Anda di halaman 1dari 2

Scabies atau kudis merupakan penyakit kulit yang sangat menular melalui kontak fisik secara

langsung maupun penggunaan barang-barang secara bersamaan seperti handuk, helm, sapu tangan,
dan sebagainya. Oleh masyarakat awam, scabies biasa disebut gudik dan umumnya menyebar di
lingkungan dan masyarakat yang kebersihannya sangat rendah saat musim hujan atau iklimnya
lembab. Namun demikian, penyakit kulit ini bisa juga menjangkiti seseorang yang kebersihannya
terjaga sekalipun.

Scabies terjadi akibat reaksi alergi kulit terhadap aktivitas kutu mikroskopik yang bernama Sarcoptes
Scabiei varian Humanis. Kutu parasit ini menjadikan kulit manusia sebagai inangnya. Kutu betina
dalam 20 menit bertelur 3 butir seharinya. Setelah 4 hari telur menetas dan menjadi larva lalu ke
permukaan kulit hingga menjadi dewasa dan siap melaukan perkawinan. Kutu jantan akhirnya mati
dan kutu betina siap melubangi kulit dan meletakkan telurnya. Agar telur ini menetas, maka biasanya
kutu ini meletakkan telurnya di bagian tubuh manusia yang hangat dan tipis seperti di lipatan ketiak,
lengan, selangkangan, pantat dan alat vital.

Gejala-gejala Scabies
Mendiagnosis seseorang mengidap scabies atau tidak sebenarnya agak sulit tanpa bantuan
mikroskop. Oleh karena itu sangat disarankan agar memeriksakan diri ke dokter sebelum penyakitnya
menjadi parah. Gejala scabies ditandai antara lain adanya bercak merah dan sangat-sangat gatal
pada malam hari dikarenakan aktivitas nokturnal kutu seperti menggali terowongan, membuang
feces, dan lainnya. Muncul bercak-bercak merah berbentuk terowongan sampai panjangnya
mencapai 5cm namun ada juga bulat tak beraturan. Ketika tidur disarankan agar lampu tidak
dimatikan dan jangan pernah menggaruk kulit yang gatal karena menyebabkan infeksi sekunder.
Infeksi sekunder ini menguntungkan si kutu karena infeksi menjadi tempat berlindung kutu dari sinar
matahari dan salep yang telah dioleskan.

Mengobati Scabies
Mengobati scabies sama sekali bukan perkara mudah apalagi jika sudah menyebar dalam satu
keluarga atau kelompok. Oleh karena itu, pengobatan dan pencegahan harus dilakukan secara
bersamaan agar sumber kutu bisa dihilangkan dengan tuntas guna memutus siklus penyeberannya.
Biar lebih jelas, akan saya terangkan step by step di bawah.

1. Obati luka scabies dengan mengoleskan Tea Tree Oil. Saya sangat menyarankan teman-teman
menggunakan cara ini karena dari pengalaman saya, hanya Tea Tree Oil paling ampuh mengobati
scabies. Tidak ada satu jam merah-merah di kulit langsung sembuh. Jenis Tea Tree Oil yang saya
pakai bisa teman-teman langsung pesan di The Body Shop Gratis pengiriman ke seluruh Indonesia.
Selain bisa mengobati scabies, Tea Tree Oil juga bisa mengobati jerawat akut sekalipun.

2. Jangan garuk luka yang gatal. Percayalah, jika digaruk akan semakin gatal dan menyebar ke
seluruh tubuh lewat kuku. Kuku harus dipotong lalu dibersihkan dengan garam atau cuka.

3. Sela-sela jari dan pergelangan tangan biasanya tidak luput dari serangan scabies karena terdiri
dari banyak lipatan. Rendam tangan dengan air panas yang sudah dicamput garam 2x sehari atau
ketika gatal. Lebih bagus lagi kalau sudah dicampur dengan daun/batang sirih.

4. Selalu cuci tangan dengan sabun anti septik seperti Dettol dan Lifebuoy. Sering-sering juga
bersihkan dengan alkohol dengan kadar 70%. Alkohol saat ini bisa dengan mudah didapatkan di
apotik terdekat dengan harga yang sangat terjangkau.

5. Singkirkan perabotan rumah yang terbuat dari kain seperti taplak meja, karpet, dan sebagainya.
Jika memungkinkan sebaiknya direndam dengan air panas yang telah dicampur dengan borax,
garam, atau soda kue. Kemudian jemur di bawah sinar matahari langsung. Kursi dan meja baiknya
dijemur juga, setelah itu disemprot dengan Baygon ketika sudah dimasukkan dalam rumah.
Perabotan kecil misal hiasan bunga, action figure, disemprot dengan Baygon lalu bungkus dengan
kantong kresek. Diamkan sampai 1 minggu dan jangan lupa tiriskan.

6. Pel lantai dengan pembersih lantai yang mengandung zat aktif anti bakteri. Jika tidak dibersihkan,
telapak kaki pun bisa terkena scabies.
7. Jangan pernah mencampur pakaian kotor dengan pakaian bersih! Pokoknya jangan pernah!
Pisahkan baju kotor dan baju bersih dengan cara dibungkus dengan kantong kresek.

8. Sebelum mencuci pakaian kotor, rendam dengan air mendidih sampai airnya dingin. Setelah itu
cuci dengan sabun yang fungsi dasarnya memutihkan seperti Rinso.

9. Pakaian yang sudah kering kemudian disetrika dengan panas maksimal. Lipat dengan rapih lalu
bungkus di kantong plastik. Ketika akan dipakai setrika kembali dengan panas maksimal.

10. Sebaiknya jangan pakai celana dalam. Sebelum berpkaian, taburkan secukupnya bedak yang
mengandung salycil acid (Herocin) di selangkangan dan pantat agar tidak lembab. Celana dalam
justru memberikan panas pada telur kutu sehingga cepat menetas. Selalu cuci tangan ketika ingin
menyentuh alat kelamin.

11. Gagang pintu bisa jadi tempat bersarang kutu karena selalu dipegang setiap hari. Bersihkan lalu
semprot dengan Baygon.

12. Sebelum mandi, siram luka dengan air panas yang sudah dicampur garam dan daun/batang sirih.
Setelah disiram, kemungkinan akan semakin gatal karena kutunya jadi lebih aktif karena tidak tahan
sama panas.

13. Mandi dengan air yang sudah ditambahkan Dettol atau Larutan PK setiap hari. Penggunaan
Larutan PK bisa dilihat di sini.

14. Usahakan berjemur di bawah sinar matahari di pagi hari setiap hari. Sinar matahari pagi
membantu regenerasi kulit.

15. Pada malam hari setelah mandi atau mau tidur, oleskan Scabimite yang mengandung permethryn
5% dari kepala sampai ujung kaki. Beberapa saat badan akan terasa gatal yang artinya salep ini
sedang bereaksi. Sebelum itu terjadi, baiknya minum CTM atau obat anti-histamin agar bisa tidur
secepatnya. Pada kasus yang parah, seseorang bakal kembali terbangun karena gatal yang luar
biasa. Oleskan Scabimite setiap minggu sampai betul-betul sembuh total. Jangan lupa di kuku juga
ya. Peringatan! Scabimite bisa membuat kutu tahan obat-obatan jika tidak teratur diolekan.

16. Jika terasa gatal dan muncul bentol-bentol berwarna pink atau merah, cepat-cepat siram dengan
air panas campur garam sebelum tambah parah.

17. Lama kelamaan luka akan berubah menjadi kering dan menghitam yang berarti kutunya sudah
mati. Tapi tunggu dulu, gatal tidak langsung hilang bahkan semakin gatal karena didalam kulit masih
tertinggal bangkai kutu bersama kotorannya. Rasanya seperti ratusan nyamuk menusuk apalagi saat
bergerak. Belilah salep Biocream buatan Merck dan bubuk sulfur di apotik. Campur bubuk sulfur
dengan salep Biocream kemudian sapukan di luka yang sudah kering dan menghitam.

18. Agar pengobatan berjalan maksimal, sebaiknya gunakan pula obat tradisional. Mengobati Scabies
dengan cara tradisional sudah saya jelaskan di sini.

19. Sangat disarankan berendanm di permandian air panas yang mengandung belerang atau di
pantai sekalian menghilangkan penat.

Jika ada pertanyaan jangan sungkan menghubungi saya di 081355858665 (NO SMS) kalau perlu.
Panduan di atas saya buat berdasarkan cara saya sendiri setelah seminggu baru tahu terkena
scabies saat musim hujan di Makassar. Setiap malam tidak bisa tidur karena gatal. Itupun jaga-jaga
kalau tiba-tiba ada kemerahan langsung di siram air panas campur garam. Kalau kerja terpaksa pakai
kemeja atau kaos lengan panjang supaya merah-merahnya tidak kelihatan sama orang-orang.

Sekedar informasi, kudis paling sering menjangkiti anak pesantren yang tinggal di asrama akibat
keseringan memakai barang bersama seperti handuk dan tempat tidur. Selalu jaga kesehatan dan
kebersihan agar terhindar dari segala penyakit. Segala penyakit tidak diturunkan tanpa penawarnya.
Maha suci Allah dengan segala kuasanya.

Anda mungkin juga menyukai