Anda di halaman 1dari 14

POLA KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DENGAN MASYARAKAT

DALAM MENANGANI KONFLIK TERKAIT PENGELOLAAN


PERTAMBANGAN DI KECAMATAN LAMBU KABUPATEN BIMA

Oleh: Firdaus, S.Pd., M.Pd.


(Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Mbojo Bima)

ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Pola Komunikasi Pemerintah Daerah dengan Masyarakat dalam
Menangani Konflik Terkait Pengelolaan Pertambangan di Kecamatan Lambu Kabupaten Bima”.
Dengan permasalahan: 1) Bagaimanakah penerapan pola komunikasi formal dalam menangani
konflik terkait pengelolaan pertambangan di Kecamatan Lambu Kabupaten Bima? 2)
Bagaimanakah penerapan pola komunikasi formal dalam menangani konflik terkait pengelolaan
pertambangan di Kecamatan Lambu Kabupaten Bima?. Tujuan penelitian ini yakni: 1) Untuk
mengetahui penerapan pola komunikasi formal dalam menangani konflik terkait pengelolaan
pertambangan di Kecamatan Lambu Kabupaten Bima. 2) Untuk mengetahui penerapan pola
komunikasi formal dalam menangani konflik terkait pengelolaan pertambangan di Kecamatan
Lambu Kabupaten Bima.
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu: pertama, berdasarkan analisis terhadap kelima
indikator dari sub variabel pola komunikasi formal dalam penyelesaian konflik, baik melalui
tatap muka; pertemuan resmi; sosialisasi; seminar atau sarasehan; melalui surat resmi hasilnya
rata-rata dinilai tidak pernah dilakukan oleh pihak pemerintah. Warga sangat menyayangkan
sikap pemerintah yang masa bodoh dengan peristiwa yang telah merenggut korban jiwa pada
Kecamatan Lambu. Kedua, berdasarkan analisis terhadap kelima indikator dari sub variabel
pola komunikasi informal dalam penyelesaian konflik, baik melalui komunikasi melalui telpon;
sms; rumor; gosip atau kabar burung; desas-desus, rata-rata hasilnya dinilai responden belum
dilakukan. Sampai sejauh ini pemerintah tidak pernah memberikan kabar ataupun melakukan
musyawarah bersama masyarakat terhadap kebijakan pengelolaan tambang emas yang akan
dilakukan.

Kata Kunci: Pola Komunikasi dan Konflik

PENDAHULUAN bawah eksekutif, setelah otonomi daerah,


Otonomi daerah yang lahir dalam peran legislatif menjadi lebih besar, bahkan
suasana reformasi secara nyata telah dapat memberhentikan kepala Daerah,
membawa dampak yang lebih luas terhadap sehingga dengan berbagai pertimbangan
kehidupan politik lokal. Pelaksanaan otonomi Undang-Undang Republik Indonesia No.
daerah yang mengacu pada Undang-Undang 22 Tahun 1999 direvisi menjadi Undang-
Republik Indonesia No. 22 Tahun 1999. Jika Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun
pada masa Orde Baru, DPRD hanya sebagai 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Abdulah,
“tukang stempel“ dan kedudukannya di 2005).

117
Volume III Nomor 1 Januari-Juni 2016:117-130

Sejalan dengan diberlakukannya eksplorasi pertambangan emas di tiga


undang-undang otonomi tersebut kecamatan yang dilakukan oleh PT. Sumber
memberikan kewenangan penyelenggaraan Mineral Nusantara, pengoperasiannya
pemerintah daerah yang lebih luas, nyata dan dilakukan di lokasi seluas 24. 980 Ha.
bertanggung jawab. Adanya perimbangan Kebijakan izin pertambangan tersebut
tugas, fungsi dan peran antara pemerintah menenuai protes masyarakat Kecamatan
pusat dan pemerintah daerah tersebut Lambu yang secara langsung merasakan
menyebabkan masing-masing daerah dampak dari pertambagan ini. Warga
harus memiliki penghasilan yang cukup, menolak keberadaan perusahaan tambang
daerah harus memiliki sumber pembiayaan karena khawatir dengan kerusakan
yang memadai untuk memikul tanggung lingkungan di kawasan itu. Terlebih daerah
jawab penyelenggaraan pemerintahan itu merupakan tempat mata air yang menjadi
daerah. Dengan demikian diharapkan sumber air warga. Meski berkali-kali
masing-masing daerah akan dapat lebih mendapat protes warga, namun perusahaan
maju, mandiri, sejahtera dan kompetitif di yang memperoleh izin usaha pertambangan
dalam pelaksanaan pemerintahan maupun tetap melanjutkan aktivitasnya.
pembangunan daerahnya. Kehadiran kegiatan eksplorasi di
Konflik negara dan masyarakat dapat Bima memang cenderung mengakibatkan
dilihat sebagai salah satu bentuk dan reaksi dari masyarakat sekitar, terutama
gambaran nyata dari dinamika politik lokal. bagi masyarakat yang terkena langsung
Bentuk konflik negara dan masyarakat yang dampak penambangan tersebut. Masyarakat
lazim terjadi biasanya berhubungan dengan seketika dikagetkan hadirnya perusahaan
proses pembuatan, perumusan kebijakan pertambangan yang akan mengelola sumber
dan implementasi kebijakan terutama daya alam di wilayah mereka. Sementara,
dalam konteks kebijakan publik maupun tidak ada komunikasi yang baik dari
pengisian jabatan publik di daerah, seperti pemerintah dan instansi teknis, apa kegiatan
menempatkan golongan, keluarga dan dari perusahaan itu, apa manfaat yang akan
teman oleh pemegang kekuasaan eksekutif. diterima warga dan lainnya.
Tetapi tidak jarang konflik negara dan Penolakan warga sebenarnya tidak
masyarakat dipicu oleh persoalan pribadi memiliki dasar yang kuat. Karena perusahaan
dan persaingan politik antar elit. Sehingga baru masuk pada tahapan eksplorasi,
berakibat pada terabaikannya tugas-tugas masih mencari titik-titik potensi yang akan
pokok pemerintahan sebagai pelayan publik. digarap ketika perusahaan mengantongi
Salah satu contoh yang merupakan izin eksploitasi. Namun, yang terjadi
konflik negara dan masyarakat yang terjadi di lapangan adalah masyarakat merasa
di Kabupaten Bima pada tahun 2012 khawatir terhadap dampak-dampak yang
lalu yang dikarenakan ketidak sesuaian akan terjadi jika kegiatan pertambangan
keinginan antara Bupati Bima selaku tersebut dilakukan. Idealnya masyarakat
eksekutif dan masyarakat Bima (masyarakat di sekitar lokasi pertambangan harus lebih
Lambu). Konflik menjadi semakin jelas awal mengetahui kehadiran perusahaan
ketika pemerintah daerah Kabupaten Bima tambang. Sehingga ketika ada aktifitas
Mengeluarkan surat Keputusan (SK) Bupati pertambangan, warga tidak kaget. Termasuk
Bima No: 188.45/357/004/2010 tentang sebelum izin diberikan pada perusahaan

118
Firdaus. Pola Komunikasi Pemerintah...

tersebut. Kenyataannya, masyarakat dijembatani melalui komunikasi yang


justru dikagetkan dengan adanya aktifitas bersifat informative maupun persuasive,
pertambangan berupa penggalian pencarian sehingga tidak berkembang menjadi
potensi. eksplosi kekerasan yang merugikan
Konflik bisa saja dipicu oleh komunikasi rakyat maupun kehidupan berbangsa dan
yang tidak baik atau karena mis-komunikasi bernegara. Sayangnya jurus komunikasi
dan komunikasi juga bisa berfungsi untuk baru diupayakan, apabila potensi konflik
meredam dan menangani konflik sosial. sudah benar-benar menjadi konflik terbuka
Salah satu upaya dalam mengelola potensi yang menelan korban. Padahal dengan
konflik adalah dengan komunikasi yang menerapkan teknik komunikasi yang tepat,
intensif dari pemerintah, baik dalam potensi konflik dapat dicegah dan dilokalisir
tataran lokal maupun nasional, serta agar tidak mengalami peningkatan eskalasi,
antar komponen masyarakat yang plural/ dengan memberdayakan pemuka adat,
majemuk di suatu daerah, sehingga hal-hal pemuka agama, tokoh masyarakat baik
yang potensial memicu konflik dapat segera formal maupun non formal.
diidentifikasi, dilokalisir, dan diselesaikan Komunikasi dalam perspektif teori
sebelum menjadi eksplosi. Hal tersebut konflik, memegang peranan yang sangat
merupakan langkah preventif yang dinilai penting, karena kegiatan komunikasi
cukup efektif, karena dengan adanya merupakan salah satu upaya dalam
otonomi, maka daerah tentu lebih mengenal mencegah, menyelesaikan, mengelola,
tipe masyarakat setempat, karena rentang resolusi, dan transformasi konflik.
kendali pemerintahan yang relatif lebih Komunikasi sebagai resolusi konflik,
pendek, sehingga memudahkan menyusun adalah suatu keniscayaan yang absolut,
kiat komunikasi yang menyejukkan untuk karena hanya dengan komunikasilah
rakyat di daerahnya. setiap permasalahan dan pertentangan
Salah satu pola, strategi atau teknis dapat diselesaikan. Olehnya itu, diperlukan
dalam upaya penyelesaian konflik adalah berbagai pendekatan yang benar-benar
dengan cara bagaimana strategi komunikasi dapat diandalkan bagi upaya resolusi konflik
itu diterapkan. Strategi komunikasi yang mengenai penyelenggaraan pemerintahan.
dimaksud adalah bagaimana cara mengubah Dengan mengacu pada pentingnya
opini, sikap dan perilaku terhadap berbagai komunikasi dalam penyelesaian konflik,
komponen yang terlibat dalam konflik. Utara maka penulis dalam penyelesaian studi ini
untuk melakukan komunikasi yang intensif mengangkat judul penelitian, yaitu: “Pola
dalam suasana kekeluargaan guna mencapai Komunikasi Pemerintah Daerah dengan
titik kesamaan. Strategi komunikasi adalah Masyarakat dalam Menangani Konflik
suatu perencanaan dan manajemen dalam Terkait Pengelolaan Pertambangan di
upaya menyelesaikan konflik, sebab hanya Kecamatan Lambu Kabupaten Bima.”
dengan melakukan komunikasi yang intens Berdasarkan pada uraian latar belakang
antara berbagai elemen, maka seluruh masalah di atas, maka permasalahannya
elemen yang terlibat dalam konflik dapat dapat dirumuskan sebagai berikut:
terselesaikan dengan baik. Bagaimanakah penerapan pola komunikasi
Apabila dikaitkan dengan ilmu formal dalam menangani konflik
komunikasi, potensi konflik terbukti dapat terkait pengelolaan pertambangan di

119
Volume III Nomor 1 Januari-Juni 2016:117-130

Kecamatan Lambu Kabupaten Bima? Dan Lambu Kabupaten Bima. Waktu penelitian
bagaimanakah penerapan pola komunikasi ini direncanakan dari bulan Maret 2016
formal dalam menangani konflik terkait sampai bulan Mei 2016 atau dilaksanakan
pengelolaan pertambangan di Kecamatan sema tiga bulan. Informan dalam penelitian
Lambu Kabupaten Bima? Penelitian ini ini dipilih secara purposive sampling
bertujuan untuk mengetahui penerapan (dengan memiliki kriteria inklusi) dan key
pola komunikasi formal dalam menangani person. Key person ini digunakan apabila
konflik terkait pengelolaan pertambangan peneliti sudah memahami informasi awal
di Kecamatan Lambu Kabupaten Bima. tentang objek penelitian maupun informan
Dan Untuk mengetahui penerapan pola penelitian, sehingga membutuhkan key
komunikasi formal dalam menangani person untuk melakukan wawancara
konflik terkait pengelolaan pertambangan mendalam, key person ini adalah tokoh adat,
di Kecamatan Lambu Kabupaten Bima. tokoh agama. Guna memperkuat analisis
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat data, maka dalam penelitian ini dibutuhkan
memberikan masukan kepada pemerintah pula informasi atau data yang bersumber
Kabupaten Bima khususnya pemerintah dari beberapa key informan atau informan
Kecamatan Lambu tentang pola komunikasi kunci yang berasal dari Ketua Lembaga
pemerintah daerah dengan masyarakat Pemberdayaan Masyarakat Desa, Ketua
dalam menangani konflik terkait pengelolaan Badan Permusyawaratan Desa, dan Ketua
pertambangan, Diharapkan dapat menjadi Karang Taruna Desa Rato Kecamatan Lambu
bahan pertimbangan bagi penulis terhadap Kabupaten Bima.
kesesuaian antara teori-teori yang diperoleh
Pengertian Pola Komunikasi
di bangku akademik dengan kenyataan dan
praktek di dalam masyarakat, termasuk Pola komunikasi diartikan sebagai
penerapan pola komunikasi pemerintah bentuk atau pola hubungan dua orang
daerah dengan masyarakat dalam menangani atau lebih dalam proses pengiriman dan
konflik terkait pengelolaan pertambangan, penerimaan cara yang tepat, sehingga pesan
dan Diharapkan dapat pula dimanfaatkan yang dimaksud dapat dipahami (Djamarah,
oleh yang memerlukannya dalam melakukan 2004). Dimensi pola komunikasi terdiri dari
penelitian yang lebih mendalam tentang dua macam, yaitu pola yang berorientasi
permasalahan-permasalahan yang diangkat pada konsep dan pola yang berorientasi
dalam penelitian ini, dengan informan yang pada sosial yang mempunyai arah hubungan
lebih luas serta waktu yang relatif lama. yang berlainan (Soenarto, 2006).
Dalam penelitian ini, jenis penelitian Tubbs dan Moss (2001) mengatakan
yang digunakan yaitu penelitian deskriptif. bahwa pola komunikasi atau hubungan itu
Deskriptif dimaksudkan di mana penulis dapat diciptakan oleh komplementaris atau
akan menguraikan dan menggambarkan simetri. Dalam hubunngan komplementer,
serta menganalisis tentang pola komunikasi satu bentuk perilaku akan diikuti oleh
pemerintah daerah dengan masyarakat lawannya. Contohnya perilaku dominan
dalam menangani konflik terkait dari satu partisipan mendatangkan
pengelolaan pertambangan di Kecamatan perilaku tunduk dan lainnya. Dalam simetri,
Lambu Kabupaten Bima. Penelitian   ini tingkatan sejauh mana orang berinteraksi
mengambil lokasi di Desa Rato Kecamatan atas dasar kesamaan. Dominasi bertemu

120
Firdaus. Pola Komunikasi Pemerintah...

dengan dominasi, atau kepatuhan dengan sosial yang terdiri dari individu-individu,
kepatuhan (Tubbs dan Moss, 2001). Disini kelompok atau organisasi.”
kita mulai melibatkan bagaimana proses Wexley dan Yukl (1992:51)
interaksi menciptakan struktur system. mengemukakan, “konflik adalah   suatu
Bagaimana orang merespon satu sama lain perselisihan  atau  perjuangan di antara dua
menentukan jenis hubungan yang mereka pihak   yang ditandai dengan menunjukkan
miliki. permusuhan secara terbuka dan mengganggu
Pola komunikasi adalah suatu gambara dengan sengaja   pencapaian tujuan pihak
yang sederhana dari proses komunikasi yang menjadi lawannya.” Gangguan dapat
yang memperlihatkan kaitan antara satu meliputi usaha-usaha aktif untuk merintangi
komponen komunikasi dengan komponen pencapaian tujuan seseorang atau
lainnya (Soejanto, 2001). Pola Komunikasi penolakan secara pasif seperti : menolak
diartikan sebagai bentuk atau pola untuk memberikan pengadaan bahan dan
hubungan dua orang atau lebih dalam informasi  yang  diperlukan oleh pihak lain.
proses pengiriman, dan penerimaan cara Hocker dalam Maurice Duverger (2000:
yang tepat sehingga pesan yang dimaksud 121) mengartikan konflik sebagai “suatu
dapat dipahami. perasaan yang bergolak sekurang-kurangnya
Dari pengertian diatas maka suatu di antara dua kepentingan kelompok, yang
pola komunikasi adalah bentuk atau pola merasa adanya perbedaan tujuan, pembagian
hubungan antara dua orang atau lebih sumber daya dan rintangan dari kelompok
dalam proses pengriman dan penerimaan lain dalam pencapaian  tujuan  bersama”.
pesan yang mengaitkan dua komponen, Mengacu pada beberapa pengertian
yaitu gambaran atau rencana yang meliputi yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
langkah-langkah pada suatu aktifitas, dengan disimpulkan  bahwa  konflik  adalah  suatu
komponen-komponen yang merupakan kondisi yang menunjukkan adanya perbedaan
bagian penting atas terjadinya hubungan dan ketidaksesuaian yang disebabkan adanya
komunikasi antar manusia atau kelompok perbedaan pandangan, persepsi, nilai,
dan organisasi. Pola komunikasi adalah dan tujuan. Konflik terjadi apabila dalam
bentuk atau pola hubungan antara dua kenyataan   menunjukkan   salah   satu   dari
orang atau lebih dalam proses mengkaitkan berbagai ciri sebagai berikut: pertama,
dua komponen yaitu gambaran atau rencana paling tidak ada dua pihak secara
yang menjadi langkah-langkah pada suatu perseorangan maupun kelompok yang
aktifitas dengan komponen-komponen yang terlibat dalam   suatu interaksi yang
merupakan bagian penting atas terjadinya saling berlawanan; kedua, saling adanya
hubungan antar organisasi ataupun juga pertentangan dalam  mencapai  tujuan, dan
manusia. atau adanya suatu norma   atau   nilai-nilai
yang saling berlawanan; ketiga, adanya
Pengertian Konflik
interaksi yang ditandai dengan perilaku yang
Hanson dalam (Hassan Shadily, 1993:70)
direncanakan untuk saling meniadakan,
mendefinisikan konflik sebagai “suatu
mengurangi, dan menekan terhadap pihak
interaksi yang dimanifestasikan   dalam
lain untuk memperoleh kemenangan
ketidakcocokan pendapat atau adanya
seperti : status, tanggungjawab, pemenuhan
perbedaan sesuatu  di  antara dua kesatuan
berbagai kebutuhan dan sebagainya;

121
Volume III Nomor 1 Januari-Juni 2016:117-130

keempat,   adanya tindakan   yang    saling strategi atau pendekatan penyelesaian


berhadap-hadapan akibat pertentangan; dan konflik ialah: kompetisi, akomodasi, sharing,
kelima, adanya ketidakseimbangan akibat kolaborasi, dan penghindaran.
usaha masing-masing pihak yang berkaitan
Pola Komunikasi Dalam Upaya Penye­
dengan  kedudukan atau kewibawaan, harga
lesaian Konflik.
diri, prestise, dan sebagainya.
Effendi (1990), mengemukakan strategi
Strategi Penyelesaian Konflik komunikasi adalah rencana meliputi metode,
Ada tiga metode penyelesaian konflik teknik dan tata hubungan fungsional antara
yang sering digunakan, yaitu dominasi atau unsur-unsur dan faktor-faktor dari proses
penekanan, kompromi, dan pemecahan komunikasi guna kegiatan operasionalnya
masalah integratif. Dominasi atau dalam rangka mencapai tujuan bersama.
penekanan. Dominasi atau penekanan dapat Makna dalam strategi komunikasi adalah
dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: (1) pemahaman dan pengetahuan yang sama
Kekerasan (forcing) yang bersifat penekanan sehingga dapat dikatakan komunikatif.
otokratik. (2) Penenangan (smoothing), Kegiatannya tidak hanya menyampaikan
merupakan cara yang lebih diplomatis. (3) imformasi tetapi juga mengandung unsur
Penghindaran (avoidance) dimana manajer persuasif yakni agar orang lain bersedia
menghindar untuk mengambil posisi yang menerima suatu pemahaman dan pengaruh,
tegas. (4) Aturan mayoritas (majority rule), sebab pada prinsinya komunikatif yang
mencoba untuk menyelesaikan konflik antar efektif adalah: bagaimana mengubah opini,
kelompok dengan melakukan pemungutan bagaimana mengubah sikap, dan bagaimana
suara (voting) melalui prosedur yang mengubah perilaku.
adil. (5) Kompromi, manajer mencoba Titik sentral setiap kegiatan komunikasi
menyelesaikan konflik melalui pencarian adalah imformasi yang merupakan kegiatan
jalan tengah yang dapat diterima oleh pihak manusia yang setiap harinya melakukan
yang bertikai. proses komunikasi, dalam proses
Menurut Wijono (Dean Pruitt G. komunikasi keberhasilan untuk memperoleh
dan Jeffrey Z. Rubin, 2004:13), untuk dukungan, pengertian dan pemahaman dari
mengatasi konflik dalam diri individu khalayak tergantung dari kondisi yang ada
diperlukan paling tidak tujuh strategi termasuk semua unsur yang terdapat pada
yaitu: Menciptakan kontak dan membina komunikasi.
hubungan, Menumbuhkan rasa percaya dan Seitoe (Ruslan, 1997), bahwa strategi
penerimaan, enumbuhkan kemampuan / komunkasi adalah suatu kegiatan
kekuatan diri sendiri, Menentukan tujuan, manajemen untuk melakuakan komunkaisi
Mencari beberapa alternatif, Memilih sehingga dapat menimbulkan suatu
alternatif, dan Merencanakan pelaksanaan pemahaman dalam rangka menyusun suatu
jalan keluar. rencana jangka panjang. Achmad S. Adnan
Pendekatan penyelesaian konflik oleh Putra (Ruslan, 1997), juga mendefinisikan
pemimpin dikategorikan dalam dua dimensi bahwa strategi komunikasi adalah suatu
ialah kerjasama/tidak kerjasama, dan tegas/ alternatif optimal yang dipilih untuk
tidak tegas. Dengan menggunakan kedua mencapai tujuan dalam rangka menyusun
macam dimensi tersebut, maka ada 5 macam suatu rencana jangka panjang.

122
Firdaus. Pola Komunikasi Pemerintah...

Jadi strategi komunikasi adalah ialah kerjasama/tidak kerjasama dan tegas/


rencana yang meliputi metode teknik dan tidak tegas. Dengan menggunakan kedua
tata hubungan fungsional antara unsusr- macam dimensi tersebut ada 5 (lima) macam
unsur dan faktor dari proses komunkasi pendekatan penyelesaian konflik ialah :
guna mencapai kegiatan operasionalnya Kompetisi, Akomodasi,  Sharing, Kolaborasi
demi tercapainya tujuan dan sasaran. dan Penghindaran.
Dari penjelasan ini jelas bahwa strategi
komunikasi erat hubunganya antara tujuan Pola Komunikasi Formal
yang hendak dicapai dengan konsekuensi Komunikasi yang terjadi diantara
yang diperhitungkan sebelumnya dengan anggota organisasi / perusahaan yang
jasil yang diharapkan. tata caranya telah diatur dalam struktur
Fisher (2001), menyebutkan salah satu organisasinya, misalnya rapat kerja
strategi komunikasi penting yang harus perusahaan, konferensi, seminar dan
dilakukan dalam menyelesaikan konflik sebagainya.
adalah menciptakan suasana komunikasi Komunikasi formal adalah suatu proses
yang terbuka dan jujur. Hal ini menunjukan komunikasi yang bersifat resmi dan biasanya
bahwa komunikasi sangatlah memegang dilakukan di dalam lembaga formal melalui
peranan penting dalam kehidupan manusia garis perintah atau sifatnya instruktif,
yang tidak bisa dipisahkan dengan berdasarkan struktur organisasi oleh
kominiaksi. pelaku yang berkomunikasi sebagai petugas
Implikasi tersebut, selain membantu organisasi dengan status masing-masing
mempermudah komunikator atau sumber yang tujuannya menyampaikan pesan
komunikasi juga akan memberikan yang terkait dengan kepentingan dinas.
kerangka acuan perumusan isi pesan Suatu komunikasi juga dapat dikatakan
yang etis, termasuk mengenal khalayak formal ketika komunikasi antara dua orang
sasaran komunikasi, bahkan dari itu akan atau lebih yang ada pada suatu organisasi
mengurangi resiko kegagalan komunikasi. dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip dan
Namun sebaliknya apa bila isi pesan tidak struktur organisasi.
mencerminkan aspek sosial budaya akan Bila pesan mengalir melalui jalan
menuai kritik dan dan munculnya penolakan resmi yang ditentukan oleh hierarki resmi
dari khalayak (Dilla, 2007). organisasi atau oleh fungsi pekerjaan maka
Rogers dan Adhikarya (1979) pesan itu menurut jaringan komunikasi
menyusun strategi komunikasi dengan formal. Pesan dalam jaringan komunikasi
prinsip-prinsip antara lain: (1) Pendekatan formal biasanya mengalir dari atas ke
celling effec dengan mengkomunikasikan bawah atau dari bawah ke atas atau dari
pesan-pesan agar khalayak dapat mengejar tingkat yang sama atau secara horizontal”
ketertinggalanya. (2) Pendekatan narrof (Muhammad Arni, 2005).
casting atau mengalokasikan pesan-pesan Menurut Effendy (2005) bahwa sistem
bagi khalayak. (3) Pemanfaatan saluran komunikasi formal biasanya mengikuti garis-
tradisional, dan (4) Menciptakan mekanisme garis wewenang sebagaimana dituangkan
keikutsertaan khalayak. dalam struktur organisasi (organigram).
Pendekatan penyelesaian konflik oleh Komunikasi formal adalah komunikasi
pemimpin dikategorikan dalam dua dimensi yang mengikuti rantai komando yang

123
Volume III Nomor 1 Januari-Juni 2016:117-130

dicapai oleh hirarki wewenang. Komunikasi angin. Informasi yang diperoleh dari desas-
formal dilakukan setelah akses terbuka desus adalah yang berkenaan dengan apa
dan untuk mempertegas suatu tujuan yang didengar atau apa yang dikatakan
kegiatan. Kemudian dalam pelaksanaan orang dan bukan apa yang diumumkan oleh
kegiatan sosialisasi, penyuluhan, dan studi orang yang berkuasa” (Muhammad Arni,
banding. Komunikasi formal memiliki sifat 2005).
terstruktur, terfokus, dan adanya interaksi Menurut Effendy (2005) bahwa sistem
simbol atas nama status institusi atau informal (tidak formal) adanya hubungan-
lembaga dari para pelaku komunikasi. hubungan sosial yang dapat memiliki
Ciri saluran komunikasi formal menurut kekuatan untuk menentukan wewenang
Shibutani (Blake dan Haroldsen, 2005) yang ditransmisikan melalui sistem formal
yaitu: (1) saluran komunikasi berfungsi tersebut dapat diterima. Sehingga sangat
dengan standar bagi semua laporan yang penting posisi wewenang di dalam sistem
datang dari berbagai sumber agar dapat formal maupun informal.
diperiksa kebenarannya. (2) Sumber Komunikasi informal sifatnya tidak
pesan dapat dikenali dan tentunya dapat terstruktur, proses dialog lebih bebas atau
dipercaya. Sehingga dapat dijelaskan saluran tidak kaku yang bisa berlangsung lama,
komunikasi formal bercirikan aturan-aturan walaupun pembahasan bisa saja tidak fokus.
yang stabil, pekerjaannya, aturan, dan Interaksi mengutamakan keakraban atau
sanksi disusun dengan jelas, serta dapat menjalin hubungan yang intens.
diikuti oleh orang-orang yang berbeda. Komunikasi yang terjadi di dalam suatu
Peserta dapat dikenali dan dapat dipercaya organisasi atau perusahaan yang tidak
serta bertanggung jawab serta ada jalur ditentukan dalam struktur organisasi dan
komunikasi yang akurat. tidak mendapat pengakuan resmi yang
Ada 5 (lima) tahapan atau mekanisme mungkin tidak berpengaruh terhadap
dalam penyelesaian konflik melalui kepentingan organisasi atau perusahaan,
komunikasi formal, yaitu: Tatap muka, misalnya kabar burung, desas-desus, dan
Pertemuan resmi, Sosialisasi, Seminar atau sebagainya.
Sarasehan, dan Melalui surat resmi. Fungsi komunikasi informal adalah
untuk memelihara hubungan sosial
Pola Komunikasi Informal persahabatan kelompok informal,
Komunikasi informal adalah komunikasi penyebaran informasi yang bersifat pribadi
antara orang yang ada dalam suatu dan privat seperti isu, gossip, atau rumor.
organisasi, akan tetapi tidak direncanakan Tentang komunikasi informal sebaiknya
atau tidak ditentukan dalam struktur tidak dilakukan berdasarkan informasi
organisasi. yang masih belum jelas dan tidak akurat,
“Bila karyawan berkomunikasi dengan carilah sumber informasi yang dapat
yang lainnya tanpa memperhatikan posisi dipercaya, selalu gunakan akal sehat dan
mereka dalam organisasi, maka pengarahan bertindak berdasarkan pikiran yang positif.
arus informasi bersifat pribadi. Informasi Informasi dalam komunikasi informal
mengalir tanpa memperhatikan hubungan biasanya timbul melalui rantai kerumunan
posisi. Jaringan komunikasi lebih dikenal di mana seseorang menerima informasi
dengan desas-desus (grapevine) atau kabar dan diteruskan kepada seseorang atau lebih

124
Firdaus. Pola Komunikasi Pemerintah...

dan seterusnya sehingga informasi tersebut dalam hal ini yaitu: Komunikasi melalui
tersebar ke berbagai kalangan. telpon, Short message service (sms), Rumor,
Implikasinya adalah kebenaran Gosip atau kabar burung, Desas-desus.
informasi tersebut menjadi tidak jelas atau
kabur. Meski demikian komunikasi informal PEMBAHASAN
akan untuk memenuhi kebutuhan sosial, Pola Komunikasi formal Dalam Menangani
mempengaruhi orang lain, dan mengatasi Konflik Terkait Pengelolaan Tambang
kelambatan komunikasi formal yang Ada 5 (lima) tahapan atau mekanisme
biasanya cenderung kaku dan harus melalui dalam penyelesaian konflik melalui
berbagai jalur terlebih dahulu. komunikasi formal, yaitu: 1) tatap muka; 2)
Jaringan komunikasi adalah saluran pertemuan resmi; 3) sosialisasi; 4) seminar
yang digunakan untuk meneruskan pesan atau sarasehan; dan 5) melalui surat resmi.
dari satu orng ke orang lain. Jaringan ini Untuk mengetahui secara jelas, kelima
dapat dilihat dari dua perspektif. Pertama, tahapan atau mekanisme penyelesaian
kelompok kecil sesuai dengan sumberdaya konflik melalui komunikasi formal, akan
yang dimilikinya akan mengembangkan pola terlihat dengan jelas sebagaimana paparan
komunikasi yang menggabungkan beberapa hasil wawancara berikut.
struktur jarngan komunikasi. Jaringan Pola penanganan konflik melalui tatap
komunikasi ini kemudian merupakan sistim muka, untuk mengetahui bagaimana pola
komunikasi umum yang akan digunakan komunikasi formal dalam penyelesaian
oleh kelompok dalam mengirimkan pesan konflik dalam bentuk tatap muka, akan
dari satu orang keorang lainnya. Kedua, terlihat sebagaimana kutipan hasil
jaringan komunikasi ini bias dipandang wawancara dengan Bapak Jaenal Abidin
sebagai struktur yang diformalkan yang selaku ketua LKMD Desa Rato Kecamatan
diciptakan oleh organisasi sebagai sarana Lambu Kabupaten Bima sebagai berikut :
“Pada saat itu tidak ada usaha
komunikasi organisasi.
penyelesaian konflik secara tatap muka
Komunikasi informal adalah komunikasi yang dilakukan oleh pihak pemerintah
yang terjadi diluar dan tidak tergantung pada Kabupaten Bima dalam menyelesaikan
konflik sengketa lahan pertambangan
herarki wewenang. Komunikasi informal
yang terjadi pada tahun 2011 kemarin.
ini timbul karena adanya berbagai maksud, Saya menilai ada kesan pembiaran dari
yaitu: Pemuasan kebutuhan manusiawi, pihak pemerintah terhadap persoalan
sengketa tersebut” (Hasil Wawancara,
perlawanan terhadap pengaruh yang
Maret 2016).
monoton dan membosankan, keinginan
untuk mempengaruhi perilaku orang lain, Hasil wawancara lain dilakukan pula
sumber informasi hubungan pekerjaan. dengan Bapak Ariyanto, S.Pd selaku ketua
Jenis lain dari komunikasi informasi BPD Desa Rato Kecamatan Lambu Kabupaten
adalah adalah dasas-desusyang secara Bima sebagai berikut :
resmi tidak setuju. Desas-desus ini juga “Seharusnya pemerintah Kabupaten
mempunyai peranan fungsional sebagai alat Bima dalam hal ini perlu melakukan
dialog dan mufakat dengan warga
komunikasi tambahan bagi organisasi. secara tatap muka langsung untuk
Ada 5 (lima) tahapan atau mekanisme mengusahakan penyelesaian konflik
dalam penyelesaian konflik melalui yang pernah terjadi. Tapi kegiatan
tatap muka semacam itu justru tidak
komunikasi informal, yang akan dibahas pernah dilakukan oleh pemerintah

125
Volume III Nomor 1 Januari-Juni 2016:117-130

dengan warga kecamatan lambu. penerbitan ijin pengelolaan tambang. Sikap


Menurut saya ini menandakan adanya pemerintah sejauh ini dinilai sangat tidak
sikap pemerintah yang lamban dalam
menangani penyelesaian konflik” efektif dalam penyelesaian konflik yang
(Wawancara, Maret 2016) telah merenggut korban jiwa. Seharusnya
pemerintah sebelum mengeluarkan ijin
Berdasarkan kutipan hasil wawancara pengelolaan pertambangan, pemerintah
tersebut menggambarkan bahwa pola harus mengadakan pertemuan resmi
komunikasi formal dalam penyelesaian terlebih dahulu dengan masyarakat untuk
konflik dalam bentuk tatap muka, hasilnya mengkomunikasikan hal tersebut.
dinilai informan bahwa sejauh ini belum Pola penanganan konflik melalui
ada usaha penyelesaian konflik secara tatap seminar atau sarasehan, untuk mengetahui
muka yang dilakukan oleh pihak pemerintah bagaimana pola komunikasi formal dalam
Kabupaten Bima sehingga dinilai ada kesan penyelesaian konflik dalam bentuk seminar
pembiaran dari pihak pemerintah terhadap atau sarasehan, akan terlihat sebagaimana
penyelesaian konflik persoalan sengketa kutipan hasil wawancara dengan Bapak
tersebut. Sanusi H. Abas selaku Ketua RT Desa Rato
Pola penanganan konflik melalui Kecamatan Lambu Kabupaten Bima sebagai
pertemuan formal, untuk mengetahui berikut :
bagaimana pola komunikasi formal “Jangankan mengadakan seminar
dalam penyelesaian konflik dalam kepada masyarakat.... melakukan
bentuk pertemuan formal, akan terlihat sosialisasi saja tidak pernah dialakukan
oleh pihak pemerintah. Pemerintah
sebagaimana kutipan hasil wawancara selalu mau menang sendiri tidak
dengan Bapak Syafrullah selaku ketua pernah mau mendengarkan apa yang
Karang Taruna Desa Rato Kecamatan Lambu kami sampaikan selaku warga. Terus
terang saya sangat menyayangkan sikap
kabupaten Bima sebagai berikut : pemerintah yang masa bodoh dengan
“Belum pernah ada pertemuan resmi persoalan yang telah merenggut korban
antara pemerintah dengan warga dalam jiwa” (Wawancara, April 2016)
penyelesaian konflik yang terjadi. Saya
sangat berharap kepada pemerintah Berdasarkan kutipan hasil wawancara
khususnya pemerintah kabupaten bima
agar segera menyelesaikan persoalan tersebut menggambarkan bahwa pola
konflik yang pernah terjadi di kecamatan komunikasi formal dalam penyelesaian
lambu, agar tidak menimbulkan hal-hal konflik dalam bentuk seminar resmi,
yang tidak diinginkan dikemudian hari,
yang menimbulkan korban jiwa. Oleh hasilnya dinilai informan, bahwa pemerintah
karenanya pemerintah dalam hal ini Kabupaten Bima tidak pernah melakukan
jangan hanya diam saja” (Wawancara, seminar kepada masyarakat. Pemerintah
Maret 2016)
dinilai selalu mau menang sendiri tidak
Berdasarkan kutipan hasil wawancara pernah mau mendengarkan apa yang
tersebut menggambarkan bahwa pola disampaikan warga. Sehingga warga
komunikasi formal dalam penyelesaian sangat menyayangkan sikap pemerintah
konflik dalam bentuk pertemuan resmi, yang masa bodoh dengan peristiwa yang
hasilnya dinilai reponde bahwa belum telah merenggut korban jiwa di Desa Rato
pernah ada pertemuan resmi antara Kecamatan Lambu.
pemerintah dengan warga sebelum Pola penanganan konflik melalui surat
dan sesudah konflik terkait dengan resmi, untuk mengetahui bagaimana pola

126
Firdaus. Pola Komunikasi Pemerintah...

komunikasi formal dalam penyelesaian melalui tatap muka; pertemuan resmi;


konflik dalam bentuk melalui surat resmi, sosialisasi; seminar atau sarasehan; melalui
akan terlihat sebagaimana kutipan hasil surat resmi hasilnya rata-rata dinilai tidak
wawancara dengan Bapak Lukman H. pernah dilakukan oleh pihak pemerintah.
Muhammad selaku ketua RW Desa Rato Warga sangat menyayangkan sikap
Kecamatan Lambu Kabupaten Bima sebagai pemerintah yang masa bodoh dengan
berikut : peristiwa yang telah merenggut korban jiwa
“Memang pernah ada surat resmi dari Desa Rato Kecamatan Lambu. Timbulnya
pemerintah Kabupaten Bima terkait konflik antara warga dengan pemerintah yang
dengan penerbitan SK penerbitan ijin
pengelolaan pertambangan. Tapi surat terjadi Desa Rato Kecamatan lambu sehingga
resmi itu tidak pernah dikomunikasikan menimbulkan korban jiwa, kerugian materi,
dengan masyarakat setempat. Dan saya serta melumpuhkan aktivitas perekonomian
rasa sikap pemerintah yang dinilai
sepihak oleh masyarakat inilah yang antar daerah. Hal ini disebabkan oleh adanya
memicu gejolak masyarakat kecamatan kekakuan pemerintah dalam melakukan
lambu. Sampai sekarang ini belum ada komunikasi dengan masyarakat. Upaya-
surat resmi untuk penyelesaian konflik
setelah terjadinya konflik dari pihak upaya yang dilakukan oleh pemerintah
pemerintah” (Wawancara, Mei 2016) untuk melakukan proses mediasi dalam
penyelesaian persoalan yang terjadi belum
Berdasarkan kutipan hasil wawancara
begitu optimal.
tersebut menggambarkan bahwa pola
komunikasi formal dalam penyelesaian Penerapan Komunikasi informal Dalam
konflik dalam bentuk seminar resmi, Menangani Konflik terkait Pengelolaan
hasilnya dinilai informan, bahwa timbulnya Tambang
konflik antara warga dengan pemerintah Ada 5 (lima) tahapan atau mekanisme
yang terjadi Desa Rato Kecamatan lambu dalam penyelesaian konflik melalui
yang menimbulkan korban jiwa, kerugian komunikasi informal, yang akan dibahas dalam
materi, serta melumpuhkan aktivitas hal ini yaitu: 1) komunikasi melalui telpon;
perekonomian antar daerah. Hal ini 2) komunikasi melalui short message service
disebabkan oleh kekakuan pemerintah (sms); 3) rumor; 4) gosip atau kabar burung;
dalam melakukan komunikasi dengan dan 5) desas-desus. Untuk mengetahui
masyarakat. Upaya-upaya yang dilakukan secara jelas, kelima tahapan atau mekanisme
oleh pemerintah untuk melakukan proses penyelesaian konflik melalui komunikasi
mediasi dalam penyelesaian persoalan formal, akan terlihat dengan jelas sebagaimana
yang terjadi belum begitu optimal, belum paparan hasil wawancara berikut.
ada surat resmi yang diperoleh masyarakat Pola penanganan konflik melalui
dari pemerintah untuk proses mediasi. komunikasi melalui telefon, untuk
Pemerintah Kabupaten Bima tidak pernah mengetahui bagaimana pola komunikasi
dikomunikasikan dengan masyarakat informal dalam penyelesaian konflik
setempat terkait dengan penerbitan SK ijin dalam bentuk komunikasi melalui telpon,
pengelolaan pertambangan. akan terlihat sebagaimana kutipan hasil
Berdasarkan analisis terhadap kelima wawancara dengan Bapak Amajid H, Zain
indikator dari sub variabel pola komunikasi selaku masyarakat Desa Rato Kecamatan
formal dalam penyelesaian konflik, baik Lambu Kabupaten Bima sebagai berikut :

127
Volume III Nomor 1 Januari-Juni 2016:117-130

“Setau saya sampai saat ini belum ada hal ini secara damai tanpa merugikan
upaya proses penyelesaian konflik pihak-pihak lain. Namun sampai detik
melalui komunikasi lewat telpon. Justru ini belum ada sikap yang serius dari
kami sangat mengharapkan adanya pemerintah untuk mengupayakan
upaya penyelesaian dengan tidak hanya proses penyelesaian pasca terjadinya
mementingkan kepentingan politik konflik” (Wawancara, Mei 2016)
pejabat daerah sehingga kehidupan
kami disini dirugikan. Dari awal kami Berdasarkan kutipan hasil wawancara
sudah menolak dan sampai titik darah
penghabisan kami juga akan menolak” tersebut menggambarkan bahwa pola
(Wawancara, Mei 2016) komunikasi informal dalam penyelesaian
konflik dalam bentuk sms, hasilnya dinilai
Berdasarkan kutipan hasil wawancara informan, bahwa sejauh ini belum ada
tersebut menggambarkan bahwa pola informasi yang diterima oleh pihak
komunikasi informal dalam penyelesaian masyarakat baik melalui sama maupun
konflik dalam bentuk komunikasi melalui melalui telpon. Memang pernah ada pesan
telpon, hasilnya dinilai informan, bahwa singkat dari pihak pemerintah dalam hal
belum ada informasi upaya proses ini diwakili oleh pihak kepolisian yang
penyelesaian konflik melalui komunikasi isinya himbauan kepada masyarakat lambu
lewat telpon. Warga mengharapkan adanya khususnya agar tidak bersikap anarkis dan
upaya penyelesaian dari pemerintah main hakim sendiri dalam menyampaikan
daerah dengan tidak hanya mementingkan aspirasi dan mengajak seluruh elemen
kepentingan politik pejabat daerah sehingga masyarakat kecamatan lambu untuk
merugikan masyarakat Kecamatan Lambu merundingkan dan membicarakan hal ini
dan segera mencabut penerbitan SK untuk secara damai tanpa merugikan pihak-pihak
ijin pengelolaan tambang pada wilayah lain. Namun sampai detik ini belum ada
kecamatan sape, lambu dan langgudu, sikap yang serius dari pemerintah untuk
karena dinilai sangat merugikan masyarakat. mengupayakan proses penyelesaian pasca
Pola penanganan konflik melalui SMS terjadinya konflik.
(Short Message Service), untuk mengetahui Pola penanganan konflik melalui
bagaimana pola komunikasi informal rumor, untuk mengetahui bagaimana pola
dalam penyelesaian konflik dalam bentuk komunikasi informal dalam penyelesaian
komunikasi melalui sms, akan terlihat konflik dalam bentuk rumor, akan terlihat
sebagaimana kutipan hasil wawancara sebagaimana kutipan hasil wawancara
dengan Bapak H. Nurdin selaku masyarakat dengan Bapak Hasanudin selaku masyarakat
Desa Rato Kecamatan Lambu Kabupaten Desa Rato Kecamatan Lambu Kabupaten
Bima sebagai berikut : Bima sebagai berikut :
“Sepengetahuan saya sejauh ini “Kami belum pernah mendengar
memang pernah ada pesan singkat kabarnya akan adanya niatan
dari pihak pemerintah dalam hal ini pemerintah dalam menyelesaikan
diwakili oleh pihak kepolisian. Kalau persoalan ijin pertambangan ini,
tidak salah pesan itu berisi himbauan sampai-sampai menelan korban jiwa
kepada masyarakat lambu khususnya demi mendapatkan keadilan selaku
agar tidak bersikap anarkis dan main warga negara” (Wawancara, April 2016)
hakim sendiri dalam menyampaikan
aspirasi dan mengajak seluruh elemen
masyarakat kecamatan lambu untuk Berdasarkan kutipan hasil wawancara
merundingkan dan membicarakan tersebut menggambarkan bahwa pola

128
Firdaus. Pola Komunikasi Pemerintah...

komunikasi informal dalam penyelesaian dengan sikap pemerintah Kabupaten


konflik dalam bentuk rumor, hasilnya dinilai Bima yang hanya bersikap diam
atas konflik sengketa lahan yang
informan, bahwa belum pernah mendengar menimbulkan hilangnya nyawa dari
adanya kabar atau rumor yang beredar akan saudara kami. Dari awal kami sudah
penyelesaian kasus tuntutan penolakan menolak dengan adanya rencana
keberadaan tambang di daerah kami
masyarakat terhadap ijin pengelolaan karena hal itu justru akan merusak
pertambangan diwilayah kecamatan lambu, lingkungan dari sektor pertanian kami”
yang sudah menelan korban jiwa. (Wawancara, Mei 2016)
Pola penanganan konflik melalui gosip Berdasarkan kutipan hasil wawancara
atau kabar burung, untuk mengetahui tersebut menggambarkan bahwa pola
bagaimana pola komunikasi informal komunikasi informal dalam penyelesaian
dalam penyelesaian konflik dalam bentuk konflik dalam bentuk desas-desus, hasilnya
gosip atau kabar burung, akan terlihat dinilai informan, bahwa sampai sejauh ini
sebagaimana kutipan hasil wawancara pemerintah tidak pernah memberikan kabar
dengan Bapak Ruslan selaku masyarakat ataupun melakukan musyawarah bersama
Desa Rato Kecamatan Lambu Kabupaten masyarakat terhadap kebijakan pengelolaan
Bima sebagai berikut : tambang emas yang akan dilakukan.
“Terus terang saja saya pribadi tidak Pemerintah tidak pernah menyampaikan
pernah mendengar gosip atau kabar keputusan terhadap tuntutan yang di ajukan
usaha pemerintah untuk penyelesaian
konflik yang terjadi, sampai sekarang masyarakat, masyarakat menilai jangankan
ini saya tidak pernah mendengar kabar langkah nyata penyelesaian persoalan yang
tersebut” (Wawancara, April 2016) diterima langsung dari pemerintah, gosip
maupun desas-desus belum ada.
Berdasarkan kutipan hasil wawancara
Berdasarkan analisis terhadap kelima
tersebut menggambarkan bahwa pola
indikator dari sub variabel pola komunikasi
komunikasi informal dalam penyelesaian
informal dalam penyelesaian konflik, baik
konflik dalam bentuk gosip atau kabar
melalui komunikasi melalui telpon; sms;
burung, hasilnya dinilai informan, bahwa
rumor; gosip atau kabar burung; desas-
masyarakat tidak pernah mendengar
desus, rata-rata hasilnya dinilai informan
gosip atau kabar, upaya pemerintah untuk
belum dilakukan. Sampai sejauh ini
penyelesaian konflik yang pernah terjadi.
pemerintah tidak pernah memberikan kabar
Pola penanganan konflik melalui desas-
ataupun melakukan musyawarah bersama
desus, untuk mengetahui bagaimana pola
masyarakat terhadap kebijakan pengelolaan
komunikasi informal dalam penyelesaian
tambang emas yang akan dilakukan.
konflik dalam bentuk desas-desus, akan
Pemerintah tidak pernah menyampaikan
terlihat sebagaimana kutipan hasil
keputusan terhadap tuntutan yang di ajukan
wawancara dengan Bapak Abdurrahim,
masyarakat, masyarakat menilai belum ada
selaku masyarakat Desa Rato Kecamatan
langkah nyata penyelesaian persoalan yang
Lambu Kabupaten Bima sebagai berikut:
diterima langsung dari pemerintah
  “Sampai sejauh ini pemerintah tidak
pernah memberikan kabar ataupun
melakukan musyawarah bersama KESIMPULAN
kami terhadap kebijakan pengelolaan Dari rangkaian pembahasan, terutama
tambang emas yang akan dilakukan. mengacu pada bab pembahasan hasil
Terus terang saja kami sangat kecewa

129
Volume III Nomor 1 Januari-Juni 2016:117-130

penelitian (Bab IV), maka penulis dapat KEPUSTAKAAN


menyimpulkan bahwa pola komunikasi Arni, Muhammad, 2005. Komunikasi Organisasi.
Bumi Aksara, Jakarta.
pemerintah daerah dengan masyarakat
Hafied Cangara. 2011. Pengantar Ilmu
dalam menangani konflik terkait pengelolaan Komunikasi. Jakarta: PT Rajagrafindo
pertambangandiKecamatanLambuKabupaten Persada
Bima sebagai berikut: 1) Berdasarkan analisis Dahrendorf, Ralf, 1986, Konflik dan Konflik
terhadap kelima indikator dari sub variabel Dalam Masyarakat Industri : Sebuah
Analisa-Kritik, Rajawali, Jakarta.
pola komunikasi formal dalam penyelesaian
DeVito, JA., 2011. Komunikasi Antarmanusia.
konflik, baik melalui tatap muka; pertemuan Maulana A, penerjemah. Wahyu YI,
resmi; sosialisasi; seminar atau sarasehan; Prihantini Y, Editor. Tangerang Selatan:
melalui surat resmi hasilnya rata-rata Karisma Publishing Group.
dinilai tidak pernah dilakukan oleh pihak Effendy, Onong Uchjana, 2004. Dinamika
Komunikasi. Bandung: PT Remaja
pemerintah. Warga sangat menyayangkan
Rosdakarya
sikap pemerintah yang masa bodoh dengan Francis, Diana. 2002. Teori Dasar Transformasi
peristiwa yang telah merenggut korban jiwa Konflik Sosial. Yogyakarta: Quills
Desa Rato Kecamatan Lambu. Timbulnya Fisher, Simon. 2001, Mengelola Konflik
konflik antara warga dengan pemerintah yang Keterampilan dan Untuk Strategi Bertindak.
SMK Grafika Desa Putra: Jakarta.
terjadi Desa Rato Kecamatan lambu sehingga
Hendricks, William, 2000, Bagimana
menimbulkan korban jiwa, kerugian materi, Mengelola Konflik (Petunjuk Praktis untuk
serta melumpuhkan aktivitas perekonomian Manajemen Konflik yang Efektif), Bumi
antar daerah. Hal ini disebabkan oleh adanya Aksara: Jakarta
kekakuan pemerintah dalam melakukan Liliweri, Alo. 1991. Memahami Peran
Komunikasi Massa Dalam Masyarakat.
komunikasi dengan masyarakat. Upaya-
Citra Aditya Bakti, Bandung.
upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk Miall, Hugh, dkk., 2000, Resolusi Damai Konflik
melakukan proses mediasi dalam penyelesaian Kontemporer : Menyelesaikan, Mencegah,
persoalan yang terjadi belum begitu optimal, Melola dan Mengubah Konflik Bersumber
Politik, Sosial, Agama dan Ras, PT. Raja
dan 2) Berdasarkan analisis terhadap kelima
Grafindo Persada, Jakarta.
indikator dari sub variabel pola komunikasi
Moleong, Lexy J, 2007, Metodologi Penelitian
informal dalam penyelesaian konflik, baik Kualitatif, Cetakan Kelimabelas, Remaja
melalui komunikasi melalui telpon; sms; Rosdakarya, Bandung.
rumor; gosip atau kabar burung; desas-desus, Mulyana, Deddy 2005, Komunikasi Suatu
Pengantar, Remaja Rosdakarya, Bandung.
rata-rata hasilnya dinilai informan belum
Riswandi. 2009. Ilmu Komunikasi. Yogyakarta:
dilakukan. Sampai sejauh ini pemerintah
Graha Ilmu
tidak pernah memberikan kabar ataupun Ritzer, George, 1992, Sosiologi   Ilmu
melakukan musyawarah bersama masyarakat Pengetahuan    Berparadigma Ganda,
terhadap kebijakan pengelolaan tambang Rajawali Press, Jakarta.
emas yang akan dilakukan. Pemerintah Ritzer, George dan Goodman, Douglas J., 2008.
Teori Sosiologi dari Teori Sosiologi Klasik
tidak pernah menyampaikan keputusan
Sampai Perkembangan Mutakhir Teori
terhadap tuntutan yang di ajukan masyarakat, Sosial Modern. Yogyakarta: Kreasi Wacana
masyarakat menilai belum ada langkah Susan, Novri, 2009, Pengantar Sosiologi Konflik
nyata penyelesaian persoalan yang diterima & Isu-Isu Konflik Kontemporer, Prenada
langsung dari pemerintah. Media, Jakarta.  

130

Anda mungkin juga menyukai