dan 6 Dirham ~ 70
b. Dalil Keutamaan Shodaqoh ~ 74
c. Wahai Rasulullah! Tanganku Kering! ~ 80

ii
12. HADIS KEDUA BELAS: Penyesalan yang Sia-sia ~ 84
13. HADIS KETIGA BELAS: Kematian ~ 96
a. Tangisan Usman karena Kuburan ~ 98
b. Oh! Bapakku! ~ 99
14. HADIS KEEMPAT BELAS: Keutamaan Abu Bakar ~ 105
 Siapa yang Menggigitmu? ~ 105
15. HADIS KELIMA BELAS: Mengasihi Mayit ~ 108
 Hadiah Pahala Amal untuk Mayit ~ 109
16. HADIS KEENAM BELAS: Keutamaan Surat al-Ikhlas ~ 114
a. Sebab Diturunkannya Surat al-Ikhlas ~ 115
b. Al-Ikhlas adalah Pelebur Hutang ~ 119
17. HADIS KETUJUH BELAS: Hikmah Sakit ~ 121
a. Sakit adalah Pelebur Dosa ~ 121
b. Ya Allah! Jangan Putuskan Aku dari Rahmat-Mu ~ 123
18. HADIS KEDELAPAN BELAS: Iman Kepada Rasulullah ~ 128
a. Iman yang Paling Luar Biasa ~ 128
b. Batu Penyelamat ~ 129
19. HADIS KESEMBILAN BELAS: Hakikat Islam ~ 132
a. Berhala itu berkata, “Muhammad Telah Datang.” ~ 132
b. Rasakan Itu! ~ 136
20. HADIS KEDUA PULUH: Malu Kepada Allah ~ 145
21. HADIS KEDUA PULUH SATU: Menolong Sesama ~ 150
a. Bahagiakanlah Saudaramu! ~ 150
b. Cara Menjinakkan Binatang ~ 151
22. HADIS KEDUA PULUH DUA: Keutamaan Memikirkan Keluarga
~ 154
a. Memikirkan Keluarga adalah Pelebur Dosa ~ 154
b. Kebahagiaan Anak adalah Pelebur Dosa ~ 157
23. HADIS KEDUA PULUH TIGA: Keutamaan Ayat Kursi ~ 160
 Keimanan Umat Terdahulu ~ 161
24. HADIS KEDUA PULUH EMPAT: Ancaman Riyak ~ 163
25. HADIS KEDUA PULUH LIMA: Balasan Surga ~ 164
a. Balasan Bagi Pencari Ridho Allah ~ 164
b. Beginilah Penduduk Surga ~ 167
26. HADIS KEDUA PULUH ENAM: Keutamaan Dermawan ~ 173
 Majusi yang Beruntung ~ 173
27. HADIS KEDUA PULUH TUJUH: Ancaman Bagi Orang Dzalim ~ 179
a. Darimana Catatan Kebaikan Ini? ~ 179
b. Senjata Makan Tuan ~ 181
28. HADIS KEDUA PULUH DELAPAN: Tipu Daya Dunia ~ 184
 Pengkhianat Terkutuk ~ 185

iii
29. HADIS KEDUA PULUH SEMBILAN: Kesaksian Untuk Jenazah ~ 190
30. HADIS KETIGA PULUH: Memuji Jenazah ~ 192
 Penipu Cerdas ~ 192
31. HADIS KETIGA PULUH SATU: Taubat ~ 196
 Taubat Preman Fudhail ~ 197
32. HADIS KETIGA PULUH DUA: Pujian Rasulullah untuk Umatnya
~ 201
 Tangisan Para Sahabat ~ 201
33. HADIS KETIGA PULUH TIGA: Amalan-amalan di Hari Jumat ~ 208
34. HADIS KETIGA PULUH EMPAT: Keutamaan Perilaku Jujur ~ 212
 Ja’far Sang Burung Terbang ~ 212
35. HADIS KETIGA PULUH LIMA: Amalan Sebelum Tidur ~ 215
36. HADIS KETIGA PULUH ENAM: Keutamaan Ayat-ayat Tertentu
~ 218
 Nauf al-Khawari ~ 220
37. HADIS KETIGA PULUH TUJUH: Doa Majlis ~ 228
 Orang-orang Fasik yang Bertaubat ~ 229
38. HADIS KETIGA PULUH DELAPAN: Keselamatan Umat
Muhammad ~ 233
a. Orang-orang Kafir Ingin Masuk Islam ~ 233
b. Ya Hannan Ya Mannan ~ 234
39. HADIS KETIGA PULUH SEMBILAN: Anjuran Menjaga 40 Hadis
Nabi ~ 240
40. HADIS KEEMPAT PULUH: Orang-orang Akhir Zaman ~ 246
PENUTUP ~ 250

iv
v
MUKADDIMAH PENERJEMAH
Bismillahirrahmanirrahim. Segala pujian hanya milik Allah
Yang Maha Merajai seluruh alam semesta. Tambahan rahmat ta’dzim
dan penghormatan keselamatan selalu tercurahkan kepada Rasulullah,
Muhammad, yang telah bersabda, “Barang siapa dari umatku menjaga
40 hadis maka ia masuk surga dan Allah akan mengumpulkannya
bersama para nabi dan para ulama di Hari Kiamat.

Aku bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada tuhan selain Allah


dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya, dengan
kesaksian yang akan menyelamatkanku dari panas dan siksa neraka.
[Amma Ba’du]:

Ini adalah buku yang berjudul Burung Pipit, yaitu terjemahan


kitab Syarah Ushfuriah yang telah disusun oleh Syeh Muhammad bin
Abu Bakar. Kitab tersebut berisi 40 hadis disertai dengan beberapa
cerita atau kisah nyata yang berkaitan dengan masing-masing hadis.
Melihat begitu menariknya isi kitab tersebut, kami sengaja
menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia guna memperkaya
pengetahuan dan memperbanyak pengalaman dan pengamalan bagi
para santri pondok al-Yaasin Salatiga. Selain itu, terjemahan ini
dimaksudkan untuk memperbanyak bahan dalam berkhitobah di
Pondok Pesantren Ittihadul Asna Salatiga.

Dengan menyertakan teks asli kitab Syarah Ushfuriah, kami


bermaksud mengharap barokah dari penyusunnya dan menjadikan
perbandingan antara terjemahan dan teks asli dari para santri dan
pembaca lain. Semoga buku terjemahan ini benar-benar murni karena
Dzat Allah dan menjadi perantara mendapat keridhoan-Nya dan
ampunan-Nya bagi penyusun, penerjemah, orang tua, para santri dan
seluruh orang-orang muslim. Semoga buku terjemahan ini bermanfaat.
Amin Ya Robbal ‘Alamin.

Penerjemah

Muhammad Ihsan bin Nuruddin Zuhri

vi
vii
MUKADDIMAH
SYEH MUHAMMAD BIN ABU BAKAR

Dengan Menyebut Nama Allah


Yang Maha Pengasih dan
‫ﺑﺴﻢ اﷲ اﻟﺮﲪﻦ اﻟﺮﺣﻴﻢ‬
Penyayang

Segala pujian hanya milik ‫اﳊﻤﺪ ﷲ رب اﻟﻌﺎﳌﲔ واﻟﻌﺎﻗﺒﺔ‬


Allah. Akhir yang baik (Khusnul
Khotimah) adalah bagi orang-
orang yang bertakwa. Tiada ‫ﻟﻠﻤﺘﻘﲔ وﻻ ﻋﺪوان إﻻ ﻋﻠﻰ اﻟﻈﺎﳌﲔ‬
balasan buruk kecuali bagi orang-
orang dzolim. Tambahan rahmat
keagungan semoga senantiasa ‫واﻟﺼﻼة ﻋﻠﻰ ﺧﲑ ﺧﻠﻘﻪ ﳏﻤﺪ وآﻟﻪ‬
tercurahkan kepada makhluk
terbaik-Nya, yaitu Muhammad,
dan tercurahkan pula kepada ‫أﲨﻌﲔ‬
seluruh keluarganya, (para
sahabat dan orang-orang yang
beriman).
(Wa Ba’du) Sesungguhnya
hamba yang berdosa, yaitu ‫)وﺑﻌﺪ( ﻓﺈن اﻟﻌﺒﺪ اﳌﺬﻧﺐ ﳏﻤﺪ ﺑﻦ‬
Muhammad bin Abu Bakar,
Semoga rahmat Allah tercurahkan ‫أﰉ ﺑﻜﺮ رﲪﺔ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﺑﻌﺪ ﻃﻮل‬
kepadanya, ketika setelah sekian
lama ia terjerumus dalam lautan- ‫ﺧﻮﺿﻪ ﰱ ﲝﺮ اﻟﺬﻧﻮب واﻟﻌﺼﻴﺎن‬
lautan dosa dan kedurhakaan,
maka ia mencari Keridhoan Allah ‫ﻃﻠﺐ رﺿﺎ اﻟﺮﲪﻦ وﳐﺎﻟﻔﺔ اﻟﺸﻴﻄﺎن‬
Yang Maha Pengasih, menjauh dari
setan, mencari keselamatan diri ‫واﻟﻨﺠﺎة ﻣﻦ اﻟﻨﲑان واﻟﺪﺧﻮل ﰱ دار‬
dari neraka, dan berharap masuk
ke dalam surga. Muhammad bin ‫اﳉﻨﺎن وﱂ ﺗﺴﻤﺢ ﻟﻪ ﻧﻔﺴﻪ ﺳﻠﻮك‬
Abu Bakar belum bisa merasa
menapakkan diri di jalan ‫ﺳﺒﻴﻞ اﻷﻣﺎن ﻏﲑ أﻧﻪ وﺟﺪ ﰱ‬
kesejahteraan [dari kemurkaan
Allah] kecuali setelah ia ‫ﺣﺪﻳﺚ ﺧﲑ اﻹﻧﺴﺎن ﺻﺎﺣﺐ‬
menemukan di dalam keterangan
al-Hadis manusia terbaik, pemilik ‫اﳌﻌﺠﺰات واﻟﱪﻫﺎن أﻧﻪ ﻗﺎل ﻣﻦ ﲨﻊ‬
mukjizat dan al-Quran, (yaitu

1
Rasulullah SAW), bahwa beliau
bersabda “Barang siapa
‫أرﺑﻌﲔ ﺣﺪﻳﺜﺎ ﻓﻬﻮ ﰱ اﻟﻌﻔﻮ واﻟﻐﻔﺮان‬
mengumpulkan 40 hadis niscaya
ia berada dalam maaf dan ‫ﻓﺠﻤﻊ اﻟﻌﺒﺪ أرﺑﻌﲔ ﺣﺪﻳﺜﺎ ﺑﺎﻷﺳﺎﻧﻴﺪ‬
ampunan”. Kemudian Muhammad
bin Abu Bakar mengumpulkan 40 ‫اﳌﺘﺼﻠﺔ إﱃ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم ﻋﻦ‬
hadis dengan sanad-sanad yang
bersambung (muttasil) kepada ‫اﳌﺸﺎﻳﺦ اﳌﺨﺘﺎرﻳﻦ واﻷﺋﻤﺔ اﻟﻜﺒﺎر‬
Rasulullah SAW dari riwayat para
syeh atau guru terpilih dan para ‫وﻳﺮوى ﻛﻞ واﺣﺪ ﻋﻦ ﺑﻌﺾ اﻟﺼﺤﺎﺑﺔ‬
imam besar. Masing-masing dari
mereka meriwayatkan hadis-hadis ‫اﻷﺑﺮار وزاد اﻟﻌﺒﺪ ﻓﻴﻪ ﻣﺎ ﻳﻠﻴﻖ ﺑﻪ ﻣﻦ‬
tersebut dari sebagian para
sahabat yang baik. Kemudian di ‫اﳌﻮﻋﻈﺔ واﳊﻜﺎﻳﺎت اﳌﺴﻤﻮﻋﺔ ﻣﻦ‬
dalam masing-masing 40 hadis
tersebut, Muhammad bin Abu ‫اﻟﻌﻠﻤﺎء اﳌﺬﻛﻮرﻳﻦ ﰱ اﻷﺧﺒﺎر واﻵﺛﺎر‬
Bakar menambahkan beberapa
nasehat dan cerita-cerita yang
terdengar dari para ulama yang
disebutkan dalam kitab-kitab
Hadis Nabi dan Hadis Sahabat.
Semoga dengan perantara
barokah (tambahan kebaikan)
mengumpulkan hadis-hadis ini, ‫ﻋﺴﻰ أن ﻳﺄﻣﻦ ﻣﻦ ﺳﺨﻂ اﳌﻠﻚ‬
Muhammad bin Abu Bakar akan
selamat dari kemurkaan Allah ‫اﳉﺒﺎر وﳚﺪ ﻣﻨﺎﻩ ﰱ اﻵﺧﺮة ﻣﻦ‬
Yang Maha Perkasa dan akan
menemukan harapannya di ‫اﳊﻜﻴﻢ اﻟﺴﺘﺎر ﺑﱪﻛﺔ ﻣﺎ ﲨﻊ ﻣﻦ‬
akhirat dari-Nya Yang Maha
Bijaksana dan Maha Penutup aib- ‫اﻷﺣﺎدﻳﺚ واﻷﺧﺒﺎر واﻟﺘﻤﺲ اﻟﺪﻋﺎء‬
aib para hamba. Muhammad bin
Abu Bakar meminta doa dari para ‫ﻣﻦ اﻟﻨﺎﻇﺮﻳﻦ ﻓﻴﻪ واﻟﻮاﻋﻈﲔ ﻣﻨﻪ‬
pembaca buku ini dan para
pemberi nasehat yang mengutip
materi dari buku ini.
‫ﻓﺮﺣﻢ اﷲ ﻣﻦ ﻳﺬﻛﺮﻩ ﺑﺎﻟﺪﻋﺎء وﻻ‬
Semoga Allah mengasihi orang-
orang yang mendoakannya dan ‫ﻳﻨﺴﺎﻩ‬
tidak melupakannya. Amiin

2
PEMBAHASAN
(‫)اﳊﺪﻳﺚ اﻷول‬
HADIS PERTAMA
MENGASIHI SESAMA MAKHLUK

Diriwayatkan dari Abdullah


bin Umar radhiyallahu ‘anhu
‫ﻋﻦ ﻋﺒﺪ اﷲ ﺑﻦ ﻋﻤﺮ رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
bahwa ia berkata “Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa sallama ‫ﻋﻨﻬﻤﺎ ﻗﺎل ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ‬
bersabda ‘Orang-orang yang
mengasihi akan dikasihi oleh Allah ‫ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ اﻟﺮاﲪﻮن ﻳﺮﲪﻬﻢ اﻟﺮﲪﻦ‬
Yang Maha Pengasih. Kasihilah
para makhluk yang di bumi ‫ارﲪﻮا ﻣﻦ ﰱ اﻷرض ﻳﺮﲪﻜﻢ ﻣﻦ ﰱ‬
niscaya para makhluk di langit
akan mengasihi kalian.’” ‫اﻟﺴﻤﺎء‬
a. Berkat Burung Pipit

Ada sebuah kisah yang ‫اﳋﱪ ﺑﺘﻤﺎﻣﻪ وﰱ ﻣﻮاﻓﻘﺔ ﻫﺬا اﳊﺪﻳﺚ‬


sesuai dengan hadis tersebut, yaitu
kisah yang diriwayatkan dari Umar ‫ﺣﻜﺎﻳﺔ ﻋﻦ ﻋﻤﺮ رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ‬
radhiyallahu ‘anhu bahwa suatu
ketika Umar sedang berjalan-jalan ‫ﻛﺎن ﳝﺸﻰ ﰱ ﺳﻜﻚ اﳌﺪﻳﻨﺔ ﻓﺮأى‬
melewati jalan raya kota. Disana ia
melihat anak kecil yang memegang ‫ﺻﺒﻴﺎ ﻛﺎن ﰱ ﻳﺪﻩ ﻋﺼﻔﻮر وﻛﺎن‬
burung pipit (Jawa: sejenis Mprit)
sambil memainkannya. Melihat ‫ﻳﻠﻌﺐ ﺑﻪ ﻓﺮﺣﻢ ﻋﻤﺮ ذاﻟﻚ اﻟﻌﺼﻔﻮر‬
demikian itu, Umar merasa
kasihan dengan burung itu. ‫ﻓﺎﺷﱰاﻩ ﻣﻦ اﻟﺼﱯ ﻓﺄﻋﺘﻘﻪ‬
Kemudian ia pun membeli burung
itu dari si anak kecil. Setelah
terbeli, Umar pun melepaskannya.
‫ﻓﻠﻤﺎ ﺗﻮﰱ ﻋﻤﺮ رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ‬
Beberapa waktu kemudian,
Umar radhiyallahu ‘anhu ‫رآﻩ اﳉﻤﻬﻮر ﰱ اﳌﻨﺎم ﻓﺴﺄﻟﻮﻩ ﻋﻦ‬
meninggal dunia. Banyak dari
kalangan para ulama jumhur ‫ﺣﺎﻟﻪ‬
memimpikannya. Di dalam mimpi

3
itu, mereka bertanya kepada Umar
tentang kabarnya;

“Apa yang telah Allah perbuat ‫ﻓﻘﺎﻟﻮا ﻣﺎ ﻓﻌﻞ اﷲ ﺑﻚ‬


kepadamu?”

Umar menjawab “Allah telah ‫ﻗﺎل ﻏﻔﺮ ﱃ وﲡﺎوز ﻋﲎ‬


mengampuniku dan
memaafkanku”.

“Mengapa Allah mengampuni dan ‫ﻗﺎﻟﻮا ﺑﺄي ﺷﻴﺊ ﲜﻮدك أو ﺑﻌﺪﻟﻚ أو‬
memaafkanmu? Apakah karena
kedermawananmu? Karena sifat ‫ﺑﺰﻫﺪك‬
adilmu? Karena sifat zuhudmu?”
tanya mereka.

Umar menjawab “[Tidak]. Ketika ‫ﻗﺎل ﳌﺎ وﺿﻌﺘﻤﻮﱏ ﰱ اﻟﻘﱪ وﺳﱰﲤﻮﱏ‬


kalian telah meletakkanku di
dalam kuburan, kemudian ‫ﺑﺎﻟﱰاب وﺗﺮﻛﺘﻤﻮﱏ وﺣﻴﺪا ﻓﺪﺧﻞ‬
menutupiku dengan tanah, dan
meninggalkanku sendirian, ‫ﻋﻠﻲ ﻣﻠﻜﺎن ﻣﻬﻴﺒﺎن ﻃﺎر ﻋﻘﻠﻰ‬
datanglah dua malaikat yang
menakutkan. Akalku melayang dan ‫وارﺗﻌﺪت ﻣﻔﺎﺻﻠﻰ ﻣﻦ ﻫﻴﺒﺘﻬﻤﺎ‬
tulang-tulangku bergemetar keras
karena saking takutnya diriku ‫وأﺧﺬاﱏ وأﺟﻠﺴﺎﱏ وأرادا أن‬
dengan mereka berdua. Kemudian
dua malaikat itu memegangku dan ‫ﻳﺴﺄﻻﱏ ﻓﺴﻤﻌﺖ ﻧﺪاء ﻣﻦ اﳍﺎﺗﻒ‬
mendudukkanku. Ketika mereka
ingin menanyaiku, terdengarlah ‫اﺗﺮﻛﺎ ﻋﺒﺪى وﻻ ﲣﻮﻓﺎﻩ ﻓﺈﱏ رﲪﺘﻪ‬
seruan suara tanpa rupa, “Kalian
berdua! Pergilah! Tinggalkanlah ‫وﲡﺎوزت ﻋﻨﻪ ﻷﻧﻪ رﺣﻢ ﻋﺼﻔﻮرا ﰱ‬
hamba-Ku dan jangan menakut-
nakutinya karena aku telah ‫اﻟﺪﻧﻴﺎ ﻓﺮﲪﺘﻪ ﰱ اﻟﻌﻘﱮ‬
mengasihinya dan memaafkannya,
karena hamba-Ku telah mengasihi
burung kecil saat masih hidup di
dunia. Oleh karena itu, Aku
mengasihinya di akhirat”.

4
b. Niatan Baik Abid Bani Isroil

Suatu ketika ada seorang


ahli ibadah (Abid) pada zaman ‫)ﺣﻜﺎﻳﺔ أﺧﺮى( ﻛﺎن ﻋﺎﺑﺪ ﰱ ﺑﲎ‬
Bani Israil tengah melewati
tumpukan pasir. Pada saat itu, ‫إﺳﺮاﺋﻴﻞ ﻣﺮ ﻋﻠﻰ ﻛﺜﻴﺐ ﻣﻦ اﻟﺮﻣﻞ‬
kaum Bani Israil tengah dilanda
kelaparan. Melihat tumpukan pasir ‫وﻗﺪ أﺻﺎب ﺑﲎ إﺳﺮاﺋﻴﻞ ﳎﺎﻋﺔ ﻓﺘﻤﲎ‬
itu, Abid berkata dalam hatinya,
“Andaikan pasir ini adalah ‫ﰱ ﻧﻔﺴﻪ أن ﻫﺬا ﻟﻮ ﻛﺎن دﻗﻴﻘﺎ‬
makanan (gandum) maka aku akan
memberikannya kepada orang- ‫ﻷﺷﺒﻊ ﺑﻄﻮن ﺑﲎ إﺳﺮاﺋﻴﻞ ﻓﺄﺣﻰ اﷲ‬
orang agar mereka bisa kenyang.”
Kemudian Allah memberikan ‫ﺗﻌﺎﱃ إﱃ ﻧﱯ ﻣﻦ أﻧﺒﻴﺎﺋﻬﻢ أن ﻗﻞ‬
wahyu kepada seorang nabi yang
ditutus kepada mereka saat itu, ‫ﻟﻔﻼن إن اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻗﺪ أوﺟﺐ ﻟﻚ‬
“Wahai Nabi-Ku! Katakanlah
kepada si Fulan (Abid)! ‫ﻣﻦ اﻷﺟﺮ ﻣﺎ ﻟﻮ ﻛﺎن دﻗﻴﻘﺎ‬
Sesungguhnya Allah telah
memberimu pahala amal, yaitu ‫ﻓﺘﺼﺪﻗﺖ ﺑﻪ ﻓﻤﻦ رﺣﻢ ﻋﺒﺎد اﷲ‬
amal ucapanmu ‘Andai pasir ini
adalah makanan’ yang andaikan ‫ﻳﺮﲪﻪ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻓﺈن ذاﻟﻚ اﻟﻌﺒﺪ ﳌﺎ‬
menjadi kenyataan maka kamu
akan mensedekahkannya. Barang ‫رﺣﻢ ﻋﺒﺎد اﷲ ﺑﻘﻮﻟﻪ ﻟﻮ ﻛﺎن ﻫﺬا‬
siapa mengasihi hamba-hamba
Allah niscaya Allah akan ‫دﻗﻴﻘﺎ ﻷﺷﺒﻊ اﻟﻨﺎس ﻓﻮﺟﺪ اﻟﺜﻮاب‬
mengasihinya”. Ketika si Abid
mengasihi hamba-hamba Allah ‫ﻛﻤﺎ ﻟﻮ ﻓﻌﻞ‬
dengan ucapannya, “Andai pasir ini
adalah makanan (gandum) maka
aku akan memberikannya kepada
orang-orang agar mereka
kenyang,” maka ia mendapatkan
pahala dari ucapannya tersebut
seperti pahala andaikan ia
mengamalkannya.

5
(‫)اﳊﺪﻳﺚ اﻟﺜﺎﱏ‬
HADIS KEDUA
JANGAN PUTUS ASA DARI RAHMAT ALLAH!

Diriwayatkan dari Ibnu


Mas’ud RA bahwa ia berkata,
‫ﻋﻦ اﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮد رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ‬
“Rasulullah shollallahu ‘alahi wa
sallama bersabda, ‘Seorang ‫ﻗﺎل ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
pendosa yang mengharapkan
rahmat Allah Ta’ala adalah lebih ‫ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ اﻟﻔﺎﺟﺮ اﻟﺮاﺟﻰ رﲪﺔ اﷲ‬
dekat kepada-Nya dari pada
seorang ahli ibadah yang putus ‫ﺗﻌﺎﱃ أﻗﺮب إﱃ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻣﻦ اﻟﻌﺎﺑﺪ‬
asa dari rahmat-Nya.’”
‫اﳌﻘﻨﻂ‬
a. Rahmat Allah yang Menjamin
Kebahagiaan Hamba.

Ibnu Mas’ud berkata, “Aku


diberitahu bahwa diriwayatkan
dari Zaid bin Aslam dari Umar, ‫ﻗﺎل أﺧﱪﻧﺎ ﻋﻦ زﻳﺪ ﺑﻦ أﺳﻠﻢ ﻋﻦ‬
bahwa ada seorang laki-laki hidup
pada zaman dahulu. Ia selalu rajin ‫ﻋﻤﺮ أن رﺟﻼ ﻛﺎن ﰱ اﻷﻣﻢ اﳌﺎﺿﻴﺔ‬
melakukan ibadah. Ia
membebankan dirinya sendiri ‫ﳚﺘﻬﺪ ﰱ اﻟﻌﺒﺎدة وﻳﺸﺪد ﻋﻠﻰ ﻧﻔﺴﻪ‬
untuk melakukan ibadah yang
tidak henti-hentinya ia lakukan ‫وﻳﻘﻨﻂ اﻟﻨﺎس ﻣﻦ رﲪﺔ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﰒ‬
sehingga menyebabkan orang-
orang berputus asa dari rahmat ‫ﻣﺎت‬
Allah. Kemudian ia meninggal
dunia.

“Ya Tuhanku! Apa yang aku ‫ﻓﻘﺎل ﻳﺎ رب ﻣﺎ ﱃ ﻋﻨﺪك‬


dapatkan di sisi-Mu?” tanya si
laki-laki.

Allah menjawab, “Neraka”. ‫ﻓﻘﺎل اﻟﻨﺎر‬


“Ya Tuhanku! Lantas bagaimana ‫ﻗﺎل ﻳﺎ رب ﻓﺄﻳﻦ ﻋﺒﺎدﺗﻰ واﺟﺘﻬﺎدى‬
dengan ibadahku dan kesungguh-

6
sungguhanku dalam beribadah?”
tanya si laki-laki.

Allah menjawab, “Kamu telah ‫ﻓﻘﺎل إﻧﻚ ﻛﻨﺖ ﺗﻘﻨﻂ اﻟﻨﺎس ﻣﻦ‬
membuat orang-orang putus asa
dari rahmat-Ku di dunia, maka ‫رﲪﱴ ﰱ اﻟﺪﻧﻴﺎ ﻓﺄﻧﺎ أﻗﻨﻄﻚ اﻟﻴﻮم ﻣﻦ‬
sekarang Aku membuatmu putus
asa dari rahmat-Ku”. ‫رﲪﱴ‬
b. Seorang Pendosa yang
Selamat Berkat Tauhidnya

Diriwayatkan dari Abu


Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari ‫روي ﻋﻦ أﰉ ﻫﺮﻳﺮة رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama bahwa beliau bersabda, ‫ﻋﻨﻪ ﻋﻦ اﻟﻨﱯ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ‬
“Ada seorang laki-laki yang tidak
pernah melakukan suatu amal ‫أن رﺟﻼ ﱂ ﻳﻌﻤﻞ ﺧﲑا ﻗﻂ إﻻ‬
kebaikan sama sekali. Hanya saja
ia memiliki tauhid. Ketika ‫اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻓﻠﻤﺎ ﺣﻀﺮﻩ اﳌﻮت ﻗﺎل ﻷﻫﻠﻪ‬
kematian akan mendatanginya, ia
berwasiat kepada keluarganya, ‫إذا أﻧﺎ ﻣﺖ ﻓﺎﺣﺮﻗﻮﱏ ﺑﺎﻟﻨﺎر ﺣﱴ‬
“Hai keluargaku! Ketika aku telah
mati nanti maka bakarlah jasadku ‫ﺗﺪﻋﻮﱏ رﻣﺎدا ﰒ ذروﱏ ﰱ اﻟﺒﺤﺮ ﻳﻮم‬
di atas api sampai kalian
melihatnya telah berubah menjadi ‫اﻟﺮﻳﺢ ﻓﻔﻌﻠﻮا ﻓﺈذا ﻫﻮ ﰱ ﻗﺒﻀﺔ اﷲ‬
abu. Kemudian tebarkanlah abu
jasadku ke laut di musim angin.” ‫ﺗﻌﺎﱃ‬
Setelah ia benar-benar mati,
keluarganya pun melakukan apa
yang ia wasiatkan. Tiba-tiba ia
berada dalam kuasa Allah.

“Apa yang membuatmu berwasiat ‫ﻗﺎل اﷲ ﻣﺎ ﲪﻠﻚ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﻓﻌﻠﺖ‬


seperti apa yang telah kamu
wasiatkan (meminta di bakar
dst)?” tanya Allah.

“Aku melakukannya karena takut


kepada-Mu,” jawab si laki-laki. ‫ﻗﺎل ﳐﺎﻓﺘﻚ‬

7
Kemudian Allah mengampuninya
karena rasa takutnya kepada-Nya.
‫ﻓﻐﻔﺮ ﻟﻪ ﺎ وﻫﻮ ﱂ ﻳﻌﻤﻞ ﺧﲑا ﻗﻂ‬
Padahal ia tidak memiliki amal
kebaikan sama sekali kecuali ‫إﻻ اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ‬
tauhid.

c. Jenazah yang Terasingkan

Ada sebuah cerita yang


berkaitan dengan hadis di atas ‫وﻋﻠﻰ ﻫﺬا ﺣﻜﺎﻳﺔ أن رﺟﻼ ﻣﺎت‬
bahwa ada seorang laki-laki fasik
yang mati pada zaman Nabi Musa ‫ﻋﻠﻰ ﻋﻬﺪ ﻣﻮﺳﻰ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم ﻓﻜﺮﻩ‬
‘alaihi as-salam. Pada saat itu,
orang-orang enggan memandikan ‫اﻟﻨﺎس ﻏﺴﻠﻪ ودﻓﻨﻪ ﻟﻔﺴﻘﻪ ﻓﺄﺧﺬوﻩ‬
dan menguburkan jenazahnya
karena kefasikannya. Kemudian ‫ﺑﺮﺟﻠﻪ وﻃﺮﺣﻮﻩ ﰱ اﳌﺰﺑﻠﺔ ﻓﺄوﺣﻰ اﷲ‬
mereka memegang kakinya,
menyeretnya dan membuangnya ‫ﺗﻌﺎﱃ إﱃ ﻣﻮﺳﻰ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم‬
di tempat kotoran. Kemudian
Allah memberikan wahyu kepada
Musa ‘alaihi as-salam:

“Hai Musa! Ada seorang laki-laki


yang telah mati di kampung ini ‫وﻗﺎل ﻳﺎ ﻣﻮﺳﻰ ﻣﺎت رﺟﻞ ﰱ ﳏﻠﺔ‬
dan dibuang di tempat kotoran ini.
Ia adalah salah satu kekasih-Ku. ‫ﻓﻼن ﰱ اﳌﺰﺑﻠﺔ وﻫﻮ وﱄ ﻣﻦ أوﻟﻴﺎﺋﻰ‬
Orang-orang enggan memandikan,
mengkafani, dan menguburkan. ‫وﱂ ﻳﻐﺘﺴﻠﻮﻩ وﱂ ﻳﻜﻔﻨﻮﻩ وﱂ ﻳﺪﻓﻨﻮﻩ‬
Pergilah! Mandikanlah ia!
Kafanilah ia! Sholatilah ia! Dan ‫ﻓﺎذﻫﺐ أﻧﺖ ﻓﺎﻏﺴﻠﻪ وﻛﻔﻨﻪ وﺻﻞ‬
kuburkanlah ia!” perintah Allah.
‫ﻋﻠﻴﻪ وادﻓﻨﻪ‬
Kemudian Musa ‘alaihi as-salam
mendatangi kampung tersebut ‫ﻓﺠﺎء ﻣﻮﺳﻰ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم إﱃ ﺗﻠﻚ‬
dan bertanya kepada penduduk
tentang mayit laki-laki itu. ‫اﶈﻠﺔ وﺳﺄﳍﻢ ﻋﻦ اﳌﻴﺖ‬
“Laki-laki itu telah mati dalam ‫ﻓﻘﺎﻟﻮا ﻟﻪ ﻣﺎت رﺟﻞ ﰱ ﺻﻔﺔ ﻛﺬا‬
keadaan demikian dan demikian.
Ia adalah orang fasik dan ‫وﻛﺬا وأﻧﻪ ﻛﺎن ﻓﺎﺳﻘﺎ ﻣﻌﻠﻨﺎ‬
terlaknati,” kata penduduk.

8
Musa ‘alaihi as-salam bertanya,
“Dimana tempat mayitnya? Allah
‫ﻓﻘﺎل أﻳﻦ ﻣﻜﺎﻧﻪ ﻓﺈن اﷲ ﺗﻌﺎﱃ أوﺣﻰ‬
telah memberiku wahyu untuk
mengurusnya. Beritahu aku ‫إﱄ ﻷﺟﻠﻪ ﻗﺎل ﻓﺄﻋﻠﻤﻮﱏ ﻣﻜﺎﻧﻪ‬
dimana mayit itu berada?”

Lalu penduduk memberitahu dan


mengantarkan Musa ke tempat ‫ﻓﺬﻫﺒﻮا‬
mayit laki-laki itu berada.
Akhirnya, Musa pergi ke tempat
itu.

Sesampainya Musa di tempat yang


diberitahukan oleh penduduk, ia ‫ﻓﻠﻤﺎ رآﻩ ﻣﻮﺳﻰ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم ﻣﻄﺮوﺣﺎ‬
pun melihat mayit laki-laki itu
terbuang di tempat kotoran. ‫ﰱ اﳌﺰﺑﻠﺔ وأﺧﱪﻩ اﻟﻨﺎس ﻋﻠﻰ ﺳﻮء‬
Penduduk memberitahu kepada
Musa tentang keburukan ‫أﻓﻌﺎﻟﻪ ﻧﺎﺟﻰ ﻣﻮﺳﻰ رﺑﻪ‬
perbuatan-perbuatan si mayit
ketika ia masih hidup.

Setelah mereka selesai ‫ﻓﻘﺎل إﳍﻰ أﻣﺮﺗﲎ ﺑﺪﻓﻨﻪ واﻟﺼﻼة ﻋﻠﻴﻪ‬


menjelaskan, Musa bermunajat
kepada Allah: ‫وﻗﻮﻣﻪ ﻳﺸﻬﺪون ﻋﻠﻴﻪ ﺷﺮا أﻧﺖ أﻋﻠﻢ‬
“Ya Allah! Engkau memerintahku ‫ﻣﻨﻬﻢ ﺑﺎﻟﺜﻨﺎء واﻟﺘﻘﺒﻴﺢ‬
untuk mengubur dan mensholati
mayit laki-laki itu. Sedangkan
orang-orang telah memberikan
kesaksian keburukan atasnya.
Engkau adalah Dzat yang lebih
tahu daripada mereka tentang
perihal memuji dan
merendahkan,” kata Musa.

Lalu Allah berfirman, “Hai Musa! ‫ﻓﺄوﺣﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ إﻟﻴﻪ ﻳﺎ ﻣﻮﺳﻰ ﺻﺪق‬
Benar apa yang telah dikatakan
oleh penduduk tentang keburukan ‫ﻗﻮﻣﻪ ﻓﻴﻤﺎ ﺣﻜﻮا ﻋﻨﻪ ﻣﻦ ﺳﻮء أﻓﻌﺎﻟﻪ‬
perbuatan-perbuatan laki-laki itu,
hanya saja laki-laki itu meminta ‫ﻏﲑ أﻧﻪ ﺗﺸﻔﻊ إﱄ ﻋﻨﺪ وﻓﺎﺗﻪ ﺑﺜﻼﺛﺔ‬
syafaat dari-Ku pada waktu

9
kematiannya dengan merayu-Ku
melalui tiga hal yang mana andai
‫أﺷﻴﺎء ﻟﻮ ﺳﺄل ﺎ ﻣﲎ ﲨﻴﻊ اﳌﺬﻧﺒﲔ‬
seluruh pendosa meminta-Ku
dengan rayuan tiga hal tersebut, ‫ﻣﻦ ﺧﻠﻘﻰ ﻷﻋﻄﻴﺘﻪ ﻓﻜﻴﻒ ﻻ أرﲪﻪ‬
maka Aku akan memberikannya.
Lantas bagaimana bisa Aku tidak ‫وﻗﺪ ﺳﺄل ﻧﻔﺴﻪ وأﻧﺎ أرﺣﻢ اﻟﺮاﺣﻴﻤﻦ‬
mengasihi laki-laki itu? Padahal ia
meminta kepada-Ku dengan
hatinya. Sedangkan Aku adalah
Allah Dzat Yang Maha Paling
Mengasihi.”

Musa bertanya, “Apa tiga hal


tersebut? Ya Allah!” ‫ﻗﺎل ﻣﻮﺳﻰ ﻳﺎ رب وﻣﺎ اﻟﺜﻼﺛﺔ‬
Allah menjelaskan, “(Pertama) ‫ﻗﺎل اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﳌﺎ دﻧﺖ وﻓﺎﺗﻪ ﻗﺎل ﻳﺎ‬
Ketika ajal laki-laki itu telah dekat.
Ia berkata, ‘Ya Allah! Engkau ‫رب أﻧﺖ ﺗﻌﻠﻢ ﻣﲎ اﱏ ﻛﻨﺖ أرﺗﻜﺐ‬
adalah lebih mengetahui
daripadaku. Sesungguhnya aku ‫اﳌﻌﺎﺻﻰ وﻛﻨﺖ أﻛﺮﻩ اﳌﻌﺼﻴﺔ ﰱ ﻗﻠﱮ‬
telah melakukan kemaksiatan
dengan keadaan hatiku membenci ‫ﻟﻜﻦ اﺟﺘﻤﻊ ﰲ ﺛﻼث ﺧﺼﺎل ﺣﱴ‬
kemaksiatan tersebut. Akan
tetapi, ada tiga hal yang terdapat ‫ارﺗﻜﺒﺖ اﳌﻌﺼﻴﺔ ﻣﻊ ﻛﺮاﻫﺔ اﳌﻌﺼﻴﺔ ﰱ‬
pada diriku hingga aku berani
melakukan kemaksiatan itu ‫ﻗﻠﱮ أوﳍﺎ ﻫﻮى اﻟﻨﻔﺲ واﻟﺮﻓﻴﻖ اﻟﺴﻮء‬
dengan kondisi hati yang
membencinya. Pertama adalah ‫وإﺑﻠﻴﺲ ﻟﻌﻨﺔ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﻫﺬﻩ اﻟﺜﻼﺛﺔ‬
hawa nafsu. Kedua adalah teman
buruk. Ketiga adalah Iblis, Semoga ‫اﻟﻘﺘﲎ ﰱ اﳌﻌﺼﻴﺔ ﻓﺈﻧﻚ ﺗﻌﻠﻢ ﻣﲎ ﻣﺎ‬
laknat Allah menimpanya. Tiga hal
ini telah menjerumuskanku ke ‫أﻗﻮل ﻓﺎﻏﻔﺮ ﱃ‬
dalam lubang kemaksiatan.
Sesungguhnya Engkau adalah
Dzat yang mengetahui apa yang
aku ucapkan. Oleh karena itu
ampunilah aku!’. (Kedua) Ketika
ajal laki-laki itu telah dekat, ia ‫واﻟﺜﺎﻧﻴﺔ ﻗﺎل ﻳﺎ رب اﻧﻚ ﺗﻌﻠﻢ ﺑﺄﱏ‬
berkata, ‘Sesungguhnya Engkau
mengetahui kalau aku telah ‫ارﺗﻜﺒﺖ اﳌﻌﺎﺻﻲ وﻛﺎن ﻣﻘﺎﻣﻰ ﻣﻊ‬
melakukan kemaksiatan-

10
kemaksiatan dimana posisiku saat
itu adalah bersama orang-orang
‫اﻟﻔﺴﻘﺔ وﻟﻜﻦ أﺣﺐ ﺻﺤﺒﺔ اﻟﺼﺎﳊﲔ‬
fasik. Akan tetapi aku senang
berteman dengan orang-orang ‫وزﻫﺪﻫﻢ واﳌﻘﺎم ﻣﻌﻬﻢ ﻛﺎن أﺣﺐ إﱄ‬
sholih dan aku menyukai
kezuhudan meraka. Posisiku ‫ﻣﻦ اﻟﻔﺎﺳﻘﲔ‬
bersama mereka adalah lebih aku
sukai daripada bersama orang-
orang fasik’. (Ketiga) Ketika ajal
laki-laki itu telah dekat, ia berkata, ‫واﻟﺜﺎﻟﺜﺔ ﻗﺎل إﳍﻰ إﻧﻚ ﺗﻌﻠﻢ ﻣﲎ ان‬
‘Ya Allah! Sesungguhnya Engkau
tahu daripadaku kalau orang- ‫اﻟﺼﺎﳊﲔ ﻛﺎﻧﻮا أﺣﺐ إﱄ ﻣﻦ‬
orang sholih adalah lebih aku
sukai daripada orang-orang fasik ‫اﻟﻔﺎﺳﻘﲔ ﺣﱴ ﻟﻮ اﺳﺘﻘﺒﻠﲎ رﺣﻼن‬
hingga andai ada dua orang, yang
satu adalah orang sholih dan yang ‫ﺻﺎﱀ وﻃﺎﱀ ﻟﻘﺪﻣﺖ ﺣﺎﺟﺔ اﻟﺼﺎﱀ‬
satunya adalah orang buruk,
mendatangiku, maka aku akan ‫ﻋﻠﻰ اﻟﻄﺎﱀ‬
mendahulukan memenuhi hajat
orang satu yang sholih dan
mengakhirkan hajat orang
satunya yang buruk.’”

(Dalam riwayat Wahab bin ‫ﻗﺎل ﰱ رواﻳﺔ وﻫﺐ ﺑﻦ ﻣﻨﺒﻪ ﻗﺎل ﻳﺎ‬
Munabbah, perkataan laki-laki
yang ketiga adalah) “Ya Allah! ‫رب ﻟﻮ ﻋﻔﻮت وﻏﻔﺮت ذﻧﻮﰉ ﻳﻔﺮح‬
Andai Engkau memaafkan dan
mengampuni dosa-dosaku maka ‫أوﻟﻴﺎؤك وأﻧﺒﻴﺎؤك وﳛﺰن اﻟﺸﻴﻄﺎن‬
para wali dan para nabi-Mu akan
senang dan setan, musuhku dan ‫وﻋﺪوى وﻋﺪوك وﻟﻮ ﻋﺬﺑﺘﲎ ﺑﺬﻧﻮﰉ‬
musuh-Mu, akan bersedih. Tetapi
apabila Engkau menyiksaku, maka ‫ﻳﻔﺮح اﻟﺸﻴﻄﺎن وأﻋﻮاﻧﻪ وﳛﺰن اﻷﻧﺒﻴﺎء‬
setan dan teman-temannya akan
senang dan para nabi dan para ‫واﻷوﻟﻴﺎء وإﱏ أﻋﻠﻢ أن ﻓﺮح اﻷوﻟﻴﺎء‬
wali-Mu akan bersedih. Dan aku
tahu kalau rasa senang para wali ‫إﻟﻴﻚ أﺣﺐ ﻣﻦ ﻓﺮح اﻟﺸﻴﻄﺎن وأﻋﻮاﻧﻪ‬
kepada-Mu adalah lebih Engkau
sukai daripada rasa senang setan ‫ﻓﺎﻏﻔﺮ ﱃ اﻟﻠﻬﻢ إﻧﻚ ﺗﻌﻠﻢ ﻣﲎ ﻣﺎ‬
dan teman-temannya. Oleh karena
itu ampunilah aku! Ya Allah! ‫أﻗﻮل ﻓﺎرﲪﲎ وﲡﺎوز ﻋﲎ ﻗﺎل اﷲ‬
Sungguh Engkau mengetahui apa

11
yang aku ucapkan. Kasihilah aku!
Dan maafkanlah aku!” Kemudian
‫ﺗﻌﺎﱃ ﻓﺮﲪﺘﻪ وﻏﻔﺮت ﻟﻪ وﲡﺎوزت ﻋﻨﻪ‬
Allah berkata, “Aku telah
mengasihinya, memaafkannya dan ‫ﻓﺈﱏ رؤف رﺣﻴﻢ ﺧﺎﺻﺔ ﳌﻦ أﻗﺮ‬
mengampuninya. Sesungguhnya
Aku adalah Dzat Yang Pengasih ‫ﺑﺎﻟﺬﻧﺐ ﰊ ﺑﲔ ﻳﺪي وﻫﺬا أﻗﺮ‬
dan Penyayang, terutama kepada
orang yang mengakui dosanya di ‫ﺑﺎﻟﺬﻧﺐ ﻓﻐﻔﺮت ﻟﻪ وﲡﺎوزت ﻋﻨﻪ ﻳﺎ‬
hadapan-Ku. Oleh karena laki-laki
ini telah mengakui dosanya maka ‫ﻣﻮﺳﻰ اﻓﻌﻞ ﻣﺎ أﻣﺮﺗﻚ ﻓﺈﱏ أﻏﻔﺮ‬
Aku mengampuni dan
memaafkannya. Hai Musa! ‫ﲝﺮﻣﺘﻪ ﳌﻦ ﺻﻠﻰ ﻋﻠﻰ ﺟﻨﺎزﺗﻪ وﺣﻀﺮ‬
Lakukanlah apa yang telah Aku
perintahkan! Sesungguhnya Aku ‫دﻓﻨﻪ‬
akan mengampuni orang-orang
yang mau mensholati jenazah laki-
laki itu dan menghadiri
penguburannya dengan perantara
kemuliaannya”.

12
‫اﳊﺪﻳﺚ اﻟﺜﺎﻟﺚ‬
HADIS KETIGA
KEUTAMAAN MENGHORMATI ORANG TUA

Diriwayatkan dari Anas bin


Malik RA bahwa ia berkata,
‫ﻋﻦ أﻧﺲ ﺑﻦ ﻣﺎﻟﻚ رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
“Rasulullah shollallahu ‘alahi wa
sallama bersabda, ‘Sesungguhnya ‫ﻋﻨﻪ ﻗﺎل ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ‬
Allah Ta’ala melihat wajah orang
yang sudah berusia tua di pagi ‫ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ إن اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻳﻨﻈﺮ‬
hari dan sore hari. Dia berfirman:
Hai hamba-Ku! Usiamu telah tua. ‫إﱃ وﺟﻪ اﻟﺸﻴﺦ ﺻﺒﺎﺣﺎ وﻣﺴﺎء وﻳﻘﻮل‬
Kulit tubuhmu telah keriput.
Tulangmu telah rapuh. Ajalmu ‫ﻳﺎ ﻋﺒﺪى ﻗﺪ ﻛﱪ ﺳﻨﻚ ورق ﺟﻠﺪك‬
telah mendekat. Sudah waktunya
kamu menemui-Ku. Maka merasa ‫ودق ﻋﻈﻤﻚ واﻗﱰب أﺟﻠﻚ وﺣﺎن‬
malulah kamu kepada-Ku karena
Aku malu menyiksamu di neraka ‫ﻗﺪوﻣﻚ إﱄ ﻓﺎﺳﺘﺤﻲ ﻣﲎ ﻓﺄﻧﺎ‬
karena ubanmu.’”
‫أﺳﺘﺤﻴﻲ ﻣﻦ ﺷﻴﺒﺘﻚ أن أﻋﺬﺑﻚ ﰱ‬
a. Ali dan Laki-Laki Tua Nasrani ‫اﻟﻨﺎر‬
Diceritakan bahwa suatu ‫وﺣﻜﻲ أن ﻋﻠﻴﺎ رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ‬
ketika Ali rodhiyallahu ‘anhu pergi
berjalan cepat untuk menunaikan ‫ﻛﺎن ﻳﺬﻫﺐ إﱃ اﳉﻤﺎﻋﺔ ﻟﺼﻼة‬
sholat berjamaah Subuh. Di
tengah-tengah jalan, ia melihat ‫اﻟﻔﺠﺮ ﻣﺴﺮﻋﺎ ﻓﻠﻘﻲ ﺷﻴﺨﺎ ﰱ اﻟﻄﺮﻳﻖ‬
orang yang sudah tua tengah
berjalan pelan dan tenang di ‫ﳝﺸﻰ ﻗﺪاﻣﻪ ﻋﻠﻰ اﻟﺴﻜﻴﻨﺔ واﻟﻮﻗﺎر ﰱ‬
depannya. Ali radhiyallahu ‘anhu
tidak mau mendahuluinya karena ‫ﺳﻠﻚ اﻟﻄﺮﻳﻖ وﻣﺎ ﻣﺮ ﻋﻠﻲ رﺿﻲ اﷲ‬
memuliakan dan mengagungkan
orang tua itu karena ubannya. Ali ‫ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ ﺗﻜﺮﳝﺎ ﻟﻪ وﺗﻌﻈﻴﻤﺎ ﻟﺸﻴﺒﺘﻪ‬
sabar menanti hingga waktu terbit
matahari 13akan menjelang. ‫ﺣﱴ ﺣﺎن وﻗﺖ ﻃﻠﻮع اﻟﺸﻤﺲ ﻓﻠﻤﺎ‬
Ketika orang tua itu sudah sampai
di depan pintu masjid, ia tidak ‫دﻧﺎ اﻟﺸﻴﺦ إﱃ ﺑﺎب اﳌﺴﺠﺪ ﻓﻠﻢ‬
masuk ke dalamnya. Ali

13
radhiyallahu ‘anhu tahu kalau
orang tua itu ternyata adalah
‫ﻳﺪﺧﻞ اﳌﺴﺠﺪ ﻓﻌﻠﻢ ﻋﻠﻲ رﺿﻲ اﷲ‬
orang Nasrani. Setelah itu, Ali
segera masuk masjid dan melihat ‫ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ أﻧﻪ ﻛﺎن ﻣﻦ اﻟﻨﺼﺎرى‬
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallam sedang rukuk. Kemudian ‫ﻓﺪﺧﻞ ﻋﻠﻰ اﳌﺴﺠﺪ ﻓﻮﺟﺪ رﺳﻮل اﷲ‬
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama memperlamakan ‫ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﰱ اﻟﺮﻛﻮع‬
rukuknya seukuran waktu
melakukan dua rukuk hingga ‫ﻓﻄﻮل اﻟﺮﻛﻮع ﻣﻘﺪار اﻟﺮﻛﻮﻋﲔ ﺣﱴ‬
akhirnya Ali pun mendapati
rukuknya shollallahu ‘alaihi wa ‫أدرﻛﻪ ﻋﻠﻲ رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ ﻓﻠﻤﺎ‬
sallama. Ketika Ali radhiyallahu
‘anhu selesai dari sholatnya, ia ‫ﻓﺮغ ﻣﻦ ﺻﻼﺗﻪ ﻗﺎل ﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ ﱂ‬
bertanya kepada Rasulullah SAW
‫ﻃﻮﻟﺖ اﻟﺮﻛﻮع ﰱ ﻫﺬﻩ اﻟﺼﻼة ﻣﺎ‬
“Wahai Rasulullah! Mengapa anda ‫ﻛﻨﺖ ﺗﻔﻌﻞ ﻣﺜﻞ ذﻟﻚ ﻓﻘﺎل رﺳﻮل‬
tadi memperlamakan rukuk?
Padahal anda biasanya tidak ‫اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﳌﺎ‬
seperti itu?” 14tanya Ali.
‫رﻛﻌﺖ وﻗﻠﺖ ﺳﺒﺤﺎن رﰊ اﻟﻌﻈﻴﻢ‬
Rasulullah shollallahu ‘alahi wa
sallama menjawab, “Ketika aku ‫ﻛﻤﺎ ﻛﺎن وردى وأردت أن أرﻓﻊ‬
rukuk dan membaca
Subhanarobbiya al-‘Adzimi ‫رأﺳﻰ ﺟﺎء ﺟﱪاﺋﻴﻞ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم‬
sebagaimana bacaan rutinku,
kemudian aku mau bangun dari ‫ووﺿﻊ ﺟﻨﺎﺣﻪ ﻋﻠﻰ ﻇﻬﺮى وأﺧﺬﱏ‬
rukuk, maka tiba-tiba Malaikat
Jibril 14datang dan meletakkan ‫ﻃﻮﻳﻼ ﻓﻠﻤﺎ رﻓﻊ ﺟﻨﺎﺣﻪ رﻓﻌﺖ رأﺳﻰ‬
sayapnya di punggungku dan
menahannya lama. Ketika Jibril ‫ﻓﻘﺎﻟﻮا ﳌﺎ ﻓﻌﻞ ﻫﻜﺬا ﻓﻘﺎل ﻣﺎ ﺳﺄﻟﺘﻪ‬
telah mengangkat sayapnya, maka
aku pun bangun dari rukukku. ‫ﻋﻦ ذﻟﻚ ﻓﺤﻀﺮ ﺟﱪاﺋﻴﻞ ﻋﻠﻴﻪ‬
Kemudian orang-orang bertanya ‫اﻟﺴﻼم وﻗﺎل ﻳﺎ ﳏﻤﺪ إن ﻋﻠﻴﺎ ﻛﺎن‬
‘Mengapa anda memperlamakan
rukuk?’. ‫ﻳﺴﺘﻌﺠﻞ ﻟﻠﺠﻤﺎﻋﺔ ﻓﻠﻘﻲ ﺷﻴﺨﺎ‬
‫ﻧﺼﺮاﻧﻴﺎ ﰱ اﻟﻄﺮﻳﻖ وﱂ ﻳﻌﻠﻢ ﻋﻠﻲ أﻧﻪ‬

14
Rasulullah SAW menjawab, “Aku
tidak mempertanyakan kepada
‫ﻧﺼﺮاﱐ وأﻛﺮﻣﻪ ﻷﺟﻞ ﺷﻴﺒﺘﻪ وﻣﺎ ﺗﻘﺪم‬
Jibril tentang mengapa ia
menahanku. Kemudian Jibril ‫ﻋﻨﻪ وﺣﻔﻆ ﺣﻘﻪ ﻓﺄﻣﺮﱏ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ أن‬
d15atang dan berkata, ‘Hai
Muhammad! Sesungguhnya Ali ‫آﺧﺬك ﰱ اﻟﺮﻛﻮع ﺣﱴ ﻳﺪرك ﻋﻠﻲ‬
tengah cepat-cepat pergi untuk
berjamaah. Hanya saja, di tengah ‫ﺻﻼة اﻟﻔﺠﺮ وﻫﺬا ﻟﻴﺲ ﺑﻌﺠﺐ‬
jalan, ia melihat orang tua Nasrani
yang berjalan pelan di depannya ‫وأﻋﺠﺐ اﻟﻌﺠﺐ ان اﷲ ﺗﻌﺎﱃ أﻣﺮ‬
sedangkan ia sendiri tidak tahu
kalau orang tua itu adalah orang ‫ﻣﻴﻜﺎﺋﻴﻞ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم أن ﻳﺄﺧﺬ‬
Nasrani. Ia pun tidak mau
mendahuluinya demi memuliakan ‫اﻟﺸﻤﺲ ﲜﻨﺎﺣﻪ ﺣﱴ ﻻ ﺗﻄﻠﻊ‬
orang tua itu karena ubannya. Ia
mengedepankan hak orang tua itu. ‫اﻟﺸﻤﺲ ﻃﻮﻳﻼ ﻷﺟﻞ ﻋﻠﻲ رﺿﻲ اﷲ‬
Kemudian Allah memerintahku
untuk menahanmu saat rukuk ‫ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ وﻗﺎل ﻫﺬﻩ اﻟﺪرﺟﺔ ﲝﺮﻣﺔ‬
agar Ali mendapati jamah sholat
Subuh bersamamu. Ini bukanlah ‫اﻟﺸﻴﺦ اﻟﻔﺎﱏ ﻣﻊ أﻧﻪ ﻛﺎن ﻧﺼﺮاﻧﻴﺎ‬
hal yang aneh. Yang lebih anehnya
adalah Allah memerintahkan
Mikail menahan matahari agar
tidak terbit terlebih dahulu demi
Ali.”
Cerita di atas menunjukkan
betapa tingginya derajat atau
keutamaan memuliakan orang
yang sudah tua padahal orang tua
itu adalah orang Nasrani.

b. Introspeksi Diri

(Cerita lain) Menjelang ‫)ﺣﻜﺎﻳﺔ أﺧﺮى( ﳌﺎ ﻗﺮﺑﺖ وﻓﺎة أﺳﺘﺎذ‬


masa-masa kewafatan guru Abu
Mansur al-Maturidi, Semoga Allah ‫أﰉ ﻣﻨﺼﻮر اﳌﺎﺗﺮﻳﺪى رﲪﻪ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
mengasihinya, saat itu ia berusia
80 tahun. Saat itu, gurunya jatuh ‫وﻛﺎن ﻳﻮﻣﺌﺬ اﺑﻦ ﲦﺎﻧﲔ ﺳﻨﺔ ﻓﻤﺮض‬
sakit. Ia menyuruh Abu Mansur
mencarikan budak yang berusia ‫اﻟﺸﻴﺦ ﻓﺄﻣﺮ أﺑﺎ ﻣﻨﺼﻮر أن ﻳﻄﻠﺐ‬
sama dengannya, yaitu 80 tahun,

15
dan menyuruh untuk membeli
dan memerdekakannya untuk
‫ﻋﺒﺪا ﳌﺜﻠﻪ ﺳﻨﺎ وﻳﺸﱰﻳﻪ وﻳﻌﺘﻘﻪ ﻋﻨﻪ‬
gurunya itu. Dengan segera, Abu
Mansur pun mencari-cari budak ‫ﻓﻄﻠﺐ أﺑﻮ ﻣﻨﺼﻮر ﻓﻤﺎ وﺟﺪ ﻣﺜﻞ ﻫﺬا‬
yang gurunya inginkan. Ia
bertanya-tanya kepada orang- ‫اﻟﻌﺒﺪ‬
orang, “Dimanakah aku bisa
mendapati seorang budak yang
berusia 80 tahun?”

“Bagaimana ada budak yang


berusia 80 tahun masih dalam ‫ﻓﻘﺎﻟﻮا ﻛﻴﻒ ﲡﺪ ﻋﺒﺪا اﺑﻦ ﲦﺎﻧﲔ ﺳﻨﺔ‬
berstatus sebagai budak dan
belum merdeka?” kata orang- ‫وﻫﻮ ﻳﺒﻘﻰ ﻋﻠﻰ اﻟﺮق وﱂ ﻳﻌﺘﻖ‬
orang.

Kemudian Abu Mansur pun


pulang dan memberitahukan ‫ﻓﺮﺟﻊ أﺑﻮ ﻣﻨﺼﻮر رﲪﻪ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ إﱃ‬
jawaban orang-orang kepada
gurunya kalau budak yang ia ‫أﺳﺘﺎذﻩ ﻓﺄﺧﱪﻩ ﻋﻦ ﻣﻘﺎﻟﺔ اﻟﻨﺎس‬
inginkan tidak ada. Ketika
mendengar penjelasan Abu ‫ﻓﻠﻤﺎ ﲰﻊ اﻷﺳﺘﺎذ ﻫﺬﻩ اﳌﻘﺎﻟﺔ وﺿﻊ‬
Mansur, gurunya meletakkan
kepala di atas tanah atau bersujud ‫رأﺳﻪ ﻋﻠﻰ اﻟﱰاب وﻧﺎﺟﻰ رﺑﻪ‬
dan bermunajat kepada Allah.

“Ya Allah! Sesungguhnya budak


yang telah berusia 80 tahun tidak ‫وﻗﺎل إﳍﻰ إن اﳌﺨﻠﻮق ﻻ ﳛﺘﻤﻞ ﻛﺮﻣﻪ‬
ada, kecuali ia sudah
dimerdekakan. Sedangkan aku ‫إذا ﺑﻠﻎ ﻋﺒﺪﻩ ﲦﺎﻧﲔ ﺳﻨﺔ ﺑﺄن ﻳﺒﻘﻰ‬
sudah berusia 80 tahun,
bagaimana tidak Engkau ‫ﻋﻠﻰ اﻟﺮق ﺑﻞ ﻳﻌﺘﻘﻪ ﻓﺄﻧﺎ ﺑﻠﻐﺖ ﲦﺎﻧﲔ‬
memerdekakanku dari api
neraka? Padahal Engkau adalah ‫ﺳﻨﺔ ﻓﻜﻴﻒ ﻻ ﺗﻌﺘﻘﲎ ﻣﻦ اﻟﻨﺎر وأﻧﺖ‬
Dzat yang Maha Pengasih,
Dermawan, Agung, Pengampun ‫ﻛﺮﱘ ﺟﻮاد ﻋﻈﻴﻢ ﻏﻔﻮر ﺷﻜﻮر‬
dan Penerima Syukur,” kata guru
Abu Mansur dalam munajatnya.
Akhirnya Allah memerdekakan
sang guru dari neraka karena
kebaikan munajatnya.
‫ﻓﺄﻋﺘﻘﻪ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﲝﺴﻦ ﻣﻨﺎﺟﺎﺗﻪ‬

16
‫اﳊﺪﻳﺚ اﻟﺮاﺑﻊ‬
HADIS KEEMPAT
KEUTAMAAN MENCARI ILMU

Diriwayatkan dari Ibrahim


radhiyallahu ‘anhu, dari Alqomah
‫ﻋﻦ اﺑﺮاﻫﻴﻢ ﻋﻦ ﻋﻠﻘﻤﺔ ﻋﻦ ﻋﺒﺪ اﷲ‬
radhiyallahu ‘anhu, dari Abdullah
bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu ‫ﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮد رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻬﻢ ﻗﺎل‬
bahwa ia berkata, “Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa sallama ‫ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ‬
bersabda, ‘Barang siapa belajar
satu bab ilmu yang ia ambil ‫وﺳﻠﻢ ﻣﻦ ﺗﻌﻠﻢ ﺑﺎﺑﺎ ﻣﻦ اﻟﻌﻠﻢ ﻳﻨﺘﻔﻊ‬
manfaatnya untuk akhirat dan
dunianya maka Allah memberinya ‫ﺑﻪ ﰱ آﺧﺮﺗﻪ ودﻧﻴﺎﻩ أﻋﻄﺎﻩ اﷲ ﺧﲑا ﻟﻪ‬
kebaikan 7000 tahun usia dunia,
yang berupa kebaikan ibadah ‫ﻣﻦ ﻋﻤﺮ اﻟﺪﻧﻴﺎ ﺳﺒﻌﺔ آﻻف ﺳﻨﺔ‬
puasa di siang hari dan beribadah
di malam hari dengan diterima ‫ﺻﻴﺎم ﺎرﻫﺎ وﻗﻴﺎم ﻟﻴﻠﻴﻬﺎ ﻣﻘﺒﻮﻻ ﻏﲑ‬
tidak ditolak’.”
‫ﻣﺮدود‬
Diriwayatkan dari Ibrahim
radhiyallahu ‘anhu dari Alqomah ‫ﻋﻦ اﺑﺮاﻫﻴﻢ ﻋﻦ ﻋﻠﻘﻤﺔ ﻋﻦ ﻋﺒﺪ اﷲ‬
radhiyallahu ‘anhu dari Abdullah
bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu ‫رﺿﻲ اﷲ ﻋﻨﻬﻢ ﻗﺎل ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ‬
bahwa ia berkata, “Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa sallama ‫ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﻗﺮاءة‬
bersabda, ‘Membaca al-Quran
adalah perbuatan amal orang- ‫اﻟﻘﺮآن أﻋﻤﺎل اﳌﻜﻔﻴﲔ واﻟﺼﻼة‬
orang yang dicukupi. Sholat
adalah perbuatan amal orang- ‫أﻋﻤﺎل اﻷﻋﺎﺟﺰ واﻟﺼﻮم أﻋﻤﺎل‬
orang yang tidak mampu. Puasa
adalah perbuatan amal orang- ‫اﻟﻔﻘﺮاء واﻟﺘﺴﺒﻴﺢ أﻋﻤﺎل اﻟﻨﺴﺎء‬
orang yang fakir. Membaca tasbih
adalah perbuatan amal para ‫واﻟﺼﺪﻗﺔ أﻋﻤﺎل اﻷﺳﺨﻴﺎء واﻟﺘﻔﻜﺮ‬
wanita. Shodaqoh adalah
perbuatan amal orang-orang ‫أﻋﻤﺎل اﻟﻀﻌﻔﺎء أﻻ أدﻟﻜﻢ ﻋﻠﻰ‬
dermawan. Tafakkur adalah
perbuatan amal orang-orang ‫أﻋﻤﺎل اﻷﺑﻄﺎل ﻗﻴﻞ ﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ وﻣﺎ‬
lemah. Ingatlah! aku akan

17
menunjukkan kalian perbuatan
amal para pahlawan’. Kemudian
‫أﻋﻤﺎل اﻷﺑﻄﺎل ﻗﺎل ﻃﻠﺐ اﻟﻌﻠﻢ ﻓﺈﻧﻪ‬
Rasulullah ditanya, ‘Apa itu
perbuatan amal para pahlawan?’ ‫ﻧﻮر اﳌﺆﻣﻦ ﰱ اﻟﺪﻧﻴﺎ واﻵﺧﺮة‬
Rasulullah SAW menjawab, ‘Yaitu
mencari ilmu, karena mencari
ilmu adalah cahaya bagi orang
mukmin di dunia dan akhirat’.”

 Ali VS Khawarij

Rasulullah shollallahu ‫وﻗﺎل اﻟﻨﱯ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ أﻧﺎ‬


‘alaihi wa sallama bersabda, “Aku
adalah kota ilmu. Sedangkan Ali ‫ﻣﺪﻳﻨﺔ اﻟﻌﻠﻢ وﻋﻠﻲ ﺑﺎ ﺎ‬
adalah pintu kota ilmu itu.”

Ketika kaum Khawarij


mendengar hadis ini, mereka iri ‫ﻓﻠﻤﺎ ﲰﻊ اﳋﻮارج ﻫﺬا اﳊﺪﻳﺚ‬
hati dengan Ali. Kemudian 10
orang hebat dari mereka ‫ﺣﺴﺪوا ﻋﻠﻴﺎ واﺟﺘﻤﻊ ﻋﺸﺮة ﻧﻔﺮ ﻣﻦ‬
berkumpul dan berdiskusi;
‫ﻛﺒﺎرﻫﻢ ﻗﺎﻟﻮا إﻧﺎ ﻧﺴﺄل ﻣﻨﻪ ﻣﺴﺄﻟﺔ‬
“Kita akan menanyai Ali satu
pertanyaan yang sama dan kita ‫واﺣﺪة وﻧﺮى ﻛﻴﻒ ﳚﻴﺐ ﻟﻨﺎ ﻓﻠﻮ‬
akan tahu bagaimana ia
menjawabnya. Apabila ia ‫أﺟﺎب ﻛﻞ واﺣﺪ ﻣﻨﺎ ﺟﻮاﺑﺎ آﺧﺮ ﻧﻌﻠﻢ‬
menjawab pertanyaan kita dengan
jawaban yang berbeda-beda maka ‫أﻧﻪ ﻋﺎﱂ ﻛﻤﺎ ﻗﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم‬
kita tahu kalau ia benar-benar
orang alim seperti yang
disabdakan Rasulullah shollallahu
‘alaihi wa sallama.”

Kemudian orang pertama ‫ﻓﺠﺎء واﺣﺪ ﻣﻨﻬﻢ‬


mendatangi Ali radhiyallahu ‘anhu
dan bertanya:

“Hai Ali! Manakah yang lebih ‫وﻗﺎل ﻳﺎ ﻋﻠﻲ اﻟﻌﻠﻢ أﻓﻀﻞ أم اﳌﺎل‬
utama antara ilmu dan harta?”

18
“Ilmu adalah lebih utama daripada
harta,” jawab Ali.
‫ﻓﺄﺟﺎب ﻋﻠﻲ ﻓﻘﺎل اﻟﻌﻠﻢ أﻓﻀﻞ ﻣﻦ‬
“Apa buktinya?” tanya orang ‫اﳌﺎل ﻓﻘﺎل ﺑﺄي دﻟﻴﻞ ﻗﺎل اﻟﻌﻠﻢ‬
pertama.
‫ﻣﲑاث اﻷﻧﺒﻴﺎء واﳌﺎل ﻣﲑاث ﻗﺎرون‬
Ali menjelaskan, “Ilmu adalah
warisan para nabi. Harta adalah ‫وﺷﺪاد وﻓﺮﻋﻮن وﻏﲑﻫﻢ ﻓﺬﻫﺐ ﺬا‬
warisan Qorun, Syaddad, Firaun
dan lain-lainnya.” ‫اﳉﻮاب‬
Kemudian orang pertama kembali
menemui teman-temannya dan
melaporkan jawaban.

Kemudian orang kedua


mendatangi Ali radhiyallahu ‘anhu
dan bertanya: ‫ﻓﺠﺎء اﻵﺧﺮ ﻓﺴﺄل ﻛﻤﺎ ﺳﺄل اﻷول‬
“Hai Ali! Manakah yang lebih
utama antara ilmu dan harta?”

“Ilmu adalah lebih utama daripada


harta,” jawab Ali. ‫ﻓﺄﺟﺎب ﻋﻠﻲ رﺿﻲ اﷲ ﻋﻨﻪ وﻗﺎل‬
“Apa buktinya?” tanya orang ‫اﻟﻌﻠﻢ أﻓﻀﻞ ﻣﻦ اﳌﺎل ﻓﻘﺎل ﺑﺄي دﻟﻴﻞ‬
kedua.
‫ﻓﻘﺎل اﻟﻌﻠﻢ ﳛﺮﺳﻚ واﳌﺎل ﲢﺮﺳﻪ‬
Ali menjelaskan, “Ilmu akan
menjagamu sedangkan kamu ‫ﻓﺬﻫﺐ ﺬا اﳉﻮاب‬
adalah yang menjaga harta.”

Kemudian orang kedua kembali


dengan membawa jawaban ini.

Kemudian orang ketiga ‫وﺟﺎء واﺣﺪ ﻣﻨﻬﻢ وﺳﺄل ﻛﻤﺎ ﺳﺄل‬


mendatangi Ali radhiyallahu ‘anhu
dan bertanya: ‫اﻷول واﻟﺜﺎﱏ‬
“Hai Ali! Manakah yang lebih
utama antara ilmu dan harta?”

19
“Ilmu adalah lebih utama daripada
harta,” jawab Ali.
‫ﻓﺄﺟﺎب ﻋﻠﻲ رﺿﻲ اﷲ ﻋﻨﻪ وﻗﺎل‬
“Apa buktinya?” tanya orang ‫اﻟﻌﻠﻢ أﻓﻀﻞ ﻣﻦ اﳌﺎل ﻓﻘﺎل ﺑﺄي دﻟﻴﻞ‬
ketiga.
‫ﻓﻘﺎل ﻟﺼﺎﺣﺐ اﳌﺎل ﻋﺪو ﻛﺜﲑ‬
Ali menjelaskan, “Orang yang
memiliki harta akan memiliki ‫وﻟﺼﺎﺣﺐ اﻟﻌﻠﻢ ﺻﺪﻳﻖ ﻛﺜﲑ‬
banyak musuh sedangkan orang
yang memiliki ilmu akan memiliki
banyak teman.”

Kemudian orang ketiga kembali


dengan jawaban ini. ‫ﻓﺬﻫﺐ ﺬا اﳉﻮاب‬
Setelah itu orang keempat
mendatangi Ali radhiyallahu ‘anhu
dan bertanya: ‫وﺟﺎء آﺧﺮ ﻓﻘﺎل اﻟﻌﻠﻢ أﻓﻀﻞ أم اﳌﺎل‬
“Hai Ali! Manakah yang lebih
utama antara ilmu dan harta?”

“Ilmu adalah lebih utama daripada


harta,” jawab Ali. ‫ﻓﻘﺎل اﻟﻌﻠﻢ أﻓﻀﻞ ﻓﻘﺎل ﺑﺄي دﻟﻴﻞ‬
“Apa buktinya?” tanya orang
keempat.

Ali menjelaskan, “Ketika kamu


membelanjakan harta maka harta ‫ﻗﺎل إذا ﺻﺮﻓﺖ ﻣﻦ اﳌﺎل ﻓﺈﻧﻪ ﻳﻨﻘﺺ‬
itu akan berkurang sedangkan
ketika kamu mengajarkan ilmu ‫وإذا ﺻﺮﻓﺖ ﻣﻦ اﻟﻌﻠﻢ ﻳﺰﻳﺪ ﻓﺬﻫﺐ‬
maka ilmu itu akan bertambah.”
‫ﺬا اﳉﻮاب‬
Kemudian orang keempat kembali
dengan jawaban ini.

Giliran orang kelima ‫وﺣﻀﺮ آﺧﺮ ﻓﺴﺄل ﻛﻤﺎ ﺳﺄﻟﻮا ﻓﻘﺎل‬


mendatangi Ali radhiyallahu ‘anhu
dan bertanya: ‫اﻟﻌﻠﻢ أﻓﻀﻞ أم اﳌﺎل‬

20
“Hai Ali! Manakah yang lebih
utama antara ilmu dan harta?”

“Ilmu adalah lebih utama daripada


harta,” jawab Ali.
‫ﻓﻘﺎل اﻟﻌﻠﻢ أﻓﻀﻞ ﻣﻦ اﳌﺎل ﻓﻘﺎل ﺑﺄي‬
“Apa buktinya?” tanya orang
kelima. ‫دﻟﻴﻞ‬
“Orang yang memiliki harta akan ‫ﻗﺎل ﺻﺎﺣﺐ اﳌﺎل ﻳﺪﻋﻰ ﺑﺎﺳﻢ‬
dipanggil sebagai orang yang pelit
sedangkan orang yang berilmu ‫اﻟﺒﺨﻞ واﻟﻠﺆم وﺻﺎﺣﺐ اﻟﻌﻠﻢ ﻳﺪﻋﻰ‬
akan dipanggil sebagai orang yang
agung dan mulia,” Ali ‫ﺑﺎﺳﻢ اﻟﻌﻈﺎم واﻟﻜﺮام‬
menjelaskan.

Kemudian orang kelima kembali


dengan jawaban ini. ‫ﻓﺬﻫﺐ ﺬا اﳉﻮاب‬
Kemudian orang keenam ‫وﺣﻀﺮ آﺧﺮ وﺳﺄل ﻋﻦ ذﻟﻚ ﻓﻘﺎل‬
mendatangi Ali radhiyallahu ‘anhu
dan bertanya: ‫اﻟﻌﻠﻢ أﻓﻀﻞ ﻣﻦ اﳌﺎل‬
“Hai Ali! Manakah yang lebih
utama antara ilmu dan harta?”

“Ilmu adalah lebih utama daripada


harta,” jawab Ali.

“Apa buktinya?” tanya orang ‫ﻓﻘﺎل ﺑﺄي دﻟﻴﻞ‬


keenam.

“Harta akan dilindungi dari


pencuri sedangkan ilmu tidak ‫ﻗﺎل اﳌﺎل ﳛﻔﻆ ﻣﻦ اﻟﺴﺎرق واﻟﻌﻠﻢ ﻻ‬
akan dilindungi dari pencuri,” Ali
menjelaskan. ‫ﳛﻔﻆ ﻣﻦ اﻟﺴﺎرق ﻓﺬﻫﺐ ﺬا‬
Kemudian orang keenam kembali ‫اﳉﻮاب‬
dengan jawaban ini.

21
Kemudian orang ketujuh
mendatangi Ali dan bertanya:
‫وﺣﻀﺮ آﺧﺮ وﺳﺄل ﻋﻨﻪ‬
“Hai Ali! Manakah yang lebih
utama antara ilmu dan harta?”

“Ilmu adalah lebih utama daripada


harta,” jawab Ali.

“Apa buktinya?” tanya orang ‫ﻓﻘﺎل ﺑﺄي دﻟﻴﻞ‬


ketujuh.

“Orang yang berharta akan


dihisab di Hari Kiamat sedangkan ‫ﻗﺎل ﺻﺎﺣﺐ اﳌﺎل ﳛﺎﺳﺐ ﻳﻮم‬
orang yang berilmu akan
disyafaati di Hari Kiamat,” Ali ‫اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ وﺻﺎﺣﺐ اﻟﻌﻠﻢ ﻳﺸﻔﻊ ﻳﻮم‬
menjelaskan.
‫اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ‬
Kemudian orang ketujuh ini
kembali dengan membawa ‫ﻓﺬﻫﺐ ﺬا اﳉﻮاب‬
jawaban ini.

Kemudian orang kedelapan


mendatangi Ali dan berkata: ‫وﺟﺎء آﺧﺮ‬
“Hai Ali! Manakah yang lebih
utama antara ilmu dan harta?”

“Ilmu adalah lebih utama daripada


harta,” jawab Ali. ‫وﻗﺎل اﻟﻌﻠﻢ أﻓﻀﻞ أم اﳌﺎل ﻓﻘﺎل اﻟﻌﻠﻢ‬
“Apa buktinya?” tanya orang ‫أﻓﻀﻞ ﻣﻦ اﳌﺎل ﻓﻘﺎل ﺑﺄي دﻟﻴﻞ ﻗﺎل‬
kedelapan.
‫اﳌﺎل ﻳﻨﺪرس ﺑﻄﻮل اﳌﻜﺚ وﻣﺮور‬
“Harta akan habis termakan
waktu dan zaman sedangkan ilmu ‫اﻟﺰﻣﺎن واﻟﻌﻠﻢ ﻻ ﻳﻨﺪرس وﻻ ﻳﺒﻠﻰ‬
tidak akan habis termakan waktu
dan zaman,” Ali menjelaskan.

Kemudian ia kembali dengan ‫ﻓﺬﻫﺐ ﺬا اﳉﻮاب‬


membawa jawaban ini.

22
Lalu orang kesembilan
mendatangi Ali radhiyallahu ‘anhu
‫وﺣﻀﺮ آﺧﺮ وﺳﺄل ﻓﻘﺎل اﻟﻌﻠﻢ أﻓﻀﻞ‬
dan bertanya:
‫أم اﳌﺎل‬
“Hai Ali! Manakah yang lebih
utama antara ilmu dan harta?”

“Ilmu adalah lebih utama daripada ‫ﻓﻘﺎل اﻟﻌﻠﻢ أﻓﻀﻞ‬


harta,” jawab Ali.

“Apa buktinya?” tanya orang


kesembilan. ‫ﻓﻘﺎل ﺑﺄي دﻟﻴﻞ‬
“Harta dapat mengeraskan hati ‫ﻓﻘﺎل اﳌﺎل ﻳﻘﺴﻰ اﻟﻘﻠﺐ واﻟﻌﻠﻢ ﻳﻨﻮر‬
sedangkan ilmu dapat
melunakkan dan melembutkan ‫اﻟﻘﻠﺐ‬
hati,” Ali menjelaskan.

Kemudian ia pergi dengan


membawa jawaban ini. ‫ﻓﺬﻫﺐ ﺬا اﳉﻮاب‬
Akhirnya orang kesepuluh ‫وﺣﻀﺮ اﻵﺧﺮ ﻓﺴﺄل ﻋﻦ ذﻟﻚ‬
mendatangi Ali radhiyallahu ‘anhu
dan bertanya:

“Hai Ali! Manakah yang lebih ‫ﻓﻘﺎل اﻟﻌﻠﻢ أﻓﻀﻞ أم اﳌﺎل‬


utama antara ilmu dan harta?”

“Ilmu adalah lebih utama daripada


harta,” jawab Ali. ‫ﻓﻘﺎل اﻟﻌﻠﻢ أﻓﻀﻞ ﻣﻦ اﳌﺎل‬
“Apa buktinya?” tanya orang ‫ﻓﻘﺎل ﺑﺄي دﻟﻴﻞ‬
kesepuluh.

“Orang berharta akan cenderung


mengaku sebagai tuhan karena ‫ﻗﺎل ﺻﺎﺣﺐ اﳌﺎل ﻳﺪﻋﻰ اﻟﺮﺑﻮﺑﻴﺔ‬
hartanya sedangkan orang yang
berilmu akan mengaku sebagai ‫ﺑﺴﺒﺐ اﳌﺎل وﻳﺪﻋﻰ ﺻﺎﺣﺐ اﻟﻌﻠﻢ‬
hamba.”
‫اﻟﻌﺒﻮدﻳﺔ‬

23
Ali melanjutkan;
“Andai mereka semua bertanya
kepadaku dengan pertanyaan
yang sama niscaya aku akan ‫ﻓﻠﻮ ﺳﺄﻟﻮﱏ ﻋﻦ ﻫﺬا ﻷﺟﺒﺖ ﺟﻮاﺑﺎ‬
menjawabnya dengan jawaban-
jawaban yang berbeda selama aku ‫آﺧﺮ ﻣﺎ دﻣﺖ ﺣﻴﺎ‬
masih hidup,” kata Ali.

Akhirnya sepuluh orang


Khawarij itu mendatangi Ali ‫ﻓﺠﺎؤا وأﺳﻠﻤﻮا ﻛﻠﻬﻢ‬
radhiyallahu ‘anhu dan masuk
Islam.

24
‫اﳊﺪﻳﺚ اﳋﺎﻣﺲ‬
HADIS KELIMA
KEUTAMAAN ‫ﻻ إﻟﮫ إﻻ ﷲ‬

Diriwayatkan dari Abu


Dzar al-Ghifari radhiyallahu ‘anhu
‫ﻋﻦ أﰉ ذر اﻟﻐﻔﺎرى رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
bahwa ia berkata, “Aku berkata
kepada Rasulullah SAW, ‘Wahai ‫ﻋﻨﻪ أﻧﻪ ﻗﺎل ﻗﻠﺖ ﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ ﻋﻠﻤﲎ‬
Rasulullah! Ajarilah aku suatu
amal yang dapat mendekatkanku ‫ﻋﻤﻼ ﻳﻘﺮﺑﲎ إﱃ اﳉﻨﺔ وﻳﺒﺎﻋﺪﱏ ﻣﻦ‬
pada surga dan menjauhkanku
dari neraka.’ Rasulullah ‫اﻟﻨﺎر ﻗﺎل إذا ﻋﻤﻠﺖ ﺳﻴﺌﺔ ﻓﺎﺗﺒﻌﻬﺎ‬
shollallahu ‘alaihi wa sallama
menjawab, ‘Ketika kamu telah ‫ﺣﺴﻨﺔ ﻗﺎل ﻗﻠﺖ أﻣﻦ اﳊﺴﻨﺎت ﻗﻮل‬
melakukan keburukan maka
susullah dengan melakukan ‫ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ ﻗﺎل ﻧﻌﻢ ﻫﻰ أﺣﺴﻦ‬
kebaikan!’ Aku bertanya ‘Apakah
termasuk salah satu kebaikan- ‫اﳊﺴﻨﺎت‬
kebaikan adalah perkataan;
‫’?ﻻإﻟﮫ إﻻ ﷲ‬. Rasulullah shollallahu
‘alaihi wa sallama menjawab, ‘Iya.
Perkataan ‫ ﻻإﻟﮫ إﻻ ﷲ‬termasuk salah
satu kebaikan-kebaikan yang
paling baik’.”

a. Tameng Tujuh Batu

Diceritakan bahwa ada ‫وﻋﻠﻰ ﻫﺬا ﺣﻜﺎﻳﺔ أن رﺟﻼ ﻛﺎن واﻗﻔﺎ‬


seorang laki-laki yang sedang
melakukan ibadah wukuf di ‫ﺑﻌﺮﻓﺎت وﰱ ﻳﺪﻩ ﺳﺒﻌﺔ أﺣﺠﺎر ﻓﻘﺪ‬
Arofah. Di tangannya terdapat 7
(tujuh) batu. Ia berkata, “Tujuh ‫أﺷﻬﺪوا ﻋﲎ ﻋﻨﺪ رﺑﻨﺎ ﺑﺄﱏ أﺷﻬﺪ أن‬
batu ini telah bersaksi atasku di
sisi Allah bahwa aku bersaksi ‫ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ وأن ﳏﻤﺪا رﺳﻮل اﷲ‬
sesungguhnya tidak ada tuhan
selain Allah dan Muhammad ‫ﻓﻨﺎم ﻓﺮأى ﰱ اﳌﻨﺎم ﻛﻤﺎ ﻳﺮى اﻟﻨﺎﺋﻢ‬
adalah utusan Allah.” Beberapa
waktu kemudian, saat ia tidur, ia ‫ﻛﺎن اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﻗﺪ ﻗﺎﻣﺖ وأﻧﻪ ﺣﻮﺳﺐ‬
bermimpi seolah-olah Hari Kiamat

25
terjadi. Kemudian ia dihisab dan
ditetapkan baginya neraka. Para
‫ﻓﻮﺟﺒﺖ ﻟﻪ اﻟﻨﺎر ﻓﺄﺧﺬﺗﻪ اﳌﻼﺋﻜﺔ ﻓﻠﻤﺎ‬
malaikat menyeretnya hingga
sampai pintu neraka. Ketika ‫ذﻫﺒﻮا ﺑﻪ إﱃ ﺑﺎب اﻟﻨﺎر ﻓﺈذا ﺣﺠﺮ ﻣﻦ‬
mereka hendak membawanya
masuk ke neraka, tiba-tiba satu ‫ﺗﻠﻚ اﻷﺣﺠﺎر أﻟﻘﻰ ﻧﻔﺴﻪ ﻋﻠﻰ ﺑﺎب‬
batu dari 7 batu itu jatuh di pintu
neraka. Karena menghalangi, para ‫اﻟﻨﺎر ﻓﺎﺟﺘﻤﻌﺖ ﻣﻼﺋﻜﺔ اﻟﻌﺬاب ﻋﻠﻰ‬
malaikat adzab pun bersama-
sama mengangkat batu itu, tetapi ‫رﻓﻌﻪ ﻓﻠﻢ ﻳﻄﻴﻘﻮﻩ ﰒ ﺳﻴﻖ ﺑﻪ إﱃ ﺑﺎب‬
mereka tidak kuat. Kemudian
mereka menyeret laki-laki itu ke ‫آﺧﺮ ﻓﺈذا ﻋﻠﻴﻪ ﺣﺠﺮ آﺧﺮ ﻣﻦ ﺗﻠﻚ‬
pintu-pintu neraka lain. Tetapi
masing-masing pintu neraka ‫اﻷﺣﺠﺎر اﻟﺴﺒﻌﺔ ﻓﻠﻢ ﻳﻘﺪر اﳌﻼﺋﻜﺔ‬
dihalang-halangi oleh masing-
masing batu dari 7 batu itu. ‫ﻋﻠﻰ رﻓﻌﻪ ﺣﱴ ﺳﻴﻖ ﺑﻪ إﱃ ﺳﺒﻌﺔ‬
Kemudian laki-laki itu dibawa ke
bawah ‘Arsy. Para malaikat ‫أﺑﻮاب اﻟﻨﺎر وﻛﺎن ﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﺑﺎب‬
berkata, “Ya Allah! Engkau
mengetahui masalah hamba-Mu ‫ﺣﺠﺮ ﻣﻦ ﺗﻠﻚ اﻷﺣﺠﺎر ﰒ ﺳﻴﻖ ﺑﻪ‬
ini. Kami tidak bisa membawanya
ke neraka.” Allah Ta’ala ‫إﱃ ﲢﺖ اﻟﻌﺮش ﻓﻘﺎﻟﺖ اﳌﻼﺋﻜﺔ رﺑﻨﺎ‬
menjawab, “Batu-batu itu telah
memberikan kesaksian atas ‫أﻧﺖ ﺗﻌﻠﻢ ﺑﺄﻣﺮ ﻋﺒﻚ وأﻧﺎ ﻻ ﳒﺪ ﻟﻪ‬
hamba-Ku dan tidak menyia-
nyiakan haknya. Lantas ‫ﺳﺒﻴﻼ إﱃ اﻟﻨﺎر ﻓﻘﺎل اﻟﺮب ﺗﺒﺎرك‬
bagaimana bisa Aku menyia-
nyiakan haknya sedangkan Aku ‫وﺗﻌﺎﱃ ﻋﺒﺪى أﺷﻬﺪت اﻷﺣﺠﺎر ﻓﻠﻢ‬
menyaksikan kesaksiannya.”
Kemudian Allah memberikan ‫ﺗﻀﻴﻊ ﺣﻘﻚ ﻓﻜﻴﻒ أﻧﺎ أﺿﻴﻊ ﺣﻘﻚ‬
perintah kepada para malaikat,
“Masukkan ia ke dalam surga!” ‫وأﻧﺎ ﺷﺎﻫﺪ ﺑﺸﻬﺎدﺗﻚ ﻗﺎل أدﺧﻠﻮﻩ‬
Sesuai dengan perintah Allah, ia
pun dibawa ke surge oleh para ‫اﳉﻨﺔ ﻓﻠﻤﺎ ﻗﺮب ﻣﻦ ﺑﺎب اﳉﻨﺎن إذا‬
malaikat. Ketika ia sudah dekat
dengan surga, tiba-tiba pintunya ‫أﺑﻮا ﺎ ﻣﻐﻠﻘﺔ ﻓﺠﺎءت ﺷﻬﺎدة أن ﻻ‬
terkunci. Kemudian kesaksian
tidak ada tuhan selain Allah ‫إﻟﻪ إﻻ اﷲ وﻓﺘﺤﺐ اﻷﺑﻮاب ﻛﻠﻬﺎ‬
datang dan pintu-pintu surga
terbuka. Kemudian ia pun masuk ‫ﻓﺪﺧﻞ اﻟﺮﺟﻞ‬
ke dalamnya.

26
b. Hikmah Penciptaan Neraka

Diceritakan dari al-Imam


az-Zahid Sayyidi al-Mufti, Semoga ‫وﺣﻜﻲ اﻹﻣﺎم اﻟﺰاﻫﺪ ﺳﻴﺪى اﳌﻔﱴ‬
Allah merahmatinya, dari ayahnya
al-Mufti, Semoga Allah ‫رﲪﺔ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻋﻦ أﺑﻴﻪ اﳌﻔﱴ رﲪﺔ اﷲ‬
merahmatinya bahwa ia berkata,
“Sesungguhnya Nabi Musa, ‫ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ ﻗﺎل إن ﻣﻮﺳﻰ ﺻﻠﻮات‬
Tambahan rahmat tercurah
kepadanya, bermunajat kepada ‫اﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻧﺎﺟﻰ رﺑﻪ‬
Allah:

“Ya Allah! Engkau telah


menciptakan makhluk. Engkau ‫ﻓﻘﺎل ﻳﺎ رب ﺧﻠﻘﺖ ﺧﻠﻘﺎ ورﺑﻴﺘﻬﻢ‬
telah mencukupinya dengan
nikmat dan rizki-Mu. Tetapi ‫ﺑﻨﻌﻤﺘﻚ ورزﻗﻚ ﰒ ﲡﻌﻠﻬﻢ ﻳﻮم اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ‬
mengapa Engkau menjadikannya
di Hari Kiamat berada di neraka- ‫ﰱ ﻧﺎرك‬
Mu?” tanya Musa dalam
munajatnya.

Allah menjawab dengan ‫ﻓﺄوﺣﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ إﻟﻴﻪ إن ﻳﺎ ﻣﻮﺳﻰ ﻗﻢ‬


memberinya wahyu, “Hai Musa!
Bangunlah dan bercocok ‫ﻓﺎزرع زرﻋﺎ‬
tanamlah!”

Setelah itu, Musa ‘alaihi as-salam


pun melaksanakan isi wahyu yang ‫ﻓﺰرﻋﻪ وﺳﻘﺎﻩ وﻗﺎم ﻋﻠﻴﻪ ﺣﱴ ﺣﺼﺪﻩ‬
diperintahkan Allah kepadanya. Ia
menanam tanaman. Ia menyirami ‫وداﺳﻪ‬
dan merawatnya hingga akhirnya
ia memanen dan menggiling hasil
tanamannya.

“Apa yang telah kamu lakukan


dengan tanamanmu? Hai Musa!” ‫ﻓﻘﺎل ﻟﻪ ﻣﺎ ﻓﻌﻠﺖ ﺑﺰرﻋﻚ ﻳﺎ ﻣﻮﺳﻰ‬
tanya Allah.

“Aku telah memanen habis. Ya


Allah!” jawab Musa. ‫ﻗﺎل ﻗﺪ رﻓﻌﺘﻪ‬

27
“Apakah
meninggalkan
kamu
sedikit
tidak
pun
‫ﻗﺎل اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻓﻤﺎ ﺗﺮﻛﺖ ﻣﻨﻪ ﺷﻴﺄ‬
tanamanmu?” tanya Allah.

“Aku meninggalkan sebagian


tanaman yang tidak baik (tidak ‫ﻗﺎل ﻳﺎ رب ﻣﺎ ﺗﺮﻛﺖ إﻻ ﻣﺎ ﻻ ﺧﲑ‬
berbuah)” jawab Musa.
‫ﻓﻴﻪ‬
Allah berkata, “Hai Musa!
Sesungguhnya aku memasukkan ‫ﻗﺎل اﷲ ﻳﺎ ﻣﻮﺳﻰ ﻓﺈﱏ أدﺧﻞ اﻟﻨﺎر‬
ke dalam neraka orang-orang
yang tidak memiliki kebaikan ‫ﻣﻦ ﻻ ﺧﲑ ﻓﻴﻪ‬
sama sekali.”

Musa bertanya “Siapa dia? Ya


Allah!” ‫ﻗﺎل ﻣﻮﺳﻰ ﻣﻦ ﻫﻮ‬
Allah menjawab, “Orang yang ‫ﻗﺎل اﻟﺬى ﻳﺴﺘﻨﻜﻒ أن ﻳﻘﻮل ﻻ إﻟﻪ‬
tidak memiliki kebaikan adalah
orang yang enggan mengatakan; ‫إﻻ اﷲ ﳏﻤﺪ رﺳﻮل اﷲ‬
‫ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ ﳏﻤﺪ رﺳﻮل اﷲ‬
tidak ada tuhan selain Allah dan
Muhammad adalah utusan Allah”.

28
‫اﳊﺪﻳﺚ اﻟﺴﺎدس‬
HADIS KEENAM
KEUTAMAAN SHOLAT JUMAT

Diriwayatkan dari Abu Nasr


al-Wasiti bahwa ia berkata, “Aku
‫ﻋﻦ أﰉ ﻧﺼﺮ اﻟﻮاﺳﻄﻰ ﻗﺎل ﲰﻌﺖ أﺑﺎ‬
mendengar Abu Rojak al-Athoridi
berkata dari riwayat Abu Bakar ‫رﺟﺎء اﻟﻌﻄﺎردى ﳛﺪث ﻋﻦ أﰉ ﺑﻜﺮ‬
as-Sidiq bahwa ada seorang
Baduwi mendatangi Rasulullah ‫اﻟﺼﺪﻳﻖ رﺿﻲ اﷲ ﻋﻨﻪ أن أﻋﺮاﺑﻴﺎ أﺗﻰ‬
shollallahu ‘alaihi wa sallama.
Kemudian ia berkata, “Telah ‫إﱃ اﻟﻨﱯ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ‬
sampai kepadaku (Wahai
Rasulullah!) bahwa anda ‫ﻓﻘﺎل ﺑﻠﻐﲎ ﻋﻨﻚ أﻧﻚ ﺗﻘﻮل ﻣﻦ‬
mengatakan kalau dari sholat
Jumat satu sampai sholat Jumat ‫اﳉﻤﻌﺔ إﱃ اﳉﻤﻌﺔ وﻣﻦ اﻟﺼﻼة إﱃ‬
berikutnya dan dari sholat satu
sampai sholat berikutnya adalah ‫اﻟﺼﻼة ﻛﻔﺎرة ﳌﺎ ﺑﻴﻨﻬﻦ ﳌﻦ اﺟﺘﻨﺐ‬
pelebur dosa-dosa di waktu
antaranya bagi orang yang ‫اﻟﻜﺒﺎﺋﺮ ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ‬
menjauhi dosa-dosa besar.”
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‫وﺳﻠﻢ ﻧﻌﻢ ﰒ زاد ﻓﻘﺎل اﻟﻐﺴﻞ ﻳﻮم‬
sallama menjawab, “Iya benar.”
Kemudian beliau menambahkan ‫اﳉﻤﻌﺔ ﻛﻔﺎرة واﳌﺸﻲ إﱃ اﳉﻤﻌﺔ‬
dan berkata, “Mandi pada hari
Jumat adalah pelebur dosa dan ‫ﻛﻔﺎرة وﻛﻞ ﻗﺪم ﻣﻨﻬﺎ ﻛﻌﻤﻞ ﻋﺸﺮﻳﻦ‬
berjalan menuju sholat Jumat
adalah pelebur dosa. Setiap ‫ﺳﻨﺔ ﻓﺈذا ﻓﺮغ ﻣﻦ اﳉﻤﻌﺔ أﺟﻴﺰ ﺑﻌﻤﻞ‬
langkah dari berjalan menujunya
adalah seukuran amal selama 20 ‫ﻣﺎﺋﱴ ﺳﻨﺔ روى ﻫﺬا اﳊﺪﻳﺚ أﺑﻮ ﺑﻜﺮ‬
tahun. Ketika seseorang telah
selesai dari sholat Jumat maka ia ‫اﻟﺼﺪﻳﻖ رﺿﻲ اﷲ ﻋﻨﻪ‬
dibalas dengan amal 200 tahun.”
Hadis ini diriwayatkan oleh Abu
Bakar as-Shidiq.

29
a. Sebab Abu Bakar Masuk
Islam

Disebutkan bahwa Abu ‫وذﻛﺮ أﻧﻪ ﺗﺎﺟﺮا وﻗﺖ اﳉﺎﻫﻠﻴﺔ وﻛﺎن‬


Bakar adalah seorang pedagang
pada zaman Jahiliah. Sebab ‫ﺳﺒﺐ إﺳﻼﻣﻪ أﻧﻪ رأى رؤﻳﺎ ﰱ اﻟﺸﺎم‬
mengapa ia masuk Islam adalah
ketika ia melihat sebuah mimpi di ‫ﻓﺮأى ﰱ ﻣﻨﺎﻣﻪ ان اﻟﺸﻤﺲ واﻟﻘﻤﺮ‬
tanah Syam. Dalam tidurnya, ia
bermimpi kalau matahari dan ‫ﻳﻜﻮﻧﺎن ﰱ ﺣﺠﺮﻩ ﻓﺄﺧﺬﳘﺎ ﺑﻴﺪﻩ‬
bulan berada di atas
pangkuannya. Kemudian ia ‫وﺿﻤﻬﻤﺎ إﱃ ﺻﺪرﻩ وﻟﺒﺲ ﻋﻠﻴﻬﻤﺎ‬
memegang keduanya dengan
tangan dan mendekatkan ‫رداءﻩ ﻓﻠﻤﺎ اﻧﺘﺒﻪ ذﻫﺐ إﱃ راﻫﺐ‬
keduanya pada dada. Setelah itu ia
menutupi keduanya dengan ‫اﻟﻨﺼﺎرى ﻟﻴﺴﺄﻟﻪ ﻋﻦ اﻟﺮؤﻳﺎ‬
selendangnya. Sesaat ia tersadar
dari mimpinya, ia pun bergegas
menemui pendeta Nasrani untuk
menanyainya tentang tafsiran
mimpinya itu. Setelah ia menemui
pendeta itu, ia berkata; ‫ﻓﺤﻀﺮ‬
“Aku telah melihat sebuah mimpi ‫وﻗﺎل اﻟﺮؤﻳﺎ وﻃﻠﺐ ﻣﻨﻪ اﻟﺘﻌﺒﲑ‬
demikian. Aku minta anda
mentakbirkannya.”

“Darimana kamu berasal” tanya ‫ﻓﻘﺎل اﻟﺮاﻫﺐ ﻣﻦ أﻳﻦ أﻧﺖ‬


pendeta.
‫ﻗﺎل ﻣﻦ ﻣﻜﺔ‬
“Dari kota Mekah,” jawab Abu
Bakar.

“Dari kabilah mana kamu ‫ﻗﺎل ﻣﻦ أي ﻗﺒﻴﻠﺔ‬


terlahir,” tanya pendeta.

“Dari Kabilah Taim,” jawab Abu


Bakar. ‫ﻗﺎل ﻣﻦ ﻗﺒﻴﻠﺔ ﺗﻴﻢ‬
“Apa profesi pekerjaanmu?” tanya ‫ﻗﺎل وﻣﺎ ﺷﺄﻧﻚ‬
pendeta lagi.

30
“Berdagang,” jawab Abu Bakar.
‫ﻗﺎل اﻟﺘﺠﺎرة‬
Kemudian pendeta menjelaskan
kepadanya, “Akan datang pada ‫ﻗﺎل ﺳﻴﺨﺮج ﰱ زﻣﺎﻧﻚ رﺟﻞ ﻫﺎﴰﻲ‬
zaman kehidupanmu seorang laki-
laki yang berasal dari keturunan ‫ﻳﻘﺎل ﻟﻪ ﳏﻤﺪ اﻷﻣﲔ وﻳﻜﻮن ﻣﻦ‬
Hasyim. Laki-laki itu bernama
Muhammad al-Amin. Ia berasal ‫ﻗﺒﻴﻠﺔ ﻫﺎﺷﻢ وﻫﻮ ﻳﻜﻮن ﻧﱯ آﺧﺮ‬
dari Kabilah Hasyim. Ia akan
menjadi seorang nabi akhir ‫اﻟﺰﻣﺎن ﻟﻮﻻ ذﻟﻚ ﳌﺎ ﺧﻠﻖ اﷲ‬
zaman. Andai ia tidak terlahirkan
niscaya Allah tidak akan ‫اﻟﺴﻤﻮات واﻷرﺿﲔ وﻣﺎ ﻳﻜﻮن ﻓﻴﻬﻤﺎ‬
menciptakan langit dan bumi dan
seisinya. Begitu juga andai ia tidak ‫وﻣﺎ ﺧﻠﻖ آدم وﻣﺎ ﺧﻠﻖ اﻷﻧﺒﻴﺎء‬
terlahirkan maka Dia tidak akan
menciptakan Adam, para nabi dan ‫واﳌﺮﺳﻠﲔ وﻫﻮ ﺳﻴﺪ اﻷﻧﺒﻴﺎء واﳌﺮﺳﻠﲔ‬
para rasul. Ia adalah pemimpin
para nabi, para rosul dan penutup ‫وﺧﺎﰎ اﻟﻨﺒﻴﲔ وأﻧﺖ ﺗﺪﺧﻞ ﰱ إﺳﻼﻣﻪ‬
mereka. Kamu akan masuk ke
dalam agamanya. Kamu akan ‫وﺗﻜﻮن وزﻳﺮا ﻟﻪ وﺧﻠﻴﻔﺔ ﻣﻦ ﺑﻌﺪﻩ وﻫﻮ‬
menjadi patih baginya dan
khalifah setelahnya. Demikian ini ‫ﺗﻌﺒﲑ رؤﻳﺎك ﰒ ﻗﺎل وﺟﺪت ﻧﻌﺘﻪ‬
adalah takbir mimpimu.
Sebenarnya aku telah mengetahui ‫وﺻﻔﺘﻪ ﰱ اﻟﺘﻮراة واﻹﳒﻴﻞ واﻟﺰﺑﻮر‬
ciri-ciri Muhammad dan sifat-
sifatnya dalam Kitab Taurat, Injil, ‫وإﱏ أﺳﻠﻤﺖ ﻟﻪ وﻛﺘﻤﺖ إﺳﻼﻣﻰ‬
dan Zabur. Aku pun juga telah
masuk ke agama Islamnya dan ‫ﺧﻮﻓﺎ ﻣﻦ اﻟﻨﺼﺎرى‬
menyembunyikan keislamanku
karena takut dengan orang-orang
Nasrani”.
Setelah Abu Bakar ‫ﻓﻠﻤﺎ ﲰﻊ أﺑﻮ ﺑﻜﺮ رﺿﻲ اﷲ ﻋﻨﻪ ﻣﻦ‬
mendengar penjelasan tentang
ciri-ciri dan sifat Rasulullah ‫اﻟﺮاﻫﺐ ﺻﻔﺔ اﻟﻨﱯ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ‬
shollallahu ‘alaihi wa sallama dari
pendeta itu, hatinya pun menjadi ‫وﺳﻠﻢ رق ﻗﻠﺒﻪ واﺷﺘﺎق إﱃ زﻳﺎرﺗﻪ‬
luluh dan ingin sekali menemui
Rasulullah. Kemudian Abu Bakar ‫وﻗﺪم إﱃ ﻣﻜﺔ وﻃﻠﺒﻪ ﻓﻮﺟﺪﻩ وﻛﺎن‬
datang ke kota Mekah dan
mencarinya. Akhirnya Abu Bakar ‫ﳛﺒﻪ ﻻ ﻳﺼﱪ ﺳﺎﻋﺔ ﻣﻦ ﻏﲑ رؤﻳﺘﻪ‬
pun menemukan Rasulullah

31
shollallahu ‘alaihi wa sallama. Ia
tidak sabar sebentar saja tanpa
melihatnya.
Ketika kebersamaan Abu
Bakar dan Rasulullah shollallahu
‘alaihi wa sallama telah ‫ﻓﻠﻤﺎ ﻃﺎل اﻷﻣﺮ ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ‬
berlangsung lama, maka pada
suatu hari Rasulullah shollallahu ‫اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﻳﻮﻣﺎ‬
‘alaihi wa sallama bertanya
kepadanya:

“Hai Abu Bakar! Tiap hari kamu


menemuiku serta menemaniku,
tetapi engapa kamu belum masuk ‫ﻳﺎ أﺑﺎ ﺑﻜﺮ ﻛﻞ ﻳﻮم ﲡﻴﺊ إﱄ وﲡﻠﺲ‬
Islam?”
‫ﻣﻌﻰ ﱂ ﻻ ﺗﺴﻠﻢ‬
Abu Bakar menjawab, “Kalau anda
adalah seorang nabi, maka sudah ‫ﻓﻘﺎل أﺑﻮ ﺑﻜﺮ رﺿﻲ اﷲ ﻋﻨﻪ ﻟﻮ ﻛﻨﺖ‬
pasti anda memiliki mukjizat.”
‫ﻧﺒﻴﺎ ﻓﻼﺑﺪ ﻟﻚ ﻣﻦ اﳌﻌﺠﺰة‬
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama berkata, “Apakah belum ‫ﻓﻘﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم أﻣﺎ ﺗﻜﻔﻴﻚ‬
cukup bagimu mukjizatku berupa
mimpi yang kamu lihat di tanah ‫اﳌﻌﺠﺰة اﻟﱴ رأﻳﺖ ﰱ اﻟﺸﺎم ﻋﱪﻫﺎ‬
Syam, kemudian mimpimu itu
dita’birkan oleh pendeta Nasrani ‫اﻟﺮاﻫﺐ وأﺧﱪك ﻋﻦ إﺳﻼﻣﻪ‬
dan ia memberitahumu tentang
keislamannya?”

Sesaat setelah mendengar ‫ﻓﻠﻤﺎ ﲰﻊ أﺑﻮ ﺑﻜﺮ رﺿﻲ اﷲ ﻋﻨﻪ ﻗﺎل‬


penjelasan Rasulullah shollallahu
‘alaihi wa sallama barusan, Abu ‫أﺷﻬﺪ أن ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ وأﻧﻚ رﺳﻮل‬
Bakar berkata, “Aku bersaksi
bahwa tidak ada tuhan selain Allah ‫اﷲ‬
dan anda adalah utusan Allah.”

Akhirnya Abu Bakar pun


masuk Islam dan bersungguh- ‫وأﺳﻠﻢ وﺣﺴﻦ إﺳﻼﻣﻪ‬
sungguh dalam keislamannya.

32
b. Adik yang Bertaubat dan
Kakak yang Ingkar.

Ada dua bersaudara, kakak ‫)ﺣﻜﺎﻳﺔ أﺧﺮى( ﻛﺎن أﺧﻮان ﳎﻮﺳﻴﺎن‬


dan adik, yang berkepercayaan
Majusi pada zaman Malik bin ‫ﰱ زﻣﺎن ﻣﺎﻟﻚ ﺑﻦ دﻳﻨﺎر ﻋﺒﺪ اﻟﻨﺎر‬
Dinar. Mereka berdua
menyembah api. Si kakak telah ‫أﺣﺪﳘﺎ ﺛﻼﺛﺎ وﺳﺒﻌﲔ ﺳﻨﺔ واﻵﺧﺮ‬
menyembah api selama 73 tahun
sedangkan si adik telah ‫ﲬﺴﺎ وﺛﻼﺛﲔ ﺳﻨﺔ‬
menyembahnya selama 35 tahun.

Si adik berkata, “Kakak!


Kemarilah! Mari kita coba apakah ‫ﻓﻘﺎل اﻷخ اﻷﺻﻐﺮ ﻷﺧﻴﻪ اﻷﻛﱪ‬
api yang kita sembah itu akan
memuliakan kita atau membakar ‫ﺗﻌﺎل ﺣﱴ ﳒﺮ ﺎ ﻫﻞ ﲢﱰﻣﻨﺎ أو ﲢﺮﻗﻨﺎ‬
kita sebagaimana api membakar
benda-benda lain yang tidak ‫ﻛﻤﺎ ﲢﺮق اﻟﺬى ﱂ ﻳﻌﺒﺪﻫﺎ ﻓﺈن‬
menyembahnya. Kalau api
memuliakan kita maka kita tetap ‫اﺣﱰﻣﺘﻨﺎ اﻟﻨﺎر ﻧﻌﺒﺪﻫﺎ وإﻻ ﻓﻼ‬
akan menyembahnya. Tetapi
apabila api membakar kita, maka
kita tidak akan menyembahnya
lagi.”

Si kakak menjawab “Baiklah. Aku ‫ﻗﺎل ﻧﻌﻢ‬


setuju.”

Kemudian si kakak dan si adik


menyalakan api. ‫ﻓﺄوﻗﺪا ﻧﺎرا‬
“Kakak! Kamu dulu yang ‫ﻓﻘﺎل اﻷخ اﻷﺻﻐﺮ ﻷﺧﻴﻪ اﻷﻛﱪ‬
meletakkan tangan di atas api
atau aku dulu?” tanya si adik. ‫أأﻧﺖ ﺗﻀﻊ ﻳﺪك أم أﻧﺎ أﺿﻌﻬﺎ‬
“Kamu dulu saja!” jawab si kakak. ‫ﻓﻘﺎل ﺑﻞ أﻧﺖ ﺗﻀﻌﻬﺎ‬
Kemudian si adik pun meletakkan ‫ﻓﻮﺿﻊ اﻷﺻﻐﺮ ﻳﺪﻩ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﻓﺄﺣﺮﻗﺖ‬
tangannya di atas api dan ternyata
api membakar jari-jarinya. ‫أﺻﺒﻌﻪ‬

33
“Aaah,” teriak si adik kesakitan
sambil segera menjauhkan
‫ﻓﻘﺎل آﻩ وﻧﺰع ﻳﺪﻩ ﻋﻨﻬﺎ‬
tangannya dari atas api.

“Hai api! Aku telah


menyembahmu selama 35 tahun ‫ﻓﻘﺎل أﻋﺒﺪك ﻣﻨﺬ ﲬﺲ وﺛﻼﺛﲔ ﺳﻨﺔ‬
dan kamu telah membuatku sakit
terbakar!” seru si adik. ‫ﻓﺘﺆذﻳﲎ‬
Si adik melanjutkan, “Hai kakak!
Mari kita menyembah Tuhan Yang
Esa yang apabila kita berbuat dosa ‫ﻓﻘﺎل ﻳﺎ أخ ﺗﻌﺎل ﺣﱴ ﻧﻌﺒﺪ رﺑﺎ وإﳍﺎ‬
dan meninggalkan perintah-Nya
selama misalnya 500 tahun maka ‫واﺣﺪا ﻟﻮ أذﻧﺒﻨﺎ وﺗﺮﻛﻨﺎ أﻣﺮﻩ ﲬﺴﻤﺎﺋﺔ‬
Dia akan mengampuni dan
memaafkan kita dengan kita ‫ﻋﺎم ﻣﺜﻼ ﲡﺎوز ﻋﻨﺎ وﻋﻔﺎ ﻋﻨﺎ ﺑﻄﺎﻋﺔ‬
melakukan ketaatan sebentar saja
dan meminta ampun sekali saja.” ‫ﺳﺎﻋﺔ واﺣﺪة واﺳﺘﻐﻔﺎر ﻣﺮة واﺣﺪة‬
Kemudian si kakak setuju dengan ‫ﻓﺄﺟﺎﺑﻪ اﻷخ اﻷﻛﱪ إﱃ ذﻟﻚ‬
ajakan si adik.

Si adik berkata, “Kakak! Mari kita


pergi menemui seseorang yang ‫ﻓﻘﺎل ﺗﻌﺎل ﺣﱴ ﻧﺬﻫﺐ إﱃ ﻣﻦ ﻳﺪﻟﻨﺎ‬
bisa memberikan petunjuk
kepada kita pada jalan yang lurus ‫ﻋﻠﻰ اﻟﻄﺮﻳﻖ اﳌﺴﺘﻘﻴﻢ وﻳﻌﻠﻤﻨﺎ دﻳﻦ‬
dan mengajari kita agama Islam.”
‫اﻹﺳﻼم‬
Setelah itu, mereka
bersama-sama sepakat untuk ‫ﻗﺎل ﻓﺎﺟﺘﻤﻊ رأﻳﻬﻤﺎ ﻋﻠﻰ أن ﻳﺬﻫﺒﺎ‬
menemui Malik bin Dinar agar
menuntun mereka masuk Islam. ‫إﱃ ﻣﺎﻟﻚ ﺑﻦ دﻳﻨﺎر ﻟﻴﻌﺮض ﻋﻠﻴﻬﻤﺎ‬
Kemudian mereka pergi menuju
Malik bin Dinar dan menemuinya. ‫اﻹﺳﻼم ﻓﻘﺼﺪاﻩ ﻓﺄﺗﻴﺎﻩ ﻓﻮﺟﺪاﻩ وﻫﻮ‬
Setelah sampai di tempat Malik
bin Dinar berada, mereka ‫ﰱ ﺳﻮاد اﻟﺒﺼﲑة ﳚﻠﺲ ﻟﻠﻌﺎﻣﺔ‬
mendapatinya tengah berada di
daerah datar Bashrah sedang ‫وﻳﻌﻈﻬﻢ وﻗﺪ اﺟﺘﻤﻊ ﻋﻠﻴﻪ ﺧﻠﻖ ﻛﺜﲑ‬
berada di perkumpulan orang-
orang sambil memberikan
nasehat kepada mereka. Banyak

34
sekali orang-orang yang
berkumpul di majlis nasehatnya.

Ketika si kakak dan si adik melihat ‫ﻓﻠﻤﺎ وﻗﻊ ﺑﺼﺮﳘﺎ ﻋﻠﻴﻪ ﻗﺎل اﻷخ‬
Malik bin Dinar, si kakak berkata
kepada si adik: ‫اﻷﻛﱪ ﻷﺧﻴﻪ اﻷﺻﻐﺮ ﻗﺪ ﺑﺪا إﱄ أن‬
“Aku telah berubah pikiran. Aku ‫ﻻ أﺳﻠﻢ ﻓﺈﻧﻪ ﻗﺪ ﻣﻀﻰ أﻛﺜﺮ ﻋﻤﺮى‬
tidak akan masuk Islam karena
sebagian besar usiaku telah aku ‫ﰱ ﻋﺒﺎدة اﻟﻨﺎر وﻟﻮ أﱏ أﺳﻠﻤﺖ‬
habiskan untuk menyembah api.
Andai aku masuk Islam dan ‫ورﺟﻌﺖ إﱃ دﻳﻦ اﻹﺳﻼم ودﻳﻦ ﳏﻤﺪ‬
masuk ke dalam agama
Muhammad, maka para keluarga ‫ﻳﻌﲑﱏ أﻫﻞ ﺑﻴﱴ وﺟﻮارى واﻟﻨﺎر أﺣﺐ‬
dan para tetanggaku akan
mencelaku. Menyembah api lebih ‫إﱄ ﻣﻦ ﺗﻌﻴﲑﻫﻢ‬
baik bagiku daripada menerima
celaan mereka.”

“Jangan kakak! Celaan mereka ‫ﻓﻘﺎل اﻷخ اﻷﺻﻐﺮ ﻻ ﺗﻔﻌﻞ ﻷن‬


bisa hilang tetapi menyembah api
tidak bisa hilang,” pinta si adik. ‫ﺗﻌﻴﲑﻫﻢ ﻗﺪ ﻳﺰول واﻟﻨﺎر أﺑﺪا ﻻ ﺗﺰول‬
Tetapi si kakak tetep saja tidak ‫ﻓﻠﻢ ﻳﺴﺘﻤﻊ إﻟﻴﻪ‬
memperdulikan omongan si adik.

“Ya sudah! Kembali sana dengan


kepercayaanmu menyembah api. ‫ﻓﻘﺎل ﻟﻪ أﻧﺖ وﺷﺄﻧﻚ أﻧﺖ ﺷﻘﻲ اﺑﻦ‬
Kamu adalah orang yang celaka
dan anak dari orang celaka pula. ‫ﺷﻘﻲ ﻳﺎ ﺑﻄﺎل اﻟﺪﻧﻴﺎ واﻵﺧﺮة‬
Sungguh orang yang celaka di
dunia dan akhirat!” kata si adik
kepada si kakak.

Kemudian si kakak kembali tidak


jadi menemui Malik bin Dinar dan ‫ﻓﺮﺟﻊ اﻷخ اﻷﻛﱪ وﱂ ﻳﺴﻠﻢ‬
tidak jadi masuk Islam.

Sementara itu, si adik bersama


istri dan anak-anaknya ‫وﺟﺎء اﻷخ اﻷﺻﻐﺮ ﻣﻊ أوﻻدﻩ‬
mendatangi Malik bin Dinar.

35
Mereka ikut berkumpul bersama
orang-orang. Mereka duduk
‫اﻟﺼﻐﺎر وﻣﻊ اﻣﺮأﺗﻪ ودﺧﻠﻮا ﺑﲔ اﻟﻨﺎس‬
hingga Malik bin Dinar selesai dari
pengajiannya. Kemudian si adik ‫ﰱ ا ﻠﺲ وﺟﻠﺴﻮا ﺣﱴ ﻓﺮغ ﻣﺎﻟﻚ‬
itu berdiri dan menceritakan
kisahnya. Ia meminta Malik bin ‫ﻣﻦ ﻛﻼﻣﻪ ووﻋﻈﻪ ﰒ ﻗﺎم إﻟﻴﻪ اﻟﺸﺎب‬
Dinar menuntun dirinya dan
keluarganya untuk masuk Islam. ‫وﻗﺺ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﻘﺼﺔ وﺳﺄﻟﻪ أن ﻳﻌﺮض‬
Mendengar permintaannya, Malik
bin Dinar pun menuntunnya dan ‫ﻋﻠﻴﻪ اﻹﺳﻼم وﻋﻠﻰ أﻫﻞ ﺑﻴﺘﻪ ﻓﻌﺮض‬
keluarganya masuk Islam.
Akhirnya mereka semua masuk ‫ﻋﻠﻴﻬﻢ وأﺳﻠﻤﻮا ﲨﻴﻌﺎ ﻓﺒﻜﻰ اﻟﻨﺎس‬
Islam. Orang-orang pun menangis
karena sangat senang dan terharu. ‫ﻛﻠﻬﻢ ﻓﺮﺣﺎ‬
Beberapa saat kemudian, si adik ‫وأراد اﻟﺸﺎب أن ﻳﺮﺟﻊ‬
hendak pulang. Tetapi Malik bin
Dinar berkata:

“Duduklah sebentar! Aku hendak ‫ﻓﻘﺎل ﻟﻪ اﺟﻠﺲ ﺣﱴ أﲨﻊ ﻟﻚ ﻣﻦ‬


mengumpulkan harta bersama
santri-santriku untukmu.” ‫أﺻﺤﺎﰉ ﺷﻴﺄ ﻣﻦ أﻣﻮال اﻟﺪﻧﻴﺎ‬
“Aku tidak ingin menjual agamaku ‫ﻓﻘﺎل ﻻ أرﻳﺪ أن أﺑﻴﻊ اﻟﺪﻳﻦ ﺑﺎﻟﺪﻧﻴﺎ‬
dengan harta dunia,” jawab si
adik.

Kemudian si adik dan ‫ﰒ اﻧﺼﺮف ﻓﺪﺧﻞ ﺧﺮﺑﺔ ﻓﻮﺟﺪ ﻓﻴﻬﺎ‬


keluarganya kembali dan
memasuki suatu bangunan- ‫ﺑﻴﺘﺎ ﻣﻌﻤﻮرا ﻓﻨﺰل ﻓﻴﻪ‬
bangunan sepi. Di sana mereka
menemukan sebuah rumah ‫ﻓﻠﻤﺎ أﺻﺒﺢ ﻣﻦ اﻟﻐﺪ‬
kosong. Mereka menempatinya.

Pagi hari kemudian, si istri


berkata kepadanya: ‫ﻗﺎﻟﺖ ﻟﻪ اﻣﺮأﺗﻪ اذﻫﺐ إﱃ اﻟﺴﻮق‬
“Pergilah ke pasar! Carilah ‫واﻃﻠﺐ ﻋﻤﻼ واﺷﱰ ﺑﺄﺟﺮﺗﻚ ﺷﻴﺄ‬
pekerjaan! Belilah makanan
dengan upah kerjamu!” ‫ﺗﺄﻛﻠﻪ‬

36
Kemudian si adik bergegas dan
pergi ke pasar mencari pekerjaan.
‫ﰒ ﻗﺎم ﻓﺬﻫﺐ إﱃ اﻟﺴﻮق ﻓﻠﻢ‬
Tetapi tak ada lowongan kerja
sama sekali. ‫ﻳﺴﺘﺄﺟﺮﻩ أﺣﺪ‬
“Baiklah kalau tidak ada kerjaan ‫ﻓﻘﺎل ﰱ ﻧﻔﺴﻪ ﺣﱴ أﻋﻤﻞ ﻓﻴﻪ ﷲ‬
yang aku dapati, aku akan bekerja
kepada Allah,” kata si adik dalam ‫ﺗﻌﺎﱃ‬
hatinya.

Kemudian si adik masuk ke masjid


yang sudah tidak terpakai dan ‫ﻓﺪﺧﻞ ﻣﺴﺠﺪا ﻣﱰوﻛﺎ ﻋﻦ اﳉﻤﺎﻋﺔ‬
sholat di sana karena Allah sampai
malam. Kemudian ia kembali ke ‫ﺻﻠﻰ ﻓﻴﻪ ﷲ ﺗﻌﺎﱃ إﱃ اﻟﻠﻴﻞ ﰒ رﺟﻊ‬
keluarga dengan tangan kosong.
‫إﱃ ﻣﻨﺰﻟﻪ ﺻﻔﺮ اﻟﻴﺪﻳﻦ‬
“Apakah hari ini kamu tidak
mendapati sesuatu yang bisa ‫ﻓﻘﺎﻟﺖ اﻣﺮأﺗﻪ أﱂ ﲡﺪ اﻟﻴﻮم ﺷﻴﺄ‬
dimakan?” tanya istri.

“Wahai Istriku! Aku sudah bekerja


kepada Malik dan ia belum ‫ﻓﻘﺎل أﻳﺘﻬﺎ اﳌﺮأة ﻋﻤﻠﺖ اﻟﻴﻮم ﻟﻠﻤﻠﻚ‬
menggajiku. Barangkali ia akan
menggajiku besok,” jelas si adik. ‫ﻓﻠﻢ ﻳﻌﻄﲎ ﺷﻴﺄ ﻋﺴﻰ أن ﻳﻌﻄﻴﲎ ﻏﺪا‬
(Kata Malik yang dimaksud oleh si
adik adalah Allah Yang Maha
Merajai. Sedangkan si istri
memahami kata malik sebagai
orang yang mempekerjakan
buruh).

Akhirnya mereka semua


semalaman istirahat dengan ‫ﻓﺒﺎﺗﻮا ﲨﻴﻌﺎ ﺟﺎﺋﻌﲔ‬
kondisi lapar.

Pada pagi hari berikutnya,


si adik keluar menuju pasar dan ‫ﻓﻠﻤﺎ أﺻﺒﺢ ﻣﻦ اﻟﻐﺪ ﻓﺨﺮج إﱃ‬
mencari pekerjaan. Tetapi ia lagi-
lagi tidak mendapati pekerjaan ‫اﻟﺴﻮق ﻓﻠﻢ ﳚﺪ ﻋﻤﻼ ﻓﺬﻫﺐ إﱃ‬
seperti hari sebelumnya.

37
Kemudian ia memutuskan untuk
sholat lagi di masjid yang sama
‫ذﻟﻚ اﳌﺴﺠﺪ وﺻﻠﻰ ﻓﻴﻪ ﷲ ﺗﻌﺎﱃ إﱃ‬
sampai malam. Kemudian ia
kembali ke keluarga dengan ‫اﻟﻠﻴﻞ ﰒ رﺟﻊ إﱃ ﻣﻨﺰﻟﻪ ﺻﻔﺮ اﻟﻴﺪﻳﻦ‬
tangan kosong.

“Apakah hari ini kamu juga tidak


mendapati sesuatu yang bisa di ‫ﻓﻘﺎﻟﺖ ﻟﻪ اﻣﺮأﺗﻪ أﱂ ﲡﺪ اﻟﻴﻮم أﻳﻀﺎ‬
makan?” tanya istri.
‫ﺷﻴﺄ‬
“Wahai Istriku! Aku sudah bekerja
kepada Malik yang sama seperti ‫ﻓﻘﺎل ﻋﻤﻠﺖ اﻟﻴﻮم ﻟﻠﻤﻠﻚ اﻟﺬى‬
kemarin dan ia belum menggajiku.
Barangkali ia akan menggajiku ‫ﻋﻤﻠﺖ ﻟﻪ أﻣﺲ أرﺟﻮ أن ﻳﻌﻄﻴﲎ ﻏﺪا‬
besok,” jelas si adik.

Hari besoknya adalah hari Jumat.


Akhirnya mereka semua ‫وﻫﻮ ﻳﻮم اﳉﻤﻌﺔ ﻓﺒﺎﺗﻮا أﻳﻀﺎ ﺟﺎﺋﻌﲔ‬
semalaman istirahat dengan
kondisi lapar.

Pada hari berikutnya, yaitu ‫ﻓﻠﻤﺎ أﺻﺢ ﻣﻦ اﻟﻐﺪ وﻫﻮ ﻳﻮم اﳉﻤﻌﺔ‬
hari Jumat, si adik pergi lagi ke
pasar mencari pekerjaan. Tetapi ‫ﻓﺬﻫﺐ إﱃ اﻟﺴﻮق ﻓﻠﻢ ﳚﺪ ﻋﻤﻼ‬
seperti hari-hari sebelumnya, ia
lagi-lagi tidak mendapati ‫ﻓﺬﻫﺐ إﱃ ذﻟﻚ اﳌﺴﺠﺪ ﻓﺼﻠﻰ‬
pekerjaan. Akhirnya ia pergi ke
masjid yang sama dan ‫رﻛﻌﺘﲔ ﰒ رﻓﻊ ﻳﺪﻩ إﱃ اﻟﺴﻤﺎء‬
melaksanakan sholat dua rakaat.
Setelah selesai sholat, ia
mengangkat kedua tangannya dan
berdoa:

“Wahai Tuhanku! Wahai ‫ﻓﻘﺎل إﳍﻰ وﺳﻴﺪى وﻣﻮﻻى ﻟﻘﺪ‬


Pemimpinku! Wahai Gustiku!
Engkau telah memuliakanku ‫أﻛﺮﻣﺘﲎ ﺑﺎﻹﺳﻼم وﺗﻮﺟﺘﲎ ﺑﺘﺎج‬
dengan masuk Islam. Engkau telah
mengenakanku mahkota dengan ‫اﻹﺳﻼم وﻫﺪﻳﺘﲎ ﺑﺘﺎج اﳍﺪى ﻓﺒﺤﺮﻣﺔ‬
mahkota Islam. Engkau telah
memberiku petunjuk dengan ‫اﻟﺪﻳﻦ اﻟﺬى رزﻗﺘﻨﻴﻪ وﲝﺮﻣﺔ اﻟﻴﻮم‬
petunjuk Islam. Oleh karena itu

38
dengan kemuliaan Islam yang
telah Engkau rizkikan kepadaku,
‫اﳌﺒﺎرك اﻟﺸﺮﻳﻒ اﻟﺬى ﻗﺪرﻩ ﻋﻨﺪك‬
dan dengan kemuliaan hari yang
penuh berkah yang merupakan ‫ﻋﻈﻴﻢ وﻫﻮ ﻳﻮم اﳉﻤﻌﺔ أﺳﺄﻟﻚ أن‬
hari agung di sisi-Mu, yaitu hari
Jumat, aku meminta kepada-Mu ‫ﺗﺮﻓﻊ ﺷﻐﻞ ﻧﻔﻘﺔ ﻋﻴﺎﱃ ﻋﻦ ﻗﻠﱮ‬
agar menghilangkan kesulitanku
dalam menafkahi keluarga dan ‫وﺗﺮزﻗﲎ ﻣﻦ ﺣﻴﺚ ﻻ أﺣﺘﺴﺐ ﻓﺄﻧﺎ‬
agar memberiku rizki dari arah-
arah yang tidak aku sangka- ‫واﷲ أﺳﺘﺤﻴﻲ ﻣﻦ أﻫﻠﻰ وﻋﻴﺎﱃ‬
sangka. Demi Allah! Aku malu
dengan keluargaku dan anak- ‫وأﺧﺎف ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻣﻦ ﺗﻐﲑ اﳊﺎل‬
anakku dan aku takut mereka
akan keluar dari Islam karena ‫ﳊﺪاﺛﺔ ﺣﺎﳍﻢ ﰱ اﻹﺳﻼم‬
kondisi mereka seperti ini.”

Kemudian si adik berdiri dan


khusyuk melaksanakan sholat dua ‫ﻗﺎل ﰒ ﻗﺎم واﺷﺘﻐﻞ ﺑﺎﻟﺼﻼة وﺻﻠﻰ‬
rakaat. Setelah setengah hari
terlewati, si adik pergi menuju ‫رﻛﻌﺘﲔ ﻓﻠﻤﺎ ﻛﺎن وﻗﺖ اﻧﺘﺼﺎف‬
sholat Jumat.
‫اﻟﻨﻬﺎر ﺧﺮج ﻫﺬا اﻟﺸﺎب إﱃ اﳉﻤﻌﺔ‬
Sementara itu, si istri dan
anak-anaknya merasa sangat ‫وﻏﻠﺐ ﻋﻠﻰ أوﻻدﻩ اﳉﻮع وﺟﺎء رﺟﻞ‬
lapar. Tiba-tiba ada seorang laki-
laki datang di depan pintu rumah ‫إﱃ ﺑﺎب ﺑﻴﺘﻪ اﻟﺬى ﻓﻴﻪ ﻋﻴﺎﻟﻪ وﻗﺮع‬
dimana mereka tinggal. Laki-laki
itu mengetuk pintu. Kemudian si ‫ﻋﻠﻴﻬﻢ اﻟﺒﺎب ﻓﺨﺮﺟﺖ اﻣﺮأﺗﻪ ﻓﺈذا ﻫﻮ‬
istri membukakannya. Sesaat
setelah membuka pintui, ia ‫ﺷﺎب ﺣﺴﻦ اﻟﻮﺟﻪ ﺑﻴﺪﻩ ﻃﺒﻖ ﻣﻦ‬
melihat laki-laki yang ganteng
dengan membawa suatu wadah ‫ذﻫﺐ ﻣﻐﻄﻰ ﲟﻨﺪﻳﻞ ﻣﺬﻫﺐ‬
emas yang tertutup kain yang
ditenun dengan emas pula. Laki-
laki itu berkata;

“Ambillah wadah ini! Dan katakan


kepada suamimu kalau ini adalah ‫ﻓﻘﺎل ﻟﻪ ﺧﺬى ﻫﺬا اﻟﻄﺒﻖ وﻗﻮﱃ‬
upah pekerjaannya selama dua
hari sebelumnya. Katakan ‫ﻟﺰوﺟﻚ ﻫﺬﻩ أﺟﺮة ﻋﻤﻠﻚ ﰱ ﻳﻮﻣﲔ‬
kepadanya pula untuk lebih

39
bekerja keras, karena kami akan
mengupahinya, terutama pada
‫ﻓﺰد أﻧﺖ ﰱ اﻟﻌﻤﻞ ﻧﺰﻳﺪك ﳓﻦ ﰱ‬
hari ini, yaitu hari Jumat, karena
bekerja sedikit di hari ini di sisi ‫اﻷﺟﺮة ﺧﺎﺻﺔ ﰱ ﻫﺬا اﻟﻴﻮم ﻳﻌﲎ ﻳﻮم‬
Allah Yang Maha Merajai dan
Perkasa adalah pekerjaan yang ‫اﳉﻤﻌﺔ ﻓﺈن اﻟﻌﻤﻞ اﻟﻘﻠﻴﻞ ﰱ ﻫﺬا‬
besar.”
‫اﻟﻴﻮم ﻋﻨﺪ اﳌﻠﻚ اﳉﺒﺎر ﻛﺜﲑ‬
Kemudian si istri pun menerima
wadah emas itu. Ketika ia buka, ‫ﻓﺄﺧﺬت اﻟﻄﺒﻖ ﻓﺈذا ﻓﻴﻪ أﻟﻒ دﻳﻨﺎر‬
ternyata di dalamnya terdapat
1000 dinar. Kemudian ia ‫ﻓﺄﺧﺬت دﻳﻨﺎرا وذﻫﺒﺖ إﱃ اﻟﺼﺮاف‬
mengambil satu dinar dan pergi
ke tempat penukaran uang. Saat ‫وﻛﺎن اﻟﺼﺮاف ﻧﺼﺮاﻧﻴﺎ ﻓﻮزن اﻟﺪﻳﻨﺎر‬
itu, pemilik toko penukaran uang
adalah seorang Nasrani. Sesampai ‫ﻓﺰاد ﻋﻦ اﳌﺜﻘﺎل إﱃ ﻣﺜﻘﺎﻟﲔ ﻓﻨﻈﺮ إﱃ‬
di toko, si istri memberikan satu
dinar kepada pemilik toko. Satu ‫ﻧﻘﺸﻪ ﻓﻌﺮف أﻧﻪ ﻣﻦ ﻫﺪاﻳﺎ اﻵﺧﺮة‬
dinar itu di timbang dan ternyata
timbangannya lebih dari satu
mitsqol sampai dua mitsqol.
Kemudian si pemilik toko melihat
ukiran uang dinar itu. Ia tahu
kalau uang dinar itu adalah
berasal dari hadiah akhirat.

“Darimana kamu mendapatkan


uang dinar ini?” tanya si pemilik ‫ﻗﺎل ﳍﺎ ﻣﻦ أﻳﻦ وﺟﺪت ﻫﺬا‬
toko.

Kemudian si istri menceritakan


kisahnya saat diberi wadah emas ‫ﻓﻘﺼﺘﻪ‬
berisi uang dinar itu kepada si
pemilik toko.

“Tuntun aku masuk Islam,” pinta ‫ﻗﺎل اﻟﺼﺮاف أﻋﺮﺿﲎ ﻋﻠﻲ اﻹﺳﻼم‬
si pemilik toko.

Kemudian si pemilik toko pun


masuk Islam dan memberi 10 ‫ﻓﺄﺳﻠﻢ ﰒ دﻓﻊ إﻟﻴﻪ أﻟﻒ درﻫﻢ‬
dirham kepada si istri.

40
“Infakkan 10 dirham ini! Jika
sudah habis, maka beritahu aku!”
‫ﻓﻘﺎل أﻧﻔﻘﻴﻬﺎ ﻓﺈن ﻓﻨﻴﺖ ﻓﺎﻋﻠﻤﻴﲎ‬
pinta si pemilik toko kepada si
istri.

Sementara itu, si adik ‫ﻓﻠﻤﺎ ﺻﻠﻰ اﻟﺸﺎب ﻣﻀﻰ إﱃ ﻣﻨﺰﻟﻪ‬


selesai dari sholatnya. Ia pun
kembali menemui keluarganya ‫ﺻﻔﺮ اﻟﻴﺪﻳﻦ وﺑﺴﻂ ﻣﻨﺪﻳﻠﻪ وﻣﻸﻩ ﻣﻦ‬
dengan tangan kosong. Sebelum
menemui mereka, ia mengambil ‫اﻟﱰاب‬
kain dan mengisinya dengan debu.

“Kalau istriku menanyakan apa


bungkusan kain ini maka aku akan ‫وﻗﺎل ﰱ ﻧﻔﺴﻪ ﻟﻮ أ ﺎ ﻗﺎﻟﺖ ﻣﺎ ﻫﺬا‬
menjawab kalau bungkusan ini
adalah gandum,” kata si adik ‫ﻗﻠﺖ ﳍﺎ ﲪﻠﺖ دﻗﻴﻘﺎ‬
dalam hatinya.

Ketika si adik telah masuk ke


sekitar bangunan-bangunan ‫ﻓﻠﻤﺎ دﺧﻞ اﳋﺮﺑﺔ ﻧﻈﺮ إﱃ ﺑﻴﺘﻪ ﻓﺈذا‬
kosong, ia melihat rumahnya.
Tiba-tiba, dari dalam rumahnya, ia ‫ﻫﻮ ﻣﻬﻴﺄ ﺑﻔﺮاش ووﺟﺪ ﻓﻴﻪ راﺋﺤﺔ‬
telah melihat telah dipersiapkan
tikar dan ia mencium bau ‫اﻟﻄﻌﺎم ﻓﻮﺿﻊ اﳌﻨﺪﻳﻞ ﻋﻨﺪ اﻟﺒﺎب ﻛﻴﻼ‬
makanan. Ia pun meletakkan kain
berisi debu itu di dekat pintu ‫ﺗﺸﻌﺮ ﻫﻲ‬
rumahnya agar istrinya tidak tahu.

Kemudian si adik bertanya kepada


istrinya tentang apa yang telah ‫ﰒ ﺳﺄﳍﺎ ﻋﻦ اﳊﺎل وﻣﺎ رأى ﰱ اﻟﺒﻴﺖ‬
terjadi dan tentang makanan yang
tiba-tiba sudah ada di rumah. ‫ﻓﻘﺼﺖ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﻘﺼﺔ ﻓﺴﺠﺪ ﷲ ﺷﺎﻛﺮا‬
Kemudian si istri bercerita kepada
si adik, suaminya, tentang semua ‫ﻋﺰ وﺟﻞ‬
yang telah terjadi. Kemudian si
adik bersujud bersyukur kepada
Allah ‘Azza Wa Jalla.

“Apa yang kamu bawa di dalam


kain itu?” tanya si istri kepada ‫ﰒ ﻗﺎﻟﺖ ﻟﻪ اﻣﺮأﺗﻪ ﻣﺎ ﺟﺌﺖ ﰱ اﳌﻨﺪﻳﻞ‬
suaminya.

41
“Tidak perlu ditanyakan!” jawab si
suami.
‫ﻓﻘﺎل ﻟﻪ ﻻ ﺗﺴﺄﻟﻴﲎ‬
Kemudian si istri pergi mendekati
pintu dan membuka kain. Tiba-
tiba debu yang sebelumnya di ‫ﻓﺬﻫﺒﺖ وﻓﺘﺤﺖ اﳌﻨﺪﻳﻞ ﻓﺈذا اﻟﱰاب‬
dalam kain telah berubah menjadi
gandum dengan izin Allah Ta’ala. ‫ﺻﺎر دﻗﻴﻘﺎ ﺑﺈذن اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻓﺴﺠﺪ‬
Melihat kejadian itu, si suami
bersujud bersyukur kepada Allah ‫اﻟﺸﺎب ﺷﺎﻛﺮا وﻋﺒﺪ اﷲ ﺣﱴ ﺗﻮﻓﺎﻩ‬
dan beribadah kepada-Nya
sampai ia dicabut nyawanya oleh ‫اﷲ ﻋﺰ وﺟﻞ‬
Allah Ta’ala.

Al-Faqih semoga Allah


merahmatinya berkata “Angkatlah ‫ﻗﺎل اﻟﻔﻘﻴﻪ رﲪﺔ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ ارﻓﻌﻮا‬
kedua tangan kalian dan ucapkan,
‘Dengan kemuliaan hari Jumat, ‫أﻳﺪﻳﻜﻢ إﱃ اﻟﺴﻤﺎء وﻗﻮﻟﻮ ﲝﺮﻣﺔ‬
ampunilah kami dan dosa-dosa
kami! Hilangkanlah kesusahan- ‫اﳉﻤﻌﺔ اﻏﻔﺮ ﻟﻨﺎ ذﻧﻮﺑﻨﺎ واﻛﺸﻒ ﻋﻨﺎ‬
kesusahan kami!’ karena si adik
ini ketika berdoa kepada Allah ‫ﻛﺮﺑﺘﻨﺎ وﻫﺬا اﻟﺸﺎب ﳌﺎ دﻋﺎ اﷲ‬
dan meminta kepada-Nya adalah
dengan menggunakan kata-kata ‫وﺷﻔﻊ إﻟﻴﻪ ﲝﻖ ﻳﻮم اﳉﻤﻌﺔ ﺣﱴ‬
‘dengan perantara kemuliaan
Jumat (Bihurmatil Jumat)’ hingga ‫ﻗﻀﻰ ﺣﺎﺟﺘﻪ ورزﻗﻪ ﻣﻦ ﺣﻴﺚ ﻻ‬
Allah memenuhi kebutuhannya
dan memberinya rizki dari arah- ‫ﳛﺘﺴﺐ ﻓﻜﺬﻟﻚ ﳓﻦ إذا دﻋﻮﻧﺎ ﻳﻮم‬
arah yang tidak ia sangka-sangka.
Begitu juga dengan kita, ketika ‫اﳉﻤﻌﺔ ﻋﺴﻰ اﷲ أن ﻳﻘﻀﻲ ﺣﻮاﺋﺠﻨﺎ‬
berdoa pada hari Jumat, maka kita
sebaiknya mengucapkan kata-kata ‫ﻓﺈﻧﻪ رؤف رﺣﻴﻢ وإﻟﻪ ﻛﺮﱘ‬
‘dengan perantara kemuliaan
Jumat (Bihurmatil Jumat).’
Barangkali semoga Allah
memenuhi kebutuhan-kebutuhan
kita karena sesungguhnya Dia
adalah Dzat Yang Maha Pengasih
dan Tuhan Yang Maha Mulia”.

42
‫اﳊﺪﻳﺚ اﻟﺴﺎﺑﻊ‬
HADIS KETUJUH
KEIMANAN
Diriwayatkan dari
Shomad dari Mughoffal bahwa ia
as-
‫ﻋﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﺼﻤﺪ ﺑﻦ ﻣﻐﻔﻞ ﻗﺎل‬
berkata, “Saya telah mendengar
kalau Wahab bin Munabbah ‫ﲰﻌﺖ أن وﻫﺐ ﺑﻦ ﻣﻨﺒﻪ رﺿﻲ اﷲ‬
radhiyallahu ‘anhu berkata, ‘Aku
telah membaca 30 sajak di akhir ‫ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ ﻳﻘﻮل ﻗﺮأت ﰱ آﺧﺮ زﺑﻮر‬
Kitab Zabur Nabi Daud, Semoga
Allah merahmatinya: ‫داود ﺻﻠﻮات اﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﺛﻼﺛﲔ ﺳﻄﺮ‬
Allah berfirman; Hai Daud! ‫ﻗﺎل ﻳﺎ داود ﻫﻞ ﺗﺪرى أي اﳌﺆﻣﻦ‬
Apakah kamu tahu orang mukmin
manakah yang lebih Aku sukai ‫أﺣﺐ إﱄ أن أﻃﻴﻞ ﺣﻴﺎﺗﻪ‬
untuk Aku panjangkan usianya?
‫ﻗﺎل ﻻ‬
Daud menjawab; Tidak. (Hamba-
Mu) tidak tahu.

Allah menjelaskan; Yaitu orang


mukmin yang ketika
mengucapkan kalimat ‫ﻗﺎل اﻟﺬى إذا ﻗﺎل ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ‬
‫’ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ‬
‘ ‫اﻗﺸﻌﺮ ﺟﻠﺪﻩ وارﺗﺼﺪت ﻣﻔﺎﺻﻠﻪ ﻓﺈﱏ‬
maka kulitnya mengkerut dan
tulang-tulangnya bergetar. Ketika ‫أﻛﺮﻩ ﺑﺬﻟﻚ اﳌﻮت ﻛﻤﺎ ﻳﻜﺮﻩ اﻟﻮاﻟﺪ‬
demikian itu, Aku tidak suka ia
mati sebagaimana orang tua tidak ‫ﻟﻮﻟﺪﻩ وﻟﻜﻦ ﻻﺑﺪ ﻟﻪ ﻣﻨﻪ اﱏ أرﻳﺪ أن‬
suka anaknya mati. Akan tetapi
kematian sudah pasti akan ‫أﺳﺮﻩ ﰱ دار ﺳﻮى ﻫﺬﻩ اﻟﺪار ﻓﺈن‬
menemuinya. Aku ingin
membahagiakan ia di sebuah desa ‫ﻧﻌﻴﻤﻬﺎ ﺑﻼء ورﺧﺎءﻫﺎ ﺷﺪة وﻓﻴﻬﺎ‬
selain desa (dunia) ini karena
kenikmatan dunia adalah cobaan. ‫ﻋﺪو وﻻ ﻳﺄﻟﻮﻧﻜﻢ ﺧﺒﺎﻻ ﳚﺰى ﻣﻨﻜﻢ‬
Kemudahan di dunia adalah suatu
beban. Di dunia terdapat musuh ‫ﻛﻤﺠﺮى اﻟﺪم ﻣﻦ أﺟﻞ ذﻟﻚ ﻋﺠﻠﺖ‬
yang mendekatkan kalian pada

43
kerusakan yang tidak mengalir
sebagaimana darah mengalir.
‫أوﻟﻴﺎﺋﻰ إﱃ اﳉﻨﺔ ﻟﻮﻻ ذﻟﻚ ﳌﺎ ﻣﺎت‬
Karena sifat dunia yang seperti
ini, maka Aku mempercepat para ‫آدم ووﻟﺪﻩ ﺣﱴ ﻳﻨﻔﺦ ﰱ اﻟﺼﻮر وﻗﻮﻟﻪ‬
kekasih-Ku menuju 44t ut
(dengan mati di usia pendek). ‫ﻻ ﻳﺄﻟﻮﻧﻜﻢ ﺧﺒﺎﻻ أى ﻻ ﻳﻘﺼﺮون ﰱ‬
Andai sifat dunia tidak seperti itu
niscaya Adam dan anak cucunya ‫ﻓﺴﺎد أﻣﻮرﻫﻢ واﳋﺒﺎل اﻟﻔﺴﺎد‬
akan panjang umur sampai ditiup
sangkakala tanda datangnya Hari
Kiamat.

Dengan sanad seperti


diatas, terdapat sebuah riwayat ‫و ﺬا اﻹﺳﻨﺎد رواﻳﺔ ﻋﻦ أﻧﺲ ﺑﻦ‬
dari Anas bin Malik radhiyallahu
‘anhu bahwa ia berkata, ‫ﻣﺎﻟﻚ رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ ﻗﺎل ﻗﺎل‬
“Rasulullah SAW bersabda
‘Barang siapa membaca ‫ﻻإﻟﮫ إﻻ ﷲ‬ ‫رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﻣﻦ‬
dan ia memanjangkan bacaannya
maka 4000 dosa besarnya telah ‫ﻗﺎل ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ وﻣﺪﻫﺎ ﻫﺪﻣﺖ ﻟﻪ‬
sirna.” Hadis ini diriwayatkan oleh
Ali radhiyallahu ‘anhu. ‫أرﺑﻌﺔ آﻻف ذﻧﺐ ﻣﻦ اﻟﻜﺒﺎﺋﺮ ﻗﺎﻟﻪ‬
a. Penyakit Rasa Takut ‫ﻋﻠﻲ رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ‬
Di Majlis Tafsir al-Quran ‫وورد ﰱ ﳎﻠﺲ ﺗﻔﺴﲑ اﻟﻘﺮآن ﻟﻠﺸﻴﺦ‬
yang diasuh oleh Syeh al-Imam az-
Zahid Ya’qub al-Kisai, Semoga ‫اﻹﻣﺎم اﻟﺰاﻫﺪ ﻳﻌﻘﻮب اﻟﻜﺴﺎﺋﻰ رﲪﻪ‬
Allah merahmatinya, disebutkan
sebuah riwayat bahwa Hazim bin ‫اﷲ ﺗﻌﺎﱃ أن ﺣﺎزم ﺑﻦ وﻟﻴﺪ رﺿﻲ اﷲ‬
Walid radhiyallahu ‘anhu jatuh
sakit. Kemudian ia dibawa ke ‫ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ ﻣﺮض ﻓﺄﺗﻰ ﻃﺒﻴﺒﺎ ﻓﺄﺧﺬ‬
seorang dokter. Dokter tersebut
memeriksa denyut jantungnya. ‫ﻧﺒﻀﻪ‬
Setelah diperiksa, si dokter
berkata kepada orang-orang yang
mengantarnya:
‫ﻗﺎل ﻟﻴﺲ ﻓﻴﻪ ﻋﻠﺔ وﻟﻜﻦ اﺳﺄﻟﻮﻩ ﻋﻦ‬
“Tidak ada penyakit yang diderita
oleh Hazim bin Walid. Tetapi coba
kalian bertanya kepadanya.
‫ﺣﺎﻟﻪ ﻓﺈن اﳌﺮء أﻋﻠﻢ ﺑﺸﺄﻧﻪ ﻓﺴﺄﻟﻮﻩ‬

44
Karena seseorang akan lebih tahu
tentang keadaan dirinya sendiri”.
Kemudian orang-orang bertanya
kepada Hazim bin Walid
“Sebenarnya penyakit apa yang
anda derita”.

“Aku tidak menderita suatu ‫ﻗﺎل ﻟﻴﺲ ﰱ ﻧﻔﺴﻰ ﻋﻠﺔ وﻋﻠﱴ‬


penyakit. Penyakitku adalah rasa
takut kepada Allah Yang Maha ‫اﳋﻮف ﻣﻦ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ اﻟﻌﺰﻳﺰ اﻟﻮﻫﺎب‬
Mulia dan Maha Pemberi. Begitu
juga aku takut dengan dilaporkan ‫وﺧﻮف اﻟﻌﺮض واﳊﺴﺎب وﺧﻮف‬
dan dihitungnya amal-amal dan
takut dengan hilangnya keimanan ‫زوال اﻹﳝﺎن وأﺻﲑ ﻣﺴﺘﺤﻘﺎ ﻟﻠﻌﺬاب‬
sehingga aku menjadi orang yang
berhak menerima balasan siksa. ‫ﻓﻄﻮﰉ ﳌﻦ ﻛﺎن ﺧﺮوﺟﻪ ﻋﻦ اﻟﺪﻧﻴﺎ‬
Beruntung sekali orang yang
keluar dari dunia dengan ‫ﺑﺎﻹﳝﺎن وﻣﺼﲑﻩ إﱃ اﳉﻨﺎن‬
membawa keimanan dan tempat
kembalinya adalah surga.”

b. Taubatnya Raja Sombong

Diceritakan dari Abu Bakar ‫وﺣﻜﻲ ﻋﻦ أﰉ ﺑﻜﺮ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ اﷲ‬


bin Abdillah al-Muzni, Semoga
Allah merahmatinya bahwa ada ‫اﳌﺰﱏ رﲪﺔ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻗﺎل ان ﻣﻠﻜﺎ ﻣﻦ‬
seorang raja yang sombong
terhadap Allah. Orang-orang Islam ‫اﳌﻠﻮك ﻛﺎن ﻣﺘﻤﺮدا ﻋﻠﻰ رﺑﻪ ﺗﻌﺎﱃ‬
tidak terima dengan
kesombongannya itu. Akhirnya ‫ﻓﻐﺰاﻩ اﳌﺴﻠﻤﻮن ﻓﺄﺧﺬوﻩ ﺳﻠﻴﻤﺎ‬
mereka memutuskan untuk
memeranginya. Dengan izin Allah, ‫ﻓﻘﺎﻟﻮا ﺑﺄي ﺷﻴﺊ ﻧﻘﻠﻪ ﻟﺘﻤﺮدﻩ ﻋﻠﻰ‬
mereka berhasil mengalahkan dan
menawannya hidup-hidup. ‫رﺑﻪ ﺗﻌﺎﱃ‬
Mereka berkata, “Bagaimana kita ‫ﻓﺎﺟﺘﻤﻊ رأﻳﻬﻢ ﻋﻠﻰ أن ﳚﻌﻠﻮﻩ ﰱ‬
akan membunuhnya. Ia telah
berbuat sombong terhadap Allah.” ‫ﻗﻤﻘﻢ ﻋﻈﻴﻢ وﺳﺪوا رأﺳﻪ وأوﻗﺪوا ﲢﺘﻪ‬
Kemudian mereka bersepakat ‫اﻟﻨﺎر وﳌﺎ وﺟﺪ ﺣﺮارة اﻟﻨﺎر ﺟﻌﻞ‬
membunuhnya dengan cara

45
meletakkannya di sebuah bejana
besar dengan diikat kepalanya.
‫ﻳﻨﺎدى آﳍﺘﻪ اﻟﱴ ﻋﺒﺪﻫﻢ ﻣﻦ دون اﷲ‬
Kemudian dari bawahnya,
dinyalakan api. Ketika raja itu ‫ﻳﺎ ﻻت ﺧﻠﺼﲎ ﻳﺎ ﻫﺎﺑﻞ ﺧﻠﺼﲎ ﻳﺎ‬
merasakan panasnya api maka ia
menyeru berhala-berhalanya yang ‫ﻋﺰى ﺧﻠﺼﲎ ﳑﺎ أﻧﺎ ﻓﻴﻪ ﻳﺎ ﻫﺎﺑﻞ‬
ia sembah;
‫ﻛﻨﺖ أﻣﺴﺢ رأﺳﻚ وﺧﺪﻣﺘﻚ ﻛﺬا‬
“Hai Lata! Selamatkanlah aku! Hai
Habil! Selamatkanlah aku! Hai ‫وﻛﺬا ﺳﻨﺔ ﻓﻜﻠﻤﺎ اﻟﺘﺠﺄ إﻟﻴﻬﻢ ﺗﺰﻳﺪ‬
Uzza! Selamatkanlah aku dari
siksa yang aku alami saat ini. Hai ‫ﺣﺮارة اﻟﻨﺎر‬
Habil! Dulu aku pernah mengusap
kepalamu dan kedua kakimu pada
tahun demikian.”

Ketika raja itu mengeluh kepada


berhala-berhala yang ia sembah, ‫ﻓﻠﻤﺎ ﻋﻠﻢ أ ﻢ ﻟﻴﺴﻮا ﻳﻐﻨﻮن ﻋﻨﻪ ﻓﺄﻳﺲ‬
maka panas api semakin
bertambah. Ia menjadi tahu kalau ‫ﻣﻨﻬﻢ ورﺟﻊ إﱃ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ وﻧﺎدى ﰱ‬
berhala-berhala itu tidak 46t u
menyelamatkannya. Ia merasa ‫اﻟﻘﻤﻘﻢ‬
putus asa dan bertaubat kepada
Allah. Kemudian di dalam bejana
besar, ia berseru:

‫ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ ﳏﻤﺪ رﺳﻮل اﷲ‬ ‫ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ ﳏﻤﺪ رﺳﻮل اﷲ‬


“Tidak ada tuhan selain Allah dan
Muhammad adalah utusan-Nya”.

Sesaat setelah seruan itu, Allah ‫ﺑﻌﺚ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻏﻴﺜﺎ ﻣﻦ اﻟﺴﻤﺎء ﺗﻠﻚ‬
mengutus hujan dari langit untuk
jatuh di atas api bejana dan ‫اﻟﻨﺎر ﻓﺄﻃﻔﺄﻫﺎ وﺑﻌﺚ رﳛﺎ ﻓﺤﻤﻠﺖ‬
memadamkannya. Allah juga
mengutus angin agar angin ‫اﻟﻘﻤﻘﻢ إﱃ اﻟﺴﻤﺎء ﻓﺠﻌﻞ ﻳﺘﺠﻠﺠﻞ‬
menerpa bejana besar dan
membuatnya terbang. Karena ‫ﺑﲔ اﻟﺴﻤﺎء واﻷرض وﻫﻮ ﻳﻘﻮل ﻻ إﻟﻪ‬
hembusan angin, bejana besar itu
bergerak-gerak di udara. Raja ‫إﻻ اﷲ ﳏﻤﺪ رﺳﻮل اﷲ ﺣﱴ ﻏﺎب‬
yang ada di dalam bejana besar

46
terus-menerus mengucapkan
‫ﻋﻦ اﻟﺒﺼﺮ‬
‫ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ ﳏﻤﺪ رﺳﻮل اﷲ‬
tidak ada tuhan selain Allah dan
Muhammad adalah utusan-Nya.

Kemudian angin menerbangkan


dan melempar jauh bejana besar ‫ﰒ اﻟﻘﺘﻪ اﻟﺮﻳﺢ ﺑﲔ ﻗﻮم ﻻ ﻳﻌﺮﻓﻮن اﷲ‬
itu hingga tak terlihat mata hingga
menjatuhkannya di antara suatu ‫ﻓﺄﺧﺬوﻩ وﻓﺘﺤﻮﻩ وأﺧﺮﺟﻮﻩ ﻣﻦ اﻟﻘﻤﻘﻢ‬
kaum yang tidak mengenal Allah
sama sekali.

Melihat bejana besar jatuh dari


langt, kaum pun penasaran dan
mendekatinya. Mereka memeriksa
dan membukanya. Tiba-tiba
mereka melihat raja itu. Dengan
segera, mereka mengeluarkan raja
dan bertanya:

“Siapa kamu? Apa yang telah ‫ﻓﻘﺎﻟﻮا ﻟﻪ ﻣﻦ أﻧﺖ وﻣﺎ ﻗﺼﺘﻚ‬


terjadi denganmu?”

“Aku adalah raja di wilayah


(demikian),” jawab si raja. ‫ﻗﺎل أﻧﺎ ﻣﻠﻚ ﰱ ﻣﻮﺿﻊ ﻛﺬا‬
Kemudian raja itu menceritakan ‫ﻓﺄﺧﱪﻫﻢ ﻋﻦ ﻗﺼﺘﻪ وﺣﺎﻟﻪ وأﺳﻠﻤﻮا‬
kisahnya kepada kaum. Akhirnya
mereka semua masuk Islam. ‫ﲨﻴﻌﺎ‬

47
‫اﳊﺪﻳﺚ اﻟﺜﺎﻣﻦ‬
HADIS KEDELAPAN
PAHALA AHLI JUMAT

Diriwayatkan dari Ali bin


Abu Tholib bahwa ia berkata;
‫ﻋﻦ ﻋﻠﻲ ﺑﻦ أﰉ ﻃﺎﻟﺐ ﻛﺮم اﷲ‬
Rasulullah SAW bersabda, “Pada
hari Jumat, akan duduk di setiap ‫وﺟﻬﻪ ﻗﺎل ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ‬
pintu masjid 70 malaikat yang
menulis nama orang-orang hingga ‫ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﳚﻠﺲ ﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﺑﺎب ﻣﻦ‬
nama orang terakhir yang ditulis
adalah laki-laki yang datang pada ‫اﳌﺴﺠﺪ ﻳﻮم اﳉﻤﻌﺔ ﺳﺒﻌﻮن ﻣﻠﻜﺎ‬
saat imam telah duduk di atas
minbar. Sementara itu, laki-laki ‫ﻳﻜﺘﺒﻮن اﻟﻨﺎس ﺑﺄﲰﺎﺋﻬﻢ ﺣﱴ ﻳﻜﻮن‬
itu tidak menyakiti seorang pun di
tempat duduknya dan tidak ‫آﺧﺮ ﻣﻦ ﻳﻜﺘﺐ رﺟﻞ ﺟﺎء ﺣﲔ‬
berkata kecuali berkata kebaikan.
Laki-laki terakhir itu adalah ‫ﺟﻠﺲ اﻹﻣﺎم ﻋﻠﻰ اﳌﻨﱪ ﻓﻠﻢ ﻳﺆذ أﺣﺪا‬
gambaran balasan kecil bagi ahli
Jumat. Balasan tersebut adalah ‫ﰱ ﳎﻠﺴﻪ وﱂ ﻳﻘﻞ إﻻ ﺧﲑا ﻓﺬﻟﻚ‬
bahwa laki-laki itu akan diampuni
keburukan-keburukannya yang ia ‫أدﱏ أﻫﻞ ﻳﻮم اﳉﻤﻌﺔ ﺣﻈﺎ وذﻟﻚ‬
pernah lakukan di antara dua
Jumat …” (hingga akhir hadis). ‫اﻟﺬى ﻳﻐﻔﺮ ﻟﻪ ﻣﺎ ﻋﻤﻞ ﻣﻦ اﻟﺴﻴﺌﺎت‬
a. Para Malaikat Menunaikan ‫ﺑﲔ اﳉﻤﻌﺘﲔ اﳋﱪ ﺑﺘﻤﺎﻣﻪ‬
Ibadah Jumat
‫ﻛﻤﺎ ﻗﺎل ﺗﻌﺎﱃ وإذ ﻗﺎل رﺑﻚ‬
Sebagaimana Firman Allah,
“Ketika Tuhanmu berkata kepada ‫ﻟﻠﻤﻼﺋﻜﺔ إﱏ ﺟﺎﻋﻞ ﰱ اﻷرض‬
para malaikat; ‘Sesungguhnya
Kami akan menjadikan kholifah di ‫ﺧﻠﻴﻔﺔ ﻗﺎﻟﺖ اﳌﻼﺋﻜﺔ أﲡﻌﻞ ﻓﻴﻬﺎ ﻣﻦ‬
muka bumi’ maka para malaikat
berkata, ‘Akankah Engkau akan ‫ﻳﻔﺴﺪ ﻓﻴﻬﺎ وﻳﺴﻔﻚ اﻟﺪﻣﺎء وﳓﻦ‬
menjadikan makhluk yang akan
berbuat kerusakan dan ‫ﻧﺴﺒﺢ ﲝﻤﺪك وﻧﻘﺪس ﻟﻚ ﻓﻼم اﷲ‬
menumpahkan darah di bumi
sedangkan kami senantiasa ‫ﻋﻠﻴﻬﻢ وﻗﺎل إﱏ أﻋﻠﻢ ﻣﺎ ﻻ ﺗﻌﻠﻤﻮن‬
bertasbih dengan memuji-Mu dan

48
mensucikan-Mu?’ Kemudian Allah
memurkai mereka, “Sesungguhnya
‫ﻓﺨﺎﻓﺖ اﳌﻼﺋﻜﺔ ﻓﻄﺎﻓﻮا ﺣﻮل اﻟﻌﺮش‬
Kami lebih tahu apa yang kalian
tidak ketahui.” Mendengar seruan ‫ﺳﺒﻊ ﻣﺮات ﻓﺘﺠﺎوز ﻋﻨﻬﻢ ﻓﺄﻣﺮﻫﻢ اﷲ‬
kemurkaan Allah ini, para
malaikat takut dan terbang ‫أن ﻳﺒﻨﻮا ﺑﻴﺘﺎ ﻋﻠﻰ وﺟﻪ اﻷرض ﺣﱴ‬
memutar di sekitar ‘Arsy
sebanyak tujuh kali. Kemudian ‫ﻟﻮ أذﻧﺐ أوﻻد آدم ﻓﻴﻄﻮﻓﻮن ﺣﻮل‬
Allah pun memaafkan mereka. Dia
memerintahkan mereka untuk ‫اﻟﺒﻴﺖ ﺳﺒﻊ ﻣﺮات ﻓﻴﺘﺠﺎوز ﻋﻨﻬﻢ ﻛﻤﺎ‬
membangun rumah di bumi agar
ketika anak cucu Adam berbuat ‫ﲡﺎوز ﻋﻦ اﳌﻼﺋﻜﺔ‬
dosa maka mereka memutari
rumah tersebut sebanyak tujuh
kali dan Allah akan memaafkan
mereka sebagaimana Dia
memaafkan para malaikat setelah
memutari ‘Arsy sebanyak tujuh
kali.
Mendengar perintah Allah, ‫ﰒ ﻧﺰﻟﻮا ﻓﺒﻨﻮا ﻋﻠﻰ اﻷرض اﻟﻜﻌﺒﺔ ﰒ‬
dengan segera para malaikat
turun ke bumi dan membangun ‫رﻓﻌﻪ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ وﻗﺖ اﻟﻄﻮﻓﺎن إﱃ‬
Ka’bah. Pada saat terjadinya
banjir bandang yang keempat, ‫اﻟﺴﻤﺎء اﻟﺮاﺑﻌﺔ وﺧﻠﻖ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻣﻨﺎرة‬
Allah mengangkat Ka’bah tersebut
ke langit. Kemudian Dia ‫ﰱ ﺟﻨﺐ اﻟﺒﻴﺖ ﻳﻌﲎ اﻟﻜﻌﺒﺔ ﰒ ﲰﺎﻩ‬
menciptakan sebuah menara di
samping Ka’bah dan menyebutnya ‫اﻟﺒﻴﺖ اﳌﻌﻤﻮر وﻃﻮل اﳌﻨﺎرة ﲬﺴﻤﺎﺋﺔ‬
dengan Baitul Makmur. Tinggi
Baitul Makmur adalah sejauh ‫ﻋﺎم‬
perjalanan 500 tahun.
Ketika hari Jumat datang, ‫ﻓﺈذا ﻛﺎن ﻳﻮم اﳉﻤﻌﺔ ﻳﺼﻌﺪ ﺟﱪاﺋﻴﻞ‬
Jibril ‘alaihi as-salam naik ke atas
menara dan mengumandangkan ‫ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم ﻋﻠﻰ اﳌﻨﺎرة وﻳﺆذن‬
adzan. Setelah itu, Israfil ‘alaihi as-
salam naik di atas minbar dan ‫وﻳﺼﻌﺪ اﺳﺮاﻓﻴﻞ ﻋﻠﻰ اﳌﻨﱪ وﳜﻄﺐ‬
berkhutbah. Setelah khutbah,
Mikail mengimami para malaikat ‫وﻳﺆم ﻣﻴﻜﺎﺋﻴﻞ ﻟﻠﻤﻼﺋﻜﺔ‬
lain.
Setelah mereka semua ‫ﻓﺈذا ﻓﺮﻏﻮا ﻣﻦ اﻟﺼﻼة ﻓﻴﻘﻮل ﺟﱪاﺋﻴﻞ‬
selesai sholat, Jibril berkata:

49
“Pahala yang aku dapatkan karena
adzan akan aku berikan kepada
‫ﻣﺎ ﺣﺼﻞ ﱃ ﻣﻦ اﻟﺜﻮاب ﻷﺟﻞ‬
semua orang yang adzan di bumi.”
‫اﻻذان وﻫﺒﺘﻪ ﳉﻤﻴﻊ اﳌﺆذﻧﲔ ﰱ وﺟﻪ‬
Kemudian Israfil berkata, “Pahala
yang aku dapatkan karena ‫اﻷرض وﻳﻘﻮل اﺳﺮاﻓﻴﻞ ﻣﺎ ﺣﺼﻞ ﱃ‬
berkhutbah akan aku berikan
kepada semua orang yang ‫ﻣﻦ اﻟﺜﻮاب ﻟﻠﺨﻄﺒﺔ وﻫﺒﺘﻪ ﳉﻤﻴﻊ‬
berkhutbah di bumi.”
‫اﳋﻄﺒﺎء ﰱ وﺟﻪ اﻷرض ﰒ ﻳﻘﻮل‬
Kemudian Mikail berkata, “Pahala
yang aku dapatkan karena ‫ﻣﻴﻜﺎﺋﻴﻞ ﻣﺎ ﺣﺼﻞ ﱃ ﻣﻦ اﻟﺜﻮاب‬
mengimami sholat (Jumat) akan
aku berikan kepada semua imam ‫ﻷﺟﻞ اﻹﻣﺎﻣﺔ وﻫﺒﺘﻪ ﳌﻦ ﻳﺆم ﻳﻮم‬
sholat Jumat di bumi.”
‫اﳉﻤﻌﺔ ﰱ وﺟﻪ اﻷرض ﰒ ﺗﻘﻮل‬
Kemudian para malaikat berkata
“Pahala yang kami dapatkan ‫اﳌﻼﺋﻜﺔ ﻣﺎ ﺣﺼﻞ ﻟﻨﺎ ﻣﻦ اﻟﺜﻮاب ﻣﻦ‬
karena berjamaah sholat Jumat
akan kami berikan kepada semua ‫اﳉﻤﺎﻋﺔ وﻫﺒﻨﺎﻩ ﳉﻤﻴﻊ ﻣﻦ ﺻﻠﻰ‬
orang yang berjamaah sholat
Jumat di belakang imam.” ‫ﺻﻼة اﳉﻤﻌﺔ ﺧﻠﻒ اﻹﻣﺎم‬

Kemudian Allah berkata, “Wahai


para malaikat-Ku! Apakah kalian ‫وﻳﻘﻮل اﷲ ﻳﺎ ﻣﻼﺋﻜﱴ أﺗﺘﻜﺮﻣﻮن ﻋﻠﻰ‬
semua akan mengasihi hamba-
hamba-Ku sedangkan Aku adalah ‫ﻋﺒﺎدى وأﻧﺎ أﻛﺮم اﻷﻛﺮﻣﲔ ﻳﺎ‬
Allah Yang Paling Pengasih. Wahai
para malaikat-Ku! Aku bersaksi di ‫ﻣﻼﺋﻜﱴ أﺷﻬﺪﻛﻢ اﱏ ﻗﺪ ﻏﻔﺮت ﳍﻢ‬
hadapan kalian bahwa
sesungguhnya Aku mengampuni
mereka semua yang menghadiri
sholat Jumat.”

Hadiah ampunan dari Allah ini ‫وﻫﺬا ﻛﻠﻪ ﳐﺼﻮص ﰱ ﻫﺬﻩ اﻷﻣﺔ ﻻ‬
merupakan hadiah istimewa
untuk umat Muhammad, bukan ‫ﻧﺼﻴﺐ ﻣﻦ ﻫﺬا ﻟﺴﺎﺋﺮ اﻷﻣﻢ اﳌﺎﺿﻴﺔ‬
umat-umat sebelum mereka.

50
b. Haji 4 Kali dalam Sebulan

Syeh al-Imam az-Zandusiti


berkata, “Saya telah mendengar ‫ﻗﺎل اﻟﺸﻴﺦ اﻹﻣﺎم ﻋﺎﱂ اﻟﻠﺔ واﻟﺪﻳﻦ‬
kalau al-Imam Abu Muhammad
bin Abdillah bin Fadhl ‫اﻟﺰﻧﺪوﺳﱴ ﲰﻌﺖ اﻹﻣﺎم أﺑﺎ ﳏﻤﺪ ﺑﻦ‬
menyampaikan cerita pada saat
beliau mengajar. Beliau bercerita ‫ﻋﺒﺪ اﷲ ﺑﻦ اﻟﻔﻀﻞ ﳛﻜﻰ ﰱ ﻋﺎﻣﺔ‬
dengan bahasa Paris. Cerita itu
berbunyi bahwa diriwayatkan ‫اﻟﺪرس ﺑﺎﻟﻔﺎرﺳﻴﺔ ﻋﻦ اﻷوزﻋﻰ ﻗﺎل‬
dari al-Auza’i bahwa ia berkata;
‫ﻣﺮ ﻣﻴﺴﺮة ﺑﻦ ﺧﻨﻴﺲ ﰱ اﻟﻘﺎﺑﺮ ﻳﻮﻣﺎ‬
Suatu hari Maisaroh bin Khunais
melewati kuburan-kuburan. Ia ‫ﻓﻘﺎل اﻟﺴﻼم ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻳﺎ أﻫﻞ اﻟﻘﺒﻮر‬
berkata,
‫أﻧﺘﻢ ﻟﻨﺎ ﺳﻠﻒ وﳓﻦ ﻟﻜﻢ ﺧﻠﻒ‬
‘Semoga keselamatan tercurahkan
atas kalian semua! Wahai Ahli ‫ﻓﺮﺣﻢ اﷲ إﻳﺎﻧﺎ وإﻳﺎﻛﻢ وﻏﻔﺮ ﻟﻨﺎ وﻟﻜﻢ‬
kubur! Kalian telah mendahului
kami dan kami akan menyusul ‫وﺑﺎرك اﷲ ﻟﻨﺎ وﻟﻜﻢ ﰱ اﻟﻘﺪوم ﻋﻠﻴﻪ‬
kalian. Semoga Allah merahmati,
mengampuni, dan memberkahi ‫إذا ﺻﺮﻧﺎ إﱃ ﻣﺎ ﺻﺮﰎ إﻟﻴﻪ‬
kami dan kalian semua pada saat
menghadap-Nya, yaitu pada saat
kami telah mengalami apa yang
telah kalian alami.’

Kemudian Allah mengembalikan ‫ﻗﺎل ﻓﺮد اﷲ اﻟﺮوح إﱃ ﺟﺴﺪ رﺟﻞ‬


ruh ke jasad salah satu penghuni
kuburan tersebut. Si penghuni itu ‫ﻣﻨﻬﻢ ﻓﺄﺟﺎﺑﻪ ﺑﻠﺴﺎن ﻓﺼﻴﺢ ﻃﻮﰉ‬
menjawab salam Maisaroh dengan
perkataan yang fasih; ‫ﻟﻜﻢ ﻳﺎ أﻫﻞ اﻟﺪﻧﻴﺎ ﲢﺠﻮن ﰱ ﻛﻞ‬
‫ﺷﻬﺮ أرﺑﻊ ﻣﺮات‬
‘Beruntung sekali kalian! Wahai
penduduk dunia! Kalian bisa
melakukan haji di setiap bulan
sebanyak 4 (empat) kali.’

‘Kemana kami melakukan haji


sebanyak 4 kali di setiap bulan?
‫ﻓﻘﺎل ﻣﻴﺴﺮة إﱃ أﻳﻦ ﳓﺞ ﰱ ﻛﻞ ﺷﻬﺮ‬

51
Semoga Allah merahmatimu,’
tanya Maisaroh.
‫أرﺑﻊ ﻣﺮات ﻳﺮﲪﻚ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
Si penghuni kuburan menjawab;
‘Berangkat sholat Jumat. Apakah
kalian tidak tahu kalau sholat ‫ﻗﺎل اﳉﻤﻌﺔ ﰒ ﻗﺎل أﻣﺎ ﺗﻌﻠﻤﻮن أ ﺎ‬
Jumat adalah seperti ibadah haji
yang mabrur dan diterima?’ ‫ﺣﺠﺔ ﻣﱪورة ﻣﻘﺒﻮﻟﺔ‬
Maisaroh melanjutkan, ‘Beritahu
kami amalan yang bisa kami
senantiasa lakukan! Semoga Allah ‫ﻗﺎل أﺧﱪﻧﺎ ﻣﺎ ﻧﺪاوم ﻋﻠﻴﻪ ﻳﺮﲪﻚ اﷲ‬
merahmatimu.’

‘Beristighfarlah! Wahai penduduk


dunia! Istighfar adalah sesuatu ‫ﻗﺎل اﻹﺳﺘﻐﻔﺎر ﻳﺎ أﻫﻞ اﻟﺪﻧﻴﺎ أﻧﻔﻊ‬
yang paling bermanfaat di
akhirat,’ jawab si penghuni ‫اﻷﺷﻴﺎء ﰱ اﻵﺧﺮة‬
kuburan.

Maisaroh bertanya, ‘Apa yang


membuat anda tidak menjawab ‫ﻗﺎل ﻓﻤﺎ ﻣﻨﻌﻚ أن ﺗﺮد ﻋﻠﻴﻨﺎ اﻟﺴﻼم‬
salam kami tadi?’

Si penghuni kuburan menjawab,


‘Salam merupakan kebaikan. ‫ﻗﺎل اﻟﺴﻼم ﺣﺴﻨﺔ واﳊﺴﻨﺎت ﻗﺪ‬
Sedangkan kebaikan-kebaikan
telah diangkat dari kami. Oleh ‫رﻓﻌﺖ ﻋﻨﺎ ﻓﻼ ﺣﺴﻨﺔ ﻟﻨﺎ ﺗﺰﻳﺪ وﻻ‬
karena itu kebaikan kami tidak
akan bertambah dan keburukan ‫ﺳﻴﺌﺔ ﻟﻨﺎ ﺗﻨﻘﺺ‬
kami pun juga tidak akan
berkurang.’

Si penghuni kuburan melanjutkan ‫ﻗﺎل ﻗﺪ رﺿﻴﻨﺎ ﻋﻨﻜﻢ ﻳﺎ أﻫﻞ اﻟﺪﻧﻴﺎ‬


‘Kami telah meridhoimu dengan
ucapanmu; Semoga Allah ‫ﺑﻘﻮﻟﻜﻢ ﻟﻨﺎ رﺣﻢ اﷲ ﻓﻼﻧﺎ اﳌﺘﻮﰱ‬
merahmati si fulan yang telah
mati; untuk kami. Wahai
penduduk dunia!’

52
c. Ku Beri Kau Hari Jumat, Hai
Muhammad!

Syeh al-Imam, ‘alimul millah


‫ﻗﺎل اﻟﺸﻴﺦ اﻹﻣﺎم ﻋﺎﱂ اﳌﻠﺔ واﻟﺪﻳﻦ‬
waddin, yaitu az-Zandusiti berkata ‫اﻟﺰﻧﺪوﺳﱴ ﻗﺎل ﲰﻌﺖ أﺑﺎ ﻣﻨﺼﻮر اﳌﺬﻛﻮر‬
bahwa ia pernah mendengar Abu
Mansur berkata kalau Allah ‫ﻳﻘﻮل أﻋﻄﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻳﻮم اﻟﺴﺒﺖ ﳌﻮﺳﻰ‬
memberikan hari Sabtu kepada
Musa, 50 nabi dan 50 rosul yang ‫وﳋﻤﺴﲔ ﻧﺒﻴﺎ وﻣﺮﺳﻼ ﻣﻌﻪ وأﻋﻄﻰ ﻳﻮم‬
bersamanya. Dia memberikan hari
Ahad kepada Isa, 50 nabi dan 50
‫اﻷﺣﺪ ﻟﻌﻴﺲ وﳋﻤﺴﲔ ﻧﺒﻴﺎ وﻣﺮﺳﻼ ﻣﻌﻪ‬
rosul yang bersamanya. Dia ‫وأﻋﻄﻰ ﻳﻮم اﻹﺛﻨﲔ ﶈﻤﺪ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم‬
memberi hari senin kepada
Muhammad shollallahu ‘alaihi wa ‫وﻟﺜﻼث وﺳﺘﲔ ﻧﺒﻴﺎ وﻣﺮﺳﻼ ﻣﻌﻪ ﻷن‬
sallama dan 63 nabi dan 63 rosul
bersamanya karena sesungguhnya ‫اﻷﻧﺒﻴﺎء ﻋﻠﻴﻬﻢ اﻟﺴﻼم ﻣﺎﺋﺔ أﻟﻒ وأرﺑﻌﺔ‬
para nabi berjumlah 124.000 dan
para rosul berjumlah 314. Yang ‫وﻋﺸﺮون أﻟﻒ ﻧﱯ واﳌﺮﺳﻠﻮن ﻣﻨﻬﻢ ﺛﻠﺜﻤﺎﺋﺔ‬
paling utama adalah Muhammad
shollallahu ‘alaihi wa sallama dan
‫وﺛﻼﺛﺔ ﻋﺸﺮ ﻓﺎﻷﻓﻀﻞ ﳏﻤﺪ ﻋﻠﻴﻬﻢ اﻟﺴﻼم‬
ditambah 13 nabi dan 13 rosul. ‫زﻳﺪ ﻣﻌﻪ ﺛﻼﺛﺔ ﻋﺸﺮ ﻧﺒﻴﺎ وﻣﺮﺳﻼ وأﻋﻄﻰ‬
Allah memberikan hari Selasa
kepada Sulaiman, 50 nabi dan 50 ‫ﻳﻮم اﻟﺜﻼﺛﺎء ﺳﻠﻴﻤﺎن وﳋﻤﺴﲔ ﻧﺒﻴﺎ وﻣﺮﺳﻼ‬
rosul yang bersamanya. Dia
memberikan hari Rabu kepada ‫ﻣﻌﻪ وأﻋﻄﻰ ﻳﻮم اﻷرﻋﺎء ﻟﻴﻌﻘﻮب وﳋﻤﺴﲔ‬
Ya’qub, 50 nabi dan 50 rosul
bersamanya. Dia memberikan hari ‫ﻧﺒﻴﺎ وﻣﺮﺳﻼ ﻣﻌﻪ وأﻋﻄﻰ ﻳﻮم اﳋﻤﻴﺲ ﻵدم‬
Kamis kepada Adam dan 50 rosul ‫ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم وﳋﻤﺴﲔ ﻧﺒﻴﺎ وﻣﺮﺳﻼ ﻣﻌﻪ‬
bersamanya. Semoga rahmat Allah
tercurahkan kepada mereka ‫ﺻﻠﻮات اﷲ ﻋﻠﻴﻬﻢ أﲨﻌﲔ ﻓﻴﺒﻘﻰ ﻳﻮم‬
semua. Masih tertinggal satu hari,
yaitu hari Jumat. Rasulullah ‫اﳉﻤﻌﺔ ﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻗﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم ﻳﺎ‬
bertanya kepada Allah, “Wahai
Tuhanku! Apa bagian umatku ‫رب ﻣﺎ ﺣﻆ أﻣﱴ ﻣﻨﻚ ﻗﺎل اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻳﺎ‬
dari-Mu?’ Allah menjawab, “Hai
Muhammad! Hari Jumat dan surga
‫ﳑﺪ ﻳﻮم اﳉﻤﻌﺔ واﳉﻨﺔ ﱃ وأﻋﻄﻴﺖ اﳉﻤﻌﺔ‬
adalah milik-Ku. Aku memberikan ‫واﳉﻨﺔ ﻷﻣﺘﻚ ورﺿﺎﺋﻰ ﻣﻊ اﳉﻤﻌﺔ واﳉﻨﺔ‬
Jumat dan surga untuk umatmu.
Keridhoan-Ku bersama Jumat dan ‫ﻫﺪﻳﺔ ﳍﻢ‬
surga adalah hadiah bagi mereka.”

53
‫اﳊﺪﻳﺚ اﻟﺘﺎﺳﻊ‬
HADIS KESEMBILAN
RIZKI ALLAH

Diriwayatkan dari Mu’adz


bin Jabal radhiyallahu ‘anhu
‫ﻋﻦ ﻣﻌﺎذ ﺑﻦ ﺟﺒﻞ رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
bahwa ia berkata, “Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa sallama ‫ﻋﻨﻪ أﻧﻪ ﻗﺎل ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ‬
bersabda; Allah berfirman: (1) Hai
anak cucu Adam! Malulah ‫ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﻳﻘﻮل اﷲ ﻳﺎ اﺑﻦ آدم‬
terhadapku ketika kamu
bermaksiat! Aku akan malu ‫اﺳﺘﺤﻲ ﻣﲎ ﻋﻨﺪ ﻣﻌﺼﻴﺘﻚ وأﻧﺎ‬
terhadapmu di hari pelaporan
amal sehingga Aku tidak akan ‫أﺳﺘﺤﻴﻲ ﻣﻨﻚ ﻳﻮم اﻟﻌﺮض اﻷﻛﱪ ﻓﻼ‬
menyiksamu. (2) Hai anak cucu
Adam! Bertaubatlah kepada-Ku! ‫أﻋﺬﺑﻚ ﻳﺎ اﺑﻦ آدم ﺗﺐ إﱄ أﻛﺮﻣﻚ‬
Maka Aku akan memuliakanmu
seperti kemuliaan yang diberikan ‫ﻛﺮاﻣﺔ اﻷﻧﺒﻴﺎء ﻳﺎ اﺑﻦ آدم ﻻ ﲢﻮل‬
kepada para nabi. (3) Hai anak
cucu Adam! Jangan memalingkan ‫ﻗﻠﺒﻚ ﻋﲎ ﻓﺈﻧﻚ إن ﺣﻮﻟﺖ ﻗﻠﺒﻚ‬
hatimu jauh dari-Ku karena
sesungguhnya apabila kamu ‫ﻋﲎ أﺧﺬﻟﻚ ﻓﻼ أﻧﺼﺮك ﻳﺎ اﺑﻦ آدم‬
memalingkan hatimu jauh dari-Ku
maka Aku akan menghinakanmu ‫ﻟﻮ ﻟﻘﻴﺘﲎ ﻳﻮم اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ وﻣﻌﻚ ﺣﺴﻨﺎت‬
dan tidak akan menolongmu. (4)
Hai anak cucu Adam! Apabila ‫ﻣﺜﻞ أﻫﻞ اﻷرض ﱂ أﻗﺒﻞ ﻣﻨﻚ ﺣﱴ‬
kamu bertemu dengan-Ku
sedangkan kamu membawa ‫ﺗﺼﺪﻗﲎ ﺑﻮﻋﺪى ووﻋﻴﺪى ﻳﺎ اﺑﻦ آدم‬
kebaikan-kebaikan sebanyak
penduduk bumi maka Aku tidak ‫إﱏ أﻧﺎ اﻟﺮزاق وأﻧﺖ اﳌﺮزوق وﺗﻌﻠﻢ أﱏ‬
akan menerimanya sampai kamu
membenarkan janji dan ancaman- ‫أوﻓﻴﻚ رزﻗﻚ ﻓﻼ ﺗﱰك ﻃﺎﻋﱴ ﺑﺴﺒﺐ‬
Ku. (5) Hai anak cucu Adam!
Sesungguhnya Aku adalah Dzat ‫اﻟﺮزق ﻓﺈﻧﻚ إن ﺗﺮﻛﺖ ﻃﺎﻋﱴ ﺑﺴﺒﺐ‬
yang memberi rizki. Kamu adalah
makhluk yang diberi rizki dan ‫رزﻗﻚ أوﺟﺒﺖ ﻋﻠﻴﻚ ﻋﻘﻮﺑﱴ ﻳﺎ اﺑﻦ‬
kamu tahu kalau sesungguhnya
Aku memenuhimu dengan ‫آدم اﺣﻔﻆ ﱃ ﻫﺬﻩ اﳋﺼﺎل اﳋﻤﺲ‬
memberimu rizki. Oleh karena itu,

54
jangan meninggalkan ketaatan
kepada-Ku gara-gara rizki karena
‫وﻟﻚ اﳉﻨﺔ اﳋﱪ ﺑﺘﻤﺎﻣﻪ‬
sesungguhnya apabila kamu
meninggalkan ketaatan kepada-
Ku gara-gara rizkimu maka akan
tetap bagimu siksa-Ku. Hai anak
cucu Adam! Jagalah 5 (lima)
nasehat ini karena-Ku maka akan
tetap bagimu surga … (hingga
akhir hadis).”

a. Kalo Sudah Jadi Rizkimu


Maka Tidak Akan Kemana.

Hai saudara-saudara
muslimku! Janganlah kalian ‫ﺣﻜﺎﻳﺔ ﻳﺎ إﺧﻮاﱏ ﻻ ﺗﻐﺘﻤﻮا ﻋﻠﻰ‬
bersedih hati atas rizki dan
janganlah rizki kalian ‫اﻟﺮزق وﻻ ﳝﻨﻌﻜﻢ رزﻗﻜﻢ ﻋﻦ اﻟﻄﺎﻋﺔ‬
mencegahmu dari taat kepada
Allah karena ada Firman-Nya: ‫ﺑﺴﺒﺐ ﻗﻮل اﷲ ﺗﻌﺎﱃ وﻣﺎ ﻣﻦ داﺑﺔ ﰱ‬
tidaklah dari makhluk hidup di
bumi kecuali Allah telah mengatur ‫اﻷرض إﻻ ﻋﻠﻰ اﷲ رزﻗﻬﺎ ﻛﻤﺎ ﺟﺎء‬
rizkinya,1 seperti keterangan yang
tertera dalam hadis bahwa ‫ﰱ اﳋﱪ إن اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﺧﻠﻖ ﻃﲑا‬
sesungguhnya Allah menciptakan
burung hijau di udara dan ‫أﺧﻀﺮ ﰱ اﳍﻮاء وﺟﻌﻞ ﻋﻠﻰ ﻇﻬﺮﻩ‬
menjadikan anak panah berada di
punggungnya dan anak panah lain ‫رﳏﺎ وﲢﺖ ﺑﻄﻨﻪ رﳏﺎ آﺧﺮ وﺧﻠﻖ‬
di bawah perutnya. Dan Allah
menciptakan ikan besar di laut ‫ﺣﻮﺗﺎ ﰱ اﻟﺒﺤﺮ ﻳﺄﻛﻞ اﻟﺴﻤﻚ‬
yang selalu memakan ikan kecil.
Sesaat setelah ikan besar itu ‫وﻳﺪﺧﻞ ﺑﲔ أﺳﻨﺎﻧﻪ ﳊﻢ اﻟﺴﻤﻚ‬
memakan ikan kecil, ternyata
didapati sedikit daging ikan kecil ‫وﻳﻀﺮﻩ وﻳﺆﳌﻪ ﻓﻴﺨﺮج رأﺳﻪ ﻣﻦ اﳌﺎء‬
yang terselit di antara gigi-giginya.
Selitan daging itu membuatnya ‫وﻳﻔﺘﺢ ﻓﻤﻪ ﻓﻴﺠﻴﺊ ذﻟﻚ اﻟﻄﲑ‬
sakit hingga ia mengeluarkan
kepalanya ke permukaan air. Saat ‫اﻷﺧﻀﺮ ﻓﻴﺪﺧﻞ ﰱ ﻓﻢ اﳊﻮت ﻳﺄﻛﻞ‬
1
QS. Al-An’am: 38

55
kepalanya dikeluarkan
permukaan air, mulutnya terbuka.
ke
‫ﻣﺎ ﻛﺎن ﺑﲔ أﺳﻨﺎﻧﻪ وﻳﻜﻮن اﻟﺮﳏﺎن‬
Sementara itu, burung hijau
datang ke arah mulut ikan besar ‫ﻛﻌﻮدﻳﻦ ﰱ ﻓﻢ اﳊﻮت ﻻ ﻳﻘﺪر ﻋﻠﻰ‬
dan masuk ke dalamnya.
Kemudian burung hijau itu ‫ﻣﻀﻐﻪ وأﻛﻠﻪ ﻓﻠﻤﺎ ﻓﲏ اﻟﻠﺤﻢ ﻣﻦ ﺑﲔ‬
memakan daging yang terselit di
antara gigi-giginya. Dua anak ‫أﺳﻨﺎﻧﻪ ﻳﻄﲑ ﰱ اﳍﻮاء ﺟﻌﻞ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
panah yang tertancap di
punggung dan bawah perut ‫رزﻗﻪ ﻣﻦ ﺑﲔ أﺳﻨﺎﻧﻪ وﻳﺮﺟﻊ اﳊﻮت‬
burung hijau menjadi seperti dua
tiang di mulut ikan besar sehingga ‫إﱃ ﻣﻜﺎﻧﻪ وﻳﺴﱰﻳﺢ ﺑﺴﺒﺒﻪ وﻳﻜﻮن ﻛﻞ‬
ikan besar tidak bisa melahap dan
memakan burung hijau. Setelah ‫واﺣﺪ ﻣﻨﻬﻤﺎ ﺳﺒﺒﺎ ﻟﻶﺧﺮ وﻻ ﻳﱰك‬
selitan daging yang menyelit di
antara gigi-gigi ikan besar habis ‫اﻟﻄﲑ ﺑﻼ رزق ﻓﻜﻴﻒ ﻳﱰك اﻹﻧﺴﺎن‬
dimakan burung hijau, ia pun
keluar dari mulut ikan dan ‫ﺑﻼ رزق‬
terbang ke udara. Allah telah
menetapkan rizki burung hijau itu
berada di antara gigi-gigi ikan
besar. Kemudian ikan besar
kembali ke tempatnya dan
beristirahat. Masing-masing dari
burung hijau dan ikan besar saling
menjadi sebab satu sama lain.
Allah tidak meninggalkan burung
hijau tanpa mendapatkan rizki.
Lantas apakah Allah akan
meninggalkan manusia tanpa
memperoleh rizkinya?”

b. Disuapi Roti Oleh Burung


Gagak

Diceritakan bahwa sebab ‫وﰱ ﺣﻜﺎﻳﺔ اﺑﺮاﻫﻴﻢ ﺑﻦ أدﻫﻢ رﲪﺔ اﷲ‬


Ibrahim bin Adham bertaubat
adalah bahwa pada suatu hari, ia ‫ﻋﻠﻴﻪ وﻛﺎن ﺳﺒﺐ ﺗﻮﺑﺘﻪ اﻧﻪ ﻛﺎن ﻳﻮﻣﺎ‬
keluar berburu. Kemudian ia
beristirahat di suatu tempat ‫ﻣﻦ اﻷﻳﺎم ﺧﺮج إﱃ اﻟﺼﻴﺪ ﻓﺰل ﻣﻨﺰﻻ‬
sambil mengeluarkan nampan

56
piring untuk memakan bekal
makanannya. Saat makanan
‫وﺑﺴﻂ اﻟﺴﻔﺮة ﻟﻴﺄﻛﻞ اﻟﻄﻌﺎم ﻓﺒﻴﻨﻤﺎ‬
berada di atas nampan piring,
tiba-tiba burung gagak datang dan ‫ﻫﻮ ﻛﺬﻟﻚ ﺟﺎء ﻏﺮاب وأﺧﺬ ﻣﻦ‬
menyambar rotinya dengan paruh
dan langsung terbang ke udara. ‫اﻟﺴﻔﺮة ﺧﺒﺰا ﲟﻨﻘﺎرﻩ وﻃﺎر ﰱ اﳍﻮاء‬
Ibrahim pun kaget. Kemudian ia
bergegas menaiki kuda dan ‫ﻓﺘﻌﺠﺐ اﺑﺮاﻫﻴﻢ ﻣﻦ ذﻟﻚ ورﻛﺐ‬
mengejar burung gagak itu hingga
menuju ke arah gunung. Ibrahim ‫ﻓﺮﺳﻪ وذﻫﺐ إﱃ ﺧﻠﻒ اﻟﻄﲑ ﺣﱴ‬
kehilangan jejak. Ia pun terus
mengejar burung gagak itu ‫ﺻﻌﺪ اﻟﻐﺮاب إﱃ اﳉﺒﻞ وﻏﺎب ﻋﻦ‬
dengan naik ke arah gunung. Tiba-
tiba dari kejauhan, ia melihat ‫ﻋﲔ اﺑﺮاﻫﻴﻢ ﻓﺼﻌﺪ اﺑﺮاﻫﻴﻢ أﻳﻀﺎ‬
burung gagak itu. Ketika ia telah
mendekati, burung gagak itu kaget ‫اﳉﺒﻞ ﻟﻄﻠﺐ اﻟﻐﺮاب ﻓﺮأى ﻣﻦ ﺑﻌﻴﺪ‬
dan akhirnya terbang. Melihat
tempat burung gagak itu mulai ‫ذﻟﻚ اﻟﻐﺮاب ﻓﻠﻤﺎ دﻧﺎ اﺑﺮاﻫﻴﻢ ﻃﺎر‬
terbang, tiba-tiba Ibrahim melihat
seorang laki-laki terikat tergeletak ‫اﻟﻐﺮاب ﻓﺮأى اﺑﺮاﻫﻴﻢ رﺟﻼ ﻣﺸﺪودا‬
miring di gunung. Ia pun turun
dari kudanya dan melepaskan ‫ﺑﺎﳊﺒﻞ ﻣﻀﻄﺠﻌﺎ ﻋﻠﻰ ﻗﻔﺎﻩ ﻓﻠﻤﺎ رأى‬
ikatan laki-laki itu. Setelah laki-
laki itu terbebas, Ibrahim pun ‫اﺑﺮاﻫﻴﻢ ذﻟﻚ اﻟﺮﺟﻞ ﻋﻠﻰ ﻫﺬﻩ اﳊﺎﻟﺔ‬
menanyakan apa yang telah
terjadi padanya. Laki-laki itu ‫ﻧﺰل ﻋﻦ ﻓﺮﺳﻪ وﺣﻞ ﺷﺪادﻩ وﺳﺄل‬
menjelaskan;
‫ﻋﻦ ﺣﺎﻟﻪ وﻗﺼﺘﻪ ﻓﻘﺎل اﻟﺮﺟﻞ اﱏ‬
“Sebenarnya aku adalah seorang
pedagang. Aku telah dirampok ‫ﻛﻨﺖ ﺗﺎﺟﺮا ﻓﺄﺧﺬﱏ ﻗﻄﺎع اﻟﻄﺮﻳﻖ‬
oleh segerombolan perampok.
Semua harta yang aku bawa ‫وأﺧﺬوا ﻣﺎ ﻛﺎن ﻣﻌﻰ ﻣﻦ اﳌﺎل وﻗﺘﻠﻮﱏ‬
dirampas oleh mereka. Mereka
menganiayaku, mengikatku, dan ‫وﺷﺪوﱏ وﻃﺮﺣﻮﱏ ﰱ ﻫﺬا اﳌﻮﺿﻊ‬
membuangku di tempat ini. Aku
bertahan di sini sudah selama 7 ‫وﺻﺎر ﱃ ﺳﺒﻌﺔ أﻳﺎم ﻛﻞ ﻳﻮم ﳚﻴﺊ‬
hari. Setiap harinya, burung gagak
itu membawakanku roti. Ia berada ‫اﻟﻐﺮاب ﺑﺎﳋﺒﺰ وﳚﻠﺲ ﻋﻠﻰ ﺻﺪرى‬
di atas dadaku dan memotong-
motong roti dengan paruhnya. ‫وﻳﻜﺴﺮ اﳋﺒﺰ ﲟﻨﻘﺎرﻩ وﻳﻀﻌﻪ ﰱ ﻓﻤﻰ‬
Kemudian ia menyuapkannya ke

57
mulutku. Selama 7 hari itu, Allah
tidak meninggalkanku dalam
‫وﻣﺎ ﺗﺮﻛﲎ اﷲ ﺟﺎﺋﻌﺎ ﰱ ﺗﻠﻚ اﻷﻳﺎم‬
kelaparan.”

Setelah mendengar cerita laki-laki


itu, Ibrahim pun menaiki kudanya ‫ﻓﺮﻛﺐ اﺑﺮاﻫﻴﻢ ﻓﺮﺳﻪ وأردﻓﻪ وﺟﺎء ﺑﻪ‬
dan memboncengkan laki-laki itu
untuk di antarkan ke tempat ‫إﱃ ﻣﻮﺿﻌﻪ اﻟﺬى ﻛﺎن ﻧﺰل ﻓﻴﻪ وﺗﺎب‬
dimana ia tinggal. Kemudian
Ibrahim pun bertaubat dan ‫اﺑﺮاﻫﻴﻢ ﺑﻦ أدﻫﻢ ورﺟﻊ إﱃ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
kembali kepada Allah. Ia melepas
dan meninggalkan pakaian ‫وﻧﺰع ﺛﻴﺎﺑﻪ اﻟﻔﺎﺧﺮة وﻟﺒﺲ اﻟﺼﻮف‬
bagusnya dan hanya mengenakan
pakaian bulu. Ia juga ‫وأﻋﺘﻖ ﻋﺒﻴﺪﻩ وأوﻗﻒ ﻋﻘﺎرﻩ وأﻣﻼﻛﻪ‬
memerdekakan semua budak-
budaknya. Ia juga mewakafkan ‫وأﺧﺬ ﺑﻴﺪﻩ ﻋﺼﺎ وﺗﻮﺟﻪ إﱃ ﻣﻜﺔ ﺑﻼ‬
tanah dan harta miliknya.
Kemudian ia mengenakan tongkat ‫زاد وﻻ راﺣﻠﺔ وﺗﻮﻛﻞ ﻋﻠﻰ اﷲ وﱂ‬
dan pergi menuju kota Mekah
tanpa membawa bekal dan ‫ﻳﻬﺘﻢ ﻋﻠﻰ اﻟﺰاد وﱂ ﻳﺒﻖ ﺟﺎﺋﻌﺎ ﺣﱴ‬
kendaraan. Ia hanya berpasrah
diri kepada Allah dan tidak kuatir ‫وﺻﻞ إﱃ اﻟﻜﻌﺒﺔ وﺷﻜﺮ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
dengan bekalnya. Dalam
perjalanannya, ia tidak merasa ‫وأﺛﱴ ﻋﻠﻴﻪ‬
kelaparan hingga ia sampai di
kota Mekah. Ia bersyukur dan
memuja Allah.

Allah berfirman, “Barang siapa


berpasrah diri kepada Allah maka ‫ﻗﺎل وﻣﻦ ﻳﺘﻮﻛﻞ ﻋﻠﻰ اﷲ ﻓﻬﻮ ﺣﺴﺒﻪ‬
Dia akan mencukupinya.
Sesungguhnya Allah berkuasa atas ‫إن اﷲ ﺑﺎﻟﻎ أﻣﺮﻩ ﻗﺪ ﺟﻌﻞ اﷲ ﻟﻜﻞ‬
kehendak-Nya. Allah telah
menetapkan takdir bagi segala ‫ﺷﻴﺊ ﻗﺪرا اﻵﻳﺔ‬
sesuatu ….”2

2
QS. at-Tholaq: 3

58
‫اﳊﺪﻳﺚ اﻟﻌﺎﺷﺮ‬
HADIS KESEPULUH
GAMBARAN SURGA DAN NERAKA

Diriwayatkan dari Kulaib


bin Hazim radhiyallahu ‘anhu
‫ﻋﻦ ﻛﻠﻴﺐ ﺑﻦ ﺣﺎزم رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
bahwa ia berkata, “Saya pernah
mendengar Rasulullah shollallahu ‫ﻋﻨﻪ ﻗﺎل ﲰﻌﺖ رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ‬
‘alaihi wa sallama bersabda, ‘Hai
kaumku! Carilah surga sepenuh ‫ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﻳﻘﻮل ﻳﺎ ﻗﻮم اﻃﻠﺒﻮا اﳉﻨﺔ‬
kemampuan kalian dan hindarilah
neraka sepenuh kemampuan ‫ﲜﻬﺪﻛﻢ واﻫﺮﺑﻮا ﻣﻦ اﻟﻨﺎر ﲜﻬﺪﻛﻢ ﻓﺈن‬
kalian karena orang yang mencari
surga tidak tidur dan orang yang ‫اﳉﻨﺔ ﻻ ﻳﻨﺎم ﻃﺎﻟﺒﻬﺎ وإن اﻟﻨﺎر ﻻ ﻳﻨﺎم‬
menghindari neraka juga tidak
tidur. Sesungguhnya surga ‫ﻫﺎر ﺎ وإن اﳉﻨﺔ ﳏﻔﻮﻓﺔ ﺑﺎﳌﻜﺎرﻩ وإن‬
dikelilingi oleh hal-hal yang tidak
disukai dan sesungguhnya neraka ‫اﻟﻨﺎر ﳓﻔﻮﻓﺔ ﺑﺎﻟﻠﺬات واﻟﺸﻬﻮات ﻓﻼ‬
dikelilingi keenakan-keenakan
dan kesenangan-kesenangan. Oleh ‫ﺗﻠﻬﻴﻨﻜﻢ ﻋﻦ اﻵﺧﺮة‬
karena itu sungguh janganlah
kalian melalaikan akhirat!”
Disebutkan di dalam hadis
lain dari Abu Sa’id al-Khudri ‫وﺟﺎء ﰱ اﳊﺪﻳﺚ آﺧﺮ ﻋﻦ أﰉ ﺳﻌﻴﺪ‬
radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa sallama ‫اﳋﺪرى رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ ﻋﻦ اﻟﻨﱯ‬
bahwa beliau bersabda, “Akan
diserukan ketika penduduk surga ‫ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ أﻧﻪ ﻗﺎل ﻳﻨﺎدى‬
memasukinya, ‘Telah tiba masa
dimana kalian akan hidup dan ‫ﻣﻨﺎد إذا دﺧﻞ أﻫﻞ اﳉﻨﺔ ﰱ اﳉﻨﺔ آن‬
tidak akan mati selamanya, kalian
akan sehat dan tidak akan sakit ‫ﻟﻜﻢ أن ﲢﻴﻮا وﻻ ﲤﻮﺗﻮا أﺑﺪا وآن ﻟﻜﻢ‬
selamanya, kalian akan muda dan
tidak akan mengalami tua, dan ‫أن ﺗﺼﺤﻮا وﻻ ﺗﺴﻘﻤﻮا أﺑﺪا وآن ﻟﻜﻢ‬
kalian akan merasakan
kenikmatan dan tidak akan ‫أن ﺗﺸﺒﻮا وﻻ ﺮﻣﻮا أﺑﺪا وآن ﻟﻜﻢ أن‬
merasakan kesedihan selamanya.’
Seruan tersebut adalah Firman ‫ﺗﺘﻨﻌﻤﻮا ﻓﻼ ﺗﺒﺄﺳﻮا أﺑﺪا وذﻟﻚ ﻗﻮﻟﻪ‬
Allah Dan diserukan kepada

59
mereka, ‘Itulah surga yang
diwariskan kepadamu disebabkan
‫ﺗﻌﺎﱃ وﻧﻮدوا أن ﺗﻠﻜﻢ اﳉﻨﺔ أورﺛﺘﻤﻮﻫﺎ‬
apa yang dahulu kamu lakukan’.”3
Diriwayatkan dari Abu ‫ﲟﺎ ﻛﻨﺘﻢ ﺗﻌﻤﻠﻮن‬
Hurairah radhiyallahu ‘anhu baha
ia berkata, “Rasulullah shollallahu ‫وﻋﻦ أﰉ ﻫﺮﻳﺮة رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ‬
‘alaihi wa sallama bersabda
bahwa Allah berfirman, ‘Aku telah ‫ﻗﺎل ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
mempersiapkan bagi orang-orang
sholih di surga suatu kenikmatan ‫ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﻳﻘﻮل اﻋﺪدت ﻟﻌﺒﺎدى‬
yang belum pernah mata lihat,
telinga dengar, dan tersirat di hati ‫اﻟﺼﺎﳊﲔ ﰱ اﳉﻨﺔ ﻣﺎ ﻻ ﻋﲔ رأت‬
manusia.’ Bacalah Firman Allah
jika kalian menginginkan: ‫وﻻ أذن ﲰﻌﺖ وﻻ ﺧﻄﺮ ﻋﻠﻰ ﻗﻠﺐ‬
Seorangpun tidak mengetahui apa
yang disembunyikan untuk ‫ﺑﺸﺮ اﻗﺮؤا إن ﺷﺌﺘﻢ ﻗﻮل ﺗﻌﺎﱃ ﻓﻼ‬
mereka, yaitu (bermacam-macam
nikmat) yang menyedapkan ‫ﺗﻌﻠﻢ ﻧﻔﺲ ﻣﺎ أﺧﻔﻲ ﳍﻢ ﻣﻦ ﻗﺮة أﻋﲔ‬
pandangan mata sebagai balasan
terhadap apa yang telah mereka ‫ﺟﺰاء ﲟﺎ ﻛﺎﻧﻮا ﻳﻌﻤﻠﻮن‬
kerjakan.4 Sesungguhnya di dalam
surga terdapat sebuah pohon yang ‫ﻓﺈن ﰱ اﳉﻨﺔ ﺷﺠﺮة ﻟﻮ ﻳﺴﲑ اﻟﺮاﻛﺐ‬
andai seorang pengendara
melewati bayangan teduhnya ‫ﰱ ﳍﺎ ﻣﺎﺋﺔ ﻋﺎم ﻻ ﻳﻘﻄﻌﻬﺎ اﻗﺮؤا إن‬
selama 100 tahun maka ia tidak
akan selesai melewatinya. Bacalah ‫ﺷﺌﺘﻢ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﱃ وﻇﻞ ﳑﺪود وﻣﺎء‬
Firman Allah jika kalian
menginginkan: Dan naungan yang ‫ﻣﺴﻜﻮب وﻓﺎﻛﻬﺔ ﻛﺜﲑة ﻻ ﻣﻘﻄﻮﻋﺔ‬
terbentang luas (30) dan air yang
tercurah (31) dan buah-buahan ‫وﻻ ﳑﻨﻮﻋﺔ وﻓﺮش ﻣﺮﻓﻮﻋﺔ إﻧﺎ‬
yang banyak (32) yang tidak
berhenti buahnya dan tidak ‫أﻧﺸﺄﻧﺎﻫﻦ إﻧﺸﺎء اﻵﻳﺔ‬
terlarang mengambilnya (33) dan
kasur-kasur yang tebal lagi empuk
(34) sesungguhnya Kami
menciptakan mereka (bidadari-

3
QS. al-A’rof: 43
4
QS. as-Sajdah: 17

60
bidadari) dengan langsung (35)...”5
Diriwayatkan dari
Mughirah bin Syukbah
radhiyallahu ‘anhu bahwa ‫وروي ﻋﻦ اﳌﻐﲑة ﺑﻦ ﺷﻌﺒﺔ رﺿﻲ اﷲ‬
sungguh Rasulullah shollallahu
‘alaihi wa sallama bersabda, ‫ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ أن اﻟﻨﱯ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
“Musa bermunajat kepada Allah.
Ia berkata; ‘Ya Allah! Beritahu aku ‫ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﻗﺎل ﻧﺎﺟﻰ ﻣﻮﺳﻰ رﺑﻪ ﻗﺎل‬
orang yang terakhir masuk surga
dan berapa banyak bagian surga ‫ﻳﺎ رب أﺧﱪﱏ ﻋﻦ آﺧﺮ ﻣﻦ ﻳﺪﺧﻞ‬
baginya?’ Allah menjawab, ‘Hai
Musa! Tidak ada seorang muslim ‫اﳉﻨﺔ ﻛﻢ ﻳﻜﻮن ﻟﻪ ﻣﻦ اﳉﻨﺔ ﻗﺎل اﷲ‬
yang berada di neraka kecuali
satu orang yang akan Aku ‫ﺗﻌﺎﱃ ﻳﺎ ﻣﻮﺳﻰ ﻻ ﻳﺒﻘﻰ ﰱ اﻟﻨﺎر‬
keluarkan dari sana dengan
rahmat-Ku. Kemudian ia berhenti ‫ﻣﺴﻠﻢ إﻻ رﺟﻞ واﺣﺪ أﺧﺮﺟﻪ ﺑﺮﲪﱴ‬
di pintu surga. Kemudian Aku
berkata kepadanya; Masuklah ke ‫ﻓﻴﻘﻒ ﻋﻠﻰ ﺑﺎب اﳉﻨﺔ ﻓﺄﻗﻮل ﻟﻪ‬
dalam surga! Ia menjawab;
Bagaimana aku mau masuk surga ‫أدﺧﻞ اﳉﻨﺔ ﻓﻴﻘﻮل ﻛﻴﻒ أدﺧﻞ اﳉﻨﺔ‬
sedangkan orang-orang di
dalamnya telah menempati ‫وﻗﺪ أﺧﺬ اﻟﻨﺎس ﻣﻨﺎزﳍﻢ ودرﺟﺎ ﻢ‬
tempatnya dan derajatnya masing-
masing sedangkan aku tidak ‫ﻓﻠﻢ ﻳﺒﻖ ﱃ ﺷﻴﺊ وﻻ ﻣﻜﺎن ﻓﺄﻗﻮل ﻳﺎ‬
kebagian sesuatu dan tempat.
Kemudian Aku berkata; Hai ‫ﻋﺒﺪى أﺗﺮﺿﻲ ﰱ اﳉﻨﺔ ﻣﻦ اﳌﻜﺎن‬
hamba-Ku! Apakah kamu ridho di
surga mendapatkan satu kerajaan ‫ﻣﻘﺪار ﳑﻠﻜﺔ ﻣﻠﻜﲔ ﻣﻦ اﻟﺪﻧﻴﺎ ﻓﻴﻘﻮل‬
yang berukuran seperti dua
kerajaan di dunia? Kemudian ia ‫ﻗﺪ رﺿﻴﺖ ﻓﺄﻗﻮل ﻟﻪ أدﺧﻞ اﳉﻨﺔ‬
menjawab; Aku ridho. Kemudian
Aku berkata; Masuklah ke dalam ‫وﻟﻚ أﺿﻌﺎف ذﻟﻚ ﻓﺄﻋﻄﺎﻩ ﺑﻘﺪر‬
surga! Bagimu adalah kelipatan
ganda ukuran kerajaan tersebut. ‫ﳑﻠﻜﺔ أرﺑﻌﺔ ﻣﻦ ﻣﻠﻮك اﻟﺪﻧﻴﺎ‬
Kemudian Allah memberinya satu
kerajaan yang seukuran 4 (empat)
kerajaan dunia.”

5
QS. al-Waqiah: 30-35 dst

61
Abu
Penyusun, Muhammad bin
Bakar Semoga Allah
‫ﻗﺎل اﳌﺼﻨﻒ رﲪﺔ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻳﻜﻮن‬
merahmatinya, berkata, “Kerajaan
tersebut seukuran tanah ‫ﻣﺜﻞ ﺧﺮاﺳﺎن وﻋﺮاق وﳝﻦ وﺷﺎم وﻗﺎل‬
Khurasan, Irak, Yaman dan Syam.”
Ia melanjutkan, “Membicarakan ‫ﺻﻔﺔ اﳉﻨﺔ أﻛﺜﺮ ﳑﺎ ﳛﺼﻰ وﻟﻜﻦ‬
sifat surga tidak akan ada
habisnya tetapi perlu juga ‫ﻻﺑﺪ ﻣﻦ ذﻛﺮ اﻟﻨﺎر ﻋﻨﺪﻩ‬
membicarakan sifat neraka.”
Anas bin Malik radhiyallahu
‘anhu berkata, “Ketika diturunkan
ayat ini ‘Dan sesungguhnya ‫ﻗﺎل أﻧﺲ ﺑﻦ ﻣﺎﻟﻚ رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
Jahannam itu benar-benar tempat
yang telah diancamkan kepada ‫ﻋﻨﻪ ﳌﺎ ﻧﺰﻟﺖ ﻫﺬﻩ اﻵﻳﺔ وإن ﺟﻬﻨﻢ‬
mereka (pengikut-pengikut setan)
semuanya’,6 maka sungguh ‫ﳌﻮﻋﺪﻫﻢ أﲨﻌﲔ ﺑﻜﻰ رﺳﻮل اﷲ‬
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama menangis. Para ‫ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﺑﻜﺎء‬
sahabatpun juga menangis karena
tangisan Rasulullah shollallahu ‫ﺷﺪﻳﺪا وﺑﻜﻰ أﺻﺤﺎﺑﻪ ﻟﺒﻜﺎﺋﻪ وﻻ‬
‘alahi wa sallama padahal mereka
tidak tahu wahyu apa yang ‫ﻳﺪرون ﻣﺎ ﻧﺰل ﺑﻪ ﺟﱪاﺋﻴﻞ ﻋﻠﻴﻪ‬
diturunkan oleh Jibril kepadanya
shollallahu ‘alaihi wa sallama. ‫اﻟﺴﻼم وﱂ ﻳﺴﺘﻄﻊ أﺣﺪ أن ﻳﺴﺄﻟﻪ‬
Tidak ada seorangpun dari
mereka bertanya kepadanya
shollallahu ‘alaihi wa sallama.”
Setiap kali Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa sallama
melihat Fatimah radhiyallahu ‫وﻛﺎن اﻟﻨﱯ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ‬
‘anhaa maka beliau selalu senang.
Suatu ketika Abdurrahman bin ‫إذا رأى ﻓﺎﻃﻤﺔ رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻬﺎ‬
Auf mendatangi Fatimah di rumah
Fatimah. (Dalam riwayat dari ‫ﻓﺮح ﺎ ﻓﺎﻧﻄﻠﻖ ﻋﺒﺪ اﻟﺮﲪﻦ ﺑﻦ ﻋﻮف‬
Umar bin Khattab): Abdurrahman
berkata, “Assalamualaiki Wahai ‫إﱃ ﺑﺎب ﻓﺎﻃﻤﺔ وﰱ رواﻳﺔ ﻋﻤﺮ ﺑﻦ‬
putri Rasulullah.”
‫اﳋﻄﺎب رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ‬
6
QS. al-Hijr:43

62
Fatimah menjawab, “‘Alaika as-
Salam. Siapa anda?”
‫ﻗﺎل اﻟﺴﻼم ﻋﻠﻴﻚ ﻳﺎ ﺑﻨﺖ رﺳﻮل اﷲ‬
Abdurrahman menjawab, “Saya ‫ﻗﺎﻟﺖ وﻋﻠﻴﻚ اﻟﺴﻼم ﻓﻘﺎﻟﺖ ﻣﻦ‬
adalah Abdurrahman bin Auf.”
‫أﻧﺖ ﻓﻘﺎل أﻧﺎ ﻋﺒﺪ اﻟﺮﲪﻦ ﺑﻦ ﻋﻮف‬
Fatimah bertanya, “Hai Ibnu Auf!
Ada perlu apa anda datang?” ‫ﻓﻘﺎﻟﺖ ﻳﺎ اﺑﻦ ﻋﻮف ﻣﺎ ﺟﺎء ﺑﻚ‬
Abdurrahman menjawab, “Aku ‫ﻗﺎل ﺗﺮﻛﺖ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم‬
meninggalkan Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa sallama ‫ﺑﺎﻛﻴﺎ ﺣﺰﻳﻨﺎ وﻻ أدرى ﻣﺎ ﻧﺰل ﺑﻪ‬
dalam keadaan menangis dan
bersedih. Aku tidak tahu wahyu ‫ﺟﱪاﺋﻴﻞ‬
apa yang dibawa Jibril untuknya.”

“Ya sudah! Pergilah! Aku bersiap-


siap dulu.” jawab Fatimah. ‫ﻓﻘﺎﻟﺖ ﺗﻨﺢ ﻣﻦ ﺑﲔ ﻳﺪي ﺣﱴ أﺿﻢ‬
Kemudian Abdurrahman ‫ﻋﻠﻰ ﻧﻔﺴﻰ ﺛﻴﺎﰉ‬
pergi menemui Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa sallama ‫واﻧﻄﻠﻖ إﱃ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة‬
dengan harapan, “Barangkali
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‫واﻟﺴﻼم ﻟﻌﻠﻪ ﳜﱪﱏ ﲟﺎ ﻧﺰل ﺑﻪ‬
sallama akan memberitahuku
tentang wahyu apa yang dibawa ‫ﺟﱪاﺋﻴﻞ ﻓﻠﺒﺴﺖ ﴰﻠﺔ ﺧﻠﻘﺎ ﻗﺪ ﺧﻴﻂ‬
Jibril untuknya.”
Sementara itu Fatimah ‫ﺑﺎﺛﲎ ﻋﺸﺮ ﻣﻜﺎﻧﺎ ﺑﺴﻌﻒ ورق اﻟﻨﺨﻞ‬
mengenakan selimut usangnya
yang ditambal dengan 12 ‫ﻓﻠﻤﺎ ﺧﺮﺟﺖ ﻓﺎﻃﻤﺔ ﻧﻈﺮ إﻟﻴﻬﺎ ﻋﻤﺮ‬
tambalan dengan pelepah dan
daun kurma. Ketika Fatimah telah ‫رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ ﻓﻮﺿﻊ ﻳﺪﻩ ﻋﻠﻰ‬
keluar dari rumahnya, Umar
melihatnya sambil meletakkan ‫رأﺳﻪ وﻧﺎدى ﻳﺎ ﺣﺰﻧﺎﻩ ﳊﺰن ﺑﻨﺖ‬
tangannya di atas kepalanya dan
berkata: ‫ﳏﻤﺪ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﻓﺈن‬
“Duh kasihan sekali! Sungguh ‫ﺑﻨﺎت ﻗﻴﺼﺮ وﻛﺴﺮى ﻳﻠﺒﺴﻦ اﳊﺮﻳﺮ‬
putri-putri kaisar dan raja
mengenakan sutra kasar dan sutra ‫واﻟﺴﻨﺪس وﺑﻨﺖ رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ‬
halus. Sedangkan putri Rasulullah

63
shollallahu ‘alaihi wa sallama
hanya mengenakan selimut dari
‫ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﰱ ﴰﻠﺔ ﻣﻦ ﺻﻮف‬
bulu dengan 12 tambalan daun
dan pelepah kurma.” ‫وﻗﺪ ﺧﻴﻂ ﺑﺎﺛﲎ ﻋﺸﺮ ﻣﻜﺎﻧﺎ ﺑﻮرق‬
Ketika Fatimah telah menemui ‫ﺳﻌﻒ اﻟﻨﺨﻞ ﻓﻠﻤﺎ دﺧﻠﺖ ﻓﺎﻃﻤﺔ‬
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama, ia bertanya, “Wahai ‫رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻬﺎ ﻗﺎﻟﺖ ﻳﺎ رﺳﻮل‬
Rasulullah! Apakah anda tidak
tahu kalau Umar heran dengan ‫اﷲ أﻻ ﺗﺮى أن ﻋﻤﺮ ﻳﺘﻌﺠﺮ ﻣﻦ‬
pakaianku. Demi Allah! Sejak 5
tahun yang lalu aku dan Ali tidak ‫ﻟﺒﺎﺳﻰ ﻓﻮاﻟﺬى ﺑﻌﺜﻚ ﺑﺎﻟﻜﺮاﻣﺔ ﻣﺎ ﱃ‬
memiliki tikar sama sekali kecuali
kulit kambing gibas yang kita ‫وﻻ ﻟﻌﻠﻲ ﻓﺮاش ﻣﻨﺬ ﲬﺲ ﺳﻨﲔ إﻻ‬
gunakan untuk menikari unta
kami di siang hari dan kita ‫ﻣﺴﻚ ﻛﺒﺶ ﺗﻌﻠﻒ ﻋﻠﻴﻪ ﺑﺎﻟﻨﻬﺎر‬
gunakan sendiri bertikar di
malam harinya. Sedangkan bantal ‫ﺑﻌﲑﻧﺎ ﻓﺈذا ﻛﺎن اﻟﻠﻴﻞ اﻓﱰﺷﻨﺎﻩ وإن‬
tidur kami adalah tulang dan
perabot rumah kami adalah dari ‫ﻣﺮﻓﻘﺘﻨﺎ ﻣﻦ أدﱘ ﺣﺸﻮﻫﺎ ﺳﻌﻒ‬
pelepah kurma.”
‫اﻟﻨﺨﻞ ﻗﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم‬
Rasulullah menjawab, “Hai Umar!
Tinggalkan putriku! Barangkali ia ‫ﻳﺎ ﻋﻤﺮ دع اﺑﻨﱴ ﳍﻠﻬﺎ ﺗﻜﻮن ﰱ اﳋﻴﻞ‬
sedang tidak merasa nyaman!”
‫اﻟﺴﺎﺑﻖ ﻗﺎﻟﺖ ﻓﺎﻃﻤﺔ رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
Fatimah bertanya, “Demi Allah!
Apa yang membuat anda ‫ﻋﻨﻬﺎ ﻓﺪاك ﻧﻔﺴﻰ ﻣﺎ اﻟﺬى أﺑﻜﺎك‬
menangis? Wahai Rasulullah!”
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‫ﻗﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم‬
sallama menjawab, “Bagaimana
aku tidak menangis sedangkan ‫ﻓﻜﻴﻒ ﻻ أﺑﻜﻰ وﻗﺪ ﻧﺰل ﺟﱪاﺋﻴﻞ‬
Jibril telah menyampaikanku
wahyu ‘Dan sesungguhnya ‫ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم ﺬﻩ اﻵﻳﺔ وإن ﺟﻬﻨﻢ‬
Jahannam itu benar-benar tempat
yang telah diancamkan kepada ‫ﳌﻮﻋﺪﻫﻢ أﲨﻌﲔ‬
mereka (pengikut-pengikut setan)
semuanya.’”7

7
QS. al-Hijr:43

64
“Wahai Rasulullah! Beritahu aku
salah satu pintu Jahannam!” tanya
‫ﻗﺎﻟﺖ ﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ أﺧﱪﱏ ﻋﻦ ﺑﺎب‬
Fatimah.
‫ﻣﻨﻬﺎ‬
Rasulullah SAW menjawab, “Hai
Fatimah! Pintu Jahannam yang ‫ﻗﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻳﺎ‬
paling ringan terdiri dari 70.000
gunung api. Di setiap gunungnya ‫ﻓﺎﻃﻤﺔ إن أﻫﻮن ﺑﺎب ﻣﻨﻬﺎ ﺳﺒﻌﻮن‬
terdapat 70.000 jurang api. Di
setiap jurangnya terdapat ‫أﻟﻒ ﺟﺒﻞ ﻣﻦ ﻧﺎر وﰱ ﻛﻞ ﺟﺒﻞ‬
70.000.000 perengan api. Di
setiap perengannya terdapat ‫ﺳﺒﻌﻮن أﻟﻒ واد ﻣﻦ اﻟﻨﺎر وﰱ ﻛﻞ واد‬
1000.000 kota. Di setiap kotanya
terdapat 70.000.000 bangunan- ‫ﺳﺒﻌﻮن أﻟﻒ أﻟﻒ ﺷﻌﺐ ﻣﻦ ﻧﺎر وﰱ‬
bangunan api. Di setiap bangunan-
bangunannya terdapat 1000.000 ‫ﻛﻞ ﺷﻌﺐ أﻟﻒ أﻟﻒ ﻣﺪﻳﻨﺔ وﰱ ﻛﻞ‬
rumah api. Di setiap rumahnya
terdapat 70.000.000 kamar api. Di ‫ﻣﺪﻳﻨﺔ ﺳﺒﻌﻮن أﻟﻒ أﻟﻒ ﻗﺼﺮ ﻣﻦ ﻧﺎر‬
setiap kamarnya terdapat
70.000.000 peti api. Dan di setiap ‫وﰱ ﻛﻞ ﻗﺼﺮ أﻟﻒ أﻟﻒ دار ﻣﻦ ﻧﺎر‬
petinya terdapat 70.000.000 jenis
siksaan yang di dalamnya ‫وﰱ ﻛﻞ دار ﺳﺒﻌﻮن أﻟﻒ أﻟﻒ ﺑﻴﺖ‬
terdapat siksaan yang menjelma
penerima siksaan tersebut.” ‫ﻣﻦ ﻧﺎر وﰱ ﻛﻞ ﺑﻴﺖ ﺳﺒﻌﻮن أﻟﻒ‬
Kemudian Fatimah jatuh ‫أﻟﻒ ﺻﻨﺪوق ﻣﻦ ﻧﺎر وﰱ ﻛﻞ‬
telungkup sambil berkata,
“Celakalah orang yang masuk ‫ﺻﻨﺪوق ﺳﺒﻌﻮن أﻟﻒ أﻟﻒ ﻧﻮع ﻣﻦ‬
neraka!”
‫اﻟﻌﺬاب ﻟﻴﺲ ﻓﻴﻬﺎ ﻋﺬاب ﻳﺸﺎﻛﻞ‬
Ketika Umar radhiyallahu ‘anhu
mendengar gambaran kecil ‫ﺻﺎﺣﺒﻪ ﻗﺎل ﻓﺴﻘﻄﺖ ﻓﺎﻃﻤﺔ رﺿﻲ‬
twntang pintu Jahannam, ia
berkata, “Andai aku adalah seekor ‫اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻬﺎ ﻋﻠﻰ وﺟﻬﻬﺎ وﻫﻲ‬
kambing gibas milik keluargaku,
lalu mereka menyembelihku, ‫ﺗﻘﻮل اﻟﻮﻳﻞ ﳌﻦ دﺧﻞ اﻟﻨﺎر ﻓﺴﻤﻊ‬
memakan dagingku, memotong-
motong tubuhku, dan ‫ﻋﻤﺮ رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ ﻗﺎل ﻳﺎ ﻟﻴﺘﲎ‬
menghancurkan tulang-tulangku,
maka aku tidak akan mendengar ‫ﻛﻨﺖ ﻛﺒﺸﺎ ﻷﻫﻠﻰ ﻓﺪﲝﻮﱏ وأﻛﻠﻮا‬
gambaran Jahannam.”

65
Kemudian Abu Bakar radhiyallahu
‘anhu maju sambil berkata, “Andai
‫ﳊﻤﻰ وﻓﺮﻗﻮا أﻋﻀﺎﺋﻰ وﻣﺰﻗﻮا ﻋﻈﺎﻣﻰ‬
aku adalah burung di padang luas,
kemudian aku makan buah- ‫وﱂ أﲰﻊ ﺑﺬﻛﺮ ﺟﻬﻨﻢ‬
buahan, minum air sungai,
bertempat tinggal di batang- ‫ﻓﺄﻗﺒﻞ أﺑﻮ ﺑﻜﺮ اﻟﺼﺪﻳﻖ رﺿﻲ اﷲ‬
batang pohon, maka aku tidak
akan mengalami hitungan amal ‫ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ وﻫﻮ ﻳﻘﻮل ﻳﺎ ﻟﻴﺘﲎ ﻛﻨﺖ‬
dan siksa dan tidak akan
mendengar gambaran Jahannam.” ‫ﻃﺎﺋﺮا ﰱ اﳌﻔﺎوز آﻛﻞ اﻟﺜﻤﺎر وأﺷﺮب‬
Kemudian Ali radhiyallahu ‘anhu ‫ﻣﻦ اﻷ ﺎر وآوى اﻷﻏﺼﺎن ﻣﻦ‬
berkata, “Andai ibuku tidak
melahirkanku, andai saja aku mati ‫اﻷﺷﺠﺎر وﻟﻴﺲ ﻋﻠﻲ ﺣﺴﺎب وﻻ‬
di usia dini, andai saja aku adalah
rumput, kemudian binatang- ‫ﻋﺬاب وﱂ أﲰﻊ ﺑﺬﻛﺮ ﺟﻬﻨﻢ ﰒ ﺧﺮج‬
binatang ternak memakanku,
andai binatang-binatang buas ‫ﻋﻠﻲ ﻛﺮم اﷲ وﺟﻬﻪ وﻫﻮ ﻳﻘﻮل ﻳﺎ ﻟﻴﺖ‬
memangsaku, maka aku tidak
akan mendengar gambaran ‫أﻣﻰ ﱂ ﺗﻠﺪﱏ وﻳﺎ ﻟﻴﺘﲎ ﻣﺖ ﺻﺒﻴﺎ وﻳﺎ‬
Jahannam.”
‫ﻟﻴﺘﲎ ﻛﻨﺖ ﺣﺸﻴﺸﺎ أﻛﻠﺘﲎ اﻟﺒﻬﺎﺋﻢ‬
Kemudian Salman radhiyallahu
‘anhu pergi ke arah kuburan Baqik ‫وﻳﺎ ﻟﻴﺘﲎ اﻟﺴﺒﺎع ﻣﺰﻗﺖ ﳊﻤﻰ وﱂ‬
yang memiliki pohon cemara
sambil meletakkan tangannya di ‫أﲰﻊ ﺑﺬﻛﺮ ﺟﻬﻨﻢ‬
atas kepalanya dan berteriak
keras, “Jauh sekali perjalananku! ‫ﰒ ﺧﺮج ﺳﻠﻤﺎن رﺿﻲ اﷲ ﻋﻨﻪ ﳓﻮ‬
Sedikit sekali bekal perjalananku
di Hari Kiamat!” ‫ﺑﻘﻴﻊ اﻟﻐﺮﻗﺪ وﻫﻮ واﺿﻊ ﻳﺪﻩ ﻋﻠﻰ‬
Kemudian Bilal radhiyallahu ‘anhu ‫رأﺳﻪ وﻫﻮ ﻳﻨﺎدى ﺑﺄﻋﻠﻰ ﺻﻮﺗﻪ وﺑﻌﺪ‬
menemui Salman radhiyallahu
‘anhu. Bilal bertanya, “Apa yang ‫ﺳﻔﺮاﻩ وﻗﻠﺔ زاداﻩ ﰱ ﺳﻔﺮ اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ‬
membuat anda menangis
bersedih?” Salman menjawab, ‫ﰒ ﻟﻘﻴﻪ ﺑﻼل رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ‬
“Celakalah aku dan kamu Bilal! ‫ﻓﻘﺎل ﺑﻼل ﻣﺎ ﱃ أراك ﻳﺎ ﻋﺒﺪ اﷲ‬
Apabila waktu kembali kita adalah
setelah memakai pakaian dari
kapas dan katun, maka kita akan
‫ﺑﺎﻛﻴﺎ ﺣﺰﻳﻨﺎ‬

66
memakai pakaian dari potongan-
potongan api neraka. Celakalah
‫ﻗﺎل اﻟﻮﻳﻞ ﱃ وﻟﻚ ﻳﺎ ﺑﻼل إن ﻛﺎن‬
aku dan kamu Bilal! Apabila
waktu kembali kita adalah setelah ‫ﻣﺼﲑﻧﺎ ﺑﻌﺪ ﻟﺒﺲ اﻟﻘﻄﻦ واﻟﻜﺘﺎن‬
memeluk istri-istri, maka kita
akan bersama dengan para setan ‫ﻧﻠﺒﺲ ﻣﻦ ﻣﻘﻄﻮﻋﺎت اﻟﻨﲑاﱏ ﻗﺎل‬
dengan belenggu-belenggu
neraka. Celakalah aku dan kamu ‫ﻓﺎﻟﻮﻳﻞ ﱃ وﻟﻚ ﻳﺎ ﺑﻼل إن ﻛﺎن‬
Bilal! yaitu ketika kita diberi
minuman dengan air minum ‫ﻣﺼﲑﻧﺎ ﺑﻌﺪ ﻣﻌﺎﻧﻘﺔ اﻷزواج ﻧﻘﺮن ﻣﻊ‬
Jahannam dan diberi makanan
berdurinya.” ‫اﻟﺸﻴﻄﺎن ﰱ اﻷﻏﻼل اﻟﻮﻳﻞ ﱃ وﻟﻚ‬
Diceritakan dari Manshur ‫ﻳﺎ ﺑﻼل إذا ﺳﻘﻴﻨﺎ ﻣﻦ ﲪﻴﻤﻬﺎ‬
ibnu Ammar bahwa ia berkata,
“Suatu ketika aku sedang berada ‫وأﻃﻌﻤﻨﺎ ﻣﻦ زﻗﻮﻣﻬﺎ‬
di salah satu jalan kota Kuffah
karena melakukan perjalanan ‫وﺣﻜﻲ ﻋﻦ ﻣﻨﺼﻮر اﺑﻦ ﻋﻤﺎر ﻗﺎل‬
untuk melaksanakan ibadah haji.
Pada satu malam yang gelap, aku ‫ﻛﻨﺖ ﻧﺎزﻻ ﰱ ﺳﻜﺔ ﻣﻦ ﺳﻜﻚ‬
punya suatu hajat. Tiba-tiba
ketika aku melewati salah satu ‫اﻟﻜﻮﻓﺔ ﰱ ﺣﺠﺔ ﺣﺠﺠﺘﻬﺎ ﻓﻤﻀﻴﺖ‬
rumah di sana, di tengah-tengah
malam, aku mendengar seseorang ‫ﰱ ﻟﻴﻠﺔ ﻇﻠﻤﺎء ﰱ ﺣﺎﺟﺔ ﱃ ﻓﺈذا أﻧﺎ‬
berkata, Ya Allah! Demi kemuliaan
dan keagungan-Mu! Aku tidak ‫ﻣﺮرت ﰱ ﻣﻨﺰل ﻣﻦ ﻣﻨﺎزﳍﺎ ﻓﺴﻤﻌﺖ‬
ingin membangkang dari-Mu
dengan melakukan kemaksiatan. ‫ﰱ ﺟﻮف اﻟﻠﻴﻞ ﻗﺎﺋﻼ ﻳﻘﻮل إﳍﻰ‬
Aku juga tidak lalai dari-Mu ketika
melakukan kemaksiatan. Namun, ‫ﺑﻌﺰﺗﻚ وﺟﻼﻟﻚ ﻣﺎ أردت ﲟﻌﺼﻴﺔ‬
suatu kesalahan telah menimpaku
dan aku terbujuk dengan ‫ﺧﻼﻓﻚ وﻣﺎ ﻛﻨﺖ ﻟﻚ ﻋﻨﺪ اﳌﻌﺼﻴﺔ‬
ampunan-Mu yang luas kepadaku
sehingga celakaku telah ‫ﺟﺎﻫﻼ وﻟﻜﻦ ﺧﻄﻴﺌﺔ ﻋﺮﺿﺖ ﱃ‬
mengajakku kepada kemaksiatan.
Kemudian aku terjerumus ke ‫وﻏﺮﱏ ﺳﱰك اﳌﺮﺧﻰ ﻋﻠﻲ وأﻋﺎﻧﲎ‬
dalamnya karena kebodohanku.
Sekarang aku mengharapkan dari ‫ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺷﻘﺎوﺗﻰ ﻓﺎﻗﺘﺤﻤﺖ ﰱ اﳌﻌﺼﻴﺔ‬
anugerah-Mu Engkau menerima
alasanku. Jika Engkau tidak ‫ﲜﻬﻠﻰ ﻓﺎﻵن أرﺟﻮ ﻣﻦ ﻓﻀﻠﻚ أن‬
menerimanya maka sungguh lama

67
kesedihanku dalam siksa jika
Engkau tidak mengasihiku.’ Ketika
‫ﺗﻘﺒﻞ ﻋﺬرى ﻓﺈن ﱂ ﺗﻘﺒﻞ ﻋﺬرى‬
orang itu diam, maka aku
membacakannya ayat al-Quran; ‫ﻓﻮاﻃﻮل ﺣﺰﱏ ﰱ اﻟﻌﺬاب إن ﱂ‬
“Hai orang-orang yang beriman!
Jagalah diri kalian sendiri dan ‫ﺗﺮﲪﲎ ﻓﻠﻤﺎ ﺳﻜﺖ ﻗﺮأت ﻋﻠﻴﻪ آﻳﺔ‬
keluarga kalian dari neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia ‫ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻳﺂأﻳﻬﺎ اﻟﺬﻳﻦ‬
dan batu. Di sana terdapat para
malaikat yang kasar dan kuat ‫آﻣﻨﻮا ﻗﻮا أﻧﻔﺴﻜﻢ وأﻫﻠﻴﻜﻢ ﻧﺎرا‬
yang tidak pernah membangkang
dari perintah yang Allah ‫وﻗﻮدﻫﺎ اﻟﻨﺎس واﳊﺠﺎرة ﻋﻠﻴﻬﺎ ﻣﻼﺋﻜﺔ‬
perintahkan dan selalu melakukan
perintah yang diperintahkan ‫ﻏﻼظ ﺷﺪاد ﻻ ﻳﻌﺼﻮن اﷲ ﻣﺎ أﻣﺮﻫﻢ‬
kepada mereka.”8 Kemudian aku
mendengar jeritan keras, ‫وﻳﻔﻌﻠﻮن ﻣﺎ ﻳﺆﻣﺮون ﻓﺴﻤﻌﺖ ﺻﻴﺤﺔ‬
gemuruh dan gerak-gerak.
Kemudian gerak-gerak itu diam. ‫ﺷﺪﻳﺪة وﺿﺠﺔ وﺣﺮﻛﺔ ﰒ ﺳﻜﺘﺖ‬
Setelah itu aku tidak mendengar
suara lagi. Kemudian aku ‫اﳊﺮﻛﺔ وﱂ أﲰﻊ ﺑﻌﺪﻫﺎ ﺣﺴﺎ ﻓﻘﻀﻴﺖ‬
menyelesaikan hajatku dan
kembali ke tempatku. ‫اﳊﺎﺟﺔ ﰒ رﺟﻌﺖ إﱃ ﻣﻮﺿﻌﻰ ﻓﻠﻤﺎ‬
Pagi harinya, aku kembali ‫أﺻﺒﺤﺖ رﺟﻌﺖ ﰱ ﻣﺪرﺟﻰ ﻓﺈذا أﻧﺎ‬
melewati jalan itu, tiba-tiba aku
mendengar suara tangisan. Aku ‫أﲰﻊ ﺑﺎﻟﺒﻜﺎء ورأﻳﺖ اﻟﻨﺎس ﻳﻌﺰى‬
melihat orang-orang saling
menghibur atau takziah. Tiba-tiba ‫ﺑﻌﻀﻬﻢ ﺑﻌﻀﺎ ﻓﺈذا ﻋﺠﻮز ﻛﺒﲑة ﺗﺒﻜﻰ‬
ada seorang wanita tua sedang
menangis. Ternyata ia adalah ibu ‫وإذا ﻫﻰ أم اﳌﻴﺖ وﻫﻰ ﺗﻘﻮل ﻻ‬
dari si mayit. Ia berkata, ‘Semoga
Allah tidak membalas kebaikan ‫ﺟﺰى اﷲ ﻗﺎﺋﻞ اﺑﲎ ﺧﲑا ﺗﻼ ﻋﻠﻰ اﺑﲎ‬
kepada orang yang membacakan
ayat al-Quran yang mengandung ‫آﻳﺔ ﻓﻴﻬﺎ ذﻛﺮ اﻟﻌﺬاب وﻫﻮ ﻗﺎﺋﻢ‬
penjelasan siksa kepada anakku
yang (tadi malam) ia sedang ‫ﻳﺼﻠﻰ ﻓﻠﻤﺎ ﲰﻌﻬﺎ ﻓﻌﻈﻢ ذﻟﻚ ﻋﻨﺪﻩ‬
sholat. Ketika ia mendengar ayat
tersebut, ia merasa ketakutan dan ‫ﻓﺨﺮ ﻣﻴﺘﺎ‬
8
QS. at-Tahrim: 6

68
jatuh mati.”

Kemudian pada malam itu, aku


memimpikannya. Aku bertanya ‫ﻗﺎل ﻓﺮأﻳﺘﻪ ﺗﻠﻚ اﻟﻠﻴﻠﺔ ﰱ اﳌﻨﺎم ﻓﻘﻠﺖ‬
kepadanya, ‘Apa yang telah Allah
perlakukan terhadapmu?’ ‫ﻟﻪ ﻣﺎ ﻓﻌﻞ اﷲ ﺑﻚ‬
Ia menjawab, “Allah telah
memperlakukanku sebagaimana
Dia memperlakukan orang-orang ‫ﻗﺎل ﻓﻌﻞ ﰉ ﻣﺎ ﻓﻌﻞ ﺑﺸﻬﺪاء ﺑﺪر‬
yang mati syahid di perang Badar.’

‘Bagaimana bisa demikian?’


tanyaku kepadanya. ‫ﻗﻠﺖ ﻓﻜﻴﻒ‬
‘Karena orang-orang syahid di
perang Badar telah dibunuh
dengan (tebasan) pedang orang- ‫ﻗﺎل ﻷ ﻢ ﻗﺘﻠﻮا ﺑﺴﻴﻮف اﻟﻜﻔﺎر‬
orang kafir sedangkan aku telah
dibunuh dengan tebasan pedang ‫وﻗﺘﻠﺖ أﻧﺎ ﺑﺴﻴﻒ اﻟﻐﻔﺎر‬
Allah Yang Maha Pengampun,’
jelasnya kepadaku.

69
(‫)اﳊﺪﻳﺚ اﳊﺎدى ﻋﺸﺮ‬
HADIS KESEBELAS
KEUTAMAAN SHODAQOH

a. Ali dan 6 Dirham


‫ﻋﻦ ﺟﻌﻔﺮ ﺑﻦ ﳏﻤﺪ ﻋﻦ أﺑﻴﻪ ﻋﻦ‬
Diriwayatkan dari Ja’far bin
Muhammad, dari ayahnya, dari ‫ﺟﺪﻩ ﻗﺎل أﺧﱪﱏ ﻋﻠﻲ ﻗﺎل ﺟﺎء ﻋﻠﻲ‬
kakeknya, bahwa ia berkata kalau
Ali memberitahunya, “Suatu ‫إﱃ ﺑﻴﺘﻪ ﻣﻦ ﻋﻨﺪ اﻟﻨﱯ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
ketika, Ali pulang dari menemui
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‫ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﺣﱴ دﺧﻞ ﻋﻠﻰ ﻓﺎﻃﻤﺔ‬
sallama dan menuju rumahnya
sampai ia menemui Fatimah, putri ‫ﺑﻨﺖ رﺳﻮل اﷲ ﻓﺮآﻫﺎ ﻗﺎﻋﺪة وﺳﻠﻤﺎن‬
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama. Ali melihatnya tengah ‫اﻟﻔﺎرﺳﻰ ﺑﲔ ﻳﺪﻳﻬﺎ ﻳﻨﻔﺶ ﳍﺎ ﺻﻮﻓﺎ‬
duduk sambil memintal bulu dan
Salman al-Farisi berada di ‫وﻫﻲ ﺗﻐﺰل‬
depannya sambil mengulurkan
bulu kepadanya.

‘Hai wanita mulia! Apakah kamu ‫ﻓﻘﺎل ﻳﺎ ﻛﺮﳝﺔ اﻟﻨﺴﺎء أﻋﻨﺪك ﺷﻴﺊ‬
memiliki sesuatu yang dapat
diberikan untuk makanan ‫ﺗﻄﻌﻤﲔ ﺑﻌﻠﻚ‬
untamu?’ 70tanya Ali.
‫ﻗﺎﻟﺖ واﷲ ﻣﺎ ﻋﻨﺪى ﺷﻴﺊ وﻟﻜﻦ‬
“Demi Allah! Aku tidak memiliki
apa-apa. Tetapi ini ada 6 (enam) ‫ﻫﺬﻩ ﺳﺘﺔ دراﻫﻢ أﺗﺎﱏ ﺎ ﺳﻠﻤﺎن‬
dirham yang aku dapatkan dari
Salman karena memintal bulu dan ‫ﻏﺰﻟﺖ ﺎ ﺻﻮﻓﺎ وأرﻳﺪ أن أﺷﱰي ﺎ‬
aku berencana menggunakannya
membeli makanan untuk Hasan ‫ﻃﻌﺎﻣﺎ ﻟﻠﺤﺴﻦ واﳊﺴﲔ رﺿﻲ اﷲ‬
radhiyallahu ‘anhu dan Husain
radhiyallahu ‘anhu,” jawab ‫ﻋﻨﻬﻤﺎ‬
Fatimah.

70
“Hai wanita mulia! Berikanlah 6
dirham itu kepadaku,” pinta Ali
‫ﻓﻘﺎل ﳍﺎ ﻋﻠﻲ ﻛﺮم اﷲ وﺟﻬﻪ ﻳﺎ ﻛﺮﳝﺔ‬
Karramallahu Wajhahu.
‫اﻟﻨﺴﺎء ﻫﺎﺗﻴﻬﺎ‬
Kemudian Fatimah memberikan 6
dirham itu di telapak tangan Ali. ‫ﻓﻮﺿﻌﺘﻬﺎ ﰱ ﻛﻔﻪ ﻓﺨﺮج ﻋﻠﻲ ﻛﺮم اﷲ‬
Kemudian Ali pergi keluar
membeli makanan. Tiba-tiba ada ‫وﺟﻬﻪ ﻟﻴﺒﺘﺎع ﺎ ﻃﻌﺎﻣﺎ ﻓﺈذا ﺑﺮﺟﻞ‬
seorang laki-laki berdiri dan
berkata: ‫ﻗﺎﺋﻢ وﻫﻮ ﻳﻘﻮل ﻣﻦ ﻳﻘﺮض اﷲ اﻟﻮﱄ‬
“Siapa yang akan menghutangi ‫اﻟﻮﰲ‬
Allah Yang Maha Mengatur Segala
Urusan dan Yang Memenuhi
Janji?”

Kemudian Ali mendekati laki-laki


itu dan memberikan 6 dirham itu ‫ﻓﺪﻧﺎ ﻋﻠﻲ ﻓﻨﺎوﻟﻪ ﺳﺘﺔ دراﻫﻢ‬
kepadanya.

Ali pun kembali pulang ke rumah


Fatimah dengan tangan kosong. ‫ودﺧﻞ إﱃ ﻣﻨﺰل ﻓﺎﻃﻤﺔ ﺻﻔﺮ اﻟﻴﺪﻳﻦ‬
Ketika Fatimah melihatnya tanpa
membawa apa-apa, ia pun ‫ﻓﻠﻤﺎ ﻧﻈﺮت إﻟﻴﻪ ﻓﺎﻃﻤﺔ رﺿﻲ اﷲ‬
menangis.
‫ﻋﻨﻬﺎ ﻓﺮأﺗﻪ ﻓﺎرغ اﻟﻴﺪﻳﻦ ﺑﻜﺖ‬
“Wahai wanita mulia! Apa yang
membuatmu menangis?” 71tanya ‫ﻓﻘﺎل ﳍﺎ ﻳﺎ ﻛﺮﳝﺔ اﻟﻨﺴﺎء ﻣﺎ ﻳﺒﻜﻴﻚ‬
Ali.

“Mengapa kamu 71datang


kembali dengan tangan kosong?” ‫ﻓﻘﺎﻟﺖ ﻳﺎ اﺑﻦ ﻋﻢ رﺳﻮل اﷲ ﻣﺎ ﱃ‬
71tanya Fatimah.
‫أراك ﻓﺎرغ اﻟﻴﺪﻳﻦ‬
“Wahai wanita mulia! Aku telah
menghutangkan 6 dirham itu ‫ﻗﺎل ﳍﺎ ﻳﺎ ﻛﺮﳝﺔ اﻟﻨﺴﺎء أﻗﺮﺿﺘﻬﺎ اﷲ‬
kepada Allah,” jawab Ali.
‫ﺗﻌﺎﱃ‬
“Sungguh kamu telah diberi
taufik,” kata Fatimah. ‫ﻗﺎﻟﺖ ﻟﻘﺪ وﻓﻘﺖ‬

71
Kemudian Ali keluar rumah
hendak pergi menemui Rasulullah
‫وﺧﺮج ﻋﻠﻲ ﻳﺮﻳﺪ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة‬
shollallahu ‘alaihi wa sallama.
Tiba-tiba ada seorang Baduwi ‫واﻟﺴﻼم ﻓﺈذا ﺑﺄﻋﺮاﰊ ﻣﻌﻪ ﻧﺎﻗﺔ ﻳﻘﻮدﻫﺎ‬
yang sedang menuntun unta.
Kemudian Ali mendekatinya. ‫ﻓﺪﻧﺎ ﻣﻨﻪ ﻋﻠﻲ‬
“Hai bapak Hasan! Belilah untaku ‫ﻓﻘﺎل ﻳﺎ أﺑﺎ اﳊﺴﻦ اﺷﱰ ﻫﺬﻩ اﻟﻨﺎﻗﺔ‬
ini!”
‫ﻣﲎ‬
“Aku tidak punya harta buat
membelinya,” ‫ﻗﺎل ﻣﺎ ﻣﻌﻲ ﺷﻴﺊ‬
“Aku menjual unta ini kepadamu ‫ﻗﺎل أﻧﺎ أﺑﻴﻌﻚ ﺑﺎﻟﺘﺄﺧﲑ‬
dengan transaksi jual beli ta’khir
(membayar belakangan).”

“Berapa harganya?” 72 ‫ﻗﺎل ﻓﺒﻜﻢ‬


“100 dirham.” ‫ﻗﺎل ﲟﺎﺋﺔ درﻫﻢ‬
“Baiklah! Aku beli.” ‫ﻗﺎل ﻗﺪ اﺷﱰﻳﺖ‬
Setelah unta itu terbeli, tiba-tiba ‫ﻓﺈذا ﻫﻮ ﺑﺄﻋﺮاﰊ آﺧﺮ ﺟﺎءﻩ‬
ada Baduwi lain mendatangi Ali
dan berkata:

“Hai bapak Hasan! Apakah kamu ‫ﻗﺎل ﻳﺎ أﺑﺎ اﳊﺴﻦ أﺗﺒﻴﻊ ﻫﺬﻩ اﻟﻨﺎﻗﺔ‬
menjual untamu?”
‫ﻗﺎل ﻧﻌﻢ‬
“Iya! Aku menjualnya”
‫ﻗﺎل ﺑﻜﻢ‬
“Berapa harganya?”
‫ﻗﺎل ﺑﺜﻠﺜﻤﺎﺋﺔ درﻫﻢ‬
“300 dirham.”
‫ﻗﺎل اﺷﱰﻳﺘﻬﺎ‬
“Baiklah! Aku membeli untamu.”

Kemudian Baduwi itu membayar


kontan 300 dirham kepada Ali. ‫ﻓﻨﻘﺪﻩ اﻷﻋﺮاﰊ ﺛﻼﲦﺎﺋﺔ درﻫﻢ ﰒ أﺧﺬ‬
Kemudian Ali memegang tali

72
kendali yang terpasang pada unta
dan menyerahkannya kepada
‫ﺑﺰﻣﺎم اﻟﻨﺎﻗﺔ ﻓﺪﻓﻌﻬﺎ إﻟﻴﻪ‬
Baduwi.

Setelah menerima 300 dirham, Ali


kembali ke rumah Fatimah ‫ﻓﺄﻗﺒﻞ إﱃ ﻣﻨﺰل ﻓﺎﻃﻤﺔ رﺿﻲ اﷲ‬
radhiyallahu ‘anhu. Sesampai di
rumah, Fatimah melihatnya dan ia ‫ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻬﺎ ﻓﻠﻤﺎ ﻧﻈﺮﺗﻪ ﺗﺒﺴﻤﺖ‬
tersenyum, kemudian berkata:

“300 dirham apa ini? Hai bapak


Hasan!” ‫ﰒ ﻗﺎﻟﺖ ﻣﺎ ﻫﺬا ﻳﺎ أﺑﺎ اﳊﺴﻦ‬
“Hai putri Rasulullah! Aku ‫ﻗﺎل ﻋﻠﻲ ﻳﺎ ﺑﻨﺖ رﺳﻮل اﷲ اﺷﱰﻳﺖ‬
membeli unta dengan membayar
belakangan dengan harga 100 ‫ﻧﺎﻗﺔ ﺑﺘﺄﺧﲑ ﲟﺎﺋﺔ درﻫﻢ وﺑﻌﺘﻬﺎ ﺑﺜﻠﺜﻤﺎﺋﺔ‬
dirham. Kemudian aku menjual
unta itu dengan harga 300 dirham ‫درﻫﻢ ﻧﻘﺪا‬
dan dibayar kontan,” jelas Ali.

“Sungguh kamu diberi taufik”


lanjut Fatimah. ‫ﻗﺎﻟﺖ ﻟﻘﺪ وﻓﻘﺖ‬
Setelah itu, Ali keluar hendak ‫ﰒ ﺧﺮج ﻋﻠﻲ ﻛﺮم اﷲ وﺟﻬﻪ ﻣﻦ‬
menemui Rasulullah shollallahu
‘alaihi wa sallama. Ketika ia ‫ﻋﻨﺪﻫﺎ ﻳﺮﻳﺪ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة‬
sampai di pintu masjid, Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa sallama ‫واﻟﺴﻼم ﻓﻠﻤﺎ دﺧﻞ ﻣﻦ ﺑﺎب اﳌﺴﺠﺪ‬
melihatnya dan tersenyum
kepadanya. Ketika sudah saling ‫ﻧﻈﺮ إﻟﻴﻪ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم‬
berhadapan, beliau shollallahu
‘alaihi wa sallama berkata: ‫وﺗﺒﺴﻢ ﻓﻠﻤﺎ أﺗﻰ وﺳﻠﻢ ﻋﻠﻰ اﻟﻨﱯ‬
“Hai bapak Hasan! Akankah kamu ‫ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻓﻘﺎل ﻳﺎ أﺑﺎ‬
yang bercerita kepadaku atau aku
yang bercerita kepadamu?” ‫اﳊﺴﻦ أﲣﱪﱏ أو أﺧﱪك‬
“Anda yang bercerita kepadaku. ‫ﻗﺎل ﺑﻞ ﲣﱪﱏ أﻧﺖ ﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ‬
Wahai Rasulullah!” jawab Ali.

73
Rasulullah bertanya, “Hai bapak
Hasan! Apakah kamu mengenal
‫ﻓﻘﺎل ﻳﺎ أﺑﺎ اﳊﺴﻦ ﻫﻞ ﺗﻌﺮف‬
orang Baduwi yang menjual unta
kepadamu dan orang Baduwi yang ‫اﻷﻋﺮاﰊ اﻟﺬى ﺑﺎﻋﻚ اﻟﻨﺎﻗﺔ واﻷﻋﺮاﰊ‬
membeli unta darimu?”
‫اﻟﺬى اﺷﱰى ﻣﻨﻚ اﻟﻨﺎﻗﺔ‬
“Allah dan Rasul-Nya adalah lebih
tahu,” jawab Ali. ‫ﻓﻘﺎل اﷲ ورﺳﻮﻟﻪ أﻋﻠﻢ‬
Rasulullah shollallahu ‘alahi wa
sallama menjelaskan, “Beruntung
sekali kamu! Hai Ali! Kamu ‫ﻓﻘﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم‬
menghutangi Allah 6 dirham.
Kemudian Allah memberimu 300 ‫ﻃﻮﰉ ﻟﻚ ﺑﺦ ﺑﺦ ﻳﺎ ﻋﻠﻲ أﻋﻄﻴﻚ‬
dirham sebagai ganti dari masing-
masing 6 dirham adalah 50 ‫ﻗﺮﺿﺎ ﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﺳﺘﺔ دراﻫﻢ ﻓﺄﻋﻄﺎك‬
dirham. Baduwi yang pertama
adalah Jibril ‘alaihi as-salam dan ‫اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﺛﻠﺜﻤﺎﺋﺔ درﻫﻢ ﺑﺪل ﻛﻞ‬
Baduwi yang kedua adalah Isrofil
‘alaihi as-salam.” ‫درﻫﻢ ﲬﺴﲔ درﳘﺎ ﻓﺎﻷول ﺟﱪاﺋﻴﻞ‬
Dalam riwayat lain disebutkan ‫واﻵﺧﺮ إﺳﺮاﻓﻴﻞ ﻋﻠﻴﻬﻤﺎ اﻟﺴﻼم وﰱ‬
“Baduwi yang kedua adalah Mikail
‘alaihi as-salam.” ‫رواﻳﺔ واﻷول ﻛﺎن ﺟﱪاﺋﻴﻞ واﻵﺧﺮ‬
b. Dalil Keutamaan Shodaqoh ‫ﻣﻴﻜﺎﺋﻴﻞ‬
(Hadis lain) yang terdengar ‫)واﳊﺪﻳﺚ اﻵﺧﺮ( ﻣﻦ اﳌﺴﻤﻮﻋﺎت‬
dari riwayat Ali radhiyallahu
‘anhu adalah bahwa ia berkata, ‫ﻋﻦ ﻋﻠﻲ رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ أﻧﻪ ﻗﺎل‬
“Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama bersabda, ‘Ketika ‫ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ‬
shodaqoh keluar dari tangan
seseorang maka shodaqoh itu ‫اﻟﺼﺪﻗﺔ إذا ﺧﺮﺟﺖ ﻣﻦ ﻳﺪ ﺻﺎﺣﺒﻬﺎ‬
jatuh di kuasa Allah terlebih
dahulu sebelum berada di tangan ‫ﺗﻘﻊ ﰱ ﻳﺪ اﷲ ﻗﺒﻞ أن ﺗﺪﺧﻞ ﰱ ﻳﺪ‬
orang yang menerimanya.
Kemudian shodaqoh itu ‫اﻟﺴﺎﺋﻞ ﻓﺘﺘﻜﻠﻢ ﲞﻤﺲ ﻛﻠﻤﺎت أوﳍﺎ‬
mengatakan 5 (lima) kalimat,
yaitu; (1) aku adalah hal yang ‫ﺗﻘﻮل ﻛﻨﺖ ﺻﻐﲑا ﻓﻜﱪﺗﲎ وﻛﻨﺖ‬
kecil, kemudian kamu membuatku

74
besar, (2) aku adalah hal yang
sedikit, kemudian kamu
‫ﻗﻠﻴﻼ ﻓﻜﺜﺮﺗﲎ وﻛﻨﺖ ﻋﺪوا ﻓﺄﺣﺒﺒﺘﲎ‬
membuatku menjadi banyak, (3)
aku adalah hal yang tidak disukai, ‫وﻛﻨﺖ ﻓﺎﻧﻴﺎ ﻓﺄﺑﻘﻴﺘﲎ وﻛﻨﺖ ﺣﺎرﺳﻰ‬
kemudian kamu menyukaiku, (4)
aku adalah hal yang akan sirna, ‫ﻓﺎﻵن ﺻﺮت ﺣﺎرﺳﻚ‬
kemudian kamu membuatku tetap
ada, (5) dan kamu adalah orang
yang menjagaku, maka kini aku
adalah yang menjagamu.”

Diriwayatkan dari Mak-hul ‫وروي ﻋﻦ ﻣﻜﺤﻮل اﻟﺸﺎﻣﻰ رﲪﺔ اﷲ‬


asy-Syami, Semoga Allah
merahmatinya, bahwa ia berkata, ‫ﻋﻠﻴﻪ ﻗﺎل إذا ﺗﺼﺪق اﳌﺆﻣﻦ ﺻﺪﻗﺔ‬
“Ketika seorang mukmin
mengeluarkan shodaqoh maka ia ‫رﺿﻲ ﺎ ﻋﻨﻪ وﻧﺎدت ﺟﻬﻨﻢ ﻳﺎ رﰉ‬
diridhoi. Kemudian neraka
Jahannam mendekat dan berkata, ‫اﺋﺬن ﱃ ﺑﺎﻟﺴﺠﻮد ﺷﻜﺮا ﻟﻚ ﻓﻘﺪ‬
‘Ya Allah! Izinkan aku bersujud
syukur kepada-Mu! Sesungguhnya ‫أﻋﺘﻘﺖ أﺣﺪا ﻣﻦ أﻣﺔ ﳏﻤﺪ ﻋﻠﻴﻪ‬
Engkau telah menyelamatkan
salah seorang dari umat ‫اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻣﻦ ﻋﺬاﰉ ﻷﱏ ﻛﻨﺖ‬
Muhammad shollallahu ‘alaihi wa
sallama dari siksaku karena aku ‫أﺳﺘﺤﻲ ﻣﻦ ﳏﻤﺪ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة‬
malu dengannya kalau aku
menyiksa salah seorang dari ‫واﻟﺴﻼم أن أﻋﺬب أﺣﺪا ﻣﻦ أﻣﺘﻪ‬
umatnya. Wajib bagiku mentaati-
Mu.” ‫وﻻﺑﺪ ﱃ ﻣﻦ ﻃﺎﻋﺘﻚ‬
Ayat ini diturunkan dalam ‫وﻧﺰﻟﺖ ﻫﺬﻩ اﻵﻳﺔ ﻋﻠﻰ ﻓﻀﻞ اﻟﺼﺪﻗﺔ‬
menjelaskan tentang keutamaan
shodaqoh: ‫ﺻ َﺪﻗَﺔً ﺗُﻄَ ﱢﻬ ُﺮُﻫ ْﻢ‬ َ ‫ُﺧ ْﺬ ِﻣ ْﻦ أَْﻣﻮَاﳍِِ ْﻢ‬
Ambillah zakat dari sebagian
harta mereka, dengan zakat itu ‫َﻚ‬
َ ‫ﺻﻼَﺗ‬ َ ‫ﺻ ﱢﻞ َﻋﻠَْﻴ ِﻬ ْﻢ إِ ﱠن‬
َ ‫َوﺗـَُﺰﻛﱢﻴﻬِﻢ َِﺎ َو‬
kamu membersihkan dan
mensucikan mereka, dan ‫َﺳ َﻜ ٌﻦ ﳍﱠُ ْﻢ وَاﻟﻠّﻪُ ﲰَِﻴ ٌﻊ َﻋﻠِﻴ ٌﻢ‬
berdoalah untuk mereka.
Sesungguhnya sholatmu itu
(menjadi) ketentraman jiwa bagi

75
mereka. Dan Allah adalah Maha
Mendengar dan Mengetahui.9

Maksud (sholatmu itu (menjadi)


ketentraman jiwa bagi mereka)
adalah doamu dan istghfarmu ‫ﻳﻌﲎ دﻋﺎؤك واﺳﺘﻐﻔﺎرك ﻃﻤﺄﻧﻴﻨﺔ ﳍﻢ‬
untuk mereka adalah penentram
bagi mereka. Sesungguhnya Allah ‫إن اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻗﺪ ﻗﺒﻞ ﻣﻨﻬﻢ ﻗﺎل اﷲ‬
telah menerima shodaqoh
mereka. Allah berfirman: ‫ﺗﻌﺎﱃ‬
Tidakkah mereka mengetahui
bahwasanya Allah menerima
taubat dari hamba-hamba-Nya ‫أَ َﱂْ ﻳـَ ْﻌﻠَ ُﻤﻮا أَ ﱠن اﻟﻠﱠﻪَ ُﻫ َﻮ ﻳـَ ْﻘﺒَﻞُ اﻟﺘـ ْﱠﻮﺑَﺔَ َﻋ ْﻦ‬
dan menerima shodaqoh-shodaqoh
…10 ‫َﺎت‬ِ ‫ﺼ َﺪﻗ‬ ‫ِﻋﺒَﺎ ِدﻩِ َوﻳَﺄْ ُﺧ ُﺬ اﻟ ﱠ‬
Allah pun menerima shodaqoh- ‫ﻓﻴﻘﺒﻞ اﻟﺼﺪﻗﺎت ﻛﻤﺎ أﺧﺬﻫﺎ اﻟﺮﺳﻮل‬
shodaqoh itu sebagaimana
Rasulullah shollallahu ‘alahi wa ‫ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻣﻨﻬﻢ‬
sallama menerima shodaqoh-
shodaqoh dari mereka.

Diriwayatkan dari Abdullah ‫وروي ﻋﻦ ﻋﺒﺪ اﷲ ﺑﻦ ﻋﻤﺮ رﺿﻲ اﷲ‬


bin Umar radhiyallahu ‘anhu
bahwa ketika ayat ini diturunkan: ‫ﻋﻨﻬﻤﺎ ﳌﺎ ﻧﺰﻟﺖ ﻫﺬﻩ اﻵﻳﺔ ﻓﻤﻦ ﻳﻌﻤﻞ‬
Barang siapa beramal kebaikan
seberat dzaraoh maka ia akan ‫ﻣﺜﻘﺎل ذرة ﺧﲑا ﻳﺮﻩ ﻗﻠﺖ ﻳﺎ رب ﻫﺬا‬
melihatnya,11 maka Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa sallama ‫ﻗﻠﻴﻞ ﰱ ﺣﻖ أﻣﱴ‬
berkata, “Ya Allah! Balasan ini
adalah sedikit bagi umatku.”

Kemudian Allah Azza Wa Jalla ‫ﻗﺎل اﷲ ﻋﺰ وﺟﻞ إن ﻗﻠﻠﺖ ﻫﺬا‬


berkata, “Apabila kamu
menganggap balasan itu sedikit ‫ﻓﻠﺘﻜﻦ اﳊﺴﻨﺔ اﻟﻮاﺣﺪة ﲝﺴﻨﺘﲔ ﻗﻮﻟﻪ‬
9
QS. at-Taubah: 103
10
QS. at-Taubah: 104
11 QS. Az-Zalzalah: 7

76
maka satu amal kebaikan bernilai
dua kebaikan”, yaitu Firman Allah
‫ﺗﻌﺎﱃ أوﻟﺌﻚ ﻳﺆﺗﻮن أﺟﺮﻫﻢ ﻣﺮﺗﲔ ﲟﺎ‬
Mereka diberi pahala dua kali lipat
atas apa yang mereka sabarkan.12 ‫ﺻﱪوا‬
Kemudian Rasulullah berkata, “Ya
Allah! Balasan dua kali lipat itu
sedikit bagi umatku.” ‫ﻗﻠﺖ ﻳﺎ رب ﻫﺬا ﻗﻠﻴﻞ ﰱ ﺣﻖ أﻣﱴ‬
Kemudian Allah berkata, “Kalau
begitu satu kebaikan disepuluh
kali lipatkan”, yaitu Firman-Nya ‫ﻗﺎل ﻓﻠﻴﻜﻦ ﲝﺴﻨﺔ واﺣﺪة ﻋﺸﺮ أﻣﺜﺎﳍﺎ‬
Barang siapa melakukan satu
kebaikan maka ia mendapat 10 ‫ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﱃ ﻣﻦ ﺟﺎء ﺑﺎﳊﺴﻨﺔ ﻓﻠﻪ ﻋﺸﺮ‬
kali lipat kebaikan itu.13
‫أﻣﺜﺎﳍﺎ‬
Rasulullah SAW berkata “Ya Allah!
Balasan 10 kali lipat itu juga ‫ﻗﻠﺖ ﻳﺎ رب ﻫﺬا أﻳﻀﺎ ﻗﻠﻴﻞ ﰱ ﺣﻖ‬
sedikit bagi umatku.”
‫أﻣﱴ‬
Kemudian Allah berkata, “Kalau
begitu satu kebaikan dilipatkan ‫ﻗﺎل ﻓﻠﻴﻜﻦ ﲝﺴﻨﺔ واﺣﺪة ﺳﺒﻊ ﻣﺎﺋﺔ‬
700 kali”, yaitu Firman Allah
Perumpamaan orang-orang yang ‫ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﱃ ﻣﺜﻞ اﻟﺬﻳﻦ ﻳﻨﻔﻘﻮن أﻣﻮاﳍﻢ‬
menginfakkan harta-harta mereka
di jalan Allah adalah seperti satu ‫ﰱ ﺳﺒﻴﻞ اﷲ ﻛﻤﺜﻞ ﺣﺒﺔ أﻧﺒﺘﺖ ﺳﺒﻊ‬
biji yang menumbuhkan 7 tunas
dimana setiap satu tunasnya ‫ﺳﻨﺎﺑﻞ ﰱ ﻛﻞ ﺳﻨﺒﻠﺔ ﻣﺎﺋﺔ ﺣﺒﺔ واﷲ‬
terdapat 100 biji. Allah akan
melipat gandakan (amal) hamba ‫ﻳﻀﺎﻋﻒ ﳌﻦ ﻳﺸﺎء واﷲ واﺳﻊ ﻋﻠﻴﻢ‬
yang Dia kehendaki. Dan Allah
adalah Dzat Yang Maha Luas
(anugerah) dan Maha
Mengetahui.14

12
QS. al-Qoshos: 54
13
QS. al-An’am: 160
14
QS. al-Baqoroh: 261

77
Kemudian Rasulullah SAW
berkata, “Ya Allah! Tambahilah
‫ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ‬
balasan kebaikan untuk umatku!”
Kemudian diturunkan ayat: ‫وﺳﻠﻢ ﻳﺎ رب زد ﻷﻣﱴ ﻓﻨﺰﻟﺖ ﻫﺬﻩ‬
Barang siapa menghutangi Allah ‫اﻵﻳﺔ ﻣﻦ ذا اﻟﺬى ﻳﻘﺮض اﷲ ﻗﺮﺿﺎ‬
dengan hutang yang baik maka
Allah akan melipat gandakan ‫ﺣﺴﻨﺎ ﻓﻴﻀﺎﻋﻔﻪ ﻟﻪ أﺿﻌﺎﻓﺎ ﻛﺜﲑة‬
banyak baginya.15

Kemudian Rasulullah shollallahu


‘alaihi wa sallama berkata, “Ya ‫ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ‬
Allah! Tambahilah balasan
kebaikan untuk umatku!” ‫ﻳﺎ رب زد ﻷﻣﱴ ﻓﻨﺰﻟﺖ ﻫﺬﻩ اﻵﻳﺔ إﳕﺎ‬
Kemudian diturunkan ayat:
Orang-orang yang sabar akan ‫ﻳﻮﰱ اﻟﺼﺎﺑﺮون أﺟﺮﻫﻢ ﺑﻐﲑ ﺣﺴﺎب‬
dipenuhi pahal mereka dengan tak
terhitung.16

Disebutkan dalam hadis- ‫ﻓﻘﺪ ﺟﺎء ﰱ اﻷﺧﺒﺎر ﻣﻦ ﺗﺼﺪق‬


hadis, “Barang siapa bersedekah
satu kurma maka ia akan ‫ﺑﺘﻤﺮة ﳚﺪ ﺛﻮا ﺎ ﻳﻮم اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﻣﺜﻞ ﺟﺒﻞ‬
mendapati pahalanya di Hari
Kiamat seberat gunung. ‫ﰱ ﻣﻴﺰاﻧﻪ‬
Ketahuilah sesungguhnya
di dalam shodaqoh terdapat 7 ‫إﻋﻠﻢ أن ﰱ اﻟﺼﺪﻗﺔ ﺳﺒﻊ ﺧﺼﺎل‬
(tujuh) keutamaan:
1) Shodaqoh menghilangkan ‫أوﳍﺎ أن اﻟﺼﺪﻗﺔ ﺗﻔﻚ رﻗﺒﺘﻚ ﻗﺎل‬
kesulitanmu. Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa sallama ‫اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم إن‬
bersabda, “Sesungguhnya
shodaqoh dapat menolak 70 ‫اﻟﺼﺪﻗﺔ ﻟﺘﺪﻓﻊ ﺳﺒﻌﲔ ﺑﺎﺑﺎ ﻣﻦ اﻟﺒﻼء‬
pintu cobaan.”
2) Shodaqoh adalah doktermu. ‫واﻟﺜﺎﱏ إ ﺎ ﻃﺒﻴﺒﻚ ﻗﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ‬
Rasulullah shollallahu ‘alaihi
wa sallama bersabda, ‫اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم داووا ﻣﺮﺿﺎﻛﻢ‬
“Sembuhkanlah orang-orang

15
QS. al-Baqoroh: 245
16
QS. az-Zumar: 10

78
sakit
shodaqoh.”
kalian dengan
‫ﺑﺎﻟﺼﺪﻗﺔ‬
3) Shodaqoh adalah penjagamu.
Rasulullah shollallahu ‘alaihi ‫واﻟﺜﺎﻟﺚ أ ﺎ ﺻﺎرت ﺣﺎرﺳﻚ ﻗﺎل‬
wa sallama bersabda, “Jagalah
harta-harta kalian dengan ‫اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﺣﺼﻨﻮا‬
shodaqoh.”
4) Shodaqoh dapat meredam ‫أﻣﻮاﻟﻜﻢ ﺑﺎﻟﺼﺪﻗﺔ‬
kemurkaan Allah. Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa sallama ‫واﻟﺮاﺑﻊ أ ﺎ ﺗﻄﻔﺊ ﻏﻀﺐ اﻟﺮب ﻗﺎل‬
bersabda, “Shodaqoh dapat
meredamkan kemurkaan ‫اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم اﻟﺼﺪﻗﺔ‬
Allah.”
5) Shodaqoh adalah kasih ‫ﺗﻄﻔﺊ ﻏﻀﺐ اﻟﺮب‬
sayang untuk saudara.
Rasulullah shollallahu ‘alaihi ‫واﳋﺎﻣﺲ أ ﺎ أﻟﻔﺔ ﻟﻺﺧﻮان ﻗﺎل اﻟﻨﱯ‬
wa sallama bersabda,
“Shodaqoh adalah hadiah ‫ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم اﻟﺼﺪﻗﺔ ﻫﺪﻳﺔ‬
yang apabila kalian saling
menghadiahkan maka kalian ‫ﺎدوا ﲢﺎﺑﻮا‬
akan saling mencintai.”
6) Shodaqoh adalah kelembutan ‫واﻟﺴﺎدس أ ﺎ رﻗﺔ ﰱ اﻟﻘﻠﻮب ﻗﺎل‬
hati. Rasulullah shollallahu
‘alaihi wa sallama bersabda, ‫ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻣﻦ وﺟﺪ ﰱ‬
“Barang siapa menemukan
keras di dalam hatinya maka ‫ﻗﻠﺒﻪ ﻗﺴﺎوة ﻓﻠﻴﻨﺸﺮ اﻟﺼﺪﻗﺔ‬
hendaklah ia mengeluarkan
shodaqoh.” ‫واﻟﺴﺎﺑﻊ أ ﺎ ﺗﺰﻳﺪ ﰱ اﻟﻌﻤﺮ ﻗﺎل اﻟﻨﱯ‬
7) Shodaqoh menambahi umur.
Rasulullah shollallahu ‘alaihi ‫ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم اﻟﺼﺪﻗﺔ ﺗﺮد‬
wa sallama bersabda,
“Shodaqoh dapat menolak ‫اﻟﺒﻼء وﺗﺰﻳﺪ ﰱ اﻟﻌﻤﺮ‬
turunnya bencana dan
menambahi umur.”

79
c. Wahai Rasulullah! Tanganku
Kering!

Diceritakan dari Aisyah ‫ﺣﻜﻲ ﻋﻦ ﻋﺎﺋﺸﺔ رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬


radhiyallahu ‘anhaa bahwa ada
seorang wanita mendatangi ‫ﻋﻨﻬﺎ أن اﻣﺮأة أﺗﺖ إﱃ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ‬
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama dengan kondisi tangan ‫اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻗﺪ ﻳﺒﺴﺖ ﻳﺪﻫﺎ‬
kanannya kering. Kemudian ia
berkata: ‫اﻟﻴﻤﲎ‬
“Wahai Rasulullah! Berdoalah ‫ﻓﻘﺎﻟﺖ ﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ ادع اﷲ ﺣﱴ‬
kepada Allah agar
menyembuhkan tanganku dan ‫ﻳﺼﻠﺢ ﻳﺪي وﻳﻌﻴﺪﻫﺎ إﱃ اﳊﺎﻟﺔ اﻷوﱃ‬
mengembalikannya ke keadaan
semula.”

“Apa yang menyebabkan ‫ﻓﻘﺎل ﳍﺎ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم‬


tanganmu menjadi kering?” tanya
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‫ﻣﺎ اﻟﺬى أﻳﺒﺲ ﻳﺪك‬
sallama.

“Aku bermimpi seolah-olah Hari


Kiamat terjadi. Neraka Jahim telah ‫ﻗﺎﻟﺖ رأﻳﺖ ﰱ ﻣﻨﺎﻣﻰ ﻛﺄن اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﻗﺪ‬
dinyalakan apinya. Surga telah
dibuka. Api neraka berubah ‫ﻗﺎﻣﺖ واﳉﺤﻴﻢ ﻗﺪ ﺳﻌﺮت واﳉﻨﺔ‬
menjadi jurang-jurang. Kemudian
aku melihat ibuku berada di salah ‫أزﻟﻔﺖ وﺻﺎرت اﻟﻨﺎر أودﻳﺔ ﻓﺮأﻳﺖ ﰱ‬
satu jurang dari jurang-jurang
Jahannam. Satu tangannya ‫واد ﻣﻦ أودﻳﺔ ﺟﻬﻨﻢ واﻟﺪﺗﻰ وﰱ ﻳﺪﻫﺎ‬
memegang potongan gajih dan
satu tangannya lagi memegang ‫ﻗﻄﻌﺔ ﻣﻦ ﺷﺤﻢ وﰱ ﻳﺪﻫﺎ اﻷﺧﺮى‬
kain kecil yang menjaganya dari
kobaran api. ‫ﺧﺮﻗﺔ ﺻﻐﲑة ﺗﺘﻘﻰ ﺎ ﻣﻦ اﻟﻨﺎر‬
‘Oh ibuku! Mengapa kamu berada ‫ﻗﻠﺖ ﻣﺎ ﱃ أراك ﻳﺎ أﻣﺎﻩ ﰱ ﻫﺬا‬
di jurang ini? Padahal kamu
adalah orang yang taat kepada ‫اﻟﻮادى وﻛﻨﺖ ﻣﻄﻴﻌﺔ ﻟﺮﺑﻚ وراض‬
Allah dan suamimu juga ridho
denganmu,’ tanyaku kepadanya. ‫ﻋﻨﻚ زوﺟﻚ‬

80
‘Oh anakku! Aku ini adalah
seorang perempuan pelit ketika di
‫ﻓﻘﺎﻟﺖ ﱃ ﻳﺎ اﺑﻨﱴ إﱏ ﻛﻨﺖ ﲞﻴﻠﺔ ﰱ‬
dunia. Jurang ini adalah tempat
orang-orang yang pelit,’ jawab ‫اﻟﺪﻧﻴﺎ ﻓﻬﺬا ﻣﻮﺿﻊ اﻟﺒﺨﻼء‬
ibuku.

‘Potongan gajih dan kain kecil apa


yang aku lihat di tanganmu itu?’ ‫ﻗﻠﺖ ﳍﺎ ﻣﺎ ﻫﺬﻩ اﻟﺸﺤﻤﺔ واﳋﺮﻗﺔ‬
tanyaku kepadanya.
‫اﻟﻠﺘﺎن أراﳘﺎ ﰱ ﻳﺪك‬
‘Potongan gajih dan kain ini
adalah shodaqoh yang pernah aku ‫ﻗﺎﻟﺖ ﻫﺬﻩ اﻟﺼﺪﻗﺔ اﻟﱴ ﺗﺼﺪﻗﺖ‬
sedekahkan ketika berada di
dunia. Selama masa hidupku, aku ‫ﻤﺎ ﰱ اﻟﺪﻧﻴﺎ وﻣﺎ ﺗﺼﺪﻗﺖ ﰱ ﲨﻴﻊ‬
tidak pernah mengeluarkan
shodaqoh kecuali dua benda ini. ‫ﻋﻤﺮى إﻻ ﺬﻩ اﳋﺮﻗﺔ واﻟﺸﺤﻤﺔ‬
Dua benda ini diberikan
kepadaku. Aku terlindungi dari ‫ﻓﺄﻋﻄﻴﺖ ذﻟﻚ ﻓﺄﻧﺎ أﺗﻘﻰ ﻤﺎ ﻣﻦ‬
api dan siksa berkat kedua benda
ini,’ jawab ibuku. ‫اﻟﻨﺎر واﻟﻌﺬاب ﻋﻦ ﻧﻔﺴﻰ‬
‘Dimana bapakku?’ tanyaku. ‫ﻗﻠﺖ ﳍﺎ أﻳﻦ أﰉ‬
‘Bapakmu adalah orang yang ‫ﻗﺎﻟﺖ ﻫﻮ ﻛﺎن ﺳﺨﻴﺎ ﻓﻬﻮ ﰱ ﻣﻮﺿﻊ‬
dermawan. Ia sekarang berada di
tempat orang-orang yang ‫اﻷﺳﺨﻴﺎء ﰱ اﳉﻨﺔ‬
dermawan di 81surga,’ jelas
ibuku.

Kemudian aku mendatangi ‫ﻓﺠﺌﺖ إﱃ اﳉﻨﺔ وإذا واﻟﺪى ﻗﺎﺋﻢ‬


81bapakku. Aku melihat bapakku
sedang berdiri di tepi telagamu, ‫ﻋﻠﻰ ﺷﻂ ﺣﻮﺿﻚ ﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ‬
wahai Rasulullah! Ia sedang
memberikan minuman air telaga ‫ﻳﺴﻘﻰ اﻟﻨﺎس ﻳﺄﺧﺬ اﻟﻜﺄس ﻣﻦ ﻳﺪ‬
kepada orang-orang. Ia
mengambil gelas dari tangan Ali. ‫ﻋﻠﻲ وﻋﻠﻲ ﻣﻦ ﻳﺪ ﻋﺜﻤﺎن وﻋﺜﻤﺎن‬
Sedangkan Ali mengambilnya dari
tangan Usman. Sedangkan Usman ‫ﻣﻦ ﻳﺪ ﻋﻤﺮ وﻋﻤﺮ ﻣﻦ ﻳﺪ أﰉ ﺑﻜﺮ‬
mengambilnya dari tangan Umar.
Sedangkan Umar mengambilnya ‫اﻟﺼﺪﻳﻖ وأﺑﻮ ﺑﻜﺮ ﻣﻨﻚ ﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ‬
dari tangan Abu Bakar as-Siddiq.

81
Sedangkan Abu Bakar sendiri
mengambilnya dari tanganmu,
wahai Rasulullah!
‫ﻓﻘﻠﺖ ﻳﺎ أﰉ إن واﻟﺪﺗﻰ اﻣﺮأﺗﻚ‬
Kemudian aku berkata kepada
bapakku, “Hai bapakku! ‫اﳌﻄﻴﻌﺔ ﻟﺮ ﺎ وراض أﻧﺖ ﻋﻨﻬﺎ وﻫﻲ‬
Sesungguhnya ibuku, yaitu
seorang perempuan yang taat ‫ﰱ وادى ﻛﺬا ﰱ ﺟﻬﻨﻢ وأﻧﺖ ﺗﺴﻘﻰ‬
kepada Allah dan yang kamu
ridhoi, sekarang berada di jurang ‫اﻟﻨﺎس ﻣﻦ ﺣﻮض اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة‬
(demikian) di neraka Jahannam.
Sedangkan kamu 82memberikan ‫واﻟﺴﻼم وﻫﻲ ﻋﻄﺸﺎﻧﺔ ﻓﺄﻋﻄﻴﻬﺎ‬
minuman kepada orang-orang
dari telaga Nabi shollallahu ‘alaihi ‫ﺷﺮﺑﺔ ﻣﻦ ﻣﺎء‬
wa sallama. Ibuku sangat
kehausan. Berilah ia seteguk air
itu!’
‫ﻓﻘﺎل ﻳﺎ اﺑﻨﱴ إن واﻟﺪﺗﻚ ﰱ ﻣﻮﺿﻊ‬
Bapakku menjawab ‘Hai anakku!
Sesungguhnya ibuku berada di ‫اﻟﺒﺨﻼء واﻟﻌﺼﺎة واﳌﺬﻧﺒﲔ وإن اﷲ‬
tempat orang-orang yang pelit,
yang bermaksiat, dan yang ‫ﺗﻌﺎﱃ ﺣﺮم ﻣﺎء ﺣﻮض اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ‬
berdosa. Sesungguhnya Allah
telah mengharamkan air telaga ‫اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻋﻠﻰ اﻟﺒﺨﻼء‬
Rasulullah SAW bagi mereka yang
pelit, yang bermaksiat dan yang ‫واﻟﻌﺼﺎة واﳌﺬﻧﺒﲔ ﻗﺎﻟﺖ ﻓﺄﺧﺬت ﻣﻨﻪ‬
berdosa’.
‫ﻛﺄﺳﺎ ﺑﻜﻒ ﻣﻦ ﻣﺎء ﻷﺷﺮ ﺎ ﻓﺴﻘﻴﺖ‬
Kemudian aku mengambil air
telaga itu dengan telapak ‫ﺎ أﻣﻰ ﻓﻠﻤﺎ ﺷﺮﺑﺖ ﲰﻌﺖ ﺻﻮﺗﺎ‬
tanganku agar bisa
memberikannya kepada ibuku. ‫ﻳﻘﻮل أﻳﺒﺲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻳﺪك ﺟﺌﺖ‬
Ketika ibuku meminumnya, maka
terdengar suatu seruan: ‫ﺳﻘﻴﺖ اﻟﻌﺎﺻﻴﺔ اﻟﺒﺨﻴﻠﺔ ﻣﻦ ﺣﻮض‬
‘Allah telah mengeringkan ‫اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم‬
tanganmu karena kamu telah
82mendatangi dan memberikan
minuman kepada wanita yang
bermaksiat dan yang pelit dengan
air telaga Rasulullah shollallahu

82
‘alaihi wa sallama.’
Kemudian aku pun terbangun dari
‫ﻓﺎﻧﺘﺒﻬﺖ ﻓﺈذا ﻳﺪي ﻳﺒﺴﺖ‬
tidurku. Tiba-tiba tanganku sudah
dalam keadaan kering seperti ini.”

Kemudian Rasulullah shollallahu ‫ﻓﻘﺎل ﳍﺎ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم‬


‘alaihi wa sallama berkata
kepadanya, “Sifat pelit ibumu ‫أﺿﺮ ﺑﻚ ﲞﻞ واﻟﺪﺗﻚ ﰱ اﻟﺪﻧﻴﺎ‬
telah memberimu bencana di
dunia lantas bagaimana bencana ‫ﻓﻜﻴﻒ ﳍﺎ ﰱ اﻟﻌﻘﱮ‬
baginya di akhirat?”
‫ﰒ ﻗﺎﻟﺖ ﻋﺎﺋﺸﺔ رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻬﺎ‬
Kemudian Rasulullah shollallahu
‘alaihi wa sallama meletakkan ‫أن اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻗﺪ‬
tongkatnya di tangan wanita itu
dan berkata, “Ya Allah! Demi ‫وﺿﻊ ﻋﺼﺎﻩ ﻋﻠﻰ ﻳﺪﻫﺎ ﻓﻘﺎل إﳍﻰ‬
mimpi yang barusaja ia ceritakan
semoga Engkau menyembuhkan ‫ﺑﺎﻟﺮؤﻳﺎ اﻟﱴ ﺣﻜﺖ ﻋﻨﻬﺎ أن ﺗﺼﻠﺢ‬
tangannya.”
‫ﻳﺪﻫﺎ ﻓﺼﻠﺤﺖ ﻳﺪﻫﺎ ﻋﻠﻰ اﳌﻜﺎن‬
Kemudian tangan wanita itu pun
sembuh dan kembali seperti ‫ﻓﺼﺎرت ﻛﻤﺎ ﻛﺎﻧﺖ‬
semula.

83
‫اﳊﺪﻳﺚ اﻟﺜﺎﱏ ﻋﺸﺮ‬
HADIS KEDUA BELAS
PENYESALAN YANG SIA SIA

Diriwayatkan dari Ikrimah


radhiyallahu ‘anhu bahwa ia
‫ﻋﻦ ﻋﻜﺮﻣﺔ رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ ﻗﺎل‬
berkata, “Ibnu Abbas ditanya
tentang Firman Allah: Dan Kami ‫ﺳﺌﻞ اﺑﻦ ﻋﺒﺎس رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
cabut segala macam dendam yang
berada di hati mereka.17 Ia ‫ﻋﻨﻬﻤﺎ ﻋﻦ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﱃ وﻧﺰﻋﻨﺎ ﻣﺎ ﰱ‬
menjawab bahwa Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa sallama ‫ﺻﺪورﻫﻢ ﻣﻦ ﻏﻞ ﻗﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ‬
bersabda:
‫اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم إذا ﻛﺎن ﻳﻮم اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ‬
Ketika Hari Kiamat telah terjadi,
akan didatangkan ranjang dari ‫ﻳﺆﺗﻰ ﺑﺴﺮﻳﺮ ﻣﻦ ﻳﺎﻗﻮﺗﺔ ﲪﺮاء ﻋﺸﺮﻳﻦ‬
intan merah yang berukuran 20
mil x 20 mil, yang tidak terbelah ‫ﻣﻴﻼ ﰱ ﻋﺸﺮﻳﻦ ﻟﺒﺲ ﻓﻴﻪ ﺻﺪع وﻻ‬
dan putus sama sekali, yang
digantung dengan Kekuasaan ‫ﻓﺼﻞ ﻣﻌﻠﻖ ﺑﻘﺪرة اﷲ اﳉﺒﺎر ﺟﻞ‬
Allah Yang Maha Perkasa.
Kemudian Abu Bakar duduk di ‫ﺟﻼﻟﻪ ﻓﻴﺠﻠﺲ ﻋﻠﻴﻪ أﺑﻮ ﺑﻜﺮ اﻟﺼﺪﻳﻖ‬
atasnya. Kemudian didatangkan
ranjang dari intan kuning yang ‫رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ ﰒ ﻳﺆﺗﻰ ﺑﺴﺮﻳﺮ‬
memiliki ciri-ciri sama seperti
ranjang merah. Kemudian Umar ‫ﻣﻦ ﻳﺎﻗﻮﺗﺔ ﺻﻔﺮاء ﻋﻠﻰ ﺻﻔﺔ اﻟﺴﺮﻳﺮ‬
bin Khattab duduk di atasnya.
Kemudian didatangkan ranjang ‫اﻷول ﻓﻴﺠﻠﺲ ﻋﻠﻴﻪ ﻋﻤﺮ ﺑﻦ اﳋﻄﺎب‬
dari intan hijau yang memiliki ciri-
ciri sama juga seperti ranjang ‫رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ ﰒ ﻳﺆﺗﻰ ﺑﺴﺮﻳﺮ‬
merah. Kemudian Usman bin
Affan duduk di atasnya. Kemudian ‫ﻣﻦ ﻳﺎﻗﻮﺗﺔ ﺣﻀﺮاء ﻋﻠﻰ ﺻﻔﺔ اﻷول‬
didatangkan ranjang dari intan
putih yang memiliki ciri-ciri sama ‫ﻓﻴﺠﻠﺲ ﻋﻠﻴﻪ ﻋﺜﻤﺎن اﺑﻦ ﻋﻔﺎن رﺿﻲ‬
juga seperti ranjang merah.
Kemudian Ali bin Abu Thalib ‫اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ ﰒ ﻳﺆﺗﻰ ﺑﺴﺮﻳﺮ أﺑﻴﺾ‬
duduk di atasnya.

17
QS. al-Hijr: 47

84
Kemudian Allah memerintahkan
ranjang-ranjang intan itu terbang
‫ﻋﻠﻰ ﺻﻔﺔ اﻷول ﻓﻴﺠﻠﺲ ﻋﻠﻴﻪ ﻋﻠﻲ‬
membawa mereka di udara.
Ranjang-ranjang itu terbang ‫ﺑﻦ أﰉ ﻃﺎﻟﺐ ﻛﺮم اﷲ وﺟﻬﻪ ﰒ ﻳﺄﻣﺮ‬
sampai di bawah naungan ‘Arsy
Allah. Mereka didatangi tenda ‫اﷲ ﺗﻌﺎﱃ اﻷﺳﺮة أن ﺗﻄﲑ ﻢ ﰱ‬
kemah dari intan yang indah.
Andai seluruh penduduk di semua ‫اﳍﻮاء ﻓﻄﺎرت ﻢ اﻷﺳﺮة إﱃ ﲢﺖ‬
tingkatan langit dan bumi dan
semua makhluk yang ada di sana ‫ﻇﻞ ﻋﺮش اﷲ ﻓﺘﺄﺗﻰ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﺧﻴﻤﺔ ﻣﻦ‬
dikumpulkan niscaya mereka
semua hanya memenuhi satu ‫اﻟﺪر اﻟﻄﻴﺐ ﻟﻮ ﲨﻌﺖ أﻫﻞ‬
sudut dari sudut-sudut tenda
kemah itu. Kemudian diberikan ‫اﻟﺴﻤﻮات واﻷرض اﻟﺴﺒﻊ وﻛﻞ ﻣﺎ‬
kepada mereka 4 (empat) gelas.
Satu gelas untuk Abu Bakar. Satu ‫ﻓﻴﻬﻤﺎ ﻣﻦ ﺧﻠﻖ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻟﻜﺎﻧﺖ ﰱ‬
gelas untuk Umar. Satu gelas
untuk Usman dan satu gelas untuk ‫زواﻳﺔ ﻣﻦ زواﻳﺎ ﺗﻠﻚ اﳋﻴﻤﺔ ﰒ ﻳﺪﻓﻊ‬
Ali, Semoga Allah meridhoi mereka
semua. Kemudian mereka ‫إﻟﻴﻬﻢ أرﺑﻊ ﻛﺄﺳﺎت ﻛﺄس ﻷﰉ ﺑﻜﺮ‬
berempat memberi minuman
kepada para manusia. Ini adalah ‫وﻛﺄس ﻟﻌﻤﺮ وﻛﺄس ﻟﻌﺜﻤﺎن وﻛﺄس‬
maksud Firman Allah: Dan Kami
lenyapkan segala rasa dendam ‫ﻟﻌﻠﻲ رﺿﻮان اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻬﻢ أﲨﻌﲔ‬
yang berada di dalam hati mereka,
sedangkan mereka merasa ‫ﻓﻴﺴﻘﻮن اﻟﻨﺎس ﻓﺬﻟﻚ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﱃ‬
bersaudara duduk berhadap-
hadapan di atas dipan-dipan.18 ‫وﻧﺰﻋﻨﺎ ﻣﺎ ﰱ ﺻﺪورﻫﻢ ﻣﻦ ﻏﻞ إﺧﻮاﻧﺎ‬
Kemudian Allah memerintahkan ‫ﻋﻠﻰ ﺳﺮر ﻣﺘﻘﺎﺑﻠﲔ‬
Jahannam untuk menyambar
dengan kobaran-kobaran apinya ‫ﰒ ﻳﺄﻣﺮ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﺟﻬﻨﻢ أن ﲤﺤﺾ‬
dan mengeluarkan orang-orang
yang keluar dari syariat Islam dan ‫ﺑﺄﻣﻮاﺟﻬﺎ وﺗﻘﺬف اﻟﺮواﻓﺾ واﻟﻜﻔﺎر‬
orang-orang kafir. Setelah
dikeluarkan, Allah membuka mata ‫ﻋﻠﻰ وﺟﻮﻫﻬﻢ ﻓﻴﻜﺸﻒ اﷲ ﻋﻦ‬
mereka. Tiba-tiba mereka melihat

18
QS. al-Hijr: 47

85
tempat-tempat para sahabat
Muhammad shollallahu ‘alahi wa
‫أﺑﺼﺎرﻫﻢ ذﻟﻚ اﻟﻮﻗﺖ ﻓﻴﻨﻈﺮون إﱃ‬
sallama dan umatnya di surga.
Mereka berkata: ‫ﻣﻨﺎزل أﺻﺤﺎب ﳏﻤﺪ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة‬
“Mereka adalah orang-orang yang ‫واﻟﺴﻼم وأﻣﺘﻪ ﰱ اﳉﻨﺔ وﻳﻘﻮﻟﻮن ﻫﺆﻻء‬
menyelamatkan para manusia
sedangkan kita telah celaka.” ‫اﻟﺬﻳﻦ ﺳﻌﺪ ﻢ اﻟﻨﺎس وﺷﻘﻴﻨﺎ ﰒ‬
Kemudian mereka dikembalikan ‫ﻳﺮدون إﱃ ﻗﻌﺮ ﺟﻬﻨﻢ‬
lagi ke dasar neraka Jahannam.

Kemudian Rasulullah shollallahu


‘alaihi wa sallama berkata, “Tidak ‫ﰒ ﻗﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻻ‬
ada di neraka orang yang di dalam
hatinya masih ada sedikit ‫ﻳﺒﻘﻰ ﰱ اﻟﻨﺎر ﻣﻦ ﻛﺎن ﰱ ﻗﻠﺒﻪ ﻣﺜﻘﺎل‬
keimanan kecuali ia akan keluar
dari sana dengan perantara ‫ﺣﺒﺔ ﻣﻦ ﺧﺮدل ﻣﻦ اﻹﳝﺎن إﻻ ﳜﺮج‬
syafaatku.”
‫ﻣﻨﻬﺎ ﺑﺸﻔﺎﻋﱴ‬
Syeh al-Imam ‘Alau ad-Din az-
Zandusiti dalam kitab Roudhoh al- ‫ﻗﺎل اﻟﺸﻴﺦ اﻹﻣﺎم ﻋﻼء اﻟﺪﻳﻦ‬
Ulama berkata, “Saya mendengar
Sa’ad bin Muhammad al- ‫اﻟﺰﻧﺪوﺳﱴ ﰱ روﺿﺔ اﻟﻌﻠﻤﺎء ﲰﻌﺖ‬
Astarusyani al-Faqir az-Zahid
meriwayatkan dari al-Kalabi, dari ‫ﺳﻌﺪ ﺑﻦ ﳏﻤﺪ اﻷﺳﱰوﺷﲎ اﻟﻔﻘﲑ‬
Abu Sholih, dari Ibnu Abbas
radhiyallahu ‘anhu, berkata dalam ‫اﻟﺰاﻫﺪ ﻋﻦ اﻟﻜﻠﱮ ﻋﻦ أﰊ ﺻﺎﱀ ﻋﻦ‬
menjelaskan Firman Allah: Orang-
orang yang kafir itu seringkali ‫اﺑﻦ ﻋﺒﺎس رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ ﰱ‬
(nanti di akhirat) menginginkan
kiranya mereka dahulu (di dunia) ‫ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﱃ رﲟﺎ ﻳﻮد اﻟﺬﻳﻦ ﻛﻔﺮوا ﻟﻮ‬
menjadi orang-orang muslim.19
‫ﻛﺎﻧﻮ ﻣﺴﻠﻤﲔ‬
Diriwayatkan dari Abu
Musa al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu ‫وروي ﻋﻦ أﰉ ﻣﻮﺳﻰ اﻷﺷﻌﺮي رﺿﻲ‬
dari Rasulullah shollallahu ‘alaihi
wa sallama bahwa beliau ‫اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ ﻋﻦ اﻟﻨﱯ ﺻﻠﻰ اﷲ‬
19
QS. al-Hijr: 2

86
bersabda, “Ketika para penduduk
neraka telah berkumpul di neraka
‫ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﻗﺎل إذا اﺟﺘﻤﻊ أﻫﻞ‬
bersama orang-orang muslim
yang dikehendaki Allah (masuk ‫اﻟﻨﺎر ﰱ اﻟﻨﺎر وﻣﻌﻬﻢ ﻣﻦ ﺷﺎء اﷲ ﻣﻦ‬
neraka), orang-orang kafir
berkata kepada orang-orang ‫أﻫﻞ اﻟﻘﺒﻠﺔ ﻗﺎل اﻟﻜﺎﻓﺮون ﳌﻦ ﰱ اﻟﻨﺎر‬
muslim:
‫ﻣﻦ أﻫﻞ اﻟﻘﺒﻠﺔ أﻟﺴﺘﻢ ﻣﺴﻠﻤﲔ‬
“Bukankah kalian ini orang-orang
muslim?” ‫ﻗﺎﻟﻮا ﻧﻌﻢ‬
“Iya! Kami orang-orang muslim.”
jawab mereka.

“Apakah Islam kalian belum


mencukupi kok kalian bersama ‫ﻗﺎﻟﻮا ﻓﻤﺎ أﻏﲎ ﻋﻨﻜﻢ إﺳﻼﻣﻜﻢ وأﻧﺘﻢ‬
kami di neraka?” tanya orang-
orang kafir. ‫ﻣﻌﻨﺎ ﰱ اﻟﻨﺎر‬
“Kami memiliki dosa-dosa yang ‫ﻗﺎﻟﻮا ﻛﺎﻧﺖ ﻟﻨﺎ ذﻧﻮب ﻓﺄﺧﺬﻧﺎ ﺎ‬
menyebabkan kami disiksa,”
jawab orang-orang muslim.

Karena Maha Mengetahui, Allah ‫ﻓﻴﻐﻀﺐ اﷲ ﻋﺰ وﺟﻞ ﳍﻢ وﻳﻐﻔﺮ‬


pun marah kepada orang-orang
kafir dan mengampuni orang- ‫ﺑﻔﻀﻠﻪ ورﲪﺘﻪ ﻓﻴﺄﻣﺮ ﺑﻜﻞ ﻣﻦ ﻛﺎن‬
orang muslim yang ada di neraka
dengan anugerah dan rahmat-Nya. ‫ﻣﻦ أﻫﻞ اﻟﻘﺒﻠﺔ ﰱ اﻟﻨﺎر ﻓﻴﺨﺮﺟﻮن‬
Allah memerintahkan masing-
masing orang muslim yang di ‫ﻣﻨﻬﺎ ﻓﺤﻴﻨﺌﺬ ﻳﻮد اﻟﺬﻳﻦ ﻛﻔﺮوا ﻟﻮ ﻛﺎﻧﻮا‬
neraka untuk keluar. Pada saat
inilah Orang-orang yang kafir itu ‫ﻣﺴﻠﻤﲔ‬
seringkali (nanti di akhirat)
menginginkan kiranya mereka
dahulu (di dunia) menjadi orang-
orang muslim.20

20
QS. al-Hijr: 2

87
Ibnu Abbas radhiyallahu
‘anhu berkata, “Golongan dari
‫ﻗﺎل اﺑﻦ ﻋﺒﺎس رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻬﻤﺎ‬
umat Muhammad akan
dikumpulkan di shirot. Umat yang ‫ﳛﺸﺮ ﻃﺎﺋﻔﺔ ﻣﻦ ﻫﺬﻩ اﻷﻣﺔ ﻋﻠﻰ‬
pertama kali masuk ke dalam
surga, selain para nabi, adalah ‫اﻟﺼﺮاط وذﻟﻚ أن أول ﻣﻦ ﻳﺪﺧﻞ‬
umat Muhammad. Sedangkan
orang-orang yang terakhir masuk ‫اﳉﻨﺔ ﻣﺎ ﺧﻼ اﻷﻧﺒﻴﺎء ﻫﺬﻩ اﻷﻣﺔ‬
surga dari umatnya shollallahu
‘alaihi wa sallama adalah mereka ‫وآﺧﺮ ﻣﻦ ﻳﺪﺧﻞ اﳉﻨﺔ ﻣﻦ ﻫﺬﻩ اﻷﻣﺔ‬
yang ditetapkan masuk ke neraka
(terlebih dahulu). Rasulullah ‫اﻟﺬﻳﻦ وﺟﺒﺖ ﻋﻠﻴﻬﻢ اﻟﻨﺎر واﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ‬
shollallahu ‘alaihi wa sallama akan
menyaksikan Hari Kiamat. Beliau ‫اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻳﻨﻈﺮ ﻳﻮم اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ‬
mengenali umatnya yang
ditetapkan masuk ke neraka ‫وﻳﻌﺮف أﻣﺘﻪ ﻷ ﻢ ﻛﺎﻧﻮا ﻏﺮا ﳏﺠﻠﲔ‬
karena mereka mencorong wajah
dan kaki sebab bekas wudhu. ‫ﻣﻦ أﺛﺮ اﻟﻮﺿﻮء ﻓﻴﻌﺮﻓﻬﻢ‬
Kemudian beliau pun mengenali
mereka. Beliau berkata:

“Hai Jibril! Mengapa umatku ‫ﻓﻴﻘﻮل ﻳﺎ ﺟﱪﻳﻞ ﻣﺎ ﺑﺎل أﻣﱴ ﳏﺒﻮﺳﲔ‬


dicegah di atas sirot?”
‫ﻋﻠﻰ اﻟﺼﺮاط‬
Allah berkata, “Sembunyikan
mereka di dalam jurang-jurang ‫ﻓﻴﻘﻮل اﷲ ﻏﻴﺒﻮﻫﻢ ﰱ أودﻳﺔ اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ‬
Kiamat agar Muhammad
shollallahuu ‘alaihi wa sallama ‫ﺣﱴ ﻳﺪﺧﻞ ﳏﻤﺪ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة‬
masuk ke dalam surge dulu dan
tidak mengetahui mereka.” ‫واﻟﺴﻼم اﳉﻨﺔ‬
Kemudian ketika Rasulullah ‫ﻓﺈذا ﻧﻈﺮ رﺳﻮل اﷲ إﱃ اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﻇﻦ‬
shollallahu ‘alaihi wa sallama
melihat Kiamat maka beliau ‫أن أﻣﺘﻪ ﺳﻴﻘﻮا إﱃ اﳉﻨﺔ ﻛﻠﻬﻢ ﻓﺈذا‬
menyangka kalau umatnya telah
di giring semua ke surga. Ketika ‫دﺧﻞ رﺳﻮل اﷲ اﳉﻨﺔ‬
beliau telah masuk surga maka
Allah berkata kepada para
Malaikat Zabaniah:

88
“Bawa mereka (umat Muhammad)
ke neraka dan serahkan mereka
‫ﻗﺎل اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻟﻠﺰﺑﺎﻧﻴﺔ ﺳﻮﻗﻮﻫﻢ‬
kepada Malik.”
‫وﺳﻠﻤﻮﻫﻢ إﱃ ﻣﺎﻟﻚ ﻓﺈذا رآﻫﻢ ﻣﺎﻟﻚ‬
Ketika Malaikat Malik melihat
mereka maka ia berkata:

“Wahai golongan yang celaka! ‫ﻓﻘﺎل ﻳﺎ ﻣﻌﺸﺮ اﻷﺷﻘﻴﺎء ﻣﻦ أﻧﺘﻢ وﻣﻦ‬


Siapa kalian dan dari umat siapa
kalian ini? Padahal aku ‫أي أﻣﺔ أﻧﺘﻢ ﻟﻘﺪ ﻇﻨﻨﺖ أن ﻻ ﻳﺒﻘﻰ‬
menyangka kalau sudah tidak
akan ada lagi orang yang masuk ‫ﳑﻦ ﻳﺪﺧﻞ اﻟﻨﺎر أﺣﺪ وﻛﻞ أﻣﺔ أﺗﺖ‬
neraka. Padahal semua umat telah
datang kemari dengan terikat, ‫ﻓﻬﻢ ﻣﻘﻴﺪون ﻣﻐﻠﻠﻮن ﺑﺎﻟﺴﻼﺳﻞ‬
terbelenggu rantai-rantai,
bersama dengan para setan, ‫وﻣﻜﺮﻣﻮن ﻣﻊ اﻟﺸﻴﺎﻃﲔ ﻳﺴﺤﺒﻮن‬
dengan diseret telungkup, dengan
wajah-wajah hitam dan mata- ‫ﻋﻠﻰ وﺟﻮﻫﻬﻢ ﻣﺴﻮدة اﻟﻮﺟﻮﻩ ﻣﺰرﻗﺔ‬
mata yang melotot. Tetapi aku
tidak melihat belenggu di kaki ‫اﻟﻌﻴﻮن ﻓﻼ أرى ﰱ أرﺟﻠﻜﻢ اﻷﻧﻜﺎل‬
kalian dan belenggu di tangan
kalian. Aku juga tidak melihat ‫وﻋﻠﻰ أﻳﺪﻳﻜﻢ اﻷﻏﻼل وﻻ أرى‬
wajah kalian hitam dan mata
kalian melotot. Dan kalian juga ‫وﺟﻮﻫﻜﻢ ﻣﺴﻮدة وﻻ أﻋﻴﻨﻜﻢ ﻣﺰرﻗﺔ‬
kemari dengan berjalan kaki
(tidak diseret). Dari umat siapa ‫ﲤﺸﻮن ﻋﻠﻰ أرﺟﻠﻜﻢ ﻓﻤﻦ أي أﻣﺔ‬
kalian ini sebenarnya?”
‫أﻧﺘﻢ ﻗﺎﻟﻮا ﻻ ﺗﺴﺄﻟﻨﺎ ﻳﺎ ﻣﺎﻟﻚ ﻓﺄﻧﺎ‬
Umat Muhammad berkata,
“Jangan bertanya siapa kami! ‫ﻧﺴﺘﺤﲕ أن ﳔﱪك وﻟﻜﻦ ﳓﻦ ﻣﻦ‬
Wahai Malik! karena kami malu
memberitahumu tetapi kami ini ‫ﲪﻠﺔ اﻟﻘﺮآن وﳓﻦ ﻣﻦ ﺻﻮام ﺷﻬﺮ‬
termasuk umat yang menanggung
al-Quran, yang berpuasa di bulan ‫رﻣﻀﺎن وﳓﻦ اﳊﺠﺎج واﻟﻐﺰاة وﳓﻦ‬
Romadhan, yang berhaji dan
berperang, yang menunaikan ‫اﳌﺆدون اﻟﺰﻛﺎة وﳓﻦ اﳌﻜﺮﻣﻮن اﻷﻳﺘﺎم‬
zakat, yang memuliakan anak-
anak yatim, yang mandi wajib dari ‫اﳌﻐﺘﺴﻠﻮن ﻣﻦ اﳉﻨﺎﺑﺔ وﳓﻦ اﳌﺼﻠﻮن‬
jinabat, yang mendirikan sholat 5
(lima) waktu.” ‫اﻟﺼﻠﻮات اﳋﻤﺲ‬

89
Malik berkata “Apakah al-Quran
belum mencegah kalian
‫ﻓﻴﻘﻮل ﻳﺎ ﻣﻌﺸﺮ اﻷﺷﻘﻴﺎء أ ﻣﺎ ﻣﻨﻌﻜﻢ‬
bermaksiat kepada Allah agar
kalian tidak jatuh ke neraka?” ‫اﻟﻘﺮآن ﻣﻦ ﻣﻌﺎﺻﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﺣﱴ ﱂ‬
Umat Muhammad menjawab, ‫ﺗﻘﻌﻮا ﻓﻴﻤﺎ وﻗﻌﺘﻢ ﻓﻴﻪ‬
“Jangan mengejek kami! Wahai
Malik! Kita ini sekarang sudah ‫ﻗﺎﻟﻮا ﻳﺎ ﻣﺎﻟﻚ ﻻ ﺗﻮﲞﻨﺎ ﻓﺄﻧﺎ اﻵن ﳓﻦ‬
selamat dari ejekan Allah dan para
malaikat-Nya.” ‫ﳒﻮﻧﺎ ﻣﻦ ﺗﻮﺑﻴﺦ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ وﻣﻼﺋﻜﺘﻪ‬
Pada saat itu, tiba-tiba terdengar ‫ﻓﺒﻴﻨﻤﺎ ﻫﻢ ﻛﺬﻟﻚ إذ ﻧﺎى ﻣﻨﺎد ﻣﻦ‬
seruan dari arah ‘Arsy, “Hai Malik!
Masukkan mereka ke pintu neraka ‫ﻗﺒﻞ اﻟﻌﺮش ﻳﺎ ﻣﺎﻟﻚ أدﺧﻠﻬﻢ اﻟﺒﺎب‬
yang teratas!”
‫اﻷﻋﻠﻰ ﻣﻦ اﻟﻨﺎر‬
Kemudian Malik berkata, “Hai
golongan yang celaka! Apakah ‫ﻓﻴﻘﻮل ﻣﺎﻟﻚ ﻳﺎ ﻣﻌﺸﺮ اﻷﺷﻘﻴﺎء‬
kalian mendengar seruan itu dan
memahaminya?” ‫أﲰﻌﺘﻢ اﻟﻜﻼم وﻓﻬﻤﺘﻢ اﳌﻘﺎل‬
Umat Muhammad menjawab, “Iya! ‫ﻓﻴﻘﻮﻟﻮن ﻧﻌﻢ ﻟﻜﻦ ﻳﺎ ﻣﺎﻟﻚ أﻣﻬﻠﻨﺎ‬
Kami mendengar dan paham.
Tetapi Malik! Tunggu sebentar! ‫ﺳﺎﻋﺔ ﻧﻨﻮح ﻋﻠﻰ أﻧﻔﺴﻨﺎ‬
Kami ingin mengeluhi diri kami
sendiri.”

Malik berkata, “Tidak ada ‫ﻓﻴﻘﻮل ﻣﺎﻟﻚ ﻣﺎ إﱃ ذﻟﻚ ﺳﺒﻴﻞ‬


kesempatan bagi kalian untuk
mengeluh.”

Kemudian terdengar seruan dari ‫ﻓﻴﺄﺗﻴﻬﻢ ﻧﺪاء ﻣﻦ ﻗﺒﻞ اﻟﻌﺮش ﻳﺎ ﻣﺎﻟﻚ‬


arah ‘Arsy:
‫أﻣﻬﻠﻬﻢ ﻳﺒﻜﻮن ﻋﻠﻰ أﻧﻔﺴﻬﻢ‬
“Hai Malik! Biarkan mereka
menangisi diri mereka sendiri
dulu!”
‫ﻓﻴﺘﻤﻴﺰون أﺻﻨﺎﻓﺎ ﲪﻠﺔ اﻟﻘﺮآن ﻋﻠﻰ‬
Kemudian umat Muhammad
terpisah-pisah. Para ahli al-Quran ‫ﺣﺪة واﳊﺠﺎج ﻋﻠﻰ ﺣﺪة واﻟﻐﺰاة ﻋﻠﻰ‬
berada dalam golongan sendiri.

90
Para ahli haji berada dalam
golongan sendiri. Para ahli perang
‫ﺣﺪة واﻟﻨﺴﺎء ﻋﻠﻰ ﺣﺪة ﰒ ﻳﻨﻮﺣﻮن‬
berada dalam golongan sendiri.
Para wanita berada dalam ‫ﻋﻠﻰ أﻧﻔﺴﻬﻢ ﻳﻘﻮﻟﻮن ﻛﻴﻒ ﻧﺼﱪ‬
golongan sendiri. Kemudian
mereka semua mengeluhi diri ‫ﻋﻠﻰ اﻟﻨﺎر وﱂ ﻧﻜﻦ ﻧﺼﱪ ﻋﻠﻰ ﺣﺮ‬
mereka sendiri sambil berkata:
‫اﻟﺸﻤﺲ‬
“Bagaimana bisa kami kuat di
neraka padahal sebelumnya kita ‫ﻓﻜﻴﻒ ﻧﺼﱪ ﻋﻠﻰ ﻟﺒﺎس اﻟﻄﻘﺮان وأﻧﺎ‬
tidak kuat dengan panas matahari.
Bagaimana bisa kita kuat ‫اﻋﺘﺪﻧﺎ ﻟﲔ اﻟﺜﻴﺎب وﻛﻴﻒ ﻧﺼﱪ ﻋﻠﻰ‬
memakai rantai-rantai timah
padahal kita dulunya biasa ‫أﻛﻞ اﻟﺰﻗﻮم وﺷﺮب اﳊﻤﻴﻢ وﻛﻨﺎ‬
memakai pakaian-pakaian bagus.
Bagaimana bisa kita kuat makan ‫اﻋﺘﺪﻧﺎ ﻃﻴﺐ اﻟﻄﻌﺎم وﺑﺎرد اﻟﺸﺮاب‬
pohon duri dan meminum air
panas padahal kita dulunya biasa
makan makanan enak dan air
segar.

Pada saat itu, mereka mengeluhi ‫ﻓﺒﻴﻨﻤﺎ ﻫﻢ ﻳﻨﻮﺣﻮن إذ أﺗﺎﻫﻢ اﻟﻨﺪاء‬


diri mereka sendiri. Tiba-tiba
terdengar seruan dari arah ‘Arsy: ‫ﻣﻦ ﻗﺒﻞ اﻟﻌﺮش ﻳﺎ ﻣﺎﻟﻚ أدﺧﻠﻬﻢ‬
“Hai Malik! Masukkan mereka ke ‫اﻟﺒﺎب اﻷﻋﻠﻰ ﻣﻦ اﻟﻨﺎر‬
pintu neraka teratas!”

Malik berkata kepada mereka,


“Hai golongan yang celaka! ‫ﻓﻴﻘﻮل ﻳﺎ ﻣﻌﺸﺮ اﻷﺷﻘﻴﺎء أﲰﻌﺘﻢ‬
Apakah kalian mendengar seruan
itu dan memahaminya?” ‫اﻟﻜﻼم وﻓﻬﻤﺘﻢ اﳌﻘﺎل‬
Umat Muhammad berkata “Iya! ‫ﻓﻴﻘﻮﻟﻮن ﻧﻌﻢ ﻳﺎ ﻣﺎﻟﻚ‬
Kami mendengar dan paham.”

Malik bertanya, “Dari umat mana


kalian ini sebenarnya?” ‫ﻓﻴﻘﻮل ﻣﺎﻟﻚ ﻣﻦ أي أﻣﺔ أﻧﺘﻢ‬
Mereka menjawab, “Kami malu ‫ﻓﻴﻘﻮﻟﻮن أﻧﺎ ﻧﺴﺘﺤﲕ أن ﻧﻘﻮل‬
mengatakannya.”

91
Kemudian Malik pun menggiring
mereka. Mereka yang tua berada
‫ﻓﻴﺴﻮﻗﻬﻢ ﻣﺎﻟﻚ ﻓﻴﺠﻌﻠﻮن اﳌﺸﺎﻳﺦ‬
didepan. Mereka yang masih
muda berada di belakang mereka ‫أﻣﺎﻣﻬﻢ واﻟﺸﺒﺎن ﻣﻦ وراﺋﻬﻢ واﻟﻨﺴﺎء‬
yang tua. Mereka yang perempuan
berada di belakang mereka yang ‫ﻣﻦ ﺧﻠﻔﻬﻢ ﺣﱴ أﺗﻮا ﺷﻔﲑ ﺟﻬﻨﻢ‬
muda hingga mereka semua
sampai di tepi Jahannam. ‫ﻓﻴﺨﺮج ﻣﻼﺋﻜﺔ ﻏﻼظ ﺷﺪاد ﺧﻠﻘﻮا‬
Kemudian keluarlah para malaikat
yang keras dan kuat yang ‫ﺑﻼ ﻗﻠﻮب ﻓﻼ ﻳﺮﲪﻮن ﺎ وﻳﺘﻌﻠﻖ‬
diciptakan tanpa memiliki hati.
Mereka tidak memiliki rasa belas ‫ﺑﻜﻞ إﻧﺴﺎن ﻣﻨﻬﻢ أﻟﻒ ﻣﻦ اﻟﺰﺑﺎﻧﻴﺔ‬
kasih. Setiap orang dari umat
Muhammad dikepung oleh seribu ‫ﻓﻴﺪﺧﻠﻮن ﻢ اﻟﻨﺎر‬
malaikat Zabaniah. Kemudian
mereka semua dibawa ke neraka.

Sebagian dari mereka ada yang ‫ﻣﻨﻬﻢ ﻣﻦ ﺗﺄﺧﺬﻩ اﻟﻨﺎر إﱃ ﻛﻌﺒﻪ‬


dibakar sampai mata kaki.
Sebagian dari mereka ada yang ‫وﻣﻨﻬﻢ ﻣﻦ ﺗﺄﺧﺬﻩ اﻟﻨﺎر إﱃ رﻛﺒﺘﻴﻪ‬
dibakar sampai kedua lutut.
Sebagian dari mereka ada yang ‫وﻣﻨﻬﻢ ﻣﻦ ﺗﺄﺧﺬﻩ إﱃ وﺳﻄﻪ وﻣﻨﻬﻢ‬
dibakar sampai setengah badan.
Sebagian dari mereka ada yang ‫ﻣﻦ ﺗﺄﺧﺬﻩ اﻟﻨﺎر إﱃ ﺻﺪرﻩ وإذا‬
dibakar sampai dada. Ketika api
hendak membakar wajah dan hati ‫ﻗﺼﺪت اﻟﻨﺎر أن ﲢﺮق وﺟﻮﻫﻬﻢ‬
mereka, maka kemudian
terdengar seruan dari arah ‘Arsy: ‫وﻗﻠﻮ ﻢ أﻗﺒﻞ اﻟﻨﺪاء ﻣﻦ ﻗﺒﻞ اﻟﻌﺮش ﻳﺎ‬
“Hai Malik! Jauhkan api dari wajah ‫ﻣﺎﻟﻚ أﻫﺒﻂ اﻟﻨﺎر ﻋﻦ وﺟﻮﻫﻬﻢ‬
dan hati mereka karena mereka
sudah lama sekali mengakui-Ku ‫وﻗﻠﻮ ﻢ ﻓﺈ ﻢ ﻃﺎﳌﺎ أﻗﺮوا ﱃ ﺑﻠﺴﺎ ﻢ‬
dengan lisan mereka dan
mengetahui-Ku dengan hati ‫وﻋﺮﻓﻮﱏ ﺑﻘﻠﻮ ﻢ وﻃﺎﳌﺎ ﺳﺠﺪوا إﱄ‬
mereka. Dan juga sudah lama
sekali mereka sujud dengan wajah ‫ﰱ اﳊﻴﺎة اﻟﺪﻧﻴﺎ ﺑﻮﺟﻮﻫﻬﻢ‬
mereka kepada-Ku ketika hidup di
dunia.

92
Ketika umat Muhammad yang di
neraka mendengar seruan itu,
‫وإذا ﲰﻌﻮا اﻟﻨﺪاء ﻳﺮﻓﻌﻮن أﺻﻮا ﻢ‬
maka mereka semua berteriak
keras, “Duh Muhammad! Duh Abu ‫ﲨﻴﻌﺎ ﻳﺎ ﳏﻤﺪاﻩ ﻳﺎ أﺑﺎ اﻟﻘﺎﲰﺎﻩ ﻳﺎ‬
al-Qosim! Wahai Muhammad!
Wahai orang yang berbuat baik ‫ﳏﻤﺪ ﻳﺎ ﳏﺴﻨﺎ ﺑﺎﻷراﻣﻞ واﻷﻳﺘﺎم ﻳﺎ‬
kepada para janda dan anak-anak
yatim! Wahai penggembira di Hari ‫ﻓﺨﺮ اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﻳﺎ ﻓﺎﺗﺢ اﻷﻣﻢ ﻳﺎ ﻓﺎﺗﺢ‬
Kiamat! Wahai pembuka para
umat! Wahai pembuka pintu- ‫أﺑﻮاب اﳉﻨﺔ ﻳﺎ ﻣﻐﻠﻖ أﺑﻮاب اﻟﻨﲑان‬
pintu surga! Wahai penutup
pintu-pintu neraka dari umatmu! ‫ﻋﻦ أﻣﺘﻚ ﻳﺎ ﺷﺎﻓﻊ اﻷﻣﻢ ﳓﻦ ﺿﻌﻔﺎء‬
Wahai pemberi syafaat para umat!
Kami adalah orang-orang lemah ‫أﻣﺘﻚ ﻻ ﺻﱪ ﻟﻨﺎ ﰱ ﺣﺮ اﻟﻨﺎر أﻏﺜﻨﺎ‬
dari kalangan umatmu, yang tidak
kuat dengan panas api. Tolonglah ‫ﺑﺸﻔﺎﻋﺘﻚ إﱃ اﳉﻨﺎن‬
kami dengan syafaatmu untuk
masuk ke dalam surga-surga!”

Salah satu dari mereka ‫وﻳﻀﻊ أﺣﺪﻫﻢ ﻳﺪﻳﻪ ﻋﻠﻰ أذﻧﻴﻪ‬


meletakkan kedua tangannya di
kedua telinga seperti orang yang ‫ﻛﺎﳌﺆذن وﻳﻨﺎدى ﺑﺄﻋﻠﻰ ﺻﻮﺗﻪ ﳓﻦ‬
adzan dan menyeru dengan
suaranya yang paling keras, “Kami ‫ﻣﻦ أﻣﺔ ﳏﻤﺪ‬
adalah umat Muhammad.”

Mendengar pengakuan mereka,


Malik pun menghadap ke arah ‫ﻓﻴﺘﻮﺟﻪ ﻣﺎﻟﻚ إﱃ اﳉﻨﺎن ﻓﻴﻀﻊ ﻓﻤﻪ‬
surga. Ia berkata kepada
Muhammad yang tengah enak- ‫إﱃ ﳏﻤﺪ وﻫﻮ ﻳﺘﻨﻌﻢ ﰱ اﳉﻨﺔ‬
enakkan di surga:

“Hai Muhammad! Kamu telah


enak-enakkan di surga sedangkan ‫وﻳﻘﻮل ﻳﺎ ﳏﻤﺪ إﻧﻚ ﺗﺘﻨﻌﻢ ﰱ اﳉﻨﺔ‬
umatmu yang lemah meminta
tolong kepadamu. Tolonglah ‫وأﻣﺘﻚ اﻟﻀﻌﻔﺎء ﻳﺴﺘﻐﻴﺜﻚ ﻓﺄﻏﺜﻬﻢ‬
mereka karena mereka adalah
orang-orang yang lemah yang ‫ﻓﺈ ﻢ ﺿﻌﻔﺎء ﻻ ﺻﱪ ﳍﻢ ﻋﻠﻰ اﻟﻨﺎر‬
tidak kuat dengan api.”

93
Ketika perkataan Malik sampai
kepada Muhammad shollallahu
‫وإذا اﻧﺘﻬﻰ اﳋﱪ إﱃ ﳏﻤﺪ ﻋﻠﻴﻪ‬
‘alaihi wa sallama, maka
kemudian ia beranjak dari ‫اﻟﺴﻼم وﺛﺐ ﻣﻦ ﺳﺮﻳﺮﻩ ورﻛﺐ ﻋﻠﻰ‬
ranjangnya dan segera naik burok
dan berkata: ‫اﻟﱪاق‬
“Hai burok! Cepat! Cepat! Umatku ‫ﻓﻘﺎل ﻳﺎ ﺑﺮاق ﻋﺠﻞ ﻋﺠﻞ ﻓﺈن أﻣﱴ‬
adalah orang-orang yang lemah
yang tidak kuat dengan panas ‫ﺿﻌﻔﺎء ﻻ ﻳﺼﱪون ﻋﻠﻰ ﺣﺮ اﻟﻨﺎر‬
api.”
‫ﻓﺮﻓﻊ ﻗﺪﻣﻪ ووﺿﻌﻪ ﻋﻨﺪ ﺷﻔﲑ ﺟﻬﻨﻢ‬
Kemudian Muhammad shollallahu
‘alaihi wa sallama naik burok dan ‫ﻓﺈذا ﲰﻊ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم‬
mendarat di dekat tepi Jahannam.
Ketika mendengar suara mereka, ‫أﺻﻮا ﻢ ﺑﻜﻰ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة‬
maka Muhammad shollallahu
‘alahi wa sallama menangis dan ‫واﻟﺴﻼم وﺑﻜﻮا ﻓﻴﻘﻮل‬
mereka pun juga menangis.
Muhammad shollallahu ‘alaihi wa
sallama berkata:

“Hai Malik! Keluarkan umatku


dari neraka!” ‫ﻳﺎ ﻣﺎﻟﻚ أﺧﺮج أﻣﱴ ﻣﻦ اﻟﻨﺎر ﻓﻴﻘﻮل‬
“Duh Muhammad! Aku tidak bisa ‫ﻳﺎ ﳏﻤﺪاﻩ ﻣﺎ ﱃ إﱃ إﺧﺮاﺟﻬﻢ ﻣﻦ‬
mengeluarkan mereka selama aku
tidak diberi perintah.” ‫ﺳﺒﻴﻞ ﻣﺎﱂ أؤﻣﺮ‬
Kemudian Muhammad shollallahu ‫ﻓﻴﺘﻮﺟﻪ ﳏﻤﺪ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم‬
‘alaihi wa sallama menghadap ke
arah tiang ‘Arsy. Ia turun dari ‫إﱃ ﺳﺎق اﻟﻌﺮش ﻓﻴﻨﺰل ﻋﻦ اﻟﱪاق‬
burok dan bersujud. Dalam
sujudnya, ia berkata: ‫وﳜﺮ ﺳﺎﺟﺪا‬
“Ya Allah! Bukankah Engkau telah ‫وﻳﻘﻮل ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻳﺎ رب‬
berjanji kepadaku untuk tidak
membakar umatku di neraka?” ‫ﻫﻜﺬا وﻋﺪﺗﲎ أن ﻻ ﲢﺮق أﻣﱴ ﰱ‬
‫اﻟﻨﺎر‬

94
Allah menjawab, “Hai Muhammad!
Mereka telah melupakanmu dan
‫ﻗﺎل اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻳﺎ ﳏﻤﺪ ﻗﺪ ﻛﺎﻧﻮا‬
meninggalkan syariatmu di dunia.
Oleh karena itu Aku membuat ‫أﻧﺴﻮك وﺗﺮﻛﻮا ﺷﺮﻳﻌﺘﻚ ﰱ اﻟﺪﻧﻴﺎ وأﻧﺎ‬
mereka lupa dengan syafaatmu
untuk mereka. Sekarang berilah ‫أﻧﺴﻴﻬﻢ اﻟﻴﻮم ﺷﻔﺎﻋﺘﻚ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻓﺎﺷﻔﻊ‬
mereka syafaat!”
‫اﻵن‬
Kemudian Muhammad shollallahu
‘alaihi wa sallama segera memberi ‫ﻓﻴﺸﻔﻌﻪ ﰱ ﺟﻴﻌﻬﻢ وﳜﺮﺟﻬﻢ ﻣﻦ اﻟﻨﺎر‬
mereka semua syafaat dan
mengeluarkan mereka dari ‫ﺑﺸﻔﺎﻋﺘﻪ وﻳﺒﻘﻰ اﻟﻜﻔﺎر ﻓﻴﻬﺎ ﻓﻌﻨﺪ‬
neraka. Sementara itu, orang-
orang kafir masih tetap berada di ‫ذﻟﻚ ﻳﻘﻮﻟﻮن ﻳﺎ ﻟﻴﺘﻨﺎ ﻛﻨﺎ ﻣﺴﻠﻤﲔ‬
sana. Pada saat itulah, orang-
orang kafir berkata, “Andai dulu ‫ﻓﺄﺧﺮﺟﻨﺎ ﻛﻤﺎ أﺧﺮﺟﻮا‬
kita adalah orang-orang muslim,
niscaya kita dikeluarkan dari
neraka seperti mereka.”

Ibnu Abbas berkata Orang-orang


yang kafir itu seringkali (nanti di ‫ﻗﺎل اﺑﻦ ﻋﺒﺎس رﺿﻲ اﷲ ﻋﻨﻬﻤﺎ رﲟﺎ‬
akhirat) menginginkan kiranya
mereka dahulu (di dunia) menjadi ‫ﻳﻮد اﻟﺬﻳﻦ ﻛﻔﺮوا ﻟﻮ ﻛﺎﻧﻮا ﻣﻦ ﻣﺴﻠﻤﲔ‬
orang-orang muslim.21

21
QS. al-Hijr: 2

95
‫اﳊﺪﻳﺚ اﻟﺜﺎﻟﺚ ﻋﺸﺮ‬
HADIS KETIGA BELAS
KEMATIAN

Diriwayatkan dari Abu


Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu
‫ﻋﻦ أﰉ ﺳﻌﻴﺪ اﳋﺪري رﺿﻲ اﷲ ﻋﻨﻪ‬
bahwa ia berkata, “Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa sallama ‫دﺧﻞ رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ‬
masuk ke tempat sholatnya.
Kemudian beliau melihat orang- ‫ﻣﺼﻼﻩ ﻓﺮأى أﻧﺎﺳﺎ ﻳﻜﺜﺮون اﻟﻜﻼم‬
orang tengah banyak berbicara.
Beliau pun berkata:

‘Ingatlah! Sesungguhnya andai ‫ﻓﻘﺎل أﻣﺎ إﻧﻜﻢ ﻟﻮ أﻛﺜﺮﰎ ذﻛﺮ ﻫﺎذم‬


kalian banyak mengingat
kematian niscaya kalian tidak ‫اﻟﻠﺬات ﻟﺸﻐﻠﻜﻢ ﻋﻤﺎ أرى ﻓﺄﻛﺜﺮوا‬
akan banyak berbicara. Oleh
karena itu perbanyaklah ‫ﻫﺎذم اﻟﻠﺬات ﻳﻌﲎ اﳌﻮت ﻓﺈﻧﻪ ﱂ ﻳﺄت‬
mengingat kematian karena
sesungguhnya tiada hari yang ‫ﻋﻠﻰ اﻟﻘﺒﻮر ﻳﻮم إﻻ وﺗﺘﻜﻠﻢ ﺑﺴﺖ‬
dilewati kuburan kecuali kuburan
itu akan mengatakan 6 (enam) ‫ﻛﻠﻤﺎت ﻓﺘﻘﻮل أﻧﺎ ﺑﻴﺖ اﻟﻐﺮﺑﺔ وأﻧﺎ‬
kalimat, yaitu (1) aku adalah
tempat pengasingan, (2) aku ‫ﺑﻴﺖ اﻟﻮﺣﺪة وأﻧﺎ ﺑﻴﺖ اﻟﻮﺣﺸﺔ وأﻧﺎ‬
adalah tempat kesendirian, (3)
aku adalah tempat kegelisahan, ‫ﺑﻴﺖ اﻟﻈﻠﻤﺔ وأﻧﺎ ﺑﻴﺖ اﻟﱰاب وأﻧﺎ‬
(4) aku adalah tempat kegelapan,
(5) aku adalah tempat dari tanah, ‫ﺑﻴﺖ اﻟﺪود‬
(6) aku adalah tempat belatung.
‫ﻓﺈذا دﻓﻦ اﻟﻌﺒﺪ اﳌﺆﻣﻦ ﻗﺎل ﻟﻪ اﻟﻘﱪ‬
Ketika seorang hamba mukmin
telah dikubur, maka kuburan ‫ﻣﺮﺣﺒﺎ وأﻫﻼ وﺳﻬﻼ أﻣﺎ إﻧﻚ ﻛﻨﺖ‬
berkata kepadanya ; Semoga
kelapangan untukmu! Aku ‫ﻷﺣﺐ ﻣﻦ ﳝﺸﻰ ﻋﻠﻰ ﻇﻬﺮى إﱄ‬
menganggapmu sebagai
keluargaku sendiri! Semoga ‫ﻓﺈذا أوﻟﻴﺘﻚ اﻟﻴﻮم وﺻﺮت إﱄ ﻓﺴﱰى‬
kemudahan ditetapkan untukmu!
Sesungguhnya kamu adalah orang ‫ﺻﻨﻌﻰ ﺑﻚ ﻓﻴﻮﺳﻊ ﻟﻪ اﻟﻘﱪ ﻣﺪ ﺑﺼﺮﻩ‬
yang paling aku cintai yang

96
berjalan di atasku. Ketika aku
berkuasa atasmu hari ini dan
‫وﻳﻔﺘﺢ ﻟﻪ ﺑﺎب اﳉﻨﺔ وإذا دﻓﻦ اﻟﻌﺒﺪ‬
kamu berada di dalamku maka
kamu akan melihat perlakuanku ‫اﻟﻜﺎﻓﺮ ﻗﺎل ﻟﻪ اﻟﻘﱪ ﻻ ﻣﺮﺣﺒﺎ وﻻ أﻫﻼ‬
terhadapmu. Kemudian kuburan
meluas karenanya seluas ‫وﻻ ﺳﻬﻼ أﻣﺎ إﻧﻚ ﻛﻨﺖ ﻷﺑﻐﺾ ﻣﻦ‬
pandangan mata dan dibukakan
baginya pintu surga. ‫ﳝﺸﻰ ﻋﻠﻰ ﻇﻬﺮى إﱄ ﻓﺈذا أوﻟﻴﺘﻚ‬
Ketika hamba kafir telah dikubur ‫اﻟﻴﻮم وﺻﺮت إﱄ ﻓﺴﱰى ﺻﻨﻌﻰ ﺑﻚ‬
maka kuburan berkata
kepadanya; Semoga kelapangan ‫ﻓﻴﻠﺘﺌﻢ اﻟﻘﱪ ﻋﻠﻴﻪ ﺣﱴ ﲣﺘﻠﻒ أﺿﻼﻋﻪ‬
tidak untukmu! Aku tidak
menganggapmu sebagai ‫ﻗﺎل ﻓﺄﺷﺎر اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم‬
keluargaku sendiri! Semoga
kemudahan tidak ditetapkan ‫ﺑﺄﺻﺎﺑﻌﻪ ﻓﺄدﺧﻞ ﺑﻌﻀﻬﺎ ﰱ ﺑﻌﺾ ﰒ‬
untukmu! Sesungguhnya kamu
adalah orang yang paling aku ‫ﻗﺎل ﻓﻴﻘﻴﺪ اﷲ ﺳﺒﻌﲔ ﺗﻨﻴﻨﺎ ﻟﻮ أن‬
benci yang berjalan di atasku.
Ketika aku berkuasa atasmu dan ‫واﺣﺪا ﻣﻨﻬﺎ ﻧﻔﺦ ﰱ اﻷرض ﻣﺎ أﻧﺒﺘﺖ‬
kamu berada di dalamku maka
kamu akan melihat perlakuanku ‫ﺷﻴﺄ ﻣﺎ ﺑﻘﻴﺖ اﻟﺪﻧﻴﺎ ﻓﻴﻨﻬﺸﻪ وﳜﺪﺷﻪ‬
terhadapmu. Kemudian kuburan
menjepitnya hingga tulang-tulang ‫ﺣﱴ ﻳﻘﻀﻰ إﱃ اﳊﺴﺎب‬
rusuknya hancur. (Sambil
Rasulullah SAW memberikan
isyarat dengan memasukkan jari-
jari tangan satunya ke jari-jari
tangan lainnya). Kemudian Allah
mempersiapkan untuknya 70 ular
besar yang andai satu ular saja
dari mereka menyembur di bumi
maka bumi tidak bisa
menumbuhkan tanaman apapun
selama dunia ada. Kemudian ular-
ular itu menggigit menyobek-
nyobeknya sampai datangnya
masa penghitungan amal.”

97
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama bersabda, “Kuburan itu
‫ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ‬
bisa jadi sebuah taman dari
taman-taman surga atau sebuah ‫وﺳﻠﻢ إﳕﺎ اﻟﻘﱪ روﺿﺔ ﻣﻦ رﻳﺎض اﳉﻨﺔ‬
lubang dari lubang-lubang
neraka.” ‫أو ﺣﻔﺮة ﻣﻦ ﺣﻔﺮ اﻟﻨﲑان‬
a. Tangisan Usman karena
Kuburan

Diriwayatkan dari Abu


Bakar al-Ismaili dengan sanadnya ‫ﺣﻜﻲ ﻋﻦ أﰉ ﺑﻜﺮ اﻹﲰﺎﻋﻴﻠﻲ‬
dari Usman bin Affan radhiyallahu
‘anhu bahwa ketika disebutkan ‫ﺑﺈﺳﻨﺎدﻩ ﻋﻦ ﻋﺜﻤﺎن ﺑﻦ ﻋﻔﺎن رﺿﻲ‬
perihal tentang neraka kepada
Usman maka ia tidak menangis. ‫اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ إﻧﻪ ﻛﺎن إذا وﺻﻔﺖ‬
Ketika disebutkan perihal tentang
Kiamat kepadanya maka ia tidak ‫ﻋﻨﺪﻩ اﻟﻨﺎر ﱂ ﻳﻜﻦ ﻳﺒﻜﻰ وإذا‬
menangis. Akan tetapi ketika
disebutkan perihal tentang ‫وﺻﻔﺖ اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﱂ ﻳﻜﻦ ﻳﺒﻜﻰ وإذا‬
kuburan kepadanya maka ia
menangis. Kemudian ia ditanya, ‫وﺻﻒ اﻟﻘﱪ ﻛﺎن ﻳﺒﻜﻰ ﻓﻘﻴﻞ ﻟﻪ ﻣﺎ‬
“Mengapa anda demikian itu?
Wahai Amirul Mukminin!” Ia ‫ﻫﺬا ﻳﺎ أﻣﲑ اﳌﺆﻣﻨﲔ ﻓﻘﺎل إﱏ إذا‬
menjawab, “Sesungguhnya ketika
aku berada di neraka maka aku ‫ﻛﻨﺖ ﰱ اﻟﻨﺎر ﻛﻨﺖ ﻣﻊ اﻟﻨﺎس وإذا‬
akan bersama orang lain. Ketika
aku berada di Hari Kiamat maka ‫ﻛﻨﺖ ﰱ اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﻛﻨﺖ ﻣﻊ اﻟﻨﺎس وإذا‬
aku juga akan bersama mereka.
Tetapi ketika aku berada di ‫ﻛﻨﺖ ﰱ اﻟﻘﱪ ﻛﻨﺖ واﺣﺪا ﱂ ﻳﻜﻦ‬
kuburan maka aku akan sendirian.
Tidak ada seorangpun yang akan ‫ﻣﻌﻰ أﺣﺪ ﰱ اﻟﻘﱪ ﻣﻦ اﻟﻨﺎس وإن‬
bersamaku di sana. Sesungguhnya
kunci kuburan berada di tangan ‫ﻣﻔﺘﺎح اﻟﻘﱪ ﻣﻊ إﺳﺮاﻓﻴﻞ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم‬
Malaikat Isrofil. Ia akan membuka
kuburan nantinya di Hari Kiamat.” ‫وﻫﻮ ﻳﻔﺘﺤﻪ ﻳﻮم اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ‬
Usman melanjutkan, “Barang ‫وﻛﺎن ﻳﻘﻮل ﻣﻦ ﻛﺎﻧﺖ اﻟﺪﻧﻴﺎ ﺳﺠﻨﻪ‬
siapa dunianya adalah penjara
baginya maka kuburan adalah ‫ﻛﺎن اﻟﻘﱪ ﺟﻨﺘﻪ وﻣﻦ ﻛﺎﻧﺖ اﻟﺪﻧﻴﺎ‬
surganya. Barang siapa dunia

98
adalah surge baginya maka
kuburan adalah penjaranya.
‫ﺟﻨﺘﻪ ﻛﺎن اﻟﻘﱪ ﳏﺒﺴﻪ وﻣﻦ ﻛﺎﻧﺖ‬
Barang siapa kehidupan di dunia
adalah belenggu baginya maka ‫اﳊﻴﺎة اﻟﺪﻧﻴﺎ ﻗﻴﺪﻩ ﻓﺈن اﳌﻮت إﻃﻼﻗﻪ‬
kematian akan melepaskan
belenggunya. Barang siapa ‫وﻣﻦ ﺗﺮك ﻧﺼﻴﺒﻪ ﰱ اﻟﺪﻧﻴﺎ اﺳﺘﻮﻓﺎﻩ ﰱ‬
meninggalkan kemewahan dunia
maka ia akan mendapati ‫اﻟﻌﻘﱮ‬
kemewahan itu di akhirat.”

Usman berkata lagi, “Sebaik-baik


manusia adalah orang yang ‫وﻛﺎن ﻳﻘﻮل ﺧﲑ اﻟﻨﺎس ﻣﻦ ﺗﺮك اﻟﺪﻧﻴﺎ‬
meninggalkan dunia sebelum
dunia meninggalkannya dan yang ‫ﻗﺒﻞ أن ﺗﱰﻛﻪ وأرﺿﻰ رﺑﻪ ﻗﺒﻞ أن‬
membuat Tuhannya meridhoinya
sebelum ia bertemu dengan-Nya ‫ﻳﻠﻘﺎﻩ وﻋﻤﺮ ﻗﱪﻩ ﻗﺒﻞ أن ﻳﺪﺧﻠﻪ‬
dan yang meramaikan
kuburannya sebelum ia
memasukinya.

b. Oh Bapakku!

Diceritakan dari al-Hasan


bahwa ia sedang duduk di depan ‫ﺣﻜﻲ ﻋﻦ اﳊﺴﻦ اﻟﺒﺼﺮى إﻧﻪ ﻛﺎن‬
pintu rumahnya. Tiba-tiba ada
jenazah laki-laki lewat yang ‫ﺟﺎﻟﺴﺎ ﻋﻠﻰ ﺑﺎب دارﻩ إذ ﻣﺮت ﺑﻪ‬
diiringi oleh orang-orang di
belakangnya. Di bawah jenazah itu ‫ﺟﻨﺎزة رﺟﻞ وﺧﻠﻔﻬﺎ أﻧﺎس وﲢﺖ‬
terdapat anaknya perempuan
yang masih kecil yang berjalan ‫اﳉﻨﺎزة ﺑﻨﺖ ﺻﻐﲑة ﺳﺎﻋﻴﺔ ﻗﺪ ﻧﻘﻀﺖ‬
dengan keadaan rambutnya
terurai sambil menangis. ‫ﺷﻌﺮ رأﺳﻬﺎ وﻫﻲ ﺗﺒﻜﻰ ﻗﺎل ﻓﻘﺎم‬
Kemudian al-Hasan berdiri dan
mengikuti jenazah itu. Ia ‫اﳊﺴﻦ وﺗﺒﻊ اﳉﻨﺎزة‬
mendengar anak perempuan itu
berkata:

“Mengapa aku menghadapi hari ‫ﻓﻘﺎﻟﺖ اﻟﺒﻨﺖ ﻳﺎ أﺑﺖ ﳌﺎ ﻳﺴﺘﻘﺒﻠﲎ ﻳﻮم‬


kepergianmu seperti ini di usia
umurku (saat ini)?” ‫ﻣﺜﻞ ﻳﻮﻣﻰ ﻫﺬا ﰱ ﻋﻤﺮى‬

99
“Bapakmu belumlah menghadapi
hari seperti ini,” kata al-Hasan
‫ﻗﺎل اﳊﺴﻦ ﻟﻠﺒﻨﺖ ﱂ ﻳﺴﺘﻘﺒﻞ ﻷﺑﻴﻚ‬
kepada anak perempuan itu.
‫ﻣﺜﻞ ﻫﺬا اﻟﻴﻮم‬
Kemudian al-Hasan mensholati
jenazah itu dan pulang. ‫ﻗﺎل ﻓﺼﻠﻰ اﳊﺴﻦ ﻋﻠﻰ اﳉﻨﺎزة ورﺟﻊ‬
Keesokan harinya, ketika al-Hasan ‫ﻓﻠﻤﺎ ﻛﺎن ﻣﻦ اﻟﻐﺪ وﺻﻠﻰ اﳊﺴﻦ‬
sholat Subuh, kemudian matahari
terbit, dan ia duduk di depan ‫ﺑﺎﻟﻐﺪاوة وﻃﻠﻌﺖ اﻟﺸﻤﺲ وﺟﻠﺲ‬
pintu rumahnya, maka tiba-tiba ia
melihat anak perempuan itu ‫ﻋﻠﻰ ﺑﺎب دارﻩ إذ ﻫﻮ رأى ﺗﻠﻚ‬
menangis dan pergi berziarah ke
kuburan bapaknya. ‫اﻟﺒﻨﺖ ﺗﺒﻜﻰ وﺗﺬﻫﺐ إﱃ ﻗﱪ أﺑﻴﻬﺎ‬
“Anak perempuan ini adalah anak ‫زاﺋﺮة ﻟﻪ‬
yang pintar. Aku akan
mengikutinya. Barang kali ia akan ‫ﻗﺎل اﳊﺴﻦ إ ﺎ ﻫﺬﻩ اﻟﺒﻨﺖ ﺣﻜﻴﻤﺔ‬
mengatakan beberapa kalimat
yang bermanfaat bagiku,” kata al- ‫أﺗﺒﻌﻬﺎ ﻋﺴﻰ أن ﺗﺘﻜﻠﻢ ﺑﻜﻠﻤﺎت‬
Hasan.
‫ﺗﻨﻔﻌﲎ‬
Kemudian al-Hasan mengikuti
anak perempuan itu. Ketika anak ‫ﻗﺎل ﻓﺘﺒﻌﻬﺎ اﳊﺴﻦ ﻓﻠﻤﺎ ﺑﻠﻐﺖ إﱃ‬
perempuan itu sudah sampai di
kuburan bapaknya, maka al-Hasan ‫ﻗﱪ أﺑﻴﻬﺎ اﺧﺘﻔﻰ اﳊﺴﻦ ﻋﻦ ﻋﻴﻨﻬﺎ‬
bersembunyi di bawah pohon
berduri. Kemudian anak itu ‫ﲢﺖ ﺷﻮﻛﺔ ﻗﺎل ﻓﻌﺎﻧﻘﺖ اﻟﺒﻨﺖ ﻗﱪ‬
memeluk kuburan bapaknya dan
meletakkan pipinya di atas tanah ‫أﺑﻴﻬﺎ ووﺿﻌﺖ ﺧﺪﻫﺎ ﻋﻠﻰ اﻟﱰاب‬
kuburan bapaknya.

“Wahai bapakku! Bagaimana bisa


kamu semalaman berada di ‫وﻫﻲ ﺗﻘﻮل ﻳﺎ أﺑﺖ ﻛﻴﻒ ﺑﺖ ﰱ‬
kuburan yang gelap sendirian
tanpa lampu dan seorang teman ‫ﻇﻠﻤﺔ اﻟﻘﱪ وﺣﻴﺪا ﺑﻼ ﺳﺮاج وﻻ‬
penghibur? Wahai bapakku!
Kemarin malam aku masih ‫ﻣﺆﻧﺲ ﻳﺎ أﺑﺖ أﺳﺮﺟﺖ ﻟﻚ ﻟﻴﻠﺔ أول‬
memberikanmu lampu, lantas
adakah yang memberimu lampu ‫أﻣﺲ ﻓﻤﻦ أﺳﺮج ﻟﻚ اﻟﺒﺎرﺣﺔ ﻳﺎ أﺑﺖ‬
tadi malam? Wahai bapakku!

100
Kemarin malam aku masih
memasangkan tikar untukmu,
‫اﻓﱰﺷﺖ ﻟﻚ ﻟﻴﻠﺔ أول أﻣﺲ ﻓﻤﻦ‬
lantas adakah yang memasangkan
tikar untukmu tadi malam? Wahai ‫اﻓﱰش ﻟﻚ اﻟﺒﺎرﺣﺔ ﻳﺎ أﺑﺖ ﻏﻤﺰت‬
bapakku! Kemarin malam aku
masih memijati kedua tangan dan ‫ﻟﻚ ﻳﺪﻳﻚ ورﺟﻠﻴﻚ ﻟﻴﻠﺔ أول أﻣﺲ‬
kedua kakimu, lantas adakah yang
memijatimu tadi malam? Wahai ‫ﻓﻤﻦ ﻋﻤﺰك اﻟﺒﺎرﺣﺔ ﻳﺎ أﺑﺖ ﺳﻘﻴﺘﻚ‬
bapakku! Kemarin malam aku
masih memberimu minuman, ‫ﻟﻴﻠﺔ أول أﻣﺲ ﻓﻤﻦ ﺳﻘﺎك اﻟﺒﺎرﺣﺔ ﻳﺎ‬
lantas adakah yang memberimu
minuman tadi malam? Wahai ‫أﺑﺖ ﻗﻠﺒﺘﻚ ﻣﻦ ﺟﺎﻧﺐ إﱃ ﺟﺎﻧﺐ‬
bapakku! Kemarin malam aku
masih membalikkan tubuhmu dari ‫ﻟﻴﻠﺔ أول أﻣﺲ ﻓﻤﻦ ﻗﻠﺒﻚ اﻟﺒﺎرﺣﺔ ﻳﺎ‬
kanan ke kiri, lantas adakah yang
membalikkan tubuhmu tadi ‫أﺑﺖ ﺳﱰت أﻋﻀﺎﺋﻚ اﻟﱴ ﲡﺮدت‬
malam? Wahai bapakku! Kemarin
malam aku masih menyelimuti ‫ﻟﻴﻠﺔ أول أﻣﺲ ﻓﻤﻦ ﺳﱰك اﻟﺒﺎرﺣﺔ ﻳﺎ‬
tubuhmu yang terbuka, lantas
adakah yang menyelimutimu tadi ‫أﺑﺖ ﺗﺄﻣﻠﺖ ﰱ وﺟﻬﻚ ﻟﻴﻠﺔ أول‬
malam? Wahai bapakku! Kemarin
malam aku masih melihat ‫أﻣﺲ ﻓﻤﻦ ﺗﺄﻣﻞ ﰱ وﺟﻬﻚ اﻟﺒﺎرﺣﺔ‬
wajahmu, lantas adakah yang
melihat wajahmu tadi malam? ‫ﻳﺎ أﺑﺖ ﻧﺎدﻳﺘﻨﺎ ﻟﻴﻠﺔ أول أﻣﺲ‬
Wahai bapakku! Kemarin malam
ketika kamu memanggilku maka ‫ﻓﺄﺟﺒﻨﺎك ﻓﻤﻦ دﻋﻮت اﻟﺒﺎرﺣﺔ وﻣﻦ‬
aku akan memenuhi panggilanmu,
lantas adakah yang kamu panggil ‫أﺟﺎﺑﻚ ﻳﺎ أﺑﺖ أﻃﻌﻤﺘﻚ ﻟﻴﻠﺔ أول‬
tadi malam dan adakah yang
memenuhi panggilanmu? Wahai ‫أﻣﺲ ﺣﲔ اﺷﺘﻬﻴﺖ اﻟﻄﻌﺎم ﻓﻬﻞ‬
bapakku! Kemarin malam aku
masih bisa memberimu makanan ‫اﺷﺘﻬﻴﺖ اﻟﻄﻌﺎم اﻟﺒﺎرﺣﺔ وﻣﻦ أﻃﻌﻤﻚ‬
ketika kamu ingin makan, lantas
apakah tadi malam kamu ingin ‫اﻟﺒﺎرﺣﺔ ﻳﺎ أﺑﺖ ﻛﻨﺖ أﻃﺒﺦ ﻟﻚ أﻟﻮان‬
makan dan siapakah yang
memberimu makan? Wahai ‫اﻟﻄﻌﺎم ﻓﻤﻦ ﻃﺒﺦ ﻟﻚ اﻟﺒﺎرﺣﺔ‬
bapakku! Kemarin aku masih bisa
memasak makanan untukmu,
lantas adakah yang memasak
untukmu tadi malam?” kata anak
perempuan itu.

101
Mendengar perkataan anak
perempuan itu, al-Hasan yang
‫ﻗﺎل ﻓﺒﻜﻰ اﳊﺴﻦ وأﻇﻬﺮ ﻧﻔﺴﻪ ﻋﻠﻴﻬﺎ‬
bersembunyi di balik pohon pun
menangis dan keluar dari ‫وﺗﻘﺮ ﺎ‬
persembunyiannya. Kemudian ia
mendekati anak perempuan itu
dan berkata;

“Wahai anakku! Jangan


mengatakan hal-hal semacam itu! ‫وﻗﺎل ﻳﺎ ﺑﻨﻴﺔ ﻻ ﺗﻘﻮﱃ ﻫﺬﻩ اﻷﺷﻴﺎء‬
Tetapi katakanlah, ‘Wahai
bapakku! Kami telah ‫وﻟﻜﻦ ﻗﻮﱃ وﺟﻬﻨﺎك إﱃ ﻗﺒﻠﺔ أﻓﺒﻘﻴﺖ‬
menghadapkanmu ke arah Kiblat,
maka apakah kamu masih ‫ﻛﺬﻟﻚ أم ﺣﻮﻟﺖ إﱃ ﻏﲑﻫﺎ ﻳﺎ أﺑﺖ‬
dihadapkan ke arah Kiblat atau
dipindah ke arah lainnya? Wahai ‫ﻛﻔﻨﺎك ﺑﺄﺣﺴﻦ اﻷﻛﻔﺎن أﻓﺒﻘﻴﺖ أم‬
bapakku! Kami telah
mengkafanimu dengan kafan yang ‫ﻧﺰﻋﺖ ﻋﻨﻚ ﻳﺎ أﺑﺖ وﺿﻌﻨﺎك ﰱ اﻟﻘﱪ‬
terbaik, maka apakah kafan itu
masih kamu pakai atau telah ‫وأﻧﺖ ﺻﺤﻴﺢ اﻟﺒﺪن أﻓﺒﻘﻴﺖ أم‬
dilepas darimu? Wahai bapakku!
Kami telah meletakkanmu di ‫أﻛﻠﻚ اﻟﺪﻳﺪان وﻗﻮﱃ ﻳﺎ أﺑﺖ إن‬
dalam kuburan dengan kondisi
tubuhmu yang sehat, maka ‫اﻟﻌﻠﻤﺎء ﻳﻘﻮﻟﻮن ﻳﺴﺄل اﻟﻌﺒﺪ ﻋﻦ‬
apakah tubuhmu masih sehat atau
sudah dimakan oleh ulat-ulat?’ ‫اﻹﳝﺎن ﻓﻤﻨﻬﻢ ﻣﻦ ﳚﻴﺐ وﻣﻨﻬﻢ ﻣﻦ‬
Wahai anakku katakanlah! ‘Wahai
bapakku! Sesungguhnya para ‫ﳛﺮم أأﺟﺒﺖ أﻧﺖ ﻋﻦ اﻹﳝﺎن أم‬
Ulama berkata kalau seorang
hamba ketika di kuburan akan ‫ﺣﺮﻣﺖ ﻣﻦ اﳉﻮاب ﻳﺎ أﺑﺖ إن‬
ditanya tentang keimanannya,
maka sebagian dari mereka ada ‫اﻟﻌﻠﻤﺎء ﻳﻘﻮﻟﻮن ﻳﻮﺳﻊ اﻟﻘﱪ ﻋﻠﻰ‬
yang bisa menjawab dan ada yang
tidak bisa, maka apakah kamu ‫ﺑﻌﻀﻬﻢ وﻳﻀﻴﻖ ﻋﻠﻰ ﺑﻌﻀﻬﻢ أﺿﺎق‬
bisa menjawab tentang
keimananmu atau tidak bisa ‫ﻋﻠﻴﻚ اﻟﻘﱪ أم وﺳﻊ ﻳﺎ أﺑﺖ إن‬
menjawab? Wahai bapakku!
Sesungguhnya para Ulama ‫اﻟﻌﻠﻤﺎء ﻳﻘﻮﻟﻮن ﻳﺒﺪل ﺑﻌﻀﻬﻢ ﺑﺄﻛﻔﺎن‬
berkata kalau kuburan akan
diluaskan bagi mayit tertentu dan ‫ﻣﻦ اﳉﻨﺔ وﺑﻌﻀﻬﻢ ﺑﺄﻛﻔﺎن ﻣﻦ اﻟﻨﺎر‬
akan disempitkan bagi mayit

102
tertentu pula, maka apakah
kuburanmu menyempit atau
‫أﺑﺪﻟﺖ ﻟﻚ ﻣﻦ اﻟﻨﺎر أم ﻣﻦ اﳉﻨﺔ ﻳﺎ‬
maluas? Wahai bapakku!
Sesungguhnya para Ulama ‫أﺑﺖ إن اﻟﻌﻠﻤﺎء ﻳﻘﻮﻟﻮن اﻟﻘﱪ روﺿﺔ‬
mengatakan kalau sebagian dari
para mayit akan diganti kain kafan ‫ﻣﻦ رﻳﺎض اﳉﻨﺔ أو ﺣﻔﺮة ﻣﻦ اﻟﻨﲑان‬
mereka dengan kain kafan surga
dan ada juga yang diganti dengan ‫ﻳﺎ أﺑﺖ إن اﻟﻌﻠﻤﺎء ﻳﻘﻮﻟﻮن اﻟﻘﱪ ﻳﻌﺎﻧﻖ‬
kain kafan neraka, maka apakah
kain kafanmu diganti dengan kain ‫ﺑﻌﻀﻬﻢ ﻛﺎﻟﻮاﻟﺪة اﻟﺸﺎﻓﻴﻘﺔ وﻳﺒﻐﺾ‬
kafan dari surga atau neraka?
Wahai bapakku! Sesungguhnya ‫وﻳﻌﺼﺐ ﺑﻌﻀﻬﻢ ﺣﱴ ﲣﺘﻠﻂ‬
para Ulama mengatakan kalau
terkadang kuburan akan memeluk ‫أﺿﻼﻋﻬﻢ أﻋﺎﻧﻘﻚ اﻟﻘﱪ أم أﺑﻐﻀﻚ‬
penghuninya seperti seorang ibu
yang sayang memeluk putra- ‫ﻳﺎ أﺑﺖ إن اﻟﻌﻠﻤﺎء ﻳﻘﻮﻟﻮن ﻛﻞ ﻣﻦ‬
putrinya dan terkadang memarahi
dan menghimpit penghuninya ‫وﺿﻊ ﰱ اﻟﻘﱪ ﻳﻨﺪم اﻟﺘﻘﻲ إﻧﻪ ﱂ‬
hingga tulang-tulang rusuknya
hancur, maka apakah kuburan ‫ﻳﻜﺜﺮ اﳊﺴﻨﺎت واﻟﻌﺎﺻﻰ ﱂ ارﺗﻜﺐ‬
memelukmu atau memarahimu?
Wahai bapakku! Sesungguhnya ‫اﻟﺴﻴﺌﺎت ﻓﻨﺪﻣﺖ أﻧﺖ ﻋﻠﻰ ﺳﻴﺌﺎﺗﻚ‬
para Ulama mengatakan kalau
setiap orang yang telah ‫أم ﻋﻠﻰ ﻗﻠﺔ ﺣﺴﻨﺎﺗﻚ ﻳﺎ أﺑﺖ ﻛﻨﺖ‬
dimasukkan ke dalam kuburan,
maka orang yang bertakwa akan ‫إذا ﻧﺎدﻳﺘﻚ أﺟﺒﺘﲎ وﻃﺎﳌﺎ أﻧﺎدﻳﻚ‬
menyesali mengapa ia tidak
banyak melakukan kebaikan- ‫ﻋﻠﻰ رأس ﻗﱪك ﻓﻜﻴﻒ ﻻ أﲰﻊ‬
kebaikan dan orang yang
bermaksiat akan menyesali ‫ﺻﻮﺗﻚ ﻳﺎ أﺑﺖ ﻏﺒﺖ ﻏﻴﺒﺔ ﻻ ﺗﻠﻘﺎﱏ‬
mengapa ia melakukan
keburukan-keburukan, maka ‫إﱃ ﻳﻮم اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ اﻟﻠﻬﻢ ﻻ ﲢﺮﻣﻨﺎ ﻟﻘﺎءﻩ‬
apakah kamu menyesali atas
perbuatan burukmu atau ‫ﻳﻮم اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ‬
sedikitnya kebaikanmu? Wahai
bapakku! Ketika kamu masih
hidup, maka ketika aku
memanggilmu maka kamu akan
menjawab panggilanku, maka
sudah lama aku (di atas
kuburanmu) memanggilmu, maka

103
mengapa aku tidak bisa
mendengar suaramu? Wahai
bapakku! Kamu telah pergi dan
akan bertemu denganku di Hari
Kiamat, Ya Allah! Janganlah
Engkau menghalang-halangi kami
bertemu dengannya di Hari
Kiamat.

Kemudian anak perempuan itu


berkata, “Wahai al-Hasan!
Sungguh bagus kalimat-kalimat ‫ﻓﻘﺎﻟﺖ ﻳﺎ ﺣﺴﻦ ﻣﺎ أﺣﺴﻦ ﻣﺎ‬
keluhanmu terhadap bapakku dan
sungguh bagus kalimat-kalimatmu ‫ﺗﻨﻮﺣﺖ ﻋﻠﻰ أﰉ وﻣﺎ أﺣﺴﻦ ﻣﺎ‬
yang menasehatiku dan yang
menyadarkanku dari kelalaian ‫وﻋﻈﺘﲎ وﻧﺒﻬﺘﲎ ﻋﻦ ﻧﻮﻣﺔ اﻟﻐﺎﻓﻠﲔ‬
orang-orang yang lalai.”

Kemudian anak perempuan itu


pulang bersama al-Hasan sambil ‫ﰒ رﺟﻌﺖ ﻣﻊ اﳊﺴﻦ ﺑﺎﻛﻴﺔ‬
menangis.

104
‫اﳊﺪﻳﺚ اﻟﺮاﺑﻊ ﻋﺸﺮ‬
HADIS KEEMPAT BELAS
KEUTAMAAN ABU BAKAR

Diriwayatkan dari Anas bin


Malik radhiyallahu ‘anhu bahwa ia
‫ﻋﻦ أﻧﺲ ﺑﻦ ﻣﺎﻟﻚ رﺿﻲ اﷲ ﻋﻨﻪ‬
berkata, “Rasulullah shollallahu
‘alaihi wa sallama bertemu ‫ﻗﺎل اﻟﺘﻘﻰ رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ‬
dengan Jibril ‘alaihi as-salam. Lalu
Rasulullah menanyainya: ‫وﺳﻠﻢ ﻣﻊ ﺟﱪاﺋﻴﻞ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم‬
‘Apakah umatku akan mengalami ‫ﻓﻘﺎل ﻫﻞ ﻋﻠﻰ أﻣﱴ ﺣﺴﺎب‬
hisab atau penghitungan amal?’

‘Iya! Mereka akan mengalami


hisab kecuali Abu Bakar ‫ﻓﻘﺎل ﻧﻌﻢ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﺣﺴﺎب ﻏﲑ أﰉ‬
radhiyallahu ‘anhu, maka ia tidak
akan mengalaminya. Kemudian ‫ﺑﻜﺮ رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ ﻟﻴﺲ ﻋﻠﻴﻪ‬
dikatakan kepadanya: Hai Abu
Bakar! Masuklah ke dalam ‫ﺣﺴﺎب ﻳﻘﺎل ﻟﻪ ﻳﺎ أﺑﺎ ﺑﻜﺮ أدﺧﻞ‬
105surga. Ia menjawab: Aku tidak
akan mau masuk ke dalam surga ‫اﳉﻨﺔ ﻗﺎل ﻻ أدﺧﻞ اﳉﻨﺔ ﺣﱴ ﻳﺪﺧﻞ‬
kecuali bersama dengan orang-
orang yang mencintaiku di dunia,’ ‫ﻣﻌﻰ ﻣﻦ أﺣﺒﲎ ﰱ دار اﻟﺪﻧﻴﺎ‬
jawab Jibril.”

 Siapa yang Menggigitmu?

Berdasarkan hadis ini, ada


sebuah cerita dengan sanad yang ‫وﻋﻠﻰ ﻫﺬا ﺣﻜﺎﻳﺔ ﺑﺈﺳﻨﺎد ﻣﺘﺼﻞ إﱃ‬
bersambung kepada Anas bin
Malik radhiyallahu ‘anhu bahwa ia ‫أﻧﺲ ﺑﻦ ﻣﺎﻟﻚ رﺿﻲ اﷲ ﻋﻨﻪ‬
berkata:

Suatu ketika kami sedang duduk


di dekat Rasulullah shollallahu ‫ﻗﺎل ﻛﻨﺎ ﺟﻠﻮﺳﺎ ﻋﻨﺪ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ‬
‘alaihi wa sallama. Tiba-tiba ada
seorang laki-laki dari golongan ‫اﻟﺴﻼم إذا أﻗﺒﻞ ﻋﻠﻴﻪ رﺟﻞ ﻣﻦ‬
sahabat mendatangi dan

105
menghadap Rasulullah dengan
kondisi kedua betisnya berdarah.
‫أﺻﺤﺎﺑﻪ وﺳﺎﻗﺎﻩ ﺗﺸﺨﺒﺎن دﻣﺎ‬
“Apa yang telah terjadi dengan ‫ﻓﻘﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم ﻣﺎ ﻫﺬا‬
kedua betismu?” t106anya
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama.
‫ﻗﺎل ﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ إﱏ ﻣﺮرت ﺑﻜﻠﺒﺔ‬
“Aku melewati seekor anjing milik
si Fulan yang munafik. Kemudian ‫ﻓﻼن اﳌﻨﺎﻓﻖ ﻓﻨﻬﺸﺘﲎ ﻳﻌﲎ ﻋﻀﺘﲎ‬
anjing itu menggigitku,” jawab
laki-laki itu.

“Duduklah,” kata Rasulullah ‫ﻓﻘﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم اﺟﻠﺲ‬


shollallahu ‘alaihi wa sallama.
‫ﻓﺠﻠﺲ ﺑﲔ ﻳﺪي اﻟﻨﱯ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ‬
Kemudian laki-laki itu pun duduk
di depan Rasulullah SAW. ‫وﺳﻠﻢ‬
Beberapa saat kemudian, ‫ﻓﻠﻤﺎ ﻛﺎن ﺑﻌﺪ ﺳﺎﻋﺔ إذ أﻗﺒﻞ رﺟﻞ‬
datanglah seorang laki-laki lain
dari golongan sahabat datang dan ‫آﺧﺮ ﻣﻦ أﺻﺤﺎﺑﻪ وﺳﺎﻗﺎﻩ ﺗﺸﺨﺒﺎن‬
menghadap Rasulullah shollallahu
‘alaihi wa sallama dengan kondisi ‫دﻣﺎ‬
kedua betisnya berdarah. Ia
berkata:

“Wahai Rasulullah! Sesungguhnya ‫ﻓﻘﺎل ﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ إﱏ ﻣﺮرت ﺑﻜﻠﺒﺔ‬


aku melewati seekor anjing milik
si Fulan yang munafik. Kemudian ‫ﻓﻼن اﳌﻨﺎﻓﻖ ﻓﻨﻬﺸﺘﲎ‬
anjing itu menggigitku,” kata laki-
laki itu.

Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‫ﻓﻨﻬﺾ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم ﻓﻘﺎل ﻷﺻﺤﺎﺑﻪ‬


sallama pun segera berdiri dan
berkata kepada para sahabatnya: ‫ﻫﻠﻤﻮا ﺑﻨﺎ إﱃ ﻫﺬﻩ اﻟﻜﻠﺒﺔ ﺣﱴ ﻧﻘﺘﻠﻬﺎ‬
“Antarkan kita melihat anjing ini
agar kita 106bisa membunuhnya.”
‫ﻓﻘﺎﻣﻮا ﻛﻠﻬﻢ وﲪﻞ ﻛﻞ واﺣﺪ ﺳﻴﻔﻪ‬
Kemudian semua sahabat berdiri

106
dan masing-masing membawa
pedang. Ketika mereka semua
‫ﻓﻠﻤﺎ أﺗﻮاﻫﺎ وأرادوا أن ﻳﻀﺮﺑﻮﻫﺎ‬
telah mendatangi anjing itu dan
hendak memenggalnya maka ‫ﺑﺎﻟﺴﻴﻮف وﻗﻔﺖ ﺑﲔ ﻳﺪى رﺳﻮل اﷲ‬
anjing itu tiba-tiba berdiri di
hadapan Rasulullah shollallahu ‫ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ وﻗﺎﻟﺖ ﺑﻠﺴﺎن‬
‘alaihi wa sallama dan berkata
dengan bahasa yang fasih dan ‫ﻓﺼﻴﺢ ﻃﻠﻖ‬
107jelas107:

“Janganlah kalian membunuhku.


Sesungguhnya aku ini anjing yang ‫ﻻ ﺗﻘﺘﻠﲎ ﻓﺈﱏ ﻣﺆﻣﻨﺔ ﺑﺎﷲ ورﺳﻮﻟﻪ‬
beriman kepada Allah dan Rasul-
Nya.”

“Mengapa kamu menggigit kedua ‫ﻓﻘﺎل ﻣﺎ ﻟﻚ ﺸﺖ ﻫﺬﻳﻦ اﻟﺮﺟﻠﲔ‬


laki-laki ini?” t107anya Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa sallama.

“Wahai Rasulullah! Sesungguhnya ‫ﻓﻘﺎﻟﺖ ﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ إﱏ ﻛﻠﺒﺔ ﻣﺄﻣﻮرة‬


aku ini adalah anjing yang
diperintahkan untuk menggigit ‫ﺑﺄن أ ﺶ ﻣﻦ ﺳﺐ أﺑﺎ ﺑﻜﺮ وﻋﻤﺮ‬
siapa saja yang berkata kotor
(Jawa: misuhi) tentang Abu Bakar ‫رﺿﻲ اﷲ ﻋﻨﻬﻤﺎ‬
radhiyallahu ‘anhu dan Umar
radhiyallahu ‘anhu,” jawab anjing.

Kemudian Rasulullah shollallahu ‫ﻗﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم ﻳﺎ ﻫﺬان أﻣﺎ‬


‘alaihi wa sallama berkata, “Hai
kalian berdua (laki-laki). Apakah ‫ﺗﺴﻤﻌﺎن ﻣﺎ ﺗﻘﻮل اﻟﻜﻠﺒﺔ‬
kalian mendengar apa yang
dikatakan anjing ini?”

Dua laki-laki itu menjawab, ‫ﻗﺎﻻ ﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ إﻧﺎ ﻛﻨﺎ ﺗﺎﺋﺒﲔ إﱃ‬
“Wahai Rasulullah! Sesungguhnya
kami bertaubat kepada Allah dan ‫اﷲ ورﺳﻮﻟﻪ واﳊﻤﺪ ﷲ‬
minta maaf kepada Rasul-Nya.”

Segala puji adalah milik Allah.

107
‫اﳊﺪﻳﺚ اﳋﺎﻣﺲ ﻋﺸﺮ‬
HADIS KELIMA BELAS
MENGASIHI MAYIT

Diriwayatkan dari Sufyan,


dari orang yang mendengar Anas
‫ﻋﻦ ﺳﻔﻴﺎن ﻋﻤﻦ ﲰﻊ ﻣﻦ أﻧﺲ ﺑﻦ‬
bin Malik radhiyallahu ‘anhu,
bahwa ia berkata, “Rasulullah ‫ﻣﺎﻟﻚ رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ ﻳﻘﻮل ﻗﺎل‬
shollallahu ‘alaihi wa sallama
bersabda, ‘Sesungguhnya amal- ‫رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ‬
amal orang yang hidup akan
diperlihatkan kepada teman- ‫إن أﻋﻤﺎل اﻷﺣﻴﺎء ﺗﻌﺮض ﻋﻠﻰ‬
teman bergaul dan bapak-bapak
mereka yang sudah mati. Apabila ‫ﻋﺸﺎﺋﺮﻫﻢ وﻋﻠﻰ آﺑﺎﺋﻬﻢ ﻣﻦ اﻷﻣﻮات‬
amal yang diperlihatkan adalah
baik maka mereka akan memuji ‫ﻓﺈن ﻛﺎن ﺧﲑا ﲪﺪوا اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
Allah dan mereka akan senang.
Apabila amal yang diperlihatkan ‫واﺳﺘﺒﺸﺮوا وإن ﻳﺮوا ﻏﲑ ذﻟﻚ ﻗﺎﻟﻮا‬
adalah buruk maka mereka yang
telah mati berkata; Ya Allah! ‫اﻟﻠﻬﻢ ﻻ ﲤﺘﻬﻢ ﺣﱴ ﺪﻳﻬﻢ ﻫﺪاﻳﺔ‬
Jangan Engkau cabut nyawa
mereka (yang beramal) hingga
Engkau memberi mereka hidayah
terlebih dahulu!

Kemudian Rasulullah shollallahu


‘alaihi wa sallama berkata, ‘Mayit
akan menerima rasa sakit di ‫ﻓﻘﺎل ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم ﻳﺆذى اﳌﻴﺖ ﰱ‬
kuburannya sebagaimana ia
menerima rasa sakit ketika masih ‫ﻗﱪﻩ ﻛﻤﺎ ﻳﺆذى ﰱ ﺣﻴﺎﺗﻪ‬
hidup.’

Kemudian Rasulullah shollallahu


‘alaihi wa sallama ditanya, ‘Apa ‫ﻗﻴﻞ ﻣﺎ إﻳﺬاء اﳌﻴﺖ‬
yang bisa menyakiti mayit itu?’

Kemudian Rasulullah shollallahu

108
‘alaihi wa sallama menjawab,
'Sesungguhnya mayit tidaklah
‫ﻗﺎل ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم إن اﳌﻴﺖ ﻻ ﻳﺬﻧﺐ‬
melakukan suatu dosa, tidak
saling berselisih, tidak melawani ‫ذﻧﺒﺎ وﻻ ﻳﺘﻨﺎزع وﻻ ﳜﺎﺻﻢ أﺣﺪا وﻻ‬
siapapun, dan juga tidak
menyakiti tetangga. Hanya saja ‫ﻳﺆذى ﺟﺎرا إﻻ إﻧﻚ إن ﻧﺎزﻋﺖ أﺣﺪا‬
sesungguhnya kamu ketika
berselisih dengan orang lain maka ‫ﻻﺑﺪ أن ﻳﺸﺘﻤﻚ وواﻟﺪﻳﻚ ﻓﻴﺆذﻳﺎن‬
barang tentu ia akan berbicara
kotor tentangmu dan kedua orang ‫ﻋﻨﺪ اﻹﺳﺎءة وﻛﺬﻟﻚ ﻳﻔﺮﺣﺎن ﻋﻨﺪ‬
tuamu. Kemudian kedua orang
tuamu itu disakiti ketika dicelakai. ‫اﻹﺣﺴﺎن ﰱ ﺣﻘﻬﻤﺎ‬
Begitu juga mereka berdua akan
senang ketika diperlakukan baik
sesuai dengan hak mereka.’

 Hadiah Pahala Amal untuk


Mayit

Hadis di atas adalah sesuai


dengan cerita Tsabit al-Banani,
Semoga Allah merahmatinya: ‫ﻛﻤﺎ ﺟﺎء ﰱ ﺣﻜﺎﻳﺔ ﺛﺎﺑﺖ اﻟﺒﻨﺎﱏ‬
Tsabit al-Banani selalu berziarah ‫رﲪﺔ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ إﻧﻪ ﻛﺎن ﻳﺰور اﳌﻘﺎﺑﺮ ﻛﻞ‬
ke kuburan setiap malam Jumat.
Disana ia bermunajat kepada ‫ﻟﻴﻠﺔ اﳉﻤﻌﺔ وﻛﺎن ﻳﻨﺎﺟﻰ رﺑﻪ إﱃ‬
Allah sampai Subuh. Ketika ia
sedang dalam munajatnya, ia ‫اﻟﺼﺒﺢ وﻛﺎن ﰱ اﳌﻨﺎﺟﺎة ﻓﺘﻨﻌﺲ ورأى‬
merasa ngantuk dan bermimpi
kalau seluruh penghuni kuburan ‫ﰱ اﳌﻨﺎم أن أﻫﻞ اﻟﻘﺒﻮر ﻛﻠﻬﻢ ﺧﺮﺟﻮا‬
itu keluar dari kuburan mereka
dengan mengenakan pakaian yang ‫ﻣﻦ ﻗﺒﻮرﻫﻢ ﺑﺄﺣﺴﻦ اﻟﺜﻴﺎب وأﺑﻴﺎض‬
paling bagus dan dengan wajah-
wajah yang cerah senang. ‫اﻟﻮﺟﻮﻩ ﻓﺠﺎء ﻟﻜﻞ واﺣﺪ ﻣﻨﻬﻢ ﻣﺎﺋﺪة‬
Kemudian ada sebuah hidangan
beraneka warna makanan untuk ‫ﻣﻦ أﻟﻮان اﻟﻄﻌﺎم وﻛﺎن ﺑﻴﻨﻬﻢ ﺷﺎب‬
masing-masing dari mereka. Tiba-
tiba di antara mereka ada seorang ‫ﻣﺼﻔﺮ اﻟﻮﺟﻪ ﻣﻐﱪ اﻟﺸﻌﺮ ﳏﺰون‬
mayit pemuda yang pucat sedih
wajahnya, yang amburadul ‫اﻟﻘﻠﺐ ﺧﻠﻖ اﻟﺜﻴﺎب ﻣﻨﻜﻮس اﻟﺮأس‬
rambutnya, yang sedih hatinya,

109
yang usang pakaiannya, yang
menundukkan kepalanya, dan
‫ﻣﺪﻣﻮع اﻟﻌﲔ وﱂ ﻳﺄت ﻟﻪ ﻣﺎﺋﺪة وأﻫﻞ‬
yang menetaskan air mata. Tidak
ada satu hidangan pun di ‫اﻟﻘﺒﻮر رﺟﻌﻮا إﱃ ﻗﺒﻮرﻫﻢ ﻓﺮﺣﲔ‬
datangkan untuknya. Para
penghuni kuburan kembali ke ‫ﻣﺴﺮورﻳﻦ ورﺟﻊ ﻫﺬا اﻟﺸﺎب آﻳﺴﺎ‬
kuburan mereka dengan perasaan
senang dan bahagia. Sedangkan ‫ﻛﺜﻴﺒﺎ ﻣﻐﻤﻮﻣﺎ‬
mayit pemuda itu kembali dengan
putus asa, susah dan bersedih
hati.

Kemudian Tsabit al-Banani


menanyainya perihal apa yang
sedang terjadi pada pemuda itu:
‫ﻓﺴﺄﻟﻪ ﺛﺎﺑﺖ ﻋﻦ ﺣﺎﻟﻪ‬
“Hai pemuda! Apa statusmu di
kalangan para penghuni kuburan
lainnya? Mereka mendapatkan
hidangan enak dan kembali ke ‫وﻗﺎل ﻳﺎ ﻓﱴ ﻣﻦ أﻧﺖ ﺑﲔ ﻫﺆﻻء وﻫﻢ‬
kuburan dengan perasaan senang
sedangkan kamu tidak mendapati ‫وﺟﺪوا اﳌﺎﺋﺪة ورﺟﻌﻮا ﻣﺴﺮورﻳﻦ وﱂ‬
satu hidangan pun dan kembali
dengan perasaan putus asa dan ‫ﻳﺄت ﻟﻚ ﻣﺎﺋﺪة ورﺟﻌﺖ آﻳﺴﺎ ﻣﻦ‬
bersedih hati”
‫اﳌﺎﺋﺪة وأﻧﺖ ﻣﻐﻤﻮم ﳏﺰون‬
Pemuda itu menjawab, “Wahai
Imam muslimin! Sesungguhnya ‫ﻓﻘﺎل ﻳﺎ إﻣﺎم اﳌﺴﻠﻤﲔ إﱏ ﻏﺮﻳﺐ‬
aku adalah orang asing di
kalangan mereka. Tidak ada ‫ﺑﻴﻨﻬﻢ ﻟﻴﺲ ﱃ ذاﻛﺮ ﺑﺎﻹﺣﺴﺎن‬
seorangpun (dari orang-orang
yang masih hidup) mengingatku ‫واﻟﺪﻋﺎء وﳍﻢ أوﻻد وأﻗﺮﺑﺎء وﻋﺸﺎﺋﺮ‬
dengan melakukan kebaikan dan
mendoakanku. Sedangkan mereka ‫ﻛﻠﻬﻢ ﻳﺬﻛﺮو ﻢ ﺑﺎﻟﺪﻋﺎء واﻹﺣﺴﺎن‬
para penghuni kuburan lain
memiliki anak-anak, kerabat- ‫واﻟﺼﺪﻗﺔ ﰱ ﻛﻞ ﻟﻴﻠﺔ اﳉﻤﻌﺔ ﻳﺼﻞ‬
kerabat dan teman-teman bergaul
yang mengingat dengan ‫ﻣﻨﻬﻢ اﳋﲑات وﺛﻮاب اﻟﺼﺪﻗﺎت‬
mendoakan mereka, berbuat
kebaikan dan bersedekah untuk ‫إﻟﻴﻬﻢ وﻛﻨﺖ رﺟﻼ ﺣﺎﺟﺎ وﻛﺎﻧﺖ ﱃ‬
mereka di setiap malam Jumat.

110
Kebaikan-kebaikan dan pahala
shodaqoh-shodaqoh itu sampai
‫واﻟﺪة ﻓﻌﺰﻣﻨﺎ إﱃ اﳊﺞ ﻓﻠﻤﺎ دﺧﻠﻨﺎ ﰱ‬
kepada mereka. (Ketika masih
hidup. Pada saat itu,) aku hendak ‫ﻫﺬا اﳌﺼﺮ ﺟﺮى ﻋﻠﻲ ﺣﻜﻢ اﷲ‬
berhaji. Aku memiliki seorang ibu.
Kita berdua menyengaja pergi haji ‫ﺗﻌﺎﱃ ودﻓﻨﺘﲎ واﻟﺪﺗﻰ ﰱ ﻫﺬﻩ اﳌﻘﺎﺑﺮ‬
bersama. Ketika aku memasuki
kota (dimana kuburannya ‫وزوﺟﺖ ﻧﻔﺴﻬﺎ ﻣﻦ رﺟﻞ وﻧﺴﻴﺘﲎ وﱂ‬
berada), Allah mencabut
nyawaku. Lalu ibu menguburkan ‫ﺗﺬﻛﺮﱏ ﺑﺎﻟﺪﻋﺎء واﻟﺼﺪﻗﺔ وإﱏ آﻳﺲ‬
jasadku di tempat penguburan ini.
Setelah kematianku, ia menikah ‫ﻣﻐﻤﻮم ﰱ ﻛﻞ وﻗﺖ وﺣﲔ‬
dengan laki-laki lain hingga ia
lupa denganku dan tidak
mengingatku lagi dengan cara
mendoakan dan bersedekah
karenaku. Aku merasa putus asa
dan bersedih hati setiap waktu.”

Kemudian Tsabit al-Banani


bertanya, “Hai pemuda! Beritahu
aku dimana ibumu tinggal. Aku ‫ﻓﻘﺎل ﺛﺎﺑﺖ ﻳﺎ ﻓﱴ أﺧﱪﱏ ﻋﻦ ﻣﻮﺿﻊ‬
akan memberitahunya tentangmu
dan keadaanmu.” ‫واﻟﺪﺗﻚ ﻓﺄﺧﱪﻫﺎ ﻋﻨﻚ وﻋﻦ ﺣﺎﻟﻚ‬
Pemuda itu menjawab, “Wahai
Imam muslimin! Ia berada di
kampung ini dan desa ini. ‫ﻓﻘﺎل إﻣﺎم اﳌﺴﻠﻴﻤﻦ ﻫﻲ ﰱ ﳏﻠﺔ ﻛﺬا‬
Beritahu ibuku tentangku dan
keadaanku. Jika ia tidak ‫وﰱ دار ﻛﺬا ﻓﺄﺧﱪﻫﺎ ﻓﺈن ﱂ ﺗﺼﺪﻗﻚ‬
mempercayaimu, maka katakan
kepadanya, ‘Sesungguhnya di saku ‫ﻓﻘﻞ ﳍﺎ إن ﰱ ﺟﻴﺒﻚ ﻣﺎﺋﺔ ﻣﺜﻘﺎل ﻣﻦ‬
bajumu ada 100 mistqol emas
peninggalan suamimu yang ‫ﻓﻀﺔ ﻣﲑاث ﻣﻦ أﺑﻴﻪ وﻫﻮ ﺣﻘﻪ‬
merupakan bagian warisan untuk
anakmu. Maka ia nantinya akan ‫ﺗﺼﺪﻗﻚ ﺬﻩ اﻟﻌﻼﻣﺔ‬
mempercayaimu!’”

111
Di hari kemudian, Tsabit al-
Banani mendatangi kampung
yang dimaksudkan dan mencari ‫ﻓﻠﻤﺎ أﺗﻰ وﻃﻠﺐ واﻟﺪﺗﻪ ﻓﻮﺟﺪﻫﺎ‬
ibu pemuda itu. Tidak lama
kemudian, ia menemukannya dan ‫ﻓﺄﺧﱪﻫﺎ ﻋﻦ وﻟﺪﻫﺎ وﻋﻦ اﳌﺜﺎﻗﻞ اﻟﱴ‬
memberitahunya tentang keadaan
anaknya dan tentang 100 mitsqol ‫ﰱ ﺟﻴﺒﻬﺎ ﻓﻐﺸﻲ ﻋﻠﻰ اﳌﺮأة ﻓﻠﻤﺎ‬
perak yang berada di saku
bajunya. Kemudian si ibu pun ‫أﻓﺎﻗﺖ ﺳﻠﻤﺖ ﻣﺎﺋﺔ ﻣﺜﻘﺎل إﱃ ﻳﺪ‬
jatuh pingsan. Ketika ia tersadar
dari pingsannya, maka ia ‫ﺛﺎﺑﺖ اﻟﺒﻨﺎﱏ‬
menyerahkan 100 mitsqol perak
itu kepada Tsabit dan berkata:

“Aku wakilkan kamu untuk


bersedekah dengan uang-uang
dirham ini sebagai kiriman untuk ‫ﺬﻩ‬ ‫وﻗﺎﻟﺖ وﻛﻠﺘﻚ أن ﺗﺘﺼﺪق‬
anakku yang telah mati.”
‫اﻟﺪراﻫﻢ ﻷﺟﻞ اﺑﲎ اﻟﻐﺮﻳﺐ‬
Kemudian Tsabit al-Banani
menerima 100 mitsqol itu dan
mensedekahkannya karena
pemuda itu. ‫ﻓﺄﺧﺬﻫﺎ ﺛﺎﺑﺖ وﺗﺼﺪق ﻷﺟﻠﻪ‬
Pada malam Jumat berikutnya
tiba, Tsabit al-Banani (seperti
biasa) menziarahi saudara- ‫ﻓﻠﻤﺎ ﻛﺎﻧﺖ ﻟﻴﻠﺔ اﳉﻤﻌﺔ وذﻫﺐ ﺛﺎﺑﺖ‬
saudaranya di kuburan itu. Saat
berziarah, ia merasa ngantuk dan ‫اﻟﺒﻨﺎﱏ ﻟﺰﻳﺎرة اﻹﺧﻮان ﻓﻨﻌﺲ ﻓﺮأى‬
memimpikan sebuah mimpi yang
sama seperti mimpi sebelumnya. ‫ﻛﻤﺎ رأى ﰱ اﻷول واﻟﺸﺎب ﺑﺄﺣﺴﻦ‬
Di dalam mimpinya itu, ia melihat
mayit pemuda itu telah ‫اﻟﺜﻴﺎب وﺑﺸﺎﺷﺔ اﻟﻮﺟﻪ وﻣﺴﺮور‬
mengenakan pakaian yang bagus,
wajah yang cerah senang dan hati ‫اﻟﻘﻠﺐ‬
yang bahagia. Kemudian pemuda
itu berkata:

112
“Wahai Imam muslimin! Semoga
Allah mengasihimu sebagaimana
kamu telah mengasihiku.” ‫ﻓﻘﺎل ﻳﺎ إﻣﺎم اﳌﺴﻠﲔ رﲪﻚ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
Dari cerita di atas, sudah ‫ﻛﻤﺎ رﲪﺘﲎ‬
jelas bahwa orang yang sudah
mati akan merasa tersakiti karena ‫ﻓﺒﺎن أ ﻤﺎ ﻳﺆذﻳﺎن ﰱ اﻟﻘﺒﻮر ﻋﻨﺪ‬
perlakukan buruk orang yang
masih hidup dan akan senang ‫اﻹﺳﺎءة وﻳﻔﺮﺣﺎن ﻋﻨﺪ اﻹﺣﺴﺎن‬
karena perlakukan baik dari orang
yang masih hidup.

113
‫اﳊﺪﻳﺚ اﻟﺴﺎدس ﻋﺸﺮ‬
HADIS KEENAM BELAS
KEUTAMAAN SURAT AL-IKHLAS

Diriwayatkan dari Ali bin


Abu Tholib bahwa ia berkata
‫ﻋﻦ ﻋﻠﻲ ﺑﻦ أﰉ ﻃﺎﻟﺐ ﻛﺮم اﷲ‬
bahwa Rasulullah shollallahu
‘alaihi wa sallama bersabda, ‫وﺟﻬﻪ أﻧﻪ ﻗﺎل ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ‬
“Barang siapa membaca Surat al-
Ikhlas setelah sholat Subuh ‫اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﻣﻦ ﻗﺮأ ﻗﻞ ﻫﻮ‬
sebanyak 10 kali maka tidak ada
suatu dosa yang menimpanya ‫اﷲ أﺣﺪ إﱃ آﺧﺮﻫﺎ ﺑﻌﺪ ﺻﻼة اﻟﻔﺠﺮ‬
pada hari itu meskipun setan
berusaha menggodanya. Surat al- ‫ﻋﺸﺮ ﻣﺮات ﱂ ﻳﺼﻞ إﻟﻴﻪ ذﻧﺐ ﰱ‬
Ikhlas adalah Surat Makiyyah
(yang diturunkan ketika ‫ذﻟﻚ اﻟﻴﻮم وإن ﺟﻬﺪ اﻟﺸﻴﻄﺎن وﻫﻲ‬
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama berada di Mekah). Surat ‫ﺳﻮرة ﻣﻜﻴﺔ وﻫﻲ أرﺑﻊ آﻳﺎت وﲬﺲ‬
itu memiliki 4 (empat ayat), 15
kalimat, dan 47 huruf.” ‫ﻋﺸﺮة ﻛﻠﻤﺔ وﺳﺒﻌﺔ وأرﺑﻌﻮن ﺣﺮﻓﺎ‬
Diriwayatkan dari Ubay bin ‫وﻋﻦ أﰉ ﺑﻦ ﻛﻌﺐ رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
Kaab radhiyallahu ‘anhu dari
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‫ﻋﻨﻪ ﻋﻦ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم ﻗﺎل ﻣﻦ‬
sallama bahwa ia bersabda,
“Barang siapa membaca Surat al- ‫ﻗﺮأ ﺳﻮرة اﻹﺧﻼص ﻣﺮة واﺣﺪة أﻋﻄﻲ‬
Ikhlas satu kali maka ia diberi
pahala sebanyak pahala 100 orang ‫ﻣﻦ اﻷﺟﺮ ﻛﻤﺜﻞ أﺟﺮ ﻣﺎﺋﺔ ﺷﻬﻴﺪ‬
mati syahid.”

Diriwayatkan dari Anas bin


Malik radhiyallahu ‘anhu bahwa ia ‫وﻋﻦ أﻧﺲ ﺑﻦ ﻣﺎﻟﻚ رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
berkata, “Rasulullah shollallahu
‘alaihi wa sallama bersabda, ‫ﻋﻨﻪ ﻗﺎل ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ‬
‘Barang siapa membaca Surat al-
Ikhlas sebanyak satu kali maka ‫ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﻣﻦ ﻗﺮأ ﻗﻞ ﻫﻮ اﷲ‬
seolah-olah ia telah membaca 1/3
al-Quran. Dan barang siapa ‫أﺣﺪ ﻣﺮة واﺣﺪة ﻓﻜﺄﳕﺎ ﻗﺮأ ﺛﻠﺚ‬
membacanya dua kali maka

114
seolah-olah ia telah membaca 2/3
al-Quran. Dan barang siapa
‫اﻟﻘﺮأن وﻣﻦ ﻗﺮأﻫﺎ ﻣﺮﺗﲔ ﻓﻜﺄﳕﺎ ﻗﺮأ‬
membacanya tiga kali maka
seolah-olah ia telah membaca ‫ﺛﻠﺜﻲ اﻟﻘﺮأن وﻣﻦ ﻗﺮأﻫﺎ ﺛﻼث ﻣﺮات‬
seluruh al-Quran. Barang siapa
membacanya sebanyak sebelas ‫ﻓﻜﺄﳕﺎ ﻗﺮأ اﻟﻘﺮأن ﻛﻠﻪ وﻣﻦ ﻗﺮأﻫﺎ‬
kali maka Allah membangunkan
untuknya rumah di surga yang ‫إﺣﺪى ﻋﺸﺮة ﻣﺮة ﺑﲎ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻟﻪ‬
terbuat dari intan merah.”
‫ﺑﻴﺘﺎ ﰱ اﳉﻨﺔ ﻣﻦ ﻳﺎﻗﻮﺗﺔ ﲪﺮاء‬
a. Sebab diturunkannya Surat
al-Ikhlas

Sebab diturunkannya Surat ‫وﻛﺎن ﺳﺒﺐ ﻧﺰول ﻫﺬﻩ اﻟﺴﻮرة ﻗﺎل‬


al-Ikhlas adalah bahwa Ubay bin
Kaab, Jabir bin Abdillah, Abu al- ‫أﰊ ﺑﻦ ﻛﻌﺐ وﺟﺎﺑﺮ ﻣﻦ ﻋﺒﺪ اﷲ وأﺑﻮ‬
Aliyah, asy-Sya’bi dan Ikrimah,
Semoga Allah meridhoi mereka, ‫اﻟﻌﺎﻟﻴﺔ واﻟﺸﻌﱯ وﻋﻜﺮﻣﺔ رﺿﻲ اﷲ‬
berkata:
‫ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻬﻢ أﲨﻌﲔ اﺟﺘﻤﻊ ﻛﻔﺎر ﻣﻜﺔ‬
Pada saat itu, orang-orang kafir
Mekah tengah berkumpul. Di ‫وﻫﻢ ﻋﺎﻣﺮ ﺑﻦ اﻟﻄﻔﻴﻞ وزﻳﺪ ﺑﻦ ﻗﻴﺲ‬
antaranya adalah Amir-bin
Thufail, Zaid bin Qois, dan lain- ‫وﻏﲑﻫﻢ ﺣﻀﺮوا وﻗﺎﻟﻮا ﻳﺎ ﳏﻤﺪ ﺻﻒ‬
lain. Mereka berkata, “Hai
Muhammad! Beritahu kami sifat ‫ﻟﻨﺎ رﺑﻚ أﻣﻦ ذﻫﺐ أو ﻣﻦ ﻓﻀﺔ أو‬
Tuhanmu! Apakah berasal dari
emas, perak, besi atau tembaga? ‫ﺣﺪﻳﺪ أو ﳓﺎس ﻓﺈن آﳍﺘﻨﺎ ﻣﻦ ﻫﺬﻩ‬
Karena tuhan-tuhan kami adalah
berasal dari benda-benda itu.” ‫اﻷﺷﻴﺎء‬
Mendengar pertanyaan orang ‫ﻓﻘﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم أﻧﺎ‬
kafir, Rasulullah shollallahu ‘alaihi
wa sallama berkata, “Aku adalah ‫رﺳﻮل اﷲ إن اﷲ ﻻ ﻳﺸﺒﻪ ﺷﻴﺄ وﻻ‬
utusan Allah. Sesungguhnya Allah
tidak menyamai sesuatu. Aku ‫أﻗﻮل ﻟﻪ ﺷﻴﺊ ﻣﻦ ﺗﻠﻘﺎء ﻧﻔﺴﻰ‬
tidak mengatakan kalau Allah itu
adalah sesuatu.”

115
Kemudian Allah menurunkan
kepada Rasulullah shollallahu
‫ﻓﺄﻧﺰل اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻫﺬﻩ اﻟﺴﻮرة وﻗﺎل ﻗﻞ‬
‘alaihi wa sallama Surat al-Ikhlas
ini dan ia berkata: ‫ﻫﻮ اﷲ أﺣﺪ اﷲ اﻟﺼﻤﺪ ﱂ ﻳﻠﺪ وﱂ‬
‫ﺼ َﻤ ُﺪ ﱂَ ﻳَﻠِ ْﺪ‬
‫ُﻮ اﷲُ أَ َﺣ ٌﺪ اَﷲُ اﻟ ﱠ‬ َ ‫ﻗُ ْﻞ ﻫ‬ ‫ﻳﻮﻟﺪ وﱂ ﻳﻜﻦ ﻟﻪ ﻛﻔﻮا أﺣﺪ‬
‫َوَﱂْ ﻳـ ُْﻮﻟَ ْﺪ َوَﱂْ ﻳَ ُﻜ ْﻦ ﻟَﻪُ ُﻛ ُﻔﻮًا أَ َﺣ ٌﺪ‬
Ibnu Abbas radhiyallahu
‘anhu berkata, “As-Somad adalah ‫ﻗﺎل اﺑﻦ ﻋﺒﺎس رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻬﻤﺎ‬
Dzat yang tidak memiliki perut,
tidak makan dan tidak minum. ‫اﻟﺼﻤﺪ اﻟﺬى ﻻ ﺟﻮف ﻟﻪ وﻻ ﻳﺄﻛﻞ‬
Andaikan Allah itu memiliki perut
maka Dia tentu membutuhkan ‫وﻻ ﻳﺸﺮب وﻟﻮ ﻛﺎن ﳎﻮﻓﺎ ﻻﺣﺘﺎج إﱃ‬
sesuatu. Padahal Dia itu tidak
membutuhkan sesuatu apapun, ‫ﺷﻴﺊ وﻫﻮ ﻻ ﳛﺘﺎج إﱃ ﺷﻴﺊ ﺑﻞ ﻛﻞ‬
melainkan segala makhluk
membutuhkan-Nya. Ada yang ‫اﳋﻼﺋﻖ ﳏﺘﺎﺟﻮن إﻟﻴﻪ وﻳﻘﺎل اﻟﺼﻤﺪ‬
mengatakan bahwa as-Somad
adalah tidak melahirkan dan tidak ‫أى ﱂ ﻳﻠﺪ وﱂ ﻳﻮﻟﺪ وﻳﻘﺎل ﱂ ﻳﻠﺪ‬
dilahirkan. Maksud Lam Yalid
adalah Allah tidak memiliki anak ‫ﻟﻴﺲ ﻟﻪ وﻟﺪ ﻓﲑث ﻣﻠﻜﻪ وﱂ ﻳﻮﻟﺪ‬
yang kemudian nantinya mewarisi
kerajaan-Nya. Maksud lam Yuulad ‫ﻓﻠﻴﺲ ﻟﻪ واﻟﺪ ﻓﲑث ﻋﻨﻪ وﱂ ﻳﻜﻦ ﻟﻪ‬
adalah Allah tidak memiliki bapak
yang memberikan warisan ‫ﻛﻔﻮا أﺣﺪ ﻟﻴﺲ ﻟﻪ ﺿﺪ وﻻ ﻧﺪ وﻻ‬
kepada-Nya. Maksud Walam
Yakun Lahu Kufuwan Ahad adalah ‫ﺷﺒﻴﻪ وﻻ أﺣﺪ ﻳﺸﺎﻛﻠﻪ‬
bahwa Allah tidak memiliki lawan,
tidak memiliki saingan, tidak
memiliki sesama, dan tidak ada
siapapun yang menyamai-Nya.”

Dalam riwayat lain ‫وﰱ رواﻳﺔ أن اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم ﳌﺎ‬


disebutkan bahwa sebab
diturunkannya Surat al-Ikhlas ‫ﺧﺮج إﱃ اﳌﺪﻳﻨﺔ اﺟﺘﻤﻊ ﻛﻔﺎر ﻣﻜﺔ‬
adalah sesungguhnya ketika
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‫ﻋﻠﻰ ﺑﺎب دار اﻟﻨﺪوة وﻫﻲ ﰱ ﺳﻜﺔ‬
sallama keluar pergi menuju
Madinah, maka orang-orang Kafir ‫أﰉ ﺟﻬﻞ وﻗﺎﻟﻮا ﻣﻦ ﻳﺮد ﳏﻤﺪا إﻟﻴﻨﺎ أو‬
Mekah berkumpul di pintu jalan

116
Nadwah, yaitu jalan
perkampungan Abu Jahl. Mereka
‫رأﺳﻪ ﻧﻌﻄﻪ ﻣﺎﺋﺔ ﻧﺎﻗﺔ ﲪﺮاء ﺳﻮد‬
berkata, “Barang siapa membawa
Muhammad atau kepalanya ‫اﳊﺪﻗﺔ ﻓﻘﺎم رﺟﻞ ﻳﻘﺎل ﻟﻪ ﺳﺮاﻗﺔ ﺑﻦ‬
kepada kita maka kita akan
memberinya 100 unta yang merah ‫ﻣﺎﻟﻚ وﻗﺎل أﻧﺎ أردﻩ إﻟﻴﻜﻢ ﻓﻀﻤﻨﻮا ﻟﻪ‬
yang hitam biji matanya.”
Kemudian ada seorang laki-laki ‫ﻫﺬﻩ اﻷﻣﻮال‬
bernama Suroqoh bin Malik
berdiri dan berkata, “Aku akan
membawa Muhammad kepada
kalian.”. Akhirnya, mereka pun
menanggung harta unta tersebut
untuknya.

Pada suatu hari, Suroqoh ‫ﻓﺨﺮج ﺧﻠﻔﻪ وأدرك اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة‬
mengejar Rasulullah shollallahu
‘alaihi wa sallama. Ia berhasil ‫واﻟﺴﻼم ﻓﺴﻞ ﺳﻴﻔﻪ ﻟﻴﻘﺘﻠﻪ ﻓﺴﺨﺮت‬
menyusulnya. Ia menghunuskan
pedangnya untuk membunuh ‫اﻷرض ﻷﻣﺮ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم ﻓﺄﻣﺮ‬
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama. Tiba-tiba tanah ‫اﻷرض ﻓﻤﺴﻜﺘﻪ ﻓﺘﺴﻔﻞ رﺟﻞ ﻓﺮﺳﻪ‬
menahannya. Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa sallama ‫ﰱ اﻷرض إﱃ اﻟﺮﻛﺒﺔ‬
memerintahkan bumi untuk
menahannya hingga kaki kuda
Suroqoh amblas ke dalam tanah
setinggi lutut. Kemudian Suroqoh
berkata:

“Wahai Rasulullah! Ampuni aku!


Ampuni aku!” ‫ﻓﻘﺎل ﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ اﻷﻣﺎن اﻷﻣﺎن‬
Kemudian Rasulullah shollallahu
‘alaihi wa sallama berdoa dan
Suroqoh terselamatkan. Setelah ‫ﻓﺪﻋﺎ رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ‬
beberapa saat, Suroqoh kembali
menghunuskan pedang untuk ‫ﻓﺄﳒﺎﻩ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻓﺴﺎر ﺳﺎﻋﺔ ﰒ ﺳﻞ‬
membunuh Rasulullah shollallahu
‘alaihi wa sallama. Kemudian ‫ﺳﻴﻔﻪ وأراد ﻗﺘﻠﻪ ﻓﺘﺴﻔﻞ رﺟﻞ ﻓﺮﺳﻪ‬
tanah kembali mengamblaskan

117
kaki kudanya
pusar.
hingga sampai
‫ﰱ اﻷرض ﺣﱴ أﺧﺬﺗﻪ اﻷرض إﱃ‬
“Ampuni aku! Ampuni aku! Aku ‫ﺳﺮﺗﻪ‬
tidak akan melakukannya lagi,”
kata Suroqoh ‫ﻓﻘﺎل اﻷﻣﺎن اﻷﻣﺎن ﻻ أﻓﻌﻞ ﺑﻌﺪ ﻫﺬا‬
Kemudian Rasulullah shollallahu ‫ﺷﻴﺄ ﻓﺪﻋﺎ رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
‘alaihi wa sallama berdoa dan
Suroqohpun terselamatkan. ‫ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﻓﺄﳒﺎﻩ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
Kemudian Suroqoh turun dari ‫ﻓﻨﺰل ﻋﻦ ﻓﺮﺳﻪ وﺟﺎء ﺑﲔ ﻳﺪي ﻧﺎﻗﺔ‬
kudanya dan mencegah
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‫رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ‬
sallama di depan unta beliau.
Kemudian ia berkata: ‫وﺟﻠﺲ وﻗﺎل ﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ أﺧﱪﱏ ﻣﻦ‬
“Wahai Rasulullah! Beritahu aku! ‫إﳍﻚ ﺣﻴﺚ ﻛﺎن ﻟﻪ ﻗﺪرة ﻣﺜﻞ ﻫﺬﻩ‬
Siapakah Tuhanmu yang memiliki
kekuasaan semacam ini? Apakah ‫أﻣﻦ ذﻫﺐ أو ﻣﻦ ﻓﻀﺔ‬
terbuat dari emas atau perak?”
‫ﻓﻨﻜﺲ رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama menundukkan kepala dan ‫ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ رأﺳﻪ ﺳﺎﻛﺘﺎ ﻣﻠﻴﺎ ﻓﻨﺰل‬
diam sebentar. Kemudian Jibril
turun dan mengatakan: ‫ﺟﱪاﺋﻴﻞ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم‬
“Katakanlah! Hai Muhammad! ُ‫وﻗﺎل ﻗﻞ ﻳﺎ ﳏﻤﺪ ُﻫ َﻮ اﷲُ أَ َﺣ ٌﺪ اﷲ‬
Allah adalah Dzat Yang Maha Esa.
Allah adalah Dzat yang ُ‫ﺼ َﻤ ُﺪ َﱂْ ﻳَﻠِ ْﺪ َوَﱂْ ﻳـُ ْﻮﻟَ ْﺪ َوَﱂْ ﻳَ ُﻜ ْﻦ ﻟَﻪ‬
‫اﻟ ﱠ‬
dibutuhkan oleh semua makhluk.
Dia tidak melahirkan dan tidak ‫ات‬ِ ‫ُﻛ ُﻔ ًﻮا أَ َﺣ ٌﺪ ﻗُ ْﻞ ﻓَﺎ ِﻃ ُﺮ اﻟ ﱠﺴ َﻤ َﻮ‬
dilahirkan. Tidak ada satupun
yang menyamai-Nya. Katakanlah! ‫ض َﺟ َﻌ َﻞ ﻟَ ُﻜ ْﻢ ِﻣ ْﻦ أَﻧْـ ُﻔ ِﺴ ُﻜ ْﻢ‬ ِ ‫َو ْاﻷَْر‬
Hai Muhammad! Allah adalah Dzat
yang menciptakan langit dan ‫أَْزَوا ًﺟﺎ َوِﻣ َﻦ ْاﻷَﻧْـ َﻌ ِﺎم أَْزَوا ًﺟﺎ ﻳَ ْﺬ ُرُؤُﻛ ْﻢ‬
bumi. Dia telah menciptakan
pasangan-pasangan dari kalian ‫ﻓِْﻴ ِﻪ ﻳﻌﲎ ﳜﻠﻘﻜﻢ ﻓﻴﻪ أى ﰱ اﻟﺮﺣﻢ‬
dan untuk kalian dan juga
menciptakan pasangan-pasangan ‫ﻟﻴﺲ ﻛﻤﺜﻠﻪ ﺷﻴﺊ وﻫﻮ اﻟﺴﻤﻴﻊ اﻟﺒﺼﲑ‬
dari binatang-binatang ternak.

118
Tidak ada sesuatu yang
menyamai-Nya. Dia adalah Dzat
Yang Maha Mendengar dan Maha
Melihat.”

Mendengar penjelasan Rasulullah, ‫ﻓﻘﺎل ﺳﺮاﻗﺔ ﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ أﻋﺮض ﻋﻠﻲ‬


Suroqoh berkata, “Wahai
Rasulullah! Tuntun aku masuk ‫اﻹﺳﻼم‬
Islam!”

Kemudian Rasulullah shollallahu


‘alaihi wa sallama menuntunnya ‫ﻓﻌﺮض ﻋﻠﻴﻪ اﻹﺳﻼم ﻓﺄﺳﻠﻢ وﺣﺴﻦ‬
masuk Islam. Kemudian Suroqoh
masuk Islam dan keislamannya ‫إﺳﻼﻣﻪ‬
menjadi baik.

b. Al-Ikhlas adalah Pelebur


Hutang

Diceritakan sesungguhnya ‫)وﺣﻜﻲ( أن اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم ﻛﺎن‬


Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama sedang duduk di pintu ‫ﺟﺎﻟﺴﺎ ﻋﻠﻰ ﺑﺎب اﳌﺪﻳﻨﺔ إذ ﻣﺮت‬
kota Madinah. Tiba-tiba ada
jenazah mayit laki-laki lewat yang ‫ﺟﻨﺎزة رﺟﻞ‬
digotong oleh orang-orang.
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama bertanya:
‫ﻓﻘﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم ﻫﻞ ﻋﻠﻴﻪ دﻳﻦ‬
“Apakah mayit itu masih memiliki
kewajiban hutang?” ‫ﻓﻘﻠﻮا ﻋﻠﻴﻪ دﻳﻦ أرﺑﻌﺔ دراﻫﻢ‬
Orang-orang menjawab, “Ia masih ‫ﻓﻘﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم ﺻﻠﻮا ﻋﻠﻴﻪ‬
memiliki kewajiban membayar
hutang 4 (empat) dirham.” ‫ﻓﺈﱏ ﻻ أﺻﻠﻰ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﻛﺎن ﻋﻠﻴﻪ‬
“Sholatilah sendiri mayit itu! ‫دﻳﻦ أرﺑﻌﺔ دراﻫﻢ ﻓﻤﺎت وﱂ ﻳﺆدﻫﺎ‬
Karena aku tidak mau mensholati
orang yang ketika masih hidup
memiliki kewajiban membayar
hutang 4 (empat) dirham.
Kemudian ia mati dan belum

119
membayarnya.” kata Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa sallama.

Kemudian Malaikat Jibril turun ‫ﻓﻨﺰل ﺟﱪﻳﻞ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم وﻗﺎل ﻳﺎ‬
menemui Rasulullah dan berkata,
“Hai Muhammad! Allah ‫ﳏﻤﺪ إن اﷲ ﻋﺰ وﺟﻞ ﻳﻘﺮﺋﻚ اﻟﺴﻼم‬
menitipkan salam untukmu. Dia
berkata, ‘Aku mengutus Jibril ‫وﻳﻘﻮل ﺑﻌﺜﺖ ﺟﱪاﺋﻴﻞ ﺑﺼﻮرة أدﻣﻲ‬
dengan menjelma seorang
manusia dan membayarkan ‫وأدى دﻳﻨﻪ ﻓﻘﺎل ﻗﻢ ﻓﺼﻞ ﻓﺈﻧﻪ ﻣﻐﻔﻮر‬
hutang mayit itu.’ Dia juga berkata
‘Berdirilah dan sholatilah mayit ‫وﻳﻘﻮل ﻣﻦ ﺻﻠﻰ ﻋﻠﻰ ﺟﻨﺎزﺗﻪ ﻏﻔﺮ اﷲ‬
itu karena ia telah diampuni.
Barang siapa mensholati jenazah ‫ﻟﻪ‬
mayit itu maka Allah akan
mengampuninya. ‘”

Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‫وﻗﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم ﻳﺎ أﺧﻰ ﻳﺎ‬


sallama bertanya, “Hai saudaraku,
Jibril! Darimana mayit itu ‫ﺟﱪاﺋﻴﻞ ﻣﻦ أﻳﻦ ﻟﻪ ﻫﺬﻩ اﻟﻜﺮاﻣﺔ‬
mendapatkan kemuliaan ini?”
‫ﻓﻘﺎل ﻟﻘﺮاءﺗﻪ ﻛﻞ ﻳﻮم ﻣﺎﺋﺔ ﻣﺮة ﺳﻮرة‬
Jibril menjawab, “Karena ia setiap
hari membaca Surat al-Ikhlas 100 ‫ﻗﻞ ﻫﻮ اﷲ ﻹن ﻓﻴﻬﺎ ﺑﻴﺎن ﺻﻔﺎت اﷲ‬
kali karena Surat itu mengandung
sifat-sifat Allah dan pujaan-pujaan ‫ﺗﻌﺎﱃ واﻟﺜﻨﺎء ﻋﻠﻴﻪ ﻗﺎل ﻣﻦ ﻗﺮأﻫﺎ ﰱ‬
untuk-Nya. Allah berkata, ‘Barang
siapa membaca Surat al-Ikhlas ‫ﲨﻴﻊ ﻋﻤﺮﻩ ﻣﺮة واﺣﺪة ﻻ ﳜﺮج ﻣﻦ‬
satu kali seumur hidup maka ia
tidak akan keluar dari dunia ‫اﻟﺪﻧﻴﺎ ﺣﱴ ﻳﺮى ﻣﻜﺎﻧﻪ ﰱ اﳉﻨﺔ‬
kecuali ia akan melihat tempatnya
di surga, terutama, barang siapa ‫ﺧﺼﻮﺻﺎ ﻣﻦ ﻗﺮأﻫﺎ ﰱ اﻟﺼﻠﻮات‬
membacanya di sholat-sholat lima
waktu setiap hari sedemikian kali ‫اﳋﻤﺲ ﰱ ﻛﻞ ﻳﻮم ﻛﺬا ﻣﺮات ﺗﺸﻔﻊ‬
maka kamu akan mensyafaatinya
besok di Hari Kiamat dan ‫ﻟﻪ ﻳﻮم اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ وﳉﻤﻴﻊ أﻗﺮﺑﺎﺋﻪ ﳑﻦ ﻗﺪ‬
mensyafaati seluruh kerabatnya,
yaitu orang-orang yang telah ‫اﺳﺘﻮﺟﺒﺖ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﻨﺎر‬
ditetapkan masuk neraka terlebih
dahulu.”

120
‫اﳊﺪﻳﺚ اﻟﺴﺎﺑﻊ ﻋﺸﺮ‬
HADIS KETUJUH BELAS
HIKMAH SAKIT

a. Sakit adalah Pelebur Dosa

Diriwayatkan dari Abu


Umamah al-Bahili radhiyallahu ‫ﻋﻦ أﰉ أﻣﺎﻣﺔ اﻟﺒﺎﻫﻠﻰ رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
‘anhu bahwa sesungguhnya
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‫ﻋﻨﻪ أن رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ‬
sallama bersabda, “Ketika seorang
hamba mukmin sakit maka Allah ‫وﺳﻠﻢ ﻗﺎل إذا ﻣﺮض اﻟﻌﺒﺪ اﳌﺆﻣﻦ أﻣﺮ‬
memerintahkan para malaikat;
‘Tulislah untuk hamba-Ku itu amal ‫اﷲ ﺗﻌﺎﱃ اﳌﻼﺋﻜﺔ أن اﻛﺘﺒﻮا ﻟﻌﺒﺪى‬
terbaik yang ia lakukan saat ia
berada dalam keadaan sehat dan ‫أﺣﺴﻦ ﻣﺎ ﻛﺎن ﻳﻌﻤﻞ ﰱ اﻟﺼﺤﺔ‬
lapang!’.”
Dalam hadis lain ‫واﻟﺮﺧﺎء‬
disebutkan bahwa ketika hamba
laki-laki mukmin atau perempuan ‫وﰱ ﺧﱪ آﺧﺮ إذا ﻣﺮض اﻟﻌﺒﺪ اﳌﺆﻣﻦ‬
mukminah menderita sakit maka
Allah mengirimnya 4 (empat) ‫واﻷﻣﺔ اﳌﺆﻣﻨﺔ ﺑﻌﺚ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ إﻟﻴﻪ‬
malaikat sebelum ia sakit.
Kemudian Allah memerintahkan ‫أرﺑﻌﺔ ﻣﻦ اﳌﻼﺋﻜﺔ ﻗﺒﻞ اﳌﺮض ﻓﻴﺄﻣﺮ‬
malaikat pertama untuk
mengambil kekuatannya. Malaikat ‫اﷲ ﺗﻌﺎﱃ أﺣﺪﻫﻢ أن ﻳﺄﺧﺬ ﻗﻮﺗﻪ‬
pertama pun mengambil
kekuatannya dengan perintah ‫ﻓﻴﺄﺧﺬﻫﺎ ﺑﺄﻣﺮ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻓﻴﻀﻌﻒ‬
Allah. Setelah itu, hamba pun
menjadi lemah. Dan Allah ‫وﻳﺄﻣﺮ اﻟﺜﺎﱏ أن ﻳﺄﺧﺬ ﻟﺬة اﻟﻄﻌﺎم ﻣﻦ‬
memerintahkan malaikat kedua
mengambil enaknya merasakan ‫ﻓﻤﻪ وﻳﺄﻣﺮ اﻟﺜﺎﻟﺚ أن ﻳﺄﺧﺬ ﻧﻮر‬
makanan dari mulutnya. Dia
memerintahkan malaikat ketiga ‫وﺟﻬﻪ ﻓﻴﻜﻮن ﻣﺼﻔﺮ اﻟﻮﺟﻪ وﻳﺄﻣﺮ‬
mengambil kecerahan wajahnya
sehingga ia menjadi orang yang ‫اﻟﺮاﺑﻊ أن ﻳﺄﺧﺬ ﲨﻴﻊ ذﻧﻮﺑﻪ ﻓﻴﻜﻮن‬
berwajah pucat. Terakhir Dia
memerintahkan malaikat keempat ‫ﻃﺎﻫﺮا ﻋﻦ اﻟﺬﻧﻮب‬
mengambil seluruh dosa-dosanya

121
sehingga ia pun menjadi hamba
yang bersih dari dosa-dosa.

Ketika Allah menghendaki untuk


menyembuhkan hamba maka Dia
memerintahkan malaikat pertama ‫ﻓﺈذا أراد اﷲ أن ﻳﺸﻔﻴﻪ ﻳﺄﻣﺮ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
yang mengambil kekuatan untuk
mengembalikan kembali kekuatan ‫اﳌﻠﻚ اﻟﺬى أﺧﺬ ﻗﻮﺗﻪ ﺑﺄن ﻳﺪﻓﻌﻬﺎ‬
hamba. Lalu malaikat pertama
pun mengembalikannya kembali. ‫إﻟﻴﻪ وﻳﺄﻣﺮ اﳌﻠﻚ اﻟﺬى أﺧﺬ ﻟﺬة‬
Allah juga memerintahkan
malaikat kedua yang mengambil ‫اﻟﻄﻌﺎم ﺑﺄن ﻳﺪﻓﻌﻬﺎ إﻟﻴﻪ وﻳﺄﻣﺮ اﳌﻠﻚ‬
enaknya merasakan makanan dari
hamba untuk mengembalikannya ‫اﻟﺬى أﺧﺬ ﻧﻮر وﺟﻬﻪ ﺑﺄن ﻳﺪﻓﻌﻪ إﻟﻴﻪ‬
kembali. Begitu juga, Allah
memerintahkan malaikat ketiga ‫وﻻ ﻳﺄﻣﺮ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ اﳌﻼك اﻟﺬى أﺧﺬ‬
yang mengambil kecerahan wajah
hamba untuk mengembalikannya ‫ذﻧﻮﺑﻪ أن ﻳﺪﻓﻌﻬﺎ إﻟﻴﻪ‬
kembali. Terakhir Allah tidak
memerintahkan malaikat keempat
yang mengambil seluruh dosa-
dosa hamba untuk dikembalikan
kembali. Kemudian malaikat
keempat jatuh bersujud kepada
Allah dan berkata:

“Ya Allah! Kami adalah 4 (empat)


malaikat yang telah menjalankan ‫ﻓﻴﺨﺮ اﳌﻠﻚ ﻟﻪ ﺗﻌﺎﱃ ﺳﺎﺟﺪا ﻓﻴﻘﻮل ﻳﺎ‬
perintah-Mu. Kemudian Engkau
memerintahkan (tiga) malaikat ‫رب ﻛﻨﺎ أرﺑﻌﺔ أﻣﻼك ﻣﻦ اﳌﻼﺋﻜﺔ ﰱ‬
mengembalikan apa yang mereka
ambil dari hamba-Mu. Mengapa ‫أﻣﺮك ﻓﺄﻣﺮ ﻢ ﺑﺄن ﻳﺴﻠﻤﻮا أﺧﺬوا ﻣﻨﻪ‬
Engkau tidak memerintahkanku
mengembalikan dosa-dosa yang ‫ﻓﻠﻢ ﱂ ﺗﺄﻣﺮﱏ ﺑﺄن أدﻓﻊ إﻟﻴﻪ ﻣﺎ‬
telah aku ambil darinya
kepadanya?” ‫أﺧﺬت ﻣﻦ اﻟﺬﻧﻮب‬
Allah Yang Maha Agung ‫ﻓﻴﻘﻮل اﻟﺮب ﺟﻞ ﺟﻼﻟﻪ ﻻ ﳛﺴﻦ ﻣﻦ‬
menjawab, “Tidaklah baik apabila
kamu mengembalikan dosa-dosa ‫ﻛﺮﻣﻰ أن آﻣﺮك أن ﺗﺮد ذﻧﻮﺑﻪ ﺑﻌﺪ ﻣﺎ‬
hamba-Ku setelah dosa-dosa itu

122
melemahkan dirinya saat ia sakit.”
‫أﺗﻌﺒﺖ ﻧﻔﺴﻪ ﰱ اﳌﺮض‬
Malaikat bertanya, “Ya Allah! Apa
yang harus aku lakukan dengan ‫ﻓﻴﻘﻮل اﳌﻠﻚ ﻳﺎ رب أي ﺷﻴﺊ أﺻﻨﻊ‬
dosa-dosanya itu?”
‫ﺎ‬
Allah Yang Maha Agung
menjawab, “Pergilah dan ‫ﻓﻴﻘﻮل ﻟﻪ اﻟﺮب ﻋﺰ وﺟﻞ إذﻫﺐ‬
buanglah dosa-dosa hamba-Ku itu
ke dalam laut!” ‫واﻃﺮﺣﻬﺎ ﰱ اﻟﺒﺤﺮ‬
Kemudian malaikat keempat pergi ‫ﻓﻴﺬﻫﺐ اﳌﻠﻚ ﻓﻴﻄﺮﺣﻬﺎ ﰱ اﻟﺒﺤﺮ‬
dan membuang dosa-dosa hamba
itu ke laut. Dari dosa-dosa itu, ‫وﳜﻠﻖ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻣﻦ ﺗﻠﻚ اﻟﺬﻧﻮب‬
Allah menciptakan buaya di
lautan. Andai hamba itu mati ‫ﲤﺴﺎﺣﺎ ﰱ اﻟﺒﺤﺮ وﻟﻮ ارﲢﻞ إﱃ‬
menuju akhirat maka ia akan
keluar dari dunia dengan keadaan ‫اﻵﺧﺮة ﳜﺮج ﻣﻦ اﻟﺪﻧﻴﺎ ﻃﺎﻫﺮا ﻣﻦ‬
suci dari dosa-dosa, seperti
keterangan hadis yang disabdakan ‫اﻟﺬﻧﻮب ﻛﻤﺎ ﻗﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم‬
oleh Rasulullah shollallahu ‘alaihi
wa sallama, “Sakit panas sehari ‫ﲪﻰ ﻳﻮم وﻟﻴﻠﺔ ﻛﻔﺎرة ﺳﻨﺔ‬
dan semalam adalah pelebur
dosa-dosa setahun.”

b. Ya Allah! Jangan Putuskan


Aku dari Rahmat-Mu!

Diceritakan bahwa pada


zaman Bani Israil, ada seorang ‫)وﺣﻜﻲ( أﻧﻪ ﻛﺎن ﰱ ﺑﲎ إﺳﺮاﺋﻴﻞ‬
laki-laki yang fasik dan yang
banyak dosa. Ia tidak mau ‫رﺟﻞ ﻓﺎﺳﻖ ﻓﺎﺟﺮ وﻛﺎن ﻻ ﳝﺘﻨﻊ ﻣﻦ‬
berhenti dari kefasikannya. Para
penduduk di tempat dimana ia ‫اﻟﻔﺴﻖ وأﻫﻞ ﺑﻠﺪﻩ ﻋﺠﺰوا ﻋﻦ ردﻩ‬
tinggal juga tidak mampu
menghentikan kefasikannya. ‫ﻋﻦ ﻓﺴﻘﻪ وﺗﻀﺮﻋﻮا إﱃ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
Mereka memohon kepada Allah
atas kefasikan laki-laki itu.
Kemudian Allah memberikan
wahyu kepada Musa ‘alaihi as-
salam:

123
“Sesungguhnya di antara Bani
Israil ada seorang laki-laki fasik.
‫ﻓﺄوﺣﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ إﱃ ﻣﻮﺳﻰ ﻋﻠﻴﻪ‬
Usir ia dari tempat tinggal mereka
agar siksaan api tidak menimpa ‫اﻟﺴﻼم إن ﰱ ﺑﲎ إﺳﺮاﺋﻴﻞ ﺷﺎﺑﺎ‬
mereka!”
‫ﻓﺎﺳﻘﺎ ﻓﺄﺧﺮﺟﻪ ﻣﻦ ﺑﻠﺪﻫﻢ ﺣﱴ ﻻ‬
Kemudian Musa ‘alaihi as-salam
mendatangi laki-laki itu dan ‫ﺗﻘﻊ اﻟﻨﺎر ﻋﻠﻴﻬﻢ‬
mengusirnya. Setelah diusir, Laki-
laki itu pergi ke sebuah desa. Allah ‫ﻓﺠﺎء ﻣﻮﺳﻰ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم ﻓﺄﺧﺮﺟﻪ‬
memerintahkan Musa ‘alaihi as-
salam mengusirnya dari desa itu. ‫وذﻫﺐ اﻟﺸﺎب إﱃ ﻗﺮﻳﺔ ﻣﻦ اﻟﻘﺮى‬
Musa ‘alaihi as-salam pun
mengusirnya dari desa itu. Laki- ‫ﻓﺄﻣﺮ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ أن ﳜﺮﺟﻪ ﻣﻦ ﺗﻠﻚ‬
laki itu keluar lagi pergi menuju
padang luas dan menuju tempat ‫اﻟﻘﺮﻳﺔ ﻓﺄﺧﺮﺟﻪ ﻣﻮﺳﻰ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم‬
yang tidak ada penghuninya, tidak
ada burung berterbangan, dan ‫ﻣﻦ ﺗﻠﻚ اﻟﻘﺮﻳﺔ ﻓﺨﺮج اﻟﺸﺎب إﱃ‬
tidak ada binatang-binatang lain.
Beberapa waktu kemudian, laki- ‫ﻣﻔﺎزة وإﱃ ﻣﻮﺿﻊ ﻟﻴﺲ ﻓﻴﻪ ﺧﻠﻖ وﻻ‬
laki itu jatuh sakit di tempat
tersebut. Tidak ada seseorang pun ‫ﻃﲑ وﻻ وﺣﻮش ﻓﻤﺮض ذﻟﻚ اﻟﺸﺎب‬
yang di dekatnya yang bisa
menolongnya. Karena saking ‫ﰱ ﺗﻠﻚ اﳌﻔﺎزة وﻟﻴﺲ ﻋﻨﺪﻩ ﻣﻌﲔ‬
sakitnya, ia pun jatuh ke tanah. Di
tengah-tengah menderita sakit, ‫ﻳﻌﻴﻨﻪ ﻓﻮﻗﻊ ﻋﻠﻰ اﻟﱰاب وﻗﺎل اﻟﺸﺎب‬
laki-laki itu berkata:
‫ﰱ ﻣﺮﺿﻪ ﻳﺎ رب ﻟﻮ ﻛﺎﻧﺖ واﻟﺪﺗﻰ‬
“Ya Allah! Andai ibuku berada di
sampingku niscaya ia akan ‫ﻋﻨﺪ رأﺳﻰ ﻟﺮﲪﺘﲎ وﻟﺒﻜﺖ ﻋﻠﻰ‬
mengasihaniku dan menangisi
betapa hinanya diriku. Andai ‫ﻣﺬﻟﱴ وﻟﻮ ﻛﺎن واﻟﺪى ﺣﺎﺿﺮا ﻋﻨﺪى‬
bapakku berada di sampingku
niscaya ia akan menolongku, ‫ﻷﻋﺎﻧﲎ وﻏﺴﻠﲎ وﻛﻔﻨﲎ وﻟﻮ ﻛﺎﻧﺖ‬
memandikanku dan juga
mengkafaniku. Andai istriku ‫زوﺟﱴ ﻋﻨﺪى ﻟﺒﻜﺖ ﻋﻠﻰ ﻓﺮاﻗﻰ وﻟﻮ‬
berada di sampingku niscaya ia
akan menangis karena berpisah ‫ﻛﺎﻧﺖ أوﻻدى ﻋﻨﺪى ﻟﺒﻜﻮا ﺧﻠﻒ‬
dariku. Andai anak-anakku berada
di sampingku niscaya mereka ‫ﺟﻨﺎزﺗﻰ وﻳﻘﻮﻟﻮن اﷲ اﻏﻔﺮ ﻟﻮاﻟﺪﻧﺎ‬
semua akan menangis di belakang

124
jenazahku dan berkata, ‘Ya Allah!
Ampunilah bapakku yang
‫اﻟﻐﺮﻳﺐ اﻟﻀﻌﻴﻒ اﻟﻌﺎﺻﻰ اﻟﻔﺎﺳﻖ‬
terasingkan, yang lemah, yang
banyak maksiat, yang fasik, yang ‫اﳌﻄﺮوح ﻣﻦ ﺑﻠﺪة إﱃ ﺑﻠﺪة وﻣﻦ ﺑﻠﺪة‬
terusir dari kota ke kota, dari kota
ke desa, dan dari desa ke padang ‫إﱃ ﻗﺮﻳﺔ وﻣﻦ ﻗﺮﻳﺔ إﱃ ﻣﻔﺎزة ﳜﺮج ﻣﻦ‬
luas. Ia keluar dari dunia menuju
akhirat dengan kondisi putus asa ‫اﻟﺪﻧﻴﺎ إﱃ اﻵﺧﺮة أﻳﺴﺎ ﻣﻦ ﻛﻞ‬
dari segala sesuatu kecuali dari
rahmat-Mu.” ‫اﻷﺷﻴﺎء إﻻ ﻣﻦ رﲪﺔ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
Laki-laki itu melanjutkan dengan
berdoa, “Ya Allah! Apabila Engkau
memisahkanku dari ibuku, anak- ‫ﻳﻘﻮل اﻟﻠﻬﻢ إن ﻗﻄﻌﺘﲎ ﻋﻦ واﻟﺪﺗﻰ‬
anakku, dan istriku maka
janganlah Engkau memisahkanku ‫وأوﻻدى وزوﺟﱴ ﻓﻼ ﺗﻘﻄﻌﲎ ﻣﻦ‬
dari rahmat-Mu. Dan apabila
Engkau membakar hatiku dengan ‫رﲪﺘﻚ وأﺣﺮﻗﺖ ﻗﻠﱮ ﺑﻔﺮاﻗﻬﻢ ﻓﻼ‬
berpisah dari mereka maka
janganlah Engkau membakarku ‫ﲢﺮﻗﲎ ﺑﻨﺎرك ﻷﺟﻞ ﻣﻌﺼﻴﱴ‬
dengan api neraka-Mu karena
kemaksiatanku!”

Kemudian Allah mengutus ‫ﻓﺄرﺳﻞ اﷲ إﻟﻴﻪ ﺣﻮراء ﻋﻠﻰ ﺻﻔﺔ أﻣﻪ‬


untuknya bidadari yang menjelma
menjadi ibunya, bidadari yang ‫وﺣﻮراء ﻋﻠﻰ ﺻﻔﺔ زوﺟﺘﻪ وﻏﻠﻤﺎﻧﺎ‬
menjelma menjadi istrinya,
mengutus anak-anak kecil surga ‫ﻋﻠﻰ ﺻﻔﺔ أوﻻدﻩ وأرﺳﻞ ﻣﻠﻜﺎ ﻋﻠﻰ‬
yang menjelma menjadi anak-
anaknya, dan satu malaikat yang ‫ﺻﻔﺔ أﺑﻴﻪ ﻓﺠﻠﺴﻮا ﻋﻨﺪﻩ ﻓﺒﻜﻮا ﻋﻠﻰ‬
menjelma menjadi bapaknya.
Mereka semua duduk di samping ‫اﻟﺸﺎب ﻛﺄ ﻢ أوﻻدﻩ وزوﺟﺘﻪ وأﻣﻪ‬
laki-laki itu dan menangisinya
seolah-olah mereka itu adalah ‫وأﺑﻮﻩ ﺣﻀﺮوا ﻋﻨﺪﻩ ﻓﻄﺎب ﻗﻠﺒﻪ‬
anak-anaknya, istrinya, ibunya
dan bapaknya yang hadir di
sampingnya. Kemudian hati laki-
laki itu pun menjadi lega dan ia
berdoa:

125
“Ya Allah! Janganlah Engkau
memutuskanku dari rahmat-Mu.
‫وﻗﺎل اﻟﻠﻬﻢ ﻻ ﺗﻘﻄﻌﲎ ﻣﻦ رﲪﺘﻚ‬
Sesungguhnya Engkau adalah
Dzat Yang Maha Kuasa atas segala ‫إﻧﻚ ﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﺷﻴﺊ ﻗﺪﻳﺮ‬
sesuatu.”

Kemudian laki-laki itu mati


menuju kepada Allah dengan ‫ووﺻﻞ إﱃ رﲪﺔ اﷲ ﻃﺎﻫﺮا ﻣﻐﻔﻮرا‬
keadaan suci dari dosa-dosa dan
terampuni.

Kemudian Allah memberi wahyu ‫ﻓﺄوﺣﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ إﱃ ﻣﻮﺳﻰ ﻋﻠﻴﻪ‬


kepada Musa, “Hai Musa! Pergilah
ke padang luas ini dan tempat ini. ‫اﻟﺴﻼم إذﻫﺐ إﱃ ﻣﻔﺎزة ﻛﺬا وﻣﻮﺿﻊ‬
Disana ada seorang kekasih yang
mati dari kalangan para kekasih- ‫ﻛﺬا ﻗﺪ ﻣﺎت ﻓﻴﻪ وﱄ ﻣﻦ أوﻟﻴﺎﺋﻰ‬
Ku. Mandikan ia! Kafani ia! Dan
Sholati ia!” ‫ﻓﺎﻏﺴﻠﻪ وﻛﻔﻪ وﺻﻞ ﻋﻠﻴﻪ ﻓﻠﻤﺎ ﺣﻀﺮ‬
Ketika Musa AS telah sampai di ‫ﻣﻮﺳﻰ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم ذﻟﻚ اﳌﻮﺿﻊ‬
tempat yang diwahyukan, ia
melihat laki-laki yang ia pernah ‫ﻓﺮأى اﻟﺸﺎب اﻟﺬى ﻛﺎن أﺧﺮﺟﻪ ﻣﻦ‬
mengusirnya dari kota dan dari
desa sesuai dengan perintah Allah. ‫اﻟﺒﻠﺪة وﻣﻦ اﻟﻘﺮﻳﺔ ﺑﺄﻣﺮ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ورأى‬
Musa ‘alaihi as-salam juga melihat
para bidadari menangisinya. ‫اﳊﻮر اﻟﻌﲔ ﻳﺒﻜﻮن ﻋﻠﻴﻪ‬
Kemudian Musa berkata:
‫ﻓﻘﺎل ﻣﻮﺳﻰ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻳﺎ‬
“Ya Allah! Bukankah ia adalah
laki-laki fasik yang aku usir dari ‫رب أﻣﺎ ﻫﻮ ذﻟﻚ اﻟﺸﺎب اﻟﻔﺎﺳﻖ‬
kota sesuai perintah-Mu?”
‫اﻟﺬى أﺧﺮﺟﺘﻪ ﻣﻦ اﻟﺒﻠﺪة ﺑﺄﻣﺮك‬
Allah menjawab “Iya! Hai Musa!
Tetapi aku telah mengasihinya ‫ﻗﺎل اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻧﻌﻢ ﻳﺎ ﻣﻮﺳﻰ وﻟﻜﲎ‬
dan mengampuni dosa-dosanya
sebab rintihannya saat sakit, dan ‫رﲪﺘﻪ وﲡﺎزوت ﻋﻨﻪ ﺑﺄﻧﻴﻨﻪ ﰱ ﻣﺮﺿﻪ‬
sebab terpisahnya ia dari tempat
tinggal, kedua orang tua, anak- ‫وﺑﻔﺮاﻗﻪ ﻋﻦ وﻃﻨﻪ وﻋﻦ واﻟﺪﻳﻪ وأوﻻدﻩ‬
anak dan istri. Kemudian Aku
mengutus para bidadari yang ‫وزوﺟﺘﻪ وأرﺳﻠﺖ إﻟﻴﻪ ﺣﻮراء ﻋﻠﻰ‬
menjelma menjadi ibunya dan

126
malaikat yang menjelma menjadi
bapaknya karena mengasihi
‫ﺻﻔﺔ واﻟﺪﺗﻪ وﻣﻠﻜﺎ ﻋﻠﻰ ﺻﻔﺔ أﺑﻴﻪ‬
betapa hinanya dirinya dalam
keasingannya. Sesaat ketika laki- ‫رﲪﺔ ﻟﻪ ﻋﻠﻰ ﻣﺬﻟﺘﻪ ﰱ ﻏﺮﺑﺘﻪ ﻓﺈذا‬
laki terasing itu mati, para
penduduk langit dan bumi ‫ﻣﺎت اﻟﻐﺮﻳﺐ ﻳﺒﻜﻰ ﻋﻠﻴﻪ أﻫﻞ اﻟﺴﻤﺎء‬
menangisinya karena kasihan
dengannya. Lantas pantaskah aku ‫وأﻫﻞ اﻷرض رﲪﺔ ﻋﻠﻴﻪ ﻓﻜﻴﻒ ﻻ‬
tidak mengasihinya padahal Aku
adalah Dzat Yang Paling ‫أرﲪﻪ وأﻧﺎ أرﺣﻢ اﻟﺮاﲪﲔ‬
Mengasihi?”

127
‫اﳊﺪﻳﺚ اﻟﺜﺎﻣﻦ ﻋﺸﺮ‬
HADIS KEDELAPAN BELAS
IMAN KEPADA RASULULLAH

a. Iman Yang Paling Luar Biasa

Diriwayatkan dari Ibnu


Abbas radhiyallahu ‘anhu bahwa ‫ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﺒﺎس رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻬﻤﺎ‬
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama bersabda: ‫أن رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ‬
“Apakah kalian sudah tahu ‫وﺳﻠﻢ ﻗﺎل ﻫﻞ ﻋﻠﻤﺘﻢ ﻣﻦ أﻋﺠﺐ‬
siapakah makhluk yang paling
menakjubkan keimanannya?” ‫اﳋﻠﻖ إﳝﺎﻧﺎ‬
Para sahabat menjawab, “Iman ‫ﻓﻘﺎﻟﻮا إﳝﺎن اﳌﻼﺋﻜﺔ ﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ‬
para malaikat. Wahai Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa sallama!”

Rasulullah melanjutkan, “Bukan! ‫ﻓﻘﺎل ﻛﻴﻒ ﻻ ﺗﺆﻣﻦ اﳌﻼﺋﻜﺔ وﻫﻢ‬


Bagaimana para malaikat tidak
beriman sedangkan mereka betul- ‫ﻳﻌﺎﻳﻨﻮن اﻷﻣﺮ‬
betul memperhatikan dan
melaksanakan perintah Allah.”

Para sahabat menjawab lagi, “Para ‫ﻗﺎﻟﻮا اﻟﻨﺒﻴﻮن ﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ‬


nabi. Wahai Rasulullah!”

Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa


sallama menjawab, “Bukan! ‫ﻓﻘﺎل ﻛﻴﻒ ﻻ ﻳﺆﻣﻦ اﻟﻨﺒﻴﻮن واﻟﺮوح‬
Bagaimana para nabi tidak
beriman sedangkan malaikat Jibril ‫ﻳﻨﺰل ﻋﻠﻴﻬﻢ ﺑﺎﻷﻣﺮ ﻣﻦ اﻟﺴﻤﺎء‬
mendatangi mereka dari langit?”

Para sahabat menjawab lagi, “Para


sahabatmu. Wahai Rasulullah!” ‫ﻗﺎﻟﻮا أﺻﺤﺎﺑﻚ ﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ‬
Rasulullah berkata, “Bukan! ‫ﻓﻘﺎل وﻛﻴﻒ ﻻ ﻳﺆﻣﻦ أﺻﺤﺎﰉ وﻫﻮ‬
Bagaimana para sahabat tidak

128
beriman sedangkan mereka telah
melihat berbagai mukjizat dariku
‫ﻳﺮون اﳌﻌﺠﺰات ﻣﲎ وأﻧﺎ أﻧﺒﺌﻬﻢ ﲟﺎ‬
dan aku juga memberitahu
mereka wahyu yang diturunkan ‫أﻧﺰل ﻋﻠﻲ وﻟﻜﻦ أﻋﺠﺐ اﻟﻨﺎس إﳝﺎﻧﺎ‬
kepadaku? Tetapi orang-orang
yang paling menakjubkan ‫ﻗﻮم ﳛﺒﻮن ﻣﻦ ﺑﻌﺪى ﻳﺆﻣﻨﻮن ﰉ وﱂ‬
keimanannya adalah orang-orang
yang terlahir setelahku yang ‫ﻳﺮﱏ وﻳﺼﺪﻗﻮﱏ ﻓﺄوﻟﺌﻚ اﺧﻮاﱏ‬
beriman kepadaku padahal
mereka belum pernah melihatku,
tetapi mereka membenarkanku.
Mereka itu saudara-saudaraku,”

a. Batu Penyelamat

Diceritakan pada suatu hari ‫وﺣﻜﻲ أن ﻳﻮﻣﺎ ﻣﻦ اﻷﻳﺎم اﺟﺘﻤﻌﺖ‬


orang-orang kafir berkumpul di
rumah Abu Jahl. Tiba-tiba ‫اﻟﻜﻔﺎر ﰱ دار أﰉ ﺟﻬﻞ إذ دﺧﻞ‬
datanglah seorang laki-laki
bernama Thorik as-Soidlani. Ia ‫رﺟﻞ ﻳﻘﺎل ﻟﻪ ﻃﺎرق اﻟﺼﻴﺪﻻﱏ‬
berkata:

“Sungguh mudah membunuh


Muhammad jika kalian setuju ‫وﻗﺎل ﻣﺎ أﺳﻬﻞ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﻗﺘﻞ ﳏﻤﺪ ﻋﻠﻴﻪ‬
dengan usulanku.”
‫اﻟﺴﻼم ﻟﻮ اﺗﻔﻘﺘﻢ ﻋﻠﻰ ﻗﻮﱃ‬
“Bagaimana itu? Hai Thorik!?”
tanya orang-orang. ‫ﻗﺎﻟﻮا ﻛﻴﻒ ﻳﺎ ﻃﺎرق‬
“Muhammad kini sedang ‫ﻗﺎل ذﻟﻚ اﻟﺮﺟﻞ ان ﳏﻤﺪا ﻋﻠﻴﻪ‬
bersandaran di tembok Ka’bah.
Kalau salah satu dari kita ‫اﻟﺴﻼم اﺳﺘﻨﺪ إﱃ ﺟﺪار اﻟﻜﻌﺒﺔ ﻓﻠﻮ‬
berangkat dan menjatuhinya batu
besar dari atas Ka’bah maka ‫ذﻫﺐ واﺣﺪ ﻣﻨﺎ ورﻣﻰ ﺣﺠﺮا ﻛﺒﲑا ﻣﻦ‬
seketika ia akan mati,” jelas
Thorik. ‫ﻓﻮق اﻟﻜﻌﺒﺔ ﳍﻠﻚ ﻣﻦ ﺳﺎﻋﺘﻪ‬
Kemudian ada seorang laki-laki ‫ﻓﻘﺎم ﻣﻦ ﺑﻴﻨﻬﻢ رﺟﻞ ﻳﻘﺎل ﻟﻪ ﺷﻬﺎب‬
yang bernama Syihab berdiri dan
berkata;

129
“Kalau kalian mengizinkanku
maka aku akan membunuh
‫وﻗﺎل ﻟﻮ أذﻧﺘﻢ ﱃ ﻟﻘﺘﻠﺘﻪ‬
Muhammad”.

Kemudian orang-orang pun


mengizinkan Syihab untuk ‫ﻓﺄذﻧﻮا ﻟﻪ‬
melakukan usulan Thorik tadi.

Saat Syihab telah sampai di


Ka’bah, ia naik ke atasnya dengan ‫ﻓﺼﻌﺪ ﻓﻮق اﻟﻜﻌﺒﺔ وﻣﻌﻪ ﺣﺠﺮ ﻛﺒﲑ‬
membawa batu besar. Kemudian
ia menjatuhkannya ke arah tepat ‫ﻓﺮﻣﺎﻩ إﱃ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم ﻓﺨﺮج ﻣﻦ‬
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama. Tiba-tiba dari tembok ‫ﺟﺪار اﻟﻜﻌﺒﺔ ﺣﺠﺮ وأﺧﺬ ذﻟﻚ‬
Ka’bah, keluarlah sebuah batu
yang menahan batu besar yang ‫اﳊﺠﺮ ﰱ اﳍﻮاء ﺣﱴ ﻗﺎم رﺳﻮل اﷲ‬
dijatuhkan itu di udara hingga
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‫ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﻣﻦ‬
sallama pun berdiri dan
berpindah dari tempatnya. Setelah ‫ﻣﻮﺿﻌﻪ وﺳﻘﻂ اﳊﺠﺮ ﻋﻠﻰ اﻷرض‬
beliau berpindah dari tempatnya,
baru batu besar itu jatuh ke tanah ‫ودﺣﺮج اﳉﺪار إﱃ ﻣﻮﺿﻌﻪ ﻓﺼﺎر ﻛﻤﺎ‬
dan batu yang keluar dari tembok
Ka’bah pun juga kembali ke ‫ﻛﺎن‬
tempat semula.

Melihat kejadian itu, Syihab


sangat heran. Kemudian ia turun ‫وﺷﻬﺎب ﻳﻨﻈﺮ إﻟﻴﻪ وﻳﺘﻌﺠﺐ ﻣﻨﻪ ﻓﻨﺰل‬
dari Ka’bah dan mendatangi
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‫ﻣﻦ اﻟﻜﻌﺒﺔ وﺟﺎء ﺑﲔ ﻳﺪي رﺳﻮل اﷲ‬
sallama. Kemudian ia masuk Islam
dan keislamannya pun menjadi ‫ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ وأﺳﻠﻢ‬
bagus. Begitu juga, Thorik dan
orang-orang yang melihat ‫وﺣﺴﻦ إﺳﻼﻣﻪ وأﺳﻠﻢ ﻃﺎرق أﻳﻀﺎ‬
mukjizat ini akhirnya masuk
Islam. ‫وﻛﺎن ﺷﻬﺎب وﻣﻦ ﻣﻌﻪ أﺳﻠﻤﻮا ﺑﻌﺪ‬
Beriman kepada Rasulullah ‫ﻣﺎ رأوا ﻫﺬﻩ اﳌﻌﺠﺰات‬
shollallahu ‘alaihi wa sallama di
akhir zaman merupakan salah ‫واﻹﳝﺎن ﲟﺤﻤﺪ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم ﰱ آﺧﺮ‬
derajat keimanan yang paling

130
utama karena orang-orang yang
hidup di akhir zaman menetapi
‫اﻟﺰﻣﺎن ﻣﻦ أﻓﻀﻞ اﳌﺮاﺗﺐ ﻷ ﻢ ﺛﺒﺘﻮا‬
keimanan dan Islam tanpa disertai
pernah melihat Rasulullah ‫ﻋﻠﻰ اﻹﳝﺎن واﻹﺳﻼم ﻋﻦ ﻇﻬﺮ‬
shollallahu ‘alahi wa sallama
secara langsung dan melihat ‫اﻟﻐﻴﺐ ﺑﻐﲑ ﻣﺸﺎﻫﺪﺗﻪ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم‬
mukjizat-mukjizatnya.
‫وﻣﻌﺠﺰاﺗﻪ‬

131
‫اﳊﺪﻳﺚ اﻟﺘﺎﺳﻊ ﻋﺸﺮ‬
HADIS KESEMBILAN BELAS
HAKIKAT ISLAM

a. Berhala itu berkata,


“Muhammad telah datang.”

Diriwayatkan dari Ali bin


Abu Tholib bahwa ia berkata:
‫ﻋﻦ ﻋﻠﻲ ﺑﻦ أﰉ ﻃﺎﻟﺐ ﻛﺮم اﷲ‬
“Suatu ketika kita sedang bersama
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‫وﺟﻬﻪ ﻗﺎل ﺑﻴﻨﻤﺎ ﳓﻦ ﻣﻊ رﺳﻮل اﷲ‬
sallam pada masa awal
kemunculan agama Islam. Tiba- ‫ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﰱ أول‬
tiba ada seorang laki-laki yang
naik unta mendatangi kita. Pada ‫اﻹﺳﻼم إذ ورد ﻋﻠﻴﻨﺎ رﺟﻞ ﻋﻠﻰ ﻧﺎﻗﺔ‬
dirinya dan untanya terdapat
tanda-tanda kalau ia telah ‫وﻗﺪ أﺛﺮ اﻟﺴﲑ ﻓﻴﻪ وﻓﻴﻬﺎ وﺑﺎن ﻋﻠﻴﻪ‬
melakukan suatu perjalanan dan
juga nampak baginya tanda-tanda ‫ﻋﻨﺎء اﻟﺴﻔﺮ ﻓﻮﻗﻒ ﻋﻠﻴﻨﺎ‬
kesulitan melakukan perjalanan.
Kemudian ia berdiri di depan kita
dan bertanya:

“Manakah di antara kalian yang


bernama Muhammad?” ‫ﻓﻘﺎل أﻳﻜﻢ ﳏﻤﺪ‬
Kemudian kami mengarahkan
isyarat ke arah Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa sallama. ‫ﻓﺄوﻣﻴﻨﺎ إﱃ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم‬
“Hai Muhammad! Manakah di
antara dua pilihan antara kamu
memperlihatkan apa yang ‫ﻓﻘﺎل ﻳﺎ ﳏﻤﺪ أﺗﻌﺮض ﻋﻠﻲ ﻣﺎ أﻣﺮك‬
diperintahkan oleh Tuhanmu
kepadaku atau aku yang ‫ﺑﻪ رﺑﻚ أو أﻋﺮض ﻋﻠﻴﻚ ﻣﺎ أﻣﺮﱏ ﺑﻪ‬
memperlihatkan apa yang
diperintahkan oleh berhalaku ‫ﺻﻨﻤﻰ‬
kepadamu?”

132
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama menjawab, “Baiklah! Aku
‫ﻓﻘﺎل ﻟﻪ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم ﻓﻘﺎل ﺑﻞ‬
saja yang memperlihatkan
kepadamu ajaran yang ‫أﺧﱪك ﲟﺎ أﻣﺮﱏ ﺑﻪ رﰉ‬
diperintahkan oleh Tuhanku.”

Kemudian Rasulullah shollallahu


‘alaihi wa sallama menjelaskan ‫ﻗﺎل ﻓﻌﺮض ﻋﻠﻴﻪ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم‬
dan berkata:

“Islam tersusun di atas 5 (lima)


pondasi.” ‫ﻓﻘﺎل ﺑﲏ اﻹﺳﻼم ﻋﻠﻰ ﲬﺲ ﻣﻊ‬
Laki-laki itu berkata, “Hai ‫ﺷﺮاﺋﻄﻪ‬
Muhammad! Aku adalah Ghossan
bin Malik al-Amiri. Kami memiliki ‫ﰒ ﻗﺎل ﻳﺎ ﳏﻤﺪ أﻧﺎ ﻏﺴﺎن ﺑﻦ ﻣﺎﻟﻚ‬
sebuah berhala dimana kami
selalu menyembelih sembelihan di ‫اﻟﻌﺎﻣﺮى وﻛﺎن ﻟﻨﺎ ﺻﻨﻢ ﻧﺬﺑﺢ ﻋﻨﺪﻩ‬
bulan Rajab di dekatnya dan
beribadah kepadanya dengan ‫ﰱ رﺟﺐ ﻋﺘﲑﺗﻨﺎ وﻧﺘﻘﺮب إﻟﻴﻪ ﺑﺬﲝﻨﺎ‬
sembelihan itu. Suatu ketika ada
seorang laki-laki dari penduduk ‫ﻓﻌﱰ ﻋﻨﺪﻩ ﻋﺘﲑة رﺟﻞ ﻣﻨﺎ ﻳﻘﺎل ﻟﻪ‬
kami hendak menyembelih
sembelihan. Ia bernama Ushom. ‫ﻋﺼﺎم ﻓﻠﻤﺎ رﻓﻊ ﻳﺪﻩ ﻣﻦ اﻟﻌﺘﲑة ﲰﻊ‬
Ketika ia mengangkat tangannya
untuk menyembelih maka ‫ﺻﻮﺗﺎ ﻣﻦ ﺟﻮف اﻟﺼﻨﻢ‬
terdengarlah suara yang berasal
dari perut berhala itu:

Hai Ushom! Islam telah datang. ‫ﻳﺎ ﻋﺼﺎم ﺟﺎء اﻹﺳﻼم وﺑﻄﻠﺖ‬
Berhala-berhala adalah batil. Diri
seseorang akan terjaga haknya. ‫اﻷﺻﻨﺎم وﺣﻔﻈﺖ اﻟﺪﻣﺎء ووﺻﻠﺖ‬
Sanak saudara disambung.
Hakikat agama telah muncul. ‫اﻷرﺣﺎم وﻇﻬﺮت اﳊﻘﻴﻘﺔ واﻟﺴﻼم‬
Semoga keselamatan tercurah
padamu. Hai Ushom!

Ushom pun senang dan keluar ‫ﻓﻔﺮح ﻋﺼﺎم ﻟﺬﻟﻚ وﺧﺮج ﳜﱪﻧﺎ ﰒ‬
pergi memberitahuku. Lalu kami
mendengar tentang beritamu. ‫وﻗﻊ إﻟﻴﻨﺎ ﺧﱪك ﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ‬
Wahai Rasulullah!

133
Beberapa hari setelah itu, ada
seorang laki-laki lagi yang
‫ﻓﻠﻤﺎ ﻛﺎن ﺑﻌﺪ أﻳﺎم ﻋﱰ ﻋﻨﺪﻩ رﺟﻞ‬
bernama Thorik hendak
menyembelih sembelihan di dekat ‫ﻳﻘﺎل ﻟﻪ ﻃﺎرق ﻓﻠﻤﺎ رﻓﻊ ﻳﺪﻩ ﻋﻦ‬
berhala itu. Ketika ia mengangkat
tangannya untuk menyembelih ‫اﻟﻌﺘﲑة ﲰﻊ ﺻﻮﺗﺎ ﻳﻘﻮل ﻣﻦ ﺟﻮﻓﻪ‬
maka terdengar suara yang
berasal dari perut berhala itu:

Hai Thorik! Nabi yang benar telah ‫ﻳﺎ ﻃﺎرق ﺑﻌﺚ اﻟﻨﱯ اﻟﺼﺎدق وﺟﻴﺊ‬
diutus. Didatangkan kepadanya
suatu wahyu Firman Allah Yang ‫ﺑﻮﺣﻲ ﻧﺎﻃﻖ ﻣﻦ اﻟﻌﺰﻳﺰ اﳋﺎﻟﻖ‬
Maha Mulia dan Maha Pencipta.

Thorik pun pergi menuju


keramaian dan berteriak ‫ﻓﺨﺮج ﻳﺼﻴﺢ ﰱ اﻟﻨﺎس ﺑﺬﻟﻚ ﻓﻘﻮﻳﺖ‬
mengatakan perkataan suara itu
di antara orang-orang sehingga ‫أﺧﺒﺎرك ﻋﻨﺪﻧﺎ ﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ ﻓﻜﻨﺎ ﺑﲔ‬
kabar-kabarmu pun meyakinkan
kami. Akan tetapi kami hidup di ‫اﳌﻜﺬب واﳌﺼﺪق‬
kalangan orang-orang yang
membuat kebohongan tentangmu
dan yang membenarkanmu.

3 (tiga) hari yang lalu aku hendak


menyembelih sembelihan di dekat ‫وﳌﺎ ﻛﺎن ﻣﻨﺬ ﺛﻼﺛﺔ أﻳﺎم ﻋﱰت أﻧﺎ‬
berhala. Ketika aku mengangkat
tanganku untuk menyembelihnya ‫ﻋﺘﲑة إﱃ ذﻟﻚ اﻟﺼﻨﻢ ﻓﻠﻤﺎ رﻓﻌﺖ‬
maka aku mendengar suara yang
keras dari perut berhala dengan ‫ﻳﺪى ﻣﻨﻬﺎ ﲰﻌﺖ ﺻﻮﺗﺎ ﻋﺎﻟﻴﺎ ﻣﻦ‬
bahasa yang jelas:
‫ﺟﻮف اﻟﺼﻨﻢ ﻳﻘﻮل ﺑﻠﺴﺎن ﻓﺼﻴﺢ‬
Hai Ghossan bin Malik al-Amiri!
Telah datang kebenaran seorang ‫ﻳﺎ ﻏﺴﺎن ﺑﻦ ﻣﺎﻟﻚ اﻟﻌﺎﻣﺮى ﺟﺎء‬
nabi berketurunan Hasyim di
Tuhamah. Orang-orang yang ‫اﳊﻖ ﻧﺒﻴﺎ ﻫﺎﴰﻴﺎ ﺑﺘﻬﺎﻣﺔ ﻟﻨﺎﺻﺮ ﺑﻪ‬
menolongnya akan mendapatkan
keselamatan dan orang-orang ‫اﻟﺴﻼﻣﺔ وﳊﺎذﻟﻴﻪ اﻟﻨﺪاﻣﺔ ﻫﺎدﻳﺎ وداﻋﻴﺎ‬
yang menghinakannya akan
mendapatkan kekecewaan. Ia ‫إﱃ ﻳﻮم اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ‬
adalah nabi yang memberi

134
petunjuk dan mengajak
menyembah Allah sampai Hari
Kiamat.

Kemudian berhala melompat dari


tanah dan jatuh telungkup.” ‫ﰒ ارﺗﻔﻊ ﻣﻦ اﻷرض وﺳﻘﻂ ﻋﻠﻰ‬
Mendengar cerita Ghossan, ‫وﺟﻬﻪ ﻗﺎل ﻓﻜﱪ رﺳﻮل اﷲ وﻛﱪ‬
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama membaca takbir dan ‫أﺻﺤﺎﺑﻪ ﻣﻌﻪ‬
diiringi oleh para sahabat.

Laki-laki itu (Ghossan) berkata.


“Aku memiliki tiga syair bait. ‫وﻗﺎل ﻏﺴﺎن وﻗﺪ ﻗﻠﺖ ﺛﻼﺛﺔ أﺑﻴﺎت‬
Apakah anda mengizinkanku
membacakannya untukmu?” ‫ﻣﻦ اﻟﺸﻌﺮ أﻓﺘﺄذن ﱃ ﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ أن‬
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‫أﻧﺴﺪﻧﺎ ﻓﺄذن رﺳﻮل اﷲ ﻓﻘﺎل‬
sallama pun mengizinkannya.

Ghossan berkata:

Aku mempercepat perjalanan


mencari (Muhammad) melewati ‫أﺳﺮع ﺳﲑا ﰱ ﻃﻠﺐ ﺑﺴﻬﻞ ** وﺣﺰن‬
tanah datar ** dan naik ke tanah-
tanah berpasir ‫ﰱ ﺑﻼد ﻣﻦ اﻟﺮﻣﻞ‬
agar aku bisa menolong manusia
terbaik dengan pertolongan yang
dikukuhkan ** dan aku akan ** ‫ﻷﻧﺼﺮ ﺧﲑ اﻟﻨﺎس ﻧﺼﺮا ﻣﻮزرا‬
menguatkan ikatan-ikatan
(ajaran)mu dengan ikatan ‫وأﻋﻘﺪ ﺣﺒﻼ ﻣﻦ ﺣﺒﺎﻟﻚ ﰱ ﺣﺒﻠﻰ‬
(hati)ku

Aku bersaksi bahwa sesungguhnya


Allah adalah Haq Yang Maha Esa ‫وأﺷﻬﺪ أن اﷲ ﺣﻖ ﻣﻮﺣﺪ ** وﻫﺬا‬
** Agama Islam ini adalah agama
yang aku percayai selama aku ‫أدﻳﻦ ﺑﻪ ﻣﺎ ﻧﻘﻠﺖ ﻗﺪﻣﻰ ﻧﻌﻠﻰ‬
masih hidup

135
b. Rasakan itu!

Ali berkata, “Orang yang


pertama kali masuk Islam setelah ‫ﻗﺎل وأول ﻣﻦ أﺳﻠﻢ ﺑﻌﺪ اﻟﻮﺣﻲ‬
turunnya wahyu adalah Khadijah,
kemudian Abu Bakar, kemudian ‫ﺧﺪﳚﺔ ﰒ أﺑﻮ ﺑﻜﺮ ﰒ ﻋﻠﻲ ﰒ زﻳﺪ ﺑﻦ‬
Ali bin Abi Thalib, kemudian Zaid
bin Harisah, kemudian Qomariah ‫ﺣﺎرﺛﺔ ﰒ ﻗﻤﺮﻳﺔ ﺟﺎرﻳﺔ ﰒ ﲪﺰة ﰒ‬
yang berubah nama menjadi
Jariah, kemudian Hamzah, ‫ﻋﺜﻤﺎن ﰒ زﻫﲑ ﰒ أﺑﻮ ﻋﺒﻴﺪة ﺑﻦ‬
kemudian Usman, kemudian
Zuhair, kemudian Abu Ubaidah ‫اﳉﺮاح ﰒ ﻃﻠﺤﺔ ﰒ اﻟﺰﺑﲑ رﺿﻮان اﷲ‬
bin al-Jarrah, kemudian Tholhah,
kemudian Zubair, Semoga ‫ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻬﻢ أﲨﻌﲔ وأﺳﻠﻤﻮا وﻛﺘﻤﻮا‬
keridhoaan Allah selalu
tercurahkan kepada mereka. ‫إﺳﻼﻣﻬﻢ ﻣﻦ اﻟﻜﻔﺎر ﰒ ﻧﺰل ﺟﱪاﺋﻴﻞ‬
Mereka telah masuk Islam dan
menyembunyikan keislaman ‫ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم‬
mereka dari orang-orang kafir.
Kemudian Malaikat Jibril
mendatangi Rasulullah shollallahu
‘alaihi wa sallama dan berkata:

“Hai Muhammad! Sesungguhnya ‫ﻓﻘﺎل ﻳﺎ ﳏﻤﺪ إن اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻳﻘﺮؤك‬


Allah Ta’ala telah menitipkan
salam untukmu dan Dia ‫اﻟﺴﻼم وﻳﺄﻣﺮك ﺑﺄن ﺗﺪﻋﻮ اﻟﻨﺎس إﱃ‬
memerintahkanmu mengajak para
manusia masuk Islam.” ‫اﻹﺳﻼم‬
Kemudian Rasulullah shollallahu ‫ﻓﻘﺎم اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻲ اﻟﺴﻼم ﻓﺼﻌﺪ ﻋﻠﻰ‬
‘alaihi wa sallama berdiri dan naik
ke atas gunung Abu Qubais dan ‫ﺟﺒﻞ أﰊ ﻗﺒﻴﺲ ﻓﻨﺎدى ﺑﺄﻋﻠﻰ ﺻﻮﺗﻪ‬
berseru dengan suara paling
keras:

“Hai kalian! Katakanlah Tidak ada ‫ﻓﻘﺎل ﻗﻮﻟﻮا ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ ﳏﻤﺪ رﺳﻮل‬
Tuhan selain Allah dan
Muhammad adalah utusan Allah”. ‫اﷲ‬

136
Ketika orang-orang mendengar
seruan Rasulullah shollallahu
‫ﻓﻠﻤﺎ ﲰﻊ اﻟﻨﺎس ﻧﺪاءﻩ اﺟﺘﻤﻌﺖ‬
‘alaihi wa sallama, orang-orang
kafir berkumpul di perkampungan ‫اﻟﻜﻔﺎر ﰱ دار اﻟﻨﺪوة ﻓﺘﺸﺎوروا ﻓﻴﻤﺎ‬
an-Nadwah, yaitu dimana Abu
Jahal tinggal. Mereka sedang ‫ﺑﻴﻨﻬﻢ‬
bermusyawarah. Mereka berkata:

“Sesungguhnya Muhammad telah


mencela tuhan-tuhan kita dan ‫ﻓﻘﺎﻟﻮا ان ﳏﻤﺪا ﻳﺸﺘﻢ آﳍﺘﻨﺎ وﻳﺪﻋﻮﻧﺎ‬
mengajak kita menyembah Tuhan
yang tidak kita ketahui. Sungguh ‫إﱃ إﻟﻪ ﻻ ﻧﻌﻠﻤﻪ ﻓﻜﻴﻒ اﳊﻴﻠﺔ ﻳﻘﻮل‬
mustahil ini! Muhammad
mengatakan kepada kita jangan ‫ﳏﻤﺪ ﻟﻨﺎ ﻻ ﺗﻌﺒﺪوا آﳍﺘﻜﻢ وﻫﻲ‬
menyembah tuhan-tuhan kita
yang berjumlah 360 berhala ‫ﺛﻠﺜﻤﺎﺋﺔ وﺳﺘﻮن ﺻﻨﻤﺎ إﻻ اﷲ اﻟﻮاﺣﺪ‬
kecuali hanya menyembah Allah
Yang Maha Esa dan Maha Kuasa.” ‫اﻟﻘﻬﺎر‬
Termasuk dari orang-orang kafir ‫وﻣﻨﻬﻢ ﺷﻴﺒﺔ ﺑﻦ رﺑﻴﻌﺔ ووﻟﻴﺪ ﺑﻦ‬
yang bermusyawarah itu adalah
Syaibah bin Robiah, Walib bin al- ‫اﳊﺎرث وﺻﻔﻮان ﺑﻦ أﻣﻴﺔ وﻛﻌﺐ ﺑﻦ‬
Haris, Sofwan bin Umayyah, Ka’ab
bin Asyrof, Aswad bin Abdu ‫اﻷﺷﺮف وأﺳﻮد ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﻳﻐﻮث‬
Yaghuts, Shohr bin Harits,
Kinanah bin Robik. Mereka adalah ‫وﺻﺨﺮ ﺑﻦ اﳊﺎرث وﻛﻨﺎﻧﺔ ﺑﻦ رﺑﻴﻊ‬
orang-orang kafir Mekah. Mereka
itu adalah para pembesar orang- ‫وﻫﻢ ﻛﻔﺎر ﻣﻜﺔ وﻫﺆﻻء رؤﺳﺎء اﻟﻜﻔﺎر‬
orang kafir. Mereka mengatakan:

“Muhammad mengajak kita


menyembah Tuhan yang tidak ‫ﻗﺎﻟﻮا ﻳﺪﻋﻮﻧﺎ إﱃ إﻟﻪ ﻻ ﻧﻌﺮﻓﻪ وﱂ‬
kita ketahui dan mengapa ia
mencela tuhan-tuhan kita?” ‫ﻳﺸﺘﻢ آﳍﺘﻨﺎ‬
Salah satu dari mereka berdiri dan ‫ﻓﻘﺎم واﺣﺪ ﻣﻨﻬﻢ‬
berkata:
‫وﻫﻮ ﻳﻘﻮل ﻳﺮﻳﺪ ﳏﻤﺪ ﰱ ذﻟﻚ ﻣﺎﻻ‬
“Muhammad mengatakan itu
karena ia menginginkan harta.”

137
Tetapi perkataan ini tidak
direspon. Mereka mengatakan:
‫ﻓﻠﻢ ﻳﻠﺘﻔﺘﻮا إﻟﻴﻪ‬
“Muhammad adalah tukang sihir
dan penipu”
‫وﻗﺎﻟﻮا وﻫﻮ ﺳﺎﺣﺮ ﻛﺬاب‬
Mereka bertanya kepada al-Walid:
‫ﰒ ﻗﺎﻟﻮا ﻟﻠﻮﻟﻴﺪ ﻣﺎ ﺗﻘﻮل أﻧﺖ‬
“Apa yang ingin kamu katakan
tentang Muhammad?”

Ia menjawab, “Aku tidak ingin


mengatakan apa-apa tentangnya.”
‫ﻗﺎل ﻣﺎ أﻗﻮل ﰱ ﻫﺬا اﻷﻣﺮ ﺷﻴﺄ‬
Karena al-Walid tidak
memberikan pendapat, mereka
menganggap kalau ia telah
terpengaruh oleh Muhammad. ‫ﻓﻨﺴﺒﻮﻩ إﻟﻴﻪ ﻓﺄﺧﺬﻩ اﻟﻐﻀﺐ ﺟﺪا‬
Karena anggapan ini, Ia marah
besar, kemudian berkata: ‫ﻓﻘﺎل اﻟﻮﻟﻴﺪ‬
“Tunggulah tiga hari lagi!”. ‫أﻣﻬﻠﻮﱏ ﺛﻼﺛﺔ أﻳﺎم‬
Pada saat itu, Al-Walid memiliki ‫وﻛﺎن ﻟﻪ ﺻﻨﻤﺎن ﻣﺘﺨﺬان ﻣﻦ ﺟﻮاﻫﺮ‬
dua berhala yang terbuat dari
mutiara dan dari emas dan perak ‫وﻣﻦ ذﻫﺐ وﻓﻀﺔ وﺑﺄﻧﻮاع اﻟﻠﺆﻟﺆ‬
dengan berbagai macam intan.
Dua berhala itu diletakkannya di ‫ﻣﻮﺿﻮﻋﺎن ﻋﻠﻰ اﻟﻜﺮﺳﻲ وأﻟﺒﺲ‬
atas kursi dan dipakaikannya
berbagai warna pakaian. ‫ﻋﻠﻴﻬﻤﺎ أﻟﻮان اﻟﺜﻴﺎب ﻓﻌﺒﺪﳘﺎ ﺛﻼﺛﺔ‬
Kemudian al-Walid menyembah
dua berhala itu selama tiga hari ‫أﻳﺎم وﻟﻴﺎﻟﻴﻬﻦ ﻣﺘﻮاﻟﻴﺎت وﻣﺎ أﻛﻞ وﻣﺎ‬
tiga malam berturut-turut. Ia tidak
makan dan tidak minum dan juga ‫ﺷﺮب وذﻫﺐ إﱃ ﺑﻴﺘﻪ وأوﻻدﻩ وﺗﻀﺮع‬
tidak pulang ke rumah menemui
anak-anaknya karena Ia tirakat ‫إﻟﻴﻬﻤﺎ‬
beribadah kepada dua berhala itu.

138
Pada hari ketiga, al-Walid berkata:
‫وﰱ اﻟﻴﻮم اﻟﺜﺎﻟﺚ ﻗﺎل ﲝﻖ ﻣﺎ‬
“Demi kebenaran ibadahku
kepada kalian berdua selama tiga ‫ﻋﺒﺪﺗﻜﻤﺎ ﺛﻼﺛﺔ أﻳﺎم ﻫﺬﻩ اﻟﻌﺒﺎدة وأن‬
hari! Berbicaralah dan beritahu
aku tentang perihal Muhammad!” ‫ﺗﺘﻜﻠﻤﺎ وﲣﱪاﻧﺎ ﻣﻦ أﻣﺮ ﳏﻤﺪ‬
Kemudian setan masuk ke dalam ‫ﻓﺪﺧﻞ اﻟﺸﻴﻄﺎن ﰱ ﻓﻢ اﻟﺼﻨﻢ وﲢﺮك‬
mulut berhala dan menggeraka-
gerakkannya dan berkata: ‫وﺗﻜﻠﻢ‬
“Sesungguhnya Muhammad ‫وﻗﺎل إن ﳏﻤﺪا ﻟﻴﺲ ﺑﻨﱯ ﻓﻼ ﺗﺼﺪﻗﻮﻩ‬
bukanlah seorang nabi. Janganlah
kamu membenarkannya!”

Mendengar jawaban dua ‫ﻓﻔﺮح اﻟﻮﻟﻴﺪ وﺧﺮج وأﺧﱪ اﻟﻜﻔﺎر ﻋﻦ‬


berhalanya, al-Walid merasa
senang. Kemudian ia keluar dan ‫ﻣﻘﺎﻟﺔ اﻟﺼﻨﻢ وﻛﻔﺎر ﻣﻜﺔ اﺟﺘﻤﻌﻮا ﻋﻨﺪ‬
memberitahukan orang-orang
kafir tentang perkataan berhala ‫اﻟﻮﻟﻴﺪ‬
itu. Mereka pun berkumpul di
dekat al-Walid. Mereka berkata:

“Sebaiknya kita mengatakan ‫وﻗﺎﻟﻮا ﻳﻨﺒﻐﻰ ﻟﻨﺎ أن ﻧﺘﻜﻠﻢ ﻋﻨﺪ ﳏﻤﺪ‬


(perkataan berhala itu) di dekat
Muhammad!”

Ketika Rasulullah shollallahu ‫ﻓﻠﻤﺎ ﲰﻊ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم‬


‘alaihi wa sallama mendengar
perkataan mereka, beliau pun ‫ﻣﻘﺎﻟﺘﻬﻢ اﻏﺘﻢ ﺑﺬﻟﻚ ﻓﻨﺰل ﺟﱪﻳﻞ ﻋﻠﻴﻪ‬
bersedih. Kemudian Malaikat
Jibril ‘alaihi as-salam datang dan ‫اﻟﺴﻼم ﻓﻘﺎل ﻳﺎ ﳏﻤﺪ وﻳﻞ ﳌﻦ‬
berkata:
‫اﺻﻄﻨﻊ ﻫﺬﻩ اﳌﻘﺎﻟﺔ ﻳﻌﲎ اﻟﻮﻟﻴﺪ‬
“Hai Muhammad! Celakalah orang
yang membuat perkataan ini,
(yaitu al-Walid).”

Ketika al-Walid mendengar


perkataan (yang sama seperti ‫ﻓﻠﻤﺎ ﲰﻊ اﻟﻮﻟﻴﺪ ﻫﺬﻩ اﳌﻘﺎﻟﺔ ﺿﺤﻚ‬
Jibril katakan tersebut), ia hanya

139
tertawa dan menjawab, “Aku tidak
perduli!”
‫وﻗﺎل ﻻ أﺑﺎﱃ‬
Kemudian orang-orang kafir ‫ﻓﺎﺟﺘﻤﻌﻮا ﻓﻮﺿﻌﻮا ﺑﲔ أﻳﺪﻳﻬﻢ ﺻﻨﻤﺎ‬
berkumpul dan meletakkan
berhala didepan mereka. Berhala ‫ﻳﺴﻤﻰ ﻫﺒﻼ ﻓﻄﺮﺣﻮا ﻋﻠﻴﻪ أﻟﻮان‬
itu mereka beri nama Habal.
Mereka memasanginya dengan ‫اﻟﺜﻴﺎب وﺳﺠﺪوا ﻟﻪ ﻓﺪﻋﺎ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ‬
beraneka warna pakaian dan
bersujud padanya. Berhala Habal ‫اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم وﺟﺎء ﻣﻊ ﻋﺒﺪ اﷲ‬
memanggil Rasulullah shollallahu
‘alaihi wa sallama. Kemudian ‫ﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮد ﻓﺠﻠﺲ ﻋﻨﺪﻫﻢ ﻓﺪﺧﻞ‬
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama pun mendatangi berhala ‫اﻟﺸﻴﻄﺎن ﰱ ﺑﻄﻦ اﻟﺼﻨﻢ واﺳﻢ‬
itu bersama Abdullah bin Mas’ud.
Mereka berdua duduk di dekat ‫اﻟﺸﻴﻄﺎن ﻛﺎن ﻣﺴﻔﺮا ﻓﻬﺠﺎ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ‬
orang-orang kafir. Kemudian
setan masuk ke dalam perut ‫اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﰱ ﺑﻄﻦ اﻟﺼﻨﻢ ﻓﻠﻤﺎ‬
berhala Habal. Nama setan itu
adalah setan Musfir. Setelah ‫ﲰﻊ ﻋﺒﺪ اﷲ ﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮد رﺿﻲ اﷲ‬
berada di dalam perut berhala
Habal, setan menertawakan ‫ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ ﲢﲑ‬
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama. Ketika Abdullah bin
Mas’ud suara setan tertawa maka
ia merasa bingung dan berkata:

“Wahai Rasulullah! Berhala ini ‫وﻗﺎل ﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ ﻣﺎ ﻳﻘﻮل ﻫﺬا‬


berkata!”
‫اﻟﺼﻨﻢ‬
“Hai Abdullah! Jangan takut
dengan berhala ini! Karena ‫ﻓﻘﺎل ﻳﺎ ﻋﺒﺪ اﷲ ﻻ ﲣﻒ ﻣﻦ ﻫﺬا‬
sebenarnya yang tertawa adalah
setan!” jawab Rasulullah ‫ﻓﺈﻧﻪ ﺷﻴﻄﺎن‬
shollallahu ‘alaihi wa sallama.

Kemudian Rasulullah shollallahu


‘alaihi wa sallama pergi. Di jalan, ‫ﻓﺎﻧﺼﺮف اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم‬
beliau bertemu seorang
pengendara kuda yang membawa ‫ﻓﺎﺳﺘﻘﺒﻠﻪ ﰱ اﻟﻄﺮﻳﻖ ﻓﺎرس وﻋﻠﻴﻪ‬
pakaian-pakaian hijau. Kemudian

140
pengendara
mengucapkan
itu turun
salam
dan
kepada
‫ﺛﻴﺎب ﺧﻀﺮ ﻓﻨﺰل ﻋﻦ ﻓﺮﺳﻪ ﻓﺴﻠﻢ‬
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama. Kemudian Rasulullah ‫ﻋﻠﻰ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم‬
shollallahu ‘alaihi wa sallama pun
menjawab salamnya. ‫ﻓﺄﺟﺎﺑﻪ‬
“Siapa kamu? Wahai pengendara
kuda! Aku sangat kaget
mendengar ucapan salammu ‫ﻓﻘﺎل ﻣﻦ أﻧﺖ ﻳﺎ راﻛﺐ ﻗﺪ أﻋﺠﺒﲎ‬
untukku,” tanya Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa sallama. ‫ﺳﻼﻣﻚ ﻋﻠﻲ‬
Pengendara itu menjawab, “Aku ‫ﻓﻘﺎل ﻟﻪ أﻧﺎ ﻣﻦ أﺑﻨﺎء اﳉﻦ ﻗﺪ‬
termasuk salah satu keturunan
jin. Aku telah masuk Islam sejak ‫أﺳﻠﻤﺖ ﰱ زﻣﻦ ﻧﻮح ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم‬
zaman Nabi Nuh ‘alaihi as-salam.
Sebelumnya, aku telah lama ‫ﻟﻜﻦ ﻛﻨﺖ ﻏﺎﺋﺒﺎ ﻋﻦ وﻃﲎ ﻓﻠﻤﺎ‬
meninggalkan tempat tinggalku.
Kemudian suatu saat aku kembali ‫ﻗﺪﻣﺖ ﻓﻮﺟﺪت أﻫﻠﻰ ﺑﺎﻛﻴﺔ ﻓﺴﺄﻟﺖ‬
kesana dan melihat istriku
menangis. Lantas aku bertanya ‫ﻣﻨﻬﺎ ﻓﻘﺎﻟﺖ ﱃ أﻣﺎ ﺗﺮى أن ﻣﺴﻔﺮا‬
kepadanya mengapa ia menangis.
Ia menjawab, ‘Apa kamu tidak ‫ﺻﻨﻊ ﻣﺎ ﺻﻨﻊ ﻣﻊ ﳏﻤﺪ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم‬
tahu kalau setan Musfir telah
menertawakan Muhammad
shollallahu ‘alaihi wa sallama.’

Mendengar penjelasan istriku, aku


pun mengejar setan Musfir. ‫ﻓﻠﻤﺎ ﲰﻌﺖ ذﻫﺒﺖ ﻋﻠﻰ أﺛﺮﻩ ﻓﻘﺘﻠﺘﻪ‬
(Setelah bertemu dengannya) aku
membunuhnya di tempat antara ‫ﺑﲔ اﻟﺼﻔﺎ واﳌﺮوة وﻫﺬا دﻣﻪ ﻋﻠﻰ‬
bukit Shofa dan bukit Marwa.
Darah yang dipedangku ini adalah ‫ﺳﻴﻔﻰ ورأﺳﻪ ﰱ اﳌﺨﻼة وﺑﺪﻧﻪ‬
darahnya. Kepalanya aku
masukkan ke dalam kantong. ‫ﻣﻄﺮوح ﺑﲔ اﻟﺼﻔﺎ واﳌﺮوة وﺻﻮرﺗﻪ ﻣﺜﻞ‬
Sedangkan tubuhnya terkapar di
tempat antara bukit Shofa dan ‫ﺻﻮرة اﻟﻜﻠﺐ ﻣﻘﻄﻮع اﻟﺮأس‬
bukit Marwa. Bentuknya adalah
seperti bentuk anjing yang
terpotong kepalanya.”

141
Kemudian Rasulullah shollallahu
‘alaihi wa sallama pun senang dan
‫ﻓﺴﺮ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻓﺪﻋﺎ‬
mendoakan kebaikan untuk
pengendara itu. Kemudian beliau ‫ﻟﻪ ﺑﺎﳋﲑ‬
bertanya:

“Siapa namamu?”
‫ﰒ ﻗﺎل ﻣﺎ اﲰﻚ‬
“Namaku adalah Muhair bin
‘Abhar. Tempat tinggalku berada ‫ﻗﺎل اﲰﻰ ﻣﻬﲑ ﺑﻦ ﻋﺒﻬﺮ وﻣﻘﺎﻣﻰ‬
di gunung Thursina. Apakah anda
berkenan memerintahku untuk ‫ﻋﻠﻰ ﺟﺒﻞ ﻃﻮرﺳﻴﻨﺎ ﰒ ﻗﺎل أﺗﺄﻣﺮﱏ ﻳﺎ‬
masuk ke dalam mulut berhala-
berhala orang-orang kafir ‫رﺳﻮل اﷲ أن أﻫﺠﻮ اﻟﻜﻔﺎر ﰱ ﻓﻢ‬
kemudian menertawakan mereka
sebagaimana setan Musfir ‫أﺻﻨﺎﻣﻬﻢ ﻛﻤﺎ ﻫﺠﻚ ﻣﺴﻔﺮ‬
menertawakan anda? Wahai
Rasulullah!” kata pengendara itu.

“Baiklah! Lakukanlah!” kata ‫ﻓﻘﺎل ﻟﻪ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم‬


Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama. ‫اﻓﻌﻞ‬
Pada hari berikutnya, orang-orang ‫ﰒ اﺟﺘﻤﻊ اﻟﻜﻔﺎر ﰱ اﻟﻴﻮم اﻟﺜﺎﱏ‬
kafir telah berkumpul. Mereka
memanggil Rasulullah shollallahu ‫ﻓﺪﻋﻮ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم‬
‘alaihi wa sallama. Mereka
meletakkan berhala Habal di ‫ﻓﻮﺿﻌﻮا ﻫﺒﻼ ﺑﲔ أﻳﺪﻳﻬﻢ وﻃﺮﺣﻮا‬
depan mereka dan memasanginya
dengan beraneka warna pakaian. ‫ﻋﻠﻴﻪ أﻟﻮان اﻟﺜﻴﺎب ﻓﺴﺠﺪوا ﻟﻪ‬
Mereka bersujud dan beribadah
padanya seperti yang mereka ‫وﺗﻀﺮﻋﻮا إﻟﻴﻪ ﻛﻤﺎ ﻓﻌﻠﻮا ﰱ اﻟﻴﻮم‬
lakukan pada hari sebelumnya.
Kemudian mereka berkata: ‫اﻷول‬
“Hai Habal! Hari ini, ‫ﻓﻘﺎﻟﻮا ﻳﺎ ﻫﺒﻞ أﻗﺮ اﻟﻴﻮم أﻋﻴﻨﻨﺎ ﺠﺎء‬
perlihatkanlah kalau kamu
menertawakan Muhammad!” ‫ﳏﻤﺪ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم‬
Habal menjawab, “Hai penduduk ‫ﻓﻘﺎل ﻫﺒﻞ ﻳﺎ أﻫﻞ ﻣﻜﺔ إﻋﻠﻤﻮا أن‬
Mekah! Ketahuilah kalian

142
sesungguhnya Muhammad adalah
nabi yang benar. Agamanya
‫ﻫﺬا ﻧﱯ ﺣﻖ ودﻳﻨﻪ ﺣﻖ وﳏﻤﺪ‬
adalah benar. Muhammad
mengajak kalian pada kebenaran. ‫ﻳﺪﻋﻮﻛﻢ إﱃ اﳊﻖ وأﻧﺘﻢ وﺻﻨﻤﻚ‬
Kalian dan berhala-berhala kalian
adalah batil. Apabila kalian tidak ‫ﺑﺎﻃﻞ ﻓﺈن ﱂ ﺗﺆﻣﻨﻮا ﺑﻪ وﱂ ﺗﺼﺪﻗﻮت‬
beriman dengan Muhammad dan
tidak membenarkannya maka ‫ﺗﻜﻮﻧﺎ ﰱ ﻧﺎر ﺟﻬﻨﻢ ﺧﺎﻟﺪﻳﻦ ﻓﻴﻬﺎ أﺑﺪا‬
kalian akan masuk ke dalam
neraka Jahannam dan kekal ‫ﻓﺼﺪﻗﻮا وﻫﻮ ﻧﱯ اﷲ وﺧﲑ ﺧﻠﻘﻪ‬
disana. Oleh karena itu,
benarkanlah Muhammad! Ia
adalah nabi Allah dan makhluk
terbaik-Nya.”

Mendengar penjelasan berhala,


Abu Jahal berdiri, Semoga laknat
menimpanya. Lalu ia mengambil ‫ﻓﻘﺎم أﺑﻮ ﺟﻬﻞ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﻠﻌﻨﺔ وأﺧﺬ‬
berhala Habal, membantingnya ke
tanah, memecah-mecahnya dan ‫اﻟﺼﻨﻢ وﺿﺮﺑﻪ ﻋﻠﻰ اﻷرض وﻛﺴﺮﻩ‬
membakarnya. Setelah itu,
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‫واﺣﺮﻗﻪ ﺑﺎﻟﻨﺎر ﻓﺎﻧﺼﺮف اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ‬
sallama pulang ke rumah dengan
perasaan senang. Kemudian ‫اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم إﱃ دارﻩ ﻣﺴﺮورا ﰒ‬
beliau merubah nama Muhair bin
‘Abhar menjadi Abdullah bin ‫ﲰﺎﻩ ﻋﺒﺪ اﷲ ﺑﻦ ﻋﺒﻬﺮ وأﻧﺸﺄ اﻟﺸﻌﺮ‬
‘Abhar. Abdullah ini
menembangkan sebuah syair ‫ﰱ ﻗﺘﻞ ﻣﺴﻔﺮ ﻳﻘﻮل‬
dalam perihal membunuh setan
Musfir:

Aku adalah Abdullah bin ‘Abhar ** ‫أﻧﺎ ﻋﺒﺪ اﷲ ﺑﻦ ﻋﺒﻬﺮ ** اﱏ ﻗﺘﻠﺖ ذا‬
Sesungguhnya aku telah
membunuh setan Musfir yang ‫اﻟﻔﺠﻮر ﻣﺴﻔﺮا‬
berdosa

Aku mengejarnya dengan perasaan


inkar padanya dengan sambaran ‫ﳘﻤﺘﻪ ﺑﻀﺮب ﺳﻴﻔﻰ ﻣﻨﻜﺮا ** ﻟﺪى‬
pedangku ** di dekat bukit Shofa
dan Marwa ketika ia bersikap ‫اﻟﺼﻔﺎ واﳌﺮوة ﳌﺎ ﻃﻐﻰ واﺳﺘﻜﱪا‬
buruk, sombong

143
dan merubah kebenaran. Ia telah
ingkar ** dengan berkata kotor
‫وﺧﺎﻟﻒ اﳊﻖ وﻗﺎل ﻣﻨﻜﺮا ** ﺑﺸﺘﻤﻪ‬
terhadap nabinya yang suci
‫ﻧﺒﻴﻪ اﳌﺮﻃﻬﺮ‬
Allah senantiasa memberikan
pertolongan ** hingga Islam ‫واﷲ ﻻ أﺑﺮح ﺣﱴ ﻳﻨﺼﺮا ** وﻳﻈﻬﺮ‬
muncul terakui
‫اﻹﺳﻼم ﺣﱴ ﻳﻘﺮا‬
atau hingga orang-orang yang
mengingkari Islam dihinakan ** ‫أو ﻳﺬل ﻓﻴﻪ ﻛﻞ ﻣﻦ ﺗﻜﱪا ** ﻛﻞ‬
yaitu mereka adalah orang-orang
Yahudi dan Nasrani ‫ﻳﻬﻮدي وﻣﻦ ﺗﻨﺼﺮا‬
Yaitu para tentara kisro (nama ‫ﺟﻨﻮد ﻛﺴﺮى وﻣﻠﻮك ﻗﻴﺼﺮا‬
julukan untuk raja di Persia) dan
kaisar

144
‫اﳊﺪﻳﺚ اﻟﻌﺸﺮون‬
HADIS KEDUA PULUH
MALU KEPADA ALLAH

Diriwayatkan dari Abdullah


bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu
‫ﻋﻦ ﻋﺒﺪ اﷲ ﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮد رﺿﻲ اﷲ‬
bahwa ia berkata, “Sesungguhnya
Rasulullah shollallahu ‘alahi wa ‫ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ أن اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة‬
sallama bersabda, ‘Merasa
malulah kalian kepada Allah ‫واﻟﺴﻼم ﻗﺎل اﺳﺘﺤﻴﻮا ﻣﻦ اﷲ ﺣﻖ‬
dengan sebenar-benarnya malu!’
‫اﳊﻴﺎء‬
Kemudian kami berkata, ‘Wahai
Rasulullah! Sesungguhnya kami ‫ﻗﺎل ﻓﻘﻠﻨﺎ ﻳﺎ ﻧﱯ اﷲ إﻧﺎ ﻧﺴﺘﺤﲕ‬
merasa malu.’

Rasulullah berkata, ‘Demikian itu


bukanlah rasa malu. Tetapi barang ‫ﻗﺎل ﻟﻴﺲ ذﻟﻚ اﺳﺘﺤﻴﺎء وﻟﻜﻦ ﻣﻦ‬
siapa malu kepada Allah dengan
sebenar-benarnya malu maka ia ‫اﺳﺘﺤﻴﺎ ﻣﻦ اﷲ ﺣﻖ اﳊﻴﺎء ﻓﻠﻴﺤﻔﻆ‬
harus menjaga kepala dan isinya,
perut dan isinya, dan mengingat ‫اﻟﺮأس وﻣﺎ ﺣﻮى واﻟﺒﻄﻦ وﻣﺎ وﻋﻰ‬
kematian dan busuknya jasad.
Barang siapa menginginkan ‫وﻟﻴﺬﻛﺮ اﳌﻮت واﻟﺒﻼ وﻣﻦ أراد اﻵﺧﺮة‬
akhirat maka ia meninggalkan
perhiasan kehidupan di dunia dan ‫ﺗﺮك زﻳﻨﺔ اﳊﻴﺎة اﻟﺪﻧﻴﺎ وآﺛﺮ اﻵﺧﺮة‬
lebih memilih akhirat daripada
dunia. Maka barang siapa ‫ﻋﻠﻰ اﻷوﱃ ﻓﻤﻦ ﻓﻌﻞ ذﻟﻚ ﻓﻘﺪ‬
melakukan hal demikian itu maka
ia merasa malu kepada Allah ‫اﺳﺘﺤﻴﺎ ﻣﻦ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﺣﻖ اﳊﻴﺎء ﰒ‬
dengan sebenar-benarnya malu.’
‫ﻗﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم اﳊﻴﺎء‬
Kemudian Rasulullah shollallahu
‘alahi wa sallama bersabda, ‫ﻣﻦ اﻹﳝﺎن‬
‘Merasa malu adalah sebagian dari
iman.’

145
Ada sebuah cerita bahwa
ada seorang wanita mendatangi
‫ﻛﻤﺎ ﺟﺎء ﰱ اﳊﻜﺎﻳﺔ أن اﻣﺮأة أﺗﺖ‬
Rasulullah shollallahu ‘alahi wa
sallama. Ia berkata: ‫اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم‬
“Wahai Rasulullah! Sesungguhnya ‫وﻗﺎﻟﺖ ﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ إﱏ أذﻧﺒﺖ ذﻧﺒﺎ‬
aku telah melakukan suatu dosa
besar. Berilah aku solusi!” ‫ﻋﻈﻴﻤﺎ ﻓﺪاوﱏ‬
Rasulullah shollallahu ‘alahi wa ‫ﻓﻘﺎل رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ‬
sallama menjawab, “Bertaubatlah
kepada Allah!” ‫وﺳﻠﻢ ﺗﻮﰉ إﱃ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
Wanita berkata, “Sesungguhnya ‫ﻓﻘﺎﻟﺖ ان اﻷرض ﻗﺪ ﻋﺮﻓﺖ ذﻧﱮ‬
bumi telah mengetahui dosaku
karena aku melakukan dosa itu di ‫واذﻧﺒﺖ ﻋﻠﻴﻬﺎ وﻫﻲ ﺗﺸﻬﺪ ﻋﻠﻲ ﻳﻮم‬
atasnya. Bumi pastinya akan
menjadi saksi terhadapku kelak di ‫اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ‬
Hari Kiamat.”

Rasulullah shollallahu ‘alahi wa


sallama berkata, “Sesungguhnya ‫ﻓﻘﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻓﺈ ﺎ‬
bumi tidak akan memberikan
kesaksian atasmu. Allah berfirman ‫ﻻ ﺗﺸﻬﺪ ﻋﻠﻴﻚ ﻗﺎل اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻳﻮم‬
Pada hari dimana bumi diganti
dengan selain bumi.”22 ‫ﺗﺒﺪل اﻷرض ﻏﲑ اﻷرض‬
Wanita itu berkata, ‫ﻓﻘﺎﻟﺖ ان اﻟﺴﻤﺎء ﻗﺪ ﻋﺮﻓﺖ ﻣﻦ‬
“Sesungguhnya langit telah
mengetahui dosaku dari atas. ‫ﻓﻮﻗﻰ وﻫﻲ ﺗﺸﻬﺪ ﻋﻠﻲ ﻳﻮم اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ‬
Pastinya ia akan memberikan
kesaksian terhadapku di Hari
Kiamat.”

Rasulullah shollallahu ‘alahi wa


sallama menjawab “Sesungguhnya ‫ﻓﻘﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ان‬
Allah akan melipat langit
sebagaimana Firman-Nya: Pada ‫اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻳﻄﻮى اﻟﺴﻤﺎء ﻛﻤﺎ ﻗﺎل اﷲ‬
22
QS. Ibrahim: 48

146
hari dimana Kami akan melipat
langit seperti halnya para
‫ﺗﻌﺎﱃ ﻳﻮم ﻳﻄﻮى اﻟﺴﻤﺎء ﻛﻄﻲ‬
malaikat melipat buku-buku
catatan amal.”23 ‫اﻟﺴﺤﻞ ﻟﻠﻜﺘﺐ‬
Wanita itu melanjutkan, “Wahai ‫ﻓﻘﺎﻟﺖ ﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ ان اﻟﻜﺮام‬
Rasulullah! Sesungguhnya para
malaikat pencatat amal telah ‫اﻟﻜﺎﺗﺒﲔ ﻛﺘﺒﻮا ذﻧﱮ ﰱ اﻟﻜﺘﺐ‬
menulis dosaku di buku catatan
amal.”

Rasulullah shollallahu ‘alahi wa ‫ﻓﻘﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻗﺎل‬


sallama menjawab, “Allah
berfirman sungguh kebaikan- ‫اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ان اﳊﺴﻨﺎت ﻳﺬﻫﱭ‬
kebaikan dapat menghapus
kejelekan-kejelekan. Orang yang ‫اﻟﺴﻴﺌﺎت ﰒ ﻗﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة‬
bertaubat dari dosa adalah seperti
orang yang tidak memiliki dosa ‫واﻟﺴﻼم اﻟﺘﺎﺋﺐ ﻣﻦ اﻟﺬﻧﺐ ﻛﻤﻦ ﻻ‬
sama sekali.”
‫ذﻧﺐ ﻟﻪ‬
Kemudian Wanita itu berkata,
“Sesungguhnya para malaikat ‫ﰒ ﻗﺎﻟﺖ اﳌﺮأة إن اﳌﻼﺋﻜﺔ وﻗﻔﻮا ﻋﻠﻰ‬
melihat perbuatan-perbuatan
dosaku. Pastinya mereka akan ‫أﻓﻌﺎﱃ وﻳﺸﻬﺪون ﻋﻠﻲ ﻣﻦ ﺳﻮء‬
memberikan kesaksian atas
keburukan perbuatan- ‫أﻓﻌﺎﱃ‬
perbuatanku.”

Rasulullah shollallahu ‘alahi wa


sallama menjawab “Sesungguhnya ‫ﻗﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم إن‬
Allah Ta’ala akan membuat lupa
para malaikat pencatat amal di ‫اﷲ ﺗﻌﺎﱃ أﺳﲎ اﳊﻔﻈﺔ ﻳﻮم اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ‬
Hari Kiamat (seperti yang
disebutkan dalam dalam kitab ‫ﻛﻤﺎ ذﻛﺮ ﰱ ﻛﺘﺎب رﺑﻴﻊ اﻷﺑﺮار ان‬
Rubai al-Abror bahwa Rasulullah
shollallahu ‘alahi wa sallama ‫اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻲ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻗﺎل إذا‬
bersabda, “Ketika seorang hamba
bertaubat kepada Allah maka ‫ﺗﺎب اﻟﻌﺒﺪ إﱃ اﻟﻞ ﻓﺘﺎب اﷲ ﻋﻠﻴﻪ‬
23
QS. al-Anbiyak: 104

147
Allah akan menerima taubatnya
dan membuat lupa para malaikat
‫أﻧﺴﻰ اﳊﻔﻈﺔ ﻣﺎ ﻋﻤﻞ‬
pencatat amal atas apa yang
pernah hamba lakukan.”)

Wanita itu berkata, “Allah ‫وﻗﺎﻟﺖ ﻗﺎل اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻳﻮم ﺗﺸﻬﺪ‬


berfirman: Pada hari dimana lisan
manusia, tangan mereka dan kaki ‫ﻋﻠﻴﻬﻢ أﻟﺴﻨﺘﻬﻢ وأﻳﺪﻳﻬﻢ وأرﺟﻠﻬﻢ ﲟﺎ‬
mereka memberikan kesaksian
atas apa yang pernah mereka ‫ﻛﺎﻧﻮا ﻳﻌﻤﻠﻮن اﻵﻳﺔ‬
lakukan.”24

Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa


sallama menjawab, “Allah akan ‫ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ ﻳﻘﻮل اﷲ ﻟﻸرض‬
berkata kepada bumi dan
anggota-anggota tubuh hamba, ‫وﳉﻮارﺣﻪ اﻛﺘﻤﻮا ﻋﻠﻴﻪ ﻣﺴﺎوﻳﻪ وﻻ‬
‘Sembunyikanlah kesalahan-
kesalahannya dan jangan kalian ‫ﺗﻈﻬﺮوا ﻋﻠﻴﻪ أﺑﺪا‬
perlihatkan selamanya.’”
‫ﰒ ﻗﺎﻟﺖ ﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ ﻧﻌﻢ إن ﻫﺬا‬
Wanita itu berkata, “Wahai
Rasulullah! Benar apa yang anda ‫ﻛﻠﻪ ﰱ ﺣﻖ اﻟﺘﺎﺋﺐ إﻻ أن اﳊﺠﺎﻟﺔ‬
k148atakan. Itu semua adalah
untuk orang yang benar-benar ‫ﻳﻮم اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ واﳊﻴﺎء ﻣﻦ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
taubat. Tetapi bukankah di Hari
Kiamat, rasa malu kepada Allah ‫ﻛﻴﻒ ﻳﻄﻴﻖ اﻟﻌﺒﺪ ذﻟﻚ ﻷﻧﻚ ﻗﻠﺖ‬
itu ada, lantas bagaimana hamba
akan berkata? Padahal anda, ‫ﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ إذا ﻛﺎن ﻳﻮم اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ‬
Wahai Rasulullah!, pernah
mengatakan bahwa ketika Hari ‫ﻳﺬﻛﺮ اﳌﺬﻧﺐ ذﻧﺒﻪ ﻓﻴﺴﺘﺤﲕ ﻣﻦ اﷲ‬
Kiamat telah terjadi maka para
pendosa akan menyebutkan dosa- ‫ﺗﻌﺎﱃ وﻳﻌﺮق اﺳﺘﺤﻴﺎء ﻣﻦ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
dosa mereka, kemudian mereka
malu kepada Allah. Keringat ‫وﻳﺒﻠﻎ ﻣﺎء ﻋﺮق ﺑﻌﻀﻬﻢ إﱃ رﻛﺒﺘﻪ‬
mereka bercucuran karena rasa
malu itu. Sebagian dari mereka ‫وﺑﻌﻀﻬﻢ إﱃ ﺳﺮﺗﻪ وﺑﻌﻀﻬﻢ إﱃ‬
ada yang keringatnya menetes
sampai lutut. Sebagian dari ‫ﺣﻠﻘﻪ‬
24
QS. an Nur: 24

148
mereka ada yang keringatnya
menetes sampai pusar dan
sebagian dari mereka ada yang
keringatnya menetes sampai
leher.”

Kemudian Rasulullah shollallahu


‘alaihi wa sallama berkata, “Hai ‫ﰒ ﻗﺎل ﻳﺎ أﻳﻬﺎ اﳌﺆﻣﻨﻮن اذﻛﺮوا ذﻟﻚ‬
orang-orang yang beriman!
Ingatlah pada Hari itu (Kiamat)! ‫اﻟﻴﻮم وﻻ ﺗﻐﻔﻠﻮا ﻋﻨﻪ وﺗﻮﺑﻮا إﱃ اﷲ‬
Janganlah kalian melupakannya!
Bertaubatlah kepada Allah! Dan ‫وﺗﻀﺮﻋﻮا ﻓﺈن اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻫﻮ اﻟﺘﻮاب‬
beribadahlah kalian kepada-Nya!
Sesungguhnya Dia adalah Dzat ‫اﻟﺮﺣﻴﻢ‬
Yang Penerima taubat dan Yang
Pengasih.”

149
‫اﳊﺪﻳﺚ اﳊﺪى واﻟﻌﺸﺮون‬
HADIS KEDUA PULUH SATU
MENOLONG SESAMA

a. Bahagiakanlah Saudaramu!

Diriwayatkan dari Ibnu


Abbas radhiyallahu ‘anhu bahwa ‫ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﺒﺎس رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻬﻤﺎ‬
ia berkata:
‫أﻧﻪ ﻗﺎل ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ‬
“Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama bersabda, ‘Barang siapa ‫ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﻣﻦ أدﺧﻞ ﻋﻠﻰ‬
memberikan rasa bahagia dan
senang pada hati saudaranya yang ‫ﻗﻠﺐ أﺧﻴﻪ اﳌﺴﻠﻢ ﻓﺮﺣﺎ وﺳﺮورا ﰱ‬
muslim di alam dunia maka Allah
menjadikan satu malaikat dari ‫دار اﻟﺪﻧﻴﺎ ﺧﻠﻖ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻣﻦ ذﻟﻚ‬
rasa bahagia itu yang akan
melindunginya dari bencana- ‫ﻣﻠﻜﺎ ﻳﺪﻓﻊ ﻋﻨﻪ اﻵﻓﺎت ﻓﺈذا ﻛﺎن ﻳﻮم‬
bencana. Ketika Hari Kiamat telah
terjadi, malaikat itu akan menjadi ‫اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﺟﺎء ﻣﻌﻪ ﻗﺮﻳﻨﺎ ﻓﺈذ ﻣﺮ ﺑﻪ ﻫﻮل‬
teman baginya. Kemudian ketika
ia mengalami kesulitan yang ‫ﻳﻔﺰﻋﻪ‬
mengagetkannya, maka malaikat
itu berkata:

“Jangan takut!” ‫ﻗﺎل ﻻ ﲣﻒ‬


“Siapa kamu?” tanyanya. ‫ﻓﻴﻘﻮل ﻣﻦ أﻧﺖ ﻓﻴﻘﻮل أﻧﺎ اﻟﻔﺮح‬
“Aku adalah rasa bahagia dan ‫واﻟﺴﺮور اﻟﺬى أدﺧﻠﺘﻪ ﻋﻠﻰ أﺧﻴﻚ‬
senang yang kamu berikan kepada
saudaramu yang muslim di alam ‫اﳌﺴﻠﻢ ﰱ دار اﻟﺪﻧﻴﺎ‬
dunia,” jawab malaikat
‫وﰱ ﺣﺪﻳﺚ آﺧﺮ ﻋﻦ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ‬
Dalam riwayat lain dari Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa sallama ‫اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ذﻛﺮ ﻟﻔﻈﺎ آﺧﺮ‬
disebutkan dengan penyebutan
hadis lain, yaitu, “Memberikan ‫ادﺧﺎل اﻟﺴﺮور ﰱ ﻗﻠﺐ ﻣﺆﻣﻦ ﺧﲑ‬
rasa senang pada hati orang

150
mukmin adalah lebih bagus
daripada ibadah 60 tahun.”
‫ﻣﻦ ﻋﺒﺎدة ﺳﺘﲔ ﺳﻨﺔ‬
b. Cara Menjinakkan Binatang

Dalam sebuah kisah ‫وﰱ ﺣﻜﺎﻳﺔ أن ﻋﺒﺪ اﷲ ﺑﻦ ﻣﺒﺎرك‬


disebutkan bahwa Abdullah bin
Mubarok melihat seekor kuda di ‫رأى ﻓﺮﺳﺎ ﻳﺒﺎع ﰱ اﻟﺴﻮق ﺑﺄرﺑﻌﲔ‬
pasar yang dijual dengan harga 40
dirham. Ia bertanya kepada ‫درﳘﺎ‬
penjualnya:

“Apa yang membuat kuda ini


menjadi begitu murah?” ‫ﻓﻘﺎل ﻣﺎ أرﺧﺼﻪ‬
“Kuda ini memiliki beberapa ‫ﻗﻴﻞ ﻓﻴﻪ ﻋﻴﻮب‬
kekurangan,” jawab si penjual.

“Apa kekurangan-kekurangannya
itu?” tanya Abdullah bin Mubarok. ‫ﻗﺎل ﻣﺎ ذﻟﻚ‬
“Kuda ini berlari pelan dan tidak
bisa mengejar musuh. Kuda ini
juga mudah lelah jika berlari ‫ﻗﺎل ﻻ ﻳﻌﺪو ﺧﻠﻒ اﻟﻌﺪو وﻳﻘﻒ‬
hingga nantinya musuh bisa
mengejarnya. Kuda ini juga akan ‫ﺣﱴ ﻳﺪرﻛﻪ اﻟﻌﺪو وﻳﺼﻬﻞ وﻳﺼﻴﺢ ﰱ‬
meringkik dan bersuara keras di
tempat yang seharusnya tenang,” ‫ﻣﻮﺿﻊ ﳛﺘﺎج ﻓﻴﻪ إﱃ اﻟﺴﻜﻮت‬
jelas si penjual.

“Wah kalau 40 dirham terlalu


mahal!” kata Abdullah bin ‫ﻗﺎل ﻫﺬا ﻫﻮ ﻏﺎل ﻓﱰﻛﻪ‬
Mubarok.

Kemudian Abdullah pergi dan


tidak membelinya. Akan tetapi, ‫ﻓﺎﺷﱰاﻩ ﺗﻠﻤﻴﺬ ﻋﺒﺪ اﷲ ﺑﻦ ﻣﺒﺎرك‬
muridnya membeli kuda itu.

Pada saat tiba waktunya perang, si


murid ikut berperang dengan naik ‫ﻓﻠﻤﺎ ﻛﺎن ﻳﻮم اﳊﺮب ﺑﺮز ﻫﺬا وﻋﻤﻞ‬
kuda tersebut. Kuda itu ternyata

151
dapat berperan sangat baik.
‫اﻟﻔﺮس ﻋﻤﻼ ﺣﺴﻨﺎ‬
Abdullah bertanya kepada si
murid: ‫ﻓﻘﺎل ﻋﺒﺪ اﷲ ﻟﺘﻠﻤﻴﺬﻩ أﺟﺮﺑﺖ ﻋﻴﻮﺑﻪ‬
“Apakah kamu tahu kekurangan- ‫ﻓﻘﺎل ﻧﻌﻢ ﻫﻮ ﻛﻤﺎ ﻛﺎن ﻓﻴﻤﺎ ذﻛﺮوا‬
kekurangan kudamu?”
‫وﻟﻜﻦ ﳌﺎ اﺷﱰﻳﺘﻪ ﻗﻠﺖ ﰲ أذﻧﻪ أﻳﻬﺎ‬
“Iya! Kuda ini memiliki
kekurangan-kekurangan seperti ‫اﻟﻔﺮس إﱏ ﺗﺮﻛﺖ اﻟﺬﻧﺐ وﺗﺒﺖ‬
yang mereka katakan. Tetapi
ketika aku membelinya, aku ‫ورﺟﻌﺖ إﱃ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻓﺎﺗﺮك أﻧﺖ‬
berkata di telinganya ‘Hai kuda!
Sesungguhnya aku telah ‫أﻳﻀﺎ ﻣﺎ ﻓﻴﻚ ﻣﻦ اﻟﻌﻴﻮب ﻓﺤﺮك‬
meninggalkan dosa dan bertaubat
kembali kepada Allah. Oleh karena ‫رأﺳﻪ ﺛﻼث ﻣﺮات وأﺟﺎب ﻓﺮﺣﺎ ﺑﺄن‬
itu tinggalkanlah kekurangan-
kekurangan pada dirimu!’ ‫ﺗﺮﻛﺖ اﻟﺬﻧﺐ ﻓﻌﻠﻤﺖ أن اﻟﻌﻴﻮب ﻣﻦ‬
Kemudian kuda ini menggerakkan ‫ﺻﺎﺣﺐ اﻟﻔﺮس ﻻ ﻣﻦ اﻟﻔﺮس ﻷﻧﻪ‬
kepalanya tiga kali. Sepertinya
kuda ini menjawab dengan senang ‫ﻓﺮس اﻟﻜﻔﺎر ﻳﻠﻌﻦ ﺻﺎﺣﺒﻪ ﺣﱴ ﻳﻨﺰل‬
karena aku telah meninggalkan
dosaku. Aku jadi mengerti kalau ‫ﻋﻦ ﻇﻬﺮﻩ واﻟﻈﺎﱂ ﻛﺬﻟﻚ ﻟﻘﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﱃ‬
kekurangan-kekurangan itu
berasal dari pemilik kudanya ‫أﻻ ﻟﻌﻨﺔ اﷲ ﻋﻠﻰ اﻟﻈﺎﳌﲔ ﻓﺈذا ﻟﻌﻨﻪ‬
dulu, bukan dari kudanya, karena
kuda-kuda orang kafir dan yang ‫ﻣﻮﻻﻩ ﻳﻠﻌﻨﻪ ﻛﻞ ﺷﻴﺊ ﻓﻜﺬﻟﻚ ﻳﻠﻌﻦ‬
dzalim akan melaknati pemilik-
pemiliknya, bahkan kuda-kuda itu ‫اﻟﻔﺮس ﺻﺎﺣﺒﻪ إذا ﻛﺎن ﻛﺎﻓﺮا أو ﻇﺎﳌﺎ‬
akan menjatuhkan mereka dari
punggungnya karena Firman ‫أو ﻣﻨﺎﻓﻘﺎ أو ﻣﺘﻜﱪا ﺣﱴ ﻳﻨﺰل ﻋﻦ‬
Allah; ‘Ingatlah! Laknat Allah akan
menimpa orang-orang dzalim. ‫ﻇﻬﺮﻩ ﻓﻌﻠﻢ أن اﻟﺪاﺑﺔ ﺗﻔﺮح ﻓﺘﻄﻴﻊ‬
Ketika Allah melaknati seseorang
maka segala sesuatu pun juga ‫ﻟﺼﺎﺣﺒﻬﺎ ﺑﺴﺒﺐ ذﻟﻚ اﻟﻔﺮح ﻓﻜﺬﻟﻚ‬
akan melaknatinya.’ Begitu juga
kuda ini melaknati pemiliknya ‫اﻟﻔﺮح ﻳﻜﻮن ﺻﻮرة ﻳﻮم اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﲡﻴﺊ‬
dulu karena ia adalah orang kafir
atau dzalim atau munafik atau ‫وﺗﺄﺧﺪﻩ ﺻﺎﺣﺒﻬﺎ وﺗﻘﻮدﻩ إﱃ اﳉﻨﺔ‬
sombong hingga kudanya

152
menjatuhkannya dari punggung
ketika ia menaikinya. Oleh karena
itu dapat diketahui bahwa semua
makhluk hidup akan merasa
bahagia dan jinak kepada
pemiliknya karena rasa bahagia
yang diberikan olehnya. Begitu
juga rasa bahagia itu akan
menjelma bentuk di Hari Kiamat.
Kemudian jelmaan itu akan
datang. Pemiliknya akan
mengendalikannya. Kemudian
jelmaan rasa bahagia itu akan
membawanya ke surge,” jawab si
murid.

153
‫اﳊﺪﻳﺚ اﻟﺜﺎﱏ واﻟﻌﺸﺮون‬
HADIS KEDUA PULUH DUA
KEUTAMAAN MEMIKIRKAN KELUARGA

a. Memikirkan Keluarga adalah


Pelebur Dosa

Diriwayatkan dari Said bin ‫ﻋﻦ ﺳﻌﻴﺪ اﺑﻦ اﳌﺴﻴﺐ رﺿﻲ اﷲ‬
Musayyab radhiyallahu ‘anhu
bahwa ia berkata: ‫ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ ﻗﺎل‬
Pada suatu hari, Ali bin Abi Tholib ‫ﺧﺮج ﻋﻠﻲ ﺑﻦ أﰉ ﻃﺎﻟﺐ ﻛﺮم اﷲ‬
keluar dari rumahnya. Kemudian
ia ditemui oleh Salman al-Farisi ‫وﺟﻬﻪ ذات ﻳﻮم ﻣﻦ اﻟﺒﻴﺖ ﻓﺎﺳﺘﻘﺒﻠﻪ‬
radhiyallahu ‘anhu.
‫ﺳﻠﻤﺎن اﻟﻔﺮﺳﻰ رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ‬
“Bagaimana kabarmu pagi hari
ini? Wahai Abu Abdillah,” tanya ‫ﻓﻘﺎل ﻟﻪ ﻋﻠﻲ ﻛﻴﻒ أﺻﺒﺤﺖ ﻳﺎ أﺑﺎ‬
Ali kepada Salman.
‫ﻋﺒﺪ اﷲ‬
“Wahai Amirul Mukminin! Aku
sedang merasakan 4 (empat) ‫ﻗﺎل أﺻﺒﺤﺖ ﻳﺎ أﻣﲑ اﳌﺆﻣﻨﲔ ﺑﲔ‬
kesedihan,” jawab Salman.
‫ﻏﻤﻮم أرﺑﻌﺔ‬
“4 (empat) kesedihan apa itu?”
tanya Ali. ‫ﻗﺎل وﻣﺎ ذﻟﻚ رﲪﻚ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
“(1) Kesedihan memikirkan ‫ﻗﺎل ﻏﻢ اﻟﻌﻴﺎل ﻳﻄﻠﺒﻮن اﳋﺒﺰ وﻏﻢ‬
keluarga yang memerlukan
makanan, (2) kesedihan dari Allah ‫اﳋﺎﻟﻖ ﻳﺄﻣﺮﱏ ﺑﺎﻟﻄﺎﻋﺔ وﻏﻢ اﻟﺸﻴﻄﺎن‬
yang memerintahkanku bertaat,
(3) kesedihan dari setan yang ‫ﻳﺄﻣﺮﱏ ﺑﺎﳌﻌﺼﻴﺔ وﻏﻢ ﻣﻠﻚ اﳌﻮت‬
merayu melakukan kemaksiatan,
dan (4) kesedihan dari Malaikat ‫ﻳﻄﻠﺐ روﺣﻰ‬
Maut yang menuntut nyawaku,”
jelas Salman.

Ali berkata, “Bahagialah! Wahai ‫ﻗﺎل ﻋﻠﻲ أﺑﺸﺮ ﻳﺎ أﺑﺎ ﻋﺒﺪ اﷲ ﻓﺈن‬
Abu Abdillah! Karena masing-

154
masing kesedihan itu memiliki
derajat bagimu karena pada suatu
‫ﻟﻚ ﰱ ﻛﻞ ﺧﺼﻠﺔ درﺟﺔ ﻓﺈﱏ ﻛﻨﺖ‬
hari aku pernah menemui
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‫دﺧﻠﺖ ﻋﻠﻰ رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ‬
sallama dan beliau bertanya
kepadaku, ‘Hai Ali! Bagaimana ‫ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ذات ﻳﻮم ﻗﺎل ﻛﻴﻒ‬
kabarmu pagi ini?’ Kemudian aku
menjawab, ‘Wahai Rasulullah! Aku ‫أﺻﺒﺤﺖ ﻳﺎ ﻋﻠﻲ ﻓﻘﻠﺖ ﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ‬
sedang merasakan 4 (empat)
kesedihan. Kesedihan karena di ‫ﰱ أرﺑﻌﺔ ﻏﻤﻮم ﻟﻴﺲ ﰱ اﻟﺒﻴﺖ ﻏﲑ‬
rumah tidak ada makanan kecuali
hanya air dan aku ‫اﳌﺎء وإﱏ ﻣﻐﺘﻢ ﲝﺎل أﻓﺮاﺧﻰ وﻏﻢ‬
mengkhawatirkan keluargaku,
kesedihan tentang ketaatan ‫ﻃﺎﻋﺔ اﳋﺎﻟﻖ وﻏﻢ اﻟﻌﺎﻗﺒﺔ وﻏﻢ ﻣﻠﻚ‬
kepada Allah, kesedihan tentang
bagaimana nanti akhir hidupku ‫اﳌﻮت ﻓﻘﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة‬
(membawa keimanan atau tidak),
dan kesedihan tentang Malaikat ‫واﻟﺴﻼم أﺑﺸﺮ ﻳﺎ ﻋﻠﻲ ﻓﺈن ﻏﻢ اﻟﻌﻴﺎل‬
Maut.’ Kemudian Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa sallama ‫ﺳﱰ ﻣﻦ اﻟﻨﺎر وﻏﻢ ﻃﺎﻋﺔ اﳋﺎﻟﻖ أﻣﺎن‬
berkata, ‘Bahagialah! Hai Ali!
Karena sedih memikirkan ‫ﻣﻦ اﻟﻌﺬاب وﻏﻢ اﻟﻌﺎﻗﺒﺔ ﺟﻬﺎد وﻫﻮ‬
keluarga adalah pelindung dari
api neraka. Kesedihan tentang ‫أﻓﻀﻞ ﻣﻦ ﻋﺒﺎدة ﺳﺘﲔ ﺳﻨﺔ وﻏﻢ‬
ketaatan kepada Allah adalah
kesejahteraan dari siksa. ‫ﻣﻠﻚ اﳌﻮت ﻛﻔﺎرة اﻟﺬﻧﻮب ﻛﻠﻬﺎ إﻋﻠﻢ‬
Kesedihan tentang akhir
kehidupan adalah jihad dan lebih ‫ﻳﺎ ﻋﻠﻲ أن أرزاق اﻟﻌﺒﺎد ﻋﻠﻰ اﷲ‬
utama daripada ibadah selama 60
tahun. Dan kesedihan tentang ‫ﺗﻌﺎﱃ ﻣﻊ أن ﻏﻤﻚ ﻻ ﻳﻀﺮ وﻻ ﻳﻨﻔﻊ‬
Malaikat Maut adalah pelebur
seluruh dosa. Ketahuilah! Hai Ali! ‫ﻏﲑ أﻧﻚ ﺗﺆﺟﺮ ﻋﻠﻴﻪ ﻛﻦ ﺷﺎﻛﺮا ﻣﻄﻴﻌﺎ‬
Sesungguhnya rizki-rizki hamba
adalah tanggungan Allah ‫وﻛﻮﻻ ﺗﻜﻦ ﻣﻦ أﺻﺪﻗﺎء اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
sedangkan kesedihanmu itu tidak
akan memberikan mara bahaya ‫ﻗﻠﺖ ﻋﻠﻰ أي ﺷﻴﺊ أﺷﻜﺮ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
atau manfaat bagimu tetapi kamu
diberi pahala karenanya. Oleh ‫ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ‬
karena itu, jadilah orang yang
bersyukur, yang taat, yang ‫وﺳﻠﻢ ﻋﻠﻰ اﻹﺳﻼم ﻗﺎل ﻗﻠﺖ أي‬
bertawakkal maka kamu akan

155
menjadi salah satu dari golongan
kekasih-Nya.’ Kemudian aku
‫ﺷﻴﺊ أﻃﻴﻊ ﻗﺎل ﻗﻞ ﻻ ﺣﻮل وﻻ ﻗﻮة‬
bertanya, ‘Atas apa aku bersyukur
kepada Allah?’ Rasulullah ‫إﻻ ﺑﺎﷲ اﻟﻌﻠﻲ اﻟﻌﻈﻴﻢ ﻗﻠﺖ أي ﺷﻴﺊ‬
shollallahu ‘alaihi wa sallama
menjawab, ‘Atas Islam’. Aku ‫أﺗﺮك ﻗﺎل اﻟﻐﻀﺐ ﻓﺈﻧﻪ ﻳﻄﻔﺊ ﻏﻀﺐ‬
bertanya, ‘Dengan apa aku
bertaat?’ Rasulullah shollallahu ‫اﻟﺮب ﺟﻞ ﺟﻼﻟﻪ وﻳﺜﻘﻞ اﳌﻴﺰان وﻳﻘﻮد‬
‘alaihi wa sallama menjawab,
‘Ucapkanlah Laa Haula Walaa ‫إﱃ اﳉﻨﺔ‬
Quwwata Illa billahi al-‘Aliyyi al-
‘Adzim.’ Aku bertanya, ‘Apa yang
harus aku tinggalkan?’ Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa sallama
menjawab, ‘Kemarahan. Karena
meninggalkan kemarahan dapat
meredam kemarahan Allah Yang
Maha Agung, dapat memberatkan
timbangan amal kebaikanmu dan
dapat menuntunmu menuju
surga.’
‫ﻗﺎل ﺳﻠﻤﺎن اﻟﻔﺮﺳﻰ رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
Salman berkata, “Semoga Allah
menambahkan kemuliaanmu. ‫ﻋﻨﻪ زادك اﷲ ﺷﺮﻓﺎ ﻓﺈﱏ ﻛﻨﺖ ﻣﻐﻤﻮﻣﺎ‬
Wahai Ali! Karena aku sungguh
bersedih memikirkan itu semua, ‫ﺑﺴﺒﺐ ﻫﺬﻩ اﳋﺼﺎل ﺧﺎﺻﺔ ﺑﺴﺒﺐ‬
terutama karena keluarga.”
‫اﻟﻌﻴﺎل‬
Ali berkata, “Hai Salman al-Farisi!
Aku mendengar Rasulullah ‫ﻗﺎل ﻋﻠﻲ ﻳﺎ ﺳﻠﻤﺎن اﻟﻔﺮﺳﻰ ﲰﻌﺖ‬
shollallahu ‘alaihi wa sallama
bersabda, ‘Barang siapa tidak ‫رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ‬
bersedih memikirkan tentang
keluarga maka ia tidak memiliki ‫ﻳﻘﻮل ﻣﻦ ﻻ ﻳﻬﺘﻢ ﻟﻠﻌﻴﺎل ﻓﻠﻴﺲ ﻟﻪ‬
bagian dari surga’.”
‫ﻟﻠﺠﻨﺔ ﻧﺼﻴﺐ‬
Salman berkata, “Benarkah? ‫ﻗﺎل ﺳﻠﻤﺎن اﻟﻔﺮﺳﻰ رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
Padahal Rasulullah shollallahu
‘alaihi wa sallama pernah
bersabda, ‘Orang yang memiliki
‫ﻋﻨﻪ أﻟﻴﺲ ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ‬

156
tanggungan keluarga tidak akan
bahagia selamanya’.”
‫ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﺻﺎﺣﺐ اﻟﻌﻴﺎل ﻻ‬
‫ﻳﻔﻠﺢ أﺑﺪا‬
Ali berkata, “Hai Salman! Bukan
begitu maksudnya. Apabila ‫ﻗﺎل ﻋﻠﻲ ﻳﺎ ﺳﻠﻤﺎن اﻟﻔﺮﺳﻰ ﻟﻴﺲ‬
pekerjaanmu itu halal maka kamu
akan bahagia. Hai Salman! Surga ‫ﻛﺬﻟﻚ إن ﻛﺎن ﻛﺴﺒﻚ ﻣﻦ اﳊﻼل‬
itu merindukan orang-orang yang
kuatir dan bersedih hati ‫ﺗﻔﻠﺢ ﻳﺎ ﺳﻠﻤﺎن اﳉﻨﺔ ﻣﺸﺘﺎﻗﺔ إﱃ‬
memikirkan hal yang halal.”
‫أﺻﺤﺎب اﳍﻤﻮم واﻟﻐﻤﻮم ﻣﻦ اﳊﻼل‬
b. Kebahagiaan Anak adalah
Pelebur Dosa

Ada sebuah kisah yang ‫وﻋﻠﻰ ﻫﺬا ﺣﻜﺎﻳﺔ ﻗﺎل ﻋﻠﻲ ﺟﺎء‬
sesuai dengan maksud dialog Ali
dan Salman di atas, yaitu bahwa ‫رﺟﻞ إﱃ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم‬
Ali berkata:

Ada seorang laki-laki mendatangi


Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama dan berkata:

“Wahai Rasulullah! Aku telah


melakukan maksiat. Sucikanlah ‫ﻓﻘﺎل ﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ ﻋﺼﻴﺖ ﻓﻄﻬﺮﱏ‬
aku!”

Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa


sallama bertanya, “Apa perbuatan ‫ﻗﺎل وﻣﺎ ﻋﺼﻴﺎﻧﻚ‬
maksiatmu?”

“Aku malu mengatakannya!”


jawab laki-laki itu. ‫ﻗﺎل أﺳﺘﺤﻴﻲ ﻣﻦ أن أﻗﻮل‬

Rasulullah berkata, “Apakah kamu ‫ﻓﻘﺎل رﺳﻮل اﷲ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة اﻟﺴﻼم‬


malu memberitahukan dosamu?
Lantas mengapa kamu tidak malu
kepada Allah padahal Dia
‫أﺗﺴﺘﺤﻴﻲ ﻣﲎ أن ﲣﱪﱏ ﻋﻦ ذﻧﺒﻚ‬

157
melihatmu. Berdiri! Dan pergi dari
sini agar bencana tidak menimpa
‫وﱂ ﱂ ﺗﺴﺘﺤﻲ ﻣﻦ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ وﻫﻮ‬
kami.”
‫ﻳﺮاك ﻗﻢ ﻓﺎﺧﺮج ﻣﻦ ﻋﻨﺪى ﺣﱴ ﻻ‬
Kemudian laki-laki itu keluar
pergi meninggalkan Rasulullah ‫ﺗﻨﺰل اﻟﻨﺎر ﻋﻠﻴﻨﺎ‬
shollallahu ‘alaihi wa sallama
dengan keadaan kecewa, putus ‫ﻓﺨﺮج اﻟﺮﺟﻞ ﺧﺎﺋﺒﺎ وآﻳﺴﺎ وﺑﺎﻛﻴﺎ ﻣﻦ‬
asa, dan menangis. Kemudian
Malaikat Jibril ‘alaihi as-salam ‫ﻋﻨﺪ اﻟﺮﺳﻮل ﻓﺠﺎء ﺟﱪاﺋﻴﻞ ﻋﻠﻴﻪ‬
mendatangi Rasulullah shollallahu
‘alaihi wa sallama. ‫اﻟﺴﻼم وﻗﺎل ﻳﺎ ﳏﻤﺪ ﳌﺎ آﻳﺴﺖ‬
“Hai Muhammad! Mengapa kamu ‫اﻟﻌﺎﺻﻲ اﻟﺬى ﻟﻪ ﻛﻔﺎرة ﻟﺬﻧﺒﻪ وإن‬
membuat laki-laki bermaksiat itu
putus asa padahal ia memiliki ‫ﻛﺎﻧﺖ اﻟﺬﻧﻮب ﻛﺜﲑة ﻓﻘﺎل رﺳﻮل اﷲ‬
pelebur atas dosa-dosanya
meskipun itu banyak,” kata Jibril. ‫ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ وﻣﺎ‬
“Apa pelebur dosa-dosanya?” ‫ﻛﻔﺎرﺗﻪ ﻗﺎل ﻟﻪ ﺻﱯ ﺻﻐﲑ ﻓﺈذا دﺧﻞ‬
tanya Rasulullah shollallahu ‘alaihi
wa sallama. ‫ﰱ ﺑﻴﺘﻪ واﻟﺼﱯ ﻳﺴﺘﻘﺒﻠﻪ وﻳﺪﻓﻊ إﻟﻴﻪ‬
Jibril menjelaskan, “Laki-laki itu ‫ﺷﻴﺄ ﻣﻦ اﳌﺄﻛﻮﻻت أو ﻣﺎ ﻳﻔﺮح ﺑﻪ‬
memilik seorang anak yang masih
kecil. Ketika ia masuk ke dalam ‫ﻓﺈذا ﻓﺮح اﻟﺼﱯ ﻳﻜﻮن ﻛﻔﺎرة ﻟﺬﻧﺒﻪ‬
rumahnya, anaknya itu
menyambutnya. Kemudian laki-
laki itu memberinya sesuatu
makanan atau sesuatu lain yang
membuatnya bahagia. Ketika anak
kecil itu bahagia maka
kebahagiaan itu menjadi pelebur
dosa-dosanya.”

158
Dapat diketahui dari kisah
di atas bahwa kebahagiaan anak-
‫ﻓﻌﻠﻢ أن ﻓﺮح أوﻻدﻛﻢ ﻛﻔﺎرة ﻟﻠﺬﻧﻮب‬
anak kalian adalah pelebur dosa-
dosa dan penyelamat dari neraka ‫وﳒﺎة ﻣﻦ اﻟﻨﲑان ﻛﻤﺎ ﻗﺎل اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
sebagaimana Allah telah
berfirman: ‫إﳕﺎ أﻣﻮاﻟﻜﻢ وأوﻻدﻛﻢ ﻓﺘﻨﺔ وأن اﷲ‬
Harta-harta kalian dan anak-anak ‫ﻋﻨﺪﻩ أﺟﺮ ﻋﻈﻴﻢ‬
kalian hanyalah sebuah fitnah. Dan
Sesungguhnya Allah memiliki
pahala yang besar di sisi-Nya. (al-
Anfal: 28).

159
‫اﳊﺪﻳﺚ اﻟﺜﺎﻟﺚ واﻟﻌﺸﺮون‬
HADIS KEDUA PULUH TIGA
KEUTAMAAN AYAT KURSI

Diriwayatkan dari Anas bin


Malik radhiyallahu ‘anhu bahwa ia
‫ﻋﻦ أﻧﺲ ﺑﻦ ﻣﺎﻟﻚ رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
berkata:
‫ﻋﻨﻪ أﻧﻪ ﻗﺎل ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ‬
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama bersabda, “Tiada seorang ‫ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﻣﺎ ﻣﻦ ﻋﺒﺪ ﻣﻦ‬
hamba dari umatku ketika ia
masuk waktu pagi, kemudian ‫أﻣﱴ إذا أﺻﺒﺢ ﻓﻘﺮأ اﺛﻨﱴ ﻋﺸﺮة ﻣﺮة‬
membaca ayat Kursi sebanyak 12
kali, kemudian ia berwudhu, ‫آﻳﺔ اﻟﻜﺮﺳﻰ ﰒ ﺗﻮﺿﺄ وﺻﻠﻰ اﻟﻔﺠﺮ‬
kemudian ia melaksanakan sholat
Subuh, kecuali Allah akan ‫ﺣﻔﻈﻪ اﷲ ﻣﻦ ﺷﺮ اﻟﺸﻴﻄﺎن وﻛﺎن‬
menjaganya dari keburukan setan.
(Dengan membaca ayat Kursi 12 ‫ﲟﻨﺰﻟﺔ ﻣﻦ ﻗﺮأ ﲨﻴﻊ اﻟﻘﺮآن ﺛﻼث‬
kali tersebut) ia seperti orang
yang membaca seluruh al-Quran 3 ‫ﻣﺮات وﺗﻮج ﻳﻮم اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﺑﺘﺎج ﻣﻦ ﻧﻮر‬
(tiga) kali (khataman). Ia akan
diberi mahkota di Hari Kiamat ‫ﻳﻀﻴﺊ ﻷﻫﻞ اﻟﺪﻧﻴﺎ ﻛﻠﻬﺎ‬
dengan mahkota dari cahaya yang
dapat menerangi seluruh
penduduk dunia.”

Anas berkata, “Wahai Rasulullah!


Apakah membacanya dilakukan ‫ﻓﻘﻠﺖ ﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ ﰱ ﻛﻞ ﻳﻮم‬
setiap hari?”
‫ﻗﺎل ﻻ ﺑﻞ ﰱ ﻛﻞ ﻳﻮم اﳉﻤﻌﺔ ﻓﺈﻧﻪ‬
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama menjawab, “Tidak. Cukup ‫ﲡﺰﻳﻚ ﻣﻦ دﻫﺮك ﰱ ﲨﻌﺔ ﻣﺮة‬
di setiap hari Jumat.”

160
 Keimanan Umat Terdahulu

Ada sebuah kisah yang


berkaitan dengan hadis di atas. ‫وﻋﻠﻰ ﻫﺬا ﺣﻜﺎﻳﺔ ﻓﻴﻬﺎ ﺑﺸﺎرة‬
Kisah ini mengandung kabar
gembira bagi orang-orang ‫ﻟﻠﻤﺆﻣﻨﲔ‬
mukmin.
Umat-umat dulu sangatlah ‫وﻛﺎﻧﺖ اﻷﻣﻢ اﳌﺎﺿﻴﺔ ﻛﻠﻴﻠﺔ اﳋﺎﻃﺮ‬
lemah hati dan sedikit
pemahaman. Mereka tidak ‫وﻗﻠﻴﻠﺔ اﻟﻔﻬﻢ وﻛﺎﻧﻮا ﻻ ﻳﺼﺪﻗﻮن‬
161mau membenarkan para rosul
yang diutus untuk mereka kecuali ‫رﺳﻠﻬﻢ إﻻ ﺑﺎﳌﻌﺠﺰات واﻟﺮؤﻳﺔ ﺑﺎﳌﻌﺎﻳﻨﺔ‬
dengan bukti mukjizat atau
melihat secara langsung, seperti ‫ﻛﻤﺎ ﻗﺎل ﻗﻮم ﻣﻮﺳﻰ ﳌﻮﺳﻰ ﻋﻠﻴﻪ‬
ketika kaum Musa berkata
kepadanya, “Kami tidak akan ‫اﻟﺴﻼم ﻟﻦ ﻧﺆﻣﻦ ﻟﻚ ﺣﱴ ﻧﺮى اﷲ‬
percaya kepadamu hingga kami
melihat Allah secara langsung.” ‫ﺟﻬﺮة ﻓﺄﺧﺬ ﻢ اﻟﺼﺎﻋﻘﺔ ﺳﺄﻟﻮا‬
Kemudian petir menyambar
mereka. Mereka juga bertanya ‫ﻣﻮﺳﻰ وﻗﺎﻟﻮا ﻫﻞ ﻳﻨﺎم إﳍﻚ وﻛﺎن‬
kepada Musa, “Hai Musa! Apakah
Tuhanmu tidur?” Di dalam Kitab ‫ﻣﻜﺘﻮب ﰱ اﻟﺘﻮرة ﻻ ﺗﺄﺧﺬﻩ ﺳﻨﺔ وﻻ‬
Taurat tertuliskan bahwa Allah
tidaklah mengantuk dan tidur. ‫ﻧﻮم ﻓﺄﺧﱪ ﻣﻮﺳﻰ ﲟﺎ ﰱ اﻟﺘﻮرة ﻓﻘﺎﻟﻮا‬
Kemudian Musa menjawab
pertanyaan kaummnya itu dengan ‫ﻛﻴﻒ ﻻ ﻳﻨﺎم ﻓﺄﻣﺮ اﷲ أن ﳝﻼء‬
keterangan yang tertulis dalam
Kitab Taurat. Kemudian mereka ‫ﻗﺎرورﺗﲔ ﺑﺎﳌﺎء وﻳﺄﺧﺬﳘﺎ ﺑﻴﺪﻩ ﻓﺄﺧﺬ‬
bertanya, “Bagaimana 161bisa
Tuhanmu tidak tidur?” Kemudian ‫ﻣﻮﺳﻰ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم اﻟﻘﺎررﺗﲔ ﻓﺄﻧﺎﻣﻪ‬
Allah memberikan wahyu kepada
Musa untuk mengisi 2 (dua) botol ‫اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻓﺴﻘﻄﺖ اﻟﻘﺎرورﺗﺎن‬
dengan air. Kemudian Musa
mengambil 2 botol dengan ‫ﻓﺎﻧﻜﺴﺮ اﻟﻘﺎرورﺗﺎن ﻗﺎل اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻗﻞ‬
tangannya. Musa membawa
keduanya. Kemudian Allah ‫ﻳﺎ ﻣﻮﺳﻰ ﻷﻣﺘﻚ ﻓﻠﻮ ﻧﺎم اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
membuat Musa tertidur sehingga
2 botol tersebut jatuh ke tanah ‫ﳍﻠﻚ اﻟﻌﺎﱂ ﻓﺘﻤﺜﻞ ﳍﺬا اﳌﺜﻞ‬
dan pecah. Kemudian Allah
berkata, “Hai Musa! Katakan
kepada umatmu ‘Andaikan Allah

161
itu tidur maka seluruh alam akan
hancur. Pahamilah perumpamaan
2 botol itu!’

Sesungguhnya Allah
memuji umat Muhammad. Dia ‫ﻓﺈن اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻣﺪح ﻫﺬﻩ اﻷﻣﺔ وﻗﺎل‬
berfirman, “Kalian adalah umat
yang terbaik.” Hal ini dikarenakan ‫اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻛﻨﺘﻢ ﺧﲑ أﻣﺔ ﻷ ﻢ ﺻﺪﻗﻮا‬
mereka membenarkan Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa sallama ‫رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻲ وﺳﻠﻢ‬
tanpa menyaksikan mukjizat-
mukjizat dan membuat ‫ﺑﻼ ﻣﻌﺠﺰات وﻻ ﲤﺜﻴﻞ ﺑﻌﺪ ﻛﺬ ﺳﻨﲔ‬
perumpamaan setelah sekian
tahun lamanya.

162
‫اﳊﺪﻳﺚ اﻟﺮاﺑﻊ واﻟﻌﺸﺮون‬
HADIS KEDUA PULUH EMPAT
ANCAMAN RIYAK

Diriwayatkan dari Anas bin


Malik radhiyallahu ‘anhu dari
‫ﻋﻦ أﻧﺲ ﺑﻦ ﻣﺎﻟﻚ رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama bahwa beliau bersabda, ‫ﻋﻨﻪ ﻋﻦ اﻟﻨﱯ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ‬
“Ketika Hari Kiamat telah terjadi,
ada seruan, ‘Dimana orang-orang ‫أﻧﻪ ﻗﺎل إذا ﻛﺎن ﻳﻮم اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﻧﺎدى‬
yang riyak? Dimana orang-orang
yang ikhlas? Berdirilah! Laporkan ‫ﻣﻨﺎد أﻳﻦ اﳌﺮاؤون وأﻳﻦ اﳌﺨﻠﺼﻮن‬
amal-amal kalian dan ambillah
pahala-pahala kalian dari ‫ﻗﻮﻣﻮا وﻫﺎﺗﻮا أﻋﻤﺎﻟﻜﻢ وﺧﺬوا أﺟﻮرﻛﻢ‬
pemimpin kalian.’”
Rasulullah bersabda, “Tidak ‫ﻣﻦ ﺳﻴﺪﻛﻢ ﻗﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم ﻻ‬
ada bagian bagi orang-orang yang
riyak kecuali kesengsaraan, ‫ﻧﺼﻴﺐ ﻟﻠﻤﺮاﺋﲔ ﻣﻦ أﻋﻤﺎﳍﻢ ﺷﻴﺄ إﻻ‬
kekecewaan dan celaka.”
Beliau berkata, “Hai anak ‫ﺣﺴﺮة وﻧﺪاوة وﺷﻘﺎوة ﰒ ﻗﺎل اﻟﻨﱯ‬
cucu adam! Ikhlaslah! Ikhlaslah!”
Beliau juga berkata, ‫ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم ﻳﺎ اﺑﻦ آدم اﻹﺧﻼص‬
“Sesungguhnya hal yang paling
aku kuatirkan terhadap umatku ‫اﻹﺧﻼص وﻗﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم إن‬
adalah syirik kecil.” Kemudian
para sahabat bertanya, “Apa itu ‫أﺧﻮف ﻣﺎ أﺧﺎف ﻋﻠﻰ أﻣﱴ اﻟﺸﺮك‬
syirik kecil? Wahai Rasulullah!”
Rasulullah menjawab, “Riyak. ‫اﻷﺻﻐﺮ ﻗﺎﻟﻮا ﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ وﻣﺎ اﻟﺸﺮك‬
Allah akan berkata kepada
mereka yang riyak pada hari ‫اﻷﺻﻐﺮ ﻗﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم اﻟﺮﻳﺎء‬
pembalasan amal, ‘Pergilah
menemui orang-orang yang kalian ‫ﻳﻘﻮل اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﳍﻢ ﻳﻮم ﳚﺎزى اﻟﻌﺒﺎد‬
riyak karena mereka. Apakah
kalian menemukan kebaikan dari ‫ﺑﺄﻋﻤﺎﳍﻢ اذﻫﺒﻮا اﱃ اﻟﻠﺬﻳﻦ ﺗﺮاؤن ﳍﻢ‬
mereka?’”
‫ﻫﻞ ﲡﺪون ﻓﻴﻬﻢ ﺧﲑا‬

163
‫اﳊﺪﻳﺚ اﳋﺎﻣﺲ واﻟﻌﺸﺮون‬
HADIS KEDUA PULUH LIMA
BALASAN SURGA

a. Balasan Bagi Pencari Ridho


Allah

Diriwayatkan dari Abdu as- ‫ﻋﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﺼﻤﺪ ﺑﻦ اﳊﺴﺎن ﻗﺎل‬


Shomad bin al-Hisan bahwa ia
berkata, “Aku berada di dekat ‫ﻛﻨﺖ ﻋﻨﺪ ﺳﻔﻴﺎن اﻟﺜﻮرى رﺿﻲ اﷲ‬
Sufyan ats-Tsauri radhiyallahu
‘anhu mendengarkan hadis ‫ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ أﲰﻊ ﻣﻨﻪ اﳊﺪﻳﺚ ﻓﻜﻨﺖ‬
darinya. Pada suatu hari aku
berada di masjid. Kemudian aku ‫ﰱ اﳌﺴﺠﺪ ﻳﻮﻣﺎ ﻓﺼﻠﻴﺖ اﳌﻐﺮب ﻣﻌﻪ‬
sholat maghrib bersamanya.
Setelah selesai sholat, ia masuk ke ‫ﻓﺪﺧﻞ اﻟﺒﻴﺖ ﰒ ﺧﺮج إﱄ وﺑﻴﺪﻩ‬
dalam rumah. Beberapa saat
kemudian, ia keluar dari ‫رﻏﻴﻒ وﻋﻠﻴﻪ زﺑﻴﺐ ﺑﻘﺪر ﻛﻒ‬
rumahnya sambil membawa roti
dan anggur kering sekepal tangan. ‫ﻓﺎﻏﺘﻨﻤﺖ ﺧﻠﻮﺗﻪ ﻓﻘﻠﺖ رﲪﻚ اﷲ ﻟﻮ‬
Kemudian aku menemuinya.
‫اﻧﺒﺴﻄﺖ إﱃ اﻟﻨﺎس ﻓﻴﺄﺗﻴﻚ اﻟﺸﺮﻳﻒ‬
Aku berkata kepadanya, ‘Semoga
Allah merahmatimu. Alangkah ‫واﻟﻮﺿﻴﻊ واﻟﻐﲏ واﻟﻔﻘﲑ ﻓﻴﺴﺘﻤﻌﻮن‬
baiknya kalau anda membaur
dengan orang-orang. Mereka yang ‫ﻣﻨﻚ اﳊﺪﻳﺚ وﳛﻤﻠﻮن ﻋﻨﻚ اﳊﺪﻳﺚ‬
di kalangan atas dan bawah, dan
mereka yang kaya atau miskin
akan mendatangimu. Kemudian
mereka mendengarkan hadis
darimu dan membawa ilmu hadis
tersebut.

Sufyan menjawab, ‘Bagaimanakah ‫ﻓﻘﺎل ﱃ ﺳﻔﻴﺎن أي اﻟﺮﺟﻞ ﻋﻨﺪك‬


menurutmu tentang Mansur?’
‫ﻣﻨﺼﻮر‬
‘Ia adalah imam yang adil dan ‫ﻗﺎل ﻗﻠﺖ إﻣﺎم ﺛﻘﺔ ﻣﺄﻣﻮن‬
terpercaya.’ jawabku.

164
‘Bagaimana menurutmu tentang
Ibrahim an-Nakhoi?’
‫ﻗﺎل ﻓﺄي اﻟﺮﺟﻞ ﻋﻨﺪك إﺑﺮاﻫﻴﻢ‬
‘Ia adalah salah satu imam dari ‫اﻟﻨﺨﻌﻰ‬
para imam orang-orang muslim.’
‫ﻗﺎل ﻗﻠﺖ إﻣﺎم ﻣﻦ أﺋﻤﺔ اﳌﺴﻠﻤﲔ‬
‘Bagaimana menurutmu tentang
Alqomah dan Abdullah bin ‫ﻗﺎل ﻓﺄي اﻟﺮﺟﻞ ﻋﻨﺪك ﻋﻠﻘﻤﺔ وﻋﺒﺪ‬
Mas’ud?’
‫اﷲ ﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮد‬
‘Mereka termasuk sahabat-
sahabat unggulan Rasulullah ‫ﻗﺎل ﻗﻠﺖ ﻣﻦ أﻓﺎﺿﻞ أﺻﺤﺎب رﺳﻮل‬
shollallahu ‘alaihi wa sallama.’
‫اﷲ ﻗﺎل ﺣﺪﺛﻨﺎ ﻣﻨﺼﻮر ﻋﻦ إﺑﺮاﻫﻴﻢ‬
Sufyan berkata, ‘Aku menerima
riwayat dari Ibrahim an-Nakhoi, ‫ﻋﻦ ﻋﻠﻘﻤﺔ ﻋﻦ ﻋﺒﺪ اﷲ ﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮد‬
dari Alqomah, dari Abdullah bin
Mas’ud bahwa ia berkata ‫ﻗﺎل ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama bersabda: ‫ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ إن اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﳌﺎ ﺧﻠﻖ‬
Sesungguhnya ketika Allah ‫ﺟﻨﺎت ﻋﺪن دﻋﺎ ﺟﱪاﺋﻴﻞ ﻋﻠﻴﻪ‬
menciptakan surga ‘Adn, Dia
memanggil Jibril ‘alaihi as-salam. ‫اﻟﺴﻼم ﻓﻘﺎل ﻟﻪ اﻧﻄﻠﻖ ﻓﺎﻧﻈﺮ إﱃ ﻣﺎ‬
Allah berkata kepadanya;
‘Pergilah dan lihatlah apa yang ‫ﺧﻠﻖ ﻟﻌﺒﺎدى وأوﻟﻴﺎﺋﻲ ﻗﺎل ﻓﺬﻫﺐ‬
telah aku ciptakan untuk para
hamba dan kekasih-Ku!’ Jibril pun ‫ﺟﱪاﺋﻴﻞ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم ﻳﻄﻮف ﰱ ﺗﻠﻚ‬
pergi dan mengelilingi surga ‘Adn
tersebut. Kemudian muncullah ‫اﳉﻨﺎن ﻓﺄﺷﺮﻓﺖ إﻟﻴﻪ ﺟﺎرﻳﺔ ﻣﻦ ﺣﻮر‬
satu bidadari dari salah satu
pondokan surga. Bidadari itu ‫اﻟﻌﲔ ﻣﻦ ﺑﻌﺾ ﺗﻠﻚ اﻟﻘﺼﻮر‬
tersenyum kepada Jibril.
Kemudian surga ‘Adn menjadi ‫ﻓﺘﺒﺴﻤﺖ إﱃ ﺟﱪاﺋﻴﻞ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم‬
begitu terang karena sinar gigi
senyumnya. Kemudian Jibril ‫ﻓﻀﺎءت ﺟﻨﺎت ﻋﺪن ﻣﻦ ﺿﻮء‬
menjatuhkan diri bersujud
dengan mengira kalau sinar ‫ﺛﻨﺎﻳﺎﻫﺎ ﻓﺨﺮ ﺟﱪاﺋﻴﻞ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم‬
terang itu berasal dari Allah.
Setelah itu, bidadari itu ‫ﺳﺎﺟﺪا ﻓﻈﻦ أﻧﻪ ﻣﻦ ﻧﻮر رب اﻟﻌﺰة‬
memanggilnya:

165
‘Wahai Aminallah!
kepalamu!’
Angkatlah
‫ﻓﻨﺎدﺗﻪ ﻳﺎ أﻣﲔ اﷲ ارﻓﻊ رأﺳﻚ ﻓﻨﻈﺮ‬
Jibril pun bangun dari sujud dan ‫إﻟﻴﻬﺎ‬
melihatnya.

‘Maha Suci Allah yang telah


menciptakanmu,’ kata Jibril. ‫ﻓﻘﺎل ﺳﺒﺤﺎن اﻟﺬى ﺧﻠﻘﻚ‬
Bidadari itu berkata, ‘Wahai ‫ﻓﻘﺎﻟﺖ اﳉﺎرﻳﺔ ﻳﺎ أﻣﲔ اﷲ أﺗﺪرى ﳌﻦ‬
Aminallah! Apakah anda tahu
untuk siapa aku ini diciptakan?’ ‫ﺧﻠﻘﺖ‬
“Tidak. Saya tidak tahu” jawab ‫ﻗﺎل ﻻ‬
Jibril.

Bidadari itu menjelaskan,


‘Sesungguhnya Allah telah ‫ﻗﺎﻟﺖ إن اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﺧﻠﻘﲎ ﳌﻦ آﺛﺮ‬
menciptakanku untuk orang-
orang yang lebih memilih ‫رﺿﺎ اﷲ ﻋﻠﻰ ﻫﻮى ﻧﻔﺴﻪ‬
Keridhoan Allah daripada hawa
nafsunya.’

Rasulullah shollallahu ‫وﺳﺌﻞ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم ﻋﻦ ﺑﻨﺎء‬


‘alaihi wa sallama ditanya tentang
bagaimanakah bangunan surga ‫اﳉﻨﺔ ﻛﻴﻒ ﺑﻨﺎءﻫﺎ ﻓﻘﺎل ﻟﺒﻨﺔ ﻣﻦ ﻓﻀﺔ‬
itu. Beliau menjawab, “Bangunan
surga itu tersusun dari bata perak ‫وﻟﺒﻨﺔ ﻣﻦ ذﻫﺐ وﻣﻼﻃﻬﺎ اﳌﺴﻚ‬
dan bata emas. Lumpur lepannya
adalah misik sangat harum. ‫اﻷذﻓﺮ وﺗﺮا ﺎ اﻟﺰﻋﻔﺮان وﺣﺼﺒﺎؤﻫﺎ‬
Tanahnya adalah za’faran. Batu
kerikilnya adalah intan lukluk dan ‫اﻟﻠﺆﻟﺆ واﻟﻴﺎﻗﻮت‬
yakut.”

166
b. Beginilah Penduduk Surga

Ada seorang laki-laki dari


golongan Ahli Kitab mendatangi ‫ﻗﺎل ﺟﺎء رﺟﻞ ﻣﻦ أﻫﻞ اﻟﻜﺘﺎب إﱃ‬
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama dan berkata: ‫اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم‬
“Wahai Abu al-Qosim! Apakah
anda mengira kalau penduduk
surga itu makan dan juga ‫ﻓﻘﺎل ﻳﺎ أﺑﺎ اﻟﻘﺎﺳﻢ أﺗﺰﻋﻢ أن أﻫﻞ‬
minum?”
‫اﳉﻨﺔ ﻳﺄﻛﻠﻮن وﻳﺸﺮﺑﻮن‬
Rasulullah menjawab, “Iya.
Mereka makan dan juga minum.” ‫ﻗﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم ﻧﻌﻢ‬
Laki-laki itu berkata, “Demi Allah ‫ﻗﺎل واﻟﺬى ﻧﻔﺴﻲ ﺑﻴﺪﻩ إن أﺣﺪﻫﻢ‬
yang diriku berada di kekuasaan-
Nya! Sesungguhnya salah satu ‫ﻟﻴﻌﻄﻰ ﻗﻮة ﻣﺎﺋﺔ رﺟﻞ ﰱ اﻷﻛﻞ‬
dari penduduk surga diberi
kekuatan 100 kali kekuatan laki- ‫واﻟﺸﺮب واﳉﻤﺎع واﻟﺸﻬﻮة ﻗﺎل اﻟﺬى‬
laki dalam makan, minum, jimak
dan syahwat”. Ia melanjutkan, ‫ﻳﺄﻛﻞ وﻳﺸﺮب ﻳﻜﻮن ﻟﻪ ﺣﺎﺟﺔ واﳉﻨﺔ‬
“Orang yang makan dan minum
pastinya ia butuh buang air. ‫ﻃﻴﺒﺔ ﻟﻴﺲ ﻓﻴﻬﺎ أذى‬
Padahal surga itu bersih tidak ada
kotoran.”

Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‫ﻗﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم ﺗﻜﻮن ﺣﺎﺟﺔ‬


sallama menjawab, “Buang air
besar penduduk surga itu adalah ‫أﺣﺪﻫﻢ رﺷﺤﺎ ﻳﻔﻴﺾ ﻣﻦ ﺟﻠﺪﻩ‬
dengan cara mengeluarkan cairan
yang keluar dari kulit seperti ‫ﻛﺮﺷﺢ اﳌﺴﻚ ﻗﺎل إن أﻫﻞ اﳉﻨﺔ ﻣﺎﺋﺔ‬
cairan misik.” Rasulullah berkata,
“Sesungguhnya penduduk surga ‫وﻋﺸﺮون ﺻﻔﺎ ﲦﺎﻧﻮن ﺻﻔﺎ ﻣﻦ أﻣﱴ‬
terdiri dari 120 barisan. 80
barisan adalah barisan umatku ‫وأرﺑﻌﻮن ﺻﻔﺎ ﻣﻦ ﺳﺎﺋﺮ اﻷﻣﻢ‬
dan 40 barisan adalah barisan
umat-umat yang lain.”

Ada yang mengatakan panjang ‫وﻗﻴﻞ أن ﻃﻮل ﻛﻞ ﺻﻒ ﻣﻦ اﳌﺸﺮق‬


setiap barisan adalah jarak antara

167
arah timur dan arah barat.
Sedangkan lebarnya adalah
‫إﱃ اﳌﻐﺮب وﻋﺮض ﻛﻞ ﺻﻒ ﻣﺜﻞ‬
selebar dunia.
‫ﻋﺮض اﻟﺪﻧﻴﺎ‬
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama berkata, “Sesungguhnya ‫ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ‬
Allah akan berkata kepada para
penduduk surga ‘Hai penduduk ‫وﺳﻠﻢ إن اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻳﻘﻮل ﻷﻫﻞ اﳉﻨﺔ‬
surga!’
‫ﻳﺎ أﻫﻞ اﳉﻨﺔ ﻓﻴﻘﻮﻟﻮن ﻟﺒﻴﻚ وﺳﻌﺪﻳﻚ‬
Mereka menjawab, ‘Kami patuh
dengan semua perintah-Mu!’

‘Apakah kalian ridho?’ tanya Allah. ‫ﻓﻴﻘﻮل اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻫﻞ رﺿﻴﺖ‬


‘Bagaimana kami tidak ridho? ‫ﻓﻴﻘﻮﻟﻮن وﻣﺎ ﻟﻨﺎ ﻻ ﻧﺮﺿﻰ وﻗﺪ أﻋﻄﻴﺘﻨﺎ‬
Sedangkan Engkau telah
memberikan kami apa yang tidak ‫ﻣﺎ ﻻ ﺗﻌﻄﻰ أﺣﺪا ﻣﻦ ﺧﻠﻘﻚ‬
Engkau berikan kepada makhluk
lain,’ kata mereka. ‫ﻓﻴﻘﻮل اﷲ ﺗﻌﺎﱃ أﻧﺎ أﻋﻄﻴﻜﻢ أﻓﻀﻞ‬
‘Aku akan memberi kalian sesuatu ‫ﻣﻦ ذﻟﻚ ﻓﻴﻘﻮل ﻳﺎ رب أي ﺷﻴﺊ‬
yang lebih utama daripada itu
semua. Aku menghalalkan ‫أﻓﻀﻞ ﻣﻦ ذﻟﻚ ﻗﺎل اﷲ ﺗﻌﺎﱃ أﺣﻞ‬
keridhoan-Ku untuk kalian semua
sehingga aku tidak akan murka ‫ﻋﻠﻴﻜﻢ رﺿﻮاﱏ ﻓﻼ أﺳﺨﻂ ﺑﻌﺪﻩ أﺑﺪا‬
terhadap kalian selamanya,’ kata
Allah.

Kemudian Rasulullah shollallahu ‫ﰒ ﻗﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم‬


‘alaihi wa sallama berkata, ‘Akan
ada seruan ketika para penduduk ‫ﻧﺎدى ﻣﻨﺎد إذا دﺧﻞ أﻫﻞ اﳉﻨﺔ اﳉﻨﺔ‬
surga telah masuk surge; Tiba
waktunya bagi kalian untuk hidup ‫آن ﻟﻜﻢ أن ﲢﻴﻮا وﻻ ﲤﻮﺗﻮا أﺑﺪا وأن‬
dan tidak akan pernah mati
selamanya, sehat dan tidak akan ‫ﺗﺼﺤﻮا وﻻ ﺗﺴﻘﻤﻮا أﺑﺪا وأن ﺗﺸﺒﻮا‬
pernah sakit selamanya, muda dan
tidak akan pernah tua pikun ‫وﻻ ﺮﻣﻮا أﺑﺪا وأن ﺗﺘﻨﻌﻢ وﻻ ﺗﺒﺄﺳﻮا‬
selamanya, dan merasakan
kenikmatan dan tidak akan pernah ‫أﺑﺪا‬
merasa kesulitan selamanya.

168
Demikian itu adalah Firman Allah:
Dan diserukan kepada mereka
‫وذﻟﻚ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﱃ وﻧﻮدوا أن ﺗﻠﻜﻢ‬
“Itulah surga yang diwariskan
kepada kalian sebagai balasan ‫اﳉﻨﺔ أورﺛﺘﻤﻮﻫﺎ ﲟﺎ ﻛﻨﺘﻢ ﺗﻌﻤﻠﻮن‬
dari apa yang dahulu kalian
kerjakan.25

Kemudian Rasulullah shollallahu


‘alaihi wa sallama berkata, “Allah
akan berkata ‘Aku telah ‫ﰒ ﻗﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم‬
menyiapkan untuk hamba-hamba-
Ku yang sholih sesuatu yang ‫ﻳﻘﻮل اﷲ ﺗﻌﺎﱃ أﻋﺪدت ﻟﻌﺒﺎدى‬
belum pernah mata lihat, telinga
dengar, dan tersirat dalam hati ‫اﻟﺼﺎﳊﲔ ﻣﺎ ﻻ ﻋﲔ رأت وﻻ أذن‬
manusia. Bacalah Firman Allah:
Seseorang tidak mengetahui apa ‫ﲰﻌﺖ وﻻ ﺧﻄﺮ ﻋﻠﻰ ﻗﻠﺐ ﺑﺸﺮ إﻗﺮؤا‬
yang disembunyikan untuk mereka
yaitu (bermacam-macam nikmat) ‫ﻗﻮل اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻓﻼ ﺗﻌﻠﻢ ﻧﻔﺲ ﻣﺎ‬
yang menyedapkan pandangan
mata sebagai balasan terhadap ‫أﺧﻔﻲ ﳍﻢ ﻣﻦ ﻗﺮة أﻋﲔ ﺟﺰاء ﲟﺎ ﻛﺎﻧﻮا‬
apa yang telah mereka
kerjakan.26” ‫ﻳﻌﻤﻠﻮن‬
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‫وﻗﺎل اﻟﻨﱯ ﻏﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم‬
sallama berkata, “Sesungguhnya
wadah cambuk (di surga) salah ‫ﳌﻮﺿﻊ ﺳﻮط أﺣﺪﻛﻦ ﰱ اﳉﻨﺔ ﺧﲑ‬
satu dari kalian adalah lebih baik
daripada dunia dan isinya. ‫ﻣﻦ اﻟﺪﻧﻴﺎ وﻣﺎ ﻓﻴﻬﺎ إﻗﺮؤا إن ﺷﺌﺘﻢ‬
Bacalah Firman Allah jika kalian
ingin: Barang siapa dijauhkan dari ‫ﻓﻤﻦ زﺣﺰح ﻋﻦ اﻟﻨﺎر وأدﺧﻞ اﳉﻨﺔ‬
neraka dan dimasukkan ke dalam
surga maka sungguh ia telah ‫ﻓﻘﺪ ﻓﺎز وﻣﺎ اﳊﻴﺎة اﻟﺪﻧﻴﺎ إﻻ ﻣﺘﺎع‬
beruntung. Kehidupan dunia itu
tidak lain hanyalah kesenangan ‫اﻟﻐﺮور وإن ﰱ اﳉﻨﺔ ﺷﺠﺮة ﻟﻮ ﺳﺎر‬
yang memperdayakan. (Ali Imran:
185). Sesungguhnya di dalam ‫اﻟﺮاﻛﺐ ﰱ ﻇﻠﻬﺎ ﻣﺎﺋﺔ ﻋﺎم ﻓﻤﺎ‬
surga terdapat sebuah pohon yang

25
QS. al-A’rof: 43
26
QS. as-Sajdah: 17

169
andaikan seorang pengendara
berjalan melewati tempat bayang-
‫ﻳﻘﻄﻌﻬﺎ إﻗﺮؤا إن ﺷﺌﺘﻢ وﻇﻞ ﳑﺪود‬
bayang teduhan pohon tersebut
selama 100 tahun niscaya ia tidak ‫وﻣﺎء ﻣﺴﻜﻮب وﻓﺎﻛﻬﺔ ﻛﺜﲑة ﻻ‬
akan selesai melewatinya. Bacalah
Firman Allah jika kalian ingin: Dan ‫ﻣﻘﻄﻮﻋﺔ وﻻ ﳑﻨﻮﻋﺔ وﻓﺮش ﻣﺮﻓﻮﻋﺔ‬
naungan yang terbentang luas *
dan air yang tercurah * dan buah-
buahan yang banyak * yang tidak
terhenti buahnya dan tidak
terlarang mengambilnya * dan
kasur-kasur yang tebal lagi
empuk* (al-Waqiah: 30-34)

Diriwayatkan dari al-


mughiroh bin Syukbah ‫وﻋﻦ اﳌﻐﲑة ﺑﻦ ﺷﻌﺒﺔ رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa sallama ‫ﻋﻨﻪ ﻋﻦ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم‬
bahwa beliau bersabda:
‫ﻗﺎل ﻧﺎﺟﻰ ﻣﻮﺳﻰ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم رﺑﻪ‬
Musa ‘alaihi as-salam bermunajat
kepada Allah dan berkata:

“Ya Allah! Beritahu aku orang ‫ﻓﻘﺎل ﻳﺎ رب أﺧﱪﱏ ﻋﻦ آﺧﺮ ﻣﻦ‬


yang paling terakhir masuk surga
dan berapakah bagian surga ‫ﻳﺪﺧﻞ اﳉﻨﺔ وﻛﻢ ﻳﻜﻮن ﻟﻪ ﻣﻦ اﳉﻨﺔ‬
untuknya?”
‫ﻗﺎل اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻳﺎ ﻣﻮﺳﻰ ﻻ ﻳﺒﻘﻰ ﰱ‬
Allah menjawab, “Hai Musa! Tidak
ada seorang muslim yang tersisa ‫اﻟﻨﺎر ﻣﺴﻠﻢ إﻻ رﺟﻞ واﺣﺪ أﺧﺮﺟﻪ‬
di neraka kecuali seorang laki-laki
yang Aku keluarkan dari neraka ‫ﻣﻦ اﻟﻨﺎر ﺑﺮﲪﱴ‬
dengan rahmat-Ku.”
‫ﻓﻴﻘﻒ ﻋﻠﻰ ﺑﺎب اﳉﻨﺔ‬
Kemudian ia berdiri berhenti di
pintu surga.

Aku berkata kepadanya, ‫ﻓﺄﻗﻮل أدﺧﻞ اﳉﻨﺔ‬


“Masuklah ke dalam surga!”

170
Ia berkata, “Bagaimana aku bisa
masuk surga sedangkan orang-
‫ﻓﻴﻘﻮل ﻛﻴﻒ أدﺧﻞ اﳉﻨﺔ وﻗﺪ أﺧﺬ‬
orang telah mengambil tempat
dan derajat mereka. Sedangkan ‫اﻟﻨﺎس ﻣﻨﺎزﳍﻢ ودرﺟﺎ ﻢ وﱂ ﻳﺒﻘﻰ ﱃ‬
tidak ada lagi bagian dan tempat
surga yang tersisa untukku.” ‫ﺷﻴﺊ وﻻ ﻣﻜﺎن‬
“Hai hamba-Ku! Apakah kamu ‫ﻓﺄﻗﻮل ﻋﺒﺪى أﺗﺮﺿﻰ ﰱ اﳉﻨﺔ ﻣﻦ‬
ridho dengan bagian tempat di
surga yang seukuran dua kerajaan ‫اﳌﻜﺎن ﲟﻘﺪار ﳑﻠﻜﺔ ﻣﻠﻜﲔ ﰱ اﻟﺪﻧﻴﺎ‬
dunia?”
‫ﻗﺎل ﻓﻴﻘﻮل ﻗﺪ رﺿﻴﺖ‬
“Aku ridho,” jawabnya.
‫ﻓﺄﻗﻮل ﻟﻪ أدﺧﻞ اﳉﻨﺔ وﻟﻚ أﺿﻌﺎف‬
“Masuklah ke dalam surga!
Bagianmu adalah dua kali lipat ‫ذﻟﻚ وأﻋﻄﻴﻪ ﺑﻘﺪر ﳑﻠﻜﺔ أرﺑﻌﺔ ﻣﻠﻮك‬
tempat yang seukuran dua
kerajaan dunia itu.” ‫ﻣﻦ ﻣﻠﻮك اﻟﺪﻧﻴﺎ‬
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‫ﻗﺎل ﻳﻜﻮن ﻣﺜﻞ ﺧﺮﺳﺎن وﻋﺮاق وﳝﻦ‬
sallama menjelaskan bahwa
tempat tersebut adalah seukuran ‫وﺷﺎم‬
tanah Khurasan, Irak, Yaman dan
Syam.

Kemudian Musa ‘alaihi as-salam ‫ﻗﺎل ﻣﻮﺳﻰ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم ﻳﺎ رب‬


bertanya lagi kepada Allah:
‫أﺧﱪﱏ ﻋﻦ أول ﻣﻦ ﻳﺪﺧﻞ اﳉﻨﺔ ﻛﻢ‬
“Ya Allah! Beritahu aku siapakah
yang pertama kali masuk ke ‫ﻣﻘﺪار ﻣﻜﺎﻧﻪ ﻣﻨﻬﺎ‬
dalam surga dan berapakah
bagian surga untuknya?”

Allah menjawab, “Hai Musa! Sulit ‫ﻗﺎل ﻳﺎ ﻣﻮﺳﻰ ﻫﻴﻬﺎت ﻫﻴﻬﺎت أوﻟﺌﻚ‬
untuk diukur. Mereka adalah
orang-orang awal yang Aku telah ‫ﻫﻢ اﻟﺴﺎﺑﻘﻮن أﻋﺪدت ﻟﻪ ﻓﻴﻬﺎ ﻓﻴﻤﺎ‬
mempersiapkan untuk mereka
bagian surga yang sama sekali ‫ﻻ ﻋﲔ رأت وﻻ أذن ﲰﻌﺖ وﻻ‬
belum pernah mata lihat, telinga
dengar dan tersirat di dalam hati ‫ﺧﻄﺮ ﻋﻠﻰ ﻗﻠﺐ ﺑﺸﺮ ﻗﻂ‬
manusia”

171
Hadis di atas ini dikuatkan
dengan hadis yang diriwayatkan
‫وﻳﺆﻳﺪ ﻫﺬا اﳊﺪﻳﺚ ﻣﺎ روى أﺑﻮ ﻫﺮﻳﺮة‬
dari Abu Hurairah, dari Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa sallama ‫رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎل ﻋﻨﻪ ﻋﻦ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ‬
bahwa beliau bersabda,
“Sesungguhnya orang yang paling ‫اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻗﺎل ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ‬
terakhir masuk surga akan
mendapatkan bagian dan tempat ‫ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ إن آﺧﺮ ﻣﻦ ﻳﺪﺧﻞ‬
yang andaikan Adam dan
keturunannya dikumpulkan ‫اﳉﻨﺔ ﻟﻮ أﺿﺎف أدم ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم ﻣﻊ‬
menjadi satu dalam tempat
tersebut maka akan muat ‫ذرﻳﺘﻪ أﲨﻊ ﻟﻮﺳﻌﻪ ذﻟﻚ ﻣﻜﺎﻧﺎ ورزﻗﺎ‬
tempatnya dan hidangannya.”

172
‫اﳊﺪﻳﺚ اﻟﺴﺎدس واﻟﻌﺸﺮون‬
HADIS KEDUA PULUH ENAM
KEUTAMAAN DERMAWAN

Diriwayatkan dari Aisyah


radhiyallahu ‘anhu bahwa ia
‫ﻋﻦ ﻋﺎﺋﺸﺔ رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻬﺎ‬
berkata kalau Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa sallama ‫ﻗﺎﻟﺖ ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
bersabda, “Orang yang dermawan
adalah orang yang dekat dengan ‫ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ اﻟﺴﺨﻲ ﻗﺮﻳﺐ ﻣﻦ اﷲ‬
Allah dan dengan surga dan yang
jauh dari neraka. Orang yang pelit ‫ﻗﺮﻳﺐ ﻣﻦ اﳉﻨﺔ ﺑﻌﻴﺪ ﻣﻦ اﻟﻨﺎر‬
adalah orang yang jauh dari Allah,
dari makhluk dan surga dan yang ‫واﻟﺒﺨﻴﻞ ﺑﻌﻴﺪ ﻣﻦ اﷲ ﺑﻌﻴﺪ ﻣﻦ اﳋﻠﻖ‬
dekat dengan neraka. Orang
bodoh yang dermawan adalah ‫ﺑﻌﻴﺪ ﻣﻦ اﳉﻨﺔ ﻗﺮﻳﺐ ﻣﻦ اﻟﻨﺎر‬
lebih dicintai Allah daripada orang
alim yang pelit.” ‫واﳉﺎﻫﻞ اﻟﺴﺨﻲ أﺣﺐ إﱃ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
Beliau shollallahu ‘alaihi wa ‫ﻣﻦ ﻋﺎﱂ ﲞﻴﻞ‬
sallama bersabda, “Dermawan
merupakan sebuah pohon di ‫ﻗﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم‬
surga yang ranting-rantingnya
menjulur di dunia. Barang siapa ‫اﻟﺴﺨﺎء ﺷﺠﺮة ﰱ اﳉﻨﺔ أﻏﺼﺎ ﺎ‬
mengambil satu ranting saja maka
ranting tersebut akan ‫ﻣﺘﺪﻟﻴﺎت ﰱ اﻟﺪﻧﻴﺎ ﻣﻦ أﺧﺬ ﺑﻐﺼﻦ‬
menuntunnya ke surga. Pelit
merupakan sebuah pohon di ‫ﻣﻨﻬﺎ ﻗﺎدﻩ إﱃ اﳉﻨﺔ واﻟﺒﺨﻞ ﺷﺠﺮة ﰱ‬
neraka yang ranting-rantingnya
menjulur di dunia. Barang siapa ‫اﻟﻨﺎر أﻏﺼﺎ ﺎ ﻣﺘﺪﻟﻴﺎت ﰱ اﻟﺪﻧﻴﺎ ﻓﻤﻦ‬
mengambil satu ranting saja maka
ranting tersebut akan ‫أﺧﺬ ﺑﻐﺼﻦ ﻣﻨﻬﺎ ﻗﺎدﻩ إﱃ اﻟﻨﺎر‬
menuntunnya ke neraka.”

 Majusi yang Beruntung

Sesuai dengan hadis di atas,


ada sebuah kisah tentang ‫وﻋﻠﻰ ﻫﺬا ﺣﻜﺎﻳﺔ ﺮام ا ﻮﺳﻰ‬
seseorang yang bernama Bahrom

173
yang menganut kepercayaan
Majusi.

Abdullah bin Mubarok berkata: ‫ﻗﺎل ﻋﺒﺪ اﷲ ﺑﻦ اﳌﺒﺎرك ﺣﺠﺠﺖ‬


Setiap tahun, aku melaksanakan ‫ﺳﻨﺔ ﻣﻦ اﻟﺴﻨﲔ ﻓﻜﻨﺖ ﰱ ﺣﻄﻴﻢ‬
ibadah haji. Pada waktu itu, aku
berada di Hijr Ismail. Kemudian ‫إﲰﺎﻋﻴﻞ ﻓﻨﻤﺖ ﻓﺮأﻳﺖ ﰱ اﳌﻨﺎم رﺳﻮل‬
aku tidur dan memimpikan
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‫اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ‬
sallama yang berkata kepadaku:

“Ketika kamu pulang ke Baghdad,


pergilah ke suatu kampung ini. ‫ﻗﺎل إذا رﺟﻌﺖ إﱃ ﺑﻐﺪاد ﻓﺎدﺧﻞ ﰱ‬
Carilah seseorang yang bernama
Bahrom al-Majusi! Sampaikan ‫ﳏﻠﺔ ﻛﺬا وﻛﺬا واﻃﻠﺐ ﺮام ا ﻮﺳﻰ‬
salamku kepadanya dan katakan
kepadanya kalau Allah meridhoi ‫وأﻗﺮأﻩ ﻣﲎ اﻟﺴﻼم وﻗﻞ ﻟﻪ إن اﷲ‬
apa yang ia telah ia lakukan.”
‫ﺗﻌﺎﱃ راض ﻋﻨﻚ ﻓﺎﻧﺘﺒﻬﺖ ﻓﻘﻠﺖ ﻻ‬
Kemudian aku terbangun dan
membaca Laa Haula Wa Laa ‫ﺣﻮل وﻻ ﻗﻮة إﻻ ﺑﺎﷲ اﻟﻌﻠﻲ اﻟﻌﻈﻴﻢ‬
Quwwat Illa Billaahi al-‘Aliyyi al-
‘Adziim. Mimpi ini berasal dari ‫وﻫﺬﻩ رؤﻳﺎ ﻣﻦ اﻟﺸﻴﻄﺎن وﺗﻮﺿﺄت‬
setan. Kemudian aku berwudhu,
sholat, dan thowaf di Ka’bah ‫وﺻﻠﻴﺖ وﻃﻔﺖ ﺑﺎﻟﻜﻌﺒﺔ ﻣﺎ ﺷﺎء اﷲ‬
sebisa mungkin. Di tengah-tengah
aktivitas ibadahku, aku merasa ‫ﻓﻐﻠﺒﲎ اﻟﻨﻮم ﻓﺮأﻳﺖ ﻛﺬﻟﻚ ﺛﻼث‬
kantuk dan tidur. Di dalam
tidurku, aku memimpikan mimpi ‫ﻣﺮات‬
yang sama seperti sebelumnya
sebanyak tiga kali.

Ketika aku telah menyelesaikan ‫ﻓﻠﻤﺎ أﲤﻤﺖ اﳊﺞ رﺟﻌﺖ إﱃ ﺑﻐﺪاد‬


ibadah hajiku, aku pun pulang ke
Baghdad dan mencari kampong ‫ﻃﻠﺒﺖ اﶈﻠﺔ واﻟﺪار ﻓﻮﺟﺪت ﺷﻴﺨﺎ‬
dan alamat yang disebutkan oleh
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama dalam mimpiku.
Kemudian aku mendapati laki-laki
tua.

174
“Apakah kamu adalah Bahrom al-
Majusi?” tanyaku.
‫ﻓﻘﻠﺖ أأﻧﺖ ﺮام ا ﻮﺳﻰ‬
“Ya. Aku adalah Bahrom al- ‫ﻗﺎل ﻧﻌﻢ‬
Majusi,” jawabnya.

“Apakah kamu memiliki suatu


amal baik di sisi Allah?” tanyaku. ‫ﻗﻠﺖ ﻫﻞ ﻟﻚ ﻋﻨﺪ اﷲ ﺧﲑ‬
“Ya. Aku memilikinya. Aku pernah
menghutangi orang-orang 10
dirham dan menagihnya 11 ‫ﻗﺎل ﻧﻌﻢ أﺳﻠﻔﺖ اﻟﻨﺎس دﻩ ودوا زدﻩ‬
dirham. Menurutku ini adalah
perbuatan baik,” jawabnya. ‫ﻫﺬا ﻋﻨﺪى ﺧﲑ‬
“Itu merupakan perbuatan yang ‫ﻓﻘﻠﺖ ﻫﺬا ﺣﺮام ﻫﻞ ﻋﻨﺪك ﻏﲑ ذﻟﻚ‬
haram. Apakah ada perbuatan
baik selain itu?”

“Ya. Ada. Aku memiliki 4 anak ‫ﻗﺎل ﻧﻌﻢ ﻛﺎن ﱃ أرﺑﻊ ﺑﻨﺎت وأرﺑﻌﺔ‬
perempuan dan 4 anak laki-laki.
Kemudian aku menikahkan ‫ﺑﻨﲔ زوﺟﺘﻬﻦ ﻣﻦ أﺑﻨﺎﺋﻰ‬
masing-masing 4 anak
perempuanku dengan masing-
masing 4 anak laki-lakiku.”

“Itu juga merupakan perbuatan


yang haram. Apakah ada ‫ﻓﻘﻠﺖ ﻫﺬا ﺣﺮام أﻳﻀﺎ ﻫﻞ ﻋﻨﺪك ﻏﲑ‬
perbuatan baik selain itu?”
‫ذﻟﻚ‬
“Ya. Ada. Aku mengadakan suatu
acara walimah bagi orang-orang ‫ﻗﺎل ﻧﻌﻢ ﺟﻌﻠﺖ وﻟﻴﻤﺔ ﻟﻠﻤﺠﻮس ﰱ‬
majusi ketika aku menikahkah
anak-anak perempuanku itu.” ‫وﻗﺖ ﺗﺰوﻳﺞ اﻟﺒﻨﺎت‬
“Itu juga merupakan perbuatan ‫ﻗﻠﺖ أﻳﻀﺎ ﻫﺬا ﺣﺮام ﻫﻞ ﻋﻨﺪك ﻏﲑ‬
yang haram. Apakah ada
perbuatan baik selain itu?” ‫ذﻟﻚ‬
“Ya. Ada. Aku memiliki seorang ‫ﻗﺎل ﻧﻌﻢ ﻗﺎل ﻛﺎﻧﺖ ﱃ ﺑﻨﺖ ﻣﻦ‬
anak perempuan lagi sangat

175
cantik. Kemudian aku tidak
mendapati laki-laki yang sepadan
‫أﲨﻞ اﻟﻨﺴﺎء ﻣﺎ وﺟﺪت ﳍﺎ ﻛﻔﺆا‬
dengannya. Akhirnya aku
menikahinya sendiri dan ‫ﻓﺰوﺟﺘﻬﺎ ﻣﻦ ﻧﻔﺴﻰ وﺟﻌﻠﺖ وﻟﻴﻤﺔ‬
mengadakan walimah pada
malam hari itu, yaitu malam ‫ﺗﻠﻚ اﻟﻠﻴﻠﺔ وﻫﻲ أول ﻟﻴﻠﺔ دﺧﻠﺖ ﺎ‬
pertamaku dengannya. Orang-
orang Majusi yang hadir pada ‫ﻓﻜﺎن ﺗﻠﻚ اﻟﻠﻴﻠﺔ ﻣﻦ ا ﻮس أﻛﺜﺮ‬
malam itu adalah lebih dari 1000
orang.” ‫ﻣﻦ اﻷﻟﻒ‬
“Itu juga merupakan perbuatan ‫ﻓﻘﻠﺖ ﻫﺬا أﻳﻀﺎ ﺣﺮام ﻫﻞ ﻋﻨﺪك ﻏﲑ‬
yang haram. Apakah ada
perbuatan baik selain itu?” ‫ذﻟﻚ‬
“Ya. Ada. Pada malam hari dimana ‫ﻗﺎل ﻧﻌﻢ ﰱ اﻟﻠﻴﻠﺔ اﻟﱴ وﻃﺌﺖ اﺑﻨﱴ‬
aku menjimak anak perempuanku
itu, ada seorang wanita muslimah ‫ﺟﺎءت اﻣﺮأة ﻣﺴﻠﻤﺔ ﻣﻦ أﻫﻞ دﻳﻨﻚ‬
dari ahli penganut agamamu
menyalakan obornya lewat ‫ﺗﺴﺮج ﻣﻦ ﺳﺮاﺟﻰ ﻓﺄوﻗﺪت اﻟﺴﺮاج‬
oborku. Kemudian ia pulang dan
memadamkan obornya. ‫ﻓﺮﺟﻌﺖ وأﻃﻔﺄت‬
Kemudian aku menjimak anak ‫ﻓﺪﺧﻠﺖ ﺛﺎﻧﻴﺎ وأوﻗﺪت اﻟﺴﺮاج‬
perempuanku untuk yang kedua
kalinya. Tiba-tiba aku melihat ‫وﺧﺮﺟﺖ وأﻃﻔﺄت‬
wanita muslimah itu menyalakan
obornya lagi melalui oborku.
Kemudian ia pulang dan
memadamkan obornya lagi.

Kemudian aku menjimak anak ‫ﻓﺪﺧﻠﺖ ﺛﺎﻟﺜﺎ وأوﻗﺪت اﻟﺴﺮاج ﰒ‬


perempuanku untuk yang ketiga
kalinya. Kemudian wanita ‫أﻃﻔﺄت‬
muslimah itu menyalakan
obornya lagi melalui oborku.
Kemudian ia pulang dan ia
memadamkan obornya lagi.

176
Kemudian aku curiga barangkali
wanita muslimah ini adalah mata-
‫ﻓﻘﻠﺖ ﰱ ﻧﻔﺴﻰ ﻟﻌﻞ ﻫﺬﻩ اﳌﺮأة‬
mata untuk mencuri. Kemudian
aku membuntutinya dari ‫ﺟﺎﺳﻮﺳﺔ اﻟﻠﺼﻮص ﻓﺨﺮﺟﺖ ﺧﻠﻔﻬﺎ‬
belakang. Aku melihat ia masuk ke
dalam rumahnya dan menumui ‫ﻓﺪﺧﻠﺖ ﻣﻨﺰﳍﺎ ﻋﻠﻰ ﺑﻨﺎت ﳍﺎ ﻓﻠﻤﺎ‬
anak-anak perempuannya.
Mereka berkata kepadanya: ‫دﺧﻠﺖ‬
“Ooh ibu! Apakah kamu membawa ‫ﻗﻠﻦ ﳍﺎ ﻳﺎ أﻣﺎﻩ ﻫﻞ ﺟﺌﺖ ﻟﻨﺎ ﺑﺸﻴﺊ‬
sesuatu makanan? Kita sudah
tidak kuat dan tidak tahan karena ‫ﻓﺈﻧﻪ ﱂ ﻳﺒﻖ ﻟﻨﺎ ﻃﺎﻗﺔ وﺻﱪ ﻣﻦ اﳉﻮع‬
lapar.”

Kemudian wanita muslimah itu


meneteskan air mata dan berkata: ‫ﻓﺪﻣﻌﺖ ﻋﻴﻨﺎﻫﺎ‬
‘Aku malu kepada Allah kalau aku ‫وﻗﺎﻟﺖ اﺳﺘﺤﻴﻴﺖ ﻣﻦ رﰉ أن أﺳﺄل‬
meminta kepada selain-Nya,
apalagi kepada musuh Allah, yaitu ‫أﺣﺪا دوﻧﻪ وﺧﺎﺻﺔ ﻣﻦ ﻋﺪو اﷲ وﻫﻮ‬
orang Majusi’.
‫ﳎﻮﺳﻲ‬
Setelah aku mendengar
perkataannya itu, aku pun pulang ‫ﻗﺎل ﺮام ﻓﻠﻤﺎ ﲰﻌﺖ ﻛﻼﻣﻬﺎ رﺟﻌﺖ‬
ke rumah. Aku mengambil wadah
dan mengisinya makanan banyak. ‫إﱃ دارى وأﺧﺬت ﻃﺒﻘﺎ وﺟﻌﻠﺘﻪ ﻣﻸﻧﺎ‬
Kemudian aku pergi ke rumah
wanita muslimah itu. ‫ﻣﻦ ﻛﻞ ﺷﻴﺊ ﻓﺬﻫﺒﺖ ﺑﻨﻔﺴﻰ إﱃ‬
Abdullah bin Mubarok berkata, ‫دارﻫﺎ‬
“Ini baru merupakan perbuatan
yang baik. Ada kabar gembira ‫ﻗﺎل ﻋﺒﺪ اﷲ ﺑﻦ اﳌﺒﺎرك ﻫﺬا ﺧﲑ‬
untukmu.”
‫وﻟﻚ اﻟﺒﺸﺎرة وﺑﺸﺮﺗﻪ ﺑﺮؤﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ‬
Kemudian aku (Abdullah bin
Mubarok) menceritakan kepada ‫وﻗﺼﺼﺖ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺮؤﻳﺎ‬
Bahrom al-Majusi tentang mimpi
bertemu Rasulullah shollallahu
‘alaihi wa sallama dan pesan
beliau untuknya.

177
Mendengar ceritaku, akhirnya
Bahrom mengatakan Aku bersaksi
‫ﻓﻘﺎل أﺷﻬﺪ أن ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ وأﺷﻬﺪ‬
bahwa tidak ada tuhan selain Allah
dan aku bersaksi bahwa ‫أن ﳏﻤﺪا ﻋﺒﺪﻩ رﺳﻮﻟﻪ ﻓﺨﺮ ﻣﻦ‬
Muhammad adalah hamba dan
rosul-Nya. Kemudian ia seketika ‫ﺳﺎﻋﺘﻪ وﻣﺎت وﱂ أﺑﺮح ﺣﱴ ﻏﺴﻠﺘﻪ‬
jatuh tersungkur dan mati. Aku
pun memandikan, mengkafani, ‫وﻛﻔﻨﺘﻪ وﺻﻠﻴﺖ ﻋﻠﻴﻪ ودﻓﻨﺘﻪ‬
mensholati dan mengubur
jenazahnya,

Abdullah bin Mubarok ‫وﻛﺎن ﻋﺒﺪ اﷲ ﺑﻦ اﳌﺒﺎرك ﻳﻘﻮل ﻋﺒﺎد‬


mengatakan, “Wahai para hamba
Allah! Bersikap dermawanlah ‫اﷲ اﺳﺘﻌﻤﻠﻮا اﻟﺴﺨﺎء ﻣﻊ ﺧﻠﻖ اﷲ‬
kepada sesama makhluk Allah
karena sikap dermawan dapat ‫ﺗﻌﺎﱃ ﺧﲑا ﻓﺈﻧﻪ ﻳﻨﻘﻞ اﻷﻋﺪاء إﱃ‬
mengubah para musuh menjadi
para kekasih.” ‫درﺟﺔ اﻷﺣﺒﺎء‬

178
‫اﳊﺪﻳﺚ اﻟﺴﺎﺑﻊ واﻟﻌﺸﺮون‬
HADIS KEDUA PULUH TUJUH
ANCAMAN BAGI ORANG DZALIM

a. Darimana Catatan Kebaikan


ini?

Diriwayatkan dari Ikrimah


radhiyallahu ‘anhu, yaitu budak
yang dimerdekakan oleh Ibnu ‫ﻋﻦ ﻋﻜﺮﻣﺔ ﻣﻮﱃ اﺑﻦ ﻋﺒﺎس رﺿﻲ اﷲ‬
Abbas radhiyallahu ‘anhu, berkata
bahwa Rasulullah shollallahu ‫ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻬﻤﺎ ﻗﺎل‬
‘alaihi wa sallama bersabda:

Ketika Hari Kiamat telah terjadi


maka Allah memisahkan seorang ‫ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ‬
hamba dari manusia lainnya.
Kemudian Allah memberinya ‫وﺳﻠﻢ إذا ﻛﺎن ﻳﻮم اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﺳﱰ اﷲ‬
catatan kebaikan-kebaikannya. Si
hamba pun membacanya. ‫ﺗﻌﺎﱃ ﺑﲔ ﻋﺒﺪ وﺑﲔ ﻛﻞ اﻟﻨﺎس ﻓﻴﺪﻓﻊ‬
Kemudian Allah berkata:
‫إﻟﻴﻪ ﻛﺘﺎب ﺣﺴﻨﺎﺗﻪ ﻓﻴﻘﺮؤﻩ ﻓﻴﻘﻮل اﷲ‬
“Apa yang sedang kamu lihat?”
‫ﺗﻌﺎﱃ ﻣﺎ ﺗﺮى‬
“Aku sedang melihat kebaikan-
kebaikan yang banyak,” jawab si ‫ﻓﻴﻘﻮل أرى ﺣﺴﻨﺎت ﻛﺜﲑة‬
hamba.
‫ﻓﻴﻘﻮل اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻫﻞ ﻧﻘﺺ ﻣﻨﻬﺎ ﺷﻴﺊ‬
“Apakah ada yang kurang,”
179tanya Allah. ‫ﻓﻴﻘﻮل ﻻ‬
“Tidak,” jawab si hamba.

Kemudian Allah 179menyerahkan ‫ﰒ ﻳﺪﻓﻊ إﻟﻴﻪ ﻛﺘﺎب ﺳﻴﺌﺎﺗﻪ ﻓﻴﻘﺮؤﻩ‬


catatan keburukan-keburukan
kepada si hamba. Ia pun
membacanya.

179
Kemudian Allah berkata:
‫ﻓﻴﻘﻮل اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻣﺎ ﺗﺮى‬
“Apa yang sedang kamu lihat?”

“Aku sedang melihat keburukan-


keburukan yang banyak,” jawab si ‫ﻓﻴﻘﻮل أرى ﺳﻴﺌﺎت ﻛﺜﲑة‬
hamba.

“Apakah kamu ingat keburukan-


keburukan itu?” tanya Allah. ‫ﻓﻴﻘﻮل اﷲ ﺗﻌﺎﱃ أﺗﻌﺮﻓﻬﺎ‬
“Iya. Aku ingat,” jawab si hamba. ‫ﻓﻴﻘﻮل ﻧﻌﻢ‬
“Apakah ada catatan keburukan ‫ﻓﻴﻘﻮل اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻫﻞ زﻳﺪ ﻋﻠﻴﻚ ﺷﻴﺊ‬
yang ditambahkan?” 180tanya
Allah.

“Tidak” jawab si hamba. ‫ﻓﻴﻘﻮل ﻻ‬


Kemudian Allah 180menyerahkan ‫ﰒ ﻳﺪﻓﻊ إﻟﻴﻪ رﻗﻌﺔ ﻓﻴﻘﺮؤﻫﺎ‬
selembar kertas kepada si hamba.
Kemudian ia membacanya. Dan
Allah berkata:
‫ﻓﻴﻘﻮل اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻣﺎ ﺗﺮى‬
“Apa yang sedang kamu lihat?”
‫ﻓﻴﻘﻮل أرى ﺣﺴﻨﺎت ﻛﺜﲑة ﻓﻴﻘﻮل ﻻ‬
“Aku sedang melihat catatan
kebaikan-kebaikan yang banyak,”
jawab si hamba.
‫ﻓﻴﻘﻮل اﷲ ﺗﻌﺎﱃ أﺗﻌﺮﻓﻬﺎ‬
“Apakah kamu mengetahui
catatan kebaikan-kebaikan itu,”
180tanya Allah.
‫ﻓﻴﻘﻮل ﻻ‬
“Tidak,” jawab si hamba.
‫ﻓﻴﻘﻮل اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻟﻪ ﻫﺬا ﳑﺎ ﻇﻠﻤﻮك‬
“Catatan itu merupakan kebaikan-
kebaikan dari orang-orang yang ‫وآذوك وأﺧﺬوا ﻣﺎﻟﻚ ﻣﻦ ﻏﲑ ﻋﻠﻤﻚ‬
menganiayamu, menyakitimu, dan
mengambil hartamu tanpa
sepengetahuanmu.”

180
b. Senjata Makan Tuan

Sesuai dengan hadis di atas, ‫وﻋﻠﻰ ﻫﺬا ﺣﻜﺎﻳﺔ اﺑﺮاﻫﻴﻢ ﺑﻦ أدﻫﻢ‬


ada sebuah kisah bahwa Ibrahim
bin Adham dulunya memiliki 72 ‫ﻛﺎن ﻟﻪ اﺛﻨﺎن وﺳﺒﻌﻮن ﻋﺒﺪا ﻓﻠﻤﺎ‬
budak. Ketika ia sudah bertaubat
dan kembali kepada Allah, maka ia ‫ﺗﺎب ورﺟﻊ إﱃ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ أﻋﺘﻖ‬
memerdekakan semua budaknya.
‫ﲨﻴﻌﻬﻢ‬
Pada satu kesempatan, salah satu
budak yang telah dimerdekakan ‫ﰒ إن واﺣﺪا ﻣﻦ ﻫﺆﻻء اﻟﻌﺒﻴﺪ ﺷﺮب‬
oleh Ibrahim mabuk berat karena
minum khamr. Budak pemabuk ‫اﳋﻤﺮ ﻓﻠﻘﻲ اﺑﺮاﻫﻴﻢ‬
itu (sambil naik kuda) bertemu
dengannya dan berkata:

“Hai Fulan! Tuntun aku menuju ‫ﻓﻘﺎل ﻳﺎ ﻓﻼن دﻟﲎ ﻋﻠﻰ ﺑﻴﱴ‬
rumahku!”
‫ﻗﺎل ﻧﻌﻢ‬
“Baiklah,” jawab Ibrahim.
‫ﻓﺪﻟﻪ إﱃ ﻣﻘﱪة ﻣﻦ اﳌﻘﺎﺑﺮ ﻓﻠﻤﺎ رأى‬
Kemudian Ibrahim menuntun si
pemabuk ke salah satu kuburan. ‫اﻟﺴﻜﺮان اﳌﻘﺎﺑﺮ ﺿﺮﺑﻪ ﺿﺮﺑﺎ ﺷﺪﻳﺪا‬
Ketika si pemabuk melihat
kuburan-kuburan, ia langsung
memukul keras Ibrahim dan
berkata:

“Aku tadi mengatakan, ‘Tuntun ‫وﻗﺎل ﻗﻠﺖ دﻟﲎ ﻋﻠﻰ ﺑﻴﱴ وأﻧﺖ‬
aku menuju rumahku!’ Mengapa
kamu menuntunku ke kuburan?” ‫ﺗﺪﻟﲎ إﱃ ﻣﻘﱪة‬
“Hai orang ceroboh! Hai orang ‫ﻓﻘﺎل ﻳﺎ رﺛﺎغ وﻳﺎ ﻗﻠﻴﻞ اﻟﻌﻘﻞ ﻫﺬا‬
yang sedikit akalnya! Kuburan
adalah rumah sebenarnya ‫اﻟﺒﻴﺖ ﺣﻘﻴﻘﺔ وﺳﺎﺋﺮﻫﺎ ﳎﺎز‬
sedangkan rumah-rumah lain
adalah rumah yang tidak
sebenarnya,” jawab Ibrahim.

181
Kemudian
memukul
si pemabuk
Ibrahim lagi.
itu
Ia
‫ﻓﺒﺪأ ﺑﺎﻟﻀﺮب وﻛﺎن ﻳﻀﺮب ﺑﺎﻟﺴﻮط‬
memukulnya dengan cambuk.

“Semoga Allah mengampunimu,”


kata Ibrahim. ‫ﻳﻘﻮل اﺑﺮاﻫﻴﻢ ﻏﻔﺮ اﷲ ﻟﻚ‬
Ketika keduanya dalam keadaan
seperti itu, yaitu si pemabuk
memukuli Ibrahim, tiba-tiba ada ‫وﺑﻴﻨﻤﺎ ﳘﺎ ﻛﺬﻟﻚ إذ ﺟﺎء رﺟﻞ آﺧﺮ‬
seorang laki-laki lain 182 dan
berkata:

“Hai Fulan! Apa yang kamu ‫وﻗﺎل ﻳﺎ ﻓﻼن ﻣﺎ ﺗﺼﻨﻊ ﺗﻀﺮب ﻣﻮﻻك‬
lakukan? Kamu itu memukuli tuan
yang telah memerdekakanmu,” ‫اﻟﺬى أﻋﺘﻘﻚ‬
kata si laki-laki.

Pada saat itu, pemabuk tidak


menyadari kalau yang ia pukul ‫وﻛﺎن ﻻ ﻳﺸﻌﺮ اﻟﻀﺎرب إن ﻫﺬا ﻣﻮﻻﻩ‬
adalah Ibrahim bin Adham yang
telah memerdekakannya.

“Siapa orang ini?” 182tanya si ‫ﻓﻘﺎل ﻣﻦ ﻫﺬا‬


pemabuk.
‫ﻗﺎل اﳊﺎﺿﺮ إن ﻫﺬا ﻣﻮﻻك اﳌﻌﺘﻖ‬
Si laki-laki itu menjawab, “laki-laki
ini adalah tuanmu yang ‫اﺑﺮاﻫﻴﻢ ﺑﻦ أدﻫﻢ‬
memerdekakanmu, yaitu Ibrahim
bin Adham.”

Ketika si pemabuk mengetahui ‫ﻓﻠﻤﺎ ﻋﻠﻢ أن ﻫﺬا ﻣﻌﺘﻘﻪ ﻧﺰل ﻋﻦ‬


kalau orang yang ia pukuli adalah
Ibrahim bin Adham yang ‫ﻓﺮﺳﻪ واﻋﺘﺬر إﻟﻴﻪ‬
memerdekakannya, ia pun
langsung turun dari kudanya dan
meminta maaf.
‫وﻗﺎل اﺑﺮاﻫﻴﻢ ﻗﺒﻠﺖ وﻋﻔﻮت وﲡﺎوزت‬
“Aku terima maafmu. Aku
memaafkanmu,” kata Ibrahim. ‫ﻋﻨﻚ ﻗﺎل اﻟﻀﺎرب‬

182
Si pemabuk berkata, “Hai tuanku!
Aku telah memukuli dan
‫ﻳﺎ ﻣﻮﻻي ﻛﻨﺖ أﺿﺮﺑﻚ وأوذﻳﻚ‬
menyakiti anda. Sedangkan
mengapa anda malah ‫وأﻧﺖ ﺗﺪﻋﻮ ﺑﺪﻋﺎء ﺣﺴﻦ وﺗﻘﻮل‬
mendoakanku kebaikan. Pada
setiap aku memukul anda, anda ‫ﺑﻜﻞ ﺿﺮﺑﺔ ﻏﻔﺮ اﷲ ﻟﻚ‬
selalu berkata Semoga Allah
mengampunimu?”

Ibrahim menjawab, “Bagaimana


aku tidak mendoakanmu dengan
doa yang baik sedangkan kamu ‫ﻓﻘﺎل ﻛﻴﻒ ﻻ أدﻋﻮ ﻟﻚ دﻋﺎء ﺣﺴﻨﺎ‬
adalah perantara bagiku masuk ke
dalam 183surga karena ‫وأﻧﺖ ﺗﻜﻮن ﺳﺒﺒﺎ ﱃ إﱃ دﺧﻮل اﳉﻨﺔ‬
pukulanmu dan sikap
menyakitimu terhadapku?” ‫ﺑﻀﺮﺑﻚ إﻳﺎي وأذاك‬

183
‫اﳊﺪﻳﺚ اﻟﺜﺎﻣﻦ واﻟﻌﺸﺮون‬
HADIS KEDUA PULUH DELAPAN
TIPU DAYA DUNIA

binti
Diriwayatkan dari Asma
Umais al-Khots-‘amiah
‫ﻋﻦ أﲰﺎء ﺑﻨﺖ ﻋﻤﻴﺲ اﳋﺜﻌﻤﻴﺔ رﺿﻲ‬
radhiyallahu ‘anhu bahwa ia
berkata: ‫اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻬﺎ ﻗﺎﻟﺖ ﲰﻌﺖ رﺳﻮل‬
Saya mendengar Rasulullah ‫اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﻳﻘﻮل‬
shollallahu ‘alaihi wa sallama
bersabda, “Seburuk-buruknya ‫ﺑﺌﺲ اﻟﻌﺒﺪ ﻋﺒﺪ ﲡﱪ واﻋﺘﺪى واﺧﺘﺎل‬
hamba adalah hamba yang
sombong, yang berbuat aniaya, ‫وﻧﺴﻲ اﻟﻜﺒﲑ اﳌﺘﻌﺎل ﺑﺌﺲ اﻟﻌﺒﺪ ﻋﺒﺪ‬
dan yang berlagak menonjolkan
diri dan ia lupa dari Allah Yang ‫ﲡﱪ واﻋﺘﺪى وﻧﺴﻲ اﳉﺒﺎر اﻷﻋﻠﻰ‬
Maha Besar dan Maha Tinggi.
Seburuk-buruk hamba adalah ‫ﺑﺌﺲ اﻟﻌﺒﺪ ﻋﺒﺪ ﺳﻬﺎ وﻧﺴﻲ اﳌﻘﺎﺑﺮ‬
hamba yang sombong dan yang
berbuat aniaya dan ia lupa dari ‫واﻟﺒﻠﻰ ﺑﺌﺲ اﻟﻌﺒﺪ ﻋﺒﺪ ﻋﺘﺎ وﻃﻐﻰ‬
Allah Yang Maha Perkasa dan
Maha Luhur. Seburuk-buruk ‫وﻧﺴﻲ اﳌﺒﺪأ واﳌﻨﺘﻬﻰ ﺑﺌﺲ اﻟﻌﺒﺪ ﻋﺒﺪ‬
hamba adalah hamba yang lalai
dan lupa dengan kuburan dan ‫ﳜﺘﺎر اﻟﺪﻧﻴﺎ ﺑﺎﻟﺪﻳﻦ ﺑﺌﺲ اﻟﻌﺒﺪ ﻋﺒﺪ‬
busuknya jasad. Seburuk-buruk
hamba adalah hamba yang ‫ﳛﺘﺎل اﻟﺪﻧﻴﺎ ﺑﺎﻟﺸﺒﻬﺎت ﺑﺌﺲ اﻟﻌﺒﺪ‬
bertindak sewenang-wenang
melewati batas dan ia lupa dengan ‫ﻋﺒﺪ ذو ﻃﻤﻊ ﻳﻘﻮدﻩ إﱃ اﻟﻨﺎر ﺑﺌﺲ‬
permulaan dan akhir. Seburuk-
buruk hamba adalah hamba yang ‫اﻟﻌﺒﺪ ﻋﺒﺪ ﻫﻮى ﻳﻀﻠﻪ ﺑﺌﺲ اﻟﻌﺒﺪ‬
memilih dunia dengan cara
(perantara) mengatas namakan ‫ﻋﺒﺪ رﻏﺐ ﺑﺬﻟﻪ ﻋﻦ اﳊﻖ اﳋﱪ إﱃ‬
agama. Seburuk-buruk hamba
adalah hamba yang memanipulasi ‫ﲤﺎﻣﻪ‬
dunia dengan hal-hal syubhat.
Seburuk-buruk hamba adalah
hamba yang memilki sifat tamak
(rakus) yang dapat menuntunnya
ke neraka. Seburuk-buruk hamba

184
adalah hamba yang diperbudak
oleh hawa nafsu yang
menyesatkannya. Seburuk-buruk
hamba adalah hamba yang
diperbudak oleh kesenangan yang
dapat menghinakannya dan jauh
dari kebenaran.”

 Pengkhianat Terkutuk!

Diceritakan bahwa Umar bin


Abdul Aziz, pada masa ‫)ﺣﻜﻲ( أن ﻋﻤﺮ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﻌﺰﻳﺰ ﰱ‬
kekholifahannya, mengutus para
sahabat ke tanah Roma untuk ‫وﻗﺖ ﺧﻼﻓﺘﻪ أرﺳﻞ اﻟﺼﺤﺎﺑﺔ إﱃ‬
berperang. Kemudian mereka
kalah dan 20 kelompok dari ‫اﻟﺮوم ﻷﺟﻞ اﻟﻐﺰاة ﻓﺎ ﺰﻣﺖ اﻟﺼﺤﺎﺑﺔ‬
mereka ditawan. Kaisar Roma
memerintahkan seorang sahabat ‫وأﺳﺮ ﻋﺸﺮون ﻧﻔﺮا ﻣﻦ اﻟﺼﺤﺎﺑﺔ وأﻣﺮ‬
dari mereka masuk ke agamanya
dan menyembah berhala. Kaisar ‫ﻗﻴﺼﺮ اﻟﺮوم ﻟﻮاﺣﺪ ﻣﻨﻬﻢ أن ﻳﺪﺧﻞ‬
berkata;
‫ﰱ دﻳﻨﻪ وﻳﻌﺒﺪ اﻟﺼﻨﻢ‬
“Apabila kamu masuk ke dalam
agamaku dan bersujud pada ‫وﻗﺎل إن دﺧﻠﺖ ﰱ دﻳﲎ وﺳﺠﺪت‬
berhala maka aku akan
menjadikanmu pemimpin di kota ‫ﻟﻠﺼﻨﻢ أﺟﻌﻠﻚ أﻣﲑا ﰱ ﺑﻠﺪة ﻋﻈﻴﻤﺔ‬
besar dan aku akan memberimu
bendera pemerintahan, harta, ‫وأﻋﻄﻴﻚ اﻟﻌﻠﻢ واﳋﻠﻊ واﻟﻜﻮس‬
gelas emas, dan terompet
(wewenang). Tetapi apabila kamu ‫واﻟﺒﻮق وإن ﱂ ﺗﺪﺧﻞ ﰱ دﻳﲎ أﻗﺘﻠﻚ‬
tidak masuk ke dalam agamaku
maka aku akan membunuhmu dan ‫وأﺿﺮب ﻋﻨﻘﻚ‬
memenggal kepalamu.”

Sahabat itu menjawab, “Aku tidak


akan menjual agamaku dengan ‫ﻓﻘﺎل ﻻ أﺑﻴﻊ اﻟﺪﻳﻦ ﺑﺎﻟﺪﻧﻴﺎ‬
harga dunia.”

Kemudian Kaisar memberi


perintah untuk membunuh ‫ﻓﺄﻣﺮ ﺑﻘﺘﻠﻪ ﻓﻘﺘﻞ ﰱ اﳌﻴﺪان وﺿﺮب‬
sahabat itu. Ia dibunuh di

185
lapangan. Ia dipenggal kepalanya.
Sesaat setelah kepalanya terputus,
‫ﻋﻨﻘﻪ ﺑﺎﻟﺴﻴﻒ ﻓﺪار رأﺳﻪ ﰱ اﳌﻴﺪان‬
kepalanya itu menggelinding
memutari lapangan sebanyak tiga ‫ﺛﻼث ﻣﺮات وﻛﺎن ﻳﻘﺮأ ﻫﺬﻩ اﻵﻳﺔ‬
kali. Kepala yang terpenggal itu
membaca ayat ini: ‫ﻳﺎأﻳﺘﻬﺎ اﻟﻨﻔﺲ اﳌﻄﻤﺌﻨﺔ ارﺟﻌﻰ إﱃ‬
Hai jiwa yang tenang (27) ‫رﺑﻚ راﺿﻴﺔ ﻣﺮﺿﻴﺔ ﻓﺎدﺧﻠﻰ ﰱ‬
Kembalilah kepada Tuhanmu
dengan hati yang puas lagi ‫ﻋﺒﺎدى وادﺧﻠﻰ ﰱ ﺟﻨﱴ‬
diridhoi-Nya (28) Maka masuklah
ke dalam jama’ah hamba-hamba-
Ku (29) dan masuklah ke dalam
surga (30)27

Melihat kejadian itu, Kaisar


menjadi marah besar dan
memerintahkan prajurit untuk ‫ﻓﻐﻀﺐ ﻗﻴﺼﺮ وأﺧﺬ اﻟﺜﺎﱏ‬
mendatangkan sahabat yang
kedua.

“Masuklah ke dalam agamaku! ‫وﻗﺎل ادﺧﻞ ﰱ دﻳﲎ أﺟﻌﻠﻚ أﻣﲑا ﰱ‬


Aku akan menjadikanmu seorang
kepala di kota ini. Jika kamu tidak ‫ﻣﺼﺮ ﻛﺬا وإﻻ أﻗﻄﻊ ﻋﻨﻘﻚ ﻛﻤﺎ‬
mau maka aku akan memenggal
kepalamu sebagaimana aku telah ‫ﻗﻄﻌﺖ ﻋﻨﻖ ﺻﺎﺣﺒﻚ‬
memenggal kepala temanmu” kata
Kaisar.

Sahabat kedua menjawab, “Aku ‫ﻓﻘﺎل ﻻ أﺑﻴﻊ اﻟﺪﻳﻦ ﺑﺎﻟﺪﻧﻴﺎ ﻓﺈن ﻛﺎن‬
tidak menjual agamaku dengan
harga dunia. Jika anda memiliki ‫ﻟﻚ وﻻﻳﺔ ﻗﻄﻊ ﻋﻨﻘﻰ ﻓﻠﻴﺲ ﻟﻚ وﻻﻳﺔ‬
kuasa memenggal kepalaku maka
sesungguhnya anda tidak punya ‫ﻗﻄﻊ اﻹﳝﺎن‬
kuasa memotong keimananku.”
‫ﻓﺄﻣﺮ ﺑﻘﻄﻊ رأﺳﻪ ﻓﻘﻄﻊ ودار ﻛﺮأس‬
Kemudian Kaisar memberi
perintah untuk memenggal kepala ‫ﺻﺎﺣﺒﻪ ﺛﻼث ﻣﺮات وﻛﺎن ﻳﻘﺮأ اﻟﺮأس‬
27
QS. al-Fajr: 27-30

186
sahabat kedua itu. Setelah
kepalanya terpenggal, kepala itu
‫ﻓﻬﻮ ﰱ ﻋﻴﺸﺔ راﺿﻴﺔ ﰱ ﺟﻨﺔ ﻋﺎﻟﻴﺔ‬
menggelinding tiga kali memutari
lapangan, seperti kepala ‫ﻗﻄﻮﻓﻬﺎ داﻧﻴﺔ‬
temannya, dan membaca ayat:

Maka orang itu berada dalam


kehidupan yang diridhoi (21)
dalam surga yang tinggi (22)
Buah-buahnya dekat (23)

Kemudian kepalanya berhenti di


dekat kepala temannya yang
pertama. ‫وﺳﻜﺖ ﻓﻮﻗﻊ ﻋﻨﺪ رأس اﻷول‬
Kaisar tambah sangat marah dan ‫ﻓﻐﻀﺐ ﻗﻴﺼﺮ ﻏﻀﺒﺎ ﺷﺪﻳﺪا وأﻣﺮ أن‬
memerintahkan prajurit untuk
mendatangkan sahabat yang ‫ﻳﺄﺧﺬ اﻟﺜﺎﻟﺚ‬
ketiga.

Kaisar berkata, “Apa yang akan


kamu katakan? Apakah kamu ‫وﻗﺎل ﻣﺎ ﺗﻘﻮل أﻧﺖ ﻫﻞ ﺗﺪﺧﻞ ﰱ‬
akan masuk ke dalam agamaku?
Kalau mau, aku akan ‫دﻳﲎ وأﺟﻌﻠﻚ أﻣﲑا‬
menjadikanmu pemimpin.”

Naasnya, sahabat ketiga ini


terbujuk dan berkata, “Aku masuk ‫ﻓﺄدرﻛﺘﻪ اﻟﺸﻘﺎوة وﻗﺎل دﺧﻠﺖ ﰱ‬
ke dalam agamamu dan memilih
dunia daripada akhirat.” ‫دﻳﻨﻚ واﺧﱰت اﻟﺪﻧﻴﺎ ﻋﻠﻰ اﻵﺧﺮة‬
Kemudian Kaisar berkata kepada ‫ﻓﻘﺎل ﻗﻴﺼﺮ ﻟﻮزﻳﺮﻩ اﻛﺘﺐ ﻟﻪ ﻣﺜﺎﻻ‬
patihnya, “Tulislah ia dalam
daftar! Beri ia harta, gelas emas, ‫وأﻋﻄﻪ ﺧﻠﻌﺎ وﻛﻮﺳﺎ وﻋﻠﻤﺎ‬
dan bendera pemerintahan.”

Patih itu berkata, “Wahai Kaisar!


Bagaimana kita bisa memberinya ‫ﻓﻘﺎل وزﻳﺮﻩ ﻳﺎ ﻣﺎﻟﻚ ﻛﻴﻒ أﻋﻄﻴﻪ ﺑﻐﲑ‬
kalau belum kita tes apakah dia
itu serius atau tidak. Wahai ‫ﲡﺮﺑﺔ ﻓﻘﺎل اﻟﻮزﻳﺮ ﻗﻞ ﻟﻪ إن ﻛﻨﺖ‬
Kaisar! Katakan kepadanya, ‘Kalau

187
kamu benar-benar serius dengan
pernyataanmu maka bunuhlah
‫ﺻﺎدﻗﺎ ﰱ ﻛﻼﻣﻚ ﻓﺎﻗﺘﻞ رﺟﻼ ﻣﻦ‬
salah satu temanmu! Jika kamu
melakukannya maka kami akan ‫أﺻﺤﺎﺑﻚ وﻧﺼﺪق ﻛﻼﻣﻚ‬
percaya dengan pernyataanmu.’”

Kemudian sahabat ketiga yang


terlaknati itu membawa salah satu ‫ﻓﺄﺧﺬ اﳌﻠﻌﻮن اﳌﺨﺬول واﺣﺪا ﻣﻦ‬
temannya. Ia membunuh
temannya. Melihat kejadian itu, ‫أﺻﺤﺎﺑﻪ ﻓﻘﺘﻠﻪ ﻓﺄﻣﺮ اﳌﻠﻚ اﻟﻮزﻳﺮ أن‬
Kaisar memerintahkan patihnya
untuk menulisnya dalam daftar. ‫ﻳﻜﺘﺐ اﳌﺜﺎل‬
Kemudian patih itu berkata
kepada Kaisar:

“Ini tidak masuk akal dan bukan ‫ﻓﻘﺎل اﻟﻮزﻳﺮ ﻟﻠﻤﻠﻚ ﻫﺬا ﻟﻴﺲ ﻣﻦ‬
keputusan yang bijaksana untuk
mempercayai pernyataannya ‫اﻟﻌﻘﻞ واﻟﻔﻄﻨﺔ أن ﺗﺼﺪق ﻛﻼﻣﻪ وﻣﺎ‬
(sahabat ketiga itu). Ia saja tidak
bisa menjaga hak temannya ‫رﻋﻰ ﺣﻖ أﺧﻴﻪ اﻟﺬى وﻟﺪ ﻣﻌﻪ وﻧﺸﺄ‬
sendiri yang lahir dan tumbuh
besar bersamanya. Lantas apakah ‫ﻓﻜﻴﻒ ﻳﺮﻋﻰ ﺣﻘﻨﺎ‬
ia nanti bisa menjaga hak kita?”

Akhirnya, Kaisar memerintahkan


prajurit untuk membunuhnya dan ‫ﻓﺄﻣﺮ ﺑﻘﺘﻠﻪ ﻓﻘﺘﻠﻮﻩ وﻗﻄﻌﻮا رأﺳﻪ ودار‬
memenggal kepalanya. Setelah
dipenggal, kepala sahabat ketiga ‫ﰱ اﳌﻴﺪان ﺛﻼث ﻣﺮات وﻛﺎن ﻳﻘﺮأ‬
itu menggelinding memutari
lapangan tiga kali dan membaca ‫اﻟﺮأس أﻓﻤﻦ ﺣﻖ ﻋﻠﻴﻪ ﻛﻠﻤﺔ اﻟﻌﺬاب‬
ayat:
‫أﻓﺄﻧﺖ ﺗﻨﻘﺬ ﻣﻦ ﰱ اﻟﻨﺎر‬
Apakah (kamu hendak merubah
nasib) orang-orang yang telah
pasti ketentuan azab atasnya?
Apakah kamu akan
menyelamatkan orang yang
berada dalam api neraka? (Az-
Zumar: 19)

188
Kemudian kepala sahabat ketiga
ini berhenti di tepi lapangan dan
‫وﺳﻜﻦ ﰱ ﻃﺮف اﳌﻴﺪان وﻣﺎ ﺣﻀﺮ‬
tidak berdekatan dengan kedua
kepala sahabat pertama dan ‫ﻋﻨﺪ اﻟﺮأﺳﲔ ﻓﺼﺎر إﱃ ﻋﺬاب اﷲ‬
kedua. Ia akan kembali pada siksa
Allah. Na’udzubillah. ‫ﺗﻌﺎﱃ ﻧﻌﻮذ ﺑﺎﷲ‬

189
‫اﳊﺪﻳﺚ اﻟﺘﺎﺳﻊ واﻟﻌﺸﺮون‬
HADIS KEDUA PULUH SEMBILAN
KESAKSIAN UNTUK JENAZAH

Diriwayatkan dari Abdul


Aziz bin Shuhaib bahwa ia berkata
‫ﻋﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﻌﺰﻳﺰ ﺑﻦ ﺻﻬﻴﺐ ﻗﺎل‬
“Saya mendengar Anas bin Malik
radhiyallahu ‘anhu bahwa ia ‫ﲰﻌﺖ أﻧﺲ ﺑﻦ ﻣﺎﻟﻚ رﺿﻲ اﷲ‬
berkata:
‫ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ ﻗﺎل ﻣﺮوا ﲜﻨﺎزة ﻓﺄﺛﻨﻮا ﻋﻠﻴﻬﺎ‬
Suatu hari, orang-orang melewati
jenazah. Kemudian mereka ‫ﺧﲑا ﻓﻘﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم‬
memuji kebaikan atas jenazah itu.
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‫وﺟﺒﺖ ﻟﻪ ﰒ ﻣﺮوا ﲜﻨﺎزة أﺧﺮى ﻓﺄﺛﻨﻮا‬
sallama berkata, ‘Tetap baginya’.
Kemudian orang-orang bertemu ‫ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺷﺮا ﻓﻘﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة‬
dengan jenazah lain. Kemudian
mereka mencela keburukan atas ‫واﻟﺴﻼم وﺟﺒﺖ ﻟﻪ ﻗﺎل ﻋﻤﺮ ﺑﻦ‬
jenazah itu. Kemudian Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa sallama ‫اﳋﻄﺎب ﻣﺎ وﺟﺒﺖ ﻓﻘﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ‬
berkata, ‘Tetap baginya’.
Kemudian Umar bin Khattab ‫اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻫﺬا أﺛﻨﻴﺘﻢ ﻋﻠﻴﻪ ﺧﲑا‬
bertanya, ‘Apa yang tetap bagi
masing-masing jenazah itu?’ ‫وﺟﺒﺖ ﻟﻪ اﳉﻨﺔ وﻫﺬا أﺛﻨﻴﺘﻢ ﻋﻠﻴﻪ ﺷﺮا‬
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama menjawab, ‘Jenazah ini ‫وﺟﺒﺖ ﻟﻪ اﻟﻨﺎر ﻓﻘﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ‬
yang kalian puji kebaikan atasnya
maka tetap baginya surga. ‫اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم أﻧﺘﻢ ﺷﻬﺪاء اﷲ ﰱ‬
Sedangkan jenazah ini yang kalian
cela keburukan atasnya maka ‫أرﺿﻪ‬
tetap baginya neraka.’ Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa sallama ‫ﻋﻦ أﰉ اﻷﺳﻮد اﻟﺪﻳﻠﻰ ﻗﺎل ﺟﻠﺴﺖ‬
melanjutkan, ‘Kalian adalah para
saksi Allah di bumi-Nya’. ‫ﻋﻨﺪ ﻋﻤﺮ ﺑﻦ اﳋﻄﺎب رﺿﻲ اﷲ‬
Diriwayatkan dari Abu al- ‫ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ ﻓﻘﺎل ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ‬
Aswad ad-Daili bahwa ia berkata
“Saya duduk di dekat Umar bin ‫اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﻣﺎ ﻣﻦ رﺟﻞ‬
Khattab radhiyallahu ‘anhu.

190
Kemudian ia berkata, ‘Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa sallama
‫ﳝﻮت ﻓﻴﺸﻬﺪ ﺛﻼث رﺟﺎل ﲞﲑ إﻻ‬
bersabda: Tidak ada mayit yang
telah mati, kemudian ada tiga ‫وﺟﺒﺖ ﻟﻪ اﳉﻨﺔ ﻓﻘﻠﺖ ﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ‬
orang lain yang memberikan
kesaksian kebaikan atasnya ‫وإن ﻛﺎن اﺛﻨﺎن ﻗﺎل وﻟﻮ اﺛﻨﺎن وﱂ‬
kecuali wajib bagi mayit itu surge.’
Kemudian aku bertanya, ‘Wahai ‫ﻧﺴﺄل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻋﻦ‬
Rasulullah! Meskipun dua orang?’
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‫اﻟﻮاﺣﺪ‬
sallama menjawab, ‘Iya! Meskipun
dua orang.’ Kami tidak bertanya
kepada Rasulullah shollallahu
‘alaihi wa sallama tentang satu
orang yang menjadi saksi.”

191
‫اﳊﺪﻳﺚ اﻟﺜﻼﺛﻮن‬
HADIS KETIGA PULUH
MEMUJI JENAZAH

Diriwayatkan dari Amir bin


Robiah dari Rasulullah shollallahu
‫ﻋﻦ ﻋﺎﻣﺮ ﺑﻦ رﺑﻴﻌﺔ ﻋﻦ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ‬
‘alaihi wa sallama bahwa beliau
bersabda, “Sesungguhnya ketika ‫اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم أﻧﻪ ﻗﺎل إذا ﻣﺎت‬
seorang hamba mati dan Allah
mengatahui kalau ia adalah orang ‫اﻟﻌﺒﺪ واﷲ ﻳﻌﻠﻢ ﻣﻨﻪ ﺷﺮا وﻗﺎل اﻟﻨﺎس‬
yang buruk, sedangkan orang-
orang mengatakan kalau ia ‫ﺧﲑا ﻳﻘﻮل اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻟﻠﻤﻼﺋﻜﺔ‬
adalah orang yang baik, maka
Allah berkata kepada para ‫اﺷﻬﺪوا ﻗﺪ ﻗﺒﻠﺖ ﺷﻬﺎدة ﻋﺒﺎدى ﻋﻠﻰ‬
malaikat-Nya, ‘Bersaksilah bahwa
sesungguhnya Aku telah ‫ﻋﺒﺪى وﻏﻔﺮت ﻟﻌﺒﺪى ﻣﻊ ﻋﻠﻤﻰ ﺑﻪ‬
menerima kesaksian hamba-
hamba-Ku atas hambaku dan Aku ‫اﳋﱪ ﺑﺘﻤﺎﻣﻪ‬
telah mengampuni hamba-Ku itu
padahal Aku tahu kalau ia adalah
orang yang buruk …’”

c. Penipu Cerdas

(Diceritakan) pada zaman


dahulu, ada seorang laki-laki ‫)ﺣﻜﺎﻳﺔ( ﰱ اﻟﺰﻣﻦ اﻷول ﻛﺎن رﺟﻞ‬
pembohong. Ia dijuluki dengan
julukan “Si Fulan Penipu (at- ‫ﺻﺎﺣﺐ ﺣﻴﻞ ﻓﺴﻤﻲ ﺑﺎﲰﻪ ﻓﻘﺎﻟﻮا‬
Thorror)”. Suatu ketika ia masuk
ke pasar dan mencari target yang ‫ﻓﻼن اﻟﻄﺮار وﻛﺎن ﻳﺪﺧﻞ اﻟﺴﻮق‬
akan menjadi korban
penipuannya. Tak lama kemudian ‫وﳜﺪع اﻟﻨﺎس وﻳﺄﺧﺬ رﺟﻼ ﻣﻦ أﻫﻞ‬
ia bertemu dengan seorang laki-
laki desa. Si Thorror pura-pura ‫اﻟﺮﺳﺘﺎق وﻳﺴﻠﻢ ﻋﻠﻴﻪ وﻳﺼﺎﻓﺤﻪ‬
menyapanya dengan uluk salam
dan berjabat tangan dengannya.

192
“Kamu adalah teman ayahku. Aku
ingin mentraktirmu hari ini,” kata
‫وﻳﻘﻮل أﻧﺖ ﺻﺪﻳﻖ أﰉ وأرﻳﺪ أن‬
Si Thorror.
‫أﺿﻴﻔﻚ اﻟﻴﻮم‬
“Aku tidak mengenalmu dan juga
tidak mengenal ayahmu,” jawab si ‫ﻓﻴﻘﻮل اﻟﺮﺟﻞ أﻧﺎ ﻻ أﻋﺮﻓﻚ وﻻ أﻋﺮف‬
laki-laki.
‫واﻟﺪك‬
“Kamu itu sebenarnya teman
ayahku. Barang kali kamu lupa ‫وﻛﺎن ﻳﻘﻮل اﻟﻄﺮار ﻗﺪ ﻛﻨﺖ ﺻﺪﻳﻖ‬
tetapi aku tidak lupa. Aku ingin
mentraktirmu hari ini karena ‫أﰉ ﻓﻠﻌﻠﻚ ﻧﺴﻴﺖ وﻣﺎ ﻧﺴﻴﺖ أﻧﺎ‬
Allah Ta’ala,” kata si Thorror.
‫ﻓﻴﻘﻮل أﺿﻴﻒ ﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
Kemudian Si Thorror masuk ke
warung makan sambil mengajak si ‫وﻛﺎن ﻳﺪﺧﻞ ﺣﺎﻧﻮت اﻟﺮواس وﻛﺎن‬
laki-laki itu. Si Thorror membeli
kepala kambing, roti dan makanan ‫ﻳﺸﱰى اﻟﺮأس واﳋﺒﺰ واﻷﻃﻌﻤﺔ وﻛﺎﻧﺖ‬
lainnya. Adat yang berlaku di
daerah tersebut adalah seorang ‫ﻋﺎدة اﻟﺒﻠﺪة ﻻ ﻳﺆدى اﳌﺸﱰى اﻟﺜﻤﻦ‬
pembeli akan membayar setelah
selesai makan. Ketika Si Thorror ‫إﻻ ﺑﻌﺪ اﻷﻛﻞ ﻓﻠﻤﺎ أﻛﻞ اﻟﻄﻌﺎم وﱂ‬
telah selesai makan dan
makanannya hanya tersisa satu ‫ﻳﺒﻖ إﻻ ﻟﻘﻤﺔ أو ﻟﻘﻤﺘﺎن ﻛﺎن ﳜﺮج‬
suap atau dua suap, Si Thorror
keluar dari warung dengan alasan ‫اﻟﻄﺮار ﻟﻌﻠﺔ اﻟﺒﻮل أو ﲝﻴﻠﺔ أﺧﺮى وإذا‬
ingin kencing atau alasan
keperluan lain. Ketika si laki-laki ‫أراد اﻟﻀﻴﻒ اﳋﺮوج‬
yang ditraktir ingin keluar dari
warung, tiba-tiba penjual
makanan meminta bayaran.

“Bayar dulu! Jangan pergi!” kata


penjual. ‫ﻛﺎن ﻳﺄﺧﺬﻩ اﻟﺮواس وﻳﻄﻠﺐ ﻣﻨﻪ ﲦﻦ‬
“Saya ditraktir orang tadi, pak! ‫اﻟﺮأس واﻷﻃﻌﻤﺔ ﻓﻴﻘﻮل أﻧﺎ ﺿﻴﻒ‬
(Thorror)” jawab si laki-laki.
‫ﻓﻼن‬
“Aku tidak mau tahu siapa yang
mentraktir dan siapa yang ‫وﻳﻘﻮل اﻟﺮواس إﱏ ﻻ أدرى ﻣﻦ‬
ditraktir. Pokoknya makanan yang

193
kalian beli harus dibayar!” jelas
penjual.
‫اﻟﻀﻴﻒ وﻣﻦ اﳌﻀﻴﻒ ﻓﻼﺑﺪ ﱃ ﻣﻦ‬
Selama masa hidupnya, Si Thorror ‫ﲦﻦ اﻷﻃﻌﻤﺔ‬
selalu melakukan penipuan.
‫وأﻣﻀﻰ ﻋﻤﺮﻩ ﻋﻠﻰ ﻫﺬﻩ اﳊﻴﻠﺔ‬
Suatu ketika, si Thorror sakit di
saat menjelang kematiannya. Ia ‫ﻓﻠﻤﺎ ﻣﺮض اﻟﻄﺮار ﻣﺮض اﳌﻮت‬
menyewa dua laki-laki. Masing-
masing dari mereka disewa ‫اﺳﺘﺄﺟﺮ رﺟﻠﲔ ﻛﻞ واﺣﺪ ﻣﻨﻬﻤﺎ‬
dengan bayaran satu dinar. Si
Thorror pun memberi mereka dua ‫ﺑﺪﻳﻨﺎر وأﻋﻄﻰ ﳍﻤﺎ دﻳﻨﺎرﻳﻦ‬
dinar dan berkata:

“Nanti, kalau aku telah mati,


ketika kalian mengiring ‫وﻗﺎل إذا أﻧﺎ ﻣﺖ ﻓﻘﻮﻻ ﺧﻠﻒ ﺟﻨﺎزﺗﻰ‬
jenazahku, katakan kalau aku ini
adalah orang yang solih dan baik. ‫ﻧﻌﻢ اﻟﺮﺟﻞ ﻫﺬا ﻛﺎن رﺟﻼ ﺻﺎﳊﺎ‬
Jangan berhenti mengatakan itu
hingga aku selesai dikubur!” ‫ﳏﺴﻨﺎ وﻻ ﺗﱰﻛﺎﱏ ﺣﱴ ﺗﺮﺟﻌﺎ ﻣﻦ‬
Ketika Si Thorror benar-benar ‫دﻓﲎ‬
telah mati, dua laki-laki yang
disewa itu mengiring jenazahnya ‫ﻓﻠﻤﺎ ﻣﺎت ﻛﺎﻧﺎ ﻳﻘﻮﻻن ﺧﻠﻒ ﺟﻨﺎزﺗﻪ‬
dan berkata:
‫ﻧﻌﻢ اﻟﺮﺟﻞ ﻫﺬا ﻛﺎن رﺟﻼ ﺻﺎﳊﺎ‬
“Sebaik-baik orang adalah orang
ini (Si Thorror). Ia adalah orang ‫ﳏﺴﻨﺎ ﺣﱴ ﻓﺮﻏﻮا ﻣﻦ اﻟﺪﻓﻦ ورﺟﻌﻮا‬
yang salih dan baik.”

Kedua laki-laki itu tak henti-


hentinya berkata demikian hingga
orang-orang selesai mengubur
jenazah Si Thorror dan pulang.

Kemudian dua malaikat masuk ke ‫ودﺧﻞ اﳌﻠﻜﺎن ﰱ ﻗﱪﻩ ﻟﻴﺴﺄﻻﻩ ﻓﺴﻤﻊ‬


dalam kuburan Si Thorror untuk
memberi pertanyaan. Tiba-tiba ‫ﻧﺪاء‬
terdengar seruan:

194
“Hai dua malaikat! Tinggalkan
hamba-Ku. Sesungguhnya hamba-
‫ﻓﻘﺎل اﺗﺮﻛﺎ ﻋﺒﺪى إﻧﻪ ﻋﺎش ﺑﺎﳊﻴﻠﺔ‬
Ku hidup selalu menipu dan
matipun ia juga menipu!” ‫وﻣﺎت ﺑﺎﳊﻴﻠﺔ‬
Akhirnya Si Thorror diampuni ‫ﻏﻔﺮ اﻟﻄﺮار ﺑﺸﻬﺎدة ﺷﺎﻫﺪﻳﻦ وإن‬
oleh Allah berkat kesaksian dua
saksi meskipun disewa. ‫ﻛﺎﻧﺎ ﻣﺄﺟﻮرﻳﻦ‬

195
‫اﳊﺪﻳﺚ اﳊﺎدى واﻟﺜﻼﺛﻮن‬
HADIS KETIGA PULUH SATU
TAUBAT

Diriwayatkan dari Ibnu


Abbas, Radhiyallahu ‘Anhu, bahwa
‫ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﺒﺎس رﺿﻲ اﷲ ﻋﻨﻬﻤﺎ أﻧﻪ‬
ia berkata kalau Rasulullah,
Shollallaahu ‘Alaihi Wa Sallama, ‫ﻗﺎل ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
bersabda, “Dengan beberapa
orang saja yang mau sholat, Allah ‫ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﻳﺪﻓﻊ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ اﻟﺒﻼء ﻋﻦ‬
menjauhkan bilahi dari umatku
yang tidak sholat. Andaikan ‫أﻣﱴ ﲟﻦ ﺻﻠﻰ ﻋﻤﻦ ﻻ ﻳﺼﻠﻰ وﻟﻮ‬
mereka semua meninggalkan
sholat niscaya Allah tidak akan ‫اﺟﺘﻤﻌﻮا ﻋﻠﻰ ﺗﺮك اﻟﺼﻼة ﻣﺎ ﻧﻈﺮﻫﻢ‬
melihat mereka dengan kasih.
Dengan beberapa orang saja yang ‫اﷲ ﻃﺮﻓﺔ ﻋﲔ وﻳﺪﻓﻊ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﲟﻦ‬
mau berzakat, Allah menjauhkan
bilahi dari umatku yang tidak mau ‫ﻳﺰﻛﻰ ﻣﻦ أﻣﱴ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﻻ ﻳﺰﻛﻰ وﻟﻮ‬
mengeluarkan zakat. Andaikan
mereka semua tidak mau berzakat ‫اﺟﺘﻤﻌﻮا ﻋﻠﻰ ﺗﺮك اﻟﺰﻛﺎة ﻣﺎ ﻧﻈﺮﻫﻢ‬
niscaya Allah tidak akan melihat
mereka dengan kasih. Dengan ‫اﷲ ﻃﺮﻓﺔ ﻋﲔ وﻳﺪﻓﻊ اﷲ ﻋﻦ أﻣﱴ ﲟﻦ‬
beberapa orang saja yang mau
berpuasa, Allah menjauhkan bilahi ‫ﻳﺼﻮم ﻋﻤﻦ ﻻ ﻳﺼﻮم وﻟﻮ اﺟﺘﻤﻌﻮا‬
dari umatku yang tidak berpuasa.
Andaikan mereka semua tidak ‫ﻋﻠﻰ ﺗﺮك اﻟﺼﻮم ﻣﺎ ﻧﻈﺮﻫﻢ اﷲ ﻃﺮﻓﺔ‬
mau berpuasa niscaya Allah tidak
akan melihat mereka dengan ‫ﻋﲔ وﻳﺪﻓﻊ اﷲ ﻋﻦ أﻣﱴ ﲟﻦ ﳛﺞ‬
kasih. Dengan beberapa orang
saja yang mau berhaji, Allah ‫ﻋﻤﻦ ﻻ ﳛﺞ وﻟﻮ اﺟﺘﻤﻌﻮا ﻋﻠﻰ ﺗﺮك‬
menjauhkan bilahi dari umatku
yang tidak mau berhaji. Andaikan ‫اﳊﺞ ﻣﺎ ﻧﻈﺮﻫﻢ اﷲ ﻃﺮﻓﺔ ﻋﲔ وﻳﺪﻓﻊ‬
mereka semua tidak berhaji
niscaya Allah tidak akan melihat ‫اﷲ ﻋﻦ أﻣﱴ ﲟﻦ ﳚﻤﻊ ﻋﻤﻦ ﻻ ﳚﻤﻊ‬
mereka dengan kasih. Dengan
beberapa orang saja yang mau ‫وﻟﻮ اﺟﺘﻤﻌﻮا ﻋﻠﻰ ﺗﺮك اﳉﻤﻌﺔ ﻣﺎ‬
sholat Jumat, Allah menjauhkan
bilahi dari umatku yang tidak ‫ﻧﻈﺮﻫﻢ اﷲ ﻃﺮﻓﺔ ﻋﲔ وﻫﻮ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﱃ‬
sholat Jumat. Andaikan mereka

196
semua meninggalkan sholat Jumat
niscaya Allah tidak akan melihat
‫وﻟﻮﻻ دﻓﻊ اﷲ اﻟﻨﺎس ﺑﻌﻀﻬﻢ ﺑﺒﻌﺾ‬
mereka dengan kasih.” Hadis ini
adalah pengertian Firman Allah, ‫ﻟﻔﺴﺪت اﻷرض وﻟﻜﻦ اﷲ ذو ﻓﻀﻞ‬
“Seandainya Allah tidak menolak
(keganasan) sebagian manusia ‫ﻋﻠﻰ اﻟﻌﺎﳌﲔ ﺣﻴﺚ ﻋﻔﺎ وﲡﺎوز ﲟﻦ‬
dengan sebagian yang lain, pasti
rusaklah bumi ini. Tetapi Allah ‫ﻳﺼﻠﻰ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﻻ ﻳﺼﻠﻰ ﻣﻦ أﻣﱴ‬
memiliki karunia (yang
dicurahkan) atas semesta alam,”28
sekiranya karunia-Nya adalah
memaafkan dan mengampuni
orang yang tidak mau sholat
dengan perantara adanya orang
yang sholat.

 Taubat Preman Fudhail

(Diceritakan) bahwa
Fudhail bin Iyad, Rahmatullahi ‫)وﺣﻜﻲ( إن ﻓﻀﻴﻞ ﺑﻦ ﻋﻴﺎض رﲪﺔ‬
‘Alaih, dulunya adalah seorang
perampok. Ia keluar mencari ‫اﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻛﺎن ﻣﻦ ﻗﻄﺎع اﻟﻄﺮﻳﻖ وﻛﺎن‬
mangsa dari satu daerah ke
daerah yang lain hingga pada ‫ﳜﺮج إﱃ ﻧﺎﺣﻴﺔ ﻣﺮة وإﱃ ﻧﺎﺣﻴﺔ ﻣﺮة‬
suatu malam, ketika ia sedang
beraksi merampok orang-orang, ‫أﺧﺮى ﺣﱴ ﻛﺎن ﻳﻘﻄﻊ اﻟﻄﺮﻳﻖ ﻋﻠﻰ‬
ia meletakkan kepalanya di atas
pangkuan pelayannya. Tiba-tiba ‫اﻟﻨﺎس وﻛﺎن ذات ﻟﻴﻠﺔ وﺿﻊ رأﺳﻪ ﰱ‬
dari kejauhan terlihat
segerombolan orang. Ketika ‫ﺣﺠﺮ ﻏﻼﻣﻪ إذ ﻇﻬﺮت ﻗﺎﻓﻠﺔ ﻓﻠﻤﺎ‬
mereka mulai dekat dengan
Fudhail, mereka berhenti dan ‫دﻧﻮا ﻣﻨﻪ وﻗﻔﻮا‬
berkata:
‫وﻗﺎﻟﻮا إن ﻓﻀﻴﻼ ﻫﻬﻨﺎ ﻣﻊ ﺣﺸﻤﻪ‬
“Fudhail ada disana bersama
anak-anak buahnya. Apa yang ‫ﻓﻜﻴﻒ ﻧﺼﻨﻊ‬
harus kita lakukan?”

28
QS. Al-Baqoroh: 251

197
Segerombolan orang tersebut
terbagi menjadi tiga kelompok.
‫ﻓﻘﺎﻟﺖ ﻃﺎﺋﻔﺔ ﻣﻨﻬﻢ وﻫﻢ ﺛﻼﺛﺔ ﻧﻔﺮ ﻟﻨﺎ‬
Salah satu kelompok dari mereka
menjawab: ‫أن ﻧﺮﻣﻲ ﺳﻬﻤﺎ إن وﻗﻊ ﻣﺮرﻧﺎ وإﻻ‬
“Aku akan memanahnya dari sini. ‫رﺟﻌﻨﺎ‬
Jika anak panah mengenainya
maka kita akan meneruskan
perjalanan dan jika tidak
mengenainya maka kita akan
kembali pulang.”

Kemudian orang pertama dari


mereka memanah sambil ‫ﻓﺮﻣﻰ أﺣﺪﻫﻢ وﻗﺮأ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﱃ أﱂ ﻳﺄن‬
membaca Firman Allah,
“Belumkah datang waktunya bagi ‫ﻟﻠﺬﻳﻦ آﻣﻨﻮا أن ﲣﺸﻊ ﻗﻠﻮ ﻢ ﻟﺬﻛﺮ‬
orang-orang yang beriman untuk
tunduk hati mereka mengingat ‫اﷲ‬
Allah …”29

Kemudian Fudhail berteriak keras


dan jatuh tersungkur pingsan.
Pelayannya mengira kalau Fudhail
terkena anak panah. Kemudian ‫ﻓﺼﺎح ﻓﻀﻴﻞ ﺻﻴﺤﺔ وﺧﺮ ﻣﻐﺸﻴﺎ‬
pelayannya pun segera
memeriksa apakah betul Fudhail ‫ﻋﻠﻴﻪ ﻓﻈﻦ اﻟﻐﻼم أﻧﻪ أﺻﺎﺑﻪ ﺳﻬﻢ‬
terkena anak panah. Setelah
Fudhail tersadar dari pingsan, ia ‫ﻓﺠﻌﻞ اﻟﻐﻼم ﻳﻄﻠﺒﻪ ﰱ ﺟﺴﺪﻩ ﻓﻠﻤﺎ‬
berkata:
‫أﻓﺎق ﻗﺎل أﺻﺎﺑﲎ ﺳﻬﻢ اﷲ‬
“Panah Allah telah mengenaiku”.

Kemudian orang kedua dari


mereka memanahkan anak panah ‫ورﻣﻰ اﻟﺜﺎﱏ ﺳﻬﻤﺎ وﻗﺮأ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﱃ‬
ke arah Fudhail sambil membaca
Firman Allah, “Maka segeralah ‫ﻓﻔﺮوا إﱃ اﷲ إﱏ ﻟﻜﻢ ﻣﻨﻪ ﻧﺬﻳﺮ ﻣﺒﲔ‬
kembali (mentaati) kepada Allah.
Sesungguhnya aku adalah seorang

29
QS. Al-Hadiid: 16

198
pemberi peringatan yang nyata
dari Allah untuk kalian.”30

Kemudian Fudhail berteriak keras


lebih keras daripada teriakan
yang pertama. Pelayannya segera ‫ﻓﺼﺎح ﻓﻀﻴﻞ ﺻﻴﺤﺔ أﺷﺪ ﻣﻦ اﻷوﱃ‬
memeriksa apakah Fudhail benar-
benar terkena anak panah. ‫ﻓﺠﻌﻞ اﻟﻐﻼم ﻳﻄﻠﺒﻪ أﻳﻀﺎ ﻓﻴﻪ‬
Kemudian Fudhail berkata:

“Hai pelayanku! Panah Allah telah


mengenaiku.” ‫ﻓﻘﺎل ﻳﺎ ﻏﻼم أﺻﺎﺑﲎ ﺳﻬﻢ اﷲ‬
Kemudian orang ketiga dari
mereka memanahkan anak panah
ke arah Fudhail sambil membaca ‫ﻓﺮﻣﻰ اﻟﺜﺎﻟﺚ وﻗﺮأ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﱃ وأﻧﻴﺒﻮا‬
Firman Allah, “Dan kembalilah
kamu kepada Tuhanmu dan ‫إﱃ رﺑﻜﻢ وأﺳﻠﻤﻮا ﻟﻪ ﻣﻦ ﻗﺒﻞ أن‬
berserah dirilah kepada-Nya
sebelum datang azab kepadamu ‫ﻳﺄﺗﻴﻜﻢ اﻟﻌﺬاب ﰒ ﻻ ﺗﻨﺼﺮون‬
kemudian kamu tidak dapat
ditolong (lagi).”31

Kemudian Fudhail berteriak keras


lebih keras daripada teriakan
yang pertama dan yang kedua. ‫ﻓﺼﺎح ﻓﻀﻴﻞ ﺻﻴﺤﺔ أﺷﺪ ﻣﻦ اﻷوﱃ‬
Kemudian ia berkata kepada
pelayan dan para anak buahnya: ‫واﻟﺜﺎﻧﻴﺔ‬
“Sadarlah dan bertaubatlah kalian ‫ﻓﻘﺎل ﻟﻐﻼﻣﻪ وﺣﺸﻤﻪ ارﺟﻌﻮا ﻛﻠﻜﻢ‬
semua! Sesunggguhnya aku
kecewa atas kedzaliman ‫ﻓﺈﱏ ﻧﺎدم ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﻓﺮﻃﺖ ﻟﻘﺪ دﺧﻞ‬
merampok yang telah aku jalani
selama ini. Rasa takut kepada ‫ﰱ ﻗﻠﱮ ﺧﻮﻓﻪ ﻓﱰﻛﺖ ﻣﺎ ﻛﻨﺖ ﻓﻴﻪ‬
Allah telah masuk ke dalam
hatiku. Aku tidak akan merampok
lagi.”

30
QS. Adz-Dzariyaat: 49
31
QS. Az-Zumar: 54

199
Kemudian Fudhail bin Iyad pergi
menuju arah Mekah. Ketika ia
‫وﺗﻮﺟﻪ ﳓﻮ ﻣﻜﺔ ﺣﱴ ﺑﻠﻎ ﺑﻘﺮب ﻣﻦ‬
telah sampai di tempat yang dekat
dengan Nahrawan, Harun al- ‫ﺮوان ﻓﺎﺳﺘﻘﺒﻠﻪ ﻫﺮون اﻟﺮﺷﻴﺪ ﻓﻘﺎل‬
Rasyid menemuinya dan berkata:
‫ﻳﺎ ﻓﻀﻴﻞ إﱏ رأﻳﺖ ﰱ اﳌﻨﺎم ﻛﺄن‬
“Hai Fudhail! Aku telah
memimpikan sebuah mimpi ‫ﻣﻨﺎدﻳﺎ ﻳﻨﺎدى ﺑﺄﻋﻠﻰ ﺻﻮﺗﻪ ﻳﻘﻮل إن‬
bahwa seolah-olah ada yang
menyeru dengan suara keras ‫ﻓﻀﻴﻼ ﺧﺎف اﷲ واﺧﺘﺎر ﺧﺪﻣﺘﻪ‬
dengan seruan, ‘Sesungguhnya
Fudhail telah takut kepada Allah. ‫ﻓﺄﺟﻴﺒﻮﻩ‬
Ia telah memilih mengabdikan
dirinya kepada-Nya. Terimalah
ia!”

Kemudian Fudhail berteriak keras


dan berkata, “Ya Allah! Dengan ‫ﻓﺼﺎح ﻓﻀﻴﻞ ﺻﻴﺤﺔ وﻗﺎل إﳍﻰ‬
kemulian-Mu dan kesombongan-
Mu, Engkau mencintai seorang ‫ﺑﻜﺮﻣﻚ وﻛﱪﻳﺎﺋﻚ ﲢﺐ ﻋﺒﺪا ﻣﺬﻧﺒﺎ‬
hamba pendosa yang telah jauh
dari-Mu selama 40 (empat puluh) ‫ﻛﺎن ﻫﺎرﺑﺎ ﻣﻨﻚ ﻣﻨﺬ أرﺑﻌﲔ ﺳﻨﺔ‬
tahun.”

200
‫اﳊﺪﻳﺚ اﻟﺜﺎﱏ واﻟﺜﻼﺛﻮن‬
HADIS KETIGA PULUH DUA
PUJIAN RASULULLAH UNTUK UMATNYA

 Tangisan Para Sahabat

Diriwayatkan dari Abu


Hurairah radhiyallahu ‘anhu ‫ﻋﻦ أﰉ ﻫﺮﻳﺮة رﺿﻲ اﷲ ﻋﻨﻪ ﻗﺎل ﻗﺎل‬
bahwa Rasulullah shollallaahu
‘alaihi wa sallama bersabda, ‫رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ‬
“Orang-orang pilihan dari umatku
adalah mereka yang bersaksi ‫ﺧﻴﺎر أﻣﱴ ﻣﻦ ﺷﻬﺪ أن ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ‬
bahwa sesungguhnya tidak ada
tuhan selain Allah dan ‫وأن ﳏﻤﺪا رﺳﻮل اﷲ وإذا أﺣﺴﻨﻮا‬
Muhammad adalah utusan-Nya.
Ketika mereka berbuat baik maka ‫اﺳﺘﺒﺸﺮوا وإذا أﺳﺎؤا اﺳﺘﻐﻔﺮوا وإذا‬
mereka senang dan ketika mereka
berbuat buruk maka mereka ‫ﺳﺎﻓﺮوا ﻗﺼﺮوا ﺻﻼ ﻢ وأﻓﻄﺮوا ﻣﻦ‬
beristighfar (meminta ampun).
Ketika mereka melakukan ‫ﺻﻮﻣﻬﻢ وإن ﺷﺮار أﻣﱴ اﻟﺬﻳﻦ وﻟﺪوا‬
perjalanan jauh maka mereka
mengqosor sholat dan berbuka ‫ﰱ اﻟﻨﻌﻢ وﻏﺪوا ﰱ اﻟﻨﻌﻢ وﳘﺘﻬﻢ أﻟﻮان‬
puasa. Sesungguhnya orang-orang
buruk dari umatku adalah mereka ‫اﻟﻄﻌﺎم وأﻟﻮان اﻟﺸﺮاب وإذا ﺗﻜﻠﻤﻮا‬
yang dilahirkan dengan
kelimpahan nikmat dan yang ‫ﺗﺸﺪﻗﻮا وإذا ﻣﺸﻮا ﺗﺒﺨﱰوا وﻳﻞ‬
berangkat pagi-pagi (awal) untuk
mencari nikmat, tetapi tujuan ‫ﻟﻠﺠﺮارﻳﻦ أذﻳﺎﻻ واﻷﻛﺎﻟﲔ أﻓﻀﺎﻻ‬
mereka hanyalah makanan dan
minuman. Ketika mereka saling ‫واﻟﻨﺎﻃﻘﲔ أﺷﻌﺎرا اﳋﱪ إﱃ آﺧﺮﻩ‬
berbicara maka mereka sangat
asyik dan ketika mereka berjalan
maka mereka berlagak sombong.
Celakalah mereka yang berjalan
hingga ujung baju terseret tanah!
Celakalah mereka yang makan
makanan sisa orang lain!
Celakalah mereka yang pandai
berucap syair-syair … dst.

201
Dalam hadis tersebut,
Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wa
‫ﻣﺪح اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم أﻣﺘﻪ‬
sallama memuji umatnya, yaitu
mereka yang hidup dengan ‫اﻟﺬﻳﻦ ﻋﺎﺷﻮا ﻋﻠﻰ ﻫﺬﻩ اﻟﺼﻔﺔ وذم‬
berbuat amal-amal baik yang
disebutkan dalam hadis dan ‫اﻷﺧﺮﻳﻦ وﻛﺎن ﳛﺮض أﻣﺘﻪ ﻋﻠﻰ‬
mencela sebagian mereka yang
lain. Rasulullah shollallaahu ‘alaihi ‫اﻟﻄﺎﻋﺔ واﻹﺳﺘﻘﺎﻣﺔ ﻋﻠﻰ ﺗﻠﻚ اﻟﺼﻔﺔ‬
wa sallama memotivasi umatnya
untuk senantiasa melakukan ‫ﺣﱴ أن ﻟﻴﻠﺔ ﻣﻦ ﻟﻴﺎﱃ رﺟﺐ ﻗﺎم اﻟﻨﱯ‬
ketaatan dan istiqomah
melakukan amal-amal baik yang ‫ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﰱ ﻧﺼﻒ اﻟﻠﻴﻞ‬
disebutkan dalam hadis hingga
pada suatu malam di bulan Rajab, ‫ﻟﻴﻨﺮ ﰱ اﳌﺴﺠﺪ ﻫﻞ اﺳﺘﻴﻘﻆ أﺣﺪ ﻣﻦ‬
beliau shollallaahu ‘alaihi wa
sallama bangun di pertengahan ‫أﺻﺤﺎﺑﻪ ﻓﻠﻤﺎ دﻧﺎ ﻣﻦ ﺑﺎب اﳌﺴﺠﺪ‬
malam untuk melihat ke dalam
masjid apakah ada sahabat- ‫ﲰﻊ ﺻﻮت أﰉ ﺑﻜﺮ رﺿﻲ اﷲ ﻋﻨﻪ‬
sahabatnya yang bangun
beribadah. Ketika beliau telah ‫ﻳﺒﻜﻰ ﰱ اﻟﺼﻼة وﻛﺎن ﻳﺮﻳﺪ ﺧﺘﻢ‬
dekat dengan pintu masjid, beliau
mendengar suara Abu Bakar ‫اﻟﻘﺮآن ﰱ رﻛﻌﺘﲔ ﻓﻠﻤﺎ ﺑﻠﻎ إﱃ ﻫﺬﻩ‬
tengah menangis di dalam
sholatnya. Abu Bakar ingin ‫اﻵﻳﺔ إن اﷲ اﺷﱰى ﻣﻦ اﳌﺆﻣﻨﲔ‬
mengkhatamkan al-Quran di dua
rakaat sholat. Ketika ia sampai ‫أﻧﻔﺴﻬﻢ وأﻣﻮاﳍﻢ ﺑﺄن ﳍﻢ اﳉﻨﺔ ﺑﻜﻰ‬
pada ayat ini:
‫ﺑﻜﺎء ﺣﺰﻳﻨﺎ ﺷﺪﻳﺪا ﻓﻮﻗﻒ رﺳﻮل اﷲ‬
Sesungguhnya Allah telah membeli
dari orang-orang mukmin, diri dan ‫ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﻋﻨﺪ‬
harta mereka dengan memberikan
surga untuk mereka …32 ‫اﻟﺒﺎب وﻛﺎﻧﺖ ﺗﻘﻄﺮ دﻣﻮع أﰉ ﺑﻜﺮ‬
maka ia tambah menangis sangat ‫ﻋﻠﻰ اﳊﺼﲑ‬
bersedih. Kemudian Rasulullah
shollallaahu ‘alaihi wa sallama
berdiri di dekat pintu. Air mata

32
QS. At-Taubah: 111

202
Abu Bakar sampai menetes di atas
tikar.
Di satu sisi masjid,
Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wa ‫وﰱ ﻧﺎﺣﻴﺔ اﳌﺴﺠﺪ ﲰﻊ ﺻﻮت ﻋﻠﻲ‬
sallama mendengar suara Ali
karromallaahu wajhahu yang ‫ﻛﺮم اﷲ وﺟﻬﻪ ﻳﺒﻜﻰ ﺑﺄﻋﻠﻰ ﺻﻮﺗﻪ‬
tengah menangis keras. Ia ingin
mengkhatamkan al-Quran dalam ‫وأراد أن ﳜﺘﻢ اﻟﻘﺮآن ﰱ رﻛﻌﺘﲔ ﻓﻠﻤﺎ‬
dua rakaat sholat. Ketika ia
sampai pada ayat ini: ‫ﺑﻠﻎ ﻫﺬﻩ اﻵﻳﺔ ﻗﻞ ﻫﻞ ﻳﺴﺘﻮى اﻟﺬﻳﻦ‬
Katakanlah! Adakah sama orang- ‫ﻳﻌﻠﻤﻮن واﻟﺬﻳﻦ ﻻ ﻳﻌﻠﻤﻮن إﳕﺎ ﻳﺘﺬﻛﺮ‬
orang yang mengetahui dengan
orang-orang yang tidak ‫أوﻟﻮ اﻷﻟﺒﺎب وﻛﺎﻧﺖ ﺗﻘﻄﺮ دﻣﻮﻋﻪ‬
mengetahui? Sesungguhnya orang-
orang yang memiliki akal ‫ﻋﻠﻰ اﳊﺼﲑ‬
sempurnalah dapat menerima
pelajaran.33

maka air matanya hingga


menetesi tikar.

Di satu sisi lain masjid,


Mua’adz bin Jabal radhiyallahu ‫وﰱ ﻧﺎﺣﻴﺔ أﺧﺮى ﰱ اﳌﺴﺠﺪ ﻳﺒﻜﻰ‬
‘Anhu tengah menangis keras. Ia
hendak mengkhatamkan al-Quran ‫ﻣﻌﺎذ ﺑﻦ ﺟﺒﻞ رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ‬
dalam sholatnya. Hanya saja ia
membaca setengah atau sepertiga ‫ﺑﺄﻋﻠﻰ اﻟﺼﻮت وأراد أن ﳜﺘﻢ اﻟﻘﺮآن‬
Surat. Kemudian ia membaca
Surat lain sesuai dengan urutan ‫ﰱ اﻟﺼﻼة إﻻ ﻛﺎن ﻳﻘﺮأ ﻧﺼﻒ اﻟﺴﻮرة‬
dari Surat sebelumnya. Ia
menangis dalam sholatnya dan air ‫أو ﺛﻠﺜﻬﺎ ﰒ ﻳﱰﻛﻬﺎ وﻳﺒﺪأ ﰱ ﺳﻮرة‬
matanya menetes hingga sampai
tikar. ‫أﺧﺮى ﻋﻠﻰ ﻫﺬا اﻟﱰﺗﻴﺐ وﻫﻮ ﻳﺒﻜﻰ‬
‫ﰱ اﻟﺼﻼة وﻛﺎﻧﺖ ﺗﻘﻄﺮ دﻣﻮﻋﻪ ﻋﻠﻰ‬
‫اﳊﺼﲑ‬
33
QS. Az-Zumar: 9

203
Sedangkan sahabat Bilal
radhiyallahu ‘anhu sholat di
‫وﻛﺎن ﺑﻼل رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ ﰱ‬
pojokan masjid. Ia menangis.
‫زاوﻳﺔ اﳌﺴﺠﺪ ﻳﺼﻠﻰ وﻳﺒﻜﻰ‬
Kemudian Rasulullah
shollallaahu ‘alaihi wa sallama ‫ﻓﺒﻜﻰ رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ‬
ikut menangis bersama mereka.
Setelah mereka selesai dari sholat, ‫وﺳﻠﻢ ﻣﻌﻬﻢ ﺣﱴ ﻓﺮﻏﻮا ﻣﻦ اﻟﺼﻼة‬
Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wa
sallama pun pulang ke rumah ‫ﻓﺮﺟﻊ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم‬
dengan perasaan senang. Mereka
semua tidak tahu kehadirannya ‫ﻣﺴﺮورا إﱃ دارﻩ وﻣﺎ ﻋﻠﻢ ﻫﺆﻻء‬
shollallaahu ‘alaihi wa sallama.
‫ﺣﻀﻮر اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم‬
Menjelang pagi, mereka
datang ke masjid dan menunaikan ‫ﻓﻠﻤﺎ أﺻﺒﺢ وﺣﻀﺮوا اﳌﺴﺠﺪ وﺻﻠﻮا‬
sholat Subuh sebagai makmum di
belakang Rasulullah shollallaahu ‫ﺻﻼة اﻟﻔﺠﺮ ﺧﻠﻒ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة‬
‘alaihi wa sallama. Setelah selesai
sholat, Rasulullah shollallaahu ‫واﻟﺴﻼم ﻓﺄﻗﺒﻞ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة‬
‘alaihi wa sallama menghadap ke
arah mereka dan bertanya dengan ‫واﻟﺴﻼم ﺑﻮﺟﻬﻪ إﻟﻴﻬﻢ‬
perasaan senang:

“Hai Abu Bakar! Mengapa kamu


menangis ketika membaca ayat ‫ﻓﻘﺎل ﻣﺴﺮورا ﻳﺎ أﺑﺎ ﺑﻜﺮ ﱂ ﺑﻜﻴﺖ ﰱ‬
ini; ‘Sesungguhnya Allah telah
membeli dari orang-orang ‫ﻫﺬﻩ اﻵﻳﺔ إن اﷲ اﺷﱰى ﻣﻦ اﳌﺆﻣﻨﲔ‬
mukmin, diri dan harta mereka
dengan memberikan surga untuk ‫أﻧﻔﺴﻬﻢ وأﻣﻮاﳍﻢ ﺑﺄن ﳍﻢ اﳉﻨﺔ‬
mereka’.”

Abu Bakar menjawab, “Bagaimana


saya tidak menangis sedangkan ‫ﻓﻘﺎل أﺑﻮ ﺑﻜﺮ ﻛﻴﻒ ﻻ أﺑﻜﻰ وﻗﺪ‬
Allah berfirman kalau Dia
membeli diri hamba-hamba-Nya. ‫ﻗﺎل اﷲ ﺗﻌﺎﱃ اﺷﱰﻳﺖ ﻧﻔﻮس ﻋﺒﺎدى‬
Sedangkan ketika seorang hamba
(budak) memiliki cacat maka ‫إذا ﻛﺎن اﻟﻌﺒﺪ ﻣﻌﻴﻮﺑﺎ ﻻ ﻳﺸﱰى أو‬
pembeli tidak jadi membelinya
atau setelah pembeli membelinya ‫ﻇﻬﺮ ﻋﻴﺒﻪ ﺑﻌﺪ اﻟﺸﺮاء ﻳﺮدﻩ اﳌﺸﱰى‬
dan ternyata ada cacat yang

204
diketahui dari hamba tersebut
maka pembeli itu akan
‫ﻓﺈن ﻛﻨﺖ ﻣﻌﻴﻮﺑﺎ ﻋﻨﺪ اﻟﺸﺮاء أو ﻇﻬﺮ‬
mengembalikannya. Sama halnya
apabila saya memiliki cacat ketika ‫اﻟﻌﻴﺐ ﺑﻌﺪ اﻟﺸﺮاء وردﱏ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
dibeli atau setelah dibeli dan
ternyata ada cacat dari diriku ‫ﻓﺄﻛﻮن ﻣﻦ أﻫﻞ اﻟﻨﺎر ﻓﻸﺟﻞ ذﻟﻚ‬
maka Allah pun akan
mengembalikanku. Dengan ‫ﻛﻨﺖ أﺑﻜﻰ‬
demikian saya akan menjadi salah
satu dari penduduk neraka.
Karena alasan itulah saya
menangis.”

Kemudian Jibril alaihi as-salam


datang dan berkata:
‫ﻓﺠﺎء ﺟﱪاﺋﻴﻞ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم وﻗﺎل ﻗﻞ‬
“Hai Muhammad! Katakanlah
kepada Abu Bakar! Ketika Allah, ‫ﻳﺎ ﳏﻤﺪ ﻷﰉ ﺑﻜﺮ إذا ﻋﻠﻢ اﳌﺸﱰى‬
Sang Pembeli, mengetahui cacat
hamba, kemudian Dia membelinya ‫ﻋﻴﺐ اﻟﻌﺒﺪ واﺷﱰاﻩ ﺑﻌﻴﺒﻪ ﻟﻴﺲ ﻟﻪ‬
dengan kondisi ada cacat, maka
bagi-Nya tidak punya hak untuk ‫وﻻﻳﺔ اﻟﺮد واﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻛﺎن ﻋﺎﳌﺎ ﺑﻌﻴﺐ‬
mengembalikan karena Allah
telah mengetahui cacat hamba ‫ﻋﺒﺪﻩ ﻗﺒﻞ أن ﳜﻠﻘﻪ وﻣﻊ ﻋﻴﺒﻪ اﺷﱰى‬
sebelum Dia menciptakannya.
Dengan kondisi hamba memiliki ‫ﻓﻼ ﻳﺮدﻩ ﻓﺬﻟﻚ اﻟﻌﻴﺐ ﺑﻌﺪ اﻟﺸﺮاء‬
cacat, Allah tetap membelinya.
Kemudian Dia tidak akan ‫وﰱ ﻣﺴﺌﻠﺔ إن ﻣﻦ اﺷﱰى ﻋﺸﺮة ﻋﺒﻴﺪ‬
mengembalikannya padahal cacat
tersebut diketahui setelah dibeli. ‫ﻓﻮﺟﺪ ﻣﻨﻬﻢ واﺣﺪا ﻏﲑ ﻣﻌﻴﻮب وأراد‬
Sama halnya, orang telah membeli
sepuluh budak. Dari sepuluh ‫اﳌﺸﱰى أن ﻳﺄﺧﺬ ﻏﲑ اﳌﻌﻴﻮب وﻳﺮد‬
budak tersebut, ternyata ia
menemukan hanya satu budak ‫اﻟﺒﺎﻗﲔ ﻓﺎﻟﺸﺮع ﻻ ﻳﺄﻣﺮﻩ ﺑﺬﻟﻚ ﺑﻞ‬
saja yang tidak memiliki cacat.
Kemudian ia hendak hanya ‫ﻳﺄﻣﺮﻩ ﺑﻘﺒﻮل ﻛﻠﻬﻢ واﷲ ﺗﻌﺎﱃ اﺷﱰى‬
mempertahankan yang tidak
bercacat dan mengembalikan ‫ﻛﻞ اﳌﺆﻣﻨﲔ ﻓﺪﺧﻞ ﰱ اﻟﺒﻴﻊ اﻷﺻﻔﻴﺎء‬
lainnya yang bercacat. Padahal
Syariat memerintahkannya untuk ‫واﻷوﻟﻴﺎء واﻷﻧﺒﻴﺎء واﳌﺮﺳﻠﻮن ﻓﺒﺎﲨﺎع‬
tidak mengembalikan budak

205
lainnya itu, tetapi menerima
seluruhnya. Allah telah membeli
‫اﻷﻣﺔ أن ﻻ ﻳﺮد اﻷﻧﺒﻴﺎء واﻷﺻﻔﻴﺎء‬
seluruh orang-orang mukmin.
Masuk dalam transaksi penjualan ‫واﳌﺮﺳﻠﲔ ﻓﻌﻠﻢ أن اﳌﻌﻴﻮب ﻻ ﻳﺮد‬
adalah para nabi, hamba-hamba
pilihan, dan para rasul. Dengan ‫أﻳﻀﺎ‬
demikian, diketahui bahwa hamba
yang memiliki cacat tidak akan
dikembalikan oleh Allah.”

Kemudian Rasulullahshollallaahu
‘alaihi wa sallama dan para ‫ﻓﻔﺮح رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ‬
sahabatnya pun senang.
‫وﻓﺮح أﺻﺤﺎﺑﻪ‬
Kemudian Rasulullah
shollallaahu ‘alaihi wa sallama ‫ﰒ ﻗﺎل ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻟﻌﻠﻲ‬
bertanya kepada Ali karromallahu
wajhahu: ‫ﻛﺮم اﷲ وﺟﻬﻪ‬
“Hai Ali! Mengapa kamu menangis
ketika membaca ayat,
‘Katakanlah! Adakah sama orang- ‫ﻳﺎ ﻋﻠﻲ ﱂ ﺑﻜﻴﺖ ﻋﻨﺪ ﻗﺮاءة ﻗﻞ ﻫﻞ‬
orang yang mengetahui dengan
orang-orang yang tidak ‫ﻳﺴﺘﻮى اﻟﺬﻳﻦ ﻳﻌﻠﻤﻮن واﻟﺬﻳﻦ ﻻ‬
mengetahui? Sesungguhnya orang-
orang yang memiliki akal ‫ﻳﻌﻠﻤﻮن‬
sempurnalah dapat menerima
pelajaran?’”

Ali menjawab, “Bagaimana aku ‫ﻓﻘﺎل ﻋﻠﻲ ﻛﻴﻒ ﻻ أﺑﻜﻰ ﻳﻘﻮل اﷲ‬
tidak menangis sedangkan Allah
telah berfirman, ‘Adakah sama ‫ﺗﻌﺎﱃ ﻗﻞ ﻫﻞ ﻳﺴﺘﻮى اﻟﺬﻳﻦ ﻳﻌﻠﻤﻮن‬
orang-orang yang mengetahui
dengan orang-orang yang tidak ‫واﻟﺬﻳﻦ ﻻ ﻳﻌﻠﻤﻮن وأﺑﻮﻧﺎ آدم ﺻﻠﻮات‬
mengetahui? Sesungguhnya orang-
orang yang memiliki akal ‫اﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻛﺎن أﻋﻠﻢ اﻟﻨﺎس وﻗﺎل اﷲ‬
sempurnalah yang dapat
menerima pelajaran. Sedangkan ‫ﺗﻌﺎﱃ ﰱ ﺣﻘﻪ وﻋﻠﻢ آدم اﻷﲰﺎء ﻛﻠﻬﺎ‬
bapak kita, Adam sholawatullahi
‘alaihi adalah orang yang paling ‫وﳓﻦ ﻻ ﻧﻌﻠﻢ ﻣﺜﻠﻪ ﻛﻴﻒ ﻧﺴﺘﻮى ﻣﻌﻪ‬
tahu. Allah telah berfirman

206
tentangnya, ‘Dan Kami telah
mengajarkan Adam seluruh nama-
nama... dan kita tidaklah
sepertinya. Bagaimana kita bisa
menyamainya?”

Kemudian Malaikat Jibril, ‘Alaihis


Salam, datang dan berkata: ‫ﻓﺠﺎء ﺟﱪاﺋﻴﻞ ﻋﻠﻲ اﻟﺴﻼم وﻗﺎل ﻗﻞ‬
“Hai Muhammad! Katakanlah ‫ﻳﺎ ﳏﻤﺪ ﻟﻌﻠﻲ ﻟﻴﺲ ذﻟﻚ ﻣﺎ ﻇﻨﻨﺖ‬
kepada Ali! Bahwa maksud ayat
yang ia baca bukanlah seperti ‫وﻟﻜﻦ ﻻ ﻳﺴﺘﻮى ﻳﻮم اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ اﻟﻜﺎﻓﺮ‬
yang ia kira. Tetapi maksudnya
adalah bahwa besok di Hari ‫ﻣﻊ اﳌﺆﻣﻨﲔ ﻷن اﻟﻜﺎﻓﺮ ﻻ ﻳﻌﺒﺪ إﻻ‬
Kiamat, orang kafir tidaklah sama
dengan orang-orang mukmin ‫اﻟﺼﻨﻢ وﻻ ﻳﺆﻣﻦ ﺑﺎﷲ واﻟﻴﻮم اﻵﺧﺮ‬
karena orang kafir hanyalah
menyembah berhala dan tidak ‫واﳌﺆﻣﻦ ﻳﻌﺒﺪ اﷲ وﻳﻘﻮل ﰱ ﻛﻞ وﻗﺖ‬
beriman kepada Allah dan Hari
Akhir. Sedangkan orang mukmin ‫وﺣﲔ ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ ﳏﻤﺪ رﺳﻮل اﷲ‬
menyembah Allah dan setiap
waktu selalu mengatakan Tidak ‫وإذا أﺣﺴﻨﻮا اﺳﺘﺒﺸﺮوا وإذا أﺳﺎؤا‬
ada tuhan selain Allah dan
Muhammad adalah utusan-Nya. ‫اﺳﺘﻐﻔﺮوا وإذا ﺳﺎﻓﺮوا ﻗﺼﺮوا وأﻓﻄﺮوا‬
Begitu juga orang-orang mukmin
ketika berbuat baik maka mereka ‫ﻓﻼ ﺟﺮم ﻻ ﻳﺴﺘﻮى اﻟﻜﺎﻓﺮ ﻣﻊ‬
akan senang dan ketika berbuat
buruk maka mereka meminta ‫اﳌﺆﻣﻨﲔ ﻷن ﻣﺄوى اﻟﻜﺎﻓﺮ ﰱ اﻟﻨﺎر‬
ampunan dan ketika mereka
melakukan perjalanan jauh maka ‫وﻣﺄوى اﳌﺆﻣﻦ ﰱ اﳉﻨﺔ‬
mereka mengqosor sholat dan
berbuka dari puasa. Tidak ada
dosa bagi mereka melakukan hal
itu. Selain itu, orang kafir tidaklah
sama dengan orang mukmin
karena tempat kembalinya adalah
neraka dan tempat kembali orang
mukmin adalah surge.”

207
‫اﳊﺪﻳﺚ اﻟﺜﺎﻟﺚ واﻟﺜﻼﺛﻮن‬
HADIS KETIGA PULUH TIGA
AMALAN-AMALAN DI HARI JUMAT

Telah diriwayatkan dari


Abdurrahman bin Zaid bin Aslam
‫ﻋﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﺮﲪﻦ ﺑﻦ زﻳﺪ ﺑﻦ أﺳﻠﻢ ﺑﻦ‬
bin Mak-hul bahwa ia berkata
kalau Ubaidah bin as-Shomit ‫ﻣﻜﺤﻮل ﻗﺎل ﻗﺎل ﻋﺒﺎدة ﺑﻦ اﻟﺼﺎﻣﺖ‬
rodhiyallahu ‘anhu berkata;
‫رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ‬
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama bersabda, “Barang siapa ‫ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﻣﻦ اﻏﺘﺴﻞ ﻳﻮم‬
mandi di hari Jumat dengan niat
yang baik maka kulit tubuhnya ‫اﳉﻤﻌﺔ ﺑﻨﻴﺔ ﺻﺎﳊﺔ ﱂ ﳝﺮ اﳌﺎء ﻋﻠﻰ‬
yang dikenai air akan penuh
dengan cahaya. Seluruh kulit ‫ﺷﻌﺮة ﻣﻦ ﺟﺴﺪﻩ إﻻ ﺗﻸﻷت ﻧﻮرا‬
tubuhnya itu akan menjadi cahaya
pada Hari Kiamat di tempat ‫ﻓﺘﺼﲑ ﻛﻠﻬﺎ ﻧﻮرا ﻳﻮم اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﰱ‬
pemberhentian seluruh makhluk
(Mauqif). Tubuhnya akan menjadi ‫اﳌﻮﻗﻒ وﻳﺘﻸﻷ ﺟﺴﺪﻩ ﻧﻮرا ﺑﲔ‬
cahaya yang bersinar di antara
makhluk lainnya. Kemudian Jumat ‫اﳋﻼﺋﻖ ﰒ ﺗﺄﺗﻰ اﳉﻤﻌﺔ ﰱ ﺻﻮرة‬
akan datang dengan menjelma
seorang laki-laki. Kepalanya ‫رﺟﻞ ﻋﻠﻰ رأﺳﻪ ﺗﺎج ﻣﻦ ﺗﻴﺠﺎن اﳉﻨﺔ‬
mengenakan mahkota surga.
Kemudian Jumat yang menjelma
laki-laki itu berkata:
‫ﻓﺘﻘﻮل اﻟﺴﻼم ﻋﻠﻴﻚ‬
“Assalamu’alaika!”

‘’Alaikas Salam!” jawab orang yang


mandi tadi. Kemudian ia bertanya: ‫ﻓﻴﻘﻮل ﻋﻠﻴﻚ اﻟﺴﻼم ﻣﻦ أﻧﺖ‬
“Siapa kamu?”

“Aku adalah Jumat dimana kamu ‫ﻓﺘﻘﻮل أﻧﺎ اﳉﻤﻌﺔ اﻟﱴ ﻗﺪ اﻏﺘﺴﻠﺖ ﰲ‬
pernah mandi. Aku adalah Jumat
dimana kamu pernah sholat dan ‫وﺻﻠﻴﺖ ﰲ وأﺣﺴﻨﺖ اﻟﺼﻼة ﷲ‬
membaguskan sholatmu karena

208
Allah. Aku datang
memberikan kesaksian untukmu
untuk
‫ﺗﻌﺎﱃ ﺟﺌﺖ ﺣﱴ أﺷﻬﺪ ﻟﻚ ﻋﻨﺪ رﰉ‬
di Sisi Allah,” jelas laki-laki Jumat.
‫ﻓﺘﺸﻬﺪ ﻟﻪ ﻋﻨﺪ رﺑﻪ ﻓﻴﺪﺧﻞ اﳉﻨﺔ‬
Kemudian Si Jumat memberikan
kesaksian untuk orang yang
mandi itu di Sisi Allah. Kemudian
orang yang mandi itu masuk
surga.

Barang siapa mandi di hari


Jumat dan memakai pakaiannya, ‫وﻣﻦ اﻏﺘﺴﻞ ﻳﻮم اﳉﻤﻌﺔ وﻟﺒﺲ ﺛﻴﺎﺑﻪ‬
kemudian ia keluar dari rumah
untuk menuju sholat Jumatan, ‫ﰒ ﺧﺮج ﻣﻦ ﺑﺎب دارﻩ ﳝﺸﻰ إﱃ‬
maka Allah akan menulis setiap
langkah yang ia langkahkan ‫اﳉﻤﻌﺔ ﻛﺘﺐ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻟﻪ ﺑﻜﻞ ﺧﻄﻮة‬
sebagai ibadah satu tahun, yaitu
ibadah puasa dan sholat. ‫ﳜﻄﻮﻫﺎ ﻋﺒﺎدة ﺳﻨﺔ ﺻﻴﺎﻣﻬﺎ وﻗﻴﺎﻣﻬﺎ‬
Kemudian ketika ia masuk masjid
dan ia tidak bersenda gurau dan ‫ﻓﺈذا دﺧﻞ اﳌﺴﺠﺪ وﱂ ﻳﻠﻎ وﱂ ﻳﺘﻜﻠﻢ‬
tidak berbicara kecuali berbicara
kebaikan maka Allah akan ‫إﻻ ﲞﲑ ﻛﺘﺐ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻟﻪ ﻣﻦ‬
mencatatkan baginya kebaikan
sebanyak orang yang sholat Jumat ‫اﳊﺴﻨﺎت ﺑﻌﺪد ﻛﻞ رﺟﻞ ﻳﺼﻠﻰ‬
di masjid tersebut dimana
masing-masing sholat mereka ‫اﳉﻤﻌﺔ ﰱ ذﻟﻚ اﳌﺴﺠﺪ ﲬﺴﺎ‬
dihitung 25 kali sholatan, bahkan
sholat orang yang terakhir datang ‫وﻋﺸﺮﻳﻦ ﺻﻼة ﺣﱴ ﻳﺄﺗﻰ ﻋﻠﻰ‬
sekalipun.
‫آﺧﺮﻫﻢ‬
Barang siapa membaca
Surat al-Kahfi dalam dua rakaat di ‫وﻣﻦ ﻗﺮأ ﻳﻮم اﳉﻤﻌﺔ ﺳﻮرة اﻟﻜﻬﻒ‬
hari Jumat maka baginya akan ada
tiang cahaya dari masjid dimana ‫ﰱ اﻟﺮﻛﻌﺘﲔ ﻳﺴﻄﻊ ﻟﻪ ﻋﻤﻮد ﻣﻦ ﻧﻮر‬
ia sholat jumat hingga tiang
tersebut tembus sampai ke ‫ﻣﻦ اﳌﺴﺠﺪ اﻟﺬى ﻳﺼﻠﻰ ﻓﻴﻪ اﳉﻤﻌﺔ‬
Masjidil Haram di Mekah. Yang
mengisi tiang tersebut adalah ‫ﺣﱴ ﻳﺒﻠﻎ اﻟﻌﻤﻮد إﱃ اﳌﺴﺠﺪ اﳊﺮام‬
para malaikat yang memintakan
ampunan untuknya sampai hari ‫ﲟﻜﺔ ﺣﺸﻮ ذﻟﻚ اﻟﻌﻤﻮد ﻣﻼﺋﻜﺔ‬
Jumat berikutnya. Apabila ia

209
sholat Jumat di Masjidil Haram di
Mekah maka akan bersinar tiang
‫ﻳﺴﺘﻐﻔﺮون ﻟﻪ إﱃ ﻳﻮم اﳉﻤﻌﺔ اﻷﺧﺮى‬
cahaya dari Masjidil Haram yang
tembus sampai Baitul Makmur ‫ﻓﺈن ﻛﺎن ﺻﻠﻰ اﳉﻤﻌﺔ ﰱ اﳌﺴﺠﺪ‬
yang berada di langit. Yang
mengisi tiang tersebut adalah ‫اﳊﺮام ﲟﻜﺔ ﻳﺴﻄﻊ ﻟﻪ ﻋﻤﻮد ﻣﻦ‬
para malaikat yang memintakan
ampunan untuknya sampai hari ‫اﳌﺴﺠﺪ اﳊﺮام إﱃ ﺑﻴﺖ اﳌﻌﻤﻮر اﻟﺬى‬
Jumat berikutnya.
‫ﰱ اﻟﺴﻤﺎء ﺣﺸﻮ ذﻟﻚ اﻟﻌﻤﻮد‬
Barang siapa sholat 4
(empat) rakaat di hari Jumat ‫ﻣﻼﺋﻜﺔ ﻳﺴﺘﻐﻔﺮون ﻟﻪ إﱃ ﻳﻮم اﳉﻤﻌﺔ‬
sebelum imam naik ke atas
minbar, dan ia membaca ‫اﻷﺧﺮى‬
Alhamdulillah sekali dan Surat al-
Ikhlas 50 kali dalam setiap ‫وﻣﻦ ﺻﻠﻰ ﻳﻮم اﳉﻤﻌﺔ أرﺑﻊ رﻛﻌﺎت‬
rakaatnya, yang apabila ditotal
maka ia telah membacanya ‫ﻗﺒﻞ أن ﳜﺮج اﻹﻣﺎم إﱃ اﳌﻨﱪ وﻳﻘﺮأ ﰱ‬
sebanyak 200 kali dalam 4
(empat) rakaat, maka sungguh ia ‫ﻛﻞ رﻛﻌﺔ اﳊﻤﺪ ﷲ ﻣﺮة وﻗﻞ ﻫﻮ اﷲ‬
telah memenuhi hak hari Jumat
sebagaimana para malaikat ‫أﺣﺪ ﲬﺴﲔ ﻣﺮة ﻳﻜﻮن ﻗﺮأﻫﺎ ﻣﺎﺋﱴ‬
lakukan. Dan ia tidak akan keluar
dari dunia kecuali ia akan melihat ‫ﻣﺮة ﰱ أرﺑﻊ رﻛﻌﺎت ﻓﻘﺪ أدى ﺣﻖ‬
tempatnya di surga. Dan ketika ia
hendak keluar dari masjid setelah ‫اﳉﻤﻌﺔ ﻣﺜﻞ ﻣﺎ أدت اﳌﻼﺋﻜﺔ وﱂ ﳜﺮج‬
selesai sholat Jumat, kemudian ia
membaca: ‫ﻣﻦ اﻟﺪﻧﻴﺎ ﺣﱴ ﻳﺮى ﻣﻨﺰﻟﻪ ﰱ اﳉﻨﺔ‬
Sesungguhnya saya telah ‫وإذا أراد أن ﳜﺮج ﻣﻦ اﳌﺴﺠﺪ ﺑﻌﺪ‬
memenuhi panggilan-Mu, dan saya
telah menunaikan sholat fardhu- ‫ﺖ‬
ُ ‫اﻧﻘﻀﺎء اﻟﺼﻼة ﻓﻘﺎل إِ ﱢﱏ أَ َﺟْﺒ‬
Mu, dan saya telah bertebaran
sebagaimana yang telah Engkau ‫ت‬
ُ ‫ﻚ َواﻧْـﺘَ َﺸ ْﺮ‬
َ َ‫ﻀﺘ‬
َ ْ‫ﺖ ﻓَ ِﺮﻳ‬
ُ ‫ﺻﻠﱠْﻴ‬
َ ‫ﻚ َو‬
َ َ‫َد ْﻋ َﻮﺗ‬
perintahkan, maka berilah saya
Rizki dari anugerah-Mu yang luas ‫ﻚ‬
َ ِ‫ﻀﻠ‬ ْ َ‫َﻛ َﻤﺎ أََﻣ ْﺮﺗَِﲎ ﻓَ ْﺎرُزﻗِْﲎ ِﻣ ْﻦ ﻓ‬
karena Engkau telah berfirman
dalam Kitab-Mu ‘Ketika Kami ‫ﻚ إِذَا‬َ ِ‫ﺖ ِﰱ ﻛِﺘَﺎﺑ‬ َ ‫ﻚ ﻗَ ْﺪ ﻗـُ ْﻠ‬ َ ‫اﻟْ َﻮ ِاﺳ ِﻊ ﻓَِﺈﻧﱠ‬
memenggil untuk sholat di hari
Jumat maka berjalanlah menuju ‫ﺼﻼَةِ ﻳـَ ْﻮَم اﳉُْ ْﻤ َﻌ ِﺔ ﻓَﺎ ْﺳ َﻌ ْﻮا إِ َﱃ‬‫ي ﻟِﻠ ﱠ‬ َ ‫ﻧـُ ْﻮِد‬
dzikir Allah (sholat Jumat)’ dan

210
Engkau juga telah berfirmana
‘Ketika sholat Jumat telah usai
ُ‫ﺼ َﻼة‬
‫ﺖ اﻟ ﱠ‬
ِ َ‫ﻀﻴ‬
ِ ُ‫ﺖ ﻓَِﺈذَا ﻗ‬
َ ‫ِذ ْﻛ ِﺮ اﷲِ َوﻗـُ ْﻠ‬
ditunaikan maka bertebaranlah
kalian semua di bumi … ‫ض اﻵﻳﺔ أوﺟﺮ ﻟﻪ‬
ِ ‫ﻓَﺎﻧْـﺘَ ِﺸ ُﺮْوا ِﰱ اْﻷَْر‬
maka orang tersebut akan diberi ‫ﺑﻌﻤﻞ ﻣﺎﺋﱴ ﺳﻨﺔ‬
pahala amal selama 200 tahun.

211
‫اﳊﺪﻳﺚ اﻟﺮاﺑﻊ واﻟﺜﻼﺛﻮن‬
HADIS KETIGA PULUH EMPAT
KEUTAMAAN PERILAKU JUJUR

Diriwayatkan dari Ali bin


al-Husain, dari kakeknya, dari
‫ﻋﻦ ﻋﻠﻲ ﺑﻦ اﳊﺴﲔ ﻋﻦ ﺟﺪﻩ ﻋﻦ‬
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama bahwa beliau bersabda: ‫رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ‬
4 (empat) hal yang apabila ada ‫ﻗﺎل أرﺑﻊ ﺧﺼﺎل ﻣﻦ ﻛﻦ ﻓﻴﻪ ﻛﻤﻞ‬
pada diri seseorang maka
islamnya telah sempurna ‫إﺳﻼﻣﻪ وﻟﻮ ﻛﺎن ﻣﻦ ﻗﺮﻧﻪ إﱃ ﻗﺪﻣﻪ‬
meskipun dari kepala sampai
telapak kaki terdapat kesalahan- ‫ﺧﻄﺎﻳﺎ اﻟﺼﺪق واﻟﺸﻜﺮ واﳊﻴﺎء‬
kesalahan dosa. Empat hal
tersebut adalah jujur, syukur, ‫وﺣﺴﻦ اﳋﻠﻖ‬
malu dan berakhlak baik.

 Ja’fat Sang Burung Terbang

(Diceritakan) bahwa
sesungguhnya Ja’far at-Toyyar ‫)ﺣﻜﻲ( أن ﺟﻌﻔﺮ اﻟﻄﻴﺎر رﺿﻲ اﷲ‬
radhiyallahu ‘anhu dengan
keberkahan kejujurannya dan ‫ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ ﺑﱪﻛﺔ ﺻﺪﻗﻪ وﻋﺪم ﻛﺬﺑﻪ‬
tidak berbohong selama hidupnya,
ketika ia meninggal dunia, Allah ‫ﰱ ﲨﻴﻊ ﻋﻤﺮﻩ ﳌﺎ ﻗﺘﻞ ﺟﻌﻞ اﷲ ﻟﻪ‬
memberinya dua sayap hijau yang
dipenuhi dengan intan dan ‫ﺟﻨﺎﺣﲔ أﺣﻀﺮﻳﻦ ﻣﻮﺷﺤﲔ ﺑﺎﻟﺪر‬
mutiara yang dapat ia gunakan
untuk terbang bersama para ‫واﻟﻴﺎﻗﻮت ﻳﻄﲑ ﻤﺎ ﻣﻊ اﳌﻼﺋﻜﺔ‬
malaikat. Suatu hari, Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa sallama
bertanya kepadanya:
‫ﻓﺴﺄﻟﻪ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم ﻳﻮﻣﺎ ﻳﺎ‬
“Hai Ja’Far at-Toyyar! Hai anak
Abu Thalib! Dengan amalan apa ‫ﺟﻌﻔﺮ اﻟﻄﻴﺎر ﻳﺎ اﺑﻦ أﰉ ﻃﺎﻟﺐ ﺑﺄي‬
kamu 212bisa mencapai tingkatan
kemuliaan ini (diberi dua sayap ‫ﻋﻤﻞ ﺑﻠﻐﺖ اﻟﻜﺮاﻣﺔ‬
oleh Allah)?”

212
Ja’far menjawab, “Aku tidak tahu.
Hanya saja aku menghindari 3
‫ﻓﻘﺎل ﻻ أدرى إﻻ أﱏ اﻣﺘﻨﻌﺖ ﻋﻦ‬
(tiga) hal pada waktu masa
kekufuran dan keislaman.” ‫ﺛﻼﺛﺔ أﺷﻴﺎء ﰱ ﺣﺎﻟﺔ اﻟﻜﻔﺮ واﻹﺳﻼم‬
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama bertanya, “Apa 3 (tiga) hal
itu?” ‫ﻗﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم ﻣﺎ ﻫﻲ ﻗﺎل ﻣﺎ‬
Ja’far menjawab, “Aku tidak ‫ﻛﺬﺑﺖ وﻣﺎ زﻧﻴﺖ وﻣﺎ ﺳﻜﺮت ﰱ‬
berbohong, tidak berzina dan juga
tidak pernah mabuk pada masa ‫ﺣﺎﻟﺔ اﻟﻜﻔﺮ واﻹﺳﻼم‬
kekufuran dan keislaman.”

“3 (tiga) hal itu memang haram


pada masa keislaman. Lantas atas ‫ﻗﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم ﺗﻠﻚ ﺣﺮام ﰱ‬
dasar apa kamu menghindari 3 hal
tersebut pada masa kekufuran?” ‫اﻹﺳﻼم وﺑﺄي ﻣﻌﲎ اﻣﺘﻨﻌﺖ ﻣﻨﻬﺎ ﰱ‬
213tanya Rasulullah shollallahu
‘alaihi wa sallama. ‫ﺣﺎﻟﺔ اﻟﻜﻔﺮ‬
Ja’far menjawab, “Aku berfikir ‫ﻓﺄﺟﺎب وﻗﺎل ﺗﻔﻜﺮت ﰱ اﻟﻜﻼم ان‬
dalam hal berbicara bahwa orang
yang berbohong dalam bicaranya ‫ﻣﻦ ﻛﺬب ﰱ ﻛﻼﻣﻪ ﻛﺎن ﻣﺘﻬﻤﺎ ﺑﲔ‬
maka ia adalah orang yang
dicurigai di kalangan masyarakat ‫اﳋﻼﺋﻖ وﻳﻜﻮن ﻟﻪ اﳊﺠﺎﻟﺔ ﻓﺎﻣﺘﻨﻌﺖ‬
dan ia akan merasa malu jika
ketahuan bohong. Oleh karena ini, ‫ﻋﻦ اﻟﻜﺬب وﺗﻔﻜﺮت ﰱ اﻟﺰﻧﺎ ان ﻣﻦ‬
aku menghindari berbohong. Aku
berfikir dalam hal perzinahan ‫زﱏ ﺑﺈﻣﺮأﺗﻰ أو ﺑﺈﺑﻨﱴ أو ﺑﺄﺧﱴ‬
bahwa misalnya orang yang
berzina dengan istriku, putriku ‫ﻓﻴﻜﻮن ﺷﻴﻨﺎ ﱃ ﻓﻼ أﺣﺘﻤﻠﻪ ﻓﻜﺬﻟﻚ‬
atau saudariku maka orang itu
telah melukaiku dan aku tidak ‫ﳛﺘﻤﻠﻪ ﻏﲑى ﻓﻸﺟﻠﻪ اﻣﺘﻨﻌﺖ أﻣﺎ‬
akan memaafkannya. Begitu juga
jika aku berzina dengan wanita ‫اﻹﻣﺘﻨﺎع ﻋﻦ اﳌﺴﻜﺮ ﻓﺮأﻳﺖ ﻛﻞ‬
lain maka orang lainpun tidak
akan memaafkanku. Oleh karena ‫اﳋﻼﺋﻖ ﻳﺮﻳﺪون أن ﺗﻜﻮن ﻋﻘﻮﳍﻢ ﰱ‬
ini aku menghindari perzinahan.
Adapun aku enggan mabuk maka ‫زﻳﺎدة ﻋﻠﻰ اﻟﻌﻘﻼء ﻓﻤﻦ ﺷﺮب وﺳﻜﺮ‬
aku tahu kalau orang-orang pasti

213
menginginkan akal yang mereka
miliki bisa senantiasa bertambah
‫ﺑﺎﳍﺬﻳﺎن‬ ‫وﻳﺸﺘﻐﻞ‬ ‫ﻋﻘﻠﻪ‬ ‫ﻳﺰول‬
kualitasnya. Sedangkan orang
yang mabuk pasti kehilangan ‫وﻳﻀﺤﻜﻮن ﻋﻠﻴﻪ ﻓﻸﺟﻞ ذﻟﻚ‬
kesadaran akalnya, berbicara
sembarangan, dan ditertawakan ‫اﻣﺘﻨﻌﺖ ﻋﻦ اﻟﺸﺮب‬
orang banyak. Oleh karena ini, aku
menghindari mabuk”.

Kemudian Malaikat Jibril ‘alaihi ‫ﻓﺠﺎء ﺟﱪاﺋﻴﻞ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم ﻓﻘﺎل‬


as-salam, datang dan berkata
kepada Rasulullah, “Ja’far benar. ‫ﺻﺪق ﺟﻌﻔﺮ ﺟﻌﻞ اﷲ ﻟﻪ ﺟﻨﺎﺣﲔ‬
Allah memberinya dua sayap
karena ia menghindari 3 (tiga) hal ‫ﺑﺎﻹﻣﺘﻨﺎع ﻋﻦ ﻫﺬﻩ اﻷﺷﻴﺎء اﻟﺜﻼﺛﺔ‬
tersebut.”
‫ﻓﺎﻟﺘﻘﺮﻳﺐ ﻇﺎﻫﺮ‬

214
‫اﳊﺪﻳﺚ اﳋﺎﻣﺲ واﻟﺜﻼﺛﻮن‬
HADIS KETIGA PULUH LIMA
AMALAN SEBELUM TIDUR

Diriwayatkan dari Abu


Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu
‫ﻋﻦ أﰉ ﺳﻌﻴﺪ اﳋﺪرى رﺿﻲ اﷲ‬
dari Rasulullah shollallahu ‘alaihi
wa sallama bahwa beliau ‫ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ ﻋﻦ اﻟﻨﱯ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
bersabda:
‫ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﻗﺎل ﻣﻦ ﻗﺎل ﺣﲔ ﻳﺄوى‬
“Barang siapa membaca sebanyak
tiga kali ketika hendak tidur: ‫إﱃ ﻓﺮاﺷﻪ أَ ْﺳﺘَـ ْﻐ ِﻔ ُﺮ اﷲَ اﻟ َﻌ ِﻈْﻴ َﻢ اﻟﱠﺬِى‬
‫أَ ْﺳﺘَـﻐْ ِﻔُﺮ اﷲَ اﻟﻌَ ِﻈْﻴ َﻢ اﻟﱠﺬِى َﻻ إِﻟَﻪَ إﱠِﻻ ُﻫ َﻮ‬
‫ْب إِﻟَْﻴ ِﻪ‬
ُ ‫َﻻ إِﻟَﻪَ إﱠِﻻ ُﻫ َﻮ اﳊَْ ﱡﻲ اﻟْ َﻘﻴـ ْﱡﻮمُ َوأَﺗـُﻮ‬
ُ ‫ﺛﻼث ﻣﺮات ﻏﻔﺮ اﷲ ﻟﻪ ذﻧﻮﺑﻪ وإن اﳊَْ ﱡﻲ اﻟْ َﻘﻴـ ْﱡﻮمُ َوأَﺗـُﻮ‬
‫ْب إِﻟَﻴْ ِﻪ‬
‫ﻛﺎن ﻣﺜﻞ زﺑﺪ اﻟﺒﺤﺮ وإن ﻛﺎﻧﺖ ﻣﺜﻞ‬
Aku meminta ampunan kepada
Allah Yang Maha Agung, yaitu ‫ﻋﺪد ورق اﻷﺷﺠﺎر وإن ﻛﺎﻧﺖ ﻣﺜﻞ‬
Tuhan yang tidak ada tuhan selain
Dia Yang Maha Hidup dan Maha ‫ﻋﺪد رﻣﻞ ﻋﺎﰿ وإن ﻛﺎﻧﺖ ﻣﺜﻞ أﻳﺎم‬
Mengatur dan aku bertaubat
kepada-Nya. ‫اﻟﺪﻧﻴﺎ‬
maka Allah mengampuni dosa-
dosanya meskipun dosa-dosanya
itu sebanyak busa di lautan,
meskipun sebanyak dedaunan
pepohonan, meskipun sebanyak
butiran pasir lembut, dan
meskipun sebanyak hari dunia.

Muhammad bin Sa’iid bin


Muhammad berkata, “Saya
‫ﻗﺎل ﳏﻤﺪ ﺑﻦ ﺳﻌﻴﺪ ﺑﻦ ﳏﻤﺪ ﲰﻌﺖ‬
mendengar Abu Sahal, yaitu
seorang muadzin di kota Bukhoro
‫أﺑﺎ ﺳﻬﻞ اﳌﺆذن اﻟﺒﺨﺎرى ﰱ ﻣﺴﺠﺪ‬
di masjid Bani Makruf dan ia
adalah orang yang sholih, berkata, ‫ﺑﲎ ﻣﻌﺮوف وﻛﺎن رﺟﻼ ﺻﺎﳊﺎ ﻗﺎل‬

215
‘Saya memimpikan Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa sallama.
‫رأﻳﺖ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم ﰱ اﳌﻨﺎم‬
(Dalam mimpi itu), saya melihat
seorang manusia berkata; ‘Ini ‫ورأﻳﺖ إﻧﺴﺎﻧﺎ ﻳﻘﻮل ﻫﺬا أﺑﻮ ﺑﻜﺮ ﻋﻦ‬
adalah Abu Bakar yang berada di
sebelah kanan Rasulullah ‫ﳝﻴﻨﻪ وﻋﻤﺮ ﻋﻦ ﻳﺴﺎرﻩ ﻓﺄﺗﻴﺖ ﺑﲔ‬
shollallahu ‘alaihi wa sallama dan
ini adalah Umar yang berada di ‫ﻳﺪي رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ‬
sebelah kirinya.’ Kemudian aku
menuju ke depan Rasulullah ‫وﺳﻠﻢ ﻓﺼﺎﻓﺤﲎ اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم‬
shollallahu ‘alaihi wa sallama.
Kemudian Rasulullah shollallahu ‫ﺑﻴﺪﻩ ﰒ ﺻﺎﻓﺤﲎ أﺑﻮ ﺑﻜﺮ ﰒ ﺻﺎﻓﺤﲎ‬
‘alaihi wa sallama berjabat tangan
denganku. Kemudian Abu Bakar, ‫ﻋﻤﺮ ﻗﻠﺖ ﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ ﺣﺪﺛﻨﺎ أﺑﻮ‬
kemudian Umar, berjabat tangan
juga denganku. Saya berkata; ‫ﻣﻌﺎوﻳﺔ ﻋﻦ ﻋﺒﺪ اﷲ ﺑﻦ اﻟﻮﻟﻴﺪ ﻋﻦ‬
‘Wahai Rasulullah! Saya
diberitahu Abu Mu’awiyah, dari ‫ﻋﻄﻴﺔ ﻋﻦ أﰉ ﺳﻌﻴﺪ اﳋﺪرى رﺿﻲ‬
Abdullah bin al-Walid, dari
‘Athiyyah, dari Sa’id al-Khudri ‫اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻬﻢ أﲨﻌﲔ ﻗﺎل ﻗﺎل‬
radhiyallahu ‘anhum bahwa ia
berkata, ‘Barang siapa hendak ‫رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ‬
tidur membaca sebanyak tiga kali:
‫ﻣﻦ ﻗﺎل ﺣﲔ ﻳﺄوى إﱃ ﻓﺮاﺷﻪ ﺛﻼث‬
‫أَ ْﺳﺘَـﻐْ ِﻔُﺮ اﷲَ اﻟﻌَ ِﻈْﻴ َﻢ اﻟﱠﺬِى َﻻ إِﻟَﻪَ إﱠِﻻ ُﻫ َﻮ‬
‫ﻣﺮات أﺳﻐﻔﺮ اﷲ اﻟﻌﻈﻴﻢ اﻟﺬى ﻻ إﻟﻪ‬
‫ْب إِﻟَﻴْ ِﻪ‬
ُ ‫اﳊَْ ﱡﻲ اﻟْ َﻘﻴـ ْﱡﻮمُ َوأَﺗـُﻮ‬
‫إﻻ ﻫﻮ اﳊﻲ اﻟﻘﻴﻮم وأﺗﻮب إﻟﻴﻪ ﻏﻔﺮ‬
maka Allah mengampuni dosa-
dosanya meskipun dosa-dosanya
‫اﷲ ذﻧﻮﺑﻪ وﻟﻮ ﻛﺎﻧﺖ ﻣﺜﻞ زﺑﺪ اﻟﺒﺤﺮ‬
itu sebanyak busa di lautan,
meskipun sebanyak butiran pasir
‫وﻟﻮ ﻛﺎﻧﺖ ﻣﺜﻞ رﻣﻞ ﻋﺎﰿ وﻟﻮ ﻛﺎﻧﺖ‬
lembut, meskipun sebanyak
dedaunan pepohonan, dan ‫ﺑﻌﺪد ورق اﻷﺷﺠﺎر وﻟﻮ ﻛﺎﻧﺖ ﻣﺜﻞ‬
meskipun sebanyak hari dunia.’
‫أﻳﺎم اﻟﺪﻧﻴﺎ‬
Saya juga mengira kalau
dikatakan pula: ‘meskipun ‫وﻇﻨﻨﺖ أﻧﻪ ﻗﺎل ﻣﺜﻞ ﻗﻄﺮ اﻟﺴﻤﺎء‬
sebanyak tetasan air hujan.’
‫ﻓﻘﻠﺖ ﻟﻪ ﻫﺬا اﳊﺪﻳﺚ ﻋﻨﻚ ﻳﺎ رﺳﻮل‬

216
Saya bertanya kepada Rasulullah,
“Apakah hadis ini berasal dari
‫اﷲ ﻓﺄﺷﺎر ﺑﺮأﺳﻪ ﻧﻌﻢ‬
anda?”

Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa


sallama menganggukkan kepala
‘Iya.’

217
‫اﳊﺪﻳﺚ اﻟﺴﺎدس واﻟﺜﻼﺛﻮن‬
HADIS KETIGA PULUH ENAM
KEUTAMAAN AYAT-AYAT TERTENTU

Diriwayatkan dari Ali bin


Abi Thalib karromallahu wajhah
‫ﻋﻦ ﻋﻠﻲ ﺑﻦ أﰉ ﻃﺎﻟﺐ ﻛﺮم اﷲ‬
bahwa ia berkata kalau Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa sallama ‫وﺟﻬﻪ أﻧﻪ ﻗﺎل ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ‬
bersabda, “Sesungguhnya Surat al-
Fatihah, ayat Kursi, dan dua ayat ‫اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ إن ﻓﺎﲢﺔ‬
Surat Ali Imran yang berbunyi:
‫اﻟﻜﺘﺎب وآﻳﺔ اﻟﻜﺮﺳﻰ وآﻳﺘﲔ ﻣﻦ آل‬
ُ‫ﻋﻤﺮان ﺷﻬﺪ اﷲ أﻧﻪ ﻻ إﻟﻪ إﻻ ﻫﻮ إﱃ َﺷ ِﻬ َﺪ اﻟﻠﱠﻪُ أَﻧﱠﻪُ ﻻ إِﻟَﻪَ إِﻻ ُﻫ َﻮ وَاﻟْﻤَﻼﺋِ َﻜﺔ‬
‫ْﻂ ﻻ إِﻟَﻪَ إِﻻ ُﻫ َﻮ‬ِ ‫ﻗﻮﻟﻪ إن اﻟﺪﻳﻦ ﻋﻨﺪ اﷲ اﻹﺳﻼم وﻗﻞ َوأُوﻟُﻮ اﻟْﻌِْﻠ ِﻢ ﻗَﺎﺋِﻤﺎً ﺑِﺎﻟْ ِﻘﺴ‬
‫( إِ ﱠن اﻟﺪﱢﻳ َﻦ ﻋِْﻨ َﺪ اﻟﻠﱠ ِﻪ‬١٨)‫اﻟﻠﻬﻢ ﻣﺎﻟﻚ اﳌﻠﻚ إﱃ ﻗﻮﻟﻪ ﺑﻐﲑ اﻟْ َﻌ ِﺰﻳُﺰ اﳊَْﻜِﻴ ُﻢ‬
‫َﺎب‬
َ ‫َﻒ اﻟﱠﺬِﻳ َﻦ أُوﺗُﻮا اﻟْ ِﻜﺘ‬ َ ‫ا ِﻹﺳْﻼمُ َوﻣَﺎ ا ْﺧﺘَـﻠ‬
‫ﺣﺴﺎب‬
‫إِﻻ ِﻣ ْﻦ ﺑـَ ْﻌ ِﺪ ﻣَﺎ ﺟَﺎءَ ُﻫ ُﻢ اﻟْﻌِْﻠ ُﻢ ﺑـَﻐْﻴﺎً ﺑـَْﻴـﻨَـ ُﻬ ْﻢ‬
‫َﺎت اﻟﻠﱠ ِﻪ ﻓَِﺈ ﱠن اﻟﻠﱠﻪَ َﺳﺮِﻳ ُﻊ‬ ِ ‫َوَﻣ ْﻦ ﻳَ ْﻜﻔ ُْﺮ ﺑِﺂﻳ‬
(١٩-١٨ :‫( )آل ﻋﻤﺮان‬١٩)‫َﺎب‬ ِ ‫اﳊِْﺴ‬
Allah menyatakan bahwasanya
tidak ada tuhan melainkan Dia.
Yang menegakkan keadilan. Para
malaikat dan orang-orang yang
berilmu (juga menyatakan
demikian itu). Tak ada tuhan
melainkan Dia Yang Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana (18)
Sesungguhnya agama (yang
diridhai) di sisi Allah hanyalah
Islam. Tiada berselisih orang-
orang yang telah diberi al-Kitab
kecuali sesudah datang
pengetahuan pada mereka karena

218
kedengkian (yang ada) di antara
mereka. Barang siapa yang kafir
terhadap ayat-ayat Allah maka
sesungguhnya Allah sangat cepat
hisab-Nya (QS. Ali Imran: 18-19)

dan ayat yang berbunyi:

‫ْﻚ َﻣ ْﻦ‬ َ ‫ْﻚ ﺗـُﺆِْﰐ اﻟْ ُﻤﻠ‬


ِ ‫ِﻚ اﻟْ ُﻤﻠ‬ َ ‫ﻗ ُِﻞ اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ﻣَﺎﻟ‬
‫ْﻚ ﳑِﱠ ْﻦ ﺗَﺸَﺎءُ َوﺗُﻌِﱡﺰ َﻣ ْﻦ‬ َ ‫ﺗَﺸَﺎءُ َوﺗَـْﻨ ِﺰعُ اﻟْ ُﻤﻠ‬
‫ﱠﻚ‬
َ ‫ِك اﳋَْْﻴـُﺮ إِﻧ‬ َ ‫ِل َﻣ ْﻦ ﺗَﺸَﺎءُ ﺑِﻴَﺪ‬ ‫ﺗَﺸَﺎءُ َوﺗُﺬ ﱡ‬
‫( ﺗُﻮﻟِ ُﺞ اﻟﻠﱠﻴْ َﻞ ِﰲ‬٢٦)‫َﻋﻠَﻰ ُﻛ ﱢﻞ َﺷ ْﻲ ٍء ﻗَ ِﺪﻳٌﺮ‬
‫اﻟﻨﱠـﻬَﺎ ِر َوﺗُﻮﻟِ ُﺞ اﻟﻨﱠـﻬَﺎ َر ِﰲ اﻟﻠﱠﻴ ِْﻞ وَﲣُْ ِﺮ ُج اﳊَْ ﱠﻲ‬
‫ُق‬
ُ ‫ﱢﺖ ِﻣ َﻦ اﳊَْ ﱢﻲ َوﺗـ َْﺮز‬َ ‫ﱢﺖ وَﲣُْ ِﺮ ُج اﻟْ َﻤﻴ‬ ِ ‫ِﻣ َﻦ اﻟْ َﻤﻴ‬
(٢٧)‫َﺎب‬ ٍ ‫َﲑ ِﺣﺴ‬ ِْ ‫َﻣ ْﻦ ﺗَﺸَﺎءُ ﺑِﻐ‬
Katakanlah! Wahai Tuhan yang
memiliki kerajaan. Engkau berikan
kerajaan kepada orang yang
Engkau kehendaki dan Engkau
cabut kerajaan dari orang yang
Engkau kehendaki. Engkau
muliakan orang yang Engkau
kehendaki dan Engkau hinakan
orang yang Engkau kehendaki. Di
tangan Engkaulah segala
kebajikan. Sesungguhnya Engkau
Maha Kuasa atas segala sesuatu
(26) Engkau masukkan malam ke
dalam siang dan Engkau
masukkan siang ke dalam malam.
Engkau keluarkan yang hidup dari
yang mati, dan Engkau keluarkan
yang mati dari yang hidup. Dan
Engkau beri rizki siapa yang
Engkau kehendaki tanpa hisab

219
(tak disangka-sangka) (27) (QS.
Ali Imran: 26-27)

adalah Surat-Surat dan ayat-ayat ‫ﳌﺎ أراد اﷲ ﺗﻌﺎﱃ أن ﻳﻨﺰﳍﺎ ﺗﻌﻠﻘﻦ‬


dimana ketika Allah hendak
menurunkannya maka mereka ‫ﺑﺎﻟﻌﺮش ﻓﻘﻠﻦ أ ﺒﻄﻨﺎ إﱃ أرﺿﻚ وإﱃ‬
bergantungan di ‘Arsy dan
berkata, ‘Apakah Engkau akan ‫ﻣﻦ ﻳﻌﺼﻴﻚ ﻗﺎل اﷲ ﺗﻌﺎﱃ وﻋﺰﺗﻰ‬
menurunkan kami ke bumi-Mu
dan kepada orang yang akan ‫وﺟﻼﱃ ﻻ ﻳﻘﺮؤﻛﻦ أﺣﺪ ﻣﻦ ﻋﺒﺎدى‬
bermaksiat kepada-Mu?’ Allah
menjawab, ‘Demi kemuliaan-Ku ‫دﺑﺮ ﻛﻞ ﺻﻼة إﻻ ﺟﻌﻠﺖ اﳉﻨﺔ ﻣﺜﻮاﻩ‬
dan keagungan-Ku! Tidak ada
seorang hamba dari hamba- ‫أى ﻣﺄواﻩ وﻣﻘﺎﻣﻪ وﻻ أﺳﻜﻨﺘﻪ ﺣﻈﲑة‬
hamba-Ku membaca kalian seusai
sholat (wajib) kecuali surga ‫اﻟﻘﺪس وإﻻ ﻧﻈﺮت إﻟﻴﻪ ﻛﻞ ﻳﻮم‬
dijadikan sebagai tempat
kembalinya, maksudnya tempat ‫ﺳﺒﻌﲔ ﻧﻈﺮة وإﻻ ﻗﻀﻴﺖ ﻟﻪ ﻛﻞ ﻳﻮم‬
tinggal dan menetapnya, dan Aku
tidak akan menempatkan hamba- ‫ﺳﺒﻌﲔ ﺣﺎﺟﺔ أدﻧﺎﻫﺎ اﳌﻐﻔﺮة وإﻻ‬
Ku itu di Surga Qudsi kecuali Aku
akan melihatnya sebanyak 70 kali ‫أﻋﺬﺗﻪ ﻣﻦ ﻛﻞ ﻋﺪو وإﻻ ﻧﺼﺮﺗﻪ‬
dalam sehari dan setiap hari, 70
hajatnya dipenuhi. Hajat yang
paling rendah adalah maghfiroh
atau ampunan, dan Aku akan
melindunginya dari semua musuh
dan Aku akan menolongnya.

 Nauf al-Khawari

Diriwayatkan dari Wahab ‫وروي ﻋﻦ وﻫﺐ ﺑﻦ ﻣﻨﺒﻪ ﻗﺎل إن‬


bin Munabbah bahwa ia berkata,
“Sesungguhnya salah seorang dari ‫واﺣﺪا ﻣﻦ اﳊﻮارﻳﲔ ﻳﻘﺎل ﻟﻪ ﻧﻮف‬
para santri Nabi Isa ‘alaihi as-
salam yang bernama Nauf hendak ‫ﻋﺰم ﻋﻠﻰ اﻟﺬﻫﺎب إﱃ ﻣﻠﻚ ﻓﺎرس‬
pergi menemui Raja Paris dan
mengajaknya beriman. Suatu ‫وأن ﻳﺪﻋﻮﻩ إﱃ اﻹﳝﺎن ﻓﺤﻀﺮ ﻋﻠﻰ‬
ketika Nauf telah sampai di pintu
kota Paris. Ia melihat anak-anak ‫ﺑﺎب ﻣﺪﻳﻨﺔ ﻣﻠﻚ ﻓﺎرس ﻓﺮأى ﻏﻠﻤﺎﻧﺎ‬
kecil sedang memainkan sebuah

220
permainan (yang menggunakan
kaki). Dalam permainan tersebut,
‫ﻳﻠﻌﺒﻮن اﻟﻜﻌﺐ ﻓﻤﻦ ﻏﻠﺐ ﻳﺄﺧﺬ‬
barang siapa yang menang maka
akan mengambil sejumlah uang ‫أرﺑﻌﲔ درﳘﺎ ﻓﻨﻈﺮ ﻧﻮف اﳊﻮارى إﱃ‬
sebanyak 40 dirham. Nauf al-
Khawari memperhatikan mereka. ‫وﺟﻪ اﻟﻐﻠﻤﺎن ﻓﻌﻠﻢ ﻟﻌﺒﻬﻢ ودﺧﻞ‬
Kemudian ia tahu cara
bermainnya. Ia pun ikut serta ‫ﺑﻴﻨﻬﻢ ﻓﻐﻠﺐ ﻋﻠﻰ ﲨﻴﻌﻬﻢ وﻛﺎن‬
dalam permainan tersebut dan
berhasil mengalahkan mereka ‫ﺑﻴﻨﻬﻢ اﺑﻦ اﻟﻮزﻳﺮ‬
semua. Di antara anak-anak kecil
itu ada seorang anak yang
merupakan anak patih Raja Paris.
Anak itu berkata:

‘Wahai orang tua! Mampirlah ke ‫ﻓﻘﺎل ﻟﻪ أﻳﻬﺎ اﻟﺸﻴﺦ اﻧﻄﻠﻖ ﻣﻌﻰ إﱃ‬
rumahku.’
‫ﻣﻨﺰﻟﻨﺎ‬
‘Temuilah ayahmu dulu dan
mintalah izin darinya jika kamu ‫ﻓﻘﺎل ﻟﻪ ﻧﻮف اﳊﻮارى اذﻫﺐ إﱃ‬
mau memampirkanku ke
rumahmu!’ jawab Nauf al- ‫أﺑﻴﻚ ﻓﺎﺳﺘﺄذن ﻣﻨﻪ‬
Khawari.

Kemudian anak itu pulang dan


menemui ayahnya. Ia berkata ‫ﻓﺎﻧﻄﻠﻖ اﻟﻐﻼم إﱃ أﺑﻴﻪ ﻓﻘﺎل ﻟﻪ ﻳﺎ‬
kepada ayahnya;
‫أﺑﺖ ﻛﻨﺎ ﻧﻠﻌﺐ ﻓﺤﻀﺮ ﺷﻴﺦ ﻛﺒﲑ‬
‘Wahai ayahku! Saat itu kami
sedang bermain. Kemudian ada ‫اﻟﺴﻦ وﻟﻌﺐ ﻣﻌﻨﺎ وﻏﻠﺐ ﲨﻴﻌﻨﺎ‬
orang yang sudah tua ikut
bermain bersama kami. Kemudian ‫ﻓﺘﻌﺠﺒﺖ ﻣﻦ ﻋﻠﻤﻪ ﻓﺪﻋﻮﺗﻪ إﱃ اﳌﻨﺰل‬
ia berhasil mengalahkan kami
semua. Saya sangat kagum dengan ‫ﻓﺄﰉ وﻗﺎل ﱃ اذﻫﺐ واﺳﺘﺄذن ﻣﻦ‬
kecakapannya. Lantas saya
mengundangnya untuk mampir ke ‫أﺑﻴﻚ‬
rumah. Akan tetapi ia tidak mau
dan berkata kepadaku; ‘Temuilah
ayahmu dulu dan mintalah izin
darinya jika kamu mau
memampirkanku ke rumahmu!’

221
Kemudian
menjawab:
ayah anak itu
‫ﻓﻘﺎل أﺑﻮﻩ ﻳﺎ ﺑﲏ اذﻫﺐ واﺋﺖ ﺑﻪ‬
‘Wahai anakku! Temuilah ia! Dan
bawalah ia kemari!’

Setelah mendapat izin dari


ayahnya, si anak pergi menemui ‫ﻗﺎل ﻓﺮﺟﻊ إﱃ اﻟﺸﻴﺦ وأﺗﻰ ﺑﻪ ﻓﻠﻤﺎ‬
Nauf. Ia mengajaknya mampir ke
rumah dan pulang bersama. ‫دﺧﻞ اﻟﺸﻴﺦ اﻟﺪار ﻗﺎل ﺑﺴﻢ اﷲ‬
Ketika masuk rumah, Nauf
membaca “‫”ﺑِﺴْﻢِ ﷲ‬. Sebelumnya, ‫وﻛﺎﻧﺖ اﻟﺪار ﳑﻠﻮءة ﻣﻦ اﻟﺸﻴﺎﻃﲔ‬
rumah itu dipenuhi dengan setan-
setan. Kemudian ketika Nauf ‫ﻓﻬﺮﺑﻮا ﻛﻠﻬﻢ ﻓﻠﻤﺎ وﺿﻊ ﺻﺎﺣﺐ‬
membaca “‫”ﺑِﺴْﻢِ ﷲ‬, setan-setan itu
pergi. Kemudian ketika tuan ‫اﻟﺪار ﻣﺎﺋﺪة ﺑﲔ ﻳﺪي اﻟﺸﻴﺦ ﻓﺎﻗﺒﻠﺖ‬
rumah meletakkan hidangan di
depan Nauf, setan-setan datang ‫اﻟﺸﻴﺎﻃﲔ ﻛﻠﻬﻢ ﻟﻴﺄﻛﻠﻮا ﻛﻤﺎ ﻛﺎﻧﻮا‬
hendak makan bersama mereka
seperti biasanya. Kemudian Nauf ‫ﻳﺄﻛﻠﻮن ﻣﻌﻬﻢ ﻓﻘﺎل اﻟﺸﻴﺦ ﻋﻨﺪ‬
ketika hendak makan, ia membaca
“‫”ﺑِﺴْﻢِ ﷲ‬. Kemudian setan-setan ‫اﺑﺘﺪاء اﻷﻛﻞ ﺑﺴﻢ اﷲ ﻓﻔﺮت‬
pergi dan keluar dari rumah itu
berlarian. Selesai makan bersama, ‫اﻟﺸﻴﺎﻃﲔ ﻛﻠﻬﺎ وﺧﺮﺟﻮا ﻣﻦ اﻟﺪار‬
si ayah atau patih Raja berkata
kepada Nauf: ‫ﻫﺎرﺑﲔ ﻓﻠﻤﺎ ﻓﺮﻏﻮا ﻣﻦ أﻛﻞ اﻟﻄﻌﺎم‬
‘Wahai orang tua! Beritahu saya ‫ﻗﺎل اﻟﻮزﻳﺮ ﻟﻠﺸﻴﺦ أﺧﱪﱏ ﻣﻦ أﻧﺖ‬
siapakah anda sebenarnya? Saya
melihat hal-hal ganjil luar biasa ‫إﱏ رأﻳﺖ ﻣﻨﻚ ﻋﺠﺎﺋﺐ ﱂ أرﻫﺎ ﻣﻦ‬
dari diri anda yang belum pernah
saya lihat dari siapapun. Ketika ‫أﺣﺪ ﻗﻂ ﺣﲔ دﺧﻠﺖ اﻟﺪار ﻫﺮﺑﺖ‬
anda masuk ke dalam rumah,
setan-setan pada berlarian. ‫اﻟﺸﻴﺎﻃﲔ ووﺿﻌﺖ اﳌﺎﺋﺪة وﱂ ﻳﻜﻦ‬
Sebelumnya, ketika kami
menghidangkan makanan, kami ‫ﻟﻨﺎ ﺳﺒﻴﻞ إﱃ ﻃﻌﺎم وﺣﺪﻧﺎ وﻛﺎﻧﻮا‬
tidak bisa makan sendiri dan
setan-setan selalu ikut makan ‫ﻳﺄﻛﻠﻮن ﻣﻌﻨﺎ أوﻻ ﻓﻬﺮﺑﻮا ﻓﻌﻠﻤﺖ أن‬
bersama kami. Tetapi kali ini
setan-setan berlarian ketika anda ‫ﻟﻚ ﺷﺄﻧﺎ ﻓﺎﺧﱪﱏ وﻻ ﺗﻜﺘﻢ ﻋﲎ‬
ikut makan. Oleh karena itu, saya

222
tahu kalau anda memiliki sesuatu
yang luar biasa. Beritahu saya dan
jangan anda sembunyikan
identitas anda dariku!”

Nauf menjawab, ‘Baiklah! Saya


akan memberitahu anda siapa
saya sebenarnya. Akan tetapi ‫ﻓﻘﺎل اﻟﺸﻴﺦ ﻧﻌﻢ أﺧﱪك وﻻ ﲣﱪ‬
jangan memberitahu siapapun
tentangku kecuali dengan izinku.’ ‫أﺣﺪا ﺑﺄﻣﺮى إﻻ ﺑﺈذﱏ ﻓﻘﺒﻞ اﻟﻮزﻳﺮ‬
‘Baiklah!’ kata patih Raja sambil ‫وﺟﻌﻞ ﻋﻬﺪا ووﺛﻴﻘﺔ ﻓﻘﺎل اﻟﺸﻴﺦ أن‬
berjanji.
‫روح اﷲ ﻋﻴﺴﻰ ﻋﻠﻴﻪ اﺳﻼم ﺑﻌﺜﲎ‬
Nauf menjelaskan, ‘Sesungguhnya
Nabi Isa ‘alaihi as-salam ‫إﻟﻴﻜﻢ وإﱃ ﻣﻠﻜﻜﻢ ﺑﺄن أدﻋﻮﻛﻢ إﱃ‬
menyuruhku datang kepada
kalian dan raja kalian untuk ‫اﷲ ﺗﻌﺎﱃ وإﱃ اﻹﺳﻼم وأن ﺗﻌﺒﺪوا‬
mengajak iman kepada Allah,
masuk Islam, hanya menyembah- ‫اﷲ ﺗﻌﺎﱃ وﻻ ﺗﺸﺮﻛﻮا ﺑﻪ ﺷﻴﺄ وﲡﻌﻠﻮا‬
Nya, tidak menyekutukan apapun
dengan-Nya, dan membakar ‫أﺻﻨﺎﻣﻜﻢ وأوﺛﺎﻧﻜﻢ ﰱ اﻟﻨﺎر‬
berhala-berhala dan patung-
patung kalian.’

Patih Raja berkata, ‘Jelaskan ‫ﻗﺎل ﻟﻪ اﻟﻮزﻳﺮ ﺻﻒ ﱃ إﳍﻚ ﻗﺎل اﷲ‬


kepada saya tentang Tuhan anda!’
‫اﻟﺬى ﻻ إﻟﻪ إﻻ ﻫﻮ اﻟﺬى ﺧﻠﻘﻚ‬
Nauf menjelaskan, ‘Allah adalah
Tuhan yang tidak ada tuhan ‫ورزﻗﻚ وﳛﻴﻴﻚ وﳝﻴﺘﻚ‬
melainkan Dia yang telah
menciptakanmu, memberimu
rizki, menghidupkanmu dan
mematikanmu.’

Kemudian patih Raja beriman, ‫ﻗﺎل ﻓﺂﻣﻦ ﺑﻪ وﺻﺪق وﻛﺘﻢ إﳝﺎﻧﻪ‬


membenarkan ajaran Nauf dan
menyembunyikan keimanannya.

Pada suatu hari, ketika ‫وﻛﺎن ﻳﻮم ﻣﻦ اﻷﻳﺎم ﺣﻀﺮ ﻣﻦ ﻋﻨﺪ‬


Patih Raja pulang dari menemui

223
Raja Paris, ia terlihat sangat sedih
dan murung. Nauf bertanya;
‫اﳌﻠﻚ ﺣﺰﻳﻨﺎ ﻋﺒﻮﺳﺎ ﻓﻘﺎل اﻟﺸﻴﺦ أﻳﻬﺎ‬
‘Wahai Patih! Saya melihat anda ‫اﻟﻮزﻳﺮ أراك ﺣﺰﻳﻨﺎ ﻋﺒﻮﺳﺎ ﻓﻤﺎ ﺣﺰﻧﻚ‬
bersedih dan murung. Apa yang
membuatmu demikian?’

Patih Raja menjawab, ‘Kuda


kesayangan Raja telah mati. Raja
selalu mengendarai kuda itu dan ‫ﻗﺎل ﻣﺎت ﺑ ِْﺮذَوْن اﳌﻠﻚ وﻛﺎن ﻳﺮﻛﺒﻪ وﻻ‬
tidak mau mengendarai yang lain.
Ia sangat mencintainya lebih ‫ﻳﺮﻛﺐ ﻏﲑﻩ وﻛﺎن ﳛﺒﻪ ﺣﺒﺎ ﺷﺪﻳﺪا ﻣﻦ‬
daripada hartanya. Ia duduk
bersedih atas kematian kudanya ‫ﲨﻴﻊ ﻣﺎﻟﻪ ﻓﺠﻠﺲ اﳌﻠﻚ ﺣﺰﻳﻨﺎ ﻋﻠﻴﻪ‬
itu.’

Nauf berkata, ‘Wahai Patih!


Pergilah menemui Raja. Beritahu ‫ﻗﺎل اﻟﺸﻴﺦ اﻧﻄﻠﻖ إﱃ اﳌﻠﻚ ﻓﺄﺧﱪﻩ‬
ia kalau anda memiliki seorang
tamu yang mengatakan, ‘Jika Raja ‫أن ﻋﻨﺪى ﺿﻴﻔﺎ ﻳﻘﻮل إن أﻃﺎﻋﲎ‬
menurutiku tentang apa yang
akan saya katakan, maka saya ‫اﳌﻠﻚ ﻓﻴﻤﺎ أﻗﻮل أﺣﻴﻲ ﺑﺮذوﻧﻪ ﻓﺎﻧﻄﻠﻖ‬
akan menghidupkan kembali
kudanya.’’ ‫اﻟﺮﺟﻞ ﻣﺴﺮورا إﱃ اﳌﻠﻚ ﻓﻘﺎل أﻳﻬﺎ‬
Setelah itu, Patih pun pergi ‫اﳌﻠﻚ أن ﻋﻨﺪى ﺿﻴﻔﺎ ﻓﺪ رأﻳﺖ ﻣﻨﻪ‬
dengan perasaan senang menemui
Raja dan berkata; ‫ﻋﺠﺎﺋﺐ وأﺧﱪﻩ ﻗﺼﺘﻪ وﻋﻠﻤﻪ وﻗﺎل‬
‘Wahai Raja! Saya memiliki ‫ﻳﻘﻮل إن أﻃﺎﻋﲎ اﳌﻠﻚ ﻓﻴﻤﺎ أﻗﻮل‬
seorang tamu yang mengatakan,
‘‘Jika Raja menurutiku tentang apa ‫أﺣﻴﻲ ﺑﺮذوﻧﻪ ﺑﺈذن اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻓﻘﺒﻞ‬
yang akan saya katakan, maka
saya akan menghidupkan kembali ‫اﳌﻠﻚ ﻓﺮﺟﻊ اﻟﻮزﻳﺮ إﱃ اﻟﺸﻴﺦ وﻗﺎل‬
kudanya dengan izin Allah.’’
‫ان اﳌﻠﻚ ﻣﻄﻴﻊ إﻟﻴﻚ وﻳﺪﻋﻮك‬
Kemudian Raja pun bersedia.
Setelah itu, Patih kembali
menemui Nauf dan berkata;

‘Sesungguhnya Raja bersedia

224
menuruti anda dan mengundang
anda untuk menemuinya.’

Kemudian, ketika Nauf al-Khawari ‫ﻓﻠﻤﺎ ﺣﻀﺮ ﻋﻨﺪ ﺑﺎب اﳌﻠﻚ وأراد أن‬
sampai di istana Raja dan hendak
memasukinya, ia membaca “‫”ﺑِﺴْﻢِ ﷲ‬ ‫ﻳﺪﺧﻞ دار اﳌﻠﻚ ﻗﺎل ﺑﺴﻢ اﷲ ﻓﻠﻢ‬
hingga tidak ada satu setan pun
yang berada di istana tersebut. ‫ﻳﺒﻖ ﰱ دار اﳌﻠﻚ ﺷﻴﻄﺎن ﻓﻠﻤﺎ دﺧﻞ‬
Ketika Nauf telah memasukinya,
Raja berkata; ‫ﻗﺎل اﳌﻠﻚ أﻳﻬﺎ اﻟﺸﻴﺦ ﺑﻠﻐﲎ أﻧﻚ‬
‘Wahai orang tua! Aku mendengar ‫ﲢﻴﻲ اﳌﻮﺗﻰ ﻓﺄﺣﻲ ﺑﺮذوﱏ ﻫﺬا‬
kalau kamu bisa menghidupkan
makhluk yang telah mati. Maka
dari itu, hidupkanlah kembali
kuda kesayanganku ini!’

Nauf menjawab, ‘Apabila anda ‫ﻗﺎل اﻟﺸﻴﺦ إن أﻃﻌﺘﲎ ﻓﻴﻤﺎ أﻗﻮل‬


menuruti apa yang akan saya
katakan, maka saya akan ‫أﺣﻴﻲ ﺑﺮذوﻧﻚ ﺑﺈذن اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
menghidupkan kembali kuda
kesayangan anda dengan izin
Allah Ta’ala.’

Raja berkata, ‘Baiklah! Saya


bersedia. Sebutkan apa yang kamu ‫ﻓﻘﺎل اﳌﻠﻚ ﲰﻌﺎ وﻃﺎﻋﺔ ﻣﺮ ﲟﺎ ﺷﺌﺖ‬
perintahkan kepadaku!’
‫ﻓﻘﺎل اﻟﺸﻴﺦ ﻫﻞ ﻟﻚ أوﻻد‬
Nauf bertanya, ‘Apakah anda
memilih anak-anak?’

Raja menjawab, ‘Aku hanya ‫ﻓﻘﺎل إن ﱃ أﺑﺎ وزوﺟﺔ وﻟﻴﺲ ﱃ أﺣﺪ‬


memiliki seorang ayah dan istri.
Aku tidak memiliki siapapun ‫ﻏﲑﳘﺎ‬
kecuali mereka berdua.’

Nauf berkata, ‘Panggillah mereka


berdua!’ ‫ﻓﻘﺎل أدﻋﻬﻤﺎ‬
Kemudian ayah Raja dan istrinya ‫ﻓﺤﻀﺮا‬
pun datang.

225
‘Panggilah semua rakyat anda!’
kata Nauf.
‫ﰒ ﻗﺎل أدع اﻟﺮﻋﻴﺔ ﻛﻠﻬﺎ‬
Kemudian Raja memanggil semua
rakyatnya. Mereka semua telah
berkumpul. ‫ﻓﺪﻋﺎﻫﻢ ﻓﺎﺟﺘﻤﻌﻮا ﻛﻠﻬﻢ‬
Nauf memegang salah satu kaki ‫ﻓﺄﺧﺬ اﻟﺸﻴﺦ إﺣﺪى ﻗﻮاﺋﻤﻪ اﻷرﺑﻊ‬
kuda dan mengatakan “‫”ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ‬.
Kemudian kaki yang Nauf pegang
‫ﻓﻘﺎل ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ ﻓﺘﺤﺮك اﻟﻌﻀﻮ‬
pun bergerak. Kemudian ia
berkata kepada Raja,
‫اﻟﺬى أﺧﺬﻩ اﻟﺸﻴﺦ‬
‘Perintahkanlah ayah dan istri
anda untuk memegang masing-
‫ﻓﻘﺎل ﻟﻠﻤﻠﻚ ﻣﺮ أﺑﺎك واﻣﺮأﺗﻚ أن‬
masing kaki kuda ini dan anda
sendiri!’
‫ﻳﺄﺧﺬ ﻛﻞ واﺣﺪ ﻋﻀﻮا وﺗﺄﺧﺬ أﻧﺖ‬
Kemudian mereka bertiga ‫أﻳﻀﺎ ﻋﻀﻮا ﻣﻨﻪ ﻓﺄﺧﺬوا ﺛﻼﺛﺔ أرﺟﻞ‬
memegang masing-masing kaki
kuda. ‫اﻟﱪذون‬
‘Raja! Katakanlah “‫ ’!”ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ‬kata ‫ﻓﻘﺎل اﻟﺸﻴﺦ أﻳﻬﺎ اﳌﻠﻚ ﻗﻞ ﻻ إﻟﻪ إﻻ‬
Nauf.
‫اﷲ‬
Kemudian Raja mengatakannya
dan kaki yang ia pegang pun
‫ﻓﻘﺎل ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ ﻓﺘﺤﺮك اﻟﻌﻀﻮ‬
bergerak. Kemudian Nauf berkata
kepada ayah Raja;
‫اﻟﺬى ﰱ ﻳﺪﻩ‬
‘Anda juga! Katakan “‫’!”ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ‬
‫وﻗﺎل ﻷﺑﻴﻪ ﻗﻞ أﻧﺖ أﻳﻀﺎ ﻓﻘﺎل‬
Kemudian kaki yang ayah Raja
pegang pun juga bergerak.
‫ﻓﺘﺤﺮك اﻟﻌﻀﻮ اﻟﺬى ﰱ ﻳﺪﻩ‬
Kemudian Nauf berkata kepada
istri Raja,
‫ﰒ ﻗﺎل ﻻﻣﺮأﺗﻪ ﻗﻮﱃ أﻧﺖ أﻳﻀﺎ ﻓﺘﺤﺮك‬
‘Anda juga! Katakan “‫’!”ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ‬ ‫اﻟﻌﻀﻮ اﻟﺬى ﻛﺎن ﰱ ﻳﺪﻫﺎ‬
Kemudian kaki yang istri Raja
pegang pun juga bergerak.
‫وﺑﻘﻲ ﺟﺴﺪﻩ ﻓﻘﺎل اﻟﺸﻴﺦ ﻣﺮ ﻗﻮﻣﻚ‬
Hanya tertinggal jasad kuda yang

226
belum bergerak. Kemudian Nauf
berkata kepada Raja;
‫أن ﻳﻘﻮل ﲨﻴﻌﺎ‬
‘Wahai Raja! Perintahkan semua
rakyatmu mengatakan “‫’!”ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ‬

Kemudian semua rakyat Raja pun


mengatakannya. Tiba-tab kuda itu
‫ﻓﻘﺎﻟﻮا ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ ﻓﻘﺎم اﻟﱪذون‬
berdiri dengan izin
Kemudian Nauf meniup ubun-
Allah.
‫ﺑﺈذن اﷲ ﺗﻌﺎﱃ وﻧﻔﺾ ﻧﺎﺻﻴﺘﻪ‬
ubun kuda. Akhirnya, semua
orang merasa kagum dan mereka
‫ﻓﺘﻌﺠﺒﻮا ﻣﻦ ذﻟﻚ وأﺳﻠﻤﻮا ﲨﻴﻌﺎ‬
semua masuk Islam.

227
‫اﳊﺪﻳﺚ اﻟﺴﺎﺑﻊ واﻟﺜﻼﺛﻮن‬
HADIS KETIGA PULUH TUJUH
DOA MAJLIS

Diriwayatkan dari Abu


Hurairah radhiyallahu ‘anhu
‫ﻋﻦ أﰉ ﻫﺮﻳﺮة رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ‬
bahwa ia berkata kalau Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wasallama ‫ﻗﺎل ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
bersabda;
‫ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ إذا ﺟﻠﺲ أﺣﺪﻛﻢ ﰱ‬
Ketika salah satu dari kalian telah
duduk di suatu majlis maka ‫ﳎﻠﺲ ﻓﻼ ﻳﱪﺣﻦ ﺣﱴ ﻳﻘﻮل ﺛﻼث‬
janganlah meninggalkan majlis
hingga ia membaca sebanyak tiga ‫ِك أَ ْﺷ َﻬ ُﺪ‬
َ ‫َﻚ اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ وَﲝَِ ْﻤﺪ‬
َ ‫ﻣﺮات ُﺳْﺒﺤَﺎﻧ‬
kali:
‫ُﺐ َﻋﻠَ ﱠﻲ‬ْ ‫ْﺖ اِ ْﻏﻔ ِْﺮ ِﱃ َوﺗ‬ َ ‫أَ ْن َﻻ إِﻟَﻪَ إﱠِﻻ أَﻧ‬
َ‫ِك أَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ْن َﻻ إِﻟَﻪ‬ َ ‫َﻚ اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ وَﲝَِ ْﻤﺪ‬
َ ‫ُﺳْﺒﺤَﺎﻧ‬
‫ُﺐ َﻋﻠَ ﱠﻲ‬
ْ ‫ْﺖ اِ ْﻏﻔ ِْﺮ ِﱃ َوﺗ‬
َ ‫إﱠِﻻ أَﻧ‬

Maha Suci Engkau, Ya Allah!


Dengan memuji-Mu aku bersaksi
sesungguhnya tidak ada tuhan
selain Engkau. Ampunilah aku dan
terimalah taubatku!

Apabila ia berada di majlis yang


baik maka bacaan tersebut
‫إن ﻛﺎن ﰱ ﳎﻠﺲ ﺧﲑ ﻛﺎن ﻛﺎﻟﻄﺎﺑﻊ‬
menjadi seperti cap baginya.
Apabila ia berada di majlis yang
‫ﻋﻠﻴﻪ وإن ﻛﺎن ﰱ ﳎﻠﺲ ﻟﻐﻮ ﻛﺎن‬
tidak bermanfaat maka bacaan
tersebut adalah pelebur bagi
‫ﻛﻔﺎرة ﳌﺎ ﻛﺎن ﰱ ذﻟﻚ ا ﻠﺲ‬
dosa-dosa yang terjadi di majlis
tersebut.

228
 Orang-orang Fasik yang
bertaubat

(Diceritakan) bahwa Abu ‫)وﺣﻜﻲ( أن أﺑﺎ ﻳﺰﻳﺪ اﻟﺒﺴﻄﺎﻣﻰ رﲪﺔ‬


Yazid al-Bastomi rahmatullah
‘alaih pada suatu hari bermunajat ‫اﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻳﻮﻣﺎ ﻣﻦ اﻷﻳﺎم ﻧﺎﺟﻰ رﺑﻪ‬
kepada Allah. Kemudian hatinya
menjadi tentram dan lembut. ‫ﻓﻄﺎب ﻗﻠﺒﻪ ورق ﻓﺆادﻩ وﻃﺎر ﻋﻘﻠﻪ إﱃ‬
Pikirannya menjadi terbang ke
‘Arsy. Kemudian ia berkata pada ‫اﻟﻌﺮش ﻓﻘﺎل ﰱ ﻧﻔﺴﻪ ﻫﺬا ﻣﻘﺎم ﳏﻤﺪ‬
dirinya sendiri, “Ini adalah derajat
Muhammad, pemimpin para ‫ﺳﻴﺪ اﳌﺮﺳﻠﲔ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم‬
utusan, ‘alaihi sholatu Wa salam.
Barangkali aku akan menjadi ‫ﻋﺴﻰ أن أﻛﻮن ﺟﺎر ﻟﻪ ﰱ اﳉﻨﺔ ﻓﻠﻤﺎ‬
orang yang bertetangga
dengannya di surga. Ketika Abu ‫أﻓﺎق ﻧﻮدى ﰱ ﺳﺮﻩ ﻓﻘﺎل إن ﻋﺒﺪ‬
Yazid al-Bastomi tersadar dari
mimpinya, ia mendengar seruan ‫ﻓﻼن اﻟﺸﻴﺦ اﻹﻣﺎم ﰱ ﺑﻠﺪة ﻛﺬا‬
di dalam hatinya. Seruan itu
berbunyi, “Sesungguhnya budak si ‫ﻳﻜﻮن ﺟﺎرك ﰱ اﳉﻨﺔ‬
Fulan, yaitu budak seorang Syeh
yang menjadi imam di daerah
demikian akan menjadi
tetanggamu di surga.”

Ketika Abu Yazid tersadar, ‫ﻓﻠﻤﺎ أﻓﺎق ذﻫﺐ ﰱ ﻃﻠﺒﻪ ﺣﱴ ﻳﺮى‬


ia pergi mencari syeh yang terseru
di hatinya itu untuk melihat ‫وﺟﻬﻪ ﻓﻤﺸﻰ ﻣﺎﺋﺔ ﻓﺮﺳﺦ أو أﻛﺜﺮ‬
wajahnya. Abu Yazid berjalan
mencarinya sepanjang 100 ‫ﻓﻠﻤﺎ ﺑﻠﻎ إﱃ ﺗﻠﻚ اﻟﺒﻠﺪة وﺳﺄل ﻋﻦ‬
Farsakh atau lebih. Ketika ia
sampai di daerah yang dimaksud, ‫ﻋﺒﺪ اﻟﺸﻴﺦ‬
ia bertanya kepada orang-orang
tentang seorang budak dari syeh
itu.

Orang-orang berkata kepadanya,


“Mengapa kamu menanyakan ‫ﻓﻘﺎﻟﻮا ﳌﺎذا ﺗﺴﺄل ﻋﻦ اﻟﻔﺎﺳﻖ ﺷﺎرب‬
tentang orang fasik, pemabuk,
sedangkan kamu ini adalah orang ‫اﳋﻤﺮ وأﻧﺖ رﺟﻞ ﰱ وﺟﻬﻚ ﺳﻴﻤﺎ‬
yang sholih.”

229
Ketika Abu Yazid mendengar
perkataan mereka, ia merasa
‫اﻟﺼﺎﳊﲔ ﻓﻠﻤﺎ ﲰﻊ أﺑﻮ ﻳﺰﻳﺪ ﻫﺬﻩ‬
kecewa dan bersedih hati. Ia
berkata pada dirinya sendiri, ‫اﳌﻘﺎﻟﺔ ﻧﺪم واﻏﺘﻢ وﻗﺎل ﻟﻌﻞ ذﻟﻚ‬
“Barangkali seruan di hatiku itu
berasal dari setan.” ‫اﻟﻨﺪاء ﻛﺎن ﻣﻦ اﻟﺸﻴﻄﺎن‬
Kemudian Abu Yazid hendak ‫ﻓﺄراد أن ﻳﺮﺟﻊ إﱃ وﻃﻨﻪ ﰒ ﺗﻔﻜﺮ‬
pulang ke tampat asalnya. Di
tengah-tengah keinginannya, ia ‫وﻗﺎل ﺟﺌﺖ إﱃ ﻫﻨﺎ وﱂ أر وﺟﻬﻪ‬
berfikir, “Aku sudah jauh-jauh
kemari dan belum melihat wajah ‫وأرﺟﻊ ﻓﻘﺎل أﻳﻦ ﺑﻴﺘﻪ وأﻳﻦ ﻣﻮﺿﻌﻪ‬
budak itu. Masak aku mau
pulang.” ‫ﻓﺄﺧﱪوﻩ‬
Setelah itu Abu Yazid bertanya ‫ﻓﻘﺎﻟﻮا إﻧﻪ ﻣﺸﻐﻮل ﺑﺎﻟﺸﺮب ﰱ ﻣﻮﺿﻊ‬
kepada orang-orang, “Dimana
rumah dan tempat budak syeh ‫ﻛﺬا ﻓﺬﻫﺐ إﱃ ذﻟﻚ اﳌﻮﺿﻊ ﻓﺮأى‬
itu?”
‫أرﺑﻌﲔ رﺟﻼ اﺟﺘﻤﻌﻮا ﰱ ﻣﻮﺿﻊ‬
Mereka menjawab, “Budak itu
adalah pemabuk yang tinggal di ‫اﻟﺸﺮب ﻳﺸﺮﺑﻮن اﳋﻤﺮ واﻟﻌﺒﺪ ﺟﺎﻟﺲ‬
daerah ini dan ini.”
‫ﺑﻴﻨﻬﻢ ﻓﻠﻤﺎ رأى ﻫﺬﻩ اﳊﺎﻟﺔ رﺟﻊ‬
Setelah mendapatkan informasi,
Abu Yazid pun pergi menuju ‫آﻳﺴﺎ‬
tempat yang dialamatkan oleh
melihat. Sesampainya di lokasi, ia
melihat 40 orang yang sedang
berkumpul sambil minum-minum
khamr. Budak yang ia cari berada
di antara mereka. Ketika Abu
Yazid melihat keadaan seperti ini,
ia pulang dengan merasa sangat
kecewa.

Tiba-tiba, budak itu


memanggilnya dan berkata, “Hai ‫ﻓﻨﺎدى اﻟﻌﺒﺪ وﻗﺎل ﻳﺎ أﺑﺎ ﻳﺰﻳﺪ ﻳﺎ ﺷﻴﺦ‬
Abu Yazid! Hai syeh orang-orang
muslim! Mengapa kamu tidak ‫اﳌﺴﻠﻤﲔ ﱂ ﱂ ﺗﺪﺧﻞ اﻟﺪار ﺟﺌﺖ‬
masuk ke rumah. Bukankah kamu

230
telah datang kemari dari tempat
yang jauh dengan susah payah
‫إﻟﻴﻨﺎ ﻣﻦ ﻣﻜﺎن ﺑﻌﻴﺪ ﺑﺎﻟﺘﻌﺐ واﳌﺸﻘﺔ‬
dan lelah untuk mencari
tetanggamu di surga. Kamu telah ‫ﻟﻄﻠﺐ ﺟﺎرك ﰱ اﳉﻨﺔ ﻓﻮﺟﺪﺗﻪ وﺗﺮﺟﻊ‬
menemukan tetanggamu itu
malah kamu terburu-buru mau ‫ﺳﺮﻳﻌﺎ ﺑﻼ ﺳﻼم وﻻ ﻛﻼم وﻻ ﻟﻘﺎء‬
pergi tanpa salam, berbicara dan
menyapa.”

Mendengar sambutan
perkataannya, Abu Yazid merasa
bingung dan kaget. ‫ﻓﺘﺤﲑ أﺑﻮ ﻳﺰﻳﺪ وﺗﻌﺠﺐ‬
Ia berkata pada dirinya sendiri,
“Seruan di hatiku adalah rahasia
dan hanya aku dan Allah yang ‫ﻗﺎل أﺑﻮ ﻳﺰﻳﺪ ﰱ ﻧﻔﺴﻪ ﻫﺬا ﺳﺮ ﻛﻴﻒ‬
tahu. Bagaimana budak itu bisa
mengetahui rahasia itu?” ‫ﻋﺮﻓﻪ ﻫﺬا‬
Kemudian budak itu memanggil, ‫ﻓﻘﺎل اﻟﻌﺒﺪ ﻳﺎ ﺷﻴﺦ ﻻ ﺗﺘﻔﻜﺮ وﻻ‬
“Hai Syeh! Jangan dipikirkan!
Jangan kaget! Seruan yang telah ‫ﺗﻌﺠﺐ اﻟﺬى أرﺳﻠﻚ إﱄ أﻋﻠﻤﲎ ﻋﻦ‬
membuatmu datang kemari itu
telah memberitahuku tentang ‫ﻗﺪوﻣﻚ أدﺧﻞ ﻳﺎ ﺷﻴﺦ واﺟﻠﺲ ﻣﻌﻨﺎ‬
kedatanganmu. Masuklah! Hai
Syeh! Dan duduklah bersama ‫ﺳﺎﻋﺔ ﻓﺪﺧﻞ أﺑﻮ ﻳﺰﻳﺪ وﺟﻠﺲ ﻋﻨﺪﻩ‬
kami sebentar saja!”

Akhirnya Abu Yazid pun masuk ke


tempat mabuk-mabukan itu dan ‫وﻗﺎل ﻳﺎ ﻓﻼن ﻣﺎ ﻫﺬﻩ اﳊﺎﻟﺔ ﻓﻘﺎل‬
duduk bersama budak itu.
‫اﻟﻌﺒﺪ ﻟﻴﺲ ﻣﻦ ﳘﺔ اﻟﺮﺟﻞ أن ﻳﺪﺧﻞ‬
“Hai Fulan! Apa-apaan ini?” tanya
Abu Yazid. ‫اﳉﻨﺔ ﻣﻊ واﺣﺪ واﺣﺪ وإن ﻫﺆﻻء ﻛﺎﻧﻮا‬
Budak itu menjelaskan, “Tidak ada ‫ﲦﺎﻧﲔ رﺟﻼ ﻓﺴﺎﻗﺎ ﻓﺎﺟﺘﻬﺪت ﰱ‬
orang yang menginginkan masuk
surga dengan sendirian. ‫أرﺑﻌﲔ ﻓﺘﺎﺑﻮا ورﺟﻌﻮا ﻋﻦ ﻓﺴﻘﻬﻢ‬
Sebenarnya mereka semua itu
berjumlah 80 orang yang fasik. ‫وﺻﺎروا رﻓﻘﺎﺋﻰ ﰱ اﳉﻨﺔ وﺟﲑاﱏ وﺑﻘﻲ‬
Aku telah berusaha menyadarkan

231
40 dari mereka dan mereka
berhasil bertaubat dan menyesali
‫ﻫﺆﻻء اﻷرﺑﻌﻮن ﻓﻌﻠﻴﻚ أن ﲡﺘﻬﺪ‬
kefasikan mereka. Mereka
menjadi teman-temanku dan para ‫ﻓﻴﻬﻢ وﲤﻨﻌﻬﻢ ﻋﻦ ﻫﺬﻩ اﳊﺎﻟﺔ ﻷﺟﻞ‬
tetanggaku di surga. Sekarang,
mereka masih tersisia 40 orang ‫ﻗﺪوﻣﻚ‬
yang masih fasik. Jadi kamu
berusahalah menyadarkan
mereka dan mencegah mereka
dari kefasikan ini.”

Ketika mereka mendengar ucapan ‫ﻓﻠﻤﺎ ﲰﻌﻮا ﻫﺬﻩ اﳌﻘﺎﻟﺔ وﻋﺮﻓﻮا أن ﻫﺬا‬
budak tersebut, mereka tahu
kalau orang yang bersamanya ‫اﻟﺸﻴﺦ أﺑﻮ ﻳﺰﻳﺪ اﻟﺒﺴﻄﺎﻣﻰ رﲪﺔ اﷲ‬
adalah Syeh Abu Yazid al-Bustomi
rahmatullahi ‘alaih. Kemudian ‫ﻋﻠﻴﻪ ﺗﺎﺑﻮا ﻛﻠﻬﻢ وﺻﺎروا اﺛﻨﲔ وﲦﺎﻧﲔ‬
mereka bertaubat. Kemudian
menjadilah 82 orang yang akan ‫رﺟﻼ رﻓﻘﺎء وﺟﲑاﻧﺎ ﰱ اﳉﻨﺔ‬
saling bertetangga di surga.

232
‫اﳊﺪﻳﺚ اﻟﺜﺎﻣﻦ واﻟﺜﻼﺛﻮن‬
HADIS KETIGA PULUH DELAPAN
KESELAMATAN UMAT MUHAMMAD

a. Orang-orang Kafir Ingin


Masuk Islam

Diriwayatkan dari Sa’id bin ‫ﻋﻦ ﺳﻌﻴﺪ اﺑﻦ أﰉ ﺑﺮدة ﻋﻦ أﺑﻴﻪ ﻋﻦ‬
Abu Burdah, dari ayahnya, dari
Rasulullah shollallahu ‘alahi wa ‫اﻟﻨﱯ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ أﻧﻪ‬
sallama, bahwa beliau bersabda:
‫ﻗﺎل ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
Ketika ahli neraka berkumpul di
neraka bersama ahli Kiblat (orang ‫ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ إذا اﺟﺘﻤﻊ أﻫﻞ اﻟﻨﺎر ﰱ‬
Islam yang masuk neraka) yang
dikehendaki Allah, maka orang- ‫اﻟﻨﺎر وﻣﻌﻬﻢ ﻣﻦ ﺷﺎء اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻣﻦ‬
orang kafir bertanya kepada
orang-orang muslim: ‫أﻫﻞ اﻟﻘﺒﻠﺔ‬
“Bukankah kalian adalah orang- ‫ﻗﺎل اﻟﻜﻔﺎر ﻟﻠﻤﺴﻠﻤﲔ أﱂ ﺗﻜﻮﻧﻮا‬
orang Islam?”
‫ﻣﺴﻠﻤﲔ‬
Orang-orang muslim menjawab,
“Iya. Benar!” ‫ﻗﺎﻟﻮا ﺑﻠﻰ‬
“Apakah keislaman kalian belum ‫ﻗﺎﻟﻮا ﻓﻤﺎ أﻏﲎ ﻋﻨﻜﻢ إﺳﻼﻣﻜﻢ وﻗﺪ‬
mencukupi kok kalian berada di
neraka bersama kami ini?” ‫ﺻﺮﰎ ﻣﻌﻨﺎ ﰱ اﻟﻨﺎر‬

“Kami memiliki dosa-dosa yang


membuat kami dimasukkan ke ‫ﻗﺎﻟﻮا ﻛﺎﻧﺖ ﻟﻨﺎ ذﻧﻮب ﻓﺄﺧﺬﻧﺎ ﺎ‬
dalam neraka.”
‫ﻓﺴﻤﻊ اﷲ ﻣﺎ ﻗﺎﻟﻮا ﻓﺄﻣﺮ ﺑﺈﺧﺮاج ﻣﻦ‬
Kemudian Allah mendengar apa ‫ﻛﺎن ﻣﻦ أﻫﻞ اﻟﻘﺒﻠﺔ ﻓﺄﺧﺮﺟﻮا ﻓﻠﻤﺎ‬
yang dikatakan oleh orang-orang
muslim tersebut. Kemudian Dia ‫رأى اﻟﻜﻔﺎر ذﻟﻚ ﻗﺎﻟﻮا ﻳﺎ ﻟﻴﺘﻨﺎ ﻛﻨﺎ‬
memberikan perintah untuk

233
mengeluarkan mereka
muslim atau ahli Kiblat dari
yang
‫ﻣﺴﻠﻤﲔ ﻓﻨﺨﺮج ﻛﻤﺎ أﺧﺮﺟﻮا‬
neraka. Sesuai dengan perintah
Allah, akhirnya mereka pun keluar
dari sana. Ketika orang-orang
kafir melihat mereka keluar,
orang-orang kafir berkata,
“Andaikan dulu kita adalah orang-
orang muslim niscaya kita akan
dikeluarkan dari neraka
sebagaimana mereka dikeluarkan
saat ini.”

Kemudian Rasulullah shollallahu ‫ﰒ ﻗﺮأ رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ‬


‘alaihi wa sallama membaca
Firman Allah; “Orang-orang yang ‫وﺳﻠﻢ رﲟﺎ ﻳﻮد اﻟﺬﻳﻦ ﻛﻔﺮوا ﻟﻮ ﻛﺎﻧﻮا‬
kafir itu seringkali (nanti di
akhirat) menginginkan, kiranya ‫ﻣﺴﻠﻤﲔ‬
mereka dahulu (di dunia) menjadi
orang-orang muslim”34

b. Ya Hannan Ya Mannan ‫ﻗﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم ﰱ ﺣﺪﻳﺚ‬


Rasulullah shollallahu ‘alaihi ‫آﺧﺮ إذا ﻛﺎن ﻳﻮم اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﻳﻄﻮف‬
wa sallama bersabda dalam hadis
lain: ‫ﺟﱪاﺋﻴﻞ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم أرﺑﻌﺔ آﻻف ﻋﺎم‬
Ketika Hari Kiamat telah terjadi ‫ﻓﻴﺴﻤﻊ ﰱ اﻟﻨﺎر ﺻﻮت رﺟﻞ ﻣﻦ‬
maka Malaikat Jibril ‘alaihi as-
salam berkeliling selama 4000 ‫أﻣﱴ ﻳﻘﻮل ﻳﺎ ﺣﻨﺎن ﻳﺎ ﻣﻨﺎن ﻳﺎ ذا‬
tahun. Tiba-tiba ia mendengar
dari arah neraka suara laki-laki ‫اﳉﻼل واﻹﻛﺮام‬
dari umat Muhammad yang
berkata, “Ya Hannaan! Ya
Mannaan! Ya Dzal Jalaali Wal
Ikroom! (Wahai Allah Yang Maha
Pengasih! Wahai Allah Yang Maha

34
QS. Al-Hijr: 2

234
Pemberi! Wahai Allah Yang Maha
memiliki Keagungan dan
Kemuliaan!).”

Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa


sallama melanjutkan; ‫ﻗﺎل ﻓﻴﺄﺗﻰ ﺟﱪاﺋﻴﻞ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم‬
Kemudian Malaikat Jibril, ‘alaihi ‫وﻳﺴﺠﺪ ﻋﻨﺪ اﻟﻌﺮش ﻓﻴﻘﻮل ﻳﺎ رب‬
as-salam datang dan bersujud di
samping ‘Arsy. Ia bermunajat ‫أﲰﻊ ﰱ اﻟﻨﺎر ﺻﻮت رﺟﻞ ﻣﻦ‬
dalam sujudnya, “Ya Allah! Saya
mendengar di neraka suara laki- ‫اﳌﺴﻠﻤﲔ ﻳﻘﻮل ﻳﺎ ﺣﻨﺎن ﻳﺎ ﻣﻨﺎن ﻣﻨﺬ‬
laki dari golongan orang-orang
muslim, yang berkata ‘Ya ‫أرﺑﻌﲔ أﻟﻒ ﻋﺎم وإﱏ أﻋﻠﻢ أﻧﻪ ﻣﻦ‬
Hannaan! Ya Mannaan!’ sejak
40.000 tahun. Saya mengenali ‫أﻣﺔ ﳏﻤﺪ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم وإﻧﻚ ﻳﺎ رب‬
laki-laki itu kalau ia adalah
termasuk salah satu dari golongan ‫ﺗﻌﺮف اﻟﺼﺪاﻗﺔ ﺑﻴﲎ وﺑﲔ ﳏﻤﺪ ﻋﻠﻴﻪ‬
umat Muhammad ‘alaihi as-salam.
Sedangkan sesungguhnya Engkau ‫اﻟﺴﻼم وإﱏ أﺣﺐ أن أﺻﻨﻊ ﰱ‬
tahu, Ya Allah! hubungan
pertemanan antaraku dan ‫ﻣﻜﺎن ﳏﻤﺪ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم ﻣﻌﺮوﻓﺎ وأن‬
Muhammad, ‘Alaihi as-salam. Saya
ingin berbuat baik kepada ‫رﺟﻼ ﻣﻦ أﻣﺘﻪ ﰱ اﻟﻨﺎر ﺷﻔﻌﲎ ﻓﻴﻪ‬
Muhammad. Sesungguhnya laki-
laki dari umatnya itu berada di
neraka. Jadi, berilah saya izin
untuk mensyafaatinya!”

Allah Yang Maha Agung berkata, ‫ﻓﻴﻘﻮل اﻟﺮب ﺟﻞ ﺟﻼﻟﻪ ﺷﻔﻌﺘﻚ ﻓﻴﻪ‬
“Aku memberimu izin untuk
mensyafaatinya dan aku ‫ووﻫﺒﺘﻪ ﻟﻚ ﻓﺎذﻫﺐ إﱃ ﻣﺎﻟﻚ ﺣﺎزن‬
pasrahkan ia kepadamu. Temuilah
Malik, penjaga neraka, dan ‫اﻟﻨﺎر وﻗﻞ ﻟﻪ ﳜﺮﺟﻪ ﻟﻚ وﻳﺪﻓﻌﻪ إﻟﻴﻚ‬
katakan kepadanya agar ia
mengeluarkan laki-laki itu
untukmu dan menyerahkannya
kepadamu.”

Kemudian Malaikat Jibril, ‘alaihi ‫ﻓﻴﺄﺗﻰ ﺟﱪاﺋﻴﻞ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم إﱃ ﻣﺎﻟﻚ‬


as-salam segera menemui

235
Malaikat Malik dan berkata,
“Sesungguhnya Allah telah
‫وﻳﻘﻮل إن اﷲ ﺗﻌﺎﱃ وﻫﺐ ﱃ ﻓﻼﻧﺎ‬
memasrahkan si Fulan kepadaku.
Keluarkanlah ia dari neraka dan ‫ﻓﺄﺧﺮﺟﻪ ﱃ ﻣﻦ اﻟﻨﺎر وادﻓﻌﻪ إﱄ‬
serahkan ia kepadaku!”

Kemudian Malik masuk ke dalam


neraka dan mencari laki-laki itu ‫ﻗﺎل ﻓﻴﺪﺧﻞ ﻣﺎﻟﻚ اﻟﻨﺎر ﻓﻴﻄﻠﺒﻪ أﻟﻒ‬
selama 1000 tahun, tetapi ia tidak
menemukannya. Kemudian ia ‫ﻋﺎم ﻓﻼ ﻳﺼﺎدﻓﻪ ﻓﻴﺨﺮج ﻣﺎﻟﻚ‬
keluar dari neraka dan berkata:

“Hai Jibril! Sesungguhnya


Jahannam telah berkobar-kobar ‫وﻳﻘﻮل ﻳﺎ ﺟﱪاﺋﻴﻞ إن ﺟﻬﻨﻢ زﻓﺮت‬
menjadikan besi seperti batu dan
menjadikan manusia seperti besi. ‫زﻓﺮة ﻳﻌﲎ ﻏﻠﺖ وﺟﻌﻠﺖ اﳊﺪﻳﺪ‬
Aku tidak bisa menemukan laki-
laki itu.” ‫ﻛﺎﳊﺠﺮ واﻟﻨﺎس ﻛﺎﳊﺪﻳﺪ ﻓﻠﻢ‬
Kemudian Malikat Jibril, ‘alaihi as- ‫أﺻﺎدﻓﻪ‬
salam datang dan bersujud di
samping ‘Arsy untuk yang kedua ‫ﻓﻴﺄﺗﻰ ﺟﱪاﺋﻴﻞ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم وﻳﺴﺠﺪ‬
kalinya. Ia bermunajat:
‫ﻋﻨﺪ اﻟﻌﺮش ﺛﺎﻧﻴﺎ وﻳﻘﻮل ﻳﺎ رب ﱂ‬
“Ya Allah! Malik belum bisa
menemukan laki-laki itu. ‫ﳚﺪﻩ ﻣﺎﻟﻚ ﻓﺄﻳﻦ ﻫﻮ‬
Dimanakah ia berada?”

Allah menjawab, “Hai Jibril!


Temuilah Malik dan katakan ‫ﻓﻴﻘﻮل اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻳﺎ ﺟﱪاﺋﻴﻞ اذﻫﺐ‬
kepadanya kalau laki-laki itu
berada di jurang ini, lubang ini, ‫إﱃ ﻣﺎﻟﻚ وﻗﻞ ﻟﻪ إﻧﻪ ﰱ وادى ﻛﺬا‬
dan di dalam sumur ini.”
‫وﰱ ﻗﻌﺮ ﻛﺬا وﰱ زواﻳﺔ ﻛﺬا وﰱ ﺑﺌﺮ‬
Kemudian Malaikat Jibril, ‘alahi
as-salam mendatangi Malik dan ‫ﻛﺬا ﻓﻴﺠﻴﺊ ﺟﱪاﺋﻴﻞ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم‬
memberitahunya bahwa laki-laki
itu berada di jurang ini, lubang ini, ‫وﳜﱪ ﻣﺎﻟﻜﺎ ﺑﺬﻟﻚ ﻓﻴﺬﻫﺐ ﻣﺎﻟﻚ إﱃ‬
ujung ini dan di dalam sumur ini.
Lalu Malik masuk ke dalam neraka ‫ذﻟﻚ اﻟﻮادى ﻓﻴﺠﺪﻩ ﻫﻨﺎك ﻣﻨﻜﻮﺳﺎ‬
dan pergi ke jurang yang

236
dimaksud. Setelah sampai di
lokasi, ia menemukan laki-laki itu
‫ﻓﺪ ﺗﻌﻠﻘﺖ ﻋﻠﻴﻪ اﳊﻴﺎت واﻟﻌﻘﺎرب‬
dengan kondisi telungkup dengan
banyak ular dan kalajengking ‫وﻋﻠﻴﻪ اﻷﻏﻼل واﻟﺴﻼﺳﻞ ﻓﻴﺄﺧﺬ‬
menyulubunginya dan belenggu
serta rantai-rantai mengikatnya. ‫ﻣﺎﻟﻚ ﻃﺮﻓﺎ ﻣﻨﻪ وﻗﺪ ﺻﺎر ﻛﺎﻟﻔﺨﻢ‬
Kemudian Malik memegang
sebagian anggota tubuhnya. Laki- ‫وﳛﺮﻛﻪ وﳚﺮﻩ إﱃ ﻧﻔﺴﻪ ﻓﺘﺴﻘﻂ ﻋﻨﻪ‬
laki itu benar-benar sudah seperti
arang. Malik menggerak-gerakkan ‫اﳊﻴﺎت واﻟﻌﻘﺎرب ﰒ ﳛﺮﻛﻪ ﺛﺎﻧﻴﺎ‬
laki-laki itu hingga ular-ular dan
kalajengking berjatuhan dari ‫ﻓﺘﺴﻘﻂ ﻋﻨﻪ اﻷﻏﻼل واﻟﺴﻼﺳﻞ‬
tubuhnya. Ia menggerak-
gerakkannya lagi untuk yang
kedua kalinya hingga belenggu-
belenggu dan rantai-rantai jatuh
dari tubuhnya. Kemudian laki-laki
itu menoleh ke arah Malik sambil
berkata:

“Hai Malik! Apakah kamu


mendatangiku untuk menambah ‫ﻓﻴﺘﻮﺟﻪ إﱃ ﻣﺎﻟﻚ ﻓﻴﻘﻮل أﺟﺌﺘﲎ‬
siksa untukku atau kamu akan
menyelamatkanku?” ‫ﻟﺘﺰﻳﺪﱏ ﰱ اﻟﻌﺬاب أم ﻟﺘﻨﺠﻴﲎ‬
Malik menjawab, “Aku tidak tahu. ‫ﻓﻴﻘﻮل ﻻ أﻋﻠﻢ ﺑﺬﻟﻚ ﻏﲑ أن ﺟﱪاﺋﻴﻞ‬
Hanya saja Jibril sedang
menunggumu.” ‫ﻳﻨﺘﻈﺮك‬
Kemudian Malik membawa laki- ‫ﻓﻴﺄﺧﺬ ﺑﻴﺪﻩ وﻳﺪﻓﻌﻪ إﱃ ﺟﱪاﺋﻴﻞ‬
laki itu dan memberikannya
kepada Jibril.

Kemudian Jibril membawa laki- ‫ﻓﻴﺄﺧﺬ ﺟﱪاﺋﻴﻞ ﺑﻴﺪﻩ وﻳﺄﺗﻰ ﺑﻪ إﱃ‬


laki itu dan pergi menuju ke tiang
‘Arsy. Setiap kali Jibril bertemu ‫ﺳﺎق اﻟﻌﺮش وﻻ ﳝﺮ ﺑﻪ ﻋﻠﻰ أﺣﺪ إﻻ‬
dengan makhluk lain, ia berkata,
“Si Fulan ini telah berada di ‫وﻳﻘﻮل ﻫﺬا ﻓﻼن ﻛﺎن ﰱ ﺟﻬﻨﻢ‬
neraka Jahannam selama 40.000
tahun” Kemudian Jibril dan laki- ‫أرﺑﻌﲔ أﻟﻒ ﻋﺎم ﻓﻴﻘﻮم ﻣﻊ ﺟﱪاﺋﻴﻞ‬
laki itu berdiri bersama-sama di

237
samping ‘Arsy. Allah berkata:
‫ﻋﻨﺪ اﻟﻌﺮش ﻓﻴﻘﻮل اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻟﻪ ﻳﺎ‬
“Hai hamba-Ku! Bukankah al-
Quran telah jelas bagimu? ‫ﻋﺒﺪى أﱂ ﻳﻜﻦ ﻛﻼﻣﻰ ﺑﲔ أﻇﻬﺮﻛﻢ‬
Bukankah Aku telah mengutus
Muhammad kepadamu? Bukankah ‫أﱂ أﺑﻌﺚ إﻟﻴﻜﻢ اﻟﺮﺳﻮل أﱂ ﻳﺄﻣﺮﻛﻢ‬
ia telah memerintahkanmu untuk
berbuat kebaikan dan mencegah ‫اﻟﺮﺳﻮل ﺑﺎﳌﻌﺮوف وﱂ ﻳﻨﻬﻜﻢ ﻋﻦ‬
dari kemungkaran?”
‫اﳌﻨﻜﺮ ﻓﻴﻘﻮل ﺑﻠﻰ ﻳﺎ رب ﻏﲑ أﱏ‬
Laki-laki itu menjawab, “Ya
Allah! Sudah. Hanya saja aku telah ‫ﻇﻠﻤﺖ ﻧﻔﺴﻰ ﻓﺎﻋﱰﻓﺖ ﺑﺬﻧﱮ ﻓﺎﻏﻔﺮ‬
mendzalimi diriku sendiri. Aku
mengakui dosaku. Ampunilah ‫ﱃ ﻳﺎ رب ﲝﻖ ﻣﺎ أﻧﺎ ﻗﻠﺖ أرﺑﻌﲔ‬
Aku! Demi kebenaran apa yang
telah aku katakan selama 40.000 ‫أﻟﻒ ﻋﺎم ﰱ اﻟﻨﺎر ﻳﺎ ﺣﻨﺎن ﻳﺎ ﻣﻨﺎن‬
tahun di neraka, yaitu Ya
Hannaan! Ya Mannaan! Semoga ‫أن ﺗﻐﻔﺮ ﱃ ﻓﻴﻘﻮل اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻏﻔﺮت‬
Engkau mengampuniku.”
‫ﻟﻚ ووﻫﺒﺘﻚ ﳉﱪاﺋﻴﻞ وأﻋﺘﻘﺘﻚ ﻣﻦ‬
Allah berkata, “Aku telah
mengampunimu dan Aku telah ‫اﻟﻨﺎر ﺑﺸﻔﺎﻋﺘﻪ‬
memasrahkanmu kepada Jibril
dan Aku telah membebaskanmu
dari neraka berkat syafaatnya.”
‫ﻗﺎل ﻓﻴﺬﻫﺐ إﱃ اﳉﻨﺔ وﻳﻐﺴﻠﻪ ﲟﺎء‬
Kemudian Jibril pergi ke surga
dan memandikan laki-laki itu ‫اﳊﻴﺎة وﻣﺎء اﻟﻜﻮﺛﺮ ﻓﺘﺬﻫﺐ ﻋﻨﻪ ﺳﻴﻤﺎ‬
dengan air kehidupan dan air
telaga al-Kautsar. Tanda atau cap ‫أﻫﻞ اﻟﻨﺎر ﻓﻴﺪﺧﻠﻪ اﳉﻨﺔ ﺑﻌﺪ ذﻟﻚ‬
ahli neraka hilang dari dirinya.
Kemudian Jibril memasukkannya ‫وﻳﺴﻠﻢ ﻋﻠﻰ ﳏﻤﺪ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة‬
ke dalam surga dan
memasrahkannya kepada ‫واﻟﺴﻼم وﻳﻘﻮل ﻳﺎ ﳏﻤﺪ ﺻﻨﻌﺖ ﻓﻴﻪ‬
Muhammad shollallaahu ‘alaihi
wa sallama. Jibril berkata: ‫ﻣﻜﺎﻧﻚ ﺻﻨﻴﻌﺔ‬
“Hai Muhammad! Aku telah
melakukan sesuatu yang
merupakan peranmu.”

238
Muhammad shollallaahu ‘alaihi
wa sallama berkata, “Iya”.
‫ﻓﻴﻘﻮل ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻧﻌﻢ‬
Dalam hadis lain
diriwayatkan bahwa Hasan Bashri
berkata: ‫وﰱ اﳊﺪﻳﺚ أن اﳊﺴﻦ اﻟﺒﺼﺮى ﻗﺎل‬
‫اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ا ْﺟ َﻌﻠ ِْﲎ ﳑِﱠ ْﻦ ﻳـَْﻨﺠ ُْﻮ ِﻣْﻨـﻬَﺎ ﺑـَ ْﻌ َﺪ‬
‫ِﲔ‬
َْ ‫اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ا ْﺟﻌَﻠ ِْﲎ ﳑِﱠ ْﻦ ﻳـَﻨْﺠ ُْﻮ ِﻣْﻨـﻬَﺎ ﺑـَ ْﻌ َﺪ أ َْرﺑَﻌ‬
‫َﺎم إِ ْن ﻛَﺎ َن َﻻﺑُ َﺪ ِﱃ ِﻣ ْﻦ أَ ْن أَ ْد ُﺧﻠَﻬَﺎ‬ ٍ ‫ْﻒ ﻋ‬ ِ ‫َﺎم إِ ْن ﻛَﺎ َن َﻻﺑُ َﺪ ِﱃ ِﻣ ْﻦ أَﻟ‬
ٍ ‫ْﻒ ﻋ‬ِ ‫ِﲔ أَﻟ‬َ ْ ‫أ َْرﺑَﻌ‬
‫ﺑِﺸُﺆِْم ذَﻧِْﱮ‬ ‫أَ ْن أَ ْد ُﺧﻠَﻬَﺎ ﺑِﺸُﺆِْم ذَﻧِْﱮ‬
Ya Allah! Jadikanlah aku termasuk
orang yang selamat dari neraka
setelah 40.000 tahun apabila
dipastikan kepadaku masuk ke
dalamnya terlebih dahulu karena
keburukan dosaku.

239
‫اﳊﺪﻳﺚ اﻟﺘﺎﺳﻊ واﻟﺜﻼﺛﻮن‬
HADIS KETIGA PULUH SEMBILAN
ANJURAN MENJAGA 40 HADIS NABI

Diriwayatkan dari Mujahid,


dari Salman radhiyallahu ‘anhuma,
‫ﻋﻦ ﳎﺎﻫﺪ ﻋﻦ ﺳﻠﻤﺎن رﺿﻲ اﷲ‬
dari Rasulullah shollallahu ‘alaihi
wa sallama bahwa beliau ‫ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻬﻤﺎ ﻋﻦ اﻟﻨﱯ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
bersabda:
‫ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ‬
“Barang siapa dari umatku
menjaga 40 hadis maka ia masuk ‫ﻣﻦ ﺣﻔﻆ ﻋﻠﻰ أﻣﱴ ﻫﺬﻩ اﻷرﺑﻌﲔ‬
surga dan Allah akan
mengumpulkannya bersama para ‫ﺣﺪﻳﺜﺎ دﺧﻞ اﳉﻨﺔ وﺣﺸﺮﻩ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
nabi dan para ulama di Hari
Kiamat.” ‫ﻣﻊ اﻷﻧﺒﻴﺎء واﻟﻌﻠﻤﺎء ﻳﻮم اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ‬
Kami bertanya kepada beliau, ‫ﻓﻘﻠﻨﺎ ﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ أي اﻷرﺑﻌﲔ‬
“Wahai Rasulullah! 40 hadis yang
mana?” ‫ﺣﺪﻳﺜﺎ ﻓﻘﺎل ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم أن‬
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‫ﺗﺆﻣﻦ ﺑﺎﷲ واﻟﻴﻮم اﻷﺧﺮ واﳌﻼﺋﻜﺔ‬
sallama menjawab, “(40 hadis itu
tentang) kamu beriman kepada ‫واﻟﻜﺘﺎب واﻟﻨﺒﻴﲔ واﻟﺒﻌﺚ ﺑﻌﺪ اﳌﻮت‬
Allah, Hari Akhir, Malaikat, Kitab,
para nabi, Kebangkitan Makhluk ‫وﺑﺎﻟﻘﺪر ﺧﲑﻩ وﺷﺮﻩ ﻣﻦ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
setelah kematian, Qodar dari
Allah, baik atau buruknya, kamu ‫وﺗﺸﻬﺪ أن ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ وأن ﳏﻤﺪا‬
bersaksi bahwa tidak ada tuhan
selain Allah dan Muhammad ‫رﺳﻮل اﷲ وﺗﻘﻴﻢ اﻟﺼﻼة ﺑﺎﺳﺒﺎغ‬
adalah utusan-Nya, kamu
mendirikan sholat dengan ‫اﻟﻮﺿﻮء ﻟﻮﻗﺘﻬﺎ ﺑﺘﻤﺎم رﻛﻮﻋﻬﺎ‬
menyempurnakan wudhu tepat
pada waktunya dengan ‫وﺳﺠﻮدﻫﺎ وﺗﺆدى اﻟﺰﻛﺎة ﲝﻘﻬﺎ‬
menyempurnakan rukuk dan
sujud, kamu membayar zakat ‫وﺗﺼﻮم ﺷﻬﺮ رﻣﻀﺎن وﲢﺞ اﻟﺒﻴﺖ إن‬
sesuai dengan haknya, kamu
berpuasa di bulan Ramadhan, ‫اﺳﺘﻄﻌﺖ إﻟﻴﻪ ﺳﺒﻴﻼ وﺗﺼﻠﻰ اﺛﲎ‬
kamu menunaikan haji di Ka’bah

240
apabila kamu mampu, kamu
melaksanakan sholat 12 rakaat di
‫ﻋﺸﺮة رﻛﻌﺔ ﰱ ﻛﻞ ﻳﻮم وﻟﻴﻠﺔ وﻫﻲ‬
setiap siang dan malam, 12 rakaat
itu adalah kesunahanku dan tiga ‫ﺳﻨﱴ وﺛﻼث رﻛﻌﺎت وﺗﺮا ﻻ ﺗﱰﻛﻬﺎ‬
rakaat sholat Witir, jangan
meninggalkannya! kamu tidak ‫وﻻ ﺗﺸﺮك ﺑﺎﷲ ﺷﻴﺄ وﻻ ﺗﻌﺺ واﻟﺪﻳﻚ‬
menyekutukan sesuatu dengan
Allah, kamu tidak mendurhakai ‫وﻻ ﺗﺄﻛﻞ ﻣﺎل اﻟﻴﺘﻴﻢ وﻻ ﺗﺄﻛﻞ اﻟﺮﺑﺎ‬
kedua orang tuamu, kamu tidak
makan harta anak yatim, kamu ‫وﻻ ﺗﺸﺮب اﳋﻤﺮ وﻻ ﲢﻠﻒ ﺑﺎﷲ‬
tidak makan harta riba, kamu
tidak meminum khamr, kamu ‫ﻛﺎذﺑﺎ وﻻ ﺗﺸﻬﺪ ﺷﻬﺎدة اﻟﺰور ﻋﻠﻰ‬
tidak bersumpah palsu atas nama
Allah, kamu tidak memberikan ‫أﺣﺪ ﻗﺮﻳﺐ أو ﺑﻌﻴﺪ وﻻ ﺗﻌﻤﻞ ﺑﺎﳍﻮى‬
kesaksian palsu pada saudara
dekat atau jauh, kamu tidak ‫وﻻ ﺗﻐﺘﺐ أﺧﺎك وﻻ ﺗﻘﻊ ﻓﻴﻪ ﻣﻦ‬
melakukan perbuatan dengan
hawa nafsumu, kamu tidak ‫ﺧﻠﻔﻪ وﻻ ﺗﻘﺬف اﶈﺼﻨﺔ وﻻ ﻳﻘﻞ‬
mengghibah saudaramu, kamu
tidak terjerumus dalam ghibah ‫ﻋﻨﻚ إﻧﻚ ﻣﺮاﺋﻰ ﻓﻴﺤﺒﻂ ﻋﻤﻠﻚ وﻻ‬
orang lain, kamu tidak menfitnah
zina terhadap wanita yang ‫ﺗﻠﻌﺐ وﻻ ﺗﻠﻪ ﻣﻊ اﻟﻼﻫﲔ وﻻ ﺗﻘﻞ‬
menjaga harga dirinya, kamu
tidak terjerumus ke dalam ‫ﻟﻠﻘﺼﲑ ﻳﺎ ﻗﺼﲑ ﺗﺮﻳﺪ ﺑﺬﻟﻚ ﻋﻴﺒﻪ وﻻ‬
omongan orang kalau kamu
adalah orang yang riak karena ‫ﺗﺴﺨﺮ ﻣﻦ أﺣﺪ ﻣﻦ اﻟﻨﺎس وﺗﺼﱪ‬
dapat melebur amalmu, kamu
tidak banyak bercanda dan ‫ﻋﻨﺪ اﻟﺒﻼء وﻻ ﺗﺄﻣﻦ ﻣﻦ ﻋﻘﺎب اﷲ‬
melakukan hal yang tidak
bermanfaat bersama orang-orang ‫ﺗﻌﺎﱃ وﻻ ﲤﺶ ﺑﺎﻟﻨﻤﻴﻤﺔ ﻓﻴﻤﺎ ﺑﲔ‬
yang melakukan hal-hal tidak
bermanfaat, kamu tidak berkata ‫اﻹﺧﻮان وﺗﺸﻜﺮ اﷲ ﻋﻠﻰ ﻧﻌﻤﺔ أﻧﻌﻢ‬
kepada orang yang bodoh, “Hai
orang bodoh,” dengan tujuan ‫اﷲ ﺎ ﻋﻠﻴﻚ وﺗﺼﱪ ﻋﻨﺪ اﻟﺒﻼء‬
untuk menghinanya, kamu tidak
menertawakan orang lain, kamu ‫واﳌﺼﻴﺒﺔ وﻻ ﺗﻘﻨﻂ ﻣﻦ رﲪﺔ اﷲ وﺗﻌﻠﻢ‬
bersabar atas cobaan yang
menimpamu, kamu tidak merasa ‫أن ﻣﺎ أﺻﺎﺑﻚ ﱂ ﻳﻜﻦ ﻟﻴﺨﻄﺌﻚ وأن‬
aman dari siksa Allah, kamu tidak
mengumbar fitnah di kalangan ‫ﻣﺎ أﺧﻄﺄك ﱂ ﻳﻜﻦ ﻟﻴﺼﻴﺒﻚ وﻻ‬
masyarakat, kamu bersyukur

241
kepada Allah atas nikmat yang
telah Dia berikan kepadamu,
‫ﺗﻄﻠﺐ ﺳﺨﻂ اﻟﺮب ﺑﺮﺿﺎ اﳌﺨﻠﻮﻗﲔ‬
kamu bersabar atas cobaan dan
musibah, kamu tidak berputus asa ‫وﻻ ﺗﺆﺛﺮ اﻟﺪﻧﻴﺎ ﻋﻠﻰ اﻷﺧﺮة وإذا‬
dari rahmat Allah, kamu
mengetahui kalau musibah yang ‫ﺳﺄﻟﻚ أﺧﻮك اﳌﺴﻠﻢ ﻣﺎ ﻋﻨﺪك ﻓﻼ‬
menimpamu bukanlah sesuatu
yang akan membuatmu khilaf, dan ‫ﺗﺒﺨﻞ ﻋﻠﻴﻪ واﻧﻈﺮ ﰱ أﻣﺮ دﻳﻨﻚ إﱃ‬
mengetahui kalau apa yang
membuatmu khilaf bukanlah ‫ﻣﻦ ﻫﻮ ﻓﻮﻗﻚ وﰱ أﻣﺮ دﻧﻴﺎك إﱃ ﻣﻦ‬
musibah yang menimpamu, kamu
tidak menyebabkan kemarahan ‫ﻫﻮ دوﻧﻚ وﻻ ﺗﻜﺬب وﻻ ﲣﺎﻟﻂ‬
Allah dengan mencari keridhoan
makhluk lain, kamu tidak lebih ‫اﻟﺸﻴﻄﺎن ودع اﻟﺒﺎﻃﻞ وﻻ ﺗﺄﺧﺬ ﺑﻪ‬
memilih dunia daripada akhirat,
ketika saudaramu muslim ‫وإذا ﲰﻌﺖ ﺣﻘﺎ ﻓﻼ ﺗﻜﺘﻤﻪ وأدب‬
meminta sesuatu yang kamu
miliki maka kamu tidak pelit ‫أﻫﻠﻚ ووﻟﺪك ﲟﺎ ﻳﻨﻔﻌﻬﻢ ﻋﻨﺪ اﷲ‬
berbagi dengannya, kamu melihat
dalam sudut pandang masalah ‫وﻳﻘﺮ ﻢ إﱃ اﷲ وأﺣﺴﻦ إﱃ ﺟﲑاﻧﻚ‬
agama kepada orang yang lebih di
atasmu, kamu melihat dalam ‫وﻻ ﺗﻘﻄﻊ أﻗﺎرﺑﻚ وذوى رﲪﻚ‬
masalah dunia kepada orang yang
lebih di bawahmu, kamu tidak ‫وﺻﻠﻬﻢ وﻻ ﺗﻠﻌﻦ أﺣﺪا ﻣﻦ ﺧﻠﻖ اﷲ‬
berbohong, kamu tidak ikut serta
dengan para setan, kamu ‫ﺗﻌﺎﱃ وأﻛﺜﺮ اﻟﺘﺴﺒﻴﺢ واﻟﺘﻬﻠﻴﻞ‬
meninggalkan hal batil, kamu
tidak melakukan hal batil, ketika ‫واﻟﺘﺤﻤﻴﺪ واﻟﺘﻜﺒﲑ وﻻ ﺗﺪع ﻗﺮاءة‬
kamu mendengar kebenaran
maka kamu jangan ‫اﻟﻘﺮآن ﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﺣﺎل إﻻ أن ﺗﻜﻮن‬
menyembunyikannya, kamu
mendidik tata kerama kepada ‫ﺟﻨﺒﺎ وﻻ ﺗﺪع ﺣﻀﻮر اﳉﻤﻌﺔ‬
istrimu, anakmu dengan
pendidikan yang bermanfaat bagi ‫واﳉﻤﺎﻋﺎت واﻟﻌﻴﺪﻳﻦ واﻧﻈﺮ ﻛﻞ ﻣﺎ ﱂ‬
mereka di sisi Allah dan
mendekatkan mereka kepada- ‫ﺗﺮض أن ﻳﻘﺎل ﻟﻚ وﻳﺼﻨﻊ ﺑﻚ ﻻ‬
Nya, kamu berbuat baik kepada
tetangga, kamu tidak memutus ‫ﺗﺮﺿﻪ ﻷﺣﺪ وﻻ ﺗﺼﻨﻊ ﺑﻪ‬
hubungan dari kerabat-
kerabatmu, dan orang-orang yang
memiliki ikatan darah denganmu,

242
kamu menyambung hubungan
silaturrahmi dengan mereka,
kamu tidak melaknati salah satu
dari makhluk Allah, kamu
memperbanyak membaca tasbih,
tahlil, tahmid dan takbir, kamu
tidak meninggalkan membaca al-
Quran di setiap keadaan kecuali
ketika kamu dalam kondisi junub
atau hadas besar, kamu tidak
meninggalkan untuk menghadiri
sholat Jumat, jamaah sholat, dan
sholat dua hari raya, kamu
berfikir dalam apa yang jika
diucapkan kepadamu maka kamu
tidak akan ridho dan jika
diperbuatkan kepadamu maka
kamu tidak ridho, dan kamu tidak
meridhoi hal tersebut jika
menimpa orang lain dan kamu
tidak melakukan hal tersebut
terhadap orang lain.

Salman radhiyallahu ‘anhu,


bertanya kepada Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa sallama:
‫وﻗﺎل ﺳﻠﻤﺎن رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻪ‬
“Wahai Rasulullah! Apa pahalanya
‫ﻗﻠﺖ ﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ ﻣﺎ ﺛﻮاب ﻫﺬﻩ‬
orang yang menjaga 40 hadis ini?”
‫اﻷرﺑﻌﲔ ﺣﺪﻳﺜﺎ ﻗﺎل ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة‬
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama menjawab, “Demi Allah
‫واﻟﺴﻼم واﻟﺬى ﺑﻌﺜﲎ ﺑﺎﳊﻖ ﻧﺒﻴﺎ ان‬
yang telah mengutusku dengan
membawa kebenaran sebagai ‫اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﳛﺸﺮﻩ ﻳﻮم اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﻣﻊ‬
seorang nabi! Sesungguhnya Allah
akan mengumpulkannya di Hari ‫اﻷﻧﺒﻴﺎء واﻟﻌﻠﻤﺎء وﻣﻦ ﺗﻌﻠﻢ ﻫﺬﻩ‬
Kiamat bersama para nabi dan
para ulama. Barang siapa ‫اﻷرﺑﻌﲔ ﺣﺪﻳﺜﺎ وﻋﻠﻤﻬﺎ اﻟﻨﺎس ﻛﺎن‬
mempelajari 40 hadis ini,
kemudian ia mengajarkannya ‫ذﻟﻚ ﺧﲑا ﻣﻦ أن ﻳﻌﻄﻰ اﻟﺪﻧﻴﺎ وﻣﺎ‬
kepada orang lain, niscaya hal itu

243
lebih baik baginya daripada ia
diberi dunia dan isinya. Demi
‫ﻓﻴﻬﺎ واﻟﺬى ﺑﻌﺜﲎ ﺑﺎﳊﻖ ﻧﺒﻴﺎ ﻣﻦ‬
Allah yang telah mengutusku
dengan membawa kebenaran ‫ﺣﻔﻆ ﻫﺬﻩ اﻷرﺑﻌﲔ ﺣﺪﻳﺜﺎ وﻃﻠﺐ ﺎ‬
sebagai seorang nabi! Barang
siapa menjaga 40 hadis ini dan ‫ﻣﺎ ﻋﻨﺪ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻃﻮﻗﻪ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻳﻮم‬
dengannya ia mencarai keridhoan
Allah maka Dia akan ‫اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﺑﻘﻼدة ﻣﻦ ﻧﻮر ﻳﺘﻌﺠﺐ‬
mengalunginya di Hari Kiamat
dengan kalung cahaya yang ‫اﻷوﻟﻮن واﻷﺧﺮون ﻣﻦ ﺣﺴﻨﻪ و ﺎﺋﻪ‬
seluruh orang awal dan akhir
akan mengagumi keindahannya, ‫وﲨﺎﻟﻪ وﻣﻦ ﻛﺮاﻣﺔ اﷲ إﻳﺎﻩ واﻟﺬى‬
keutamaannya, keelokannya, dan
kemuliaan Allah kepadanya. Demi ‫ﺑﻌﺜﲎ ﺑﺎﳊﻖ ﻧﺒﻴﺎ ﻣﻦ ﺣﻔﻆ ﻫﺬﻩ‬
Allah yang telah mengutusku
dengan membawa kebenaran ‫اﻷرﺑﻌﲔ ﺣﺪﻳﺜﺎ ﺷﻔﻌﻪ اﷲ ﻳﻮم اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ‬
sebagai seorang nabi! Barang
siapa menjaga 40 hadis ini maka ‫ﰱ أرﺑﻌﲔ أﻟﻒ إﻧﺴﺎن ﳑﻦ اﺳﺘﻮﺟﺐ‬
di Hari Kiamat Allah akan
memberinya izin mensyafaati ‫اﻟﻨﺎر وﻳﺸﻔﻊ ﻛﻞ واﺣﺪ ﰱ أرﺑﻌﲔ أﻟﻔﺎ‬
40.000 manusia yang sudah
ditetapkan masuk neraka dimana ‫أﺧﺮى ﺛﻼث ﻣﺮات واﻟﺬى ﺑﻌﺜﲎ‬
masing-masing dari 40.000
manusia tersebut dapat ‫ﺑﺎﳊﻖ ﻧﺒﻴﺎ ﻣﻦ ﺣﻔﻆ ﻫﺬﻩ اﻷرﺑﻌﲔ‬
mensyafaati 40.000 manusia lain
(Rasulullah mengatakan kalimat ‫ﺣﺪﻳﺜﺎ وﻋﻠﻤﻬﺎ اﻟﻨﺎس أﻋﻄﺎﻩ اﷲ ﻳﻮم‬
ini sebanyak tiga kali). Demi Allah
yang telah mengutusku dengan ‫اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﻧﺼﻴﺒﺎ ﻣﻦ ﺛﻮاب اﻷرﺑﻌﲔ‬
membawa kebenaran sebagai
seorang nabi! Barang siapa ‫رﺟﻼ ﻣﻦ اﻷﺑﺪال وﻳﻌﻄﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
menjaga 40 hadis ini, dan
mengajarkannya kepada orang ‫ﳌﻦ ﺣﻔﻆ ﻫﺬﻩ اﻷرﺑﻌﲔ ﺣﺪﻳﺜﺎ ﻟﻜﻞ‬
lain, maka di Hari Kiamat, Allah
akan memberinya pahala 40 wali ‫ﺣﺪﻳﺚ ﻣﻨﻬﺎ أﻟﻒ ﻣﻠﻚ ﻣﻦ اﳌﻼﺋﻜﺔ‬
Abdal dan Dia akan memberinya
seribu malaikat di setiap hadisnya ‫ﻳﺒﻨﻮن ﻟﻪ اﻟﻘﺼﻮر واﳌﺪاﺋﻦ وﻳﻐﺮﺳﻮن ﻟﻪ‬
dimana mereka akan
membangunkan rumah-rumah ‫اﻷﺷﺠﺎر ﰱ اﳉﻨﺔ واﻟﺬى ﺑﻌﺜﲎ ﺑﺎﳊﻖ‬
dan gedung-gedung, serta
menanamkan pepohonon baginya ‫ﻧﺒﻴﺎ ﻣﻦ ﺣﻔﻆ ﻫﺬﻩ اﻷرﺑﻌﲔ ﺣﺪﻳﺜﺎ‬
di surga. Demi Allah yang telah

244
mengutusku dengan membawa
kebenaran sebagai seorang nabi!
‫ﻳﻨﻔﻊ ﺎ اﻟﻨﺎس ﺣﺮم اﷲ ﺟﺴﺪﻩ ﻋﻠﻰ‬
Barang siapa menjaga 40 hadis ini,
dimana ia bisa memberikan ‫اﻟﻨﺎر وﻳﻜﻮن ﻳﻮم اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﻋﻠﻰ ﻣﻨﺎرة‬
manfaat dengan 40 hadis tersebut
kepada orang lain, maka Allah ‫ﻣﻦ ﻧﻮر وﻗﺪ أﻣﻦ ﻣﻦ اﻟﻔﺰع اﻷﻛﱪ‬
mengharamkan jasadnya dari
neraka dan kelak ia di Hari Kiamat ‫وﳒﺎﻩ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻣﻦ اﳊﺴﺎب وﻳﻌﻄﻰ‬
akan berada di atas menara
cahaya. Ia akan selamat dari ‫ﻟﺼﺎﺣﺐ ﻫﺬﻩ اﻷرﺑﻌﲔ ﺣﺪﻳﺜﺎ وﻣﻦ‬
kekagetan besar berupa
dicabutnya ruh. Allah akan ‫ﺗﻌﻠﻤﻬﺎ ﻳﻮم اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﻣﻨﺰﻟﺔ اﻟﻌﻠﻤﺎء‬
menyelamatkannya dari hitungan
amal. Dia akan memberi orang ‫وﻳﻘﻌﺪ ﻣﻌﻬﻢ وﻳﻌﻄﻴﻪ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻣﺎ‬
yang menjaga 40 hadis ini dan
orang yang mempelajarinya ‫أﻋﻄﺎﻫﻢ ﻗﺎﻟﻪ ﺳﻠﻤﺎن رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
derajat para ulama dan Dia akan
menempatkannya bersama ‫ﻋﻨﻪ‬
mereka. Dia akan memberinya
balasan yang Dia berikan kepada
para ulama.”
‫ﻗﺎل اﻟﺸﻴﺦ اﻹﻣﺎم اﻷﺟﻞ اﻟﺰاﻫﺪ‬
Syeh Najmuddin an-Nasafi,
Rahmatullahi ‘Alaih, berkata ‫اﳊﺠﺎج ﳒﻢ اﻟﺪﻳﻦ اﻟﻨﺴﻔﻰ رﲪﺔ اﷲ‬
“Sesungguhnya kami telah
menetapkan 40 hadis, maka ‫ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ ﻟﻘﺪ أﺛﺒﺘﻨﺎ أرﺑﻌﲔ ﺣﺪﻳﺜﺎ‬
pahamilah dan janganlah kalian
semua seperti kaum yang hampir ‫ﻓﺎﻓﻬﻤﻮﻫﺎ وﻻ ﺗﻜﻮﻧﻮا ﻛﻘﻮم ﻻ ﻳﻜﺎدون‬
tidak memahami satu hadis pun!”.
‫ﻳﻔﻘﻬﻮن ﺣﺪﻳﺜﺎ‬

245
‫اﳊﺪﻳﺚ اﻷرﺑﻌﻮن‬
HADIS KEEMPAT PULUH
ORANG-ORANG AKHIR ZAMAN

Abbas
Diriwayatkan dari Ibnu
radhiyallahu ‘anhuma
‫ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﺒﺎس رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻨﻬﻤﺎ‬
bahwa ia berkata kalau Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa sallama ‫أﻧﻪ ﻗﺎل ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ‬
bersabda:
‫ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﳜﺮج ﰱ آﺧﺮ اﻟﺰﻣﺎن‬
Di akhir zaman, akan muncul para
kaum yang wajah mereka adalah ‫أﻗﻮام وﺟﻮﻫﻬﻢ وﺟﻮﻩ اﻵدﻣﻴﲔ وﻗﻠﻮ ﻢ‬
seperti wajah manusia, hati
mereka adalah seperti hati setan, ‫ﻗﻠﻮب اﻟﺸﻴﺎﻃﲔ وأﻣﺜﺎﳍﻢ ﻛﺄﻣﺜﺎل‬
sifat mereka adalah seperti sifat
macan yang buas berbahaya. Di ‫اﻟﺬﺋﺎب اﻟﻀﻮارى ﻟﻴﺲ ﰱ ﻗﻠﻮ ﻢ‬
dalam hati mereka tidak ada
sedikitpun rasa belas kasih. ‫ﺷﻴﺊ ﻣﻦ اﻟﺮﲪﺔ ﺳﻔﺎﻛﻮن ﻟﻠﺪﻣﺎء وﻻ‬
Mereka adalah kaum-kaum yang
menumpahkan darah dan tidak ‫ﻳﺮﻏﺒﻮن ﻋﻦ اﻟﻘﺒﻴﺢ إن ﺷﺎﻳﻌﺘﻬﻢ ﻗﺮﺑﻮك‬
menghindari keburukan. Apabila
kamu mengikuti mereka maka ‫وإن ﺗﻮاﻧﻴﺖ ﻋﻨﻬﻢ اﻏﺘﺎﺑﻮك وإن‬
mereka akan mendekatimu.
Apabila kamu menunda sesuatu ‫أﻣﻨﺘﻬﻢ ﺧﺎﻧﻮك ﺻﺒﻴﺎ ﻢ ﻏﺎرﻣﻮن‬
dari mereka maka mereka akan
mengghibahmu. Apabila kamu ‫وﺷﺒﺎ ﻢ ﺷﺎﻃﺮون وﺷﻴﻮﺧﻬﻢ ﻓﺎﺟﺮون‬
percaya kepada mereka maka
mereka mengkhianatimu. Para ‫ﻻ ﻳﺄﻣﺮون ﺑﺎﳌﻌﺮوف وﻻ ﻳﻨﻬﻮن ﻋﻦ‬
anak kecil dari mereka adalah
yang suka berhutang. Para ‫اﳌﻨﻜﺮ واﻹﻋﺘﺰاز ﻢ ذل وﻃﻠﺐ ﻣﺎ‬
pemuda dari mereka adalah yang
berkelakukan buruk. Para orang ‫ﰱ أﻳﺪﻳﻬﻢ ﻓﻘﺮ واﳊﻜﻢ ﻓﻴﻬﻢ ﺑﺪﻋﺔ‬
tua dari mereka adalah yang
berkelakukan dosa. Mereka tidak ‫واﻟﺒﺪﻋﺔ ﻓﻴﻬﻢ ﺳﻨﺔ ﻓﻌﻨﺪ ذﻟﻚ ﻳﺴﻠﻂ‬
memerintahkan kebaikan dan
tidak mencegah kemungkaran. ‫اﷲ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﺷﺮارﻫﻢ ﰒ ﻳﺪﻋﻮ ﺧﻴﺎرﻫﻢ‬
Mencari kemuliaan dengan
perantara dukungan dari mereka ‫ﻓﻼ ﻳﺴﺘﺠﺎب ﳍﻢ دﻋﺎء‬
adalah suatu kehinaan. Hukum di

246
antara mereka adalah bid’ah.
Bid’ah di kalangan mereka adalah
kesunahan. Ketika kaum-kaum
seperti ini muncul maka Allah
akan menjadikan orang-orang
buruk mereka sebagai para
pemimpin. Orang-orang baik dari
mereka berdoa tetapi tidak
terkabulkan.

Syeh Muslim al-Abadani


berkata: ‫ﻗﺎل اﻟﺸﻴﺦ ﻣﺴﻠﻢ اﻟﻌﺒﺎداﱏ ﻗﺪم ﻋﻠﻴﻨﺎ‬
Telah mendatangi kami, yaitu ‫ﺻﺎﱀ اﳌﺮى وﻋﺒﺪ اﻟﻮاﺣﺪ ﺑﻦ زﻳﺪ‬
Sholih al-Muri, Abdul Wahid bin
Zaid, ‘Atabah al-Ghulam, dan ‫وﻋﺘﺒﺔ اﻟﻐﻼم وﺳﻠﻤﺔ اﻷﺳﻮد ﻓﻨﺰﻟﻮا‬
Salmah al-Aswad. Mereka
mengajakku dan kemudian ‫ﻋﻠﻰ اﻟﺴﺎﺣﻞ ﻓﻬﻴﺄت ﳍﻢ ذات ﻟﻴﻠﺔ‬
beristirahat di tepi laut. Suatu
malam, aku telah menyiapkan ‫ﻃﻌﺎﻣﺎ ودﻋﻮ ﻢ إﻟﻴﻪ ﻓﺠﺎؤا ﻓﻠﻤﺎ ﺑﻠﻐﻮا‬
makanan untuk mereka. Aku
mengundang mereka untuk ‫وﺿﻌﺖ اﻟﻄﻌﺎم ﺑﲔ أﻳﺪﻳﻬﻢ ﻓﺈذا ﻗﺎﺋﻞ‬
makan bersama. Ketika mereka
telah datang, aku meletakkan ‫ﻳﻘﻮل وﻫﻮ ﻋﻠﻰ اﻟﺴﺎﺣﻞ راﻓﻌﺎ ﺻﻮﺗﻪ‬
makanan di depan mereka. Tiba-
tiba ada suara yang berasal dari ‫وﻳﻠﻜﻢ ﺷﻐﻠﻜﻢ ﻋﻦ دار اﳋﻠﻮد‬
tepi laut dengan suara keras,
“Celakalah kalian! Kalian telah ‫ﻣﻄﺎﻋﻢ وﻟﺬة ﻧﻔﺲ ﳘﺎ ﻏﲑ ﻧﺎﻓﻊ‬
disibukkan oleh makanan-
makanan dan keenakan nafsu. ‫ﻓﺼﺎح ﻋﺘﺒﺔ ﺻﻴﺤﺔ ﻓﺴﻘﻂ ﻣﻐﺸﻴﺎ‬
Kedua hal itu tidaklah
bermanfaat.” Kemudian ‘Atabah ‫ﻋﻠﻴﻪ وﺑﻜﻰ اﻟﻘﻮم ورﻓﻌﻨﺎ اﻟﻄﻌﺎم ﻓﻤﺎ‬
berteriak keras hingga akhirnya ia
pingsan. Mereka pun menangis ‫ذاﻗﻮا ﻣﻨﻪ ﻟﻘﻤﺔ‬
dan menyingkirkan makanan.
Mereka tidak mencicipi satu
suapan pun.

247
Mu’adz bin Jabal
radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa
‫ﻗﺎل ﻣﻌﺎذ ﺑﻦ ﺟﺒﻞ رﺿﻲ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama bersabda: ‫ﻋﻨﻪ ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ‬
“Akan datang suatu zaman dimana ‫ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﺳﻴﺄﺗﻰ ﻋﻠﻰ اﻟﻨﺎس زﻣﻦ‬
manusia tidak lagi mengamalkan
kesunahanku. Mereka melakukan ‫ﳜﻠﻘﻮن ﻓﻴﻪ ﺳﻨﱴ وﳚﺪدون اﻟﺒﺪﻋﺔ‬
bid’ah. Barang siapa yang
mengamalkan kesunahanku pada ‫ﻓﻤﻦ اﺗﺒﻊ ﺳﻨﱴ ﻳﻮﻣﺌﺬ ﺻﺎر ﻏﺮﻳﺒﺎ‬
zaman itu, maka ia adalah seperti
orang asing dan sendirian. Barang ‫وﺑﻘﻰ وﺣﻴﺪا وﻣﻦ اﺗﺒﻊ ﺑﺪﻋﺔ اﻟﻨﺎس‬
siapa mengikuti kebid’ahan
mereka maka ia akan memiliki 50 ‫وﺟﺪ ﲬﺴﲔ ﺻﺎﺣﺒﺎ أو أﻛﺜﺮ‬
teman atau lebih banyak.”

Para sahabat bertanya, “Apakah


setelah zaman itu ada kaum yang ‫ﻗﺎﻟﺖ أﺻﺤﺎب رﺳﻮل اﷲ ﻫﻞ ﺑﻌﺪﻧﺎ‬
lebih utama daripada kami?”
‫أﺣﺪ ﻳﻜﻮن أﻓﻀﻞ ﻣﻨﺎ‬
“Iya. Ada.”
‫ﻗﺎل ﻧﻌﻢ‬
“Apakah kaum itu mengenal
anda?” ‫ﻗﺎﻟﻮا ﻓﻬﻞ ﻳﺮوﻧﻚ‬
Rasulullah menjawab, “Tidak”. ‫ﻗﺎل اﻟﻨﱯ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻻ‬
“Apakah diturunkan wahyu ‫ﻗﺎﻟﻮا ﻓﻬﻞ ﻳﻨﺰل ﻋﻠﻴﻬﻢ اﻟﻮﺣﻲ‬
kepada kaum itu?”
‫ﻗﺎل ﻻ‬
“Tidak”.
‫ﻗﺎﻟﻮا ﻛﻴﻒ ﻳﻜﻮﻧﻮن‬
“Bagaimana sifat kaum itu?”

Rasulullah menjelaskan, “Mereka


itu adalah seperti garam di dalam ‫ﻗﺎل ﻛﺎﳌﻠﺢ ﰱ اﳌﺎء ﺗﺬوب ﻗﻠﻮ ﻢ ﻛﻤﺎ‬
air. Hati mereka luluh
sebagaimana garam larut di dalam ‫ﻳﺬوب اﳌﻠﺢ ﰱ اﳌﺎء‬
air.”

248
Mereka bertanya, “Bagaimana
mereka hidup pada zaman itu?”
‫ﻓﻘﺎﻟﻮا ﻛﻴﻒ ﻳﻌﻴﺸﻮن ﰱ ذﻟﻚ اﻟﺰﻣﺎن‬
Rasulullah menjawab, “Mereka
hidup seperti ulat di dalam
cukak.” ‫ﻗﺎل ﻛﺎﻟﺪود ﰱ اﳋﻞ‬
“Wahai Rasulullah! Bagaimana ‫ﻗﺎﻟﻮا ﻳﺎ رﺳﻮل اﷲ ﻛﻴﻒ ﳛﻔﻈﻮن‬
kaum itu menjaga agama
mereka?” ‫دﻳﻨﻬﻢ‬
Rasululah menjawab, “Mereka
menjaga agama mereka seperti
bara api yang berada di kedua ‫ﻗﺎل ﻛﺎﳉﻤﺮ ﰱ اﻟﻴﺪﻳﻦ إن وﺿﻌﺘﻪ‬
tangan. Apabila kalian meletakkan
bara api itu maka akan padam dan ‫ﻃﻔﺊ وإن أﺧﺬﺗﻪ ﺑﺎﻟﻴﺪ أﺣﺮق‬
apabila kalian mengambilnya
maka tangan kalian akan
terbakar.”

249
‫اﳊﻤﺪ ﷲ رب اﻟﻌﺎﳌﲔ واﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻋﻠﻰ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﳏﻤﺪ وآﻟﻪ وﺻﺤﺒﻪ‬
‫أﲨﻌﲔ ﻗﺪ ﲤﺖ ﻫﺬﻩ اﻟﻜﺘﺎﺑﺔ ﻳﻮم اﳋﻤﻴﺲ ﺷﻬﺮ ﳏﺮم ‪١٩‬ﺳﻨﺔ ‪١٤٣٨‬ﺟﻌﻠﻬﺎ اﷲ‬
‫ﺗﻌﺎﱃ ﻣﻨﺘﻔﻌﺎ ﺑﻪ وﻧﺎﻓﻌﺎ ﲝﻖ رﺳﻮل اﷲ ﳏﻤﺪ ﺻﻠﻰ اﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ‬
‫وﺟﻌﻠﻬﺎ ﺳﺒﺒﺎ ﳌﻐﻔﺮة ذﻧﻮب اﻟﻜﺎﺗﺐ وﻣﺸﺎﳜﻪ وواﻟﺪﻳﻪ وﺗﻼﻣﺬﺗﻪ وﲨﻴﻊ اﳌﺴﻠﻤﲔ‬
‫وﺷﻬﺎدة ﳍﻢ ﻟﺪﺧﻮل اﳉﻨﺎن آﻣﲔ‬

‫اﻟﻜﺎﺗﺐ واﳌﱰﺟﻢ‬

‫ﳏﻤﺪ اﺣﺴﺎن ﺑﻦ ﻧﻮر اﻟﺪﻳﻦ اﻟﺰﻫﺮى‬


‫ﻏﻔﺮﻩ اﷲ ذﻧﻮﺑﻪ‬

‫‪250‬‬

Anda mungkin juga menyukai