Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH KOMPLEMENTER III

CARA MENGATASI NYERI HAID PADA REMAJA


“TEKNIK AKUPRESSURE UNTUK NYERI HAID”

DOSEN PEMBIMBING:
SARA HERLINA, SST., M.Kes

KELOMPOK 4

DELLA ARDINA 2015201009


HOLIJAH LUBIS 2015201011
HURUM AINI 2015201012
ICHA NUR ADINDA 2015201013
INDAH INSANI PUTRI 2015201014
NIDA ARIANI 2015201020
NURAZLINDA 2015201021
SILVIA INDRIANI 2015201029
SITI MAIMANAH 2015201031

FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN


PRODI S1 KEBIDANAN&PROFESI
UNIVERSITAS ABDURRAB
PEKAN BARU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk bekerja bersama untuk menyelesaikan
makalah ini. Dimana makalah ini merupakan salah satu dari tugas mata kuliah
Komplementer III. Dengan judul “Teknik Akupressure Untuk Nyeri Haid”
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan teman-
teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, Oleh sebab itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
teman teman.

Penulis

Pekanbaru,28 Desember-2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan penulisan

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Definisi akupressure
2.2 Manfaat akupressure
2.3 Fungsi titik akupressure
2.4 Komponen dasar akupressure
2.5 Meridian akupressure
2.6 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam akupressure
2.7 Alat yang digunakan dalam melakukan akupressure
2.8 Bahan yang digunakan dalam melakukan akupressure
2.9 Cara pemijatan akupressure
2.10 Titik akupressure untuk mengurangi dismenorea

BAB 3 PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menstruasi merupakan pengeluaran darah secara teratur setiap bulannya yang
berasal dari dinding rahim perempuan. Menstruasi terjadi karena luruhnya lapisan
dinding rahim yang keluar melalui vagina berupa darah yang dikenal dengan istilah
darah menstruasi (Fajaryati, 2011). Pada umumnya perempuan merasakan keluhan
berupa nyeri atau kram perut menjelang menstruasi yang dapat berlangsung hingga 2-
3 hari, dimulai sehari sebelum mulai menstruasi. Dysmenorrhea didefinisikan sebagai
nyeri uterus yang bersifat siklik yang terjadi sebelum atau selama menstruasi
(Andriyani, 2013).
Nyeri menstruasi atau dysmenorrhea adalah nyeri menstruasi yang memaksa
perempuan ntuk istirahat atau berakibat pada menurunnya kinerja dan berkurangnya
aktivitas sehari-hari. Istilah Dysmenorrheaberasal dari bahasa “Greek” yaitu dys
(gangguan atau nyeri hebat/abnormalitas), meno (bulan) dan rrhea yang artinya flow
(aliran). Jadi Dysmenorrhea adalah gangguan aliran darah menstruasi atau nyeri
menstruasi (Proverawati & Misaroh, 2009).
Timbulnya nyeri dipengaruhi oleh faktor psikologis, menarche, fakor
endokrin, faktor hormon dan riwayat keluarga, kemudian faktor yang dapat
mengurangi nyeri adalah dengan olahraga yang teratur, istirahat yang cukup, distraksi
relaksasi, mendapat dukungan dari keluarga, konsumsi makanan bergizi, konsumsi
pereda nyeri secara farmakologi atau non-farmakologi dan tidak cemas (Siahaan,
2012).
Akupresur merupakan ilmu penyembuhan yang berasal dari Tionghoa sejak
lebih dari 500 tahun yang lalu. Akupresur sebagai seni dan ilmu penyembuhan
berdasarkan pada teori keseimbangan yang bersumber dari ajaran Taoisme. Taoisme
mengajarkan bahwa semua isi alam raya dan sifat-sifatnya dapat dikelompokkan
kedalam 2 kelompok, yang disebut kelompok Yin dan kelompok Yang. Akupresur
adalah salah satu bentuk fisioterapi dengan memberikan pemijatan dan stimulasi pada
titik-titik tertentu pada tubuh (garis aliran energi atau meridian) untuk menurunkan
nyeri atau mengubah fungsi organ (Widyaningrum, 2013).
Akupresur terbukti bermanfaat untuk pencegahan penyakit, penyembuhan
penyakit, rehabilitasi (pemulihan) serta meningkatkan daya tahan tubuh. Melalui
terapi akupresur penyakit pasien dapat disembuhkan karena akupresur dapat
digunakan untuk menyembuhkan keluhan sakit, dan dipraktekkan ketika dalam
keadaan sakit. Selain itu, akupresur juga bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan
tubuh walaupun tidak sedang dalam keadaan sakit (Fengge, 2012).

1.2 Rumusan masalah


1) Apa definisi dari akupressure?
2) Apa saja manfaat akupressure?
3) Apa saja fungsi titik acupressure?
4) Apa saja komponen dasar acupressure?
5) Apa itu Meridian acupressure?
6) Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam akupressure?
7) Apa saja alat yang digunakan dalam melakukan acupressure?
8) Apa saja bahan yang digunakan dalam melakukan akupresur?
9) Bagaimana cara pemijatan akupressure?
10) Dimana saja titik akupressure untuk mengurangi dismenorea?
1.3 Tujuan
1) Agar mahasiswi mengetahui definisi dari akupressure
2) Agar mahasiswi mengetahui manfaat akupressure
3) Agar mahasiswi mengetahui fungsi titik akupressure
4) Agar mahasiswi mengetahui komponen dasar akupressure
5) Agar mahasiswi mengetahui Meridian akupressure
6) Agar mahasiswi mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
akupressure
7) Agar mahasiswi mengetahui alat yang digunakan dalam melakukan
akupressure
8) Agar mahasiswi mengetahui bahan yang digunakan dalam melakukan
akupresur
9) Agar mahasiswi mengetahui cara pemijatan akupressure
10) Agar mahasiswi mengetahui titik akupressure untuk mengurangi dismenorea
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi akupressure
Akupresur merupakan salah satu ilmu pengobatan dari China yang dilakukan
dengan cara menekan, memijat dan mengurut bagian tubuh untuk mengaktifkan
peredaran energi vital di tubuh yang mempengaruhi kesehatan manusia (Sukanta,
2009).
Akupresur merupakan salah satu cara untuk melancarkan energi vital dengan
menekan titik tertentu dikenal dengan nama acupoint, sehingga aliran energi di
meridian akan terstimulasi. Akupresur adalah Teknik pijat berdasarkan ilmu
akupunktur atau bisa disebut juga dengan Teknik akupunktur tanpa jarum. Jika pada
akupunktur digunakan jarum sebagai alat bantu, maka pada akupresur menggunakan
jari, tangan, bagian tubuh lainnya atau alat yang tumpul sebagai pengganti jarum
(Fitria et al., 2020).
Manfaat memberikan terapi akupresur antara lain dapat meningkatkan stamina
tubuh, melancarkan peredaran darah, memperbaiki kulaitas tidur serta mengurangi
sensasi nyeri melalui peningkatan endorfin, yaitu hormon yang mampu menghadirkan
rasa rileks pada tubuh secara alami dan memblok reseptor nyeri ke otak (Sukanta,
2008). Tujuan akupresur untuk merangsang kemampuan alami menyembuhkan diri
sendiri dengan cara mengembalikan keseimbangan energi positif tubuh.

2.2. Manfaat akupressure


Manfaat akupresure untuk pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit
rehabilitasi (pemulihan) serta meningkatkan daya tahan tubuh. Melalui terapi
akupresure penyakit pasien dapat disembuhkan karena akupresure dapat digunakan
untuk menyembuhkan keluhan sakit, dan dipraktekkan ketika dalam keadaan sakit.
Selain itu, akupresure juga bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh
walaupun tidak sedang dalam keadaan sakit (Dewi & Pudiastuti, 2016).
Manfaat dari akupresure untuk melepaskan candu alami tubuh yang berfungsi
untuk menghilangkan stress dan meningkatkan perasaan senang dan dapat
menurunkan rasa nyeri. Selain itu akupresure juga mampu mengurangi rasa nyeri
karena penekanan pada titik akupresure menciptakan sensasi rasa yang membuatnya
nyaman, terasa pegal, panas dan terasa kesemutan. Apabila sensasi tersebut tercapai
maka sirkulasi energi (qi) dan darah (xue) dapat teraliri dengan lancar, karena pada
jaringan tersebut akan memberikan stimulus pada sistem endokrin (Yuniati & Mareta,
2019).
Teknik akupresure dapat mengurangi sensasi-sensasi nyeri melalui
peningkatan endorphin, yaitu hormon yang mampu menghadirkan rasa rileks pada
tubuh secara alami, memblok reseptor nyeri ke otak (Aprilia & Hartono, 2016).
Produksi hormon endorphin pada otak yang secara alami dapat membantu
menawarkan rasa sakit saat menstruasi (Ridwan & Herlina, 2015). Aplikasi
akupresure juga aman dan mudah dilakukan, tidak menyebabkan sakit, dan dapat
menimbulkan kenyamanan saat dilakukan terapi tersebut (Wiknjosastro, 2016).

2.3. Fungsi titik akupressure


1) Titik Sanyinjiao (SP6)
Titik Sanyinjiao (SP6) adalah titik meridian yang berhubungan dengan organ
limpa, hati dan ginjal. Titik ini berada 4 jari diatas mata kaki/malleolus internus.
Akupresur pada titik Sanyinjiao berfungsi untuk memperkuat limpa,
mengembalikan keseimbangan Yin pada hati dan ginjal, sehingga hal tersebut
dapat memperkuat pasokan darah dan memperlancar peredaran darah, dengan
demikian akupresur pada titik sanyinjiao dapat mengurangi nyeri dismenore (Tyas
et al., 2018).

2) Titik Diji (SP8)


Titik Diji (SP8) merupakan titik lain yang digunakan dalam akupresur sebagai
titik darurat penghilang rasa sakit, terutama untuk nyeri perut, kembung, diare,
disuria, dismenore dan menstruasi tidak teratur. Ini adalah salah satu poin terbaik
untuk mengobati semua jenis dismenore dan mungkin merupakan titik optimal
untuk dismenore yang disebabkan oleh stasis. Terletak pada garis yang
menghubungkan malleolus ke titik Sanyinjiao (SP6), pada aspek medial-lateral
betis, di bawah margin inferior tibia dan gastrocnemius, tiga cuns di bawah titik
SP9 pada meridian limpa (Zulia et al., 2018).

3) Titik Hegu (LI-4)


LI-4 secara luas digunakan sebagai titik distal pada sindrom gangguan nyeri
pada tangan atau bahu, karena ia menghilangkan gangguan dari meridian. LI-4
memiliki pengaruh yang kuat pada pikiran dan dapat digunakan untuk
menenangkan pikiran dan menghilangkan kecemasan, dalam hal ini dismenore
bisa disebabkan oleh stress, dan gangguan psikologis. Dengan titik LI4 dapat
mengatasi hal tersebut (Renityas, 2017).

4) Titik Sacral Points (B27-B34)


Titik sacral points (B27-B34), yaitu titik yang terletak pada daerah sakral atau
di sekitar tulang sacrum. Pijatan pada titik ini membantu mengurangi rasa sakit
pada 27 Universitas Muhammadiyah Magelang saat dismenore, pegal pada
pinggang, dan mengurangi nyeri saat persalinan (Ridwan, 2015).
5) Titik Zusanli (ST 36)
Stomach36 (ST36), sering digunakan untuk masalah gastroinsetinal, rasa
mual, mengatasi keinginan muntah, stres, meningkatkan imunitas tubuh, serta
meredakan kelelahan. Titik ini bisa ditemukan di bawah tempurung lutut. Cara
mencari titik ST 36 yaitu letakkan empat jari di bawah tempurung lutut di bagian
depan betis, ada cekungan di antara tulang kering dan otot kaki di bawah jari-jari.
Titik ini berada di bagian luar tulang kemudian Tekan titik ini menggunakan kuku
jari atau jempol (Wahyuningsih, 2020).

6) Titik Tai Chong (LV 3)


Liver3 (LV3), disarankan untuk mengatasi stres, sakit punggung bagian
bawah, tekanan darah tinggi, kram menstruasi, sakit di tangan/kaki, insomnia, dan
kecemasan. Titik LV3 berada di mata kaki tepatnya titik ini terletak di antara jari
kaki jempol dan telunjuknya. Cara mencari lokasi titik dengan mengukur
sepanjang dua jari di atas kulit yang menyatukan jari kaki pertama dan kedua.
Tekan dengan kuat menggunakan benda tumpul (Wahyuningsih, 2020).
7) Titik Neiguan (PC6)
Titik neiguan berada di sekitar 3 jari diatas pergelangan tangan(Zulia et al.,
2018). Merangsang keluarnya hormone kortisol yang dapat meningkatkan
metabolisme tubuh sehingga mual muntah yang dirasakan dapat berkurang.

8) Titik Guanyuan (CV4)


Akupresur pada titik guanyuan dengan memberikan pemijatan pada titik CV4
yang terletak di garis sagitalis medialis, 3 cun (4 jari) kaudal umbilicus (Rajin,
2017).

9) Di korea selatan akupresur dapat dilakukan di titik meridian (KyungHyul), bintik-


bintik tertentu di tubuh tempat akupunktur berlaku. Selain itu, akupresur dapat
dilakukan dengan tangan atau jari saja, tanpa obat atau alat apa pun, Akupresur
meridian menggunakan empat titik meridian di telinga menyeimbangkan qi
(energi atau kekuatan hidup) yang masuk tubuh, membuat energi positif masuk ke
tubuh di luar, terutama melalui empat titik meridian. Keseimbangan antara yin dan
yang dalam tubuh sebagai serta sirkulasi qi yang tepat didalamnya, khususnya
rahim, akan mengurangi sakit perut, sakit punggung, dan dismenore primer pada
siswa sekolah menengah wanita (Cha, 2016).

2.4. Komponen dasar akupressure


1) Qi/Chi atau energy vital

Didalam tubuh mengalir energy vital untuk kelangsungan hidup. Zat sumber
kehidupan ini dalam akupunktur dikenal dengan sebutan chi sie. Chi atau Qi adalah
energy dan Sie disamakan dengan darah. Kualitas energy vital seseorang dipengaruhi
oleh makanan, minuman, lingkungan, dan yang bersifat herediter. Pembentukan
energy sangat tergantung pada kondisi organ di dalam tubuh.

2) Sistematika meridian dan lintasannya

Menurut Sukanta (2008), di dalam tubuh selain mengalir sistem peredaran


darah, sistem saraf dan sistem getah bening, terdapat juga sistem meridian. Meridian
berfungsi sebagai tempat mengalirnya energy vital, penghubung bolak-balik antar
organ, bagian-bagian dan jaringan tubuh, panca indra, tempat masuk dan keluarnya
penyebab penyakit, serta tempat rangsangan penyembuhan. Melalui sistem meridian
ini energy vital dapat diarahkan ke energi pada lintasan meridian pada permukaan
kulit dengan menggunakan jari-jari atau alat tumpul lain yang tidak menembus kulit
dan tidak menimbulkan rasa sakit untuk menstimulasi kemampuan tubuh
menyembuhkan diri secara alami.

Sistem meridian terdiri dari 12 meridian umum dan 8 meridian istimewa. Dari
sekian banyak meridian, yang umum dipakai adalah 12 meridian umum dan 2
meridian istimewa, yaitu meridian paru-paru (Lung/LU), lambung/perut
(Stomach/ST), limpa (Spleen/SP), jantung (Heart/HT), usus besar (Large intestine/l1),
usus kecil (Small Intenstine/SI), kantong kemih (Bladder/GB), hati (Liver/LR/LU),
Tu/Du (Governing Vessel/GV), dan Ren (Conception Vessel/CV). Meridian-meridian
tersebut saling terkait dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Pada
penelitian ini akan dilakukan penekanan pada titik akupresur SP6 (titik Sanyinjiao)
yang berada pada meridian limpa/spleen.

3) Titik Akupresure

Menurut Sukanta (2008), terdapat ratusan titik akupresur pada permukaan


tubuh. Titik ini adalah tempat terakumulasinya (berkumpulnya) energy vital. Semua
titik-titik tersebut dapat digunakan sebagai diagnosis maupun titik terapi. Menurut
fungsinya ada tiga jenis titik akupunktur.

Titik tubuh atau titik umum, titik ini adalah titik akupunktur yang berada di
sepanjang meridian. Titik ini langsung berhubungan dengan organ dan daerah lintasan
meridiannya.

Titik istimewa, adalah titik yang berada diluar lintasan meridian dan
mempunyai fungsi khusus. Titik nyeri, adalah titik yang terdapat di daerah keluhan.
Kalau ditekan selalu terasa nyeri dan fungsinya hanya simptomatis, penghilang rasa
nyeri.

Judy James, ketua Australian Acupuncture & Chinese Medicine Association


yang dikutip Anna, L.K, teknik dasar akupresur adalah dengan memberi pemijatan
dengan gerakan memutar selama periode waktu yang sama. Teknik akupresur modern
menggunakan metode ketuk dua jari terhadap titik tekan yang sama di tubuh untuk
mengatasi masalah emosional. Menggunakan jari tengah dan telunjuk, titik tersebut
harus diketuk dengan kuat 10-2- kali.

2.5. Meridian acupressure


Dalam ilmu penyembuhan akupresur, sistem meridian adalah sebuah sistem
yang mengatur lalu lintas energi vitaldi dalam tubuh. Meridian adalah saluran energi
vital yang melintasi seluruh bagian tubuh seperti jaring laba- laba yang membujur dan
melintang dan menghubungkan semua bagian tubuh.
Fungsi meridian adalah:

a. Menghubungkan bagian tubuh satu dengan bagian lainya seperti, muka-


belakang, atas- bawah, samping kiri- kanan, bagian luar- bagian dalam.

b. Menghubungkan organ tubuh dengan pancaindra, dan jaringan tubuh lainya.


Sifat hubungan tersebut adalah bolak balik.

c. Menghubungkan titik- titik akupunktur dengan organ, jaringan tubuh dan


pancaindra.

d. Merupakan saluran untuk menyampaikan kelainan fungsi organ ke permukaan


tubuh, yang dapat diketahui melalui kelainan keadaan titik pijat, panca indra
atau jaringan tubuh lainya.

e. Merupakan saluran bagi penyebab penyakit masuk ke dalam organ, baik


penyebab dari luar tubuh maupun penyebab dari dalam tubuh.

Meridian didiklasifikasikan menjadi meridian umum dan meridian istimewa.


Meridian umum adalah meridian paru- paru, usus besar, lambung, limpa, jantung,
usus kecil,kantong kemih, ginjal, selaput jantung, tripemanas, kantong empedu, hati.
Meridian istimewa adalah meridian tu dan meridian ren yang melintas di garis tengah
tubuh. Meridian istimewa merupakan pengikat atau penghubung semua meridian,
sehingga keempat belas meridian merupakan mata rantai yang tidak terputus
(Sukanta, 2008 dalam Salsuda 2017).

1) Meridian Paru- paru

Meridian paru- paru dimulai dari ruang tengan perut (pusar), kemudian naik ke
atas mencapai lambung menembus diafragma, terus kedua paru- paru, langsung
ke tenggorokan dan keluar di sela iga I dan II di daerah dada, lau melintasi
lengan menuju ibu jari tangan.

Di daerah pergelangan tangan ada cabang menuju jari telunjuk untuk


berhubungan dengan meridian usus besar.
2) Meridian Usus Besar

Meridian usus besar dimulai dari pangkal kuku jari telunjuk kiri dan kanan, naik
ke bahu. Sampai dibahu berbelok dan bercabang sampai ke tengkuk mencapai
benjolan persendian tulang leher 7 dan tulang punggung 1, dan kembali ke bahu.
Di bahu meridian ini bercabang turun ke bawah melintasi paru- paru mencapai
usus besar. Sedangkan cabang yang lain naik dari tulang selangka pipi, melintasi
bibir, dan naik ke tepi hidung sampai bawah mata bertemu dengan meridian
lambung.

3) Meridian Lambung

Meridian lambung dimulai dari titik terakhir meridian usus besar, naik mencapai
pangkal hidung, keluar di bawah tulang mata dan pipi, melintasi pipi hingga
ujung bibir, rahang, dan naik sampai di samping kepala. Dari rahang bawah ada
cabang menuju leher depan dan luar. Sampai di tulang selangka, meridian pecah
menjadi dua cabang yang berjalan sejajar di kiri kanan garis tengah tubuh, dari
dada sampai ke rambut kemaluan. Sebuah cabang yang lain masuk mencapai
lambung dan limpa, terus ke bawah dan bertemu dengan meridian luar di pangkal
paha, menjulur ke paha hingga bawah lutut, dan bercabang kembali. Sebuah
cabangnya sebelum sampai di jari kaki kedua bercabang juga ke jari jempol
untuk menyambung dengan meridian limpa. Cabang satunya berakhir pada jari
tengah kaki.

4) Meridian Limpa

Meridian limpa dimulai dari ibu jari kaki, terus naik sampai perut melintasi kaki
bagian dalam. Di perut, meridian ini bercabang, sebuah cabangnya ke limpa,
lambung, terus ke jantung, paru- paru dan mencapai pangkal lidah. Cabang yang
lain menuju sisi luar payudara, naik ke arah tulang rusuk ke 3, dan turun ke
samping badan, sampai di antara tulang rusuk ke 6 dan 7.

5) Meridian Jantung

Meridian jantung dimulai dari ketiak, sebuah cabangnya turun menuju lengan
sampai di kelingking, sedang cabang lain ke atas melintasi dada menuju
jantung.di jantung, cabang tersebut bercabang dua. Sebuah cabang ke atas
sampai di bola mata dengan melintasi leher dan pangkal lidah. Adapun cabang
lainya ke bawah menuju usus kecil.
6) Meridian Usus Kecil

Meridian usus kecil dimulai dari kelingking tangan, belok ke titik T14, dipangkal
tulang leher ke 7 lalu naik ke bahu. Sampai di bahu bercabang dua, sebuah
cabang naik ke leher, pipi, pelipis, telinga, dan pangkal hidung menyambung
dengan meridian kantong kemih. Cabang lainya ke bawah menembus jantung
menuju usus kecil.

7) Meridian Kantong Kemih

Meridian kantong kemih dimulai dari sudut mata bagian dalam, naik
ke kepala bertemu dengan titik meridian Tu 20 (puncak kepala). Cabang lain
menuju otak dan keluar lagi menuju tengkuk, berjalan menuju tulang belikat
bagian dalam. Kedua meridian kantong kemih (kanan dan kiri) berjalan sejajar
dengan tulang punggung sampai daerah pinggang, lalu masuk ke dalam tubuh
berhubungan dengan gunjal dan kantong kemih.

Dari pinggang, meridian bercabang ke daerah pinggul, ke bawah


sampai lipat lutut. Cabang lainya dari daerah tengkuk berjalan sejajar dengan
cabang pertama. Menjepit tulang punggung melewati daerah pinggulterus ke
lipatan paha, bertemu dengan cabang pertama di lipatan lutut, turun ke betis dan
berakhir di jari kelingking kaki seblah luar.

8) Meridian Ginjal

Meridian ginjal dimulai dari telapak kaki terus melingkar di mata kaki
bagian dalam, naik ke paha. Di paha, meridian becabang dua, sebuah cabang ke
meridian luar, sedangkan cabang lain masuk ke tulang ekor, naik menyusuri
tulang tersebut sampai ginjal, kantong kemih, hati, paru- paru, dan pangkal lidah.
Meridian luar menjalar ke atas perut di antara meridian lambung dan garis tengah
badan, berakhir di bawah tulang selangka.

9) Meridian Selaput Jantung

Meridian selaput jantung dimulai dari dada selebar 4 jari di atas puting
susu dan dua jari ke samping, menelusuri lengan bagian dalam sampai di telapak
tangan, kemudian bercabang dua. Cabang yang satu menuju jari tengah
sedangkan yang lainya ke jari manis. Di dada, sebuah cabangnya masuk ke
selaput jantung. Dari jantung terus ke bawah menembus diafragma, ke ruang
tengah, dan perut bagian dalam.
10) Meridian Tri Pemanas

Meridian Tri pemanas dimulai dari pangkal jari manis hingga ke


punggung tangan, naik ke belakang siku terus mencapai bahu, tulang selangka
dan bercabang dua. Sebuah cabang menuju leher, melewati belakang telinga,
pipi, dan berakhir di ujung alis luar. Adapun cabang yang lain melintasi dada
sampai di ujung, kemudian turun menembus ketiga ruang tubuh, yaitu ruang atas
dari diafragma ke atas, ruang tengah diafragma ke bawah sampai pusar dan ruang
bawah pusar sampai di ruang perut bawah.

Tugas dari Tri pemanas adalah mendistribusikan cairan hasil olahan


makanan dan minuman. Mengolah cairan di dalam tubuh dan membuang
ampasnya. Mengatur peredaran cairan di dalam tubuh bersama ginjal, kantong
kemih, paru- paru, dan jantung.

11) Meridian Kantong Empedu

Meridian kantong empedu dimulai dari sudut mata bagian luar menuju
kepala, dan tengkuk. Sebuah cabang dari pipi menyusup ke dada dan
berhubungan dengan organ dalam kantong empedu, terus ke perut bagian bawah.
Cabang lainya tampak seperti meridian luar, berjalan di bagian sisi luar tubuh
sampai ke punggung kaki untuk kemudian bercabang. Sebuah cabangnya menuju
ibu jari kaki dan lainya ke jari empat kaki berakhir di ujung jari kaki tersebut.

12) Meridian Hati

Meridian hari dimulai dari pangkal kuku jempol kaki bagian luar dekat
jari kaki kedua, naik ke paha bagian dalam, masuk daerah kemaluan, terus ke
atas mencapai hati. Di daerah ruangan tengah perut timbul cabang menuju
lambung, dan naik ke paru- paru. Cabang lain dari hati langsung ke leher,
pangkal lidah, mengitari bibir, menembus mata hingga di puncak kepala.

13) Meridian Ren

Meridian Ren dimulai dari depan lubang dubur masuk ke perut bagian
bawah, daerah kelamin, merambat ke atas di tengah garis tubuh sampai di leher
dan rahang bawah, melingkari bibir, kemudian terpecah menjadi dua cabang
yang masing- masing melintasi pipi sampai di bawah mata kiri dan kanan.
14) Meridian Tu

Meridian Tu dimulai dari belakang dubur, masuk ke dalam tubuh


berhubungan dengan organ reporduksi ginjal, naik ke tulang ekor, menyusuri
tulang punggung, ke depan sampai di gusi rahang atas. Meridian ini berjalan di
garis tengah tubuh hingga kepala. Di bagian kepala ada sebuah cabang yang
masuk meyusup ke otak. Cabang lainya ke tengah dahi, hidung, dan berakhir di
bibir atas.

2.6. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam akupressure


1) Kebersihan terapis

Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun antiseptic
sebelum melakukan dan setelah melakukan terapi sangatlah penting. Hal tersebut
dilakukan untuk mencegah penularan penyakit antara terapis dengan pasien.

2) Bagian-bagian yang tidak dapat di pijat

Pemijatan tidak dapat dilakukan pada kondisi kulit terkelupas, tepat pada
bagian tulang yang patah, dan tepat bagian yang bengkak.

3) Pasien dalam kondisi gawat


Penyakit-penyakit yang tidak boleh dipijat adalah tiga penyakit yang dapat
menyebabkan kematian tiba-tiba, yaitu ketika terjadi serangan jantung, gagal napas
oleh paru-paru, dan penyakit pada saraf otak (misalnya stroke, pecah pembuluh darah,
dan cidera otak). Apabila terapis menemukan gejala-gejala di atas segera rujuk ke
rumah sakit karena penanganan yang keliru dapat menyebabkan pasien terlambat
mendapatkan pengobatan yang lebih baik(Ridwan Muhammad, 2015).

2.7. Alat yang digunakan dalam melakukan acupressure


1. Sphymomanometer
2. Stetoskop
3. Minyak zaitun
4. Lembar observasi tekanan darah
5. Tisu basah dan kering
6. Matras (Cahyadi, 2020)
Alat pijat dapat berupa :
a. Anggota gerak :
– Jari tangan, siku, telapak tangan.
– Pangkal telapak tangan
– Kepalan tangan.
b. Alat bantu : yang terbuat dari kayu atau bahan lainnya seperti
logam, plastik dll yang penting ujungnya tumpul.
2.8.Bahan yang digunakan dalam melakukan acupressure
Bahan : minyak pelican ( contoh minyak wijen, minyak zaitun)

2.9. Cara pemijatan acupressure


1. Menekan menggunakan ibu jari atau menutuk dengan jari telunjuk

2. Menekan menggunakan pangkal atau sisi telapak tangan atau siku


3. Mendorong atau menggosok sepanjang jalur meridian menggunakan ibu jari atau
pangkal telapak tangan

4. Menjepit mengenai dua titik sekaligus

5. Meremas
6. Mencubit otot
7. Menggetarkan yaitu menekankan titik akupresure menggunakn jari atau telapak
tangan sambil digetarkan

8. Menyeka yaitu memijat dengan menggunakan dua ibu jari dengan arah yang
berlawanan

9. Mengetuk dan menepuk

10. Mengusap dengan menggunakan telapak tangan


11. Menyisir Gerakan seperti menggaruk untuk daerah kepala

12. Menggosok sering dipakai untuk relaksasi

2.10. Titik akupresure untuk mengurangi disminore


Terapi akupresure dapat dilakukan dengan cara memijat titik meridian tubuh, terapi
akupresure merupakan terapi penyembuhan yang sejalan dengan terapi akupuntur,
mudah dilakukan dan dapat dilakukan oleh diri sendiri ( Adams et al., 2017 ). Adapun
titik akupresure untuk mengurangi disminore yaitu titik meridian atau titik limpa 6 (SP6).
Titik meridian merupakan Yin kaki dan dikenal dengan sebutan Sinyinjiao point. Titik
SP 6 terletak di kaki bagian dalam tepatnya 3 cun diatas mata kaki. Titik akupresure pada
titik SP6 yang dilakukan selama 10 menit di 3 hari pertama siklus menstruasi, dan titik
SP6 ini terbukti dapat menurunkan disminore pada remaja ( Othman et al., 2019 ).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nyeri menstruasi atau dysmenorrhea adalah nyeri menstruasi yang memaksa
perempuan ntuk istirahat atau berakibat pada menurunnya kinerja dan berkurangnya
aktivitas sehari-hari. Nyeri menstruasi dapat di tangani dengan pemberian
penanganan nonfarmalogis, slaah satunya yaitu Akupresure. Akupresur adalah salah
satu bentuk fisioterapi dengan memberikan pemijatan dan stimulasi pada titik-titik
tertentu pada tubuh (garis aliran energi atau meridian) untuk menurunkan nyeri atau
mengubah fungsi organ. Akupresur terbukti bermanfaat untuk pencegahan penyakit,
penyembuhan penyakit, rehabilitasi (pemulihan) serta meningkatkan daya tahan
tubuh. Melalui terapi akupresur penyakit pasien dapat disembuhkan karena akupresur
dapat digunakan untuk menyembuhkan keluhan sakit, dan dipraktekkan ketika dalam
keadaan sakit

3.2 Saran
Dari beberapa penjelasan di atas tentang “Teknik akupressure untuk nyeri
haid” pasti tidak terlepas dari kesalahan penulisan dan rangkaian kalimat dan
penyusunan makalah ini menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
seperti yang diharapkan oleh para pembaca dalam khususnya pembimbing mata
kuliah Komplementer III. Oleh karena itu penulis makalah ini mengharap kepada para
pembaca mahasiswa dan dosen pembimbing mata kuliah ini terdapat kritik dan saran
yang sifatnya membangun dalam terselesainya makalah yang selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Adams, A., Eschman, j., & Ge, W. ( 2017). Acupressure for chronic low back pain : A
single system study. Journal of Physical Therapy Science, 29 (8) 1416-1420.
https://doi.org/10.1589/ipts.29.1416

Cahyadi, S. (2020). Hubungan Hipertensi Dengan Kejadian Stress Pada Lansia


Literature. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Pangastuti, D., & Mukhoirotin. (2018). Pengaruh Akupresur Pada Titik Tai Chong
Dan Guanyuan. 2(2), 54–62.
http://jurnalbidankestrad.com/index.php/jkk/article/view/123
Yuniati, M., & Mareta, R. (2019). Akupresur Titik Hequ Point Efektif Mengurangi
Disminore Pada Remaja Smp. 301–311.
http://eproceedings.umpwr.ac.id/index.php/urecol9/article/view/575
Ridwan, M., & Herlina. (2015). Metode Akupresur Untuk Meredakan Nyeri Haid.
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai, VIII(1), 51–56.
http://www.ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JKM/article/view/170

Salsuda, R. (2017). Keperawatan Jiwa II Terapi Akupresur. Fakultas Kedokteran


Univesitas Sriwijaya.
https://lktm-palembang.com/file/download/Materi_dr_Asnawi_akupresure.pdf

Anda mungkin juga menyukai