BAB II Hormon Hipotalamus Dan Hipofisis PDF
BAB II Hormon Hipotalamus Dan Hipofisis PDF
a. Adenohipofisis
b. Neurohipofisis
2.1.1. Adenohipofisis
A. Struktur Mikroskopik Pars Distals
1. Kromofil
a. Asidofil
2. Kromofob
3. Sel folikulostelata
Sel folikulostelata merupakan sel non sekretori yang
banyak terdapat pada pars distalis. Meskipun fungsinya
belum jelas, sel ini mempunyai prosesus panjang yang
membentuk gap junction dengan sel folikulostelata lainnya
(Gartner & Hiatt 2001: 307-308).
2.1.2. Neurohipofisis
A. Hipotalamohipofiseal Tract
2.3.2. Prolaktin
Prolaktin biasa disebut juga hormon Laktogenik,
hormon Mamotropin dan hormon Luteotropik. Prolaktin
merupakan struktur protein dengan berat molekul 23.000,
disekresi oleh laktotrop atau sel asidofilik hipofisa Anterior.
Prolaktin sekresinya meningkat bila distimulasi oleh PRIH
(Prolactin-release inhibiting hormone), Estrogen dan
Oksitosin dan sekresi menurun bila dipengaruhi oleh
dopamin. Aktivitas prolaktin meningkat pada masa
kehamilan. Jaringan target dari prolaktin adalah kelenjar
mammae dan meningkatkan pertumnuhan sel kelnjar dan
laktogenesis. Sedangkan prolaktin pada pria perannya belum
jelas. Reseptor mempunyai ukuran yang sama dengan
ukuran reseptor GH, mempunyai domain perentang
43 | H o r m o n hipotalamus dan hipofisis
membran yang tunggal dan bila berikatan prolaktin-reseptor
menghasilkan sinyal melalui lintasan seperti GH.
2.3.6. β-Endorfin
β-endorfin terdiri 31 asam amino, pada kelenjar
hipofisis mengalami asetilasi. Dalam neuron susunan saraf
pusat peptida ini tidak dimodifokasi serta berfungsi sebagai
neurotransmiter dan neuromodulator. β-endorfin memiliki
reseptor yang sama dengan reseptor opiat yang berperan
untuk mengontrol rasa sakit.
b. Sel neuroglia