Makalah Simpus
Makalah Simpus
Disusun Oleh :
Cover .................................................................................................................... 1
a. Latar Belakang............................................................................................. 4
b. Rumusan Masalah ...................................................................................... 4
c. Tujuan ......................................................................................................... 5
a. Kesimpulan .............................................................................................. 20
b. Saran ........................................................................................................ 20
2
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmatserta hidayah kepada kami, sehinggakamidapat menyelesaikan makalah tentang
“Hipertensi”. Tak lupa shalawat serta salam yang selalu tercurah kepada junjungan nabi besar
kita, Muhammad.Saw. Makalah ini berisi tentang Sistem Informasi Puskesmas.
Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih
pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugasmakalah ini, sehingga
kami dapatmenyelesaikan penyusunannya. Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna.Oleh karena itu,kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari
pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya.
Aamiin.
penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas merupakan salah satu instansi yang bergerak dibidang pelayanan jasa
kesehatan masyarakat. Pada zaman sekarang telah banyak di bangun Rumah Sakit akan
tetapi di daerah pelosok atau desa yang ada masih Puskesmas yang berfungsi sebagai usaha
preventif (pencegahan) dan operatif (penanggulangan) terhadap upaya-upaya kesehatan
masyarakat. Semakin banyak Rumah Sakit dan Puskesmas yang dibangun maka sangatlah
penting jika pihak Puskesmas berfikiran untuk meningkatkan mutu dari Puskesmas tersebut.
Untuk menunjang peningkatan mutu Badan usaha sosial seperti Puskesmas yang melayani
masyarakat di bidang kesehatan, sistem yang terkomputerisasi sangat diperlukan karena
pelayanan yang diberikan di Puskesmas juga harus cepat. Misalnya, mengatasi sistem
informasi manajemen pada pendaftaran pasien yang selama ini digunakan. Penyelenggaraan
upaya pelayanan kesehatan secara paripurna dijabarkan dalam kegiatan-kegiatan pokok di
dalam gedung maupun di luar gedung Puskesmas. Kegiatan di dalam gedung Puskesmas
meliputi pengobatan, kesehatan ibu dan anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), kesehatan
gigi dan laboratorium. Sedangkan kegiatan yang dilakukan di luar gedung Puskesmas
meliputi pemberantasan penyakit menular, gizi, kesehatan ibu dan anak, imunisasi,
penyuluhan kesehatan masyarakat, dan kesehatan usia lanjut. Sebagai tindak lanjut
mengembangkan sarana pelayanan pendaftaran pasien di instansi jasa khususnya
Puskesmas, perlu diadakan pengolahan sistem informasi manajemen yang memadai. Oleh
sebab itu, untuk mengatasi masalah yang ada di Puskesmas dapat dilakukan dengan cara
membuat sistem informasi yang cepat, tepat dan akurat. Sistem informasi tersebut berupa
“Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas“.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sistem informasi Puskesmas?
2. Bagaimana ruang lingkup (kajian-kajian) sistem informasi Puskesmas?
3. Bagaimana sumber data sistem informasi Puskesmas?
4. Bagaimana pencatatan dan pelaporan kegiatan sistem informasi Puskesmas?
4
5
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sistem informasi Puskesmas.
2. Untuk mengetahui ruang lingkup (kajian-kajian) sistem informasi Puskesmas
3. Untuk mengetahui sumber data sistem informasi Puskesmas
4. Untuk mengetahui pencatatan dan pelaporan kegiatan sistem informasi Puskesmas
5. Untuk mengetahui pengembangan indikator sistem informasi Puskesmas
BAB II
PEMBAHASAN
6
7
aktivitas pada bagian fungsional lebih terfokus pada sisi pelayanan kesehatan pada
pasien.
Faktor lain yang tidak kalah penting untuk menjadi dasar pengembangan sistem
informasi Puskesmas adalah faktor keamanan, baik keamanan terhadap transmisi data
maupun keamanan terhadap isi informasi atau information content. Salah satu bagian
yang sangat memfokuskan perhatiannya terhadap masalah keamanan sistem informasi di
Puskesmas adalah bagian pelayananan di BP. Data-data pada bagian ini berupa terbagi
menjadi dua data utama yaitu data hasil pemeriksaan dan data diagnosis, dimana kedua
jenis data tersebut menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan privasi pasien.
8
9
10
11
12
13
Sumber data adalah bukti nyata yang menggambarkan kondisi atau fakta yang
sebenarnya di lapangan atau di masyarakat. Informasi adalah hasil dari pengolahan data
dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan
suatu kejadian sehingga akan berguna untuk pengambilan keputusan. Data dapat
dikumpulkan dengan berbagai macam cara, yaitu:
1. metode rutin
2. metode non-rutin.
Pengumpulan data secara rutin dilakukan untuk data yang berasal dari fasilitas
kesehatan. Data ini dikumpulkan atas dasar catatan atau rekam medik pasien/klien baik yang
berkunjung ke fasilitas pelayanan kesehatan maupun yang dilayani di luar gedung fasilitas
pelayanan kesehatan. Pengumpulan data secara rutin umumnya dilakukan oleh petugas
kesehatan. Akan tetapi pengumpulan data secara rutin juga dapat dilakukan oleh masyarakat
(kader kesehatan). Bentuk lain dari pengumpulan data secara rutin adalah registrasi vital.
Adapun pengumpulan data secara non-rutin umumnya dilakukan melalui survei, sensus,
evaluasi cepat (kuantitatif atau kualitatif), dan studi-studi khusus/penelitian.
14
15
3. Menyelidiki dilapangan untuk melihat benar atau tidaknya laporan yang masuk
untuk menemukan kasus-kasus baru dan untuk mengetahui sumber penularan.
4. Tindakan permulaan untuk menahan penularan penyakit
5. Menyembuhkan penderita sehingga ia tidak lagi menjadi sumber infeksi
6. Pemberian imunisasi
7. Pemberantasa vektor
8. Pendidikan kesehatan pada masyarakat
F. Upaya penyuluhan kesehatan
1. penyulahan kesehatan masyarakat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tiap-
tiap program puskesmas. Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan pada setiap
kesempatan oleh petugas, apakah di klinik, rumah dan kelompok masyarakat.
2. Di tingakat puskesmas tidak ada petugas pnyuluhan tersendiri tetapi di tingkat
kabupaten diadakan tenaga-tenaga koordinator penyuluhan kesehatan. koordinator
membantu para petugas puskesmas dalam mengembangkan teknik dan materi
penyuluhan di puskesmas.
G. Upaya kesehatan sekolah
1. membina sarana keteladanan di sekolah, berupa sarana keteladanan gizi berupa kantin
dan sarana keteladanan kebersiahn lingkungan.
2. Membina kebersihan perseorangan peserta didik.
3. Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berperan aktif dalam pelayanan
kesehatan melalui kegiatan dokter kecil.
4. Penjaringan kesehatan peserta didik kelas I.
5. Pemerikasaan kesehatan periodic sekali setahun untuk kelas II-IV dan guru berupa
pemeriksaan kesehatan sederhana
6. Imunisasi peserta didik I dan VI.
7. Pengawasan terhadap keadaan air
8. Pengobatan ringan pertolongan pertama
9. Rujukan medik
10. Penanganan kasus anemia gizi
11. Pembinaan teknik dan pengawasan di sekolah
12. Pencatatan pelaporan
16
17
18
19
A. Kesimpulan
Proses pendesainan sistem informasi manajemen pasien dilakukan melalui pen-
gintegrasian sistem pencatatan dan pelaporan terutama register pencatatan medik. Proses ini
mampu mengurangi duplikasi pencatatan di unit pelayanan puskesmas. Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan, maka disarankan sebagai berikut :
1. Dinas Kesehatan menjembatani rancangan desain sis-tem informasi manajemen
puskesmas yang dibangun oleh partisipasi puskesmas sendiri dalam bentuk yang lebih
aplikatif, berupa pemrogra-man komputer, evaluasi maupun monitoring pelaksanaan.
2. Adopsi pelaksanaan pencatatan dengan metode yang baru (elektronik) membutuhkan
kemampuan lebih terhadap penguasaan teknologi diband-ingkan metode sebelumnya.
Untuk itu hendaknya pimpinan puskesmas lebih arif dalam memberikan kesempatan
untuk memperoleh ketrampilan tambahan operasional komputer bagi petugas
puskesmas.
3. Perubahan-perubahan untuk perbaikan suatu sistem di masa mendatang berkaitan
dengan sistem informasi hendaknya tetap melibatkan partisipasi aktif dari pelaksana
sistem itu sendiri.
B. Saran
Sebuah system informasi kesehatan modern tidak harus mahal dengan infra
struktur yang tersedia dapat dibangun system informasi digital yang lebih
murah dari system analog yang ada saat ini,dengan peningkatan SDM baik di
DKK maupun di di masing masing UPK ( Puskesmas ) .
Perlunnya sebuah Team di masing masing DATI II yang dedicated untuk
mengurusi System Informasi Kesehatan .
SP2TP masih relevan bagi puskesmas, mengingat pentingnya perekaman data
kesehatan di wilayah kerjanya.
SP2TP sebagai bahan evaluasi sekaligus sebagai bahan PTP.
SP2TP apabila dapat dimanfaatkan secara optimal akan dapat menjadikan
puskesmas lebih efektif dan data kesehatan Kota lebih lengkap.
Penerapan teknologi informasi tidak bisa di tunda lagi , diharapkan dengan
memanfaatkan teknologi system informasi kesehatan dapat lebih akurat , tepat
waktu , tepat guna , murah dan efisien .
20
21
DAFTAR PUSTAKA