ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Pola Komunikasi Pemerintah Daerah dengan Masyarakat dalam
Menangani Konflik Terkait Pengelolaan Pertambangan di Kecamatan Lambu Kabupaten Bima”.
Dengan permasalahan: 1) Bagaimanakah penerapan pola komunikasi formal dalam menangani
konflik terkait pengelolaan pertambangan di Kecamatan Lambu Kabupaten Bima? 2)
Bagaimanakah penerapan pola komunikasi formal dalam menangani konflik terkait pengelolaan
pertambangan di Kecamatan Lambu Kabupaten Bima?. Tujuan penelitian ini yakni: 1) Untuk
mengetahui penerapan pola komunikasi formal dalam menangani konflik terkait pengelolaan
pertambangan di Kecamatan Lambu Kabupaten Bima. 2) Untuk mengetahui penerapan pola
komunikasi formal dalam menangani konflik terkait pengelolaan pertambangan di Kecamatan
Lambu Kabupaten Bima.
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu: pertama, berdasarkan analisis terhadap kelima
indikator dari sub variabel pola komunikasi formal dalam penyelesaian konflik, baik melalui
tatap muka; pertemuan resmi; sosialisasi; seminar atau sarasehan; melalui surat resmi hasilnya
rata-rata dinilai tidak pernah dilakukan oleh pihak pemerintah. Warga sangat menyayangkan
sikap pemerintah yang masa bodoh dengan peristiwa yang telah merenggut korban jiwa pada
Kecamatan Lambu. Kedua, berdasarkan analisis terhadap kelima indikator dari sub variabel
pola komunikasi informal dalam penyelesaian konflik, baik melalui komunikasi melalui telpon;
sms; rumor; gosip atau kabar burung; desas-desus, rata-rata hasilnya dinilai responden belum
dilakukan. Sampai sejauh ini pemerintah tidak pernah memberikan kabar ataupun melakukan
musyawarah bersama masyarakat terhadap kebijakan pengelolaan tambang emas yang akan
dilakukan.
117
Volume III Nomor 1 Januari-Juni 2016:117-130
118
Firdaus. Pola Komunikasi Pemerintah...
119
Volume III Nomor 1 Januari-Juni 2016:117-130
Kecamatan Lambu Kabupaten Bima? Dan Lambu Kabupaten Bima. Waktu penelitian
bagaimanakah penerapan pola komunikasi ini direncanakan dari bulan Maret 2016
formal dalam menangani konflik terkait sampai bulan Mei 2016 atau dilaksanakan
pengelolaan pertambangan di Kecamatan sema tiga bulan. Informan dalam penelitian
Lambu Kabupaten Bima? Penelitian ini ini dipilih secara purposive sampling
bertujuan untuk mengetahui penerapan (dengan memiliki kriteria inklusi) dan key
pola komunikasi formal dalam menangani person. Key person ini digunakan apabila
konflik terkait pengelolaan pertambangan peneliti sudah memahami informasi awal
di Kecamatan Lambu Kabupaten Bima. tentang objek penelitian maupun informan
Dan Untuk mengetahui penerapan pola penelitian, sehingga membutuhkan key
komunikasi formal dalam menangani person untuk melakukan wawancara
konflik terkait pengelolaan pertambangan mendalam, key person ini adalah tokoh adat,
di Kecamatan Lambu Kabupaten Bima. tokoh agama. Guna memperkuat analisis
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat data, maka dalam penelitian ini dibutuhkan
memberikan masukan kepada pemerintah pula informasi atau data yang bersumber
Kabupaten Bima khususnya pemerintah dari beberapa key informan atau informan
Kecamatan Lambu tentang pola komunikasi kunci yang berasal dari Ketua Lembaga
pemerintah daerah dengan masyarakat Pemberdayaan Masyarakat Desa, Ketua
dalam menangani konflik terkait pengelolaan Badan Permusyawaratan Desa, dan Ketua
pertambangan, Diharapkan dapat menjadi Karang Taruna Desa Rato Kecamatan Lambu
bahan pertimbangan bagi penulis terhadap Kabupaten Bima.
kesesuaian antara teori-teori yang diperoleh
Pengertian Pola Komunikasi
di bangku akademik dengan kenyataan dan
praktek di dalam masyarakat, termasuk Pola komunikasi diartikan sebagai
penerapan pola komunikasi pemerintah bentuk atau pola hubungan dua orang
daerah dengan masyarakat dalam menangani atau lebih dalam proses pengiriman dan
konflik terkait pengelolaan pertambangan, penerimaan cara yang tepat, sehingga pesan
dan Diharapkan dapat pula dimanfaatkan yang dimaksud dapat dipahami (Djamarah,
oleh yang memerlukannya dalam melakukan 2004). Dimensi pola komunikasi terdiri dari
penelitian yang lebih mendalam tentang dua macam, yaitu pola yang berorientasi
permasalahan-permasalahan yang diangkat pada konsep dan pola yang berorientasi
dalam penelitian ini, dengan informan yang pada sosial yang mempunyai arah hubungan
lebih luas serta waktu yang relatif lama. yang berlainan (Soenarto, 2006).
Dalam penelitian ini, jenis penelitian Tubbs dan Moss (2001) mengatakan
yang digunakan yaitu penelitian deskriptif. bahwa pola komunikasi atau hubungan itu
Deskriptif dimaksudkan di mana penulis dapat diciptakan oleh komplementaris atau
akan menguraikan dan menggambarkan simetri. Dalam hubunngan komplementer,
serta menganalisis tentang pola komunikasi satu bentuk perilaku akan diikuti oleh
pemerintah daerah dengan masyarakat lawannya. Contohnya perilaku dominan
dalam menangani konflik terkait dari satu partisipan mendatangkan
pengelolaan pertambangan di Kecamatan perilaku tunduk dan lainnya. Dalam simetri,
Lambu Kabupaten Bima. Penelitian ini tingkatan sejauh mana orang berinteraksi
mengambil lokasi di Desa Rato Kecamatan atas dasar kesamaan. Dominasi bertemu
120
Firdaus. Pola Komunikasi Pemerintah...
dengan dominasi, atau kepatuhan dengan sosial yang terdiri dari individu-individu,
kepatuhan (Tubbs dan Moss, 2001). Disini kelompok atau organisasi.”
kita mulai melibatkan bagaimana proses Wexley dan Yukl (1992:51)
interaksi menciptakan struktur system. mengemukakan, “konflik adalah suatu
Bagaimana orang merespon satu sama lain perselisihan atau perjuangan di antara dua
menentukan jenis hubungan yang mereka pihak yang ditandai dengan menunjukkan
miliki. permusuhan secara terbuka dan mengganggu
Pola komunikasi adalah suatu gambara dengan sengaja pencapaian tujuan pihak
yang sederhana dari proses komunikasi yang menjadi lawannya.” Gangguan dapat
yang memperlihatkan kaitan antara satu meliputi usaha-usaha aktif untuk merintangi
komponen komunikasi dengan komponen pencapaian tujuan seseorang atau
lainnya (Soejanto, 2001). Pola Komunikasi penolakan secara pasif seperti : menolak
diartikan sebagai bentuk atau pola untuk memberikan pengadaan bahan dan
hubungan dua orang atau lebih dalam informasi yang diperlukan oleh pihak lain.
proses pengiriman, dan penerimaan cara Hocker dalam Maurice Duverger (2000:
yang tepat sehingga pesan yang dimaksud 121) mengartikan konflik sebagai “suatu
dapat dipahami. perasaan yang bergolak sekurang-kurangnya
Dari pengertian diatas maka suatu di antara dua kepentingan kelompok, yang
pola komunikasi adalah bentuk atau pola merasa adanya perbedaan tujuan, pembagian
hubungan antara dua orang atau lebih sumber daya dan rintangan dari kelompok
dalam proses pengriman dan penerimaan lain dalam pencapaian tujuan bersama”.
pesan yang mengaitkan dua komponen, Mengacu pada beberapa pengertian
yaitu gambaran atau rencana yang meliputi yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
langkah-langkah pada suatu aktifitas, dengan disimpulkan bahwa konflik adalah suatu
komponen-komponen yang merupakan kondisi yang menunjukkan adanya perbedaan
bagian penting atas terjadinya hubungan dan ketidaksesuaian yang disebabkan adanya
komunikasi antar manusia atau kelompok perbedaan pandangan, persepsi, nilai,
dan organisasi. Pola komunikasi adalah dan tujuan. Konflik terjadi apabila dalam
bentuk atau pola hubungan antara dua kenyataan menunjukkan salah satu dari
orang atau lebih dalam proses mengkaitkan berbagai ciri sebagai berikut: pertama,
dua komponen yaitu gambaran atau rencana paling tidak ada dua pihak secara
yang menjadi langkah-langkah pada suatu perseorangan maupun kelompok yang
aktifitas dengan komponen-komponen yang terlibat dalam suatu interaksi yang
merupakan bagian penting atas terjadinya saling berlawanan; kedua, saling adanya
hubungan antar organisasi ataupun juga pertentangan dalam mencapai tujuan, dan
manusia. atau adanya suatu norma atau nilai-nilai
yang saling berlawanan; ketiga, adanya
Pengertian Konflik
interaksi yang ditandai dengan perilaku yang
Hanson dalam (Hassan Shadily, 1993:70)
direncanakan untuk saling meniadakan,
mendefinisikan konflik sebagai “suatu
mengurangi, dan menekan terhadap pihak
interaksi yang dimanifestasikan dalam
lain untuk memperoleh kemenangan
ketidakcocokan pendapat atau adanya
seperti : status, tanggungjawab, pemenuhan
perbedaan sesuatu di antara dua kesatuan
berbagai kebutuhan dan sebagainya;
121
Volume III Nomor 1 Januari-Juni 2016:117-130
122
Firdaus. Pola Komunikasi Pemerintah...
123
Volume III Nomor 1 Januari-Juni 2016:117-130
dicapai oleh hirarki wewenang. Komunikasi angin. Informasi yang diperoleh dari desas-
formal dilakukan setelah akses terbuka desus adalah yang berkenaan dengan apa
dan untuk mempertegas suatu tujuan yang didengar atau apa yang dikatakan
kegiatan. Kemudian dalam pelaksanaan orang dan bukan apa yang diumumkan oleh
kegiatan sosialisasi, penyuluhan, dan studi orang yang berkuasa” (Muhammad Arni,
banding. Komunikasi formal memiliki sifat 2005).
terstruktur, terfokus, dan adanya interaksi Menurut Effendy (2005) bahwa sistem
simbol atas nama status institusi atau informal (tidak formal) adanya hubungan-
lembaga dari para pelaku komunikasi. hubungan sosial yang dapat memiliki
Ciri saluran komunikasi formal menurut kekuatan untuk menentukan wewenang
Shibutani (Blake dan Haroldsen, 2005) yang ditransmisikan melalui sistem formal
yaitu: (1) saluran komunikasi berfungsi tersebut dapat diterima. Sehingga sangat
dengan standar bagi semua laporan yang penting posisi wewenang di dalam sistem
datang dari berbagai sumber agar dapat formal maupun informal.
diperiksa kebenarannya. (2) Sumber Komunikasi informal sifatnya tidak
pesan dapat dikenali dan tentunya dapat terstruktur, proses dialog lebih bebas atau
dipercaya. Sehingga dapat dijelaskan saluran tidak kaku yang bisa berlangsung lama,
komunikasi formal bercirikan aturan-aturan walaupun pembahasan bisa saja tidak fokus.
yang stabil, pekerjaannya, aturan, dan Interaksi mengutamakan keakraban atau
sanksi disusun dengan jelas, serta dapat menjalin hubungan yang intens.
diikuti oleh orang-orang yang berbeda. Komunikasi yang terjadi di dalam suatu
Peserta dapat dikenali dan dapat dipercaya organisasi atau perusahaan yang tidak
serta bertanggung jawab serta ada jalur ditentukan dalam struktur organisasi dan
komunikasi yang akurat. tidak mendapat pengakuan resmi yang
Ada 5 (lima) tahapan atau mekanisme mungkin tidak berpengaruh terhadap
dalam penyelesaian konflik melalui kepentingan organisasi atau perusahaan,
komunikasi formal, yaitu: Tatap muka, misalnya kabar burung, desas-desus, dan
Pertemuan resmi, Sosialisasi, Seminar atau sebagainya.
Sarasehan, dan Melalui surat resmi. Fungsi komunikasi informal adalah
untuk memelihara hubungan sosial
Pola Komunikasi Informal persahabatan kelompok informal,
Komunikasi informal adalah komunikasi penyebaran informasi yang bersifat pribadi
antara orang yang ada dalam suatu dan privat seperti isu, gossip, atau rumor.
organisasi, akan tetapi tidak direncanakan Tentang komunikasi informal sebaiknya
atau tidak ditentukan dalam struktur tidak dilakukan berdasarkan informasi
organisasi. yang masih belum jelas dan tidak akurat,
“Bila karyawan berkomunikasi dengan carilah sumber informasi yang dapat
yang lainnya tanpa memperhatikan posisi dipercaya, selalu gunakan akal sehat dan
mereka dalam organisasi, maka pengarahan bertindak berdasarkan pikiran yang positif.
arus informasi bersifat pribadi. Informasi Informasi dalam komunikasi informal
mengalir tanpa memperhatikan hubungan biasanya timbul melalui rantai kerumunan
posisi. Jaringan komunikasi lebih dikenal di mana seseorang menerima informasi
dengan desas-desus (grapevine) atau kabar dan diteruskan kepada seseorang atau lebih
124
Firdaus. Pola Komunikasi Pemerintah...
dan seterusnya sehingga informasi tersebut dalam hal ini yaitu: Komunikasi melalui
tersebar ke berbagai kalangan. telpon, Short message service (sms), Rumor,
Implikasinya adalah kebenaran Gosip atau kabar burung, Desas-desus.
informasi tersebut menjadi tidak jelas atau
kabur. Meski demikian komunikasi informal PEMBAHASAN
akan untuk memenuhi kebutuhan sosial, Pola Komunikasi formal Dalam Menangani
mempengaruhi orang lain, dan mengatasi Konflik Terkait Pengelolaan Tambang
kelambatan komunikasi formal yang Ada 5 (lima) tahapan atau mekanisme
biasanya cenderung kaku dan harus melalui dalam penyelesaian konflik melalui
berbagai jalur terlebih dahulu. komunikasi formal, yaitu: 1) tatap muka; 2)
Jaringan komunikasi adalah saluran pertemuan resmi; 3) sosialisasi; 4) seminar
yang digunakan untuk meneruskan pesan atau sarasehan; dan 5) melalui surat resmi.
dari satu orng ke orang lain. Jaringan ini Untuk mengetahui secara jelas, kelima
dapat dilihat dari dua perspektif. Pertama, tahapan atau mekanisme penyelesaian
kelompok kecil sesuai dengan sumberdaya konflik melalui komunikasi formal, akan
yang dimilikinya akan mengembangkan pola terlihat dengan jelas sebagaimana paparan
komunikasi yang menggabungkan beberapa hasil wawancara berikut.
struktur jarngan komunikasi. Jaringan Pola penanganan konflik melalui tatap
komunikasi ini kemudian merupakan sistim muka, untuk mengetahui bagaimana pola
komunikasi umum yang akan digunakan komunikasi formal dalam penyelesaian
oleh kelompok dalam mengirimkan pesan konflik dalam bentuk tatap muka, akan
dari satu orang keorang lainnya. Kedua, terlihat sebagaimana kutipan hasil
jaringan komunikasi ini bias dipandang wawancara dengan Bapak Jaenal Abidin
sebagai struktur yang diformalkan yang selaku ketua LKMD Desa Rato Kecamatan
diciptakan oleh organisasi sebagai sarana Lambu Kabupaten Bima sebagai berikut :
“Pada saat itu tidak ada usaha
komunikasi organisasi.
penyelesaian konflik secara tatap muka
Komunikasi informal adalah komunikasi yang dilakukan oleh pihak pemerintah
yang terjadi diluar dan tidak tergantung pada Kabupaten Bima dalam menyelesaikan
konflik sengketa lahan pertambangan
herarki wewenang. Komunikasi informal
yang terjadi pada tahun 2011 kemarin.
ini timbul karena adanya berbagai maksud, Saya menilai ada kesan pembiaran dari
yaitu: Pemuasan kebutuhan manusiawi, pihak pemerintah terhadap persoalan
sengketa tersebut” (Hasil Wawancara,
perlawanan terhadap pengaruh yang
Maret 2016).
monoton dan membosankan, keinginan
untuk mempengaruhi perilaku orang lain, Hasil wawancara lain dilakukan pula
sumber informasi hubungan pekerjaan. dengan Bapak Ariyanto, S.Pd selaku ketua
Jenis lain dari komunikasi informasi BPD Desa Rato Kecamatan Lambu Kabupaten
adalah adalah dasas-desusyang secara Bima sebagai berikut :
resmi tidak setuju. Desas-desus ini juga “Seharusnya pemerintah Kabupaten
mempunyai peranan fungsional sebagai alat Bima dalam hal ini perlu melakukan
dialog dan mufakat dengan warga
komunikasi tambahan bagi organisasi. secara tatap muka langsung untuk
Ada 5 (lima) tahapan atau mekanisme mengusahakan penyelesaian konflik
dalam penyelesaian konflik melalui yang pernah terjadi. Tapi kegiatan
tatap muka semacam itu justru tidak
komunikasi informal, yang akan dibahas pernah dilakukan oleh pemerintah
125
Volume III Nomor 1 Januari-Juni 2016:117-130
126
Firdaus. Pola Komunikasi Pemerintah...
127
Volume III Nomor 1 Januari-Juni 2016:117-130
“Setau saya sampai saat ini belum ada hal ini secara damai tanpa merugikan
upaya proses penyelesaian konflik pihak-pihak lain. Namun sampai detik
melalui komunikasi lewat telpon. Justru ini belum ada sikap yang serius dari
kami sangat mengharapkan adanya pemerintah untuk mengupayakan
upaya penyelesaian dengan tidak hanya proses penyelesaian pasca terjadinya
mementingkan kepentingan politik konflik” (Wawancara, Mei 2016)
pejabat daerah sehingga kehidupan
kami disini dirugikan. Dari awal kami Berdasarkan kutipan hasil wawancara
sudah menolak dan sampai titik darah
penghabisan kami juga akan menolak” tersebut menggambarkan bahwa pola
(Wawancara, Mei 2016) komunikasi informal dalam penyelesaian
konflik dalam bentuk sms, hasilnya dinilai
Berdasarkan kutipan hasil wawancara informan, bahwa sejauh ini belum ada
tersebut menggambarkan bahwa pola informasi yang diterima oleh pihak
komunikasi informal dalam penyelesaian masyarakat baik melalui sama maupun
konflik dalam bentuk komunikasi melalui melalui telpon. Memang pernah ada pesan
telpon, hasilnya dinilai informan, bahwa singkat dari pihak pemerintah dalam hal
belum ada informasi upaya proses ini diwakili oleh pihak kepolisian yang
penyelesaian konflik melalui komunikasi isinya himbauan kepada masyarakat lambu
lewat telpon. Warga mengharapkan adanya khususnya agar tidak bersikap anarkis dan
upaya penyelesaian dari pemerintah main hakim sendiri dalam menyampaikan
daerah dengan tidak hanya mementingkan aspirasi dan mengajak seluruh elemen
kepentingan politik pejabat daerah sehingga masyarakat kecamatan lambu untuk
merugikan masyarakat Kecamatan Lambu merundingkan dan membicarakan hal ini
dan segera mencabut penerbitan SK untuk secara damai tanpa merugikan pihak-pihak
ijin pengelolaan tambang pada wilayah lain. Namun sampai detik ini belum ada
kecamatan sape, lambu dan langgudu, sikap yang serius dari pemerintah untuk
karena dinilai sangat merugikan masyarakat. mengupayakan proses penyelesaian pasca
Pola penanganan konflik melalui SMS terjadinya konflik.
(Short Message Service), untuk mengetahui Pola penanganan konflik melalui
bagaimana pola komunikasi informal rumor, untuk mengetahui bagaimana pola
dalam penyelesaian konflik dalam bentuk komunikasi informal dalam penyelesaian
komunikasi melalui sms, akan terlihat konflik dalam bentuk rumor, akan terlihat
sebagaimana kutipan hasil wawancara sebagaimana kutipan hasil wawancara
dengan Bapak H. Nurdin selaku masyarakat dengan Bapak Hasanudin selaku masyarakat
Desa Rato Kecamatan Lambu Kabupaten Desa Rato Kecamatan Lambu Kabupaten
Bima sebagai berikut : Bima sebagai berikut :
“Sepengetahuan saya sejauh ini “Kami belum pernah mendengar
memang pernah ada pesan singkat kabarnya akan adanya niatan
dari pihak pemerintah dalam hal ini pemerintah dalam menyelesaikan
diwakili oleh pihak kepolisian. Kalau persoalan ijin pertambangan ini,
tidak salah pesan itu berisi himbauan sampai-sampai menelan korban jiwa
kepada masyarakat lambu khususnya demi mendapatkan keadilan selaku
agar tidak bersikap anarkis dan main warga negara” (Wawancara, April 2016)
hakim sendiri dalam menyampaikan
aspirasi dan mengajak seluruh elemen
masyarakat kecamatan lambu untuk Berdasarkan kutipan hasil wawancara
merundingkan dan membicarakan tersebut menggambarkan bahwa pola
128
Firdaus. Pola Komunikasi Pemerintah...
129
Volume III Nomor 1 Januari-Juni 2016:117-130
130