Majalah Soerak Edisi 47 Benar
Majalah Soerak Edisi 47 Benar
Pilkada telah usai. Secara resmi, pada Minggu 8 Yang pertama mempromosikan air kemasannya
Juli 2018 yang lalu, KPU Provinsi Sumatera Utara kepada calon pembeli dengan alasan bahwa air
telah menggelar Rapat Pleno terbuka rekapitulasi tersebut diambil dari mata air suci dari pegunungan
hasil penghitungan suara tingkat provinsi. Hasilnya keramat.
memenangkan pasangan calon nomor urut satu, Edy Sementara yang satu mempromosikan
Rahmayadi-Musa Rajekshah, memimpin perolehan dagangannya dengan menyampaikan kandungan apa
suara. Dalam berbagai hasil hitung cepat disebut saja yang terdapat di dalam air kemasan yang ia jual.
paslon tersebut mendapat 58% suara pemilih di Jika penjual pertama-lah yang mendapat pembeli
Sumatera Utara. terbanyak, bukankah dapat disimpulkan bahwa para
Setelah Pilkada usai, patutlah kita membuat pembeli percaya bahwa air minum tersebut adalah
refleksi atas perhelatan politik tersebut. Secara air suci dari pegunungan keramat?
ringkas saya pernah menyampaikan dalam sebuah L a n t a s b a g a i m a n a se b e n a r n y a m o d e l
kampanye yang dilakukan oleh para pasangan calon
postingan di media sosial bahwa kemenangan paslon
di Pilkada Sumatera Utara? Dalam artikel saya di
yang mengusung isu-isu primordialisme tidak
buku New Media dan Komunikasi Politik, dipaparkan
mengejutkan sama sekali. Politisasi agama bukan
secara lebih detail tentang gaya kampanye di Pilkada
barang baru di Sumatera Utara.
Sumut 2018. Rujukan sejarah menunjukkan bahwa
Pada 2010, di Pemilihan Walikota Medan, isu SARA dipakai secara beragam di masa lalu.
Sofyan Tan kalah telak dari Rahudman (yang Namun, dari masa ke masa, semangat primordialisme
kemudian menjadi tahanan Kejaksaan Tinggi terus dipertahankan oleh pihak-pihak yang
Sumatera Utara). Isu agama cukup kencang kala itu, berkompetisi dalam perhelatan politik. Sulit untuk
salah satunya jargon pemimpin seiman yang mencari calon pemimpin yang mengusung program
dihembuskan oleh MUI saat itu (Aspinall dkk, 2011). yang benar-benar nyata, bukan sekadar retorika.
Rahudman menang dengan memperoleh 66% suara Semangat primordialisme ini tidak saja
di kota Medan. dihembuskan oleh calon yang berafiliasi pada agama
Angka 66% adalah angka yang sama dengan Islam. Untuk Pilkada 2018, ditelisik dari rentang
angka penduduk beragama Islam di Medan. Dengan waktu, justru gereja-lah yang terlebih dahulu
menggunakan logika sederhana yang sama, kita bisa dipolitisir oleh bakal calon gubernur JR Saragih. Pada
membandingkannya dengan hasil Pilkada 2018. Jika halaman 184-186 buku New Media dan Komunikasi
merujuk pada Sensus Penduduk 2015, ada sekitar Politik, saya memaparkan berbagai manuver politik
64% penduduk beragama Islam di Sumatera Utara. JR Saragih untuk mendapat dukungan dari berbagai
Dengan hasil quick count paslon 1 menang 58% suara, denominasi gereja.
maka ada selisih 6% suara umat Islam yang tidak Keterlibatan gereja bahkan terjadi jauh
memilih pasangan tersebut. sebelum putaran resmi Pilkada berlangsung. Sejak
Di angka kemenangan yang sama, 58%, Pilkada pertengahan 2017 (pendaftaran paslon baru
DKI Jakarta jauh lebih moderat. Dengan jumlah dilakukan pada 8-10 Januari 2018), foto-foto restu
dari sejumlah petinggi gereja kepada JR Saragih
penduduk beragama Islam sekitar 83%, maka ada
sudah memenuhi berbagai media. Langkah politisasi
25% suara umat Islam yang tidak termakan oleh isu
gereja ini kemudian terhenti ketika JR Saragih
SARA yang berhembus sangat kuat.
dinyatakan tidak lolos (dua kali) oleh KPU Sumut
Apakah angka ini valid untuk menyatakan sebagai calon gubernur.
bahwa setiap pemilih muslim memang berafiliasi Namun keterlibatan gereja dalam Pilkada tidak
pada isu SARA dalam memilih? Tentu dibutuhkan berhenti begitu saja. Pada Mei 2018 silam, sebuah
riset yang lebih sesuai dengan topik tersebut. Angka video pemberkatan oleh beberapa pendeta kepada
tersebut dipaparkan dalam kaitannya dengan model Edy Rahmayadi beredar luas. Acara pemberkatan itu
kampanye yang dilakukan oleh masing-masing dilakukan oleh para pendeta yang tergabung dalam
paslon. Analogi sederhananya bagini. Jika ada 2 orang Komunitas Pendeta Internasional Indonesia
menjual air kemasan. Sumatera Utara (medan.tribunnews.com).
SUPLEMEN
TOLAK RKUHP
Medan (Soerak) Rencana pengesahan Rancangan 2. Berbagai kriminalisasi baru dan ancaman
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) pidananya patut dikaji ulang khususnya
yang memuat banyak permasalahan dan telah pengaturan pasal perzinahan dan samen
menuai berbagai kritik dari berbagai elemen leven. Hal ini berkaitan dengan akses
masyarakat. Kiranya perlu disikapi sebagai masukan masyarakat yang tidak memiliki dokumen
bagi pemerintah dan DPR. Hal ini dikarenakan dan pencatatan perkawinan.
RKUHP baru tersebut berpotensi membungkam Mengkriminalisasi rakyat atas nama rezim
hak-hak warga negara. DPR dan Pemerintah administrasi adalah merupakan tindakan
hendaknya hati-hati dan tidak terburu-buru kesewenang-wenangan penguasa atas nama
mengesahkan RKUHP ini, mengingat hal-hal yang hukum.
diatur dalam UU ini sangat luas dan akan mengikat 3. RKUHP berpotensi menjadi bagian produk
seluruh warga negara dalam upaya penegakan politik yang mengancam kebebasan
hukum dan ketertiban masyarakat. berdemokrasi dan berekspresi dengan
Dalam kerangka pembaharuan hukum, menghadirkan kembali pasal kolonial yang
khususnya KUHP sebagai hukum nasional bertentangan dengan konstitusi terkait
menggantikan KUHP lama (warisan Kolonial), KUHP pasal-pasal penghinaan terhadap Presiden
baru diharapkan sebagai hukum yang menghargai dan pejabat negara. Pemuatan pasal ini
Hak Asasi Manusia (HAM). KUHP baru selayaknya merupakan kemunduran dalam
merupakan seperangkat hukum negara merdeka berdemokrasi.
dan demokratis, jangan hanya bagian upaya Berbagai catatan permasalahan dalam RKUHP
menghilangkan hukum warisan kolonial. Sebagai tersebut dengan ini kami menyatakan dan menuntut
hukum RKUHP hendaknya dibuat dan disusun Presiden Joko Widodo dan DPR agar:
dengan mempertimbangkan berbagai aspek 1. Menghentikan proses pengesahan RKUHP
kehidupan kemasyarakatan termasuk kultur dan karena tidak sesuai dengan semangat
adat istiadat yang hidup dalam masyarakat. RKUHP reformasi dan semangat Negara merdeka.
2. M e m b a h a s u l a n g R K U H P d e n g a n
harus menjadi pembaharuan hukum dan tidak
mengedepankan aspek kehidupan, kulktur
mengacaukan sistem penegakan hukum, khususnya
masyarakat Indonesia.**
menyangkut pasal-pasal kontroversi dan rumusan-
rumusan yang berpotensi menimbulkan
kriminalisasi.
Perhimpunan Bantuan Hukum & Advokasi
Rakyat Sumatera Utara (BAKUMSU) sebagai sebuah
lembaga yang konsern dalam perjuangan
demokrasi, penegakan hukum dan Hak Asasi
Manusia memberi catatan dan menolak atas RKUHP
ini atara lain:
1. Memasukkan tindak pidana korupsi ke
dalam KUHP adalah suatu kemunduran,
karena tindak pidana korupsi akan menjadi
tindak pidana umum yang sebelumnya
tindak pidana khusus. Selain itu korupsi
akan menjadi tindak pidana biasa padahal
tindak pidana korupsi merupakan kejahatan
luar biasa. RKUHP ini juga tentu akan
mereduksi berbagai UU yang sudah ada
seperti UU KPK, UU TIPIKOR dan UU
Pengadilan TIPIKOR.
Pada bulan Oktober 2016 diketahui oleh Peraturan lain yang dilanggar yakni Surat
masyarakat akan berdiri pabrik yakni PT. Pulo Keputusan Gubernur Sumatera Utara
Padang Sawit Permai (PT.PPSP) yang terletak di No.188.44/594/KPTS/2015, tentang Evaluasi
Lingkungan Bandar Selamat I-Balik Gunung, Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten
Kelurahan Pulo Padang Kecamatan Rantau Utara, Labuhanbatu, Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Labuhan Batu, Propinsi Sumatera Utara. Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2015-2035
Berdirinya PKS PT. PPSP bagi masyarakat sangat sebagaimana tertuang dalam pasal 34 ayat 2
mengherankan karena yang mereka ketahui “pengolahan hasil perkebunan sebagaimana dimaksud
sebelumnya adalah PT.CIS, tapi berubah menjadi pada ayat (1) huruf a berada di kecamatan Rantau
PT.PPSP. Hal ini menimbulkan keresahan di Selatan seluas 141 (seratus empat puluh satu) ha..”
masyarakat, karena pendirian pabrik ini berada sementara pabrik tersebut berdiri di Rantau Utara.
dilingkungan permukiman padat penduduk, Mengacu pada PERMENTAN No. 21 tahun 2017
berdekatan dengan fasilitas publik seperti sarana tentang perubahan atas permentan No.98 tahun 2013
pendidikan yakni Yayasan Perguruan Islam tentang Pedoman Perijinan Usaha Perkebunan
Misbahu Dzikri dan masih berada di Ibukota menyatakan bahwa pendirian pabrik kelapa sawit
kabupaten yang tentunya telah menabrak batas- mesti memiliki lahan sendiri untuk memproduksi 20%
batas rencana tata ruang karena berdiri di wilayah bahan olahan (tandan buah sawit) kelapa sawit.
yang bukan diperuntukkan sebagai daerah kawasan Demikian juga halnya sebagaimana yang diamanatkan
industri. oleh UU No.32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 22 “Setiap usaha
Melanggar Aturan dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap
Berdasarkan informasi yang masyarakat dapat dari lingkungan hidup wajib memiliki amdal”. Selanjutnya
bidang Penanaman Modal dan Non Perizinan Pasal 24 dikatakan bahwa dokumen amdal
tercatat pada tanggal 24 Mei 2017 atas nama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 merupakan
penanggung jawab Harkat Hasibuan mengajukan dasar penetapan keputusan kelayakan lingkungan
permohonan izin lingkungan pabrik kelapa sawit hidup”. Hal inilah yang telah dikangkangi oleh
atas nama PT. Pulo Padang Sawit Permai ke bidang perusahaan yang bernama PT.Pulo Padang Sawit
Penanaman Modal dan Non Perizinan, dan izin Permai. /Pri/JA
lingkungan tersebut selesai pada tanggal 31 Mei
2017. Terkait izin diduga Bupati mengeluarkan izin
sepihak, keanehan lain soal izin lingkungan No. 503
thn 2017 oleh PT.PPSP sementara pembangunan
pabrik ini sudah dimulai sejak tahun 2016.
Karo (Soerak) Masyarakat korban erupsi sinabung bersama dengan FASI pada hari Kamis, (19/4)
menyampaikan notifikasi gugatan CLS (citizen law suit) kepada pemerintah pusat dan daerah atas
kelalaiannya dalam mengatasi bencana sinabung. 10 orang perwakilan korban dari 10 desa memberikan kuasa
kepada BAKUMSU sebagai pendamping hukum masyarakat.
Bukan itu saja telah terjadi pencemaran
udara berupa abu vulkanik yang
mengandung bermacam-macam gas (CO,
CO2, H2S, SO2, NO2) yang potensial
mencemari udara, meracuni mahluk hidup
dan menimbulkan bermacam penyakit.
Terjadi kerusakan ekologi dan perubahan
posisi tata ruang alam akibat terpaan
material-material vulkanik. Kawasan hutan
dan lahan pertanian hangus terbakar dan
rusak, banjir lahar dingin saat musim hujan
yang menerpa lahan pertanian dan rumah-
rumah warga yang berada di sekitar aliran
sungai yang berhulu di puncak Sinabung.
Masyarakat kehilangan tempat tinggal atau
terpaksa meninggalkan tempat tinggal dan
tinggal di pengungsian, warga juga menjadi
Yang menjadi dasar pertimbangan kehilangan pekerjaan/mata pencaharian
mengajukan notifikasi ini bahwa sejak tahun 2010, (lahan pertanian rusak/hancur), terganggu
hingga saat ini masyarakat yang menjadi korban kesehatan, anak-anak tidak bisa bersekolah, dan
bencana letusan gunung Sinabung telah mengalami berbagai permasalahan lainnya.
dampak negatif berupa perubahan kehidupan Pemerintah sebagai penyelenggara negara
khususnya di bidang sosial dan ekonomi. Menurut Republik Indonesia yang bertugas sebagai
data dari Neumann Development Center (NDC), pengemban amanat tujuan negara sebagaimana
pada Januari 2014 tercatat Pertama Sebanyak dinyatakan dalam Pembukaan UUD 1945
28.221 orang atau 8.873 kepala keluarga dari 27 desa bertanggung jawab memberikan perlindungan,
dan 2 dusun terpaksa harus mengungsi. Dari 27 desa pemajuan, penegakan, dan pemenuhan Hak Asasi
dan 2 dusun ini, ada 3 desa yang total tertimbun lava, M anusia terutama mengambil langkah
yaitu Sukameriah, Bakerah dan Simacem. Ketiga implementasi yang efektif dalam bidang hukum,
desa ini dihuni 1.186 orang atau 347 kepala keluarga politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan
yang keseluruhannya terpaksa harus direlokasi. keamanan negara, dan bidang lain.
Kedua Terdapat 2.209 unit rumah permanen BAKUMSU melihat dalam upaya
maupun semi permanen mengalami kerusakan, baik penyelenggaraan penanggulangan bencana erupsi
rusak berat, sedang maupun ringan. Ketiga Seluas Gunung Sinabung pemerintah ternyata belum
10.408 hektar areal pertanian rusak dan puso serta bekerja secara maksimal sebagaimana mandat yang
19,78 hektar gagal panen. Warga kehilangan sumber diberikan oleh peraturan perundang-undangan.
penghasilan dan pekerjaan atau dengan kata lain Kinerja pemerintah terkesan lamban, tidak
tidak dapat melakukan aktifitas yang produktif terkoordinasi dengan baik antara pusat dan daerah,
secara ekonomi. Keempat kerusakan sarana dan kebijakan penanganan yang simpang siur dan
prasarana, yang terdiri dari 5 unit balai berubah-ubah serta tertutupnya informasi bagi
pertemuan,10 unit rumah ibadah, 12 unit fasilitas m asyarakat korban terkait upaya-upaya
kesehatan, 79 ruangan pendidikan, jalan sepanjang 5 penanggulangan yang akan dilakukan.
kilometer.