Tugas Sejarah Lokal Prasasti Sriwijaya
Tugas Sejarah Lokal Prasasti Sriwijaya
DI SUSUN OLEH :
NIM : 06041181621065
PENDIDIKAN SEJARAH
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017
PRASASTI-PRASASTI KERAJAAN SRIWIJAYA
Prasasti chaiya
….
Gambar Prasasti Chaiya
Identifikasi:
3.Tahun:1230 M
5.Huruf: Pallawa
Teks
Terjemahan
Teks prasasti yang terdiri atas empat belas baris itu dipahat pada
sebonhkah batu pasi. Permukaan yang bertulisan seluas 50 cm x 80 cm .
Tulisannya mudah sekali dibaca dan dalam keadaan baik, kecuali dua atau tig
aksara pada akhir setiap baris. ( G. Cardes & dkk : 2014 : 55 )
Teks
// śwasti . śri śaka warṣa titā . 606 . diŋ dwitiya ṣuklapakṣa wulan caitra . sāna
tatkālāña parlak śri kṣetra ini . niparwuat parwaṇḍa punta hiyaŋ śrī jayanāga . ini
priṇadhānāṇḍa punta hiyaŋ . sawañakña yaŋ nitanaŋ di sini . ñīyur pinaŋ hanāu .
ru mwiya . dṅan samigra . ña yaŋ kāyu nimakan wuaḥña . tathapi hāur wuluḥ
pattuŋ ityewamādi . punarapi yaŋ parlak wukan dṅan tawad talāga sawañakña yaŋ
wuatku sucarita parāwis prayojanākaḥ puṇyaña sawwa satwa sacarācara
waropāyāña tmu sukha . di āsannakala di antara mārgga lai . tmu muaḥ ya āhāra
dṅan āir niminuŋña . sawañakña wuatña huma parlak mañcak mu aḥ ya .
maŋhidupi paśu prakāra . marhulun tuwi wṛddhi muaḥ ya jāṅan ya niknāi
savañakña yaŋ upasargga . pidanna swapnawighna . waraŋ wua taña kathamapi .
anukūla yaŋ graha nakṣatra parāwis diya . nirwyadhi ajara kawuatanāña . tathāpi
sawañakña yaŋ bhṛtyāna saṭyārjjawa dṛḍhabhagti muaḥ ya dya . ya mitrāña tuwi
jāṅān ya kapaṭa yaŋ winiña mulang anukūla bhāryya muaḥ ya waraŋ sthā naña
lāgi jāṅān cūri ucci wadhañca . paradāra di sāna . punarapi tmu ya kalyāṇamitra .
marwwaṅun wodhicitta dṅan maitri ṭadhāri di daŋ hyaŋ ratnatraya jāṅān marsarak
dṅan daŋ hyaŋ ratnatraya . tathāpi nityakāla tyaga marśila kṣānti . marwwaṅun
wiryya rājin tāhu di samiśraña śilpakalā parāwis . samāhitacinta . tmu ya prajñā .
smṛti medhāwi . punarapi dhaiyyamāni mahāsa(ttwa) wajra śarira . anupamaśakti .
jaya . tathāpi jātismara . awikalendriya . mañcak rupa . subhaga hāsin hālap
ādeyawākya . wrahmaswara . jādi lāki swayaŋbhu puna(ra)pi tmu
yacintāmaṇinidhāna . tmu janmawaŋśitā . karmmawaśitā . kleśa(va)śi(ta)awasāna
tmu ya anuttarābhisaŋmyaksaŋ wodhi //:// O //://
Terjemahan :
Kemakmuran, Keberuntungan! Tahun Saka 606, hari kedua paruh terang bulan
Caitra: pada saat itulah tanaman ini [ yang diberi nama ] Srisekta Pada tanggal 23
Maret 684 Masehi, pada saat itulah taman ini yang dinamakan Śrīksetra dibuat di
bawah pimpinan Sri Baginda Śrī Jayanāśa. Inilah niat baginda: Semoga yang
ditanam di sini, pohon kelapa, pinang, aren, sagu dan bermacam-macam pohon,
buahnya dapat dimakan, demikian pula bambu haur, waluh, dan pattum, dan
sebagainya; dan semoga juga tanaman-tanaman lainnya dengan bendungan-
bendungan dan kolam-kolamnya, dan semua amal yang saya berikan, dapat
digunakan untuk kebaikan semua makhluk, yang dapat pindah tempat dan yang
tidak, dan bagi mereka menjadi jalan terbaik untuk mendapatkan kebahagiaan.
Jika mereka lapar waktu beristirahat atau dalam perjalanan, semoga mereka
menemukan makanan serta air minum. Semoga semua kebun yang mereka buka
menjadi berlebih (panennya). Semoga suburlah ternak bermacam jenis yang
mereka pelihara, dan juga budak-budak milik mereka. Semoga mereka tidak
terkena malapetaka, tidak tersiksa karena tidak bisa tidur. Apa pun yang mereka
perbuat, semoga semua planet dan bintang menguntungkan mereka, dan semoga
mereka terhindar dari penyakit dan ketuaan selama menjalankan usaha mereka.
Dan juga semoga semua hamba mereka setia pada mereka dan berbakti, lagipula
semoga teman-teman mereka tidak mengkhianati mereka dan semoga istri mereka
menjadi istri yang setia. Lebih-lebih lagi, di mana pun mereka berada, semoga di
tempat itu tidak ada pencuri, atau orang yang mempergunakan kekerasan, atau
pembunuh, atau penzinah. Selain itu, semoga mereka mempunyai seorang kawan
sebagai penasihat baik; semoga dalam diri mereka lahir pikiran Boddhi dan
persahabatan (...) dari Tiga Ratna, dan semoga mereka tidak terpisah dari Tiga
Ratna itu. Dan juga semoga senantiasa (mereka bersikap) murah hati, taat pada
peraturan, dan sabar; semoga dalam diri mereka terbit tenaga, kerajinan,
pengetahuan akan semua kesenian berbagai jenis; semoga semangat mereka
terpusatkan, mereka memiliki pengetahuan, ingatan, kecerdasan. Lagi pula
semoga mereka teguh pendapatnya, bertubuh intan seperti para mahāsattwa
berkekuatan tiada bertara, berjaya, dan juga ingat akan kehidupan-kehidupan
mereka sebelumnya, berindra lengkap, berbentuk penuh, berbahagia, bersenyum,
tenang, bersuara yang menyenangkan, suara Brahmā. Semoga mereka dilahirkan
sebagai laki-laki, dan keberadaannya berkat mereka sendiri; semoga mereka
menjadi wadah Batu Ajaib, mempunyai kekuasaan atas kelahiran-kelahiran,
kekuasaan atas karma, kekuasaan atas noda, dan semoga akhirnya mereka
mendapatkan Penerangan sempurna lagi agung.
Identifikasi:
Kota Kapur terletak di Pulau Bangka, di sebelah utara sungai Menduk, J.K
Van Der Meulen pada bulan Desember 1892 semasa menjadi Administratur di
Sungai Selan. Batu temoat prasasti itu dipahat , diberi bentuk Obelisk tingginya
1,77 m, lebarnya 32 cm di alas dan 19 cm di puncak nya dan agaknya didatangkan
dari luar, karena di Pulau Bangka sendiri tak terdapat jenis batu itu. Ketikn
ditemukan letaknya disisi puing-puing sbuah tembok dari tanah. Batu tersebut
sampai sekarang tersimpan di Museum Jakarta. ( G. Cardes & dkk : 2014 : 55 )
(https://www.google.co.id/search?dcr=0&source=hp&q=gambar+prasasti+kota
+kapur+kerajaan+sriwijaya&oq=gambar+prasasti+kota+kapur+kerajaan+
htm)
Siddha titam hamba nvari i avai kandra kayet ni paihumpaan namuha ulu lavan
tandrun luah makamatai tandrun luah vinunu paihumpaan hakairum muah kayet ni
humpa unai tunai. Umentern bhakti ni ulun haraki. unai tunai kita savanakta
devata mahardika sannidhana. manraksa yan kadatuan çrivijaya. kita tuvi tandrun
luah vanakta devata mulana yan parsumpahan. paravis. kadadhi yan uran
didalanna bhami paravis hanun. Samavuddhi lavan drohaka, manujari drohaka,
niujari drohaka talu din drohaka. tida ya. Marppadah tida ya bhakti. tida yan
tatvarjjawa diy aku. dngan diiyan nigalarku sanyasa datua. dhava vuathana uran
inan nivunuh ya sumpah nisuruh tapik ya mulan parvvanda datu çriwi- jaya. Talu
muah ya dnan gotrasantanana. tathapi savankna yan vuatna jahat. makalanit uran.
makasuit. makagila. mantra gada visaprayoga. udu tuwa. tamval. Sarambat.
kasihan. vacikarana.ityevamadi. janan muah ya sidha. pulan ka iya muah yan
dosana vuatna jahat inan tathapi nivunuh yan sumpah talu muah ya mulam yam
manu- ruh marjjahati. yan vatu nipratishta ini tuvi nivunuh ya sumpah talu, muah
ya mulan. saranbhana uran drohaka tida bhakti tatvarjjava diy aku, dhava vua- tna
niwunuh ya sumpah ini gran kadachi iya bhakti tatvjjava diy aku. dngan di yam
nigalarku sanyasa dattua. çanti muah kavuatana. dngan gotrasantanana. Samrddha
svasthi niroga nirupadrava subhiksa muah vanuana paravis chakravarsatita 608
din pratipada çuklapaksa vulan vaichaka. Tatkalana Yan manman sumpah ini.
nipahat di velana yan vala çrivijaya kalivat manapik yan bhumi java tida bhakti ka
çrivijaya.
Prasasti Telaga Batu dibuat dari bahan batu andesit dengan hiasan 7
kepala kobra di bagian atasnya dan pahatan berbentuk pancuran di bagian
bawahnya. Tulisan dalam prasasti Telaga Batu terdiri atas 28 baris bertuliskan
huruf palawa dan berbahasa Melayu Kuno. Dari bentuk fisik dan jenis bahasa
yang digunakan, diperkirakan oleh JG. De Casparis –seorang arkeolog
berkebangsaan Belanda, prasasti ini adalah prasasti yang dibuat pada pertengahan
abad ke 7 Masehi.
Secara fisik, prasasti Telaga batu memiliki ukuran lebar 148 cm dan
tinggi sekitar 188 cm. Isinya adalah tentang peringatan atau ancaman bagi siapa
saja, baik pembesar kerajaan maupun rakyat jelata yang tidak patuh terhadap
perintah sang Raja.
Terjemahan :
3.tahun:1935
4.bahasa:melayu kuno
5.huruf:palawa
7.isi pokok prasasti telaga batu :”berupa kutukan-kutuakan yang sangat seram
bagi mereka yang melakukan kejahatan dari tindakan tidak taat kepada perintah
raja”
Sumber: http://www.ipsmudah.com/2017/08/prasasti-telaga-batu-isi-keterangan-
dan.html
(1)siddha kitan hamwan wari awai. kandra kayet. ni pai hu [mpa an] (2) namuha
ulu lawan tandrun luah maka matai tandrun luah wi [nunu paihumpa] (3) an
hankairu muah. kayet nihumpa unai tunai. umeten [bhakti ni ulun] (4) haraki unai
tunai. kita sawanakta dewata maharddhika san nidhana manra [ksa yan kadatuan]
(5) di sriwijaya. kita tuwi tandrun luah wanakta dewata mula yan parssumpah [n
parawis. kada] (6) ci uran di dalanna bhumi ainan kadatuanku ini parawis.
drohaka wanu [n. samawuddhi la] (7) wan drohaka. manujari drohaka. niujari
drohaka. tahu din drohaka [tida ya marpadah] (8) tida ya bhakti tatwa arjjawa di
yaku dnan di yan nigalar kku sanyasa datuaniwunuh yasu [mpah ni]….