Tugas 1 TRANSFORMASI ARSITEKTUR
Tugas 1 TRANSFORMASI ARSITEKTUR
PENDAHULUAN
Kata transformasi belakangan ini menjadi sebuah istilah yang sering digunakan
dalam setiap dialog maupun karya tulis ilmiah. Mulai dari tokoh agama, pemerintah,
akademisi, selebriti dan kebanyakan orang yang hanya sekadar ingin meramaikan istilah
ini. Dalam blog Jaffray Bittikaka seorang pengusaha asal Indonesia sekaligus mantan
aktivis 1998 yang diposting pada tanggal 25 September 2006 menyatakan bahwa istilah
transformasi erat kaitannya denga istilah revormasi.
Dalam lanjutannya, Bittitakka menyatakan bahwa kedua istilah ini berasal dari
bahasa Inggris yang secara kesepakatan umum diserap kedalam bahasa Indonesia
setelah banyak orang yang menggunakan kata tersebut untuk suatu maksud tertentu.
Reformasi berasal dari dua kata ‘re’ yang berarti kembali dan ‘form’ yang berarti
bentuk. ”Reform” berarti membentuk, menyusun, mempersatukan kembali (Kamus
Inggris-Indonesia versi John. M. Echol).
Transformasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) versi online terdiri dari
dua suku kata, yakni; trans = melintang; melintas; menembus; melalui, dan formasi =
susunan. Sehingga, transformasi berarti perubahan dari suatu keadaan atau bentuk
semula untuk menghadirkan keadaan atau bentuk yang baru dengan menyisipkan
sebagian keadaan atau bentuk lama dan tidak menghilangkan sama sekali keasliannya.
Istilah transformasi hampir digunakan oleh berbagai bidang keilmuan dan profesi
sehingga menghasilkan definisi yang beragam. Misalnya, seorang dokter menyatakan
bahwa fasilitas kesehatan di Indonesia harus mampu melakukan transformasi
pelayanan kesehatan melalui berbagai strategi.
TransformasI ArsItektur 1
Dalam pernyataan diatas, transformasi diartikan sebagai jalur untuk mencapai
berbagai strategi sehingga mampu mengatasi masalah pelayanan kesehatan yang
masih memburuk. Makna transformasi dari seorang dokter, tentunya akan berbeda
dengan pemahaman seorang kepala pemerintahan, ahli seni, arsitek dan berbagai
profesi lainnya. Meskipun memiliki makna yang beragam, namun pengertian
transformasi tetap pada satu poin mendasar yakni ‘perubahan’.
Menurut Josef Prijotomo (1995) yang dikutip Stephanie Jill Najoan dan Johansen
Mandey dalam jurnal mereka yang dimuat dalam kumpulan jurnal media madrasain
(2011:117-118) menyatakan bahwa didalam dunia arsitektur, transformasi merupakan
sebuah metode yang memanipulasi bentuk lama untuk menghasilkan bentuk baru yang
berbeda dari bentuk sebelumnya.
TransformasI ArsItektur 2
1.2 Identifikasi masalah
1.4 Tujuan
1.5 Batasan
Ruang lingkup substansial (isi) dalam penulisan makalah ini hanya mencakup
transformasi dalam dunia arsitektur.
TransformasI ArsItektur 3
1.6 Sistematika penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisikan latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan,
batasan dan sistematika penulisan makalah ini.
BAB II : PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan mengenai teori - teori yang berkaitan dengan transformasi dan
arsitektur baik dari studi literature maupun pendapat para ahli, sejarah perkembangan
transformasi arsitektur dan contoh-contoh arsitektur hasil transformasi.
BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini memaparkan kesimpulan dan saran dari penulis.
TransformasI ArsItektur 4
BAB II
PEMBAHASAN
TransformasI ArsItektur 5
Menurut Weber
Transformasi merupakan suatu proses dialektika linear sebagaimana pikiran
evolusioner yang mana berbagai unsurnya saling berpengaruh atau saling
mempengaruhi dalam sebuah tipe ideal masyarakat (Dalam
https://www.referensimakalah.com).
Menurut D’ Arcy Thompson
Transformation is a process and a phenomenon of the change of form under
altering circumstances”. Transformasi adalah sebuah proses fenomena
perubahan bentuk dalam keadaan yang berubah-ubah, dengan demikian
transformasi dapat terjadi secara tak terbatas (Stephanie Jill Najoan dan
Johansen Mandey, 2011:120).
Menurut Jorge Silvetti (1977)
Transformation “......those operations performed on the elements of a given
existent code which depart from the original, normal, or canonical usage of the
code, by distorting, regrouping, reassembling, or in general altering it in such a
way that it maintains its references to the original while tending to produce a
new meaning”. Transformasi sebagai tindakan perubahan yang dilakukan
terhadap elemen-elemen ataupun aturan-aturan (codes) yang ada dengan cara
penyimpangan, pengelompokkan kembali, perakitan/pengumpulan kembali, yang
mana mengacu pada keaslian dan diharapkan menghasilkan arti yang baru.
Cara–cara ini mampu untuk mempertahankan keasliannya dalam menghasilkan
makna dan wujud yang baru (Stephanie Jill Najoan dan Johansen Mandey,
2011:120).
TransformasI ArsItektur 6
2.2 Pengertian Transformasi Arsitektur
Menurut Laseau (1980) dalam jurnal Stephanie Jill Najoan dan Johansen Mandey
(2011:120) serta jurnal Gushendri (2015:4) menyatakan bahwa:
Transformasi bersifat (geometri) bentuk geometri yang berubah dengan
komponen pembentuk dan fungsi ruang yang sama.
Transformasi bersifat hiasan (ornamental) dilakukan dengan menggeser,
memutar, mencerminkan, menjungkirbalikan,melipat, dan sebagainya.
Transformasi bersifat reversal (kebalikan), pembalikan citra pada figur
objek yang akan ditransformasi dimana citra objek diubah menjadi citra
sebaliknya.
Transformasi bersifat distortion (merancukan) kebebasan perancang
dalam beraktifitas.
Menurut Anthony Antoniades (1990)
Transformasi arsitektur adalah sebuah proses perubahan secara
berangsur-angsur sehingga sampai pada tahap ultimate, perubahan dilakukan
dengan cara memberi respon terhadap pengaruh unsur eksternal dan internal
yang akan mengarahkan perubahan dari bentuk yang sudah dikenal sebelumnya
melalui proses menggandakan secara berulang-ulang atau melipatgandakan.
Anthony Antoniades menggambarkan tiga strategi transformasi arsitektur,
yakni:
Strategi Tradisional
Strategi tradisional merupakan evolusi progresif dari sebuah bentuk
melalui penyesuaian langkah demi langkah terhadap batasan-batasan;
- Eksternal: site, view, orientasi, arah angin, kriteria lingkungan.
- Internal: fungsi, program ruang, kriteria structural.
- Artistik: kemampuan, kemauan dan sikap arsitek untuk
memanipulasi bentuk, berdampingan dengan sikap terhadap dana
dan kriteria pragmatis lainnya.
TransformasI ArsItektur 7
Strategi tradisional merupakan strategi awal yang digunakan oleh
para perancang dalam mencari bentuk yang baru dalam karya mereka.
Strategi dimana masih menitik beratkan pada apa faktor – faktor internal,
eksternal, bahkan artistik. Strategi tradisional merupakan strategi
transformasi yang paling sederhana. Pemanfaatan strategi tradisional
masih sangat memperhatikan apa yang ada di luar dari bangunan itu
misalnya site, bangunan yang ada biasanya mengikuti site yang ada.
TransformasI ArsItektur 8
meminjam bentuk secara visual dengan langsung memindahkan bentuk
yang ada menjadi sebuah bangunan.
TransformasI ArsItektur 9
2.3 Faktor Penyebab Transformasi Dalam Arsitektur
Habraken, 1976 yang dikutip oleh Pakilaran, 2006 (dalam http://www.ar.
itb.ac.id/wdp/ diakses pada tanggal 11 November 2013) menguraikan faktor-
faktor yang menyebabkan terjadinya transformasi, yaitu sebagai berikut:
Kebutuhan identitas diri (identification) pada dasarnya orang ingin dikenal
dan ingin memperkenalkan diri terhadap lingkungan.
Perubahan gaya hidup (Life Style)
Perubahan struktur dalam masyarakat
Pengaruh kontak dengan budaya lain
Munculnya penemuan-penemuan baru mengenai manusia dan
lingkungannya.
TransformasI ArsItektur 12
Munculnya pemakaian strategi transformasi dalam mendesain karya-karya
arsistektur yakni sejak pada saat akhir abad XIX dan awal abad XX, yang
merupakan awal perkembangan dari arsitektur modern. Pemanfaatan strategi
yang awalnya dari strategi tradisional banyak berkembang pada abad ini,
pemanfaatan apa yang ada di alam bahkan memperhatikan batasan-batasan
yang ada, baik internal, eksternal, maupun artistik.
Selanjutnya perkembangan arsitektur modern pun semakin berkembang
dengan munculnya teori-teori arsitektur yang terinspirasi dari konsep kubisme,
hal inilah yang menjadi dasar munculnya strategi transformasi borrowing atau
peminjaman. Pada akhir abad ke XX arsitektur modern kontemporerpun hadir
yang kemudian menjadi awal pemakaian strategi dekonstruksi atau dekomposisi
yang diperlihatkan lewat karya dari Bernard Tschumi.
TransformasI ArsItektur 13
Berdasarkan tiga strategi transformasi arsitektur yang dikemukakan
Anthony Antoniades, dapat disimpulkan bahwa bangunan ini ditransformasikan
menggunakan strategi peminjaman (borrowing). Hal ini dapat kita lihat pada
atap dan tiang-tiangnya yang meminjam bangunan ume lopo suku dawan.
Gambar 2. Kantor DPRD TTU yang meminjam bentuk atap ume lopo suku dawan
(sumber: internet)
TransformasI ArsItektur 14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Transformasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) versi online terdiri
dari dua suku kata, yakni; trans = melintang; melintas; menembus; melalui, dan
formasi = susunan. Sehingga, transformasi berarti perubahan dari suatu keadaan atau
bentuk semula untuk menghadirkan keadaan atau bentuk yang baru dengan
menyisipkan sebagian keadaan atau bentuk lama dan tidak menghilangkan sama sekali
keasliannya.
3.2 Saran
Berdasarkan substansi dari makalah ini, penulis menyarankan agar arsitektur nusantara
perlu diketahui dan dikaji lebih mendalam lagi agar tidak ada kekeliruan mengenai
makna, fungsi dan bentuk arsitekturalnya dalam menerapkan strategi-strategi
transformasi dalam desain.