Anda di halaman 1dari 12

menjelaskan mengenai pentingnya untuk saling toleransi antar sesama.

Untuk itu kita harus


mengamalkan kandungan yang ada di dalam kedua surah tersebut. Adapun pengalaman atau
perilaku yang mencerminkan amalan dari Q.S Yunus 40-41 dan Al Maidah 32 adalah sebagai
berikut.

1. Perilaku yang mencerminkan Pengalaman Q.S Yunus ayat 40-41, antara lain:

 Selalu menghargai akidah dan keyakinan yang dianut orang lain. Sebab setiap orang
berhak memiliki keyakinan masing-masing.

 Selalu bersikap waspada terhadap orang atau pihak lain yang bermaksud menghancurkan
akidah umat islam, tanpa harus mencurigai atau memusuhi orang tersebut.

 Selalu menerima kehadiran orang lain, meskipun berbeda keyakinan dan agamanya
dengan kita.

 Selalu menghindari sikap egois, sombong, dan angkuh yang dapat membuat orang lain
tersinggung, sehingga persatuan dan kesatuan sukar diwujudkan.

2. Perilaku yang mencerminkan pengamalan Q.S Al Maidah ayat 32, antara lain:

 Menjaga ketenteraman hidup dengan cara mencintai sesama manusia.

 Tidak melakukan perilaku-perilaku yang dapat merugikan orang lain, termasuk


menyakitinya dan melakukan tindakan kekerasan.

 Menerapkan perilaku tolong menolong terhadap sesama manusia.

Rasululla saw. bersabda yang artinya: "Allah selalu membantu hamba-Nya, selama hamba-Nya
suka membantu saudaranya" (HR Muslim).

http://teropongpelajar.blogspot.com/2018/03/perilaku-yang-mencerminkan-qs-yunus.html

15.00

Kamis 25 juli 2019


Perilaku yang sesuai dengan Q.S Yunus:40-41 dan Q.S Al-Maidah:32 dan hikmah bersikap
Toleransi dan Menghindarkan Diri dari perilaku Tindak Kekerasan

Q.S. Yunus : 40-41


Ayat 40 :

‫ﻦﻣْﺆُﻳ ْﻦَﻣ ْﻢُﻬْﻨِﻣَﻭ‬


ِ ُ ‫َﻦﻳِﺪِﺴْ ُﻔﻤْﻟﺎِﺑ ُﻢَﻠْﻋَﺃ َﻚُّﺑَﺭَﻭ ِﻪِﺑ ُﻦِﻣْﺆُﻳﻻ ْﻦَﻣ ْﻢُﻬْﻨِﻣَﻭ ِﻪِﺑ‬

“Di antara mereka ada orang- orang yang beriman kepada Al Qur’an, dan di antaranya ada
(pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-
orang yang berbuat kerusakan.”

Ayat 41:

‫َﻥﻮُﻠَﻤْﻌَﺗﺎ َّﻤِﻣ ٌﺀﻱِﺮَﺑﺎ َﻧَﺃَﻭ ُﻞَ ْﻤﻋَﺃﺎ َّﻤِﻣ َﻥﻮُﺌﻳِﺮَﺑ ْﻢُﺘْﻧَﺃ ْﻢُﻜُﻠَﻤَﻋ ْ ُﻢﻜَﻟَﻭﻲ ِ َﻠﻤَﻋﻲ ِﻟ ْﻞُﻘَﻓ َﻙﻮُﺑَّﺬَﻛ ْﻥِﺇَﻭ‬

" Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: “Bagiku pekerjaanku dan bagimu
pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun berlepas diri
terhadap apa yang kamu kerjakan”.

1. Menganalisis isi kandungan surah yunus 40-41

a. Allah SWT telah berfirman dan menjelaskan tentang di dunia ada 2 golongan yaitu golongan
orang orang yang beriman kepada Allah SWT dan golongan orang orang yang tidak beriman
kepada Allah SWT
b. Orang kafir merupakan orang yang selalu berbuat kerusakan di bumi dan menyekutukan Allah
serta menganiaya diri sendiri
c. Allah SWT merupakan Tuhan yang maha mengetahui, Allah SWT pasti mengetahui apa saja
yang kita kerjakan di Bumi. Allah SWT mengetahui sikap dan perilaku orang-orang yang
beriman yang bertakwa kepada Allah SWT dan orang-orang yang tidak beriman yang berbuat
durhaka kepada Allah SWT.
d. Amalan yang kita kerjakan adalah untuk kita sendiri dan amalan yang mereka kerjakan adalah
untuk mereka sendiri.
e. Kita tidak boleh ikut campur terhadap agama yang mereka yakini karena mereka mempunyai
hak untuk menganut agama yang mereka yakini, begitu juga sebaliknya
f. Orang orang kafir menolak dan mendustakan Al-Qur'an yang dibawa Nabi Muhammad SAW

2. Menjelaskan isi kandungan surah yunus 40-41

Jadi, didalam Q.s Yunus ayat 40 Allah SWT telah menjelaskan tentangadanya 2 golongan di
dunia ini, golongan pertama yaitu golongan orang orang yang beriman kepada Allah dan
golongan kedua yaitu golongan orang orang yang tidak beriman kepada Allah. Didalam Q.s
Yunus 40-41 Allah swt juga telah berfirman bahwasannya Allah SWT merupakan tuhan yang
maha mengetahui segala sesuatu, Allah SWT pasti mengetahui apa saja yang kita kerjakan.

Dan Di dalam Q.s Yunus ayat 41, Allah SWT menjelaskan tentang Amalan yang kita kerjakan
adalah untuk kita sendiri dan amalan yang mereka kerjakan adalah untuk mereka sendiri, Kita
bertanggung jawab atas apa yang telah kita perbuat dan mereka pula bertanggung jawab atas apa
yang telah mereka perbuat. Kita tidak boleh ikut campur terhadap agama yang mereka yakini
karena mereka mempunyai hak untuk menganut agama yang mereka yakini, Begitu juga
sebaliknya.

3. Menyebutkan contoh perilaku yang sesuai dengan isi kandungan Q.s Yunus 40-41

a. Menghormati apa yang sudah menjadi keyakinan mereka dan tidak memaksakan agama
kepada orang lain
b. Tidak mencampur adukkan keyakinan agama yang satu dengan yang lainnya
c. Selalu berusaha berbuat baik terhadap apa yang mereka kerjakan karena semua yang mereka
kerjakan akan mendapat balasan dari Allah
d. Tidak membuat keributan karena mempermasalahkan perbedaan ajaran agama yang dianut
e. Menghadapi kritik atau upaya menjatuhkan Islam, Khususnya melalui Al-Qur'an dengan sikap
bijaksana dan tidak emosional
f. Menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman kehidupan

4. Menampilkan perilaku yang sesuai dengan isi kandungan Q.s Yunus 40-41

a. Maria dan Laila tetap saling berteman meskipun agama yang dianutnya berbeda
b. Tidak merusak tempat ibadah walaupun berbeda keyakinan
c. Tidak mendebatkan tentang perbedaan ajaran agama yang dianut dan tidak memaksakan
seseorang untuk menyamakan keyakinan
d. Tidak membuat keribuatan ketika ada agama lain yang sedang merayakan hari rayanya
e. Tidak memandang rendah agama lain

http://al-quran-isikandungan.blogspot.com/2016/01/menganalisis-kandungan-surah-yunus-
40.html

15.05

Kamis 25 juli 2019


Q.S.Al-Maidah

Kekerasan merupakan tindakan agresi dan pelanggaran (penyiksaan, pemukulan,


pemerkosaan, dan lain-lain) yang menyebabkan atau dimaksudkan untuk menyebabkan
penderitaan atau menyakiti orang lain, dan hingga batas tertentu tindakan menyakiti binatang
dapat dianggap sebagai kekerasan, tergantung pada situasi dan nilai-nilai sosial yang terkait
dengan kekejaman terhadap binatang. Istilah “kekerasan” juga mengandung kecenderungan
agresif untuk melakukan perilaku yang merusak. Kerusakan harta benda biasanya dianggap
masalah kecil dibandingkan dengan kekerasan terhadap orang. Manusia dianugerahi oleh Allah
Swt. berupa nafsu. Dengan nafsu tersebut, manusia dapat merasa benci dan cinta. Dengannya
pula manusia bisa melakukan persahabatan dan permusuhan. Dengannya pula manusia bisa
mencapai kesempurnaan ataupun kesengsaraan. Hanya nafsu yang telah berhasil dijinakkan oleh
akal saja yang akan mampu menghantarkan manusia kepada kesempurnaan. Namun sebaliknya,
jika nafsu di luar kendali akal, niscaya akan menjerumuskan manusia ke dalam jurang
kesengsaraan dan kehinaan. Permusuhan berasal dari rasa benci yang dimiliki oleh setiap
manusia. Sebagaimana cinta, benci pun berasal dari nafsu yang harus bertumpu di atas pondasi
akal. Permusuhan di antara manusia terkadang karena kedengkian pada hal-hal duniawi seperti
pada kasus Qabil dan Habil ataupun pada kisah Nabi Yusuf as. dan saudara-saudaranya.
Terkadang pula permusuhan dikarenakan dasar ideologi dan keyakinan. Islam melarang perilaku
kekerasan terhadap siapa pun. Allah Swt. berfirman: ‫ﺴﺎ قَﺘ َ َﻞ َﻣ ْﻦ ﺃَﻧَّﻪُ ﺇِس َْﺮائِي َﻞ ﺑَﻨِﻲ َﻋﻠَ َٰى َﻛﺘَ ْبﻨَﺎ َٰذَﻟِﻚَ ﺃَجْ ِﻞ ِﻣ ْﻦ‬ ً ‫ﻧَ ْﻔ‬
‫ﺴﺎد ﺃَ ْﻭ ﻧَ ْﻔس ﺑِغَي ِْﺮ‬ َ ‫ض ﻓِﻲ َﻓ‬ ِ ‫ﺎس قَﺘ َ َﻞ َﻓﻜَأ َ َّﻧ َﻤﺎ ْاْل َ ْﺭ‬
َ ‫ﺎس ﺃَحْ يَﺎ َﻓﻜَأ َ َّﻧ َﻤﺎ ﺃَحْ يَﺎهَﺎ َﻭ َﻣ ْﻦ َج ِﻤيﻌًﺎ اﻟ َّﻨ‬
َ ‫سﻠُﻨَﺎ َجﺎ َءﺗْ ُﻬ ْﻢ َﻭﻟَ َﻘﺪْ ۚ َج ِﻤيﻌًﺎ اﻟ َّﻨ‬ ِ ‫ﺑِ ْﺎﻟ َبيِّﻨَﺎ‬
ُ ‫ت ُﺭ‬
ً ِ‫ض ﻓِﻲ َٰذَﻟِﻚَ ﺑَ ْﻌﺪَ ِﻣ ْﻨ ُﻬ ْﻢ َﻛث‬
‫يﺮا ﺇِ َّﻥ ث ُ َّﻢ‬ ِ ‫ ﻟَ ُﻤﺴ ِْﺮﻓُﻮﻥَ ْاْل َ ْﺭ‬Artinya: “Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum)
bagi Bani Israil, bahwa ba-rangsiapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh
orang lain (qisas), atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah
membunuh semua manusia. Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-
akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya rasul-rasul Kami telah
datang kepada mereka dengan (membawa) keteranganketerangan yang jelas. Tetapi kemudian
banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi.” (QS. al-Maidah : 32) Allah Swt.
menjelaskan dalam ayat ini, bahwa setelah peristiwa pembunuhan Qabil terhadap Habil, Allah
Swt. menetapkan suatu hukum bahwa membunuh seorang manusia, sama dengan membunuh
seluruh manusia. Begitu juga menyelamatkan kehidupan seorang manusia, sama dengan
menyelamatkan seluruh manusia. Ayat ini menyinggung sebuah prinsip sosial di mana
masyarakat bagaikan sebuah tubuh, sedangkan individu-individu masyarakat merupakan anggota
tubuh tersebut. Apabila sebuah anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lainnya pun ikut
merasakan sakit. Begitu juga apabila seseorang berani mencemari tangannya dengan darah orang
yang tak berdosa, maka pada hakikatnya dia telah membunuh manusiamanusia lain yang tak
berdosa. Dari segi sistem penciptaan manusia, terbunuhnya Habil telah menyebabkan hancurnya
generasi besar suatu masyarakat, yang bakal tampil dan lahir di dunia ini. Al-Qur’an
memberikan perhatian penuh terhadap perlindungan jiwa manusia dan menganggap membunuh
seorang manusia, sama dengan membunuh sebuah masyarakat. Pengadilan di negara-negara
tertentu menjatuhkan hukuman qisas, yaitu membunuh orang yang telah membunuh. Di
Indonesia juga pernah dilakukan hukuman mati bagi para pembunuh. Dalam Al-Qur'an Surat al-
Maidah ayat 32 terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik. a. Nasib kehidupan manusia
sepanjang sejarah memiliki kaitan dengan orang lain. Sejarah kemanusiaan merupakan mata
rantai yang saling berhubungan. Karena itu, terputusnya sebuah mata rantai akan mengakibatkan
musnahnya sejumlah besar umat manusia. b. Nilai suatu pekerjaan berkaitan dengan tujuan
mereka. Pembunuhan seorang manusia dengan maksud jahat merupakan pemusnahan sebuah
masyarakat, tetapi keputusan pengadilan untuk melakukan eksekusi terhadap seorang pembunuh
dalam rangka qisas merupakan sumber kehidupan masyarakat. c. Mereka yang memiliki
pekerjaan yang berhubungan dengan penyelamatan jiwa manusia, seperti para dokter, perawat,
polisi harus mengerti nilai pekerjaan mereka. Menyembuhkan atau menyelamatkan orang yang
sakit dari kematian bagaikan menyelamatkan sebuah masyarakat dari kehancuran. Tugas kita
bersama adalah menjaga ketenteraman hidup dengan cara mencintai tetangga, orang-orang yang
berada di sekitar kita. Artinya, kita dilarang melakukan perilaku-perilaku yang dapat merugikan
orang lain, termasuk menyakitinya dan melakukan tindakan kekerasan kepadanya.

Disalin dari : https://www.bacaanmadani.com/2018/01/kandungan-surat-al-maidah-ayat-32.html


Terima kasih sudah berkunjung.

15.12

Kamis 12 juli 2019


Dalam Q.S. al-Maidah/5: 32 terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik.

1. Nasib kehidupan manusia sepanjang sejarah memiliki kaitan dengan orang lain. Sejarah
kemanusiaan merupakan mata rantai yang saling berhubungan. Karena itu, terputusnya
sebuah mata rantai akan mengakibatkan musnahnya sejumlah besar umat manusia.
2. Nilai suatu pekerjaan berkaitan dengan tujuan mereka. Pembunuhan terhadap seorang
manusia dengan maksud jahat merupakan pemusnahan sebuah masyarakat, tetapi
keputusan pengadilan untuk melakukan eksekusi terhadap seorang pembunuh dalam
rangka qisas merupakan sumber kehidupan masyarakat.
3. Mereka yang memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan penyelamatan jiwa manusia,
seperti para dokter, perawat, polisi harus mengerti nilai pekerjaan mereka.
Menyembuhkan atau menyelamatkan orang yang sakit dari kematian bagaikan
menyelamatkan sebuah masyarakat dari kehancuran.

Sumber: http://kisahimuslim.blogspot.com/2015/01/menghindarkan-diri-dari-perilaku-
tindak.html

15.33 kamis 25 juli 2019

Pengamalan atau Perilaku yang tercermin dalam Q.S. Yunus ayat 40 – 41

1. Menghormati apa yang sudah menjadi keyakinan mereka dan tidak memaksakan agama
kepada orang lain

2. Memberi kebebasan kepada orang lain khusunya pemeluk agama lain untuk
melaksanakan ibadah

3. Tidak mencampuradukkan keyakinan agama yang satu dengan yang lain

4. Selalu berusaha berbuat baik, karena semua yang kita kerjakan akan mendapatkan
balasan dari Allah swt
Hikmah bersikap toleran dan menghindarkan diri dari perilaku tindak kekerasan

- Menghindari terjadinya perpecahan

- Memperkokoh silaturahmi dan menerima perbedaan

http://usman-pb.blogspot.com/2015/04/sikap-toleransi-dan-menghindarkan-diri.html

07.05 minggu 28 juli 2019

1. Dapat terhindar dari adanya perpecahan antar umat beragama

Setiap orang sudah sepatutnya untuk menanamkan di dalam dirinya sifat toleran, serta
menerapkannya di dalam kehidupan bersosial masyarakat, terutama di daerah yang di
dalamnya terdapat berbagai jenis kepercayaan atau agama. Sikap toleransi antar umat
beragama merupakan salah satu solusi untuk mengatasi terjadinya perpecahan di antara
umat dalam mengamalkan agamanya.

Sebagai contoh sikap toleransi antar umat beragama bisa kita lihat di negara kita ini, yaitu
Indonesia yang memiliki lebih dari satu agama dan kepercayaan. Jika toleransi antar umat
beragama tidak tertanam di dalam pribadi masing-masing warga negara Indonesia, maka
kemungkinan besar negara ini akan terpecah belah dan tidak akan bertahan lama.

2. Dapat mempererat tali silaturahmi

Manfaat toleransi antar umat beragama berikutnya adalah terjalinnya tali silaturahmi.
Pada umumnya, adanya suatu perbedaan selalu menjadi alasan terjadinya pertentangan
antara orang (golongan) yang satu dengan lainnya, khususnya bagi mereka yang tidak
bisa menerima adanya perbedaan tersebut. Salah satu contoh adalah adanya perbedaan
agama yang menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya berbagai konflik serta
pertikaian di antara sesama manusia, seperti tindakan terorisme, pembantaian pemuka
agama, dan lain sebagainya yang pada akhirnya akan mengakibatkan dampak pada
timbulnya kesengsaraan bagi manusia lainnya.

Lalu bagaimanakah solusi agar itu semua dapat dihindari? Solusinya adalah
menumbuhkan kesadaran dalam diri masing-masing orang tentang pentingnya rasa saling
menghormati dan menghargai guna merajut hubungan damai antar penganut agama. Dan
jika hubungan damai telah terwujud maka tali silaturahmi antar pemeluk agama pun
dapat terjalin dengan baik, bahkan lebih erat.

Jika sudah begitu maka cita-cita bangsa untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan di
tengah-tengah banyaknya perbedaan akan dapat terwujud, dan itu akan menjadikan
sebuah negara yang lebih kuat dan kokoh dalam menghadapi ancaman apapun. (baca
juga: pengertian ukhuwah islamiyah insaniyah dan wathaniyah)

3. Pembangunan Negara akan lebih terjamin dalam pelaksanaannya

Faktor keamanan, ketertiban, persatuan dan kesatuan dari sebuah negara merupakan salah
satu kunci sukses menuju keberhasilan program-program pembangunan yang
dicanangkan oleh pemerintahan di negara tersebut.

Terjadinya kerusuhan, pertikaian, dan segala bentuk bencana baik bencana alam maupun
bencana akibat ulah manusia menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan oleh
pemerintah. Kejadian-kejadian tersebut secara langsung maupun tidak langsung akan
berpengaruh terhadap jalannya program pembangunan yang dicanangkan oleh negara.

4. Terciptanya ketentraman dalah hidup bermasyarakat

Kehidupan masyarakat yang meskipun di dalamnya terdapat berbagai perbedaan seperti


perbedaan beragama akan tetapi ada sikap saling toleransi yang tertanam di dalam hati
warga masyarakat tersebut, maka tentunya hal itu akan menciptakan suasana yang aman,
tentram, dan damai di dalam lingkungan tersebut. Tidak akan ada sikap saling mengejek,
mengolok, menghina, serta merendahkan di antara para pemeluk agama, meskipun
keyakinan yang mereka miliki sangat jauh berbeda.

5. Lebih mempertebal keimanan

Setiap agama tentu mengajarkan perihal kebaikan kepada umatnya. Tidak ada agama
yang mengajarkan umatnya untuk hidup bermusuhan dengan sesama manusia.

07.10 minggu 28 juli 2019

Hikmah terakhir

1. Mampu mengendalikan emosi dan hawa nafsu


2. Tidak mudah melakukan kekerasan terhadap orang lain tanpa adanya alasa syar’i

3. Taat terhadap hukum yang berlaku, terutama hukum ALLAH dan kemudian
hukum negara tempat kita tinggal

4. Tidak membunuh manusia tanpa alasan syar’i yang diperbolehkan

5. Turut serta menjaga kehidupan serta kedamaian dimuka bumi

6. Menjauhkan diri dari sikap melampaui batas dengan berpegang teguh pada tali
ALLAH

08.24 minggu 28 juli 2019

https://brainly.co.id/tugas/9810622

hikmah juga

5. Melatih diri untuk saling menghargai

Toleransi adalah wujud nyata dari sikap saling menghargai satu sama lain. Bertoleransi
antar sesama mempengaruhi kita dalam melatih diri untuk belajar saling menghargai.
Menghargai bahwa setiap manusia memiliki agama, suku, budaya, etnis yang berbeda.

Misalnya saja toleransi antara umat beragama. Mengapa agama? Sebab agama adalah hal
penting di dalam kehidupan manusia.

Jika tidak adanya sikap saling menghargai antar umat beragama, maka akan muncul
masalah-masalah seperti kerusuhan yang berkaitan dengan SARA karena tidak adanya
sikap saling menghargai dimana masalah ini dapat membelah kesatuan negara Indonesia.

6. Memperkuat hubungan antar manusia

Memperkuat hubungan antar manusia juga merupakan manfaat toleransi dalam agama
Islam. Kita bisa merasakan betapa nikmatnya jika kita terhindar dari syirik dalam
islam dan saling bertoleransi antar sesama. Orang yang sama-sama memiliki jiwa
toleransi akan sering meluangkan waktu untuk saling berdiskusi dan mengambil
keputusan yang harus dirubah. Jika hal ini dapat dilakukan secara berulang, maka
hubungan antar manusia akan terasa lebih kuat.
7. Meningkatkan rasa persaudaraan

Jika toleransi dapat memperkuat hubungan antar manusia, maka sudah dipastikan rasa
persaudaraan antar manusia semakin dipupuk. Jika setiap orang mampu menumbuhkan
rasa toleransi antar sesama, maka setiap silaturahmi dan pergaulan dalam Islam dapat
terjaga dengan baik.

Pada hakikatnya, manusia memang tidak bisa menerima sebauh perbedaan. Perbedaan
seakan dijadikan alasan untuk saling bertentangan dan mengadu domba satu sama lain.
Disinilah peran toleransi dibutuhkan untuk menjadikannya kekuatan dalam
memperkokoh silaturahmi demimewujudkan kedamaian, ketentraman dan kesejahteraan.

8. Dapat menahan angkara murka

Toleransi merupakan kerelaan hati dan kelapangan dada. Ia tak menahan atau terpaksa
sabar . Namun, ia adalah bukti baiknya hati, lahir dan batin. Perlu kita ketahui bahwa
toleransi hanya dapat dicapai dengan cara menahan angkara murka dan selalu sabar. Bila
seorang hamba mampu bertoleransi membuka taufik dari Allah, maka sudah dipastikan ia
telah berhasil menahan marah.

9. Meningkatkan rasa nasionalisme

Seperti kita ketahui, Indonesia terdiri dari berbagai suku, etnis, agama, budaya dan
perbedaan lainnya. Hal ini membuat Indonesia memiliki masyarakat yang beraneka
ragam. Untuk menyatukan perbedaan inilah, seharusnya seluruh masyarakat memiliki
rasa toleransi yang tinggi. Apabila toleransi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari, maka rasa nasionalisme terhadap bangsa dan negara akan meningkat pada setiap diri
masyarakat.

10. Mudah mencapai kata mufakat

Sejak dahulu, Islam telah mengajarkan banyak manfaat toleransi bagi sesama manusia
apalagi dalam urusan agama. Pada saat musyawarah pun, toleransi sangat dibutuhkan
dalam menyatukan berbagai macam pendapat yang dihasilkan dari beragam masyarakat.
Apabila toleransi dapat ditumbuhkan maka kata mufakat akan mudah didapat.
Dengan seperti ini maka hidup berdampingan akan jauh lebih indah, jika masing-masing
kita dapat saling menerima perbedaan sehingga akan mengurangi perpecahan, pertikaian,
permusuhan, pertengkaran dan kesalahpahaman.

11. Tidak merasa diri paling benar sendiri

Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan ataupun memiliki banyak kekurangan.
Bahkan terkadang ada beberapa orang yang merasa dirinya paling benar sendiri. Namun,
dengan adanya sikap toleransi ini, seseorang dapat terhindar sikap egois dan tidak akan
merasa diri paling benar.

Toleransi akan membuat individu dapat berfikir lebih positif. Tak hanya itu, dengan
mengandalkan toleransi, pemimpin akan memimpin warganya dengan sangat adil.

Islam sendiri mengajarkan bahwa toleransi tidak hanya dilakukan untuk sesama manusia,
namun juga dengan alam semesta, binatang dan lingkungan sekitar.

12.50 minggu 28 juli 2019

https://dalamislam.com/info-islami/manfaat-toleransi-dalam-islam

Anda mungkin juga menyukai