Sejarah Arsitektur Timur Jepang Korea China PDF
Sejarah Arsitektur Timur Jepang Korea China PDF
Nama Kelompok:
Elemen Alam
Budaya Jepang sangat dekat dengan alam. Jadi, mereka memelihara hubungan dengan alam dengan
memadukan unsur-unsur alam pada hunian mereka. Tambahkan tanaman khas Jepang seperti bambu mini
atau bonsai untuk mendapatkan nuansa Jepang yang kental.
CIRI-CIRI ARSITEKTUR JEPANG
Sliding door
Pintu geser dalam desain interior Jepang dikenal dengan shoji. Pintu
semacam ini menghemat tempat di ruangan yang kecil.
Machiya (kanji: 町家) bermakna "rumah kota" dikategorikan sebagai jenis tempat tinggal rakyat (minka).
Rumah ini pada awalnya dijadikan sebagai hunian bagi kelas bukan samurai, yakni seniman dan pedagang.
Rumah jenis ini diperkirakan telah ada sejak Zaman Heian yaitu pada tahun 794 M – 1185 M. Seiring waktu
bangunannya mengalami perubahan dan diwariskan pada masa modern. Machiya tertua yang masih ada
hingga kini telah melalui Zaman Edo dan Zaman Meiji.
KONSEP
Denah pada rumah tradisional machiya pada zaman dahulu cenderung sempit. Tetapi terjadi perbedaan yang
terdapat pada denah machiya mulai dari zaman Heian hingga ke zaman Edo dan zaman Meiji yang terdapat
pada dimensi ruangan yang lebih besar dari pada machiya zaman terdahulu dan bahkan bertingkat.
DENAH / ORIENTASI (TOKO)
Machiya
Orientasi toko yang selalu berada di bagian depan rumah. Hal ini dikarenakan rumah machiya ini ditinggali
oleh para pedagang, petani, seniman, dll. Juga sesuai dengan konsep dari rumah machiya ini yaitu Space –
Road – Shop. Dimana setiap pemilik rumah ini akan mendagangkan sesuatu di dalam tempat tinggal nya
sekaligus sebagai mata pencaharian.
DENAH / ORIENTASI (GENKAN)
Machiya
Genkan merupakan ruangan atau zona yang digunakan untuk melepas alas kaki bagi para penghuni yang
ingin memasuki bagian dalam rumah. Bagian genkan ini pernah memunculkan kesan bahwa rumah ini
terkesan kecil karena bentuk ruangannya yang kecil dan memanjang, padahal sebenarnya tidak. Alasan dari
genkan ini dibuat kecil pintu masuknya karena semakin kecil pintu genkan maka semakin sedikit pajak yang
harus ditanggung oleh pemilik rumah. Juga mengapa genkan dibuat lebih tinggi (naik beberapa anak
tangga) dimaksudkan untuk mentransisikan antara area publik dan area private.
DENAH / ORIENTASI (RUANG MINUM TEH)
Machiya
Machiya pada zaman dahulu juga memiliki filosofi bahwa ruangan minum teh harus selalu berada di daerah
pinggiran rumah (tidak berada ditengah-tengah) tetapi pada machiya yang telah bertransformasi ruangan
minum teh selalu berada di bagian tengah rumah.
DENAH / ORIENTASI (WASHITSU)
Machiya
Terdapat ruangan bernama Washitsu. Washitsu merupakan ruang yang beralaskan tatami dalam bangunan
tradisional Jepang. Ukuran ruangan juga bisa diketahui lewat jumlah tatami yang digunakan. Tatami adalah
semacam tikar yang berasal dari Jepang yang dibuat secara tradisional. Tatami dibuat dari jerami yang sudah
ditenun, namun saat ini banyak Tatami dibuat dari Styrofoam. Ruangan ini biasanya terletak dibagian paling
ujung rumah dan merupakan ruangan serbaguna seperti sebagai ruang tamu, ruang belajar, ruang keluarga,
ruang tidur, hingga ruang pesta.
DENAH / ORIENTASI (TAMAN)
Machiya
Machiya memiliki taman utama di bagian hampir bagian belakang rumah, biasanya di sekeliling taman terdapat
selasar kecil untuk akses berjalan. Taman pada machiya di jepang tidak sama dengan taman konvensional, di taman
jepang cenderung lebih banyak batu besar, pasir halus, beberapa tumbuhan hijau (lumut, rumput, dsb), dan kolam
kecil yang isinya makhluk hidup yang tinggal di air, pepohonan (pohon sakura, dll). Benda-benda di taman memiliki
makna, Batu-batu dan pepohonan melambangkan kura-kura dan burung Jejang yang bermakna lambang umur
panjang di Jepang. Batu ditengah kolam dibuat seperti layaknya kura-kura dan diletakkan ditepian, air
melambangkan kesucian dalam hidup, tanaman melambangkan keabadian, batu melambangkan alam. Dan batu
merupakan elemen terpenting dari taman ini.
FURNITURE
Perubahan dari zaman Heian (794 M – 1185 M) menuju ke zaman Edo (1603 M - 1867 M) dan Zaman
Meiji (1868 M – 1912 M) yakni perubahan pada ukuran dimensi dasar bangunan machiya dari yang
awalnya kecil dan sederhana menjadi lebih besar dan kompleks.
Perbedaan ruang teh yang pada dulunya harus terletak di bagian pinggir rumah menjadi harus di
bagian tengah rumah, dan bahkan bagian toko “shop space” diubah menjadi tea shop seiring
berjalannya waktu.
Perubahan dari zaman Meiji (1868 M – 1912 M) menuju modern yang akibat terjadinya perang dunia II (WW
II) pada tahun 1939 – 1945 menyebabkan banyak machiya rusak dan hancur, sehingga keadaan tersebut
memaksa para penduduk untuk menciptakan hunian baru yang praktis dan berkepadatan tinggi sehingga
pada akhhirnya hunian vertikal sangat diminati. Tetapi filosofi-filosofi tradisional pada bangunan tradisional
sudah tidak di tuangkan kembali terhadap bangunan vertikal modern, hanya memperhatikan sifat
praktisnya.
Machiya
Apato Danchi Detached House Co-op House
HUNIAN MODERN JEPANG (APATO)
Apato / apartemen atau juga disebut sebagai mansion merupakan bangunan hunian konvensional bagi
rakyat jepang yang sangat dimintai di era modern. Apato sudah tidak menerapkan unsur filosofi terhadap
penciptaannya karena pemikiran warganya yang sudah modern, tetapi masih terdapat unsur budaya atau
kebiasaan kehidupan jepang yang diterapkan didalam apato ini. Pada dasarnya apato di Jepang dibagi
menjadi 2 tipe :
Biasanya berukuran 1 R atau 1 K, maksudnya adalah 1 ruangan tidur beserta dapur. Ukuran standarnya
adalah sekitar 20 meter persegi. didalamnya sudah termasuk ruang tidur, toilet, kamar mandi dan dapur
(beberapa memiliki sunroom)
Biasanya apato family diberikan kode2x seperti 1DK, 1LDK, 2K, 2DK, dan 2LDK. Ukuran standarnya 40 meter
persegi atau lebih. Untuk lebih mengenal istilah tersebut, harap pahami legenda dibawah ini.
R = Room/tempat tidur/Ruangan
K = Kitchen/Dapur
L = Living room
D = Ruang Makan (biasa menyatu dengan dapur)
Jadi misal ada penawaran apato 2DK, artinya adalah apato itu memiliki 2 Kamar, 1 Ruang makan dan 1
Dapur. Lalu misal ada 2LDK, berarti memiliki 2 kamar, 1 ruang keluarga, 1 dapur dan 1 ruang makan. Lalu
mungkin ada 3K yang berarti 3 kamar dan 1 dapur.
HUNIAN MODERN JEPANG (APATO)
Setelah kita mengetahui ciri-ciri dari masing-masing hunian rakyat jepang mulai tradisional hingga modern
maka akan nampak beberapa perbedaan diantaranya. Pada bagian Eksterior :
1. Machiya menggunakan lebih banyak material yang diambil dari alam, Apato menggunakan lebih banyak
material hasil olahan.
2. Ketinggian lantai machiya hanya sampai pada 2 lantai, Apato berfariasi bahkan hingga 5 lantai keatas.
Apato
Machiya
PERBANDINGAN PERBEDAAN MACHIYA DENGAN APATO
3. Machiya secara keseluruhan memiliki toko/tempat minum the dibagian depan rumah, apato sama
sekali tidak memiliki toko di dalam bagian bangunannya.
4. Machiya memiliki dimensi bangunan yang cenderung memanjang kebelakang, apato tidak memiliki
kepastian dalam dimensinya, dalam arti disesuaikan dengan user dan kapasitas yang akan ditempati.
Apato
Machiya
PERBANDINGAN PERBEDAAN MACHIYA DENGAN APATO
Setelah kita mengetahui ciri-ciri dari masing-masing hunian rakyat jepang mulai tradisional hingga modern maka
akan nampak beberapa perbedaan diantaranya. Pada bagian Interior :
1. Machiya memiliki ruang penyimpanan yang diletakkan di samping toko, apato tidak memiliki hal apapun
yang berhubungan dengan toko.
2. Machiya memiliki dimensi denah yang terkadang lebih besar dari apato dengan tipe kecil. Tetapi perbedannya
pada hal ini adalah bahwa apato tidak harus sama bentukan dimensinya (sesuai kebutuhan user) sedangkan
machiya seluruh bentukan dimensinya cenderung sama dengan machiya lainnya yang pernah ada.
PERBANDINGAN PERBEDAAN MACHIYA DENGAN APATO
3. Machiya memiliki keharusan dalam pengadaan jenis ruang didalamnya, seperti terdapat Washitsu, ruang
minum teh, toko, genkan, dan taman belakang dengan berbagai material didalamnya. Dimana hal ini
merupakan filosofi dari kebudayaan jepang yang sangat kental, sedangkan pada apato ruangan-
ruangan tersebut sudah ditiadakan, ruangan yang sepenuhnya fungsional yang hanya di adakan dalam
satu bangunan apato tersebut.
PERBANDINGAN PERBEDAAN MACHIYA DENGAN APATO
4. Machiya memiliki interior yang sangat cenderung penggunaan material dinding, atapnya berupa kayu
dan bambu. Pada apato dinding atau atapnya menggunakan material yang lebih konvensional pada
zaman sekarang yakni batu bata, semen, kayu, baja ringan.
5. Machiya masih kental menggunakan perabot-perabot khas jepang seperti tatami dan Fusuma,
sedangkan pada apato perabot tersebut sudah tidak ditemukan.
PERBANDINGAN PERSAMAAN MACHIYA DENGAN APATO
Ternyata dari berjalannya zaman yang menyebabkan banyak sekali perubahan pada rumah hunian warga jepang
ternyata terdapat persamaan unsur didalamnya yakni pada bagian Interior :
1. Machiya tradisional dan apato masih sama-sama menggunakan Shoji sebagai pintu pemisah setiap ruangan.
2. Machiya tradisional dan apato masih sama-sama menggunakan Oshiire pada penyimapanan barangnya
(berupa lemari).
3. Juga penggunakan lantai pada Machiya dan Apato cenderung sama yaitu sama-sama menggunakan lantai
kayu/parkit.
KESIMPULAN
Jepang memiliki ciri khas arsitektur yang cukup menarik untuk di bahas, ciri khas dari arsitektur Jepang merupakan kesederhanaan yang
terdapat pada bangunnya.
Salah satu karya arsitektur budaya Jepang adalah rumah tinggal para warganya yaitu machiya. Machiya merupakan rumah tinggal warga jepang
dengan cirikhas memiliki toko didepannya.
Machiya hingga dahulu hingga sekarang mengalami perubahan baik dalam hal fungsional, filosofi, juga budaya. Machiya pertama kali diciptakan
pada Zaman Heian yaitu pada tahun 794 M – 1185 M dan mengalami perubahan hingga Zaman Edo dan Zaman Meiji.
Machiya menggunakan konsep yaitu “space – road – shop”. Ma berarti space atau between, chi berarti jalan dan ya berarti toko. Dalam arti lain
berarti sebuah space sepanjang jalan dengan pertokoan.
Machiya memiliki ruangan-ruangan yang wajib ada didalam nya seperti ruang toko, ruang minum teh, ruang keluarga (Washitsu), serta taman.
Seiring berjalannya waktu dan akibat terjadinya perang dunia II (WW II) pada tahun 1939 – 1945 menyebabkan banyak machiya rusak dan
hancur, sehingga keadaan tersebut memaksa para penduduk untuk menciptakan hunian baru yang praktis dan berkepadatan tinggi sehingga pada
akhhirnya hunian vertikal sangat diminati. Tetapi filosofi-filosofi tradisional pada bangunan tradisional sudah tidak di tuangkan kembali terhadap
bangunan vertikal modern, hanya memperhatikan sifat praktisnya.
Akibat dari perubahan zaman tersebut dari rumah sederhana yang bernama machiya pada zaman modernnya muncul lah banyak “Apato” yaitu
apartemen atau mansion untuk tempat tinggal bagi rakyat jepang.
Machiya dan apato memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai tempat tinggal tetapi terdapat perbedaan-perbedaan diantaranya baik dari segi
eksterior, interior, atau bentuknya.
Meskipun terdapat banyak perbedaan diantaranya masih terdapat sedikit unsur budaya tradisional jepang yang diterapkan di rumah modern
jepang “Apato”
SUMBER
http://media.rooang.com/2016/11/perbedaan-gaya-interior-rumah-jepang-korea-dan-cina/
http://www.rumahku.com/artikel/read/mengenal-arsitektur-desain-rumah-jepang-39728
http://seputardunia23.blogspot.co.id/2013/04/arsitektur-jepang-kuno.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Machiya
http://asiainfo8random.blogspot.co.id/2013/01/rumah-tradisional-jepang-yang-unik.html
https://reisha.wordpress.com/2012/10/10/balada-pindahan-ke-apato-part-2/
https://www.slideshare.net/artnugraha/nugraha11-lifeinjapan
https://livingkanazawa.blogspot.co.id/2015/09/mencari-dan-mengenal-kode-apato-di.html
SUMBER
http://media.rooang.com/2016/11/perbedaan-gaya-interior-rumah-jepang-korea-dan-cina/
http://www.rumahku.com/artikel/read/mengenal-arsitektur-desain-rumah-jepang-39728
http://seputardunia23.blogspot.co.id/2013/04/arsitektur-jepang-kuno.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Machiya
http://asiainfo8random.blogspot.co.id/2013/01/rumah-tradisional-jepang-yang-unik.html
KOREA
FILOSOFI RUMAH TRADISIONAL “HANOK” KOREA SELATAN
Hanok merupakan sejarah kebudayaan bangsa Korea yang sampai saat ini masih dilestarikan sebagai rumah
tradisional Korea. Hanok erat kaitannya dengan Ondol atau gudeul.
Awal penggunaan ondol ialah pertama kali ditemukan situs tertua di sebuah situs arkeologis zaman perunggu
yang bertarikh sekitar 1000 SM di Unggi, propinsi Hamgyeong Utara, Korea Utara. Dari situs itu deitemukan
sisa gudeul di situs permukiman purba. Berdasarkan penelitian sejarawan Son Jintae (1900 - hilang semasa
Perang Korea 1950-1953), Gudeul berasal dari kata guun-dol, yang artinya batu yang dipanaskan, dan
pengucapannya berubah dari gudol atau gudul ke bentuk gudeul. Istilah ondol didapatkan dari karakter
hanja dari bahasa Tionghoa.
Kebanyakan bangunan arsitektur yang dimiliki korea kebanyakan diambil dari pengaruh Budaya China,
Buddhisme dan Jepang.
KONSEP RUM AH TRADISIONAL “HANOK” KOREA SELATAN
Hanok adalah Rumah adat Korea asli Arsitektur Korea. Menerapkan konsep atau prinsip
Baesanimsu dalam membangun Rumah Adat mereka. Prinsip Baesanimsu memiliki arti secara
harfiah yaitu mengatur rumah ideal dengan cara membelakangi gunung, dan bagian depan
rumah menghadap sungai. Oleh sebab itu dalam membangun rumah adatnya, masyarakat Korea
Selatan selalu berorientasi ke Sungai dan membelakangi daerah Gunung. Rumah adat Hanok
selalu dibangun menghadap ke arah Timur atau Selatan dengan maksud untuk mendapatkan
sinar Matahari yang cukup.
MACAM – MACAM MODEL HANOK
1. Cheoma/choma (처마)
Cheoma/choma (처마) adalah bagian ujung atap hanok yang melengkung. Choma/choma (처마)
merupakan salah satu unsur yang sangat penting bagi hanok karena panjang atau ukuran choma (처마)
menentukan jumlah sinar matahari dan angin yang masuk ke dalam rumah atau hanok (한옥).Dengan
demikian udara di dalam hanok pada saat musim dingin rumah tetap hangat sementara pada musim panas
rumah tetap segar.
Bentuk cheoma yang ujungnya melengkung dengan lembut merupakan salah satu bentuk artistik hanok yang
membuat hanok terlihat indah.
BAGIAN RUMAH ADAT HANOK
2. Bang (방)
Bang (방) adalah ruangan, maksudnya di sini adalah ruang-ruangan yang terdapat di dalam hanok. Ruang-
ruangan di dalam hanok dibuat berdasarkan aturan-aturan konfusian yang berkembang di Korea.
Konfusian mengatur pemisahan ruangan di dalam rumah antara ruangan untuk pria yang disebut sarangbang
(사랑방) dengan ruangan untuk wanita dan anak-anak anbang (안방).
BAGIAN RUMAH ADAT HANOK
3. Bueok~buôk (부엌)
Bueok/buôk (부엌) adalah dapur. Posisi dapur lebih rendah sekitar 75 cm – 90cm daripada bangunan utama
rumah. Tungku di dapur berfungsi sebagai tempat memasak juga berfungsi sebagai sumber pemanas tradisional
(ondol ~ 온돌) bagi rumah-rumah tradisional Korea.
BAGIAN RUMAH ADAT HANOK
4. Ondol
Ondol (온돌) adalah sistem penghangat atau pemanas tradisional yang terdapat pada hanok. Tungku
ondol biasanya terdapat di dapur yang sekaligus digunakan untuk memasak. Tetapi ada juga yang terdapat di
bagian belakang rumah.
Di bawah lantai rumah tradisional korea yang lantainya dari kayu dibuat lorong yang digunakan sebagai aliran
penghangat rumah pada saat musim dingin. Lorong untuk aliran yang menghangatkan rumah ini berpangkal
pada bagian belakang tungku di dapur, menuju bawah lantai ruang keluarga dan kamar. Jadi dengan
demikian rumah-rumah tradisional Korea tetap hangat selama musim dingin.
BAGIAN RUMAH ADAT HANOK
1. Halaman Tengah
2. Ruang Keluarga
3. Teras
4. Pintu Masuk/Lobby
5. Dapur
6. Ruang Utilitas
7. Ruang Makan
8. Kamar Tidur
9. Ruang Keluarga
10. Taman Belakang (Tertutup)
Pada mulanya kebanyakan hanok memakai unsur dari Cina dan Buddhisme dengan warna
bangunannya yang meriah, hanok modern yang banyak diadaptasi sekarang ini oleh penduduk korea
justru adalah jenis hanok yang banyak dipengaruhi budaya Jepang. Memang, mulai tahun 1910-1945,
terjadi perubahan trend pada arsitektur bangunan korea karena adanya invasi oleh Jepang.
Pada masa ini banyak orang Korea yang enggan menggunakan gaya tradisional Korea dengan
atap berwarna-warni meriah. Sehingga muncullah banyak hanok atau rumah-rumah tradisional Korea
mirip dengan gaya arsitektur Jepang yang natural dan sederhana. Jika ingin melihat arsitektur hanok
bernuansa Jepang, desa Jeonju merupakan tempat yang paling banyak dipadati rumah dengan gaya
arsitektur ini.
PERBEDAAN RUMAH HANOK KUNO DAN MODERN
Bentuk atap rumah adat Hanok didesain melengkung ke atas, lengkungan tersebut disebut cheoma.
Panjang cheoma menentukan jumlah sinar matahari yang masuk ke dalam Hanok. Material penutup
atap pada rumah adat Hanok ada dua macam, kedua material atap ini ditentukan oleh tingkat status
dari pemilik rumahnya, yaitu giwajip (rumah beratap genting) yang dihuni kalangan atas (yangban)
dan chogajip (rumah beratap jerami) yang dihuni kalangan petani.
Namun pada zaman modern atap bangunan hanok lurus kebawah dan ujungnya tidak melengkung
ke atas, material yang di gunakan adalah genteng keramik
PERBEDAAN RUMAH HANOK KUNO DAN MODERN
Dapur pada rumah hanok zaman kuno hanya ada satu dan tempatnya bergabung dengan ruang makan,
namun pada zaman modern terdapat dua dapur yang memungkinan anggota keluarga memasak secara
terpisah dan juga tidak bergabung dengan ruang makan
PERBEDAAN RUMAH HANOK KUNO DAN MODERN
Pada bagian material kayu rumah hanok pada zaman kuno agar kuat dan tidak mudah rapuh di olesi
dengan minyak kacang, sedangkan zaman modern material kayu agar kuat dan tidak mudah rapuh
yaitu dengan di cat menggunakan zat kayu yang warnanya juga tidak jauh beda dengan warmna
kayu aslinya seperti coklat keemasan, coklat muda, coklat tua, dll. Selain itu juga menambah
keindahan dari warna rumah hanok tersebut.
PERBEDAAN RUMAH HANOK KUNO DAN MODERN
Desain interior rumah hanok pada korea bertujuan untuk menghangatkan/mendinginkan ruangan, hal ini disebabkan
karena bahan lantai berlapis dua (batu dan kayu) yang kerap disebut ondol dan maru. Ondol adalah bahan dasar
lantai yang digunakan sistem pemanas untuk musim dingin dan sebaliknya maru merupakan bahan lantai seperti
kayu kualitas terbaik yang digunakan untuk menyerap pori yang dapat menyejukkan saat musim panas.
Namun pada jaman sekarang rumah hanok digantikan oleh rumah yang ber- AC, cara kerja ondol seperti panas
kompor tetapi pada ondol yang digunakan adalah asap panas dari pembakaran gas atau listrik dan dikeluarkan di
cerobong asap.
PERBEDAAN RUMAH HANOK KUNO DAN MODERN
Halaman rumah hanok zaman kuno masih terbentuk dari batu dan tanah liat yang di keringakan dan di
keraskan sedangkan pada zaman modern sudah terbuat dari beton, perkerasan semen
SUMBER
Feng Shui ( 風水 )
Feng Shui adalah tradisi dari arsitektur China yang
umumnya berhubungan dengan pemilihan site,
mendesain, konstruksi, dekorasi interior dan eksterior.
Kalau diartikan per kata Feng berarti angin dan Shui
berarti air. Feng Shui mengkombinasikan antara Surga,
Bumi, dan Manusia untuk mencari keselarasan antara
lokasi yang dipilih, orientasi, doktrin alam dan nasib
manusia itu sendiri. Kemudian Feng Shui juga
dipengaruhi oleh keberadaan suatu lima elemen dasar,
yaitu kayu, api, tanah(bumi), logam, dan air. Dan
kelima unsur tersebut di disimbolkan dengan arah
mata angin yang berbeda-beda.
Prinsip Dasar
• Bentuk bulat diaplikasikan sebagai titik pusat yang secara kosmologis merupakan imitasi
dunia langit. Simbolisasinya merupakan sebuah titik di dalam sebuah lingkaran, mengandung
arti bahwa segala sesuatu di jagad raya (termasuk manusia) berawal dari suatu titik, dan
nantinya akan menuju kembali ke titik asalnya pula (pusat). Bentuk dasar bulat berhubungan
erat dengan hal-hal yang bersifat keTuhanan (Langit) yaitu pada bentuk dasar banguan
seperti kuil, dan tempat-tempat pemujaan lainya.
• Penggunaan orientasi arah mata angin selatan. Ini diaplikasikan pada beberapa
banguankuno China seperti istana-istana, permukiman dan pada Kota Terlarang. Dimana
denganpenggunan orientasi Selatan, seluruh bangunan banguan tersebut menghadap ke
arahselatan, selain itu gerbang utama pun terletak di sisi sebelah selatan. Hal ini lebih
karenakepercayaanmasyarakat china akan filosofi Feng Shui dimana arah Selatan
melambangkan kedamaianhidup, panjang umur serta kesuksesan pada karir. Selain
menghindari dari cahaya mataharimenghadap selatan juga menghalangi datangnya angin
dingin dari utara.
Prinsip Dasar
• Penggunan sumbu Timur Barat dan Utara-Selatan pada banguan China diaplikasikan pada
peletakan gerbang-gerbang utama yang diletakan pada arah utara-selatan, timur barat .
• Bangunan di China juga memiliki pembagian (separasi) bangunan tergantung fungsi dan
kegunaanya masing-masing. Ruang yang ada ditengah adalah ruang yang mendapat
perhatian utama karena ruang inilah yang digunakan untuk menyambut tamu dari luar.
• Halaman adalah salah satu yang mendapat perhatian dari arsitektur China, hal ini mengacu
pada filosofi Feng Shui dan Yin Yang. Natah ini juga sudah diperindah dengan keberadaan
taman masyarakat China yang sangat indah.
Fujian Tulou - Sejarah
Desa berdinding dibangun sejak jaman Dinasti Song (960-1279) ketika suku Hakka Han pindah dari
kampung halaman mereka di utara Tiongkok ke pegunungan di bagian tenggara Tiongkok.
Semenjak pertama kali dibangun, konstruksi desa ini tidak pernah berubah, hingga akhirnya
berkembang menjadi rumah yang menyerupai benteng setelah timbul konflik dengan desa tetangga.
Rumah berbentuk benteng ini bertahan dari era pemerintahan Dinasti Ming (1368-1644) hingga era
Republik Rakyat Tiongkok (1912-1949).
Fujian Tulou
Fujian tulou (China: 福建 土楼; secara harfiah: "bangunan tanah liat Fujian") adalah tempat tinggal
pedesaan di China yang unik di Hakka di daerah pegunungan di Fujian tenggara, China. Mereka
kebanyakan dibangun antara abad ke-12 dan ke-20
Sebuah tulou biasanya merupakan bangunan tanah yang besar, tertutup dan kokoh, konfigurasi
persegi panjang atau lingkaran yang paling umum, dengan dinding tanah berdinding tebal yang sangat
tebal antara tiga dan lima lantai dan menampung 800 orang. Bangunan interior yang lebih kecil sering
tertutup oleh dinding periferal besar yang bisa menampung ruang, gudang, sumur dan area kehidupan,
keseluruhan struktur menyerupai kota berbenteng kecil.
Fujian Tulou
Struktur luar yang diperkaya dibentuk oleh tanah yang dipadatkan, dicampur dengan batu, bambu,
kayu dan bahan lain yang tersedia, sampai dinding setebal 6 kaki (1,8 m) tebal. Cabang, potongan kayu
dan keripik bambu sering diletakkan di dinding sebagai tulangan tambahan. Hasilnya adalah bangunan
yang tahan angin, berventilasi baik, tahan angin dan tahan gempa yang hangat di musim dingin dan
sejuk di musim panas. Tulous biasanya hanya memiliki satu gerbang utama, dijaga oleh pintu kayu
setebal 4-5 inci (100-130 mm) yang diperkuat dengan lapisan luar pelat besi. Tingkat atas bangunan bumi
ini memiliki lubang senjata untuk tujuan pertahanan.
Fujian Tulou
Sejak tahun 1980an, Fujian Tulou telah banyak disebut "Hakka tulou", "hunian bumi", "rumah kaca
bulat" atau hanya "tulou". Tu lou (土樓) secara harfiah diterjemahkan sebagai struktur tanah.
Terjemahan harfiah dari Fujian Tulous adalah "struktur tanah liat Fujian", dan ilmuwan arsitektur
China baru-baru ini membetulkan istilah Fujian Tulou.
Fujian Tulou – Penemu / Pendiri
Hakka awalnya adalah imigran dari Cina utara yang menetap di provinsi selatan. Dari abad ke-17 dan
seterusnya, tekanan penduduk membuat mereka semakin terlibat konflik dengan tetangga mereka
(disebut punti dalam bahasa Kanton). Sebagai persaingan untuk sumber daya beralih ke perang
bersenjata, Hakka mulai membangun struktur hidup komunal yang dirancang agar mudah
dipertahankan. Rumah-rumah ini, kadang-kadang disebut tulou 土楼, seringkali berbentuk bulat dan
terbagi secara internal menjadi banyak kompartemen untuk penyimpanan makanan, tempat tinggal,
kuil leluhur, gudang senjata dll. Rumah-rumah terbesar ditutupi lebih dari 40.000 m² dan bukan hal
yang aneh untuk menemukan rumah-rumah yang masih hidup 10.000 m².
Fujian Tulou – Arsitektur – Halaman
Tata letak tulou Fujian mengikuti tradisi hunian China "konsep tertutup di luar, terbuka di dalam":
dinding kandang dengan tempat tinggal di sekitar pinggiran dan halaman umum di tengahnya.
Sebuah bangunan kecil di bagian tengah dengan front terbuka berfungsi sebagai aula leluhur untuk
pemujaan, festival, pertemuan, pernikahan, pemakaman dan fungsi seremonial lainnya. Rencana lantai
dasar meliputi lingkaran, setengah lingkaran, oval, persegi, persegi panjang, dan pentagon tidak
beraturan.
Fujian Tulou – Arsitektur – Lantai Dasar
Dasar bangunan tulou dibangun dengan batu beraspal di atas tanah yang dipadatkan, dalam dua
sampai tiga tingkatan. Ada saluran melingkar di sekitar pondasi tingkat atas untuk mencegah air hujan
merusak dinding tulou.
Fujian Tulou – Arsitektur – Material
Dalam kebanyakan kasus, beban berat dinding luar tulou terdiri dari dua bagian, bagian bawah
dibangun dari balok-balok batu yang dipotong atau kerikil sungai yang disatukan dengan campuran
kapur, pasir dan tanah liat sampai ketinggian sekitar satu atau dua meter, tergantung pada tingkat
air banjir regional. Tembok tanah yang dipadatkan ditumpuk di atas bagian batu. Pembangunan
dinding bumi dari tanah yang dipadatkan dicampur dengan nasi ketan dan diperkuat dengan batang
bambu horisontal digambarkan pertama kali dalam standar bangunan dinasti Song, Yingzao Fashi.
Fujian Tulou – Arsitektur – Dinding
Dinding yang dibangun miring ke arah pusat, sehingga gaya gravitasi alami mendorong dinding ke
arah yang sama. Metode inklinasi ke dalam ini juga digunakan dalam pembangunan Pagoda
Fogong Temple. Ketebalan dinding Tulou menurun dengan tinggi seperti yang ditentukan dalam
Yingzao Fashi. Dua lantai bawah tulou padat tanpa jendela atau lubang gun, jendela terbuka hanya
dari lantai tiga sampai lima, karena ruangan di lantai bawah berfungsi sebagai ruang penyimpanan
keluarga dan lantai atas adalah tempat tinggal.
Fujian Tulou – Arsitektur – Atap
Atap atap ditutupi dengan ubin tanah liat yang dipanggang, disusun secara radial; λ teknik penyisipan
digunakan secara berkala untuk mengkompensasi lingkar yang lebih besar di bagian luar. (Mayoritas
genteng diletakkan dari atas ke bawah, celah yang disebabkan oleh tata letak radial dikompensasikan
dengan bagian kecil ubin diletakkan dalam bentuk λ sisipan). Teknik ini memungkinkan ubin
diletakkan secara radial tanpa celah yang terlihat, dan tanpa penggunaan ubin kecil di bagian atas,
ubin lebih besar di bagian bawah.
Fujian Tulou – Arsitektur – Fungsi Ruangan
2 3
1
1
Fujian Tulou – Konsep
Dari abad ke-12 sampai abad ke-19, bandit bersenjata melanda Cina selatan. Orang-orang di
Fujian selatan membangun benteng di atas pegunungan sebagai pertahanan. Benteng awal ini
kemudian berkembang menjadi Fujian Tulou. Untuk pemilihan tempat harus strategis yang dekat
dengan sumber daya alam.
Fujian Tulou – Transfomasi
• Desain pertama rata2 berbentuk bulat yang berfungsi untuk perlindungan dari penjajah pada
zamanya dengan sedikit bukaan pada bagian atas bangunan.
• Perubahan terjadi pada bentuk bangunan yang awalnya berbentuk bulat menjadi kotak
dengan tetap berfungsi sebagai perlindungan, dengan perkemabangan zaman setelah jarang
terjadi penjajahan bentuk bangunan mulai terbuka berbentuk persegi panjang dengan bukaan
yang sudah banyak.
Fujian Tulou – Karakter
• Bentuk yang tertutup
• Ventilasi sedikit
• Berlantai banyak
Fujian Tulou – Karakter - Lama
PENJELASAN SINGKAT
• Seperti Benteng
• Ukuran Besar
• Konsep Tertutup
• Ventilasi Kecil
• Dinding Tebal
• Sedikit Ornamen
Fujian Tulou – Karakter - Baru
PENJELASAN SINGKAT
Fungsi rumah sebagai tempat berlindung dari pemberontak mulai berubah dengan konsep terbuka para
warga membangun rumah untuk kenyamanan bagi penggunaya, dengan mengubah ukuran jendela
menjadi besar agar angin cepat masuk, menikmati pemandangan, dan menambahkan akses pintu masuk
depan dan belakang agar aktivitas lebih nyaman.
Fujian Tulou – Karakter - Baru
• Seperti Rumah Pada Umumnya • Ukuranya Kecil • Dinding Tipis & Diperhalus
1 2
1. Perubahan pada gambar pertama dari lingkaran ke bentuk persegi di karenakan membentuk
lingkaran sempurna sangat sulit dibandingkan membuat persegi hanya dengan menarik garis
dengan ukuran yang sama. Keuntungan bentuk lingkaran dapat melihat musuh dari segala arah.
2. Terjadinya bentuk bangunan pada gambar kedua bukan karena tren perkembangan jaman
atau mudah pembuatanya, dikarenakan terbatasnya lahan membuat bentuk bangunan
menjadi lebih berfariasi dengan konsep yang masin dibilang tertutup.
Fujian Tulou – Transfomasi – Tertutup ke Terbuka
Transformasi rumah kebanyakan membentuk bidang kotak dan persegi panjang tergantung lahan
yang dimiliki, dan arah hadap bangunan random. Terdapat bentuk bangunan yang lainya seperti di
gambar, seperti [ (Setengah lingkaran),( C ),( U ),( L ) ] untuk fungsi bangunan masih belum di
ketahui, apakah rumah, toko, kantor, pendidikan, pemerintahan dll
Sumber
https://en.wikipedia.org/wiki/Fujian_Tulou#Architecture
https://en.wikipedia.org/wiki/Hakka_walled_village#History
https://www.scribd.com/doc/233578753/Sejarah-Arsitektur-Cina
http://kontemporer2013.blogspot.com/2013/09/gaya-arsitektur-cina.html