Anda di halaman 1dari 3

 Cara berpikir sejarah dimana peristiwa diungkapkan memanjang dalam waktu, 

terbatas
dalam ruang disebut diakronik(karena dalam diakronik lebih menekankan pada proses
durasi,cakupan pembahasannya luas dan mengurai pembahasan pada satu peristiwa)
 Cara berpikir sejarah dimana peristiwa diungkapkan meluas dalam ruang, terbatas dalam
waktu disebut sinkronik (karena dalam sinkronik cara berpikir meluas itu di dalam
ruang tetapi terbatas di dalam waktu.)
 Dengan belajar sejarah, seseorang dapat berpikir secara runtut, teratur, dan
berkesinambungan. Dengan demikian, sejarah mengajarkan cara berpikir kronologis
(karena Suatu peristiwa sejarah tidak bisa lepas dari peristiwa sebelumnya dan akan
mempengaruhi peristiwa yang akan datang.)
 Konsep kronologis dalam sejarah diperlukan karena peristiwa sejarah terdiri atas berbagai
jenis dan bentuk peristiwa. Penyusunan peristiwa sejarah tanpa konsep kronologis dapat
menyebabkan Peristiwa pada suatu masa akan masuk ke masa lain (karena kronologi
dapat diartikan dengan upaya melihat serangkaian peristiwa sejarah berdasarkan urutan
waktu kejadiannya, sehingga pemahaman terhadap peristiwa sejarah akan runtut,
sistematis dan teratur, hal ini dapat dipahami dikarenakan aktivitas manusia atau
peristiwa sejarah di masa lalu itu telah berlangsung lama.)
 Dalam penyusunan kisah sejarah, sejarawan harus mampu menghindari kesalahan yang
disebut dengan anakronisme sejarah. Anakronisme dapat terjadi apabila Penempatan
tokoh dan peristiwa tidak sesuai dengan urutan waktu (karena Anakronik dalam
sejarah terjadi ketika pemahaman terhadap peristiwa sejarah tidak disertai dengan cara
berpikir diakronik dan kronologis, sehingga bisa terjadi kerancuan untuk menempatkan
peristiwa sejarah berdasarkan urutan waktu kejadiannya.)
 Kronologi berasal dari bahasa Yunani yaitu chronos yang berarti waktu dan logos
yang berarti ilmu atau uraian. (karena kronologi diambil dari kata yunani yaitu
chronos artinya waktu dan logos artinya ilmu, sehingga kronologi artinya ilmu tentang
waktu)
 Periodisasi merupakan komponen penting dalam sebuah tulisan sejarah. Penyusunan
periodisasi ditujukan untuk menunjukkan peristiwa sejarah saling terkait (karena
akan menunjukkan peristiwa sejarah saling berkait dan menunjukkan hubungan sebab-
akibat.)
 Artefak Piramida apabila dilihat dalam aspek ruang berada di Mesir (karena piramida
giza yang diperkirakan selesai pada 2.500 sm.)
 Peristiwa bersejarah bisa disebut peristiwa abadi karenakan Tidak pernah berubah
(karena peristiwa sejarah tidak dapat berubah-ubah dan akan selalu dikenang sepanjang
masa.)
 Pengembangan Kawasan Wisata di Lereng Gunung Rinjani pada 2005–2015. Judul
penelitian menggunakan konsep diakroni karena Membatasi kajian pada kurun waktu
tertentu (sebab kita dapat melihat bahwa peristiwa “Pengembangan Kawasan Wisata di
Lereng Gunung Rinjani” secara urutan waktu dari tahun 2005-2015)
 Menurut Teori Yunan, asal usul bangsa Indonesia berasal dari Yunan,Yunan terletak di
wilayah Tiongkok Selatan (karena Yunan merupakan salah satu daerah yang terletak di
tiongkok dan tepatnya di tiongkok selatan.)
 Menurut Teori Out of Taiwan, dijelaskan bahwa dari keseluruhan bahasa yang
dipergunakan suku-suku di Nusantara memiliki rumpun yang sama, yaitu rumpun
Austronesia (karena keseluruhan bahasa yang dipergunakan suku-suku di Nusantara
memiliki rumpun yang sama)
 Bangsa Proto melayu masuk ke Indonesia melalui dua jalur, yaitu Barat dan Timur
(karena karena proto melayu diperkirakan datang dari jalan Barat yang melewati Malaka–
Sumatera–Jawa dan jalan Timur yang melewati Filipina–Sulawesi Utara–Papua.)
 Hasil Kebudayaan bangsa Deutro Melayu disebut kebudayaan Dongson (karena Corak
kebudayaan ini menghasilkan benda-benda yang terbuat dari besi dan perunggu)
 Bangsa Proto melayu banyak berdiam di wilayah Indonesia bagian timur(karena mereka
terdesak ke daerah timur karna kedatangan bangsa melayu muda)
 Tempat upacara penyucian diri untuk masuk agama Hindu yang pernah dilakukan
keluarga Kudungga adalah Vratyastoma (karena vratyastoma adalah upacara penyucian
diri dalam agama hindu yang diterapkan oleh bangsa Indonesia pertama kali diperkirakan
di wilayah Kalimantan Timur, karena pada tahun 1879 ditemukan 7 buah prasasti yupa,
tepatnya di Bukit Berubus, Muara Kaman)
 Prasasti peniggalan kerjaan tarumanegara yang menceritakan penggalian sungai gomati
untuk mencegah terjadinya banjir adalah prasasti Tugu (karena prasasti tersebut
menjelaskan tentang penggalian sungai gomati agar menghindari banjir oleh
purnawarman)
 Seorang Pendeta Cina yang sering datang ke Sriwijaya sejak tahun 672 Masehi Bernama
I-Tsing (pada tahun 672 masehi,I-tsing berangkat dari guangzhou .setelah berlayar
selama 20 hari,dia mendarat di fo-shi(sriwijaya))
 Prasasti Yupa di Kutai dibuat pada masa pemerintahan Raja Mulawarman (karena
dijelaskan prasasti Yupa dibuat oleh para brahman atas
kedermawanan Raja Mulawarman.)
 Sistem kemasyarakatan yang dikembangkan oleh bangsa Arya adalah sistem kasta.
Sistem kasta mengatur hubungan sosial bangsa Arya dengan Dravida, pembentukan
sistem stratifkasi ini bertujuan menjaga kemurnian keturunan suku bangsa Arya
(karena untuk menjaga kemurnian keturunan suku bangsa Arya yang dianggap unggul
dan istimewa.)
 Dalam konsep agama Hindu terdapat pengelompokan masyarakat berdasarkan kasta atau
stasus sosialnya. Ada empat kasta yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Namun
di Indonesia keberadaan kasta kurang begitu kuat, hal ini terlihat dalam penggambaran
dalam cerita wayang yakni dengan munculnya tokoh punakawan. Punakawan adalah
gambaran rakyat namun dekat dengan pemimpinnya. Konsep kasta kurang begitu
mengakar di Indonesia karena latar historis masyarakat Indonesia yang kesukuan
dengan sistem paguyuban (karena konsep kasta terlalu kaku dalam membagi
masyarakat.)
 Proses masuknya agama dan budaya Hindu-Buddha atau sering disebut Indianisasi di
Kepulauan Indonesia terdapat berbagai pendapat atau teori, satu diantaranya adalah teori
arus balik. Teori ini lebih menekankan pada peran aktif dari bangsa Indonesia dalam
proses penyebaran budaya India (karena Teori arus balik menekankan peran aktif dari
bangsa Indonesia dalam proses penyebaran budaya India)
 Prasasti Yupa selain menginformasikan tentang silsilah penguasa Kutai, juga
menginformasikan tentang kehidupan masyarakat Kutai dalam bidang sosial dan agama,
hal ini dibuktikan dengan Vratyastoma dan Waprakeswara. Dengan adanya
Waprakeswara menunjukkan bahwa Kerajaan Kutai menganut Hindu aliran Syiwa
(karena waprakeswara ditafsirkan sebagai lapangan luas untuk melakukan kurban yang
dimana merupakan hal yang dilakukan oleh agama hindu)
 Berdasarkan Prasasti Tuga yang diketemukan di daerah Tugu Cilincing Jakarta Utara,
didapatkan informasi bahwa Raja Purnawarman memerintakan penggalian saluran air
Sungai Gomati untuk kepentingan transportasi dan irigasi. Namun jika dihubungankan
dengan konteks saat ini selain untuk kepentingan di atas, penggalian saluran air tersebut
bertujuan untuk mencegah terjadinya banjir di musim hujan (karena jika dihubungkan
dengan konteks sekarang, maka penggalian saluran air itu dapat dipakai sebagai sarana
untuk mencegah banjir pada waktu musim hujan)
 Pada masa Raja Balaputra Dewa, Kerajaan Sriwijaya berkembang pesat dan mencapai
zaman keemasan. Sriwijaya memiliki wilayah kekuasaan yang luas sebagain besar di
wilayah Sumatra, sebagian Jawa Barat, Tanjung Pura, Semenanjung Malaysia. Kebesaran
Kerajaan Sriwijaya tersebut satu diantaranya dipengaruhi oleh faktor geografis yaitu
letak yang strategis dekat dengan Selat Malaka (karena Kerajaan Sriwijaya terletak di
kawasan yang strategis karena berhadapan dengan Selat Malaka yang adalah kawasan
yang menjadi pusat perdagangan di asia tenggara.)

Anda mungkin juga menyukai