Prakasita Puspitasiwi
X MIA 2
22
SMA N 1 Wonosari
Menurut Galtung, sejarah adalah ilmu diakronis berasal dari kata diachronich; ( dia dalam bahasa
latin artinya melalui/ melampaui dan chronicus artinya waktu ). Diakronis artinya memanjang
dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang.
Kronologi adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu terjadinya.
Kronologi dalam peristiwa sejarah dapat membantu merekonstruksi kembali suatu peristiwa
berdasarkan urutan waktu secara tepat, selain itu dapat juga membantu untuk membandingkan
kejadian sejarah dalam waktu yang sama di tempat berbeda yang terkait peristiwanya.
Kedua ilmu ini saling berhubungan ( ilmu sejarah dan ilmu – ilmu sosial ). Kita ingin mencatat
bahwa ada persilangan antara sejarah yang diakronis dan ilmu sosial lain yang sinkronis Artinya ada
kalanya sejarah menggunakan ilmu sosial, dan sebaliknya, ilmu sosial menggunakan sejarah Ilmu
diakronis bercampur dengan sinkronis
Contoh:
- Peranan militer dalam politik,1945-1999 ( yang ditulis seorang ahli ilmu politik )
- Elit Agama dan Politik 1945- 2003 (yang ditulis ahli sosiologi )
Konsep Ruang
Ruang adalah konsep yang paling melekat dengan waktu.
Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa - peristiwa sejarah dalam perjalanan
waktu.
Penelaahan suatu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya tidak dapat terlepaskan dari ruang
waktu terjadinya peristiwa tersebut.
Jika waktu menitik beratkan pada aspek kapan peristiwa itu terjadi, maka konsep ruang
menitikberatkan pada aspek tempat, dimana peristiwa itu terjadi.
Konsep waktu
Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Tetapi, masa lampau
bukan merupakan suatu masa yang final, terhenti, dan tertutup.
Masa lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Sehingga, dalam sejarah, masa
lampau manusia bukan demi masa lampau itu sendiri dan dilupakan begitu saja, sebab sejarah
itu berkesinambungan apa yang terjadi dimasa lampau dapat dijadikan gambaran bagi kita
untuk bertindak dimasa sekarang dan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di masa
mendatang.
Sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini dan menjadi acuan untuk
perencanaan masa yang akan dat
Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya dan
rangkaian pulau-pulau ini disebut pula sebagai kepulauan Nusantara atau kepulauan Indonesia.
Indonesia memiliki lebih dari 400 gunung berapi and 130 di antaranya termasuk gunung berapi
aktif. Sebagian dari gunung berapi terletak di dasar laut dan tidak terlihat dari permukaan laut.
Indonesia merupakan tempat pertemuan 2 rangkaian gunung berapi aktif (Ring of Fire). Terdapat
puluhan patahan aktif di wilayah Indonesia.
Menunjamnya lempeng dasar samudra disebabkan oleh desakan lempeng benua yang lebih tebal
dan keras, dan di tempat inilah terbentuk palung laut (dasar laut yang dalam dan memanjang).
Dampak dari pergerakan lempeng terhadap wilayah Indonesia, membuat wilayah Indonesia rawan
akan gempa bumi.
Adanya pergerakan subduksi antara dua lempeng menyebabkan terbentuknya deretan gunung berapi
dan parit samudra. Demikian pula subduksi antara lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia
menyebabkan terbentuknya deretan gunung berapi yang tak lain adalah Bukit Barisan di Pulau
Sumatra dan deretan gunung berapi di sepanjang pulau Jawa, Bali, dan Lombok, serta parit samudra
yang tak lain adalah Parit Jawa (Sunda). Lempeng tektonik terus bergerak. Suatu saat gerakannya
mengalami gesekan atau benturan yang cukup keras. Jika ini terjadi, timbullah gempa dan tsunami,
dan meningkatnya kenaikan magma ke permukaan.
Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, sampai kepulauan di provinsi NTT dan NTB : Pulau-
pulau tersebut terbentuk Karena adanya aktivitas vulkanisme di bawah permukaan bumi, maka
hasil yang dapat dirasakan di permukaan Bumi adalah adanya lava(cairan larutan magma pijar yang
mengalir keluar dari dalam bumi). Lama kelamaan lava tersebut memadat bertambah besar
membentuk sebuah busur pulau. Proses seperti ini dikenal sebagai Island Arc.
Pulau Sulawesi : Pulau Sulawesi terbentuk akibat pertemuan lempeng Filipina, Indo-Australia,
Eurasia dan lempeng mikro lain di daerah tersebut.
Pulau Irian Jaya dan Kalimantan : Keduanya memilki kesamaan proses terbentuknya, keduanya
terbentuk dari pecahan super benua pada awal terbentuknya permukaan bumi, sesuai teori tektonik
lempeng yang menyebutkan bahwa dahulu seluruh daratan di muka bumi ini adalah satu daratan
yang maha luas bernama Pangea yang terpecah menjadi dua yaitu Godwana(di Utara) dan
Laurasia(di Selatan). Seiring berjalannya waktu kedua lempeng besar tersebut terpecah-pecah
kembali menjadi pecahan benua-benua seperti sekarang .
Pulau-pulau kecil : Proses terbentuknya pulau-pulau ini, sangat sederhana dibanding yang lain.
Mereka berasal dari endapan pecahan kerang, koral dan binatang laut lainnya. Semakin lama
semakin besar, dan akhirnya terbentuklah sebuah pulau baru.
Sumber :
Buku Sejarah kelas X
http://focussejarah.blogspot.com/2013/08/pengertian-diakronis-dan-sinkronis.html
http://lionel08upi.wordpress.com/2011/02/26/terbentuknya-kepulauan-di-indonesia/