Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

MODUL I

PENGENALAN DAN PENGGUNAAN MIKROSKOP

DISUSUN OLEH

NAMA : NUR FADILLAH

STAMBUK : G 501 19 057

KELOMPOK : II (DUA)

ASISTEN : SAPARUDIN

LABORATORIUM BIOSISTEMATIKA TUMBUHAN


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

SEPTEMBER, 2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah
alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu
yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi,
dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Jenis
paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop
optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa
yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di
bidang fokal dari lensa tersebut. Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop
dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop
cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan
kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan.
Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi
mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler
dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel (suktiyono,1989).Ada dua
bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop. Bagian optikyang terdiri dari
kondensor ,lensa objektif, dan lensa okuler. Bagian non optik yang terdiri dari
kaki dan lengan mikroskop,diafragma,meja objektif, dan sumber cahaya.

1.2 Tujuan Praktikum


Memperknalkan komponen-komponen mikroskop dan cara menggunakannya,srta
mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati dibawah
mikroskop.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Mikroskop adalah sebuah alat optik yang digunakan untuk melihat objek yang
terlalu kecil tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Ilmu yang mempelajari
alat ini disebut mikroskoptik, kata mikroskoptik berarti sangat kecil dan tidak
mudah terlihat oleh mata. (Utami, 2007)

Mikroskop pertama kali dikembangkan pada abad ke-16 menggunakan lensa


sederhana untuk mengatur cahaya biasa. Pertama kali perbesaran terbatas kira-
kira 10 kali dari ukuran objek sebenarnya. Setelah mengalami perbaikan,
akhirnya perbesaran bisa mencapai 270-400 kali. Penemuan sel dalam susunan
mikroorganisme dalam bersamaan dengan munculnya pemakaian mikroskop
yaitu, cahaya okuler baik berlensa tunggal disebut mikroskop minokuler ataupun
yang ganda yang disebut binokuler. Dapat disimpulkan bahwa penemuan alat-
alat optik yang pertama adalah sudah merupakan pangkal penemuan dari
mikroskop.

Kakak beradik pembuat kaca mata bangsa belanda yang bernama Zachry dan
Francis jansen pada tahun 1950 menemukan pemakaian dua lensa cembung
dalam sebuah tabung, penemuan ini dianggap sebagai prototip dari mikroskop.
Tahun 1610 Galileo dengan kombinasi beberapa lensa yang dipasang dalam
sebuah tabung timah, untuk pertama kalinya berhasil digunakan sebagai sebuah
mikroskop sederhana. Tahun 1632-1723 Antony Van Luenhouk dapat membuat
lensa-lensa dengan perbesaran yang memuaskan untuk melihat benda-benda
yang kecil, walaupun demikian terdapat keterbatasan kemampuan sebuah
mikroskop dalam urainya. Hal tersebut terlihat jelas dalam sebuah rumus Abbe,
ternyata tidak dipengaruhi oleh lensa mikroskop melainkan dipengaruhi oleh
panjang gelombag cahaya yang dipakai. Pada awal abad ke-17 telah ditemukan
mikroskp dengan lensa tunggal. (Levin,shar,1997).
Ada beberapa jenis mikroskop dimana mikroskop ini memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing yaitu,
Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu melakukan
pembesaran objek sampai dua juta kali, yang menggunakan elektrostatik dan
elektromagnetik untu mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta
resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop elektron
mengunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektro magnetik yang lebih
pendek dibandingkan mikroskop cahaya.(Yogi, K. 2009).
Macam-macam mikroskop elektron:
1. Mikroskop Refleksi Elektron (MRE)
2. Mikroskop Stereo
3. Mikroskop Pemindai Lingkungan Elektro
4. Mikroskop Pemindai Elektron (ESEM)
5. Mikroskop Transmisi Elektron (TEM)
6. Mikroskop Pemindai Transmisi Elektron (STEM)
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untu
benda yang ukurannya relati besar. Memiliki pembesaran 7-30 kali. Benda yang
diamati dimikroskop ini dapat diliat dengan tiga dimensi, kompnen utama
mikroskp stereo hampir sam dengan mikroskop cahaya. Beberapa perbedaan
dengan mikroskop cahaya adalah:
1. Ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibanding dengan
mikroskop cahaya sehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi yang kita
amati.
2. Sumber cahaya berasal dari atas sehingga objek yang tebal dapat diamati.
Perbesaran lensa okuler biasanya 3 kali, sehingga perbesaran objek total
minimal 30 kali. Pada bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat pada
daerah dekat lensa objektif tedapat lampu yang dihubungkan dengan
transformator. Pengaturan fokus objek terletak disamping tangkai mikroskop
sedangkan pengaturan pembesaran terletak diatas pengatur fokus (Yogi,
K.2009)
Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop
memiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil.
Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi yaitu lenda objektif, lensa okuler
dan kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung
tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskp dapat membentuk bayangan
tunggal dan ganda pada ujung bawah mikroskop terdapat dudukan lensa
objektif yang bisa dipasangi tiga lensa. Lensa objektif bekerja dalam
pembentukanbayangan pertama. (Yogi, K.2009).

Mikroskop biologi umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif


dengan kekuatan pembesaran sebagai berikut.

1. Objektif 4x dengan okuler 10x, pembesaran 40x


2. Objektif 10 dengan okuler 10x, pembesaran 100x
3. Objektif 40x dengan okuler 10x, Pembesaran 400x
4. Objektif 100x dengan okuler 10x, pembesaran 1000x Objektif yang paling
kuat pada mikroskop optik 1000x disebut objektif emersi, karena
penggunaannya harus dengan minyak emersi dan cara memakainya khusus
pula.

Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa


cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan
sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap
posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir
selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir
mempunyai sifat yang sama seperti bayangan, semu, terbalik, dan lebih lagi
diperbesar (Saras Dian Pramudita, 2012, 02).
Fungsi dari bagian-bagian mikroskop (Ibrahim. 2007) :
A. lensa okuler : lensa yang terletak dekat dengan mata pengamat. Berfungsi
untuk membentuk bayangan yang sesungguhnya dari bayangan lensa
objektif.
B. Tabung mikroskop : dibagian atas tabung melekat pada lensa okuler, dengan
perbesaran tertentu. Digunakan untuk mengamati preparat. Berfungsi untuk
mengatur fokos, dan menghubungkan lensa okuler dan lensa objektif.
C. Revolver : berfungsi untuk megatur perbesaran lensa objekif dengan cara
memutarnya.
D. Lensa objektif : lensa yang menghadap kearah preparat berfungsi
membesarkan bayangan preparat, terletak dengan objek yang diamati.
Berfungsi membantu bayangan dengan sifat nyata, terbali dan diperbesar.
E. Meja mikroskop : berfungsi untu meletakan objek yang akan diamati
dibawah mikroskp.
F. Klip ( penjepit) : berfungsi untuk menjepit objek agar preparat tidak
bergeak.
G. Kaki mikroskop : berfungsi untuk menopang dan memperkokoh kedudukan
mikroskop.
H. Cermin : berfungsi untuk memantulkan sinar dan sumber cahaya.
I. Diafragma : berfungsi untuk mengatur banyaknya sinar yang masuk.
J. Lengan mikroskop : berfungsi untuk memegang mikroskop pada saat
memindahkan mikroskop.
K. Sekrup penggerak halus : berfungsi untuk mempertajam fokus.
L. Sekrup penggerak kasar : digunakan untuk mempertajam fokus dan mengatur
fokus.

BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 . Waktu dan Tempat :

Hari/ tanggal : Senin, 23 september 2019

Waktu : Pukul 15.30s/d 17.3 WITA

Tempat : Laboratorium Biologi FMIPA UNTAD

3.2 Alat dan Bahan


Alat :
Mikroskop,cawan petri,glas objek,gelas penutup pipet tetes ,silet dan jarum
Bahan :
Potongan kertas yang bertulis huruf “d”,Solanum tiberosum, Iodium,
Aquades, dan Tissue
3.3.Prosedur Kerja
3.3.1 Pengamatan Potongan Huruf “d”

Meletakkan potongan huruf “d” pada gelas objek teteskan aquades


menggunakan pipet tetes, tutup dengan gelas penutup carannya : Peganglah
gelas penutup dengan posisi 450 terhadap gelas objek, sentuhlah tepi
bawahnya pada permukaan tetesan air dan perlahan-lahan rebahkan sehingga
gelas penutup terletak diatas gelas objek. Jika masih ada gelembung udara,
pekerjaan ini diulang lagi sampai berhasil.

2. Jika preparat telah siap letakan dimeja mikroskop, selanjutnya amati

3. Bandingkan letak bayangan dengan letak objek yang diamati, apakah


bayangan tersebut merupakan bayangan cermin?

4. Sambil melihat kedalam okuler,geserlah preparat ke kiri ( kearah mana


bayangan bergeser?kemudian geserlah preparat ke belakang( kearah mana
bayangan bergeser?)

5. Dengan mengamati objektif lemah ke objektif kuat,apakah terjadi


perubahan bidang pandang?

6. Berapa perbesaran mikroskop dari objek yang digunakan saat mengamati?

7 . Setelah pengamatan bersihkan alat-alat praktikum.

3.3.2 Pengamatan Butir Pati Kentang dan Teknik Mewarnai Objek

Keriklah sekerat kentang dengan jarum atau ujung silet sehingga cairannya
keluar. Teteskan cairan tersebut pada gelas objek, tutuplah dengan gelas
penutup. Hindarikan timbulnya gelembung udara pada preparat. Aturlah
diafragma agar butir pati kelihatan kontras terhadap air yang mengelilingi.
Amati butir pati tersebut.

1. Gambarlah dan amati butir-butir pati beserta struktur yang ada


didalamnya.
2. Warnailah butir-butir pati dengan cara sebagai berikut :
- Teteskan larutan iodium pada salah satutepi gelas penutup. Pada tepi yang
bersebrangan tempelkan secarik kertas saring, dengan demikian larutan
iodium akan masuk ke dalam preparat dan menyebar ke seluruh bagian.
3. Amati dan catat perubahan yang terjadi.

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENGAMATAN

Hasil pengamatan pengenalan mikroskop :

N Gambar Keterangan
o
1. A. Lensa okuler
B. Tabung mikroskop
C. Lnsa objektif pmbesar
lemah
D. Lensa objektif pembesar
kuat
E. Meja mikroskop
F. Klip
G. Kaki mikroskop
H. Cermin
I. Diafragma
J. Lengan mikroskop dan
pegangan
K. Pemutar halus
L. Pemutar kasar

Hasil pengamatan huruf”d” :

No Gambar Keterangan
1. Sebelum diamati dibawah

D nikroskop bayangan yang


terbentuk adalah nyata
,tegak,dan diperkecil
2. Setelah diamati dibawah
mikroskop bayangan yang
terbentuk adalah maya,terbalik
dan diperbesar.

Hasil pengamatan sari pati kentang :

No Gambar Keterangan
1. Butir pati kentang sebelum
diwarnai.

2. Butir pati kentang setelah di


beri pewarna
4.2 PEMBAHASAN

Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang tidak
dapat dilihat oleh mata telanjang. Objek yang diamati pada percobaan ini adalah
tulisan huruf”d”, sebelum diamati objek diletakan pada gelas objek kemudian
diberi tetesan aquades yang berguna untu pengamatan kemudian objek diletakan
pada meja objek dan dijepit dengan penjepit objek agar objek tidak mudah
bergeser saat diamati.

Bayangan objek yang terlihat adalah maya terbalik dan diperbesar hal tersebut
sesuai dengan sifat lensa okuler. Pada pembesaran 4x huruf”d”masih terlihat jelas,
pada pembesaran 10x huruf”d” tidak terlihat jelas atau kabur dan memisah satu
sama lain sedangkan pembesaran 40x huruf”d” sudah tidak kelihatan lagi atau
samar. Bayangan yang terlihat saat preparat ke atas, kebawah, ke kiri dan ke
kanan menunjukan ke arah sebaliknya.

Sumber cahaya difokuskan oleh kondensor yang berfungsi unruk menampung dan
mengarahkan cahaya agar terbentuk kerucut kearah kaca objek dengan bantuan
diafragma menyinari benda yang diamati lalu bayangan benda ditangkap oleh
lensa objektif meneruskan dan membesarkan bayangan dengan sifat nyata ,tegak
dan diperkecil kemudian bayangan diteruskan ke lensa okuler dan terlihat oleh
mata membentuk bayangan maya, terbalik dan diperbesar.

Pengamatan butir pati kentang dilakukan dengan pemberian dua perlakuan yaitu
ditetesi air dan iodin. Pati dalam kentang berasal dari sel-sel parenkim kentang.
Sel parenkim berfungsi untuk mensintesis dan menyimpan berbagai produk
organik. Sel tersebut juga menyimpan plastida yang tak berwarna yang di
dalamnya terdapat pati. Pati kentang yang ditetesi iodin berubah warna menjadi
ungu. Perubahan warna menjadi ungu membuktikan kentang mengandung
amilum (Campbell 2012). Butir pati kentang yang ditetesi air memperlihatkan
butir-butir lingkaran transparan dan tak berwarna. Butir pati kentang yang ditetesi
iodin, berubah warna menjadi keungu-unguan dan memperlihatkan bagian pati
kentang berupa lengkungan-lengkungan tipis di tiap sel, yaitu hilum dan lamela.
Hilum adalah titik awal lamela sedangkan lamela adalah lapisan-lapisan amilum
yang terbentuk karena perbedaan kadar air dan pemadatan molekul pada awal
pertumbuhan amilum.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Mikroskop adalah alat bantu penglihatan yang dapat digunakan untuk melihat
objek yang berukuran kecil. Mikroskop memiliki komponen-komponen dimana
masing-masing komponen memiliki fungsi tertentu. Bagian-bagian dari
mikroskop antara lain, lensa objektif, lensa okuler,meja
preparat,diafragma,revolver,kondensor,lengan mikroskop,kaki mikroskop,
pemutar kasar dan pemutar halus
Pada percobaan huruf ”d” hasil yang diperoleh adalah maya,terbalik, dan
diperbesar. Pergerakan preparat terlihat berlawanan dengan arah yang ditujuh.
Penggunaan pembesaran yang lebih kuat maka bayangan yang dibentuk semakin
buram/samar.

Percobaan butir pati kentang saat ditambahkan air hanya berupa butir-butir
transparan dan tak berwarna dan saat ditambahkan iodium butir pati kentang
berubah warna menjadi keunguan dan bagian-bagian dari butir pati mulai terlihat.

5.2 Saran

Dalam pengamatan yang dilakukan harus teliti agar data yang didapatkan
maksimal sesuai yang diharapkan.

Perlunya penambahan peralatan laboratorium dalam penerapannya dengan sistem


yang dijalankan sehingga oprasi kerja sangat cepat dan tepat.

DAFTAR PUSTAKA

Utami, P. Hesty.2007. Mengenal Cahaya dan Optik. Ganeca Exact : Jakarta

Levin, Shar. 1997. The Microscope Book. Sterling

Yogi, Kadek. 2009. Mikroskop. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Udayana :
Denpasar
Ibrahim, Dr. Muslimin Mpd. 2007. Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan Bagian
Mikrob. Unesa : Surabaya

Campbell N A et al. 2012. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta (ID): Erlangga

LEMBAR ASISTENSI

Nama : Nur Fadillah

Stambuk : G 501 19 057

Kelompok :2

Asisten : Saparudin

N Tanggal Koreksi Paraf


o

Anda mungkin juga menyukai