Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIKUM: PEMERIKSAAN LENDIR SERVIKS DAN SALIVA.

TES FERN

A. DASAR TEORI
Tes fern adalah pemeriksaan pada lendir serviks untuk melihat pola berbentuknya fern/
daun pakis. Pembentukan pola fern/ daun pakis pada lendir serviks akan tampak jika kadar
estrogen mencukupi. Estrogen meningkatkan eksresi NaCl oleh kelenjar serviks, sehingga
membentuk pola fern/ daun pakis. Sedangkan progesteron menghambat ekskresi NaCl
sehingga menghambat pembentukan pola fern. Oleh karena itu dengan mengetahui pola fern/
daun pakis pada lendir serviks, maka dapat digunakan untuk mengevaluasi keseimbangan
estrogen – progesteron.
Penelitian yang dilakukan oleh Dhaval K. Patel, Darshit G, dan Prajapat (2018, the
accuracy of salivary ferning test as a predictor of ovulation) membuktikan bahwa evaluasi
keseimbangan estrogen dan progesteron, yang merupakan hormon indikator wanita pada masa
subur, juga dapat diukur menggunakan saliva. Terdapat korelasi yang kuat antara ferning
saliva dan lendir serviks. Keuntungan penggunaan saliva mudah dalam pengambilan sampel.
Tes ferning saliva dan lender serviks merupakan metode yang akurat untuk mendeteksi ovulasi,
sehingga dapat digunakan untuk mendeteksi masa subur pada siklus mestruasi. Karenanya, tes
fern dapat digunakan untuk monitoring ovulasi sebagai ganti USG, jika fasilitas USG tidak
ada.
Studi literatur yang dilakukan oleh Riska, Rosilawati, Murnisari (Universitas
Padjadjaran, 2014) menyatakan bahwa tes ferning saliva juga menunjukkan terdapat perubahan
pada masa subur. Pengambilan sampel saliva lebih mudah daripada lendir serviks. Sehingga
perubahan ferning saliva lebih mudah untuk digunakan untuk monitoring masa subur wanita.
Penggunaan tes fern:
1. Mengetahui aktivitas estrogen
2. Penentuan ovulasi
3. Penentuan kualitas lendir servik dlm hubungannya dengan kemampuan penetrasi sperma
4. Pengecualian/ ekslusi kehamilan
Cara pemeriksaan tes fern lendir serviks:
- Dengan menggunakan speculum vagina, serviks didilatasi/ dibuka, kemudian dibersihkan
dengan kapas.
- lendir serviks dikumpulkan dengan spuit, dan periksa daya regangnya/ stretchability
(“spinnbarkeit”), sebagian lendir digesekkan pada kaca obyek.
- Slide dikeringkan, kemudian diperiksa dengan mikroskop
1
- Periksa pola fern dengan mikroskop
Kualitas pembentukan fern/ daun pakis tergantung dari hari pada siklus dimana hapusan
diambil. Pola fern yang terbentuk disebabkan perubahan hormon yang pada saat ovulasi. Kadar
estrogen secara bertahap meningkat, yang mengakibatkan ekskresi NaCl meningkat. Hasil
pemeriksaan tes ferning bisa juga dideskripsikan sebagai berikut:
- Fase non ferning: tidak ditemuka pola fern, hanya terdapat titik-titik atau gelembung
udara.
- Fase transisional: terdapat gambaran gabungan titik dan garis, atau pola sedikit pola
fern, keadaan ini terjadi pada saat mendekati masa ovulasi
- Fase fern: terdapat pola fern dengan jelas. Keadaan ini terjadi pada saat wanita
mengalami ovulasi dan merupakan hari paling subur.

www.fertilityinstructor.com/saliva.html

Pemeriksaan tes ferning untuk mengetahui kapan waktu ovulasi harus dilakukan setiap
pagi hari dalam waktu/ jam yang sama. Pemeriksaan dimulai segera sesudah mestruasi selesai,
dilakukan setiap hari sampai tampak gambaran pola ferning/ daun pakis pada saliva atau lendir
serviks. Pemeriksaan dapat juga dimulai pada hari ke 10 siklus haid. Jika pola ferning sudah
terlihat, ovulasi akan terjadi dalam waktu 24 – 72 jam.
Akhir-akhir ini sudah dipasarkan mikroskop ovulasi yang berbentuk tabung kecil
untuk melihat pola ferning pada saliva, sehingga mudah untuk dilakukan oleh wanita di rumah.
Cara penggunaannya sebagai berikut:
- Dilakukan pagi hari sesudah 2 – 3 jam puasa
- sampel saliva diambil dari bawah lidah dengan jari, kemudian letakkan pada kaca
obyek
- Hindari terbentuknya gelembung, biarkan kering minimal 5 menit
- jika sudah kering, lihat dengan memakai mikroskop ovulasi

2
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa mampu
1. Melakukan pemeriksaan tes ferning saliva
2. memberikan penilaian terhadap hasil tes ferning saliva

C. ALAT DAN BAHAN :


1. Mikroskop
2. Obyek glas

D. CARA KERJA
1. Sampel saliva diambil dari bawah lidah dengan jari, kemudian letakkan pada kaca
obyek
2. Hindari terbentuknya gelembung, biarkan kering minimal 5 menit
3. Jika sudah kering, lihat dengan memakai mikroskop ovulasi
4. Smear/ hapusan diperiksa dengan pembesaran 100x
Penilaian hasil pemeriksaan:
- Fase non ferning: tidak ditemuka pola fern, hanya terdapat titik-titik atau gelembung
udara.
- Fase transisional: terdapat gambaran gabungan titik dan garis, atau pola sedikit pola
fern, keadaan ini terjadi pada saat mendekati masa ovulasi
- Fase fern: terdapat pola fern dengan jelas. Keadaan ini terjadi pada saat wanita
mengalami ovulasi dan merupakan hari paling subur.

Daftar Pustaka
1. Determination of ovulation in women using saliva ferning test. Riska, Rosiliwati, Murnisari.
Padjadjaran Journal of Dentistry 2014;26(3):194-202.
2. Study the accuracy of salivary ferning test as a predictor of ovulation. Dhaval K. Patel,
Darshit G. Prajapat. Intern J of Reprod, Contracept, Obs Gyn Patel. 2018 Jul;7(7):2699-
2705
3. the fern test in menstrual disorders and infertility. annals of the new york academy of
science. vol 97. the cervix. september 1962. p. 599-611. doi.org/10.1111/j.1749-
6632.1962.tb34671
3
4. The fern reaction of cervical LENDIR. The effect of the normal ovarian and pregnancy.
A. Krisman. Canmedam j. oct 1964. Vol 91.
5. Crystallization Of Cervical LENDIR A Clinical Study'. Shanks And Acton. Canad. M. A.
J. Sept. 15, 1956, Vol. 75
6. https://www.shecares.com/pregnancy/ovulation/ovulation-microscopes

Anda mungkin juga menyukai