ACUPRESSURE
Di Susun Oleh :
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bias selesai
pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bias disusun dengan baik.
Kamiharap semoga makalah ini bias menambah pengetahuan para pembaca. Namun, terlepas
dari itu kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik.
Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Akupresur merupakan terapi dengan prinsip healing touch yang lebih menunjukan prilaku
caring pada responden, sehingga dapat memberikan perasaan tenang, nyaman, perasaan yang
lebih diperhatikan yang dapat mendekatkan hubungan terapeutik antara peneliti dan
responden (Metha, 2009).
Akupresur merupakan teknik pengobatan tradisional dari Tiongkok. Teknik ini mirip
dengan akupunktur, namun tidak menggunakan jarum. Akupresur diduga memiliki beberapa
manfaat untuk kesehatan, seperti membantu meningkatkan sirkulasi darah, merangsang
sistem saraf, serta membuat tubuh menjadi rileks dan lebih bertenaga.
Akupresur telah digunakan sejak ribuan tahun lalu di Tiongkok. Akupresur dilakukan
dengan cara memberikan tekanan di bagian tubuh tertentu. Tekanan ini bisa diberikan
melalui siku, tangan, atau alat bantu khusus, namun tidak menggunakan jarum. Karena itu,
akupresur sering kali dinamakan akupunktur tanpa jarum. (Fengge, 2012)
Berdasarkan uraian diatas akupunktur dan akupresur kemudian menjadi suatu sistem
yang lengkap dan konsisten sehingga merupakan satu-satunya jenis Pengobatan yang baku,
dan dapat dipelajari secara sistematis melalui suatu metode yang harus dapat dikembangkan
secara ilmiah. Tidak diketahui dengan pasti kapan akupunktur dan akupresur masuk di
Indonesia tetapi sejak perang dunia II telah ada, dan secara resmi pada tahun 1963 di RSCM
membuka Klinik Akupunktur. Dan berkembang menjadi Unit Pelayanan Teknis Rumah
Sakit. Dalam perkembangannya akupunktur dan akupresur tidak hanya milik manusia Cina
tetapi telah menjadi milik bangsa-bangsa di dunia. Tahun 1979 WHO telah
merekomendasikan 43 jenis penyakit yang dapat diobati dengan akupunktur dan akupresur.
Dengan ditetapkannya peraturan MENKES RI No; 1186/menkes/Per/XI/1996 pada tanggal
12 November 1996,akupunktur dan akupresur resmi dapat diterapkan pada sarana pelayanan
kesehatan sebagai Pengobatan alternative disamping pelayanan kesehatan lain pada
umumnya baik pemerintah atau swasta di Indonesia. (Hartono, 2012)
Akupresur juga dikatakan dapat menyembuhkan sakit dan nyeri yang sukar disembuhkan,
nyeri punggung, spondilitis, kram perut, gangguan neurologis, artritis dll. Hal ini membuat
banyak penelitian yang meneliti tentang akupresur. Hasil dari penelitian beberapa peneliti
membuktikan bahwa akupresur dapat menurunkan tingkat nyeri,
Akupresur dipercaya atau diyakini dapat menyebuhkan mual muntah ketika hamil. Hal ini
dibuktikan dari beberapa penelitian, yaitu Linda Juwita tahun 2015 tentang terapi akupresur
pada titik perikardium 6 dalam mengatasi mual muntah dan juga penelitian dari Uring dkk
tahun 2018 tentang akupresur pericardium untuk mengurangi mual muntah. Dari kedua
penelitian ini didapatkan bahwa akupresur benar dapat menyembuhkan atau mengurangi
mual muntah.
Penelitian yang dilakukan Mardiatun (2013) tentang pengaruh terapi akupuntur terhadap
nyeri dismenor dan hasilnya dikatakan bahwa terapi akupuntur dapat mengurangi nyeri
dismenore.
Akupresur juga dipercaya dapat memberikan rasa nyamam dan tenang. Berdasarkan
penelitian Yudi Abdul tentang terapi akupresur dapat memberikan rasa tenang dan nyaman
didapatkan hasil bahwa akupresur dapat memberikan efek positif yaitu dapt memberikan
rasa nyaman dan tenang.
Akupresur dapat meningkatkan ekkuran otot juga dapat dibuktikan dengan peneltian M.
Adam tahun 2014 tentang akupresur untuk menungkatkan kekuatan otot.
BAB II
TEORI
Akurpresur berkembang dari naluri manusia untuk memegang, menekan, atau memijat-
mijat bagian tubuh ketika terluka atau cedera. Para pendeta Tao dari zaman China Kuno
memformulasikan pengematan mereka akan naluri pengobatan sendiri (self jealing) ini
menjadi suatu sistem yang dinamakan “Tao Yin” („Tao‟ berarti „jalan‟, sedang „Yin‟ berarti
keluhan-keluhan yang spesifik sekaligus suatu sistem untuk memelihara kesehatan secara
umum. Tao-Yin berkembang menjadi “Do-in”, seni mempertahankan keremajaanmelalui
pemijatan diri sendiri. Selanjutnya, tabib-tabib China menambahkan serangkaian sistem
diagnosis dan penanganan penyakit untuk merangkai suatu pendekatan medis yang lebih
lengkap. Akurperesur kini mewakili serangkaian teknik pijat, yang menggunakan tekanan
secara manual untuk menstimulasi titik-titik energi ditubuh. Sang terapis melakukan tekanan
dalam bobot ringan sampai sedang dengan jari-jari tangannya, dan kadang-kadang juga
dengan siku, lutut, atau kaki ke titik-titik yang sama yang digunakan dalam Akupuntur.
Banyak ragam Akurpresur telah berkembang seiring dengan waktu.
1. Shiatsu Secara harfiah kata shiat-su berarti jari (shi) dan tekanan (atsu), serangkaian
penekanan menggunakan jari secara berirama, keseluruh bagian tubuh sepanjang
meridian energi. Terapi ini juga termasuk peregangan dan tepukan. Titik-titik tekan
hanya disentuh antara 3-5 detik. Penanganan ini bisa merangsang sekaligus
menenangkan. Shiatsu adalah versi Jepang dari Akurpresur, dan kini menjadi semakin
populer di dunia barat.
2. Jin Shin Suatu pola penekanan yang lembut dan berkepanjangan pada titik-titik
Akupuntur yang penting pada meridian dan jalur-jalur yang terpilih, setiap titik
ditekan selama 1-5 menit. Terapi ini dilakukan dalam keadaan meditatif untuk
menyeimbangkan chi, sang energi vital.
3. Do-in Suatu bentuk pemijatan terhadap diri sendiri pada otot dan titik-titik meridian.
Do-in juga mencakup gerakan, peregangan, dan latihan pernafasan.
4. Tui-Na Ini adalah versi China untuk pijat yang merangsang titik-titik akurpresur
dengan menggunakan berbagai ragam gerakan tangan.
1. Arah pemijatan disesuaikan dengan sifat penyakit yang diderita. Sifat penyakit yang,
se, panas, luar maka pemijatan pada titik akupunktur yang dilakukan adalah
berlawanan jarum jam sebanyak 60 putaran atau dengan istilah sedate.sedangkan,
sifat penyakit yin, si,dingin, dalam maka pemijatan yang dilakukan adalah searah
jarum jam sebanyak 30 putaran. Dalam pemijatan, sebaiknya jangan terlalu keras dan
membuat pasien kesakitan.Pemijatan yang benar harus dapat menciptakan sensasi
rasa (nyaman, pegal, panas, gatal, perih, kesemutan, dan lain sebagainya).Apabila
sensasi rasa dapat tercapai maka di samping sirkulasichi (energy) dan xue (darah)
lancer, juga dapat merangsang keluarnya hormonendomofrin (hormone sejenis morfin
yang dihasilkan dari dalam tubuh untuk memberikan rasa tenang).
2. Ukuran Didalam makalah ini, Pembaca akan menemukan istilahcun. Cunadalah
satuan hitung untuk panjang atau lebar jarak antara titik akupunktur dengan titik
acuannya yang digunakan dalam penentuan titik terapi akupunktur atau ilmu pijat
turunannya.Berbeda dengan centimeter, cun lebih fleksibel karena digunakan adalah
tangan pasien sendiri.
3. Cara kerja akurpresur Sasaran Akurpresur adalah merangsang kemampuan tubuh
dalam menyembuhkan diri sendiri. Sang terapis akan memegang atau menekan
berbagai titik pada tubuh atau sistem otot untuk merangsang energi dari tubuh sendiri.
Rangsangan tersebut menyingkirkan sumbatan energi dan rasa lelah. Ketika semua
jalur energi terbuka dan aliran energi tidak lagi terhalang oleh ketegangan otot atau
hambatan yang lain, maka energi tubuh akan menjadi seimbang. Keseimbangan
membawa kesehatan yang baik dan perasaan sejahtera. Jika salah satu dari jalurnya
terhambat/tersumbat, maka perlu aplikasi dengan tekanan yang tepat menggunakan
jari untuk mengendurkan ketegangan otot, membuat sirkulasi darah lancar, dan
menstimulasi atau menyeimbangkan aliran energi.
1. Indikasi
Beberapa accupoint untuk mengatasi beberapa kondisi nyeri seperti : Sakit kepala tipe
tegang , migren, sakit gigi, nyeri sendi, depresi dan kecemasan, nyeri tulang belakang
1) Titik yang terletak di puncak kepala ; pertemuan antara garis yang menghubungkan
kedua telinga dan garis yang ditarik dari bagian tengah hidung (titik 1 a). Efek:
mengurangi rasa tegang di kepala.
2) Titik yang terletak di bagian dalam alis mata, di atas sudut mata bagian dalam (titik 2
a). Efek: mengurangi rasa tegang di dahi dan nyeri sekitar mata.
3) Titik yang terletak di sudut mata bagian luar (titik 2 b). Efek: mengurangi nyeri
kepala, migren dan mata pedih.
4) Titik yang terletak di dahi sekitar 1 ibu jari di atas bagian tengah alis (titik 2 c). Efek:
menghilangkan nyeri kepala bagian depan dan penglihatan kabur.
5) Titik yang terletak di bagian belakang kepala, pada perbatasan lekukan antara bagian
dasar tengkorak dengan otot leher (titik 3 a). Efek : mengurangi nyeri kepala dan
leher yang kaku.
6) Titik yang terletak di tengah segitiga yang dibentuk oleh tulang ibu jari dan jari
telunjuk ( titik 4 a ). Efek : mengurangi nyeri kepala dan mata pedih.
7) Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki ( titik 5 a ) . Efek : mengurangi nyeri
kepala dan leher kaku.
8) Titik yang terletak di tengah ,1 jari di atas batas rambut (titik 1 b ). Efek : mengurangi
nyeri kepala bagian depan dan mata pedih.
9) Titik yang terletak di tengah antara dua alis (titik 1 c). Efek: mengurangi nyeri kepala
bagian depan dan nyeri kepala akibat hidung tersumbat.
10) Titik yang terletak 4 jari di bawah tempurung lutut (titik 6 a) . Efek: merupakan titik
penguat sistem pencernaan dan mengurangi nyeri kepala akibat ketidakseimbangan
sistem pencernaan, intoleransi makanan, dan kelelahan.
11) Titik yang terletak 1 ibu jari dari ujung alis mata dan sudut luar mata (titik 1 d) . Efek:
mengurangi nyeri akibat migren dan nyeri mata.
12) Titik yang terletak 2 jari di atas telinga (titik 1 e). Efek: mengurangi nyeri kepala
migren.
13) Titik yang terletak di bagian luar dari lengan anda. 3 jari dari pergelangan tangan , di
lekukan antara dua tulang. (titik 7 a). Efek: mengurangi nyeri akibat migren dan nyeri
di pipi.
14) Titik yang terletak di atas telapak kaki, 2 jari di atas sendi jari kaki, antara jari ke 4
dan 5. (titik 6 b). Efek: mengurangi nyeri migren, penglihatan kabur dan nyeri mata.
b. Sakit gigi Pada penekanan daerah muka dilakukan pada sisi yang tidak sakit.
1) Titik yang terletak di depan sudut tulang rahang (titik 1 f). Efek: mengurangi nyeri
gigi dan pembengkakan di muka.
2) Titik yang terletak pada tulang pipi. Di depan lubang telinga (titik 1 g). Efek:
mengurangi nyeri gigi, nyeri pada wajah.
3) Titik yang terletak di depan siku tangan, pada saat siku ini ditekuk (titik 8 a). Efek:
mengurangi nyeri gigi dan nyeri yang ada di mulut.
c. Kesehatan sendi
1) Titik yang terletak di belakang leher, sejajar dengan pundak, 2 jari di samping tulang
belakang. (titik 3 b). Efek: merupakan titik yang sangat berpengaruh pada kesehatan
sendi di seluruh tubuh, meningkatkan kekuatan tubuh, tulang dan sendi yang sehat.
2) Titik yang terletak di bagian belakang lutut. 4 jari di atas tulang kaki (titik 9a). Efek:
menguatkan tulang di seluruh tubuh, khususnya tulang dan sendi lutut.
3) Titik yang terletak di bagian luar dari kaki, di atas permukaan pertemuan antara 2
tulang (titik 6 c). Efek: menguatkan tendon dan otot pada seluruh tubuh, terutama :
sendi kaki dan menguatkan otot kaki.
4) Titik yang terletak di titik tertinggi dari pundak (titik 3c) . Efek: mengurangi
kekakuan dan nyeri di daerah leher dan pundak
d. Siku tangan
1) Titik 8 a. Efek : Menguatkan siku tangan
2) Titik yang terletak di bagian luar dari tangan, 3 jari di atas pergelangan tangan, di
antara kedua tulang (titik 7 a). Efek: meningkatkan mobilitas dari siku dan
mengurangi nyeri di siku, lengan dan jari tangan.
1) Titik yang terletak di puncak dari pundak, perbatasan dengan leher (titik 3c). Efek:
mengurangi nyeri di daerah pundak dan punggung atas.
2) Titik yang terletak di dekat lipatan siku , pada saat siku dibengkokkan (titik 8) Efek:
menghilangkan nyeri dan kekakuan pada tubuh bagian atas.
3) Titik- titik yang terletak di bagian belakang tubuh (titik 11 a). Untuk penekanan titik-
titik daerah ini dapat menggunakan 2 buah bola tenis yang dimasukkan dalam kaus
kaki dan diletakkan dibelang punggung .Efek : mengurangi nyeri pinggang bawah.
4) Titik yang terletak di bagian belakang lutut , diantara tendon (titik 9a ). Efek:
menghilangkan nyeri di daerah kaki dan tulang belakang.
5) Titik yang terletak di bagian belakang pergelangan kaki (titik 5a). Efek: mengurangi
nyeri di tulang belakang dan kaki
Beberapa acupoint di bagian tubuh dapat membuat anda lebih rileks. Beberapa titik
tersebut adalah :
a. Kebersihan terapis Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan
sabun antiseptic sebelum melakukan dan setelah melakukan terapi sangatlah
penting.Hal tersebut dilakukan untuk mencegah penularan penyakit antara terapis
dengan pasien.
b. Bagian-bagian yang tidak dapat dipijat Pemijatan tidak dapat dilakukan pada kondisi
kulit terkelupas, tepat pada bagian tulang yang patah, dan tepat bagian yang bengkak.
c. Pasien dalam kondisi gawat Penyakit-penyakit yang tidak boleh dipijat adalah tiga
penyakit yang dapat menyebabkan kematian tiba-tiba, yaitu ketika terjadi serangan
jantung, gagal napas olehparu-paru, dan penyakit pada saraf otak (misalnya stroke,
pecah pembuluh darah, dan cidera otak).Apabila terapis menemukan gejala-gejala
diatas segera rujuk ke rumah sakit karena penanganan yang keliru dapat
menyebabkan pasien terlambat mendapatkan pengobatan yang lebih baik
A. Pengkajian
1) Identitas klien
- Nama klien
- Umur
- Jenis kelamin
- Agama
- Status perkawinan
- Pendidikan
- Pekerjaan
- Suku
- Alamat
2) Keluhan utama
3) Riwayat penyakit masa lalu
4) Data Khusus
a. Prymary Survey
Airway
Breathing
Circulation
Fluid
a) Intake
Air minum :
Air dari makanan :
Air metabolisme :
b) Output
BAK :
BAB :
IWL :
Balance Cairan : Intake-Output =
b. Secondary Survey
1) Brain
Saat pengkajian kesadaran :
GCS :
Reaksi pupil mata :
2) Blood
Saat pengkajian didapatkan TD :
Nadi :
Akral :
CRT :
3) Bladder
Minum : __cc/sehari
BAK __x / ±__cc/ml sehari pada pagi hari
Warna urin :
4) Bowel
Distensi abdomen :
Bising usus :
5) Bone
Kekuatan otot klien : 1111/4444
1111/4444
4) Pola Aktivitas-Latihan
- Pola aktivitas Klien Sebelum Sakit dan Selama Sakit
Sebelum Sakit Selama Sakit
Aktivitas
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
Berpakaian √ √
Toilet √ √
Berjalan √ √
Makan / minum √ √
Skor : 0 = mandiri
1 = alat bantu
2 = di bantu orang lain
3 = di bantu orang lain dan alat
4 = tergantung / tidak mampu
Keluhan dalam beraktivitas : Klien mengatakan anggota gerak sebelah
kanan mengalami kelemahan
5) Pola Tidur-Istirahat
Keterangan Sebelum Sakit Selama Sakit
Jumlah jam tidur siang
Jumlah jam tidur malam
Gangguan tidur
6) Pola Kognitif-Perseptual
- Sebelum sakit :
- Setelah sakit :
8) Pola Peran-Hubungan
9) Pola Seksualitas-Reproduktif
10) Pola Koping-Ketahanan Stres
- Masalah utama selama di RS
- Upaya klien dalam menghadapi masalahnya sekarang
11) Pola Nilai-Keyakinan
- Sebelum sakit
- Setelah sakit
TD = mmHg
RR = x/menit.
c. Keadaan Fisik
1) Kepala dan Leher
- Bentuk kepala
- Benjolan
- Kulit kepala
- Distribusi rambut
- Warna rambut
2) Mata
- Konjungtiva
- Sklera
3) Telinga
- Bentuk telinga
- Serumen
- Lesi
- Benjolan/tonjolan
4) Hidung
- Lubang hidung
- Sekret
- Epitaksis
5) Mulut
- Mukosa bibir
- Stomatitis
6) Tenggorokan
- Pembekakan kelenjar tiroid
7) Leher
- Pembesaran kelenjar limfe
8) Dada dan Paru-paru
- Inspeksi
o Naik turun dada
o Warna kulit
o Taktil fremitus
o Irama pernapasan
o Pergerakan dinding dada
o Otot bantu nafas
- Palpasi :
o Nyeri tekan
- Perkusi
- Auskultasi
9) Jantung
- Inspeksi
- Palpasi
- Perkusi
- Auskultasi
10) Abdomen
- Inspeksi
o Bentuk perut
o Asites
- Palpasi :
o Distensi abdomen
o Nyeri tekan
- Perkusi
- Auskultasi
o Suara peristaltik usus
11) Integumen
- Suhu kulit
- Warna kulit
- Lesi/ruam
- Visual Analoge scale (VAS)
- Stratching
12) Genetalia
13) Ekstremitas
- Kekuatan otot
- Edema
- CRT
14) Neurologi
- Tingkat kesadaran
- GCS
- Fungsi 12 saraf Kranial :
a) Saraf Kranial I (Olfaktorius)
b) Saraf Kranial II (Optikus)
c) Saraf Kranial III (okulomotoris)
d) Saraf kranial IV (Trochlearis)
e) Saraf Kranial V (Trigeminus)
f) Saraf Kranial VI (Abdusen)
g) Saraf Kranial VII (Facialis)
h) Syaraf kranialis VIII (Vestibulokoklearis)
i) Saraf Kranial IX (Glosofaringeus)
j) Saraf Kranial X (Vagus)
k) Saraf kranial XI (Accesorius)
l) Saraf Kranial XII (Hipoglosus)
m) Babinski Sign
4) Pemeriksaan Penunjang
a. Data laboratorium
b. Terapi
- Obat oral
- Obat injeksi
B. Analisa Data
No Data Etiologi Problem
DS :
- Klien mengeluh sulit menggerakan
ekstrimitas.
Penurunan Gangguan
1.
DO : kekuatan otot mobilitas fisik
- Kekuatan otot menurun
- Rentang gerak (ROM) menurun
- Fisik lemah
DS :
- Klien mengeluh sulit tidur.
- Klien mengatakan sering terbangun
dari tidur. Hambatan Gangguan pola
2.
lingkungan tidur
DO :
Klien terlihat sering mengantuk di
siang hari.
DS :
Klien mengeluh nyeri otot.
Agen pencedera
3. DO : fisik : trauma Nyeri akut
- Klien tampak kesakitan dan (luka)
meringis
- Klien gelisah dan tidak nyaman
Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan
terapeutik,
2. Mencucitangan.
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan
dilakukan
4. Menanyakan kesiapan klien sebelum
melakukan tindakan
5. Memberi kesempatan klien untuk bertanya
6. Bila klien siap dilakukan tindakan, dekatkan alat-
alat
Tahap kerja
1. Membaca “Basmallah”
2. Menjaga privasi klien (menutup sampiran)
3. Mengatur posisi yang nyaman bagi klien
a. Mengatur posisi duduk
b. Membantu klien dalam posisi yang sesuai
dangan bagian tubuh yang akan di akupresur
c. Menganjurkan klien untuk rileks selama
dilakukan akupresur
4. Melakukan intervensi akupresur
a. Melakukan pemeriksaan untuk memastikan
tidak adanya kontra indikasi seperti kontusio,
fraktur, nyeri, infeksi pada kulit atau luka
terbuka.
b. Menetukan lokasi titik yang akan dilakukan
akupresur
c. Oleskan massase oil secukupnya pada daerah
yang akan dilakukan akupresur
d. Lakukan pengurutan pada titik akupresur searah
aliran meridian yang bertujuan untuk
melancarkan aliran energi vital.
e. Lakukan akupresur pada titik yang dimaksud
sesuai dengan kebutuhan yaitu penekanan,
dapat dilakukan dengan memutar dan
mengikuti putaran arah jarum jam atau searah
dengan jalannya meridian
f. Lakukan selama 10 menit dan lakukan 1 kali
sehari
Tahap Terminasi
1. Evaluasi hasil kegiatan
2. Beri reinforcement positif
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Berdoa bersama klien
5. Mengucapakan salam
6. Merapikan alat dan mencuci tangan
BAB V
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Akupresur merupakan teknik pengobatan tradisional dari Tiongkok. Teknik ini mirip
dengan akupunktur, namun tidak menggunakan jarum. Akupresur diduga memiliki beberapa
manfaat untuk kesehatan, seperti membantu meningkatkan sirkulasi darah, merangsang
sistem saraf, serta membuat tubuh menjadi rileks dan lebih bertenaga.
Akupresur telah digunakan sejak ribuan tahun lalu di Tiongkok. Akupresur dilakukan
dengan cara memberikan tekanan di bagian tubuh tertentu. Tekanan ini bisa diberikan
melalui siku, tangan, atau alat bantu khusus, namun tidak menggunakan jarum. Karena itu,
akupresur sering kali dinamakan akupunktur tanpa jarum. (Fengge, 2012).
Cara Pengobatan ini tumbuh dan berkembang melalui percobaan, pengkajian, penelitian
dan kumpulan pengalaman ribuan tahun. Misalnya: adanya peristiwa peperangan dimana
seorang prajurit ada yang tertusuk tombak, tertusuk panah atau terkena senjata pada bagian
tubuh tertentu. Adanya tusukan-tusukan tersebut ternyata dapat menyembuhkan keluhan-
keluhan penyakit yang diderita, disamping peristiwa penyiksaan musuh atau penjahat dan
juga pengalaman orang-orang tertentu yang dilakukan pada diri sendiri, yang akhirnya
menjadi suatu hal yang konsisten dan jelas. Selanjutnya hal ini disusun menjadi suatu sistem
yang lengkap meliputi: filosofi, teori, dalil-dalil, kaidah-kaidah dan sebagainya dalam cara-
cara memeriksa, menentukan penyakit (diagnosa), dan pengobatannya. (terdapat dalam kitab
kuno Huang Ti Neiching Su Wen yang artinya Pengobatan Penyakit. Dalam Klasik dari
Kaisar Kuning, ditulis sekitar 2697 tahun SM).
DAFTAR PUSTAKA
Abdulghani, H. M. et al. (2012) ‘Sleep disorder among medical students: Relationship to their
academic performance’, Medical Teacher,34(sup1), pp. S37–S41. doi:
10.3109/0142159X.2012.656749.
Abdul, Yudi. 2016. Terapi Akupresur Memberikan Rasa Tenang Dan Nyaman Serta Mampu
Menurunkan Tekanan Darah Lansia. Jurnal Ilmu Kesehatan. Palembang : STIKES
Muhammadiyah Palembang
Adam, Muhammad, dkk. 2014. Akupresur untuk Meningkatkan Kekuatan Otot dan Rentang
Gerak Ekstremitas Atas pada Pasien Stroke. Jurnal Keperawatan Indonesia Vol. 17, No. 13.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia
Amir, N. (2007) ‘Gangguan Tidur pada Lanjut Usia : Diagnosis dan Penatalaksanaan’, Cermin
Dunia Kedokteran, (157), pp. 196–206.
Black, J. M., & Hawk, J. H. 2009. Medical surgical nursing: clinical management for positive
outcomes (Vol 2, 8th Ed.). St. Louis: Saunders Elsevier.
Fengge, A. 2012. Terapi Akupresur Manfaat dan Teknik Pengobatan. Yogyakarta: Crop Circle
Corp
Kemenkes RI. 2015. Riset Kesehatan Dasar: Rikesdas 2015. Jakarta: Balitbangkes Kemkes RI
Mardiatun. 2013. Pengaruh Akupresur dalam Meminimalisir Disminore Primer pada Remaja
Putri Di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Mataram Tahun 2013. Jurusan
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Mataram
Masithoh. 2016. Pengaruh Terapi Akupresur Terhadap Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes
Melitus Tipe Ii Di Poliklinik Penyakit Dalam Rs Tk Ii Dr. Soedjono.
Magelang.http://journal.ummgl.ac.id/index.php/nursing/article/view/872/485. Diakses pada
tanggal 26 September 2019 pukul 19.24