Anda di halaman 1dari 9

MELANOMA KOROID

Saiful Basri

Abstrak. Melanoma koroid merupakan tumor ganas intraokular primer yang paling sering
ditemukan pada orang dewasa dengan usia rata-rata 50 tahun. Penyebabnya belum
diketahui pasti, tetapi dianggap berhubungan dengan paparan sinar matahari atau pengaruh
karsinogen seperti asap rokok. Pemeriksaan histopatologis menunjukkan tumor ini berasal
dari nevus koroid. Kelainan ini sering ditemukan pada pemeriksaan rutin, karena sebagian
besar penderita melanoma koroid tidak menunjukkan keluhan. Gejala klinis dapat berupa
fotopsia, floaters, penurunan tajam penglihatan, dan kelainan lapang pandang. Sembilan
puluh lima persen diagnosis kasus ini dapat ditegakkan melalui pemeriksaan funduskopi
dengan ophthalmoskop indirek, sisanya memerlukan pemeriksaan lain seperti fluorescein
angiografi, transluminasi sklera, atau ultrasonografi. Gambaran fundus berupa massa
koroid berwarna hitam atau abu-abu yang berbatas tegas. Tumor berukuran besar
menunjukkan gambaran khas pigmentasi yang berbentuk kubah (dome shaped). Melanoma
koroid dapat menyebabkan kebutaan bahkan kematian bila tumor bermetastase ke organ
lain. Penanganan segera pada tumor primer akan memperkecil peluang metastase ekstra
okular. Terapi meliputi termoterapi transpupil, radiasi, dan enukleasi.
(JKS 2014; 2: 119-127)

Kata kunci : Melanoma koroid, nevus, dome shaped

Abstract. Choroidal melanoma is a primary malignant intraocular tumor which commonly


found in adult about 50 years old. The caused is not yet determined, but it is believe
correlated with direct sun exposure or influence of carcinogen such as cigarettes smoke.
Histopathology examination shows that this tumor develops from choroid nevus. This
disease often founds in routine examination, because the patient do not show any complain.
Clinical manifestations like photopsia, floaters, decrease of vision, and anomaly of visual
field. Ninety five percent of the cases confirmly diagnose by funduscopy examination using
indirect ophtalmoscope, the other five percent need further examination such as fluorescent
angiography, scleral translumination or ultrasonography. The fundus will appear as black
or grey with firm bordered choroid mass. Large tumor shows spesific dome shaped
pigmentation. Choroid melanoma can cause blindness, and furthermore death while the
tumor migrate and develop in the other organ. Early prompt treatment to the primary
tumor will decrease the chance of extraocular metastasis. The treatment included
transpupil thermotherapy, radiation and enucleation. (JKS 2014; 2: 119-127)

Keywords : Choroidal melanoma, nevus, dome shaped

Pendahuluan Melanoma koroid merupakan tumor ganas


Melanoma koroid adalah tumor ganas intraokular primer yang paling sering
intraokular yang berasal dari melanosit di ditemukan pada orang dewasa,2-6 dan
koroid.1 Tumor ini merupakan bagian dari tumor kedua terbanyak dalam tubuh dari
melanoma uvea yang berdasarkan jenis melanoma maligna primer.2 Insiden
lokasinya diklasifikasikan menjadi dua melanoma koroid di Amerika Serikat
jenis, yaitu melanoma uvea anterior (tumor berkisar 6-7 kasus per 1 juta penduduk
di iris) dan melanoma uvea posterior setiap tahunnya.4,5,7 Melanoma koroid
(tumor di badan siliar atau koroid). lebih banyak ditemukan pada ras kulit
Melanoma ini juga dapat mengenai lebih putih dengan frekuensi sebesar delapan
dari satu bagian uvea pada saat kali dibandingkan dengan ras kulit hitam
bersamaan.2 1 dan sebanyak tiga kali dibandingkan
dengan orang Asia.4
Saiful Basri adalah Dosen Bagian Ilmu Penyakit
Mata Fakultas Kedokteran Universitas Syiah
Kuala/RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh

119
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 14 Nomor 2 Agustus 2014

Usia rata-rata penderita melanoma koroid Walaupun melanoma koroid hanya terbatas
adalah 50 tahun.3 Lima puluh lima persen di bola mata,4 tetapi tumor ini dapat
penderita melanoma koroid berusia lebih menyebar ke bagian tubuh yang lain.7
dari 50 tahun.4 Insiden melanoma koroid Penanganan yang efektif terhadap
pada laki-laki dan perempuan sama besar, metastasis melanoma koroid belum ada,2
tetapi pada rentang usia 18-50 tahun tetapi penanganan segera pada melanoma
jumlah penderita wanita lebih banyak koroid primer akan menurunkan resiko
daripada pria.3 Kasus melanoma koroid metastasis ekstraokular.4
pada penderita berusia kurang dari 30
tahun sangat sedikit.3 Melanoma koroid Melanoma koroid memiliki potensi besar
juga jarang ditemukan pada anak-anak.2, 4, 8 menimbulkan kebutaan bahkan
Penyebab melanoma koroid sampai saat ini menyebabkan kematian akibat metastasis
belum diketahui.3 Beberapa laporan ke organ lain. Sari pustaka ini memaparkan
menyebutkan adanya hubungan antara tentang diagnosis dan penatalaksanaan
melanoma koroid dengan paparan sinar melanoma koroid sehingga dapat diperoleh
matahari.9 Laporan lain menyatakan pemahaman yang lebih baik tentang
adanya pengaruh faktor luar seperti penyakit ini.
karsinogen dari asap rokok yang akan
mempengaruhi sel pigmen jinak yang Anatomi
terdapat pada mata normal sehingga Koroid merupakan lapisan penyusun
berubah menjadi sel ganas.3 Pemeriksaan dinding bola mata yang terletak antara
klinis dan histopatologis jaringan tumor retina dan sklera. Koroid merupakan
memperkirakan bahwa melanoma koroid bagian dari uvea yang terdiri dari iris dan
berasal dari nevus koroid.4 badan siliar di anterior serta koroid di
posterior.4 Koroid terbentang dari saraf
Sebagian besar penderita melanoma koroid optik di posterior sampai dengan badan
tidak mempunyai keluhan pada tahap awal siliar di anterior. Lapisan ini melekat erat
penyakit,5,7 dan sebagian besar penderita ke sklera pada area saraf optik yang
ditemukan pada saat pemeriksaan mata merupakan tempat masuknya arteri siliar
rutin.7,10 Keluhan penderita dapat berupa posterior ke dalam mata dan tempat keluar
melihat kilatan cahaya (fotopsia) atau vena verteks.11
bintik cahaya (floaters), penurunan tajam
penglihatan, dan kelainan lapang Koroid merupakan lapisan vaskular yang
4,5,7
pandang. Keluhan lain yang jarang menyediakan suplai darah ke lapisan epitel
ditemukan adalah rasa nyeri.4 pigmen retina dan setengah lapisan luar
sensoris retina melalui pembuluh darah
Diagnosis melanoma koroid sebagian besar koriokapiler. Aliran darah koroid berasal
ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dari satu arteri siliar posterior pendek, dua
dan pemeriksaan penunjang. Gambaran arteri siliar posterior panjang dan tujuh
khas melanoma koroid yang ditunjukkan arteri siliar anterior.11
oleh oftalmoskop indirek berupa
pigmentasi tumor, bentuk seperti kubah Koroid mempunyai ketebalan 0,25 mm dan
atau pita (dome or collar-button shape), tersusun atas 3 lapisan pembuluh darah
dengan atau tanpa ablasi retina eksudatif. 4 yaitu lapisan pembuluh darah Haller,
Ahli tumor mata umumnya dapat lapisan pembuluh darah Sattler, dan
mendeteksi melanoma koroid terhadap koriokapiler. Lapisan pertama adalah
96% kasus dengan pemeriksaan klinis dan lapisan pembuluh darah Haller yang terdiri
pemeriksaan penunjang tanpa melakukan dari vena-vena besar menuju vena vorteks
biopsi.7 dan terletak paling luar dekat sklera.
Lapisan kedua adalah lapisan pembuluh

120
Saiful Basri, Melanoma Koroid

darah Sattler yang terdiri dari vena-vena hiperpigmentasi melanosit pada sklera dan
berukuran sedang, beberapa arteriol, serat uvea yang banyak ditemui pada ras
kolagen, serat elastis, fibroblast dan Kaukasia. Melanositosis okular dianggap
melanosit. Lapisan ketiga adalah lapisan merupakan faktor resiko timbulnya
koriokapiler berisi pembuluh darah kapiler melanoma koroid.6,8
yang membentuk jaringan padat dan
terbentang dari diskus optikus sampai Belum ada keterangan yang jelas tentang
dengan ora serata.11, 12 peranan faktor genetik dalam
perkembangan melanoma koroid.
Koroid memiliki struktur penunjang pada Beberapa penelitian menunjukkan adanya
sisi-sisinya, yaitu struktur bagian luar dan kemungkinan tersebut, tetapi mekanisme
struktur bagian dalam. Struktur bagian luar genetiknya belum diketahui. Tidak ada
adalah suprakoroid (lamina fusca) yang hubungan antara melanoma koroid dengan
terdiri dari serat kolagen dan elastin. mutasi genetik yang ditemukan pada
Lapisan ini banyak mengandung sel melanoma kulit dan tidak ada
melanosit sebagai penghasil pigmen kecenderungan penderita dengan riwayat
melanin, serat otot polos, fibroblas, sel keluarga yang juga menderita melanoma
endotel, sel saraf, arteri siliar posterior koroid.4
panjang dan pendek. Struktur bagian dalam
yaitu lamina basal (membran Bruch) Dalam perkembangannya, tumor dapat
memiliki ketebalan 7µm yang memisahkan merusak sirkulasi koroid yang
lapisan koriokapiler dengan lapisan epitel mengakibatkan iskemik dan degenerasi
pigmen retina. Membran ini terdiri dari fotoreseptor retina dan neuron retina lain.
gabungan lapisan koriokapiler dan epitel Tumor juga akan merusak lapisan epitel
pigmen retina. Lapisan luarnya terdiri atas pigmen retina karena tumor mendorong
membran basal dari sel endotel dan memisahkan lapisan tersebut dari
koriokapilaris, sedangkan lapisan sirkulasi koroid. Lapisan epitel pigmen
dalamnya merupakan kelanjutan dari epitel retina akan menunjukkan gambaran area
pigmen retina.11 yang atrofi, drusen dengan ablasi epitel
pigmen lokal.2 The Collaborative Ocular
Etiopatogenesis Melanoma Study (COMS) melaporkan data
Melanoma koroid primer berasal dari invasi tumor ke retina mencapai 49%
melanosit yang terdapat di koroid. kasus, ke vitreus sebesar 25% kasus, dan
Sebagian besar melanoma koroid ke sklera berjumlah 64% kasus.4
diperkirakan berkembang dari nevus
melanositik. Sampai saat ini belum ada Terdapat 3 jenis sel yang ditemukan pada
penjelasan yang pasti tentang hubungan melanoma koroid dan melanoma uvea lain,
antara melanoma koroid dengan nevus yaitu spindel A, spindel B dan epiteloid.
koroid. Penelitian oleh Harbour dkk Sel spindel A memiliki nukleolus yang
menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan kecil dan halus dengan benang-benang
antara melanoma koroid dengan nevus kromatin yang jelas. Sel spindel B lebih
koroid.13 besar dengan nukleus yang besar dan
nukleolus yang jelas. Sel epiteloid
Faktor predisposisi terpenting untuk memiliki ukuran yang besar dengan
perkembangan melanoma koroid adalah eosinofil dalam sitoplasma, mengelilingi
melanositosis okular kongenital. Insiden nukleus dan nekleolus di dalmnya.14 Jenis
melanoma koroid pada penderita epitelod biasanya bersifat paling agresif
melanositosis okular kongenital adalah dan memiliki prognosis yang buruk
5%.4 Melanositosis okular kongenital terhadap harapan hidup penderita.2
merupakan kelainan dengan

121
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 14 Nomor 2 Agustus 2014

Melanoma koroid akan menyebabkan sklera atau keluhan nyeri bila telah terjadi
kematian karena metastasis sekunder ke glaukoma.3 Keluhan nyeri juga bisa timbul
organ lain.2 Metastasis tumor melanoma akibat inflamasi sekunder dan invasi
intraokular primer ke organ lain dapat ekstraokular.4
dideteksi dalam beberapa tahun setelah
diagnosis, yang biasanya muncul dalam Diagnosis
waktu 5 tahun dengan insiden tertinggi Diagnosis melanoma koroid sebagian besar
terjadi dalam tahun pertama.2,4,15 Potensi ditegakkan berdasarkan gambaran klinis
metastasis tergantung pada agresifitas sel- dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan
sel tumor. Resiko penyebaran lebih tinggi penunjang yang penting dalam
terjadi pada tumor yang berukuran besar. menegakkan diagnosis adalah oftalmoskop
Tumor yang tidak menunjukkan indirek, fluorescein angiografi,
pertumbuhan ekstraokular juga dapat transluminasi sklera, dan ultrasonografi. 4
menyebar secara hematogen.2 Metastasis Collaborative Ocular Melanoma Study
yang paling sering terjadi adalah ke hati, (COMS) mendapatkan keakuratan
disamping itu dapat mengenai organ lain diagnosis melanoma koroid sebesar 99,7
seperti paru-paru, tulang, kulit dan saraf persen dengan menggunakan metode-
pusat.2,4,15 Tumor sering telah metode pemeriksaan di atas. 4
bermetastasis pada saat diagnosis
ditegakkan.2 Melanoma koroid dapat dilihat dengan
oftalmoskop.7 Beberapa melanoma koroid
Manifestasi Klinis yang terletak di polus posterior dapat
Penderita melanoma koroid tidak dilihat dengan oftalmoskop direk, tetapi
menunjukkan keluhan pada tahap awal umumnya memerlukan pemeriksaan
penyakit,3,5 terutama bila tumor terletak oftalmoskop indirek dengan pupil lebar.
jauh dari makula.3 Pertumbuhan tumor Oftalmoskop indirek merupakan
juga dapat berlangsung tanpa gejala pemeriksaan yang paling penting karena
sampai penderita memberikan keluhan dapat menegakkan diagnosis dengan tepat
kelainan penglihatan.2 Oleh karena itu pada 95% kasus melanoma koroid.
sebagian besar penderita melanoma koroid Gambaran klasik melanoma koroid dengan
ditemukan oleh ahli mata saat pemeriksaan oftalmoskop indirek adalah pigmentasi,
mata rutin.3, 7 dome shaped atau collar-button shaped,
dengan atau tanpa ablasi retina eksudatif.4
Tumor yang tumbuh dan berkembang di Melanoma koroid berukuran kecil
makula atau berdekatan dengannya akan menunjukkan gambaran massa koroid
menimbulkan kelainan atau penurunan berwarna hitam atau abu-abu yang
tajam penglihatan. Tumor yang berlokasi berbatas tegas.1 Tumor berukuran besar
jauh dari makula akan menimbulkan biasanya berbentuk seperti kubah (dome
kelainan lapang pandang dengan keluhan shaped),1 yang merupakan bentuk khas
adanya area pandangan yang gelap atau melanoma koroid.2 Tumor yang bertambah
berbayang pada satu sisi. Bila tumor terus besar kadang-kadang dapat menembus
bertambah besar, akan tampak perubahan membran Bruch yang akan menunjukkan
pada vitreus yang menimbulkan keluhan bentuk seperti jamur (mushroom
melihat kilatan cahaya (fotopsia) atau shaped).1,2 Bentuk lain yang ditemukan
bintik-bintik cahaya (floaters). Pada tumor adalah bilobular, multilobular dan difus.
yang besar juga akan menyebabkan cairan Tumor stadium akhir memiliki gambaran
menyusup di bawah retina sehingga terjadi khas berupa pertumbuhan ke lateral
ablasi retina dengan keluhan kelainan atau dengan elevasi yang minimal. Bentuk ini
penurunan tajam penglihatan. Keluhan ditemukan pada 5% kasus.2
yang lebih jarang adalah pigmentasi pada

122
Saiful Basri, Melanoma Koroid

Melanoma koroid jarang ditemukan tumor. Kriteria ini membagi tumor menjadi
mengenai kedua mata pada saat yang 3 jenis, yaitu kecil, sedang dan besar.
bersamaan. Shammas dan Watzke Tumor yang kecil mempunyai ukuran
mengemukakan teori frekuensi melanoma diameter 4,0-8,0 mm dan tinggi 1,0-2,4
koroid bilateral pada 200 juta penduduk mm. Tumor berukuran sedang memiliki
dengan perkiraan umur rata-rata 72 tahun diameter 6,0-<16,0 mm dan tinggi 2,5-
adalah 1 kasus setiap 18 tahun. Hal lain <10,0 mm. Tumor yang besar berukuran
yang juga jarang ditemukan adalah diameter > 16,0 dengan tinggi >10,0 mm.5
melanoma koroid dengan multilobular. Tumor dengan tinggi lebih dari 4 mm
Fuchs memaparkan beberapa kasus dengan dapat didiagnosis dengan akurat, tetapi
lebih satu tumor pada mata yang sama.16 membedakan antara lesi jinak dan ganas
Klasifikasi melanoma koroid berdasarkan sukar dilakukan bila tinggi lesi kurang dari
pada tinggi basal maksimal dan diameter 3 mm.17

Gambar 1 Melanoma koroid yang berbentuk kubah disertai pigmen orange dan cairan subretina,
dengan tinggi diatas 2 mm. 7

Melanoma koroid memiliki gambaran Fluorescein angiografi membantu


warna yang bervariasi, mulai dari darkly menegakkan diagnosis dengan keakuratan
pigmented sampai dengan purely sebesar 50%. Beberapa melanoma
2
amelanotic. Tumor ini sebagian besar berukuran besar juga memiliki sirkulasi
mengalami pigmentasi, tetapi sebagian intrinsik tumor, yang disebut sirkulasi
kecil relatif tidak mengalami pigmentasi ganda. Gambaran yang ditunjukkan berupa
atau amelanotic.4 Pigmentasi terjadi karena kelambatan pengisian kontras di bagian
pengaruh pigmen melanin dari melanosit lesi dengan titik-titik kebocoran multipel
yang terdapat pada lapisan koroid. Pigmen pada lapisan epitel pigmen retina.
orange (lipofuscin) pada permukaan tumor Angiografi berguna untuk membedakan
menunjukkan adanya kematian sel. melanoma koroid dengan lesi yang
Perembesan cairan yang terdapat di sekitar menyerupai melanoma, misalnya
tumor menunjukkan kebocoran pembuluh makroaneurisma arteri retina, lesi
darah yang diakibatkan oleh tumor atau disciform, dan ablasi koroid.4
erosi pada membran Bruch dan epitel
pigmen retina.7 Ultrasonografi merupakan pemeriksaan
penunjang yang paling penting untuk
Transluminasi sklera sering digunakan menegakkan diagnosa melanoma koroid.
untuk menilai perkembangan tumor. Pada Ultrasonografi mempunyai keakuratan
transluminasi, melanoma koroid umumnya sebesar 95% dalam mendiagnosa
memperlihatkan adanya bayangan pada melanoma koroid yang mempunyai ukuran
sklera.18 Pemeriksaan ini juga dapat tinggi lebih dari 3 mm.2, 4
membantu membedakan melanoma koroid
dengan efusi koroid.4

123
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 14 Nomor 2 Agustus 2014

Gambar 2 Ultrasonografi melanoma koroid.7

Pemeriksaan dengan CT Scan dan MRI merupakan pertanda kemungkinan


umumnya tidak membantu dalam keganasan yang akan menjadi melanoma.4
menegakkan diagnosis melanoma koroid.4 Beberapa gambaran klinis lebih
Fine-needle biopsy terhadap dugaan suatu menunjukkan kemungkinan penyakit lain.
melanoma koroid jarang dilakukan dan
interpretasi terhadap aspirasinya juga sulit. Perdarahan yang ditunjukkan pada tumor
Biopsi lebih banyak dilakukan pada besar atau karena tumor menembus
dugaan adanya metastasis atau lesi lain membran Bruch mempunyai kemungkinan
yang menyerupai melanoma.4 Penderita suatu ruptur makroaneurisma atau ablasi
melanoma koroid juga memerlukan koroid lokal. Massa koroid yang multipel
pemeriksaan sistemik untuk mendeteksi dapat merupakan suatu lesi metastasis atau
adanya penyebaran tumor ke bagian tubuh limfoma. Tumor dengan warna orange-
lain.3 pink (peach) umumnya adalah
hemangioma atau osteoma. Pigmentasi
Diagnosis Banding yang hitam gelap jarang ditemukan, tetapi
Lesi yang paling sering menjadi diagnosis lebih banyak ditemukan pada hipertrofi
banding melanoma koroid adalah nevus dan hiperplasia epitel pigmen retina dan
koroid, hipertrofi epitel pigmen retina, melanositoma. Keadaan tanpa pigmentasi
hemangioma koroid, melanositoma, yaitu amelanotic melanoma mempunyai
metastasis karsinoma dan osteoma koroid.5 kemungkinan sebagai suatu tumor
Pada stadium awal, melanoma koroid metastasis atau hemangioma koroid.4
secara klinis tidak dapat dibedakan dengan
nevus koroid yang besar.1 Identifikasi Penatalaksanaan
berupa ukuran tumor yang besar, pigmen Terdapat berbagai macam terapi melanoma
orange di permukaan tumor, tidak koroid yang tergantung pada ukuran dan
ditemukan drusen dan perubahan epitel lokasi tumor. Metode terapi mencakup
pigmen retina, merupakan tanda-tanda radiasi lokal dengan episcleral plaque
pertumbuhan keganasan. Gambaran drusen brachytherapy, reseksi tumor, enukleasi,
yang meluas, hipopigmentasi di sekitar dan hipertermia. Hal penting yang
perifer lesi dan pigmentasi koroid diperhatikan dalam keberhasilan terapi
merupakan tanda-tanda nevus koroid jinak. melanoma koroid adalah harapan hidup
Meskipun nevus koroid merupakan lesi dan penglihatan.4
jinak, tetapi penderita dianjurkan untuk
dievaluasi setiap tahun dengan Enukleasi biasanya digunakan untuk
oftalmoskop, foto orbita, serta dengan menangani melanoma koroid yang
ultrasonografi bila tumor menjadi lebih berukuran besar. Enukleasi masih
besar. Setiap ada gejala pertumbuhan merupakan terapi pilihan untuk mengatasi
melanoma koroid dan badan siliar

124
Saiful Basri, Melanoma Koroid

berukuran besar, karena ukuran yang besar Termoterapi Transpupil (TT) merupakan
tidak efektif bila menggunakan metode metode terapi yang memberi harapan
terapi lain. Penderita memiliki prognosis dalam menangani melanoma koroid
yang buruk, karena tumor yang besar berukuran kecil.4,20 Sinar infra merah (810
menunjukkan penyakit yang lama dengan nm) dihantarkan dengan slit lamp yang
sifat tumor yang lebih agresif.4 Pendekatan telah dimodifikasi melewati pupil menuju
dan penjelasan terhadap penderita penting ke koroid. Gelombang sinar tersebut
dilakukan pada perencanaan tindakan mampu melewati sebagian besar jaringan
enukleasi. Penderita yang tidak okular dan pigmen termasuk lutein dan
menunjukkan gejala apapun akan sangat hemoglobin. Sinar mencapai epitel pigmen
terpukul bila menerima kenyataan harus retina dan koroid, selanjutnya diserap oleh
kehilangan matanya.4 melanin yang terdapat di melanoma
dengan konsentrasi yang tinggi. Hal ini
Pada akhir abad ke-19 sampai dengan menyebabkan peningkatan suhu lokal
tahun 1970, enukleasi menjadi standar jaringan menjadi 45-600C yang
terapi untuk menangani melanoma mengakibatkan kerusakan jaringan. Suhu
koroid.10, 19 Banyak penelitian melaporkan tersebut dapat dicapai dalam waktu 40
bahwa terapi enukleasi memberikan detik. Terapi ini mampu menghancurkan
harapan hidup selama 5 tahun antara 50%- tumor kecil sampai dengan tinggi 3,9 mm.4
70% dan 10 tahun antara 35%-65%. 4
Mekanisme pasti tentang cara hipertermi
Terapi dengan menggunakan radiasi menghancurkan jaringan tumor belum
eksternal terhadap melanoma koroid telah diketahui. Tidak semua melanoma
dilakukan sejak tahun 1975 dan hanya memberikan respon yang baik terhadap
dilakukan di beberapa rumah sakit di terapi ini. Tumor-tumor yang terletak di
Amerika dan Eropa. Terapi ini dinyatakan peripapil memerlukan terapi ulang atau
dapat secara akurat mengatasi tumor bahkan enukleasi. Termoterapi transpupil
berukuran besar. Terapi lain berupa reseksi sangat efektif untuk mengatasi tumor di
eksternal dilakukan pada tumor di anterior mid-perifer, tetapi terapi ini tidak
yang tidak disertai invasi ke retina.4 diindikasikan untuk pasien dengan
Collaborative Ocular Melanoma Study kekeruhan media (misalnya katarak atau
(COMS) melakukan penelitian tentang perdarahan vitreus), pupil kecil atau tumor
efek terapi enukleasi yang dikuti dengan di perifer.4 Data yang ada menyebutkan
radiasi. Penelitian ini mempunyai bahwa TT mampu menangani tumor kecil
kesimpulan bahwa terapi radiasi dengan pada 90% kasus.20
segera setelah enukleasi tidak memberikan
efek untuk mencegah resiko metastasis.4

Gambar 2A Melanoma kecil pada polus posterior sebelum terapi. 2B. Melanoma setelah terapi dengan
termoterapi transpupil. 4

125
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 14 Nomor 2 Agustus 2014

TT memberikan beberapa keuntungan Juxtapapillary tumor memiliki resiko


dibandingkan dengan radiasi dan rekurensi yang paling tinggi. Beberapa ahli
enukleasi. Penglihatan setelah terapi TT melakukan kombinasi terapi untuk
dapat lebih baik dibandingkan dengan menekan resiko rekurensinya, yaitu TT dan
radiasi karena cahaya pada TT dapat brakiterapi. Kombinasi terapi ini disebut
difokuskan tepat pada tumor sehingga “sandwich therapy”, dengan TT menyinari
menimbulkan kerusakan pembuluh bagian apex tumor dan brakiterapi
kolateral yang lebih sedikit. TT juga lebih menangani bagian basal tumor. Terapi ini
murah dibandingkan enukleasi karena mampu menangani tumor yang memiliki
tidak memerlukan tindakan bedah sehingga ketebalan lebih besar dari 4 mm dengan
dapat dilakukan pada penderita rawat resiko komplikasi radiasi yang lebih ringan
jalan.4 karena menggunakan dosis radiasi yang
lebih kecil.4

Gambar 3 Skema “sandwich therapy” yang merupakan kombinasi transpupilllary thermotherapy dan
21
brachytherapy.

Prognosis rekurensi,22 30-50% penderita melanoma


Melanoma koroid akan menyebabkan koroid akan meninggal dalam waktu 10
penurunan tajam penglihatan sebagian atau tahun setelah ditegakkan diagnosis
total pada mata yang terkena. Hal ini sekaligus mendapatkan penanganan.
merupakan akibat dari destruksi tumor Penyebab kematian biasanya karena
terhadap jaringan okular atau konsekuensi metastasis sekunder ke organ tubuh lain.2
dari terapi. Penderita dengan ukuran tumor
kecil sampai sedang mempunyai Penderita melanoma koroid dengan
kemungkinan memperoleh penglihatan metastasis ke organ lain memiliki
sentral yang baik setelah mendapat terapi.2 prognosis yang buruk.20 Harapan hidup
rata-rata penderita melanoma koroid
Identifikasi dini terhadap faktor resiko dengan metastasis ke hati adalah 5-7
pada penderita melanoma koroid dan bulan.4 Collaborative Ocular Melanoma
dengan perkembangan termoterapi Study (COMS) mendapatkan angka
transpupil, telah memberikan kesempatan kematian dalam 10 tahun akibat metastasis
kepada dokter untuk bertindak lebih sekunder sebesar 45% pada kasus yang
agresif dalam mengatasi lesi secara lebih mendapat terapi enukleasi dan radiasi,
awal tanpa mengakibatkan penurunan serta 40% pada kasus dengan terapi
penglihatan yang bermakna.4 Terapi enukleasi saja.2 Penatalaksanaan metastasis
kombinasi antara termoterapi transpupil melanoma koroid dengan kemoterapi atau
dan radioterapi sangat berguna untuk imunoterapi belum memuaskan.4
mengecilkan massa tumor dan mencegah

126
Saiful Basri, Melanoma Koroid

Daftar Pustaka Basic and Clinical Science Course. San


1. Shields JA, Shields CL. Tumors of the Francisco: American Academy of
Uveal Tract. In: Tasman W, editor. Ophthalmology; 2005. p. 69-73.
Clinical Ophthalmology: Lippincots 13. Harbour JW, Brantley MA, Hollingsworth
William & Wilkins; 2003. p. 1-14. H, Gordon M. Association Between
2. Garcia-Valenzuela E, Pons ME. Posterior Uveal Melanoma and Iris
Melanoma, Choroidal. [cited 2006 April Freckles, Iris Naevi, and Choroidal Naevi.
19]; Available from: British Journal of Ophthalmology.
http://www.emedicine.com/oph/choroid.ht 2004;88:36-8.
m Last Update: August 9, 2005 14. Merbs SL, Kincaid MC, Green WR.
3. Illinois Uo. Choroidal Melanoma. [cited Pathology of Choroidal Melanoma. In:
2006 April 19]; Available from: Ryan SJ, editor. Retina. 3 ed: Mosby;
http://www.uic.edu/com/eye Last Update: 2001. p. 700-27.
August 01, 1987 15. Seddon JM, Moy CS. Choroidal
4. Stewart MW. Choroidal Melanoma. Melanoma: Prognosis. In: Ryan SJ, editor.
[cited 2006 April 19]; Available from: Retina. 3 ed: Mosby; 2001. p. 687-99.
http://www.dcmsonline.org/ Last Update: 16. Holck DEE, Dutton JJ, Pendergast SD,
September 2000 Klintworth GK. Double Choroidal
5. American Academy of Ophthalmology Malignant Melanoma in an Eye With
Staff. Ophthalmic Pathology and Apparent Clinical Regression. Survey of
Intraocular Tumors. Basic and Clinical Ophthalmology. 1998;42:441-8.
Science Course San Francisco: American 17. Char DH. Diagnosis of Choroidal
Academy of Ophthalmology; 2005. p. 222- Melanoma. In: Ryan SJ, editor. Retina. 3
41. ed: Mosby; 2001. p. 673-86.
6. Honavar SG, Shields CL, Singh AD. Two 18. Shields JA, Shields CL. Tumors of the
Discrete Choroidal Melanomas in an Eye Choroid and Ciliary Body. In: Regillo C,
with Ocular Melanocytosis. Brown G, Jr LF, editors. Vitreoretinal
Ophthalmology. 2002;47:36-41. Disease: An Essential: Thieme Medical
7. Eyecancernetwork. Choroidal Melanoma. Publisher; 1999. p. 455-68.
[cited 2006 May 5]; Available from: 19. Cruickshanks KJ, Fryback DG, Nondahl
http://www.eyecancer.com/ Last Update: DM, Robinson N, Keesey U. Treatment
2006 Choice and Quality of Laife in Patients
8. Gunduz K, Shields JA, Shields CL, Eagle With Choroidal Melanoma. Archieve of
RC. Choroidal Melanoma in a 14-Year- Ophthalmology. 1999;117:461-7.
Old Patient With Ocular Melanocytosis. 20. Shields JA. Overview of Management of
Archieve of Ophthalmology. 1998;116: Posterior Uveal Melanoma. In: Ryan SJ,
1112-4. editor. Retina. 3 ed: Mosby; 2001. p. 728-
9. Harbour JW, Brantley MA, Hollingsworth 32.
H, Gordon M. Association Between 21. Korver JJ-d, Oosterhuis J, Wolff-
Choroidal Pigmentation and Posterior Rouendaal Dd, Kemme H.
Uveal Melanoma in a White Population. Histopathological Findings in Human
British Journal of Ophthalmology. Choroidal Melanomas after Tranpupillary
2004;88:39-43. Thermotherapy. British Journal of
10. Group COMS. Trends in Size and Ophthalmology. 1997;81:234-9.
Treatment of Recently Diagnosed 22. Bartlema Y, Oosterhuis J, Korver JJ-d,
Chroroidal Melanoma, 1987-1997. Tjho-Heslinga R, Keunen J. Combined
Archieve of Ophthalmology. 2003;121: Plaque Radiotherapy and Transpupillary
1156-62. Thermotherapy in Choroidal Melanoma:.
11. Newell FW. Ophthalmology Principles British Journal of Ophthalmology.
and Consepts. 5 ed. St. Louis: The C.V. 2003;87:1370-3.
Mosby Company; 1982; 12-29.
12. American Academy of Ophthalmology
Staff . Fundamentals and Ophthalmology.

127

Anda mungkin juga menyukai